Anda di halaman 1dari 16

Judul Penelitian Kualitatif:

Dampak Positif Toilet Training pada Nilai Agama Islam dan Moral di Kelompok A TK
Islam Terpadu Al Ibra Gresik
Masalah Pelaksanaan toilet training dari Hasil Survei Kesehatan Rumah
Tangga (SKRT) Nasional pada tahun 2012 menjelaskan jika terdapat
75 juta balita yang mengalami kesusahan mengontrol BAB dan
BAK, sehingga hal ini berakibat anak masih mengompol sampai
usia dini. Olehkarena itu, ketika toilet training anak menghadapi
konflik antara orang tua dengan keinginan dan kemampuan fisik,
seperti peran orang tua yang menginginkan anak mampu
mengendalikan BAK dan BAB di toilet tetapidisisi lain anak ingin
melakukan BAK maupun BAB saat terasa untuk mengeluarkan atau
mungkin kemampuan anak untuk menahan belum sempurna. pada
pelaksanaan toilet training terdapat juga pembelajaran seperti
pendidikan nilai agama slam dan moral pembelajaran foilet training
sesuai dengan ajaran agama Islam. Nawawi (dalam Khaironi,
2017:3), Pendidikan nilai agama dan moral merupakan suatu
pendidikan yang dibuat memberikan atau pembiasaan tersebut
diberikan dengan menanamkan ketuhanan, nilai-nilai seperti nilai
baik dan buruk, benar dan salah, perbuatan terpuji dan tercela, sikap,
kewajiban, akhlak secara terencana untuk anak dengan pembelajaran
pembiasaan. Pembelajaran atau mulia, budi pekerti dan bertanggung
jawab pada diri anak.
Rumusan Fokus penelitan ini adalah dampak positif
Masalah/Fokus toilet training pada nilai agama Islam dan moral anak
Penelitian Kelompok A di TK Islam Terpadu AL Ibrah Gresik, yang
terbagi menjadi dua subfokus sebagi berikut :
1. Pelaksanaan program toilet training di kelompok ATK Islam
Terpadu AL Ibrah Gresik.
2. Dampak positif program toilet training pada aspek nilai
agama Islam dan moral anak di Kelompok A TK Islam
Terpadu AL Ibrah Gresik.
TujuanPenelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dampak positif
toilet training pada nilai agama Islam dan moral anak kelompok A
di TK Islam Terpadu AL Ibrah Gresik, sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan pelaksanaan program training pada
Kelompok A di TK Islam Terpadu AL Ibrah Gresik.
Mendeskripsikan dampak positif program toilet training
pada aspek nilai agama Islam dan moral anak Kelompok A
di TK Islam Terpadu AL Ibrah Gresik.
2. Mendeskripsikan dampak positif program toilet training
pada aspek nilai agama Islam dan moral anak Kelompok A
di TK Islam Terpadu AL Ibrah Gresik
Definisi istilah Perkembangan moral adalah suatu perkembangan pada manusia
mengenai ajaran nilai-nilai yang dapat membedakan kebaikan dan
keburukkan dan dapat terwujud dalam perbuatan dan tingkah laku
manusia.
Toilet training merupakan salah satu aspek perkembangan yang
dilalui oleh anak usia dini mengenai pembelajaran dengan
memberikan latihan ke dalam toilet supaya anak mampu mengontrol
dan melakukan buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB)
serta dapat melakukan aktivitas tersebut di dalam foilet secara
benar.
tahapan perkembangan psiko-seksual Freud tahap phallic (usia 3-6
tahun) dikarenakan tahap-tahap tersebut sesuai sebagai kajian
pustaka mengenal toilet training pada anak usia dini.
Batasan penelitian Supaya menghindari dari kesalahpahaman serta mendapatkan
pengertian yang sama, maka penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
1. Subjek penelitian ini adalah Kelompok A berjumlah 2 orang
yaitu 1 laki-laki dan 1 perempuan dan Tempat penelitian ini
di TK Islam Terpadu AL Ibrah Gresik.
2. Penelitian ini hanya terbatas pelaksanaan toiet training yang
baik dan beradab pada anak supaya dapat melakukan BAK
dan BAB secara baik dan benar.
3. Fokus penelitian ini yaitu mengenai dampak toilet training
dalam pelaksanaan program toilet training di TK Kelompok
A pada aspek perkembangan nilai agama islam dan moral di
TK Kelompok A. Dampak positif dari pelaksanaan toilet
training pada nilai agama Islam dan moral di kelompok A.
Manfaat penelitian
Isi KajianPustaka Manfaat dari penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu manfaat
teoritis dan manfaat praktis, sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis.
Penelitian ini diharapkan dapat menambah bidang
keilmuandan pengetahuan dalam pendidikan, khususnya
mengenai dampak toilet training pada nilai agama Islam dan
moral di TK Kelompok A.
2. Manftaat Praktis.
a. Bagi Guru.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagal refleksi
dalam mendidik anak di Taman Kanak - Kanak
mengenai pelaksanaan dan dampak positif dari toilet
training bagi anak. Selain itu, hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai
pengarahan pada wali murid tentang toilet training,
seperti pola asuh yang baik dan benar untuk
mengajarkan toilet training dan dampak positif dari toilet
training bagi anak.
b. Bagi Orang Tua
Hasil penelitian dapat memberi pengetanu mengenai
pentingnya pelaksanaan dan dampa positif toilet training
bagi anak usia dini
c. Bagi Lembaga/Sekolah
Lembaga/sekolah mendapatkan saran mengenai
pelaksanaan toilet training yang baik dan optimal.
d. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian dapat memberikan informasi awal yang
selanjutnya dapat dikaji lebih mendalam ilmiah serta
dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam penelitian
sejenis.
DesainPenelitian Pendekatan dan rancangan dalam penelitian ini yang digunakan oleh
peneliti disesuaikan dengan tujuan dan objek yang diteliti.
Pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk
mengetahui dan memahami suatu keadaan atau fenomena yang
terjadi di lingkungan sekitar dan dapat mendeskripsikan dari hasil
suatu pengumpulan data yang telah diperoleh dan dapat dibuktikan
kebenarannya.
Pendekatan dan rancangan penelitian kualitatif yang digunakan oleh
peneliti dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan
kualitatif deskriptif yang artinya peneliti mendeskripsikan suatu
keadaan atau fenomena yang terjadi saat ini di taman kanak-kanak
yaitu dampak positif toilet training pada nilai agama Islam dan
moral di kelompok A TKIT AL Ibrah Gresik dengan cara
mengumpulkan berbagai data seperti melalui observasi, wawancara
dan dokumentasi, sehingga hasil data dalam penelitian ini dapat
dideskripsikan melalui dalam bentuk Kata-kata. Subjek penelitian
ini dengan menggunakan dua anak dari kelompok A.
Pupulasi- Subjek Penelitian
Sampel/SubyekPenelitian Subjek dalam penelitian ini disesuaikan berdasarkan kebutuhan
yang ada di lapangan dan tujuan dalanm penelitian ini. Hal ini
dikarenakan dalam penelitian ini memiliki sifat yang tidak boleh
memaksakan dan dipaksa. Oleh karena itu, penelitian ini
menggunakan subjek penelitian dengan 2 subjek berasal dari anak
kelompok A di TKIT AL Ibrah Gresik yaitu 1 anak laki-laki yang
bernama AL dan 1 anak perempuan yang bernama AT.
InstrumenPenelitian Instrumen pebelitian dalam pengumpulan data yang digunkan oleh
peneliti dalam pnenelitian ini disesuaikan berdasarkan ciri
penelitian yang digunakan yaitu ciri-ciri dari penelitian kualitatif.
Ciri dari penelitian kualitatif tidak dapat lepas dari pengamtan
berperan serta, namun peran peneliti juga sangat berpengaruh dalam
proses penelitian. Peneliti dalam penelitian ini menggunkan dua
instrumen dikarekan peran manusia dalam istrumen sangat
berpengaruh dalam suatu penelitian, hal ini dapat dilihat dari
peneliti yang ingin mengetahui informasi dan data yang sesuai
dengan masalah penelitian. Peneliti telah menemukan teknik yang
akan digunakan untk memperoleh data selanjutnya peneliti akn
membuat pedoman observasi,pertanyan wawancara dan lainnya.
Data dan sumber data Sumber data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini terdapat
ada dua sumber yaitu sumber data primer dan sumber data
sekunder, sebagai berikut:
1. Sumber Data Primer:
a. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini disesuaikan berdasarkan
kebutuhan yang ada di lapangan dan tujuan dalanm
penelitian ini. Hal ini dikarenakan dalam penelitian ini
memiliki sifat yang tidak boleh memaksakan dan
dipaksa. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan
subjek penelitian dengan 2 subjek berasal dari anak
kelompok A di TKIT AL Ibrah Gresik yaitu 1 anak laki-
laki yang bernama AL dan 1 anak perempuan yang
bernama AT.
b. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan peneliti di TK AL Ibrah
Gresik tepatnya pada kelompok A Alasan peneliti
memilih TKIT AL Ibrah Gresik sebagai tempat
penelitian karena TKIT AL Ibrah Gresik telah
melaksanakan kegiatan toilet training secara benar dan
optimal sehingga peneliti ingin melihat dampak positif
dari toilet training pada nilai agama Islam dan moral di
kelompokA.
c. Waktu Penelitian
Penelitian kualitatif dalam waktu penelitian dibagi
menjadi dua yaitu pra penelitian dan penelitian. Pra
penelitian telah dilaksanakan oleh peneliti di TKIT AL
brah pada tanggal 14-16 januari 2019. Penelitian akan
dilaksanakan sekita bulan april 2019 di TKIT AL Ibrah
Gresik.
2. Sumber data skunder
a. Data Penelitian
Data dalam penelitian kualitatif ini menggunakan yang
berkaitan dengan dampak positif toilet training pada nilai
agama Islam dan moral di kelompok A di TKIT AL
Ibrah Gresik. Data dalam penelitian ini menggunakan
dari sumber data yang berasal dari kata-kata dan
tindakan dari orang-orang di lapangan yang telah diamati
dan diwawancarai oleh peneliti, maka dapat dijadikan
sebagai sumber data utama. Jenis hasil dari data dari
sumber utama dapat dicatat melalui video, pengambilan
foto dan catatan lapangan, dokumen.
Teknik pengumpulan Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dalam
data prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini menggunkan
beberapa teknik antara lain observasi,wawancara dan dokumentasi
dan dokumen.
1. Observasi yang telah dilakukan peneliti pada pra penelitian
dilaksanakan di TKIT AL Ibrah Gresik pada tanggal 14-16
januari 2019 muali dari jam 07.00 – 11.00 WIB dan akan
dilakukan penelitian pada buln april 2019 di TKIT AL Ibrah
dan di rumah anak.
2. Penelitian ini menggunakan wawncara baku terbuka yang
merupakan jenis wawancara dengan menggunakan beberapa
pertanyaan yng terstandar secara baku mk peran penelitin
diperlukn seperti menyipkan pertanyan tertulis terlebih
dahulu deangan tujuan mendapatkan informai yang sesuai
mengenai subjek, seperti wawancara deanga kepala sekolah,
orang tua maupun ustazah kelas,ustadzah thaharah mengenai
dampak positif toilet training pada nilai agama islam dan
moral di kelompok A TKIT AL-Ibrah.
3. Dokumentasi dokumentasi dalam penelitian ini dengan
menggunakan berupa data skunder seperti penggunaan
beberapa dokumen data diri anak catatan lapangan, hasil
wawancara kepada kepala sekolah, ustadzah kelas, ustadzah
thaharah serta orang tua. Selain itu juga enggunakan
pengambilan gambar dan video untuk memperoleh data dari
gambar dan video untuk memperoleh data.
Analisis Data Penggunan model miles dan huberman digunakan sebagai teknik
analisis data dalam penelitian kualitatif ini, dikarenakan memiliki
dasar yang berdasarkan peran peneliti pada penelitian lapangan.
Proses anaklisa miles dan hubermanterdiri dari reduksi data,
penyajian data dan conclusion : drawing atau verication. Hal ini
dilakuakn secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus
sampai selesai sehingga data mencapai jenuh
Teknik pengujian Pengabsahan dta yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah
keabsahan data triagulasi. Ada 3 cara yang digunakan dalam memeriksa keadsahn
data dalam penelitian ini antara lain :
a. Trigulasi dengan mengguakan sumber
Peneliti membandingkan data hasil wawancara mengenai
dampak positifbtoilet training pada nilai agama islam dan
moral dikelompok A, selain itu peneliti juga
membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen lain
yang saling berkaitan seperti hasil wawancara dengan buku
assesment thaharah anak mengenai toilet training anak
dikelompok A
b. Trigulasi dengan menggunkan teori
Peneliti menganalisis dan menguraikan hubungan. Hasil
analisis tersebut untuk mencari penjelasan pembending atau
penyaing. Langkah selanjutnya, peneliti mengorganisasikan
data-dat untuk menemukan penemuan penelitian lainnya.
Tahap Pada penelitian ini prosedur penelitian terdapat beberapa tahap
penelitian/Prosedur anara lain:
penelitian 1. Tahap Pra-Lapangan
a. Menyusun rancangan penelitian
Penelitian ini peneliti menggunakan rancangan
penelitian dengan pendekatan kualitatif dan metode
penelitian deskriptif. Hal ini dilakukan peneliti bertujuan
untuk mendeskrisikan dampak positif toilet training pada
nilai agamaislam dan moral di kelompok A TK IT Al
Ibrah Gresik.
b. Memilih lapangan penelitian
Penelitian ini menggunakan lokasi yang digunakan
sebagai lokasi penelitian terletak di TK IT AL-Ibrah
Gresik beralamat di Jalan Arif Rahman Hakim No 20-22
c. Mengurus Perizinan
Peneliti dalam penelitian ini juga melakukan pengurusan
izin terlebih dahulu untuk pelaksanaan penelitian seperti
mengajukan surat izizn penelitain dan proposal penelitin
pada kepla sekolah di TK IT Al Ibrah Gresik sebagai
upaya etika yang baik dilingkungan baru peneliti dapat
bekerja sama, dipermudah serta dibantu dalam proses
pengumpulan data.
d. Menjajaki dan Menilai Lapangan
Pada tahap ini peneliti melihat keadaan di lapangan
untuk melaksanakan pengamatan khususnya mengenai
dampak positif toilet training pada nilai agama islam dan
moral di kelompok A di TK IT Al Ibrah Gresik. Hal ini
bertujuan supaya mengenal , memahami segala unsur
yang berhubungan di lingkungan tersebut agar peneliti
bisa menyiapkan diri.
e. Memilih dan memanfaatkan Informan
Pada penelitian ini peneliti memilih informan yang
berasal dari kepala sekolah, ustazah kelas, ustadzah
thaharah dan orang tua
f. Menyiapkan perlengkapan penelitin
Pada penelitian ini, peneliti mempersiapkan
perlengkapan penelitin untuk menunjang proses
berjalannya penelitian, sepertiadministrasi untuk
periziznan contohnya surat izin dan proposal, alat tulis
dan perekam
g. Persoalan etika penelitian
Pada penelitian ini untuk hubungan komunikasi supaya
memperoleh data ada tiga cara yang dilakukan antara
lain observasi,wawancara dan dokumentasi.
2. Tahap Pekerjaan lapangan
a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri
Pada tahap ini peneliti menjalin hubungan secara sopan
dan akrab kepada iforman menjadi suatu hal yang
terpenting dalam penelitian ini. selanjutnya pada tahap
ini, peneliti juga melakukan pembatasan waktu pada
pengumpulan data supaya waktu yang digunakan dapat
dimanfaatkan secara efektif dan efisien.
b. Memasuki lapangan
Saat peneliti memasuki lapangan diperlukan hubungan
interaksi yang baik dengan informan pada pengumpulan
data dan sampai sesudahnya tetap menjalin hubungan
interaksi yang baik.
c. Berperan serta sambil menggumpulkan data
Peneliti sangat berperan dalam penelitian muali dari
menetapkan fokus dan tujuan penelitian, menyusun
jadwal, waktu,tenaga supaya peneliti dapat konsen pada
fokus dan tuuan penelitian ini selanjutnya setelah
mendapatkan data yang diperlukan maka peneliti
memerlukan analaisis seperti memberikan kode-kode
pada hasil data, sehingga peneliti dapat mengetahui
kesamaan dan perbeedaan data yang telah diambil pada
awal penelitian dan penelitian selanjutnya. Hal ini
nantinya akan dianalisa kembali oleh peneliti setelah
selesai pengambilan data dilapangan.
Judul Penelitian Kuantitatif:
Pengaruh Brain GYM Terhadap Konsentrasi Anak Kelompok A di TK Kuncup Lestari
Surabaya

Masalah Keberhasilan anak dalam pembelajaran pada jenjang PAUD


tidak lepas dari konsentrasi yang dimiliki oleh anak yang terlibat
proses pembelajaran. Konsentrasi yang dimiliki dan ditunjukkan
anak, mampu menambah semangat serta memotivasi diri untuk
terlibat langsung dalam proses belajar. Konsentrasi yang
ditunjukkan anak mampu memudahkan anak tersebut dalam
mengolah pengalaman baru yang dialami dan memunculkan hal-hal
yang positif pada diri. Salah satu cara yang dapat digunakan dalam
meningkatkan konsentrasi adalah melakukan pernafasan dalam serta
membayangkan sesuatu. Cara tersebut terdapat pada gerakan
gerakan brain gym. Bruin gym membutuhkan banyak pernafasan
dalam untuk dapat menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh,
khususnya otak untuk dapat merelakskan tubuh dan menjernihkan
pikiran. Keadaan tubuh yang relaks serta pikiran yang jernih
memudahkan anak untuk mampu menerima stimulus yang
diberikan, sehingga membantu anak untuk berkonsentrasi.
Kesesuaian anak dalam melakukan brain 8ym akan terlihat jika
anak mampu berkonsentrasi. Susunan gerakan yang cukup
sederhana dalam dapat membantu perkembangan konsentrasi anak
secara keseluruhan.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat disimpulkan rumusan
masalah sebagai berikut: "Adakah Pengaruh Brain Gym terhadap
Konsentrasi Anak Kelompok A di TK Kuncup Lestari Surabaya ?"
TujuanPenelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya Pengaruh
Brain Gym terhadap Konsentrasi Anak Kelompok Adi Tk Kuncup
Lestari Surabaya.
Definisi istilah Konsentrasi adalah kemampuan memusatkan perhatian pada suatu
objek dalam situasi belajar. Pengelolaan informasi yang didapatkan
dalam situasi belajar bertujuan untuk memperoleh hasil yang
diinginkan.. Hal ini dikarenakan bila dari kecil anas sudah terbiasa
dan dibiasakan untuk terfokus dalan belajar akan membawa dampak
positif terhadap yang optimal merupakan salah satu syarat yang
dapat perkembangan kemampuan anak. Konsentrasl mendorong
anak mencapai kesuksesan.
Brain gym merupakan rangkaian gerak - gerak menggunakan
koordinasi gerakan tubuh dan fungsi otak yang dilakukan secara
menyenangkan yang bertujuan untuk membantu proses belajar anak.
Kegunaan penelitian Manfaat penelitian yang berjudul "Pengaruh Brain Gym terhadap
Konsentrasi pada Anak Kelompok A di TK Kuncup Lestari
Surabaya" secara teoritis dan praktis antara lain sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi kajian dan bahan
pengembangan bagi guru-guru sebaga pendidik anak dalam
mengoptimalkan konsentrasi anak usia dini, yaitu melalui brain
gym.
2. Secara Praktis
a. Guru
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan guru mengenai
pendidikan anak usia dini dalam mengoptimalkan
konsentrasi anak melalui brain gym.
b. Orang tua
Dapat menjadi bahan masukan pengajaran di rumah bagi
orang tua untuk mengetahui pentingnya mengoptimalkan
konsentrasi dengan brain gym.
c. Peneliti selanjutnya
Diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dan
rujukan menyempurnakan penelitian yang sudah ada.

Isi KajianPustaka Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016) konsentrasi


adalah pemusatan perhatian atau pikiran pada suatu hal. Konsentrasi
menurut Slameto (2003) adalah pemusatan pikiran terhadap suatu
hal dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak
berhubungan. Pemusatan pemikiran dalam konteks pembelajaran
berarti pemfokusan perhatian terhadap obyek yang dipelajari, tanpa
terganggu dengan hal lain yang tidak berhubungan dengan
pelajaran. Menurut Sugiyanto (dalam Nuryana, 2010), konsentrasi
adalah kemampuan memusatkan pemikiran atau kemampuan mental
dalam penyortiran informasi yang tidak diperlukan dan memusatkan
perhatian hanya pada informasi yang dibutuhkan. Konsentrasi juga
disebut sebagai perhatian yang memusat atau perhatian konsentratif
(perhatian yang hanya ditujukan kepada Satu objek tertentu).
Apabila ingin menerima informasi yang diberikan dengan baik,
maka diperlukan konsentrasi.
Daya konsentrasi anak usia 4-5 tahun berkisar antara 5 – 15
menit dalam menerima pembelajaran. Anak yang kurang
berkonsentrasi dalam rentang 5-15 menit, dapat dikatakan memiliki
daya konsentrasi rendah.
Senam otak dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016)
merupakansenam yang dilakukan untuk meningkatkan daya
tangkap, menambah energi, dan mengurangi stres, dengan cara
melakukan gerakan yang dapat merangsang otak dan sistem
saraf.Brain Gym adalah belajar dengan keseluruhan otak melalui
gerakan repattering (pembaruhan pola) dan aktivitas yang
memungkinkan orang bisa menguasai bagian otak yang semula
tidak dikuasai (Dennison,2002).
Bran Gym memfasilitasi agar bagian otak kanan dan otak kiri
dapat bekerja secara seimbang. Dimensi lateralis, yang mendapat
rangsangan adalah otak kiri dan kanan, sedangkan dalam dimensi
pemfokusan, gerakan senam otak pun berupaya meringankan atau
merileksasi otak belakang dan bagian otak depan. Dimensi
pemusatan, gerakan brain gym juga merangsang sistem yang terkait
dengan perasaan/emosional, yakni otak tengah (sistem limbik) dan
otak besar (Saichudin, dkk,2009).
Anak yang berkonsentrasi dalam sebuah situasi yang belajar,
dapat diamati melalui beberapa perilaku yang ditunjukkan. Perilaku
yang ditunjukkan saat anak berkonsentrasi meliputi, perilaku
kognitif, afektif, dan psikomotor yang merupakan respon aktif anak
saat aktif anak Derkonsentrasi.
Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
dari sebuah penelitian (Sugiyono, 2017:96). Hipotesis memberikan
jawaban sementara dari masalah berdasarkan teori yang relevan dan
bukan berasal dari fakta empiris. Berdasarkan teori yang telah
disampaikan, hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:.
1. Ho :Tidak ada pengaruh brain gym terhadap konsentrasi
anak kelompok A di TK Kuncup Lestari Surabaya
2. Hi:Ada pengaruh brain gym terhadap konsentrasi Anak
kelompok A di TK Kuncup Lestari Surabaya
DesainPenelitian/Model Penelitian dengan judul pengaruh brain gym terhadap
Penelitian konsentrasi anak kelompok A di TK Kuncup Lestari Surabaya ini
menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh brain gym terhadap
konsentrasi anak kelompok A di TK Kuncup Lestari Surabaya.
Pengelompokan anggota sampel pada kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol tidak dilakukan secara random atau acak,
atau sering disebut juga non rüiaomizea control group pretest
posttest design atau non equioalent control group design. Dalam
penelitian ini, peneliti mengamati kemudian memberikan perlakuan
Ureatment) berupa brain gym pada kegiatan awal sebelum nemulai
kegiatan inti. Selanjutnya dilakukan pengukuran kembali terhadap
daya konsentrasi anak setelah mendapat perlakuan (treatment).
Definisi operasional Menurut Sugiyono (2017) macam-macam variabel berdasarkan
variabel hubungan antar satu variabel dengan variabel lain dapat dibedakan
menjadi variabel independen, variabel dependen, variabel
moderator, variabel intervening, dan variabel kontrol. Dalam
penelitian ini variabel dependen yang digunakan adalah konsentrasi,
sedangkan variabel independen yang digunakan adalah brain gym.
Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi:
1. Konsentrasi
Konsentrasi merupakan kemampuan mem usatkan perhatian
pada suatu objek dalam situasi belajar. Konsentrasi dalam
penelitian ini dilihat dari bagaimana perilaku yang
ditunjukkan anak pada saat sedang melakukan pembelajaran
di dalam kelas. Konsentrasi dalam penelitian ini diukur
dengan menggunakan lembar observasi konsentrasi. Lembar
observasi konsentrasi digunakan untuk mengukur beberapa
indikator kemampuan yang ditunjukkan anak, yang terdiri
dari perilaku kognitif, afektif, dan psikom otor. Penilaian
lembar observasi dilakukan dengan memberi tanda centang
pada kolom respon untuk perilaku yang ditunjukkan anak
pada saat pembelajaran berlangsung. Semakin banyak tanda
centang yang didapat, maka anak dinilai berkonsentrasi.
2. Brain gym
Brain gym merupakan rangkaian gerak menggunakan Yang
koordinasi gerakan tubuh dan fungsi otak yang dilakukan
secara menyenangkan yang bertujuan untuk membantu
proses belajar anak. Brain gym terdiri dari beberapa gerakan
yang menggunakan koordinasi gerak tubuh dan fungsi otak
dengan cara yang menyenangkan. Gerakan-gerakan dalam
brain gym melibatkan tiga dimensi otak yang berhubungan
dengan kemampuan seseorang. Gerakan brain gym yang
dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan panduan dari
buku karangan pada dimensi dan konsentrasi
Dennison(2008) yang merujuk pemfokusan yang melibatkan
batang otak berhubungan dengan kemampuan seseorang
Peneliti menggunakan buku panduan karangan Paul E.
Dennison karena beliau merupakan pendiri dan pengembang
dari brain gym. (Spaulding et a 2010)
Pupulasi- Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sample
Sampel/SubyekPenelitian noprobability sampling jenis sampling jenuh. Sample dalam
penelitian ini yaitu anak kelompok A di TK Kuncup Lestari
Surabaya. Jumlah Sample pada penelitian ini 30 terdiri dari 15 anak
kelas A1 dan 15 A2.
Tahapan Penelitian/ Tahap persiapan
prosedur penelitian 1. Menemukan Permasalahan
a. Melakukan observasi awal di TK Kuncup Lestari
Surabaya yang bertujuan untuk menemukan
permasalahan untuk bahan penelitian
b. Studi awal yang dilakukan mendapatkan data bahwa
konsentrasi pada anak kelompok A dinilai kurang. Data
diperoleh dari hasil kelas. masing-masing pada
pengamatan Berdasarkan temuan permasalahan, peneliti
memutuskan untuk melakukan penelitian di TK Kuncup
Lestari Surabaya.
2. Persiapan Proposal
a. Penyusunan proposal berisi rancangan penelitian yang
dibimbing oleh dosen pembimbing skripsi. Setelah
penyusunan rancangan penelitian selesa dibuat,
kemudian disetujui untuk melakukan seminar proposal
b. Dalam pelaksanaan seminar proposal, peneeliti diberi
saran perbaikan oleh ketiga penguji untu selanjutnya
dilakukan revisi
c. Setelah melakukan revisi dan mendapatka persetujuan
oleh ketiga dosen penguji, kemual selanjutnya
melakukan validasi instrumen
3. Tahap pelaksanaan
a. Sebelum perlakuan (pre-test)
Pengamatan awal dilakukan pada masing - masing kelas,
kelas Al yang merupakan kelas treatment dan kelas A2
yang merupakan kelas kontrol. Pengamatan dimulai dari
proses belajar anak dimulai dari kegiatan pag' sampai
kegiatan akhir. Pengamatan ini dilakukan dengan
mencatat proses dan hasil belajar masing-masing anak
selama penelitian dilakukan pada lembar observasi.
b. Perlakuan (treatment)
Perlakuan pada hari pertama diawali dengan 2 gerakan,
yaitu gerakan burung hantu dan mengaktifkan tangan.
Langkah-langkah pelaksanaan perlakukan pada hari
pertama. Hari ke dua dilakukan dengan 2 gerakan
yaitulambaian kaki dan pompa betis. Hari ke 3 dilakukan
dengan 2 gerakan yaitu luncuan gravitasi dan pasang
kuda-kuda
4. Setelah perlakuan (post-test)
Setelah anak diberikan perlakuan atau treatment, peneliti
memberikn post-test terhadap konsentrasi anak dengan
mengisi lembar observasi. Data-data yang diperoleh
kemudian dianalisis. Hal tersebutdilakukan untuk
mengetahui pengaruh brain gym terhadap konsentrasi anak.

InstrumenPenelitian Instrumen digunakan sebagai alat untuk mencatat perilaku yang


ditunjukkan anak saat konsentrasi. Instrumen yang digunakan dalam
observasi ini adalah lembar observasi konsentrasi. Lembar observasi
terdiri dari indikator-indikator perilaku yang ditunjukkan anak,
meliputi perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor.
1. Lembar Observasi Konsentrasi
Lembar observasi digunakan dalam mengumpulkan data
berupa pernyataan yang menggambarkan apa yang
dilakukan anak untuk diamati observer, sehingga nampak
ciri-ciri perilaku anak yang sesuai dan belum sesuai dengan
butir pernyataan. Butir pernyataan yang
2. Kisi-kisi instrumen
Kisi-kisi yang digunakan didapatkan dari penyerapan kajian
pustaka pada sub bab klasifikasi perilaku saat konsentrasi.
Menurut Engkoswara (dalam Tabrani, 1998) anak yang
mampu berkonsentrasi dapat ditunjukkan melalui tiga
perilaku, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
Berdasarkan ketiga aspek tersebut diurakan menjadi
beberapa indikator perilaku anak yang dikutip dari
Muhammad (2011).
Teknik Analisis Data Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan
teknik-teknik sebagai berikut:
1. Teknik Observasi
Teknik observasi digunakan untuk mengadakan pengamatan
yang telah direncanakan secara sistematik tentang
bagaimana pengembangan konsentrasi anak dengan brain
gym. Observasi dilakukan untuk mencatat hal-hal, perilaku,
serta proses saat anak melakukan brain gym. Lembar
instrumen yang digunakan dalam teknik observasi ini
terlampi. Selain itu, melalui observasi dapat diperoleh juga
data baik komunikasi secara verbal maupun non-verbal.
2. Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi merupakan cara pengumpulan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada, digunakan untuk
melengkapi data yang diperoleh dari hasil observasi. Hal-hal
yang diambil dari instrumen dokumentasi dalam penelitian
ini adalah dokumen-
dokumen yang ada di TK Kuncup Lestari Surabaya, baik
Sebelum penelitian dilakukan dan saat peneletian
Berlangsung

Judul penelitian pengembangan:


Pengembangan Buku Panduan Mitigasi Bencana Alam pada Prilaku Keselamatan Kelompok B
Usia 5-6 Tahun di TK Kecamatan Rungkut Surabaya

Masalah Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan


Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho
mengungkapkan Indonesia menjadi negara yang diguncang gempa,
bahkan dalam rentang setahun jumlah kejadian gempa mencapai
ribuan. Dalam setahun rata-rata kejadian gempa di Indonesia
mencapai 6.000 kali. Sepanjang tahun 2018, terjadi peningkatan
signifikan aktivitas gempa di Indonesia dibandingkan tahun
sebelumnya. Berdasarkan data gempa dari Pusat Gempa Nasional
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), selama
2018 terjadi aktivitas gempa sebanyak 11.577 kali dalam berbagai
magnitudo dan kedalaman. Pada tahun 2017 jumlah aktifitas gempa
yang terjadi hanya 6.929 kali, artinya selama tahun 2018 telah
terjadi peningkatan jumlah aktifitas gempa yang drastis di
Indonesia, yaitu 4.648 kejadian gempa tektonik.
Berdasarkan data tersebut maka perlu adanya pelaksanaan
kegiatan mitigasi bencana alam. Mitigasi tersebut masuk ke dalam
fisik motorik kesehatan dan perilaku keselamatan. Akhir-akhir ini
juga Indonesia sering terjadi gempa bumi, untuk itu mitigasi
bencana alam gempa bumi yang cocok diberikan pengetahuan
kepada anak. Kegiatan yang diberikan berupa kegiatan bermain,
karena dunia anak adalah dunia bermain. Anak belajar melalui
bermain, dan dengan bermain anak memperoleh pengetahuan.
Perilaku keselamatan (safety behavior) menurut APA Dictionaty of
Psychology (2007) adalah suatu perilaku yang dilakukan dengan
ketertarikan individu dalam usaha untuk memperkecil atau
mencegah suatu bencana yang ditakutkan.
Berdasarkan permasalahan pengembangan buku panduan mitigasi
gempa bumi sangat penting dalam memecahkan permasalahan dan
motorik kesehatan dan perilaku keselamatan, dan diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan baru Cara tentang adanya bencana alam
dan penanggulanginya. Terkait dengan hal tersebut, maka
"Pengembangal dilakukan penelitian yang berjudul "Pengembanga
Buku Panduan Mitigasi Bencana Alam Pada Perilak Keselamatan
Kelompok B Usia 5-6 Tahun DiKecamatan Rungkut Surabaya.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, bahwa belum adanya
media pembelajaran yang bisa terhadap menambah pengetahuan
dan pengalaman terhadap kegiatan mitigasi bencana alam gempa
bumi yang dipelajari oleh anak di sekolah-sekolahan tersebut, maka:
1. Bagaimana pengembangan buku panduan mitigasi bencana
alam gempa bumi pada pembelajaran kesehatan dan perilaku
keselamatan?
2. Apakah media buku panduan tersebut layak digunakan pada
kegiatan pengembangan motorik kesehatan dan perilaku
keselamatan?
TujuanPenelitian 1. Untuk mengetahui pengembangan buku panduan
mitigasibencana alam gempa bumi pada pembelajaran
kesehatan dan perilaku keselamatan.
2. Untuk mengetahui kelayakan buku panduan mitigasi
bencana alam gempa bumi pada kegiatan pembelajaran
kesehatan dan perilaku keselamatan.
Definisi istilah / definisi Buku Panduan adalah suatu kumpulan petunjuk informasi yang
operasional variabel isinya dibagi-bagi dalam beberapa unit dengan tujuan agar
tampilannya sistematik dan menjagaisinya terpelihara dalam waktu
yang lama.
Mitigasi bencana adalah sebagai serangkaian upaya untuk
menguragi resiko dan dampak yang diakibatkan oleh bencana
terhadap masyarakat yang berada di kawasanrawan bencana
Spesifikasi produk Spesifikasi produk buku panduan mitigasi bencana gempa bumi
berjenis mediacetak berbentuk buku dengan ukuran A4
menggunakan bahan ketas art paper. Berisi halaman,kata pengantar,
daftar isi, materi pembelajaran dan evaluasi.
Pentingnya 1. Buku mitigasi bencana alam gempa bumi dapat membantu
pengembangan mengembangkan kemempuan motorik kesehatan dan prilaku
keselamatan agar lebih mengetahui dan memahami upaya
penyelamatan diri sendiri terhadap bencana alam itu penting.
2. Buku mitigasi bencana alam gempa bumi dapat membantu
mengatasi cara penanggulangan bencana alam setiap anak
mempunyai kemampuan berbeda-beda.
Isi KajianPustaka Buku Panduan adalah suatu kumpulan petunjuk informasi yang
isinya dibagi-bagi dalam beberapa unit dengan tujuan agar
tampilannya sistematik dan menjagaisinya terpelihara dalam waktu
yang lama.
Mitigasi bencana adalah sebagai serangkaian upaya untuk
menguragi resiko dan dampak yang diakibatkan oleh bencana
terhadap masyarakat yang berada di kawasanrawan bencana
DesainPenelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan jenis penelitian dan
pengem bangan atau Kesearch and Development (RD). Metode
penelitian ini untuk mengembangkan produk atau menyempurnakan
produk. Produk ini berbentuk benda (hardware), seperti buku, alat
bantu pembelajaran di kelas. Metode ini bertujuan untuk
menghasilkan produk dan menguJi kelayakan produk tersebut.
Produk yang dikembangkan adalah buku panduan mitigasi bencana
alam genmpa bumi. Buku panduan mitigasi bencana gempa bumi
yang dihasilkan sesuai dengan karakteristik dan sasarannya, maka
diperlukan model pengembangan yang dijadikan sebagai petunjuk
dalam mengembangkan mitigasi bencana alam gempa bumi pada
pembelajaran motorik kesehatan dan perilaku keselamatan dari awal
hingga akhir. Metode pengembangan adalah salah satu cara untuk
menentukan atau mengembangkan secara sistematis melalui
beberapa langkah disertai dengan validasi dan revisi untuk menguji
kelayakan media. Model pengembangan sumber belajar ini
menggunakan ADDIE Analisis, Design, development and
linplementation, Evaluation (Analisis,Desain, Pengembangan,
Implementasi, dan Evaluasi) yang diadaptasi dari Branch (2009: 10)
yang berpendapat bahwa "ADDIE adalah suatu konsep
pengembangan Suatu produk. Membuat suatu Produk dengan
menggunakan proses ADDIE tetap menjadi salah satu a1at yang
paling efektif digunakan pada saat ini.
ProsedurPengembangan Model penelitian dan pengembangan ADDIE terdiri dari lima
tahapan dalam penelitian dan pengembangan produk media atau
bahan ajar. Peneliti melakukan penelitian dan pengembangan
produk sampai tahap evaluasi setelah penerapan produk pada subjek
penelitian.
a. Analisis (Analysis) Analisis ini yaitu pengembangan
menganalisis kebutuhan anak dan permasalahan apa yang
dialami. Mitigasi bencana sangat penting dan diharapkan
setiap anak usia sekolah telah memahami serta mengetahui
apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana. Ketika
terjadi bencana anak-anak telah memiliki kemapuan dalam
menghadapi ancaman bencana dan mengetahui apa yang
harus dilakukan ketika bencana datang.
b. Rancangan (design)
Cover,kata pengantar, isi,pengertian gempa bumi,
tipsmenhadapi gempa bui, tips mengajar mitigasi bencana
pada AUD Desain uji coba pada penelitian ini
dilakukandengan menggunakan desain eksperimen one grup
pretest-posttest design. Penelitian ini dilakukan melalui
pretest (sebelum diberikan perlakuan) dan Posttest (sesudah
diberikan perlakuan) untuk mengetahui apakah efektif dan
efesien dalam penggunaan buku panduan mitigasi bencana
alam bagi guru.
c. Pengembangan (Development) Tahap pengembangan
merupakan realisasi dari kerangka yang konseptual yang
nantinya akan dijadikan sebagai produk yang
diimplementasikan. Desain bahan ajar yang telah disusun
kemudian dikembangkan berdasarkan tahapan-tahapan.
Beberapa susunan buku panduan.
d. Pelaksanaan (inmplementation)
Produk yang telah dikembangkan kemudian diuji coba
dengan melakukan validasi kepada validator ahli media yang
telah ditentukan yaitu dosen yang memenuhi kriteria dan
ahli dalam media pembelajaran khususnya media cetak.
e. Evaluasi (Evaluation) evaluasi dilaksanakan setelah
berakhirnya pembelajaranpada hari tersebut.tahap ini
diperlukan untuk mengetahui ketercapainya tujuan
pengembangan prosuk tersebut. Dan mengukur appa yang
mampu dicapai anak yang sesuai dengan pengembnagn
produk pembelajaran.
Pupulasi- pengembang menyajikan hasil angket yang telah disebarkan kepada
Sampel/SubyekPenelitian 20 responden yaitu terdiri dari 10 guru Taman Kanak-kanak Islam
Al Fajar dan 10 guru Taman Kanak-kanak Pengawas II, yaitu
tentang Buku Panduan Mitigasi Bencana Gempa Bumi.
InstrumenPenelitian Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan
observasi.
1. Wawancara Pada penelitian ini menggunakan wawancara
terpimpin yang ditujukan pada ahli materi, ahli media, dan
guru. Data yang diperoleh ahli materi, ahli media, dan guru
akan digunakan untuk mengetahui buku panduan mitigasi
bencana alam gempa bumi untuk anak layak atau tidaknya
untuk mengembangkan Kemampuan motorik kesehatan dan
perilaku keselamatan anak.
2. Kuisioner/ Angket Kuisioner pada penelitian ini
menggunakan skala yang digunakan dalam kuisioner ini
yaitu skala Guttman, dengan skala ini akan mendapat
jawaban yang tegas berupa jawaban sangat setuju, setuju,
kurang setuju, dan tidak setuju Kuisioner pada penelitian ini
ditujukan kepada Kuisioner dalam penelitianini digunakan
untuk bersifat tertutup. guru-guru yang untuk
mengumpulkan data keefektifan buku pandua mitigasi
bencana gempa bumi.
Analisis Data 1. Analisis Wawancara
Skala terstruktur dalam penelitian ini menggunakan skala
Guttman, dengan skala ini akan mendapat jawaban yang
tegap berupa jawaban "ya atau tidak". Data wawancara yang
diperoleh dari ahli materi, ahli media, dan guru tersebut akan
dihitung menggunakan rumus.
2. Analisis Kuisioner/Angket Skala terstruktur dalam skala
penelitian ini dengan skala Guttman, menggunakan
Guttman, dengan skala ini akan mendapat jawabal yang
tegas berupa jawaban "sangat setuju, seruj kurang setuju,
dan tidak setuju". Data kuisione atau angket diperoleh dari
uji keefektifan panduan pada subjek yaitu guru, akan
dihitung.

Anda mungkin juga menyukai