Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah peningkatan kualitas kehidupan pribadi dan


masyarakat bagi pembentukan manusia seutuhnya dan berlangsung secara
terus menerus bahkan seumur hidup.
Pada hakekatnya pendidikan merupakan sebuah proses kegiatan khas
yang dilakukan manusia, yang merupakan produk kebudayaan manusia dan
dilakukan dalam upaya mempertahankan, melanjutkan hidup dan kehidupan
manusia.
Dalam pelaksanaan pendidikan, pada umumnya terutama dalam
pembelajaran ibadah sholat, guru mempunyai peran penting dan sangat besar
pengaruhnya untuk keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan yang
diharapkan. Guru juga harus memiliki kemampuan pribadi yang profesional
dan mampu mengintegrasikan antara tujuan pendidikan, materi, metode dan
evaluasi praktik ibadah sholat yang sesuai dengan tingkat perkembangan
psikologi serta kebutuhan belajar peserta didik.
Pendidikan Agama Islam berarti “usaha-usaha secara sistematis dan
pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka hidup sesuai dengan ajaran
Islam” (Suliswiyadi, 2015:176). Syariat Islam tidak akan dihayati dan
diamalkan orang kalau hanya diajarkan saja, tetapi harus dididik melalui proses
pendidikan nabi sesuai ajaran Islam dengan berbagai metode dan pendekatan.
Pendidikan Islam lebih banyak ditujukan kepada perbaikan sikap mental yang
akan terwujud dalam amal perbuatan baik bagi keperluan diri sendiri maupun
orang lain. Dari segi lainnya, pendidikan Islam tidak bersifat teoritis saja, tetapi
juga praktis.
Demikian halnya dengan pendidikan tentang shalat bagi anak-anak usia
remaja pada jenjang pendidikan sekolah menengah pertama (SMP). Sebagai
orangtua dan pendidik sudah seharusnya kita menanamkan pendidikan tentang
sholat yang benar sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Shalat sebagai salah satu
dari rukun Islam tentu merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan bagi
1
setiap muslim. Namun lebih dari itu sebetulnya sholat tidak hanya merupakan
kewajiban tetapi juga merupakan kebutuhan bagi kaum yang beriman, karena
shalat merupakan tiang agama. Begitu pentingnya kedudukan shalat dalam
syariat Islam, sehingga shalat merupakan kewajiban yang pertama kali harus
dilaksanakan setelah seorang muslim mengakui kebenaran atas keberadaan
Tuhan, yakni Allah SWT, dan shalat itu akan memberikan manfaat yang sangat
besar bagi orang yang mampu menyelami makna shalat.
UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 yaitu: “Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktifmengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan,
akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.” Pendidikan agama yang diberikan orang tua kepada anaknya,
yang pertama yaitu tentang ketauhidan dan yang kedua adalah ibadah .
Kewajiban orang tua dalam menumbuhkan fitrah kehidupan ini adalah dengan
membina anak-anak agar beriman kepada Allah SWT, kekuasaan dan ciptaan-
Nya.
Bimbingan ini dilakukan ketika anak-anak sudah dapat mengenal dan
membedakan sesuatu serta diberikan secara berjenjang. Dari hal–hal yang
konkrit hingga kepada yang abstrak. Kemudian orang tua menanamkan
perasaan ingat kepada Allah SWT pada diri anak-anak dalam setiap
perilakunya setiap saat. Jika pendidikan ibadah shalat itu ditanamkan kepada
anak sejak usia dini, maka akan terbentuk dalam diri jiwa anak dengan kuat,

sehingga diharapkan kelak mereka akan menjadi generasi muslim dan muslimah
yangberiman dan bertaqwa.
Keberhasilan orang tua dalam mendidik anak mengenai ibadah sholat, juga
tidak lepas dari faktor lingkungan lain yaitu sekolah. Sesuai dengan fungsi
dan peranannya, sekolah merupakan lembaga pendidikan lanjutan dari
pendidikan di keluarga. Lembaga ini akan memberikan pengaruh bagi
pembentukan jiwa keagamaananak. Pengaruh guru di sekolah merupakan
suatu hal yang tidak dapat di hindari lagi, dalam melaksanakan aktivitas sehari-
hari seorang anak cenderung meniru apa yang diajarkan atau dilihat dari
seorang guru. Anak meniru dan mencontoh apa saja yang didengar dan
dilihatnya.
2
Seorang guru perlu sekali membuat strategi belajar mengajar yang tepat
guna didalam mengajarkan suatu materi pembelajaran. Dalam pengamatan
selama pengalaman mengajar di kelas VII SMP Negeri 9 Palopo, terlihat
fenomina yang menggambarkan kemampuan peserta didik yang masih rendah
melakukan sholat lima waktu, masih kurang baik dan banar, pada tahun ajaran
2022/2023, hampir 70% yang melakukan praktek sholat masih kurang baik dan
benar, penyebabnya adalah kurangnya perhatian dari orang tua seperti jarang
diajarkan bacaan dan menghafal Al-Quran.
Berdasarkan deskripsi dan observasi proses pembelajaran awal dapat
diketahui bahwa guru masih menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
Pembelajaran yang hanya berpusat pada guru, dimana proses pembelajaran-
nya masih sangat monoton, kurang menarik dan membosankan bagi siswa
sehingga siswa kurang berminat saat mengikuti proses pembelajaran. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa keterampilan siswa masih sangat kurang
dan kondisi kelas juga kurang kondusif. Maka peneliti melakukan penelitian
yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa menggunakan metode
demonstrasi disertai peraga visual.
Berangkat dari latar belakang masalah itulah perlu diadakan penelitian
tentang “Meningkatkan Kemampuan Pelaksanaan Praktik Shalat Dan Gerakan
Shalat Pada Siswa Di Kelas VII Di SMP Negeri 9 Palopo”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan


beberapa masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan


keterampilan Praktik Shalat Dan Gerakan Shalat Pada Siswa Di Kelas
VII Di SMP Negeri 9 Palopo?
2. Bagaimana penerapan metode demonstrasi dipadu media peraga visual
dalam meningkatkan keterampilan praktik sholat pada Siswa Di Kelas
VII Di SMP Negeri 9 Palopo?

3
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Adapun tujuan dari penelitian tindakan kelas ini, adalah:


a. Mendeskripsikan penerapan metode demonstrasi dipadu media
peraga visual dalam meningkatkan pembelajaran praktik sholat pada
Siswa Di Kelas VII Di SMP Negeri 9 Palopo?
b. Untuk mengetahui penerapan metode demontrasi dipadu media
peraga visual dapat meningkatkan kemampuan praktik sholat di
Siswa Di Kelas VII Di SMP Negeri 9 Palopo?
2. Kegunaan Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman
mengenai pembelajaran dengan menggunakan metode demontrasi.
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan sehari-hari bagi pihak yang
berhubungan dalam dunia pendidikan baik secara langsung maupun
tidak langsung.

D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka teoritis di atas, maka hipotesis PTK ini adalah:
“Dengan Penerapan Metode Demonstrasi dan Media Visual pembelajaran praktek
sholat bisa ditingkatkan kearah yang lebih baik dan benar”

E. Metode Penelitian

1. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini digunakan untuk meningkatkan pemahaman praktik

sholat melalui metode demonstrasi oleh siswa kelas VII SMP Negeri 9

Palopo. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

diartikan sebagai penelitian yang dilakukan oleh guru sebagai bentuk

refleksi diri dilakukan pada kelas yang menjadi tanggung jawab guru,

dilakukan secara kolaboratif (bekerja sama dengan guru lain) dan


4
tujuannya untuk memperbaiki kinerja dan peningkatan kualitas dan

pembelajaran.

Adapun tujuan PTK adalah untuk memecahkan permasalahan

nyata yang terjadi di dalam kelas. PTK bertujuan untuk memperbaiki

berbagai persoalan nyata dan praktis dalam peningkatan mutu

pembelajaran di kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru

dengan siswa yang sedang belajar.

Menurut para ahli bahwa penelitian tindakan kelas memiliki 4

tahapan yang harus dilalui yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan,

tindakan, observasi, refleksi.

Adapun model atau bagan penelitian tindakan kelas yang dapat

digambarkan adalah sebagai berikut:

5
PERENCANAAN

REFLEKSI SIKLUS I PELAKSANAAN

PERENCANAAN
PENGAMATAN

SIKLUS II
PELAKSANAAN

REFLEKSI

?
PENGAMATAN

Gambar I.1:
Model Penelitian Tindakan Kelas

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII SMP Negeri 9 Palopo.

Waktu pelaksanaan penelitian adalah pada waktu pembelajaran PAI di

kelas siswa kelas VII SMP Negeri 9 Palopo tahun ajaran 2022/2023.

Penulis melaksanakan penelitian berkaitan dengan penggunaan metode

demonstrasi dipadu media peraga visual untuk meningkatkan

6
pemahaman keterampilan sholat siswa kelas VII SMP Negeri 9 Palopo.

3. Subjek Penelitian

Dalam penelitian yang akan dilaksanakan, subjek yang akan

diteliiti pada tindakan kelas ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 9

Palopo tahun ajaran 2022/203. Siswanya berjumlah 24 anak terdiri dari

14 siswa perempuan dan 10 siswa laki - laki.

4. Prosedur Penelitian

Prosedur Penelitian yang ditetapkan berupa penelitian tindakan

kelas yang didasarkan pada permasalahan yang muncul dalam

pembelajaran sholat di SMP Negeri 9 Palopo.

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari siklus yang

terdiri dari tiga pertemuan. Tiap pertemuan dilaksanakan sesuai dengan

perubahan yang dicapai. Seperti yang telah didesain dalam faktor-faktor

yang diselidiki. Pada awalnya peneliti melakukan refleksi terhadap

pembelajaran yang selama ini dilakukan seperti mengidentifikasi

permasalahan, mendiskusikan dengan teman sejawat, serta mengkaji teori

ataupun metode yang sesuai.

Berdasarkan refleksi awal serta diskusi dengan rekan tersebut,

maka langkah yang dianggap paling tepat untuk meningkatkan

kemampuan praktik sholat adalah dengan metode demonstrasi.

Dengan berpedoman pada refleksi awal tersebut maka prosedur

pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini meliputi perencanaan, tindakan,

observasi, refleksi.

7
Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dapat

dijabarkan dalam uraian sebagai berikut:

a. Perencanaan

Kegiatan ini meliputi:

1) Peneliti/guru menetapkan alternatif meningkatkan keterampilan

praktik sholat pada siswa.

2) Peneliti membuat perencanaan pengajaran dengan

mengembangkan metode demonstrasi.

3) Peneliti melakukan simulasi pembelajaran sholat dengan

mengembangkan metode demonstrasi.

4) Menyediakan alat pembelajaran

5) Membuat lembar observasi

6) Menyusun materi praktik

b. Pelaksanaan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah

melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan.

c. Pengamatan / Observasi

Dalam tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap

pelaksanaan pembelajaran dengan mengamati siswa ketika

pembelajaran praktik sholat, menilai hasil tindakan. Dilihat dari hasil

praktik siswa, selain peneliti / guru sendiri, peneliti juga meminta

guru yang lain untuk mengamati selama peneliti terlibat dalam

pembelajaran.

8
d. Refleksi

Data-data yang diproses melalui pengamatan, dikumpulkan

dan dianalisis dalam tahap ini. Berdasarkan pengamatan tersebut,

guru dapat merefleksi diri tentang kegiatan pembelajaran yang

dilakukan. Dengan demikian, guru akan dapat mengetahui efektivitas

kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

Penelitian akan dilaksanakan dalam terdiri dari dua

pertemuan, sehingga penelitian tindakan kelas ini benar-benar

bermanfaat dan meningkatkan keterampilan praktik sholat pada

siswa.

5. Tehnik Pengumpulan Data

a. Pengumpulan Data

Data-data yang dikumpulkan melalui:

1) Non tes

Digunakan hasil penelitian non tes yang berupa praktik sholat

beserta bacaannya

2) Pengamatan

Dipandu dengan pengamatan yang dilakukan langsung oleh

peneliti untuk memperoleh data penelitian, aktivitas siswa dan

data keterampilan guru selama proses pembelajaran

berlangsung.

9
3) Wawancara

Wawancara dengan guru kelas A dilakukan setelah jam

mengajar selesai. Tindakan ini untuk memperoleh informasi

tentang keterampilan praktik sholat pada siswa.

4) Dokumentasi

Macam-macam dokumentasi yang membantu dalam

pengumpulan data penelitian yang berkaitan dengan masalah

PTK, antara lain:

a) Kurikulum dan pedoman pelaksanaannya

b) Program Tahunan (Prota)

c) Program Semester (Promes)

d) RKH (Rencana Kegiatan Harian)

e) Buku-buku yang relevan

b. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

diantaranya adalah berupa lembar penilaian praktik sholat, lembar

aktivitas siswa, lembar penilaian keterampilan guru selama

pembelajaran, lembar panduan wawancara.

c. Catatan Lapangan

Instrumen lembar observasi yang dinilai meliputi dua aspek yaitu

cukup terampil dan sangat terampil.

d. Non Tes

Tes yang digunakan adalah berupa praktik sholat lengkap dengan

bacaannya untuk memperoleh gambar hasil belajar dari setiap

pertemuan.
10
6. Langkah-Langkah / Siklus Penelitian

a. Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan persiapan materi pembelajaran sholat

dengan pokok pembahasan materi hafalan tentang gerakan sholat

dan bacaan sholat. Guru juga mempersiapkan alat peraga berupa

gambar gerakan sholat dan peraga gerakan sholat.

b. Tindakan

Tindakan ini merupakan pelaksanaan rencana pembelajaran yang

telah dipersiapkan. Dalam melaksanakan tindakan guru akan

menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode

demonstrasi.

c. Observasi

Mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa dalam pembelajaran

berlangsung dengan sasaran yang diamati yaitu keterampilan siswa

dalam mempraktikkan gerakan sholat dan menirukan bacaannya.

d. Refleksi

Data dari hasil penelitian yang sudah dilaksanakan kemudian

didiskusikan peneliti dan guru sebagai landasan untuk menentukan

apakah tujuan yang diharapkan sudah tercapai atau belum.

7. Uji Keabsahan Data

Untuk menjaga keabsahan data, dalam penelitian ini penulis

berperan sebagai penyampai materi, sedangkan pengamat dibantu oleh

teman sejawat. Uji keabsahan data dilakukan dengan cara membanding-

11
kan prestasi siswa kelas VII Tahun ajaran 2021/2022 dengan prestasi

siswa kelas VII Tahun ajaran 2022/2023.

8. Teknik Analisis Data

Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif. Dalam penelitian

digunakan tes praktik untuk mengukur prestasi belajar siswa dianalisis

menggunakan tes sedang interpretasi hasil dianalisis secara kualitatif.

F. Sistematika Pembahasan

Rangkaian laporan penelitian disusun dengan sistematika pembahasan

sebagai berikut:

1. Bagian awal

Memuat tentang halaman judul, pernyataan keaslian, halaman

nota dinas pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman

persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar lampiran.

2. Bagian Isi

Bagian inti terdiri dari:

a. BAB I Pendahuluan

Memuat tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, landasan teori, hipotesis

tindakan, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

b. BAB II Gambaran Umum Sekolah

Memuat tentang letak dan kondisi geografis, sejarah berdiri, visi,

misi, struktur organisasi, sumber daya pendidikan, sarana dan

prasarana.
12
c. BAB III Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pembelajaran ibadah sholat sebelum diterapkan metode demonstrasi,

metode demonstrasi dalam pembelajaran praktek sholat.

d. BAB IV: Penutup

Memuat tentang: kesimpulan, saran-saran, kata penutup.

3. Bagian Akhir: lampiran-lampiran

Terdiri dari Rencana Kegiatan Harian (RKH), Lembar Observasi,

surat keterangan telah melakukan penelitian, surat pernyataan, daftar

riwayat hidup, bukti seminar proposal, kartu bimbingan skripsi, pedoman

wawancara, foto alat peraga dan foto proses pembelajaran.

13
BAB II
GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Sejarah Sekolah SMP Negeri 9 Palopo


Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, gedung SMP Negeri 9 Palopo mulai
dibangun ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bapak Wali kota Palopo,
Drs. H. P. A. Tenriadjeng, M.Si. Pada tanggal 9 September 2004 diatas tanah
seluas 6350 m2 serta menggunakan dana Block Grand sebanyak Rp. 887.070.000,00
(delapan ratus delapan puluh tujuh juta tujuh puluh rupiah) dengan sistem
Suakelolanit Sekolah Baru (USB) yang diketahui sebagai ketua Komite ADALAH
Abd. Arislaindring, S.Pd.,M.Pd yang anggota-anggotanya terdiri dari Stakeholder,
dalam hal ini unsur pemerintah, guru, LBM Telluwanua, Kelurahan Maroangin
yang terletak di jalan Dr. Ratulangi Km. 11 Palopo sebagai berikut :
1. 3 ruang kelas (RKB) lengkap dana Mobile
2. 1 ruang kantor tata usaha
3. 1 ruang kepala sekolah ( 1 unit kursi tamu, 1 pasang meja kepala sekolah, 1
buah lemari buku arsip
4. 1 gedung perpustakaan
5. 1 laboratorium (dengan mobile praktek)
6. 1 gedung gudang/kantin
7. 1 gedung mushollah
8. 1 gedung MCK
9. 1 tempat bangsal/sepeda

B. Visi dan Misi SMP Negeri 9 Palopo


SMP Negeri 0 Palopo berstatus negeri. Dengan visi misi sebagao system kurikulum
berikut :
Visi :
“ Unggul Dalam Prestasi yang Berahklak Mulia serta Bernuansa Iman dan Taqwa”
Misi :
1. Melaksanakan pembelajaran secara efektif sehingga setiap siswa
berkembang secara optimal berdasarkan prestasi yang dimilikinya
2. Meningkatkan kegiatan MGMP dalam pembelajaran inovatif dan kreatif

14
3. Menimbulkan semangat prestasi olah raga dan seni
4. Melaksanakan kegiatan keagamaan
5. Menciptakan suasana yang dapat meninmbulkan rasa kekeluargaan dan
kebersamaan kepada seluruh warga sekolah
6. Menyediakan dan memanfaatkan sarana dan prasarana
7. Mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih dan nyaman sesuai konsep
Wiyata Mandala.

C. Idenstitas Sekolah
1. Nama Sekolah : SMP Negeri 9 Palopo
2. No. Statistik Sekolah / NPSN : 201196204001 / 40307853
3. Tipe Sekolah : A/A1/A2/B1/B2/C/C1/C2
4. Alamat Sekolah : Jl. Dr. Ratulangi Km. 11 Kota Palopo
: (Kelurahan) Maroangin
: (Kecamatan) Telluwanua
: (Kabupaten/Kota) Palopo
: (Provinsi) Sulawesi Selatan
5. Telepon/HP/Fax :-
6. Jarak Sekolah ke Dinas : 11 Km
7. Status Sekolah : Negeri
8. Nilai Akreditasi Sekolah : A (Skor = 87 )
Tabel 2.1

Data Peserta Didik Baru pada Tahun terakhir yang dinyatakan diterima di sekolah

Tahun Jumlah Pendaftar Peserta Jumlah Peserta Didik NUN yang


Didik Baru Baru yang diterima diterima
2017/2018 219 214 25,25
2018/2019 174 214 25,23
2019/2020 242 176 19,10
2020/2021 220 204 19,10
2021/2022 250 220
Sumber data : SMP Negeri 9 Palopo

15
D. Sruktur Organisasi
Struktur organisasi adalah salah satu elemen penting dalam suatu organisasi. Dalam
struktur organisasi akan terlihat jelas pembagian tugas, masing – masing
wewenang, sehingga tujuan sekolah dapat tercapai dengan baik.
SMP Negeri 9 Palopo dalam menjalankan bisnisnya memiliki struktur organisasi
yang dapat dilihat pada skema sebagai berikut :
Skema 2.1

Struktur Organisasi SMP Negeri 9 Palopo

Komite Sekolah Kepala Sekolah

Kasubag Tata Usaha

Wakasek Kesiswaan & Humas Wakasek Kurikulum & Prasarana

Standar Standar Standar Standar Standar Standar Standar Standar


Isi Proses Tendik Penilaian SKL Pengelolaan Sarpras Pembiayaan

Kepala Perpustakaan Kepala Laboratorium

Wali Kelas VII Wali Kelas VIII Wali Kelas IX

Guru Mata Pelajaran

Siswa-Siswi

Sumber data : SMP Negeri 9 Palopo

16
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Muasayyin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta, Bina Akasara, 1987.


,Kapita Selekta Umum dan Agama, Semarang, CV. Toha Putera, 1987

Darajat, Zakiah, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta, Bumi Aksara,
1995. Echols, Jhon M. dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta, PT.
Gramedia, 1984 Gazalba, Sidi, Pendidikan Umat Islam, Jakarta, PT. Bharata, 1970
Hamdani, H.B,, Filsafat Pendidikan¸Yogyakarta, Kota Kembang, 1987
J.J. Hasibuan dan Mujiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung, PT. Rosdakarya,
1993.
Labib, MZ, Untuk Apa Manusia Diciptakan, Surabaya, Bintang Usaha Jaya, 2002.
Poerwadarminta, H.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka,
1986.
Qisthi, Aqis Bil, Tuntunan Sholat Nabi Muhammad saw, Surabaya, Bintang
Usaha Jaya, 2005.
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Kalam Mulia, 2008.
, Metodologi Pengajaran Agama Islam,cet ke-3 Jakarta, Kalam Mulia, 2001.

Rasyad, Aminuddin, Metode Pembelajaran Pendidikan Agama,Jakarta, Bumi


Aksara, 2002. Roestiyah N.K., Didaktik Metodik, cet. Ke-3, Jakarta, Bina Aksara,
1989.
Rpsita, Rita, Tuntutan Shalat Lengkap, Ciputat, Mediatama Press, 2007.
Salim, Peter, et-al, Kamub Bahasa Indonesia Kontemporer,Jakarta, Modern English,
1991. Sujana, Nana, Dasardasar Proses Belajar Mengajar, cet. Ke-3, bandung,
Sinar baru Algesindo, 1986
Sumardi, Mulyanto, Pengajaran Bahasa Asing, Jakarta, Bulan Bintang, 1997.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru¸bandung, PT.
Remaja Posdakarya, 1995

17
18

Anda mungkin juga menyukai