Anggota Kelompok:
Thariq Ahmad Rasyid (140110190004)
Adisty Pratiwi (140110190059)
Nurhaliza Rahmadini (140110190060)
Ester Pardede (140110190068)
Matriks BCG memungkinkan untuk menentukan produk mana yang harus ditarik dari stok dan
mana yang harus menghasilkan keuntungan lebih tinggi di masa depan.
Matriks BCG terdiri dari 4 posisi yaitu Stars, Cash Cows, Question marks, Dogs.
● Bintang (Stars) : Melambangkan bisnis-bisnis yang berada di dalam pasar yang tumbuh
pesat dengan pangsa pasar yang besar.
● Sapi Perah (Cash Cows) : Bisnis yang memiliki pangsa pasar besar dalam pasar atau
industri dengan pertumbuhan rendah.
● Tanda Tanya (Question marks) : Bisnis-bisnis yang tingkat pertumbuhannya tinggi
sehingga memiliki daya tarik yang besar namun pangsa pasarnya rendah sehingga
membuat potensi labanya menjadi tidak pasti.
● Anjing (Dogs) : Bisnis-bisnis dengan pangsa dan pertumbuhan pasar yang rendah.
BCG Matriks dasar dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Setiap lingkaran merupakan divisi
yang terpisah . Ukuran lingkaran sesuai dengan proporsi pendapatan perusahaan dihasilkan oleh
unit bisnis, dan potongan pie menunjukkan proporsi keuntungan perusahaan yang dihasilkan
dengan pembagian itu.
Posisi pangsa pasar relatif diberikan pada sumbu x dari matriks BCG. Titik tengah dari sumbu x
dibuat 0,50 atau sama dengan divisi yang memiliki separuh pangsa pasar dari perusahaan
pemimpin dalam industri. Sumbu y menggambarkan tingkat pertumbuhan industri dalam
penjualan yang diukur dalam bentuk persentase. Persentase tingkat pertumbuhan pada sumbu y
dapat berkisar antara -20 hingga +20 persen, dengan 0,0 sebagai titik tengah. Angka kisaran ini
pada sumbu x dan y seringkali digunakan, tetapi angka lainnya dapat dibuat bila dianggap sesuai
untuk organisasi tertentu. (David, 2016:179)
Keuntungan terbesar dari matriks BCG adalah ia menarik perhatian ke aliran kas, karakteristik
investasi, dan kebutuhan berbagai divisi perusahaan. Dalam beberapa organisasi, tidak ada
perputaran siklis yang nyata. Divisi-divisi dari perusahaan berevolusi dari waktu ke waktu:
anjing menjadi tanda Tanya, tanda Tanya menjadi bintang, bintang menjadi sapi perah, dan sapi
perah menjadi anjing dan berputar secara berkelanjutan. Namun yang jarang terjadi adalah
bintang berubah menjadi tanda Tanya, tanda Tanya menjadi anjing, anjing menjadi sapi perah
dan aliran kas menjadi bintang. Selama beberapa waktu, organisasi sebaiknya berusaha untuk
mendapatkan portofolio divisi yang merupakan bintang. (David, 2016:180).
2. Market growth rate merupakan indikator relatif attractiveness dari pangsa pasar dibagi dengan
pangsa pasar dari pesaing yang paling dominan.
3. Posisi relative competition merupakan perbandingan dasar dari relative strength dari berbagai
bisnis yang berbeda dalam portofolio bisnis, dalam kaitanya dengan kekuatan masing-masing
posisi di business’s respective market
4. Apabila kita ingin mengetahui posisi relatif antara masing-masing SBU (strategic business
unit) maka SBU tersebut dapat dibuatkan plotnya dalam matriks BCG. Tetapi masing-masing
SBU tersebut harus dihitung besarannya terlebih dahulu dalam bentuk pie diagram. Masing-
masing lingkaran mewakili satu bisnis unit. Luas lingkaran mewakili provinsi tingkat pendapatan
perusahaan yang dihasilkan masing-masing bisnis unit. Secara keseluruhan, hal ini dapat
memberikan gambaran kekuatan masing masing bisnis unit di dalam menghasilkan pendapatan.
(Rangkuti, 2006:37).
Fungsi Konveks
Fungsi konveks banyak diteliti didefinisikan pada sebuah himpunan konveks dari ruang euclid
berdimensi −n atau disebut Rn. Dalam beberapa literatur telah dijelaskan bahwa fungsi konveks
dapat ditandai oleh epigraph yang konveks. Kemudian muncul himpunan yang lebih besar dari
sebuah epigraph, yaitu himpunan level bawah. Para peneliti menemukan bahwa jika himpunan
level bawah dari sebuah fungsi adalah konveks, maka fungsi tersebut adalah konveks. Namun,
ternyata pernyataan ini tidak berlaku sebaliknya. Hal ini telah mengantarkan kita untuk mengenal
kelas fungsi yang lebih besar disebut kuasikonveks.
Fungsi konveks dapat ditandai oleh epigraph yang konveks, seperti ditunjukkan oleh teorema
berikut.
Contoh:
−1
f ( x)=tan x=arctan x bukan fungsi konveks (dapat dilihat dari grafik fungsinya),
Jadi, fungsi konveks tidak dapat ditandai oleh himpunan level bawah yang konveks
EFFICIENT FRONTIER
Turunan Teorema 4.4.
Let X 1 , ... , X n be independent exponential random variables with X i having hazard rate
λ i , i=1 ,... , n. Let Y 1 ,... , Y n be a random sample of size n from an exponential distribution with
common hazard rate λ=¿. Then
(a) X n; n ≥disp Y n ;n ;
(b) X n; n ≥hr Y n ;n.
F X ( x ) =( 1−e
n ;n
−λ x
)( 1−e− λ x ) … ( 1−e−λ
1 2 (n−1 ) x
) ( 1−e−λ x ) n
d
F X ( x )) =λ 1 e−λ x ( 1−e−λ x ) … ( 1−e ) ( 1−e−λ x ) +¿
−λ x
dx
( n ;n
1 2 ( n−1 ) n
n ;n
[ λ1 e−λ x λ2 e−λ
]
x
1 2
λn−1 e−λ n−1 x
λ n e− λ n x
+ +…+ +
( 1−e− λ x ) ( 1−e− λ x )
1 2
( 1−e−λ x ) ( 1−e−λ x )n−1 n
n n −λ i x
λi e
f X ( x )=∏ ❑ ( 1−e )∑ ❑
−λ i x
n ;n
i=1 i=1 ( 1−e−λ x ) i
DAFTAR PUSTAKA
David, F.R. 2016. Manajemen Strategik: Suatu Pendekatan Keunggulan Bersaing-Konsep. Edisi
15 (Terjemahan). Jakarta: Salemba Empat.
Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : Penerbit Gramedia
Pustaka Utama
Antonio, M. Syafi ’i. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktek. (Jakarta: Gema Insani Press, 2001),
Maristia, K., 2020. Analisis matriks bcg (boston consulting group) dalam strategi
mempertahankan pangsa pasar pada smartphone merek samsung (studi kasus pada pt. samsung
elektronik indonesia tahun 2019). Jurnal Ekonomika, 11(2).
Prasetyo, Y.W., Yulianto, E. and Sunarti, S., Perumusan Strategi Bisnis Perusahaan
Menggunakan Matriks Boston Consulting Group (Bcg) Dan Matriks Tows-k (Studi Pada PT
Bank Muamalat Tbk.) (Doctoral dissertation, Brawijaya University).
Andina, V., Cahya, E. and Fatimah, S., 2015. Sifat-sifat Fungsi Konveks yang Tidak Dapat
Digeneralisasi Menjadi Sifat-sifat Fungsi Kuasikonveks. Jurnal EurekaMatika, 3(1), pp.42-58.