Anda di halaman 1dari 12

Pengertian Pekerjaan Land Clearing Dan Cara

Pelaksanaan
 seputar teknik sipil  November 18, 2017

Dalam menegerjakan sebuah proyek konstruksi tidaklah hanya memerlukan


kesiapan finansial tetapi kesiapan dalam pelaksanaanya, karena setiap
pelaksanaan pekerjaan kostruksi tidak hanya pada tempat yang mudah
dijangkau dan peralatan bisa masuk dengan mudahnya, ada juga tempat
yang akses nya sulit dijangkau atau tempat yang akan dijadikan pelaksaan
proyek itu sendiri berada pada hutan yang dengan pelaksanaannya harus
dilakukan beberapa pembersihan dahulu, untuk itu saya menuliskan metoda
pekerjaan land clearing yang bisa anda jadikan informasi tambahan atau
referensi study saudara, berikut pembahasanya.

Pengertian Land Clearing


Pekerjaan land clearing adalah pekerjaan site untuk diperkiraan atau dengan
kata lain suatu pekerjaan yang "tidak exact", karena jumlah produksinya
tidak menentu dan job Site yang satu ke job site yang lain. Peralatan yang
digunakan dan cara yang dipilih untuk pekerjaan land clearing ini sangat
menentukan jumlah produksinya.

Peralatan Untuk Land Clearing

Berbagai peralatan yang dapat digunakan dalam pekerjaan land clearing


bisa dilihat pada tabel dibawah ini:
Pembongkaran Pemotong Pembenama Diurug dengan tanah.
Akar an rata n pohon
Luas
dengan kedalam
Pekerjaa
muka tanah
n
tanah atau dengan
diatasnya pukulan

PEMBERSIHAN RINGAN : (diameter pepohonan 5 cm)

Sampai Dengan blade Kapak, Dengan Bajak mold - board,


dengan bulldozer, machet, blade bull· bajak piringan,
4 ha. cangkul besar brushhook dozer piringan penyobek
dan cangkul , cangkul (Discharrow).
kecil, kapak besar
(garpu),
cangkul,
dengan
gergaji
sirkular
yang
bermesin

4 - 40 Dengan Blade Blade Bajak mold · board,


Ha. Bulldozer. Bulldozer, bajak pi· ringan,
sabit putar. piringan penyobek
Flail type (Disc harrow)
(tipe
bebas).
cutter.
Rolling
brush
cutter.

40 - 400 Blade Sabit besar Rolling Pemotong bentuk


ha atau bulldozer, bermesin brush piringan, bajak
lebih penggaruk (Heavy cutter, moldboard bajak
akar, grabber, duty Pemotong piringan, piringan
bajak akar, mower), tipe bebas penyobek
rantai yang di· Gergaji rantai yang
rentangkan sirkular kan di
diantara dua yang antara dua
tractor bermesin tractor

PEMBERSIHAN SEDANG (diameter pepohonan 5- 20 em).

s/d 4 ha. Blade Kapak, Blade Bajak piringan besar,


gergaji,
bulldozer gergaji Bulldozer piringan penyobek
mesin

4 - 40 Blade Gergaji Blade Bajak piringan besar,


Ha Bulldozer rantai Bulldozer, piringan penyobek
bermesin, rolling
mesin brush
pada cutter, sabit
tractor, putar.
gunting
besar
bermesin.

40 - 400 Shearing blade, Shearing Blade Blade·bulldozer,deng


ha atau angling blade bulldozer an duty heavy harrow
lebih blade,penggaru flail type
k, rantai yang {tipe
direntangkan bebas),
pada dua rotary
crawler cutter,
tractor,bajak anchor
akar chain

PEMBERSIHAN BERAT : (diameter pepohonan > 20 cm)

Sampai Dengan blade Gergaji, Blade


dengan bulldozer kapak, Bulldozer
4 Ha gergaji
mesin.

4 - 40 Shearing blade, Shearing Blade


Ha. angling blade blade, Bulldozer
penggaruk, kombinasi
balok pemukul shearing
blade
dengan
gergaji
mesin
40 - 400 Shearing blade, Shearing Rantai yang
ha atau angling blade blade, direnyangk
lebih balok pemukul, kombinasi an diantara
penggaruk, shearing dua
rantai yang blade crawlwer
direntangkan dengan tractor
diantara dua gergaji
tractor mesin

Metode kerja atau cara pengerjaan yang tepat dan benar akan sangat
berpengaruh terhadap produktifitas alat, untuk menentukan metode mana
yang tepat tergantung banyak factor seperti volume/spesifikasi proyek dan
waktu yang tersedia.

Metode Land Clearing

Proses Pengerjaan Land Clearing


Pada proses pengerjaan land clearing hal yang umum dilakukan meliputi:
1)    Underbrushing
Adalah sebuah kegiatan yang menjurus pada pembabatan pepohonan yang
berdiameter maksimum 30 cm dengan tujuan untuk mempermudah
pelaksanaan.

2)    Felling / cutting
Adalah kegiatan penumbangan pepohonan yang berdiameter lebih dari 30
cm.
3)    Pilling
Kegiatan pengumpulan kayu-kayu yang kemudian dikumpulkan menjadi
tumpukan-tumpukan kayu pada jarak tertentu, perlu diperhatikan adanya
jalur tumpukan yang sesuai dengan arah angina.

4)    Burning
Adalah pembakaran kayu-kayu yang telah ditumbangkan dan cukup kering,
dengan tidak melalaikan kayu-kayu yang dapat dimanfaatkan.

Metode kerja Land Clearing


Untuk menetukan motode mana yang paling tepat tergantung banayak
factor seperti volume/spesifikasi proyek dan waktu yang tersedia.

1)    Metode pumbanagan dan penebasan


Metode ini dikerjakan secara bersamaan, untuk kegiatan ini dikenal dengan
beberapa metode, berikut diantaranya:

a)  Metode perimeter/ metode Siput Dalam


Cocok diterapkan pada areal yang rata, setelah plot areal yang akan dibuka
telah ditentukan, maka bulldozer mulai menebas atau menumbangkan
pohon,dari luar menuju kedalam ,mengelilingi plot areal dengan  gerak
bulldozer bedrlawanan dengan jarum jam.

b)  Metode out crop/metode siput luar


Sma seperti metode perimeter, perbedaannya terletak pada gerak
bulldozer,pada metode ini penebasan/penumbangan dimulai dari tengah-
tengah plot area menuju keluar dengan gerak bulldozer searah jarum jam

c)  Metode contour
Metode ini diterapkan pada area yang berbukit, bulldoer menebang,
menebas dari ats bukit ke bawah pada daerah dengan ketinggian yang sama
(contour yang sama).

d)  Metode zigzag
Sama seperti metode perimeter dan out crop, metode ig zag dapat
diterapkan pada areal yang rata

e)  Metode penumpukan pilling


Umumnya hasil tebangan pohon, ranting ditumpukan memanjang searah
dengan arah angina dan mengikuti garis contour, jarak gusur bulldozer
sekitar 15-20 m, sehingga nantinya jarak tumpukan satu sama lainya
menjadi sekitar 30-50 m.

f)   Metode pembakaran
Yang sanagt perlu diperhatikan dalam pengerjaan metode ini adalah arah
mata angin, karena apinya akan sulit dikendalikan dan pula hasil
pembakaran menjadi tidak sempurna.

Jalur timbunan yang ada harus dibuat sesempit dan setinggi mungkin untuk
mengurangi jumlah tanah yang terbakar, karena dalam pembakaran, humus
tana akan ikut terbakar sehingga dapat mengurangi kesuburan.

g)  Metode harroing/Metpde pegas ulir


Salah satu metode yang memiliki efisiensi kerja tertinggi, metode ini
memiliki efisiensi kerja 98,8%.

Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Land Clearing


Faktor-faktor berikut menurut pengalaman pengaruhnya besar terhadap
aktivitas dan produktivitas land clearing:

1)    Kelebatan pepohonan
Faktor ini berpengaruh terhadap produksi dan tentu saja biaya produksi,
antara lain:

a)   Jumlah pohon-pohonan
b)   Ukuran pohon-pohonan
c)   Kekerasannya
d)   Keadaan akarnya
e)   Rumpun-rumpunan yang ada.

2)    Penggunaan Tanah Setelah Dikerjakan


Harus kita perhatikan apakah tujuan land clearing ini nanti, misalnya untuk
kepentingan pembuatan dam, jalan raya atau untuk keperluan lain. Karena
hal-hal termaksud akan dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih
metoda maupun peralatan yang dipakai untuk pekerjaan land clearing.

3)    Keadaan Dan Daya Dukung Tanah  


Faktor keadaan tanah dan daya dukung tanah juga harus kita perhatikan,
termasuk dalam faktor ini adalah:

a)   Tebalnya top soil.


b)   Type/jenis tanah yang ada.
c)   Kadar air dalam tanah (moisture content).
d)   Keadaan batuan.

4)    Topografi
Termasuk dalam faktor topografi diantaranya adalah:

a)   Kemiringan medan
b)   Saluran-saluran yang ada.
c)   Rawa - rawa yang ada.
d)   Batuan besar.
e)   Bukit.
Keadaan topoagrafi termaksud sangat berpengaruh pada peralatan yang
digunakan dalam land clearing.

5)    Keadaan lklim dan Hujan


Biasanya semua phase dari pekerjaan land clearing, dipengaruhi pula oleh
perbedaan/perubahan temperature dan hujan yang turun selama pekerjaan
land clearing dilaksanakan.

6)    Kekhususan Pekerjaan
Faktor khusus ini antara lain dapat tergantung dari hal/kondisi berikut:

a)   Luas area pekerjaan.


b)   Penyempurnaan pekerjaan yang dilakukan.
c)   Pembuangan bekas clearing. Konservasi tanah.
d)   Dan lain faktor.

Produksi Land Clearing


Produksi dari land clearing biasanya dinyatakan dalam are atau hectare per
jam. Untuk kebanyakan pekerjaan land clearing, produksinya dihitung dari
perkalian antara kecepatan traktor dengan Iebar dari cut {dihitung dalam
are atau hectare) per jam. Jadi ditulis sebagai berikut:

1)    Dalam English Measure


Lebar cut (ft) x 5280 (ft/menit) x speed {mph) / 43560 (feet2)  (acre/ jam)

2)    Dalam Metris System  


Lebar cut (m) x speed {km/jam) x 0.825/ 10 ha/ jam
0.825 adalah efficiency kerja

Perhitungan Produksi Cutting


Kebanyakan pekerjaan land clearing scperti:
Penebangan (cutting), Penyiangan (grubbin) tak dapat dikerjakan/dilakukan
pada kecepatan yang tetap, karena produksi di lapangan sulit untuk
diperkirakan dengan cara ini, maka kini ada suatu rumus untuk
memperkirakan produksi cutting. Untuk memperkirakan waktu cutting
peracrt! (0,405 ha) pada peker· jaan land clearing yang khusus bisa dipakai
rumus berikut:

T = X [A (8) + M1. N1 + M2. N2 + M3. N3 + M4. N4 +D. F]

Keterangan:
T:
waktu cutting per acre (dalam menit)

X:
Faktor kekerasan kayu, berpcngaruh terhJdap waktu total.

A:
Faktor kekerasan dan kelebatan berpengaruh terhadap base time.

B:
Base time per acre.

M:
Waktu pemotongan per pohon setiap d iameter tertentu (menit).

N:
Jumlah pohon per acre dalam setiap cL.1meter tcrtentu, ditentukan pada
survey lapangan.

D:
Jumlah diameter dalam feet (30 em lebih) dari seluruh pohon per acre di
atas 6 feet (180 em) pada diameter yang diukur pada "rata tanah",
ditentukan dalam survey lapangan.
F:
Jumlah waktu y ang diperlukan (dalam menit) untuk memotong per feet (30
em). pohon dengan diameter di atas 6 feet (180 em).

Kekerasan kayu yang berpengaruh terhadap waktu total:


Kayu keras:

75 - 100% tambahan 30% terhadap waktu total (X= 1,30)


25 - 50°'0 tetap 1,0)
0 - 25% kurangkan 30% terhadap waktu total (X= 0,70)

Contoh kemampuan berbagai jenis traktor untuk "Felling" pohon dalam


macam-macam diameter (dalam menit).

Base time Diameter range Diatas 180


Macam
(B) (menit) cm (per
Traktor
foot)

30- 60- 90- 120-


60 90 120 180
cm cm cm cm

M1 M2 M3 M4

D6D 40 0,8 4,0 8,0 25 -

D7G 28 0,5 2,0 4,0 12 4

D8K 21 0,3 1,5 2,5 7 2,0

D9H 18 0,2 0,5 1,5 4 1,2

Keterangan Tabel:
Traktor
Didasarkan pada model traktor yang dapat bekerja pada lapangan dengan
kemiringan yang wajar (kemiringan dibawah 1 0%) dengan keadaan
"footing" (track) yang baik, medan tidak berbatu-batu, pepohonan campuran
lunak dan keras. Traktor dalam keadaan "layak" untuk dioperasikan, blade
tajam, dan diatur sebaik-baiknya.

Base time:
Menunjukkan waktu (dalam menit) yang diperlu- 56 kan bagi setiap traktor
untuk "meliput" setiap acre (0.405 ha) meterial ringan di mana tidak ada
pohon yang perlu pengerjaan khusus. Waktu yang diperlukan dipengaruhi
oleh "kelebatan" pohonnya, yang diameternya kurang dari 12 inch (30 cm).

Lebat
600 pohon atau lebih per acre (1480 pohon/ha) base time ditambah 100%.

Sedang
400 - 600 pohon per acre (990 - 1480 pohon/ha) 'base time tetap A = 1.0

Ringan
1)    Kurang dari 400 pohon peracre (990 pohon/ha) base time dikurangi 30% A=
0.7
2)    Untuk rumpun yang lebat, base time ditambah 100%, A = 2.0

Diameter range
-       M1 menunjukkan waktu yang diperlukan (dalam menit) untuk memotong
pohon dengan diameter rata tanah 1' a 2' (31 -60 em).
-       M2 Menunjukkan waktu yang diperlukan (dalam menit) untuk memotong
pohon dengan diameter 2' a 3' (61 - 90 em).
-       M3 Menunjukkan waktu yang diperlukan (dalam menit) untuk me· motong
pohon dengan diameter 3' a 4' (91 - 120 em).
Kolom diameter di atas 6' (180 cm) menunjukkan jumlah waktu (dalam
menit) yang dibutuhkan oleh suatu jenis traktor, untuk memotong 1 feet (30
em) kayu dengan diameter di atas 180 em). Diameter Range Banyaknya
pohon Dengan demikian, untuk menumbangkan sebuah pohon dengan
diameter 240 em, dibutuhkan 8 x 1.2 atau kurang lebih 10 menit jika
dipakai tractor D 9 H.

Seperti yang telah saya katakana sebelumnya bahwa dalam pemindahan


tanah mekanis merupakan materi ilmu yang tidak hanya berkaitan dengan
petambangan tetapi juga dengan proyek – proyek konstruksi yang lahan nya
akan dipergunakan untuk membangun dan sebagainya, saya kira cukup
untuk tulisan pekerjaan land clearing yang juga dipaparkan metoda dalam
pengerjaanya, demikan dan terimakasih, semoga bermanfaat.
 ALAT ALAT BERAT DAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS PROYEK
Share this Article

Anda mungkin juga menyukai