Anda di halaman 1dari 30

BAB III: SCRAPER DAN HOIST

Scraper (slusher) semakin berkembang untuk kegiatan tambang ba


wah tanah maupun tambang terbuka. Fungsi utama: mucking, loading,
transportation. Oleh sebab itu produksi dapat dilakukan oleh satu alat d
an mempunyai biaya operasional murah.

3.1. Penggunaan Scraper


Digunakan secara luas untuk kemiringan lantai yang tidak mem
ungkinkan memanfaatkan gaya ravitasi secara penuh. Gravitasi berkait
dengan sudut gelincir broken ore, sekitar 300. Pemakaian yang tepat ak
an menurunkan biaya development, meningkatkan produksi permuka k
erja, dan menurunkan biaya timber.
1. Pekerjaan development:
a. Memindahkan broken ore maupun waste dari tunnel, drift, X-cut
menuju kereta tambang atau corongan (chute).
b. Dilengkapi dengan inclined slide loader
2. Produksi:
a. Tambang batubara, gravel, ore, non ore
b. Top slicing, mucking broken ore pada open stope, sublevel
caving. room-and-pillar, cut-and-fill, glory-hole, square-set,
shrinkage, block caving
3. Filling: menyebar waste pada cut-and-fill
4. Transfer: memindah broken ore dari gathering haulage ke secondar
y haulage
5. Mengurangi bahaya mucking:
a. Diterapkan pada kondisi kerja yang tidak aman
b. Mesin scraper (operator) diletakkan pada jarak aman dari
permuka kerja
c. Resiko kerugian hanya kehilangan sheave block dan scraper,
bukan mesin scraper dan operator
3.2. Klasifikasi Scraper:
Scraper diklasifikasikan berdasarkan jumlah hoist-nya

1. Single-drum hoist
Paling kuno dan tidak pernah dgunakan lagi, tercatat pada awal abad 19 de
ngan mesin 2½ HP
Konstruksi:
• sebuah motor penggerak
• Sebuah drum
• Sebuah rope
• Sebuah scraper
Cara kerja:
• Dari atas tumpukan broken ore, scraper ditekan ke bawah dengan tenaga b
uruh
• Mesin menggulung dan broken ore menuju ore pass
• Scraper ditarik kembali ke atas broken dengan tenaga buruh (manual)
Aplikasi:
• Sudah ditinggalkan
• Permuka kerja sempit, jarak pendek, produksi kecil
• Single-drum Hoist
• Penarikan scraper
Ssskembali menuju
tumpukan broken
ore secara manual
• Single-drum Hoist
• Penarikan scraper kembali menuju
tumpukan broken ore secara mekanis
2. Double-drum hoist
Konstruksi:
• Sebuah motor penggerak
• Dua buah drum untuk mengulung main rope dan tail rope
• Dua buah rope: main rope dan tail rope
• Sebuah tail sheave
• Sebuah scraper
Cara kerja:
• Dari tumpukan broken ore, main rope digulung dan tail rope dikendurkan (
diulur)
• Karena pengaruh gaya berat scraper dan kemiringan blade, maka scraper
mampu masuk ke dalam broken ore dan membawanya menuju ore pass
• Dari ore pass, main rope dikendurkan (diulur) dan tail rope digulung
Aplikasi:
• Sangat luas digunakan untuk mengatasi kelemahan single drum hoist
• Dimensi stope sempit, produksi besar
• Membuat bukaan yang sempit (tunnelling) dengan kemajuan cepat
Double-drum Hoist dengan satu mesin yang kompak
Double-drum Hoist dengan dua mesin terpisah
3. Three-drum hoist
Konstruksi
• Sebuah motor penggerak
• Tiga buah drum: satu drum untuk main rope dan dua drum untuk tail rope
• Tiga buah rope: satu main rope dan dua tail rope
• Dua buah tail sheave
• Sebuah scraper
Cara kerja
• Seperti double-drum hoist
• Perbedaannya scraper dapat diarahkan ke sepanjang permuka kerja denga
n mengatur tegangan tail rope
Aplikasi
• Mengatasi kelemahan double-drum hoist
• Dimensi stope luas, produksi besar (room-and-pillar)
• Membuat bukaan dengan dimensi luas, kemajuan cepat
• Aplikasi lebih uas dibandingkan double drim hoist
Three-drum Hoist
3.3. Rancangan Scraper dan Hoist
1. Tipe material
2. Tonnase
3. Kondisi lantai
4. Tipe motor penggerak

3.4. Tipe-tipe Scraper


Pada dasarnya hanya dikenal satu tipe, yaitu tipe “hoe”. Dari tipe “h
oe” ini kemudian dimodifikasi menjadi tipe-tipe lainnya.
• Full Box: Tipe Hoe yang ditambahkan plate pada sisi-sinya
• Semi Hoe, Partial Box, Hoe Box: Tipe Hoe yang ditambahkan plate
pada sisi-sisinya dengan bentuk dan panjang tertentu
• V-Shape (Full Box): Box Type dengan back plate dilengkungkan m
embentuk huruf “V”
• Crecent, Hinged Back Plate: Modifikasi V-Shape (Full Box) dimana
back plate dan side plate digabung sehingga membentuk seperti s
abit
Hoe Type Box Type

Semi-Hoe Type Partial Box Type

Box Type Scraper for dig


ging on side Crescent Type
3.5. Aplikasi Tipe-tipe Scraper
1. Hoe-type : cocok untuk material yang mengumpal
2. Box-type : cocok untuk material halus
3. Type lain : digunakan untuk material bongkah sd. Halus

3.6. Karakteristik Penggalian/Gerak Scraper


1. Digging angle
• Gaya resultan dari berat scraper dan tenaga tarik rope (rope pull)
• Menghasilkan digging angle 300 atau kurang
• Digging angle 450 atau 500 memberikan hasil terbaik
2. Berat scraper
• Cukup berat agar dapat masuk ke broken ore, tetapi tidak terlalu berat ya
ng akan memboroskan tenaga mesin
• Oleh sebab itu scraper dilengkapi dengan mekanisme penambahan berat,
umumnya berupa iron block
3. Bentuk dan ukuran bagian atas scraper
• Mengatur kedalaman penggalian material
• Bertujuan menghilangkan efek “penggalian menerus” atau “penembusan
ke broken ore secara menerus”
• Dengan melengkungkan bagian back plate ke depan, bila scraper telah pe
nuh dengan broken ore, maka broken ore akan mendorong back plate seh
ingga timbul gaya F ke atas.
• Pada situasi seperti ini, maka digging force akan berhenti dan meminimalk
an rope pull
4. Kemiringan scraper
• Mempengaruhi digging angle dan mengatur posisi scraper kosong saat ke
mbali ke tumpukan broken ore
• Bila back plate lebih ringan dibandingkan bail (tangkai scraper) maka titik
berat scraper secara relatif mengarah ke bail, sehingga scraper akan tetap
“menggelatak” pada posisi horisontal ketika ditarik ke tumpukan broken o
re dan tidak mudah bergerak
• Bila back plate lebih berat dibandingkan bail maka berat secraper secara r
elatif mengarah ke back plate, sehingga scraper akan “menunging” (bail p
ada posisi vertikan, bukan horisontal) ketika ditarik menuju tumpukan bro
ken ore
• Operasi yang baik, maka “cutting edge” harus terletak/mengelatak pada la
ntai
3.7. Siklus Perjalanan Scraper

Siklus perjalanan scraper akan berkaitan dengan besarnya tenaga y


ang harus disediakan mesin.
1. Menggaru di atas tumpukan broken ore
2. Menarik muatan (broken ore) menuju chute, scraper slide, ataupun s
preading
3. Kembali kosong menuju tumpukan broken ore
4. Scraper kosong naik ke atas tumpukan broken ore
5. Siap mengali lagi.

Tenaga terbesar yang harus disediakan mesin adalah ketika scrape


r pada posisi menggaru di atas tumpukan broken ore
Menggaru di atas tum
pukan broken ore

Menarik muatan

Kembali kosong menuju tu


mpukan broken ore
Scraper kosong naik ke ata
s tumpukan broken ore

Watt Meter Chart


3.8. Bagian-bagian Scraper dan Hoist
1. Hoist: mesin penggerak untuk manrik scraper
2. Wire rope:
• menahan beban tarik yang besar, korosi (air asam), abrasi (gesekan
rope dengan lantai maupun broken ore), friksi (rope dengan drum).
• abrasi dikurangi dengan memasang sheave pada tikungan, dan roll
er pada lantai
3. Rope sheave (tail sheave)
• sheave harus mudah dibawa, ringan dan kecil
• bila diameter terlalu kecil, maka rope akan terjepit pada saluran she
ave
• bila terlalu besar, maka akan mempersulit pemasangannya
• Critical ratio adalah perbandingan terkecil antara diameter sheave d
engan diameter rope (yang diijinkan minimal 19)
4. Pelekat pada tail sheave

a. Tail sheave harus kuat dilekatkan pada dinding untuk menahan tarikan hoist
ketka scraper menuju tumpukan
b. Saat menggaru broken ore, tail sheave relatif tidak mendapat beban. Saat k
embali ke tumpukan broken ore, tail sheave mendapat beban terbesar
c. Pelekatan tail sheave tergantung kondisi lokal: timbering, ukrqan dan bentu
k rope, ukuran dan bentuk drift, karater batuan, dll.
• Eyebolt: untuk dinding kuat, dipasang melalui lubang bor, membongkarnya
dengan mengungkit pasak.
• Split eye bolt & wedge: untuk dinding kuat dipasang melalui lubang bor, me
mbongkarnya dengan pemboran dan peledakan
• Flexible eye bolt: untuk dinding kuat, dipasang melalui lubang bor, terdiri 2 s
ocket dengan berbagai panang rope, fleksibel menyesuaikan arah tarikan s
craper.
- Pada opening lebar dipasang sejumlah lubang bor sepanjang permuka
kerja, eye bolt dapat dipindah-pindahkan sepanjang permuka kerja.
- Metode lain dengan memasang bentangan kabel sepanjang permuka
kerja, rantai diletakan diantara dua atau lebih eye bolt. Tail sheave
diletakkan sepanjang rope pada berbagai tempat melalui sebuah sling.
• Pin and feather: mirip dengan split eye & wedge, tetapi pasak muncul di per
mukaan, untuk membongkar dengan mengungkit rantai menggunakan seba
tang besi
• Eye bold & wedge: mirip dengan pin & feather, tetapi pasak terletak di bawa
h menyiku, untuk membongkar dengan mengungkit pasak yang muncul di d
inding
• Wedge and socket: terdiri sebuah socket dan pasak yang dilekatkan pada s
heave berupa sebuah rope (fleksibel), membongkar dengan mengungkit gel
ang baja pada pasak
• Timber hook: baja melengkung dilengkapi pengait dan dikaitkan pada timbe
r
• Rope slink: sebuah rope dengan gelang di kedua ujungnya, timber hook ma
upun rope sling sering dipakai kegiatan slushing pada drif (bukan permuka
kerja).
5. Scraper slide
Digunakan untuk membantu memuat broken ore ke atas kereta tambang
• Portable slide dengan wheels ataupun crawler
• Stationary diletakkan di atas tanah ataupun timber
• Semi-permanent slide untuk mengisi kereta dari samping
6. Hoist break
• Mekanik pengereman dengan shoe break ataupun band break
• Shoe break merupakan peralatan standar pengereman
• Band break dipakai pada kemiringan curam 200 – 500, berbentuk foot pedal
ataupun band lever
PR
1. Jelaskan penggunaan scraper pada tambang bawah tanah
2. Jelaskan dan gambarkan klasifikasi scraper berdasarkan jumlah drum-nya
3. Jelaskan dan gambarkan cara-cara peletakkan tail sheave pada dinding terowonga
n
4. Gambar berikut adalah watt meter chart pada siklus perjalanan scraper. Sebutkan
siklus perjalanan scraper, dan dimanakah posisi masing-masing siklus tersebut pad
a watt meter chart

Anda mungkin juga menyukai