1. Single-drum hoist
Paling kuno dan tidak pernah dgunakan lagi, tercatat pada awal abad 19 de
ngan mesin 2½ HP
Konstruksi:
• sebuah motor penggerak
• Sebuah drum
• Sebuah rope
• Sebuah scraper
Cara kerja:
• Dari atas tumpukan broken ore, scraper ditekan ke bawah dengan tenaga b
uruh
• Mesin menggulung dan broken ore menuju ore pass
• Scraper ditarik kembali ke atas broken dengan tenaga buruh (manual)
Aplikasi:
• Sudah ditinggalkan
• Permuka kerja sempit, jarak pendek, produksi kecil
• Single-drum Hoist
• Penarikan scraper
Ssskembali menuju
tumpukan broken
ore secara manual
• Single-drum Hoist
• Penarikan scraper kembali menuju
tumpukan broken ore secara mekanis
2. Double-drum hoist
Konstruksi:
• Sebuah motor penggerak
• Dua buah drum untuk mengulung main rope dan tail rope
• Dua buah rope: main rope dan tail rope
• Sebuah tail sheave
• Sebuah scraper
Cara kerja:
• Dari tumpukan broken ore, main rope digulung dan tail rope dikendurkan (
diulur)
• Karena pengaruh gaya berat scraper dan kemiringan blade, maka scraper
mampu masuk ke dalam broken ore dan membawanya menuju ore pass
• Dari ore pass, main rope dikendurkan (diulur) dan tail rope digulung
Aplikasi:
• Sangat luas digunakan untuk mengatasi kelemahan single drum hoist
• Dimensi stope sempit, produksi besar
• Membuat bukaan yang sempit (tunnelling) dengan kemajuan cepat
Double-drum Hoist dengan satu mesin yang kompak
Double-drum Hoist dengan dua mesin terpisah
3. Three-drum hoist
Konstruksi
• Sebuah motor penggerak
• Tiga buah drum: satu drum untuk main rope dan dua drum untuk tail rope
• Tiga buah rope: satu main rope dan dua tail rope
• Dua buah tail sheave
• Sebuah scraper
Cara kerja
• Seperti double-drum hoist
• Perbedaannya scraper dapat diarahkan ke sepanjang permuka kerja denga
n mengatur tegangan tail rope
Aplikasi
• Mengatasi kelemahan double-drum hoist
• Dimensi stope luas, produksi besar (room-and-pillar)
• Membuat bukaan dengan dimensi luas, kemajuan cepat
• Aplikasi lebih uas dibandingkan double drim hoist
Three-drum Hoist
3.3. Rancangan Scraper dan Hoist
1. Tipe material
2. Tonnase
3. Kondisi lantai
4. Tipe motor penggerak
Menarik muatan
a. Tail sheave harus kuat dilekatkan pada dinding untuk menahan tarikan hoist
ketka scraper menuju tumpukan
b. Saat menggaru broken ore, tail sheave relatif tidak mendapat beban. Saat k
embali ke tumpukan broken ore, tail sheave mendapat beban terbesar
c. Pelekatan tail sheave tergantung kondisi lokal: timbering, ukrqan dan bentu
k rope, ukuran dan bentuk drift, karater batuan, dll.
• Eyebolt: untuk dinding kuat, dipasang melalui lubang bor, membongkarnya
dengan mengungkit pasak.
• Split eye bolt & wedge: untuk dinding kuat dipasang melalui lubang bor, me
mbongkarnya dengan pemboran dan peledakan
• Flexible eye bolt: untuk dinding kuat, dipasang melalui lubang bor, terdiri 2 s
ocket dengan berbagai panang rope, fleksibel menyesuaikan arah tarikan s
craper.
- Pada opening lebar dipasang sejumlah lubang bor sepanjang permuka
kerja, eye bolt dapat dipindah-pindahkan sepanjang permuka kerja.
- Metode lain dengan memasang bentangan kabel sepanjang permuka
kerja, rantai diletakan diantara dua atau lebih eye bolt. Tail sheave
diletakkan sepanjang rope pada berbagai tempat melalui sebuah sling.
• Pin and feather: mirip dengan split eye & wedge, tetapi pasak muncul di per
mukaan, untuk membongkar dengan mengungkit rantai menggunakan seba
tang besi
• Eye bold & wedge: mirip dengan pin & feather, tetapi pasak terletak di bawa
h menyiku, untuk membongkar dengan mengungkit pasak yang muncul di d
inding
• Wedge and socket: terdiri sebuah socket dan pasak yang dilekatkan pada s
heave berupa sebuah rope (fleksibel), membongkar dengan mengungkit gel
ang baja pada pasak
• Timber hook: baja melengkung dilengkapi pengait dan dikaitkan pada timbe
r
• Rope slink: sebuah rope dengan gelang di kedua ujungnya, timber hook ma
upun rope sling sering dipakai kegiatan slushing pada drif (bukan permuka
kerja).
5. Scraper slide
Digunakan untuk membantu memuat broken ore ke atas kereta tambang
• Portable slide dengan wheels ataupun crawler
• Stationary diletakkan di atas tanah ataupun timber
• Semi-permanent slide untuk mengisi kereta dari samping
6. Hoist break
• Mekanik pengereman dengan shoe break ataupun band break
• Shoe break merupakan peralatan standar pengereman
• Band break dipakai pada kemiringan curam 200 – 500, berbentuk foot pedal
ataupun band lever
PR
1. Jelaskan penggunaan scraper pada tambang bawah tanah
2. Jelaskan dan gambarkan klasifikasi scraper berdasarkan jumlah drum-nya
3. Jelaskan dan gambarkan cara-cara peletakkan tail sheave pada dinding terowonga
n
4. Gambar berikut adalah watt meter chart pada siklus perjalanan scraper. Sebutkan
siklus perjalanan scraper, dan dimanakah posisi masing-masing siklus tersebut pad
a watt meter chart