Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL JOURNAL REVIEW

P. BAHAN AJAR
PRODI S1 PBSI - FBS

SKOR NILAI

DISUSUN OLEH :

NAMA MAHASISWA : AULIA TAMIMI PASARIBU


NIM : 2211111029
DOSEN PENGAMPU : Dra. Rosdiana Siregar, M.Pd
MATA KULIAH : Pengembangan Bahan Ajar

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

KKNI Mata Kuliah Pengembangan Bahan Ajar

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA,SASTRA INDONESIA & DAERAH

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

November 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas review jurnal mata kuliah
Pengembangan Bahan Ajar. Penulis berterimakasih kepada ibu dosen yang bersangkutan
yang sudah memberikan bimbingannya.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis
minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI......................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 2
BAB III................................................................................................................................................... 6
ANALISIS JURNAL ............................................................................................................................ 6
BAB IV ................................................................................................................................................... 8
PENUTUP.............................................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Sebagai genre sastra, drama memiliki kekhasan dibandingkan dengan aliran puisi atau
prosa. Kesan dan kesadaran drama lebih terfokus pada bentuk karya yang secara langsung
dan konkrit ditanggapi. Kekhasan drama adalah bahwa tujuan penulis dalam menulisnya
tidak hanya berhenti pada tahap memaparkan peristiwa untuk dinikmati imajinasi artistik
pembaca, tetapi harus berlanjut sehingga memungkinkan untuk disajikan dalam suatu bentuk.
Manifestasi spesifik dari gerakan dan perilaku yang dapat disaksikan.

Dalam laporan jurnal penting ini, memuat laporan hasil resensi dua artikel jurnal yang
berbeda. Tugas ini dirancang untuk memberikan pemahaman dan penguasaan kepada
mahasiswa tentang bagaimana mereview artikel dalam jurnal dan memberikan mahasiswa
perspektif yang lebih luas tentang materi dramatik dalam penciptaan sastra dari jurnal
tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari dua buah jurnal yang di review?
2. Manakah jurnal yang cocok sebagai acuan mahasiswa dalam mempelajari kreativitas
sastra?

1.3 Tujuan
Mencari dan menemukan kekurangan dari jurnal yang diidentifikasikan. Kemudian
memberi koreksi kepada jurnal tersebut, dan membuatnya menjadi lebih baik untuk
kedepannya.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 IDENTITAS JURNAL

JURNAL PERTAMA
Judul Jurnal : DRAMA AND ROLE PLAYING IN TEACHING PRACTICE:
THE ROLE OF GROUP WORKS
Penulis : Yağmur Çerkez, dkk
Penerbit : Journal of Education and Learning
Kota Terbit : Toronto, Kanada
Jumlah Halaman : 12 Halaman
Tahun : 2012
Volume/Nomor : 2/1
ISSN : 1927-5250

JURNAL PEMBANDING 1
Judul Jurnal : KOMUNIKASI DALAM PERTUNJUKAN DRAMA:ANTARA
PENGARANG, AKTOR, DAN PENONTON
Penulis : Arif Hidayat
Penerbit : Komunika
Kota Terbit : Purwokerto
Jumlah Halaman : 5 Halaman
Tahun : 2010
Volume/Nomor : 4/1
ISSN : 1978-1261

JURNAL PEMBANDING 2
Judul Jurnal : Pengembangan Bahan Ajar Pembelajaran Berbasis Storyboard untuk
Menulis Cerpen pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Penulis : Riska Resky Nafasya
Penerbit : Universitas PGRI Yogyakarta

2
Kota Terbit : Yogyakarta
Jumlah Halaman : 12 Halaman
Tahun : 2022
Volume/Nomor : l. 5, No. 1
ISSN : 2620-3316

2.2 RINGKASAN ISI JURNAL

JURNAL UTAMA
Sumber : Drama and Role Playing in Teaching Practice: The Role of Group Works

Artikel jurnal ini adalah makalah penelitian yang mengeksplorasi sifat kerja kelompok
dalam praktik pengajaran drama dan permainan peran yang sesuai dengan sifat proses
pembelajaran kolaboratif. Bersifat kualitatif, penelitian ini menangkap pengalaman 90
relawan guru pra-jabatan yang bekerja dalam kelompok kecil untuk memperoleh
keterampilan dari drama dan permainan peran dalam konteks kursus 'Prinsip Metode dan
Metode Pengajaran' di pendidikan tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan
laporan diri. Analisis tematik digunakan untuk menganalisis data kualitatif berdasarkan tema.
Temuan menunjukkan bahwa guru membangun pengetahuan praktis dan pedagogis tentang
kerja kelompok dan menjelaskan praktik mengajar mereka.

JURNAL PEMBANDING 1
Sumber : Komunikasi dalam Pertunjukan Drama: Antara Pengarang, Aktor, dan
Penonton

3
Keterampilan dramatis adalah kreativitas seseorang yang meningkatkan bentuk
komunikasi dengan kenyataan melalui seni penyamaran. Itu harus sesuai dengan bentuk
kinerja skrip, sebenarnya bukan diri Anda sendiri, tetapi orang lain. Keberadaan sebuah
naskah menuntut aktor untuk menggunakan dialog yang berbeda dan cara yang berbeda untuk
menyampaikannya kepada penonton.
Seorang pementasan drama (baca: aktor) harus banyak belajar, mulai dari memahami
naskah, menciptakan ekspresi kreatif, mengembangkan keseimbangan, melatih kepekaan, dan
keterampilan bernalar. Bentuk-bentuk latihan tersebut harus dilakukan oleh para aktor agar
mampu menjadi aktor yang baik di atas panggung dan dalam menghadapi berbagai reaksi
penonton.
Jika seorang aktor dapat berlatih dengan baik, keberaniannya dalam menghadapi
penonton dan kemampuannya untuk memahami masalah dapat ditangani dengan lebih hati-
hati. Hal tersebut adalah salah satu keterampilan, yang secara langsung dapat
diimplementasikan dalam bermain drama, yakni keterampilan berbicara (baca:
berkomunikasi), yang membutuhkan keberanian mental menyampaikan gagasan di depan
orang banyak. Adanya keterampilan dalam diri seseorang bukanlah bakat, melainkan karena
adanya latihan yang bertahap. Keterampilan didapatkan seseorang dengan adanya "proses"
yang melelahkan. Pada kaitan ini, bakat adalah sesuatu yang didapatkan seseorang sejak
lahir. Bakat pun dapat hilang jika tidak pernah diimplementasikan dalam kehidupan.
Keterampilan berbicara seseorang membutuhkan proses untuk terus menyadari akan
kekurangan-kekurangannya ketika menyampaikan gagasan

JURNAL PEMBANDING II
Sumber : Pengembangan Bahan Ajar Pembelajaran Berbasis Storyboard untuk
Menulis Cerpen pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Hasil dari penelitian dan pengembangan bahan ajar berbentuk modul yang berjudul Menulis
Cerita Pendek Menggunakan Storyboard, menunjukkan bahwa pertama, pengembangan
bahan ajar berbentuk modul pembelajaran yang digunakan dalam materi cerita pendek
khususnya dalam kemampuan menulis cerita pendek bisa digunakan untuk belajar secara
berkelompok dan secara mandiri. Selain itu, modul menulis cerita pendek menggunakan
storyboard ini juga bisa meningkatkan kemampuan siswa dalam hal menulis serta
meningkatkan kreativitas siswa dalam kemampuan menggambar. Desain serta pemilihan

4
warna untuk modul pembelajaran ini juga terlihat menarik untuk kalangan siswa SMP karena
selama siswa sudah bosan dan kurang tertarik dengan referensi buku yang digunakan sebagai
sumber pembelajaran oleh guru serta faktor pembelajaran yang terlalu monoton. Kedua,
modul pembelajaran menulis cerita pendek menggunakan storyboard ini dikembangkan
melalui tujuh langkah atau tahapan pengembangan. Ketujuh tahapan itu antara lain sebagai
berikut: 1) penelitian dan pengumpulan informasi, 2) pengembangan produk, 3) uji validasi,
4) revisi produk, 5) uji coba produk, 6) revisi produk, 7) uji lapangan. Pengembangan bahan
ajar atau modul ini dilakukan dengan menentukan tujuan, judul, penyusunan kerangka,
pemilihan bahan, dan pengumpulan bahan yang relevan dengan materi menulis cerita pendek
dan teknik yang digunakan dalam menulis cerita pendek. Selain itu, uji validasi dilakukan
untuk menilai kelayakan produk yang dikembangkan terlebih dahulu yang divalidasi dosen
ahli media dan guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia juga dilakukan uji coba terbatas dan uji
lapangan kepada siswa. Ketiga, modul menulis cerita pendek menggunakan storyboard
memperoleh rata-rata skor dari akumulasi skor dosen ahli media, guru Bahasa Indonesia,
serta uji coba terbatas dan uji lapangan sebesar 4,37 dengan presentase 87,45%, dan
berkategori “Sangat Baik”. Hasil dari penilaian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
modul pembelajaran berjudul Menulis Cerita Pendek Menggunakan Storyboard ini
dinyatakan sangat layak digunakan pada saat pembelajaran materi menulis cerita pendek di
SMP kelas IX. Penelitian ini mempunyai keterbatasan antara lain, penelitian yang dilakukan
hanya berdasarkan data dari satu sekolah, produk akhir hanya berupa Modul Pembelajaran
Menulis Cerita Pendek Menggunakan Storyboard dengan divalidasi oleh satu guru Bahasa
Indonesia kelas IX SMP, materi yang diangkat hanya mengenai menulis teks cerita pendek
untuk siswa SMP kelas IX, dan penelitian pengembangan ini hanya bertujuan mengetahui
kualitas dan juga kelayakan modul pembelajaran yang dikembangkan. Produk hasil penelitian
pengembangan berupa modul pembelajaran Menulis Cerita Pendek Menggunakan Sroryboard
untuk siswa kelas SMP kelas IX diharapkan mampu digunakan sebagai referensi buku
pembelajaran dan menguji keefektifan bahan ajar modul pada pembelajaran menulis cerita
pendek, dan diharapkan ada pengem bangan bahan ajar modul pembelajaran lainnya dengan
materi yang berbeda.

5
BAB III

ANALISIS JURNAL

3.1 Keunggulan dan Kelemahan Jurnal

JURNAL UTAMA
DRAMA AND ROLE PLAYING IN TEACHING PRACTICE: THE ROLE
OFGROUP WORKS

A. Keunggulan Jurnal
Meskipun artikel jurnal melaporkan temuan penelitian, topik yang diangkat sangat
menarik dan pembahasannya koheren dan objektif. Penulis juga mengiringi diagram dan tabel
saat menjelaskan teori atau mengamati hasil penilaian untuk membantu pembaca lebih
memahami materi yang disajikan.

B. Kelemahan Jurnal
Penjabaran materi yang terlalu panjang, meluas dan terkesan bertele-tele menjadi
kelemahan dalam jurnal ini. Apalagi, jurnal ini merupakan jurnal berbahasa asing, pembaca
yang tidak mengerti terlebih dahulu harus dibuat “repot” dengan menerjemahkannya ke
dalam bahasa Indonesia. kemudian, beberapa istilah dalam kalimat yang telah diterjemahkan
pun masih berpatokan pada maksud dari bahasa asli jurnal ini, sehingga banyak
menggunakan istilah-istilah asing yang maknanya belum kita pahami apabila diterjemahkan
ke dalam bahasa Indonesia.

JURNAL PEMBANDING 1
KOMUNIKASI DALAM PERTUNJUKAN DRAMA:ANTARA PENGARANG,
AKTOR, DAN PENONTON

A. Keunggulan Jurnal

6
Walaupun pembahasan dalam jurnal ini terbilang ringkas, namun cukup untuk
memperoleh wawasan seputar drama. Disertai dengan diksi yang mudah dan lugas, melalui
sudut pandang penulis maupun para ahli, menjadikan artikel jurnal ini cukup bermanfaat bagi
pembaca, khususnya akademisi yang mempelajari kreativitas sastra atau kajian drama.
B Kelemahan Jurnal

Abstrak tidak disertai bahasa Indonesia. kemudian, penulis tidak mencantumkan


tahun serta halaman apabila mengutip pendapat dari seorang penulis buku atau seorang pakar.
Jadi jelaslah bahwa kelemahan yang terdapat dalam jurnal ini terletak pada sistematika
penulisannya. Selain itu, saya tidak menemukan kelemahan lain dalam jurnal ini.

JURNAL PEMBANDING II

Pengembangan Bahan Ajar Pembelajaran Berbasis Storyboard untuk Menulis Cerpen


pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

A. Keunggulan Jurnal
1. Jika dilihat dari abstrak jurnal ini sudah sangat bagus karna diabstrak terdapat
sebagaian materi tentang judul yang akan dibahas dan pada abstrak tertulis tujuan
penilitian jurnal tersebut.
2 . Jika dilihat dari indentitasnya jurnal ini sudah sangat lengkap.
3. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, penulisan kata sudah tepat karena
sudah sesuai dengan EYD yang berlaku.
4. Dari aspek kelengkapan isi jurnal ini sangat lengkap dan disertai dengan data-data.

B. Kelemahan Jurnal
Jika dilihat dari aspek isi ketida jurnal ini sudah cukup bagus, tetapi pada jurnal utama
dan jurnal pembanding 2 terlalu fokus pada bagian pendahuluan sehingga pendahuluan
sangat panjang.

7
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dapat saya simpulkan, masing-masing dari kedua jurnal ini cocok sebagai acuan atau
bahan bacaan mahasiswa yang sedang mempelajari pengkajian drama dalam mata kuliah
kreativitas sastra. Di samping memiliki kelebihan serta kekurangan, keduanya terdapat
beragam materi yang bisa dijadikan referensi untuk memperkaya pengetahuan bagi para
mahasiswa. Semua ini didasari oleh masing-masing penulis yang ingin membagikan ilmu
yang mereka miliki secara luas terhadap khalayak, terutama bagi mahasiswa.

4.2 Saran
Semoga kedepannya, saya mampu menulis journal review yang lebih baik lagi dengan
menilai secara lebih objektif, serta tidak berbelit-belit dalam menyampaikan kritik serta opini.
Semua ini ditulis semata-mata agar bermanfaat bagi orang yang membacanya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Çerkez, dkk. (2012) Drama And Role Playing In Teaching Practice: The Role Of Group
Works. Toronto: Journal of Education and Learning. Volume 2, Nomor 1.

Hidayat. (2010) Komunikasi Dalam Pertunjukan Drama:Antara Pengarang, Aktor, Dan


Penonton. Purwokerto: Komunika. Volume 2, Nomor 1.

Riska Resky Nafasya. (2022) Pengembangan Bahan Ajar Pembelajaran Berbasis Storyboard
untuk Menulis Cerpen pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Yogyakarta:
Silampari Bisa. Volume 5, No. 1.

Anda mungkin juga menyukai