Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN REKAYASA IDE

KEPEMIMPINAN
PRODI S1 PENDIDIKAN
MATEMATIKA - FMIPA

Skor Nilai :

REKAYASA IDE TENTANG KEPEMIMPINAN DI NKRI

NAMA : SILVIA DWI PUTRI


NIM : 4211111005
KELAS : PENDIDIKAN MATEMATIKA 2021 B
DOSEN PENGAMPU : NURHASANAH SIREGAR S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MIPA - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

SEPTEMBER 2021
ABSTRAK

Kepemimpinan dalam bahasa Inggris disebut leadership. Secara morfologi,


leadership berasal dari kata kerja (verb) to lead yang artinya: memimpin, menggiring,
atau mengarahkan. Guru manajemen modern Peter Drucker menyebutkan betapa
pentingnya peranan kepemimpinan para manajer dalam sebuah organisasi, karena
seorang pemimpin mampu merubah keadaan dan membuat segala impian dan cita-cita
organisasi dapat terwujud sesuai dengan harapan (makes thing happen). Kepemimpinan
bukanlah berdasarkan kepada jabatan atau Intisari Teori Kepemimpinan 2 kedudukan,
tapi terletak pada otoritas dan prestis seseorang. Kepemimpinan mungkin datang dari
antusiasisme pribadi, otoritas pribadi, kredibilitas, pengetahuan, keterampilan atau
karisma. Dengan kata lain, kepemimpinan adalah adanya power atau pengaruh yang
dimiliki pemimpin terhadap anak buahnya. Pemimpin adalah sosok individu manusia,
sedangkan kepemimpinan adalah sifat yang melekat padanya sebagai pemimpin.

ii
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
sebab telahmemberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada kami, sehingga
mampu menyelesaikan tugas “REKAYASA IDE TENTANG KEPEMIMPINAN DI NKRI”.
Rekayasa ide ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
kita semua mengenai Bagaimana merekayasa sebuah kepemimpinan itu agar mendekati
sempurna dengan metode self leadership yang diterapkan sejak dini.

Apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan,saya mohon
maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman saya masih terbatas.Karena itu
kami sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun guna
menyempurnakan tugas ini.akhir kata saya berharap semoga rekayasa ide ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis khususnya,Atas perhatiannya Saya
mengucapkan terimakasih.

Medan,19 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. RASIONALISASI PERMASALAHAN

Belakangan ini banyak orang membicarakan masalah krisis kepemimpinan.


Banyak orang mengatakan bahwa pada zaman sekarang sangat sulit mencari
kader-kader pemimpin pada berbagai tingkatan. Orang pada zaman sekarang
cenderung mementingkan diri sendiri dan tidak atau kurang perduli pada
kepentingan orang lain, dan kepentingan lingkungannya. Adapun Krisis
kepemimpinan ini disebabkan karena makin langkanya keperdulian pada
kepentingan orang banyak, dan kepentingan lingkungannya. Terlihat tiga masalah
mendasar yang menandai kekurangan ini.
Yang pertama adanya krisis komitmen. Kebanyakan orang tidak merasa
mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memikirkan dan mencari pemecahan
masalah kemaslahatan bersama, dan masalah kemajuan dalam kebersamaan.
Yang Kedua yaitu adanya krisis kredibilitas. Dimana saat ini Sangat sulit
mencari pemimpin atau kader pemimpin yang mampu menegakkan kredibilitas
tanggung jawab. Kredibilitas itu dapat diukur misalnya dengan kemampuan
untukmenegakkan etika memikul amanah, setia pada kesepakatan dan janji,
bersikap teguh dalam pendirian, jujur dalam memikul tugas dan tanggung jawab
yang dibebankan padanya, kuat iman dalam menolak godaan dan peluang untuk
menyimpang.
Dan yang Ketiga yaitu masalah kebangsaan dan kehidupan bermasyarakat
dan bernegara. Saat ini tantangannya semakin kompleks dan rumit.
Kepemimpinan sekarang tidak cukup lagi hanya mengandalkan pada bakat atau
keturunan. Pemimpin zaman sekarang harus belajar, harus membaca, harus
mempunyai pengetahuan yang lebih dan pemahamannya mengenai berbagai soal
yang menyangkut kepentingan orang-orang yang dipimpin. Juga pemimpin itu

ii
harus memiliki kredibilitas dan integritas, dapat bertahan, serta melanjutkan visi
dan misi suatu kepemimpinannya konkrit.

A. RUMUSAN MASALAH TRI

1. Apa arti kepemimpinan efektif


2. Bagaimana perilaku pemimpin
3. Apa saja kriteria pemimpin
4. Bagaiman cara mengambil keputusan seorang pemimpin

B. TUJUAN TRI

1. Untuk mengetahui arti kepemimpinan yang efektif


2. Untuk mengetahui prilaku pemimpin khususnya untuk memimpin Negara
3. Untuk mengetahui apa saja kriteria seorang pemimpin
4. Untuk mengetahui cara pengambilan keputusan seorang pemimpin

BAB II. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KEPEMIMPINAN

A. Permasalahan Umum Kepemimpinan

Belakangan ini banyak kita ketahui bahwa bangsa Indonesia mengalami


masa-masa krisis dalam hal kepemimpinan. Berdasarkan fakta-fakta yang telah
terjadi dikalangan pejabat elit negara. Dan juga sering kita mendengarkan berita-
berita di TV, media cetak maupun di media sosial. Kasus yang marak dilakukan
oleh seorang pemimpin. Kasus yang sangat merugikan negara dan rakyat Indonesia
yaitu kasus korupsi. Dimana Para koruptor menggerogoti keuangan negara. Rakyat
ditekan untuk membayar ini itu, ekonomi digonjang ganjingkan dengan kenaikan
disemua sektor (kenaikan BBM, pajak dll) namun pada akhirnya uang tersebut
masuk ke saku para pemimpin negara ini. Uang yang seharusnya digunakan untuk
membangun infrastruktur umum, tapi malah dibagi rata untuk para pemimpin
negara untuk berlibur ke luar negeri, untuk beli rumah, mobil mewah. Inikah yang

ii
dinamakan pemimpin negara? Perilaku yang sangat buruk dan tidak pantas
dilakukan oleh pemimpin.
Pemimpin negara yang memeras rakyat untuk kepentingan mereka, rakyat
seakan menjadi babu mereka. Dimana pertanggung jawaban janji pemimpin
negara ini ? Seorang pemimpin hendaknya berprilaku adil, bijaksana, bermoral
dan sudah seharusnya memberikan contoh yang baik untuk masyarakatnya. Jika
seorang pemimpin memberi contoh buruk misalnya korupsi, maka rakyatnyapun
juga akan ikut-ikutan. Rakyat yang mengharapkan kesejahteraan tetepi pemimpin
negera sibuk memperkaya dirinya. Bisa dikatakan aji mumpung, mumpung jadi
pemimpin dia mengeruk keuangan negara sebanyak-banyaknya kemudian
diinvestasikan ke negara lain. Sungguh kejamnya pemimpin-pemimpin kita
sekarang. Belum lagi anggota DPR yang sering “bolos” ketika rapat sidang
paripurna. Pembangunan infrastruktur yang tidak merata, seperti di daerah 3T
yang masih memerlukan pembangunan jalan raya agar masyarakat dapat
melakukan aktivitas dengan mudah, pemerintahpun juga akan lebih mudah untuk
mengakses daerah tersebut. Sehingga semua wilayah Indonesia dapat terjangkau
dan tidak ada lagi wilayah Indonesia yang terisolir.
Ada lagi masalah yang akhir-akhir ini juga menjadi berita yaitu Kurang
sadarnya para pemimpin akan dampak dari arus globalisasi yang begitu cepat
membuat kondisi-kondisi bangsa sangat rentan dan cepat berubah, salah satunya
tentang pluralisme, perbedaan pendapat, yang kemudian para masyarakat
terjebak ke dalam gagalnya memahami sebuah arti penting keberagaman antara
satu dengan yang lainnya.

B. Identifikasi Masalah Sesuai Tema Yang Di Bahas

B.1. Menurunnya Kepercayaan Masyarakat Terhadap Seorang Pemimpin

Nyhan (2006) dalam bekerja atasan harus mendapatkan kepercayaan dari


bawahannya.Oleh Mishra kepercayaan didefinisikan sebagai kemauan satu pihak
berdasarkan keyakinan pada pihak kedua ( Nyhan, 2006). Sedang menurut
Matthai, kepercayaan adalah perasaan percaya diri yang dimiliki oleh
karyawan/pegawai bahwa pada saat-saat menghadapi situasi tidak pasti atau

ii
beresiko maka perilaku dan kata-kata Pimpinan menampakkan konsistensi dan
sangat membantu. Bagi Griffin, kepercayaan adalah keyakinan terhadap perilaku
seseorang dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan namun tidak pasti
dalam situasi yang memiliki resiko ( Nyhan, 2000).

Akan tetapi saat ini masyarakat sedang dalam situasi susah untuk percaya pada
pemimpin,alasannya adalah karena banyaknya para pemimpin yang terlibat kasus
–kasus yang nampaknya kurang pantas dilakukan oleh seorang pemimpin. Misalnya
kasus KKN dan kasus kriminal lainnya. Selain itu, yang menjadi alasan kedua
adalah karena banyak pemimpin yang tidak setia pada janji mereka ketika masih
berstatus sebagai calon pemimpin atau ketika berkampanye. Saat mereka
berkampanye semua janji di keluarkan oleh mereka, tetapi saat mereka sudah
duduk di tempatnya yang dilakukan malah jauh dari harapan masyarakat. Jauh
dari ekspetasi para rakyat yang awalnya menaruh kepercayaan lama kelamaan
akan hilang, dimakan oleh waktu.

Kejadian seperti itulah yang sangat mengecewakan masyarakat yang telah


memilihnya untuk menjadi seorang pemimpin. Belum lagi pandangan yang
menganggap bahwa pemimpin zaman sekarang tidak mengusahakan kemakmuran
bagi rakyatnya, justru berusaha untuk memakmurkan dirinya sendiri.
Buktinya,banyak para pemimpin yang masih melakukan praktek KKN untuk
mensejahterakan dirinya serta kerabatnya, sedangkan rakyat yang dipimpinnya
masih melarat dan menderita.

B.2. Kasus KKN Semakin Merajalela

Korupsi menghambat perkembangan ekonomi suatu bangsa. Bila suatu projek


ekonomi dijalankan sarat menggunakan unsur-unsur korupsi (penyuapan untuk kelulusan
projek, nepotisme pada penunjukan pelaksana projek, penggelepan pada
pelaksanaannya dan lain-lain bentuk korupsi pada projek), maka pertumbuhan ekonomi
yang diperlukan dari projek tersebut tidak akan tercapai. salah satu pengaruh negatif
yang paling berbahaya.

Sebagai contoh ada kasus, seorang bupati kabupaten yang kaya di daerah
Kalimantan dipenjara sebab korupsi. Beberapa tahun kemudian, putrinya yang terpilih

ii
jadi bupati wilayah kaya itu pun ditangkap karena korupsi. Selain korupsi, ketua daerah
ada juga yg ditangkap karena memakai narkoba. Lebih gawat lagi, ada bupati yang
ditangkap karena masalah perselingkuhan.dengan uraian pada atas, bisa disebutkan
adanya kenyataan tanda-tanda degradasi nilai-nilai kepemimpinan, terjadi konflik
kepentingan dan lunturnya nilai-nilai keteladanan pemimpin. dampak adanya
permasalahan kepentingan serta lunturnya nilai-nilai keteladanan para pemimpin,
memunculkan sinisme masyarakat terhadap pemimpin yg mempraktekkan tak satu kata
dengan perbuatan, tidak memberi teladan, berperilaku tidak terpuji, melanggar aturan,
dan minta dilayani bukan melayani.

Akibat dari korupsi pada jangka panjang ialah rusaknya generasi penerus bangsa.
pada masyarakat yang korupsi sudah menjadi santapan sehari-hari, anak tumbuh dengan
pribadi antisosial, selanjutnya generasi penerus bangsa akan menganggap bahwa korupsi
menjadi hal biasa (atau bahkan budaya), sebagai akibatnya perkembangan pribadinya
menjadi terbiasa dengan sifat tak amanah serta tak bertanggung jawab. Bila generasi
muda suatu bangsa keadaannya seperti itu, mampu dibayangkan betapa suramnya masa
depan bangsa tersebut. Banyak sekali dampak yang di rugikan atau yang di akibatkan
oleh korupsi ini diantara nya yaitu : menyebabkan tidak efisiennya birokrasi dan
meningkatnya biaya administrasi dalam birokrasi, merusak perkembangan ekonomi suatu
bangsa, rusaknya generasi muda, terjadinya instabilitas sosial politik dan integrasi sosial,
karena terjadi pertentangan antara penguasa dan rakyat. Dan Jika korupsi dalam suatu
masyarakat atau Negara telah merajalela dan menjadi santapan masyarakat setiap hari,
maka akibatnya akan menjadikan masyarakat tersebut sebagai masyarakat yang kacau,
tidak ada sistem sosial yang dapat berlaku dengan baik. Setiap individu dalam
masyarakat hanya akan mementingkan diri sendiri (self interest), bahkan
selfishness.Tidak akan ada kerja sama dan persaudaraan yang tulus.

BAB III. SOLUSI DAN PEMBAHASAN

1. Solusi Masalah Kepercayaan Masyarakat Yang Menurun Pada Seorang Pemimpin

Mengembalikan makna dan citra pemimpin sebagai good leader bukan great leader,
bukan sebagai petinggi, tetapi sebagai pamong. Dibutuhkan teladan dan langkah nyata
yang berorientasi pada yang dipimpin. Pemimpin hadir untuk suatu zaman. Zaman

ii
menentukan gaya. Meskipun demikian, ada satu syarat yang nyaris jadi klasik, yakni
asketisme atau mesu budhi. Tak ada pemimpin yang jatuh dari langit, semua
membutuhkan proses jatuh-bangun. Keterbukaan menerima kritik merupakan bagian dari
jiwa pemimpin. Kritik menurut Kwant, analis masalah kritik, adalah bagian dari
keterlibatan dan kepemilikan. Menerima kritik sebagai bagian rasa memiliki,
menunjukkan bobot seorang pemimpin. Mengatasi krisis kepemimpinan adalah proses
pendidikan dalam arti seluas-luasnya. Dibutuhkan waktu panjang. Satu langkah luhur
kita ayunkan, hasilnya baru akan kelihatan satu generasi kemudian. Sebaliknya satu
langkah salah kita lakukan, akibat buruknya langsung tampak. Salah satu penyebab
munculnya krisis kepemimpinan adalah terkait krisis moral. Sehubungan krisis
kepemimpinan itu berakar dari krisis moral, maka perlu diselesaikan secara moral,
sebelum ada penyelesaian secara teknis. Penyelesaian krisis kepemimpinan secara moral
itu merujuk prinsip al akhlaqul karimah. Prinsip ahkhlaqul karimah itu meliputi ash
shidqu (benar), al wafa bil ‘ahd (tepat janji), ta’awun (tolong menolong), al ‘adalah
(keadilan) dan istiqamah (konsisten).Tidak perlu banyak janji, untuk para pemimpin agar
aksi yang diperbanyak. Agar kepercayaan masyarakat kembali lagi pada seorang
pemimpin, pemimpin tersebut juga harus bisa memegang janji nya.

2. Solusi Masalah KKN yang merajalela

Sebenarnya penyelesaian masalah ini tidak jauh berbeda dengan solusi yang di atas
dimana dalam hal ini perlu diselesaikan secara moral, sebelum ada penyelesaian secara
teknis. Penyelesaian krisis kepemimpinan secara moral itu merujuk prinsip al akhlaqul
karimah. Prinsip ahkhlaqul karimah itu meliputi ash shidqu (benar), al wafa bil ‘ahd
(tepat janji), ta’awun (tolong menolong), al ‘adalah (keadilan) dan istiqamah
(konsisten). Kenapa jika akhlak atau moral seorang pemimpin yang baik akan
mencerminkan kelakuan dan perilaku nya sebagai pemimpin, dan yang paling penting
seorang pemimpin harus punya akidah atau kepercayaan yang kuat. Karena dengan ia
mempunyai kepercayaan pada tuhannya dan takut pada sang pencipta serta pmbalasan
dari apa yang ia kerjakan. Saya rasa tidak aka nada lagi para pemimpin yang berlaku
menyimpang.

ii
BAB IV. PENUTUP

ii

Anda mungkin juga menyukai