Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL PRA KKN

"Membangun Kreatifitas Ekonomi Masyarakat Desa Pasiran dari Sudut


Pandang Pendidikan, Syariah, Ekonomi Islam dan Dakwah"

KELOMPOK DESA PASIRAN

1. Ainil Aulia
2. Arif Rahman
3. Bella Meitria Yolanda
4. Biu Delta Rio Arannesia
5. Bobby Syuhada
6. Chintia Anggraini
7. Fauzan Kurnaiwan
8. Firdarena Maisyarah
9. Made Supike
10. M Padly
11. Retno Ayu Saraswati
12. Winda Kartika

PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P3M)

STAIN BENGKALIS

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kemiskinan adalah salah satu dari masalah-masalah yang sangat sulit dihadapi
oleh para pembuat kebijakan. Keluarga miskin mempunyai kemungkinan lebih besar
menjadi Tunawisma, masalah kesehatan, pengangguran, dan pendidikan rendah.
Anggota keluarga miskin mempunyai kemungkinan lebih besar untuk menjalankan
kejahatan dan menjadi korban kejahatan. Masalah pengangguran yang dihadapi
bangsa dewasa ini diakibatkan oleh jumlah penduduk yang tidak seimbang dengan
keterbatasan lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak
memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap. Hal ini terlihat dari banyaknya tenaga
kerja di daerah perkotaan maupun pedesaan yang bekerja dibawah jam kerja normal,
mereka hanya bekerja secara harian, mingguan, atau musiman. Keadaan ini menuntut
penciptaan lapangan kerja baru sesuai dengan perkembangan jumlah tenaga kerja.1

Pembangunan ekonomi desa sangatlah lamban dengan kebijakan-kebijakan


yang membuat pemerintah memperlambat pembangunan infrastruktur manusia, fisik
dan keuangan dikawasan pedesaan. Disamping itu, tidak hanya mengurangi upah
untuk kerja para petani, penyewa lahan dan buruh tani, tetapi juga menurunkan
kemampuan mereka untuk menginvestasi dalam bibit unggul, pupuk dan peralatan
serta dalam usaha kecil dan mikro untuk menambah pendapatan mereka dari
pertanian.2

Saat ini, perekonomian tengah memasuki era industri gelombang keempat,


yaitu industri ekonomi kreatif (creative economic industry). Usaha industri ekonomi
kreatif diprediksi akan menjadi industri masa depan sebagai fourth wave industry

1
N.Gregory Mankiw, Euston Quah, Peter Wilson, Pengantar Ekonomi Mikro (Jakarta: Salemba
Empat, 2012), h.445
2
Lincolin Arsyad, Ekonomi Pembangunan (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2015), h. 9
(industri gelombang keempat), yang menekankan pada gagasan dan ide kreatif. Hal
ini bukan tanpa alasan, mengingat industri ekonomi kreatif telah mampu mengikat
pasar dunia dengan jutaan kreativitas. Sebagai wujud dari reaksi fenomena yang
terjadi dalam bidang ekonomi tersebut maka muncul ekonomi kreatif sebagai
alternatif pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.3

Berkembangnya industri kecil dan kreatif di masyarakat akan dapat


menggulirkan perekonomian masyarakat, karena sesungguhnya kekuatan ekonomi
nasional muncul dan tumbuh di tengah-tengah masyarakat. Ekonomi kreatif tidak bisa
dilihat dalam konteks ekonomi saja, tetapi juga dari dimensi budaya. Karenanya
strategi kebudayaan sangat menetukan arah perkembangan ekonomi kreatif. Pada
kenyataanya industri yang sesuai dengan kriteria produk unggulan tersebut diatas
merupakan Usaha Industri Kecil dan Menengah (IKM) serta Usaha Kecil dan
Menengah (UMKM). Industri ini berhasil memproduksi produk kreatif yang unik,
menggunakan bahan baku lokal dengan teknologi yang tepat guna. Dengan keunikan
produk tersebut merupakan suatu keunggulan yang berarti memiliki keunggulan
bersaing (Competitive Strategic) dan kemampuan khas (Distinctive Competence).4

2. Rumusan Masalah

Bagaimanakah Kreatifitas Ekonomi Masyarakat Desa Pasiran dari Sudut

Pandang Pendidikan, Syariah, Ekonomi Islam dan Dakwah ?

3. Tujuan

3
Sutapa Mulyana, Peningkatan Kapabilitas Inovasi,Keunggulan Bersaing, dan Kinerja Melalui
Pendekatan Quardruple Helix: Studi Pada Industri Kreatif Sektor fashion, Jurnal Teknologi, Vol.13,
No.3, 2014. h.309.
4
I Gusti Lanang Suta Artatanaya, I Ketut Suarta, dan Nyoman Meirejeki, Pengembangan Ekonomi
Kreatif di Kota Denpasar Prospektif Pemasaran dan Produks(Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan. Vol.9
No.1. Maret 2013), h.70
Untuk mengetahui Kreatifitas Ekonomi Masyarakat Desa Pasiran dari Sudut

Pandang Pendidikan, Syariah, Ekonomi Islam dan Dakwah.


BAB II

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

1. Profil Masyarakat Sasaran

Masyarakat Desa Pasiran Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis berjumlah


lebih kurang 1.376 jiwa. Terdiri dari 700 jiwa laki-laki dan 676 jiwa perempuan.
Sedangkan rentang umur masyarakat di Desa Pasiran Kecamatan Bantan Kabupaten
Bengkalis usia 0-17 tahun terdapat 444 jiwa, usia 18-55 tahun sebanyak 770 jiwa dan
usia 55 tahun keatas sebanyak 162 jiwa.

Mayoritas masyarakat Desa Pasiran bermata pencarian sebagai petani, yakni


petani karet dan sawit. Lahan pertanian di desa ini cukup luas, karenanya masyarakat
di Desa ini banyak yang menggantungkan hidupnya dari hasil pertanian. Selain itu
juga ada masyarakat yang berternak unggas maupun ikan. Sebagian masyarakat juga
menjadi kuli cangkul untuk mengambil tanah yang dapat digunakan sebagai bahan
penimbus bangunan. Berbicara mengenai potensi yang dapat di manfaatkan di Desa
Pasiran ini beragam mulai dari pertanian, perkebunan, perternakan, perikanan, bahan
galian, objek wisata (kolam hijau), olahraga, pansimas maupun agrowisata (tanaman
gronggang)

2. Profil Tempat Kegiatan

Desa Pasiran adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Bantan
Kabupaten Bengkalis. Desa ini terletak di 102.182755 LS/LU 1.522578 BT/BB.
Bagian Utara Desa Pasiran berbatasan dengan Desa Jangkang, bagian Selatan
berbatasan dengan Desa Bantan Tua, Penampi dan Air Putih, sedangkan bagian
Timur berbatasan dengan Desa Resam Lapis. Desa Pasiran terbentuk pada tahun 2014
berdasarkan Perda No. 9 Tahun 2012. Desa Pasiran terdiri dari 3 Dusun yakni Dusun
Imam Bulqin, Dusun Samikun dan Dusun Rajimun. Jumlah KK yang ada di Desa
Pasiran sebanyak 398 KK, yang mana 40 KK termasuk ke dalam golongan pra
sejahtera dan 307 KK termasuk ke dalam golongan sejahtera. 5 Lembaga pendidikan
yang ada di Desa Pasiran cukup lengkap mulai dari Paud, TK, SD, SMP dan Pondok
Pesantren, serta Pondok Tahfiz AlQuran.

Desa Pasiran mempunyai Visi yakni "Terwujudnya Desa Pasiran yang


beriman, bertaqwa, mandiri, tertib, damai dan sejahtera didukung oleh lahan
pertanian yang produktif, prasarana yang memadai dan melalui perencanaan
pembangunan yang partisipatif". Sedangkan Misi dari Desa Pasiran yakni :

1. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang mendukung


perekonomian Desa, seperti jalan, saluran irigasi serta infrastruktur
strategis lainnya.
2. Meningkatkan pembangunan dibidang kesehatan untuk mendorong
derajat kesehatan masyarakat agar dapat bekerja lebih optimal dan
memiliki harapan hidup yang lebih panjang.
3. Meningkatkan pembangunan dibidang pendidikan untuk mendorong
peningkatan kualitas sumber daya manusia agar memiliki kecerdasan dan
daya saing yang lebih baik.

5
https://bengkaliskab.go.id/view/opd/kecamatan-bantan
BAB III

METODE PELAKSANAAN

1. Jenis Kegiatan dan Program Kegiatan

NO Jenis Kegiatan Program Kegiatan

1 Bidang Pendidikan Sosialisasi tentang Pencegahan Kekerasan


Seksual di Lembaga Pendidikan (Pondok
Pesantren)

Mengajar anak-anak mengaji

Didikan Subuh

2 Bidang Keagamaan Festival Anak Soleh

3 Bidang Ekonomi Seminar Menciptakan Ruang Ekonomi


Kreatif untuk Pemuda/i Desa Pasiran

Pengembangan BUMDES

4 Bidang Sosial Temu Ramah bersama Pemuda/i dan Tokoh


Masyarakat Dusun Rajimun Desa Pasiran

5 Program Fisik Senam Lansia

Lomba HUT RI ke 77

2. Metode Pelaksanaan

Dalam pelaksaan KKN di Desa Pasiran terbagi kedalam 6 bidang program


kerja yakni bidang pendidikan, bidang keagamaan, bidang ekonomi, bidang sosial,
bidang pertanian/perhutanan, maupun program fisik. Dalam pembagian bidang
program, kami melaksanakan kegiatan yang telah sesuai dengan permasalahan yang
ada di Desa Pasiran ini.

a. Bidang Pendidikan

Desa Pasiran memiliki lembaga pendidikan yang cukup lengkap salah


satunya yakni Pondok Pesantren. Dengan maraknya kasus kekerasan seksual
yang terjadi di pondok pesantren sehingga kami berinisiatif membuat program
sosialisasi ke pesantren itu yang ditujukan khususnya kepada tenaga pengajar
yang ada di pondok pesantren tersebut. Hal ini diharapkan dapat mencegah
timbulnya kekerasan seksual yang sedang marak terjadi di pondok pesantren
di luaran sana.

Selanjutnya yakni magrib mengaji. Pengaruh perkembangan zaman


lambat laun mulai menimbulkan pengaruh di masyarakat terutama di Desa
Pasiran. Yang awalnya masyarakat menerapkan magrib mengaji karena
terpengaruh oleh perkembangan zaman seperti gadget maka mulai
meninggalkan kegiatan magrib mengaji ini. Disini tentunya kami ingin
program ini terus berjalan karena selain mencari pahala dari Allah SWT, kita
juga bisa bersosialisasi sehingga mempererat tali silaturahmi antar warga
Desa. Program ini nantinya akan dilakukan setiap hari ba'da magrib di masjid
Desa Pasiran. Tentunya selain mengaji disana kami akan mengkaji mengenai
tafsir dari ayat yang telah di bacakan.

Didikan subuh ini akan dilakukan pada tiap hari minggu. Selain
mempelajari mengenai seputar dunia islam, disini kami ingin adik-adik di
Desa Pasiran ini menjadi Tahfiz Quran. Oleh karena itu nantinya akan
dibarengi dengan hafalan surah-surah pendek.

b. Bidang keagamaan
Setelah anak-anak ini menjalani didikan subuh, puncaknya akan
diadakan festival anak soleh sebagai bentuk penghargaan kepada anak-anak
ini agar mereka termotivasi dan akan terus giat belajar agama kedepannnya.

c. Bidang ekonomi

Di sini kami akan mengadakan sosialisasi kepada pemuda/i di Desa


Pasiran mengenai ekonomi kreatif. Tujuan di adakannya sosialisasi ini agar
pemuda/i Desa Pasiran ini lebih kreatif serta mau berinovasi kedepannya
sehingga diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran di Desa ini
dengan cara menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar. Untuk
pengembangan Bumdes ini dilakukan agar aspirasi serta masalah-masalah
seputar Bumdes Desa Pasiran ini dapat diselesaikan dengan baik. Kami akan
mencoba mencari solusi dari setiap permasalahan yang disampaikan oleh
pihak terkait.

d. Bidang sosial

Dalam bidang ini kami ingin mengadakan diskusi ringan dengan topik
mendengarkan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh warga desa yang
mana nantinya akan dapat kami jadikan patokan untuk membuat program
dikedepannya agar nantinya dapat memberikan manfaat secara optimal
kepada warga Desa Pasiran

e. Bidang pertanian/kehutanan

Di Desa Pasiran memiliki jenis tanah Gambut dan lahan perkebunan


yang subur. Oleh karena itu kami ingin meminimalisir pembukaan lahan
pertanian dengan cara dibakar agar nantinya tidak memicu terjadinya
kebakaran hutan dan lahan di Desa Pasiran. Disini kami akan menggandeng
dari BPBD Kabupaten Bengkalis untuk memberikan sosialisasi pencegahan
karhutla di Desa Pasiran.
f. Program fisik

Untuk teknis program fisik sendiri kami akan mengadakan senam


sehat untuk para lansia agar tetap sehat dan mampu beraktifitas normal seperti
biasanya. Selain itu ada juga lomba memperingati HUT RI ke 77 yang mana
akan diisi dengan perlombaan seperti makan kerupuk, estafet air, lompat
karung dan lain-lain.

3. Rancangan Anggaran Biaya

1 Program kerja Biaya Total


  bidang pendidikan    
  a. Sosialiasi pencegahan kekerasan seksual Rp. 400.000.00  
  dilembaga pendidikan    
  b. Magrib mengaji Rp. 100.000.00 Rp. 600.000.00
  c. Didikan subuh Rp. 100.000.00  
       
2. bidang pendidikan    
  a. Festifal anak sholeh Rp. 400.000.00 Rp. 400.000.00
3. bidang ekonomi    
  a. Sosialisasi menciptakan ekonomi kreatif Rp. 400.000.00  
  untuk pemuda/i   Rp. 500.000.00
  b. Pengembangan bumdes RP. 100.000.00  
4. bidang sosial    
a. Temu ramah dengan pemuda/i & tokoh
  masy Rp. 200.000.00 Rp. 200.000.00
5. bidang pertanian/ Kehutanan    
  a. Sosialisasi pencegahan karhutla Rp. 400.000.00 Rp. 400.000.00
6. Program Fisik    
  a. Senam lansia Rp. 44.000.00 Rp. 300.000.00
  b. Lomba HUT RI RP. 256.000.00  
       
  Total Keseluruhan Program Kerja Rp. 2.400.000.00
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Dengan adanya prinsip sistem ekonomi berbasis islam ini dapat


memungkinkan untuk dijadikan sebagai opsi pemberdayaan masyarakat yang dapat
menggerakan sentra ekonomi lokal di Desa Pasiran Kecamatan Bantan, sehingga
banyak khalayak yang akan setuju nantinya dengan di terapkannya sistem ekonomi
berbasis syariah ini. Pemuda pun memiliki peran yang sangat penting dalam hal
menumbuhkan ekonomi perdesaan dengan prinsip islam. Baik itu dari kalangan
mahasiswa maupun pemuda yang telah berpendidikan tinggi yang kemudian pulang
ke desa untuk membangun kembali desanya. Dalam hal ini pemuda menjadi ”aktor”,
yakni sebagaimana mahasiswa menjadi pionir-pionir dalam praktik ekonomi islam.

Dan yang lebih mengesankan lagi adalah bahwasannya sistem ekonomi islam
ini dapat membantu meringkankan masalah ataupun beban-beban yang di hadapi oleh
masyarakat yang ada di desa tersebut. Dan dari keberhasilan desa-desa kecil yang
sudah menggunakan sistem ekonomi islam ini maka akan terbentuk desa mandiri
dengan segala potensi. Terlebih lagi jika sistem ekonomi islam dimulai penerapannya
melalui desa-desa, maka dari situlah akan menyebar ke seluruh penjuru Indonesia dan
negara ini tidak hanya menjadi pengikut saja, namun akan bersaing dengan negara
tetangga yang lebih sejak dulu menggunakan sistem ekonomi islam. Sehingga dari
segi kebaikan yang ada dalam sistem ekonomi islam ini apabila diterapkan untuk
pembangunan desa, maka tak mengherankan jika desa-desa yang menggunakan sitem
ini akan lebih baik masyarakatnya dan lenih tentram, dan dapat dilihat bahwasanya
apabila sistem dibangunnya lembaga-lembaga berbasis islam ini dapat membantu
untuk pembangunan desa, sehingga tidak dapat di ragukan lagi bahwasannya desa
tersebut akan makmur dan sejahtera. Jadi dapat disimpulkan bahwasannya sistem
ekonomi islam untuk pembangunan desa ini sangatlah baik apabila diterapkan
didalam masyarakat desa, sehingga tidak terjadinya penumpukan harta oleh beberapa
orang saja melainkan nantinya juga dapat dibagikan kepada masyarakat desa yang
lainnya yang membutuhkan dengan sistem zakat, karena zakat ini juga  merupakan
salah satu prinsip atau kelebihan dalam penerapan sistem ekonomi islam.

DAFTAR PUSTAKA
N.Gregory Mankiw, Euston Quah, Peter Wilson, Pengantar Ekonomi Mikro (Jakarta:
Salemba Empat, 2012), h.445

Lincolin Arsyad, Ekonomi Pembangunan (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2015), h.


9

Sutapa Mulyana, Peningkatan Kapabilitas Inovasi,Keunggulan Bersaing, dan Kinerja


Melalui Pendekatan Quardruple Helix: Studi Pada Industri Kreatif Sektor
fashion, Jurnal Teknologi, Vol.13, No.3, 2014. h.309.

I Gusti Lanang Suta Artatanaya, I Ketut Suarta, dan Nyoman Meirejeki,


Pengembangan Ekonomi Kreatif di Kota Denpasar Prospektif Pemasaran dan
Produks(Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan. Vol.9 No.1. Maret 2013), h.70

https://bengkaliskab.go.id/view/opd/kecamatan-bantan

Lampiran
1. Peta Lokasi Pelaksanaan Kegiatan KKN Berbasis Lokasi

2. Biodata Singkat DPL

Nama : Risma Junita, S.KPm., M.Si


Tempat tanggal lahir : Langkat, 16 Juni 1989
Alamat : Jl. Antara, Gang Sidomulyo, Desa Senggoro, Bengkalis
Pekerjaan : Dosen Dakwah (Prodi Manajemen Dakwah, Jurusan Dakwah dan
Komunikasi Islam) STAIN Bengkalis
Lulusan: S1 - Dept. Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fak.
Ekologi Manusia, IPB University
S2 - Magister Sosiologi Pedesaan, IPB University

3. Daftar Mahasiswa KKN

NO NAMA MAHASISWA NIM PRODI

1 Ainil Aulia 182119378 Ekonomi Syariah

2 Arif Rahman 182119381 Ekonomi Syariah

3 Bella Meitria Yolanda 183319771 Sosiologi Agama

4 Biu Delta Rio Arannesia 182119385 Ekonomi Syariah

5 Bobby Syuhada 182119347 Ekonomi Syariah


6 Chintia Anggraini 182119386 Ekonomi Syariah

7 Fauzan Kurniawan 182119391 Ekonomi Syariah

8 Firdarena Maisyarah 182219424 Hukum Tata Negara

9 Made Supike 181419234 Manajemen Pendidikan Islam

10 M Padly 182219432 Hukum Tata Negara

11 Retno Ayu Saraswati 182219517 Hukum Tata Negara

12 Winda Kartika 182119374 Ekonomi Syariah

4. Perincian Rencana Anggaran Biaya

No Item Rincian Anggaran B


1 kosumsi peserta kkn @12 orang selama 45 hari keperluan dapur Rp.3.6
     
2 bidang pendidikan    
a. Sosialisasi pencegahan kekerasan seksual dilembaga a. Uang saku
pendidikan pemateri Rp. 20
b. Kosumsi Panitia Rp. 6
c. Kosumsi Peserta Rp. 14

b. Maghrib mengaji a. Hadiah peserta Rp. 10

c. Didikan subuh  ATK Rp. 10


     
3 bidang keagamaan    
a. Festifal anak sholeh b. Hadiah peserta Rp. 24
c. Snack panitia Rp. 60
d. Snack peserta Rp. 10
4 bidang ekonomi    
a. Sosialisasi menciptakan ekonomi kreatif untuk b. uang saku
pemuda/i pemateri
c. kosumsi panitia Rp. 20
d. kosumsi Rp. 6
peserta Rp. 14
b. Pengembangan bumdes  Pratikum Rp. 10
5 bidang sosial    
a. Temu ramah bersama pemuda dan tokoh masyarakat  Snack Rp. 20
6 bidang pertanian/kehutanan    
a. uang saku
pemateri Rp. 20
b. snack panitia Rp. 6
a. Sosialisasi pencegahan karhutla c. snack peserta Rp. 14
7 program fisik    
a. air mineral 2 Rp. 44
kotak
a. Senam lansia
a. hadiah peserta  Rp. 2
  b. Lomba HUT RI Ke 71

TOTAL KESELURUHAN Rp. 6.000.000.00

Anda mungkin juga menyukai