Jurnal RSUD Bolaang Mongondow Utara (Kelompok 3)
Jurnal RSUD Bolaang Mongondow Utara (Kelompok 3)
Apriyanti Ibrahim1, Chandra Loca Amir2, Dhea Oktaviany Daud3 , Elsariyanti4, Febriyanto
Husain5, Lisnawati Otoluwa6, Rahmatia Rafikha Lahay7
Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Negeri
Gorontalo
Abstrak
Rumah sakit sebagai salah satu upaya peningkatan pelayanan kesehatan dan kesehatan sebagai
wadah pendidikan dan penelitian tenaga kesehatan merupakan salah satu produk limbah medis
yang menghasilkan bahan berbahaya dan beracun (B3) yaitu limbah yang bersifat infeksi,
penyakit, kimia, kimia, kimia. , sampah dan limbah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui karakteristik Limbah Rumah sakit di RSUD Bolaang Mongondow Utara. penelitian
ini menggunakan Instrumen kunjungan Lapangan Toksikologi Lingkungan dan Industri
Kata Kunci : Rumah Sakit, Limbah klinik, limbah bukan Klinik, dan Limbah B3
Abstrack
Hospitals as a means of organizing health and health service activities as a forum for education
of health workers and research are one of the sources of solid medical waste producing
hazardous and toxic materials (B3) which are infectious, pathological, chemical, sharp objects,
pharmaceutical waste, cititoxic waste and waste radioactivity which generally does not get good
management. The purpose of this study was to determine the characteristics of hospital waste at
Bolaang Mongondow Utara Hospital. This study uses the Environmental and Industrial
Toxicology Field Visit Instrument
PENDAHULUAN
Rumah sakit sebagai fasilitas medis menghasilkan banyak limbah dari layanan medis dan
lainnya. Limbah ini dapat ditemukan dalam bentuk padat, cair, pasta dan gas yang mungkin
mengandung bahan kimia, organisme menular, dan beberapa limbah ini bersifat radioaktif.
Potensi limbah rumah sakit ini dapat mempengaruhi kesehatan manusia dan mencemari
lingkungan jika tidak ditangani dengan baik. Dalam upaya peningkatan mutu rumah sakit,
pengelolaan limbah rumah sakit menjadi topik yang menarik bagi pengelola rumah sakit.
Menurut Departemen Kesehatan, limbah rumah sakit adalah limbah dari pekerjaan rumah sakit
dalam bentuk apapun, termasuk padat, cair, gel (salep) atau minyak yang mungkin mengandung
patogen udara, bahan kimia, dan dalam beberapa kasus radioaktivitas.
Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009-2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, limbah B3 didefinisikan sebagai zat, energi, dan/atau bahan
karena sifat, konsentrasi, dan/atau ruang lingkupnya, baik langsung maupun tidak langsung, yang
dapat mencemari lingkungan hidup. , merusak lingkungan hidup, dan/atau dapat menimbulkan
ancaman terhadap lingkungan hidup, kesehatan, kesehatan, dan kehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya, maka dalam dua hal tersebut limbah rumah sakit bersifat berbahaya dan beracun
(B3) yang harus diolah secara untuk menghindari bahaya terhadap hewan hidup Setiap rumah
sakit harus mulai mengurangi limbah mulai dari lokasi Dan harus mengontrol dan memantau
penggunaan bahan berbahaya, racun dan semua peralatan yang digunakan untuk mengelola
limbah medis, dimulai dengan pengumpulan, pengangkutan dan pemusnahan akan dengan
persetujuan untuk menurut pihak berwenang, air limbah harus disetujui oleh perusahaan yang
berwenang, dikumpulkan dalam wadah yang sesuai dengan karakteristik kimia dan listrik,
jumlah dan metode pengolahan dan penyimpanan. Rumah sakit harus memiliki fasilitas
pengolahan air limbah.
METODE PENELITIAN
Hasil
Pada tanggal 12 November 2022 terdapat 8 tempat tidur yang ditempati oleh pasien
rawat inap di RSUD Bolaang Mongondow Utara, maka perkiraan jumlah limbah yang
dihasilkan berdasarkan rumus yaitu:
0,5 Kg x Jumlah tempat tidur / hari
= 0,5 Kg x 8 tempat tidur
= 4 Kg / hari.
Pada tanggal 13 November 2022 terdapat 6 tempat tidur yang ditempati oleh pasien
rawat inap di RSUD Bolaang Mongondow Utara, maka perkiraan jumlah limbah yang
dihasilkan berdasarkan rumus yaitu:
0,5 Kg x Jumlah tempat tidur / hari
= 0,5 Kg x 6 tempat tidur
= 3 Kg / hari.
2. Karakteristik Limbah RSUD Bolaang Mongondow Utara
a) Limbah Klinik
Contohnya : perban, cairan badan, anggota badan yang diamputasi, jarum semprit
bekas, kantong urin dan produk darah
b) Limbah bukan Klinik
Contohnya : kertas, pembungkus/kantong plastic, botol air minum, dll.
c) Limbah dapur
Contohnya : Sisa sisa makanan dan air kotor
d) Limbah patologi
Diberi label bio hazard
Contohnya : darah yang tercemar, produk alat kesehatan yang beracun, dll.
TABEL 1.
Pengangkutan Limbah
HASIL
PENGANGKUTAN
NO.
LIMBAH YA TIDAK ALASANNYA/KETERANGAN
TABEL 2.
Pembuangan Limbah
HASIL
PEMBUANGAN
NO.
LIMBAH YA TIDAK ALASANNYA/KETERANGAN
Tabel 3.
Pengelolaan limbah
HASIL
PENGELOLAAN
NO.
LIMBAH YA TIDAK ALASANNYA/KETERANGAN
Tabel 4.
Pemisahan limbah
HASIL
NO. PEMISAHAN LIMBAH
YA TIDAK ALASANNYA/KETERANGAN
sumbernya
Limbah yang beresiko
2. ✔
tinggi diberi label
Pada lantai 1 dan 2 , terdapat dua
tempat sampah limbah di RSUD
Bolaang Mongondow Utara
yang sama warna diberi label
non infeksius dan infeksius
tetapi pada lantai 1 tidak diberi
Menggunakan kantong kantong plastic. Sedangkan pada
plastic yang berbeda lantai 2, diberi kantong plastic
3. warna untuk tiap jenis ✔ yang berbeda warna. Sedangkan
limbah yang akan pada lantai 3, terdapat dua
dibuang tempat sampah yang berbeda
warna. Warna merah untuk
sampah infeksius dan warna
hijau untuk sampah non
infeksius dan terdapat kantong
plastic yang berbeda.
Tabel 5.
a. Limbah Klinik
Berdasarkan observasi di RSUD Bolaang Mongondow Utara, untuk limbah klinik rumah sakit
ditemukan limbah klinik rumah sakit seperti, botol infus, selang infus, perban, handscoon
(sarung tangan).
Berdasarkan observasi di RSUD Bolaang Mongondow Utara, untuk limbah bukan klinik rumah
sakit ditemukan limbah bukan klinik rumah sakit seperti, pembungkus makanan, botol minuman
plastic, kantong plastic, kardus/ dos kain kasa, tissue. Dan untuk limbah klinik tempat sampah
umum pada rumah sakit terdapat
Berdasarkan observasi di RSUD Bolaang Mongondow Utara, untuk limbah dapur di rumah sakit
ditemukan limbah dapur rumah sakit seperti, sisa sisa makanan, air kotor, kantongan plastic.
d. Limbah patologi
Berdasarkan observasi di RSUD Bolaang Mongondow Utara, untuk limbah patologi diberikan
label bio hazard pada tempat sampahnya.
Pengangkutan Limbah
Di RSUD Bolaang Mongondow Utara belum punya kendaraan khusus untuk pengangkutan
limbah. Untuk pengangkutan dilakukan setiap 2/3 hari. Dan Pengangkutan limbah dilakukan
dengan pihak BLH Bolaang Mongondow Utara
Pembuangan Limbah
Di RSUD Bolaang Mongondow Utara sudah memiliki alat/mesin incinerator, tetapi belum
berjalan saat ini karena belum memiliki izin. Akan tetapi saat keadaan darurat dapat dijalankan ,
seperti saat kasus Covid19 karena keperluan darurat.
Pengelolaan Limbah
Pada lantai 1 dan 2 , terdapat dua tempat sampah limbah di RSUD Bolaang Mongondow Utara
yang sama warna diberi label non infeksius dan infeksius. Sedangkan pada lantai 3, terdapat dua
tempat sampah yang berbeda warna. Warna merah untuk sampah infeksius dan warna hijau
untuk sampah non infeksius.
Pemisahan limbah
Pada lantai 1 dan 2 , terdapat dua tempat sampah limbah di RSUD Bolaang Mongondow Utara
yang sama warna diberi label non infeksius dan infeksius tetapi pada lantai 1 tidak diberi
kantong plastic. Sedangkan pada lantai 2, diberi kantong plastic yang berbeda warna. Sedangkan
pada lantai 3, terdapat dua tempat sampah yang berbeda warna. Warna merah untuk sampah
infeksius dan warna hijau untuk sampah non infeksius dan terdapat kantong plastic yang
berbeda.
Berdasarkan observasi dari hari pertama sampai ketiga, sampah yang ada di tempat sampah
RSUD Bolaang Mongondow Utara belum dibuang dikarenakan belum terisi penuh
DAFTAR PUSTAKA
Sitopu, C.S. (2017). Sistem Pengelolaan sampah padat medis Rumah Sakit Umum Daerah
Sultan Sulaiman Kecamatan Sei Rampah. Politeknik Kesehatan. Medan.
WHO. (2005). Pengelolaan limbah layanan kesehatan. Safe management of waste from
health care Aktivity. Jakarta
LAMPIRAN