Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

( SAP )
1 TOPIK : PERSIAPAN PERSALINAN

2 SUB TOPIK : Persiapan persalinan dan kelahiran


3 SASARAN : ibu ibu hamil

4 WAKTU : 30 menit

5 TEMPAT : Via Zoom Meeting


6 HARI / TANGGAL : Senin/ 11 April 2022

7 TUJUAN PENYULUHAN : Ibu hamil memahami dan mengerti


dalam mempersiapkan persalinannya

A. INTRUKSIONAL UMUM ( TIU)

Setelah mendapatkan penyuluhan ini diharapkan ibu - ibu hamil dapat memahami

tanda-tanda yang akan terjadi pada saat masa mau melahirkan .masa yang akan terjadi

pada dirinya, serta diharapkan, para ibu hamil dapat memahami kondisi yang akan

mereka alami.

B. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK)

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan para ibu hamil dapat :

1. Mengulang kembali pengertian persalinan

2. Mengetahui apa itu persiapan persalinan

3. Menjelaskan rencana ibu menghadapi persalinan

4. Mempersiapkan ibu mengenali tanda-tanda persalinan

5. Mitos terkait kehamilan,persalinan dan nifas

6. Cara perawatan bayi baru lahir


C. MATERI
Terlampir

 pengertian persalinan

 persiapan persalinan

 rencana ibu menghadapi persalinan

 tanda-tanda persalinan

 Hal – hal yang harus dihindari saat bersakin dan nifas

 Mitos terkait kehamilan,persalinan dan nifas

 Cara perawatan bayi baru lahir

D. KEGIATAN

NO LANGKAH WAKTU KEGIATAN KEGIATAN


LANGKAH PENYULUHAN SASARAN
1 Pendahuluan 2 menit  memberi salam  menjawab salam
 memperkenalkan diri  menjawab
pertanyaan
2 Penyajian 15 menit  pengertian persalinan  Mendengarkan
 persiapan persalinan dengan seksama
 rencana ibu menghadapi
persalinan
 tanda-tanda persalinan
 Hal – hal yang harus
dihindari saat bersakin dan
nifas
 Mitos terkait
kehamilan,persalinan dan
nifas
 Cara perawatan bayi baru
lahir

3 Evaluasi 10 menit  Tanya jawab  Partisipasi aktif


 Memberikan kesempatan
bagi ibu untuk curah
pendapat
4 Penutup 3 menit  Menyimpulkan materi  Memberi kesimpulan
bersama sama dengan  Menjawab salam
ibu
 Memberi saran

E. METODE :
 Ceramah
 Tanya jawab / curah pendapat

F. MEDIA :
 Power point

G. EVALUASI :
 Secara lisan
 Tanya

H. SUMBER

https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perawatan-bayi-baru-lahir,

JNPK.2015. Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Depkes RI

Prawirohardjo,S. 2018. Ilmu kebidanan (Edisi III, Cetakan VI). Jakarta: YBP-YBP-SP

Permenkes.No.4.Tahun.2019. TTG Standar Teknis-Pelayanan Dasar Pada SPM

Kesehatan

PMK No. 21 Th 2021 .ttg Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kehamilan, Persalinan,

Melahirkan, Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual-signed


MATERI PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERSALINAN

Persalinan dan kelahiran adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala

yang berlangsung selama 14 jam, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin. (Saifudin,

2001).

B. PERSIAPAN PERSALINAN

       Agar persalinan Anda berjalan lancar dan tidak lagi perlu khawatir terhadap apa

dan bagaimana persiapan selama persalinan berjalan, tidak ada salahnya jika jauh-jauh

hari Anda mempersiapkan kebutuhan persalinan tersebut.

1. Membuat rencana persalinan, meliputi :

a. tempat persalinan

b. memilih tenaga kesehatan terlatih

c. bagaimana cara menghubungi tenaga kesehatan terlatih tersebut

d. transportasi apa yang bisa digunakan untuk ke tempat persalinan tersebut

e. siapa yang akan menemani persalinan

f. berapa biaya yang dibutuhkan, dan bagaimana cara megumpulkannya

g. siapa yang kan menjaga keluarganya jika ibu melahirkan

2. Membuat rencana pembuatan keputusan jika kegawat daruratan pada saat pembuat

keputusan utama tidak ada


a. siapa yang akan membuat keputusan jika si pembuat keputusan utama tidak

ada saat terjadi kegawat daruratan

3. Mempersiapkan transportasi jika terjadi kegawat daruratan

a. dimana ibu akan melahirkan

b. bagaimana cara menjangkaunya

c. kemana ibu mau dirujuk

d. bagaimana cara mendapatkan dana

e. bagaimana cara mencari donor darah

4. Membuat rencana atau pola menabung (tabungan ibu bersalin)

5. Mempersiapkan barang-barang yang diperlukan untuk persalinan

a. kain panjang 4 buah

b. pembalut wanita

c. handuk, waslap, alat mandi

d. pakaian terbuka depan, gurita ibu, BH

e. pakaian bayi, minyak telon.

C. TANDA-TANDA PERSALINAN

1. Sakit pada panggul dan tulang belakang. bumil akan merasakan sakit berlebih pada

panggul dan bagian tulang belakang. Rasa sakit ini disebabkan oleh pergeseran dan

pergerakan janin yang mulai menekan tulang belakang.

2. Keluar lendir kental bercampur darah. Mulai keluar cairan lendir kental sedikit

lengket. Lendir ini dapat bercampur darah bila leher rahim dalam proses membuka.

Sebaiknya Anda segera berangkat ke rumah sakit dengan membawa perlengkapan

menginap yang sudah disiapkan sebelumnya.


3. Pecah ketuban. Muncul air ketuban dari vagina, bisa berupa rembesan basah di

celana atau mengucur deras sampai ke kaki Anda. Segeralah ke rumah sakit untuk

mendapatkan pertolongan secepatnya.

4. Kontraksi rahim. Anda akan mengalami kontraksi rahim yang berturutan selama 5

menit dan tidak hilang dalam 1 jam. Bedakan dari kontraksi palsu yang biasanya

datang secara tiba-tiba dan langsung hilang.

5. Rahim membuka. Persalinan ditandai dengan membukanya rahim, mulai bukaan 1

sampai 10. Fase bukaan ini secara medis diartikan berapa cm ukuran  pembukaan

pada mulut rahim. Bukaan ke-1, artinya mulut rahim telah membuka 1 cm,

sedangkan bukaan sempurna ditandai dengan membukanya mulut rahim selebar 10

cm sehingga dapat dilewati oleh kepala bayi.

D. HAL – HAL YANG HARUS DIHINDARI SAAT HAMIL ,PERSALINAN, DAN

NIFAS

1. Membuang ASI yang pertama kali keluar ( colostrum ) kareba sangat berguna untuk

kekebalan tubuh bayi

2. Membersihkan payudara dengan alcohol, povidone iodin,obat merah,atau sabun

karena dapat terminum oleh bayi

3. Mengikat perut terlalu kencang

4. Menempelkan dedaunan pada kemaluan, karena akan menyebabkan infeksi

5. Mengurangi asupan makanan ( diet ) atau berpantang untuk menurunkan berat badan

dengan alasan yang tidak berdasar.


E. MITOS TERKAIT PERSALINAN DAN NIFAS

1. Minum air kelapa bisa melancarkan persalinan

Menurut dr. Eric Kasmaran Sp.OG. (2020) "Belum ada penelitian yang membuktikan

dengan mengonsumsi air kelapa dapat melancarkan persalinan" . Air kelapa dan

hubungannya untuk memperlancar persalinan tidak bisa dibenarkan. Bahkan,

mengonsumsinya secara berlebihan justru bisa berbahaya.

2. Minum madu dan telur mentah untuk menambah tenaga saat bersalin

Madu memang bermanfaat bagi tubuh, tapi tak boleh sembarangan apalagi dimakan

berlebihan bagi ibu hamil. Begitupun telur, karena ada sejumlah mitos yang menyebut

jika mengonsumsi telur mentah bisa membantu melancarkan proses bersalin. Untuk bisa

melakukan persalinan normal hal terpenting yang harus ada yakni empat komponen ini:

 Kekuatan kontraksi rahim dan kekuatan mendorong/mengejan (power)

 Ukuran panggul dan ukuran jalan lahir bayi (passage)

 Berat janin yang cukup dengan kondisi janin sehat (passenger)

 Kondisi psikologis ibu hamil dan siap melahirkan normal (psych)

Ada beberapa zat dalam makanan yang diperlukan agar proses persalinan lancar dan

meningkatkan elastisitas otot rahim yakni protein, vitamin B1 dan E, kalsium, zat

besi, magnesium, serta kalium.

3. Makan nanas bisa jadi induksi alami sebelum persalinan

Buah nanas mengandung enzim bromelain yang bisa membantu kontraksi leher rahim

dan membantu induksi persalinan. Penelitian dari beberapa ahli belum menemukan

bahwa buah-buahan yang mengandung enzim bromelain bisa merangsang kontraksi.

Meski begitu, menurut The American Pregnancy Association, buah nanas jadi salah satu

buah yang cukup bermanfaat untuk dikonsumsi. Namun, harus tetap memerhatikan

jumlah yang sesuai.


4. Ibu Nifas Tidak Boleh Keluar Rumah Sebelum 40 Hari

Ibu yang baru melahirkan kerap dilarang keluar rumah sebelum masa nifas selesai.

Katanya, hal ini bertujuan agar tubuhnya betul-betul pulih, apalagi setelah menjalani

operasi caesar atau persalinan normal yang sulit.Namun, di masa modern sering kali

dibutuhkan untuk keluar rumah sebelum 40 hari. Misalnya saja untuk ibu kontrol pasca

persalinan, atau bayi baru lahir kontrol pertama kali. Kontrol ke dokter ini penting

untuk memastikan kondisi ibu dan bayi selama di rumah benar-benar sehat dan dapat

beradaptasi dengan baik.

5. Tidak boleh tidur siang

ibu baru malah dibatasi istirahatnya dan dilarang tidur siang. Dikatakan, tidur siang akan

membuat sel darah putih ibu naik ke mata dan menyebabkan masalah penglihatan. Ini

merupakan satu dari sekian mitos nifas yang keliru. Faktanya, pasca melahirkan ibu

butuh istirahat yang cukup untuk pemulihan. Terlebih umumnya tidur malam ibu

terganggu karena sering menyusui bayi. Jadi, ibu boleh tidur siang agar tidak kelelahan.

6. Harus Pakai Stagen atau Korset agar Bentuk Perut Kembali Seperti Semula

Di Indonesia, pemakaian stagen atau korset cukup populer. Namun, sebenarnya tidak

ditemukan bukti ilmiah bahwa penggunaan stagen akan mengembalikan bentuk perut

seperti sebelum hamil. Sebaliknya, penggunaan stagen yang tidak tepat dapat membuat

ibu merasa tidak nyaman. Selain itu, beberapa dampak yang mungkin timbul yaitu nyeri,

gatal dan ruam kemerahan pada kulit, rahim tertekan sehingga muncul perdarahan

berlebihan, serta komplikasi pada ibu yang menjalani operasi caesar. 

7. Tidak Boleh Makan Ikan, Telur, atau Daging Selama Masa Nifas

Konsumsi ikan, telur, dan daging selama masa nifas dianggap memicu gatal dan

keluarnya darah amis pasca persalinan. Faktanya, makanan tersebut dapat membantu

memulihkan tubuh ibu pasca melahirkan. Sebab, mereka memiliki kandungan protein
sehingga mampu memperbaiki sel-sel yang rusak. Jadi, konsumsi berbagai sumber

protein itu wajib bagi ibu setelah bersalin untuk mempercepat pulihya kondisi ibu.

F. CARA PERAWATAN BAYI BARU LAHIR

Asuhan yang diberikan kepada bayi baru lahir sebagai berikut :

a. Pencegahan Kehilangan Panas

Pada waktu bayi baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu badannya, dan

membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap hangat. Bayi baru lahir

harus dibungkus hangat (Prawiroharjo, 2010).

b. Pembersihan Jalan Napas

Saat kepala bayi dilahirkan, sekresi lendir yang berlebih dari mulut dapat

dibersihkan dengan lembut. Namun, hindari menyentuh lubang hidung karena dapat

merangsang reflek inhalasi debris di trakea (Fraser dan Cooper, 2009).

c. Memotong dan Merawat Tali Pusat

Dalam memotong tali pusat, dipastikan bahwa tali pusat telah diklem dengan baik

untuk mencegah terjadinya perdarahan. Yang terpenting dalam perawatan tali pusat

adalah menjaga agar tali pusat tetap kering dan bersih (Prawiroharjo, 2010).

d. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan Pemberian Nutrisi

Segera setelah dilahirkan bayi diletakkan di dada atau perut atas ibu selama paling

sedikit 1 jam untuk memberi kesempatan pada bayi mencari dan menemukan puting

ibunya. Manfaat IMD adalah membantu stabilisasi pernafasan, mengendalikan suhu

tubuh, menjaga kolonisasi kuman yang aman, dan mencegah infeksi nosokomial

(Prawiroharjo, 2010).

e. Identifikasi
Bayi baru lahir diberikan sebuah alat pengenal yang efektif dan tetap ditempatnya

sampai waktu dipulangkan untuk meminimalkan tertukarnya bayi dengan

mencantumkan nama, tanggal lahir, nomor bayi, jenis kelamin, unit, nama lengkap

ibu (Prawiroharjo, 2010).

f. Injeksi Vitamin K

Menurut Prawiroharjo (2010), pemberian vitamin K dapat menurunkan insiden

kejadian perdarahan. Untuk mencegah perdarahan tersebut, semua bayi baru lahir

normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K peroral 1 mg/hari selama 3 hari,

sedangkan bayi berisiko tinggi diberi vitamin K parenteral dengan dosis 0,5-1 mg

I.M.

g. Pemberian Salep Mata

Menurut Prawiroharjo (2010), pemberian antibiotik profilaksis pada mata dapat

mencegah terjadinya konjungtivitis. Profilaksis mata 27 yang sering digunakan yaitu

tetes mata silver nitrat 1%, salep mata eritromisin, dan salep mata tetrasiklin.

h. ASI Eksklusif

ASI Eksklusif berarti bahawa bayi hanya mengkonsumsi ASI saja tanpa diberikan

makan lain selama 6 bulan. Tujuan kesehatan masyarakat dan kebijakan orgaisasi

professional kesehatan mendorong ASI eksklusif selama sekitar 6 bulan pertama.

Saat bayi dilahirkan jika kondisi bayi bugar dan tidak memerlukan pertolongan

khusus, seluruh tubuh bayi akan dikeringkan, kecuali tangannya. Pembersihan jalan napas

secara rutin pada bayi yang aktif dan bugar. Tali pusat diikat dan bayi akan diletakkan di atas

perut atau dada ibu untuk mengadakan kontak skin-to-skin (kulit ke kulit) dan inisiasi

menyusui dini (IMD).


Dalam rahim ibu, bayi berada pada suhu lingkungan yang optimal yaitu 36,5-37,5

derajat Celsius, sesuai dengan suhu tubuh ibunya. Sesaat setelah dilahirkan, bayi akan berada

pada suhu yang lebih rendah dari suhu tubuh ibunya, sehingga berisiko untuk terjadi

hipotermia (suhu tubuh rendah). Hipotermia dapat menyebabkan terjadinya berbagai gejala

seperti hipoglikemia (gula darah rendah), gangguan pernafasan, lemas atau gelisah, kejang,

dan sesak napas. Untuk menghindari terjadinya hipotermia, letakkan bayi pada dada ibu

sehingga terjadi kontak antara kulit ibu dan kulit bayi (perawatan metode kanguru). Metode

ini sangat baik untuk menghangatkan bayi secara alamiah. Suhu kulit ibu akan

menghangatkan bayi lebih cepat dan menjaga suhu bayi tetap stabil.

Setelah bayi dikeringkan, bayi ditengkurapkan di atas dada atau perut ibu. Kulit bayi

menempel dengan kulit ibu, dan mata bayi diletakkan sejajar dengan puting susu ibu. Ibu

dianjurkan menyentuh bayi dan menyangga ringan bagian bokong bayi. Bayi diberi topi dan

diselimuti. Biarkan bayi mencari sendiri puting ibu. Jika setelah satu jam kontak kulit ke kulit

belum terjadi proses menyusui dini, ibu dibantu untuk mendekatkan bayi ke putingnya dan

bayi diberi waktu untuk melanjutkan kembali proses tadi selama setengah sampai satu jam.

Inisiasi menyusu dini bermanfaat untuk mengurangi angka kematian bayi dan membantu

menyukseskan pemberian ASI eksklusif. Selain itu, IMD dapat meningkatkan daya tahan

tubuh bayi karena bakteri baik di kulit ibu akan masuk ke tubuh bayi dan lebih lanjut lagi

bayi akan mendapatkan ASI pertama (kolostrum) yang sangat banyak mengandung zat-zat

kekebalan tubuh. Tidak perlu cemas bila selama proses IMD bayi belum sampai melakukan

kegiatan menyusui yang sesungguhnya, karena proses ini sendiri sudah meningkatkan

peluang keberhasilan menyusui.

Rawat gabung adalah perawatan bayi dalam kamar yang sama dengan ibu pada hari-

hari pertama setelah persalinan, dan dilanjutkan setelah ibu dan bayi pulang ke rumah. Rawat
gabung bermanfaat untuk mendukung keberhasilan ASI eksklusif karena bayi dapat menyusu

langsung tanpa dijadwal dan ibu akan mudah mengenali tanda-tanda lapar pada bayi. Hal ini

dapat mencegah terjadinya payudara bengkak, mengurangi risiko kuning, mencegah

penurunan berat badan yang berlebihan, bayi lebih tenang, mengurangi risiko infeksi dan

depresi pada ibu pasca persalinan serta meningkatkan rasa percaya diri ibu untuk merawat

bayi.

Perawatan bayi baru lahir di rumah:

1. Waktu Tidur Bayi

Dalam sehari bayi dapat tidur sampai total 20 jam, yang terpecah dalam periode-periode tidur

20 menit hingga 4 jam. Usahakan kamar bersuhu sejuk, tidak terlalu dingin dan tidak terlalu

panas, dan mendapat cahaya serta ventilasi cukup. Posisi tidur yang dianjurkan adalah posisi

terlentang karena dapat mencegah terjadinya sindrom kematian mendadak bayi atau sudden

infant death syndrome (SIDS). Tempat tidur bayi sebaiknya menggunakan alas yang rata dan

tidak terlalu lembut. Hindari menggunakan benda-benda yang dapat menutupi kepala bayi.

2. Perawatan Tali Pusat

Setelah dipotong, tali pusat mungkin akan diolesi cairan antiseptik klorheksidin atau

antiseptik lain. Setelah itu tali pusat dibiarkan terbuka dan kering dan tidak perlu dikompres

dengan kasa yang mengandung cairan antiseptik. Saat ingin merawat tali pusat, cuci tangan

terlebih dahulu, jangan oleskan apapun pada tali pusat, tidak perlu ditutup dengan kasa dan

jangan ditutup dengan popok maupun gurita. Usahakan agar tali pusat tidak basah, tidak

terkena air seni maupun tinja bayi. Jika tali pusat kotor, segera cuci bersih dengan air yang

bersih dan sabun lalu keringkan dengan kain bersih. Biarkan tali pusat terlepas sendiri. Jika
terdapat tanda infeksi seperti kemerahan dan atau bengkak pada pusat ataupun kulit

disekitarnya, berbau busuk dan terlihat nanah, segera kontrol ke tenaga kesehatan terdekat.

3. Memandikan bayi

Saat lahir, bayi belum perlu dimandikan. Bayi masih memiliki lapisan pelindung yang terlihat

seperti lemak berwarna keputihan yang berfungsi untuk menjaga suhu bayi. Setelah 6 jam

bayi dapat dilap dengan air hangat saja. Sebelum tali pusat lepas, bayi dapat dimandikan

dengan kain lap atau spon. Setelah tali pusat lepas bayi dapat dimandikan dengan dimasukkan

ke dalam air, hati-hati kepala terendam dalam air. Gunakan air hangat-hangat kuku, sabun

dan sampo khusus bayi. Sebaiknya tidak memandikan bayi terlalu pagi maupun terlalu sore.

Saat melakukan perawatan kulit bayi, prinsipnya menggunakan seminimal mungkin zat-zat

yang berkontak dengan kulit, karena kulit bayi masih sangat sensitif.

4. Memilih pakaian bayi

Pilihlah pakaian dari bahan yang lembut, menyerap air dan tidak kaku. Bayi hanya perlu

memakai atasan, popok atau celana, selimut dan topi jika bayi kedinginan. Tidak dianjurkan

untuk membedong karena membatasi gerak bayi. Selain itu, tidak dianjurkan pula untuk terus

menggunakan sarung tangan maupun kaos kaki karena terdapat indera peraba yang

merupakan alat untuk belajar pada bayi. Jangan gunakan gurita karena bayi bernafas lebih

banyak menggunakan otot-otot perut.

5. Pola buang air besar (BAB) dan buang air kecil bayi (BAK)
Bayi normal akan BAK dalam 24 jam pertama dan BAB paling telat dalam 48 jam pertama.

Jika ini tidak terjadi, bayi perlu diperiksa lebih lanjut. Selanjutnya bayi akan BAK 5-6 kali

per hari dan BAB 3-4 kali per hari. Warna BAK yang baik adalah jernih tidak berwarna

pekat, sedangkan warna BAB akan berubah dari warna hitam pekat, menjadi hijau dan

akhirnya berwarna kekuningan pada sekitar usia 5 hari. Jika tidak terjadi perubahan warna

BAB, harus dilakukan evaluasi kecukupan asupan ASI. Jika ibu menemukan darah pada

kemaluan bayi perempuan saat awal-awal kelahiran, ibu tidak perlu khawatir, karena hal itu

disebabkan bayi masih dipengaruhi hormon ibu. Keadaan tersebut masih dianggap normal.

6. Membersihkan popok dan kemaluan bayi

Bersihkan kemaluan dari bagian depan ke belakang dengan menggunakan kapas yang sudah

dibasahi air bersih ataupun handuk basah. Jangan membersihkan popok dari bagian bawah

anus ke kemaluan.

7. Membersihkan mata, telinga dan hidung bayi

Mata dapat dibersihkan dengan kapas bersih yang dibasahi dengan air hangat, mulai dari arah

hidung ke luar. Jika ditemukan tanda-tanda infeksi pada mata seperti bengkak, merah,

mengeluarkan nanah segera bawa ke dokter. Kotoran telinga tidak perlu dibersihkan secara

rutin dengan mengorek liang telinga karena akan keluar sendiri ketika sudah cukup besar dan

lunak saat bayi menangis. Lubang hidung bayi juga tidak perlu dibersihkan secara khusus,

cukup mengelapnya saat mandi.

Anda mungkin juga menyukai