0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan2 halaman
Dokumen ini berisi harapan penulis agar matahari kembali bersinar seperti dulu, serta ajakan untuk merayakan apa yang telah diberikan Tuhan meskipun masih ada luka dan kesulitan. Penulis berkeyakinan bahwa esok akan lebih baik dan segala yang diberikan Tuhan adalah yang terbaik.
Dokumen ini berisi harapan penulis agar matahari kembali bersinar seperti dulu, serta ajakan untuk merayakan apa yang telah diberikan Tuhan meskipun masih ada luka dan kesulitan. Penulis berkeyakinan bahwa esok akan lebih baik dan segala yang diberikan Tuhan adalah yang terbaik.
Dokumen ini berisi harapan penulis agar matahari kembali bersinar seperti dulu, serta ajakan untuk merayakan apa yang telah diberikan Tuhan meskipun masih ada luka dan kesulitan. Penulis berkeyakinan bahwa esok akan lebih baik dan segala yang diberikan Tuhan adalah yang terbaik.
Kembalilah seperti dahulu. Kita rakit sebuah kapal sedehana yang melaju kencang. Dengan harapan dunia akan cepat pulih. Dengan luka yang kita miliki. Menjelajah lautan. Menikmati langit. Melihat garis batas langit dan laut dengan hati yang damai. Merayakan yang Tuhan berikan. Menulis sebuah cerita pada secarik kertas. Melukis jiwa di sebuah kanvas kosong. Bertukar cerita perihal dunia yang perlahan melelahkan.
Kalimat-kalimat harapan itu menyertaiku.
Impian seorang kecil yang terkadang terlihat remeh bagi orang lain. Bodoh dan mustahil.
Esok, akan kau menangkan, kau.
Esok, lukamu yang kurawat akan tersembuhkan, kau. Esok, kasa yang ku gunakan untuk merawat lukamu tak ‘kan sia-sia, kau.
Ku junjung harapanku setinggi langit.
Ku junjung hatiku dengan bergairah. Esok, dunia hadir tanpa luka menyerta. Pegang tanganku, bangkit, rayakan. Hari ini, Tuhan beri yang terbaik. Esok, Tuhan berikan yang lebih baik.
Yang kau persangkai mengenai kehidupan yang tak layak, sungguh, segala yang Tuhan berikan adalah yang terbaik.