Anda di halaman 1dari 44

Tema Bulan September 2022:

Hidup Beribadah

89
Kurikulum Anak Bulan September 2022

Minggu, 4 September 2022


(Minggu Biasa XVIII – Minggu ke-13
Setelah Pentakosta - Hijau)
93

ALLAH MAHATAHU
MAZMUR 139:1b-6, 13-18

Minggu, 11 September 2022


(Minggu Biasa XIX – Minggu ke-14
Setelah Pentakosta - Hijau)
102

AKU MAU KAMU JADI BAIK


LUKAS 15:1-10

Minggu, 18 September 2022


(Minggu Biasa XX – Minggu ke-15
Setelah Pentakosta- Hijau)
112

JUJUR YUK
LUKAS 16:1-9

Minggu, 25 September 2022


(Minggu Biasa XXI – Minggu ke-16
Setelah Pentakosta - Hijau)
121
DENGAR DAN INGAT PESAN
ORANGTUA
LUKAS 16:19-31

90
Minggu, 4 September 2022

91
Minggu, 4 September 2022
(Minggu Biasa XVIII – Minggu ke-13 Setelah Pentakosta - Hijau)

ALLAH MAHATAHU
MAZMUR 139:1b-6, 13-18

NILAI KRISTIANI
Allah tahu pikiran, perasaan dan perbuatan manusia

AYAT
“… TUHAN itu Allah yang mahatahu, dan oleh Dia perbuatan-perbuatan diuji”
(1 Samuel 2:3)

URAIAN PELAJARAN
1. Mazmur ini bernuansa doa yang dipanjatkan Daud kepada Allah. Melalui mazmur ini
Daud menjelaskan pengajaran yang agung bahwa Allah yang kita kenal selama ini adalah
Allah yang Mahatahu mengenai diri kita secara personal dan seutuhnya, jasmani dan
rohani.
2. Pengajaran itu disampaikan dalam bentuk doa, yang diawali dengan pengakuan
kemahatahuan Allah atas pribadinya. Pengakuan itupun disampaikan dengan sangat
jelas dan penuh rasa hormat sehingga bisa dirasakan sangat mendalam.
3. Dengan sangat rinci ia menguraikan akan kemahatahuan Allah; kapan duduk atau
berdiri, berjalan atau berbaring, bahkan mengetahui pikiran dan segala sesuatu yang
belum terucap sekalipun.
4. Daud juga mengemukakan kekagumannya terhadap kemahatahuan Allah itu. Ayat 6
menggambarkan betapa Allah sungguh tak terselami dan tak terjangkau oleh pikiran
dan pengetahuan manusia.
5. Ayat 13 seperti hendak menghubungkan kemahatahuan Allah itu dengan peran Allah
sebagai pencipta. Bagaimana dari sebelum pemazmur hadir dalam kandungan sang
ibu Allah telah berperan, mengenal dan mempersiapkan segala sesuatu. Dan pada ayat
17-18 kembali Daud mengungkapkan kekagumannya kepada Allah. Betapa sulitnya
pikiran Allah untuk diselami dan begitu besar jumlahnya.
6. Pengertian akan Allah yang mahatahu hendaknya menyadarkan manusia bahwa tidak
ada sesuatupun yang bisa kita sembunyikan dari Allah. Pengertian akan Allah yang
mahatahu justru akan mendorong manusia untuk mengedepankan kemurnian, kejujuran
dan keterbukaan di hadapan Allah. Itu sebagai wujud rasa hormat dan kasih kita kepada
Allah yang telah menciptakan dan memperhatikan kita dengan sangat luar biasa. Ia
akan senantiasa menuntun kita mencapai yang terbaik.

92
7. ASM diajarkan bahwa pengertian tentang Allah yang mahatahu kiranya juga bisa
membuat hidup kita lebih tenang dan berusaha untuk melakukan yang terbaik, menjadi
orang yang baik di hadapan Tuhan sebagai wujud kasih dan syukur kita kepada Allah.

TATA IBADAH
1. Sapaan:
GSM : Syalom anak-anak Tuhan yang baik.
ASM : Syalom.
GSM : Tuhan Allah Mahatahu!
ASM : Wow…Puji Tuhan…Haleluya…
2. Pujian: “Mata Tuhan Melihat”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Tuhan Penuhkanku dengan Firman-Mu”
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Bawa Persembahanmu”
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Hati-hati Gunakan Tanganmu”

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Halo anak-anak semua. Senang sekali kita bertemu kembali…
Anak-anak pernah dengar kata SEMBUNYI? Sembunyi adalah suatu cara yang dilakukan
agar kita tidak terlihat. Misalnya, Nana sembunyi di bawah meja. Itu artinya Nana diam di
bawah meja dengan tujuan tidak dilihat oleh siapapun.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Anak-anak adakah yang pernah bersembunyi? Bersembunyi dimana? Kenapa bersembunyi?
Kalau sembunyi enak tidak? Tidak ya. Kita harus diam, tidak bergerak, tidak bersuara supaya
tidak ketahuan. Ah, sembunyi tidak enak ya..
Nah, sekarang Guru mau bertanya, kira-kira kita bisa sembunyi tidak ya dari Tuhan?

Anak-anak, Tuhan itu luar biasa. Menurut cerita raja Daud, Tuhan itu bisa melihat apapun
yang kita lakukan lho. Bahkan ketika kita masih ada di perutnya mama, Tuhan juga tahu

93
kita itu seperti apa dan baru apa? Jadi kita tidak bisa bersembunyi dari Tuhan, karena Tuhan
Mahatahu. Tahu apa saja yang kita lakukan. Oh, itu Rendi (nama bisa diganti nama ASM) baru
makan sayur, pintar sekali. Oh itu Mila baru nangis. Oh itu Dodi baru berebut mainan. Oh itu
Dina baru bereskan mainannya. Ya, Tuhan tahu semuanya. Kita tidak bisa sembunyi dari Tuhan

Nah, kalau Tuhan tahu apa saja yang kita lakukan, kita harus bagaimana? Bersikap baik atau
tidak baik? Kalau Tuhan tahu apa saja yang kita lakukan, anak-anak mau rajin berdoa tidak?
(bisa dilanjutkan contoh-contoh perbuatan baik lainnya).

Kesimpulan Pelajaran
Tuhan Mahatahu, untuk itu kita harus menjadi anak yang baik ya.

Aktivitas: “Temukan yang Tersembunyi”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
Siapkan beberapa benda/gambar (jangan terlalu kecil).
b. Langkah Aktivitas:
Sembunyikan di beberapa tempat yang mudah ditemukan oleh ASM. Kemudian ASM
diminta untuk mencari. Setelah ketemu GSM memberi apresiasi dan menjelaskan kembali
pokok bahasan seperti tertulis dalam makna aktivitas.
c. Makna Aktivitas
Barang yang tersembunyi bisa ditemukan. Tuhan mahatahu, pasti juga akan menemukan
dan tahu apa yang kita lakukan. Untuk itu jadilah anak yang baik.

KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Halo anak-anak... Apa kabar hari ini? Anak-anak, pernah main petak umpet tidak ya?
Bagaimana cara memainkannya? Ya, ketika main petak umpet ada satu orang yang jaga,
harus memejamkan matanya. Lalu teman-teman yang lain bersembunyi dan yang berjaga
harus mencari sampai ketemu. Asik ya?!

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Sekarang kita akan baca Alkitab dari Mazmur 139:1b-6, 13-18. Dari bacaan kita, Raja Daud
menyampaikan melalui doanya bahwa Tuhan adalah Mahatahu. Kalau begitu kira-kira kita
bisa sembunyi tidak ya dari Tuhan? Dari doa raja Daud disampaikan bahwa Tuhan tahu
kapan kita duduk atau berdiri, berjalan atau berbaring. Tuhan tahu segalanya, bahkan saat

94
kita ada di kandungan ibu kita, Tuhan tahu siapa dan bagaimana kita. Tidak seperti petak
umpet tadi ya, ketahuan ketika yang jaga mencari. Kalau Tuhan tidak harus mencari kita,
tapi bisa langsung tahu, bahkan apa yang baru kita pikirkan saja Tuhan juga tahu. Wow,
luar biasa ya.

Tapi sayangnya kita kadang lupa. Kita berpikir tidak ada yang melihat, maka bisa
melakukan hal-hal yang tidak baik, seperti mencontek, mengambil milik orang lain,
berbohong, dll. Seperti yang pernah dilakukan oleh Tini, seorang anak yang senang sekali
main game di HP (Gambar 1).

Tini bisa betah berjam-jam memainkan game kesukaannya. Kadang sampai lupa makan,
lupa mandi. Bahkan ketika harus mengerjakan tugas sekolah online-nya Tini sering
terburu-buru karena ingin cepat-cepat main game lagi. Dan akhirnya Tini juga sering tidak
mengerjakan tugas-tugasnya dan lebih asik bermain HP. Ketika mama dan papanya
mengecek sekolah Tini, Tini berpura-pura mengerjakan tugas sekolah, tapi ketika mama
papa sudah pergi, Tini kembali bermain game di HP. Tini berpikir papa mamanya tidak
akan tahu.

Beberapa hari kemudian mama bertanya kepada Tini, “Nak, apakah kamu sudah
mengerjakan tugas bahasa Inggris minggu lalu?”
“Sudah ma,” jawab Tini
“Tapi ini mama mendapat pesan dari bu guru kalau kamu belum mengerjakan,” jelas
mama.
“Coba kamu cek kembali,” lanjut mama
“Emm.. iya ma, belum,” jawab Tini dengan suara pelan dan kepala tertunduk lesu.
“Lho, bukankah mama sudah tanyakan minggu lalu apakah kamu sudah mengerjakan?”
tanya mama
“Iya ma, maafkan Tini ya ma.” kata Tini menyesal.

Nah, anak-anak kita bisa berpikir kalau tidak ada yang melihat perbuatan kita, dan berpikir
bahwa kita bisa menyembunyikan sesuatu dari orang lain. Tetapi ternyata suatu saat apa
yang kita sembunyikan bisa juga ketahuan. Apalagi ada Tuhan yang Mahatahu. Walaupun
mungkin, kita yakin tidak ada orang yang tahu, tapi Allah tahu dan melihat apa yang kita
lakukan, semuanya. Kita tidak bisa menyembunyikan sesuatu dari Tuhan.

Kesimpulan Pelajaran
Tuhan Allah Mahatahu, oleh karena itu kita harus terus menjaga sikap kita menjadi anak-
anak yang baik. Itu wujud kasih dan syukur kita kepada Tuhan.

95
Aktivitas: “Membuat Kreasi”
a. Bahan yang Dibutuhkan
1. Kertas lipat/kertas berwarna
2. Alat tulis.
3. Gunting.
4. Pembolong kertas.
5. Pita kecil.
b. Langkah Pembuatan:
1. ASM diminta untuk menggunting kertas menjadi bentuk yang mereka inginkan.
Misalnya: bentuk hati, daun, mobil, pesawat, bunga, dll.
2. Kemudian di kertas yang telah digunting itu dituliskan: “Tuhan Mahatahu, aku
mau bersikap baik.”
3. Jika ASM suka berkreasi, bisa dilanjutkan dengan menghias kertas.
4. Setelah selesai GSM membantu ASM membolongi kertas dan memberi pita.
c. Makna Aktivitas
ASM mengingat bahwa Tuhan Mahatahu, sehingga mereka berusaha untuk menjaga
sikap dan menjadi anak yang baik.

KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Halo anak-anak. Hari ini kita akan membaca firman Tuhan dari kitab Mazmur 139:1b-6, 13-18.
Kita baca bergantian ya.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Anak-anak hari ini kita akan mengamati dan berdiskusi bersama ya.
Apakah kaliyan pernah melihat CCTV (Gambar 2)? Ya kamera pengintai begitu ya. Nah kita
akan berdiskusi tentang CCTV. Sebelumnya kalian akan membagi diri dalam beberapa
kelompok (disesuaikan jumlah ASM). Tugas masing-masing kelompok adalah menjawab
pertanyaan-pertanyaan sbb:
(pertanyaan bisa diketik/ditulis lalu dibagikan).
1. Apa fungsi CCTV?
2. Dimana biasanya CCTV dipasang?
3. Bagaimana sikapmu jika tahu ada CCTV mengawasimu? Mengapa?
4. Biasanya apakah sikap seseorang sama atau berbeda ketika ada atau tidaknya
CCTV? Mengapa?

96
Selanjutnya GSM akan memandu sharing hasil diskusi dan memberikan penekanan:
Itu adalah kenyataan yang bisa kita lihat bahwa ketika ada CCTV di sekitar kita. Banyak orang
akan berusaha menjaga sikapnya di depan CCTV, tetapi akan kembali bersikap seenaknya
sendiri jika tidak ada CCTV. Itu baru CCTV yang hanya dipasang di tempat-tempat tertentu.

Bagaimana dengan Tuhan? Tuhan ada dimana saja? Ya, Tuhan ada dimana-mana. Dan
dalam bacaan kita hari ini, raja Daud menyampaikan bahwa Allah Mahatahu. Kapan kita
duduk/berdiri, berjalan/berbaring, bahkan ketika kita masih ada di dalam kandungan ibu
kita Tuhan sudah tahu siapa kita. Lebih hebat lagi, apa yang baru ada dalam pikiran kita
saja, belum dilakukan, Allah sudah mengetahuinya. Lalu bagaimana kita mau bersikap?
Mungkin kita berpikir, akh tidak ada yang melihat, kita bisa melakukan apa saja. Bahkan
melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan. Tapi kita harus selalu ingat, bahwa
sekalipun tidak ada orang yang melihat apa yang kita lakukan, tapi Allah lebih tahu diri
kita bahkan apa yang kita pikirkan.

Kesimpulan Pelajaran
Untuk itu, kita harus menjaga sikap kita ya. Bukan hanya karena takut kepada Tuhan, tapi
sikap baik kita juga sebagai wujud rasa syukur dan kasih kita kepada Tuhan.

Aktivitas: “Jujur di Hadapan Tuhan”


a. Bahan yang Dibutuhkan
1. Kertas.
2. Alat tulis.
b. Langkah Aktivitas:
1. ASM diminta untuk menuliskan hal-hal yang tidak baik yang pernah dilakukan
yang tidak diketahui oleh orang lain. Sampaikan juga bahwa tulisan itu tidak akan
dibacakan. Boleh mereka simpan sendiri atau dibuang setelah selesai aktivitas.
2. Setelah ASM selesai menulis, GSM mengajak ASM untuk menggenggam kertas
berisi tulisan tadi dalam sikap doa. GSM kemudian mendoakan ASM, mengantarkan
pertobatan dan memohon pengampunan di hadapan Allah, serta mendoakan agar
ASM bisa bersikap lebih baik dihari-hari mendatang.
c. Makna Aktivitas
Jika sebelumnya kita masih sering melupakan keberadaan Tuhan yang Mahatahu,
maka ke depan kita harus berusaha menjaga sikap kita sebagai wujud rasa hormat,
syukur dan kasih kita kepada Allah.

97
ALAT PERAGA
KELAS KECIL

Gambar 1 “Tini Senang Bermain HP”

98
KELAS BESAR

Gambar 2 “CCTV”

99
Minggu, 11 September 2022

100
Minggu, 11 September 2022
(Minggu Biasa XIX – Minggu ke-14 Setelah Pentakosta - Hijau)

AKU MAU KAMU JADI BAIK


LUKAS 15:1-10

NILAI KRISTIANI
Allah tahu pikiran, perasaan dan perbuatan manusia

AYAT
“… Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu.”
(Lukas 6:27)

URAIAN PELAJARAN
1. Pemungut cukai adalah pengumpul pajak di kerajaan Romawi. Biasanya dipilih dari
orang-orang pribumi, supaya bisa mengenal para wajib pajak dan kebiasaan mereka
sehingga tidak tertipu. Pemungut cukai sering dianggap rendah dan hina karena
diantara mereka ada yang suka memeras. Kadang mereka disamakan dengan
perempuan-perempuan sundal (Mat 21:32). Dan di bacaan kali ini mereka disamakan
dengan orang-orang berdosa. Bahkan orang Yahudi fanatik, menyebut mereka najis
karena berhubungan dengan orang kafir dan bekerja pada hari Sabat. Mereka pun
diajarkan bahwa para murid tidak boleh makan bersama-sama dengan orang-orang
yang demikian.
2. Dalam bacaan kita sangat jelas terlihat bahwa orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat
sangat kesal ketika melihat Yesus makan bersama para pemungut cukai. Mereka
bersungut-sungut dan menegur Yesus yang menerima orang-orang berdosa dan
makan bersama mereka. Mereka marah karena para pendosa diberi sarana untuk
menikmati anugerah melalui pertobatan. Para ahli Taurat dan orang Farisi
beranggapan bahwa anugerah pengampunan melalui pertobatan hanya diberikan
bagi mereka saja.
3. Mereka juga berpikir tindakan Yesus itu hanya merendahkan diri-Nya karena tidak
sesuai dengan martabat-Nya jika Ia bergaul dengan para pemungut cukai dan menerima
mereka dalam anugerah pengampunan. Tapi mereka tidak bisa mencela Yesus karena
mengabarkan Injil kepada yang berdosa, sehingga mereka menggunakan adat istiadat
leluhur mereka yang tidak memperbolehkan makan bersama-sama orang berdosa
untuk menegur Yesus.

101
4. Tetapi Yesus sangat berbeda dalam melihat para pemungut cukai. Kenyataannya
para pemungut cukai dan orang-orang berdosa sangat gigih mengikuti Kristus dalam
pelayanan-Nya dan mendengarkan-Nya. Di sini terlihat kerendahan hati dan ketulusan
hati mereka, sehingga Kristus menerima dan mengabarkan Injil kepada mereka yang
dianggap rendah oleh orang-orang yang merasa suci dan benar. Kristus membenarkan
diri-nya dalam hal ini, dengan menunjukkan bahwa semakin jahat orang-orang yang
diinjili-Nya, semakin besar pula kemuliaan yang akan diberikan kepada Allah, dan
semakin besar pula sukacita yang akan ada di sorga jika dengan pemberitaan-Nya
mereka menjadi bertobat. Melalui perumpamaan tentang domba yang hilang dan
dirham (uang perak) yang hilang, digambarkan bagaimana sukacita sorgawi akan
semakin besar ketika ada satu orang berdosa yang bertobat. Bahkan ini dibandingkan
dengan sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak bertobat. Dengan kata lain,
Yesus menganggap lebih membahagiakan ketika melihat para pemungut cukai dan
orang-orang berdosa yang bertobat daripada para ahli Taurat dan orang-orang Farisi
yang menganggap dirinya paling benar dan tidak memerlukan pertobatan.
5. GSM dan ASM juga harus meneladan Tuhan Yesus yang mau menerima dan
memberikan anugerah bagi orang-orang berdosa. Kita juga harus mau menerima dan
mengasihi orang-orang yang dianggap tidak baik atau jahat. Kita perlu menyampaikan
kabar baik mengenai pengampunan melalui pertobatan kepada mereka sehingga
mereka bisa bertobat dan tidak mengulangi tindakan jahat/dosa mereka lagi.

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : Syalom anak-anak Tuhan yang baik hati.
ASM : Syalom.
GSM : Kasihilah musuhmu…
ASM : Yes...yes...yes...
2. Pujian: “I Love You, You Love Me”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Kling Klong Ini Jari Kelingking”
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Ku B’ri Persembahan” (KJ 302)
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Ku Kasihi Kau Dengan Kasih Tuhan”

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

102
KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Anak-anak Tuhan yang baik, pernah tidak ada temanmu yang nakal? Apa yang telah mereka
lakukan? Oh...pernah merebut mainanmu? Pernah mendorongmu? Pernah merebut jajanmu?
Tidak mau main denganmu?

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Nakal itu baik tidak ya anak-anak? Iya, nakal itu tidak baik ya karena bisa membuat orang
lain bersedih, bisa membuat orang lain terluka. Kadang kita akan bertemu dengan anak yang
tidak baik atau nakal, apa yang harus kita lakukan kalau ada anak yang tidak baik? Kita
boleh sebal tidak kepadanya? Ya, mungkin kita sebal ya kalau ada anak yang nakal, tapi Tuhan
Yesus mengajarkan agar kita tetap mengasihi teman kita yang tidak baik atau nakal. Karena
kalau kita tetap mengasihi mereka suatu saat mereka akan merubah menjadi baik lagi.

Nah, Tuhan Yesus mengajarkan itu melalui cerita domba dan dirham yang hilang. Tuhan
Yesus berkata, “Kalau kita punya domba 100, lalu hilang satu tentu ia akan meninggalkan
yang 99 domba lalu pergi mencari satu yang hilang (gunakan Cover “Perumpamaan
Domba yang Hilang”). Kalau ada seorang ibu yang kehilangan uang yang disebut dirham,
pasti juga akan mencarinya sampai ketemu.”

Nah teman kita yang tidak baik itu seperti domba dan uang dirham yang hilang yang
diceritakan Tuhan Yesus. Kita harus tetap menyayangi dan mengasihi teman-teman yang
tidak baik, supaya pelan-pelan mereka bisa berubah menjadi anak yang baik lagi.

Kesimpulan Pelajaran
Bagaimana anak-anak, mau tidak tetap menyayangi teman yang tidak baik atau nakal?
Kita coba sama-sama ya. Kita doakan juga supaya mereka bisa menjadi anak yang baik lagi.

Aktivitas: “Menempel Domba dan Dirham”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas kosong.
2. Gambar domba (Gunakan Gambar Cover: Perumpamaan Domba yang Hilang).
3. Tulisan: ‘domba’.
4. Lem dan kapas.

103
b. Langkah Pembuatan:
1. Tempelkan gambar domba di kertas kosong.
2. Tempelkan tulisan di bawah gambar yang sesuai.
3. Tempelkan kapas di badan domba.
c. Makna Aktivitas
ASM mengingat cerita Yesus tentang domba yang hilang dan mengingat harus tetap
mengasihi teman yang tidak baik atau nakal.

KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Anak-anak pernahkah kalian bertemu dengan teman yang tidak baik? Jahat? Ingatkah apa
yang telah mereka lakukan kepadamu atau orang lain? Lalu apakah yang kamu lakukan
kepada teman yang berbuat jahat kepadamu?

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Ada seorang anak bernama Mimi yang punya teman bernama Amel dan Lina. Mereka sering
bermain bersama (Gambar 1). Permainan kesukaan mereka adalah halma. Bisa berjam-jam
jika mereka sudah bermain halma. Yang paling sering menang adalah Amel, kemudian
Lina. Sedangkan Mimi adalah yang paling sering kalah. Amel selalu menghibur Mimi ketika
kalah, tapi Lina sering mengejek Mimi. Mimi sebenarnya sedih tiap kali Lina mengejeknya,
tapi ia berusaha tetap diam dan tersenyum walau sedih karena Amel selalu menghiburnya.

Suatu hari mereka bertiga kembali bermain halma. Kali ini suasana hati Mimi baru tidak
enak karena tadi habis ditegur mamanya karena tidak segera makan dijam makan siang.
Namun demikian Mimi tetap ikut ketika Amel mengajaknya untuk bermain halma. Lina
pun bergabung dengan mereka. Beberapa putaran sudah mereka mainkan, dan masih
sama saja, Mimi yang sering kali kalah. Dan lagi-lagi Lina mengejeknya.

“Eh, Mimi hari gini masih kalah aja Mim... ah, payah kamu…hahaha...”
“Lin, mbok jangan gitu to. Yang penting kita bisa main bareng kan!” tegur Amel kepada Lina.
“Ih, emang bener kan. Mimi pasti kalah terus kalau main halma sama kita. Emang dasar
payah Mimi itu,” Lina masih terus mengejek Mimi.
“Lina, kamu koq jahat banget sih! Kata Mimi agak berteriak.
“Selama ini aku diam saja kalau kamu mengejekku. Tapi kamu kok tidak bosan-bosan
mengejekku. Kamu jahat! Teriak mimi sambil berlari pulang.

104
Amel dan Lina hanya bisa terdiam melihat reaksi Mimi yang tidak biasa ini. Kemudia Amel
pun mengingatkan lina, “Nah, kan Lin, Mimi jadi marah. Tidak seharusnya kamu mengejek
Mimi. Dia kan teman kita, tidak penting siapa yang menang atau kalah dalam bermain.
Yang penting kita bisa bersama-sama saling menyayangi dan berbagi rasa sayang. Kamu
harus minta maaf Lin,” ucap amel kepada Lina.
Lina pun tertunduk, dengan lirih ia berkata, “Iya ya Mel, aku sepertinya sudah keterlaluan
mengejek Mimi. Antar aku minta maaf pada Mimi ya.”

Akhirnya Amel mengantar Lina untuk meminta maaf kepada Mimi, dan Mimipun bersedia
memaafkan. Akhirnya mereka kembali bermain bersama. Disela permainan Lina bertanya
kepada Mimi, “Mim, aku sudah jahat kepadamu kenapa kamu memaafkan aku?” Dengan
tersenyum dan menatap Lina, Mimi pun menjawab, “karena kamu temanku, dan aku mau
kamu menjadi baik.” Dan mereka pun tersenyum lega dan melanjutkan permainan dengan
gembira.

Nah, anak-anak berbuat jahat itu boleh tidak? Kenapa? Iya, kita tidak boleh berbuat jahat
karena itu bisa membuat orang lain sedih atau terluka. Namun demikian, kita tidak boleh
membenci orang atau teman kita yang jahat. Kita malah harus tetap bersikap baik kepada
mereka. Tuhan Yesus sendiri mengatakan kepada kita melalui perumpamaan domba dan
dirham yang hilang. Domba dan dirham yang hilang menggambarkan orang-orang yang
jahat/berdosa. Domba yang hilang meski hanya satu pasti akan dicari dan dibawa pulang
kembali. Dirham yang hilang, juga pasti akan dicari sampai ketemu dan disimpan kembali
dengan baik. Demikian juga orang atau teman kita yang jahat, kita harus tetap menyayangi
mereka, supaya mereka bisa kembali orang yang baik. Kata Tuhan Yesus, surga dan
malaikat akan sangat bersukacita jika ada satu orang berdosa bertobat.

Kesimpulan Pelajaran
Nah, bagaimana anak-anak, mau tidak tetap menyayangi teman yang tidak baik atau jahat
terhadap kita? Kita coba sama-sama ya. Kita doakan juga supaya mereka bisa menjadi
anak yang baik lagi.

Aktivitas: “Menempel Domba”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas kosong.
2. Gambar domba (Gunakan Gambar Cover: Perumpamaan Domba yang Hilang).
3. Lem dan kapas.
4. Alat tulis/spidol.

105
b. Langkah Pembuatan:
1. Tempelkan gambar domba di kertas kosong.
2. Tempelkan kapas di badan domba, sehingga meyerupai bulu domba.
3. Tuliskan kalimat “Aku mau kamu menjadi baik” di bawah gambar domba.
c. Makna Aktivitas
ASM mengingat perumpamaan Yesus tentang domba yang hilang dan mengingat
harus tetap mengasihi teman yang tidak baik atau nakal kepada mereka..

KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Anak-anak pernahkah kalian bertemu dengan teman yang tidak baik? Jahat? Ingatkah apa
yang telah mereka lakukan kepadamu atau orang lain? Lalu apakah yang kamu lakukan
kepada teman yang berbuat jahat kepadamu?

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Ada seorang anak bernama Ema. Ia anak yang rajin dan senang belajar. Hari itu adalah
hari pertamanya masuk sekolah setelah libur panjang kenaikan kelas. Seperti anak-anak
pada umumnya, kelas baru adalah hal yang paling mengkhawatirkan. Suasananya
bagaimana? Gurunya bagaimana? Teman-temannya bagaimana? Apakah masih sama
dengan kelas sebelumnya atau tidak? Itu semua memenuhi hati dan pikiran Ema. Namun
demikian dihari pertama masuk sekolah Ema tetap antusias karena ternyata ia masih satu
kelas dengan Nana, teman satu kelas di kelas sebelumnya (Gambar 2). Ema pun sangat
menikmati hari-hari pertama di kelas baru. Tapi sayang kegembiraan dan semangat Ema
hanya bertahan sebentar. Karena Nana menjadi berbeda, dan tidak mau bermain lagi
dengan Ema. Nana lebih memilih teman baru yang kelihatan lebih banyak bicara. Padahal
teman baru itu suka mengejek anak-anak yang pendiam, termasuk Ema. Sedihnya lagi,
ketika teman baru itu mengejek Ema, Nana juga ikut-ikutan mengejek Ema.

Ema jadi sering menyendiri ketika jam istirahat. Dan ternyata ada teman yang lain juga
yang terlihat menyendiri di sudut kelas yang lain. Dan teman itu mendekati Ema, “Hai Ema,
kenalkan aku Omi. Kamu dijauhi juga ya sama mereka?” kata anak itu, yang ternyata
bernama Omi.
‘Hai, Omi. Iya, sedihnya lagi teman dekatku dulu juga sekarang bergabung dengan mereka
dan tidak mau bermain denganku lagi,” jawab Ema.
“Sudah tidak apa-apa, kalau kamu mau, aku mau menjadi temanmu,” kata Omi menimpali.
“Benarkah?” tanya Ema bersemangat.

106
“Mau, aku mau jadi temanmu. Terimaksih Omi sudah mau jadi temanku,” lanjut Ema.
“Sama-sama Ema, terimakasih juga sudah mau jadi temanku. Yuk kita ke kantin, perutku
minta diisi nih,” ajak Omi
‘Ayuk…” jawab Ema.
Ema dan Omi pun pergi ke kantin berdua. Sepanjang jalan menuju kantin terlihat mereka
tertawa bersama disela-sela obrolan.

Suatu hari, Guru menegur anak-anak yang suka mengejek teman-temannya, termasuk
Nana. Ternyata banyak teman lain yang kemudian melaporkan Nana dan teman-temannya
kepada guru. Akhirnya gurupun memanggil mereka dan menasihati anak-anak yang suka
mengejek itu. Ketika keluar dari ruang guru, Nana dan kelompoknya terlihat lesu dan tertunduk
malu. Anak-anak yang lain memperhatikan mereka dan menjauh ketika mereka lewat di
depannya. Melihat itu, Ema merasa kasihan dengan Nana. Ketika Nana sudah masuk kelas
dan duduk di bangkunya, Ema menghampiri dan menghiburnya.
“Kenapa Na, kokq kamu terlihat sedih?” tanya Ema lembut.
“Ema maafkan aku ya, sudah mengejek dan menjauhimu. Aku tadi ditegur ibu guru,” jawab
Nana.
“Oh, ndak papa, Na. Aku sudah memaafkanmu. Kalau kamu mau, aku masih mau berteman
denganmu kok. Tapi sekarang aku juga ada teman lagi yang lain, namanya Omi. Dia yang
duduk di pojok belakang,” kata Ema.
“Ema, aku khan sudah jahat kepadamu, kok kamu masih mau bermain denganku?’ tanya
Nana penasaran.
“Ndak papa Na, bagaimanapun kamu temanku. Aku mau kamu menjadi baik. T’rus
bagaimana nih, mau ndak main denganku lagi dan Omi?” jawab Ema
“iya, aku mau Ema, kenalkan aku dengan Omi ya,” sahut Nana.
‘Oke…’ jawab Ema penuh semangat.

Nah, anak-anak berbuat jahat itu boleh tidak? Kenapa? Iya, kita tidak boleh berbuat jahat
karena itu bisa membuat orang lain sedih atau terluka. Namun demikian, kita tidak boleh
membenci orang atau teman kita yang jahat. Kita malah harus tetap bersikap baik kepada
mereka. Tuhan Yesus sendiri mengatakan kepada kita melalui perumpamaan domba dan
dirham yang hilang. Domba dan dirham yang hilang menggambarkan orang-orang yang
jahat/berdosa. Domba yang hilang meski hanya satu pasti akan dicari dan dibawa pulang
kembali. Dirham yang hilang, juga pasti akan dicari sampai ketemu dan disimpan kembali
dengan baik. Demikian juga orang atau teman kita yang jahat, kita harus tetap meyayangi
mereka, supaya mereka bisa kembali orang yang baik. Kata Tuhan Yesus, surga dan
malaikat akan sangat bersukacita jika ada satu orang berdosa bertobat.

107
Kesimpulan Pelajaran
Bagaimana anak-anak, mau tidak tetap menyayangi teman yang tidak baik atau jahat
terhadap kita? Kita coba sama-sama ya. Kita doakan juga supaya mereka bisa menjadi anak
yang baik lagi.

Aktivitas: “Menempel Domba dan Dirham”


(sama dengan KELAS KECIL)

ALAT PERAGA
KELAS KECIL

Gambar 1 “Mimi, Amel, dan Lina”

108
KELAS BESAR

Gambar 2 “Ema dan Nana”

109
Minggu, 18 September 2022

110
Minggu, 18 September 2022
(Minggu Biasa XX – Minggu ke-15 Setelah Pentakosta- Hijau)

JUJUR YUK
LUKAS 16:1-9

NILAI KRISTIANI
Kisah tentang bendahara yang tidak jujur memperlihatkan bahwa berkata jujur
merupakan salah satu bentuk tanggung jawab.

TOKOH
Bendahara yang Tidak Jujur

AYAT
“Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon
yang tidak jujur, supaya jika mamon itu tidak dapat menolong lagi,
kamu diterima di dalam kemah abadi”
(Lukas 16:9)

URAIAN PELAJARAN
1. Bendahara yang tidak jujur itu telah menghamburkan harta tuannya dan ia harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya itu. Ia harus menerima dipecat karena
kesalahan yang telah dilakukannya. Tetapi ia mencari cara supaya dapat tetap bertahan
ketika ia dipecat. Akhirnya ia berusaha untuk membantu meringankan hutang orang-
orang yang memiliki hutang kepada tuannya. Dengan kewenangan yang ada padanya,
ia bisa membuatkan nota hutang yang baru. Dengan demikian orang-orang yang
berhutang bisa membayar lebih sedikit dari yang seharusnya. Harapannya, dengan
menolong membuatkan nota hutang yang baru, orang-orang itu akan merasa berhutang
budi kepada bendahara itu dan tentu akan siap membantu jika bendahara itu
membutuhkan pertolongan.
2. Dalam perumpamaan ini bukan berarti Yesus setuju dengan perbuatan bendahara
yang menipu tuannya, tetapi lebih kepada bagaimana bendahara itu bisa mempergunakan
kewenangan yang diberikan kepadanya untuk membantu orang-orang yang lemah
(meskipun dengan pamrih). Tetapi ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita; selaku
orang percaya seharusnya kita bisa menggunakan kewenangan dan karunia dari
Tuhan dengan penuh tanggungjawab, penuh kejujuran dan juga untuk membantu
sesama kita.

111
3. Kita adalah bendahara-bendahara dari kasih karunia Tuhan Allah yang berlimpah.
Apapun yang kita miliki, semuanya adalah milik Tuhan. Kita hanya memanfaatkannya
dan itu pun harus sesuai dengan petunjuk Tuhan kita yang Agung dan hanya untuk
kehormatan-Nya. Jika kita ingin bertindak bijaksana kita harus rajin dan tekun
memanfaatkan kekayaan kita dengan banyak berbuat kebaikan supaya terjaminlah
masa depan dan kesejahteraan.
4. ASM perlu juga diajarkan mengenai rasa tanggungjawab terhadap karunia/berkat
Tuhan. Salah satu caranya adalah dengan bersikap jujur. Berkata-kata yang sebenarnya.
Saat mengerjakan soal tes/ulangan tidak mencontek, Saat jajan di warung kejujuran
atau kantin sekolah juga membayar sesuai dengan barang yang diambil. Jujur dalam
mengerjakan tugas yang diberikan; mengerjakan sendiri dan tepat waktu, dst.

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : Syalom anak-anak Tuhan yang jujur.
ASM : Syalom.
GSM : JUJUR...
ASM : AKU BANGET! (sambil acungkan dua jempol ke arah dada).
2. Pujian: “Bohong Itu Tidak Baik”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Mari Masuk”
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Sekarang Bersyukur” (KJ 287b)
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Aku Mau Jadi Anak yang Jujur”
(https://youtu.be/BoWyVPmhdKA).

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Anak-anak Tuhan yang hebat, tahukah kaliyan apa itu JUJUR? Jujur adalah kita mengatakan
yang sebenarnya. Kalau kita punya dua ya bilangnya dua. Kalau kita sudah makan, ya kalau
ditanya sudah makan atau belum? Jawabnya ya sudah makan.

112
Penyampaian Pelajaran (Cerita)
Nah, GSM punya cerita nih, tentang berkata jujur. Kita dengarkan sama-sama ya..

Ada seekor kera dan seekor kura-kura yang bersahabat baik (Gambar 1). Mereka selalu
berdua, bermain dan mencari makan. Kebetulan dua-duanya suka makan buah-buahan.
Kera yang bisa lebih lincah dan bebas bergerak biasanya membantu kira-kura untuk
mendapatkan buah dari pohon-pohon yang tinggi.

Suatu hari kura-kura melihat ada buah apel merah yang siap untuk dimakan di atas pohon.
Kura-kura pun dengan penuh semangat bergegas memberitahukan kepada kera sahabatnya.
"Kera, kera…" teriak kura-kura ketika melihat kera sedang bersantai di atas pohon..
"Ada apa kura-kura?" sahut kera masih dari atas pohon.
"Turunlah dulu!" kata kura-kura masih dengan berteriak.
Kerapun segera turun dari pohon.
"Ada apa sih kura-kura, sepertinya ada yang penting?"
"Eh Kera, aku melihat ada beberapa buah apel yang sudah siap dipetik...ayo kita ke sana"
teriak kura-kura.
"Hah, apel? Benarkah kura-kura? Kebetulan aku sudah lapar ini. Dan kamu tahu kan kalau
apel adalah buah kesukaanku? Dimana tempatnya ayo kita ke sana," kata kera penuh
semangat.
"Aku tahu kamu pasti suka, makanya aku segera memberitahumu. Itu lho di dekat sungai,
tempat favorit kita," jawab kura-kura.
Akhirnya mereka pergi ke tempat dimana pohon apel berada. Kera dengan sabar
menunggu kura-kura yang berjalan lebih lambat darinya. Di jalan dia sudah
membayangkan enaknya makan buah apel kesukaannya. Berapapun jumlahnya, kalau
buah apel kera pasti akan menghabiskannya.

Tak terasa sampailah mereka di bawah pohon apel yang diceritakan kura-kura.
"Wah iya... Itu sudah ada beberapa yang matang. Saya akan naik dan memetiknya ya kura-
kura, nanti punyamu akan kulemparkan ke bawah ya," kata kera tak sabar.
Dengan lincahnya kera memanjat pohon apel itu dan memetik buah-buah apel. Ia segera
memakannya dengan lahap.
"Kera, bagianku mana?" tanya kura-kura.
"Oh iya... sebentar kura-kura...ini, siap-siap ya...Awas nanti kamu kejatuhan," kera pun
melemparkan tiga buah apel ke dekat kura-kura. Dengan pelan kura-kura pun menikmati
apel-apel itu. Kera masih dengan lahap memakan apel-apel di atas pohon. Dia sudah
makan lebih dari lima buah apel. Kura-kura akhirnya menghabiskan apel keduanya, masih
tersisa satu. Ia pun bertanya kepada kera.

113
"Kera masih ada tidak apelnya?"
Kera tidak segera menjawab, dia berpikir, "ehm...sebenarnya masih ada beberapa apel di
pohon, tapi tentu tidak kelihatan dari bawah. Lebih baik aku sembunyikan saja, nanti bisa
aku petik lagi," kata kera dalam hati.
"Sudah habis kura-kura, yang lain masih belum matang. Kita tunggu lagi saja ya," kata kera
dari atas pohon
"Oh, kalau begitu… ini apelku masih satu buat kamu saja ya," kata kura-kura.
"Ah, tidak usah kura-kura. Buat kamu saja," kata kera tidak enak hati. Dia merasa bersalah telah
berbohong dan tidak jujur kepada kura-kura. Ternyata kura-kura begitu baik hati kepadanya.

Kesimpulan Pelajaran
Nah anak-anak, berkata jujur itu adalah hal yang baik. JUJUR, mengatakan yang sebenarnya.
Kalau kita berbohong maka hati kita akan tidak enak. Seperti kera yang tidak jujur kepada
kura-kura bahwa apelnya sudah habis, padahal masih ada. Akhirnya kera jadi menyesal, merasa
bersalah kepada kura-kura. Tuhan Yesus juga menginginkan agar kita bersikap jujur.

Aktivitas: “Menyusun Puzzle atau Mewarnai Gambar Kera dan Kura-Kura”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Gambar Kera dan kura-kura (Gunakan Gambar Alat Peraga 1).
(Jika akan menyusun puzzle, gambar bisa digunting menjadi 5 atau 6 bagian).
2. Alat mewarnai.
3. Lem.
4. Kertas kosong untuk alas dasar.
b. Langkah Pembuatan:
1. Warnai gambar Kera dan Kura-kura.
2. Atau apabila dibuat puzzle, minta ASM untuk menyusun gambar dengan cara
menempelkan pada selembar kertas kosong.
3. Lalu warnai gambar tersebut.
c. Makna Aktivitas
ASM mengingat cerita mengenai kejujuran dari kisah Kera dan Kura-kura.

KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Anak-anak kita akan membaca Alkitab dari Lukas 16:1-9. Dari bacaan ini, kita belajar agar
bertanggungjawab terhadap apa yang menjadi tugas kita. Salah satu wujud tanggung
jawab itu adalah dengan bersikap jujur.

114
Penyampaian Pelajaran (Cerita)
Lili adalah anak yang sangat aktif, dia suka bermain tik tok yang membuatnya selalu
bergoyang menggerakkan tubuhnya jika mendengarkan suara musik (Gambar 2). Setiap
hari ia bisa membuat beberapa unggahan. Dia berusaha dengan keras untuk menghafalkan
setiap gerakan dan melatihnya, sehingga bisa luwes dan sesuai dengan yang dicontohkan.

Siang itu, setelah mengerjakan tugas-tugas sekolahnya, Lili kembali bermain tik-tok. Kebetulan
rumah sepi, mama dan papa sedang jadwal WFO (Work from Office) alias kerja di kantor.
Lilipun dengan leluasa menggerakkan tubuhnya dengan iringan musik yang keras.

Dengan gemulai ia menirukan gerakan-gerakan di ponselnya. Namun tiba-tiba terdengar


suara praank....Vas bunga kesayangan mama pecah ke senggol tangan Lili. Oh... Lili sangat kaget
dan bingung, itu adalah vas kesayangan mama. Mama pasti marah kalau tahu vas kesayangan-
nya pecah. Akhirnya Lili segera membersihkan pecahan keramik vas itu lalu membungkusnya
dengan plastik dan langsung dibuangnya ke tempat sampah di depan rumah.

Ketika pulang kerja, mama Lili langsung menyadari jika vas kesayangannya tidak ada.
Mama pun langsung bertanya kepada Lili yang seharian di rumah.
"Lili, vas bunga mama kemana, kok tidak ada di tempatnya?"
"Mmm... ma, tadi ada kucing kejar-kejaran terus kesenggol deh vas mama jadi pecah. Tadi
sudah Lili bersihkan terus Lili buang di tempat sampah depan," kata Lili mencoba mencari
alasan karena takut dimarahi mama.
"Kucing? Kok bisa ya kucing kejar-kejaran sampai ke sini kena vas mama lagi. Dhuh, itu
vas kesangan mama. Mama sedih deh," kata mama dengan sedih.

Lili merasa kasihan melihat mama yang demikian sedihnya. Akhirnya Lili berkata, "Maafkan
Lili ya ma...sebenarnya yang memecahkan vas itu Lili, ma. Lili tidak sengaja. Tadi kesenggol
waktu main tik tok".
"Oh, benarkah demikian Lili? Jadi buka kucing ya?" tanya mama.
"Bukan ma, maafkan Lili, ya ma" kata Lili dengan sedih.
Mendengar pengakuan Lili, mama bukannya marah tapi malah memeluk Lili, "Tidak apa-
apa ‘nak, memang vas itu kesayangan mama, mama sedih juga, tapi mama lebih bangga
karena anak mama sudah berani berkata jujur. Mama maafkan ‘nak."
"Terimakasih mama," kata Lili lega sambil memeluk erat mama.

Kesimpulan Pelajaran
Nah anak-anak, berkata jujur tentu akan membuat hati kita lebih lega. Coba kalau Lili terus
berbohong, maka akan terus merasa bersalah kepada mamanya. Dan perasaan bersalah

115
sangat tidak nyaman lho, akan terus menggangu kita. Untuk itu, lebih baik kita bersikap
jujur. Apapun resikonya bersikap jujur akan membuat hati dan hidup kita lebih nyaman
dan tenang.

Aktivitas: “Be Honest”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas kosong.
2. Alat tulis/spidol.
3. Kertas lipat atau manila, jika akan membuat tulisan indah.
b. Langkah Pembuatan:
1. ASM diminta untuk menuliskan kejujuran-kejujuran yang pernah mereka lakukan.
2. Bagaimana perasaan mereka?
3. Setelah selesai bisa didoakan bersama
4. Jika akan diteruskan membuat tulisa indah, bagikan kertas berwarna lalu ajak ASM
untuk menuliskan dengan indah kata-kata “Be Honest Jujurlah”
c. Makna Aktivitas
ASM mengingat untuk selalu bersikap jujur dalam keidupan sehari-hari.

KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Anak-anak kita akan membaca alkitab dari Lukas 16:1-9. Dari bacaan ini, kita belajar agar
bertanggungjawab terhadap apa yang menjadi tugas kita. Salah satu wujud tanggung
jawab itu adalah dengan bersikap jujur.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Anak-anak, Pernahkah kalian mendengar tentang Kantin Kejujuran? (Gambar 3). Kantin
kejujuran adalah tempat untuk melatih kejujuran setiap pembeli yang datang ke sana.
Karena di kantin kejujuran tidak ada pelayan atau kasir yang akan mengawasi atau
menerima uang pembayaran. Pembeli membayar hanya dengan meletakkan uang di
tempat yang disediakan. Kalau ada kembalian juga harus mengambil sendiri. Jadi pembeli
benar-benar dituntut untuk bersikap jujur.

Kalau menurut kalian bagaimana tentang kantin kejujuran ini? Bagus tidak ya? (Biarkan
ASM berpendapat). Coba berikan pendapatmu, apa saja kebaikan dan keburukan dari
kantin kejujuran? (Biarkan ASM berpendapat).

116
Lalu bagaimana pendapat kalian mengenai bendahara yang tidak jujur? Mengapa Tuhan
Yesus seakan-akan memperbolehkan untuk tidak jujur? (tunggu respon ASM).

Setelah ASM menyampaikan pendapatnya, GSM memberikan penjelasan tentang


pentingnya kejujuran dan penjelasan mengenai bacaan, dimana Tuhan Yesus seakan-akan
mendukung ketidakjujuran, sesuai dengan uraian pelajaran.

Kesimpulan Pelajaran
Nah anak-anak, berkata jujur tentu akan membuat hati kita lebih lega. Ketidakjujuran akan
menimbulkan perasaan bersalah yang akan membuat kita sangat tidak nyaman. Untuk itu,
lebih baik kita bersikap jujur. Apapun resikonya bersikap jujur akan membuat hati dan
hidup kita lebih nyaman dan tenang.

Aktivitas: “Be Honest”


(sama dengan KELAS KECIL)

117
ALAT PERAGA
KELAS PAUD

Gambar 1 “Kera dan Kura-kura yang Bersahabat Baik”

118
KELAS KECIL

Gambar 2 “Lili Asyik Bergoyang Mengikuti Musik”

119
KELAS BESAR

Gambar 3 “Kantin Kejujuran”

120
Minggu, 25 September 2022

121
Minggu, 25 September 2022
(Minggu Biasa XXI – Minggu ke-16 Setelah Pentakosta - Hijau)

DENGAR DAN INGAT PESAN ORANGTUA


LUKAS 16:19-31

NILAI KRISTIANI
Mau mendengarkan pesan dan nasihat dalam hidup

TOKOH
Orang Kaya dan Lazarus

AYAT
“Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi;
baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu”
(Lukas 16:29)

URAIAN PELAJARAN
1. Di kalangan orang Yahudi orang kaya atau makmur sering dipandang sebagai gambaran
dari gereja yang sejati. Dengan demikian sulit bagi mereka untuk melihat yang miskin
sebagai sesuatu yang baik, apalagi menggambarkan gereja. Tetapi dalam bacaan kita
saat ini, Yesus berusaha untuk memperbaiki kekeliruan itu. Dimulai dari bagaimana Yesus
tidak menyebutkan nama orang kaya itu tetapi menyebut nama si miskin, yaitu Lazarus.
Hal ini menunjukkan bahwa Yesus ingin memberikan tempat yang lebih baik bagi Lazarus.
2. Melalui perumpamaan ini Yesus hendak memperlihatkan bahwa sekalipun memiliki
kekayaan yang melimpah, kebesaran dan kesenangan, seseorang bisa mati dan binasa
di bawah murka dan kutukan Allah. Kita tidak dapat menilai bahwa Allah mencintai
orang-orang kaya, sehingga memberikan berkat yang melimpah kepada mereka, atau
karena orang-orang kaya itu mencintai Allah, sehingga banyak berkat bagi mereka.
Kebahagiaan tidak tergantung hal-hal yang demikian. Karena pada akhirnya apa yang
dimiliki justru bisa menjadi sumber masalah dan ketidak bahagiaan. Di sisi lain, Yesus
juga menggambarkan bahwa seorang benar yang hidupnya terpuruk dalam penderitaan
namun pada akhirnya ia bahagia selamanya.
3. Yesus pun melanjutkan gambaran itu sampai pada kisah akhir kehidupan mereka di
dunia dan beralih kepada kehidupan setelah kematian. Si miskin digambarkan dibawa
oleh malaikat-malaikat ke pangkuan bapa Abraham, sedangkan si kaya menderita sengsara
di alam maut.

122
4. Di sana si kaya memohon agar bisa memperingatkan lima saudaranya yang masih
hidup agar tidak menjadi seperti dirinya. Tetapi bapa Abraham hanya berkata bahwa
saudara-saudaranya akan selamat jika mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi.
Tidak perlu lagi ada orang yang sudah mati untuk datang kembali dan meyakinkan
mereka, cukup mendengarkan apa yang ada di antara mereka.
5. Di sini Yesus menekankan juga bahwa penting bagi umat Tuhan untuk mau mendengarkan
ajaran-ajaran, nasihat-nasihat atau petuah-petuah dimana umat itu ada dan berada.
Tidak perlu jauh-jauh menunggu yang dari dunia orang mati datang terlebih dahulu,
Allah pun berbicara melalui pribadi-pribadi di setiap jamannya. Untuk itu, ASM perlu
juga diajak untuk mau mendengarkan setiap nasihat dari orang-orang yang ada di sekitar
mereka, salah satunya adalah orangtua. Termasuk juga kita harus mau mendengarkan
hal-hal baik yang disampaikan oleh anak-anak yang lebih muda dari ASM.

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : Syalom anak-anak Tuhan yang baik.
ASM : Syalom.
GSM : Siapkah untuk mendengarkan?
ASM : Siaapp!
2. Pujian: “Papa Mama” (https://youtu.be/mxKg0D9b1us)
“Mendidih Di Hati” (https://youtu.be/fyhsmQmVfTk)
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Ku Buka Alkitab”
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Persembahanku”
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Taat Kepada Orang Tua” (https://youtu.be/IAfpLcLPJqU)

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Halo anak-anak yang dikasihi Tuhan, apa kabar? Semua sehat ya? Hari ini kita akan belajar
tentang tubuh kita. Anak-anak tubuh kita punya banyak bagian, diantaranya: ada mata
(tunjukkan bagian tubuh yang disebut) hidung, pipi, bibir, telinga, ada tangan dan kaki
juga. Coba anak-anak punya tidak? Mata, punya tidak? Pipi? Dst.

123
Penyampaian Pelajaran (Cerita)
Nah, sekarang kita akan belajar lebih banyak lagi tentang bagian tubuh yang berfungsi
untuk mendengarkan, ayo siapa yang tahu apa itu? Ya benar, telinga (Gambar 1). Kita akan
belajar tentang telinga, bagian tubuh kita yang gunanya untuk mendengarkan.

Ada berapa telinga kita? Coba dipegang? Ada satu, dua, iya ada dua, kanan dan kiri.
Tuhan memberikan kita dua telinga, supaya kita bisa semakin jelas mendengar. Mendengar
apa ya? Coba anak-anak sekarang dengarkan, apa yang kalian dengar? Ah, ada suara Guru,
ada suara… (sesuaikan dengan keadaan sekitar).

Selain yang bisa kita dengar sekarang, kita juga harus mendengarkan suara Tuhan. Bagaimana
caranya? Yaitu dengan cara kita mau mendengar mama dan papa. Misalkan mama dan
papa bilang:
“Ayo ‘nak, kita berdoa dulu”, berarti anak-anak harus berdoa.
“Ayo ‘nak, makan dulu atau mandi dulu atau bereskan mainannya”, berarti anak-anak
harus melakukan apa yang dibilang mama dan papa. Itu artinya anak-anak mendengarkan
mama papa. Kalau anak-anak mendnegarkan mama papa, anak-anak juga mendengar
suara Tuhan.

Kesimpulan Pelajaran
Nah, anak-anak bisa menggunakan telinga dengan baik. Mendengarkan suara-suara yang
baik, termasuk suara mama dan papa. Tuhan memberkati anak-anak.

Aktivitas: “Dengar dan Ingat”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Gambar telinga (Aktivitas 1).
2. Dibawahnya ada tulisan “t e l i n g a” dengan garis putus-putus agar nanti bisa
ditebalkan oleh ASM.
3. Alat tulis.
b. Langkah Pembuatan:
1. Bagikan gambar telinga dan alat tulis.
2. Minta ASM untuk menebalkan tulisan telinga.
3. Lanjutkan dengan mewarnai gambar tersebut.
c. Makna Aktivitas
ASM mengingat bahwa telinga berguna untuk mendengarkan hal-hal yang baik
termasuk mendengarkan mama papa.

124
KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Anak-anak tahukah kalian apa itu panca indra? (biarkan ASM menjawab).
Panca= lima, Indra/Indera=alat-alat tubuh yang berfungsi untuk mengetahui keaadaan
luar dari tubuh. Panca indra manusia adalah mata (melihat), hidung (membau/mencium),
telinga (mendengar), lidah (mengecap rasa) dan kulit (meraba). Puji Tuhan untuk anugerah
Tuhan berupa panca indera kita ya.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Dari kelima indera kita itu, kali ini kita akan belajar mengenai TELINGA. Siapa yang punya
telinga coba dipegang. Fungsinya untuk apa telinga itu? (mendengar) Jumlahnya ada berapa?
(Dua). Iya, telinga kita ada dua, itu bisa berarti kita harus lebih banyak mendengar ya.

Apa yang seharusnya kita dengar?


Kita akan mendengar dan belajar dari kisah seorang yang miskin, yang bernama Lazarus
dan orang kaya (tidak disebut namanya).
Yuk, kita baca Alkitab, dari Lukas 16:19-31, kita baca bergantian ya.

Ya, dari bacaan kita tadi diceritakan bahwa Orang kaya semasa hidupnya hanya bersenang-
senang. Orang kaya sepertinya lupa untuk memperhatikan orang yang ada di sekitarnya,
seperti Lazarus, sang pengemis yang berbaring di dekat pintu rumah orang kaya itu (Gunakan
Cover “Orang Kaya dan Lazarus”). Lazarus yang miskin hanya bisa menahan rasa laparnya
dan menunggu siapa tahu ada makanan yang tersisa atau sampah makanan dari orang
kaya itu untuk mengisi perutnya.

Lalu singkat cerita matilah kedua orang itu, Lazarus yang miskin dan juga orang kaya itu.
Tapi tempat mereka berbeda, Lazarus diceritakan dibawa oleh para malaikat ke pangkuan
bapa Abraham, yang artinya Lazarus sudah tidak menderita lagi, sudah lebih enak rohnya.
Sedangkan orang kaya itu setelah mati malah berada di alam maut, yang artinya sangat
tidak nyaman, atau bahkan sangat menderita, sehingga orang kaya itu meminta kepada
bapa Abraham agar ia diijinkan untuk menemui saudara-saudaranya supaya hidup dengan
baik dan memperhatikan sesama. Tetapi bapa Abraham hanya berpesan, “kamu sudah
mati, tidak perlu lagi kembali untuk memberitahu saudara-saudaramu. Mereka hanya
perlu mendengarkan kesaksian, nasihat dan ajaran dari para nabi dimana mereka hidup
sekarang.”

125
Nah anak-anak, dari cerita Lazarus tadi kita ingat pesan bapa Abraham bahwa kita harus
menggunakan telinga kita untuk mendengarkan hal-hal yang baik, ajaran-ajaran dan
perintah-perintah Tuhan. Kalau dulu bisa melalui para nabi. Kalau sekarang nasihat dan
ajaran bisa melalui orang-orang yang ada disekitar kita, seperti; orang tua, mama-papa,
eyang, om-pakdhe, tante-budhe, kakak, bp/ibu guru, dst.

Kesimpulan Pelajaran
Jadi ASM harus mau mendengarkan dengan baik ya, kalau ada yang menasihati atau
memberitahu hal-hal yang baik, supaya kalian juga bisa menjadi anak yang Tuhan yang baik.

Aktivitas: “Aku Akan Mendengarkan”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Gambar daun telinga kanan dan kiri (Aktivitas 2).
2. Di bagian tengah atas dituliskan “AKU AKAN MENDENGARKAN”:
1. …….
2. …….
3. ……..
3. Alat tulis.
b. Langkah Pembuatan:
Tuliskan hal-hal baik apa saja yang akan didengarkan untuk hari-hari kedepan
dibagian yang tersedia.
c. Makna Aktivitas
ASM mengingat agar menggunakan telinga untuk mendengarkan hal-hal baik disekitarnya.

KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Anak-anak bisakah kalian menyebutkan panca Indra kalian? (biarkan ASM menjawab). Ada
mata, hidung, telinga, lidah dan kulit. Apa fungsi masing-masing Indera itu? Mata
(melihat), hidung (membau/mencium), telinga (mendengar), lidah (mengecap rasa) dan
kulit (meraba). Puji Tuhan untuk anugerah Tuhan berupa panca indera kita ya..

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Dari kelima indera kita itu, kali ini kita akan belajar mengenai TELINGA. Siapa yang punya
telinga coba dipegang. Fungsinya telinga adalah untuk mendengar. Jumlahnya ada berapa?
(Dua). Iya, telinga kita ada dua, itu bisa berarti kita harus lebih banyak mendengar ya..

126
Apa yang seharusnya kita dengar?
Kita akan mendengar dan belajar dari kisah seorang yang miskin, yang bernama Lazarus
dan orang kaya (tidak disebut namanya).
Yuk, kita baca alkitab, dari Lukas 16:19-31, kita baca bergantian ya.

Dari bacaan kita tadi diceritakan bahwa Orang kaya semasa hidupnya hanya bersenang-
senang. Orang kaya sepertinya lupa untuk memperhatikan orang yang ada di sekitarnya,
seperti Lazarus, sang pengemis yang berbaring di dekat pintu rumah orang kaya itu
(Gunakan Cover “Orang Kaya dan Lazarus”). Lazarus yang miskin hanya bisa menahan
rasa laparnya dan menunggu siapa tahu ada makanan yang tersisa atau sampah makanan
dari orang kaya itu untuk mengisi perutnya.

Lalu singkat cerita matilah kedua orang itu, Lazarus yang miskin dan juga orang kaya itu.
Tapi tempat mereka berbeda, Lazarus diceritakan dibawa kepangkuan bapa Abraham, yang
artinya Lazarus sudah tidak menderita lagi, sudah lebih enak rohnya. Sedangkan orang kaya
itu setelah mati malah berada di alam maut, yang artinya sangat tidak nyaman, atau bahkan
sangat menderita, sehingga orang kaya itu meminta kepada bapa Abraham agar ia diijinkan
untuk menemui saudara-saudaranya supaya hidup dengan baik dan memperhatikan
sesama. Tetapi bapa Abraham hanya berpesan, “kamu sudah mati, tidak perlu lagi kembali
untuk memberitahu saudara-saudaramu. Mereka hanya perlu mendengarkan kesaksian,
nasihat dan ajaran dari para nabi dimana mereka hidup sekarang.”

Nah anak-anak, dari cerita Lazarus tadi kita ingat pesan bapa Abraham bahwa kita harus
menggunakan telinga kita untuk mendengarkan hal-hal yang baik, ajaran-ajaran dan
perintah-perintah Tuhan. Kalau dulu bisa melalui para nabi, seperti nabi Musa. Kalau
sekarang, kira-kira nasihat siapa saja yang perlu kita dengar? (biarkan ASM berpendapat).

Ya, saat ini kita bisa mendengarkan nasihat dan ajaran -orangorang yang ada di sekitar
kita, seperti; orang tua, mama-papa, eyang, om-pakdhe, tante-budhe, kakak, bp/ibu guru,
dst. Kalau adik atau teman yang lebih muda, apakah perlu didengarkan juga? Ya, meskipun
lebih muda/lebih kecil dari kita, kalau memang yang dikatakan baik, ya kita harus mau
mendengarkannya juga ya.

Kesimpulan Pelajaran
Jadi ASM harus mau mendengarkan dengan baik ya kalau ada yang menasihati atau
memberitahu hal-hal yang baik, supaya kalian juga bisa menjadi anak yang Tuhan yang
baik.

127
Aktivitas: “Membuat Telepon”
a. Bahan Yang Dibutuhkan:
1. Dua gelas air mineral (boleh diganti kaleng bekas atau tempat susu) –
(Aktivitas 3).
2. Lidi.
3. Paku kecil.
4. Tali kasur/tali bangunan.
5. Gunting.
b. Langkah Pembuatan:
GSM memandu ASM dalam membuat telpon-telponan sederhana, bisa melihat
YouTube https://youtu.be/6unW5D7zDCM.
c. Makna Aktivitas
ASM mengingat agar menggunakan telinga untuk mendengarkan hal-hal baik disekitarnya.

128
ALAT PERAGA
KELAS PAUD

Gambar 1 “Telinga”

129
AKTIVITAS
KELAS PAUD

Aktivitas 1 “Telinga”

130
KELAS KECIL

Aktivitas 2 “Aku Mau Mendengarkan”

131
KELAS BESAR

https://newsmaker.tribunnews.com/2021/03/31/kunci-jawaban-tema-7-kelas-3-sd-
subtema-3-hal-133-140-langkah-langkah-membuat-telepon-kaleng?page=all

HASIL JADI

https://finance.jevtonline.org/
Aktivitas 3 “TELPON”

132

Anda mungkin juga menyukai