Anda di halaman 1dari 8

RENUNGAN HARIAN VIRTUAL TAHUN 2022

CARPE DIEM
adalah sebuah frasa dalam bahasa Latin yang artinya adalah: "Petiklah hari." Kalimat lengkapnya
"carpe diem, quam minimum credula postero" artinya "petiklah hari dan percayalah sedikit
mungkin akan hari esok." Dengan hidup memanfaatkan hari ini secara lebih optimal, dan tidak
menunda sesuatu untuk hari esok, dengan begitu kita lebih dapat memanfaatkan waktu yang diberikan
Tuhan dengan baik sebagai orang percaya. Mulailah dengan BERDOA SYUKUR SETIAP PAGI.
( Kerjasama Pelayanan Dewan Marturia & Tim Multimedia )

Urutan Refleksi:  Bernyanyi oleh Dewan Marturia,  Pembacaan


Ayat Harian HKBP,  Renungan Harian &  Doa dan Berkat
Salib sebagai simbol keselamatan – 1,5 SELASA
Oleh Pdt. Merwald TP Simanjuntak, S.Si (Teol.) &
& Pdt. Hendro Lumbanraja, S.Th, M.Pd
Senin, 29 Agustus 2022 s/d Sabtu, 03 September 2022
HURIA BUMI ANGGREK
HKBP Distrik XIX Bekasi – Ressort Taman Wisma Asri
Kompleks Perumahan Bumi Anggrek Blok A No. 18 – 22
Kelurahan Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi

HKBP BUMI ANGGREK


Carpe diem, adalah sebuah frasa dalam bahasa Latin yang artinya adalah: "Petiklah
hari." Kalimat lengkapnya adalah: "carpe diem, quam minimum credula postero"
yang berarti: "petiklah hari dan percayalah sedikit mungkin akan hari esok."
Maksud kata-kata ini adalah orang dianjurkan untuk hidup memanfaatkan hari ini
secara lebih optimal tidak menunda sesuatu untuk hari esok, dengan begitu kita lebih
dapat memanfaatkan waktu yang diberikan secara optimal sebagai orang percaya.
Mulailah dengan BERDOA SYUKUR SETIAP PAGI.

TEKNIS PELAYANAN

A. Bentuk Video Singkat


B. Kapasitas WA
C. Musik & Lagu dari Seksi Musik / SL (Direkam)
D. Acara dipimpin sampai selesai oleh Pdt (Direkam)
E. Desain Video dan Rekaman disatukan oleh Mutimedia
F. Akhir tahun renungan akan dicetak buku.

SELASA, 30 Agustus 2022 – Pdt. HL


1. Pembukaan : Ucapan selamat pagi dan harapan, tanggal
Horas. Renungan Harian Carpe Diem kembali menjumpai anda
sekalian hari ini, Selasa, 30 Agustus 2022. Kiranya di hari ini
damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal memelihara
hati dan pikiranmu di dalam Kristus Tuhan kita. Marilah kita
memulai renungan Firman Tuhan hari ini dengan menyanyikan:
2. Marende BE. No. 698:1

3. Ayat Harian : Daniel 4:34


Tetapi setelah lewat waktu yang ditentukan, aku, Nebukadnezar,
menengadah ke langit, dan akal budiku kembali lagi kepadaku.
Lalu aku memuji Yang Mahatinggi dan membesarkan dan
memuliakan Yang Hidup kekal itu, karena kekuasaan-Nya ialah
kekuasaan yang kekal dan kerajaanNya turun-temurun.

Refleksi Singkat:
Manusia memiliki banyak cara untuk mencapai sesuatu. Itu
sebabnya dikatakan, banyak jalan menuju Roma. Allah kita pun
punya beragam cara agar manusia tahu dan sadar dan memuji
akan kemuliaan Allah.
Pada firman Tuhan hari ini, Allah memakai raja Nebukadnezar yang
merupakan raja non Yahudi untuk menyatakan kebesaran Allah.
Cara yang dipakai Allah sehingga Nebukadnezar, mengakui dan
memulikan dan membesarkan Allah dan kuasaNya adalah
dengan terlebih dahulu membuat Nebukadnewar kehilangan
kemuliaannya selama 7 tahun. Allah merendakhkan
NEbukadnezar yang telah sebelumnya menyombongkan diri
karena kehebatannya. Setelah akal budinya kembali, maksudnya
setelah ia sadar akan kuasa Allah yang lebih tinggi daripadanya,
Nebukadnezar dikembalikan lagi kepada kekuasaannya, dan
karenanya ia membesarkan nama Allah.
Sahabat carpe diem yang dikasihi Tuhan. Ada banyak cara Allah
untuk menunjukkan kebesaran kuasanya kepada kita. Salah
satunya dengan cara Allah menggelar di hadapan manusia,
kekuatan alam yang tak terbendung oleh kecanggihan teknologi
manusia. Tentu tujuannya agar kita menjadi manusia yang rendah
hati di hadapan Allah. Menyadari bahwa sehebat apa pun
kepintaran dan kuasa manusia, tidak ada apa-apanya
dibandingkan kekuasaan dan kekuatan Allah.
Firman Tuhan hari ini mengajak kita untuk menjadi manusia yang
rendah hati. Mengakui dan memuji Allah Yang Mahatinggi dan
membesarkan dan memuliakan Dia Yang Hidup kekal itu, karena
kekuasaan-Nya ialah kekuasaan yang kekal dan kerajaanNya
turun-temurun. Dengan begitu kita terhindar dan menghidarkan
diri dari sifat sombong dan arogan yang nota bene hanya
akanmembawa kita kepada kehancuran yang berujung kita
direndahkan oleh Allah, seperti yang terjadi kepada raja
Nebukadnezar. Karena itu marilah kita puji Tuhan dengan segala
yang ada pada kita. Kiranya segala sesuatu yang diberikan Tuhan
kepada kita menjadi alat bagi kita untuk memuliakan Tuhan saja.
Amin.

4. Marilah kita ber-Doa

5. Berkat
Kasih karunia dari Tuhan Yesus Kristus, Anugerah dari Allah
Bapa, dlm persekutuan Roh Kudus besertamu selalu. Amin.

KAMIS, 01 September 2022 – Pdt. HL


1. Pembukaan : Ucapan selamat pagi dan harapan, tanggal
Horas! Renungan Harian Carpe Diem kembali menjumpai anda
sekalian hari ini, Kamis, 01 September 2022. Kiranya di hari ini
damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal memelihara
hati dan pikiranmu di dalam Kristus Tuhan kita. Marilah kita
memulai renungan Firman Tuhan hari ini dengan menyanyikan:
2. Marende BE No. BE 116:1-2

3. Ayat Harian : Yesaya 45:12


Akulah yang menjadikan bumi dan yang menciptakan manusia di
atasnya; tangan-Kulah yang membentangkan langit, dan
Akulah yang memberi perintah kepada seluruh
tentaranya.

Refleksi Singkat:
Di dunia ini kita mengenal 7 keajaiban dunia. Yaitu di
antaranya berbagai bangunan yang masuk dalam kategori sangat
mengagumkan sehingga layak disebut sebagai sebuah keajaiban.
Bangunan-bangunan itu tentunya bangunan buatan manusia.
Firman Tuhan hari ini mengatakan bahwa Allah lah yang
menjadikan bumi, menciptakan manusia, membantangkan langit,
dan yang mengatur seluruh tentaranya, yaitu bintang-bintang dan
planet-planet di angkasa. Jika kita melihat seluruh ciptaan Allah,
termasuk diri kita sendiri, tentunya kita akan sangat terkagum-
kagum dengan kehebatan Allah. Ya! Terkagum-kagum karena
keluarbiasaan hasil ciptaan Allah itu tidak tertandingi dengan apa
yang bisa dibuat manusia, termasuk jika dibandingkan dengan
yang disebut 7 keajaiban dunia.
Namun tidak demikian halnya dengan umatNya, Israel. Mereka
tidak terkagum dengan kehebatan Allah. Bahkan cendrung
mempertanyakan kuasa dan kehebatan Allah dan berbantah
dengan Allah. Ketidakmampuan mereka melihat kuasa dan
kebesaran Allah melalui bumi, langit, dan segala ciptaanNya
membuat mereka tidak percaya kepada kuasa Allah. Dan
Ketidakpercayaan itu telah membuat mereka jatuh ke dalam dosa
yaitu dengan lebih memilih berlindung kepada MEsir daripada
kepada Allah.
Sahabat carpe diem yang dikasihi Tuhan. Ada godaan besar
dalam kehidupan kita untuk bersandar dan mempercayakan diri
kepada kehebatan bendawi yang ada di dunia. Baik berupa harta,
maupun juga jabatan, bahkan hubungan pertemanan, keluarga
dan kekerabatan. Mereka yang jatuh dalam godaan itu
meniadakan kuasa Allah yang lebih besar dan lebih layak
dijadikan topangan kehidupan daripada yang disediakan hal-hal
duniawi. Mereka tidak percaya bahwa Allah adalah Allah yang
berkuasa penuh atas bumi, manusia, langit, dan segala isinya.
Akibatnya, hidup dijalani bukan untuk mencari Allah namun
mencari dunia.
Firman Tuhan hari ini menegaskan kepada kita bahwa Allahlah
yang membuat segala sesuatu di bumi dan langit. Dialah yang
menjadikan bumi, menciptakan kita manusia, membentangkan
langit, dan yang mengatur benda-benda langit agar dapat berputar
pada porosnya dan tidak terjadi tabrakan yang mematikan. Jika
kita melihat alam semesta ini, maka sudah seharusnya kita
percaya bahwa Allah kita adalah Allah yang besar dan penuh
kuasa. Tidak ada yang lebih hebat daripada Dia. Sehingga sudah
seharusnya kita tidak menyandarkan hidup kita kepada yang lain
kecuali Allah. Sebab tidak ada yang lebih layak menjadi gunung
batu perlindungan kita kecuali Allah. Karena itu percayalah, dan
percayakan dirimu hanya kepada Allah. Amin.

Marilah kita berdoa.

4. Berkat

SABTU, 03 September 2022 – Pdt. HL


1. Pembukaan : Ucapan selamat pagi dan harapan, tanggal
Horas! Renungan Harian Carpe Diem kembali menjumpai anda
sekalian hari ini, Sabtu, 03 September 2022. Kiranya di hari ini
damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal memelihara
hati dan pikiranmu di dalam Kristus Tuhan kita. Marilah kita
memulai renungan Firman Tuhan hari ini dengan menyanyikan:
2. Marende BE No. 212 :4+6

3. Ayat Harian : Keluaran 20:4


Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang
ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang
ada di dalam air di bawah bumi

Refleksi Singkat:
Salah satu kelemahan manusia adalah sulit atau bahkan tidak
percaya jika belum atau tidak melihat. Akibatnya, terhada
sesuatu yang tidak nampak, kurang kepecayaan manusia
terhadapnya. Berbeda jika kita dapat melihat bendanya
langsung, maka rasa ragu menjadi hilang dari hati kita.
Hal tersebut juga terjadi pada umat Israel. Karena mereka tidak
dapat melihat Allah, dan perwakilan Allah yaitu Musa
seperti hilang ditelan Gunung Sinai, umat Israel membuat
patung lembu Emas untuk mereka sembah. Keberadaan
Allah menjadi dianggap isapan jempol semata karena
Allah tidak dapat mereka lihat dan raba. Sehingga
penyembahan kepada Allah pun tidak dapat memuaskan
hati mereka karena ketidaknampakan allah di hadapan
mereka. Oleh karena itulah, sebelum Israel masuk ke
Tanah Kanaan, Allah memberi peraturan tegas. Jangan
membuat bagimu patung yang menerupai apa pun untuk
disembah. Sekalipun Allah tidak dapat mereka lihat secara
fisik, namun Allah ada, Sekali pun patung dapat dilihat dan
diraba oleh umat, namun patung tidak memiliki daya apa-
apa. Sebaliknya, sekali pun Allah tidak dapat mereka lihat
dan raba keberadaanNya, namun Allah berkuasa atas
segala sesuatu. KekuasaanNya melebihi segala kuasa di
dunia. Oleh karena itu membuat dan menyembah patung
atau benda-benda lain di dunia, bukan hanya sebuah kesia-
siaan, namun juga berarti menduakan Allah. Sesuatu yang
sangat tidak disukai Allah.
Sahabat carpe diem yang dikasih Tuhan. Di sekitar kita, banyak
orang yang lebih menggantungkan dirinya kepada benda-
benda yang dapat dipegang dan dilihat. Uang dan harta
benda lainnya. Bahkan perilaku mereka dapat
dikategorikan sebagai menyembah dan mempertuhankan
semua itu. Yaitu dengan mencurahkan segala akal, pikiran,
tenaga, usaha, dan cara untuk mendapatkannya. Firman
Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa Allah meminta
kita tidak terjebak dalam sikap yang demikian. Tidaklah
berguna membuat patung atau menjadikan benda-benda
duniawi sebagai Tuhan, karena semua hanyalah kesia-
siaan. Hanya Tuhan yang patut kita sembah. Hanya dia
yang layak menjadi pusat pikiran, akal budi, tenaga, waktu
dan usaha kita dalam segala hal yang kita kerjakan. Kita
memang memiliki harta benda. Namun, Jikalau sedikit
janganlah pernah kuatir, karena bukan harta itu Tuhan
yang menentukan hidup dan kehidupan kita. Dan Jika pun
banyak,t tetaplah rendah hati karena semua itu hanya kita
miliki sementara. Biarlah hanya Tuhan, dan bukan patung
atau benda lainnya, yang kita sembah dan menjadi pusat
kehidupan kita. Amin.
4. Doa
Marilah kita. Amin.
5. Berkat
Kasih karunia dari Tuhan Kita Yesus Kristus. Anugerah dari
Allah, Bapa kita. Dalam persekutuan dengan Roh Kudus
menyertaimu senantiasa. Amin

Anda mungkin juga menyukai