Anda di halaman 1dari 27

4

Masuk Hadirat Tuhan


dengan Pujian dan
Penyembahan

Aku Bertumbuh
Dalam Kasih Tuhan
Sekolah Orientasi Melayani
Keluarga Allah
1
Rencana Pengajaran
Deskripsi Pelajaran

Pelajaran ini menjelaskan konsep pujian penyembahan berdasarkan Alkitab dan


bagaimana mewujudkan pujian penyembahan dalam hidup sehari-hari.

Tujuan Pelajaran

1. Setiap murid mengerti konsep yang benar tentang pujian dan penyembahan.
2. Setiap murid membangun kehidupannya menjadi pemuji dan penyembah yang
benar.

Metode Pengajaran

1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Melakukan aplikasi

Materi Pelajaran

1. Arti pujian dan penyembahan


2. Pondok Daud
3. Mengapa kita memuji dan menyembah Tuhan
4. Kapan dan di mana kita memuji dan menyembah Tuhan?
5. Cara memuji dan menyembah Tuhan
6. Berkat Tuhan di dalam pujian dan penyembahan

Pendalaman

Murid menjawab pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari.

2
T
uhanlah yang memberikan pertumbuhan. Karena itu jika kita rindu mengalami
pertumbuhan rohani, maka hal yang harus kita lakukan adalah tetap berpegang
dan terikat kepada Tuhan “Sang pemberi pertumbuhan”. Berpegang erat
berarti hidup dekat dengan Allah.

Salah satu syarat kita hidup dekat dengan Allah adalah melalui hidup yang dipenuhi dengan
pujian dan penyembahan kepada Allah. Firman Allah dalam Mazmur 100:4 menyatakan:
“Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya
dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!” Tuhan ingin kita
masuk dalam hadirat-Nya untuk semakin dekat dengan Allah lewat pujian dan
penyembahan.

A. Arti Pujian dan Penyembahan


Pujian adalah cara atau tindakan untuk membanggakan, mengelu-elukan, meng-
agungkan, membesarkan, menunjukkan rasa kagum dan memuliakan Tuhan untuk
pekerjaan dan karya Tuhan yang telah kita terima (Mazmur 150:6; 79:13; 67:3;
103:1; 150:1). Pujian ada hubungannya dengan pengakuan akan keadaan dan
kekuatan Allah.

Ciri utama pujian adalah adanya perayaan dan sukacita yang meluap-luap karena segala
perbuatan Allah yang diekspresikan dengan menyanyi, memekik, bersorak, menari,
melompat, melambaikan tangan sesuai dengan isi pujiannya.

Penyembahan adalah ekspresi dan sikap hati (bukan emosi) dalam wujud kasih dan
pemujaan dalam hubungan yang dekat antara Allah dengan manusia. Penyembahan
tidak didasarkan karena apa yang sudah dikerjakan Tuhan, tetapi sebagai sikap kasih
dan hormat atas kehadiran Allah.

Ciri utama dalam penyembahan adalah menikmati pribadi Allah dalam sikap pemujaan
kepada Allah yang diekspresikan melalui lagu, mengangkat tangan sebagai tanda
pengagungan, dan sikap sujud menyembah.

3
SOM 3 – Aku Bertumbuh dalam Kasih Tuhan

B. Pondok Daud

I. Membangun Pondok Daud


Membangun pondok Daud adalah rhema yang secara spesifik diberikan Tuhan
kepada gereja GBI Keluarga Allah sehingga bisa mengalami God’s Mighty
Visitation/Lawatan Allah yang Dahsyat.
Rhema ini seperti rhema yang diberikan Tuhan kepada janda nabi yang terlilit
hutang dan yang anaknya akan diambil sebagai budak ‘Kumpulkan bejana-bejana’.
Begitu dia melakukan, maka tiba-tiba mujizat terjadi, semua bejananya penuh, dan
dia bisa membayar semua hutangnya. Rhema ini seperti rhema yang diberikan
Tuhan kepada Yosafat saat mengalami krisis kekurangan air sehingga terancam
kalah perang ‘Bangun parit-parit’. Begitu dia melakukan, maka tiba-tiba air dari
arah Edom datang memenuhi semua parit yang dia bangun, dan dia memenangkan
peperangan itu.
Rhema ini seperti rhema yang diberikan Tuhan kepada Petrus saat dia gagal
menangkap ikan (semalaman berusaha tetapi tidak mendapatkan apa-apa)
‘tebarkan jala-jala’. Begitu dia melakukan, maka semua perahu yang disediakan
penuh dengan tangkapan ikan yang sangat banyak sampai perahunya hampir
tenggelam.
Lawatan yang besar terjadi kalau kita menyediakan “wadah” yang besar. Rhema
untuk menyediakan wadah adalah membangun Pondok Daud. Tuhan mau
mengirimkan mujizat dan lawatan yang tanpa batas sejauh iman, kerinduan,
kesediaan untuk bayar harga, maka sebesar itu juga mujizat dan lawatan akan
terjadi.
Sebanyak mungkin pondok Daud yang kita bangun, sebanyak itu juga Tuhan akan
mencurahkan mujizatNya dan mengerjakan LawatanNya yang dahsyat di tengah-
tengah kita: kegerakan yang besar, tuaian raya jiwa besar-besaran, mujizat yang
tidak terbilang banyaknya, jawaban-jawaban doa, kesembuhan ilahi yang luar
biasa, terobosan keuangan, dan berkat-berkat yang melimpah akan Tuhan
kerjakan.

Nubuatan Pondok Daud:


Kisah Para Rasul 15:16
Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh,
dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan,

Demikianlah gereja Keluarga Allah dipanggil untuk menggenapi nubuatan ini!

4
Pujian dan Penyembahan

1. Arti Pembangunan Kembali Pondok Daud


Kata ‘PONDOK’ dalam Perjanjian Lama diambil dari beberapa kata asli ‘OHEL,
MISH-KAN, SOOK-KAH’ dalam Perjanjian Baru, kata ‘PONDOK’ diambil dari
beberapa kata asli ‘SKENE, SKENOPEGIA, SKEENOS’
Yang artinya adalah: tenda, kemah, tempat tinggal, rumah, tempat kediaman,
tempat penyembahan, tabernakel yang dipergunakan baik secara rohani maupun
sekuler dan mengacu baik untuk tempat kediaman Allah maupun manusia. Inilah
makna asli dari kata yang dipakai dalam Alkitab ketika berbicara tentang Pondok
Daud atau Tabernakel Daud.

Pondok Daud, berbicara tentang 2 hal:


a. Pondok Daud sebagai Pondok Penyembahan Daud.
Di sinilah tempat penyembahan/tempat ibadah yang dibangun Daud.
Di sinilah Tabut Perjanjian Allah itu berada. Di sinilah Daud membangun tata
cara ibadah yang baru yang berbeda dari Tabernakel Musa. Disinilah Doa,
Pujian, Penyembahan, Firman dinaikkan bagi Tuhan siang dan malam, 24 jam
dalam sehari, dan 7 hari dalam seminggu.
b. Pondok Daud sebagai Pondok Kerajaan Daud.
Di sinilah Daud tinggal bersama dengan keluarganya. Di sinilah tahta Daud,
tempat di mana Daud memerintah seluruh Bangsa Isreal. Di sinilah pusat
Kerajaan Daud.
Jadi Pemulihan Pondok Daud/Pondok Penyembahan Daud atau Pondok
Kerajaan Daud mempunyai arti : Kalau Doa, Firman, Pujian, dan
Penyembahan kita kepada Tuhan sungguh-sungguh dinaikkan, maka Tuhan
akan memulihkan gereja Tuhan seperti pada zaman Daud, maka Tuhan akan
memanifestasikan kuasa kemuliaanNya sedemikian dahsyat sehingga terjadi
kegerakan besar, panen raya jiwa besar-besaran, mujizat-mujizat besar,
berkat besar, kemenangan besar sampai Kerajaan Allah ditegakkan di bumi
seperti di Surga.
Itu sebabnya 1 Petrus 2:9 berkata bahwa kita orang percaya disebut sebagai
IMAMAT RAJANI: Di satu sisi adalah melayani sebagai IMAM Allah; di sisi lain,
memerintah sebagai RAJA. Dalam Perjanjian Lama, hanya Daud yang diberi 2
pengurapan ini sekaligus, yaitu Imam dan Raja. Itu sebabnya dia bisa melayani
sebagai Imam dan juga memerintah sebagai Raja. Hanya Daud saja yang
mempunyai 2 pengurapan ini dijadikan 1 di dalam dirinya. Ini adalah nubuatan
untuk kita orang-orang percaya di Perjanjian Baru. Itu sebabnya kita disebut
IMAMAT RAJANI. Tuhan yang akan membuat kita menjadi imam-imam yang
melayani Allah dengan doa pujian penyembahan kita dan Tuhan juga akan
memberikan kuasa serta otoritas yang besar untuk kita memerintah di dunia
ini dalam bidang apapun serta di manapun Tuhan menempatkan kita.

5
SOM 3 – Aku Bertumbuh dalam Kasih Tuhan

2. Kuasa Pondok Daud


a. Menegakkan KerajaanNya dalam Hidup Kita
Pujian penyembahan di Pondok Daud adalah menyediakan tahta bagi Allah
untuk menegakkan KerajaanNya di muka bumi ini.
Mazmur 22:4
Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel.

Kalau Allah bertahta, itu berarti Kerajaan Allah datang di muka bumi ini.
Ini adalah doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus (Matius 6:10).
Saat Daud membangun Pondok Daud, maka Tuhan menyatakan hadiratNya
yang luar biasa sehingga Kerajaan Allah ditegakkan di bumi seperti di Surga.
Inilah rahasia mengapa Kerajaan Israel di bawah pemerintahan Daud begitu
kokoh: Sebab Tuhan sendiri yang menegakkan kerajaanNya. Demikian juga
halnya dengan kita: Kalau kita komitmen membangun kembali pondok Daud,
maka Tuhan sendiri akan menegakkan kerajaanNya di tengah-tengah kita:
lawatan Allah yang dahsyat akan melanda kita, kota kita, bahkan bangsa dan
negara kita; kegerakan yang sangat dahsyat akan Tuhan kerjakan secara luar
biasa, tidak terhentikan dan tidak tergoyahkan oleh siapapun dan apapun juga;
inilah kegerakan akhir zaman. Inilah alasan Tuhan untuk kita membangun
kembali Pondok Daud yang telah roboh.
Kesaksian: Ps EA Adeboye di Nigeria sudah dibawa masuk ke dimensi ini.
Berbeda dari kebanyakan gereja yang lain, yang fokusnya baru sampai pada
Gereja sebagai Pondok Penyembahan, tapi Tuhan sudah membawa Ps EA
Adeboye masuk dalam dimensi yang lebih besar, yaitu gereja sebagai Pondok
Pemerintahan yang mempunyai pengaruh yang sangat besar atas bangsa
tersebut dalam berbagai bidang kehidupan negeri tersebut. Bahkan mereka
mempunyai Headquarter / Kantor Pusat di Camp mereka (kota mereka
sendiri) yang luasnya sekitar 50.000 Hektar. Kita percaya Tuhan juga sedang
bahwa gereja kita masuk dalam dimensi King & Priest (IMAMAT RAJANI) ini:
Gereja sebagai tempat penyembahan sekaligus sebagai pusat pemerintahan.
Jadi kita harus mempersiapkan diri dengan semaksimal mungkin: Bangun
Pondok Daud sebanyak mungkin!

b. Membawa Pertobatan Jiwa Besar-besaran (Great Harvest)


Pondok Penyembahan Daud ini berbicara tentang umat Allah sendiri yang
harus dipulihkan sehingga menjadi penyembah yang benar, yang menyembah
dalam roh dan kebenaran (Ini yang dikatakan dan dinubuatkan Yesus dan kita
percaya ini sedang digenapi di gereja kita sekarang ini).
Sedangkan Pondok Kerajaan Daud ini di luar Pondok Penyembahan Daud. Ini
berbicara tentang orang-orang yang masih di luar Pondok Penyembahan,
masih belum mengenal Allah, jiwa-jiwa yang terhilang. Dan Tuhan akan
bekerja secara dahsyat atas mereka sehingga merekapun diselamatkan, ada

6
Pujian dan Penyembahan

tuaian jiwa besar-besaran (Great Harvest), sehingga mereka bisa dibawa


masuk dalam Pondok Penyembahan dan menyembah Allah yang hidup!

Kisah Para Rasul 15:15-18


15 Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis:
16 Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh,
dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan, 17 supaya semua orang lain
mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik -Ku
demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini,
18 yang telah diketahui dari sejak semula.

Jadi ketika Pondok Penyembahan Daud dipulihan, maka Tuhan akan


membawa segala bangsa yang tadinya tidak mengenal Allah, dipertobatkan
dan diselamatkan, sehingga mereka disebut milik Tuhan.

c. Menang Dalam Peperangan


Amos 9:11-12
11 "Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; Aku akan
menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya; Aku akan
membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala,
12 supaya mereka menguasai sisa-sisa bangsa Edom dan segala bangsa yang Kusebut milik-
Ku," demikianlah firman TUHAN yang melakukan hal ini.

Kalau Pondok Daud dibangun, maka Tuhan akan memberi kita kuasa dan
otoritas untuk menang dalam peperangan dan berkuasa.
Rahasia bagaimana Daud bisa selalu menang dalam peperangan, tidak
terkalahkan, dan tetap kokoh sampai akhir hidupnya:

Daud membangun 2 pasukan:

- Pasukan Jasmani di Pondok Kerajaan Daud:


Triwira dan orang-orang perkasa Daud (inilah jendral-jendral perang
yang perkasa menggunakan pedang, tombak dan berbagai senjata untuk
bertempur). Artinya Daud perang secara jasmani semaksimal mungkin.
- Pasukan Roh di Pondok Penyembahan Daud:
Anak-anak Asaf, anak-anak Heman, anak-anak Yedutun (inilah laskar
doa, pujian dan penyembahan profetik yang menggunakan kuasa
perkataan profetik untuk peperangan rohani: menghancurkan musuh,
memukul rahang musuh, mematahkan gigi orang fasik, menerobos dan
membalikkan keadaan, dan mendatangkan kemenangan untuk Bangsa
Israel. Jadi mereka ini menggunakan kuasa doa profetik, pujian profetik,
penyembahan profetik untuk melancarkan serangan-serangan dalam roh
dan memenangkan peperangan). Jadi setiap kali dia berperang, Daud

7
SOM 3 – Aku Bertumbuh dalam Kasih Tuhan

tidak hanya perang secara jasmani saja, tapi dia melancarkan serangan-
serangan dalam roh nya terhadap musuh-musuhnya; dan pasukan roh di
Pondok Daud inilah yang dibangun secara khusus untuk melancarkan
perang roh.
Ini Strategi yang sama yang digunakan Musa ketika dia berperang
melawan bangsa Amalek: Yosua perang fisik dan Musa angkat tongkat
untuk perang roh (dia melepaskan perkataan-perkataan nubuatan untuk
menghajar, menerobos, dan mengalahkan orang Amalek).
Ini Strategi Perang Yosua ketika melawan Yerikho: 7 hari mengelilingi
tembok itu dan pada hari ketujuh mengelilingi 7x untuk perang roh,
yaitu menlancarkan serangan-serangan profetik supaya tembok besar itu
roboh, jebol dan hancur. Setelah itu dia menyerbu dengan pasukannya
dalam perang fisik. Dan ini membawa kemenangan yang gilang-gemilang.
Daud sangat memahami pentingnya 2 pasukan ini:
Sebelum menjadi raja, dia melakukan ini secara pribadi, yaitu perang roh
dan perang jasmani (ini rahasia kemenangannya atas Goliat).
Itulah sebabnya ketika dia menjadi raja, dia membangun pondok Daud
ini dengan serius, sebab dia sedang membangun motor kegerakan yang
sangat besar untuk berbagai tujuan: mengalahkan musuh, membalikkan
keadaan, mengatasi masalah administrasi kerajaan, mendatangkan berkat
Tuhan atas umatNya, membawa bangsa itu masuk hadirat Tuhan,
menyemangati bangsanya, membawa pertobatan, dst. (Amos 9:11-12
pondok Daud untuk peperangan rohani).
Jadi pondok Daud merupakan penggerak utama untuk memenuhi
kekuatan dalam perang jasmani, untuk administrasi kerajaan, untuk
mendatangkan berkat kelimpahan, dst.
Oleh karena itu, Daud sangat presisi dan teliti mengatur jadwal pasukan
roh nya: semuanya harus bernubuat dibawah petunjuk raja, semuanya
harus melancarkan serangan roh sesuai petunjuk raja ke berbagai arah
yang dibutuhkan, semuanya dijadwal dengan teratur, dst. (1 Tawarikh
25:1-6)
Amos 9:11-15
11 "Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; Aku akan menutup
pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya;
Aku akan membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala,
12 supaya mereka menguasai sisa-sisa bangsa Edom dan segala bangsa yang Kusebut milik-Ku,"
demikianlah firman TUHAN yang melakukan hal ini.
13 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman TUHAN, "bahwa pembajak akan tepat
menyusul penuai dan pengirik buah anggur penabur benih; gunung-gunung
akan meniriskan anggur baru dan segala bukit akan kebanjiran.
14 Aku akan memulihkan kembali umat-Ku Israel: mereka akan membangun kota-kota yang licin
tandas dan mendiaminya; mereka akan menanami kebun-kebun anggur
dan minum anggurnya; mereka akan membuat kebun-kebun buah-buahan dan makan buahnya.

8
Pujian dan Penyembahan

15 Maka Aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi dari
tanah yang telah Kuberikan kepada mereka," firman TUHAN, Allahmu.

3. Tabut Perjanjian
a. Pusat Terpenting Pondok Daud adalah Tabut Perjanjian
Untuk bisa membangun pondok Daud, kita harus mengerti bahwa bagian
terpenting dari Pondok Daud adalah Tabut Perjanjian (The Ark of the
Covenant). Inilah yang akan kita pelajari secara spesifik di dalam materi kita
kali ini.
- Daud Menyiapkan Kemah Yang Khusus Untuk Tabut Perjanjian.

1 Tawarikh 15:11-12
11 Lalu Daud memanggil Zadok dan Abyatar, imam-imam itu, dan orang-orang Lewi,
yakni Uriel, Asaya, Yoel, Semaya, Eliel dan Aminadab,
12 dan berkata kepada mereka: "Hai kamu ini, para kepala puak dari orang Lewi,
kuduskanlah dirimu, kamu ini dan saudara-saudara sepuakmu,
SUPAYA KAMU MENGANGKUT TABUT TUHAN, ALLAH ISRAEL,
KE TEMPAT YANG TELAH KUSIAPKAN UNTUK ITU.

Tabut Perjanjian atau Tabut Allah dibuat di zaman Musa di kaki Gunung
Sinai atas perintah dan instruksi dari Tuhan secara langsung. Di Zaman
Musa, Tabut Perjanjian ini diletakkan di Ruang Maha Kudus Kemah Suci
dimana ada tirai yang menutupinya. Tabut itu dibawa sepanjang perjalanan
bangsa Israel. Ketika Yosua sudah menduduki Kanaan dan membagi wilayah-
wilayah Kanaan, maka Kemah Pertemuan dan Tabut Perjanjian di
tempatkan di Silo (Yosua 18:1). Tabut itu terus ada di Silo sampai sekitar
300 tahun lebih sampai zaman Samuel lahir.
Saat itu terjadi perang melawan orang Filistin, dan akhirnya setelah 300an
tahun lebih, tabut itu dibawa keluar dari Kemah Pertemuan di Silo ke
medan peperangan. Tapi karena dosa, maka bangsa Israel kalah dan tabut
Tuhan dirampas orang Filistin (1 Samuel 4).
Orang Filistin sempat meletakkan tabut perjanjian itu di kuil Dagon, berhala
mereka. Tapi keesokan harinya Dagon itu ditemukan jatuh dengan muka
menghadap tabut Allah, bahkan besok harinya jatuh lagi sampai kepala dan
tangan Dagon itu terpenggal dari badannya. Dan Tuhan menghajar orang
Filistin di Asdod dengan tulah sehingga akhirnya mereka memutuskan
mengembalikan tabut perjanjian Allah itu ke daerah orang Israel
(1 Samuel 5). Singkat cerita, akhirnya tabut Allah disimpan di rumah
Abinadab di Kiryat Yearim selama 20 tahun dan tidak pernah kembali ke
Silo (1 Samuel 7:1-2).

9
SOM 3 – Aku Bertumbuh dalam Kasih Tuhan

Jadi di zaman Saul jadi raja pun, tabut Tuhan “hanya” disimpan di Kiryat
Yearim tanpa ada perlakuan khusus.
Sampai akhirnya Daud menjadi raja dan akhirnya Daud-lah yang berinisiatif
untuk memindahkan tabut perjanjian ini ke Yerusalem.
1 Tawarikh 13:3-5
3 Dan baiklah kita memindahkan tabut Allah kita ke tempat kita, sebab pada zaman Saul kita tidak
mengindahkannya." 4 Maka seluruh jemaah itu berkata, bahwa mereka akan berbuat demikian, sebab usul itu
dianggap baik oleh segenap bangsa itu. 5 Lalu Daud mengumpulkan semua orang Israel dari sungai Sikhor di
Mesir sampai ke jalan yang menuju Hamat, untuk menjemput tabut Allah dari Kiryat-Yearim.

Dalam Alkitab terjemahan sehari-hari, dikatakan bahwa tabut itu dibiarkan


terlantar selama pemerintahan Raja Saul. Di zaman Saul, tabut itu tidak
diindahkan, tetapi di zaman Daud, Daud memandang indah tabut Perjanjian
itu. Artinya Daud tahu bahwa tabut ini sangat penting! Di zaman Saul tabut itu
ditelantarkan, tapi di zaman Daud, justru dia sadar bahwa tabut itu adalah
pusat kekuatan!
Itu sebabnya, sementara Daud bersiap untuk membawa tabut Allah itu, Daud
mempersiapkan tempat dan kemah yang sudah dia bentangkan. Kemah itulah
yang akhirnya kita kenal sebagai pondok Daud!
Jadi Pondok Daud adalah tempat istimewa yang sudah dipersiapkan Daud
untuk Tabut Perjanjian atau Tabut Allah.

b. Tabut Allah adalah Pusat dari Pondok Daud


Tabut Allah adalah alasan Pondok Daud berdiri dan Tabut Allah adalah
komponen terpenting dari Pondok Daud itu sendiri. Pondok Daud tanpa
Tabut Perjanjian, adalah pondok biasa, kemah biasa, dan tempat biasa yang
tidak akan berarti apa-apa. Jadi yang bisa mengubah satu tempat biasa
menjadi tempat yang luar biasa ini adalah TABUT ALLAH!

c. Tabut Perjanjian Menggambarkan Pribadi Tuhan Yesus Kristus


‘Tabut Perjanjian’ itu (pribadi Allah itu… Yesus Kristus…) sudah datang ke
dunia dalam wujud manusia. Dia tidak terpisah sendiri di Ruang Maha Kudus
saja, di mana hanya imam besar yang boleh menghadap 1 tahun 1x. Tetapi
Dia mau membangun Pondok Daud, di mana setiap orang bisa mengalami
perjumpaan pribadi dengan Tuhan. Inilah alasan mengapa pada saat Tuhan
Yesus menyerahkan dirinya mati di kayu salib, maka tabir Bait Suci itu
terbelah menjadi dua; artinya tidak ada lagi halangan, bukan hanya imam
besar, tapi sekarang kita semua bisa mengalami perjumpaan pribadi dengan
Tuhan.
JADIKAN YESUS SEBAGAI PUSAT DALAM PONDOK DAUD!
Semua doa, pujian, dan penyembahan yang kita naikkan adalah bagi Yesus
sebagai Pribadi! Segala doa, pujian dan penyembahanmu harus berlandaskan

10
Pujian dan Penyembahan

hati yang terbakar dengan cinta kepada Yesus dan dengan kerinduan yang
besar. Ingat, hanya ada 1 penonton dari semua doa, pujian dan penyembahan
kita, yaitu Yesus. Dan tujuan kita hanyalah untuk menyenangkan hati Tuhan,
bukan manusia.

Mengapa disebut Tabut Perjanjian menggambarkan pribadi Tuhan Yesus


sendiri? Apa dasarnya?

a. Tabut Perjanjian dibuat dari Kayu Penaga dan dilapisi Emas


Kayu penaga (kayu akasia) adalah salah satu jenis kayu yang kuat dan tahan
dari berbagai serangan hama. Kayu ini diambil dari pohon, yang dihasilkan
oleh tanah. Ini berbicara tentang kemanusiaan Yesus 100% ketika Dia turun
ke dunia ini. Kayu Tabut ini dilapisi emas baik dari sisi luar dan dalam sehingga
kayunya tidak lagi kelihatan. Emas berbicara tentang kemuliaan.
Jadi tabut yang terbuat dari kayu yang dilapisi emas ini berbicara tentang
Tuhan Yesus yang 100 % manusia dan 100 % Tuhan.
Jadi sejak dari pertama Tabut Perjanjian ini dibuat, sebenarnya Tabut ini
sudah menubuatkan kedatangan Tuhan Yesus ke dunia ini ribuan tahun
berikutnya.

Ada 3 benda spesial yang disimpan di dalam Tabut Perjanjian ini :

- Pertama : Loh Batu yang berisi 10 Perintah Allah.


Ini berbicara tentang Kebenaran dan Kekudusan Allah! Ini berbicara
tentang Tuhan Yesus sendiri! Dialah Firman yang turun ke dunia menjadi
daging. Dialah kebenaran itu! Dialah kekudusan itu!
Itu sebabnya kalau kita menyembah Yesus di Pondok Daud, maka
menyembahlah di dalam roh dan kebenaran. Sembahlah Yesus dalam
kekudusan. Fokuslah pada kebenaranNya dan kekudusanNya.
- Kedua : Tongkat Harun yang bertunas, berbunga, dan berbuah.
(Bilangan 17)
Sadarilah bahwa untuk mendapatkan tongkat ini, maka kayu itu harus
dipotong dari pohon terlebih dahulu. Kayu yang sudah dipotong dari
akarnya harusnya sudah mati dan tidak mungkin bisa bertunas apalagi
berbunga dan berbuah. Akan tetapi yang luar biasa adalah tongkat Harun
yang diletakkan di hadapan Tabut itu bisa bertunas, berbunga dan
berbuah.
Ini menubuatkan tentang Kematian dan Kebangkitan Yesus Kristus.
Dalam Pondok Daud, semua doa yang kita naikkan menggunakan kuasa
kematian dan kebangkitan Kristus ini. Kuasa kematian dan kebangkitan
Kristus inilah yang sanggup mengubah kutuk menjadi berkat, sakit
penyakit menjadi kesembuhan, kegagalan menjadi keberhasilan, stagnasi
menjadi terobosan, dan masalah menjadi mahkota.

11
SOM 3 – Aku Bertumbuh dalam Kasih Tuhan

- Ketiga : Manna.
Manna ini adalah roti malaikat yang Tuhan berikan kepada Bangsa Israel
selama mereka ada di padang gurun sehingga mereka tidak mati,
melainkan hidup. Apa artinya?

Yohanes 6:48-51
48 Akulah roti hidup. 49 Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati.
50 Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati.
51 Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama -
lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."

Ternyata Manna berbicara tantang Tuhan Yesus sendiri. Dialah Roti yang
turun dari Surga! Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-
lamanya. Dengan kata lain, Manna ini berbicara tentang Hidup: Anugerah
Keselamatan dan Hidup Kekal Selamanya.
Dalam Pondok Daud, pujilah Tuhan karena anugerah keselamatan yang Dia
sediakan bagi kita. Naikkan puji-pujian sebab di mana nama Yesus
ditinggikan, maka Dia akan membawa banyak orang datang kepadaNya,
sehingga jiwa-jiwa yang terhilang diselamatkan.

3 benda yang disimpan dalam Tabut Perjanjian ini memberi gambaran yang
sangat indah tentang Yesus Kristus. Apa itu? Bahwa di dalam Yesus, ada
kebenaran, ada kekudusan, ada kebangkitan, ada kehidupan kekal selama-
lamanya.
Kita yang percaya pada Yesus, akan dibenarkan, dikuduskan, dibangkitkan,
dan hidup kekal selama-lamanya.
Percayalah bahwa di dalam Yesus ada kebenaran, ada pengudusan, ada
kebangkitan, ada kehidupan sampai selama-lamanya.

b. Bagian Atas dari Tabut Perjanjian ada Tutup Pendamaian dan 2


Kerub

- 2 Kerub
Ini adalah makhluk Surgawi yang bersayap yang muncul beberapa kali
dalam Alkitab:
Merekalah yang menjaga Taman Eden (Kejadian 3:24) setelah manusia
jatuh dosa dan diusir dari Taman Eden. Para kerub ini mempunyai
pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga
jalan ke pohon kehidupan.
Di atas tutup pendamaian tabut perjanjian Allah, terdapat dua kerub
(Keluaran 25:18-20). Karena itu timbullah sebutan Tuhan yang
bersemayam di atas para Kerub (1Samuel 4:4 dan Keluaran 25:22).

12
Pujian dan Penyembahan

Mereka ini adalah mahluk yang memuji dan menyembah Allah, serta
menunjuk pada kemuliaan dan keagungan Tuhan.
Dalam Pondok Daud, naikkan pujian penyembahan dan pengagungan
bagi Dia, naikkan kemuliaan bagi namaNya.

- Tutup Pendamaian
Tutup Pendamaian ini dalam bahasa aslinya disebut kapporeth atau mercy
seat/tutup pendamaian.
Di tutup pendamaian inilah setahun sekali imam besar akan
memercikkan darah hewan korban untuk membawa pendamaian antara
Tuhan dan manusia. Sekali lagi ini menggambarkan apa yang Yesus
lakukan, dimana Tuhan Yesus mati untuk kita dan darahnya dicurahkan
untuk memberikan pengampunan bagi segala dosa dan pemberontakan
kita.
Ibrani 9:12-14
12 dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus
bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu,
tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu
Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.
13 Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan
abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah,
14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal
telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah
sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita
dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia,
supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Dalam Roma 5:25a dikatakan: Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi
JALAN PENDAMAIAN KARENA IMAN, DALAM DARAHNYA.
JALAN PENDAMAIAN dalam bahasa Inggrisnya adalah propitiation atau
bahasa aslinya Hilasterion yang artinya sama dengan kapporeth atau mercy
seat!
Jadi Yesus adalah mercy seat atau tutup pendamaian yang menutup bahkan
membuang segala dosa dan pemberontakan kita! Loh Batu ini harus
dimasukkan di dalam Tabut tersebut sehingga tersembunyi. Mengapa?
Sebab kalau orang memandang Kebenaran dan Kekudusan Allah secara
langsung, maka orang bisa mati seketika. Sadarilah bahwa tanpa kekudusan,
kita tidak bisa memandang Tuhan.
Itu sebabnya Loh Batu itu harus masuk di dalam Tabut Perjanjian dan
ditutup oleh Tutup Pendamaian.
Artinya hanya melalui pengorbanan Yesus, maka kita diperdamaikan dengan
Allah, diampuni dosanya, dibenarkan, dan diberikan hidup kekal selama-
lamanya.

13
SOM 3 – Aku Bertumbuh dalam Kasih Tuhan

Semuanya ini berbicara tentang KASIH Allah yang begitu besar kepada kita
sehingga Ia mengaruniakan anakNya yang tunggal supaya barangsiapa
percaya kepadanya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal
(Yohanes 3:16).
Itulah sebabnya kita akan sangat terkejut jika melihat apa yang terjadi jika
kotak tabut perjanjian itu dibuka dan dilihat dari atas (seperti jaring-jaring
balok saat dibuka): Saudara akan melihat SALIB!
Baik isinya, baik tutupnya, baik bentuknya, semua bicara tentang gambaran
Tuhan Yesus. Itulah sebabnya jika kita dari tadi bicara banyak tentang tabut
perjanjian, maka sebenarnya kita sedang membicarakan Tuhan Yesus dan
Karya PenebusanNya dalam hidup kita. Itulah Esensi Tabut Perjanjian:
KASIH!
Dengan kata lain, kalau Yesus jadi Pusat dalam Pondok Daud, maka: Kita
fokus pada Pribadi Yesus-nya, bukan pada yang lainnya. Kita menaikkan puji-
pujian dan ucapan syukur atas kasihNya, kebaikanNya, dan kesetiaanNya
yang luar biasa. Kita menaikkan penyembahan kita di dalam roh dan
kebenaran, dari hati yang berkobar-kobar bagi Yesus. Kita menyembah Dia
karena kekudusanNya, kebenaranNya, keagunganNya, dan kemuliaanNya.

4. Kuasa Tabut Perjanjian


a. Tabut Perjanjian Membawa Tuntunan Ilahi
Bilangan 7:89
Apabila Musa masuk ke dalam Kemah Pertemuan untuk berbicara dengan Dia,
maka ia mendengar suara yang berfirman kepadanya dari atas tutup pendamaian,
yang di atas tabut hukum Allah, dari antara kedua kerub itu;
demikianlah Ia berfirman kepadanya

Musa adalah seorang pemimpin yang mempunyai tugas dan tanggung jawab
begitu besar, di mana Musa harus memimpin jutaan orang melewati padang
belantara.
Tentunya Musa membutuhkan hikmat, tuntunan dan rhema yang dari
Tuhan. Dan semuanya itu Musa dapatkan saat dia menghadap Tuhan di
Kemah Pertemuan di depan tabut Allah.
Tuhan mulai berfirman, Tuhan mulai mengarahkan, Tuhan mulai
memberikan hikmat, Tuhan mulai memberikan tuntunan kepada Musa.
Jadi dimana ada Tabut Allah di situ ada tuntunan Tuhan melalui firmanNya.

b. Tabut Perjanjian Membawa Mujizat dan Terobosan Besar


Saat itu Yosua dan bangsa Israel harus menyeberangi sungai Yordan yang
sedang meluap dengan sangat deras.

14
Pujian dan Penyembahan

Yosua 3:9-13
9 Lalu berkatalah Yosua kepada orang Israel: "Datanglah dekat dan dengarkanlah firman
TUHAN, Allahmu." 10 Lagi kata Yosua: "Dari hal inilah akan kamu ketahui, bahwa Allah yang hidup ada
di tengah-tengah kamu dan bahwa sungguh-sungguh akan dihalau-Nya orang Kanaan, orang Het, orang
Hewi, orang Feris, orang Girgasi, orang Amori dan orang Yebus itu dari depan kamu: 11 sesungguhnya,
tabut perjanjian Tuhan semesta bumi berjalan menyeberang di depan kamu, masuk ke sungai Yordan.
12 Maka sekarang, pilihlah dua belas orang dari suku-suku Israel, seorang dari tiap-tiap suku. 13 Segera
sesudah kaki para imam pengangkat tabut TUHAN, Tuhan semesta bumi, berhenti di dalam air sungai
Yordan, maka air sungai Yordan itu akan terputus; air yang turun dari hulu akan berhenti mengalir
menjadi bendungan."

Saat tabut Perjanjian dibawa dan ketika para kaki imam menyentuh sungai itu,
maka kuasa Allah mengalir dan mujizat terjadi di mana sungai yang mengalir
yang menghalangi jalan mereka langsung terbuka dengan begitu ajaib.

c. Tabut Perjanjian Menghancurkan Kuasa Musuh


Kalau kita masih ingat kisah bagaimana Yosua memimpin Bangsa Israel
berperang melawan Yerikho, maka mereka membawa Tabut Perjanjian itu
untuk mengelilingi Yerikho selama 7 hari dan pada hari ke-7 mereka
mengelilingi 7x.
Yang luar biasa adalah tembok sebesar dan sekuat Yerikho pun tidak mampu
untuk membendung dan menahan kuasa yang terpancar dari Tabut Perjanjian
itu. Oleh karena itu, tembok besar itu roboh, Yerikho dikalahkan, dan Bangsa
Israel mengalami kemenangan yang gilang gemilang.

d. Tabut Perjanjian Membawa Berkat yang Besar


Dalam usahanya untuk membawa tabut Allah, Daud sempat gagal karena
tidak memperhatikan petunjuk Allah tentang tata cara mengangkat Tabut
tersebut, sehingga terjadi insiden yang menewaskan Uza. Akibat kejadian itu,
akhirnya tabut itu dibawa dan dititipkan di rumah Obed-Edom.
2 Samuel 6:11-12
11 Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN
memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya. 12 Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: "TUHAN
memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut Allah itu." Lalu
Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita.

Selama 3 bulan tabut Allah itu tinggal di rumah Obed-Edom dan Tuhan
memberkati keluarganya dan seisi rumahnya. Daud tahu rahasia terbesar di
balik Tabut Perjanjian ini, maka tidak heran dia sungguh-sungguh
memperjuangkan supaya Tabut Perjanjian itu bisa masuk ke dalam Pondok
yang dia persiapkan.

15
SOM 3 – Aku Bertumbuh dalam Kasih Tuhan

II. HATI YANG MENYEMBAH


1. Menyembahlah dengan Hati.
- Pemahaman Yang Benar Tentang Penyembahan Membuat Kita Bisa
Menyembah Lebih Dalam.
o Menyanyikan Lagu Penyembahan: Memang lagu yang kita
nyanyikan adalah lagu penyembahan, tetapi sayangnya hati yang
menyembah tidak ada di dalamnya.
o Menyembah dengan Lagu: Hati kita memang menyembah Tuhan,
dan penyembahan itu kita ekspresikan melalui lagu (Sadarilah
bahwa ada banyak ekspresi yang bisa kita pakai untuk menaikan
penyembahan kita pada Tuhan! Kita bisa menyembah melalui
lagu, melalui kata-kata kita, melalui sikap tubuh kita, dst)

Yohanes 4:23-24
23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar
akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki
penyembah-penyembah demikian.
24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia,
harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.”

Di dalam Alkitab Perjanjian Baru, kata ‘menyembah’ diambil dari beberapa kata
bahasa Yunani: Proskuneo, Sebomai, Doxa, Latreuo, Eusebeo, Ethelothreskia.
Di antara semua kata yang dipakai dalam Perjanjian Baru, satu kata asli menyembah
yang paling banyak digunakan untuk menyembah Tuhan adalah: Proskuneo (lebih
dari 70%).
Kata penyembah yang benar dalam Yohanes 4 inipun juga menggunakan kata asli
Proskuneo. Proskuneo berasal dari kata pros (artinya: kedekatan), dan kuon
(artinya: anjing). Jadi kalau digabungkan, maka menjadi: “like a dog licking his
master’s hand”/Seperti anjing menjilat tangan tuannya. Inilah arti dari kata
Proskuneo.
Kalau kita mau menjadi penyembah yang benar, kita harus memahami arti
proskuneo ini! Bukan hanya masalah nada yang pas, ketukan yang tepat atau teknik
bermain musik yang baik, namun lebih dari itu dibutuhkan suatu sikap hati yang
tepat!
Penyembahan bukan bicara tentang teknik, tetapi tentang hati! Sikap hati yang
penuh dengan penundukan diri, penghormatan, kesetiaan, kecintaan kepada Tuhan
sama seperti seekor anjing yang berdiam diri dan menjilat tangan tuannya.
Para penyayang anjing mungkin lebih mudah memahami ekspresi ini. Biasanya
anjing punya kebiasaan suka menjilat tuannya, setiap kali bertemu dengan tuannya,
maka hal yang pertama dilakukan adalah menjilat majikannya. KENAPA?
TERNYATA MENJILAT TUANNYA ADALAH CARA ANJING

16
Pujian dan Penyembahan

MENGEKSPRESIKAN KASIHNYA, KESETIAANNYA, DAN KETAATANNYA


KEPADA TUANNYA. INILAH PROSKUNEO.

2. Naikkan Penyembahan yang Mengalir dari Pengenalan Pribadi Kita Akan


Tuhan
Rahasia Penyembahan Yang Benar Adalah Pengenalan Pribadi Akan Tuhan.

Kisah Rasul 17:22-23


22 Paulus pergi berdiri di atas Areopagus dan berkata: "Hai orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam segala
hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa 23 Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat
barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal.
Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu.

Paulus menegor orang Atena sebab sekalipun mereka seolah sangat rohani dan
banyak memuja dewa, namun mereka ternyata memuja dan menyembah dewa dan
allah-alah yang tidak mereka kenal!
Hal ini juga yang Yesus katakan kepada perempuan Samaria yang berjumpa
denganNya di dekat sumur Yakub yang tadi ayatnya sudah kita baca.

Yohanes 4:22-23
22 Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal,
sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi 23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba
sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah
Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.

3. Sembah Tuhan dalam Segala Keadaan


Menyembah Tuhan Harus Dilakukan Dalam Segala Keadaan
2 Samuel 15:14, 24-25
14 Kemudian berbicaralah Daud kepada semua pegawainya yang ada bersama-sama dengan dia di
Yerusalem: “Bersiaplah, marilah kita melarikan diri, sebab jangan-jangan kita tidak akan luput dari pada
Absalom. Pergilah dengan segera, supaya ia jangan dapat lekas menyusul kita, dan mendatangkan celaka atas
kita dan memukul kota ini dengan mata pedang!” 24 Dan lihat, juga Zadok ada di sana beserta semua orang
Lewi pengangkat tabut perjanjian Allah. Mereka meletakkan tabut Allah itu — juga Abyatar ikut datang —
sampai seluruh rakyat dari kota selesai menyeberang. 25 Lalu berkatalah raja kepada Zadok: “Bawalah tabut
Allah itu kembali ke kota; jika aku mendapat kasih karunia di mata TUHAN, maka Ia akan mengizinkan aku
kembali, sehingga aku akan melihatnya lagi, juga tempat kediamannya.

2 Samuel 15:30-32
30 DAUD MENDAKI BUKIT ZAITUN SAMBIL MENANGIS, kepalanya berselubung dan ia berjalan dengan tidak
berkasut. Juga seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia masing-masing berselubung kepalanya, dan
mereka mendaki sambil menangis.
31 Ketika kepada Daud dikabarkan, demikian: “Ahitofel ada di antara orang -orang yang bersepakat dengan
Absalom,” maka berkatalah Daud: “Gagalkanlah kiranya nasihat Ahitofel itu, ya TUHAN.”

17
SOM 3 – Aku Bertumbuh dalam Kasih Tuhan

32 KETIKA DAUD SAMPAI KE PUNCAK, KE TEMPAT ORANG SUJUD MENYEMBAH KEPADA ALLAH (where
he worshipped God), maka datanglah Husai, orang Arki, mendapatkan dia dengan jubah yang terkoyak dan
dengan tanah di atas kepala.
Dalam keadaan terdesak, yang pertama kali dia lakukan adalah MENYEMBAH TUHAN!

4. Menyembah dengan Passion


Passion itu berbicara tentang gairah! Passion berbicara tentang semangat! Passion
berbicara tentang Roh yang menyala-nyala!
Menjadi seorang penyembah yang benar (proskunetes), maka harus memiliki
passion! Menyembah Tuhan dengan penuh gairah! Setiap kali kita menyembah
Tuhan, kita sedang mengekspresikan kasih dan cinta kepada Pribadi yang sudah
mati dan menyelamatkan hidup kita!
Hanya di Pondok Daud, tidak ada penyekat ruangan dan berbagai macam alat
yang mengganggu kita saat kita menyembah. Hanya ada Tabut Perjanjian dan
Penyembah (Hanya ada Tuhan yang disembah dan penyembahnya).
Sedangkan di Kemah Musa dan Bait Suci Salomo ada penyekat ruangan, sehingga
ketika umat Tuhan menyembah, mereka harus menyembah dari kejauhan.
Hanya di pondok Daud, mereka bisa menyembah dari dekat, sehingga ada
keintiman yang luar biasa, kedekatan antara hati kita dengan hati Tuhan.

III. KUASA PUJIAN DAN UCAPAN SYUKUR


1. Ciri Khas Pondok Daud yang Sangat Menonjol adalah Puji-pujian dan
Ucapan Syukur

1 Tawarikh 15:27-29
27 Daud memakai jubah dari kain lenan halus, juga segala orang Lewi yang mengangkat tabut itu dan para
penyanyi, dan Kenanya yang mengepalai pengangkutan dan para penyanyi. Daud juga memakai baju efod dari
kain lenan. 28 Seluruh orang Israel mengangkut tabut perjanjian TUHAN itu dengan diiringi sorak dan bunyi
sangkakala, nafiri dan ceracap, sambil memperdengarkan permainan gambus dan kecapi. 29 Ketika tabut
perjanjian TUHAN itu sampai ke kota Daud, maka Mikhal, anak perempuan Saul, menjenguk dari jendela, lalu
melihat raja Daud melompat-lompat dan menari-nari. Sebab itu ia memandang rendah Daud dalam hatinya.

Semua orang bersukacita, semua orang tidak sungkan untuk menari, semua
mulut terbuka dan memuji tentang kebesaran Tuhan, orang bersorak-sorai,
mengangkat dan melambaikan tangan mereka, musik diperdengarkan
dimana-mana!
Daud sungguh-sungguh membangun tata cara ibadah yang baru yang belum
pernah dilakukan sebelumnya di Kemah Musa : ada sorak-sorai, tari-tarian,
melompat, bertepuk tangan, mengangkat tangan, permainan musik, puji-
pujian bagi Tuhan.

DAUD MEMPERSEMBAHKAN PUJIAN-PUJIAN YANG TERBAIK.

18
Pujian dan Penyembahan

1 Tawarikh 16:1,4-9
1 Tabut Allah itu dibawa masuk, lalu diletakkan di tengah-tengah kemah yang dipasang Daud untuk itu,
kemudian mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan Allah. 4
JUGA DIANGKATNYA DARI ORANG LEWI ITU BEBERAPA ORANG SEBAGAI PELAYAN DI
HADAPAN TABUT TUHAN UNTUK MEMASYHURKAN TUHAN, ALLAH ISRAEL DAN MENYANYIKAN
SYUKUR DAN PUJI-PUJIAN BAGI-NYA. 5 Kepala ialah Asaf dan sebagai orang kedua ialah Zakharia;
lalu Yeiel, Semiramot, Yehiel, Matica, Eliab, Benaya, Obed -Edom dan Yeiel yang harus memainkan
gambus dan kecapi, sedang Asaf harus memainkan ceracap 6 dan Benaya serta Yahaziel, imam-imam
itu, selalu harus meniup nafiri di hadapan tabut perjanjian Allah itu.
7 Kemudian pada hari itu juga, maka Daud untuk pertama kali menyuruh Asaf dan saudara -saudara
sepuaknya menyanyikan syukur bagi TUHAN:
8 Bersyukurlah kepada TUHAN, panggillah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-
bangsa! 9 Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang
ajaib!

Setelah sampai di Pondok Daud, Daud juga langsung memastikan semua penyanyi
dalam kondisi yang siap. Daud tidak main-main dalam mempersiapkan laskar praise
and worship di Pondok Daud ini.
Kalau kita membaca di 1 Tawarikh 25:7, maka minimal ada sekitar 288 penyanyi
yang sudah dipersiapkan. Bahkan bukan hanya penyanyi yang biasa, tetapi mereka
semua adalah ahli seni yang telah dilatih Daud untuk bernyanyi bagi Tuhan. Mereka
bertugas untuk memasyurkan Tuhan, serta menyanyikan syukur dan puji-pujian
bagi Tuhan.
Daud juga membuat dan menciptakan banyak alat-alat musik untuk digunakan di
pondok Daud (2 Tawarikh 7:6). Bahkan di masa tuanya, Daud membantu Salomo
mempersiapkan orang-orang yang akan bertugas di bait Allah yang akan Salomo
buat dan dia menyiapkan sekitar 4000 pemuji (1 Tawarikh 23:5). Selain itu Alkitab
juga mengatakan bahwa tujuh kali sehari Daud memuji-muji Tuhan. Itu artinya, bagi
Daud pujian menjadi satu agenda prioritas di tengah segala kesibukannya sebagai
raja. Bagi Daud pujian dan penyembahan serta ucapan syukur bukan hanya pemanis
atau sesuatu yang sifatnya tambahan.
Dia sepenuh hati untuk membangun dan mempersembahkan puji-pujian yang
terbaik sebab Daud tahu ada kuasa yang besar di dalam puji-pujian serta ucapan
syukur!
Inilah ciri khas Pondok Daud yang dibangun Daud pada zaman itu : Penuh dengan
puji-pujian dan ucapan syukur.

2. Rahasia Puji-pujian dan Ucapan Syukur yang Menyentuh Hati Tuhan


dan Mendatangkan Kuasa Allah
Mazmur 100:1-5
1 Mazmur untuk korban syukur. Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi! 2 Beribadahlah
kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai! 3 Ketahuilah,
bahwa TUHANlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan

19
SOM 3 – Aku Bertumbuh dalam Kasih Tuhan

kawanan domba gembalaan-Nya. 4 Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian


syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-
Nya! 5 Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap
turun-temurun.

a. Naikkan Puji-pujian dengan Sukacita yang Meluap-luap


Mazmur 100 ini menjadi semacam David’s Rule atau aturan yang Daud
ingatkan setiap kali jemaat dan pelayan Tuhan mau beribadah ke pondok
Daud. Daud mengingatkan setiap jemaat agar beribadah dengan sukacita dan
bukan dukacita. Kita harus datang dengan sorak sorai dan bukan dengan keluh
kesah.
Kita yakin dan percaya ini menjadi semacam SOP (Standar Operasional
Prosedur) bagi Daud ketika dia sendiri datang beribadah kepada Tuhan.
Dan ini Daud bagikan bukan sekedar supaya suasana pondok Daud menjadi
heboh, tetapi karena memang inilah cara yang benar untuk seseorang datang
kepada Tuhan!
Jadi ini sebenarnya bukan SOP yang dibuat-buat Daud tetapi ini adalah SOP
yang Tuhan ajarkan sendiri kepada Daud jika Daud mau ibadahnya berkenan
kepada Tuhan. Itu sebabnya kuasa puji-pujian seperti ini sungguh sangat
dahsyat.
Sadarilah bahwa ketika Daud memuji-muji Tuhan, dia tidak menunggu
emosinya digerakkan terlebih dahulu oleh Worship Leader dan pemain
musiknya, baru kemudian dia akan mengangkat tangannya, menggerakkan
tubuhnya, dan mulai menari serta melompat bagi Tuhan. Tidak! Justru
sebaliknya, Daud yang memulai, Daud dengan sengaja bertepuk tangan, Daud
yang berinisiatif menari, Daud yang memulai melompat, karena Daud tahu
bahwa dengan cara seperti itulah hati Tuhan disukakan.

b. Persembahkanlah Ucapan Syukur yang Berlimpah-limpah


Di dalam Mazmur Pasal 100, diayat 1 : Mazmur untuk korban syukur.
Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi! Ayat 4 : Masuklah melalui
pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan
puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!
Meskipun kita sedang mengikuti Ibadah atau ikut Pondok Daud, pastikan
bahwa diri kita datang dengan hati yang penuh ucapan syukur.

c. Naikkan Puji-pujian dan Ucapan Syukur sebagai Tindakan Profetik


Kalau kita mempelajari Kitab Mazmur, maka kita akan menyadari bahwa
Daud suka menggunakan lagu puji-pujian dan syukur sebagai sebuah tindakan
profetik. Daud menciptakan lagu-lagu dan dia menyuruh para penyanyi
menyanyikan lagu-lagu pujian dan syukur ini sebagai tindakan profetik supaya
Tuhan mengerjakannya dan hal itu pun terjadi.

20
Pujian dan Penyembahan

1 Tawarikh 25:6 Mereka ini sekalian berada di bawah pimpinan ayah


mereka pada waktu menyanyikan nyanyian di rumah TUHAN dengan diiringi
ceracap, gambus dan kecapi untuk ibadah di rumah Allah dengan petunjuk
raja. Demikianlah keadaan bani Asaf, Yedutun dan Heman.
1 Tawarikh 25: 1-2 1 Selanjutnya untuk ibadah Daud dan para panglima
menunjuk anak-anak Asaf, anak-anak Heman dan anak-anak Yedutun. Mereka
bernubuat dengan diiringi kecapi, gambus dan ceracap. Daftar orang-orang
yang bekerja dalam ibadah ini ialah yang berikut: 2 dari anak-anak Asaf ialah
Zakur, Yusuf, Netanya dan Asarela, anak-anak Asaf di bawah pimpinan Asaf,
yang bernubuat dengan petunjuk raja.

Di Pondok Daud itu mereka menaikkan lagu profetik untuk menubuatkan


supaya sesuatu terjadi: Pada waktu kesesakan, Tuhan menjawab! Pada waktu
terdesak, Tuhan membentengi engkau! Tuhan mengirimkan bala bantuan!
Tuhan memberi kekuatan!
Perkataan Profetik bagus, tapi Pujian Profetik menyukakan hati Tuhan. Kalau
Tuhan disukakan, maka tidak akan ada batasan-batasan yang bisa membatasi
karya dan rencana Tuhan di dalam hidup kita.

C. Mengapa Kita Memuji dan Menyembah Tuhan?

1. Karena Allah Layak Menerima Pujian dan Penyembahan Umat-Nya


Alasan yang paling penting adalah karena hanya Allah yang layak menerima pujian
dan penyembahan kita. Sebagai ciptaan-Nya, maka tanggapan yang wajar dari kita
kepada Pencipta adalah memuji dan menyembah Dia.
"Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa;
sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu;
dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."
(Wahyu 4:11)

2. Karena Kita Diciptakan untuk Bersekutu dan Memuliakan Allah


Kita ada dan diciptakan oleh Allah adalah untuk bersekutu dan memuliakan Dia.
Pujian kita tidak membuat Allah menjadi mulia sebab memang Dia adalah Allah
yang mulia dari mulanya.
“semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, ...!"
(Yesaya 43:7)

”umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyhuran-Ku."


Yesaya 43:21)

21
SOM 3 – Aku Bertumbuh dalam Kasih Tuhan

3. Allah Menghendaki Kita untuk Memuji Tuhan


Pujian dan penyembahan adalah perintah Tuhan kepada kita ciptaan-Nya
(Mazmur 150; 92:2; 118:28-29). Tuhan akan memandang najis dan menjadi suatu
kekejian jika kita menyembah hal-hal yang lain.

D. Kapan dan Di Mana Kita Memuji dan Menyembah Tuhan?

1. Setiap Saat
Setiap hari aku hendak memuji Engkau,
dan hendak memuliakan nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya.
(Mazmur 145:2)

"Aku hendak memuji Tuhan pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku".
(Mazmur 34:2)

Firman Tuhan mengajarkan bahwa memuji dan menyembah Tuhan harus


dilakukan setiap hari dan setiap saat. Artinya, kita memuji Tuhan bukan hanya
pada saat beribadah di gereja, tetapi memuji Tuhan haruslah kita lakukan setiap
saat dan menjadi bagian hidup kita sehari-hari.

2. Dalam Segala Keadaan


"Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukur dalam segala hal,
sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu."
(1 Tesalonika 5:16-18)

Pujian dan penyembahan kepada Tuhan tidak hanya dilakukan pada waktu kita
senang, tetapi dilakukan dalam segala keadaan. Paulus dan Silas tetap memuji
Tuhan sekalipun mereka sedang dalam penjara dan dalam keadaan terpasung.

Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka


ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat.
Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan
menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.
(Kisah 16:24-25)

3. Di Setiap Tempat
Kita dapat menyembah Tuhan di setiap tempat di mana pun kita berada. Kita bisa
memuji Tuhan di mana pun, baik di dalam bait suci (Mazmur 84:5) maupun di luar
bait suci (Mazmur 138:2; Daniel 6:11), baik bersama-sama jemaat Tuhan
(Mazmur 22:26; 35:18; 108:4) maupun secara pribadi (Daniel 2:19; 6:11).

22
Pujian dan Penyembahan

E. Cara Kita Memuji dan Menyembah Tuhan?


Bagaimana cara memuji dan menyembah Tuhan yang benar? Kita tidak diperkenankan
memuji Tuhan dengan cara kita, tetapi harus dengan cara Allah. Berikut ini adalah hal-
hal yang diajarkan Alkitab ketika kita masuk dalam hadirat Tuhan.

1. Sikap Hati
a. Dengan kasih
Kasih harus menjadi alasan kita memuji dan menyembah Tuhan. Betapapun
baiknya pujian yang kita berikan kepada Tuhan, tetapi tanpa kasih maka
semua itu tidak berarti. Bila kita memuji dan menyembah Tuhan karena kita
mengasihi Tuhan, maka ucapan yang keluar dari bibir kita bukanlah kata-kata
kosong di hadapan Tuhan.
b. Dengan kerendahan hati
Dalam aktivitas memuji dan menyembah selalu ada satu pribadi yang
ditempatkan sebagai pribadi yang lebih tinggi kedudukan dan harkatnya, yang
kepadanya sembah dan puji tertuju. Ini berarti pribadi yang memuji dan
menyembah lebih rendah kedudukannya. Ketika kita menyembah Allah, kita
sedang menempatkan Allah pada kedudukan yang lebih tinggi dari kita, dan
kita merendahkan diri di hadapan-Nya. Allah memperhatikan dan mendengar
orang yang rendah hati (Mazmur 138:6; Yesaya 57:15; Yakobus 6:4b).
c. Dengan hati yang penuh syukur dan sukacita (1 Petrus 1:8; Galatia 5:22;
Efesus 5:20; 1 Tesalonika 5:16-18)
Hati yang penuh syukur menandakan orang yang sungguh-sungguh memiliki
iman. Ia tetap bisa percaya bahwa Allah selalu mengerjakan yang baik,
sehingga ia bisa bersyukur. Mungkin ada beberapa orang yang sukar memuji
Tuhan ketika ia menghadapi masalah yang berat dan tak kunjung terselesikan.
Dalam segala keadaan kita harus tetap bisa bersyukur, memuji Tuhan bahwa
Ia baik dan turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan (Roma 8:28).
d. Dengan antusias
Datang menghampiri Tuhan harus dengan sikap yang antusias. Sikap antusias
seperti seorang anak yang menyambut kedatangan orang tuanya, seperti
rakyat yang menyambut kedatangan pemimpinnya yang baik. Demikian pula
kita perlu memiliki sikap antusias, sehingga keberadaan kita dalam hadirat
Tuhan bukan menjadi kegiatan yang membosankan.

23
SOM 3 – Aku Bertumbuh dalam Kasih Tuhan

Sikap antusias juga akan berdampak pada orang-orang di sekitar kita ketika
kita memuji dan menyembah Tuhan di tengah jemaat. Orang-orang di sekitar
kita akan terbawa ke dalam suasana pujian dan penyembahan yang antusias
karena keberadaan kita yang memuji dan menyembah dengan antusias.

2. Sikap Tubuh
Ada beberapa sikap tubuh yang dapat kita lakukan, yaitu:
a. Berdiri
Berdiri (1 Raja-raja 8:22; 2 Tawarikh 5:12; 7:6; Mazmur 135:2; Markus 11:25)
merupakan pernyataan sikap hormat akan kehadiran Tuhan.
b. Berlutut dan sujud menyembah
Berlutut dan sujud menyembah (2 Tawarikh 6:13;
Mazmur 95:6; Lukas 22:41; Kisah 20:36; Mazmur
95:6; Bilangan 16:22; Yosua 5:14; 1 Tawarikh 21:16;
Matius 26:39) adalah sikap hati yang mau meninggikan Yesus di atas
segalanya. Dalam bahasa Yunani: Proskuneo, artinya memuja, berlutut,
sujud. Juga merupakan sikap hati yang mau menyerah kepada Tuhan dan
mengizinkan semua kehendak Allah yang terjadi.
Ini dapat dilakukan sebagai perwujudan dari sikap hati yang sedang
menempatkan Allah sebagai satu-satunya pribadi yang layak disembah. Sikap
sujud juga menunjukkan sikap kerendahan hati kita dan meninggikan Tuhan.
c. Mengangkat tangan
Mengangkat tangan (Mazmur 28:2; Nehemia 8:7) dapat
berarti: (1) Mengakui akan kebesaran Tuhan di tempat-Nya
yang Mahatinggi (Ibrani: Towdah). (2) Tanda kita meminta
sesuatu kepada Tuhan sebab tangan yang terangkat adalah
tanda kita memberikan diri untuk diangkat, ditolong, dan
dipeluk oleh Tuhan. (3) Bukti kita menyerah total untuk
menerima apa saja yang diperbuat Tuhan (Ibrani: Yadah) .

d. Bertepuk tangan
Bertepuk tangan adalah cara kita memberikan kemeriahan dan tanda sukacita
atas perbuatan Tuhan yang besar (Mazmur 47:2). Bertepuk tangan biasanya
dilakukan ketika memuji Tuhan secara bersama-sama. Ada dua macam tepuk

24
Pujian dan Penyembahan

tangan: Tepuk tangan berirama, tepuk tangan yang dilakukan sambil


menyanyikan pujian, dilakukan dengan irama yang tepat. Tepuk tangan
sorak-sorai, tepuk tangan yang dilakukan untuk memberikan kemeriahan
bagi penghormatan dan keagungan Tuhan dilakukan dengan irama yang tidak
harus sama tetapi membuat suasana menjadi meriah.
e. Menari
Memuji Tuhan yang disertai tarian adalah ungkapan sukacita bahwa Tuhan
telah menolong, memberkati, dan bahkan telah hadir (Keluaran 15:20-21;
2 Samuel 6:14-16; Kisah 3:8). Tarian yang dilakukan harus sopan dan tidak
mengganggu orang lain agar tidak menjadi batu sandungan. Hati-hati dengan
tarian yang muncul dari kedagingan kita.
f. Menyanyikan lagu pujian
Cara memuji Tuhan dengan menyanyikan lagu pujian
dilakukan seperti cara yang dilakukan oleh Daud
(Nehemia 12:46; Mazmur 26:7). Jika dilakukan oleh
lebih dari satu orang perlu dipimpin oleh seorang
pemimpin agar nyanyian pujian yang dinaikan
menjadi indah bagi Tuhan, sebagaimana Daud
memilih pemimpin-pemimpin pujian dalam bait Allah.
Lagu pujian bisa juga diiringi dengan musik (Mazmur 150:3-5).
Ketika kita memuji Tuhan dengan musik dan dengan hati yang
kudus, maka pujian kita menjadi persembahan yang indah di
hadapan Tuhan. Dalam jumlah orang yang banyak, alat musik akan
menolong kita memuji Tuhan dengan irama yang baik.
g. Bermazmur
Bermazmur sedikit berbeda dengan menyanyikan lagu pujian. Sebuah lagu
pujian memiliki nada-nada yang sudah dirangkai oleh penciotanya, tetapi
bermazmur adalah menaikkan kalimat atau kata-kata pujian kepada Allah
dengan nada-nada bebas. Bermazmur biasanya dilakukan ketika memuji dan
menyembah secara pribadi, namun dapat pula dilakukan di tengah jemaat
ketika pemimpin memberikan kesempatan kepada jemaat untuk bermazmur.
h. Bersorak
Dalam bahasa Ibrani:
 Halal: Bersorak untuk mengelu-elukan atau membanggakan;

25
SOM 3 – Aku Bertumbuh dalam Kasih Tuhan

 Shabach: Bersorak dengan suara keras dengan tidak malu-malu (Mazmur


63:4)
Sorak-sorai dipakai dalam pujian sebagai ungkapan kegirangan, sukacita atas
kemenangan, dan berkat Tuhan (Mazmur 47:2; 66:1; 81:2)..

F. Berkat Tuhan di dalam Pujian dan Penyembahan

1. Kita Mengalami Kehadiran Allah


Firman Tuhan menyatakan bahwa pujian adalah takhta Allah (Mazmur 22:4).
Allah bertakhta di atas pujian umat-Nya. Jika kita memuji Allah, maka Allah akan
hadir. Kehadiran Allah akan menjadi jawaban bagi semua persoalan manusia,
sehingga manusia bisa mengalami pemulihan dari berbagai ikatan dalam hidup,
seperti ikatan kutuk, okultisme, ikatan dosa percabulan, dll.

2. Kita Mengalami Kemenangan atas Tipu Daya Iblis


Puji-pujian adalah senjata rohani (Mazmur 8:3; Matius 21:16). Puji-pujian adalah
dasar kekuatan yang diberikan Allah kepada umat-Nya untuk membungkam tipu
daya iblis dan mengikat kekuatannya (Mazmur 149:5-8). Setiap kali Daud memuji
Allah dengan permainan kecapi, roh jahat undur dari Saul (I Samuel 16:23).

3. Kita Sanggup Mengatasi Persoalan Hidup


Bila kita merindukan campur tangan Allah yang ajaib dalam situasi yang serba sulit
dan mustahil, kuncinya adalah memuji Tuhan. Raja Yosafat mengalahkan musuh-
musuhnya karena pujian (II Tawarikh 20:21-22), Paulus dan Silas lepas penjara
karena kuasa pujian (Kisah 16:25).

4. Kita Diperkenan oleh Allah


Pada masa Perjanjian Lama, untuk menghadap Allah semua orang harus
membawa sesuatu sebagai korban persembahan berupa domba, sapi, burung, dll.
Bagi kita di Perjanjian Baru, korban persembahan yang kita persembahkan adalah
pujian untuk memuliakan Tuhan (Mazmur 69:31-32). Lebih jauh: pujian seringkali
menuntut pengorbanan. Bila kita memuji Allah pada waktu senang, semua lancar
itu baik, tetapi bila beban menekan berat dan kita tetap memuji Tuhan, itulah
korban.

26
Pujian dan Penyembahan

5. Kita Diubah Semakin Serupa dengan Tuhan yang Kita Sembah


Ketika kita tekun dalam pujian dan penyembahan, maka tanpa kita sadari kita akan
diubah sama dengan apa yang kita sembah (Mazmur 115:4-8). Orang yang suka
memuja berhala yang sia-sia akan mengalami kesia-siaan hidup, orang yang suka
memuja iblis atau figur iblis akan semakin serupa dengan iblis, tetapi orang yang
senang menyembah Tuhan Yesus akan semakin serupa dengan Tuhan Yesus.
Jika kita sering menyembah Allah, maka kehidupan dan karakter kita akan
berkembang sesuai dengan karakter Allah. Sebab dalam pujian dan penyembahan
kita akan berjumpa dengan pribadi yang kita sembah.

UNTUK DIRENUNGKAN
 Pujian dan penyembahan harus menjadi kesukaan yang dilakukan karena kita
mengasihi Tuhan, bukan sebagai kewajiban dalam hidup kita. Jika pujian dan
penyembahan menjadi kesukaan, maka hal ini akan membuat kita bisa menikmati
hadirat Tuhan dalam pujian dan penyembahan kita. Semakin kita melakukannya,
semakin jiwa dan roh kita dipuaskan olehNya.
 Apakah selama ini memuji dan menyembah Tuhan sudah menjadi kesukaan Saudara?
Ataukah sebaliknya justru menjadi beban bagi Saudara?

27

Anda mungkin juga menyukai