Aku Bertumbuh
Dalam Kasih Tuhan
Sekolah Orientasi Melayani
Keluarga Allah
1
Rencana Pengajaran
Deskripsi Pelajaran
Tujuan Pelajaran
1. Setiap murid mengerti konsep yang benar tentang pujian dan penyembahan.
2. Setiap murid membangun kehidupannya menjadi pemuji dan penyembah yang
benar.
Metode Pengajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Melakukan aplikasi
Materi Pelajaran
Pendalaman
2
T
uhanlah yang memberikan pertumbuhan. Karena itu jika kita rindu mengalami
pertumbuhan rohani, maka hal yang harus kita lakukan adalah tetap berpegang
dan terikat kepada Tuhan “Sang pemberi pertumbuhan”. Berpegang erat
berarti hidup dekat dengan Allah.
Salah satu syarat kita hidup dekat dengan Allah adalah melalui hidup yang dipenuhi dengan
pujian dan penyembahan kepada Allah. Firman Allah dalam Mazmur 100:4 menyatakan:
“Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya
dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!” Tuhan ingin kita
masuk dalam hadirat-Nya untuk semakin dekat dengan Allah lewat pujian dan
penyembahan.
Ciri utama pujian adalah adanya perayaan dan sukacita yang meluap-luap karena segala
perbuatan Allah yang diekspresikan dengan menyanyi, memekik, bersorak, menari,
melompat, melambaikan tangan sesuai dengan isi pujiannya.
Penyembahan adalah ekspresi dan sikap hati (bukan emosi) dalam wujud kasih dan
pemujaan dalam hubungan yang dekat antara Allah dengan manusia. Penyembahan
tidak didasarkan karena apa yang sudah dikerjakan Tuhan, tetapi sebagai sikap kasih
dan hormat atas kehadiran Allah.
Ciri utama dalam penyembahan adalah menikmati pribadi Allah dalam sikap pemujaan
kepada Allah yang diekspresikan melalui lagu, mengangkat tangan sebagai tanda
pengagungan, dan sikap sujud menyembah.
3
SOM 3 – Aku Bertumbuh dalam Kasih Tuhan
B. Pondok Daud
4
Pujian dan Penyembahan
5
SOM 3 – Aku Bertumbuh dalam Kasih Tuhan
Kalau Allah bertahta, itu berarti Kerajaan Allah datang di muka bumi ini.
Ini adalah doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus (Matius 6:10).
Saat Daud membangun Pondok Daud, maka Tuhan menyatakan hadiratNya
yang luar biasa sehingga Kerajaan Allah ditegakkan di bumi seperti di Surga.
Inilah rahasia mengapa Kerajaan Israel di bawah pemerintahan Daud begitu
kokoh: Sebab Tuhan sendiri yang menegakkan kerajaanNya. Demikian juga
halnya dengan kita: Kalau kita komitmen membangun kembali pondok Daud,
maka Tuhan sendiri akan menegakkan kerajaanNya di tengah-tengah kita:
lawatan Allah yang dahsyat akan melanda kita, kota kita, bahkan bangsa dan
negara kita; kegerakan yang sangat dahsyat akan Tuhan kerjakan secara luar
biasa, tidak terhentikan dan tidak tergoyahkan oleh siapapun dan apapun juga;
inilah kegerakan akhir zaman. Inilah alasan Tuhan untuk kita membangun
kembali Pondok Daud yang telah roboh.
Kesaksian: Ps EA Adeboye di Nigeria sudah dibawa masuk ke dimensi ini.
Berbeda dari kebanyakan gereja yang lain, yang fokusnya baru sampai pada
Gereja sebagai Pondok Penyembahan, tapi Tuhan sudah membawa Ps EA
Adeboye masuk dalam dimensi yang lebih besar, yaitu gereja sebagai Pondok
Pemerintahan yang mempunyai pengaruh yang sangat besar atas bangsa
tersebut dalam berbagai bidang kehidupan negeri tersebut. Bahkan mereka
mempunyai Headquarter / Kantor Pusat di Camp mereka (kota mereka
sendiri) yang luasnya sekitar 50.000 Hektar. Kita percaya Tuhan juga sedang
bahwa gereja kita masuk dalam dimensi King & Priest (IMAMAT RAJANI) ini:
Gereja sebagai tempat penyembahan sekaligus sebagai pusat pemerintahan.
Jadi kita harus mempersiapkan diri dengan semaksimal mungkin: Bangun
Pondok Daud sebanyak mungkin!
6
Pujian dan Penyembahan
Kalau Pondok Daud dibangun, maka Tuhan akan memberi kita kuasa dan
otoritas untuk menang dalam peperangan dan berkuasa.
Rahasia bagaimana Daud bisa selalu menang dalam peperangan, tidak
terkalahkan, dan tetap kokoh sampai akhir hidupnya:
7
SOM 3 – Aku Bertumbuh dalam Kasih Tuhan
tidak hanya perang secara jasmani saja, tapi dia melancarkan serangan-
serangan dalam roh nya terhadap musuh-musuhnya; dan pasukan roh di
Pondok Daud inilah yang dibangun secara khusus untuk melancarkan
perang roh.
Ini Strategi yang sama yang digunakan Musa ketika dia berperang
melawan bangsa Amalek: Yosua perang fisik dan Musa angkat tongkat
untuk perang roh (dia melepaskan perkataan-perkataan nubuatan untuk
menghajar, menerobos, dan mengalahkan orang Amalek).
Ini Strategi Perang Yosua ketika melawan Yerikho: 7 hari mengelilingi
tembok itu dan pada hari ketujuh mengelilingi 7x untuk perang roh,
yaitu menlancarkan serangan-serangan profetik supaya tembok besar itu
roboh, jebol dan hancur. Setelah itu dia menyerbu dengan pasukannya
dalam perang fisik. Dan ini membawa kemenangan yang gilang-gemilang.
Daud sangat memahami pentingnya 2 pasukan ini:
Sebelum menjadi raja, dia melakukan ini secara pribadi, yaitu perang roh
dan perang jasmani (ini rahasia kemenangannya atas Goliat).
Itulah sebabnya ketika dia menjadi raja, dia membangun pondok Daud
ini dengan serius, sebab dia sedang membangun motor kegerakan yang
sangat besar untuk berbagai tujuan: mengalahkan musuh, membalikkan
keadaan, mengatasi masalah administrasi kerajaan, mendatangkan berkat
Tuhan atas umatNya, membawa bangsa itu masuk hadirat Tuhan,
menyemangati bangsanya, membawa pertobatan, dst. (Amos 9:11-12
pondok Daud untuk peperangan rohani).
Jadi pondok Daud merupakan penggerak utama untuk memenuhi
kekuatan dalam perang jasmani, untuk administrasi kerajaan, untuk
mendatangkan berkat kelimpahan, dst.
Oleh karena itu, Daud sangat presisi dan teliti mengatur jadwal pasukan
roh nya: semuanya harus bernubuat dibawah petunjuk raja, semuanya
harus melancarkan serangan roh sesuai petunjuk raja ke berbagai arah
yang dibutuhkan, semuanya dijadwal dengan teratur, dst. (1 Tawarikh
25:1-6)
Amos 9:11-15
11 "Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; Aku akan menutup
pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya;
Aku akan membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala,
12 supaya mereka menguasai sisa-sisa bangsa Edom dan segala bangsa yang Kusebut milik-Ku,"
demikianlah firman TUHAN yang melakukan hal ini.
13 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman TUHAN, "bahwa pembajak akan tepat
menyusul penuai dan pengirik buah anggur penabur benih; gunung-gunung
akan meniriskan anggur baru dan segala bukit akan kebanjiran.
14 Aku akan memulihkan kembali umat-Ku Israel: mereka akan membangun kota-kota yang licin
tandas dan mendiaminya; mereka akan menanami kebun-kebun anggur
dan minum anggurnya; mereka akan membuat kebun-kebun buah-buahan dan makan buahnya.
8
Pujian dan Penyembahan
15 Maka Aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi dari
tanah yang telah Kuberikan kepada mereka," firman TUHAN, Allahmu.
3. Tabut Perjanjian
a. Pusat Terpenting Pondok Daud adalah Tabut Perjanjian
Untuk bisa membangun pondok Daud, kita harus mengerti bahwa bagian
terpenting dari Pondok Daud adalah Tabut Perjanjian (The Ark of the
Covenant). Inilah yang akan kita pelajari secara spesifik di dalam materi kita
kali ini.
- Daud Menyiapkan Kemah Yang Khusus Untuk Tabut Perjanjian.
1 Tawarikh 15:11-12
11 Lalu Daud memanggil Zadok dan Abyatar, imam-imam itu, dan orang-orang Lewi,
yakni Uriel, Asaya, Yoel, Semaya, Eliel dan Aminadab,
12 dan berkata kepada mereka: "Hai kamu ini, para kepala puak dari orang Lewi,
kuduskanlah dirimu, kamu ini dan saudara-saudara sepuakmu,
SUPAYA KAMU MENGANGKUT TABUT TUHAN, ALLAH ISRAEL,
KE TEMPAT YANG TELAH KUSIAPKAN UNTUK ITU.
Tabut Perjanjian atau Tabut Allah dibuat di zaman Musa di kaki Gunung
Sinai atas perintah dan instruksi dari Tuhan secara langsung. Di Zaman
Musa, Tabut Perjanjian ini diletakkan di Ruang Maha Kudus Kemah Suci
dimana ada tirai yang menutupinya. Tabut itu dibawa sepanjang perjalanan
bangsa Israel. Ketika Yosua sudah menduduki Kanaan dan membagi wilayah-
wilayah Kanaan, maka Kemah Pertemuan dan Tabut Perjanjian di
tempatkan di Silo (Yosua 18:1). Tabut itu terus ada di Silo sampai sekitar
300 tahun lebih sampai zaman Samuel lahir.
Saat itu terjadi perang melawan orang Filistin, dan akhirnya setelah 300an
tahun lebih, tabut itu dibawa keluar dari Kemah Pertemuan di Silo ke
medan peperangan. Tapi karena dosa, maka bangsa Israel kalah dan tabut
Tuhan dirampas orang Filistin (1 Samuel 4).
Orang Filistin sempat meletakkan tabut perjanjian itu di kuil Dagon, berhala
mereka. Tapi keesokan harinya Dagon itu ditemukan jatuh dengan muka
menghadap tabut Allah, bahkan besok harinya jatuh lagi sampai kepala dan
tangan Dagon itu terpenggal dari badannya. Dan Tuhan menghajar orang
Filistin di Asdod dengan tulah sehingga akhirnya mereka memutuskan
mengembalikan tabut perjanjian Allah itu ke daerah orang Israel
(1 Samuel 5). Singkat cerita, akhirnya tabut Allah disimpan di rumah
Abinadab di Kiryat Yearim selama 20 tahun dan tidak pernah kembali ke
Silo (1 Samuel 7:1-2).
9
SOM 3 – Aku Bertumbuh dalam Kasih Tuhan
Jadi di zaman Saul jadi raja pun, tabut Tuhan “hanya” disimpan di Kiryat
Yearim tanpa ada perlakuan khusus.
Sampai akhirnya Daud menjadi raja dan akhirnya Daud-lah yang berinisiatif
untuk memindahkan tabut perjanjian ini ke Yerusalem.
1 Tawarikh 13:3-5
3 Dan baiklah kita memindahkan tabut Allah kita ke tempat kita, sebab pada zaman Saul kita tidak
mengindahkannya." 4 Maka seluruh jemaah itu berkata, bahwa mereka akan berbuat demikian, sebab usul itu
dianggap baik oleh segenap bangsa itu. 5 Lalu Daud mengumpulkan semua orang Israel dari sungai Sikhor di
Mesir sampai ke jalan yang menuju Hamat, untuk menjemput tabut Allah dari Kiryat-Yearim.
10
Pujian dan Penyembahan
hati yang terbakar dengan cinta kepada Yesus dan dengan kerinduan yang
besar. Ingat, hanya ada 1 penonton dari semua doa, pujian dan penyembahan
kita, yaitu Yesus. Dan tujuan kita hanyalah untuk menyenangkan hati Tuhan,
bukan manusia.
11
SOM 3 – Aku Bertumbuh dalam Kasih Tuhan
- Ketiga : Manna.
Manna ini adalah roti malaikat yang Tuhan berikan kepada Bangsa Israel
selama mereka ada di padang gurun sehingga mereka tidak mati,
melainkan hidup. Apa artinya?
Yohanes 6:48-51
48 Akulah roti hidup. 49 Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati.
50 Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati.
51 Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama -
lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."
Ternyata Manna berbicara tantang Tuhan Yesus sendiri. Dialah Roti yang
turun dari Surga! Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-
lamanya. Dengan kata lain, Manna ini berbicara tentang Hidup: Anugerah
Keselamatan dan Hidup Kekal Selamanya.
Dalam Pondok Daud, pujilah Tuhan karena anugerah keselamatan yang Dia
sediakan bagi kita. Naikkan puji-pujian sebab di mana nama Yesus
ditinggikan, maka Dia akan membawa banyak orang datang kepadaNya,
sehingga jiwa-jiwa yang terhilang diselamatkan.
3 benda yang disimpan dalam Tabut Perjanjian ini memberi gambaran yang
sangat indah tentang Yesus Kristus. Apa itu? Bahwa di dalam Yesus, ada
kebenaran, ada kekudusan, ada kebangkitan, ada kehidupan kekal selama-
lamanya.
Kita yang percaya pada Yesus, akan dibenarkan, dikuduskan, dibangkitkan,
dan hidup kekal selama-lamanya.
Percayalah bahwa di dalam Yesus ada kebenaran, ada pengudusan, ada
kebangkitan, ada kehidupan sampai selama-lamanya.
- 2 Kerub
Ini adalah makhluk Surgawi yang bersayap yang muncul beberapa kali
dalam Alkitab:
Merekalah yang menjaga Taman Eden (Kejadian 3:24) setelah manusia
jatuh dosa dan diusir dari Taman Eden. Para kerub ini mempunyai
pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga
jalan ke pohon kehidupan.
Di atas tutup pendamaian tabut perjanjian Allah, terdapat dua kerub
(Keluaran 25:18-20). Karena itu timbullah sebutan Tuhan yang
bersemayam di atas para Kerub (1Samuel 4:4 dan Keluaran 25:22).
12
Pujian dan Penyembahan
Mereka ini adalah mahluk yang memuji dan menyembah Allah, serta
menunjuk pada kemuliaan dan keagungan Tuhan.
Dalam Pondok Daud, naikkan pujian penyembahan dan pengagungan
bagi Dia, naikkan kemuliaan bagi namaNya.
- Tutup Pendamaian
Tutup Pendamaian ini dalam bahasa aslinya disebut kapporeth atau mercy
seat/tutup pendamaian.
Di tutup pendamaian inilah setahun sekali imam besar akan
memercikkan darah hewan korban untuk membawa pendamaian antara
Tuhan dan manusia. Sekali lagi ini menggambarkan apa yang Yesus
lakukan, dimana Tuhan Yesus mati untuk kita dan darahnya dicurahkan
untuk memberikan pengampunan bagi segala dosa dan pemberontakan
kita.
Ibrani 9:12-14
12 dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus
bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu,
tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu
Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.
13 Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan
abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah,
14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal
telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah
sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita
dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia,
supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
Dalam Roma 5:25a dikatakan: Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi
JALAN PENDAMAIAN KARENA IMAN, DALAM DARAHNYA.
JALAN PENDAMAIAN dalam bahasa Inggrisnya adalah propitiation atau
bahasa aslinya Hilasterion yang artinya sama dengan kapporeth atau mercy
seat!
Jadi Yesus adalah mercy seat atau tutup pendamaian yang menutup bahkan
membuang segala dosa dan pemberontakan kita! Loh Batu ini harus
dimasukkan di dalam Tabut tersebut sehingga tersembunyi. Mengapa?
Sebab kalau orang memandang Kebenaran dan Kekudusan Allah secara
langsung, maka orang bisa mati seketika. Sadarilah bahwa tanpa kekudusan,
kita tidak bisa memandang Tuhan.
Itu sebabnya Loh Batu itu harus masuk di dalam Tabut Perjanjian dan
ditutup oleh Tutup Pendamaian.
Artinya hanya melalui pengorbanan Yesus, maka kita diperdamaikan dengan
Allah, diampuni dosanya, dibenarkan, dan diberikan hidup kekal selama-
lamanya.
13
SOM 3 – Aku Bertumbuh dalam Kasih Tuhan
Semuanya ini berbicara tentang KASIH Allah yang begitu besar kepada kita
sehingga Ia mengaruniakan anakNya yang tunggal supaya barangsiapa
percaya kepadanya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal
(Yohanes 3:16).
Itulah sebabnya kita akan sangat terkejut jika melihat apa yang terjadi jika
kotak tabut perjanjian itu dibuka dan dilihat dari atas (seperti jaring-jaring
balok saat dibuka): Saudara akan melihat SALIB!
Baik isinya, baik tutupnya, baik bentuknya, semua bicara tentang gambaran
Tuhan Yesus. Itulah sebabnya jika kita dari tadi bicara banyak tentang tabut
perjanjian, maka sebenarnya kita sedang membicarakan Tuhan Yesus dan
Karya PenebusanNya dalam hidup kita. Itulah Esensi Tabut Perjanjian:
KASIH!
Dengan kata lain, kalau Yesus jadi Pusat dalam Pondok Daud, maka: Kita
fokus pada Pribadi Yesus-nya, bukan pada yang lainnya. Kita menaikkan puji-
pujian dan ucapan syukur atas kasihNya, kebaikanNya, dan kesetiaanNya
yang luar biasa. Kita menaikkan penyembahan kita di dalam roh dan
kebenaran, dari hati yang berkobar-kobar bagi Yesus. Kita menyembah Dia
karena kekudusanNya, kebenaranNya, keagunganNya, dan kemuliaanNya.
Musa adalah seorang pemimpin yang mempunyai tugas dan tanggung jawab
begitu besar, di mana Musa harus memimpin jutaan orang melewati padang
belantara.
Tentunya Musa membutuhkan hikmat, tuntunan dan rhema yang dari
Tuhan. Dan semuanya itu Musa dapatkan saat dia menghadap Tuhan di
Kemah Pertemuan di depan tabut Allah.
Tuhan mulai berfirman, Tuhan mulai mengarahkan, Tuhan mulai
memberikan hikmat, Tuhan mulai memberikan tuntunan kepada Musa.
Jadi dimana ada Tabut Allah di situ ada tuntunan Tuhan melalui firmanNya.
14
Pujian dan Penyembahan
Yosua 3:9-13
9 Lalu berkatalah Yosua kepada orang Israel: "Datanglah dekat dan dengarkanlah firman
TUHAN, Allahmu." 10 Lagi kata Yosua: "Dari hal inilah akan kamu ketahui, bahwa Allah yang hidup ada
di tengah-tengah kamu dan bahwa sungguh-sungguh akan dihalau-Nya orang Kanaan, orang Het, orang
Hewi, orang Feris, orang Girgasi, orang Amori dan orang Yebus itu dari depan kamu: 11 sesungguhnya,
tabut perjanjian Tuhan semesta bumi berjalan menyeberang di depan kamu, masuk ke sungai Yordan.
12 Maka sekarang, pilihlah dua belas orang dari suku-suku Israel, seorang dari tiap-tiap suku. 13 Segera
sesudah kaki para imam pengangkat tabut TUHAN, Tuhan semesta bumi, berhenti di dalam air sungai
Yordan, maka air sungai Yordan itu akan terputus; air yang turun dari hulu akan berhenti mengalir
menjadi bendungan."
Saat tabut Perjanjian dibawa dan ketika para kaki imam menyentuh sungai itu,
maka kuasa Allah mengalir dan mujizat terjadi di mana sungai yang mengalir
yang menghalangi jalan mereka langsung terbuka dengan begitu ajaib.
Selama 3 bulan tabut Allah itu tinggal di rumah Obed-Edom dan Tuhan
memberkati keluarganya dan seisi rumahnya. Daud tahu rahasia terbesar di
balik Tabut Perjanjian ini, maka tidak heran dia sungguh-sungguh
memperjuangkan supaya Tabut Perjanjian itu bisa masuk ke dalam Pondok
yang dia persiapkan.
15
SOM 3 – Aku Bertumbuh dalam Kasih Tuhan
Yohanes 4:23-24
23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar
akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki
penyembah-penyembah demikian.
24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia,
harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.”
Di dalam Alkitab Perjanjian Baru, kata ‘menyembah’ diambil dari beberapa kata
bahasa Yunani: Proskuneo, Sebomai, Doxa, Latreuo, Eusebeo, Ethelothreskia.
Di antara semua kata yang dipakai dalam Perjanjian Baru, satu kata asli menyembah
yang paling banyak digunakan untuk menyembah Tuhan adalah: Proskuneo (lebih
dari 70%).
Kata penyembah yang benar dalam Yohanes 4 inipun juga menggunakan kata asli
Proskuneo. Proskuneo berasal dari kata pros (artinya: kedekatan), dan kuon
(artinya: anjing). Jadi kalau digabungkan, maka menjadi: “like a dog licking his
master’s hand”/Seperti anjing menjilat tangan tuannya. Inilah arti dari kata
Proskuneo.
Kalau kita mau menjadi penyembah yang benar, kita harus memahami arti
proskuneo ini! Bukan hanya masalah nada yang pas, ketukan yang tepat atau teknik
bermain musik yang baik, namun lebih dari itu dibutuhkan suatu sikap hati yang
tepat!
Penyembahan bukan bicara tentang teknik, tetapi tentang hati! Sikap hati yang
penuh dengan penundukan diri, penghormatan, kesetiaan, kecintaan kepada Tuhan
sama seperti seekor anjing yang berdiam diri dan menjilat tangan tuannya.
Para penyayang anjing mungkin lebih mudah memahami ekspresi ini. Biasanya
anjing punya kebiasaan suka menjilat tuannya, setiap kali bertemu dengan tuannya,
maka hal yang pertama dilakukan adalah menjilat majikannya. KENAPA?
TERNYATA MENJILAT TUANNYA ADALAH CARA ANJING
16
Pujian dan Penyembahan
Paulus menegor orang Atena sebab sekalipun mereka seolah sangat rohani dan
banyak memuja dewa, namun mereka ternyata memuja dan menyembah dewa dan
allah-alah yang tidak mereka kenal!
Hal ini juga yang Yesus katakan kepada perempuan Samaria yang berjumpa
denganNya di dekat sumur Yakub yang tadi ayatnya sudah kita baca.
Yohanes 4:22-23
22 Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal,
sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi 23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba
sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah
Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
2 Samuel 15:30-32
30 DAUD MENDAKI BUKIT ZAITUN SAMBIL MENANGIS, kepalanya berselubung dan ia berjalan dengan tidak
berkasut. Juga seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia masing-masing berselubung kepalanya, dan
mereka mendaki sambil menangis.
31 Ketika kepada Daud dikabarkan, demikian: “Ahitofel ada di antara orang -orang yang bersepakat dengan
Absalom,” maka berkatalah Daud: “Gagalkanlah kiranya nasihat Ahitofel itu, ya TUHAN.”
17
SOM 3 – Aku Bertumbuh dalam Kasih Tuhan
32 KETIKA DAUD SAMPAI KE PUNCAK, KE TEMPAT ORANG SUJUD MENYEMBAH KEPADA ALLAH (where
he worshipped God), maka datanglah Husai, orang Arki, mendapatkan dia dengan jubah yang terkoyak dan
dengan tanah di atas kepala.
Dalam keadaan terdesak, yang pertama kali dia lakukan adalah MENYEMBAH TUHAN!
1 Tawarikh 15:27-29
27 Daud memakai jubah dari kain lenan halus, juga segala orang Lewi yang mengangkat tabut itu dan para
penyanyi, dan Kenanya yang mengepalai pengangkutan dan para penyanyi. Daud juga memakai baju efod dari
kain lenan. 28 Seluruh orang Israel mengangkut tabut perjanjian TUHAN itu dengan diiringi sorak dan bunyi
sangkakala, nafiri dan ceracap, sambil memperdengarkan permainan gambus dan kecapi. 29 Ketika tabut
perjanjian TUHAN itu sampai ke kota Daud, maka Mikhal, anak perempuan Saul, menjenguk dari jendela, lalu
melihat raja Daud melompat-lompat dan menari-nari. Sebab itu ia memandang rendah Daud dalam hatinya.
Semua orang bersukacita, semua orang tidak sungkan untuk menari, semua
mulut terbuka dan memuji tentang kebesaran Tuhan, orang bersorak-sorai,
mengangkat dan melambaikan tangan mereka, musik diperdengarkan
dimana-mana!
Daud sungguh-sungguh membangun tata cara ibadah yang baru yang belum
pernah dilakukan sebelumnya di Kemah Musa : ada sorak-sorai, tari-tarian,
melompat, bertepuk tangan, mengangkat tangan, permainan musik, puji-
pujian bagi Tuhan.
18
Pujian dan Penyembahan
1 Tawarikh 16:1,4-9
1 Tabut Allah itu dibawa masuk, lalu diletakkan di tengah-tengah kemah yang dipasang Daud untuk itu,
kemudian mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan Allah. 4
JUGA DIANGKATNYA DARI ORANG LEWI ITU BEBERAPA ORANG SEBAGAI PELAYAN DI
HADAPAN TABUT TUHAN UNTUK MEMASYHURKAN TUHAN, ALLAH ISRAEL DAN MENYANYIKAN
SYUKUR DAN PUJI-PUJIAN BAGI-NYA. 5 Kepala ialah Asaf dan sebagai orang kedua ialah Zakharia;
lalu Yeiel, Semiramot, Yehiel, Matica, Eliab, Benaya, Obed -Edom dan Yeiel yang harus memainkan
gambus dan kecapi, sedang Asaf harus memainkan ceracap 6 dan Benaya serta Yahaziel, imam-imam
itu, selalu harus meniup nafiri di hadapan tabut perjanjian Allah itu.
7 Kemudian pada hari itu juga, maka Daud untuk pertama kali menyuruh Asaf dan saudara -saudara
sepuaknya menyanyikan syukur bagi TUHAN:
8 Bersyukurlah kepada TUHAN, panggillah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-
bangsa! 9 Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang
ajaib!
Setelah sampai di Pondok Daud, Daud juga langsung memastikan semua penyanyi
dalam kondisi yang siap. Daud tidak main-main dalam mempersiapkan laskar praise
and worship di Pondok Daud ini.
Kalau kita membaca di 1 Tawarikh 25:7, maka minimal ada sekitar 288 penyanyi
yang sudah dipersiapkan. Bahkan bukan hanya penyanyi yang biasa, tetapi mereka
semua adalah ahli seni yang telah dilatih Daud untuk bernyanyi bagi Tuhan. Mereka
bertugas untuk memasyurkan Tuhan, serta menyanyikan syukur dan puji-pujian
bagi Tuhan.
Daud juga membuat dan menciptakan banyak alat-alat musik untuk digunakan di
pondok Daud (2 Tawarikh 7:6). Bahkan di masa tuanya, Daud membantu Salomo
mempersiapkan orang-orang yang akan bertugas di bait Allah yang akan Salomo
buat dan dia menyiapkan sekitar 4000 pemuji (1 Tawarikh 23:5). Selain itu Alkitab
juga mengatakan bahwa tujuh kali sehari Daud memuji-muji Tuhan. Itu artinya, bagi
Daud pujian menjadi satu agenda prioritas di tengah segala kesibukannya sebagai
raja. Bagi Daud pujian dan penyembahan serta ucapan syukur bukan hanya pemanis
atau sesuatu yang sifatnya tambahan.
Dia sepenuh hati untuk membangun dan mempersembahkan puji-pujian yang
terbaik sebab Daud tahu ada kuasa yang besar di dalam puji-pujian serta ucapan
syukur!
Inilah ciri khas Pondok Daud yang dibangun Daud pada zaman itu : Penuh dengan
puji-pujian dan ucapan syukur.
19
SOM 3 – Aku Bertumbuh dalam Kasih Tuhan
20
Pujian dan Penyembahan
21
SOM 3 – Aku Bertumbuh dalam Kasih Tuhan
1. Setiap Saat
Setiap hari aku hendak memuji Engkau,
dan hendak memuliakan nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya.
(Mazmur 145:2)
"Aku hendak memuji Tuhan pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku".
(Mazmur 34:2)
Pujian dan penyembahan kepada Tuhan tidak hanya dilakukan pada waktu kita
senang, tetapi dilakukan dalam segala keadaan. Paulus dan Silas tetap memuji
Tuhan sekalipun mereka sedang dalam penjara dan dalam keadaan terpasung.
3. Di Setiap Tempat
Kita dapat menyembah Tuhan di setiap tempat di mana pun kita berada. Kita bisa
memuji Tuhan di mana pun, baik di dalam bait suci (Mazmur 84:5) maupun di luar
bait suci (Mazmur 138:2; Daniel 6:11), baik bersama-sama jemaat Tuhan
(Mazmur 22:26; 35:18; 108:4) maupun secara pribadi (Daniel 2:19; 6:11).
22
Pujian dan Penyembahan
1. Sikap Hati
a. Dengan kasih
Kasih harus menjadi alasan kita memuji dan menyembah Tuhan. Betapapun
baiknya pujian yang kita berikan kepada Tuhan, tetapi tanpa kasih maka
semua itu tidak berarti. Bila kita memuji dan menyembah Tuhan karena kita
mengasihi Tuhan, maka ucapan yang keluar dari bibir kita bukanlah kata-kata
kosong di hadapan Tuhan.
b. Dengan kerendahan hati
Dalam aktivitas memuji dan menyembah selalu ada satu pribadi yang
ditempatkan sebagai pribadi yang lebih tinggi kedudukan dan harkatnya, yang
kepadanya sembah dan puji tertuju. Ini berarti pribadi yang memuji dan
menyembah lebih rendah kedudukannya. Ketika kita menyembah Allah, kita
sedang menempatkan Allah pada kedudukan yang lebih tinggi dari kita, dan
kita merendahkan diri di hadapan-Nya. Allah memperhatikan dan mendengar
orang yang rendah hati (Mazmur 138:6; Yesaya 57:15; Yakobus 6:4b).
c. Dengan hati yang penuh syukur dan sukacita (1 Petrus 1:8; Galatia 5:22;
Efesus 5:20; 1 Tesalonika 5:16-18)
Hati yang penuh syukur menandakan orang yang sungguh-sungguh memiliki
iman. Ia tetap bisa percaya bahwa Allah selalu mengerjakan yang baik,
sehingga ia bisa bersyukur. Mungkin ada beberapa orang yang sukar memuji
Tuhan ketika ia menghadapi masalah yang berat dan tak kunjung terselesikan.
Dalam segala keadaan kita harus tetap bisa bersyukur, memuji Tuhan bahwa
Ia baik dan turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan (Roma 8:28).
d. Dengan antusias
Datang menghampiri Tuhan harus dengan sikap yang antusias. Sikap antusias
seperti seorang anak yang menyambut kedatangan orang tuanya, seperti
rakyat yang menyambut kedatangan pemimpinnya yang baik. Demikian pula
kita perlu memiliki sikap antusias, sehingga keberadaan kita dalam hadirat
Tuhan bukan menjadi kegiatan yang membosankan.
23
SOM 3 – Aku Bertumbuh dalam Kasih Tuhan
Sikap antusias juga akan berdampak pada orang-orang di sekitar kita ketika
kita memuji dan menyembah Tuhan di tengah jemaat. Orang-orang di sekitar
kita akan terbawa ke dalam suasana pujian dan penyembahan yang antusias
karena keberadaan kita yang memuji dan menyembah dengan antusias.
2. Sikap Tubuh
Ada beberapa sikap tubuh yang dapat kita lakukan, yaitu:
a. Berdiri
Berdiri (1 Raja-raja 8:22; 2 Tawarikh 5:12; 7:6; Mazmur 135:2; Markus 11:25)
merupakan pernyataan sikap hormat akan kehadiran Tuhan.
b. Berlutut dan sujud menyembah
Berlutut dan sujud menyembah (2 Tawarikh 6:13;
Mazmur 95:6; Lukas 22:41; Kisah 20:36; Mazmur
95:6; Bilangan 16:22; Yosua 5:14; 1 Tawarikh 21:16;
Matius 26:39) adalah sikap hati yang mau meninggikan Yesus di atas
segalanya. Dalam bahasa Yunani: Proskuneo, artinya memuja, berlutut,
sujud. Juga merupakan sikap hati yang mau menyerah kepada Tuhan dan
mengizinkan semua kehendak Allah yang terjadi.
Ini dapat dilakukan sebagai perwujudan dari sikap hati yang sedang
menempatkan Allah sebagai satu-satunya pribadi yang layak disembah. Sikap
sujud juga menunjukkan sikap kerendahan hati kita dan meninggikan Tuhan.
c. Mengangkat tangan
Mengangkat tangan (Mazmur 28:2; Nehemia 8:7) dapat
berarti: (1) Mengakui akan kebesaran Tuhan di tempat-Nya
yang Mahatinggi (Ibrani: Towdah). (2) Tanda kita meminta
sesuatu kepada Tuhan sebab tangan yang terangkat adalah
tanda kita memberikan diri untuk diangkat, ditolong, dan
dipeluk oleh Tuhan. (3) Bukti kita menyerah total untuk
menerima apa saja yang diperbuat Tuhan (Ibrani: Yadah) .
d. Bertepuk tangan
Bertepuk tangan adalah cara kita memberikan kemeriahan dan tanda sukacita
atas perbuatan Tuhan yang besar (Mazmur 47:2). Bertepuk tangan biasanya
dilakukan ketika memuji Tuhan secara bersama-sama. Ada dua macam tepuk
24
Pujian dan Penyembahan
25
SOM 3 – Aku Bertumbuh dalam Kasih Tuhan
26
Pujian dan Penyembahan
UNTUK DIRENUNGKAN
Pujian dan penyembahan harus menjadi kesukaan yang dilakukan karena kita
mengasihi Tuhan, bukan sebagai kewajiban dalam hidup kita. Jika pujian dan
penyembahan menjadi kesukaan, maka hal ini akan membuat kita bisa menikmati
hadirat Tuhan dalam pujian dan penyembahan kita. Semakin kita melakukannya,
semakin jiwa dan roh kita dipuaskan olehNya.
Apakah selama ini memuji dan menyembah Tuhan sudah menjadi kesukaan Saudara?
Ataukah sebaliknya justru menjadi beban bagi Saudara?
27