Anda di halaman 1dari 9

RENUNGAN HARIAN VIRTUAL TAHUN 2021

CARPE DIEM
adalah sebuah frasa dalam bahasa Latin yang artinya adalah: "Petiklah hari." Kalimat lengkapnya
"carpe diem, quam minimum credula postero" artinya "petiklah hari dan percayalah sedikit
mungkin akan hari esok." Dengan hidup memanfaatkan hari ini secara lebih optimal, dan tidak
menunda sesuatu untuk hari esok, dengan begitu kita lebih dapat memanfaatkan waktu yang diberikan
Tuhan dengan baik sebagai orang percaya. Mulailah dengan BERDOA SYUKUR SETIAP PAGI.
( Kerjasama Pelayanan Dewan Marturia & Tim Multimedia )

Urutan Refleksi:  Bernyanyi oleh Dewan Marturia,  Pembacaan


Ayat Harian HKBP,  Renungan Harian &  Doa dan Berkat
Salib sebagai simbol keselamatan – 1,5 SELASA
Oleh Pdt. Merwald TP Simanjuntak, S.Si (Teol.) &
& Pdt. Hendro Lumbanraja, S.Th, M.Pd
Senin, 31 Januari 2022 s/d Sabtu 5 Februari 2022
HURIA BUMI ANGGREK
HKBP Distrik XIX Bekasi – Ressort Taman Wisma Asri
Kompleks Perumahan Bumi Anggrek Blok A No. 18 – 22
Kelurahan Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi
HKBP BUMI ANGGREK
Carpe diem, adalah sebuah frasa dalam bahasa Latin yang artinya adalah: "Petiklah
hari." Kalimat lengkapnya adalah: "carpe diem, quam minimum credula postero"
yang berarti: "petiklah hari dan percayalah sedikit mungkin akan hari esok."
Maksud kata-kata ini adalah orang dianjurkan untuk hidup memanfaatkan hari ini
secara lebih optimal tidak menunda sesuatu untuk hari esok, dengan begitu kita lebih
dapat memanfaatkan waktu yang diberikan secara optimal sebagai orang percaya.
Mulailah dengan BERDOA SYUKUR SETIAP PAGI.

TEKNIS PELAYANAN

A. Bentuk Video Singkat


B. Kapasitas WA
C. Musik & Lagu dari Seksi Musik / SL (Direkam)
D. Acara dipimpin sampai selesai oleh Pdt (Direkam)
E. Desain Video dan Rekaman disatukan oleh Mutimedia
F. Akhir tahun renungan akan dicetak buku.

SELASA, 1 Febuari 2022 – Pdt. HL


1. Pembukaan : Ucapan selamat pagi dan harapan, tanggal
Horas. Renungan Harian Carpe Diem kembali menjumpai anda
sekalian hari ini, Selasa, 1 Februari 2022. Kiranya di hari ini
damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal memelihara
hati dan pikiranmu di dalam Kristus Tuhan kita. Marilah kita
memulai renungan Firman Tuhan hari ini dengan menyanyikan:
2. Marende BE No. 491:1

3. Ayat Harian : Ibrani 4:16


Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri
takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan
menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada
waktunya
Refleksi Singkat:
Pernahkah saudara mengalami masalah ketika berkendara di
jalan tol? Saya sih tidak pernah. Tapi istri saya pernah. Suatu kali
ban mobil kami yang dikendarainya kempes. Padahal masih di
jaln tol Jakarta-cikampek, arah Jakarta. Setelah berhasil menepi,
dia meneleponn saya untuk minta bantuan. Namun beruntung
ada sebuah mobil yang menepi, dan supirnya seorang bapak-
bapak turun membantu. Dengan ramah sang bapak membantu
mengganti ban mobil kami dengan ban serep. Bahkan dia
menolak menerima imbalan. Sebuah pertolongan yang datang
tepat pada waktunya sehingga saya tidak perlu kuatir keadaan
istri saya saat itu.
Mendapat pertolongan pada waktu kita mengalami kesulitan
adalah suatu hal yang melegakan hati. Rasa kuatir hilang.
Harapan dan kebaikan pun muncul. Firman Tuhan hari ini
berbicara kepada kita bahwa tersedia rahmat dan kasih Karunia
pada Yesus Kristus, sang Imam Besar yang Agung. Dan dari
kasih karunia dan rahmat itu kita akan mendapat pertolongan
pada waktunya.
Tidak seperti imam besar Israel yang hanya manusia biasa, setiap
orang percaya tidak perlu takut dan ragu untuk menghampiri
tahta kasih karunia Yesus Kristus. Kristus adalah imam besar
yang mengetahui dan turut merasakan kelemahan-kelemahan
kita. Dia bahkan turut dicobai iblis seperti kita, namun Dia tidak
turut berdosa. Karena itulah kita tidak perlu takut menghampiri
tahtaNya karena Dia adalah Allah yang mengerti kelemahan-
kelemahan kita. Karena itu marilah kita sebagai orang percaya
dengan berani menghampiri tahtanya. Bukan hanya sekali
seminggu namun setiap hari pun boleh.
Sahabat Carpediem yang dikasihi Tuhan.
Sebagai manusia ada banyak kelemahan dan keterbatasan kita.
Ada banyak hal yang bisa kerjakan, namun lebih banyak lagi
yang tidak mampu kita lakukan. Di antaranya adalah melawan
cobaan hidup yang beragam jenisnya. Dari manakah datangnya
pertolongan bagi kita. Firman Tuhan hari bicara dengan lembut
kepada kita bahwa di tahta kasih karunia Kristus ada dapat
menemukan rahmat dan menerima kasih karunia. Di dalam
rahmat dan kasih karunia itulah terdapat pertolongan bagi kita.
Pertolongan yang datangnya pada waktunya.
Karena itu, biarlah hati kita selalu merindukan tahta kasih
karunia Kristus itu. Sehingga setiap saat, dengan berani kita
menghampiri tahta kasih karunianya. Baik melalui doa-doa
pribadi kepadaNya, renungan pagi, ibadah keluarga, maupun
persekutuan yang diadakan olahNya melalui gereja-Nya. Bahkan
melalui segala hal yang kita kerjakan di dalam Kristus adalah
wadah dan jalan bagi kita untuk tetap berada di sekitar tahta
kasih karunia-Nya.
Dengan begitu kita akan menerima rahmat dan menemukan
kasih karunia untuk mendapat pertolongan bagi kita pada
waktunya.

Amin.
4. Marilah kita ber-Doa

5. Berkat
Kasih karunia dari Tuhan Yesus Kristus, Anugerah dari Allah
Bapa, dlm persekutuan Roh Kudus besertamu selalu. Amin.

KAMIS, 3 Februari 2022 – Pdt. HL


1. Pembukaan : Ucapan selamat pagi dan harapan, tanggal
Horas! Renungan Harian Carpe Diem kembali menjumpai anda
sekalian hari ini, Kamis, 3 Februari 2022. Kiranya di hari ini
damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal memelihara
hati dan pikiranmu di dalam Kristus Tuhan kita. Marilah kita
memulai renungan Firman Tuhan hari ini dengan menyanyikan:
2. Marende BE No. 462:3

3. Ayat Harian : 1 Korintus 12:3


Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang
pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata:
”Terkutuklah Yesus!” dan tidak ada seorang pun, yang dapat
mengaku: ”Yesus adalah Tuhan”, selain oleh Roh Kudus..
Refleksi Singkat:
Adakah orang-orang yang dengan sengaja mengatakan,
“Terkutuklah Yesus?” Di jemaat mula-mula perkataan itu
merupakan sesuatu yang sering didengar. Baik karena
diucapkan oleh para orang Yahudi yang mempercayai
bahwa orang hukuman dan orang yang disalib adalah
manusia yang terkutuk. Maupun oleh orang-orang
romawi yang sengaja memaksa orang-orang yang mereka
duga sebagai pengikut Kristus, untuk membuktikan
apakah mereka pengikut Kristus atau bukan. Bagi mereka
yang mengatakan, “terkutuklah Yesus” maka dilepaskan.
Tetapi yang tidak mau mengatakannya akan dihukum.
Terhadap mereka tidak perlu dijelaskan lagi bahwa
mereka tidak hidup dipimpin oleh Roh Kudus.
Namun ada juga fenomena di dalam jemaat Kristen di Korintus
yang tiba-tiba dalam perkumpula jemaat mengatakan
“terkutuklah Yesus”. Mereka mengatakan sedang
dikuasai oleh Roh Kudus dan mengalami ekstasi atau
kegembiraan yang luar biasa hingga tidak menyadari
dirinya sendiri. Dalam kondisi tersebut terucap oleh
mereka “Terkutuklah Yesus.” Kondisi itu membuat
kebingungan bagi jemaat. Benarkah mereka sedang
dikuasai Roh Kudus? Terhadap fenomena itu Rasul
Paulus dengan tegas mengatakan, “Tidak seorang pun
yang berkata-kata oleh Roh dapat berkata, terkutuklah
Yesus. Jelas mereka bukan sedang dikuasai Roh Kudus.
Jelas mereka tidak berkata-kata oleh Roh Kudus.
Mereka yang dikuasai oleh Roh Kudus, dan yang berkata-kata
oleh Roh Kudus pasti akan berkata, “Yesus adalah
Tuhan.” Dan tidak ada seorangpun yang tidak dikuasai
Roh Kudus dan berkata-kata oleh Roh Kudus dapat
berkata, “Yesus adalah Tuhan.” Jadi, ada perbedaan besar
antara mereka yang bukan berkata-kata oleh Roh Kudus,
dengan yang berkata-kata oleh Roh Kudus. Yang satu
mengutuki, yang satu menyatakan bahwa Yesus adalah
Tuhan.
Sahabat Carpe diem yang dikasihi Tuhan. Apakah kita adalah
orang percaya yang dipimpin oleh Roh Kudus. Apakah
ketika kita berkata-kata dipimpin oleh Roh Kudus? Kita
dapat menjawabnya dengan cara menilik kembali
perkataan-perkataan yang keluar dari mulut kita. Kita
yang dipimpin oleh Roh Kudus, dan berkata-kata oleh
Roh Kudus akan berbicara menyampaikan berkat, bukan
kutuk. Membawa sukacita bukan menimbulkan
penderitaan mental. Memberi semangat dan harapan,
bukan mematikan semangat dan memupus harapan.
Membawa damai bukan memperbesar kebencian.
Mengabarkan Yesus adalah Tuhan, bukan memperbesar
ego dan kesombongan.
Kiranya Roh Kudus selalu menyertai kita, dan kita
bersedia dipimpin oleh-Nya sehingga setiap kata-kata
yang keluar dari mulut kita adalah perkataan oleh Roh
Kudus, Amin.
Amin.

4. Doa
.Amin. Kasih karunia….
5. Berkat

SABTU, 5 Februari 2022 – Pdt. HL


1. Pembukaan : Ucapan selamat pagi dan harapan, tanggal
Horas! Renungan Harian Carpe Diem kembali menjumpai anda
sekalian hari ini, Sabtu, 5 Februari 2022. Kiranya di hari ini
damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal memelihara
hati dan pikiranmu di dalam Kristus Tuhan kita. Marilah kita
memulai renungan Firman Tuhan hari ini dengan menyanyikan:
2. Marende BE No. 419:3-4

3. Ayat Harian : Galatia 1:1


Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena manusia, juga bukan
oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan
Allah, Bapa, yang telah membangkitkan Dia dari antara
orang mati,
Refleksi Singkat:
Gambaran diri seseorang tentang siapa dirinya sering
dipengaruhi oleh prkataan orang lain. Karena itu, mereka
yang sering mendapat pujian dari orang di sekitarnya
akan cenderung percaya diri dan tangguh. Namun
sebaliknya banyak orang yang akhirnya tidak percaya
diri, tidak nyaman dengan dirinya, insecure, bahkan
hingga depresi karena sering mendapat cemoohan dan
bahkan hujatan dari orang lain terkait keberadaan dirinya.
Baik karena warna kulitnya, bentuk tubuhnya, wajahnya,
maupun rambutnya. Nampaknya, bagi mereka, apa yang
dikatakan orang tentang dirinya menjadi begitu penting
dan menentukan bagi dirinya sendiri.
Namun tidak demikian bagi Rasul Paulus. Ketika dia
mengabarkan Injil Yesus Kristus ke berbagai daerah di
Asia Kecil, banyak orang yang menghujatnya. Di
antaranya mereka mengatakan bahwa Paulus bukan
Rasul. Karena dia bukan salah satu di antara 12 murid
Yesus. Dia mengabarkan Injil karena ingin cari makan
dari jemaat, dll. Namun semua itu bukan hal penting bagi
Paulus. Kepada jemaat di Galatia, yang di dalamnya juga
ada para penghujatnya, ia memperkenalkan dirinya
melalui suratnya. Dari Paulus, seorang rasul, bukan
karena manusia, juga bukan oleh seorang manusia,
melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah. Paulus tidak
peduli terhadap apa yang dikatakan para penghujatnya.
Dia menyatakan diri sebagai Rasul karena Kristuslah
yang telah memilihnya sebagai rasul. Yaitu melalui
perjumpaannya dengan Yesus Kristus dalam
perjalanannya ke Damsyik. Kristuslah sendiri yang
mengutusnya untuk menjadi pemberita Injil. Karena itu
dengan berani ia mengatakan bahwa ia adalah rasul
Kristus, bukan karena manusia mengatakan dia Rasul
atau bukan, tetapi oleh Yesus Kristus sendiri.
Sahabat carpediem yang dikasihi Tuhan. Mungkin saat ini kita
mendapati bahwa banyak orang berbicara yang buruk
tentang diri kita. Mereka memberi penilaian negatif dan
berpengaruh kepada gambaran diri kita sendiri.
Ketahuilah dan yakinilah, bahwa keberhargaan diri kita
tidak ditentukan oleh manusia atau perkataan manusia.
Kita berharga karena Kristus telah memilih kita untuk
menjadi anak yang dikasihiNya. Seperti tertulis dalam
Efesus 1, Di dalam Kristus Allah telah memilih kita dari
semula untuk menerima segala berkat rohani di dalam
sorga. Di dalam kasih Ia telah menentukan kita dari
semulaoleh Yesus untuk menjadi anak-anakNya. Dengan
demikian, kita adalah pribadi yang berharga, bukan
karena orang mengatakannya kepada kita. Namun karena
Allah sendiri melalui firmannya mengatakan itu kepada
kita. Karena itu, tetaplah gembira dan bersukcitalah
karena kita ini berharga, dan dicintai oleh Allah. Amin.

Amin

4. Doa
Marilah kita. Amin.
5. Berkat
Kasih karunia dari Tuhan Kita Yesus Kristus. Anugerah dari
Allah, Bapa kita. Dalam persekutuan dengan Roh Kudus
menyertaimu senantiasa. Amin

Anda mungkin juga menyukai