Anda di halaman 1dari 42

Tema Bulan Desember 2022:

Pengharapan Menjadi Nyata

261
Kurikulum Anak Bulan Desember 2022

Minggu, 4 Desember 2022


(Minggu Adven II - Ungu)
265
MENGINGATKAN TEMAN
MATIUS 3:1-12

Minggu, 11 Desember 2022


(Minggu Adven III - Ungu)
275
JANGAN SALING MENYALAHKAN
YAKOBUS 5:7-10

Minggu, 18 Desember 2022


(Minggu Adven IV - Ungu)
286
SIAP MELAKSANAKAN PERINTAH
MATIUS 1:18-25

Minggu, 25 Desember 2022


(Minggu Natal - Putih)
295
JANGAN SIMPAN KABAR BAIK
LUKAS 2:1-20

262
Minggu, 4 Desember 2022

263
Minggu, 4 Desember 2022
(Minggu Adven II - Ungu)

MENGINGATKAN TEMAN
MATIUS 3:1-12

NILAI KRISTIANI
Yohanes Pembaptis mengingatkan untuk bertobat dan memberi diri dibaptis.

TOKOH YANG DIBANGUN


Yohanes Pembaptis

AYAT
“Jadi hasilkanlah buah sesuai dengan pertobatan”
(Matius 3:8)

URAIAN PELAJARAN
1. Yohanes Pembaptis adalah utusan yaang dijanjikan Tuhan. Dia memiliki pekerjaan
penting, yaitu mempersiapkan jalan bagi Yesus yang akan datang! Yohanes Pembaptis
akan membantu mempersiapkan hati umat Tuhan untuk menerima Dia.
2. Mempersiapkan jalan bagi Yesus, Yohanes Pembaptis menyerukan tentang pertobatan,
“Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!”. Makna dasar dari pertobatan adalah
“berbalik”. Yang dimaksudkan adalah berbalik dari cara hidup yang tidak benar kepada
hidup yang dikehendaki Tuhan.
3. Teguran keras yang disuarakan Yohanes Pempabtis tidak dimaksudkan untuk membuat
orang yang mendengar menyesali dosanya saja. Bagi Yohanes Pempabtis pertobatan
pun bukan suatu usaha untuk memperbaharui diri sendiri. Teguran yang keras itu
dimaksudkan Yohanes Pempabtis sebagai seruan agar semua yang mendengarkan
mau berbalik hati dan pikirannya kepada Allah, yang dimanifestasikan melalui
kehidupan yang kudus. Itulah pertobatan sejati.
4. Pertobatan yang sejati akan diikuti buah kebenaran. Iman yang sungguh-sungguh
menyelamatkan dan pertobatan harus nyata dalam kehidupan yang meninggalkan
dosa dan menghasilkan buah kesalehan.
5. Hari ini ASM belajar tentang keberanian untuk menegur siapa pun yang hidup tidak
benar di hadapan Tuhan seperti yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis.

264
TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : Hallo Anak-anak hebat... Apa kabar hari ini?
ASM : Hai...
GSM : Semua sehat?... Semangat Sekolah Minggu hari ini?
ASM : Sehat... Semangat
2. Pujian: “Matahari Bersinar Trang”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Hati-hati Gunakan Tanganmu”
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Persembahan Kami”
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Yesus Menginginkan Daku, Bersinar Bagi-Nya” (KJ 424)

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Anak-anak, pernah tidak ada teman yang mengganggu kamu? Kalau ada teman yang
mengganggu, lalu apa yang kalian lakukan? (GSM memberi kesempatan ASM untuk menjawab).

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


“YOHANES PEMBAPTIS”

Anak-anak, kalau ada teman yang mengganggu kita, mungkin kita menjadi kesal, ataupun
juga marah. Atau ada yang kemudian membalas mengganggu? Wah, tidak baik kalau kita
kemudian membalas mereka. Justru sebaliknya, kita harus mengingatkan mereka bahwa
yang mereka lakukan itu tidak benar.

Pada jaman Yohanes Pembaptis (gunakan gambar cover: Yohanes Pembaptis), ada orang-
orang yang juga hidup tidak benar di hadapan Tuhan. Yang dilakukan oleh Yohanes
Pembaptis adalah mengingatkan mereka untuk segera bertobat. Apa itu bertobat?
Bertobat itu artinya kita tidak melakukan lagi hal-hal yang tidak baik. Apalagi kalau kita
menjadi anak-anak Tuhan.

Ayo, berbuat seperti Yohanes Pembaptis. Jika ada teman yang berbuat tidak baik, kita
tidak membalasnya tetapi justru kita mengingatkan mereka untuk tidak berbuat yang

265
tidak baik lagi. Tuhan Yesus pasti akan senang melihat anak-anak-Nya berbuat baik. Tuhan
Yesus juga akan senang melihat kita mengingatkan untuk menjadi baik.

Kesimpulan Pelajaran
Anak-anak, Yohanes Pembaptis mengajak kita semua untuk mengingatkan teman jika
mereka berbuat yang tidak benar. Mari kita lakukan supaya kita tetap menjadi anak-anak
Tuhan yang hebat.

Aktivitas: “Membuat Wayang Yohanes Pembaptis”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Gambar Yohanes Pembaptis (Aktivitas 1).
2. Kertas karton.
3. Gunting.
4. Lem.
5. Alat mewarnai.
6. Bilah bambu/sedotan yang agak besar dan kuat.
b. Langkah Pembuatan:
1. Siapkan semua bahan yang dibutuhkan.
2. Warnai gambar Yohanes Pembaptis.
3. Tempel gambar Yohanes Pembaptis pada kertas karton.
4. Gunting mengikuti pola gambar Yohanes Pembaptis.
5. Rekatkan bilah bambu/sedotan pada bagian belakang gambar.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini, ASM mengenal Yohanes Pembaptis dan mengingat ajakannya
untuk bertobat.

KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Hai anak-anak hebat! (GSM bisa memainkan cahaya dari lampu senter).
“Apa itu ya?” (tanya GSM sambil menunjuk ke arah cahaya).
....(biarkan ASM memberikan jawaban)....

“Ada yang tahu dari mana asal cahaya?” (biarkan ASM menjawab).
“Kira-kira apa saja ya, fungsi dari cahaya?” (GSM bisa menunjuk satu-satu ASM).

266
Cahaya dari senter ini memiliki kegunaan yang luar biasa. Kalau kita berjalan dalam kegelapan,
maka cahaya senter ini bisa menerangi jalan dan kita tidak akan tersesat. Kalau gelap dan
pensil kita hilang, cahaya senter ini akan menolong kita saat kita mencarinya. Nah, cahaya
dari senter ini akan menerangi apa yang ada di depan kita.

“Sekarang coba perhatikan!” (GSM mengarahkan cahaya senter pada dirinya)


“Apakah kita bisa melihat dengan baik?”
“Apakah kita bisa menemukan jalan, menemukan pensil yang hilang?” (Berikan waktu ASM
memberikan komentar mereka).
“Ternyata tidak ya..”
“Cahaya senter ini kita gunakan atau kita arahkan ke sesuatu yang jauh dari diri kita”

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


“YOHANES PEMBAPTIS”

Hari ini kita berkenalan dengan seorang yang bernama Yohanes Pembaptis. Yohanes
Pembaptis, anak dari Ibu Elisabeth dan Bapak Zakharia. Dia pemberani, pakaiannya terbuat
dari bulu unta berikat pinggang kulit dan makanannya belalang dan madu hutan (gunakan
gambar cover: Yohanes Pembaptis).

Pekerjaan Yohanes Pembaptis adalah mempersiapkan jalan bagi kedatangan Yesus.


Mempersiapkan jalan bukan membersihkan jalan-jalan yang akan dilalui Yesus tetapi
Yohanes menyerukan tentang pertobatan. Katanya, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga
sudah dekat!” Apa artinya bertobat? (GSM bisa bertanya kepada ASM). Bertobat adalah
berbalik dari cara hidup yang tidak benar menjadi benar dan taat kepada Yesus.

Bertobat bukan hanya kata-kata saja, tetapi juga harus nyata dalam perbuatan. Kata
Yohanes Pembaptis, “Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.” Orang yang
bertobat adalah orang yang menghasilkan buah kebaikan, yang pikiran, perkataan dan
perbuatannya adalah yang berkenan kepada Tuhan, bukan memikirkan yang jahat, berkata
yang jahat apalagi berbuat yang jahat.

Nah, Yohanes Pembaptis mengarahkan umat ke jalan yang benar untuk sampai kepada
Tuhan. Sama seperti cahaya lampu senter tadi yang memberikan penerangan sehingga
kita tahu arah jalan yang benar.

Anak-anak Tuhan yang hebat, tugas kita sama dengan Yohanes Pembaptis, mengajak orang
untuk berbuat seperti apa yang Tuhan kehendaki. Hidup kita menjadi seperti cahaya lampu
senter juga, yang bisa menerangi orang-orang disekitar kita. Yang bisa menunjukkan jalan
yang benar juga. Contoh: kalau ada teman yang saat ulangan menyontek, anak-anak harus
mengingatkan mereka bahwa menyontek itu tidak benar. Kita harus berusaha belajar
supaya mendapatkan nilai yang baik.

267
Kesimpulan Pelajaran
Sebagai anak-anak Tuhan, kita membawa terang dimanapun kita berada. Tetaplah berbuat
baik dan ajaklah teman juga untuk selalu berbuat baik.

Aktivitas: “Menjadi Terang”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Gambar lampu senter dan tiga lingkaran.
2. Pensil atau bolpoint.
b. Langkah Pembuatan:
1. GSM membagi gambar kepada ASM
2. ASM menuliskan pada lingkaran-lingkaran yang tersedia tentang hal-hal baik apa
yang akan dicontohkan kepada teman-teman. Misalnya : jujur/tidak menyontek,
membuang sampah pada tempatnya (Aktivitas 2).
c. Makna Aktivitas
ASM akan menjadi terang atau contoh dengan berbuat apa yang benar dan akan
mengingatkan teman jika ada yang salah.

KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Catatan: untuk mengawali penyampaian materi bagi ASM kelas besar, ada baiknya Firman
Tuhan dibaca sesudah bagian pembukaan ini dilakukan.

(GSM menunjukkan gambar Yohanes Pembaptis).


Anak-anak, siapa yang tahu gambar siapakah ini? (Jika ASM belum tahu, GSM bisa main
tebak-tebakan dengan huruf. Contoh: Inisialnya YP).

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Membaca Matius 3:1-12 (GSM bisa mengajak ASM membaca bersama-sama atau sendiri-
sendiri).

Yuk, kenalan dengan Yohanes Pembaptis? Siapa dan bagaimana Yohanes Pembaptis?
(GSM mengajak ASM menemukan keterangan siapa Yohanes dari bacaan Matius).

Yohanes Pembaptis anak dari Ibu Elisabeth dan Bapak Zakharia. Dia lahir sebelum Yesus
dilahirkan. Yohanes Pembaptis ini orangnya sedikit menarik; dia memakai baju dari bulu
unta, memakai ikat pinggang dari kulit (gunakan gambar cover: Yohanes Pembaptis). Apa
yang biasa dimakan oleh Yohanes Pembaptis? Iya, belalang dengan madu. Bukan roti isi
keju dan madu.

268
Apa pekerjaan Yohanes Pembaptis? Pekerjaannya adalah mempersiapkan jalan bagi
kedatangan Sang Mesias. Yang dipersiapkan Yohanes adalah mengajak orang-orang
untuk bertobat. Kata Yohanes, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!”
Anak-anak, apa itu bertobat? (beri kesempatan ASM untuk memberikan jawaban).

Ada orang yang hidupnya mengikuti keinginannya sendiri, tidak peduli dengan kehendak
Tuhan. Contoh: ingin nilainya bagus tapi malas belajar, maka yang dilakukan adalah
menyontek pekerjaan teman. Orang-orang di jaman Yohanes Pembaptis sepertinya hanya
membaca Firman tetapi tidak menaatinya. Nah, seruan pertobatan Yohanes adalah
mengajak umat untuk meninggalkan kehidupan yang mengikuti keinginan sendiri lalu
berbalik menuruti kehendak Allah.

“Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan!” demikian lanjut Yohanes
Pembaptis. Maksud Yohanes Pembaptis adalah jika kita menjadi anak-anak Allah, maka
kita harus benar-benar bertobat. Dan pertobatan itu harus nampak nyata dalam hidup,
bukan hanya kata-kata belaka.

Anak-anak, bukan hanya Yohanes Pembaptis, tapi kita juga punya tugas yang sama. Berani
untuk mengajak orang lain melakukan yang benar, mengingatkan orang lain jika ada yang
salah. Supaya kita sungguh-sungguh menjadi anak-anak Allah dan ikut mempersiapkan
kedatangan Yesus.

Kesimpulan Pelajaran
Menjadi anak-anak Tuhan, kita harus berani untuk mewartakan kebenaran yang dari
Tuhan. Melalukan pertobatan diri tetapi juga bersama-sama mengingatkan yang lain
untuk tetap mengikuti kehendak Tuhan.

Aktivitas: “Aku Berubah untuk Mengubah yang Lain”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas Folio.
2. Alat tulis.
b. Langkah Pembuatan:
1. GSM membagikan kertas folio.
2. ASM menuliskan hal-hal yang akan diubah dalam hidup sebagai tanda pertobatan
(Aktivitas 3).
c. Makna Aktivitas
ASM akan mengawali mengadakan perubahan diri sebagai wujud pertobatannya.
Dengan demikian mereka akan menjadi berkat untuk orang lain dan mengajak orang
lain untuk hidup ke arah yang lebih baik lagi.

269
AKTIVITAS
KELAS PAUD

Gambar 1 “Wayang Yohanes Pembaptis”


https://preparingthemforgodskingdom.com/john-the-baptist/#more-614

270
KELAS KECIL

Aktivitas 2 “Menjadi Terang”

271
KELAS BESAR

Yang biasa dilakukan Hal-hal yang akan diubah


1. Tidak peduli dengan mereka yang 1. Mau berbagi dengan mereka yang
sedang susah membutuhkan

2. ... 2. …

3. ... 3. …

4. ... 4. …

5. ... 5. …

Aktivitas 3 “Aku Berubah untuk Mengubah yang Lain”

272
Minggu, 11 Desember 2022

273
Minggu, 11 Desember 2022
(Minggu Adven III - Ungu)

JANGAN SALING MENYALAHKAN


YAKOBUS 5:7-10

NILAI KRISTIANI
Yakobus berpesan untuk sabar dalam penderitaan dan tidak saling menyalahkan

TOKOH YANG DIBANGUN


Yakobus

AYAT
“Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan,
supaya kamu jangan dihukum.”
(Yakobus 5:9a)

URAIAN PELAJARAN
1. Surat yang ditulis oleh Yakobus ini ditujukan kepada kedua belas suku Yahudi di
perantauan, yaitu orang-orang Yahudi yang sudah menjadi pengikut Yesus, yang
terserak di seluruh daerah sekeliling Israel.
2. Dalam suratnya ini, Yakobus berbicara tentang kehidupan dari iman yang hidup.
Nasihat praktisnya, mengajak orang untuk mengejar kekudusan hidup. Bagi Yakobus,
orang-orang percaya harus bisa membuktikan iman percayanya kepada Allah. Iman
yang tidak menghasilkan perubahan dalam kehidupan nyata adalah iman yang tidak
berharga bahkan menjadi iman yang mati (Yak. 2:17). Jika seseorang menyebut dirinya
umat Tuhan, maka hidup mereka akan menghasilkan perbuatan dan buah. Iman
bukanlah sesuatu yang abstrak tetapi memiliki pengaruh nyata dalam kehidupan.
3. Ayat nas yang akan direnungkan pada hari ini adalah nasihat Yakobus tentang sikap
menyalahkan orang lain. Menyalahkan adalah sikap umum seseorang yang sedang
mengalami persoalan atau penderitaan. Pihak yang disalahkan dapat orang lain,
keadaan sekitar, diri sendiri, bahkan Tuhan. Tuhan termasuk pihak yang sering
disalahkan karena dianggap berkuasa tetapi seolah tidak mampu atau tidak mau
menolong. Yakobus mengingatkan bahwa penghakiman yang kita berikan kepada
orang lain, bisa menjadi penghakiman juga bagi diri kita. Daripada menyalahkan orang
lain, kita harus bisa mengoreksi ke dalam kehidupan kita sendiri, bagaimana kita bisa
menjadi lebih baik. Itu menjadi jalan sukses dalam hidup kita.

274
4. Yakobus mengajak kita belajar dari kehidupan seorang petani. Mereka tidak akan
menggerutu atau bahkan menyerah ketika hasil panennya tidak segera ada. Seorang
petani akan tetap bekerja bahkan ketika hasil panen tidak terlihat sama sekali.
Memiliki kesabaran dalam rencana Tuhan jauh lebih baik daripada menggerutu atau
malah menyalahkan orang lain.
5. Hari ini ASM belajar dari Yakobus yang memberikan nasihat untuk tidak mudah
menyalahkan orang lain.

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : Hai semua...
ASM : Hai.
GSM : Ada berkat hari ini?
ASM : Amin.
GSM : Sudah siap menyambut berkat Tuhan lagi melalui Sekolah Minggu?
ASM : Siap!
2. Pujian: “Selamat Pagi Tuhan, Kuucap Terima Kasih”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Hati-hati Gunakan Tanganmu!” (Kakimu, Mulutmu, dst).
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Aku Bawa dan Berikan Persembahanku.” (KJ 301)
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Yesus Berpesan” (KJ 422)

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Hai...hai...hallo anak-anak. Selamat Pagi...
Siapa yang mempunyai adik? Siapa yang mempunyai kakak? Kalau di rumah yang
dilakukan sama adik dan kakak apa? (beri kesempatan ASM untuk menjawab).

O iya, main bersama, belajar bersama. Pinter semua. Kalau sedang belajar atau main
bersama sering ribut atau berantem tidak? Oh iya... Kenapa? Adiknya nakal? Kakaknya
nakal?

275
Penyampaian Pelajaran (Cerita)
Anak-anak, apa jadinya ya kalau kita selalu ribut atau berantem berebut mainan dengan
adik atau kakak? Papa dan mama sedih tidak ya? Pastilah mereka sedih. Atau mama papa
akan marah karena kita tidak bisa rukun dengan adik atau kakak.

“Jangan bersungut-sungut dan jangan saling mempersalahkan!” itu pesan dari Bapak
Yakobus. Kakak dan adik harus bisa berbagi. Kakak dan adik bisa bergantian bermain,
sehingga rumah akan selalu terlihat penuh dengan sukacita. Papa dan mama pasti senang.
Bukan hanya mereka, tentu Tuhan Yesus juga akan senang kalau melihat kalian bisa
bermain bersama.

Kesimpulan Pelajaran
ASM diajarkan untuk tidak menyalahkan orang lain. Bersama-sama membangun kebaikan
dalam segala sesuatu.

Aktivitas: “Mewarnai Mari Bermain Bersama”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Gambar anak-anak yang sedang bermain (Gambar 1).
2. Crayon atau pensil warna.
b. Langkah Pembuatan:
1. Bagikan gambar.
2. Minta ASM mewarnai gambar.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini, ASM selalu diingatkan untuk bersama-sama membangun
kebaikan dan tidak saling menyalahkan.

KELAS KECIL

Pembukaan
Selamat pagi anak-anak hebat... Bagaimana belajar kalian di sekolah? Pernah tidak anak-
anak mengerjakan ulangan dan nilainya tidak baik? (ASM diberi kesempatan menjawab).
Sedih ya kalau nilainya jelek. Kira-kira mengapa bisa dapat nilai jelek? Apa soalnya susah?
Atau ibu/bapak guru tidak memberitahu kalau hari itu ulangan jadi anak-anak tidak siap?
(ASM bisa satu-satu memberikan pendapatnya). Saat ini kita mau mendengar cerita
tentang “Rubah dan Buah Anggur,” yuk kita dengarkan bersama.

276
Penyampaian Pelajaran (Cerita)
“RUBAH DAN BUAH ANGGUR”

Seekor rubah melihat beberapa buah anggur yang sedap untuk dimakan (Gambar 1).
Rubahpun kemudian melompat untuk bisa menjangkau beberapa buah anggur yang agak
tinggi. Ah, ternyata masih terlalu jauh. Karena itu, rubah mengambil ancang-ancang untuk
kemudian berlari dan melompat. Sayangnya, tetap saja rubah tidak bisa mendapatkannya.
Hal itu dilakukan beberapa kali dengan hasil akhir sia-sia.

Lalu, rubah itu duduk di bawah pohon anggur dan memandangi buah-buah anggur itu
dengan rasa sebal dan jijik. "Bodohnya aku," gumam si rubah, "Aku menghabiskan
waktuku untuk mendapatkan anggur asam yang tidak layak untuk dimakan."
Rubah pun sedih, terus menerus meratapi keadaannya.

Sumber cerita:
https://365ceritarakyatindonesia.blogspot.com/2014/03/cerita-fabel-rubah-dan-anggur.html

Siapa yang salah ya...pohon anggur atau rubah? Tidak ada yang salah. Pohon anggurnya
memang sudah tinggi dan rubahnya tidak sampai. Rubah tidak bisa bersungut-sungut
apalagi sampai mengatakan anggur asam dan tidak bisa dimakan. Bisa saja rubah
mengajak teman yang lain untuk bergotong royong mengambil anggur itu. Kan lebih asyik
jika dimakan beramai-ramai.

Kalau kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan biasanya kita menyalahkan orang
lain, lingkungan kita, atau bisa jadi menyalahkan Tuhan. Kita bersungut-sungut, kita
menggerutu. “Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling
mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum.” Itulah pesan yang disampaikan oleh
Yakobus. Bersungut-sungut apalagi menyalahkan orang lain, tidak akan menyelesaikan
masalah. Bukankah yang terpenting setiap saat saya harus belajar, entah besuk ulangan
atau tidak. Jika saya sudah siap, maka saya pun akan mengerjakan ulangan dengan baik.
Lebih baik melihat diri sendiri dan menjadikan diri kita lebih baik, untuk sesuatu yang lebih
baik juga.

Kesimpulan Pelajaran
Pesan Yakobus mengajak untuk tidak bersungut-sungut atau menyalahkan orang lain jika
yang terjadi tidak seperti yang diinginkan. Lebih baik melihat ke dalam diri sendiri dan
membuat diri menjadi lebih baik.

277
Aktivitas: “Pesan Berantai Jangan Saling Menyalahkan”
a. Bahan yang Dibutuhkan:
GSM menyiapkan pesan untuk digunakan dalam permainan pesan berantai. Bisa ayat
Alkitab, bisa pesan yang disiapkan sendiri oleh GSM.
Contoh :
- Saya lihat semua semut senyum-senyum sama sesama semut.
- Ada naga makan kelapa lima di negara antah berantah.
- “Janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu
jangan dihukum!”
b. Langkah Pembuatan:
1. GSM membagi kelompok ASM sesuai jumlah ASM yang ada. Semakin banyak
orang dalam satu kelompok semakin seru permainannya.
2. GSM menyampaikan pesan kepada ASM pertama tiap kelompok.
3. ASM pertama melanjutkan pesan tersebut kepada ASM kedua, demikian
selanjutnya sampai ASM terakhir pada tiap kelompok. Tiap-tiap pesan hanya
disampaikan sebanyak 2 kali.
4. Masing-masing ASM terakhir dalam kelompok menyampaikan pesan yang telah
sampai.
5. Kelompok yang unggul dalam permainan ini adalah yang menyampaikan pesan
dengan utuh dan benar.
c. Makna Aktivitas
Jika ada pesan yang tidak utuh dan benar yang akhirnya disampaikan oleh ASM
terakhir dalam kelompok, biasanya akan dicari siapa yang salah dalam menyampaikan
pesan. Bisa saja si penerima salah mendengar dan memahami pesan, tetapi bisa jadi
si pengirim yang salah menyampaikan. Sebagaimana pesan Yakobus, jangan saling
menyalahkan satu dengan yang lain.

KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Selamat pagi anak-anak hebat? Siapa yang bersukacita hari ini? Apa sebabnya? (beri
kesempatan ASM memberikan alasan bersukacita). Ada yang muka cemberut hari ini? Tidak
ya... Tapi, siapa di antara kalian yang pernah punya muka cemberut, pernah bersungut-sungut?
Misalnya: minta dibelikan mainan, tapi bapak ibu belum punya uang lalu anak-anak marah.

278
Ah, bapak sama ibu tidak sayang lagi sama aku. Atau mungkin pernah berdoa minta sesuatu
sama Tuhan tapi kok sepertinya tidak terwujud ya...lalu...Ah, gimana sih Tuhan, padahal
aku sudah rajin Sekolah Minggu tapi kok doaku tdak dikabulkan? Lalu, ngambek deh!

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Anak-anak, Tuhan Yesus pasti senang, apabila anak-anak percaya dengan Tuhan Yesus
dan hari ini kalian beribadah mengikuti Sekolah Minggu. Tapi, kata Yakobus itu belum
cukup. Belum cukup kita percaya dan kita mengikuti Sekolah Minggu. Yakobus berkata,
apa yang sudah kita dapatkan selama Sekolah Minggu harus juga kita lakukan dalam
kehidupan sehari-hari kita. Menjadi anak-anak Sekolah Minggu yang manis dan hebat
bukan hanya di gereja tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Itulah yang Yakobus
sebutkan dengan iman yang nyata.

Saat segala sesuatu berjalan dengan baik seperti yang kita inginkan, tidak sulit untuk tetap
menjadi anak-anak yang manis. Tetapi sebaliknya, saat yang terjadi tidak seperti yang kita
inginkan, kita menjadi tidak sabar, banyak mengeluh, banyak menggerutu lalu
menyalahkan orang lain, atau mungkin juga menyalahkan Tuhan.

Anak-anak, Yakobus mengajak kita belajar dari seorang petani. Mereka tidak akan
menggerutu atau bahkan menyerah ketika hasil panennya tidak segera ada. Seorang
petani akan tetap bekerja bahkan ketika hasil panen tidak terlihat sama sekali. Panen akan
tiba pada waktunya, mereka harus bersabar.

Yuk, jangan cemberut lagi....jangan menyalahkan mereka; bapak atau ibu apalagi Tuhan.
Tetap menjadi anak-anak yang manis dan hebat. Meski hari ini apa yang kita inginkan
belum terpenuhi, tetaplah bersabar. Akan datang waktunya dan Tuhan pasti beri yang
terbaik.

Kesimpulan Pelajaran
Tetap menjadi ASM yang manis dan hebat meski yang diinginkan belum atau tidak
terpenuhi. Tidak menggerutu atau menyalahkan orang lain.

Aktivitas: “Menyusun Ayat dan Menghafal Ayat”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Potongan kata-kata dari ayat Yakobus 5:9a (Aktivitas 2).
2. Kertas manila.
3. Gunting.
4. Lem.

279
b. Langkah Pembuatan:
1. Sediakan potongan-potongan kata dari ayat Yakobus 5:9a. Potongan tersebut
dimasukkan ke dalam amplop dengan cara mengambil dua potong kata yang
dimasukkan ke dalam amplop yang lain. Demikian dilakukan untuk amplop yang
lain.
2. Bagi ASM ke dalam kelompok menurut jumlah anak yang ada.
3. Bagi amplop berisi potongan ayat, kertas manila, gunting daan lem kepada tiap-
tiap kelompok.
4. Kelompok ASM menyusun ayat Yakobus 5:9a dari potongan-potongan kata
tersebut. Akan ada dua kata yang hilang dan kelompok harus mencari potongan
tersebut di kelompok yang lain.
5. Jika sudah menemukan utuh, susun potongan itu di kertas manila
6. ASM kemudian menghafalkan Yakobus 5:9a.
c. Makna Aktivitas
Ayat yang dihafalkan akan mengingatkan ASM untuk tidak bersungut-sungut dan
saling mempersalahkan bila apa yang diinginkan tidak/belum terpenuhi. Tetap
menjadi anak-anak yang manis dan hebat dalam setiap keadaan dan kondisi.

280
ALAT PERAGA
KELAS KECIL

Gambar 1 “Rubah dan Buah Anggur”


https://365ceritarakyatindonesia.blogspot.com/2014/03/cerita-fabel-rubah-dan-anggur.html

281
AKTIVITAS
KELAS PAUD

Gambar 1 “Anak yang Sedang Bermain”


http://www.anekagambarmewarnai.com/2017/05/gambar-mewarnai-anak.html

282
KELAS BESAR

Aktivitas 2 “Menyusun Ayat dan Menghafal Ayat”

283
Minggu, 18 Desember 2022

284
Minggu, 18 Desember 2022
(Minggu Adven IV - Ungu)

SIAP MELAKSANAKAN PERINTAH


MATIUS 1:18-25

NILAI KRISTIANI
Yusuf siap melaksanakan tugas yang tidak mudah, sesuai dengan pesan malaikat.

TOKOH YANG DIPELAJARI


Yusuf

AYAT
“Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya.”
(Matius 1:24b)

URAIAN PELAJARAN
1. Perikop yang kita baca adalah kisah tentang kelahiran Tuhan Yesus. Tetapi penulis Injil
Matius menceritakan suatu peristiwa sebelum kelahiran Yesus, yaitu pergumulaan
Yusuf sebelum memutuskan mengambil Maria menjadi isterinya.
2. Yusuf mengalami pergumulan yang berat ketika mengetahui bahwa Maria, tunangannya
telah mengandung. Kebudayaan Yahudi mengenal tiga tahap perkawinan. Pertama,
kedua pihak keluarga setuju. Kedua, diumumkan kepada orang banyak, kemudian
terjadi pertunangan. Namun keduanya belum bergaul secara seksual. Sekalipun demikian,
apabila batal harus dilangsungkan perceraian kecuali terjadi kematian. Ketiga, keduanya
hidup bersama.
3. Seorang wanita yang belum menikah dan diketahui hamil, maka menurut hukum yang
berlaku ia dihukum dengan dilempari batu hingga mati. Hukum yang ada juga
menyebutkan bahwa Yusuf memiliki hak untuk menceraikan Maria. Sebagai laki-laki
yang tulus hati, Yusuf tidak mau melakukan perbuatan yang mencemarkan Maria (ay.
19a). Yusuf merencanakan untuk memutuskan pertunangannya (menceraikan) Maria
secara diam-diam (ay. 19b).
4. Allah mengerti benar pergumulan dan kegalauan Yusuf. Ia datang dengan mengutus
malaikat-Nya, dan menyampaikan pesan kepada Yusuf, “Yusuf, anak Daud, janganlah
engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya
adalah dari Roh Kudus” (ay. 20).

285
5. Pesan Malaikat melalui mimpi inilah yang meneguhkan keberanian Yusuf untuk
menikahi Maria (ay. 24). Keputusan Yusuf menyatakan kepatuhannya terhadap perintah
Allah. Keberanian Yusuf menunjukkan kepercayaannya terhadap rencana keselamatan
Allah bagi umat manusia melalui Yesus (ay. 25).
6. Yusuf berani melangkah untuk menikahi Maria dalam keadaan mengandung itu karena
ia mau menundukkan dirinya kepada kedaulatan Allah dengan mengesampingkan
kepentingannya. Seringkali kita tidak berani mengambil keputusan untuk tunduk
kepada kehendak dan rencana Allah karena kita lebih mementingkan keinginan diri
sendiri. Kita cenderung tidak bersedia mengambil resiko kehilangan sesuatu yang kita
sukai dengan mengalihkan fokus hidup kepada rancangan Tuhan.
7. Hari ini ASM belajar dari kehidupan Yusuf tentang kesiapan dan kesediaan untuk
melakukan apa yang diperintahkan Tuhan.

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : Hallo anak-anak hebat... Apa kabar hari ini?
ASM : Hai...
GSM : Semua sehat?... Semangat Sekolah Minggu hari ini?
ASM : Sehat... Semangat!
GSM : Kita tepuk semangat ya...
(prok..prok...prok) SE... (prok..prok...prok) MA.. (prok..prok...prok) NGAT...
SEMANGAT YES!
2. Pujian: “Matahari Bersinar Tr’ang”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Happy ya..ya..ya.”
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Burung Pipit yang Kecil”
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Dengar, Dia Panggil Nama Saya!”

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Anak-anak, kalau ayah atau ibu memberikan perintah kepada kalian... siapa yang selalu
mengatakan siap? (tunggu jawaban ASM).

286
Penyampaian Pelajaran (Cerita)
Anak-anak, apa sih yang kalian lakukan di rumah kalau tidak sekolah? (beri kesempatan
ASM memberikan jawaban beraneka ragam). Kalau bermain-main di rumah biasanya
bermain apa? Bermain dengan kakak, adik atau teman?

Nah, kalau sudah selesai bermain, siapa biasanya yang membereskan mainan? Ibu, kakak,
atau kalian? (Beri penghargaan kepada ASM yang menjawab “saya yang membereskan”).

Hai cantik/ganteng....kenapa malas membereskan? (jika ada ASM yang diam saja atau
menjawab tidak membereskan). Susah ya?...karena mainan sudah berantakan dimana-mana?

Anak-anak manis, yuk bantu ayah, ibu, kakak untuk bisa membereskan mainan-mainan
yang sudah kita pakai. Kalau tempat kita terlihat bersih, pasti semua anggota rumah akan
senang, apalagi kalian mau membantu.

Kesimpulan Pelajaran
Anak-anak, bapak Yusuf memberikan contoh ketaatan kepada kita. Meski tidak mudah
tetapi pesan yang disampaikan oleh malaikat dilakukannya dengan ketulusan. Mari
lakukan apa yang diperintahkan orang tua juga Tuhan dalam hidup kita.

Aktivitas: “Membereskan Mainan”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Gambar anak yang sedang membereskan mainan (Aktivitas 1).
2. Crayon/pensil warna.
b. Langkah Pembuatan:
1. Bagikan gambar dan crayon/pensil warna kepada ASM.
2. ASM mewarnai gambar.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini, ASM bisa senang ketika mereka melakukan tugas yang diberikan
kepada mereka.

KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Anak-anak, kalau ayah atau ibu memberikan perintah kepada kalian, siapa yang selalu
mengatakan siap? (tunggu jawaban ASM).

287
Penyampaian Pelajaran (Cerita)
Bara : “Liburan memang menyenangkan...sudah tidak ada tugas-tugas sekolah lagi. Aku
bisa melanjutkan main game online” kata Bara sambil memainkan gadgetnya.
Ibu : “Bara...” panggil ibu.
Bara tidak mendengarkan panggilan ibu karena dia sedang bermain HP dengan
menggunakan headset di telinganya.
Ibu : “Bara...” sekali lagi ibunya memanggil
Karena tidak mendapatkan jawaban maka ibu menghampiri Bara yang sedang
bermain di kamarnya, dan kemudian melepaskan headset yang dipakai Bara.
Ibu : “Sudah tidak ada lagi tugas sekolah...bisakah kamu menata kamarmu, merapikan
buku-buku yang tidak lagi dipakai, merapikan tempat tidurmu?” perintah ibu.
Bara : “Ah, susah bu .... Bara tidak bisa” jawab Bara.
Ibu : “Kamu harus belajar bertanggung jawab dengan kamarmu sendiri” kata ibu.
Bara : “Seharusnya aku bisa santai-santai bu, di hari libur ini...pleaseeee deh, aku main
sebentar” kata Bara kepada ibunya.
Ibu Bara hanya bisa menggelengkan kepala.

Anak-anak yang manis, tentu anak-anak yang di sini tidak seperti Bara. Orang tua kita
sudah berlelah-lelah bekerja, dan mengasuh kita. Sudah menjadi kewajiban kita untuk
selalu menghargai, menghormati mereka dengan cara melakukan tugas yang mereka
berikan kepada kita.

Bacaan kita hari ini mengisahkan tentang ketaatan Yusuf ketika mendapatkan perintah
dari malaikat. Perintah itu bukan perintah yang gampang, tetapi Yusuf berusaha untuk
melakukan karena perintah itu berasal dari Tuhan sendiri. Yusuf tidak memikirkan
kepentingannya sendiri tetapi kepentingan Allah.

Kesimpulan Pelajaran
Yuk, menjadi anak-anak yang menghargai orang tua dan juga menjadi anak-anak yang
senantiasa melakukan tugas sekalipun harus meninggalkan kesenangan kita. Sama seperti
Yusuf yang siap melakukan tugas meskipun tidak mudah. Tuhan Yesus memberkati.

Aktivitas: “Menuruti Perintah”


a. Bahan yang Dibutuhkan: (tidak ada)
b. Langkah Aktivitas:
1. GSM mengajak ASM berdiri melingkar.
2. GSM memberikan petunjuk:

288
- Jika GSM mengatakan “Tugasmu, duduk! Maka semua ASM duduk. Jika GSM
mengatakan “Tugasmu, berdiri! Maka semua ASM berdiri. Tetapi jika GSM hanya
mengatakan “Duduk!” Maka semua ASM diam tidak melakukan tindakan duduk.
Karena tidak ada kata “Tugasmu.”
- Jadi kunci dari permainan ini adalah pemakaian kata “Tugasmu”. ASM hanya
akan melakukan tindakan aba-aba jika ada kata “Tugasmu” dari GSM.
c. Makna Aktivitas
ASM benar-benar memperhatikan tugas yang diberikan kepada mereka, dan mampu
melakukan tugas dengan benar.

KELAS BESAR

KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Anak-anak satu minggu lagi kita akan merayakan Natal. Kita menyambut datangnya Tuhan
Yesus yang menyelamatkan dunia ini. Hari ini kita membaca kisah kelahiran Yesus dari Injil
Matius. Mari membaca bersama dan memperhatikan kisahnya.
(Membaca Matius 1:18-25).

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Anak-anak, ada kisah yang diceritakan oleh penulis Injil Matius sebelum kelahiran Yesus?
Ada yang tahu? (Berikan kesempatan bagi ASM untuk menemukan jawaban. Jika mereka
kesulitan GSM bisa mengarahkan ASM untuk bisa menemukan kisah pergumulan Yusuf).

Yusuf dan Maria sedang bertunangan, jadi mereka belum menikah. Yusuf menjadi bingung
karena ternyata Maria mengandung. Itu sebabnya Yusuf diam-diam hendak meninggalkan
Maria.

Allah mengerti benar pergumulan dan kegalauan Yusuf. Ia datang dengan mengutus
malaikat-Nya (gunakan cover “Yusuf”), dan menyampaikan pesan kepada Yusuf, “Yusuf,
anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang
di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus” (ay. 20).

Pesan Malaikat melalui mimpi inilah yang meneguhkan keberanian Yusuf untuk menikahi
Maria (ay. 24). Keputusan Yusuf menyatakan kepatuhannya terhadap perintah Allah.
Keberanian Yusuf menunjukkan kepercayaannya terhadap rencana keselamatan Allah bagi
umat manusia melalui Yesus (ay. 25).

Anak-anak, Yusuf memberikan teladan bagi kita akan setiap tugas yang diberikan kepada
kita. Misalnya tugas yang diberikan orang tua kepada kita untuk sekedar membantu pekerjaan

289
rumah. Bukankah kadang-kadang kita abai dengan tugas-tugas itu? Kita lebih sering asyik
dengan mainan kesenangan kita?

Yuk, menghargai orang tua kita atas setiap tugas yang diberikan kepada kita. Saat kita
patuh dan taat kepada orang tua, kita juga sedang patuh dan taat kepada Tuhan Yesus.

Kesimpulan Pelajaran
Meskipun tugas yang diberikan kepada kita bukanlah tugas yang kita senangi atau kita
merasa berat, tapi menjadi anak-anak yang taat dan patuh kepada Allah, kita akan tetap
melakukannya. Dan kita akan menjadi berkat juga bagi banyak orang, sama seperti Yusuf
yang menjadi berkat bagi keselamatan manusia melalui kelahiran Yesus.

Aktivitas: “Dengan Senang Hati Aku Akan…”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas manila berbentuk hati (Aktivitas 2).
2. Alat tulis.
b. Langkah Pembuatan:
1. Bagikan kertas manila berbentuk hati.
2. ASM menuliskan dalam kertas tersebut tugas-tugas yang akan mereka kerjakan di
rumah dengan senang hati.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini ASM akan belajar memperhatikan setiap tugas yang diberikan kepada
mereka. Meski kadang tidak menyenangkan tapi mereka akan belajar melaksanakan
sebagai wujud hormat dan penghargaan kepada orang tua juga kepada Tuhan Yesus.

290
AKTIVITAS
KELAS PAUD

Aktivitas 1 “Anak Yang Sedang Membereskan Mainannya”

291
KELAS BESAR

Aktivitas 2 “Dengan Senang Hati Aku Akan…”

292
Minggu, 25 Desember 2022

293
Minggu, 25 Desember 2022
(Minggu Natal - Putih)

JANGAN SIMPAN KABAR BAIK


LUKAS 2:1-20

NILAI KRISTIANI
Gembala-gembala dipakai oleh Tuhan untuk menyampaikan kabar baik kepada semua
orang.

TOKOH YANG DIPELAJARI


Gembala-Gembala

AYAT
“Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah
tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus
dengan lampin dan terbaring di dalam palungan”
(Lukas 2: 11-12)

URAIAN PELAJARAN
1. Gembala adalah mereka yang memelihara ternak atau menjaga ternak. Pada jaman itu,
pekerjaan sebagai gembala dianggap pekerjaan paling rendah. Apalagi ternak yang
mereka jaga biasanya bukan milik mereka sendiri, mereka hanya seorang buruh upahan,
sehingga dalam masyarakat, para gembala adalah lapisan masyarakat paling bawah.
2. Meskipun dipandang sebagai orang-orang yang terpinggirkan, para gembala tetap
melakukan pekerjaan mereka dengan ketulusan. Mereka harus pergi jauh untuk bisa
menemukan padang rumput yang hijau, kadang harus tidur di sana dan melindungi
ternaknya dari serangan binatang buas.
3. Menjadi istimewa bahwa berita kelahiran Yesus yang pertama kali justru disampaikan
kepada para gembala. Saat mereka menjaga kawanan ternak pada waktu malam,
datanglah malaikat Tuhan di dekat mereka dan menyampaikan kabar kelahiran Yesus.
4. Kedatangan malaikat justru membuat para gembala menjadi takut, mereka tidak
percaya akan kedatangan malaikat dan kabar yang disampaikan. Tetapi malaikat berkata
kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu
kesukaan besar untuk seluruh bangsa. Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu
Kristus, Tuhan, di kota Daud.”

294
5. Kata-kata malaikat itulah yang membuat para gembala meyakini akan kabar sukacita
tentang lahirnya Juruselamat. Mereka tidak menyimpan kabar itu, tetapi segera pergi
menjumpai bayi Yesus, dan mereka pun menyampaikan kabar sukacita itu kepada
banyak orang.
6. Hari ini ASM belajar dari para gembala yang dipakai Allah untuk menjadi pembawa
kabar sukacita. Meskipun mereka menjadi orang-orang yang terpinggirkan, tetapi
Allah justru memilih mereka untuk menjadi berkat. Mari, menjadi anak-anak yang
selalu menyampaikan kabar sukacita kepada siapapun.

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : Selamat Pagi anak-anak…
ASM : Selamat pagi...
GSM : Pasti semua bersukacita hari ini, sebab hari ini adalah hari yang sangat
istimewa. Siapa bersukacita hari ini?
ASM : Saya...
GSM : Sukacita apa ya hari ini?
ASM : Hari ini hari Natal.
GSM : Yuk, kita bergembira bersama di hari Natal ini. Kita sambut Yesus yang sudah
lahir bersama dengan para gembala
2. Pujian: “Mari Kita Bersukaria”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Hari Natal Kini Telah Tiba”
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Bersyukur Kepada Tuhan” (KJ 299)
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Hai, Siarkan di Gunung” (KJ 120)

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Selamat pagi anak-anak yang manis...anak-anak yang hebat. Ada yang tahu hari ini, hari
apa? Hari Minggu, betul! Harinya Tuhan, tepat sekali! Hari ini hari Natal! Wah, itu sebabnya
kita bersukacita hari ini (biarkan ASM memberikan jawaban yang beranekar ragam).

295
Penyampaian Pelajaran (Cerita)
Anak-anak, yuk main tebak-tebakan! Kalau orang yang menanam padi di sawah disebut
siapa ya? Pak Tani.... iya benar!

Kalau orang yang menjaga ternak; sapi, kerbau, domba, kambing, disebut siapa ya? Gembala...
hebat kalian! Nah, sekarang kita mau mendengar cerita dari para gembala.

Waktu itu para gembala sedang menjaga ternak di padang sampai hari mulai malam.
Supaya ternak-ternaknya tetap aman, para gembala itupun tidak tidur. Nah, pada malam
itu datanglah malaikat menghampiri mereka. Kata malaikat: “Jangan takut, sebab
sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari
ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.”

Mendengar kabar dari malaikat, maka para gembala segera pergi untuk melihat bayi yang
baru lahir itu. Setelah melakukan perjalanan yang sangat panjang, merekapun bisa
bertemu dengan Maria dan Yusuf juga bayi itu. Siapa ya bayi yang ditemui para gembala?
YESUS...

Para gembala tidak hanya bersukacita mendapat kabar itu tetapi juga segera menemui
bayi Yesus dan sesudah itu mewartakan kabar sukacita itu kepada yang lain.

Kesimpulan Pelajaran
Berita sukacita tentang kelahiran Tuhan Yesus pertama kali diberitakan kepada para
gembala dan mereka pun menanggapi sukacita itu dengan mewartakan kembali. ASM
tidak hanya bersukacita di hari Natal ini tetapi juga berbagi sukacita kepada yang lain.

Aktivitas: “Menemukan Suka Cita dan Membagikannya”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Gambar peta menemukan Yesus (Aktivitas 1).
2. Alat tulis.
b. Langkah Pembuatan:
1. Bagikan gambar peta jalan menemukan Yesus.
2. ASM mencari jalan yang benar untuk menemukan Yesus.
c. Makna Aktivitas
Gembala menemukan Yesus dan mereka bersukacita serta mewartakan kepada
banyak orang. ASM akan menemukan sukacita mereka dan berbagi dengan orang lain
juga.

296
KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Anak-anak, adakah yang bisa menebak teka-teki “siapa saya”?
- Aku seorang laki-laki.
- Kalau aku bekerja tidak pernah memakai dasi.
- Biasanya aku bekerja sampai malam hari.
- Aku membawa banyak ternak meskipun ternak-ternak itu bukan milikku.
- Aku memberi makan mereka dan menjaga mereka.
(Jika ASM sudah memberi jawab benar, maka GSM bisa melanjutkan menyampaikan
materi).

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Seperti biasanya, para gembala sedang menjaga ternak mereka di padang sampai malam
hari. Tiba-tiba malaikat datang menghampiri mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar
meliputi mereka (gunakan cover “Gembala-gembala”). Wah, para gembala menjadi takut.
Tapi kata malaikat kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan
kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat,
yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.”

“Benar tidak ya, berita dari malaikat tadi?” pikir mereka.


“Mari segera pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana!”

Perjalanan panjang mereka pun membawa mereka bisa berjumpa dengan Maria, Yusuf
dan bayi Yesus. Benarlah apa yang sudah disampaikan oleh malaikat kepada mereka.
Betapa sukacitanya para gembala itu.

Para gembala, dengan pekerjaan yang sangat sederhana bahkan kadang-kadang


dianggap hina, tetapi justru merekalah yang pertama kali mendapatkan kabar sukacita itu.
Allah bisa memakai siapa saja untuk menyatakan sukacita bagi manusia. Para gembala
tidak bergembira dan bersukacita sendiri. Mereka pun membagikan kabar itu kepada
banyak orang (ay. 20).

Anak-anak, Allah kita memang luar biasa ya. Allah tidak pernah memandang pekerjaan
seseorang. Allah mau memakai semua orang untuk menjadi pewarta kabar sukacita seperti

297
para gembala. Meskipun anak-anak masih kecil, kalian juga bisa membagi berkat sukacita
kepada banyak orang. Yuk, jangan simpan sukacitamu hari ini, sampaikan juga sukacita
hari ini kepada banyak orang.

Kesimpulan Pelajaran
Sebagaimana para gembala yang tidak menyimpan kabar sukacita tetapi menyampaikan
kepada banyak orang, ASM pun akan senang untuk berbagi sukacita yang diberikan Tuhan
kepada mereka.

Aktivitas: “Hai Siarkan Di Gunung”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
Hadiah (macam dan bentuk hadiah diserahkan pada GSM).
b. Langkah Pembuatan:
1. Ajak ASM menyanyi bersama lagu “Hai Siarkan di Gunung”.
2. GSM memberi kesempatan kepada ASM yang berani maju sendiri untuk bernyanyi
lagu “Hai Siarkan di Gunung”.
3. Beri penghargaan kepada mereka yang memiliki keberanian untuk maju dan
bernyanyi.
c. Makna Aktivitas
Dengan lagu “Hai Siarkan di Gunung”, ASM diingatkan untuk selalu menyampaikan
kabar sukacita kepada orang lain. Ketika mereka berani maju untuk bernyanyi, ASM
dilatih untuk memiliki keberanian menyampaikan kabar sukacita tersebut.

KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Hari ini sepertinya ada sesuatu yang berbeda ya? Apa ya yang beda? Coba lihat kanan kiri
kalian! Tanyakan kepada temanmu: ada sukacita apa hari ini? (ASM saling bertanya satu
dengan yang lain). Jadi...ada sukacita apa hari ini? Sukacita NATAL!

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Siapa yang memberitakan kabar sukacita kepada kalian? Ayah, ibu...oh malaikat? Kalau
begitu sama juga dengan para gembala. Yuk, kita saksikan kisahnya dari Injil Lukas 2:1-20
(GSM mengajak ASM membaca Alkitab).

298
Gembala adalah mereka yang pekerjaannya menjaga kawanan ternak. Meski mereka harus
menjaga sampai malam, mereka tidak tidur supaya ternak-ternak mereka aman dari
bahaya. Ternyata, gembala sayang sekali ya dengan ternak mereka. Pada jaman itu
pekerjaan seorang gembala hanya dipandang sebelah mata. Ada yang tahu kira-kira
mengapa? Mereka tidak sekolah, hanya menjaga ternak, jadi seringkali diabaikan oleh
banyak orang.

Saat mereka sedang menjaga ternak, tiba-tiba datang malaikat menjumpai mereka dan
kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka (gunakan cover “Gembala-gembala”). Malaikat
datang kepada para gembala? Apa tidak salah ya? Mungkin itu ya yang membuat para
gembala menjadi takut. Mari melihat apa yang disampaikan malaikat. “Jangan takut, sebab
sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari
ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya
bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di
dalam palungan”.

Ternyata kabar besar yang disampaikan malaikat kepada para gembala. Mereka
penasaran....benar tidak ya, yang disampaikan malaikat? Lalu cepat-cepat mereka menuju
ke Betlehem. Perjalanan mereka tidaklah dekat dan cepat, tetapi akhirnya mereka sampai
di Betlehem dan berjumpa dengan Maria, Yusuf dan bayi yang berbaring di palungan.
Sukacita mereka pun besar. Berita yang mereka dengarkan dari malaikat tidak salah.

Para gembala tidak menyembunyikan sukacita mereka untuk dirinya sendiri. Setelah
menjumpai Maria, Yusuf dan bayi Yesus, mereka bergegas pulang untuk bisa
menyampaikan kabar sukacita itu kepada banyak orang.

Anak-anak, Tuhan sudah membuat para gembala, orang-orang yang dipinggirkan ini
memiliki sukacita yang besar. Kabar kelahiran Yesus justru pertama kali disampaikan
kepada para gembala. Tentu itu menjadi berkat yang luar biasa bagi para gembala. Mereka
tidak menyimpan berita sukacita dan berkat itu untuk diri mereka sendiri. Justru mereka
bergegas untuk berbagi sukacita dan berkat bagi banyak orang.

Kesimpulan Pelajaran
Tuhan itu baik kepada siapapun. Berkat Tuhan diberikan kepada siapa saja, Tuhan tidak
pernah pilih-pilih orang. Tuhan sudah memakai para gembala untuk menyampaikan
berkat kepada banyak orang. Tuhan pun akan memakai anak-anak untuk menyampaikan
sukacita yang kalian punya dan menjadi berkat untuk banyak orang.

299
Aktivitas: “Kubagikan Suka Citaku”
a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas manila berpola (Aktivitas 2).
2. Alat tulis.
3. Crayon/pensil warna.
b. Langkah Pembuatan:
1. Bagikan kertas manila berpola.
2. ASM menulis kepada siapa kartu itu akan dibagikan.
3. ASM menuliskan ucapan Selamat Natal (ASM diberi kebebasan menulis ucapan
Natal – tidak harus sama dalam satu kelas).
4. ASM memberikan hiasan pada kartu ucapan tersebut.
5. ASM memberikan kepada siapa kartu itu akan disampaikan.
c. Makna Aktivitas
Sukacita Natal ini bukan hanya untuk ASM, melainkan ASM diajak untuk berbagai
sukacita kepada yang lain.

300
AKTIVITAS
KELAS PAUD

Aktivitas 1 “Menemukan Sukacita Dan Membagikannya”

301
KELAS BESAR

Aktivitas 2 “Kubagikan Sukacitaku”

302

Anda mungkin juga menyukai