Anda di halaman 1dari 44

91

Kurikulum Anak Bulan Februari 2023

Minggu, 5 Februari 2023


(Minggu Biasa IV - Minggu ke-5 Setelah
Epifani - Hijau)
93

AYO, BERLOMBA MENJADI ANAK BAIK!


MATIUS 5:13-20

Minggu, 12 Februari 2023


(Minggu Biasa V - Minggu ke-6 Setelah
Epifani – Hijau)
102

TEMAN YANG SALING MELENGKAPI


1 KORINTUS 3:1-9

Minggu, 19 Februari 2023


(Minggu Transfigurasi - Putih)
114
BUKAN MAUKU, TAPI MAUMU
MATIUS 17:1-9

Minggu, 26 Februari 2023


(Minggu Pra-Paskah I - Ungu)
123
BERANI MENOLAK “SAY NO!”
KEJADIAN 2:15-17; 3:1-7

92
“MURID YESUS”

93
Minggu, 5 Februari 2023
(Minggu Biasa IV - Minggu ke-5 Setelah Epifani - Hijau)

AYO, BERLOMBA MENJADI ANAK BAIK!


MATIUS 5:13-20

NILAI KRISTIANI
Menjadi teladan dalam perbuatan baik.

TOKOH
MURID YESUS

AYAT INDAH
“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat
perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”
(Matius 5:16)

URAIAN PELAJARAN

1. Matius 5 merupakan bagian dari pengajaran Tuhan Yesus yang dikenal sebagai
Khotbah di Bukit. Pengajaran tersebut disampaikan oleh Tuhan Yesus di hadapan
banyak orang untuk membangun pemahaman yang benar mengenai cara pandang
dan cara hidup sebagai murid-murid Tuhan.

2. Dalam Matius 5:13-20, Tuhan Yesus menegaskan mengenai tanggung jawab yang
harus dilakukan oleh murid-murid Tuhan. Tanggung jawab tersebut dibagi
menjadi dua bagian yaitu tentang kebaikan dalam Matius 5:13-16 dan tentang
ketaatan beribadah dalam Matius 5:17-20.

3. Tuhan Yesus mengajar para murid mengenai tanggung jawab sebagai garam dan
terang dunia dengan cara memberikan teladan dalam kebaikan. Sebagai garam,
mereka harus mempertahankan cita rasa yakni dengan mempertahankan kebaikan di
dalam diri mereka sebab mereka adalah murid-murid Tuhan Yesus. Jika mereka sebagai
murid Tuhan Yesus tidak bisa mempertahankan kebaikan hati yang sudah diteladankan
langsung oleh Tuhan Yesus, maka tidak ada lagi yang bisa mempengaruhi mereka.

4. Kebaikan yang dilakukan oleh murid-murid Tuhan Yesus harus menjadi teladan
bagi orang lain. Maka dari itu para murid harus senantiasa melakukan hal baik di

94
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian mereka dapat menjadi contoh bagi
sesamanya dalam perbuatan baik.

5. Dalam bagian kedua, Tuhan Yesus mengingatkan bahwa para murid juga harus
setia menjalankan ibadah, bahkan harus lebih baik dari para ahli Taurat dan orang
Farisi yang dikenal akan ketaatan terhadap kewajiban keagamaan. Ketaatan dalam
ibadah juga harus diperhatikan selain melakukan perbuatan-perbuatan baik. Hal
ini sangat penting untuk dihayati agar murid-murid Yesus tidak melupakan fungsi
ibadah yakni untuk menyatakan respons atas cinta kasih Tuhan dan sarana untuk
belajar mengenai kehendak Tuhan dalam hidup manusia.

6. Tuhan Yesus dalam pengajarannya menegaskan bahwa menjadi murid-murid


Tuhan Yesus berarti harus bisa menjaga dan menjadi teladan dalam kebaikan, serta
taat melaksanakan ibadah.

TATA IBADAH

1. Sapaan
GSM : “Halo anak-anak, bagaimana kabarnya hari ini? Apakah dipenuhi sukacita?”
ASM : . . .(ASM menjawab)
GSM : “Senang sekali anak-anak hadir dalam Sekolah Minggu hari ini. Siapa yang
setelah bangun tidur langsung berdoa kepada Tuhan?”
ASM : angkat tangan
GSM : “Wah hebat sekali anak-anak! Sekarang siapa yang hari ini sudah melakukan
kebaikan kepda sesama?”
ASM : angkat tangan
GSM : “Wah bagus sekali! Apakah ada yang mau berbagi tentang perbuatan baik
yang sudah dilakukan?”
ASM : berbagi mengenai kebaikan
GSM : “Luar biasa sekali anak-anak Tuhan ini. Yuk, bersama-sama kita memuji Tuhan
yang sudah lebih dulu melakukan perbuatan baik bagi kita.”
2. Pujian: “Betapa Baiknya Engkau Tuhan”
3. Doa Pembukaan
4. Pujian Persiapan Firman: “Baca Kitab Suci, Doa ‘Tiap Hari”
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: NKB 133 “Syukur Pada-Mu Ya Allah”
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: KJ 424 “Yesus Menginginkan Daku”

95
PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD

Pembukaan
Halo anak-anak, hari ini kita kedatangan teman-teman yang mau bercerita tentang apa
yang harus dilakukan oleh murid-murid Yesus. Ayo kita panggil teman-teman kita, Tini
dan Tono!

Penyampaian Pelajaran (Cerita Menggunakan Boneka)


Tono : Halo, teman-teman apa kabar?
Tini : Teman-teman tadi malam aku membaca Alkitab, di Matius 5:13-20 lho!
Tono : Wah, aku juga. Yuk cerita kepada teman-teman yang semua!
Tini : Tuhan Yesus meminta murid-murid Yesus menjadi garam dan terang dunia.
Tono : Hah, kita kan manusia. Bagaimana caranya berubah menjadi garam dan terang?
Tini : Bukan begitu, Tono! Kita diminta Tuhan Yesus untuk melakukan kebaikan
supaya bisa menjadi contoh untuk orang lain.
Tono : Oh begitu, Tini. Teman-teman siapa yang tahu contoh berbuat baik? (tunggu
jawaban ASM)
Tini : Hebat sekali teman-teman. Murid-murid Yesus harus berbuat baik ya.
Tono : Selain berbuat baik, kita juga harus rajin berdoa, memuji Tuhan, dan
mendengarkan firman Tuhan.
Tini : Siapa yang di sini rajin berdoa? Siapa yang suka memuji Tuhan? Siapa yang
senang mendengarkan firman Tuhan? (tunggu jawaban ASM)
Tono : Ayo teman-teman kita rajin ibadah kepada Tuhan karena Tuhan sudah sangat
mengasihi kita.

Kesimpulan Pelajaran
Anak-anak, seperti yang diceritakan Tini dan Tono. Kita harus menjadi anak-anak yang
baik dan rajin ibadah ya.

Aktivitas : “Mewarnai”
a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Pensil Warna
2. Gambar pola

96
b. Langkah Pembuatan:
ASM mewarnai gambar.
c. Makna Aktivitas
ASM belajar untuk menjadi anak yang baik.

97
KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
Halo anak-anak, siapa yang pernah mengikuti lomba? (tunggu jawaban ASM) Tapi apakah
ada pernah berlomba melakukan kebaikan?

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Hari ini kita akan belajar mengenai perlombaan yang seharusnya diikuti oleh murid-murid
Tuhan Yesus. Mari bersama-sama kita membaca Matius 5:13-20. Kira-kira perlombaan apa
ya yang seharusnya kita ikuti?

Pertama, kita sebagai murid-murid Tuhan berlomba untuk melakukan kebaikan. Tapi
perlombaan ini bukan untuk menentukan siapa yang menang atau kalah. Perlombaan ini
supaya kita bisa menjadi contoh bagi sesama untuk melakukan hal baik. Semakin banyak yang
berlomba, semakin banya orang yang mencontoh kebaikan. Nah, siapa yang bisa memberikan
contoh tentang kebaikan apa saja yang bisa kita lakukan agar menjadi contoh bagi sesama?

Kedua, kita juga harus berlomba dalam melaksanakan ibadah. Perlombaan ini juga tidak
mencari pemenang, tetapi untuk membiasakan diri kita sendiri agar rajin dalam beribadah
karena kita sudah menerima berbagai berkat dan kasih dari Tuhan. Siapa yang sudah bisa
berdoa sendiri? Siapa yang sudah hapal salah satu lagu Sekolah Minggu? Siapa yang rajin
membaca atau mendengarkan Alkitab? (tunggu jawaban ASM)

Kesimpulan Pelajaran
Jadi anak-anak, mari kita berlomba untuk melakukan kebaikan agar dapat menjadi contoh
bagi sesama dan selalu ingat untuk beribadah kepada Tuhan yang selalu memberikan
kasih-Nya.

Aktivitas : Pohon kebaikan dan ibadah


a. Bahan yang Dibutuhkan
1. Gambar pohon berwarna hitam-putih
2. 10 gambar buah mangga berwarna kuning
3. 10 gambar buah mangga berwarna ungu (mangga Irwin)
4. Pensil warna
5. Lem dan gunting untuk di rumah

98
b. Langkah Pembuatan:
1. ASM mewarnai pohon.
2. Gambar buah mangga dibagikan kepada ASM, masing-masing menerima 10
gambar buah mangga berwarna kuning dan 10 gambar buah mangga berwarna
ungu tanpa perlu digunting.
3. ASM diminta untuk menempelkan 1 gambar buah mangga berwarna kuning
setiap kali melakukan tindakan baik kepada sesama dan 1 gambar buah mangga
berwarna ungu setiap kali beribadah (berdoa/memuji Tuhan/membaca Alkitab).
c. Makna Aktivitas
ASM belajar melakukan kebaikan dan beribadah.

99
KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
GSM membagi ASM ke dalam beberapa kelompok. ASM diminta untuk mencari dua tokoh
Alkitab (selain Tuhan Yesus), masing-masing yang melakukan perbuatan baik kepada
sesama dan melaksanakan ibadah. Setelah ASM mendapatkan dua tokoh tersebut, mereka
diminta untuk menceritakan di depan teman-teman.

Penyampaian Pelajaran (Menyimpulkan cerita dari ASM)


Anak-anak, kita tadi sudah membaca dan mendengarkan banyak tokoh-tokoh dalam
Alkitab yang melakukan tindakan-tindakan baik dan juga yang melaksanakan ibadah. Nah,
sekarang mari kita bersama-sama membaca Matius 5:13-20.

Dalam Matius 5:13-20, Tuhan Yesus mengajarkan murid-muridnya tentang tanggung


jawab. Tanggung jawabnya adalah melakukan kebaikan dan melaksanakan ibadah.
Kebaikan yang dilakukan oleh murid-murid Tuhan Yesus harus menjadi teladan atau
contoh bagi orang lain. Maka dari itu para murid harus senantiasa melakukan hal baik di
dalam kehidupan sehari-hari agar dapat menjadi contoh bagi sesamanya. Ayo, siapa yang
bisa menyebutkan contoh perbuatan baik ke sesama? (tunggu jawaban ASM)

Tuhan Yesus mengingatkan bahwa selain berbuat baik, para murid juga harus setia
menjalankan ibadah, bahkan harus lebih baik dari para ahli Taurat dan orang Farisi yang
dikenal akan ketaatan terhadap kewajiban keagamaan. Kenapa kita harus lebih baik dari
mereka dalam hal beribadah? Karena kita sudah merasakan cinta kasih dari Tuhan.

Anak-anak dalam sehari berapa kali berdoa? Coba sebutkan kapan waktu berdoa yang
sudah dilakukan setiap hari! Lalu siapa yang rajin membaca Alkitab? Siapa yang selalu
datang ke Sekolah Minggu?

Kesimpulan Pelajaran
Jadi hari ini kita semua diingatkan untuk menjadi murid-murid Yesus yang melakukan
kebaikan dan juga rajin beribadah. Yuk, bersama-sama kita berlomba untuk melakukan
kebaikan bagi sesama dan juga rajin beribadah.

100
Aktivitas : “Mempraktikan perbuatan baik dan ibadah”
a. Langkah Aktivitas
1. GSM membuat undian yang berisi sebagai berikut:
a. Berdoa bagi orang yang dikasihi.
b. Menulis ayat kesukaan.
c. Menulis komentar baik di media sosial milik teman.
d. Menyanyikan lagu rohani kesukaan.
2. ASM mengambil undian dan melakukan sesuai dengan yang didapat.
b. Makna Aktivitas
Tindakan-tindakan tersebut adalah contoh dari tindakan baik dan beberapa bagian
dari ibadah.

101
“PAULUS”

102
Minggu, 12 Februari 2023
(Minggu Biasa V - Minggu ke-6 Setelah Epifani – Hijau)

TEMAN YANG SALING MELENGKAPI


1 KORINTUS 3:1-9

NILAI KRISTIANI
Keberadaan teman adalah untuk saling melengkapi

TOKOH
PAULUS

AYAT INDAH
“5Jadi, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu
menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya. 6Aku
menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.”
(1 Korintus 3:5-6)

URAIAN PELAJARAN

1. Kota Korintus dalam Perjanjian Baru merupakan kota pelabuhan yang


penduduknya sangat beragam dan dinamis. Kebudayaan yang saat itu sangat
berpengaruh adalah kebudayaan Yunani. Meskipun demikian, sebagai kota
pelabuhan yang menjadi pusat perdagangan saat itu, beragam kebudayaan turut
mempengaruhi gaya hidup penduduknya.

2. Penduduk Korintus cenderung mudah menerima perkembangan dan


pembaharuan. Namun di sisi lain, penduduk Korintus cenderung suka memilih
jalannya sendiri, mencoba berbagai hal, dan mencampur segala sesuatu yang
mereka senangi, termasuk agama.

3. Paulus dalam upaya melakukan pemberitaan dan pemeliharaan iman menuliskan


surat untuk memberi semangat, nasihat, serta ajaran bagi jemaat di Korintus. Surat
yang ia tuliskan memiliki tujuan untuk meluruskan berbagai kesalahpahaman yang
dianut oleh jemaat Korintus sebagai jemaat baru. Mengenai perihal tersebut
dituliskan secara tersirat dalam 1 Korintus 3:1-2 yang menegaskan kondisi belum
matangnya pengetahuan dan tindakan jemaat Korintus.

103
4. Salah satu konflik yang ingin diluruskan oleh Paulus adalah jemaat yang membagi
diri atau beragumen mengenai kebenaran serta posisi Paulus dan Apolos.
Pemberitaan dan pemeliharaan iman yang dilakukan oleh Paulus dan Apolos
justru menjadi ajang saling merendahkan antar jemaat yang menganggap dirinya
lebih baik karena termasuk dalam golongan Paulus atau golongan Apolos.

5. Paulus dalam suratnya mencoba untuk meluruskan kesalahpahaman yang


berkembang di jemaat. Ia menegaskan bahwa Apolos bukanlah lawannya,
melainkan rekan dalam pelayanan. Paulus memberitahukan bahwa mereka
memiliki bagian masing-masing di dalam pelayanan dan tidak ada yang lebih
tinggi maupun rendah. Pusat dari iman yang sesungguhnya adalah Tuhan, tidak
peduli siapa pun yang diberikan kesempatan untuk menyebarkan Injil.

6. Dalam 1 Korintus 3:1-9 Paulus menegaskan kepada jemaat di Korintus bahwa


relasinya dengan Apolos bukanlah lawan, melainkan rekan pelayanan yang
melaksanakan bagiannya masing-masing. Mereka berdua saling melengkapi agar
semua orang mendengar dan percaya tentang Tuhan.

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : “Halo anak-anak, siapa yang senagn bisa mengikuti Sekolah Minggu?”
ASM : angkat tangan
GSM : “Siapa yang senang bertemu dengan teman-teman atau kakak-kakak Sekolah
Minggu?”
ASM : angkat tangan
GSM : “Kalau begitu mari berikan salam kepada semua teman dan kakak-kakak. Ayo
saling bersalaman atau boleh juga tos, sambil tersenyum ya!”
ASM : saling menyapa
GSM : “Senang sekali ya bisa bertemu dengan teman-teman yang terkasih. Mari
bersama-sama kita bernyanyi dengan penuh sukacita!”
2. Pujian: “Aku anak Raja, engkau anak Raja”
3. Doa Pembukaan
4. Pujian Persiapan Firman: “Firman-Mu P’lita Bagi Kakiku”
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: KJ 302 “Ku B’ri Persembahan”
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Roti dan Mentega”

104
PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
Pembukaan
Halo anak-anak, hari ini kita akan mendengarkan cerita tentang kelingking dan ibu jari.
Siapa yang sudah siap? (tunggu jawaban ASM) Ayo bersama-sama kita mendengarkan
cerita kelingking dan ibu jari.

Penyampaian Pelajaran (Cerita Menggunakan Boneka)


Ibu jari : “Halo kelingking, bagaimana kabarmu?”
Kelingking : “Halo ibu jari, sebenarnya aku sedang merasa sangat sedih.”
Ibu jari : “Lho ada apa? Coba cerita, barangkali aku dan teman-teman bisa
membantu.”
Kelingking : “Aku ingin menjadi seperti jari-jari yang lain.”
Ibu jari : “Lho mengapa kamu merasa begitu?”
Kelingking : “Coba lihatlah aku. Aku paling kecil dan paling pendek di antara jari-jari yang
lain.” (dengan wajah sedih)”
Ibu jari : “Memangnya kenapa kalau kamu jari yang paling kecil dan pendek?”
Kelingking : “Aku merasa tidak memiliki kelebihan apapun, sedangkan jari telunjuk sering
dipakai untuk menunjuk, jari tengah paling panjang, jari manis sering
dipakaikan cincin, ibu jari sering digunakan untuk memuji orang lain.”
Ibu jari : “Tuhan menciptakan kita dengan kelebihan masing-masing. Lihat, banyak
orang mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking orang lain saat
mengucapkan janji.”
Kelingking : “Benarkah begitu?”
Ibu jari : “Iya, maka dari itu tidak perlu ingin menjadi sama seperti yang lain. Kita
semua bisa saling melengkapi, saling menolong karena kita berbeda-beda.”
Kelingking : “Memangnya benar begitu?”
Ibu jari : “Tentu saja. Coba bayangkan kalau semua jari adalah ibu jari atau telunjuk,
pasti tidak akan nyaman. Kita semua memang diciptakan untuk saling
melengkapi satu dengan yang lain.”

105
Kelingking : “Wah senang sekali aku mendengarnya. Aku tidak sedih lagi, sekarang aku
senang bisa menjadi bagian dari teman-teman semua. Terimakasih ibu jari!”
Ibu jari : “Sama-sama. Mari berpelukan.”

Kesimpulan Pelajaran
Anak-anak, semua orang diciptakan berbeda-beda. Anak-anak pasti berbeda dengan
kakak atau adik, juga berbeda dari teman-teman. Tetapi perbedaan itu justru menjadi hal
yang baik karena kita semua bisa saling melengkapi seperti Paulus dan Apolos. Mereka
berbeda kelebihan dan kekurangannya tetapi mereka bersama-sama saling melengkapi
untuk menceritakan kuasa dan kasih Tuhan kepada banyak orang.

Aktivitas : Mewarnai
a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Pensil Warna
2. Gambar pola telapak tangan dengan jari-jari yang tersenyum
b. Langkah Pembuatan:
ASM mewarnai gambar.
c. Makna Aktivitas
ASM belajar mengenai perbedaan yang saling melengkapi.

106
KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
Halo anak-anak, siapa yang suka olahraga bulutangkis? Apakah anak-anak tahu ragam
pemain dalam bulutangkis? Pertama ada pemain tunggal yakni yang bermain satu lawan
satu. Pemain tunggal ada yang tunggal putra, ada juga yang tunggal putri. Selain pemain
tunggal, ada juga pemain ganda yakni dua lawan dua. Ada ganda putra yang terdiri dari
dua laki-laki dalam satu tim, ada ganda putri yakni dua perempuan dalam satu tim, dan
ada ganda campuran yakni satu laki-laki dan satu perempuan dalam satu tim.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Di Indonesia banyak sekali pemain bulutangkis yang berprestasi. Salah satu yang terkenal
adalah pasangan ganda campuran yang bermana Liliana Natsir dan Tontowi Ahmad.
Liliana Natsir dan Tontowi Ahmad memenangkan banyak sekali pertandingan sehingga
berhasil memperoleh berbagai medali emas. Mereka bahkan mendapat peringkat pertama
di dunia pada tahun 2018.

Gambar diunduh dari https://bravaradio.com/emas-olimpiade-indonesia-sempurnanya-tontowi-ahmad-dan-liliyana-natsir/

107
Mari perhatikan foto Liliana Natsir dan Tontowi Ahmad. Siapa yang bisa menyebutkan apa
saja perbedaan mereka? Yang satu laki-laki dan yang lain perempuan, tinggi tubuh mereka
berbeda, usia pun berbeda, mereka juga berbeda suku serta agama. Tetapi semua itu
tidak menjadi masalah di lapangan. Tontowi Ahmad tidak menganggap Liliana lemah
karena ia perempuan, sebaliknya Liliana juga tidak menghina Tontowi yang lebih muda.

Liliana Natsir dan Tontowi Ahmad tidak bersaing satu dengan yang lainnya. Mereka adalah
teman yang saling melengkapi. Dengan demikian mereka berhasil memperoleh prestasi
yang membanggakan. Demikian juga dengan Paulus dan Apolos, mari kita membaca 1
Korintus 3:1-9. Mereka berdua sama-sama berusaha untuk menceritakan kabar tentang
Tuhan Yesus kepada semua orang. Namun banyak orang malah membanding-bandingkan
mereka berdua. Lalu Paulus menjelaskan kepada semua orang bahwa mereka adalah
teman yang saling melengkapi.

Kesimpulan Pelajaran
Anak-anak semua juga demikian. Semua memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing. Tetapi kita tidak perlu selalu bersaing dengan kakak, adik, atau teman-teman yang
lain. Kita justru dapat bekerjasama, saling melengkapi satu sama lain.

Aktivitas : “Merangkai bunga”


a. Bahan yang Dibutuhkan
1. Gambar kelopak bunga
2. Gambar tangkai
3. Gambar daun
4. Pensil warna
5. Lem
6. Kertas untuk dasar, bisa HVS putih
b. Langkah Pembuatan:
1. GSM membagikan bagian-bagian bunga kepada ASM.
2. ASM diminta untuk mewarnai bagian mereka masing-masing.
3. ASM diminta untuk mencari teman yang memiliki bagian bunga lainnya.
4. Setiap bagian bunga ditempelkan di kertas dasar untuk membentuk bunga.
c. Makna Aktivitas
ASM belajar bahwa teman bisa saling melengkapi.

Keterangan: membutuhkan gambar bagian-bagian bunga yang bisa diwarnai


untuk ditempel.

108
KELAS BESAR

KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
GSM membagi kertas kegiatan yang sudah disiapkan (kertas kegiatan dilampirkan dalam
bahan ini). ASM diminta untuk mengisi setiap bagian yang sudah disediakan. Setelah
selesai mengerjakan, ASM diminta untuk mencari satu teman yang jawabannya berbeda,
paling tidak tiga perbedaan. ASM diberi kesempatan untuk menceritakan tentang
kesukaan mereka kepada teman kelompok. Mereka diminta untuk menjelaskan alasan
mereka menyukai hal tersebut, nilai moral, atau fakta unik yang bisa mereka sampaikan.
GSM meminta masing-masing anak untuk menceritakan hal-hal baru yang mereka
dapatkan setelah mendengar cerita dari teman dalam kelompoknya.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Anak-anak dari kegiatan ini kita bisa belajar bahwa ternyata kita bisa belajar banyak hal
dari teman-teman yang lain. Kita bisa saling melengkapi dengan pengetahuan-
pengetahuan yang kita miliki. Tidak selalu keberadaan orang lain menjadi pesaing bagi
kita. Begitu juga Paulus dan Apolos, mari kita baca kisah mereka dalam 1 Korintus 3:1-9.

Paulus dan Apolos merupakan murid-murid Tuhan yang menyebarkan kisah Tuhan Yesus
kepada banyak orang. Mereka menceritakan kabar keselamatan yang diberikan oleh
Tuhan Yesus agar lebih banyak orang yang mengetahuinya. Namun ternyata banyak orang
justru membanding-bandingkan Paulus dan Apolos. Maka dari itu Paulus menegaskan
bahwa ia dan Apolos bukanlah pesaing melainkan adalah teman di dalam pelayanan.
Pelayanan yang mereka berdua lakukan justru saling melengkapi sehingga lebih banyak
orang percaya kepada Tuhan Yesus.

Kesimpulan Pelajaran
Jadi anak-anak, teman seharusnya saling melengkapi dan tidak selalu harus bersaing satu
dengan yang lainnya. Dengan saling melengkapi, kita bisa belajar banyak hal dan
melakukan hal-hal baik bersama-sama.

109
Aktivitas : “Kesukaanku”
a. Bahan yang Dibutuhkan
1. Gambar aktivitas mengisi “Kesukaanku”
2. Pensil/pulpen
b. Langkah Pengerjaan
1. GSM memperbanyak gambar “Kesukaanku” sejumlah ASM
2. GSM membagikan gambar “Kesukaanku” dan pensil/pulpen
3. ASM mengisi di kolom “Kesukaanku”
c. Makna Aktivitas
Anak-anak dapat mengenal dan mengetahui kesukaan atau talenta yang dimiliki dan
dapat saling melengkapi dengan teman-temannya.

110
Aktivitas
Kelas PAUD

111
Kelas Kecil

112
Kelas Besar

113
“SIMON PETRUS”

114
Minggu, 19 Februari 2023
(Minggu Transfigurasi - Putih)

BUKAN MAUKU, TAPI MAUMU


MATIUS 17:1-9

NILAI KRISTIANI
Mendengarkan dan melakukan perintah Tuhan

TOKOH
SIMON PETRUS

AYAT INDAH
5
Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan
dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-
Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."
(Matius 17:5)

URAIAN PELAJARAN

1. Minggu Transfigurasi merupakan penghayatan terhadap peristiwa Tuhan Yesus


yang dimuliakan di atas gunung. Peristiwa tersebut menjadi pertanda mengenai
penggenapan tentang penderitaan, kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus, Sang
Mesias.

2. Peristiwa pemuliaan Tuhan Yesus terjadi secara menakjubkan melalui dua


keajaiban yang disaksikan oleh Petrus, Yakobus, dan Yohanes. Keajaiban yang
pertama adalah perubahan yang terjadi pada Tuhan Yesus. Perubahan tersebut
terjadi pada rupa, wajah yang bercahaya, dan pakaian yang bersinar. Keajaiban
yang kedua adalah hadirnya Musa dan Elia di samping Tuhan Yesus.

3. Keajaiban-keajaiban yang terjadi sebenarnya mengandung pesan mengenai


rangkaian keselamatan oleh Tuhan Yesus sekaligus penggenapan dari beragam
nubuat mengenai Sang Mesias. Rupa dan pakaian Yesus yang bersinar dilanjutkan
dengan suara Tuhan Allah meneguhkan kemuliaan Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamat. Keberadaan Musa dan Elia melambangkan taurat dan para nabi yang
terlebih dahulu telah diberikan hikmat oleh Tuhan untuk memberitakan nubuat
tentang Sang Mesias.

115
4. Keajaiban-keajaban yang disaksikan para murid membuat mereka terkesima.
Penulis secara khusus mencatat respons Simon Petrus yang merasa sangat
bahagia dan ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersama Musa dan Elia.
Respons Petrus sebenarnya sangat manusiawi sebab ia berjumpa dengan tokoh-
tokoh besar dalam sejarah kehidupan bangsanya. Namun respons manusiawi
Simon Petrus mendapat sorotan sebab Tuhan Allah memberi jawab secara
langsung dengan memberikan pernyataan, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-
Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."

5. Penjelasan mengenai posisi Tuhan Yesus sebagai Sang Anak mengingatkan para
murid untuk mengutamakan perintah Tuhan Yesus daripada melakukan apa yang
mereka inginkan.

6. Minggu Transfigurasi menegaskan para murid mengenai pentingnya mendengarkan


Tuhan Yesus. Beberapa kejadian mungkin dapat memukau para murid sehingga
mereka ingin melakukan sesuatu seturut kehendak mereka, namun hal utama
yang harus dilakukan para murid adalah mendengarkan perintah Tuhan.

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : “Halo anak-anak, siapa yang tadi bisa bangun sendiri tanpa dibangunkan oleh
orang tua?”
ASM : angkat tangan
GSM : “Siapa yang pagi ini semangat berangkat Sekolah Minggu?”
ASM : angkat tangan
GSM : “Kalau begitu mari berbagi semangat dengan teman-teman dan kakak-kakak
Sekolah Minggu ya! Sekarang ayo menunjukkan wajah lucu ke teman-teman
dan kakak-kakak!”
ASM : saling menunjukkan wajah lucu
GSM : “Mari dengan penuh semangat kita memuji Tuhan!”
2. Pujian: “Dari Terbit Matahari”
3. Doa Pembukaan
4. Pujian Persiapan Firman: “Ku Siapkan Hatiku Tuhan”
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Sungguh Ku Bangga Bapa”
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: KJ 370 “Ku Mau Berjalan dengan Jurusl’amatku”

116
PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
Pembukaan
Halo anak-anak, hari ini kita akan bermain bersama. Ada dua kakak yang akan berdiri dan
mengajak anak-anak melakukan sesuatu. Anak-anak boleh memilih mau mengikuti kakak
yang mana.

Penyampaian Pelajaran (Cerita dan Bermain)


1. Anak-anak yang bangun pagi langsung berdoa ayo mendekat ke kakak A dan menepuk
tangan kakak A. Sedangkan anak-anak yang bangun pagi melakukan hal lain seperti
menangis, bermain, minum, mendekat ke kakak B dan menepuk tangan kakak B.
2. Sekarang ganti lagi ya. Anak-anak yang sebelum makan berdoa terlebih dahulu mendekat
ke kakak A sambil melambaikan tangan kepada kakak A. Tetapi anak-anak yang sebelum
makan tidak berdoa, mendekat ke kakak B sambil melambaikan tangan kepada kakak B.
3. Kita lanjutkan ya anak-anak. Untuk anak-anak yang lebih sering patuh kepada orang tua,
mendekat ke kakak A dan berjabat tangan dengan kakak A. Anak-anak yang lebih sering
membantah orang tua, mendekat ke kakak B dan berjabat tangan dengan kakak B.
4. Yang terakhir ya anak-anak. Anak-anak yang lebih senang ke Sekolah Minggu
mendekat ke kakak A sambil menari bersama kakak A. Sedangkan anak-anak yang
lebih suka bermain atau menonton daripada ke Sekolah Minggu mendekat ke kakak
B sambil menari ya. (anak-anak berjalan sambil diajak bernyanyi Jalan Serta Yesus)
5. Ayo sekarang anak-anak kembali duduk di tempat masing-masing. Siapa yang tadi
lebih sering mendekat ke kakak A? Siapa yang lebih sering mendekat ke kakak B?
6. Anak-anak yang sering ke kakak A berarti sudah banyak melakukan kegiatan seperti yang
diinginkan oleh Tuhan. Nah, baik anak-anak yang sudah sering medekat ke kakak A atau
tidak kita harus belajar untuk lebih sering mengikuti keinginan Tuhan dan keinginan sendiri.
7. Simon Petrus dulu juga begitu, dia melakukan apa yang ia inginkan. Tetapi Simon
Petrus belajar untuk mengikuti apa yang Tuhan Yesus inginkan.

Kesimpulan Pelajaran
Anak-anak, semua orang pasti ingin melakukan hal-hal yang mereka senangi. Tetapi kita
harus memilih untuk melakukan apa yang Tuhan inginkan. Misalnya ketika kita ingin
segera makan, kita harus belajar untuk bersyukur atas makanan yang Tuhan berikan. Maka
dari itu kita harus berdoa dulu walaupun sudah sangat ingin makan.

117
KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Halo anak-anak, hari ini kita akan bermain bersama. Setiap anak akan dibagi mahkota oleh
kakak-kakak. Ayo semuanya mengumpulkan hiasan untuk ditempelkan pada mahkota.
Bagaimana ya cara mengumpulkan hiasannya? Anak-anak akan mendapatkan hiasan-
hiasan dari kakak Sekolah Minggu setelah memilih jawaban dari pertanyaan yang akan
kakak bacakan. Sudah siap semua?

Penyampaian Pelajaran (Cerita dan bermain)


Anak-anak silakan memilih, mana yang lebih sering anak-anak lakukan. Jika sudah memilih
silakan datang ke Kakak A atau B untuk mendapat hiasan mahkota.

Kakak A (hiasan berupa wajah gembira) Kakak B (hiasan berupa salib)


Rajin berdoa Masih perlu diingatkan untuk berdoa
Membantu orang tua di rumah Sibuk bermain sendiri di rumah
Rajin dan tekun belajar Malas belajar
Berteman dengan siapa saja Memilih-milih teman
Rajin ibadah ke Sekolah Minggu Tidak mau ibadah ke Sekolah Minggu
Senang berbicara jujur Senang berbicara bohong
Senang menolong teman Senang mengganggu teman
Guru Sekolah Minggu memandu anak-anak untuk memilih dan menunggu hingga
semua anak selesai.

Anak-anak siapa yang lebih banyak mendapat gambar wajah? Siapa yang lebih banyak
mendapat gambar Salib? Anak-anak, semakin banyak gambar Salib yang didapatkan
berarti semakin banyak hal-hal yang anak-anak lakukan sesuai dengan apa yang Tuhan
inginkan. Sekarang mari kita bersama-sama mendengarkan firman Tuhan yang terdapat
dalam Matius 17:1-9.

Pada waktu itu, Simon Petrus sangat senang dan bangga karena bisa bertemu dengan
Musa dan Elia. Oleh karena terlalu kagum, Simon Petrus ingin menghabiskan waktu lebih
banyak bersama mereka. Maka ia menawarkan diri untuk membangun tenda bagi Tuhan
Yesus, Musa, dan Elia. Simon Petrus lupa bahwa ia seharusnya melakukan apa yang

118
diperintahkan oleh Tuhan Yesus, bukan malah melakukan apa yang ia inginkan. Setelah
itu, Tuhan mengingatkan bahwa para murid seharusnya melakukan apa yang diperintahkan
Tuhan dan bukan melakukan keinginannya sendiri.

Kesimpulan
Anak-anak, semua orang pasti ingin melakukan hal-hal yang mereka senangi. Kita anak-
anak Tuhan juga demikian, kita harus melakukan apa yang diinginkan oleh Tuhan dan
bukan kita sendiri. Jika Tuhan menginginkan agar kita mengasihi orang lain, maka kita
harus berbuat demikan dan bukan malah menyakiti orang lain.

Aktivitas : “Membuat Mahkota”


a. Bahan yang Dibutuhkan
1. Pola mahkota
2. Gambar ikon wajah gembira
3. Gambar Salib
4. Pensil warna
5. Lem
b. Langkah Pembuatan:
1. Pola mahkota dan hiasan gambar sudah diberikan di awal.
2. ASM mewarnai pola mahkota dan hiasan-hiasan yang sudah didapatkan.
3. ASM menempel hiasan pada mahkota.
4. ASM menempel pola mahkota agar bisa dipakai.
c. Makna Aktivitas
ASM belajar memilih untuk melakukan apa yang Tuhan kehendaki daripada keinginannya
sendiri.

Keterangan: membutuhkan pola mahkota, gambar wajah gembira, gambar salib.

119
120
KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
GSM menyiapkan koran, gunting, tali rafia, lem, dan selotip. GSM membagi ASM menjadi
dua kelompok dan memberikan petunjuk kepada masing-masing kelompok.

Kelompok A
Buatlah seekor hewan dengan menggunakan kertas koran yang telah disediakan.
Gunakanlah seluruh alat yang disediakan oleh Guru Sekolah Minggu. Berdiskusilah
dengan teman-teman dalam kelompok A untuk memutuskan hewan yang akan dibuat.
Jangan beritahukan petunjuk ini kepada teman-teman dari kelompok lain.

Kelompok B
Jangan tunjukkan petunjuk ini kepada kelompok A. Kelompok A mendapat petunjuk
pelaksanaan yang PALSU. Ini adalah petunjuk yang ASLI. Tunggu sampai teman-teman A
berdiskusi untuk merancang apa yang akan mereka buat. Kelompok B tidak boleh
mendekat dan hanya bisa memberi saran dari jauh. Tugas kelompok B adalah:
1. Meyakinkan kelompok A bahwa mereka harus membuat bunga dari koran yang
telah disediakan.
2. Meminta kelompok A untuk tidak menggunakan selotip yang disediakan.

GSM memberikan waktu bagi kelompok A dan B melaksanakan perintah, setelah itu
mengajak mereka berdiskusi bersama.

Penyampaian Pelajaran (Diskusi dan Cerita)


Anak-anak dari kelompok A tolong bacakan perintah yang didapatkan (Kelompok A
membacakan). Sekarang giliran anak-anak kelompok B membacakan perintah yang
didapatkan (Kelompok B membacakan). Apa yang anak-anak kelompok A rasakan ketika
teman-teman kelompok B menyampaikan pendapat mereka? Apa yang membuat anak-
anak kelompok A mau mendengarkan perkataan teman-teman kelompok B? (Berikan
kesempatan untuk kelompok A menceritakan pengalaman mereka). Sekarang mari
mendengarkan pengalaman kelompok B. Bagaimana rasanya ketika teman-teman A tidak
mau mendengarkan perkataan kalian? Bagaimana upaya kalian agar mereka melakukan
yang benar? (Berikan kesempatan untuk kelompok B menceritakan pengalaman mereka.)

121
Anak-anak, terkadang apa yang ingin atau akan kita lakukan tidak sesuai dengan
kehendak Tuhan, walaupun kita mengira bahwa tindakan tersebut adalah tindakan yang
baik dan benar. Simon Petrus juga pernah berbuat demikian. Mari kita membaca Matius
17:1-9. Saat itu Tuhan Yesus dimuliakan di atas gunung. Seperti yang sudah kita baca, rupa
Yesus berubah dan bercahaya. Selain itu, tampak juga Musa dan Elia di sisi Tuhan Yesus.

Simon Petrus yang menyaksikan hal-hal mengagumkan di hadapannya mengusulkan hal


yang sebenarnya baik. Ia ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan Musa dan Elia,
maka ia menawarkan diri untuk membangun tenda bagi Tuhan Yesus, Musa, dan Elia. Tapi
ternyata keinginan Simon Petrus tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Maka Tuhan
memperingatkan Simon Petrus untuk mendengarkan perintah Tuhan Yesus.

Kesimpulan Pelajaran
Anak-anak, semua orang pasti ingin melakukan hal-hal yang mereka senangi. Kita anak-
anak Tuhan juga demikian, kita harus melakukan apa yang diinginkan oleh Tuhan dan
bukan kita sendiri. Jika Tuhan menginginkan agar kita mengasihi orang lain, maka kita
harus berbuat demikan dan bukan malah menyakiti orang lain.

122
“ADAM & HAWA”

123
Minggu, 26 Februari 2023
(Minggu Pra-Paskah I - Ungu)

BERANI MENOLAK “SAY NO!”


KEJADIAN 2:15-17; 3:1-7

NILAI KRISTIANI
Menjadi taat kepada Tuhan.

TOKOH
ADAM DAN HAWA

AYAT INDAH
“Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap
kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia
mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang
bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.”
(Kejadian 3:6)

URAIAN PELAJARAN

1. Kejadian 2:15-17, 3:1-7 menceritakan mengenai kisah Adam dan Hawa di Taman
Eden. Kehidupan di Taman Eden sebenarnya menceritakan mengenai suasana
hidup manusia bersama dengan Tuhan dan makhluk hidup lain yang damai nan
indah. Tugas manusia adalah mengusahakan dan menjaga keharmonisan di
Taman Eden. Tugas tersebut adalah tanggung jawab sebagai makhluk yang
diciptakan segambar dan serupa dengan Tuhan.

2. Kehidupan manusia dan makhluk hidup di Taman Eden terbingkai dalam


kebebasan yang baik. Hanya satu peraturan yang harus ditaati oleh manusia yakni
tidak boleh memakan buah pengetahuan yang baik dan yang jahat. Peraturan
tersebut sebenarnya diberikan untuk manusia, demi kebaikan manusia yakni tidak
terbuka pengetahuannya akan hal-hal yang jahat.

3. Adam dan Hawa akhirnya melanggar peraturan yang ditetapkan oleh Tuhan bagi
mereka. Ular menggoda Hawa dengan tawaran menjadi sama seperti Tuhan,

124
jika memakan buah pengetahuan yang baik dan yang jahat. Hawa menurut saja
dan memakan buah itu. Tak lupa ia mengajak Adam untuk memakan buah
tersebut. Adam pun tidak menolak dan memakan buah itu.

4. Pelanggaran yang dilakukan Adam dan Hawa terjadi ketika mereka tidak bisa
menolak untuk melakukan tindakan yang tidak berkenan di hadapan Tuhan.
Keberanian dan kemauan menolak merupakan tindakan yang diperlukan untuk
menjaga ketaatan kepada Tuhan.

5. Dalam menjalani kehidupan, anak-anak perlu dibekali keberanian untuk menolak.


Keberanian tersebut bermanfaat untuk menjaga ketaatan dan keamanan anak-
anak.

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : `“Halo anak-anak, bagaimana kabarnya hari ini?”
ASM : `. . .(tunggu jawaban ASM)
GSM : `“Siapa yang masih mengantuk?”
ASM : `angkat tangan
GSM : `“Siapa yang siap memuji nama Tuhan?”
ASM : `angkat tangan
GSM : `“Sebelum bersama-sama memuji Tuhan, ayo memberi senyum pada teman-
teman!”
ASM : `saling memberi senyum
GSM : “Wah indah sekali senyumnya! Mari memuji Tuhan yang memberi banyak
sukacita bagi kita!”
2. Pujian: “Adalah Sukacita di Hatiku”
3. Doa Pembukaan
4. Pujian Persiapan Firman: KJ 184 “Yesus Sayang Padaku”
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “B’ri Syukur”
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Jalan Serta Yesus”

125
PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD

Pembukaan
Anak-anak, hari ini kita akan belajar mengenai ketaatan dan keberanian menolak. Siapa
yang ingin menjadi contoh untuk teman-teman semua? GSM bisa memilih beberapa anak

Penyampaian Pelajaran (Cerita dan Bermain Peran)


GSM A : “Anak-anak, siapa yang pernah mendengar cerita tentang Adam dan Hawa?”
ASM : (ASM angkat tangan)
GSM A : “Adam dan Hawa tinggal di sebuah tempat yang bernama Taman Eden. Di
Taman Eden ada sebuah peraturan yang harus diaati, yakni mereka tidak boleh
memakan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat. Buah apa
yang tidak boleh dimakan anak-anak?”
ASM : Buah pengetahuan yang baik dan yang jahat
GSM A : “Benar sekali. Tetapi suatu hari, ular menggoda Hawa agar Hawa mau memakan
buah pengetahuan yang baik dan yang jahat. Hawa pun mau memakannya, ia
juga mengajak Adam untuk memakan buah tersebut. Akhirnya Adam dan Hawa
melanggar perintah Tuhan dengan memakan buah tersebut.”
GSM A : “Nah, anak-anak hari ini kita harus belajar untuk berani menolak hal-hal yang
tidak baik. Contohnya, apakah boleh menerima dan memakan makanan dari
orang asing?”
ASM : (tunggu jawaban ASM)
GSM A : “Apakah anak-anak boleh ikut jika diajak pergi oleh orang asing?”
ASM : (tunggu jawaban ASM)
GSM A : “Ingat ya, anak-anak, kita tidak boleh menerima dan memakan makanan dari
orang asing apalagi tanpa izin dari orang tua. Kita juga tidak boleh ikut jika diajak
pergi oleh orang asing. Kita harus berani menolak ya! Sekarang kakak pergi
sebentar untuk mempersiapkan barang-barang aktivitas ya.”
GSM lain menggunakan topeng atau masker dan topi agar tidak dikenali, atau mengajak
jemaat lain yang tidak terlalu dikenali oleh anak-anak.
GSM B : “Anak-anak siapa mau kue/permen? Yang mau permen/kue ayo ikut kakak
keluar.” (menunggu respons anak-anak)
GSM A : “Hayo siapa yang tadi mau diajak kakak ini? Ingat ya kita harus berani menolak
jika diajak atau ditawari makanan oleh orang yang tidak dikenal. Ayo semuanya
bersama-sama katakan “tidak mau kakak”!”

126
Kesimpulan Pelajaran
Anak-anak, kita hari ini belajar untuk berani menolak jika diajak pergi oleh orang asing,
ditawari makanan oleh orang asing, dan diajak melakukan hal-hal buruk lainnya.

Aktivitas : “Mewarnai”
a. Bahan Yang Dibutuhkan:
1. Pola lingkaran yang diberi tulisan Say No!
2. Double tip
3. Sedotan
4. Pensil warna
b. Langkah Pembuatan:
1. ASM mewarnai gambar.
2. ASM menempelkan sedotan di balik gambar yang sudah diberi double tip
sebelumnya oleh GSM.
c. Makna Aktivitas
ASM belajar untuk berani menolak.

127
128
KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
Halo anak-anak, kakak memiliki teman yang bernama Dino. Dino sedang mengalami
kebingungan. Apakah anak-anak mau membantu Dino? (tunggu jawaban ASM)

Penyampaian Pelajaran (Cerita Menggunakan Boneka)


Dino : “Halo, teman-teman. Perkenalkan namaku Dino”
ASM : “Halo, Dino!”
Dino : “Teman-teman, Dino bingung sekali ini, apakah Dino boleh bercerita?”
ASM : “Boleh!”
Dino : “Tadi Dino ditawari oleh om dan tante yang tidak dikenal untuk pergi bersama
besok pagi. Katanya besok Dino akan dijemput oleh om dan tante di sekolah.
Menurut teman-teman apakah Dino boleh ikut mereka?
ASM : (tunggu jawaban ASM)
Dino : “Tapi kata om dan tante, besok Dino diajak pergi ke taman bermain dan membeli
es krim yang banyak. Dino boleh ikut tidak?”
ASM : (tunggu jawaban ASM)
Dino : “Kata om dan tante itu, besok Dino juga tidak perlu belajar di sekolah dan tidak
perlu mengerjakan PR. Boleh tidak?”
ASM : (tunggu jawaban ASM)
GSM : “Anak-anak apakah Dino boleh pergi bersama om dan tante?”
ASM : (tunggu jawaban ASM)
GSM : “Dino, Dino ‘kan tidak mengenal om dan tante. Maka Dino tidak boleh ikut
mereka. Nanti orang tua dan keluarga Dino pasti khawatir jika Dino pergi
bersama mereka. Dino juga harus belajar di sekolah bersama teman-teman
supaya dapat mempelajari hal-hal baru. Dino juga harus menyelesaikan
tanggung jawab yaitu mengerjakan PR.”
Dino : “Lalu bagaimana jika om dan tante tetap mengajak, Kak?”
GSM : “Dino harus berani menolak. Di Alkitab ada lho cerita dua manusia yang jauh
dari Tuhan karena mereka tidak berani menolak tawaran yang tidak baik. Ayo
bersama-sama kita membaca Kejadian 2:15-17; 3:1-7.”

129
GSM : “Adam dan Hawa tidak boleh memakan buah pengetahuan yang baik dan yang
jahat. Namun ketika ular menggoda, Hawa tidak menolak. Begitu juga dengan
Adam ketika diajak makan bersama buah itu dengan Hawa. Oleh karena tidak
mau menolak, Adam dan Hawa justru melanggar perintah Tuhan. Akhirnya
mereka berdua hidup jauh dari Tuhan.”

Kesimpulan Pelajaran
Jadi anak-anak, hari ini kita semua diingatkan bahwa untuk taat kepada Tuhan, untuk
melakukan yang baik dan benar, kita terkadang memerlukan keberanian untuk menolak.

Aktivitas : Mewarnai dan Menempel


a. Bahan yang Dibutuhkan
1. Pola telapak tangan
2. Pensil warna
3. Gunting
4. Double tip
5. Sedotan
b. Langkah Pembuatan:
1. ASM mewarnai pola telapak tangan yang sudah disediakan.
2. ASM dibantu GSM menggunting pola telapak tangan.
3. ASM menempelkan pola telapak tangan pada sedotan.
c. Makna Aktivitas
ASM untuk berani menolak.

130
131
KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
GSM membagi ASM ke dalam tiga kelompok untuk melakukan permainan.
1. Setiap kelompok diminta untuk memilih satu pemain yang akan ditutup matanya dan
menerima perintah.
2. Perwakilan kelompok yang ditutup matanya diminta untuk mengambil barang sesuai
dengan petunjuk dari kelompoknya.
3. Tugas kelompok lawan adalah mengecoh perwakilan tersebut.
4. Masing-masing anggota kelompok secara bergantian memberikan petunjuk.
5. Jika perwakilan merasa bahwa petunjuk diberikan oleh lawan, maka ia harus berkata
tidak. Sedangkan jika perwakilan merasa bahwa petunjuk diberikan oleh teman
kelompoknya, ia harus berjalan atau bertindak sesuai petunjuk tersebut.
6. Setiap perwakilan bermain secara bergantian dengan batas waktu 3 menit.

Penyampaian Pelajaran (Cerita dan Diskusi)


Anak-anak yang tadi menjadi perwakilan kelompok, mari menceritakan pengalaman yang
didapatkan selama bermain. Apa yang menjadi tantangan ketika melakukan tugas?
Bagaimana cara yang dilakukan agar dapat menyelesaikan tugas dengan baik?

Dari permainan ini kita bersama-sama dapat belajar mengenai keberanian untuk menolak.
Sejak awal anak-anak sudah diberitahukan apa yang harus dilakukan yakni mengambil
barang yang ditentukan. Namun dalam perjalanan anak-anak mendapat banyak godaan
untuk mengalihkan atau menggagalkan tujuan semula. Demikian juga dengan Adam dan
Hawa. Mari kita membaca Kejadian 2:15-17; 3:1-7.

Adam dan Hawa diberitahu oleh Tuhan bahwa mereka tidak boleh memakan buah pohon
pengetahuan yang baik dan yang jahat. Namun ketika ular menggoda Hawa, Hawa tidak
menolak. Begitu juga ketika Hawa mengajak Adam untuk memakan buah tersebut, Adam
tidak menolak. Adam dan Hawa yang tidak bisa menolak akhirnya melanggar perintah
Tuhan sehingga mereka menjadi jauh dari Tuhan.

Di dalam kehidupan kita sehari-hari, terkadang ada tawaran-tawaran yang menggiurkan.


Misalnya tawaran untuk mencontek, tawaran untuk mencuri, ajakan untuk berkata kasar,
ajakan untuk bermain gim seharian, atau beragam tawaran lain yang tidak baik dan tidak
benar. Jika tawaran atau godaan itu datang, kita harus berani untuk menolak.

132
Kesimpulan Pelajaran
Hari ini kita semua diingatkan bahwa untuk taat kepada Tuhan, untuk melakukan yang
baik dan benar, kita terkadang memerlukan keberanian untuk menolak.

Aktivitas : “Membuat Pola Telapak Tangan”


a. Bahan yang Dibutuhkan
1. Kertas
2. Pensil warna
3. Gunting
4. Double tip
5. Sedotan
b. Langkah Pembuatan:
1. ASM membuat pola telapak tangan menggunakan telapak tangan masing-
masing
2. ASM mewarnai dan menghias sesuai dengan kreativitas mereka.
3. ASM menuliskan kata “NO!” pada pola telapak tangan.
4. ASM menempelkan pola telapak tangan pada sedotan
c. Makna
ASM belajar untuk berani menolak.

133
134

Anda mungkin juga menyukai