Anda di halaman 1dari 68

Tema Mei 2020

Mempersaksikan Allah dalam Karya Nyata

KURIKULUM ANAK 197 Mei 2020


DAFTAR ISI

Tema Mei 2020


Mempersaksikan Allah dalam Karya Nyata

Minggu, 3 Mei 2020 (Minggu Paskah IV - Putih) .......................................................................... 199


BERSEKUTU MENGUATKANKU

Minggu, 10 Mei 2020 (Minggu Paskah V - Putih) ......................................................................... 203


MEMPERSEMBAHKAN HIDUP UNTUK TUHAN

MINGGU 17 MEI 2020 (Paskah V - Putih) ....................................................................................... 225


KEBENARAN ITU MEMBAHAGIAKAN

Minggu 24 Mei 2020 (Minggu Paskah VII - Putih) ....................................................................... 238


BERTEKUN MENANTIKAN ROH KUDUS

Minggu, 31 Mei 2020 (Minggu Pentakosta – Merah) .................................................................. 251


SATU ROH BERAGAM KARYA

Sinode Gereja-gereja Kristen Jawa


Jl. Dr. Sumardi No. 8 & 10 Salatiga 50711
No. Rek: BritAmaBisnis 0081-01-000589-56-1 a/n Sinode GKJ
Telp: 0298.326684 email: sinode@gkj.or.id WA Center: +62 856 4066 6663 website: www.gkj.or.id

Pemesanan dan berlangganan hubungi WA Center Sinode GKJ,


Toko Buku Kristen terdekat atau melalui toko online dengan akun GKJ Shop

KURIKULUM ANAK 198 Mei 2020


Minggu, 3 Mei 2020 (Minggu Paskah IV - Putih)

BERSEKUTU MENGUATKANKU
Kisah Para Rasul 2:42-47

NILAI KRISTIANI
Bersekutu saling mendukung dan menguatkan.

AYAT INDAH
“Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka
adalah kepunyaan bersama.”
(Kisah Para Rasul 2:44)

URAIAN PEMBELAJARAN
1. Perikop ini menggambarkan bagaimana jemaat yang pertama hidup berkomunitas.
Jemaat perdana ini bertekun dalam pengajaran para rasul, dalam persekutuan. Mereka
memecahkan roti dan berdoa. Ketekunan jemaat yang pertama ini menunjukkan
kesediaan dan komitmen mereka untuk senantiasa menerima keberadaan orang lain
dalam hidup mereka dan hidup bersekutu dengan orang lain tersebut di dalam Allah.

2. Ketekunan jemaat yang pertama ini nampak dalam empat aktivitas.


Pertama, mereka bertekun dalam pengajaran para rasul. Memang Lukas, sebagai penulis
kisah para rasul, tidak menjelaskan isi pengajaran para rasul dalam perikop ini. Karena
nampaknya yang menjadi penekanan Lukas adalah bahwa jemaat yang pertama begitu
tekun dalam mempelajari apa yang disampaikan para rasul kepada mereka.
Kedua, mereka bertekun dalam persekutuan. Ketekunan dalam persekutuan ini
menunjukkan adanya keintiman dan kesediaan untuk berbagi sebagai wujud saling
memperdulikan – baik berbagi waktu, tenaga, materi di antara sesama anggota jemaat.
Ketiga, mereka sering berkumpul untuk memecahkan roti. Memecahkan roti dapat
mengarah kepada perjamuan kudus dan perjamuan makan biasa atau jamuan kasih.
Oleh karena itu, tindakan ini tidak hanya menunjukkan ketekunan jemaat yang pertama
dalam melaksanakan perjamuan kudus, namun juga menunjukkan keramah-tamahan
atau hospitalitas. Apalagi dalam tradisi gereja awal, perjamuan kudus merupakan bagian
dari perjamuan makan bersama atau perjamuan kasih, sebagaimana yang digambarkan
dalam I Korintus 11. Sebagaimana aktivitas – aktivitas yang disebutkan dalam ayat 42 –
pengajaran, persekutuan dan berdoa – adalah aktivitas rohani, maka kita juga dapat
memahami bahwa perjamuan makan yang juga meliputi perjamuan kudus ini adalah
sebuah aktivitas rohani.

KURIKULUM ANAK 199 Mei 2020


Keempat, mereka tekun untuk berdoa. Jemaat yang pertama ini tekun untuk berdoa
bersama-sama dalam waktu-waktu sembahyang di Bait Allah (lihat Kisah 3:1), namun
ada juga saat-saat mereka berdoa bersama-sama di luar waktu sembahyang di Bait Allah
(lihat Kisah 4:24; 12;12). Ketekunan mereka dalam berdoa bersama-sama ini
menunjukkan kepada kita akan keintiman mereka dalam persekutuan dengan Allah dan
di antara mereka.

3. Pada masa sekarang ini orang dikondisikan untuk hidup asyik dengan kehidupannya
sendiri, sehingga gagasan hidup bersama sebagai komunitas merupakan hal yang kurang
diutamakan. Hal tersebut menjadikan adanya kekosongan atau kehampaan dalam hati
manusia, yang kemudian dapat memicu rasa putus asa, ketidakberdayaan diri,
keterasingan, kekhawatiran dan kecurigaan yang berlebihan terhadap orang lain.

4. Tuhan memahami keadaan itu, oleh karena itu Tuhan menganugerahkan persekutuan bagi
kita. Dalam persekutuan itu kita dapat saling menguatkan dalam menjumpai berbagai
tantangan. Oleh karena itu kita patut bersyukur atas anugerah persekutuan pemberian
Tuhan tersebut. Wujud syukur kita antara lain adalah kesediaan dan komitmen kita
untuk senantiasa menerima keberadaan orang lain dalam hidup kita.

TATA IBADAH
1. Sapaan
Halo apa kabar? (tunggu respon ASM)
Anak-anak, hari ini, Sekolah Minggu kita tidak seperti biasa. Jika biasanya kita dibagi
berdasarkan kelas. Ada yang kelas PAUD, Kelas Kecil, dan Kelas Besar, hari ini kita
bergabung semua.
Ada yang tahu kenapa digabung semua? (tunggu respon ASM).
Kita akan saling menyapa adik-adik kita, kakak-kakak kita.
Kelas PAUD mana suaranya? (ASM merespon).
Kakak Kelas Kecil mana suaranya? (ASM merespon).
Kakak yang Kelas Besar mana suaranya? (tunggu respon ASM).

Mari kita bertepuk tangan “HALO TEMAN.”


Caranya begini:
“Tepuk Halo”
Halo, halo (diikuti tepuk tangan tiga kali)
Halo, halo (diikuti tepuk tangan tiga kali)
Halo, halo (diikuti tepuk tangan tiga kali)
Halo Teman (diikuti tos dengan teman sebelah)

Bagus mari kita menyanyi bersama:

KURIKULUM ANAK 200 Mei 2020


2. Pujian: “Halo Apa Kabar Teman.”
3. Doa Pembukaan oleh seorang anak dari Kelas Kecil.
4. Pujian: “Hari Ini Kurasa Bahagia.”
5. Pujian: “Mentega dan Roti.”
6. Penyampaian Firman.
7. Persembahan: “Dalam Yesus Kita Bersaudara” (Kantong persembahan diedarkan oleh
salah seorang dari kelas PAUD).
8. Doa Persembahan dan Penutup oleh seorang anak dari Kelas Besar.
9. Pujian Penutup: “The More We Get Together.”

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
Kreatifitas Penyampaian
(Tema pelajaran Minggu ini adalah persekutuan sehingga penyampaian dan kegiatan Sekolah
Minggu digabung dari Kelas PAUD sampai kelas besar. Untuk tempat bisa menyesuaikan, bisa di
dalam gedung maupun di luar gedung gereja. Oleh karena itu diperlukan persiapan GSM yang
matang)

Pembukaan
Anak-anak, seperti yang tadi sudah dikatakan bahwa hari ini kita Sekolah Minggu bergabung
dengan kelas yang berbeda. Adik-adik bisa bertemu dengan kakak-kakaknya dan yang kakak-
kakak juga bisa menyapa adik-adiknya.

Nah, mengapa Sekolah Minggunya digabung? Itu bukan karena sekedar iseng saja, tetapi
hari ini kita akan bersama-sama mempraktekkan cara hidup jemaat mula-mula. Jemaat pada
jamannya murid-murid Tuhan Yesus.

Para pengikut Yesus yang berkumpul bersama sebagai satu persekutuan. Anak-anak di sini
percaya pada Yesus? Ingin mengikut Yesus? (tunggu respon ASM), kalau begitu sekarang kita
akan melakukan apa yang dilakukan oleh orang-orang yang bersekutu di dalam Yesus.

Penyampaian Pelajaran (Cerita interaktif)


“JEMAAT MULA-MULA”

Jemaat mula-mula atau jemaat yang pertama kali adalah jemaat pada masa murid-murid
Tuhan Yesus. Nah, apa yang dilakukan oleh jemaat mula-mula ini?
Sekarang coba kakak-kakak yang Kelas Besar dibuka Alkitabnya dan membaca bersama dari
Kisah Para Rasul 2:42-47.
Adik-adik kelas Paud dan kelas kecil mendengarkan yaa... (tunggu ASM Kelas Besar membaca).

KURIKULUM ANAK 201 Mei 2020


Nah, kalau bacaan tadi dirangkum, maka yang dilakukan oleh jemaat mula-mula dalam
persekutuan mereka adalah:
- Berkumpul mendengarkan Firman Tuhan.
- Memuji Tuhan bersama.
- Saling mendoakan.
- Berbagi.

Anak-anak mari berkumpul dari Kelas PAUD sampai Kelas Besar. Mari kita bersama-sama
merasakan cinta kasih Tuhan. Kita adalah satu persekutuan di dalam Tuhan Yesus yang saling
mengenal, saling menolong dan saling menghibur jika ada yang sedih juga saling
mendoakan. Seperti jemaat mula-mulai mereka berkumpul dari kecil besar, anak-anak dan
orang dewasa ingin memuji Tuhan bersama dan mendengar Firman.

Hari ini kita akan belajar hidup berbagi, mari kita keluarkan bekal kita dan kita akan berbagi
bersama, itulah ciri persekutuan jemaat Tuhan.

Kesimpulan Pelajaran
ASM memahami dan menikmati hidup bersama dalam persekutuan.

Aktivitas: “HIDUP dalam PERSEKUTUAN.”


a. Bahan yang dibutuhkan:
1. Bekal makanan dari ASM.
2. GSM perlu menyediakan makanan tambahan, sehinga tidak ada ASM yang
kekurangan makanan.

b. Langkah Pembuatan:
1. ASM dibagi menjadi beberapa kelompok.
2. Tiap kelompok terdiri dari lima orang, atau menyesuaikan keadaan.
3. Mintalah ASM untuk saling mengenalkan diri.
4. Mintalah ASM mengumpulkan bekalnya di tengah-tengah kelompok.
5. Mintalah ASM untuk saling mendoakan satu terhadap yang lain.
6. Mintalah ASM berbagi bekalmakannya.

c. Makna Aktivitas:
ASM menghayati hidup bersama dalam persekutuan.

KURIKULUM ANAK 202 Mei 2020


Minggu, 10 Mei 2020 (Minggu Paskah V - Putih)

MEMPERSEMBAHKAN HIDUP UNTUK TUHAN


KISAH PARA RASUL 7:55-60

NILAI KRISTIANI
Berkarya untuk Tuhan sebagai persembahan hidup.

AYAT INDAH
“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang
berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”
(Roma 12:1)

URAIAN PELAJARAN
1. Stefanus ialah satu dari tujuh orang yg dipilih oleh para murid Tuhan Yesus sesudah
kebangkitan Yesus, untuk mengawasi pembagian bantuan kepada para janda. Ia adalah
seorang yang penuh iman, hikmat, dan Roh Kudus; karunia dan kuasa untuk mengadakan
mujizat dan juga seorang yang memahami Firman Tuhan serta memberitakannya dengan
berani (Baca Kisah Para Rasul Pasal 6:1-7).

2. Ada kelompok Libertini yaitu jemaat dari Kirene dan Alesandria serta beberapa orang
Yahudi dari Kilikia dan Asia yang tidak sanggung melawan hikmatnya Stefanus. Akhirnya
mereka menyebarkan kabar bohong bahwa Stefanus menghujat Musa dan Allah.
Stefanus kemudian melakukan pembelaan di depan Imam Besar. Dalam pembelaanya ia
menceritakan sejarah bangsa Israel yang menolak Musa sebagai pemimpinnya dan
malah berpaling dari Allah dengan membuat lembu emas. Di akhir pembelaanya ia
menegur banyak orang bahwa mereka sama dengan nenek moyang mereka yang
menentang Roh Kudus dan juga membunuh para nabi yang diutus Tuhan, termasuk
membunuh Yohanes Pembaptis dan Yesus.

3. Perkataan Stefanus membuat Imam Besar dan banyak orang di dalam Makamah Agama
marah dan kemudian menyerbu, menyeret ke luar kota dan melempari Stefanus dengan
batu. Keadaan tersebut membuat Stefanus mati terbunuh dan sebelum mati ia berkata
“Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku” dan ia kemudian berlutut dan berkata “Tuhan, jangan
tanggungkan dosa ini kepada mereka!

4. Dari kisah Stefanus kita bisa belajar bahwa stefanus adalah seorang pelayan Tuhan yang
melayani Tuhan dan bersaksi dengan kebenaran firman Tuhan dengan segenap hidupnya
dan dengan sangat berani. Hingga akhirya ia mati terbunuh karena keberaniannya bersaksi

KURIKULUM ANAK 203 Mei 2020


akan kebenaran. Walaupun demikian ia yakin bahwa Tuhan akan menerima roh dia ketika
dia mati dan ia juga mohon Tuhan mengampuni orang-orang yang telah membunuhnya.

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : Selamat pagi adik-adik.
ASM : Selamat pagi.
GSM : Pertemuan kita pagi ini mengingatkan bahwa Tuhan itu baik kepada kita
Kiranya sukacita Tuhan ada pada kita semua.
2. Pujian pembuka: “Srengene Nyunar.”
3. Doa pembukaan
4. Pujian pembuka: “Brikan Ku.”
5. Penyampaian Firman
6. Persembahan: “Betapa Hatiku.”
7. Doa persembahan dan penutup
8. Pujian penutup: “Persembahanku.”

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
Kreativitas Penyampaian
Pembukaan
Halo anak-anak semua...siapakah yang ingin jadi anak yang baik? Kalau ingin menjadi anak
yang baik kita harus kita lakukan? rajin berdoa, sekolah minggu, berbuat baik kepada
siapapun, tidak nakal kepada teman, kepada adik atau kepada kakak. Sekarang siapa yang
ingin mendengarkan cerita?

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


“AWAN KECIL YANG BAIK HATI”

Ada sebuah awan kecil (Gambar 1) yang tinggal di langit di atas laut yang sering
dipanggilnya dengan sebutan Ibu Lautan. Ia adalah awan yang sedang bertumbuh menjadi
awan yang besar, dan itu berarti sudah saatnya ia pindah ke atas daratan. Ia begitu bahagia.
Sudah lama ia menantikan saat-saat kepindahannya itu. Ia ingin melihat daratan yang
katanya begitu menarik dan indah. Awan kecil melayang meninggalkan laut dengan riang.

Setibanya di daratan, tiba-tiba hatinya mendadak sedih tatkala melihat daratan berwarna
kecoklatan (Gambar 2). Tanah tampak begitu kering, seperti habis dipanggang. Banyak pepohonan
yang meranggas dan mati. ladang-ladang mengering. Mereka semua tampak begitu tersiksa.

KURIKULUM ANAK 204 Mei 2020


“Duh, kasihan sekali mereka," batin awan kecil, prihatin. "Andai saja aku bisa menolong
mereka”

Awan kecil terbang ke tempat lain, namun pemandangan yang dilihatnya sama saja, banyak
daratan yang kering. Hal ini membuatnya semakin sedih (Gambar 3).

Katanya dalam hati "Ingin rasanya aku membantu manusia dan semua makhluk yang ada di
daratan, memberi minum mereka yang kehausan, dan menyuburkan tanaman untuk
makanan mereka." Namun, awan kecil belum bisa melakukan itu. Tubuhnya belum cukup
besar untuk menghasilkan hujan. Jadi ia hanya bisa menunggu dengan sabar sambil terus
berharap agar tubuhnya cepat membesar.

Hari demi hari berlalu. Awan kecil sudah semakin dewasa, dan tubuhnya juga sudah semakin
besar. Keinginannya untuk menolong manusia dan makhluk-makhluk lain yang tinggal di
daratan masih menggebu-gebu. (Gambar 4). "Baiklah, kali ini aku akan menolong kalian,"
kata awan. Ia melayang turun menuju permukaan bumi.

Namun, tiba-tiba pesan dari ibu Lautan terngiang-ngiang di benak awan. Kata ibu Lautan ,
"Jika kau turun hingga terlalu dekat dengan daratan, maka kau akan mati." "Bagaimana ini?"
awan, bingung. "Aku ingin menolong manusia dan makhluk lain di daratan. Mereka sedang
berada dalam kesulitan karena tanah-tanah kekeringan. Tapi, kalau aku menolong mereka,
maka aku bisa mati. "Sampai akhirnya awan memutuskan untuk setia pada niat awalnya,
yakni menolong makhluk bumi di daratan. "Aku akan mengorbankan hidupku untuk kalian
agar kalian bisa hidup lebih baik," ujar awan sambil tersenyum.

Awan dengan penuh semangat turun semakin dekat dengan daratan. (Gambar 5)

Padahal kalau awan terlalu dekat dengan daratan bisa apa anak-anak? Ya… bisa mati.
Kemudian, Hujan pun mulai turun dengan deras, membasahi daratan yang sebelumnya
begitu kering. Air itu berasal dari tubuh awan.

Setelah itu hujan benar-benar reda, dan kira-kira masih ada awan tidak??? Ya awan sudah
hilang (Gambar 6). Awan telah berbuat baik dengan cara mempersembahkan dirinya untuk
membantu manusia bebas dari kekeringan dengan menurunkan hujan. Awan telah
mengorbankan diri agar manusia dan semua makhluk di daratan bersuka.

Kesimpulan Pelajaran
Anak-anak, dalam cerita alkitab juga ada seorang tokoh yang mempersembahkan dirinya
/hidupnya seperti cerita awan tadi. Namanya Stefanus, ia seorang anak yang bertumbuh
menjadi dewasa, mau dan selalu berbuat baik serta menuruti kehendak Tuhan setia sampai
mati. Anak-anak sebagai murid Tuhan Yesus, kita juga harus mau mempersembahkan hidup
kita kepadaNya DENGAN CARA diantaranya berbuat baik kepada teman contohnya lainnya
apa?

KURIKULUM ANAK 205 Mei 2020


Aktivitas “MEMBUAT AWAN”
a. Bahan yang digunakan:
1. Kertas Warna.
2. Gunting.
3. Lem.

b. Langkah pembuatan:
1. Bagikan bahan yang digunakan.
2. ASM menggunting kertas warna dan menempel pada pola awan.

c. Makna aktivitas
ASM mengingat bentuk persembahan hidup kepada Tuhan , dengan cara mengingat
cerita awan yang mau mengorbankan diri bagi daratan dan seluruh maklhuk yang ada

KELAS KECIL
Kreativitas Penyampaian (SAMA DENGAN KELAS PAUD)
Kesimpulan Pelajaran (Bisa ditambahkan keterangan)
Dalam cerita alkitab juga ada seorang tokoh yang mau mengorbankan dirinya seperti awan.
Namanya Stefanus, ia seorang anak yang bertumbuh menjadi dewasa, ia suka membantu
orang lain.

Suatu saat ia melihat banyak orang yang mengalami kekeringan iman. Kekeringan iman itu
apa ya?ada yang tahu?? Stefanus melihat banyak orang beribadah tetapi hati mereka tidak
dengan sungguh sungguh menyembah Tuhan, jadi iman mereka diumpamakan kering.

Stefanus mau menyegarkan iman mereka dengan cara mengingatkan mereka, tapi yang terjadi
adalah malah Stefanus di benci dan di dalam kesetiaan imannya ia sampai harus mengalami
kematian dibunuh/dilempari batu beramai-ramai sampai mati. Tetapi yang dilakukan
Stefanus adalah baik dimata Tuhan karena ia mempersembahkan hidupnya untuk Tuhan.

Kalau menurut anak-anak, kita mempersembahkan hidup untuk Tuhan itu bisa dengan cara
apa? (tunggu respon ASM).

Aktivitas “MEMBUAT GANTUNGAN”


a. Bahan yang digunakan
1. Kertas Warna.
2. Gunting.
3. Lem.
4. Benang.

KURIKULUM ANAK 206 Mei 2020


b. Langkah pembuatan:
1. Bagikan bahan yang digunakan.
2. Gunting kertas warna/karton dan membuat hiasan gantung dengan pola awan dan
tempel pada pola awan.
3. Tempelkan benang pada butir air butir dan dihubungkan pada awan (lihat contoh
hasil aktivitas).

c. Makna aktivitas
ASM akan mengingat bentuk persembahan hidup kepada Tuhan, dengan cara
menyebutkan secara konkret bentuk persembahan hidupnya.

KELAS BESAR
Kreativitas penyampaian
Pembukaan
Halo anak-anak semua...siapakah yang ingin jadi anak yang baik? Kalau ingin menjadi anak
yang baik kita harus kita lakukan? Rajin berdoa, sekolah minggu, berbuat baik kepada
siapapun, tidak nakal kepada teman, kepada adik atau kepada kakak. Sekarang siapa yang
ingin mendengarkan cerita?

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


(Membaca Kisah Para Rasul 7:55-60)
“STEFANUS”

Ada seorang murid Tuhan Yesus namanya Stefanus. Ia murid yang setia dari Yesus. Namun
perhatikan apa yang terjadi atas dirinya! Banyak orang itu melempari dia dengan batu yang
besar (Gambar 1). Mengapa mereka begitu kejam melakukan tindakan itu kepada Stefanus .
kita akan melihat kisahnya saat ini.

Tuhan selalu bersama Stefanus, sehingga ia bisa melakukan tindakan-tindakan yang luar
biasa atau yang sering disebut mujizat-mujizat dan tindakan itu sangatlah menakjubkan.
Orang-orang di sekitar Stefanus ini tidak menyukai hal itu, oleh karena itu mereka selalu
mencari alasan untuk bisa memusuhi Stefanus. Stefanus yang mengajarkan kebenaran harus
berhadapan dengan orang-orang yang mewartakan pengajaran sesat. Tapi Tuhan memberi
hikmat yang luar biasa kepada Stefanus, dan Stefanus membuktikan bahwa orang-orang ini
telah mengajarkan perkara-perkara yang palsu. Akibatnya mereka menjadi makin marah.
Maka mereka menangkapnya, dan memanggil orang-orang lain untuk mengucapkan dusta
tentang Stefanus. (Gambar 2).

Ketika seorang Imam besar bertanya kepada Stefanus: ’Benarkah demikian?’ Stefanus
menjawab dengan memberikan uraian khotbah yang sanagat bagus berdasar Kitab. Dan ia

KURIKULUM ANAK 207 Mei 2020


mengakhiri kotbahnya dengan menyampaikan kisah orang-orang jahat membenci nabi-nabi
Tuhan di masa lampau. Dan Stefanus berkata: ’Kamu sama seperti orang-orang itu. Kamu
membunuh Yesus, dan kamu tidak mentaati hukum-hukum Tuhan.’

Para pemimpin agama ini sangat marah! Tapi kemudian Stefanus mengangkat kepalanya,
dan berkata: ’Lihat! Aku melihat Yesus berdiri di sebelah kanan Allah di surga.’ Mendengar
ini, orang-orang itu menutup telinga dengan tangan dan mengejar Stefanus. Mereka
menangkapnya dan membawanya ke luar kota itu.

Lalu mereka menanggalkan jubah luar mereka Kemudian beberapa dari orang-orang itu
mulai melempari Stefanus dengan batu. Stefanus berlutut (Gambar 3) dan ia berdoa kepada
Allah: “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."

Dan ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada
mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.’ Ia tahu beberapa dari mereka telah
ditipu oleh pemimpin-pemimpin agama.Setelah itu Stefanus meninggal (Gambar 4)

Kesimpulan Pelajaran
Stefanus sangatlah istimewa dan berharga di mata Tuhan, sesuai namanya “Stepanhos:
berarti mahkota dan ia menjaga keistimewaanya dengan cara mempersembahkan hidupnya
kepada Tuhan dengan MELAYANI orang-orang miskin, bersaksi, berkotbah hingga dibenci
bahkan mati di rajam. Lalu bagaimana cara anak-anak mempersembahkan hidupnya kepada
Tuhan? (ASM diminta menjawab).

Aktivitas “MEMBUAT MAHKOTA”


a. Bahan yang digunakan:
1. Kertas Warna.
2. Gunting.
3. Lem.

b. Langkah pembuatan:
1. Bagikan bahan yang digunakan.
2. Gunting karton dan buat mahkota dengan pola yang telah disediakan.
3. Rekatkan kedua sisiya, sehingga terhubung membentuk mahkota.

c. Makna aktivitas
ASM akan mengingat bentuk persembahan hidup kepada Tuhan, dengan cara belajar
setia kepada Tuhan seperti stefanus hingga akhirnya ia mendapatkan mahkota kehidupan.

KURIKULUM ANAK 208 Mei 2020


ALAT PERAGA Minggu, 10 Mei 2020 KELAS PAUD dan KELAS KECIL

Gambar 1
Awan Kecil

KURIKULUM ANAK 209 Mei 2020


Gambar 2
Awan Kecil Sedih Melihat Daratan

KURIKULUM ANAK 210 Mei 2020


Gambar 3
Awan Kecil Semakin Sedih Melihat Daratan

KURIKULUM ANAK 211 Mei 2020


Gambar 4
Awan Kecil Sudah Menjadi Besar

KURIKULUM ANAK 212 Mei 2020


Gambar 5
Hujan Turun

KURIKULUM ANAK 213 Mei 2020


Gambar 6
Awan Hilang dan Hujan Reda

KURIKULUM ANAK 214 Mei 2020


Minggu, 10 Mei 2020 KELAS BESAR

Gambar 1
Stefanus Dilempari Batu

KURIKULUM ANAK 215 Mei 2020


Gambar 2
Stefanus di Hadapan Imam Besar

KURIKULUM ANAK 216 Mei 2020


Gambar 3
Stefanus Berserah Kepada Tuhan

KURIKULUM ANAK 217 Mei 2020


Gambar 4
Stefanus Mati

KURIKULUM ANAK 218 Mei 2020


AKTIVITAS Minggu, 10 Mei 2020 KELAS PAUD

Aktivitas 1
Membuat Awan

KURIKULUM ANAK 219 Mei 2020


CONTOH HASIL AKHIR AKTIVITAS KELAS PAUD

KURIKULUM ANAK 220 Mei 2020


Minggu, 10 Mei 2020 KELAS KECIL

Aktivitas 2
Membuat Gantungan Pola Awan

KURIKULUM ANAK 221 Mei 2020


CONTOH HASIL AKHIR AKTIVITAS KELAS KECIL

KURIKULUM ANAK 222 Mei 2020


Minggu, 10 Mei 2020 KELAS BESAR

Aktivitas 3
Membuat Mahkota

KURIKULUM ANAK 223 Mei 2020


CONTOH HASIL AKHIR AKTIVITAS KELAS BESAR

KURIKULUM ANAK 224 Mei 2020


MINGGU 17 MEI 2020 (Paskah V - Putih)

KEBENARAN ITU MEMBAHAGIAKAN


I PETRUS 3:13-22

NILAI KRISTIANI
Berbuat benar itu membahagiakan.

AYAT INDAH
“Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran."
(Yohanes 3:19)

URAIAN PEMBELAJARAN
1. Petrus berkata bahwa berbuat baik memang berdampak baik bagi kita dan dapat menghindar-
kan kita dari berbagai dampak yang akan muncul apabila kita berlaku tidak baik (ayat 13).
2. Namun tidak semua hal bisa dihindarkan meskipun kita telah berlaku baik. Ada kalanya
kita akan mengalami penderitaan justru karena kita memilih untuk tetap berdiri tegak di
atas kebenaran (ayat 14).
3. Bagi Petrus, penderitaan karena kebenaran jauh lebih baik daripada penderitaan yang
harus dialami karena orang berbuat jahat (ayat 17).
4. Demikian juga bagi anak-anak, seringkali ketika berbuat baik dan benar justru anak akan
mengalami masalah, misal dicemooh, ditinggalkan teman, dan lain-lain.
5. Pada pembelajaran kali ini ASM didorong agara mampu dan terus berbuat benar. Anak
mampu setia berbuat benar meskipun banyak tantangannya.

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : “Selamat pagi, adik-adik.”
ASM : “Selamat pagi.”
GSM : Pertemuan kita pagi ini mengingatkan kita bahwa Tuhan itu baik kepada kita.
Kiranya sukacita Tuhan ada pada kita semua.
2. Pujian pembukaan: “God Is So Good.”
3. Doa pembukaan.
4. Penyampaian Firman.
5. Persembahan: “Kasih-Nya Seperti Sungai.”
6. Doa persembahan dan penutup.
7. Pujian penutup: “Kasih Yesus Indah, Oh Indah.”

KURIKULUM ANAK 225 Mei 2020


PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Anak-anak, siapa di sini yang bisa menyebutkan nama-nama sayuran? (tunggu respon ASM).
Kalau begitu siapa yang senang makan sayur brokoli, bayam, wortel, kacang panjang, dsb?
(GSM bisa menyebutkan lebih banyak lagi nama-nama sayuran).

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


“NELLY”

Ada seorang anak bernama Nelly, ia sudah sekolah Pra TK. Anaknya banyak gerak, lincah,
senang bermain dengan teman-temannya. Hanya saja sayang sekali, dia kadang tidak
menurut nasihat ibunya.

Ketika mau berangkat sekolah, ibu Nelly sudah menyiapkan sarapan berupa nasi serta
masakan sayur bayam dan tahu goreng. Ibu Nelly selalu memasak dengan hasil rasa yang
sangat enak.

Tapi pagi itu, Nelly tidak mau makan, alasannya masakan Ibu tidak enak. Dengan penuh
kesabaran, ibu Nelly berusaha membujuk Nelly untuk mau makan sarapannya, tapi Nelly
hanya mau makan sedikit saja dengan syarat tidak mau sayur bayamnya.

Siang harinya, ibu Nelly membuatkan masakan sayur lagi, yaitu sup brokoli dengan irisan
wortel yang dibentuk menyerupai bunga. Ia berharap anaknya tertarik dan mau makan
sayuran itu.

Ketika waktu makan siang tiba, ibu Nelly menyuruh Nelly untuk makan dengan apa yang
sudah disiapkan dan dimasaknya. Saat melihat masakan ibunya, Nelly teriak, “Sayur lagi-
sayur lagi, Nelly maunya itu seperti sosis, nugget, ayam goreng kriuk, atau mie instan!!!”

Nelly memang susah jika disuruh makan sayur. Melihat hal yang demikian kakak Nelly juga
yang bernama Gledy membujuknya, agar si adik mau makan sayur. Tapi apa tanggapan
Nelly, “Kakak dan iIbu sama-sama jahat, ndak sayang sama aku!”
Kak Gledy menyahutnya, “Kok jahat gimana, Dik?”
“Iya jahat, aku ndak mau makan sayur kok dipaksa-paksa,” timpal Nelly.

Melihat Nelly demikian, kakak Nelly juga sabar seperti ibunya, ia tidak marah dan terus
menyayangi adiknya.

KURIKULUM ANAK 226 Mei 2020


Hari-hari berlalu, pada suatu sore terdengar teriakan Nelly dari ruangan belakang dekat
kamar mandi “Aduohhhh…. tolong…. sakit…. ibukkkkkk…… sakitttttt!!”
Kak Gledy yang baru belajar, segera berlari ke belakang, “Kenapa, dik??
“Perutku sakit,” kata Nelly.

Ternyata Nelly di belakang sedang mengalami susah buang air besar. Dan kakak Nelly
menolongnya dengan menggosok perut Nelly menggunakan minyak kayu putih supaya
hangat dengan harapan, sakit perut Nelly berkurang.

Setelah itu, Nelly sedikit lega karena sakit perutnya terobati. Lalu Kak Gledy menasehati,
“Dik, besuk lagi kamu suka makan sayuran ya, biar kalau buang air besar ndak sakit lagi. Kak
Gledy dan ibu sayang kok sama Nelly, tidak bermaksud jahat kalau menyuruh kamu makan
sayuran.”

Mulai saat itu Nelly mulai suka makan sayuran, dan juga menuruti nasihat ibu dan juga
kakaknya.

Nah adik-adik,
Siapa yang suka makan sayur?
Siapa yang tidak suka makan sayur?

Kesimpulan Pelajaran
Dari cerita tadi kita bisa belajar:
1. Harus suka makan sayuran karena sayuran itu baik untuk kesehatan.
2. Harus menuruti nasihat orang yang lebih tua, karena hal itu baik dan benar dimata
Tuhan.
3. Belajar dari ibu Nelly dan Kak Gledy, mereka tetap berusaha dengan sabar, mengasihi
Nelly, sekalipun mereka dibilang jahat. Mereka mau melakukan semua itu karena hal
yang mereka kerjakan itu baik dan benar.

Aktivitas: “MAZE MENCARI SAYUR”


a. Bahan yang dibutuhkan:
1. Gambar “Maze Mencari Sayur.”
2. Alat tulis.

b. Langkah Aktivitas:
Ajak ASM untuk mencari jalan yang benar menuju gambar sayuran.

c. Makna Aktivitas:
1. ASM belajar untuk teliti dalam menemukan jalan yang benar.
2. ASM ingat pentingnya makan sayuran.

KURIKULUM ANAK 227 Mei 2020


KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Hai anak-anak, siapa yang pernah melihat burung? (tunggu respon ASM).
Kira-kira siapa yang tahu nama burung-burung? (tunggu respon ASM).
Hari ini kakak akan bercerita tentang burung Manyar dan burung Gagak. Yuk dengarkan ceritanya.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


“BURUNG MANYAR DAN BURUNG GAGAK”

Sekelompok burung Manyar bersiul riang, menyanyi dan menari menyambut pagi, mereka
adalah burung-burung yang cantik dengan suara merdu. Tidak hanya cantik, tetapi mereka
juga burung yang rajin bekerja, salah satu hasil kerja mereka adalah membuat sarang yang
sangat indah, tak ada yang menandingi kemegahan sarang burung Manyar. Ne

Suatu hari Nampak ada dua ekor gagak pemalas yang sedang hinggap di sebuah batang
pohon dan melihat sarang burung Manyar (Gambar 1). Kedua Gagak saling berbisik,
“Ssssttttt… kawan, andai saja kita bisa memiliki sarang burung Manyar yang megah itu, kita
bisa beristirahat dengan nyaman di sana.”
“Iya ya, kok aku juga berpikir sama dengan kamu,” sahut gagak yang satunya.
"Begini saja, pada saat burung Manyar itu pergi mencari makan, kita masuk dan kita tempati
saja sarangnya,” lanjutnya.

Dan benar, ketika burung Manyar pergi dari sarangnya untuk mencari makan, dengan sigap
kedua Gagak terbang menuju sarang burung Manyar itu. Wah enaknya, sekarang mereka
bisa tidur nyenyak di sarang burung Manyar (Gambar 2). nelwanpunyacerita

Ngaok…zzzz ngaok zzzz… ngaok zzzz… suara burung Gagak mendengkur. Tak terasa mereka
sudah tidur hampir tiga jam, dan tiba saat burung-burung Manyar itu pulang membawa hasil
makanan yang mereka cari.

“HAHHHHH….. siapa kalian kok tidur di rumah kami?!” teriak Manyar kaget.
“Ngaokkk…. Rumah Manyar….?? Heheh ini rumah kami,” sahut Gagak dengan nada malas
karena baru bangun tidur.
“Hei ternyata kalian Gagak pemalas ya…ini rumah kami!!” kata Manyar tegas

Tapi Gagak tetap bertahan, dan mengaku kalau itu rumah yang mereka buat.
Akhirnya para burung Manyar pergi dengan hati sedih, tapi mereka ingat kalau ada kakek
Tito Alba yang bijak yang bisa membantu, kakek Tito Alba adalah seekor burung hantu putih
yang gagah, yang terkenal bijak dan disegani banyak burung (Gambar 3).

KURIKULUM ANAK 228 Mei 2020


Para Manyar melaporkan kejadian yang menimpa mereka kepada kakek Tito Alba. Lalu kakek
Tito alba mengatakan demikian, ”Baiklah para Manyar, bawa kakek ke sarang kalian!”
Kemudian para Manyar dan kakek Tito Alba pergi ke sarang Manyar yang masih ditempati
Gagak. nelwanpunyacerita

Setibanya di sarang Manyar, kakek Tito Alba berkata, “Hallo… adakah burung yang di dalam
sarang nan megah ini?” Gagak menyambut “Ehh… ada kakek Tito Alba… ngaok, gimana
kakek? Ada keperluan apa kakek datang kemari?”
Kakek Tito Alba mengatakan ”Kudengar kalian mengambil sarang Manyar ini ya?”
Gagak menjawab “Ndakkkk, kami ndak mengambil dari siapapun. Sarang ini buatan kami!”

Kemudian kakek Tito Alba berpikir sejenak lalu, “Baiklah kalau begitu, karena antara kalian
semua baik Gagak dan Manyar mengaku kalau sarang ini adalah milik kalian, maka aku minta
kalian untuk membuat masing-masing satu sarang lagi, Gagak membuat satu sarang dan
Manyar membuat satu sarang. Barang siapa membuat yang paling persis dengan sarang
yang kalian perebutkan, maka merekalah yang berhak memiliki sarang itu!”

Lalu para Manyar pun segera membuat sarang seperti yang dianjurkan kakek Tito Alba,
walaupun hal ini membuat mereka tambah lelah karena harus membuat sarang lagi, tapi
mereka mau menunjukkan bahwa merekalah yang benar dan berhak memiliki sarang yang
direbut oleh Gagak. Mereka berbuat sesuai petunjuk kakek Tito Alba untuk menunjukkan
kebenaran yang sesungguhnya.

Berbeda dengan para Gagak, mereka bingung mau buat sarang yang sama dengan yang
mereka rebut dari para Manyar, karena mereka memang tidak bisa membuat sarang
semegah itu, akhirnya mereka menyerah dan mengakui kesalahan mereka.

Akhir cerita para Manyar berbahagia karena mereka mendapatkan kembali sarang mereka
bahkan mereka memiliki satu sarang lagi yang juga megah.

Kesimpulan Pelajaran
ASM belajar bahwa bagi setiap orang yang mau memperjuangkan kebenaran, sekalipun
harus mengalami masalah, pasti akan mendapat berkat.

Aktivitas: “PESAN KATA”


a. Bahan yang dibutuhkan: -

b. Langkah Pelaksanaan:
1. Buat 2 kelompok ASM.
2. Ajak ASM untuk saling berbisik, menyampaikan pesan secara lengkap dari orang
pertama hingga orang terakhir.

KURIKULUM ANAK 229 Mei 2020


3. Pesan kata dapat dimulai dari beberapa kalimat tunggal, kalimat majemuk setingkat
hingga kalimat majemuk bertingkat. Semakin rumit kalimatnya, maka poin yang
didapatkan pun akan semakin tinggi.
Contoh
 Benar (diucapkan 3x, 5x).
 Benar, aku berani benar.
 Aku benar-benar berani karena benar.
4. Kelompok yang paling cepat dan paling lengkap menyampaikan pesannya dianggap
sebagai pemenangnya.

c. Makna Aktivitas:
Makna anak bisa belajar konsentrasi dan mengucapkan apa yang ditugaskannya dengan
benar

KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Anak-anak Tuhan, pernahkah merasakan takut akan sesuatu? Siapa yang mau bercerita?
(tunggu respon ASM).
Hari ini ada seorang anak yang bernama Nowo yang terkenal sebagai penakut.
Yuk, kita dengarkan ceritanya.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


“NOWO SI PENAKUT”

Nokut, Nowo si penakut adalah julukan yang pas untuk Nowo. Dia takut gelap, takut badut,
takut anjing, takut kodok, takut kecoa dan masih banyak lagi yang dia takuti. Tapi terutama
dia takut pada geng Pemberani yang jahil dan suka menakut-nakuti dirinya dan teman
sekelas yang lain.

Pada saat liburan sekolah, Nowo dan teman sekolahnya berwisata ke Pulau Dewata.
Setibanya di Bali, Nowo terdaftar di penginapan dan sekamar dengan Bajul, ketua kelompok
pemberani tapi terkenal sering bikin onar. Dan, malam itu tak sengaja Nowo memergoki
Bajul dan Gengnya menyembunyikan topi kesayangan milik Kristo. Sayang, ia ketahuan Bajul.
Bajul mengancam Nowo jika berani mengadukan dirinya pada Kristo. Nokut, gemetar
ketakutan.

Tiba saat Nowo dan teman-temannya untuk mengunjungi pantai Tanah Lot, Kristo baru
sadar kalau topinya hilang, ia sedih karena topi kesayangannya hilang dan ketika berwisata
kepalanya pasti kepanasan.

KURIKULUM ANAK 230 Mei 2020


Nowo mau membuka mulut hendak memberitahunya, tetapi langsung terdiam melihat Bajul
yang memandang dengan muka mengancam. Nowo merasa sangat ketakutan dan tidak berdaya.

Sambil menikmati semilir angin pantai, dipandangnya dari kejauhan bebatuan Karang yang di
atasnya berdiri kokoh Pure Tanah Lot (Gambar 4) tempat pemujaan orang Hindu. Pure itu
juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang datang ke tanah Lot, tapi untuk
sampai ke Pure itu wisatawan harus menyeberang dari pantai ke Pure tanpa ada jembatan
hanya dibantu bapak-bapak yang selalu berani menghadapi terjangan ombak untuk
membantu wisatawan yang mau menyebrang dari bibir pantai ke Batu karang yang ada Pure
di atasnya.

“Oh, andai saja aku punya kekuatan dan keberanian seperti Bapak-bapak itu,” pikir Nowo.
Tiba-tiba bunyi deru ombak besar menghampiri Nowo. Orang-orang ramai berlarian
menjauh. Nowopun mundur ketakutan, ia dipegang seorang bapak yang sudah sangat tua,
“Tenang nak, kamu aman” dan Nowo dibawa ke tempat yang teduh. “Tunggu di sini, nanti
kalau mau menyebrangi ombak, tangan kamu akan bapak pegang,” perintahnya pendek
sebelum pergi meninggalkan Nowo. Nowo melihat betapa Bapak Tua itu semangat memberi
arahan dan membantu para wisatawan yang akan menyebrang dari bibir pantai menuju ke
Pure.

“Betapa beraninya Bapak itu,” bisik Nowo kagum.


“Memang. Itu namanya pak Putu. Tokoh adat di Tanah Lot ini. Dia pemberani sekali. Kenapa
mesti takut, kalau yang dilakukan suatu hal yang baik dan benar, jalan pasti terbuka. Mati
pun tak masalah,” jawab Ketut anak asli Tanah Lot, anak yang duduk di samping Nowo.
“Kalau yang dilakukan itu baik dan benar jalan pasti terbuka. Mati pun tak masalah,” ulang
Nowo pelan.

Tiba-tiba, ombak kembali datang dan sangat tinggi menghampiri seorang anak wisatawan
yang ada di bibir pantai.
“Awas!” tanpa ragu, Nowo melompat menerjang ke depan, melindungi anak itu dari
hantaman ombak, si anak pun menarik bahu Nowo. Bisa Nowo rasakan tangan si anak itu
merenggut bahunya, sampai seperti mau jatuh rasanya. “Aaaah!” pekik Nowo
“Nowo-nowo!” panggil Bu Yunia Debora, guru yang mengawasi wisata mereka. Nowo
membuka matanya. Teman-temannya, termasuk Kristo, Bajul, dan anggota Geng Pemberani,
mengelilinginya.

“Kamu kenapa, Nowo?” tanya Bu Yunia Debora cemas.


“Anu, Bu, ketiduran…” jawab Nowo. Tak dipedulikannya suara tawa melecehkan dari Geng
Pemberani. Ia masih mengingat jelas mimpinya bertemu pak Putu yang sudah sangat tua
namun pemberani.
“Ada-ada saja, kamu ini. Ayo berdiri, kita lanjutkan perjalanan,” ucap Bu Yunia Debora sambil
berpaling pergi, meninggalkan Nowo dengan Kristo dan Bajul yang masih cekikikan.

KURIKULUM ANAK 231 Mei 2020


Tiba-tiba timbul keberanian dalam diri Nowo. “Ayo kembalikan topi Kristo. Kalau tidak, aku
beritahu Ibu Yunia Debora kalau kamu yang mengambilnya,” ujar Nowo setegas mungkin.
“Oh ya? Kalau kamu berani bilang, aku masukkan kodok ke dalam selimutmu di kamar nanti
malam,” ancam Bajul.
“Masukkan saja kalau berani,” sahut Nowo dengan mata dan suara semantab mungkin,
biarpun kakinya sudah lemas membayangkan kodok licin di dalam selimutnya. Dipelototinya
Bajul dengan muka garang.
“Huh!” Hanya itu yang terlontar dari Bajul saat ia membalikkan badannya. Namun,
belakangan Nowo tahu, Bajul mengembalikan saputangan Kristo. Sejak itu, Geng Pemberani
tidak pernah menjahilinya lagi.

Sejak itu, jika takut, diingatnya lagi suara dan genggaman mantap Si Pemberani, pak Putu.
Maka, keberaniannya pun timbul terlebih berani karena benar.

Kesimpulan Pelajaran
ASM belajar seperti Petrus menajarkan bahwa setiap orang bisa saja mengalami masalah
(penderitaan) karena kebenaran tetapi itu jauh lebih baik daripada ketika orang mengalami
masalah karena berbuat jahat (ayat 17).

Demikian juga bagi ASM, seringkali ketika berbuat baik dan benar justru anak akan
mengalami masalah, misal di cemooh, ditinggalkan teman tetapi ASM didorong agar mampu
dan terus berbuat benar. ASM mampu setia berbuat benar meskipun banyak tantangannya.

JIKA KITA TAHU SESUATU YANG BENAR, MAKA KITA HARUS BERANI MELAKUKANNYA.

Aktivitas: “YESUS BERKATA”


a. Bahan yang dibutuhkan: -

b. Langkah Pelaksanaan:
ASM harus mendengarkan perkataan guru dengan baik. Jika guru mengeluarkan perintah
yang dimulai dengan kata "Yesus berkata…" maka ASM harus melakukan perintah itu.
Sebaliknya jika perintah guru tanpa kata "Yesus berkata…" maka ASM tidak boleh
melakukan perintahnya. Contoh perintah: Yesus berkata "angkat tangan kananmu";
"turunkan"; "Yesus berkata pegang hidungmu"; "tutup mata"; "tangan di atas meja".

c. Makna Aktivitas:
ASM belajar untuk mendengarkan perintah Tuhan dan tidak menuruti suara lain.
Melakukan semua yang ditugaskan dengan benar

KURIKULUM ANAK 232 Mei 2020


ALAT PERAGA Minggu, 17 Mei 2020 KELAS KECIL

Gambar 1
Burung Manyar dan Burung Gagak

KURIKULUM ANAK 233 Mei 2020


Gambar 2
Burung Gagak Menempati Sarang Burung Manyar

KURIKULUM ANAK 234 Mei 2020


Gambar 3
Burung Hantu Tito Alba

KURIKULUM ANAK 235 Mei 2020


Minggu, 17 Mei 2020 KELAS BESAR

Gambar 4
Pure Tanah Lot

KURIKULUM ANAK 236 Mei 2020


AKTIVITAS Minggu, 17 Mei 2020 KELAS PAUD

Aktivitas 1
MAZE “Mencari Sayur”

KURIKULUM ANAK 237 Mei 2020


Minggu 24 Mei 2020 (Minggu Paskah VII - Putih)

BERTEKUN MENANTIKAN ROH KUDUS


KISAH PARA RASUL 1:6-14

NILAI KRISTIANI
Bertekun bersama.

AYAT INDAH
“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa
yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan
gentar hatimu.”
(Yohanes 14:27)

URAIAN PELAJARAN
1. Menunggu atau menantikan sesuatu yang akan datang, seringkali dianggap dan dirasakan
sebagai situasi yang tidak nyaman, cenderung dianggap membosankan. Apalagi jika yang
dinantikan itu memang tidak bisa dipastikan dan dihitung kapan waktunya. Dalam situasi
ini mudah sekali dihinggapi rasa jenuh, bosan, kehilangan kesabaran, bahkan kehilangan
keyakinan dan pengharapan akan kehadiran yang ditunggu.

2. Bacaan Kisah Para Rasul 1:6-14 mencatat peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke sorga.
Tuhan Yesus pergi meninggalkan para murid-Nya, tetapi sesaat sebelum terangkat ke
sorga, Tuhan Yesus menjanjikan Roh Kudus yang akan turun kepada setiap murid-Nya,
yang akan menyertai para murid dalam memberitakan kabar sukacita tentang Yesus
Kristus keseluruh bumi (ayat 8).

3. Para murid sebenarnya masih diliputi kesedihan dan mungkin juga rasa takut karena
peristiwa penyaliban Tuhan Yesus, sekarang semakin merasa berat karena ditinggal oleh
Tuhan Yesus naik ke sorga. Tindakan mereka yang terus menatap ke langit, seolah-olah
menggabarkan keenganan mereka ditinggal oleh Tuhan Yesus. Tetapi mereka harus
menerima kenyataan. Selanjutnya, mereka harus menunggu, menantikan Roh Kudus,
yang disebut juga Roh Penghibur (Yohanes 14:26) atau Roh Kebenaran (Yohanes 14:17)
sebagaimana telah dijanjikan oleh Tuhan Yesus. Yang menjadi persoalan, Tuhan Yesus
tidak memberitahu, kapan Roh Kudus itu akan datang.

4. Menantikan sesuatu yang telah dijanjikan, namun tidak tahu waktunya kapan akan datang,
membutuhkan kekuatan dan kesabaran. Oleh karena itu, para murid tidak menunggu di
rumah mereka sendiri-sendiri, namun tetap bersama-sama. Mereka kembali ke kota

KURIKULUM ANAK 238 Mei 2020


Yerusalem, dan berkumpul bersama. Kebersamaan ini bukan sekedar untuk menghabiskan
waktu dalam menunggu kedatangan Roh Kudus, tetapi mereka bertekun dalam doa,
menjaga dan membangun kesehatian dalam menantikan kedatangan Roh Kudus.

5. Dalam kebersamaan ini mereka saling menguatkan, mengingatkan, dan menghibur.


Dalam doa mereka saling mendukung supaya setiap orang di antara mereka tetap setia,
sabar, dan terus meyakini janji Tuhan Yesus akan kehadiran Roh Kudus. Mereka saling
menjaga agar semua tetap yakin dan berpengharapan pada janji Tuhan.

6. Menunggu atau menantikan sesuatu bukan hanya dengan duduk diam saja, karena pasti
akan menjadi bosan, jenuh. Lama-lama akan kehilangan kesabaran dan bahkan
kehilangan keyakinan, bahwa yang ditunggu pasti akan datang. Kehilangan keyakinan
akan membuat orang tidak lagi peduli, dan bahkan melupakan apa yang semestinya
dinantikan. Ketika menunggu, alangkah baiknya ketika ada teman yang bersama-sama
saling mengingatkan dan menguatkan. Bahkan dalam kebersamaan, bisa diisi dengan
berbagai hal atau aktivitas yang dapat saling mendukung dan menghibur, sehingga tidak
mudah jenuh, namun tetap setia menantikan dengan penuh pengharapan.

7. Melalui pelajaran ini, anak-anak belajar untuk saling menemani, saling mendukung dan
saling menguatkan, supaya tetap setia dan percaya kepada janji-janji Tuhan Yesus.

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : Syaloom anak-anak Tuhan yang hebat…
Bagaimana kabar kalian hari ini?
ASM : Syaloom juga Bapak/Ibu Guru…
Semua luaaar biasaaaa….
2. Pujian: “Yesus Itulah Satu-satunya Penolongku.”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Jalan Serta Yesus.”
5. Penyampaian Firman.
6. Persembahan: “Bri Syukur.”
7. Doa Persembahan dan Penutup
8. Pujian Penutup: “Setia-setialah.”

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
Kreativitas Penyampaian
Penyampaian Pelajaran (Cerita)

KURIKULUM ANAK 239 Mei 2020


“MENUNGGU BERSAMA”

Alkisah, hiduplah satu keluarga kelinci, rumahnya ada di pinggiran padang rumput. Keluarga
kelinci ini terdiri dari ayah (Gambar 1), ibu (Gambar 2), dan tiga anaknya yang bernama:
Keke, Lili, dan Cici (Gambar 3).

Suatu hari, Ayah dan Ibu kelinci berpesan kepada anak-anaknya:


Ayah : Anak-anak, karena persediaan makanan kita sudah mau habis, maka pagi ini ayah
dan ibu akan pergi mencari makanan.
Cici : “Ayah, aku mau ikut. Boleh ya?”
Ibu : “Jangan Cici, perjalanan ayah dan ibu hari ini cukup jauh, bahkan harus masuk ke
hutan.”
Cici : “Lho, bukannya kita cukup nyebrang padang rumput, terus ambil wortel di ladangnya
pak tani. Aku suka wortel.”
Ayah : “Kita tidak bisa ambil wortel lagi. Sekarang sedang masa panen, pak tani
memperketat penjagaan, berbahaya buat keselamatan kita. Jadi ayah dan ibu harus
mencari makanan ke tempat lain.”
Ibu : “Keke, Lili, dan kamu Cici, kalian harus tetap di rumah menunggu ayah dan ibu.
Kalian tidak boleh pergi jauh, berbahaya. Kalian harus saling menjaga, bersabar
menunggu kepulangan ayah dan ibu. Kami berusaha untuk pulang secepat mungkin.
Keke : “Baik, ayah ibu.”

Setelah ayah dan ibu pergi, mereka bertiga bermain bersama. Bermain kejar-kejaran, main
petak umpet, juga bermain tebak-tebakan. Menjelang siang, si Cici sudah mulai merasa
bosan (Gambar 4).

Cici : Kak Keke, kak Lili, sudah ah mainnya… Aku sudah bosan, capek. Lagi pula perutku
sudah mulai lapar. Aku ingin makan wortel, tapi punyaku sudah habis.
Lili : Sabar Cici, kita masih harus menunggu ayah dan ibu. Mungkin mereka sebentar lagi
pulang.
Cici : Tapi perutku sudah lapar sekali. Eh, Kak Keke, kelamaan kalau menunggu ayah ibu.
Ayo kita pergi ke ladang pak tani, kan dekat tinggal menyeberang padang rumput ini.
Kita ambil satu atau dua wortel, cukup untuk mengganjal perutku.
Keke : Jangan Cici! Berbahaya! Ingat pesan ayah dan ibu, kita tidak boleh ke sana, kita tetap
harus menunggu ayah dan ibu datang.

Keke mengingatkan Cici untuk tetap tinggal di rumah sebagaimana pesan ayah ibu mereka.

Cici : Tapi aku sudah bosan, aku sudah lapar. Ayah ibu lama sekali, kapan datangnya? Jangan-
jangan pulangnya nanti sore atau malah besok. Kalau begitu aku pergi sendiri saja!
Lili : Cici, jangan! Percayalah kalau ayah ibu pasti datang membawa makanan untuk kita.
Begini saja, kalau kamu sudah merasa lapar, kamu makan wortel punya kak Lili saja.

KURIKULUM ANAK 240 Mei 2020


Lili juga mencoba menghibur Cici supaya tidak jenuh, bahkan memberikan jatah makanannya
untuk Cici.
Cici : Tidak ah… nanti kalau kak Lili yang kelaparan, bagaimana?
Keke : Begini saja, kamu ambil wortel kak Lili separo, terus ambil punya kak Keke separo.
Jadi kamu bisa mengganjal perutmu biar tidak kelaparan, sementara kak Lili dan kak
Keke juga tetap bisa makan wortel.
Cici : Horeeee… setuju!

Keke dan Lili bersama-sama menjaga Cici supaya bisa bertahan dalam menunggu ayah ibu
mereka. Bahkan mereka akhirnya membagi jatah makanan mereka untuk Lili, sehingga
mereka bisa makan bersama. Lili tetap bisa bertahan menunggu kedatangan ayah dan ibu,
tidak menjadi bosan, dan tidak jadi nekat pergi ke ladang pak tani. Beberapa saat kemudian,
ayah ibu mereka datang membawa makanan, sayuran dan daun-daun segar dari hutan.

Kesimpulan Pelajaran
Para murid Yesus bersama-sama menunggu datangnya Roh Kudus yang dijanjikan Tuhan
Yesus. Mereka saling mendukung, saling menghibur dan saling menguatkan. Anak-anak juga
belajar untuk menjadi sahabat, yang saling menemani.

Aktivitas: Mewarnai “MENUNGGU BERSAMA”

a. Bahan yang digunakan:


1. Gambar anak kelinci sedang bermain bersama (Gambar 4).
2. Alat mewarnai.

b. Langkah Aktivitas:
1. Bagikan kertas gambar ke ASM.
2. Minta ASM untuk mewarnai gambar tersebut.

c. Makna Aktivitas
ASM belajar beraktivitas bersama, sebagai bentuk saling menemani dalam menunggu
sesuatu hal.

KELAS KECIL
Kreativitas Penyampaian (Sama seperti Kelas PAUD).
Aktivitas: PUZZLE “MENUNGGU BERSAMA”
a. Bahan yang digunakan:
1. Gambar anak kelinci bermain bersama (Gambar 4).
2. Kertas karton.
3. Gunting

KURIKULUM ANAK 241 Mei 2020


b. Langkah aktivitas:
1. Tempelkan gambar di kertas tebal/karton, lalu potong menjadi 10 bagian (menjadi
seperti puzzle).
2. Bagi ASM dalam kelompok berisi 4 anak.
3. Minta mereka menata gambar tadi menjadi gambar yang utuh.

c. Makna Aktivitas
ASM belajar beraktivitas bersama, sebagai bentuk saling menemani dalam menunggu
sesuatu hal.

KELAS BESAR
Kreativitas Penyampaian
Pembukaan
GSM : (mengajak ASM membaca teks Alkitab dari Kisah Para Rasul 1:6-14)

Penyampaian Pelajaran (Tanya-Jawab)


GSM: Siapa yang pernah menunggu sesuatu?
ASM: (merespon)
GSM: Bagaimana perasaan kalian saat menunggu?
ASM: (merespon)
GSM: Iya betul sekali. Ada rasa bosan, rasa jenuh, tidak sabar. Biasanya karena waktu
menunggu yang agak lama, dan waktu yang tidak bisa dipastikan,
Terus, apa yang kalian lakukan supaya tidak jenuh dan bosan?
ASM: (merespon)
GSM: Bagus sekali anak-anak. Bacaan Kisah Para Rasul 1:6-14 mencatat peristiwa kenaikan
Tuhan Yesus ke sorga. Tuhan Yesus akan pergi meninggalkan para murid-Nya.
Kira-kira bagaimana ya rasanya ditinggal pergi?
ASM: (merespon)
GSM: Betul anak-anak. Pasti ada rasa sedih, bingung, juga ada rasa takut.
Tetapi sesaat sebelum terangkat ke sorga, Tuhan Yesus menjanjikan Roh Kudus yang akan
turun kepada setiap murid-Nya. Roh Kudus akan menyertai para murid dalam
memberitakan kabar sukacita tentang Yesus Kristus keseluruh bumi
Ketika menerima janji dari Tuhan Yesus, bagaimana perasaan para murid?
ASM: (merespon)
GSM: Betul. Mereka pasti bersuka-cita.
Lalu apa yang dilakukan oleh para murid?
ASM: (merespon)
GSM: Para murid bersama-sama menunggu, menantikan apa yang sudah dijanjikan oleh
Tuhan Yesus.

KURIKULUM ANAK 242 Mei 2020


Menantikan sesuatu yang telah dijanjikan, namun tidak tahu waktunya kapan akan datang,
membutuhkan kekuatan dan kesabaran. Oleh karena itu, para murid tidak menunggu di
rumah mereka sendiri-sendiri, namun mereka tetap bersama-sama (Gambar 1).

Mereka kembali ke kota Yerusalem, dan berkumpul bersama. Kebersamaan ini bukan
sekedar untuk menghabiskan waktu dalam menunggu kedatangan Roh Kudus, tetapi mereka
bertekun dalam doa, menjaga dan membangun kesehatian dalam menantikan kedatangan
Roh Kudus.

Dalam kebersamaan ini mereka saling menguatkan, mengingatkan, dan menghibur. Dalam
doa mereka saling mendukung supaya setiap orang di antara mereka tetap setia, sabar, dan
terus meyakini janji Tuhan Yesus akan kehadiran Roh Kudus. Mereka saling menjaga agar
semua tetap yakin dan berpengharapan pada janji Tuhan (Gambar 2).

Kesimpulan Pelajaran
Para murid Tuhan Yesus selalu bersama untuk saling mendukung dan menguatkan. Apalagi
ketika mereka bersama-sama menantikan kedatangan Roh Kudus. Mereka saling mendoakan
supaya tetap kuat dalam penantian, dan saling menemani serta menjaga supaya tetap setia
pada janji Tuhan Yesus. Melalui pelajaran ini anak-anak belajar untuk saling mendukung
supaya tetap fokus kepada janji Tuhan.

Aktivitas: “SALING MENDUKUNG”


a. Bahan yang digunakan
1. Benang kasur.
2. Pensil.
3. Botol.

b. Langkah Aktivita:
1. Ini adalah permainan memasukkan pensil ke dalam botol.
2. ASM dibagi dalam kelompok, tiap kelompok berisi 5 anak.
3. Pensil diikat dengan benang kasur sepanjang 1,5 m, banyaknya benang
menyesuaikan jumlah anggota kelompok.
4. Tiap anak memegang dan menarik ujung tali.
5. Bersama-sama mereka berusaha memasukkan pensil tersebut ke dalam botol.

c. Makna aktivitas
Anak-anak belajar untuk saling mendukung, dan fokus bersama kepada satu tujuan yang
sama. Hal ini sama seperti para murid Tuhan Yesus yang bersatu hati dan bertekun
dalam menantikan kedatangan Roh Kudus.

KURIKULUM ANAK 243 Mei 2020


ALAT PERAGA Minggu, 24 Mei 2020 KELAS PAUD dan KECIL

Gambar 1
Ayah Kelinci

KURIKULUM ANAK 244 Mei 2020


Gambar 2
Ibu Kelinci

KURIKULUM ANAK 245 Mei 2020


Gambar 3
Keke, Lili, dan Cici

KURIKULUM ANAK 246 Mei 2020


Gambar 4
Bermain Bersama
(https://marimewarnai.com/)

KURIKULUM ANAK 247 Mei 2020


Minggu, 24 Mei 2020 KELAS BESAR

Gambar 1
Para Murid Berkumpul Menantikan Roh Kudus
(https://www.komikalkitabanak.com/2018/05/pentakosta.html)

KURIKULUM ANAK 248 Mei 2020


Gambar 2
Para Murid Bertekun dalam Doa
(http://parkreatif.blogspot.com/2017/06/)

KURIKULUM ANAK 249 Mei 2020


AKTIVITAS Minggu, 24 Mei 2020 KELAS BESAR

Contoh Permainan Memasukkan Pensil ke dalam Botol

KURIKULUM ANAK 250 Mei 2020


Minggu, 31 Mei 2020 (Minggu Pentakosta - Merah)

SATU ROH BERAGAM KARYA


1 KORINTUS 12:3B-13

NILAI KRISTIANI
Mensyukuri ragamnya karunia dari Tuhan.

AYAT INDAH:
“Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-
bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya”
(Kisah Para Rasul 2:4)

URAIAN PELAJARAN
1. Perbedaan sering diasumsikan sebagai hal yang tidak baik, sebagai sesuatu yang berlawanan,
dan bahkan dianggap musuh. Orang cenderung mencari dan memilih sesuatu yang sama
dengan dirinya, dan jika bertemu yang berbeda maka harus dibuat sama atau seragam.
Padahal, di dunia ini tidak ada manusia yang sama persis. Namun manusia cenderung
membuat sekat atau kotak-kotak untuk memilah dan memisahkan yang berbeda.
2. Bacaan Firman Tuhan hari ini dari 1 Korintus 12:3b-13, yang menyoroti tentang perbedaan
karunia di tengah jemaat. Rasul Paulus menerangkan tentang kesatuan dan keragaman
karunia-karunia Roh. Semua karunia yang berbeda itu berasal dari satu sumber yang sama
dan memiliki tujuan yang sama pula. Setiap orang yang berbeda diberi karunia tertentu yang
berbeda pula. Namun perbedaan ini tidak meniadakan kesatuan, demikian pula sebaliknya.
3. Perbedaan ibarat tubuh manusia. Di sana ada banyak anggota tubuh, ada banyak fungsi
dan kemampuan, tetapi masing-masing anggota tubuh tidak dapat berdiri sendiri. Ketika
masing-masing anggota tubuh ingin berdiri sendiri, berpisah dari yang lain, justru tidak
dapat berfungsi. Setiap anggota tubuh saling membutuhkan, mereka harus saling tersambung,
bersatu, supaya dapat berfungsi dengan baik. Bagian-bagian yang berbeda, harus tetap
bersatu dan saling menyokong supaya bisa menjalankan peran dan fungsinya..
4. Sama seperti tubuh adalah satu tetapi memiliki banyak anggota, demikian pula umat
Allah yang berbeda sudah disatukan secara rohani. Anggota memang banyak, tetapi tubuh
hanya satu. Kesatuan di dalam Roh Kudus tidak meniadakan keunikan masing-masing jemaat.
Kesatuan bukan keseragaman. Masing-masing anggota tetap mempertahankan keunikan
masing-masing. Tidak ada tubuh yang hanya terdiri dari sekian banyak anggota tetapi sama
bentuknya. Kumpulan ratusan kaki tidak akan membentuk sebuah tubuh. Begitu pula, koleksi
ratusan mata tidak mungkin membangun sebuah tubuh. Tubuh membutuhkan keragaman.
Keseragaman justru tidak membentuk sebuah tubuh.

KURIKULUM ANAK 251 Mei 2020


5. Keragaman atau perbedaan dengan kesatuan atau kebersamaan bukanlah sesuatu yang
harus dilawankan atau dimusuhkan. Perbedaan justru dalam rangka saling melengkapi,
saling bergandengan, lalu mewujud dalam satu kebersamaan yang dapat menjalankan
fungsi bersama-sama, katimbang ketika masih sendiri-sendiri.
6. Melalui pelajaran ini anak-anak diajak untuk belajar melihat dan menyadari perbedaan
yang ada, tetapi juga tahu bahwa perbedaan bukan alasan untuk berpisah. Justru
perbedaan adalah untuk saling mendukung dan melengkapi.

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : “Salam damai anak-anak Tuhan yang baik, bagaimana kabar kalian minggu ini?”
ASM : “Salam damai juga Bapak/Ibu Guru, luaaar biasaaaa”.
2. Pujian: “Matahari Bersinar T’rang.”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Mari Kita Bersukaria.”
5. Penyampaian Firman
6. Persembahan: KJ 385 “Burung Pipit Yang Kecil.”
7. Doa Persembahan dan Penutup
8. Pujian Penutup: “Dalam Yesus Kita Bersaudara.”

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
Kreativitas Penyampaian
Pembukaan
“Selamat pagi anak-anak… Selamat hari Pentakosta… Hari ini kita akan mendengarkan
sebuah cerita. Anak-anak sudah siap? Mari kita mulai…”

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


“KITA BERBEDA, TETAPI SATU”

Ada sebuah mobil yang sedang diperbaiki di bengkel. Pada suatu hari, terjadi percakapan di
antara bagian-bagian mobil tersebut.
Mesin mobil : Aku sudah tidak sabar, kalau sudah selesai diperbaiki, kita pasti jadi mobil
yang luar biasa.
Ban mobil : Betul, aku sudah tidak sabar untuk menunjukkan ke orang-orang, akulah ban
mobil paling keren (Gambar 2).
Bodi mobil : Eh, kamu ini bagaimana sih. Jangan ngaku keren, karena yang paling keren
itu aku, si bodi mobil. Aku yang paling hebat, kalau sedang berjalan, pasti

KURIKULUM ANAK 252 Mei 2020


orang-orang mengagumi diriku. Lihat badanku, baru saja dicat, kinclong dan
mulus. Ini cat mahal lho (Gambar 1).
Mesin mobil : Hoi jangan salah… yang paling keren tentu aku, si mesin mobil. Aku yang
menjadi jantung mobil, tanpa aku maka mobil sebagus apapun tidak bisa
berjalan. Biarpun bodinya bagus, tapi mogok tidak bisa berjalan, pasti
dicemooh. Iya kan...? Jadi, akulah yang paling hebat! (Gambar 3)
Akhirnya terjadi perdebatan di antara bodi mobil dengan mesin mobil dan ban mobil,
mencari siapa yang paling hebat.
Aki mobil : Tunggu dulu, janganlah kalian melupakan aku. Biarpun aku kecil, tapi sebagai
Aki mobil aku punya peran sangat penting. Tanpa aku maka mobil tidak bisa
dinyalakan, tidak bisa berjalan. Lampu-lampu juga tidak menyala, sangat
berbahaya jika mobil tanpa lampu. Jadi akulah bagian paling hebat. (Gambar 4)
Perdebatan semakin sengit, tidak ada yang mengalah di antara mereka, semua berebut
menjadi yang paling hebat. Tiba-tiba,Pak Didi sang pemilik bengkel datang. (Gambar 5)
Pak Didi : Kalian ini ribut tentang apa to..? Tahukah kalian, kalau kalian berdiri sendiri-
sendiri, kalian tidak keren, karena kalian tidak bisa apa-apa. Ayo bodi mobil,
kalau kamu merasa paling hebat, silakan jalan sendiri. Bisa?
Bodi mobil : Tidak bisa.
Pak Didi : Sekarang kamu mesin mobil, silakan jalan sendiri. Bisa apa tidak?
Mesin mobil : Aku juga tidak bisa pak.
Pak Didi : Ketahuilah, kalian masing-masing itu memang berbeda, tidak ada yang sama.
Punya tugas, peran dan fungsi yang berbeda. Tetapi supaya bisa berfungsi, kalian
membutuhkan yang lain. Bodi butuh mesin, roda, dan lainnya. Mesin juga butuh
bodi, aki, dan lainnya. Ban mobil juga harus dipasang ditempatnya supaya bisa
berfungsi. Kalian memang berbeda-beda, tetapi kalian menjadi mobil keren
ketika bersatu. Mari sini, saya satukan kalian supaya menjadi mobil keren.
Setelah itu pak Didi bekerja memasang dan menyatukan setiap bagian mobil itu, sesuai
tempatnya. Setelah semua selesai, mobil itu kemudian dicoba, dan dipakai berjalan di jalan
raya. Betul sekali, banyak orang mengagumi mobil tersebut.

Kesimpulan Pelajaran
Perbedaan jangan sampai menjadi alasan bertengkar, justru perbedaan adalah untuk melengkapi,
saling mendukung dan saling menolong. Melalui pelajaran ini anak-anak belajar menyadari
bahwa tiap anak berbeda, dan belajar menerima serta menghargai temannya yang berbeda.

Aktivitas: “MARI BERGABUNG!”


1. Bahan yang digunakan:
a. Gambar binatang Beruang. C. Double tape.
b. Papan tulis.

KURIKULUM ANAK 253 Mei 2020


2. Langkah Aktivitas:
a. Bagi anak dalam kelompok, masing-masing kelompok 4 anak.
b. Potong gambar beruang menjadi 5 bagian: tangan kanan, tangan kiri, kaki kanan,
dan kaki kiri. Potongan-pootongan ini diberi double tape, lalu diberikan ke masing-
masing anggota kelompok.
c. Sedangkan bagian badan dan kepala ditempel di papan tulis.
d. Tugas dari anak-anak adalah menempelkan bagian tubuh beruang tersebut pada
tempatnya, supaya menjadi gambar yang utuh kembali.

3. Makna Aktivitas
ASM mengerti bahwa meski berbeda mereka harus bersatu, untuk bisa berfungsi dan berguna.

KELAS KECIL
Kreativitas Penyampaian (Sama dengan KELAS PAUD).
Aktivitas: (Sama dengan KELAS PAUD)
Catatan : Dalam pelaksanaan, anak yang akan menempelkan potongan bagian tubuh beruang,
matanya ditutup dengan kain penutup. Teman yang lain memberi aba-aba supaya
dapat menempelkan di posisi yang tepat.

KELAS BESAR
Kreativitas Penyampaian
Pembukaan
(GSM mengajak ASM menyanyikan lagu “Roti dan Mentega”)

Penyampaian Pelajaran (Tanya-Jawab)


“BERBEDA NAMUN BERSAMA”

GSM : Anak-anak, adakah yang tahu bagian-bagian mobil itu apa saja? Ayo coba sebutkan?
ASM : (merespon)
GSM : Iya, betul sekali, ada banyak bagiannya. Ada bodi mobil, mesin mobil, roda, aki, kaca
spion, jok/tempat duduk, rem, dan banyak lainnya.
Menurut kalian, bagian mana yang paling penting?
ASM : (merespon)
GSM : Bagian mesin? Tapi kalau mobil hanya mesin saja, tanpa bodi, apakah bisa berjalan.
ASM : (merespon)
GSM : Berarti yang paling penting bodi mobilnya? Tapi kalau bodi mobil bagus, kinclong
tapi tanpa mesin dan roda, bisa jalan apa tidak?
ASM : (merespon)

KURIKULUM ANAK 254 Mei 2020


GSM : Atau mungkin bagian ban yang paling keren? Tapi kalau hanya ban saja, apa
mobilnya bisa jalan dan dinaiki?
ASM : (merespon)
GSM : Jadi, sebenarnya bagian yang paling penting itu yang mana?
Iya, betul. SEMUA BAGIAN adalah penting. Dan setiap bagian ini tidak bisa dipisah-
pisahkan, sebab jika terpisah justru tidak berfungsi. Supaya bisa berfungsi,
bagaimana caranya?
ASM : (merespon)
GSM : Betul. Ketika setiap bagian ini disatukan, mereka saling mendukung dan berguna.
Demikian anak-anak, tidak ada yang sama persis, pasti punya perbedaan. Ayo
sebutkan, perbedaan apa saja yang ada?
ASM : (merespon)
GSM : Meski berbeda, apakah lalu membuat kita bermusuhan?
ASM : (merespon)
GSM : Meski berbeda, namun kita saling membutuhkan. Meski berbeda, kita harus menjadi
satu. Sebab dengan bersatu maka setiap bagian dapat saling mendukung.

Kesimpulan Pelajaran
Anak-anak belajar untuk melihat perbedaan di antara mereka, dan tahu bahwa perbedaan
justru untuk saling mendukung dan melengkapi.

Aktivitas: “MARI BERGABUNG”


a. Bahan yang digunakan:
1. Gambar wajah orang dari beberapa suku.
2. Gunting.
3. Double tape.

b. Langkah Aktivitas:
1. Potong setiap gambar wajah menjadi 4 bagian: bagian mulut, mata (2) dan kepala
(sisanya).
2. Bagikan setiap bagian kepada ASM.
3. Setelah itu, minta ASM berkumpul sesuai bagian yang mereka bawa. Yang membawa
potongan bagian mata berkumpul jadi satu, demikian juga yang lainnya.
4. Setelah semua berkumpul sesuai kelompoknya, dalam hitungan ke-3, masing-masing
ASM dipersilakan mencari pasangan wajah sesuai bagiannya.
5. Setelah menemukan pasangannya, ASM dipersilakan menempel potongan-potongan
itu, menjadi gambar wajah yang utuh kembali.

c. Makna Aktivitas
ASM mengerti bahwa meski berbeda mereka harus bersatu, untuk bisa berfungsi dan
berguna.

KURIKULUM ANAK 255 Mei 2020


ALAT PERAGA Minggu, 31 Mei 2020 KELAS PAUD, KECIL dan BESAR

Gambar 1
Mobil

KURIKULUM ANAK 256 Mei 2020


Gambar 2
Roda

KURIKULUM ANAK 257 Mei 2020


Gambar 3
Mesin

KURIKULUM ANAK 258 Mei 2020


Gambar 4
Aki

KURIKULUM ANAK 259 Mei 2020


Gambar 5
Pak Didi, Montir

KURIKULUM ANAK 260 Mei 2020


AKTIVITAS Minggu, 31 Mei 2020 KELAS PAUD dan KECIL

Gambar Beruang

KURIKULUM ANAK 261 Mei 2020


AKTIVITAS Minggu, 31 Mei 2020 KELAS BESAR

KURIKULUM ANAK 262 Mei 2020


KURIKULUM ANAK 263 Mei 2020
(https://sapawarga.com/animasi/animasi-orang/jasa-pembuatan-video-animasi-terbaik-harga-murah-gresik-
jawa-timur)

KURIKULUM ANAK 264 Mei 2020

Anda mungkin juga menyukai