Anda di halaman 1dari 46

BAHAN PENDALAMAN

AKSI PUASA PEMBANGUNAN


KEUSKUPAN AGUNG MEDAN
UNTUK SMP-SMA

KELUARGA SEJAHTERAH

Tahun 2020

1
PENGANTAR
Gerakan Aksi Puasa Pembangunan adalah sebuah kegiatan
rutin di dalam gereja kita. Cakupan kegiatan APP cukup luas
mulai dari pendalaman, animasi gerakan tobat, pengumpulan
derma, pemanfaatan serta pengelolaan dana tersebut. Dalam
hal pendalaman iman, gereja Katolik lewat PSE KWI setiap
tahun menyodorkan bahan permenungan selama masa pra-
paska. Dalam konteks gereja kita Keuskupan Agung Medan,
bahan pendalaman pra-paska kita sesuaikan dengan fokus
pastoral Keuskupan Agung Medan. Di tengah- tengah
pandemik covid’ 19, pada tahun 2020 kita telah mencoba
mendalami fokus pastoran yang keempat yakni
“KELUARGA SEJAHTERA”. Dengan pertimbangan yang
matang, pimpinan gereja KAM Mgr. Kornelius Sipayung,
OFMCap menganjurkan agar bahan pendalaman tahun 2020
diulangi kembali pada tahun 2021. Maka dengan demikian
tema permenungan kita selama masa pra-paska 2021 sama
dengan tahun 2020 yang lalu yakni “Membangun Keluarga
Sejahtera”. Tema ini dibagi dengan lima kali pertemuan
selama Prapaska, yaitu:
1. Meraih cita-cita dengan belajar dan bekerja keras
2. Bijak dalam menggunakan media belajar
3. Hidup hemat
4. Ikut aturan, siapa takut
5. Sahabat semua orang

Kelima pertemuan ini akan dibawakan selama masa


pra-paska. Kami sangat mengharapkan bahwa bahan yang telah
dipersiapkan dibawakan sesuai dengan urutan, artinya
pertemuan pertama untuk minggu pra-paska pertama, dan
seterusnya. Bahan yang telah dipersiapkan telah disesuikan

2
dengan urutan secara logis yang saling berkaitan pertemuan
yang satu dengan yang berikutnya.
Mohon setiap pemandu sungguh-sungguh
mempersiapkan dengan baik bahan yang akan dibawakan.
Adalah amat baik jika ada dua atau tiga orang membawakan
pendalaman ini. Pemandu juga kita harapkan jangan
memposisikan diri sebagai pengkotbah, tetapi memfasilitasi
kelompok pertemuan, dan mengarahkan semua peserta aktif
seluruhnya.
Satu hal yang perlu kami ingatkan, bahwa GAGASAN
DASAR yang disiapkan dalam buku ini bukanlah untuk
dibacakan pada waktu pertemuan, tetapi itu sebagai pegangan
bagi pemandu agar mempunyai wawasan yang mendasar akan
bahan yang dibawakannya.
Moga-moga bahan permenungan ini menjadi sarana
iman bagi kita semua selama masa pra-paskah 2021. Dan
akhirnya kita bersama-sama bangkit merayakan kemenangan
Tuhan dalam kebangkitan-Nya.
Kita mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh
tim lokakarya baik dari komisi-komisi KAM, guru-guru
agama, utusan paroki, para suster, para frater TOPPER yang
ada di KAM dan para katekis kita yang dengan murah hati,
tekun, bersemangat dalam menyusun bahan pendalaman ini.
Buku Panduan APP 2021 untuk siswa-siswi sekolah di
design untuk siswa-siswi SMP-SMA/SMK di sekolah baik
negeri maupun swasta. Materi ini dirancang untuk
dilaksanakan pada saat pembelajaran agama berlangsung
(bukan dibuat secara masal di halaman atau aula sekolah).
Bahan pendalaman di sekolah tidak berposter karena waktu
pelaksanaan yang sangat terbatas. Maka untuk mengganti
poster bisa dikembangkan oleh pemandu sebagai hantaran.

P. Markus Manurung, OFMCap.


3
Pertemuan Pertama:
MERAIH CITA-CITA DENGAN BELAJAR DAN
BEKERJA KERAS

Tujuan 1. Peserta didik menyadari perlu memiliki cita-cita.


2. Peserta didik menyadari bahwa meraih cita-cita
adalah sebuah panggilan
3. Peserta didik memahami bahwa untuk mencapai cita-
cita perlu berdoa, belajar dan bekerja keras
4. Peserta didik mampu belajar dan bekerja keras untuk
meraih cita-cita guna mencapai hidup yang sejahtera
Sarana Kitab Suci, PS/ MB, salib, lilin
Waktu 40-45 menit (disesuaikan dengan keadaan)
Dasar Mat 25:14-30
Biblis

GAGASAN DASAR

Dalam hidup kita perlu memiliki cita-cita. Cita-cita


amatlah penting dalam hidup manusia. Cita-cita memberikan
sebuah gambaran tentang perwujudan akan seperti apa masa
depan seseorang. Cita-cita juga mendorong kita melakukan
sesuatu yang ingin dicapai. Cita-cita menjadi motivasi untuk
berjalan ke depan. Karena itulah setiap orang bergerak untuk
mewujudkannya.
Untuk meraih cita-cita itu, dibutuhkan etos kerja. Etos
kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas serta
keyakinan seseorang yang nampak dalam kerja keras dan
ketekunan. Etos kerja pada dasarnya menjadi milik setiap
individu dan juga kelompok atau masyarakat. Etos kerja
menjadi penyemangat bagi setiap orang dalam melakukan

4
sesuatu termasuk meraih cita-cita. Bekerja keras dan belajar
keras harus menjadi etos kerja seorang peserta didik, sebab
tugas utama seorang peserta didik adalah belajar. Kerja keras
adalah perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh
dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas
/ pekerjaan dengan sebaik-baiknya.. kerja keras sebagai upaya
yang terus dilakukan (tidak pernah menyerah) dalam
menyelesaikan pekerjaan/ yang menjadi tugasnya sampai
tuntas. Akan tetapi kerja keras bukan berarti bekerja sampai
tuntas lalu berhenti tetapi mengarah pada visi besar yang harus
dicapai untuk kebaikan manusia dan lingkungannya. Belajar
keras dan bekerja keras merupakan cara untuk meraih cita-cita.
Tanpa ketekunan belajar, maka cita-cita tak bisa dicapai.
Tujuan akhir dari usaha ini adalah tercapainya kesejahteraan
hidup.
Kesejahteraan hidup adalah impian setiap individu.
Kesejahteraan hidup ini harus dipahami secara luas.
Kesejahteraan bukan hanya bernilai ekonomi, tetapi juga
bernilai spiritual. Kesejahteraan ekonomi berarti terpenuhinya
kebutuhan secara jasmani. Kesejahteraan spiritual berarti
terpenuhinya kebutuhan rohani. Dan sebagai orang kristen,
hidup sejahtera bukan hanya untuk diri kita sendiri tetapi juga
untuk orang lain.
Kitab Kejadian mengajarkan kepada kita akan makna dan
tujuan kerja manusia. (Bdk. Kej. 1:28). Secara Kristiani, kerja
sebagai rahmat dan kesempatan untuk mewujudkan
martabatnya sebagai pribadi. Kerja sebagai sebuah panggilan
untuk berpartisipasi dalam karya kasih Allah untuk
keselamatan manusia, maka maksud dan tujuan pekerjaan
bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga kepedulian dan sikap
5
solider kepada orang-orang yang membutuhkan. (Lih RN dan
LE).

LANGKAH-LANGKAH PENDALAMAN:

1. LAGU PEMBUKA
(Jangan pernah menyerah atau lagu yang lain yang sesuai
dengan tema)

2. TANDA SALIB
P : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U : Amin
P : Semoga rahmat dan damai Tuhan kita Yesus Kristus
selalu beserta kita
S : Sekarang dan selama- lamanya

3. KATA PENGANTAR

Anak-anak yang dikasihi Tuhan,


Gereja kita telah memasuki masa pra paskah, sebuah masa di
mana kita diajak untuk merenungkan sengsara Yesus sekaligus
mempersiapkan diri menyambut Paskah. Sikap askese, ugahari,
tobat dan berdoa menjadi ciri khas masa pra paskah ini. Pada
tahun ini, kita diajak untuk mengisinya dengan pendalaman
iman aksi puasa pembangunan. Tema APP KAM pada tahun
2020 adalah Membangun Keluarga Sejahtera, seturut fokus
pastoral KAM “KELUARGA SEJAHTERA”.

Tema ini dibagi ke dalam lima subtema dan pada hari ini kita
akan mendalami subtema: “Meraih Cita-Cita Dengan
6
Bekerja Keras dan Belajar Keras”. Dengan tema ini, kita
diajak untuk melihat usaha-usaha kita untuk meraih cita.
Apakah kita menyadari kekurangan kita, bahwa kita kurang
tekun dalam belajar, kurang menghargai potensi yang Tuhan
berikan kepada kita

4. PERNYATAAN TOBAT

P : Marilah kita mempersiapkan hati kita dengan terlebih dahulu


hening sejenak sambil menyadari segala kelemahan kita. ........
(Hening sejenak........................)
Kita menyesali dosa dan kekurangan kita dengan
mengucapkan doa tobat.
Allah yang maharahim, aku menyesal atas dosa-dosaku.
Sebab patut aku Engkau hukum,
terutama sebab aku telah menghina Engkau yang maha murah
dan mahabaik bagiku.
Aku benci akan segala dosaku, dan berjanji dengan
pertolongan rahmat-Mu
hendak memperbaiki hidupku dan tidak akan berbuat dosa lagi.
Allah yang maha-murah, ampunilah aku, orang berdosa.
(Amin.)

5. DOA PEMBUKA

Marilah kita berdoa (Hening sejenak)


Ya Bapa yang maha baik, kami bersyukur kepadaMu, pemberi
segala kebaikan bagi umatMu. Engkau selalu menyertai kami
dalam setiap langkah kami, terutama dalam ativitas kami setiap
hari sebagai anak yang berusaha untuk menuntut ilmu demi
7
hari esok yang lebih baik. Kami telah memasuki masa pra
paskah, masa persiapan bagi kami untuk memasuki perayaan
kebangkitan-Mu. Semoga dengan pertemuan ini kami
disadarkan kembali bahwa kami anak yang penuh dosa,
disadarkan kembali kami sering tidak tekun dalam belajar demi
meraih masa depan kami. Semoga kami juga bangkit dari
kelemahan kami, semakin tekun dalam belajar, bekerja keras
demi masa depan kami agar kami boleh menikmati hidup yang
sejahtera. Dengan perantaraan Kristus Tuhan kami, amin.

6. ILUSTRASI PEMBUKA

(Pemandu meminta peserta didik untuk menyebutkan contoh-


contoh sikap, kebiasaan yang tidak mendukung tercapainya
cita-cita dan sikap-sikap yang mendukung tercapainya
citacita)
Contoh sikap yang Contoh sikap yang
mendukung tercapainya mendukung tercapainya
cita-cita cita-cita
Malas belajar (contoh) Menjadi lebih rajin belajar
(contoh)

Pada bagian akhir, pemandu menyimpulkan:


Sikap yang mendukung Sikap yang tidak
mendukung
Sikap-sikap yang mendukung ini menghantar peserta didik
untuk meraih cita-cita dan pada akhirnya ia bisa memperoleh
kesejahteraan dalam hidupnya.

8
7. BACAAN KITAB SUCI (II Tes 3:6-13)

3:6 Tetapi kami berpesan kepadamu, saudara-saudara, dalam nama Tuhan


Yesus Kristus, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang
tidak melakukan pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah
kamu terima dari kami. 3:7 Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu
harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara
kamu, 3:8 dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami
berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban
bagi siapa pun di antara kamu. 3:9 Bukan karena kami tidak berhak untuk
itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu,
supaya kamu ikuti. 3:10 Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu,
kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja,
janganlah ia makan. 3:11 Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa
ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk
dengan hal-hal yang tidak berguna. 3:12 Orang-orang yang demikian kami
peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap
tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya
sendiri. 3:13 Dan kamu, saudara-saudara, janganlah jemu-jemu berbuat
apa yang baik.

PERTANYAAN PENDALAMAN:
(Jawaban dalam kurung, bukan untuk dibacakan pemandu
tetapi sebagai pegangan pemandu)

1. Apa yang dikatakan Paulus tentang orang yang tidak bekerja?


(menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan
pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu
terima dari kami; jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia
makan)
2. Apa yang dikatakan Paulus tentang dirinya dan kawan-
kawannya?

9
(kami tidak lalai bekerja di antara kamu, dan tidak makan roti
orang dengan percuma, kami berusaha dan berjerih payah
siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapa pun di
antara kamu. Bukan karena kami tidak berhak untuk itu,
melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan
bagi kamu, supaya kamu ikuti)

3. Menurut kamu, jenis pekerjaan apa yang menunjang


pencapaian cita-citamu?
(tekun dalam belajar, tekun mengerjakan tugas harian dll,
tekun berdoa, )
4. Apa pesan teks tersebut di atas berkaitan dengan tema
pertemuan kita: meraih cita-cita dengan belajar dan bekerja
keras?
(Teks KS ini mau mengajak peserta didik untuk:
- belajar dengan tekun, tidak lalai bekerja,
- tidak makan roti orang dengan percuma, berarti tidak berhenti
pada apa yang sudah ada, tidak berhenti pada apa yang
diberikan orang lain kepada kita,
- berusaha dan berjerih payah siang malam, belajar dan
bekerja keras secara terus menerus
- kita mau meneladami para murid Yesus untuk tekun bekerja
dan terus menerus siang dan malam.

8. RENUNGAN

“Kerja…kerja…kerja” adalah slogan yang didengungkan oleh


Presiden kita. Slogan ini menjadi motivasi bagi seluruh rakyat
10
Indonesia untuk menggapai kehidupan yang lebih baik dan
sejahtera. Slogan ini juga berlaku untuk kita yang sedang
berkecimpung atau sedang membekali diri di dunia pendidikan.
“Belajar…belajar…belajar..” kiranya juga slogan ini menjadi
milik kita kita terutama kita sebagai orang kristen mendalami
firman Tuhan yang mengatakan “Jika seorang yang tidak mau
bekerja, jangalah ia makan.” Rasul Paulus mengingatkan
jemaat yang ada di Tesalonika walau apapun yang akan terjadi
di esok hari untuk tidak menyurutkan niat kita untuk belajar.
Paulus dan kawan-kawannya juga mengingatkan mereka yang
berpangku tangan dan mencukupkan diri dengan pemberian
belas kasih orang. Rasul Paulus sudah memberi teladan bagi
umat di Tesalonika dan juga kita yang hadir di sini. Walaupun
sesungguhnya dia sebagai pekerja yang memberitakan injil
Kristus selayaknya hidup dari pekerjaannya, tetapi Paulus tetap
bekerja dan memberi tiruan semangat kerja keras dalam
belajar.

Dari teladan Paulus, kita sebagai peserta didik hendaknya tidak


mencukupkan diri dengan pelajaran yang kita terima dari guru
dan di sekolah, tetapi juga selama hidup terus belajar giat sebab
hidup itu sendiri selalu memberi hidup. Maka dari itu, mari kita
tinggalkan kemalasan berpangku tangan dengan mengharapkan
belas kasih orang, mencukupkan diri dengan yang diterima
tetapi dengan tekun belajar dan menggali segala potensi yang
kita miliki sehingga cita-cita itu bisa kita capai dan akhirnya
kita boleh bahagia.

9. DOA PERMOHONAN

11
Pemandu membuka doa permohonan:
Ya Bapa yang maha baik, kami telah mendalami tema APP
yang begitu menarik bagi kami dan sekaligus menantang kami
untuk lebih tekun dalam belajar. Semoga pertemuan ini
sungguh membantu kami agar memiliki semangat dan
ketekunan dalam meraih cita-cita kami. Ajari kami ya Tuhan
agar menjadi lebih tekun dan terus-menerus belajar, terus
berjuang meraih masa depan yang sejahtera.
Kami mohon ya Tuhan.....
Pemandu meminta peserta didik untuk memanjatkan doa
permohonan secara spotan oleh siswa yang sudah ditunjuk
sebelumnya.
Doa permohonan ditutup dengan mengucapkan Doa Bapa
Kami secara bersama-sama.

10. BERNYANYI DAN KOLEKTE (PS 383)

11. DOA PENUTUP

Marilah Berdoa (Hening sejenak)


Ya Bapa yang baik, terima kasih kami haturkan kepadaMu
karena kami boleh mengikuti pendalaman iman ini secara
bersama di sekolah kami. Pada hari ini kami belajar untuk terus
tekun dalam belajar, rajin bekerja agar kami mampu meraih
cita-cita kami sehingga kami boleh menikmati masa depan
yang sejahtera. Maka kami mohon ya Bapa, temanilah kami
dalam setiap usaha kami setiap hari, terutama dalam belajar
kami. Terangi hati dan pikiran kami dengan Roh KudusMu
agar kami memiliki pengetahuan untuk hidup kami dan juga
untuk sesama kami. Demi Kristus Tuhan kami.
12
12. PERUTUSAN

P: Semoga rahmat dan kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus


senantiasa menyertai kita
S: Sekarang dan selama- lamanya
P: Dan semoga kita semua diberkati oleh Allah yang maha
kuasa Dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus
U: Amin

13. LAGU PENUTUP (PS 1016)

13
Pertemuan kedua:
BIJAK DALAM MENGGUNAKAN MEDIA BELAJAR

Tujuan 1. Peserta didik menyadari bahwa betapa


banyak media belajar
2. Peserta memahami dampak positif dan
negatif media sosial
3. Peserta didik bijak menggunakan media
Sarana Kitab Suci, PS/ MB, salib, lilin
Waktu 40-45 menit (disesuaikan dengan keadaan)
Dasar Biblis Mat. 4:1-11

GAGASAN DASAR

Manusia adalah makhluk yang mampu berkreasi.


Berbagai alat dan sarana diciptakan oleh manusia untuk
mempermudah dan mendukung pelaksanaan tugas harian. Di
zaman ini, kemajuan teknologi dan sarana komunikasi telah
berkembang sangat pesat. Hal tersebut sangat berdampak
positif bagi seluruh aspek kehidupan manusia.

Saat ini berbagai kemajuan teknologi memiliki banyak


potensi untuk dimanfaatkan dalam menunjang proses belajar
mengajar. Jaringan komunikasi mempermudah pertukaran
informasi antar sesama pelajar. Kemudahan mengakses
jaringan internet membantu peserta didik untuk memperoleh
informasi yang dibutuhkan untuk belajar dengan tanpa batas.
Sarana-sarana teknologi lain juga mempermudah para peserta
didik untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah dan lebih kreatif.

14
Namun di samping potensi yang besar yang ada,
berbagai godaan akan kenikmatan negatif juga termuat dalam
berbagai sarana-sarana tersebut. Hal ini menjadi dampak
negatif dari perkembangan teknologi bagi proses belajar.
Peserta didik dapat terjerumus pada pencarian kenikmatan dan
hiburan yang tersedia dalam kemajuan sarana teknologi, dan
mengesampingkan manfaat positif dari teknologi tersebut.
Peserta didik dapat menjadi pecandu game online, penikmat
konten-konten negatif dan berbagai kecenderungan negatif
lainnya.

Dalam situasi demikian dibutukan sikap kritis dan


bijaksana dalam diri peserta didik ketika menggunakan sarana
teknologi yang ada. Kemajuan teknologi harus digunakan
untuk menunjang proses belajar. Sementara berbagai konten
negatif dan sarana hiburan lain yang ada dalam kemajuan
teknologi tersebut harus dihindari.

LANGKAH-LANGKAH PERTEMUAN

1. LAGU PEMBUKA (Cari lagu yang sesuai)


2. TANDA SALIB
P: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U: Amin
P: Semoga rahmat dan damai Tuhan kita Yesus Kristus
selalu beserta kita
U: Sekarang dan selama- lamanya

3. KATA PENGANTAR
15
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, Minggu lalu kita sudah
mendalami subtema APP “Meraih cita-cita dengan belajar dan
bekerja keras” Pada hari ini, kita akan mendalami subtema:
Bijak dalam menggunakan media belajar. Melalui subtema ini,
kita dijaka untuk mampu menggunakan media belajar yang ada
sebagai kebutuhan kita di sekolah. begitu banyak media yang
di sekolah (baik buku pelajaran maupun media sosial). Media
sosial telah membantu kita untuk memenuhi kebutuhan dalam
belajar kita dan memberikan banyak dampak positif. Namun
sekaligus juga bisa berdampak negatif jika disalahgunakan.

4. PERNYATAAN TOBAT

Sadar bahwa kita kurang bijak menggunakan media sosial


sebagai sumber belajar kita, marilah kita sejenak memeriksa
batin kita. Hening sejenak ...........
Kita menyesali dosa dan kekurangan kita dengan
mengucapkan DOA TOBAT.

Allah yang maharahim, aku menyesal atas dosa-dosaku. Sebab


patut aku Engkau hukum, terutama sebab aku telah menghina
Engkau yang maha murah dan mahabaik bagiku.Aku benci
akan segala dosaku, dan berjanji dengan pertolongan rahmat-
Mu. Hendak memperbaiki hidupku dan tidak akan berbuat dosa
lagi. Allah yang maha-murah, ampunilah aku, orang berdosa.
(Amin.)

5. DOA PEMBUKAAN
Marilah berdoa (hening sejenak) Allah Bapa yang bijaksana,
kami bersyukur atas rahmat yang Engkau berikan kepada kami

16
pada hari ini. Ya Tuhan, pada saat ini, kami belajar untuk lebih
dekat denganMu, mencoba untuk menemukan makna
sengsaraMu, maka berkatilah kami semua yang hadir di sini.
Semoga dari pertemuan ini, kami mampu melihat dan
menggunakan media belajar yang ada untuk memenuhi
kebutuhan kami sebagai peserta didik di sekolah ini. Demi
Kristus Tuhan dan pengantara kami, kini dan sepanjang masa.
Amin

6. ILUSTRASI PEMBUKA

Pemandu bisa mengajukan beberapa pertanyaan untuk


menghantar siswa agar memahami apa saja kebutuhannya
sebagai siswa.
Apa saja kebutuhan anda sebagai peserta didik dan kebutuhan
itu sungguh mendukung terpenuhinya dan terselenggaranya
proses belajar anda di sekolah (mis: kebutuhan akan buku
pelajaran, kebutuhan akan pakaian, kebutuhan akan makanan
ringan, dll)
Manakah kebutuhan yang tidak mendukung proses belajar anda
di sekolah?
(HP digunakan untuk main game, bersosial media dengan
teman, dll)

7. MEMBACA KITA SUCI (Mat 4:1-11)


1 Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
2 Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam,
akhirnya laparlah Yesus.3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata
kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu
ini menjadi roti." 4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup
17
bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut
Allah." 5 Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan
Dia di bubungan Bait Allah, 6 lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau
Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai
Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan
menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk
kepada batu." 7 Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah
engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
8 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan
memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan
kemegahannya,v9 dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan
kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."vv10 Maka berkatalah
Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus
menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau
berbakti!" 11 Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat
datang melayani Yesus.

PERTANYAAN PENDALAMAN:

(Jawaban (....) bukan untuk dibacakan tapi sebagai


pegangan pemandu)

1. Apa sajakah godaan yang ditawarkan oleh iblis kepada


Yesus ketika berada di padang gurun?
(Iblis menawarkan berbagai kenikmatan duniawi yaitu:
mengubah batu menjadi roti, melompat dari
bumbungan Bait Allah sehingga malaikat-malaikat
akan menatangnya, menerima kemegahan dunia asal
menyembah Ibli)

2. Bagimanakah sikap Yesus terhadap godaan-godaan


kenikmatan yang ditawarkan oleh iblis tersebut?
(Yesus dengan tegas menola godaan-godaan
kenikmatan tersebut).

18
3. Dalam dunia dewasa ini, godaan-godaan apa sajakah
yang ada ketika menggunakan berbagai media saat
belajar?
(Menciplak tugas dari internet, larut dalam dunia
medsos, asyik dalam bermain game, mengkases konten-
konten negatif, dst).

4. Sikap apa yang dapat kita teladani dari Yesus ketika


kita menghadapi godaan yang ada dalam berbagai
media yang kita gunakan dalam belajar?
(Bersikap bijak untuk menolak godaan untuk larut
dalam berbagai godaan-godaan tersebut. Bersikap
tegas untuk memprioritaskan hal yang berguna untuk
membantu proses belajar ketika menggunakan
berbagai media yang ada).

8. RENUNGAN

Ketika berada di padang gurun, iblis mencobai Yesus


dengan berbagai godaan akan kenikmatan duniawi. Yesus
digoda untuk mengubah batu menjadi roti ketika ia lapar.
Yesus juga digoda untuk menunjukkan kemuliaannya yaitu
melalui kedatangan malaikat untuk menatangnya kalau ia
menjatuhkan dirinya dari bumbungan bait Allah. Terakhir,
Yesus juga digoda dengan kemegahan duniawi asalkan Ia mau
menyembah Iblis. Terhadap berbagai godaan tersebut, Yesus
bersikap bijak dan tegas yaitu dengan menolaknya.
Di era ini, berbagia sarana media dan fasilitas yang ada
berpotensi besar untuk membantu para peserta didik untuk
19
dapat belajar dengan lebih baik, efektif dan kreatif. Namun di
samping potensi tersebut terdapat berbagai godaan untuk
memanfaatkannya secara salah dan negatif. Hendaknya Yesus
menjadi teladan bagi para peserta didik ketika menghadapi
godaan saat menggunakan berbagai media dan sarana yang ada
tersebut.

9. DOA PERMOHONAN
Pemandu membuka doa permohonan:
Ya Bapa yang maha baik, kami telah mendalami tema APP
yang begitu menarik bagi kami dan sekaligus menantang kami
untuk melihat mana yang menjadi kebutuhan kami dan yang
bukan kebutuhan kami di sekolah. Semoga pertemuan ini
sungguh membantu kami agar memiliki semangat dan
ketekunan dalam meraih cita-cita kami.
Kami mohon ya Tuhan.....
Pemandu meminta peserta didik untuk memanjatkan doa
permohonan secara spontan oleh siswa yang sudah ditunjuk
sebelumnya.
Doa permohonan ditutup dengan mengucapkan Doa Bapa
Kami secara bersama-sama.

10. BERNYANYI DAN KOLEKTE


(cari lagu yang cocok tapi jangan lagu persembahan. Jika
APP dikumpulkan pada hari yang lain, kolekte tidak perlu
dilaksanakan)

20
11. DOA PENUTUP
Marilah berdoa (hening sejenak)Ya Bapa yang maha baik,
Engkau sungguh baik terhadap kami. Pada hari ini, melalaui
pertemuan pendalaman APP ini, kami telah belajar untuk bijak
dalam menggunakan media belajar yang ada dan kami miliki.
Semoga dengan pertemuan ini kami semakin memahami karya
Roh KudusMu yang setiap saat selalu menerangi hati dan
pikiran kami. Semoga kami semakin mampu mengutamakan
kebutuhan kami sebagai anak sekolah dan berani selektif serta
kritis menggunakan media belajar yang kurang mendukung
pembelajaran kami. Demi Kristus Tuhan kami. Amin

PERUTUSAN

P: Semoga rahmat dan kasih karunia Tuhan kita Yesus


Kristus senantiasa menyertai kita
S: Sekarang dan selama- lamanya
P: Dan semoga kita semua diberkati oleh Allah yang maha
kuasa Dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus
U: Amin

12. LAGU PENUTUP (dicari lagu yang sesuai)

21
Pertemuan Ketiga:
HIDUP HEMAT

Tujuan 1. Peserta didik memahami arti hidup hemat


2. Peserta didik mengerti perbedaan antara
kebutuhan dan keinginan
3. Peserta didik mampu untuk menabung
Sarana Kitab Suci, PS/ MB, salib, lilin
Waktu 40-45 menit (disesuaikan dengan keadaan)
Dasar Biblis Gal 5:16-26

GAGASAN DASAR

Salah satu aspek yang sangat menentukan untuk hidup


sejahtera adalah tata kelola keuangan. Penataan keuangan yang
baik menghantar kita pada kehidupan yang sejahtera.
Sedangkan pengelolaan keuangan yang buruk menghantar kita
kepada kehidupan yang miskin.
Sikap dalam menata keuangan adalah dengan hidup hemat.
Untuk hidup hemat pertama-tama seorang harus tahu dan
menyadari mana yang merupakan kebutuhan dan mana yang
merupakan keinginan. Kebutuhan adalah sesuatu yang harus
dimiliki manusia karena tingkat keperluan atau urgensinya
yang tinggi. Jika seseorang memiliki kebutuhan terhadap
barang atau jasa, biasanya hal paling penting yang menjadi
pertimbangan adalah manfaat yang dapat diambil dari barang
atau jasa tersebut beserta fungsinya.
22
Keinginan bersifat subjektif, tidak terlalu berpengaruh pada
kelangsungan hidup seseorang. Pemenuhan terhadap
‘keinginan’ biasanya bersifat kepuasan semata dan cenderung
menyesuaikan terhadap selera individu. Keinginan bisa bersifat
positif jika pemenuhannya memberi nilai tambah atau memberi
dukungan terhadap pemenuhan kebutuhan yang telah tercapai.
Jadi kebutuhan lebih dilihat perlunya, bersifat mengikat
sedangkan keinginan bukan keharusan karena biasanya
berkaitan dengan selera untuk memuaskan keinginan itu
sendiri.
Dengan menyadari hal ini, penggunaan uang akan tepat
sasaran. Keinginan kita tidak pernah ada habisnya. Satu
keinginan terpenuhi, keinginan lain akan segera menyusulnya.
Hemat bukan berarti pelit tetapi tahu berkata cukup terhadap
segala keinginan itu.
Hidup hemat membuka peluang untuk menabung. Tabungan
kita saat ini menjadi modal di masa depan. Ini adalah suatu
langkah awal untuk mempersiapkan kehidupan yang sejahtera
di masa yang akan datang.

JALANNYA PERTEMUAN:

1. LAGU PEMBUKA
2. TANDA SALIB

P: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus


U: Amin
P: Semoga rahmat dan damai Tuhan kita Yesus Kristus
23
selalu beserta kita
S: Sekarang dan selama- lamanya

3. KATA PENGANTAR

Anak-anak yang dikasihi Tuhan, Minggu lalu kita sudah


mendalami subtema “Bijak Menggunakan media belajar. Pada
hari ini kita akan membahas subtem: Hidup Hemat. “Hidup
Hemat” menjadi subtema yang menarik untuk kita renungkan
bersama karena sesuai dengan status kita sebagai anak yang
belum mempunyai penghasilan. Melalui tema ini, kita diajak
untuk melihat kebutuhan-kebutuhan kita di sekolah sekaligus
menata keuangan kita di sekolah. Pola hidup hemat menjadi
salah satu cara menata masa depan yang sejahtera. Sadar akan
kekurangan kita, bahwa kita terlalu boros menggunakan uang
jajan, kurang mampu untuk hemat.

4. PERNYATAAN TOBAT

Marilah kita sejenak memeriksa batin kita. Hening


sejenak ..................... Kita menyesali dosa dan kekurangan kita
dengan mengucapkan doa tobat.
Allah yang maharahim, aku menyesal atas dosa-dosaku.
Sebab patut aku Engkau hukum,
terutama sebab aku telah menghina Engkau yang maha murah
dan mahabaik bagiku.Aku benci akan segala dosaku, dan
berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu, hendak memperbaiki

24
hidupku dan tidak akan berbuat dosa lagi. Allah yang maha-
murah, ampunilah aku, orang berdosa. (Amin.)

5. DOA PEMBUKA

Marilah kita berdoa.


Allah Bapa yang maha baik, engkau selalu mengajari kami
anak-anakMu untuk menggunakan segala rejeki yang telah
Engkau sediakan bagi kami. Engkau telah menganugerahi
kedua orangtua kami rejeki yang melimpah. Namun kami sadar
ya Tuhan, kami kurang bijak menggunakan yang Engkau
sediakan bagi kami, kami kurang mampu mengolahnya, kami
kurang hemat memakainya. Terangilah hati dan pikiran kami
ya Tuhan, agar melalui pertemuan ini, kami berusaha untuk
memulai hidup hemat. Demi Kristus Tuhan dan pengantara
kami, yang hidup kini dan sepanjang masa. Amin

6. MEMBACA KITAB SUCI (Galatia 5:16-26)

16 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti
keinginan daging. 5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan
keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging --
karena keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap kali tidak
melakukan apa yang kamu kehendaki. 18 Akan tetapi jikalau kamu
memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah
hukum Taurat. 19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan,
kecemaran, hawa nafsu, 20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan,
perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh
pemecah, 21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.
Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat

25
dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak
akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. 22 Tetapi buah Roh ialah:
kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan, 23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang
menentang hal-hal itu.24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah
menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. 25
Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, 26
dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan
saling mendengki.

7. PERTANYAAN PENDALAMAN:
Jawaban (.....) bukan untuk dibacakan tetapi sebagai
pegangan pemandu
1. Sebutkan keinginan daging dalam teks tersebut
(percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan
berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati,
amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh
pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora)
2. Manakah dari keinginan daging itu yang bertentangan
dengan pola hidup hemat?
(percabulan, kemabukan dan pesta pora)
3. Sebutkan jenis-jenis kemabukan
(mabuk alkohol/ minuman keras, ketergantungan
merokok, narkoba, internet/ game online, konten
pornografi dsb)

4. Sebutkan jenis-jenis pesta pora.


(sering makan di luar rumah, sering mentraktir kawan,
dsb)

26
5. Tunjukkan dalam teks itu yang termasuk dalam buah-
buah roh.
(kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran,
kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan,
penguasaan diri)
6. Manakah dari buah roh itu yang berhubungan dengan
hidup hemat?
(penguasaan diri)
7. Apa arti penguasaan diri dalam hubungannya dengan
hidup hemat?
(menggunakan uang sesuai kebutuhan bukan
keinginan, contoh: membeli sebiji pisang goreng lebih
bermakna daripada membeli sebatang rokok)
8. Apa kebutuhanmu sebagai anak sekolah?
(bayar uang sekolah, beli ATK, ransport dll)
9. Apa keinginanmu sebagai anak sekolah dalam
hubungan dengan uang.
(HP baru, sepeda motor, paket internet dll)
10. Menurut kamu, mana yang lebih diutamakan:
kebutuhan atau keinginan?
(kebutuhan)

8. RENUNGAN:

27
Ada dua hal penting yang perlu direnungkan dari Surat Rasul
Paulus di atas:
- Hidup menurut keinginan daging
Ciri-ciri orang yang hidup seturut keinginan daging adalah:
percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala,
sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan
diri sendiri, percideraan, roh pemecah,kedengkian, kemabukan,
pesta pora.
- Hidup menurut keinginan Roh.
Ciri-ciri orang yang hidup dalam Roh adalah kasih, sukacita,
damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri.

Kedua pola hidup ini menggambarkan hidup manusia. Ada


orang yang sungguh dikuasasi oleh keegoisan, kemalasan, iri
hati, dengki, balas dendam, boros. Untuk memperoleh nilai
bagus kita menghalalkan pola instan dengan cara menyontek.
Apakah gaya hidup ini akan membawa kita kepada
kebahagiaan, ketenangan, kedamaian?
Alangkah bahagia dan nikmatnya hidup ini jika kita mampu
mengusai diri kita. Alangkah nikmatnya hidup ini jika kita
mampu hidup dalam kasih, sabar, murah hati, lemah lembut.
Alangkah indahnya hidup ini jika kita mampu mengelola uang
yang diberikan orang tua dengan penuh pertimbangan. Uang
jajan yang diberikan kadang lebih. Jika yang lebih itu mampu
kita olah menjadi tabungan, maka kita akan mempeoleh hasil
yang positif di kemudian hari. Belajar menabung uang jajan
adalah salah satu langkah menuju hari esok yang lebih baik.
Orang yang terbiasa menabung, maka dia akan mampu

28
mengolah hidupnya dan akan menghantarnya menuju kepada
kehidupan yang sejahtera.
Mari belajar juga untuk menghargai kerja keras orang tua.
Uang jajan yang mereka berikan bukan pertama-tama untuk
dihabiskan tetapi kita belajar mengolahnya sehingga pada
saatnya kita mempunyai penghasilan sendiri, kita akan lebih
mudah mengolahnya demi kesejehteraan hidup kita sendiri.

9. DOA PERMOHONAN
Pemandu membuka doa permohonan dengan berikut ini .......

Allah Bapa di surga, kami anak-anakMu selalu hidup dalam


keinginan daging kami. Pada hari ini kami belajar untuk belajar
sedikit lebih hemat demi masa depan kami yang lebih baik.
Tanpa kami sadari ya Tuhan, sudah banyak uang orangtua
yang kami habiskan. Semoga kami memiliki semangat baru
untuk lebih hemat, belajar menabung demi hidup yang
sejahtera di kemudian hari.
Kami mohon ya Tuhan.........
Dilanjutkan doa oleh peserta didik yang sudah ditunjukkan
sebelumnya.
Doa permohonan ditutup dengan mengucapkan Doa Bapa
Kami secara bersama-sama.

10. BERNYANYI DAN KOLEKTE

29
(cari lagu yang cocok tapi bukan lagu persembahan. Jika APP
dikumpulkan pada hari yang lain, kolekte tidak perlu
dilaksanakan)

11. DOA PENUTUP

Marilah berdoa ( hening sejenak)


Allah Bapa yang maha baik, setiap hari kami selalu belajar. Di
sekolah kami menimba ilmu pengetahuan agar kami memiliki
kearifan, pengetahuan untuk kehidupan kami kelak. Dan pada
hari ini kami dihantar untuk memiliki semangat baru yaitu
hidup hemat. Semoga kami mampu menabung setiap hari ya
Tuhan, sebagai bagian dari proses belajar dalam hidup kami
demi kesejahteraan hidup kami juga. Ajarilah kami ya Tuhan
agar kami mampu melaksanakannnya setiap hari. Demi Kristus
Tuhan kami, Amin

12. PERUTUSAN
P :Semoga rahmat dan kasih karunia Tuhan kita Yesus
Kristus senantiasa menyertai kita
S: Sekarang dan selama- lamanya
P :Dan semoga kita semua diberkati oleh Allah yang maha
Kuasa Dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus
U : Amin

13. Lagu penutup (dicari lagu yang sesuai)


30
Pertemuan keempat:
IKUT ATURAN: SIAPA TAKUT?

Tujuan1. Peserta didik menyadari aturan-aturan yang ada


di sekitarnya
2. Peserta didik memahami makna sejati dari aturan
3. Peserta didik berani mematuhi aturan-aturan
Sarana Kitab Suci, PS/ MB, salib, lilin
Waktu 40-45 menit (disesuaikan dengan keadaan)
Dasar II Tes 3:1-15
Biblis

GAGASAN DASAR:

Manusia tidak bisa lepas dari aturan. Pada dasarnya


peraturan adalah suatu tata cara yang dilakukan oleh warga
sekolah untuk menertibkan dan menyelaraskan dengan
keperluan seluruh warga sekolah. Peraturan tersebut diterapkan
oleh sekolah dengan tujuan untuk memberi batasan dan
mengatur sikap anak muda yang sering bersikap kurang
kondusif dalam menjalankan proses belajar mengajar di
sekolah. Pada akhirnya, peraturan-peraturan itu menuntun
manusia untuk memproleh kesejahteraan.

Sekolah merupakan lembaga yang menyiapkan pribadi


manusia lebih baik. Di sekolah anak-anak dididik tentang
berbagai ilmu pengetahuan, tentang keutamaan-keutamaan
sosial yang dibutuhkan masyarakat. Sekolah membuat berbagai
aturan-aturan untuk membantu para siswa berdisiplin,
31
bertanggungjawab. Pada prinsipnya aturan sungguh bernilai
positif. Karena peraturan itu sungguh bermanfaat untuk
mengatur, menata, membatasi sikap, tindakan peserta didik.
Jadi, aturan bukan sesuatu yang menakutkan, tetapi justru
sangat positif.

Mentaati aturan-aturan di sekolah merupakan salah satu


cara untuk memperoleh kesejahteraan itu. Mentaati aturan di
sekolah dapat berupa melengkapi berkar-berkas administrasi
sekolah, membayar uang sekolah tepat waktu, datang ke
sekolah tepat waktu. Dengan menaati atura-aturan di sekolah,
peserta didik dibimbing, supaya menyadari hak dan tanggung
jawabnya di sekolah. Dengan demikian, siswa akan hidup
dalam kebebasan, bukan dalam ketakutan karena aturan. Siswa
akan hidup dalam kemerdekaan dengan mengikuti segala
aturan yang ada. Hal itu bertujuan untuk memperoleh
kesejahteraan hidup mereka.

JALANNYA PERTEMUAN:

1. LAGU PEMBUKA
2. TANDA SALIB

P: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus


U: Amin
P: Semoga rahmat dan damai Tuhan kita Yesus Kristus selalu
beserta kita
S: Sekarang dan selama- lamanya

3. KATA PENGANTAR

32
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, IKUT ATURAN: SIAPA
TAKUT? Subtema ini menantang kita. Ada hal yang menarik
dari pertanyaan tadi: jangan takut dengan aturan yang ada.
Pertanyaan untuk kita: apakah kita mau mengikuti aturan di
sekolah? Apakah kita mengikuti aturan karena takut dihukum?

4. PERNYATAAN TOBAT

Mari kita bertanya diri sejenak. Hening sejenak ........


Kita menyesali dosa dan kekurangan kita dengan
mengucapkan doa tobat.
Allah yang maharahim, aku menyesal atas dosa-dosaku.
Sebab patut aku Engkau hukum,
terutama sebab aku telah menghina Engkau yang maha murah
dan mahabaik bagiku.
Aku benci akan segala dosaku, dan berjanji dengan
pertolongan rahmat-Mu
hendak memperbaiki hidupku dan tidak akan berbuat dosa lagi.
Allah yang maha-murah, ampunilah aku, orang berdosa.
Amin

5. DOA PEMBUKA

Marilah kita berdoa (Hening sejenak)


Allah Bapa kami yang penuh kasih dan penyayang, kami anak-
anakMu mau memperdalam iman kami kepadaMu dengan
mengikuti dan merenungkan tema APP ini. Semoga tema yang
akan kami renungkan, dapat membantu kami untuk mengikuti
aturan di sekolah kami dengan penuh kesadaran bahwa aturan
33
dibuat demi ketertiban dan keteraturan hidup bersama. Ajarilah
kami agar kami mampu hidup sesuai aturan yang ada. Demi
Kristus Tuhan dan pengantara kami, kini dan sepanjang masa.
Amin

6. MEMBACA KITAB SUCI (2 Tes 3:1-15)

1 Ketika saat kematian Daud mendekat, ia berpesan kepada Salomo,


anaknya: 2 "Aku ini akan menempuh jalan segala yang fana, maka
kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki. 3 Lakukanlah
kewajibanmu dengan setia terhadap TUHAN, Allahmu, dengan hidup
menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala
ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis
dalam hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala yang
kaulakukan dan dalam segala yang kautuju, 4 dan supaya TUHAN
menepati janji yang diucapkan-Nya tentang aku, yakni: Jika anak-anakmu
laki-laki tetap hidup di hadapan-Ku dengan setia, dengan segenap hati dan
dengan segenap jiwa, maka keturunanmu takkan terputus dari takhta
kerajaan Israel.

PERTANYAAN PENDALAMAN:

1) Apa pesan Daud kepada Salomo anaknya?

(Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap TUHAN,


Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-
Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan,
perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang
tertulis dalam hukum Musa)

2) Apa keuntungan yang diperoleh Salomo bila menuruti


pesan Daud?
34
(engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan
dalam segala yang kautuju, dan supaya TUHAN menepati
janji yang diucapkan-Nya tentang aku, yakni: Jika anak-
anakmu laki-laki tetap hidup di hadapan-Ku dengan setia,
dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa, maka
keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel.)

3) Apakah kamu sudah hidup sesuai dengan perintah


Tuhan? Jelaskan jawabanmu!
(kalau kita menghidupi semua perintah Tuhan maka akan
memperoleh keuntungan dalam segala apa yang kita
lakukan dan kita tuju. Dan menjadi pewaris kerajaan
Allah).

4) RENUNGAN:
 Aturan dibuat untuk membantu kita dalam hidup.
 Ada berbagai aturan dalam kehidupan kita di masyarakat:
harus ada KTP, SIM, KK, surat tanah, dst.
 Di sekolah: ada tatat tertib sekolah.
 Aturan tata tertib hendaknya kita ikuti karena akan menghantar
kita kepada kesejahteraan (kesuksesan dalam pendidikan)
 Dalam bacaan tadi, Daud meminta Salomo anaknya untuk
melakukan segala peraturan dan ketentuan Tuhan dalam
hidupnya. Bila ia melakukan itu, maka ia akan memperoleh
keuntungan atas apa yang ia lakukan dan ia tuju, keturunannya
tidak akan terputus dari tahta kerajaan Israel.
 Mari mengikuti aturan Tuhan dalam hidup kita, supaya Tuhan
memberkati apa yang kita lakukan dan kita kita cita-citakan.

5) DOA PERMOHONAN
35
Pemandu membuka doa permohonan dengan doa berikut.....
Ya Bapa yang maha baik, terima kasih kami panjatkan
kepadaMu, karena kami menjadi sadar bahwa aturan yang ada
di sekolah untuk menciptakan suasana hidup yang tertib dan
aman, demi kelancaran dan kelangsungan hidup kami di
sekolah ini. Semoga kami menjadi semakin sadar akan
pentingnya peraturan dalam hidup kami sehingga hidup kami
menjadi semakin sejahtera.
Kami mohon ya Tuhan............

Pemandu meminta peserta didik untuk memanjatkan doa


permohonan secara spotan oleh siswa yang sudah ditunjuk
sebelumnya.
Doa permohonan ditutup dengan mengucapkan Doa Bapa
Kami secara bersama-sama
Doa permohonan ditutup dengan mengucapkan Doa Bapa
Kami secara bersama-sama.

6) BERNYANYI DAN KOLEKTE


(cari lagu yang cocok tapi jangan lagu persembahan. Jika
APP dikumpulkan pada hari yang lain, kolekte tidak perlu
dilaksanakan)

7) DOA PENUTUP
Marilah berdoa (hening sejenak)
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadiratMu ya Tuhan, atas
rahmatMu kami boleh menyelesaikan pertemuan kami pada
hari ini. Semoga permenungan tentang aturan, memampukan
kami untuk mengikuti aturan di sekolah kami dengan penuh
kesadaran. Ajarilah kami setiap saat untuk selalu taat
36
mengikuti aturan bukan karena adanya rasa takut tetapi karena
peraturan dapat menciptakan suasana yang aman dan damai,
terutama dalam proses belajar kami setiap hari serta
tercapainya kehidupan bersama yang sejahtera. Doa ini kami
sampaikan kepadaMu dengan perantaraan Kristus Tuhan kami.
Amin.

8) PERUTUSAN

P: Semoga rahmat dan kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus


senantiasa menyertai kita
S: Sekarang dan selama- lamanya
P: Dan semoga kita semua diberkati oleh Allah yang maha
Kuasa dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus
U : Amin

9) Lagu penutup (dicari lagu yang sesuai)

Pertemuan kelima:
SAHABAT SEMUA ORANG
37
Tujuan Peserta didik memahami makna sahabat dalam
hidup sehari-hari
Peserta didik menyebutkan wujud konkrit nilai
sahabat bagi semua orang.
Peserta didik mampu mengungkapkan cara-cara
untuk meneladani Yesus sebagai sahabat bagi
semua orang
Sarana Kitab Suci, PS/ MB, salib, lilin
Waktu 40-45 menit (disesuaikan dengan keadaan)
Dasar Luk 10:25-37
Biblis

GAGASAN DASAR

Masa remaja adalah masa yang sangat rentan dengan


pencarian identitas diri. Banyak orang masih sulit menemukaan
sosok idola yang dapat menjadi panutan dalam hidupnya. Di
satu sisi anak dituntut mengikuti kehendak orang tua, pada hal
bertentangan dengan keinginan dan kemauan anak tersebut. Di
sinilah keluarga (ayah ibu dan saudara saudarinya) sangat
berperan sebagai sahabat yang baik. Orang tua menjadi tempat
mengadu dan bertukar pikiran dalam mengatasi setiap problem
yang dihadapinya di sekolah atau di masyarakat. Dalam
kondisi seperti ini sahabat harus hadir sebagai orang yang
memiliki simpati dan empati serta kejujuran, pengertian. Maka
sahabat sejati adalah orang yang sungguh-sungguh mengerti,
orang yang memiliki empati dan berbela rasa dengan sesama.

Pada jaman modern yang serba canggih dan digital


sekarang ini, kaum remaja membutuhkan sosok sahabat yang
38
dapat membuat hidupnya bahagia dan sejahtera baik jasmani
maupun rohani. Pemenuhan kebutuhan ini dapat
mempengaruhi segala aktifitas maupun perilaku remaja,
sehingga tidak terpengearuh kepada tindakan yang bersifat
anarkis, rasialis, hedonistis dan konsumeristis. Justru
seharusnya terarah pada sikap untuk meneladani Yesus. Yesus
telah menunjukkan lewat pengajaran dan perbuatanNya bahwa
sungguh menjadi sahabat bagi semua orang (bdk Luk 10:25-
37). Yesus sebagai sahabat bagi semua orang tanpa batas
seperti yang ditunjukkan dalam kisah tentang orang Samaria
yang baik hati. Yesus telah menunjukkan dalam hidup-Nya
bahwa Ia sungguh menjadi sahabat bagi semua orang tanpa
pandang bulu, sahabat bagi semua orang yang dijumpai-Nya.
(persahabatan lintas batas).

Memang tidak mudah untuk mewujudkan secara


konkrit nilai sahabat bagi semua orang, namum kaum remaja
dapat menunjukkannya dalam hidup sehari-hari seperti rela
berkorban tanpa pamrih, (tanpa mengharapkan imbalan),
mengunjungi teman yang sakit, membantu dengan ikhlas
menunjukkan rasa empati terhadap teman yang dalam
kesulitan. Sehingga kaum remaja sanggup menjadi sabahat
bagi semua orang sebagai wujud keluarga sejahtera.

39
LANGKAH-LANGKAH PERTEMUAN

1. LAGU PEMBUKA : PS 325 atau 701 atau Dalam


Yesus, kita bersaudara
2. TANDA SALIB
P: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U: Amin
P: Semoga rahmat dan damai Tuhan kita Yesus
Kristus selalu beserta kita
S: Sekarang dan selama- lamanya

3. KATA PENGANTAR
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, Hari ini kita mengadakan
pendalaman APP yang terakhir. Pada pertama, kita
mendalami tentang Meraih Cita-Cita Dengan Belajar Dan
Bekerja Keras. Pertemuan kedua tentang Bijak
Menggunakan Media Belajar. Pertemuan ketiga: Hidup
Hemat dan pertemuan keempat: Ikut Aturan: Siapa Takut?
Dan pada pertemuan terakhir kita akan membahas subtema
sahabat Semua Orang.

Sahabat semua orang adalah orang yang terbuka terhadap


semua orang, bergaul dengan siapa saja, menerima orang
mana saja. Yesus sebagai contoh sahabat semua orang
memberi contoh dalam kisah orang Samaria yang baik hati
(Luk 10:25-37). Apakah kita memiliki hati seperti orang
Samaria terhadap sesama kita yang berlatar belakang
berbeda dengan kita?

40
4. PERNYATAAN TOBAT
Sadar akan kekurangan kita, bahwa kita kurang mau bergaul
dengan semua orang, kurang mau menerima orang lain,
marilah kita sejenak memeriksa batin kita. .......................
hening sejenak ................................Kita menyesali dosa dan
kekurangan kita dengan mengucapkan doa tobat.

Allah yang maharahim, aku menyesal atas dosa-dosaku.


Sebab patut aku Engkau hukum, terutama sebab aku telah
menghina Engkau yang maha murah dan mahabaik bagiku.
Aku benci akan segala dosaku, dan berjanji dengan
pertolongan rahmat-Mu. Hendak memperbaiki hidupku dan
tidak akan berbuat dosa lagi. Allah yang maha-murah,
ampunilah aku, orang berdosa. (Amin.)

5. Marilah kita berdoa


Ya Tuhan, kami berkumpul untuk merayakan iman kami dalam
ibadat bersama ini. Kami mohon kehadiranMu membimbing
kami untuk mampu memperdalam iman kami agar kami dapat
menjadi sahabat semua orang. Demi Kristus Tuhan kami.
Amin

6. PENDALAMAN KITAB SUCI


(pemandu meminta beberapa orang peserta didik untuk
mendramatisasi teks tentang Orang Samaria yang baik hati
(Luk 10:25-37)

41
25 Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk
mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat
untuk memperoleh hidup yang kekal?" 26 Jawab Yesus
kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang
kaubaca di sana?" 27 Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan,
Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu
dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal
budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri." 28 Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar;
perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup." 29 Tetapi
untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus:
"Dan siapakah sesamaku manusia?" 30 Jawab Yesus: "Adalah
seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke
tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya
habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah
itu pergi meninggalkannya setengah mati. 31 Kebetulan ada
seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu,
tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. 32 Demikian juga
seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu,
ia melewatinya dari seberang jalan. 33 Lalu datang seorang
Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan
ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas
kasihan. 34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya,
sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur.
Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai
tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat
penginapan dan merawatnya. 35 Keesokan harinya ia
menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu,
katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini,
aku akan menggantinya, waktu aku kembali. 36 Siapakah di
42
antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama
manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" 37
Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan
kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah
demikian.

7. PERTANYAAN PENDALAMAN:

1) Apa yang dikisahkan dalam Luk 10:25-37?


(kisah tengan orang Samaria yang baik hati)
2) Apa yang melatarbelakangi Yesus mengisahkan cerita
orang Samaria tersebut?
(Karena pertanyaan ahli Taurat yang mau mencoba Yesus
tentang hidup yang kekal)
3) Perutusan apa yang terjadi dalam kisah tersebut?
(ada seorang turun dari Yerusalem menuju Yeriko, jatuh ke
tangan penyamun dan dirampok penjahat dan ditolong
oleh orang Samaria).
4) Dari percakapan Yesus dengan ahli Taurat, apa yang harus kita
lakukan sebagai sahabat semua orang?
(menolong orang lain tanpa pandang bulu seperti perbedaan
warna kulit, suku, agama, bahasa, latar belakang ekonomi).

8. RENUNGAN
43
Injil ini mengisahkan tentang percakapan antara Yesus dengan
seorang ahli Taurat yang hendak mencobai Yesus. Ahli Taurat
bertanya bagaimana cara memperoleh hidup yang kekal.
Dalam teks ini Yesus mengisahkan tentang orang Samaria
yang bagik hati. Ada seorang laki-laki yang dirampok dalam
perjalanan dari Yerusalem menuju Yeriko. Ia ditinggalkan
begitu saja di pinggir jalan setelah dipukuli orang. Kebetulan
ada seorang imam lewat di situ. Ia melihat orang itu tergeletak
di pinggir jalan namuan hanya melewatinya begitu saja.
Demikian juga ada orang Lewi. Ia hanya melewatinya begitu
saja. Lalu datanglah seorang Samaria yang sedang dalam
perjalanan. Ketika melihat orang itu, tergeraklah oleh belas
kasihan. Ia menolong orang itu dan membawanya ke
penginapan. Ia merawatnya sampai luka-lukanya sembuh.
Orang Samaria itu rel mengeluarkan biaya demi merawat orang
yang tidak dikenalnya.

Orang Samaria adalah orang yang diasingkan dari ke-12 suku


Israel. Karena orang Samaria dianggap bukan sebagai suku
asli, melainkan dari suku di luar Israel. Akan tetapi justru
orang Samaria yang rela menolong orang dari luar sukunya. Ia
rela menolong orang yang tidak satu kampung, bahasa,
mungkin agama, dll. Cerita orang Samaria mau mengajak kita
untuk menjadi sahabat bagi semua orang.

Menjadi sahabat bagi semua orang berarti tanpa memandang


batas suku, agama, bahasa. Bukan seperti kelompok para dan
orang Lewi yang tidak menolong karena mereka menganggap
orang sakit itu bukanlah satu keturunan dengan dia.

44
Pertanyaan refleksi setelah mendengar permenungan:
1. Apakah aku sudah menjadi sahabat bagi yang lain?
2. Bagaimana caranya agar dapat menjadi sahabat bagi yang lain?
3. Sejauh manakah aku mau menolong orang lain dengan tulus
tanpa mengharapkan imbalaan dan tanpa melihat latar belakang
agama, ras dan status sosial ekonomi?

9. DOA PERMOHONAN
Pemandu membuka doa permohonan dengan menyampaikan
doa berikut:
P: Allah Bapa maha kasih, kami haturkan syukur dan terima
kasih kepadaMu karena PutraMu Yesus Kristus datang ke
dunia untuk menjadi teladan dalam hidup kami., yang telah
mengajari kami untuk mengasihi Bapa dan mencintai serta
mengasihi sesama seperti kami mencintai diri kami sendiri.
Semoga karena teladan Yesus Kristus, kami mampu menjadi
sahabat bagi semua orang.
Kami mohon ya Tuhan........
Pemandu meminta peserta didik untuk menyampaikan doa
permohonan secara spontan oleh siswa yang sudah ditunjuk
sebelumnya.
Doa permohonan ditutup dengan mengucapkan Doa Bapa
Kami secara bersama-sama.
45
10. LAGU KOLEKTE : PS 383 atau Betapa hatiku, atau
Terimalah ucapan syukurku

11. DOA PENUTUP


Terima kasih ya Bapa, Engkau hadir bagi kami dalam ibadat
ini. Semoga ibadat ini menambah cinta kami kepadaMu agar
dapat menjadi sahabat bagi semua orang. Semoga daya upaya
dan ibadat yang kami lakukan, selama masa pra paskah ini,
menghantar kami menjadi keluarga bahagia dan sejahtera.
Demi Yesus Kristus Tuhan kami. Amin

12. PERUTUSAN
P :Semoga rahmat dan kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus
senantiasa menyertai kita
S: Sekarang dan selama- lamanya
P :Dan semoga kita semua diberkati oleh Allah yang maha
kuasa Dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus

13. LAGU PENUTUP ( PS 487 atau 490)

46

Anda mungkin juga menyukai