Anda di halaman 1dari 12

MODUL AJAR REGULER

FASE B KELAS IV
BAB I

Aku Dipanggil untuk


Berkembang

PENYUSUN : YASINTA PRATIWI, S. Pd

FASE /KELAS / SEMESTER : B/IV/I

ELEMEN : PRIBADI PESERTA DIDIK

JUDUL /BAB : I. Aku Dipanggil untuk Berkembang

TOPIK : 1. Aku Pribadi yang Unik

2. Mengembangkan Kemampuan Diriku

3. Lingkungan Turut Mengembangkan Diriku

4. Aku Mengembangkan Diri Bersama Orang Lain

ALOKASI WAKTU : 4 X PERTEMUAN

TAHUN : 2023 /2024


Kata pendahuluan

1. Modul Ajar (Perangkat Ajar) ini disusun sebagai salah satu model perangkat
pembelajaran yang bersifat terbuka dapat digunakan dan dikembangkan sesuai situasi
dan kondisi

2. Adapun Capaian Pembelajaran Fase B, adalah sebagai berikut:


Pada fase B (umumnya kelas III-IV), capaian pembelajarannya adalah pada
akhir kelas IV, peserta didik mengenal dirinya sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dan lingkungan di sekitarnya (baik fisik maupun non fisik), mampu
mensyukuri dirinya sebagai ciptaan Tuhan, melalui kebiasaan doa sebagai
anggota Gereja, serta terpanggil untuk mengembangkan kemampuan yang
dimiliki (seperti menyampaikan pendapat, bermusyawarah, dan lain-lain) dan
mewujudkan imannya dengan cara melakukan perbuatan baik, membangun
semangat persatuan, sesuai dengan teladan Yesus dan tokoh-tokoh Kitab Suci,
baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.

3. Alur Tujuan Pembelajaran Fase B di Kelas 4, adalah sebagai berikut:


Peserta didik mampu mengenal diri sebagai pribadi yang tumbuh dan
berkembang dan mampu melakukan kebaikan. Peserta didik mampu mengenal
diri sebagai pribadi yang unik, sehingga memunculkan rasa syukur dan mau
mengembangkan keunikan dirinya bersama orang lain atau lingkungannya.

4. Modul Ajar ini, disusun berdasarkan Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik
dan Budi Pekerti Fase B, Alur Tujuan Pembelajaran Kelas 4, Tujuan Pembelajaran 4.1;
Selanjutnya, karena dalam setiap Tujuan pembelajaran memuat beberapa topik, maka
Tujuan Pembelajaran tersebut diuraikan lebih lanjut dalam Tujuan Pembelajaran Topik.

5. Bertolak dari kekurangan yang terdapat dalam Modul Ajar ini, semoga teman – teman
guru yang akan menggunakannya dapat menyempurnakannya agar tetap memberikan
pelayanan Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti yang terbaik, yang mampu
menumbuhkan iman peserta didik sehingga mereka dapat berkembang dalam
penghayatan imannya, sehingga mereka dapat mewujudkan imannya dalam kehidupan
sehari-hari di dalam keluarga .
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4

PERTEMUAN 4: Aku Mengembangkan Diri Bersama Orang Lain

NO KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan pembuka ( 15 menit )

1 PEMANTIK
Anak-anak yang terkasih, Pada pembelajaran yang lalu, kalian telah belajar tentang
“Lingkungan Turut Mengembangkan Diriku”. Nah, pada pelajaran ini, kalian akan belajar
tentang “Aku Mengembangkan Diri Bersama Orang Lain”. Manusia adalah makhluk pribadi
atau individu sekaligus makhluk sosial. Sebagai individu, ia adalah pribadi yang unik, sebagai
makhluk sosial, ia senantiasa berhubungan, berelasi, berteman dengan orang lain di sekitarnya.
Perlu kita sadari bahwa kebersamaan dan persahabatan memiliki makna yang luhur, bukan saja
diukur dari kepentingan untuk diri sendiri, tetapi juga untuk kepentingan orang lain. Yesus
memberi kita contoh dalam soal persahabatan yang baik. Persahabatan yang penuh semangat
dan saling percaya serta saling mencintai.
Marilah kita menyanyikan lagu “ Dalam Yesus Kita Bersaudara”
Doa pembuka: Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, amin. Allah Yang Mahakasih,
kami bersyukur atas rahmat yang Engkau anugerahkan kepada kami. Hari ini kami akan belajar
tentang “Aku Mengembangkan Diri Bersama Orang Lain”. Bimbinglah kami dengan Roh
Kudus-Mu, ya Bapa, agar kami mampu memahami peran sesama di sekitar kami terutama bagi
perkembangan diri kami sesuai kehendak-Mu. Amin.
2 Tujuan pembelajaran:
Peserta didik mampu memahami peranan orang lain dalam mengembangkan dirinya sehingga
dapat bersyukur atas kehadiran orang lain sebagai anugerah dalam hidupnya.

Kegiatan Inti ( 90 menit )

3 Apersepsi Guru mengajak peserta didik untuk mengingat kembali pelajaran sebelumnya
tentang lingkungan yang turut mengembangkan kemampuan diri.
Peserta didik mengamati gambar berbagai macam profesi dan kegiatannya.
a. peserta didik untuk menanggapi gambar yasng tersedia dengan bertanya, menyatakan
pendapatnya, atau menceritakan pengalamannya yang serupa. Jika belum ada peserta didik
yang bertanya, guru dapat memulai dengan pertanyaan, misalnya:
1. Apa yang kalian lihat pada gambar 1 dan apa pesan gambar itu?
2. Apa yang kalian lihat pada gambar 2 dan apa pesan gambar itu?
3. Apa yang kalian lihat pada gambar 3 dan apa pesan gambar itu?
4. Apa yang kalian lihat pada gambar 4 dan apa pesan gambar itu?
5. Selain gambar-gambar itu, coba sebutkan figur lain yang sering kita jumpai dalam hidup kita di
tengah masyarakat?
6. Apa yang kalian rasakan ketika bermain bersama teman-temanmu?
b. Guru memberikan peneguhan berdasarkan pertanyaan, pendapat, dan pengalaman peserta
didik.
4  Menggali pesan kitab suci Markus 3:31-35 atau menonton film
https://youtu.be/XxeWEYIPrLk?feature=shared
 Guru mengajak peserta didik menanggapi Kisah Markus 3: 31-35 dengan bertanya,
mengungkapkan perasaannya, atau menceritakan pengalamannya yang serupa. Jika belum
ada yang memberi tanggapan, guru dapat memulai dengan pertanyaan, misalnya:
1. Apa yang dikisahkan dalam teks Markus 3:31-35?
2. Menurut Yesus, siapakah ibu dan saudara-saudara-Nya?
3. Apa yang harus kita lakukan supaya layak disebut saudara-saudara Yesus?

5 Kesimpulan :

Guru membuat peneguhan sebagai kesimpulan.

KEGIATAN PENUTUP ( 15 MENIT )

7  REFLEKSI :
Peserta didik membuat refleksi dengan menulis sebuah doa syukur kepada Tuhan atas berkat-
Nya melalui orang-orang lain (orang tua, anggota keluarga, teman, guru, para medis, dan lain
sebagainya) yang ikut mengembangkan dirinya selama ini. Doa syukur dapat dibuat dalam
bentuk puisi.
 AKSI :
1. Peserta didik membacakan doanya saat doa syukur yang telah disusunnya dalam kegiatan
doa bersama keluarga di rumah.
2. Peserta didik membuat niat untuk selalu menghormati, menghargai semua orang seperti
orang tua, anggota keluarga lainnya, teman, guru, pemuka, dan lain-lain.
8 Doa penutup

Guru mengajak peserta didik untuk menutup pelajaran dengan berdoa dan Lagu “ Dalam Yesus
Kita Bersaudara”

EVALUASI sikap sosial dan spiritual : dilakukan oleh peserta didik melalui lembar observasi
dengan instrumen (terlampir)

Refleksi peserta didik

Guru melakukan tanya jawab, untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran, dengan
mengajukan beberapa pertanyaan serta mendalaminya. Misalnya:

a. Apakah kalian dapat menangkap isi pembelajaran yang telah kita laksanakan?
b. Pesan apa yang kalian terima dari pembelajaran kita?
c. Apakah ada yang ingin kalian tanyakan mengenai materi pembelajaran ini?
d. Hal apa yang paling berkesan di dalam pembelajaran ini?
e. Apa kesulitan yang kalian hadapi dalam proses pembelajaran ini?

Refleksi guru

Berdasarkan hasil refleksi dari peserta didik, guru membuat catatan atas proses pembelajaran
serta memberi tanggapan yang diperlukan
a. Apa solusi yang dapat diterapkan untuk melaksanakan proses pembelajaran secara
lebih baik?
b. Guru dapat meminta peserta didik untuk menyampaikan kekurangan guru dalam
proses pembelajaran yang telah dilaksanakan!

Bahan Bacaan untuk Siswa:

 Buku Teks Pelajaran (Buku Siswa),


 Alkitab anak-anak

Bahan Bacaan untuk Guru:


 Buku Guru dan Buku Siswa.

Penilaian
Pengetahuan
• Teknik: Tertulis/lisan (penilaian harian).
• Bentuk instrumen: uraian

Keterampilan
• Teknik: Praktik.
• Bentuk instrumen: Refleksi
LAMPIRAN
1. URAIAN MATERI
Manusia adalah makhluk pribadi atau individu sekaligus makhluk sosial. Sebagai individu, ia
adalah pribadi yang unik. Sebagai makhluk sosial, ia senantiasa berhubungan, berelasi, berteman
dengan orang lain di sekitarnya. Sikap manusia sebagai makhluk sosial adalah saling memberi dan
saling menerima dalam kehidupan bersama. Sejatinya, manusia itu saling tergantung, saling
membutuhkan. Dalam kebersamaan dengan orang lain itu, kita berkembang. Dalam kebersamaan
dengan orang lain, setiap individu dapat membuka diri seluas-luasnya. Selanjutnya, selain
membuka diri, dia pun harus aktif mengungkapkan diri semaksimal mungkin agar orang lain pun
dapat berkembang, sehingga terjadilah interaksi yang semakin memperkaya diri dan pribadi
masing-masing. Peserta didik akan semakin berkembang, jika mereka semakin berani membuka
diri dan mengungkapkan diri secara jujur dalam kebersamaannya. Dalam pandangan ajaran
kristiani, kehidupan sosial bukan merupakan tambahan bagi manusia, tetapi melalui pergaulan
dengan orang lain, melalui kewajiban-kewajiban yang timbal balik, dan melalui dialog
persaudaraan, kita dapat mengembangkan segala bakat pembawaan dan kemampuannya untuk
mencapai tujuan (Gaudium et Spes artikel 25) Dalam pelajaran ini, peserta didik diajak untuk
menyadari bahwa kebersamaan dan persahabatan memiliki makna yang luhur. Kebersamaan dan
persahabatan bukan saja diarahkan untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain
2. Lagu “Dalam Yesus Kita Bersaudara”
3. CERITA KITAB SUCI

4. Gambar

5. PENEGUHAN
 Sejak kecil bahkan sejak dalam kandungan ibu, kita selalu hidup bersama dengan orang lain.
Orang tua dan anggota keluarga lainnya adalah sesama yang pertama dalam hidup kita.
Ketika kecil hingga saat sekarang, kita memiliki teman baik di sekitar rumah kita maupun di
sekolah saat ini, dimana kita memberi perhatian dan kerja sama. Kita bermain dan belajar
bersama. Di sekolah, ada bapak guru dan ibu guru serta semua karyawan dan karyawati yang
membimbing kita untuk menjadi orang pintar dan cerdas. Ketika kita sakit, kita diperiksa dan
dirawat tenaga medis seperti, dokter, perawat atau mantri kesehatan. Masih banyak orang
lain dengan berbagai yang mendukung perkembangan diri kita. Siapa pun mereka, mereka
adalah sesama kita. Bersama mereka, kita dapat berkembang sebagai pribadi manusia yang
bermartabat luhur, citra Allah.

 1. Kata orang-orang: “Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui
Engkau.” Artinya orang mengakui bahwa Yesus juga memiliki orangtua, serta sanak saudara
yang senantiasa berusaha berkumpul bersama.
 2. Yesus menjawab: “Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?”Ia melihat kepada orang-
orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku!
Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku
perempuan, dialah ibu-Ku.” Maksud Yesus adalah bahwa hidup dalam persaudaraan sejati itu
saling mengasihi, mencintai, memperhatikan satu dengan yang lain tanpa pamrih, sesuai
dengan kehendak Tuhan.
6. BINGKAI UNTUK DOA SYUKUR ATAU PUISI
7. EVALUASI
8. PENILAIAN
PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

Anda mungkin juga menyukai