NIM : 043198432
Soal
Jawab :
Sedangkan anggaran berbasis aktivitas merupakan anggaran yang didasarkan pada aktivitas dan
pemicu kos yang digunakan untuk menyiapkan anggaran berkaitan dengan aktivitas itu sendiri.
Umumnya perusahaan yang telah menerapkan activity-based costing (ABC) akan menerapkan pula
sistem anggaran berbasiskan aktivitas.
Anggaran statis berbasis aktivitas sering digunakan oleh manajer untuk mendapatkan gambaran kasar
mengenai pencapaian aktual apa telah terjadi sesuai rencana, namun akan menjadi tidak apple-to-
apple karena nilai aktual konsumsi sumberdaya dibandingkan dengan nilai anggaran konsumsi
sumberdaya yang seringkali tidak berada pada level konsumsi yang sama. Ilustrasi berikut ini akan
menampilkan bagaimana penyusunan anggaran statis berbasis aktivitas untuk aktivitas pembelian
bahan baku
Activity Flexible Budgeting memungkinkan prediksi terhadap berapa kos aktivitas jika terjadi
perubahan pemakaian aktivitas (activity usage). Sama halnya dengan anggaran fleksibel berbasis
fungsional, anggaran kos akan dibuat pada berbagai level aktivitas
Analisis varians dalam kerangka acuan aktivitas ini memungkinkan manajer memecah aktivitas-
aktivitas menjadi value-added dan nonvalue-added.
Anggaran Fleksibel Berbasis Aktivitas merupakan salah satu alat bantumanajemen yang merupakan
bagian dari dimensi proses Activity-Based Management. Hal tersebut dikarenakan Anggaran Fleksibel
Berbasis Aktivitas membantu perusahaan dalam menelusuri varians yang terjadi secara lebih hati-hati
dan menghasilan hasil yang lebih akurat sehingga tindakan korektif yang diambil akan menjadi tepat.
Penggunaan driver (pemicu kos) sebagai pusat dari tindakan evaluasi merupakan hal masuk akal
karena kos itu sendiri timbul karena terjadi aktivtias, sehingga sudah seharusnya apabila perusahaan
ingin mengevaluasi kos yang timbul, dimulai dari analisis ke akar penyebabnya (pemicu kos dari
aktivitas itu sendiri).
anggaran berbasis aktivitas (activity-based budgeting) memiliki karakteristik yaklni :
1. Pengestimasian pendapatan dan biaya per aktivitas dibandingkan per departemen dan parbrik.
2. Penggunaan pemicu kos baik bersifat unit-related maupun nonunit-related.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara anggaran fleksibel
konvensional dengan anggaran fleksibel berbasis aktivitas terletak pada pada proses
penyusunan anggaran overhead dan anggaran kos penjualan dan administratif. Alasannya
berkebalikan dengan alasan untuk kos bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.
Dengan pendekatan basis fungsional, kos-kos tersebut diklasifikasikan berdasarkan
perilakunya (kos variabel atau kos tetap) yang ditentukan dengan menggunakan dasar pemicu
kos berupa ukuran unit output produksi atau output penjualan.
Dengan pendekatan berbasis aktivitas, kos overhead , penjualan, dan administratif juga akan
diidentifikasi berdasarkan perilakunya (tetap atau variabel).
Bedanya, dalam menentukan suatu kos berdasarkan perilakunya tersebut yang digunakan bukan
sekedar pemicu kos berupa unit output produksi atau penjualan, melainkan berupa pemicu kos yang
berkaitan langsung dengan aktivitas yang telah diklasifikasikan.
Pendekatan apapun yang berbasis aktivitas, akan mendukung terjadinya perbaikan berkelanjutan. Kos
tidak akan timbul tanpa adanya aktivitas karena aktivitas itulah yang mengkonsumsi sumber daya.
Activity-Based Costing merupakan dimensi kos dari Activity-Based Management. Activity-Based
Budgeting dapat digunakan sebagai alat pengurang kos melalui pengeliminasian aktivitas- aktivitas
yang tidak bernilai tambah serta meningkatkan efisiensi aktivitas yang bernilai tambah
Sumber :
1. BMP EKMA4314/ Modul 6
2. Materi Inisiasi 6