Anda di halaman 1dari 26

INSPEKSI SANITASI WISATA PANTAI MUARAREJA KECAMATAN TEGAL BARAT

KOTA TEGAL TAHUN 2020

Dosen pengampu : Teguh Widijanto, S.Sos, M. Kes

Tri Marthy Mulyasari, SST,M.KL

Oleh:

SHAFA SALSABILA AFIFAH

P1337433118006

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO

PROGRAM STUDI DIPLOMA III SANITASI

2020

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, makalah yang berjudul “Inspeksi Sanitasi Wisata Pantai
Muarareja Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal” dapat saya selesaikan. Penyusunan makalah
ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang macam-macam strategi dan struktur
yang digunakan dalam organisasi pendidikan.

Dalam pembuatan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada dosen Mata
Kuliah Sanitasi Transportasi Pariwisata dan Matra yang telah membimbing dalam 
pembuatan makalah ini. Selain itu, ucapan terima kasih juga kami tujukan kepada kedua
orang tua dan teman-teman saya yang telah memberikan doa, dorongan, serta bantuan
kepada saya sehingga makalah ini dapat saya selesaikan.

Demikian, makalah ini kami hadirkan dengan segala kelebihan dan kekurangan. Oleh sebab
itu, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini, sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi pembaca.

Tegal, 20 September 2020

SHAFA SALSABILA AFIFAH

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .......................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................................1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................2

C. Tujuan Penelitian ..........................................................................................2

BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil...............................................................................................................3

B. Pembahasan..................................................................................................4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................................7

B. Saran ............................................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................8

LAMPIRAN....................................................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun

2014 Tentang Kesehatan Lingkungan, bahwa Kesehatan Lingkungan sebagai salah

satu upaya kesehatan ditunjukan untuk kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik,

kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap mencapai derajat

kesehatan yang setinggi-tingginya. Dalam penetapan Standar Baku Mutu Kesehatan

Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan perlu kecermatan terhadap media

lingkungan, yaitu media yang memungkinkan terjadinya interaksi antara komponen

lingkungan dengan kandungan bahan atau agen yang berpotensi menimbulkan

bahaya terhadap kesehatan, gangguan kesehatan, atau penyakit pada manusia.

Media lingkungan yang dimaksud adalah air, udara, tanah, pangan, sarana dan

bangunan serta vektor dan binatang pembawa penyakit. Media Lingkungan tersebut

berada pada lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, dan tempat dan

fasilitas umum.

Sanitasi menurut WHO adalah suatu usaha untuk mengawasi beberapa faktor

lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia, terutama terhadap hal-hal yang

mempunyai efek merusak perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup.

Sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang menitikberatkan kepada

pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi

derajat kesehatan masyarakat (Azwar, 1990). Wisata adalah kegiatan perjalanan

yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat

tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi atau mempelajari keunikan

daya tarik wisata yang kunjungi dalam jangka waktu sementara. Sedangkan

pariwisata adalah berbagai macam kegiatan pariwisata dan didukung berbagai

fasilitas seta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan

pemerintah daerah. Jadi sanitasi pariwisata adalah usaha untuk mengawasi

1
beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia, terutama

terhadap hal-hal yang mempunyai efek merusak perkembangan fisik, kesehatan, dan

kelangsungan hidup di tempat pariwisata.

Pariwisata (Kepariwisataan) adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh

pemerintah, dunia usaha ataupun masyarakat untuk mengatur, mengurus, dan

melayani wisatawan.

Wisatawan adalah setiap orang yang melakukan perjalanan dan

persinggahan sementara diluar tempat tinggalnya untuk keperluan apapun kecuali

mencari nafkah tetap/gaji.

Pantai Muarareja adalah salah satu objek wisata yang dimiliki oleh Kota

Tegal, Jawa Tengah. Objek wisata ini tergolong baru, karena sebelumnya para

pelancong yang berkunjung ke kota itu hanya mengenal Pantai Alam Indah. Pantai

Muarareja berada di sepanjang pesisir Kelurahan Muarareja, Kecamatan Tegal

Barat, Kota Tegal, bersebelahan dengan Pelabuhan Perikanan Johor di Kelurahan

Tegalsari.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana kondisi kesehatan lingkungan di Wisata Pantai Muarareja
Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal?
C. Tujuan
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sanitasi Transportasi, Pariwisata,
dan Matra.
2. Untuk mengetahui sarana sanitasi di lingkungan Wisata Pantai Muarareja.
3. Untuk megetahui apakah Sanitasi di Wisata Pantai memenuhi syarat atau tidak.

2
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Pantai Muarareja terletak di Kelurahan Muarareja, Kecamatan Tegal Barat,
Kota Tegal. Tidak terlalu jauh dari primadona wisata Kota Tegal sendiri yaitu Pantai
Alam Indah (PAI). Pada awalnya Pantai Muarareja hanya dikunjungi warga setempat
dan para pengunjung yang datang untuk memancing di pantai maupun tambak ikan
yang tersebar di sekitar pantai dikarenakan memamng belum banyak bangunan
maupun fasilitas bagi para wisatawan. Seiring berjalannya waktu, masyarakat Tegal
pun mulai mengenal dan mengunjungi Pantai Muarareja. Pantai ini bahkan belum
secara resmi dikelola pemerintah setempat. Sehingga masyarakat setempat yang
tergabung dalam POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) Muara Indah Pantai
Muarareja berinisiatif mengelola tempat ini menjadi lokasi wisata alternative selain
PAI sehingga mampu menunjang perekonomian warga sekitar wisata pantai yang
kebanyakan masih bergantung pada penghasilan laut sebagai nelayan. Untuk
memasuki Objek Wisata Pantai Muarareja cukup membayar pembayaran retribusi
Rp. 4000 bagi tiap pengendara sepeda motor.
Pantai Muarareja memiliki keunggulan pemandangan yang terlebih asri dan
alami disbanding pantai PAI yang menjadi tonggak utama PAD Kota Tegal di sektor
pariwisata, hal ini memang dikarenakan Pantai Muarareja masih banyak didapati
pohon-pohon cemara dan bakau yang tumbuh lebat di bibir pantai. Pantai Muarareja
memiliki hamparan pantai yang panjang dengan deretan batu yang menjorok ke laut
yang berfungsi sebagai upaya mitigrasi perubahan garis pantai akibat abrasi, deretan
batu yang seperti anjungan ini juga sering digunakan sebagai tempat berkumpulnya
para pengunjung yang mempunyai hobi memancing. Hamparan pasir yang panjang
dan luas menjadi daya tarik sendiri bagi para wisatawan untuk bermain pasir pantai,
atau sekedar melepas penat dengan menikmati pemandangan indah matahari saat
terbit di sebelah timur dan tenggelam di sebelah barat. Dengan terus bertambahnya
jumlah wisatawan yang datang berkunjung ke Pantai ini, warga-warga sekitar pun
berinisiatif mendirikan saung dan warung yang berderet sepanjang pantai sebagai
tempat bersantai dan beristirahat bagi para pengunjung sembari menikmati hidangan
komersial yang tersedia.
Hasil yang didapatkan dari inspeksi pada tanggal 18 September 2020 adalah
sebagai berikut yaitu :
1. Sarana Penyedian Air Bersih

3
Jumlah JawabanYa
Nilai ¿ X 100%
Jumlah nilai keseluruhan

30
¿ X 100%
30

¿ 100% (Sangat Baik)

2. Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) *Parit, atau selokan


Jumlah JawabanYa
Nilai ¿ X 100%
Jumlah nilai keseluruhan

10
¿ X 100%
15

¿ 66% (Baik)

3. Pengelolaan sampah padat


Jumlah JawabanYa
Nilai ¿ X 100%
Jumlah nilai keseluruhan

27
¿ X 100%
43

¿ 62,7 % (Baik)

4. Sanitasi pembuangan limbah


Jumlah JawabanYa
Nilai ¿ X 100%
Jumlah nilai keseluruhan

14
¿ X 100%
20

¿ 70% (Baik)

B. Pembahasan
1. Sarana Penyediaan Air Bersih
Berdasarkan hasil inspeksi di Pantai Muarareja didapatkan hasil bahwa untuk
variabel sarana sanitasi air bersih sudah memenuhi syarat dengan kategori
sangat baik. Untuk sarana Penyediaan Air Bersih di Pantai Muarareja
menggunakan PDAM (Perpipaan).
Dari sarana penyediaan air bersih banyak komponen yang sudah memenuhi
syarat seperti pipa yang terpasang tidak terendam air kotor, Bak penampung
harus rapat dan tidak tercemar, dan pengambilan air harus menggunakan kran.

4
Untuk kapasitas volume air bersih di Pantai Muarareja sudah mencakup
kebutuhan (600-100 liter/orang/hari). Sedangkan untuk kualitas fisik air bersih
disana sudah memenuhi syarat yaitu air tidak berbau, air tidak berasa, dan air
tidak berwarna.
2. Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) *Parit atau selokan
Berdasarkan hasil inspeksi sanitasi pada variabel sarana sanitasi pengelolaan
air limbah di Pantai Muarareja mendapatkan kategori baik karena masih ada
beberapa komponen yang belum memenuhi syarat.
Untuk komponen yang belum memenuhi syarat yaitu saluran pembuangan air
limbah tidak tertutup sehingga menimbulkan bau yang mengakibatkan
mengundang lalat untuk hinggap disekitaransaluran pembuangan air limbah.
Untuk komponen yang sudah memenuhi syarat yaitu saluran pembuangan air
limbah mengalir lancer, kedap air, untuk jarak saluuran air limbah dari sumber air
(sumur, mata air dll) sudah lebih dari 10 meter dan saluran sudah dilengkapi
dengan saringan penahan sampah.
3. Sarana Sanitasi Pengelolaan Sampah
Berdasarkan hasil inspeksi pada sarana sanitasi pengelolaan sampah padat
masuk dalam kategori baik. Ada beberapa komponen yang sudah memenuhi
syarat dan da beberapa yang belum memenuhi syarat.
Pada variabel penimbulan sudah memenuhi syarat, disana sudah terjadi
pemisahan antara sampah organik dan anorganik, tidak ada sampah berceceran
di lokasi tempat wisata, namun belum terdapat poster atau plakat tentang
himbauan membuang sampah ditempatnya.
Variabel perwadahan persyaratan tempat sampah sudah memenuhi syarat,
yaitu tempat sampah sudah terbuat dari bahan yang kuat, tidak berkarat, kedap
air (tidak meresap air), permukaan bagian dalam halus dan rata, volume sampah
tidak terlihat melebihi kapasitas tamping tempat sampah, mudah untuk diisi dan
dikosongkan, sampah dari tiap blok diangkut/ dikosongkan dan tempat sampah
sudah dipisah berdasarkan jenisnya. Namun ada yang belum memenuhi syarat
yaitu tempat sampah belum mempunyai tutup yang mudah dibuka/ ditutup tanpa
mengotori tangan, dan tidak dilapisi kantong plastik.
Variabel pengumpulan, Tempat Pengumpulan sampah Sementara (TPS)
belum memenuhi syarat, karena di Pantai Muarareja ini belum mempunyai TPS
sendiri. Sampah-sampah yang terkumpul langsung diangkut ke TPA terdekat.
Variabel pengangkutan, dalam mengangkut sampah tidak ada sampah yang
tercecer ketika diangkut. Namun pengangkutan sampah belum memenuhi
standar dalam pengangkutan sampah masih terbuka, sampah tidak diangkut ke

5
TPS setiap 1-2 hari sekali. Di Pantai Muarareja sampah di angkut langsung ke
TPA terdekat sehari 2X yaitu siang dan sore.
Variabel Pembuangan akhir, pada variabel ini ada 2 komponen yang sudah
memenuhi syarat yaitu TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sudah memenuhi
syarat dan diangkut setiap 1-2 hari oleh DLH.
4. Sarana Sanitasi Pembuangan Tinja
Berdasarkan hasil inspeksi pada sarana sanitasi pembuangan tinja masuk
dalam kategori baik. Ada beberapa komponen yang sudah memenuhi syarat dan
ada beberapa yang belum memenuhi syarat.
Komponen yang sudah memnuhi syarat yaitu pada bagian variabel
persyaratan jamban/ wc/kakus yang sudah tersedia jamban, bersih, tidak licin,
tidak bau, tidak menjadi sarang tikus lalat, kecoa dll, kontruksi kuat (tembok,
beton dll), kontruksi kedap air (diplester, dikeramik dll), tipe jamban leher angsa
tersedia sabun jumlah air mencukupi (60-100 lt/orang/hari), air mengalir lancar,
tersedia gayung. Namun ada yang belum memenuhi syarat, tinja tidak dialirkan
ke septictank tetapi dialirkan langsung ke tambak.
Variabel Pengelolaan jamban sudah memenuhi syarat yaitu jumlah jamban
mencukupi (40 pengunjung 1 buah jamban) namun ada yang belum memenuhi
syarat yaitu tidak memiliki jenis septictank kedap air sehingga bisa mencemari
lingkungan.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Objek Wisata Pantai Muarareja mendapatkan hasil :
1. Sarana Penyediaan Air Bersih, termasuk dalam kategori sangat baik.
2. Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL), termasuk dalam kategori baik.
3. Pengelolaan Sampah Padat, termasuk dalam kategori baik, dan
4. Sanitasi Pembuangan Limbah, termasuk dalam kategori baik.
B. Saran
1. Untuk Pengelola
Meningkatkan keamanan dan kenyamanan di daerah pantainya dan penegasan
sanksi terhadap pelanggaran yang ada di daerah pantai.
2. Penjual
Meningkatkan kesadaran terhadap kebersihan agar tidak terjadi penularan
penyakit berbasis lingkungan.
3. Wisatawan
Menjaga kebersihan pantai dan tetap mematuhi aturan yang dibuat dari pihak
pengelola.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Pantai_Muarareja#cite_note-3 diakses jam 13.15, Minggu 4


Oktober 2020

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/15789/BAB%20I.pdf?
sequence=6&isAllowed=y diakses pada 8 oktober 2020 pukul 10.55

8
LAMPIRAN

A. Surat Ijin Kunjungan Lapangan

9
10
B. Cheklis dan Kuisoner

STUDI SARANA SANITASI PENYEDIAAN AIR


BERSIH DI PANTAI

INSTRUMEN PENILAIAN (CHEKLIST)

Nama Tempat : Pantai Muarareja

Alamat : Tegal

Pengelola :

Tanggal Pemeriksaan : 26 September 2020

Berilah nilai sesuai dengan bobot yang ada, dengan ketentuan

yaitu jika jawaban YA nilai sama dengan bobot, jika jawaban

TIDAK nilai nol (0).

No Variabel Komponen Yang Dinilai Bobot Jawaban


Ya Tidak
A Sarana Penyediaan Air Bersih
1. Kriteria sumber a. Sumur Gali 5 √
penyediaan air - Jarak minimal dari
bersih (diisi pembuangan air
sesuai dengan
sumber limbah, pembuangan
penyediaan air sampah dan
bersih yang pembuangan tinja
digunakan) (tidak kedap air) 10
meter

- Lantai 2 √
diplester/dikeramik
minimal 1 meter dari
tepi sumur
- Dinding sumurTidak 2 √
retak/bocor

- Tinggi bibir sumur 80 2 √


cm dari lantai
dandiplester

11
- Tertutup 2 √
- Timba tidak diletakan 2 √
di tanah atau
menggunakan pompa
listrik

b. Sumur Pompa Tangan 10 √


- Jarak minimal dari
sumber pencemar 10
meter

- Lantai kedap air 5 √


minimal 1 meter dari
tepi/dinding sumur
c. Penampungan Air 3 √
Hujan
- Terdapat talangair

- Terdapat bak penyaring 4 √


- Terdapat saringan 4 √
nyamuk agar tidak
menjadi sarangnyamuk

- Terdapat bak 4 √
serapan dengan batu
kerikil

d. Pelindung Mata Air 3 √


- Berasal dari mata air
yang masih terlindungi

- Lantai air sumur PMA 4 √


harus kedap air,minimal
1 meter dari tepi/dinding
sumur

- Tidakretak/bocor 4 √

- Tinggi bibir sumur PMA 4 √


80cm dari lantai dan
kedap air

e. Perpipaan 5 √
- Pipa yang terpasang tidak
terendam air kotor

- Bak penampung harus 5


rapat dan tidak tercemar

12
- Pengambilan air harus 5 √
menggunakan kran
2. Volume Air Bersih a. jumlah air bersih 6 √
mencukupi kebutuhan
(60-100 liter/org/hari)
3. Kualitas Fisik Air a. tidak berbau 3 √
b. tidak berasa 3 √
c. tidak berwarna 3 √
Jumlah Bobot 30
30

STUDI SARANA SANITASI


PENGELOLAAN LIMBAH CAIR DI PANTAI
INSTRUMEN PENILAIAN (CHEKLIST)

Berilah nilai sesuai dengan bobot yang ada, dengan

ketentuan yaitu jika jawaban YA nilai sama dengan bobot,

jika jawaban TIDAK nilai nol (0).

No Variabel Komponen Yang Dinilai Bobot Jawaban


Ya Tidak
B. Saluran a. Tersedia saluran 1 √
Pembuangan Air pembuangan air limbah
Limbah (SPAL) b. SPAL tertutup 1 √
*Parit, atau c. SPAL permanen 1 √
selokan (diplester, perpipaan)
d. SPAL tidak rusak 1 √
e. SPAL tidak 1 √
menimbulkan
bau
f. SPAL tidak 3 √
dihinggapi
lalat
g. SPAL mengalir lancar 1 √
h. SPAL kedap air (tidak 1 √
meresapair)
i. Jarak SPAL > 10 meter 3 √
dari sumber
air(sumur,
mata air dll)
j. SPAL dilengkapi 2 √
dengan saringan

penahan

13
sampah
Jumlah bobot 15 10

14
STUDI SARANA SANITASI PENGELOLAAN
SAMPAH PADAT DI PANTAI
INSTRUMEN PENILAIAN (CHEKLIST)

Berilah nilai sesuai dengan bobot yang ada, dengan

ketentuan yaitu jika jawaban YA nilai sama dengan bobot,

jika jawaban TIDAK nilai nol (0).

No. Variabel Komponen Yang Bobot Jawaban


dinilai Ya Tidak
1 Penimbulan a. Pada fase ini sudah 1 √
terjadi pemisahan
antara sampah
organik dan
anorganik
b. Tidak ada sampah 1 √
berceceran di lokasi
tempat wisata
c. Terdapat Poster atau 1 √
plakat tentang
himbauan
membuang
sampah ditempatnya
2 Pewadahan
Persyaratan a. Terbuat dari bahan 1 √
tempat sampah yang
kuat
b. Tidak berkarat 1 √
c. Kedap air(tidak 1 √
meresap air)
d.Permukaan bagian 1 √
dalam halus dan rata
e. Mempunyai tutup 2 √
yang mudah
dibuka/ditutup tanpa
mengotori tangan
f. Dilapisi kantong plastik 1 √
g. Volume sampah tidak 2 √
terlihat

melebihi
kapasitas

tampung
tempatsampah
h. Mudah untuk diisi dan 1 √
dikosongkan
i. Sampah dari tiap blok 1 √
diangkut/dikosongkan
setiap hari
j. Tempat sampah sudah 1 √
dipisah berdasar
jenisnya
3 Pengumpulan
Tempat a. Ada TPS 1 √
Pengumpulan b. Dilakukan 1 √
sampah pemisahan jenis
Sementara sampah
(TPS) c. Tidak ada lalat,tikus 2 √
atau serangga
Persyaratan a. Konstruksi kuat 1 √
TPS b. Kedap air 1 √
c. Kapasitas TPS 2 √
mencukupi volume
sampah yang
dihasilkan
d. Tertutup 2 √
4 Pengangkutan
a. Pengangkutan 1 √
sampah tertutup
b. Tidak ada sampah 2 √
yang tercecer ketika
pengangkutan
c. Sampah diangkut ke 1 √
TPS setiap 1-2 hari
sekali
5 Pembuangan
akhir
Dikelola institusi Syarat TPA : √
a. Tidak ada lalat, 3
serangga dan tikus
b.Tidak dekat 1 √
dengan aliran
air(sungai)
c. Jauh dari permukiman 1 √
warga >500 meter
d. Jauh dari sumber air 2 √
>500 meter
Dikelola a. Diangkut setiap 1- 2 7 √
hari oleh DLH
DLH (Dinas
Lingkungan
Hidup)
Jumlah nilai 35 27
STUDI SARANA SANITASI
PEMBUANGAN TINJA DIPANTAI
INSTRUMEN PENILAIAN (CHEKLIST)

Berilah nilai sesuai dengan bobot yang ada, dengan


ketentuan yaitu jika jawaban YA nilai sama dengan
bobot, jika jawaban TIDAK nilai nol (0).

No Varabel Komponen yang dinilai Bobot Jawaban


Ya Tidak
yang dinilai
1 Persyaratan a. Tersedia jamban 1 √
jamban/wc/kakus
b. Tertutup 1 √
c. Bersih 1 √
d. Tidak licin 1 √
e. Tidak berbau 1 √
f. Tidak menjadi sarang 2 √
tikus,lalat,kecoa dll
g. Konstruksi kuat 1 √
(tembok,beton dll)
h. Konstruksi kedap air 1 √
(diplester,dikeramik
dll)
i. Tipe jamban leher 1 √
angsa
j. Tersedia sabun 1 √
k. Jumlah air mencukupi 1 √
(60-100 lt/org/hari)
l. Air mengalir lancer 1 √
m. Tersedia gayung 1 √
n. Tinja dialirkan ke 1 √
septic
tank
2 Pengelolaan a. Jumlah jamban 2 √
jamban mencukupi (@40
pengunjung 1 buah
jamban)
b. Jenis septictank kedap 3 √
air
Jumlah nilai 20 14
Kriteria Penilaian

Menurut Suharsimi Arikunto, 1993, hal.355 :

Untuk penialaian setiap variabel yang di nilai,

sebagai berikut :

Jumla h JawabanYa
Nilai ¿ X 100%
Jumla h nilai keseluru h an

Dengan kriteria Penilaian :

Kriteri Persentase
a
Sangat Baik 81% - 100%

Baik 61% - 80%

Cukup 41% - 60%

Kurang 21% - 40%

Sangat Kurang 0 – 20 %

Keterangan :

5. Sarana Penyedian Air Bersih

Jumla h Jawaban Ya
Nilai ¿ X 100%
Jumla h nilai keseluru h an

30
¿ X 100%
30

¿ 100% (Sangat Baik)


6. Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) *Parit, atau

selokan
Jumla h Jawaban Ya
Nilai ¿ X 100%
Jumla h nilai keseluru h an

10
¿ X 100%
15

¿ 66% (Baik)

7. Pengelolaan sampah padat


Jumlah JawabanYa
Nilai ¿ X 100%
Jumlah nilai keseluruhan

27
¿ X 100%
43

¿ 62,7 % (Baik)

8. Sanitasi pembuangan limbah


Jumlah JawabanYa
Nilai ¿ X 100%
Jumlah nilai keseluruhan

14
¿ X 100%
20

¿ 70% (Baik)
Kuesioner

Nama : Riska Octaviana

Umur : 24

1. Apakah pernah dilakukan inspeksi sanitasi di pantai ini?


Jawab : Ya pernah dilakukan oleh Dinas
2. Apakah dilakukan pemeriksaan air bersih di objek wisata pantai?
Jawab : Pemeriksaan air bersih dilakukan 3 bulan sekali oleh Dinas Kesehatan.
3. Apakah pengelola dan karyawan sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan setiap 6
bulan sekali?
Jawab : Pengelola dan Karyawan belum pernah dilakukan pemeriksaan
kesehatannya setiap 6 bulan sekali, tetapi pemeriksaan kesehatannya pada saat
Pengelola atau Karyawan merasakan sakit saja.
4. Apakah saluran pembuangan air limbah selalu diperiksa kelancarannya setiap sahari
sekali ?
Jawab : Tidak , untuk saluran pembuangan air limbah diperiksa kelancarannya
setiap 1 minggu sekali.
5. Apakah toilet dibersihkan setiap hari?
Jawab : Ya, toilet dibersihkan setiap hari 2X yaitu pada pagi hari dan sore hari.
6. Apakah air di kamar mandi mencukupi kebutuhan pemakaian kamar mandi setiap
harinya?
Jawab : Ya, karena di setiap kamar mandi terdapat tendon untuk menampung air.
7. Apakah tersedia tempat pengolahan sampah?
Jawab : Tidak ada
8. Apakah sampah selalu diangkut ke tempat pembuangan sampah sementara setiap 1
kali sehari?
Jawab : Tidak, sampah diangkut ke TPA terdekat setiap 1 hari sekali.
9. Apakah dilakukan pemanfaatan sampah oleh penduduk sekitar?
Jawab : Ya, untuk sampah plastik di manfaatkan oleh penduduk sekitar untuk
pembuatan kerajinan dan dikelola oleh kelompok.
10. Apakah terdapat pemeliharaan upaya-upaya kesehatan di lingkungan wisata?
Jawab : Ya
C. Foto lapangan

Anda mungkin juga menyukai