Anda di halaman 1dari 5

RESUME START TRIAGE

A.Definisi
Triase adalah proses penentuan prioritas perawatan pasien berdasarkan
tingkat keparahan kondisinya, artinya triase adalah menyortir atau memilih.
Tujuan triase untuk merawat pasien secara efisien ketika sumber daya tidak
mencukupi bagi semua untuk segara diobati. Triase digunakan untuk penentuan
urutan dan prioritas perawatan daruarat, urutan dan prioritas transportasi darurat
atau tujuan transportasi untuk pasien.
Triage bencana dibagi menjadi dua:

• Tahap segera. Tahap segera biasa dilakukan oleh penyedia lokal dan
mengikuti model luaran rumah sakit menggunakan Simple Triage and Rapid
Treatment (START).
• Tahap kedua. Tahap kedua biasanya dilakukan oleh responden medis
bencana dan mengikuti Protocol Secondary Assessment of Victim Endpoint
(SAVE).

B. Simple Triage and Rapid Treatment (START)


Penentuan triase menggunakan metode START (Simple Triage and
Rapid Treatment). Metode Simple Triage And Rapid Treatment atau dikenal
dengan START adalah metode triase yang umumnya digunakan untuk korban
bencana. Tujuannya adalah untuk dengan cepat mengidentifikasi individu
yang membutuhkan perawatan, waktu yang dibutuhkan untuk triase setiap
korban kurang dari 60 detik. Dalam mengidentifikasi korban metode ini
mengklasifikasikan menjadi 4 kelompok dengan menggunakan tagging atau
tanda warna (merah, kuning, hijau, dan hitam).
Prioritas atau arti label warna tersebut adalah:

1. Prioritas nol dengan label hitam. Kode label warna hitam diberkan kepada
pasien yang setelah diperiksa tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
2. Prioritas pertama dengan label merah. Kode label merah diberikan pada
penderita kondisi terancam jiwa atau fungsi vitalnya, mempunyai kesempatan
hidup yag besar sehingga perlu tindakna resusitasi dan tindakan bedah
segera. Misalnya, sumbatan jalan nafas, tension penumothorax, syok
hemoragik, luka terpotong, combution tingat I dan II dengan luas > 25%.
3. Prioritas kedua dengan label kuning. Kode label diberikan pada penderita
yang potensial terancam nyawanya atau fungsi vital apabila tidak segera
ditangani dalam waktu sigkat. Misalnya, patah tulang besar, combutio tingat II
dan III < 25%, trauma thorax dan traua abdomen.
4. Prioritas ketiga dengan label hijau. Kode label diberikan pada penderita
dengan cidera minor yang tidak membutuhkan stabilisasi segera.
Penanganan dilakukan seperti biasa. Misalnya, luka superfisial dan
luka ringan.
Berikut Langkah-langkah dalam melakukan triage bencana (Kushayati, 2014):
1. Langkah pertama adalah meminta semua korban yang membutuhkan
perhatian untuk pindah ke daerah perawatan. Ini mengidentifikasi semua
korban dengan luka ringan yang mampu merespon perintah dan berjalan
singkat jarak ke area pengobatan. Ini adalah green kelompok dan
diidentifikasi untuk pengobatan delayed.
2. Langkah selanjutnya menilai pernapasan. Jika respirasi lebih besar dari 30 tag
korban sebagai RED (Immediate), jika tidak ada reposisi respirasi jalan napas.
Jika tidak ada respirasi setelah reposisi untuk membuka jalan napas, tag
korban BLACK (mati). Jika tingkat pernapasan kurang dari 30 bpm, periksa
denyut nadi radial dan refill kapiler. Jika tidak ada pulsa radial teraba atau jika
kapiler isi ulang lebih besar dari 2 detik, menandai korban RED (Immediate).
3. Jika ada perdarahan yang jelas, maka kontrol perdarahan dengan tekanan.
Minta orang lain, bahkan korban GREEN untuk menerapkan tekanan dan
melanjutkan untuk triase dan tag individu. Jika ada nadi radial, nilai status
mental korban dengan meminta mereka untuk mengikuti perintah sederhana
seperti meremas tangan. Jika mereka tidak bisa mengikuti perintah
sederhana, maka tag mereka RED (Immediate) dan jika mereka dapat
mengikuti perintah sederhana, maka tag mereka YELLOW (delayed).
JUMPSTART
Metode START berdasarkan tingkatk pernapasan 30 tidak aan sesuai untuk
anak-anak. Anak-anak cenderung memiliki masalah pernapasan utama sebagai
lawan kardiovaskuler dan anak-anak yang tidak bernapas mungkin hanya
memerlukan nafas buatan. Selai itu, anak-anak tidak diagi sesuai dengan yang
dapat berjalan kaki ke lokasi yang ditunjuk karena perkembangan, keterampilan,
kesediaan untuk meninggalkkan orangtua terluka dan kecenderungan orangtua
untuk membawa anak. Sehngga adanya modifikasi metode START menjadi
JUMPSTART yang diperuntutkan untuk anak-anak. Alat ini digunakan untuk anka
usia 1-8 tahun. Modifikasi dan penilaian tambahan akan diperlukan untuk anak
yang kurang dari 1 tahun dengan keterlambatan perkemabangan, cacat kronis
atau cedera sebelum kejadian.

Anda mungkin juga menyukai