Anda di halaman 1dari 3

1.

Perbedaan data yang dikelompokkan dan data tidak dikelompokkan, jelaskan


 Data yang dikelompokkan
Data yang sudah dikelompokkan artinya data tersebut sudah dibuat menjadi
suatu distribusi frekuensi. Data yang sudah dibuat distribusi frekuensi menjadi
tidak asli lagi, data sudah dimasukkan ke dalam kelas – kelas, sehingga yang
ada tinggal frekuensi dan masing – masing kelas saja..
 Data Tidak dikelompokkan
Data yang tidak dikelompokkan adalah data yang belum dibuat menjadi
distribusi frekuensi, masih merupakan data yang mentah yang belum diolah
sama sekali.
 Mean

Mean adalah jumlah semua data dibagi banyak data.


- Mean ( Data yang dikelompokkan )
Untuk menghitung rata-rata, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah menghitung
k

∑ Xi fi
i=1
titik tengah ( class Mark ). Rumus rata-rata hitung : X = k

∑ fi
i=1

Ada dua cara menghitung titik tengah. Hal yang pertama kita jumlahkan batas bawah dan
batas atas kemudian dibagi 2. Cara kedua, batas bawah ditambah batas bawah kelas
berikutnya di bagi dua. Setelah itu, kita kalikan masing – masing titik tengah (X) dengan
frekuensi (f). Kemudian kita jumlahkan perkalian titik tengah dengan frekuensi (fx) tersebut.
Hasilnya penjumlahan tersebut dibagi dengan total frekuensi.

- Mean ( Data yang tidak dikelompokkan )


Cara menghitung mean cukup mudah,selain itu, hasilnya bagus karena semua data digunakan
dalam mencari mean. Akan tetapi, karena semua data dipergunakan untuk menghitung mean
maka nilai mean mempunyai kelemahan yaitu sangat dipengaruhi oleh nilai ekstrim. Rumus
n

menghitung mean : X =
∑X
i=1
n
Keterangan :
∑ = jumlah tanda
X =besarnya nilai tiap-tiap data
n = banyaknya data
rumus diatas juga dapat ditulis :
X 1+ X 2+ X 3+… Xn
X=
N
Untuk menghitung rata rata yaitu rata rata hitung sama dengan X1 (data ke 1), X2 (data ke 2),
dan seterusnya ditambah Xn ( data ke n ) dibagi dengan banyaknya data (n).
Sebagai contoh : diketahui data berat badan 5 orang mahasiswa yang mengambil jurusan
manajemen : 59 kg, 60 kg, 54 kg, 62 kg, 65 kg.
Rata-rata 5 orang mahasiswa tersebut adalah :

59+60+54+ 62+ 65 300


X= = = 60
5 5
Jadi, rata-rata berat badan 5 orang mahasiswa tersebut adalah 60 kg.

 Median (Md)

Median yaitu nilai yang letaknya di tengah – tengah setelah data tersebut diurutkan. Atau
rata – rata dari dua nilai yang letaknya ditengah apabila jumlah data genap.
- Median ( data yang dikelompokkan )
Untuk mencari median langkah pertama kita harus lakukan untuk menentukan letak
n
median. Letak median dapat dihitung dengan rumus : L Md =
2
Langkah berikutnya menghitung frekuensi kumulatifnya, caranya menghitung sama
dengan mencari distribusi frekuensi kumulatif “kurang dari”. Dan langkah terakhir kita
j
menghitung nilai median dengan rumus: Md= L+Ci
fm
Keterangan :
Md = nilai median
L = class boundry bawah pada klas median.
Ci = Lebar kelas ( Class Interval )
j = selisih antara letak median dengan frekuensi kumulatif sebelum klas median letak
n
median ( L Md =
2
fm = frekuensi pada klas median
- Median ( Data yang tidak dikelompokkan )
Langkah pertama, yang harus dilakukan adalah mengurutkan data. Urutannya boleh dari
kecil ke besar, boleh dari besar ke kecil. Langkah selanjutnya, kita cari letak median
n+1
dengan rumus : L Md =
2

Sebagai contoh : jika banyaknya data 7 maka letak median :

n+1
L Md =
2

7+1
= =4
2

 Modus (Mo)

Modus adalah nilai yang paling sering terjadi yaitu data yang frekuensinya paling besar.
- Modus ( Data yang dikelompokkan )
Untuk mencari modus dilakukan dengan 2 tahap. Langkah pertama kita mencari letak modus.
Modus terletak pada klas yang mempunyai frekuensi paling besar. Langkah kedua kita
mencari nilai modus. Nilai dapat dicari dengan rumus :
d1
Mo = L + Ci
d 1+ d 2
Keterangan 
L = Class boundary bawah dari kelas modus
d1= selisih antara frekuensi pada kelas modus dengan frekuensi di bawah kelas modus.
d2= selisih antara frekuensi pada klas modus dengan frekuensi di atas modus.
Ci= lebar kelas (Class interval)

- Modus ( Data tidak dikelompokkan )


Untuk mencari modus untuk data yang tidak dikelompokkan, sangat mudah. Pertama – tama
data kita urutkan, kemudian kita cari data yang frekuensinya paling besar.
Contoh : 1 6 3 0 4 6 6 8 7 5
Langkah pertama kita mengurutkan data tersebut menjadi :
0134566678
Setelah itu, kita teliti apakah asa data yang paling sering terajdi. Ternyata 6 terjadi tiga kali
maka modus dari data tersebut adalah 6 dengan frekuensi terbesar sebanyak 3. Sedangkan
data yang lain frekuensinya di bawah 3.

Referensi : BMP ESPA4123/MODUL 2 (Statistika Ekonomi : Edisi 1)

Anda mungkin juga menyukai