Anda di halaman 1dari 8

MEAN, MEDIAN, DAN MODUS

MAKALAH

Disusun Oleh :
- Ian Josephan Saragih
- Risca Gladiola
- Mishel L. Tobing
- Angel
- Dewi Wulan
- Gilbert
- Chrisandi

SMA N 12 MEDAN

TA 2022/2023
Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Mean, Median, dan Modus” tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena
pengetahuan yang kami miliki cukup terbatas. Oleh karena itu, kami berharap
kritik dan saran dari guru dan teman – teman yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih.
Daftar Isi
Bab I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Mean, Median, Modus sama-sama merupakan ukuran pemusatan data


yang termasuk kedalam analisis statistika deskriptif. Namun, ketiganya memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing dalam menerangkan suatu ukuran
pemusatan data. Untuk tahu kegunaannya masing-masing dan kapan kita
mempergunakannya, perlu diketahui terlebih dahulu pengertian analisis statistika
deskriptif dan ukuran pemusatan data. Analisis Statistika deskriptif merupakan
metode yang berkaitan dengan penyajian data sehingga memberikan informasi
yang berguna. Upaya penyajian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan informasi
penting yang terdapat dalam data ke dalam berntuk yang lebih ringkas dan
sederhana yang pada akhirnya mengarah pada keperluan adanya penjelasan dan
penafsiran (Aunudin, 1989).
Deskripsi data yang dilakukan meliputi ukuran pemusatan dan penyebaran
data. Ukuran pemusatan data meliputi nilai rata-rata (mean), modus, median dan
quartil. Sedangkan ukuran penyebaran data meliputi ragam (variance) dan
simpangan baku (standard deviation).

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Apa itu mean ?
1.2.2. Apa itu median ?
1.2.3. Apa itu modus ?
1.2.4. Bagaimana cara mencari mean, median, dan modus dari suatu data ?

1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan mean.
1.3.2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan median.
1.3.3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan modus.
1.3.4. Untuk mengetahui bagaimana mencari mean, median, dan modus
dari suatu data.
Bab II

Pembahasan

2.1. Mean

Mean adalah nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean dapat
ditentukan dengan membagi jumlah data dengan banyaknya data. Mean adalah
sebuah rata-rata dari data yang diperoleh berupa angka. Mean adalah "Jumlah
nilai-nilai dibagi dengan jumlah individu" (Sutrisno Hadi; 1998).
Mean (rata-rata) merupakan suatu ukuran pemusatan data. Mean suatu
data juga merupakan statistik karena mampu menggambarkan bahwa data tersebut
berada pada kisaran mean data tersebut. Mean tidak dapat digunakan sebagai X
Berdasarkan definisi dari mean adalah jumlah seluruh data dibagi dengan
banyaknya data. Dengan kata lain jika kita memiliki N data sebagai berikut maka
mean data tersebut dapat kita tuliskan sebagai berikut :

 Jika ada data X1, X2, …, Xn maka rataan hitung adalah :


x 1+ X 2+…+ X n
X̅ =
n
Σ Xi
X̅ = , i = 1, 2, …, n
n
 Jika X1, X2, …, Xn masing-masing dengan frekuensi f1, f2, …, fn maka rataan
hitung adalah :
F 1 X 1+ F 2 X 2+… FnXn
X̅ =
F 1+ F 2+ …+ Fn
Σ FiXi
X̅ = , i = 1, 2, …, n
Σ Fi
 Jika kelompok I mempunyai rata-rata X̅1, kelompok II mempunyai rata-rata
X̅2 dan seterusnya dan ada p kelompok, maka rata-rata keseluruhan kelompok
itu X̅total adalah
X 1· n 1+ X 2 · n 2+ …+ X̅ p · n p
X̅total =
n 1+ n 2+ n 3+…+np
2.2. Median

Median menentukan letak tengah data setelah data disusun menurut


urutan  nilainya. Bisa juga nilai tengah dari data-data yang terurut. Simbol untuk
median adalah Me.  Dengan median Me, maka 50% dari banyak data nilainya
paling tinggi sama dengan Me, dan 50% dari banyak data nilainya paling rendah
sama dengan Me. Dalam  mencari median, dibedakan  untuk banyak data ganjil 
dan banyak data genap.  Untuk  banyak data ganjil, setelah data disusun menurut
nilainya, maka median Me adalah data yang terletak tepat di tengah. Median bisa
dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

 Jika banyaknya data ganjil (n = ganjil), maka median data yang di tengah :
n+1
Me = Xk dengan k =
2
 Jika banyaknya data genap (n = genap)
Xk + Xk +1 n
Me = , dengan k =
2 2

2.3. Modus

Modus adalah nilai yang sering muncul. Jika kita tertarik pada data
frekuensi, jumlah dari suatu nilai dari kumpulan data, maka kita menggunakan
modus. Modus sangat baik bila digunakan untuk data yang memiliki sekala
kategorik yaitu nominal atau ordinal.
Sedangkan data ordinal adalah data kategorik yang bisa diurutkan,
misalnya kita menanyakan kepada 100 orang tentang kebiasaan untuk mencuci
kaki sebelum tidur, dengan pilihan jawaban: selalu (5), sering (4), kadang-
kadang(3), jarang (2), tidak pernah (1). Apabila kita ingin melihat ukuran
pemusatannya lebih baik menggunakan modus yaitu yaitu jawaban yang paling
banyak dipilih, misalnya sering (2). Berarti sebagian besar orang dari 100 orang
yang ditanyakan menjawab sering mencuci kaki sebelum tidur.
Dalam Statistik, modus digunakan untuk menyatakan fenomena yang
paling banyak terjadi. Misalkan dalam mengamati tiga jenis pohon mangga,
Mangga Mana lagi (A), Mana Lainnya (B) dan Mana nih mangganya (C).
Pengamatan tertuju pada buah masing-masing mangga. Kita duduk dibawahnya
selama 2 hari berturut-turut tanpa mandi. Selama dua hari duduk dibawah pohon
mangga, terjadi sebuah fenomena alam, yaitu jatuhnya buah mangga tanpa
tersentuh.  Hasil pengamatan selama dua hari diketahui bahwa hari pertama pohon
mangga A menjatuhkan 3 buahnya, Pohon Mangga B menjatuhkan 2 buah
mangganya dan pohon mangga C menjatuhkan 6 buah mangganya. Hari
berikutnya Mangga A menjatuhkan 4 Mangga B menjatuhkan 8 dan Mangga C
menjatuhkan 2 buahnya. Sehingga jika diambil kesimpulan maka yang jadi modus
adalah pohon mangga B karena pohon mangga B lebih sering menjatuhkan
buahnya daripada kedua pohon yang lainnya.

Data yang belum dikelompokkan


Modus dari data yang belum dikelompokkan adalah ukuran yang memiliki
frekuensi tertinggi. Modus dilambangkan Mo.

Data yang telah dikelompokkan


Rumus Modus dari data yang telah dikelompokkan dihitung dengan rumus :
Dengan : Mo = Modus
L = Tepi bawah kelas yang memiliki frekuensi tertinggi (kelas modus) i = Interval
kelas
b1 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat
sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sesudahnya

2.4. Kelebihan dan Kekurangan d

Anda mungkin juga menyukai