MAKALAH
Disusun Oleh :
- Ian Josephan Saragih
- Risca Gladiola
- Mishel L. Tobing
- Angel
- Dewi Wulan
- Gilbert
- Chrisandi
SMA N 12 MEDAN
TA 2022/2023
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Mean, Median, dan Modus” tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena
pengetahuan yang kami miliki cukup terbatas. Oleh karena itu, kami berharap
kritik dan saran dari guru dan teman – teman yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih.
Daftar Isi
Bab I
Pendahuluan
1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan mean.
1.3.2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan median.
1.3.3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan modus.
1.3.4. Untuk mengetahui bagaimana mencari mean, median, dan modus
dari suatu data.
Bab II
Pembahasan
2.1. Mean
Mean adalah nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean dapat
ditentukan dengan membagi jumlah data dengan banyaknya data. Mean adalah
sebuah rata-rata dari data yang diperoleh berupa angka. Mean adalah "Jumlah
nilai-nilai dibagi dengan jumlah individu" (Sutrisno Hadi; 1998).
Mean (rata-rata) merupakan suatu ukuran pemusatan data. Mean suatu
data juga merupakan statistik karena mampu menggambarkan bahwa data tersebut
berada pada kisaran mean data tersebut. Mean tidak dapat digunakan sebagai X
Berdasarkan definisi dari mean adalah jumlah seluruh data dibagi dengan
banyaknya data. Dengan kata lain jika kita memiliki N data sebagai berikut maka
mean data tersebut dapat kita tuliskan sebagai berikut :
Jika banyaknya data ganjil (n = ganjil), maka median data yang di tengah :
n+1
Me = Xk dengan k =
2
Jika banyaknya data genap (n = genap)
Xk + Xk +1 n
Me = , dengan k =
2 2
2.3. Modus
Modus adalah nilai yang sering muncul. Jika kita tertarik pada data
frekuensi, jumlah dari suatu nilai dari kumpulan data, maka kita menggunakan
modus. Modus sangat baik bila digunakan untuk data yang memiliki sekala
kategorik yaitu nominal atau ordinal.
Sedangkan data ordinal adalah data kategorik yang bisa diurutkan,
misalnya kita menanyakan kepada 100 orang tentang kebiasaan untuk mencuci
kaki sebelum tidur, dengan pilihan jawaban: selalu (5), sering (4), kadang-
kadang(3), jarang (2), tidak pernah (1). Apabila kita ingin melihat ukuran
pemusatannya lebih baik menggunakan modus yaitu yaitu jawaban yang paling
banyak dipilih, misalnya sering (2). Berarti sebagian besar orang dari 100 orang
yang ditanyakan menjawab sering mencuci kaki sebelum tidur.
Dalam Statistik, modus digunakan untuk menyatakan fenomena yang
paling banyak terjadi. Misalkan dalam mengamati tiga jenis pohon mangga,
Mangga Mana lagi (A), Mana Lainnya (B) dan Mana nih mangganya (C).
Pengamatan tertuju pada buah masing-masing mangga. Kita duduk dibawahnya
selama 2 hari berturut-turut tanpa mandi. Selama dua hari duduk dibawah pohon
mangga, terjadi sebuah fenomena alam, yaitu jatuhnya buah mangga tanpa
tersentuh. Hasil pengamatan selama dua hari diketahui bahwa hari pertama pohon
mangga A menjatuhkan 3 buahnya, Pohon Mangga B menjatuhkan 2 buah
mangganya dan pohon mangga C menjatuhkan 6 buah mangganya. Hari
berikutnya Mangga A menjatuhkan 4 Mangga B menjatuhkan 8 dan Mangga C
menjatuhkan 2 buahnya. Sehingga jika diambil kesimpulan maka yang jadi modus
adalah pohon mangga B karena pohon mangga B lebih sering menjatuhkan
buahnya daripada kedua pohon yang lainnya.