Anda di halaman 1dari 7

NOTULEN SOSIALISASI HASIL PELATIHAN NCP BASIC (26-28 NOVEMBER 2021)

Hari/ Tanggal : Rabu, 1 Desember 2021


Waktu : Pukul 14.00 – 16.00
Tempat : Ruang Instalasi Gizi (Basement)
Agenda : Sosialisasi Hasil Pelatihan NCP Basic (Bogor, 26-28 November 2021)
Daftar Hadir : Terlampir
NO Materi Isi Materi Hasil diskusi
1. Konsep PAGT (Proses 1. Pengertian PAGT : Metode pemecahan masalah gizi dengan Contohpenulisan/ pendokumentasian
Asuhan Gizi Terstandar) berpikir kritis yang ditulis secara terstruktur dan terstandar dan PAGT pada form CPPT untuk pasien
digunakan untuk semua kelompok usia untuk meningkatkan tidak beresiko :
mutu asuhan dan pelayanan gizi.
2. Penulisan PAGT memiliki langkah terstandar (ADIME) dan Asessment (A) : Hasil assessment
Bahasa terstandar (Terminologi). (Asupan, antropometri, biokimia,
3. Langkah PAGT : Assesment (A), Diagnosa Gizi (D), Intervensi fisik/klinis pasien, riwayat personal
Gizi (I), Monitoring dan Evaluasi (M&E) pasien.)

Diagnosa (D) : Tidak ada diagnose gizi


untuk saat ini

Intervensi (I) :

Tujuan intervensi :
Mempertahankan / Mengoptimalkan
asupan gizi memenuhi kebutuhan
total sehari.
Rencana intervensi / implementasi:
- Bentuk makanan: Biasa, Nasi
- Jenis diet : Gizi seimbang
- Rute: Oral
- Frekuensi : 3x makan utama
dan 2x snack

MONEV : Asupan gizi mencapai 100%


KET selama perawatan.

2. Assesment Gizi Assesment Gizi merupakan dasar/fondasi proses asuhan gizi 1. Pasien dengan asupan baik
dengan tujuan mengidentifikasi satu atau lebih masalah gizi (>80%) dan termasuk tidak
melalui proses pengumpulan data, memverifikasi dan interpretasi beresiko maka dilakukan Re-
data. Assesment / Re-Skrining.
2. Lebih terarah dalam melakukan
6 komponen Assesment Gizi pengkajian gizi dengan
1. Domain terkait riwayat makanan dan gizi (FH)  Food menyesuaikan pada diagnose
recall, Food Frequency Questionnaire (FFQ), Asupan medis pasien.
makan, Food quality, dsb. 3. Membuat panduan tertulis dalam
2. Domain Antropometri (AD)  pengukuran berat badan, bentuk buku saku dengan
tinggi badan, komposisi tubuh, proporsi tubuh. mengelompokKan berdasarkan
3. Domain Biokimia, tes dan prosedur terkait gizi (BD) jenis penyakit / diagnose medis
4. Domain Pemeriksaan fisik klinis terkait gizi (PD)  untuk memudahkan dalam
kemampuan menelan, nafsu makan, wasting otot, iga melakukan assessment gizi yang
gambang, lemak subkutan, dsb. terarah.
5. Domain Riwayat klien / personal (CH)  Usia, jenis
kelamin, etnis/suku, riwayat penyakit, social ekonomi.
6. Domain Comprehensif Standar / standar pembanding (CS)
Diagnosa Gizi Tujuan : mengidentifikasi dan mengungkapkan problem gizi Pertanyaan : Bagaimana penulisan
spesifik yang dapat diperbaiki melalui intervensi gizi dan diagnose gizi untuk pasien dengan
diungkapkan dengan pernyataan P (Problem), E (Etiology), S kondisi klinis beresiko namun asupan
(Sign&Symptoms) sudah maksimal ?

Penulisan diagnose gizi terdiri dari : Jawab :


A. Problem : Menggambarkan perubahan pada status gizi Kesulitan menelan berkaitan dengan
pasien. Penulisan harus terstandar sesuai dengan adanya gangguan saraf (stroke)
Terminologi Gizi. ditandai kondisi klinis pasien tersedak
B. Etiology : Penyebab / factor terhadap masalah gizi dan terpasang NGT.
C. Sign & Symptoms : Faktor subjektif dan objektif yang
menunjukan fakta adanya masalah gizi.

Terminologi diagnosa gizi :


a. Domain asupan
b. Domain Klinis
c. Domain perilaku lingkungan
d. Domain lain (Tidak ada diagnosa gizi untuk saat ini) 
digunakan bila pada assessment menunjukan tidak ada
masalah gizi yang membutuhkan intervensi.

Penentuan diagnose gizi :


a. Pahami diagnosis medis dan kaitannya dengan gizi
b. Analisis data hasil pengkajian untuk menentukan sign
symptoms
c. Telusuri kemungkinan problem, etiologi dan sign
symptoms
d. Kaji apakah masalah dapat diintervensi.

Contoh penulisan / pendokumentasian diagnosa gizi :


NI-1.2 : Inadequat energy Intake (P) berkaitan dengan peningkatan
kebutuhan energy karena penyakit infeksi (TBC) (E) ditandai
asupan energy 50% dari kebutuhan selama 2 minggu (S).

3. Intervensi Gizi Pengertian : Intervensi gizi merupakan Aktivitas untuk


menanggulangi masalah gizi yang teridentifikasi melalui
perencanaan dan implementasi tindakan.

Sasaran intervensi adalah etiologi dan Sign Symptoms, bila


intervensi tidak dapat mengatasi factor penyebab (Etilogi) maka
target intervensi untuk mengurangi Sign Symptoms masalah gizi.
Intervensi gizi terdiri dari :
a. Tujuan Intervensi  menjawab dari problem / masalah gizi
b. Rencana intervensi / implementasi  menjawab dari Etiologi
(Penyebab masalah) dan Sign&symptom (Tanda dan gejala
masalah gizi)

Terminologi intervensi gizi terdiri dari :


1. Preskripsi gizi  rekomendasi khusus mengenai makanan
yang dianjurkan dan tidak dianjurkan mengacu kepada
standard an diagnose gizi
2. Pemberian makanan dan zat gizi  Bentuk makanan,
modifikasi menu, frekuensi pemberian, rute pemberian,
makanan enteral/parenteral, medical food suplemen, fasilitas
dan tatalaksana lingkungan makan serta interaksi obat dan
makanan.
3. Edukasi Gizi \
a. Edukasi Konten  bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan terkait gizi
b. Edukasi Aplikasi  bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan terkait gizi.
4. Konseling Gizi  kolaborasi antara konselor dan pasien untuk
mendorong adanya perubahan perilaku dan bagaimana
melakukannya dengan adanya kesepakatan antara kedua
belah pihak.
5. Koordinasi asuhan oleh profesi lain (PPA)
6. Kegiatan gizi berbasis masyarakat (tingkat
komunitas/masyarakat).

4. Monitoring dan Evaluasi MONEV  Menjawab Sign & Symptomps dengan mengkaji ulang Contoh penulisan monitoring dan
Gizi (MONEV) dan membandingkan capaian/outcome intervensi saat ini dengan evaluasi :
sebelumnya dan menargetkan capaian selanjutnya.
Asupan sudah meningkat 10% dari
1. Monitoring  Mengkaji ulang secara terjadwal indikator sebelumnya dan target kembali
asuhan gizi. meningkat menjadi 60% pada 1x24
2. Evaluasi  Membandingkan secara sistematik data saat ini jam perawatan.
dengan status sebelumnya.

Sumber data Monev


a. Data yang tercantum dalam rekam medis  hasil lab, hasil
fisik dari dokter
b. Data pengkajian ulang  asupan makan, pengetahuan gizi,
antropometri

Intrumen MONEV
1. Pengukuran antropometri
2. Hasil test biokimia atau test medis
3. Instrumen asupan makanan dan gizi
4. Pemeriksaan fisik terkait gizi

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai