Konversi PDF
Konversi PDF
MAKALAH
OLEH
RUSDI (16725251001)
DYAH ANIZA K (16725251003)
ALFIANA MONIKA S (16725251004)
A. Latar Belakang
Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang amat pesat dari waktu ke
waktu telah merambah keseluruh bidang kehidupan tidak luput dari peran
penelitian.Disadari atau tidak dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas maka dapat ditarik rumusan masalah
sebagai berikut:
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan adalah sebagai
berikut:
BAB II PEMBAHASAN
3. Answers are numerically coded and analysed with the aid of statistical
software: (jawaban-jawaban tersebut dikode secara numerik dan dianalisis
dengan bantuan teknik statistik).
1. Logic
Logic, mengandung pengertian bahwa metode survei harus dilandasi oleh
kerangka pemikiran yang nalar, runtut, dan sistematis.
2. Deterministic
Deterministic, menunjukkan bahwa metode survei bukan saja melukiskan
fakta secara deskriptif, akan tetapi melalui analisis korelasi kausalitas, peneliti
dapat menjelaskan hubungan kausalitas antar variable independen dan
dependen.
3. General
General , menunjukkan bahwa hasil dari penelitian survei tidak hanya berlaku
untuk kasus yang diteliti, akan tetapi dapat digeneralisasikan pada wilayah
penelitian yang lebih luas.
5. Spesific
Spesific, menunjukkan bahwa kesimpulan dari penelitian survei berasal dari
permasalahan yang telah dipilih secara spesifik yang indikator-indikatornya
telah dirumuskan dan dikuantifikasi dengan jelas, dan dapat diamati dan
diukur.
Sementara itu Issac dan Michael (1983), memberikan empat karakteristik
sebagai berikut:
1. Systematic
Systematic berarti bahwa penelitian survei dirancang dengan seksama,
mengikuti desain tertentu, tersistem, dan mengikuti prosedur yang konsisten.
2. Representative
Representativeberarti bahwa penelitian survei yang dilakukan terhadap sampel,
akan tetapi dengan menggunakan teknik-teknik sampling yang baik, hasilnya
dapat mencerminkan keadaan populasi.
3. Objective
Objective mengandung pengertian bahwa hasil dari penelitian survei dapat
memberikan kesimpulan berupa fakta yang benar sesuai dengan keadaan
sebenarnya.
4. Quantifiables
Quantifiables mengandung pengertian bahwa penelitian survei menggunakan
pendekatan kuantitatif, yaitu mulai dari proses memperoleh data, proses
analisis data, sampai pada kesimpulan, menggunakan angka-angka dan
perhitungan statistik.
7. Membuat acuan sikap yang realisik atas dasar data dan keadaan yang ada di
masyarakat.
2. Desain cross-sectional
Desain cross-sectional adalah desain survei dimana survei dilakukan
terhadap kelompok responden (sampel) tertentu dalam jangka waktu yang
relatif pendek (Sudarsono dkk, 2013: 152).Contohnya survei mengenai
prestasi belajar anak lemah mental pada umur 6 sampai 10 tahun di suatu
wilayah tertentu.
2. Pemilihan sampel
3) Keaslian (originality)
Suatu masalah penelitian yang baik harus menunjukkan bahwa masalah
tersebut merupakan sesuatu yang baru, bukan duplikasi, atau replikasi dari
apa yang pernah dikemukakan oleh orang lain.
e. Melakukan Pre-Test
Tahap kelima dari penelitian survei adalah melakukan tes pendahuluan
pra riset (pre-test) . Tujuan tes pendahuluan ini adalah:
4. Untuk mendeteksi berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengisi satu
kuesioner.
Dalam tahapan pretest, seringkali dilakukan uji validitas dan uji
reliabilitas untuk mengetahui kemantapan dan keshahihan instrumen
penelitian.Uji validitas dimaksudkan untuk mendeteksi apakah alat ukur
(butirbutir pertanyaan dalam suatu kuesioner) yang digunakan untuk
mengumpulkan data itu memang benar-benar alat yang sesungguhnya, artinya
alat itu sahih atau valid.Validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat
suatu tes melakukan fungsi ukurnya terhadap suatu gejala.Untuk menguji
validitas dapat dilakukan dengan pendekatan teknik koreksi produk moment
misalnya dengan rumus Karl Pearson.Sementara itu, reliabilitas adalah derajat
f. Mengumpulkan Data
Dalam penelitian survei, data dapat dikumpulkan melalui beberapa
metode (Sudarsono dkk, 2013: 151) antara lain:
a) Jelas
Pada umumnya masalah yang timbul menyangkut penggunaan kata-kata
yang tepat supaya responden memahami benar pertanyaan yang
diajukan.
d) Menghindari bias.
Kadang-kadang responden mengetahui jawaban yang sebenarnya dari
suatu pertanyaan tetapi dia menolak atau memberi jawaban yang lain.
Paling sering ialah tentang income, oleh sebab itu di saat menanyakan
income atau pengeluaran sebaiknya meminta ditanyakan jumlah
tepatnya tetapi dengan menanyakan dalam bentuk "range".
e) Mudah mengutarakan.
Dalam banyak hal responden mengetahui jawabannya hanya saja
mengalami kesulitan dalam mengutarakan.Dengan bantuan gambar atau
rangking kala, responden cukup hanya menunjuk jawaban mana yang
dimaksud dari pada harus menerangkan dengan kata-kata yang sulit.
g. Memeriksa Data
Tahap ketujuh dalam penelitian survei adalah memeriksa data.
Pemeriksaan data dilakukan dengan beberapa langkah:
h. Mengkode Data
Tahap selanjutnya adalah mengkode data.Sebagai bagian dari penelitian
kuantitatif, data yang terkumpul dalam penelitian survei biasanya berupa
angka-angka yang merupakan nilai dari variabel-variabel tertentu.Dalam
pemberian kode, terdapat prinsip-prinsip pengukuran atau skala pengukuran.
Sebagai contoh dalam kuesioner sering ditanyakan hal-hal berikut:
• Jenis kelamin responden:
1= laki-laki
2= perempuan
• Penghasilan per bulan responden dari pekerjaan pokok:
1= 0 – 1.000.000
2= 1.000.001- 3.000.000
3= 3.000.001 ke atas
Dalam contoh pertama, angka 1 dan 2 merupakan kode. Karena jenis kelamin
memiliki skala nominal, maka angka 1 dan 2 tidak memiliki nilai kecuali nilai
pembeda antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Sementara pada contoh
kedua, angka 1, 2, dan 3 sedikit berbeda perannya, karena angka tersebut
mencerminkan skala ordinal yang mengurutkan responden berdasarkan
besarnya penghasilan di mana 3>2>1.
Bila data penelitian bivariat (satu variabel bebas dan satu variabel
tergayut), baik variabel bebas dan tergayutnya merupakan data kuantitatif
Data multivariat dengan satu atau >1 variabel bebas dan >1 variabel
tergayut, dan tujuannya adalah mencari perbedaan respons akibat
pengaruh variabel bebas digunakan uji beda multivariat.
Analisis data pada penelitian bivariat dengan tujuan mencari perbedaan respons
akibat perbedaan atribut/level variabel bebas, harus diperhatikan banyaknya
atribut atau level variablebebas, yakni :
1) Jika hanya ada dua atribut/level variabel bebas maka hanya akan ada dua
nilai rata-rata dari variabel tergayut/variabel respons yang akan diuji
perbedaannya. Jadi ada dua nilai rata-rata yang masing-masing dimiliki oleh
group/kelompok yang akan dibandingkan.
2) Jika ada k atribut/level variabel bebas maka akan ada k nilai rata-rata dari
variabel tergayut/variabel respons yang akan diuji perbedaannya. Jadi ada k
nilai rata-rata yang masing-masing dimiliki oleh grup-grup yang akan
diperbandingkan.
Beberapa jenis teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
biologi diantaranya: uji pembandingan terhadap nilai parameter dengan
menggunakan uji z atau uji t-student, uji beda dua nilai rata-rata parametrik
dengan menggunakan uji t-Student data berpasangan dan uji t-Student data
tidak berpasangan, secara nonparameterik ada uji peringkat bertanda Wilcoxon
untuk data berpasangan dan ada uji U Mann-Whitney untuk data tidak
berpasangan. Untuk pembandingan beberapa nilai rata-rata digunakan uji
ragam, baik uji ragam secara parameterik maupun secara nonparametrik.Uji
ragam secara parameterik ada uji ragam eka arah/satu jalur, uji ragam dwi
arah/dua jalur, dan uji ragam banyak arah/banyak jalur. Untuk uji ragam
banyak jalur ada uji ragam banyak jalur tanpa interaksi dan uji ragam banyak
jalur dengan interaksi. Untuk uji ragam secara nonparameterik ada uji ragam
k. Interpretasi Data
Interpretasi data menjadi dasar untuk membuat kesimpulan. Dilihat dari
proses timbulnya, analisis data mendahului baru kemudian interpretasi. Dilihat
dari sifatnya, analisis data bersifat objektif, asli, apa adanya sedangkan
interpretasi bersifat subjektif, dan bisa berubah-ubah. Untuk menginterpretasi
data yang perlu dilakukan peneliti adalah mengaitkan temuan dan data dengan
teori yang dibangun di awal.Selanjutnya berikan konteks, makna, atau implikasi
data temuan tersebut dengan kondisi dan situasi atau setting penelitian secara
lebih luas.
2. Perhatikan hipotesis
5. Kesimpulan harus bersandar pada hasil analisis data dan hasil interpretasi
data
Cara membuat rekomendasi:
1. Pendahuluan
2. Kajian pustaka
3. Metode penelitian
5. Penutup
BAB I. PENDAHULUAN
Ba ini beirisi kajian (telaah) teori (dari literatur dan hasil penelitian) yang re;evan
dengan permasalahan penelitian. Kajian teori dilakukan dalam menelaah aspek
(konsep-konsep) atau variabel yang akan diteliti, untuk menemukan jawaban teoritik
a. Deskripsi teori dan hasil penelitian yang relevan yang menguraikan teori-teori
dan hasil penelitian yang berupa konsep-konsep dan variabel serta definisinya,
asumsi-asumsi, hubungan antar variabel sesuai dengan judul penelitian yang
dapat memperjelas apa yang akan diteliti.
Catatan: tidak semua penelitian memerlukan rumusan hipotesis, sehingga bagian ini
harus disesuaikan.
Pada bab ini dipaparkan temuan-temuan yang diperoleh, terdiri dari hasil penelitian,
pembahasan serta keterbatasan penelitian.
BAB V. PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan rangkuman dari
jawaban pertanyaan penelitian dan merupakan pemecahan permasalahan pada
rumusan masalah.Pada kesimpulan diharuskan singkat, lugas, tetapi mencakup dan
berbentuk penyataan kualitatif.Saran merupakan rekomendasi yang ditujukan kepada
berbagai pihak, bisa pihak peneliti, pihak instansi yang terkait dalam penelitian.Saran
harus bersifat operasional atau konkret, yakni menyebutkan apa-apa kegiatan atau
tindakan yang harus dilakukan oleh pihak yang diberi saran.
Daftar pustaka memuat sumber referensi yang digunakan dalam penulisan laporan
hasil penelitian.Sumber referensi yang tertulis di kajian pustaka, harus dicantumkan
pada daftar pustaka.Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan abjad, dan ditulis
berdasarkan standar penulisan daftar pustaka.
Lampiran-lampiran
Lampiran memuat dokumentasi, surat ijin penelitian, instrumen penelitian, hasil uji
coba instrumen, penghitungan hasil data penelitian, dll.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat berpikir kreatif keterampilan proses
sains (KBKKPS)siswa SMA negeri di Kota Yogyakarta dalam mata pelajaran biologi
ditinjau darikefavoritan sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif,
menggunakan metode survei dan dilaksanakan pada bulan Desember 2014hingga
Maret 2015. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster sampling dengan 22
kelas sebagai clusteryang terdiri atas 11 kelas pada jenjang kelas X dan 11 kelas pada
jenjang kelas XI. Variabel bebas berupakefavoritan sekolah sedangkan sebagai
variabel tergayut adalah tingkat berpikir kreatif KPS siswa dalam matapelajaran
biologi. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen KBKKPS dalam mata
pelajaran biologiyang disusun oleh Bambang Subali (2009). Instrumen tersebut telah
diuji validitas dan reliabilitas. Uji validitasdengan analisis program Quest
menggunakan pendekatan IRT sedangkan uji reliabilitas juga dengan analisisprogram
Quest berdasarkan error of measurement . Teknik analisis data menggunakan
statistika deskriptif. Hasilanalisis menunjukkan bahwa tingkat berpikir kreatif siswa
kelas X maupun kelas XI SMA negeri favorit dan nonfavorit di Kota Yogyakarta
terkategori kurang kreatif. Hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata aktual yang
beradapada rentang 37,5 ≤ M < 75. Bila dibandingkan antara kedua kategori testi,
KBKKPS siswa kelas X SMA Nfavorit lebih tinggi daripada siswa kelas X SMA N
non favorit di Kota Yogyakarta sedangkan pada siswa kelas XIjustru KBKKPS siswa
Judul : Kemampuan Berpikir Kreatif Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Negeri
Di Kota Yogyakarta Dalam Mata Pelajaran Biologi Ditinjau Dari
Kefavoritan Sekolah
Permasalahan : Tingkat berpikir kreatif keterampilan proses sains siswa SMA Negeri
di Kota Yogyakarta dalam mata pelajaranbiologi ditinjau dari
kefavoritan sekolah?
Metode : Survei
Teknik sampling : Teknik cluster sampling dengan 22 kelas sebagai cluster yang
terdiri atas 11 kelas pada jenjang kelas X dan 11 kelas pada jenjang
kelas XI
Instrumen : Instrumen penelitian berupa alat ukur kemampuan berpikir kreatif
keterampilan proses sains (KBKKPS) dalam mata pelajaran Biologi
oleh Bambang Subalitahun 2009.
Hasil : Tingkat berpikir kreatif keterampilan proses sains siswa kelas X dan XI pada
SMA negeri favorit dan non favorit terkategorikan kurang kreatif
dengan rata-rata skor aktual berada pada rentang (37,5) ≤ M <
(75). Bila dibandingkan antara kedua kategori testi pada siswa kelas
X, kemampuan berpikir kreatif keterampilan proses sains siswa kelas
X SMA negeri favorit lebih tinggi daripada siswa kelas X SMA
negeri non favorit di Kota Yogyakarta. Pada siswa kelas XI,
kemampuan berpikir kreatif keterampilan proses sains siswa SMA
negeri non favorit lebih tinggi daripada siswa SMA negeri favorit di
Kota Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA