Anda di halaman 1dari 51

BUKU PANDUAN

BUKU PANDUAN
PMI
PERAWATAN KEDARURATAN di RUMAH
Guidance Book..
EMERGENCY CARE at HOME search

PERAWATAN KEDARURATAN DI RUMAH


Buku Panduan Kedaruratan di Rumah merupakan
kelanjutan dari Buku Perawatan Keluarga yang
diterbitkan oleh Palang Merah Indonesia yang bertujuan
untuk meningkatkan Pelayanan PMI dalam hal kesehatan
dan keterampilan hidup sehat. Dalam rangka memenuhi
kebutuhan organisasi dalam hal pelayanan, buku
Panduan ini juga diharapkan akan membekali relawan
PMI juga bagi masyarakat untuk mampu melakukan
tindakan perawatan dasar sekaligus pencegahan ataupun
melakukan upaya-upaya pengurangan risiko di bidang
kesehatan.

Buku panduan ini berisikian tentang materi-materi yang


berkaitan dengan masalah kesehatan yang ada
dimasyarakat, bagaimana melakukan suatu tindakan
perawatan bagi anggota keluarga yang sakit serta
berisikan tentang pengetahuan mengenai bagaimana
cara mencegah dan melakukan tindakan penanganan
masalah kesehatan, bagaimana cara merawat orang
sakit, penerapan perilaku hidup sehat dan bersih,

2009GUIDANCE BOOK
perawatan lansia, perawatan ODHA, Perawatan Balita,
Perawatan Ibu Hamil, Perawatan Ibu Melahirkan dan

2009
Perawatan Nifas.

Dengan buku panduan ini diharapkan masyarakat


mampu melakukan langkah-langkah
perawatan bagi anggota keluarganya
ataupun masyarakat disekitarnya
yang memerlukan bantuan
penanganan kedaruratan
di rumah.
EMERGENCY CARE AT HOME
Markas Pusat Palang Merah Indonesia
Jl. Jend. gatot Subroto Kav. 96, Jakarta 12790 Indonesia
Telp. +62 21 799 2325
Fax. +62 21 799 5188
E-mail : pmi@palangmerah.org
PMI
website: www.palangmerah.org Palang Merah Indonesia
PMI

Tim Penyusun
dr. Lita Sarana
dr. Lilis Wijaya Mars
Sr. Hj. Aini Maryam, SKM
Sr. Nunung Nurul Ch, AMK
Akbar Wilendra, SKM
Rahayu Sarwati
Sr. Uum Fatimah, AMK
Sr. Ernik Tri Rahayu Ningsih, AMK
Sr. Ratu Tanti Darmiasih, AMK, S.Pd.
Sr. Suwiyah, AMK
Nasrun
Judul Buku: Lamudin
PANDUAN PERAWATAN
KEDARURATAN di RUMAH

Penyusun:
Editor, Design Isi dan Buku
dr. Lita Sarana
dr. Lilis Wijaya Mars
Sr. Hj. Aini Maryam, SKM
Subchan
Sr. Nunung nurul Ch, AMK &
Akbar Wilendra, SKM
Rahayu Sarwati Kartomi Galang Saputra
Sr. Uum Fatimah, AMK
Sr. Ernik Tri Rahayu Ningsih, AMK
Sr. Ratu Tanti Darmiasih, AMK, S.Pd.
Sr. Suwiyah, AMK
Nasrun
Lamudin

Design Sampul & layout:


Subchan
Kartomi Galang Saputra

Penerbit:
Palang Merah Indonesia (PMI)

Didukung oleh:
International Comite of Red Cross (ICRC)
REDAKSI
Copyright 2009
All right reserved
Cetakan 1, Agustus 2009
PMI
ISBN:

Didukung oleh:
KATA PENGANTAR
Daftar Isi PMI
Kata Pengantar
P
alang Merah Indonesia sebagai salah satu organisasi kemanusiaan yang senantiasa
berpegang teguh pada Tujuh Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
Daftar isi: Internasional, dan memberi perhatian khusus pada masyarakat kelompok rentan.

Daftar isi: Perawatan Keluarga merupakan salah kegiatan atau keterampilan PMI yang sudah dikenal
sejak lama yang mengajarkan begaimana memberikan perawatan pada orang sakit di rumah,
perawatan pada orang lanjut usia dan bayi.
Kata Pengantar i
memusatkan panggilannya tidak hanya semata-mata pada pemberian pertolongan terhadap
Daftar isi ii semua orang yang tertimpa kemalangan dan bencana alam saja, akan tetapi juga segala
peristiwa yang berhubungan dengan keadaan kesehatan manusia antara lain:
Dasar Perawatan Kedaruratan § Menyiapkan masyarakat agar dapat melakukan pertolongan pertama pada penyakit yang
Bab 1 1 umum terjadi di lingkungannya.
dirumah
§ Membantu pemerintah dalam pelaksanaan perbaikan gizi, lingkungan hidup dan dalam
Bab 2 PHBS 5 mewujudkan keluarga sejahtera melalui penurunan angka kematian ibu melahirkan.
Kegiatan dan usaha tersebut merupakan perwujudan peran serta PMI dalam pembangunan.
Persiapan Perawatan Kedaruratan di
Bab 3 15 Perawatan orang sakit dalam keluarga telah dilaksanakan sejak dulu kala. Pada waktu itu
Rumah
sifatnya lebih menitik beratkan pada segi kerohanian si sakit, sedangkan tujuan pengobatan
Rantai penularan dan Pencegahan fisik belum banyak diperhatikan. Dapat dikatakan pelayanan yang diberikan menggambarkan
Bab 4
Penyakit kemurnian budi pekerti dan ketinggian akhlak yang diamalkan secara sukarela dan penuh
keikhlasan hati.
Bab 5 Perawatan Lansia
Diakui bahwa perawatan yang ideal seharusnya dilakukan oleh tenaga profesional, namun di
Indonesia keinginan tersebut belum dapat terlaksana secara merata, karena:
Bab 6 Perawatan Bayi § Jumlah rumah sakit terbatas dengan daya tampung terbatas.
§ Tenaga dokter dan perawat masih kurang.
Bab 7 Perawatan ODHA § Pembiayaan perawatan dirasakan masih berat bagi sebagaian besar masyarakat.
§ Terdapat banyak orang yang menderita penyakit menahun.
Perawatan terhadap bayi dan anak, orang lanjut usia perlu ditingkatkan dengan meberu
Bab 8 Perawatan Ibu Hamil pelajaran cara merawat mereka.

Bab 9 Perawatan Ibu Melahirkan Sejauh manapun majunya teknologi kedokteran, peranan seorang perawat pada hakekatnya
tidak dapat diganti oleh sebuah robot, karena si sakit tetap memerlukan penanganan secara
manusiawi.
Bab 10 Perawatan Nifas
Juga sesuai dengan kesepakatan perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah se Asia
Pasifik, bahwa dalam menyiapkan masyarakat mampu melakukan pertolongan pertama, juga
memperhatikan faktor pencegahan penyebabnya yang mungkin sangat berkaitan dengan
kebersihan lingkungan, gizi dan imunisasi.

Untuk itu Buku Pedoman Perawat Keluarga PMI terbitan tahun 1997, perlu direvisi agar dapat
memenuhi kebutuhan tersebut di atas. Untuk itu dirasakan perlu dibentuk Tim Pengkaji
dengan tugas untuk merevisi dan menyusun pedoman Perawatan Keluarga yang memadai
sesuai perkembangan dan kebutuhan.

Pengurus Pusat PMI mengharapkan agar Buku Pedoman Perawatan Keluarga ini dijadikan
pedoman bagi pelatih PMI dalam menyelenggarakan pelatihan Perawatan Keluarga baik bagi
personil PMI maupun bagi masyarakat umum, sehingga pedoman ini dapat disebarluaskan.
Juga agar tercapai keseragaman dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai pelaku
PK.

Jakarta, Agustus 2009


Pengurus Pusat
PALANG MERAH INDONESIA
Sekretaris Jenderal

PMI
Iyang D Sukandar
i ii Ii
BAB 1 DASAR PERAWATAN KEDARURATAN PMI

PRINSIP KERJA
PELAKU PK

1.2
1. LATAR BELAKANG
BAB 1
Lingkungan rumah tangga merupakan lingkungan yang terdekat
dengan aktifitas dan kesibukan sebagian besar masyarakat pada
umumnya. Perawatan Kedaruratan di Rumah merupakan hal
yang sangat penting, dimana banyak orang yang membutuhkan
DASAR PERAWATAN
penanganan kedaruratan diantaranya orang sakit, bayi, balita, ibu
Perawatan Kedaruratan di
Rumah merupakan hal yang
sangat penting, dimana
hamil, ibu melahirkan, ibu menyusui, lanjut usia, penyandang
cacat dan lain sebagainya. KEDARURATAN
banyak orang yang
membutuhkan penanganan Dengan keterampilan Perawatan Kedaruratan kita dapat
Kedaruratan diantaranya meningkatkan derajat kesehatan, meminimalkan angka
orang sakit, bayi, balita, ibu kesakitan dan bahkan angka kematian.
hamil, ibu melahirkan, ibu
menyusui, lanjut usia,
penyandang cacat dan lain
sebagainya. 2. PRINSIP KERJA SEORANG PELAKU PK
a. Sikap yang baik seorang Pelaku PK penting untuk memberi
kesan baik tentang kepribadiannnya:
PMI
· Berprikemanusiaan.
· Bertanggungjawab.
· Selalu mengutamakan kepentingan klien.
· Selalu bersikap terbuka.
· Peduli terhadap penderitaan orang lain.
b. Menunjukan kemauan kerja dengan bersikap tenang, cepat,
tepat dan tanpa ragu-ragu.
c. Mempunyai sifat ramah, selalu senyum, bersedia untuk
mendengarkan keluhan dan mampu menenangkan si sakit.
d. Berfikirlah sebelum bertindak atau bekerja
e. Pengamatan serta informasi yang berwenang sangat
bermanfaat dan membantu dalam menjalankan tugas
perawatan
f. Jagalah kebersihan lingkungan dan ruangan di sakit dengan
tidak mengabaikan kebersihan diri sendiri.
g. Selalu mencatat hasil pengamatan dan perawatan secara
Dengan singkat jelas
keterampilan h. Usahakan agar tidak menambah penderitaan si sakit
i. Jangan bertindak menyimpang dari peraturan dan perintah
Perawatan
dokter/ petugas kesehatan.
Kedaruratan kita j. Jika perlu untuk merujuk si sakit ke puskesmas atau rumah
dapat meningkatkan sakit, persiapkan dengan baik, baik keperluan orang sakit
derajat kesehatan, maupun transportasi.
meminimalkan k. Selalu menjaga kerahasiaan medis pasien
angka kesakitan dan
bahkan angka
kematian.

2 1
BAB 1 DASAR PERAWATAN KEDARURATAN BAB 1
PERALATAN DASAR PERAWATAN
1.4 KEDARURATAN KEDARURATAN

PMI PMI
a. Peralatan mencuci rambut: PERALATAN PERAWATAN KEDARURATAN di
· Shampoo 3 RUMAH
· Pelembab rambut (conditioner) Peralatan yang .
· Alat pengering rambut diperlukan untuk PK
· Sisir tidak harus sama Peralatan Perawatan Keluarga :
· Handuk dengan yang ada di Peralatan yang diperlukan untuk PK tidak harus sama dengan
· Perlak rumah sakit, dengan yang ada di rumah sakit, dengan peralatan sederhana kita dapat
peralatan sederhana menolong orang sakit. Peralatan yang digunakan dapat
b. Peralatan memelihara mulut kita dapat menolong menggunakan peralatan yang ada atau improvisasi.
· Sikat gigi orang sakit. Peralatan
· Pasta gigi yang digunakan dapat
· Tempat penampungan buangan menggunakan peralatan
yang ada atau Perlengkapan PK sederhana
Gb. Pasta Gigi improvisasi.
c. Peralatan makan
a. Alat Kebersihan :
· Baki
· APD (Celemek, sarung tangan dan Masker)
· Piring
· Sendok
b. Peralatan mencuci tangan
· Garpu · Air mengalir (kran, botol, improvisasi lain)
· Gelas dengan tatakan dan penutupnya · Baskom (wadah penampung air)
· Sedotan · Sabun dalam tempatnya
· Serbet · Handuk tangan/serbet
· Selang Sonde (jika pasien mempergunakannya)
· Meja kecil, bel/lonceng (khusus untuk pasien yang tidak c. Peralatan tempat tidur
dapat makan sendiri) · Tempat tidur dan kasur.
· Bantal dan Guling
d. Peralatan Medis · Selimut
· Termometer (Manual dan Digital) · Seprei
· Tensimeter dan stetoscope (Manual dan Digital) · Kain perlak dan alas perlak
· Bengkok
d. Perlatan mandi, Buang air besar (BAB), Buang air kecil
e. Peralatan kompres (BAK)
· Washlap · Tempat tidur
· Kantong es/kompres dingin · Bantal dan Guling gb. handuk

· Kantong air panas/ kompres panas · Selimut


· Botol · Seprei Gbr. Peralatan Mandi

· Kain perlak dan alas perlak


f. Alat habis pakai · Ember
· Bedak · Gayung
· Minyak pelumas (Baby Oil) · Baskom Gbr. Labu Kemih

· Cream pelembab kulit. · Washlap Gbr. Pasu Najis

· Desinfektan / cairan pensuci hama · Handuk


· Antiseptik ( bethadin, alcohol 70 %, clorin ) Peralatan Medis · Pasu najis (pispot) gbr. popok
disposibe

Plester, verband, tensoplast ·Termometer (Manual dan · Labu Kemih (urinal)


Digital) · Tissue
g. Peralatan lainnya ·Tensimeter dan stetoscope · Sisir
gb. washlap gbr. washlap

· Pakaian bayi lengkap (Manual dan Digital) · Sabun


· Bak mandi untuk bayi ·Perban & Plester · Popok disposible (jika diperlukan)

1.3
PERALATAN
KEDARURATAN
4 3
BAB 2 PERILAKU HIDUP BERSIH & SEHAT PMI

LATAR
BELAKANG

1. LATAR BELAKANG 2.2


Menurut UU No. 23 tahun 1992 pasal 3 berbunyi tujuan
pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan yang optimal. Perilaku hidup bersih dan sehat Tahukan anda?
BAB 2 PERILAKU
merupakan salah satu pilar menuju Indonesia sehat 2010.

Sehat adalah hak asasi manusia dan salah satu faktor yang
Sehat adalah hak asasi
HIDUP BERSIH
manusia dan salah satu
menentukan kualitas sumber daya manusia. Derajat
kesehatan dipengaruhi oleh empat faktor yaitu lingkungan,
perilaku, pelayanan kesehatan, keturunan (Bloom). Dua
faktor yang menentukan
kualitas sumber daya
& SEHAT
manusia. Derajat kesehatan
faktor yang berpengaruh besar adalah lingkungan (tempat dipengaruhi oleh empat
tinggal, tempat kerja, sekolah, fasilitas umum, air, udara) faktor yaitu lingkungan,
dan perilaku (kebiasaan hidup sehari-hari seperti pola perilaku, pelayanan
makan, hygine, gaya hidup dan usaha kesejahteraan kesehatan, keturunan
masyarakat). (Bloom). Dua faktor yang
Seiring perkembangan teknologi secara global yang
berpengaruh besar adalah
lingkungan (tempat tinggal, PMI
mengakibatkan perubahan gaya hidup seperti pola makan yang
mengakibatkan bergesernya pola penyakit dari infeksi ke
generatif yang sebetulnya dapat dicegah dengan PHBS.
tempat kerja, sekolah,
fasilitas umum, air, udara)
2.1
dan perilaku (kebiasaan
hidup sehari-hari seperti
2. TUJUAN pola makan, hygine, gaya
hidup dan usaha
Secara umum PHBS bertujuan untuk meningkatkan jumlah rumah kesejahteraan masyarakat).
tangga sehat di Kabupaten/Kota. Secara khusus adalah
meningkatnya pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota
rumah tangga untuk menerapkan PHBS yaitu dengan berperan
aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat.

3. MANFAAT

a. Setiap anggota rumah tangga mampu memelihara


kesehatannya sehingga dapat meningkatkan produktifitas
kerja. Secara umum PHBS
b. Dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga, bertujuan untuk
biaya pengobatan dapat dialokasikan untuk keperluan lain meningkatkan jumlah rumah
seperti pendidikan, usaha, dll. tangga sehat di
c. Anggota rumah tangga dapat mewujudkan secara mandiri Kabupaten/Kota. Secara
cara-cara pencegahan penyakit. khusus adalah meningkatnya
d. Dapat menjadi percontohan rumah tangga sehat bagi pengetahuan, kemauan dan
lingkungannya. kemampuan anggota rumah
e. Membantu pemerintah untuk meningkatkan derajat tangga untuk menerapkan
kesehatan bagi masyarakat. PHBS yaitu dengan berperan
aktif dalam gerakan PHBS di
masyarakat.

6 5
BAB 2 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BAB 2
DEFINISI PERILAKU HIDUP
2.4 OPERASIONAL BERSIH & SEHAT

PMI PMI
b. Kebersihan Lingkungan
4.
3 DEFINISI OPERASIONAL
Kebersihan lingkungan adalah suatu usaha menjaga
lingkungan tetap bersih dan sehat, sehingga dapat mencegah Kebersihan diri merupakan
penularan penyakit. faktor penting dalam usaha a. Kebersihan diri
pemeliharaan kesehatan
Kebersihan lingkungan meliputi : secara umum Kebersihan diri merupakan faktor penting dalam usaha
Rumah sehat dan terpelihara: pemeliharaan kesehatan secara umum. Kebersihan diri
§ Memiliki jendela dengan cukup ventilasi sehingga meliputi :
memperoleh udara segar dan sinar matahari dan pengertian
mempunyai penerangan yang cukup. §Mandi setiap hari secara teratur dengan menggunakan air
§ Tersedianya tempat sampah yang tertutup dan buang Kebersihan bersih dan sabun sesuai kebutuhan.
sampah pada tempatnya. lingkungan adalah §Mencuci rambut secara teratur dengan sampo minimal 1
§ Jaga kebersihan sumber air (sumur), jamban dan suatu usaha menjaga minggu dua kali dan disisir dengan rapih.
lingkungannya. lingkungan tetap §Mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan dan
§ Jarak sumber air bersih atau sumur dengan tempat bersih dan sehat, minuman, sebelum makan, sesudah b.a.b dan b.a.k.
pembuangan kotoran manusia minimal 10 meter. sehingga dapat §Kuku digunting pendek dan bersih.
§ Aliran pembuangan air hujan dan limbah harus lancar. mencegah penularan §Kaki dirawat dengan baik dan teratur, pakailah sepatu
§ Hewan peliharaan terjaga kesehatannya dan tidak penyakit. yang cocok ukurannya.
berkeliaran di dalam rumah atau di tempat anak §Sikat gigi 3X sehari pagi dan sore dan sebelum tidur.
bermain terutama hewan yang berkutu. §Pakaian perlu diganti setiap habis mandi dengan pakaian
§ Rumah dan kandang hewan peliharaan sebaiknya yang dicuci bersih dan disetrika.
terpisah.

Pembuangan sampah sementara yang aman :


Tempat sampah khusus yang dikelola oleh masyarakat di
lingkungannya dengan memisahkan sampah organik dan non Perilaku sehat yang perlu diterapkan :
organik. Sampah berbahaya dapat membawa penyakit § Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
seperti malaria, diare, disentri, infeksi yang ditularkan § Membuang kotoran di WC/jamban.
melalui nyamuk, lalat dan tikus. Jika anak-anak bermain § Mengambil, menyimpan dan mengelola air dengan cara
sampah, mereka bisa terluka yang mudah menjadi infeksi. yang bersih dan aman.
§ Merebus air sebelum diminum minimal 10 menit setelah
Cara membuang sampah: dibakar didalam lubang kemudian mendidih.
ditimbun. § Mengelola sampah secara sehat.
§ Menjaga kebersihan rumah.
Sumber air bersih:
c. Penyediaan Air Bersih · Sumur gali/ sumur bor.
Jarak sumur dengan
Air Bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari- septiktank paling sedikit
hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat 10 meter.
diminum apabila telah dimasak. · Mata air permukaan
tanah yang dilindungi
Secara fisik air bersih dapat kita bedakan melalui indera dan dialirkan dengan
(dengan dilihat, dirasa, dicium dan diraba), yaitu: pancuran atau dengan
§ Tidak berwarna, harus jernih sampai terlihat dasar pipa.
tempat air tsb. · Air hujan yang
§ Tidak berasa, harus bebas dari bahan kimia baik rasa ditampung.
asin, asam maupun rasa basa.
· Air PAM.
§ Tidak berbau, harus bebas dari bau busuk, bau belerang

§
dsb.
Harus sesuai dengan suhu sekitarnya atau lebih rendah. 2.3
DEFINISI
OPERASIONAL
8 7
BAB 2 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BAB 2
INDIKATOR PERILAKU HIDUP
2.6 PHBS NASIONAL BERSIH & SEHAT

PMI PMI
e. Air Limbah dan Sampah d. Mandi, Cuci dan Kakus (MCK)
Tempat penampungan
Air limbah adalah air bekas dari kamar mandi, dapur atau air/bak mandi harus ·Kamar mandi:
cucian yang dapat mengotori sumur, sungai atau danau dan dibersihkan minimal setiap
selanjutnya dapat mengganggu kesehatan. minggu dengan cara disikat Setiap keluarga harus mempunyai kamar mandi yang
F
dan memakai desinfektan. terpelihara kebersihannya.
Akibat penanganan air limbah yang tidak baik dapat : Tempat
F penampungan air/bak mandi harus
§ Menimbulkan bau busuk. Air limbah adalah air dibersihkan minimal setiap minggu dengan cara
§ Mengganggu pemandangan bekas dari kamar disikat dan memakai desinfektan.
§ Mengurangi luas tanah yang seharusnya dapat digunakan mandi, dapur atau Disediakan tempat sampah dan penerangan yang
F
§ Menjadi sarang nyamuk yang menularkan penyakit cucian yang dapat cukup.
mengotori sumur,
Apa yang perlu dikerjakan agar air limbah tidak mengganggu sungai atau danau dan
kesehatan? selanjutnya dapat
· Membuat saluran pembuangan air limbah yang mengganggu ·Cuci
memenuhi persyaratan kesehatan: kesehatan.
Ø Air limbah tidak mengotori sumur, sungai atau Mencuci sebaiknya dengan air bersih yang mengalir
danau. terutama untuk mencuci bahan makanan.
Ø Saluran pembuangan air limbah harus tertutup
supaya tidak menjadi sumber penyakit. Contoh:
· Bergotong royong untuk membuat saluran pembuangan F Sayuran harus bersih, bebas dari insektisida
air limbah F Mencuci peralatan rumah tangga dan pakaian harus
· Bersihkan saluran pembuangan air limbah secara rutin mempergunakan air bersih, untuk menghindari
timbulnya penyakit.
F Peralatan mencuci harus selalu dalam keadaan bersih
dan kering.

5. INDIKATOR PHBS NASIONAL


a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
b. Memberi ASI eksklusif ·Kakus/jamban/W.C
c. Menimbang balita setiap bulan Setiap keluarga memiliki jamban yang bersih dan terawat
Mencuci sebaiknya dengan (tidak berbau dan memiliki persediaan air yang cukup).
d. Menggunakan air bersih
air bersih yang mengalir
e. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
terutama untuk mencuci Cara membersihkan:
F
f. Menggunakan jamban sehat
bahan makanan. § Jamban dibersihkan memakai desinfektan. Tetapi
g. Memberantas jentik nyamuk di rumah seminggu sekali
h. Makan buah dan sayur setiap hari obat desinfektan tersebut jangan sampai masuk ke
i. Melakukan aktivitas fisik setiap hari dalam lubang jamban, sebab dapat mematikan
j. Tidak merokok di dalam rumah bakteri yang ada di dalam yang berfungsi untuk
menghancurkan najis/ kotoran.
§ Lubang jamban dibersihkan dengan sikat
bertangkai panjang yang mudah diputar (sikat WC).

Macam-macam jamban:
F
§ Jamban Cemplung
§ Jamban Jongkok
§ Jamban Duduk

2.5
DEFINISI
OPERASIONAL 9
10
BAB 2 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BAB 2
KESEHATAN PERILAKU HIDUP
2.8 MENTAL (PSIKOLOGIS) BERSIH & SEHAT

PMI PMI
6. RUMUS PENENTUAN STRATA RUMAH TANGGA
a. Sehat Pratama (Merah) : Jumlah nilai Keluarga 0 s.d 5
b. Sehat Madya (Kuning) : Jumlah Nilai pratama + 6 s.d 10
c. Sehat Utama (Hijau) : Jumlah Nilai Madya + 11 s.d 15 Tabel
d. Sehat Paripurna ( Biru) : Jumlah Nilai Utama + 16

7. CARA MEWUJUDKAN PHBS


INDIKATOR PHBS NASIONAL
§Meningkatkan diseminasi informasi PHBS
§Melakukan pengkajian dan pemetaan PHBS
§Melakukan berbagai intervensi sesuai keadaan dan sosial budaya
setempat No INDIKATOR
§Menggalang kemitraan dengan berbagai pihak
§Melakukan advokasi kepada pemda dan legislatif Seseorang yang sehat Pertolongan persalinan oleh tenaga
§Meningkatkan kapasitas tenaga pelaksana. 1 Bidan atau dokter
mentalnya tidak cukup kesehatan
hanya terbatas pada 2 Pemberian ASI eksklusif Bayi (0-6 bulan) diberi ASI ekslusif
8. KESEHATAN MENTAL (PSIKOLOGIS) pengertian terhindarnya dia Menimbang balita setiap bulan atau minimal 8
Pengertian kesehatan mental: dari gangguan penyakit dan 3 Penimbangan balita
kali dalam setahun
a. Seseorang yang sehat mentalnya tidak cukup hanya terbatas jiwa, melainkan patut pula Anggota rumah tangga mengkonsumsi
pada pengertian terhindarnya dia dari gangguan penyakit dilihat sejauh mana Memenuhi zat gizi mencakup energi, protein,
4 aneka ragam makanan dalam jumlah
dan jiwa, melainkan patut pula dilihat sejauh mana seseorang itu mampu lemak, vitamin dan mineral
cukup untuk mencapai gizi seimbang
seseorang itu mampu menyesuaikan diri dengan dirinya menyesuaikan diri dengan Anggota rumah tangga menggunakan air bersih
sendiri dan lingkungannya, mampu mengharmoniskan fungsi- dirinya sendiri dan 5 Air bersih
untuk minum, memasak, mandi dan mencuci
fungsi jiwanya, sanggup mengatasi masalah hidup termasuk lingkungannya, mampu Anggota rumah tangga menggunakan jamban
kegelisahan dan konflik batin yang ada, serta sanggup mengharmoniskan fungsi- 6 Jamban sehat sehat (leher angsa, septic tank atau jamban
mengekspresikan potensi dirinya untuk mencapai fungsi jiwanya, sanggup
cemplung tertutup)
kebahagiaan. mengatasi masalah hidup
Sampah ditampung dan dibuang setiap hari pada
b. Sebagai ilmu pengetahuan cabang dari ilmu psikologi yang termasuk kegelisahan dan 7 Sampah
konflik batin yang ada, serta
tempat yang memenuhi syarat
bertujuan mengembangkan potensi manusia seoptimal Setiap anggota rumah tangga menempati ruang
mungkin dan menghindarkannya dari gangguan penyakit dan sanggup mengekspresikan 8 Kepadatan hunian
potensi dirinya untuk minimal 9 M2
masalah kejiwaan. Lantai rumah kedap air dan dijaga
mencapai kebahagiaan. 9 Lantai rumah
c. Sebagai terapi atau ilmu terapan guna membantu mengatasi kebersihannya.
gangguan penyakit dan masalah kejiwaan. Terukur minimal 30 mn/Hr
10 Aktivitas fisik
Dilakukan 3 – 5 kali seminggu
Seseorang dapat berusaha memelihara kesehatan mentalnya Tidak ada anggota rumah tangga yang
dengan menegakkan prinsip-prinsipnya dalam kehidupan, yaitu: 11 Tidak merokok
merokok/rumah bebas asap rokok
a. Mempunyai penilaian diri atau gambaran dan sikap terhadap Cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan
diri sendiri yang positif. 12 Cuci tangan
sesudah BAB
b. Memiliki integrasi diri atau keseimbangan fungsi-fungsi jiwa Minimal 2 kali sehari sesudah makan dan
dalam mengatasi masalah hidup termasuk stres. 13 Gosok gigi
sebelum tidur
c. Mampu mengekspresikan dirinya secara optimal guna Tidak minum miras dan tidak menyalah gunakan
berproses mencapai kematangan. 14 Miras/Narkoba
Narkoba.
d. Mampu bersosialisasi atau menerima kehadiran orang lain. Anggota rumah tangga menjadi anggota JPK
e. Menemukan minat dan kepuasan atas pekerjaan yang 15 Jaminan pemeliharaan kesehatan (Dana Sehat, Askes,Jamsostek, Askes Miskin, dll
dilakukan. )
f. Memiliki falsafah atau agama yang dapat memberikan makna 3 M : Menguras, Menutup, Mengubur (bak,
dan tujuan bagi hidupnya. 16 Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) mandi, tempayan, drum, vas bunga, tempat
g. Mawas diri atau memiliki kontrol terhadap segala keinginan minuman burung, dll)
yang muncul.
h. Memiliki perasaan benar dan sikap bertanggung jawab atas
perbuatan-perbuatannya.
2.7
INDIKATOR
12 PHBS NASIONAL
11
BAB 3 PERSIAPAN PERAWATAN KEDARURATAN PMI

PELAKSANAAN
PK di RUMAH

1. PERSIAPAN MERAWAT KLIEN


3.2
a. Persiapan Lingkungan
· Menyiapkan ruangan/kamar untuk memberikan rasa
nyaman dan aman pada klien (bersih, bebas dari debu,
asap rokok, ventilasi dan pencahayaan cukup)

b. Persiapan Alat
Peralatan disesuaikan dengan tindakan yang akan dilakukan
Peralatan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing
keluarga

c. Persiapan Klien
· Persiapan Fisik dan Mental
· Memberikan penjelasan mengenai tujuan tindakan yang
akan dilakukan dan waktu yang dibutuhkan selama
melaksanakan tindakan
· Persetujuan dari klien dan keluarga

d. Persiapan Pelaku PK
· Memakai Alat Pelindung Diri/APD (Penutup Kepala, Kaca
Mata, Masker, Celemek, Sarung Tangan dan Alas Kaki)
disesuaikan dengan tindakan yang akan dilakukan
· Kebersihan diri Pelaku PK : mencuci tangan sebelum dan
sesudah melakukan tindakan
· Persiapan Mental Pelaku PK : percaya diri dan tidak dalam
keadaan cemas.

2. PELAKSANAAN PERAWATAN KEDARURATAN di


RUMAH
a. Mencuci tangan

Mencuci tangan di lakukan :


· Sebelum dan sesudah merawat klien
· Sebelum memegang makanan dan minuman
· Sesudah memegang alat kotor / binatang
· Setelah buang air kecil dan buang air besar.

Tujuan mencuci tangan :


· Membersihkan tangan dari segala kotoran Mencuci tangan sebelum
· Menjaga kesehatan Pelaku PK dan sesudah melakukan
· Mengurangi penularan penyakit penanganan klien serta
· Melatih suatu kebiasaan yang baik menggunakan APD adalah
persiapan pelaku yang
sangat penting untuk
menjaga keselamatan
pelaku dan klien itu sendiri.

14 13
BAB 3
BAB 3 PERSIAPAN PERAWATAN KEDARURATAN PERSIAPAN
PELAKSANAAN PERAWATAN
3.4 PK di RUMAH KEDARURATAN

PMI PMI
d. Cara Memakai APD Tiga cara mencuci tangan yang dilaksanakan sesuai dengan
· Penutup Kepala kebutuhan:
Tujuan memakai penutup kepala : · Cuci tangan higienis atau rutin dengan menggunakan
· Mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada di sabun/detergen dengan air mengalir
rambut dan kulit kepala pelaku PK. · Cuci tangan aseptik : sebelum tindakan pada klien
· Melindungi kepala atau rambut pelaku PK dari Catatan : dengan menggunakan antiseptik
percikan darah atau cairan tubuh klien. Tidak semua alat pelindung · Cuci tangan sebelum melakukan pembedahan : dengan
Penggunaan masker dan
kaca mata jangan sampai diri harus dipakai secara menggunakan antiseptik dan sikat tangan..
Persiapan : membatasi ketajaman lengkap, tergantung pada
· Penutup Kepala penglihatan dan lapang tindakan yang akan Peralatan mencuci tangan :
pandang. dilakukan dan penyakit · Menggunakan air yang mengalir, jika tidak ada
Cara menggunakan penutup kepala : Penggunaan masker sekali tertentu atau menular washtafel/ledeng, menggunakan botol, ceret, dll, tetapi
· Cuci tangan sesuai prosedur standar pakai (sesuai kebutuhan) diperlukan ember/wadah kosong untuk menampung air
· Rambut Pelaku PK dirapihkan kotor
· Menggunakan tutup kepala sampai menutupi seluruh · Sabun dan tempatnya
rambut kepala. · Sikat tangan bila perlu
· Tissue, handuk tangan atau serbet
·Pelindung Wajah
Tujuan memakai kaca mata dan masker : Prosedur pelaksanaan :
· Melindungi selaput lendir hidung, mulut dan mata · Lepaskan semua perhiasan di tangan (arloji, gelang,
selama melakukan tindakan atau perawatan klien cincin,dll)
yang memungkinkan terjadi percikan darah dan cairan · Buka keran atau siramkan air dari ceret/botol
tubuh lainnya. · Gosok putaran keran dengan sabun kemudian di bilas
· Basahi tangan sampai kesiku dan sabuni hingga berbusa
Persiapan : mulai dari telapak tangan, sela jari, punggung tangan,
· Kaca Mata dan Masker pergelangan tangan sampai siku.
Sabun disiram dengan air terlebih dahulu sebelum
Cara menggunakan pelindung wajah : diletakkan pada tempatnya.
· Cuci tangan sesuai prosedur standar · Bila perlu kuku disikat dengan sikat tangan.
· Penggunaan masker dan kaca mata disesuaikan · Bilas tangan sampai bersih.
contoh macam-
dengan adanya kemungkinan percikan darah selama · Tutup kran, ingat jangan mengibaskan air dari tangan.
macam APD yang
tindakan berlangsung. · Keringkan tangan dengan menggunakan tissue, handuk
digunakan untuk
pelaksanaan perawatan tangan atau serbet bersih.
Catatan :
kedaruratan di rumah.
Penggunaan masker dan kaca mata jangan sampai Tujuan memakai APD b. Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
membatasi ketajaman penglihatan dan lapang pandang. adalah untuk
Penggunaan masker sekali pakai melindungi diri pelaku Tujuan :
PK dari kotoran atau Untuk melindungi diri pelaku PK dari kotoran atau penularan
penularan pada saat pada saat merawat klien serta untuk mencegah infeksi
merawat klien serta silang dari pelaku PK ke klien atau sebaliknya
Contoh Alat pelindung Diri untuk mencegah
infeksi silang dari c. Jenis-jenis APD
(APD) pelaku PK ke klien Jenis – jenis Alat Pelindung Diri :
atau sebaliknya · Penutup Kepala
· Kaca Mata
· Masker
· Celemek/Baju Pelindung

3.3
PELAKSANAAN
·
·
Sarung Tangan
Pelindung Kaki

16 PK di RUMAH 15
BAB 3
BAB 3 PERSIAPAN PERAWATAN KEDARURATAN PERSIAPAN
PELAKSANAAN PERAWATAN
3.6 PK di RUMAH KEDARURATAN

PMI PMI
Cara menggunakan sarung tangan : ·Celemek / baju pelindung
· Cuci tangan sesuai prosedur standar Tujuan Memakai celemek :
· Buka pembungkus sarung tangan · Melindungi pakaian dari kotoran
· Ambil salah satu sarung tangan dengan memegang · Mengurangi bahaya penularan penyakit
pada sisi sebelah dalam lipatan yaitu bagian yang
akan bersentuhan dengan kulit tangan saat dipakai Cara menggunakan celemek :
· Posisikan sarung tangan setinggi pinggang dan · Setelah mencuci tangan, peganglah tali penggantung
menggantung ke lantai, sehingga bagian lubang jari- Celemek dicuci setiap hari celemek dan masukan melalui kepala
jari tangannya terbuka. Masukan tangan (jaga sarung dengan cara merendamnya · Kedua tali pada sisi kiri dan kanan diikat pada bagian
tangan supaya tetap tidak menyentuh permukaan). di dalam larutan belakang tubuh pelaku dengan ikatan yang mudah
· Ambil sarung tangan ke dua dengan cara menyelipkan klorin/bayclin selama 10 dilepas.
jari-jari tangan yang sudah memakai sarung tangan ke menit, selanjutnya dicuci
bagian lipatan, yaitu bagian yang tidak akan memakai detergen dan Cara melepaskan celemek :
bersentuhan dengan kulit tangan saat dipakai. dibilas sampai bersih lalu
· Buka ikatan celemek yang ada dibelakang tubuh
· Pasang sarung tangan yang kedua dengan cara dikeringkan
pelaku.
memasukan jari-jari tangan yang belum memakai · Lepaskan celemek melalui kepala
sarung tangan, kemudian luruskan lipatan, dan atur Ambil salah satu sarung tangan
dengan memegang pada sisi · Celemek dapat digantung di dalam ruangan klien
posisi sarung tangan sehingga terasa pas dan nyaman dengan posisi bagian luar celemek menghadap keluar.
dipakai. sebelah dalam lipatan yaitu
bagian yang akan bersentuhan Bila digantung di luar ruangan klien celemek harus
dengan kulit tangan saat dalam posisi terbalik (bagian luar di dalam).
Cara melepaskan sarung tangan : · Pelaku mencuci tangan kembali
· Masukkan sarung tangan yang masih dipakai ke dalam dipakai
larutan klorin/bayclin, gosokkan untuk mengangkat Catatan :
bercak darah atau cairan tubuh lainnya yang Celemek dicuci setiap hari dengan cara merendamnya di
menempel.
dalam larutan klorin/bayclin selama 10 menit,
· Pegang salah satu sarung tangan pada lipatannya lalu selanjutnya dicuci memakai detergen dan dibilas sampai
tarik ke arah ujung jari-jari tangan sehingga bagian
bersih lalu dikeringkan.
dalam dari sarung pertama menjadi sisi luar.
· Jangan dibuka sampai terlepas sama sekali, biarkan
·Sarung tangan
sebagian masih berada pada tangan sebelum melepas
Tujuan memakai sarung tangan :
sarung tangan yang kedua.
Melindungi tangan dari kontak dengan darah, semua jenis
· Biarkan sarung tangan yang pertama sampai disekitar
cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh,
jari-jari, lalu pegang sarung tangan yang kedua pada
selaput lendir klien dan benda yang terpapar oleh
lipatannya lalu tarik ke arah ujung jari hingga bagian
mikroorganisme/terkontaminasi.
dalam sarung tangan menjadi sisi luar, demikian
dilakukan secara bergantian.
· Pada akhir setelah hampir diujung jari, maka secara
bersamaan dan dengan sangat hati-hati sarung tangan
tadi dilepas
· Perhatikan agar tangan yang terbuka hanya boleh
menyentuh bagian dalam sarung tangan
· Cuci tangan setelah sarung tangan dilepas.

Catatan :
Penggunaan sarung tangan Persiapan :
hanya satu kali pakai · Kuku Pelaku PK dijaga selalu pendek
Sarung tangan tidak harus · Lepaskan cincin dan perhiasan lain
·
selalu steril
3.5
PELAKSANAAN
Sarung Tangan

PK di RUMAH 17
18
BAB 3
BAB 3 PERSIAPAN PERAWATAN KEDARURATAN PERSIAPAN
PENEMPATAN PERAWATAN
3.8 TEMPAT TIDUR KLIEN KEDARURATAN

PMI PMI
d. Prosedur Penataan tempat tidur klien : ·Pelindung Kaki
Ambil seprei bersih, letakan Tujuan memakai pelindung kaki :
Untuk klien yang dapat beranjak dari tempat tidur : lipatan pertengahan seprei Melindungi kaki pelaku PK dari tumpahan atau percikan
· Memberi tahu klien dan keluarga pada pertengahan kasur, darah, cairan tubuh lainnya dan mencegah dari
· Semua peralatan disediakan dalam kamar diatas meja, buka seprei dan perhatikan kemungkinan tusukan benda tajam atau kejatuhan alat
kecuali keranjang/ember kosong untuk alat tenun yang bahwa pada bagian kepala kesehatan.
kotor sisi seprei harus dapat Melindungi kaki pelaku PK
· Mencuci tangan diselipkan dengan baik (+ 25 dari tumpahan atau Persiapan :
· Memakai APD. cm dibawah kasur), barulah percikan darah, cairan Pelindung kaki (sepatu tertutup)
bagian kaki (kadang-kadang tubuh lainnya dan
· Alat tenun yang kotor dilepaskan, dimasukkan ke
seprei kurang). Ditarik mencegah dari kemungkinan Cara menggunakan pelindung kaki :
keranjang / ember kosong.
dengan baik supaya tidak tusukan benda tajam atau · Cuci tangan sesuai prosedur standar
· Bantal/guling disingkirkan, ditaruh di atas kursi. ada lipatan. kejatuhan alat kesehatan · Menggunakan sepatu sampai menutupi seluruh ujung
· Kasur dibalikkan, bagian kaki berada di bagian kepala.
· Ambil seprei bersih, letakan lipatan pertengahan seprei dan telapak kaki.
pada pertengahan kasur, buka seprei dan perhatikan · Mencuci tangan
bahwa pada bagian kepala sisi seprei harus dapat
diselipkan dengan baik (+ 25 cm dibawah kasur), barulah Catatan :
bagian kaki (kadang-kadang seprei kurang). Ditarik Pelindung kaki digunakan bila perlu sesuai dengan
dengan baik supaya tidak ada lipatan. kondisi
· Kain perlak dan kain alas diletakkan di atas seprei (untuk
menghindarkan seprei mudah kotor) dengan
pertengahannya berada di pertengahan kasur. 3. PENEMPATAN TEMPAT TIDUR KLIEN
· Pada ke empat sudut seprei dibuat lipatan diagonal,
barulah diselipkan sisi alat tenun di bawah kasur, lalu a. Penataan tempat tidur klien
dirapihkan. Bila seseklien harus dirawat dengan baik dan sedapat
· Sarung bantal dan guling bersih dipasang dan mungkin dibaringkan di tempat tidur tersendiri yang diatur
dikembalikan pada tempat semula. rapih dan bersih.
· Selimut yang bersih dipasang dengan cara pertengahan
selimut diletakkan di atas pertengahan tempat tidur. posisi tangan saat akan b. Maksud dan tujuan
Pada bagian kaki dibuat lipatan agar kaki dapat memobilisasi pasien · Membuat klien merasa nyaman
dari tempat tidur
digerakkan, barulah selimut diselipkan di bawah kasur. · Mempercepat upaya penyembuhan
· Melepaskan APD. · Mencegah penyakit bertambah parah
· Mencuci tangan · Memperkecil bahaya penularan

c. Peralatan
· APD
· Tempat tidur, kasur dan bantal
· Alat – alat tenun yang disusun menurut urutan
pemakaian, untuk memudahkan bekerja : kain seprei,
perlak, kain alas perlak, selimut dan sarung bantal

3.7
PENEMPATAN
TEMPAT TIDUR KLIEN 19
20
BAB 3
BAB 3 PERSIAPAN PERAWATAN KEDARURATAN PERSIAPAN
PEMERIKSAAN PERAWATAN
3.10 TANDA VITAL KEDARURATAN

PMI PMI
4. PEMERIKSAAN TANDA VITAL Untuk klien yang tidak dapat beranjak dari tempat tidur
· Memberi tahu klien dan keluarga
Perlak dan kain alas perlak
a. Mengukur suhu tubuh · Semua peralatan disediakan dalam kamar diatas meja,
Tujuan mengukur suhu : yang bersih diletakkan
termasuk keranjang/ember kosong untuk alat tenun yang
· Untuk mengetahui suhu tubuh klien diatas seprei bila ada satu
kosong (jangan diletakan di atas lantai)
perlak, maka perlak ditarik
· Untuk mengetahui adanya kelainan pada suhu tubuh klien · Mencuci tangan
dari gulungan seprei yang
· Untuk mengetahui perkembangan penyakit · Memakai APD.
kotor, dibersihkan kembali,
· Untuk membantu dokter dalam menegakan diagnosis. · Bantal, guling dan selimut dikeluarkan dan diletakkan di
dengan memakai air sabun
lalu dikeringkan dan diberi atas kursi
Persiapan Alat · Seluruh sisi seprei, kain perlak dan kain alas perlak
talk, pasang kembali diatas
· APD Suhu tubuh normal adalah dilepaskan dari selipan dibawah kasur.
seprei.
370 celcius. Untuk · Klien dimiringkan membelakangi pelaku
·Baki yang berisi : mengukurnya kita harus
· Seprei yang kotor, kain perlak dan alas perlak digulung ke
o Termometer dalam tempatnya menggunakan thermometer
arah punggung klien.
o Vaselin/Minyak kelapa dalam tempatnya agar hasil pengukurannya
o Buku catatan suhu akurat. · Seprei yang bersih dipasang, letakkan lipatan
Kasa, Tissu dan Alkohol 70 % untuk membersihkan pertengahan seprei pada pertengahan kasur dengan
termometer memperhatikan agar di bagian kepala, sisi seprei dapat
o Bengkok atau tempat untuk membuang alat habis diselipkan dengan baik.
pakai · Perlak dan kain alas perlak yang bersih diletakkan diatas
seprei bila ada satu perlak, maka perlak ditarik dari
Tempat dan cara mengukur suhu tubuh gulungan seprei yang kotor, dibersihkan kembali, dengan
Catatan : memakai air sabun lalu dikeringkan dan diberi talk,
Saat ini telah tersedia Sprei pasang kembali diatas seprei.
sudut berkaret dan kasur · Ujung dan sisi seprei, perlak dan kain alasnya diselipkan
Dekubitus dibawah kasur serta dirapihkan,
· Klien dibalikkan kembali dan dimiringkan ke arah pelaku.
· Pelaku pindah posisi ke belakang klien, gulung alat tenun
yang kotor, keluarkan dan masukan kedalam keranjang
/ember untuk pakaian kotor (kecuali kain perlak bila
tidak ada gantinya dibersihkan).
Di Ketiak : · Seprei, perlak dan kain alas perlak dirapihkan, ujung
· Memberi tahu klien dan keluarga serta sisi-sisinya diselipkan dibawah kasur.
· Mendekatkan alat-alat · Klien dibaringkan terlentang kembali.
· Mencuci tangan · Sarung bantal dan guling diganti dengan yang bersih dan
· Memakai APD. diletakkan pada tempatnya semula.
· Siapkan termometer, usahakan air raksa berada diposisi
· Selimut yang bersih dipasang.
pangkal termometer.
· Melepaskan APD.
· Beritahu klien.
· Keringkan ketiak klien
· Mencuci tangan
· Tempatkan pangkal termometer ditengah ketiak
· Di minta klien untuk menjepitnya selama 10 -15 menit
· Tangan yang lain membantu menekan bagian lengan yang
menjepit termometer.
· Setelah 10 -15 menit termometer dikeluarkan, dibaca
sampai dimana air raksanya dan dicatat.
· Termometer dibersihkan dan disimpan.
· Melepaskan APD.
· Mencuci tangan
3.9
PENEMPATAN
TEMPAT TIDUR KLIEN 21
22
BAB 3
BAB 3 PERSIAPAN PERAWATAN KEDARURATAN PERSIAPAN
PEMERIKSAAN PERAWATAN
3.12 TANDA VITAL KEDARURATAN

PMI PMI
Cara mengukur suhu di mulut. Di anus/dubur :
o Memberi tahu klien dan keluarga Pengukuran suhu di dubur dilakukan pada :
o Mendekatkan alat-alat · Bayi, anak & orang yang sakit parah, dan pada orang
o Mencuci tangan
dalam keadaan tertentu
o Memakai APD.
o Siapkan termometer.
Pengukuran suhu di dubur tidak boleh dilakukan pada :
o Beritahu klien.
o Klien diminta untuk membuka mulut. · Klien yang luka di daerah dubur
o Letakkan pangkal termometer dibawah lidah agak ke · Orang yang berpenyakit kelamin
samping, diminta orang sakit untuk menutup mulut dan Pengukuran suhu di mulut
bernafas melalui hidung. tidak boleh dilakukan pada : Cara mengukur suhu di dubur
o Setelah 3 menit keluarkan termometer, baca dan catat · Orang yang tidak sadar · Memberi tahu klien dan keluarga
di buku harian. atau gelisah. · Mendekatkan alat-alat
o Termometer dibersihkan , lalu disimpan. · Orang yang berpenyakit · Mencuci tangan
o Melepaskan APD. mulut,batuk pilek atau · Memakai APD.
o Mencuci tangan sesak nafas. · Siapkan termometer dengan minyak pelumas/minyak
· Bayi/anak yang masih · Beritahu klien, miringkan klien, bebaskan pakaian yang
Cara membersihkan Termometer menutupi bokong.
kecil.
· Membersihkan termometer dengan Tisu yang telah · Kaki yang sebelah atas ditekuk ke arah perut.
dibasahi dengan air sabun dengan cara memutar dari
· Olesi pangkal termometer dengan minyak kelapa ,untuk
ujung atas menuju ke bagian air raksa/pangkal
memudahkan saat
termometer
memasukkan.
· Tisu yang telah dipakai dibuang ke dalam bengkok atau
tempat untuk membuang alat habis pakai · Pisahkan bokong klien agar anus menjadi tampak, lalu
pangkal termometer dimasukkan.
· Memasukkan termometer ke dalam larutan klorin selama
10 menit · Pegang termometer selama berada dalam anus kurang
· Memindahkan termometer ke dalam botol yang berisi air
lebih 3 menit
bersih · Keluarkan termoter baca hasilnya dan catat di buku
· Mengeringkan dengan Tisu mulai dari bagian air raksa ke harian.
ujung atas termometer · Termometer dibersihkan lalu disimpan.
· Menurunkan air raksa dan termometer disimpan dalam · Melepaskan APD.
tempatnya · Mencuci tangan
· Melepaskan APD.
· Mencuci tangan
Yang dimaksud dengan
b. Menghitung denyut nadi denyut nadi adalah Di Mulut:
mengembang dan Dilakukan pada klien bila kedua tempat diatas tidak
Yang dimaksud dengan denyut nadi adalah mengembang dan mengempisnya pembuluh memungkinkan
mengempisnya pembuluh darah arteri/nadi secara teratur, darah arteri/nadi secara
akibat desakan darah ke dalam pembuluh darah arteri sebagai teratur, akibat desakan Pengukuran suhu di
hasil kontraksi ventrikel kiri. darah ke dalam pembuluh mulut dilakukan pada Pengukuran suhu di mulut tidak boleh dilakukan pada :
darah arteri sebagai hasil klien bila kedua
· Orang yang tidak sadar atau gelisah.
Persiapan Alat kontraksi ventrikel kiri. tempat diatas (dubur
dan ketiak) tidak · Orang yang berpenyakit mulut,batuk pilek atau sesak
· APD lengkap bila diperlukan nafas.
memungkinkan.
· Jam tangan yang mempunyai jarum detik · Bayi/anak yang masih kecil.
· Buku catatan dan alat tulis

Tujuan Mengukur denyut nadi.


· Mengetahui keadaan umum klien.
·
·
·
Mengetahui keadaan jantung.
Mengikuti perkembangan jalannya penyakit.
Membantu menentukan diagnosa.
3.11
PEMERIKSAAN
TANDA VITAL 23
24
BAB 3
BAB 3 PERSIAPAN PERAWATAN KEDARURATAN PERSIAPAN
PEMERIKSAAN PERAWATAN
3.14 TANDA VITAL KEDARURATAN

PMI PMI
Tempat Pengukuran Denyut Nadi
· Pada arteri radialis di daerah pergelangan tangan.
d. Mengukur tekanan darah · Pada arteri temporalis di daerah pelipis.
· Pada arteri femoralis di daerah lipatan paha.
Pengertian · Pada arteri dorsalis pedis di daerah kaki.
Yang dimaksud dengan tekanan darah adalah desakan darah · Pada arteri jugularis di daerah leher.
terhadap dinding pembuluh darah arteri/nadi sebagai akibat
· Pada arteri brachialis di daerah lipatan tangan sebelah
dipompa dan dialirkannya darah ke dalam pembuluh darah.
dalam.
Yang dimaksud dengan
Macam-macam istilah pada pemeriksaan tekanan darah tekanan darah adalah · Pada bayi sampai umur 1 tahun di daerah ubun-ubun
Tujuan Menghitung (fontanel).
· Tekanan sistole adalah tekanan darah tertinggi pada desakan darah terhadap Pernafasan :
pembuluh darah arteri/nadi sebagai akibat kontraksi dinding pembuluh darah · Mengetahui keadaan
serambi kiri jantung yang memompakan darah ke dalam arteri/nadi sebagai akibat Pelaksanaan.
umum klien. · Memberi tahu klien dan keluarga.
aorta. dipompa dan dialirkannya · Membantu Dokter
· Tekanan diastole adalah tekanan darah terendah dalam darah ke dalam pembuluh · Mendekatkan alat-alat.
dalam menentukan
pembuluh darah arteri/nadi pada saat jantung istirahat darah · Mencuci tangan.
diagnosa.
dalam dua kontraksi. · Memakai APD.
· Normal tekanan darah 120/80 mmHg (hydragenium) · Klien duduk atau berbaring, lengan dikendurkan dengan
· Tekanan darah tinggi disebut hipertensi. ibu jari pada bagian atas.
· Tekanan darah rendah disebut hipotensi. · Cari nadi dengan 3 jari (telunjuk, jari manis dan jari
tengah).
Faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah : · Hitung denyut nadi selama 1 menit (perhatikan isi,
· Fisiologis : usia, aktivitas, istirahat, suasana hati irama, dan tekanan nadi).
(gembira, sedih, marah, dll). · Mencatat hasil dalam buku harian.
· Patologis : penyakit (ginjal, jantung, pembuluh darah, · Melepaskan APD.
kehamilan yang abnormal, dll). · Mencuci tangan.

Persiapan Alat c. Menghitung pernapasan


APD Yang dimaksud dengan pernapasan adalah mengembang dan
Baki berisi : mengempisnya paru-paru secara teratur akibat peristiwa
· Tensi meter (sphygmomanometer) air raksa atau tensi bagian-bagian tensimeter
masuknya udara yang berisi zat asam/oksigen ke dalam paru-
meter digital. paru dan keluarnya udara berisi zat asam
seperti pada gambar di
· Stetoskop. bawah ini:
arang/karbondioksida, air dan sisa-sisa oksidasi dari paru-
· Buku catatan dan alat tulis. paru.

Pelaksanaan.
tensimeter manometer
·Memberi tahu klien dan keluarga.
·Mendekatkan alat-alat.
·Mencuci tangan.
manset ·Memakai APD.
pompa
·Dihitung segera setelah menghitung denyut nadi.
·Menghitung pernapasan dengan melihat turun naik dada sambil
memegang pergelangan tangan pasien, satu kali pernapasan
adalah satu kali mengeluarkan napas dan satu kali menarik
pipa / selang karet napas.
·Waktu menghitung pernapasan, jangan sampai diketahui oleh
Bagian-bagian tensi meter
pasien.
· Manset tensi meter. ·Diperhatikan apakah kedua dinding bergerak seirama, apakah
· Pompa (balon karet) yang mempunyai terlihat ada kesukaran dalam bernafas (misalnya adanya
pentil atau sekrup dan pipa karet. cekungan pada kulit diantara tulang iga dan pada sudut
· Pipa karet penyambung. pangkal leher ketika klien menarik nafas).
· Manometer yang terdiri dari : reservoir berisi air raksa,
pipa gelas dan skala. 3.13
PEMERIKSAAN
·

·
Hitung pernafasan selama 1 menit dan catat dalam buku
catatan harian.
Melepaskan APD dan Mencuci tangan.

TANDA VITAL 25
26
BAB 3
BAB 3 PERSIAPAN PERAWATAN KEDARURATAN PERSIAPAN
MEMBANTU KLIEN PERAWATAN
3.16 BAB & BAK KEDARURATAN

PMI PMI
Pelaksanaan:
· Memberi tahu klien dan keluarga
5. MEMBANTU KLIEN BAB dan BAK Nilai Diastolik: · Mendekatkan alat-alat
Memompakan udara ke · Mencuci tangan
Peralatan : dalam kantong dengan cara · Memakai APD.
· APD. memijit balon berulang- · Atur posisi klien senyaman mungkin
· Pasu najis/ pispot dan tutupnya. ulang, akan terlihat air · Menggulung lengan baju ke atas bila perlu dilepaskan
· Labu kemih/urinal untuk pria. raksa di dalam pipa naik, · Memasang manset tensi meter pada lengan atas kira-kira
· Botol berisi air bersih. dipompa terus sampai 2 jari di atas lipatan siku, dibalutkan tetapi jangan
· Tisu toilet atau kapas. denyut arteri tidak terlalu kencang.
· Kantong plastik. terdengar lagi · Arah pipa karet diletakkan di atas luar lengan.
· Alas bokong, dan perlaknya. Membantu klien BAB atau
BAK Sebaiknya tidak · Memakai stetoskop
· Bel, handuk, sabun. · Meraba denyut nadi arteri brachialis (di lipatan siku).
dilakukan pada saat waktu
makan. · Meletakkan stetoskop di atas arteri brachialis
Pelaksanaan :
· Mengunci sekrup balon karet
· Memberi tahu klien dan keluarga
· Mendekatkan alat-alat
· Memompakan udara ke dalam kantong dengan cara
memijit balon berulang-ulang, akan terlihat air raksa di
· Mencuci tangan
dalam pipa naik, dipompa terus sampai denyut arteri
· Memakai APD
tidak terdengar lagi
Siapkan alat-alat di samping tempat tidur.
· Membuka sekrup balon dan menurunkan tekanan dengan
· Menutup pintu dan tirai agar klien tidak malu (menjaga
perlahan-lahan
privacy)
· Mendengar dengan teliti dan memperhatikan sampai
· Selimut pada sisi dimana pelaku berdiri diangkat,dan alas
angka berapa pada skala mulai terdengar bunyi denyut
bokong dipasang .
pertama dan mencatatnya sebagai tekanan sistole
· Pakaian klien dibuka atau dikebawahkan.
· Meneruskan dengan membuka sekrup tadi perlahan-lahan
· Tutup pispot dibuka, diletakkan diatas bangku dengan bagian
sampai suara nadi terdengar lambat dan menghilang,
dalam menghadap ke atas.
dicatat sebagai tekanan diastole
· Klien diminta untuk menekuk lututnya dan mengangkat
bokongnya. · Membuka kantong karet, digulung dengan rapi dan
dimasukkan ke dalam kotak, kemudian ditutup
· Letakkan pispot dibawah bokong (bila perlu dibantu
mengangkat bokongnya) · Merapikan pasien
· Bila klien pria, diberikan urinal di depan pispot. · Menyimpan tensi meter dan stetoskop pada tempatnya
· Periksa apakah letak pispot baik, selimut ditutup kembali · Melepaskan APD.
dan kepada klien diberikan bel. · Mencuci tangan
· Klien dapat ditinggalkan dan minta membunyikan bel apabila
telah selesai. Perhatian :
· Hasilnya harus dibaca secara cepat dan tepat.
· Setelah BAB dan BAK, bila klien pria urinal diangkat dulu.
· Tekanan sistole harus dicatat terlebih dahulu, baru kemudian
Kemudian alat kelamin disiram dari bagian atas.
diastole, misalnya 120/80 mmHg.
· Sambil klien dimiringkan ke sisinya, bersihkan bokong dengan · Sesuaikan ukuran manset dengan lingkar lengan atas.
tisu toilet yang telah dibasahi dari depan ke belakang, · Pengukuran tekanan darah dilakukan pada keadaan istirahat.
kemudian dikeringkan. · Pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan pada lengan
· Masukkan tisu toilet yang telah dipakai ke dalam kantong gbr. mengukur
kanan sebelah atas..
plastik. tekanan
· Pada keadaan tertentu pengukuran tekanan darah dapat
· Pispot diletakkan diatas bangku dan ditutup. darah klien dilakukan pada daerah:
· Angkat pengalas bokong, pakaian dikenakan kembali dan - fossa poplitea kiri/kanan (lipatan lutut)
klien dikembalikan ke posisi semula. - fossa cubiti lengan kiri
· Alat-alat dikeluarkan dari kamar dan pispot dibersihkan. - punggung kaki diatas mata kaki (dorsalis pedis ki/ka).
· Melepaskan APD. - Pada waktu pemeriksaan, pipa karet tidak boleh
bersilangan.
· Mencuci tangan. - Bila memakai kunci reservoir, jangan lupa membuka kunci
· Membuka pintu dan tirai

Catatan: Sebaiknya tidak dilakukan pada saat waktu makan.


3.15
PEMERIKSAAN
agar air raksa dapat naik dan mengunci kembali bila air
raksa sudah turun ke reservoir (setelah selesai melakukan
tindakan).
TANDA VITAL 27
28
BAB 3
BAB 3 PERSIAPAN PERAWATAN KEDARURATAN PERSIAPAN
MEMANDIKAN KLIEN PERAWATAN
3.18 Di TEMPAT TIDUR KEDARURATAN

PMI PMI
·Memberi tahu klien dan keluarga.
·Mendekatkan alat-alat. 6. MEMANDIKAN KLIEN di TEMPAT TIDUR
·Menutup pintu dan tirai agar klien tidak malu (menjaga
privacy).
·Mencuci tangan. Tujuan memandikan.
·Memakai APD. · Memberikan perasaan segar dan nyaman kepada klien.
·Singkirkan bantal dan guling yang tidak dipakai. tetaplah berkomunikasi · Membersihkan kotoran yang melekat pada tubuhnya.
·Membentangkan handuk dibawah kepala dan handuk yang dengan klien sebelum · Membantu memperlancar peredaran darah.
satunya dipasang di dada. anda memandikannya. · Melatih otot-otot secara aktif dan pasif.
·Mencuci dengan bersih muka, telinga, dan leher dengan wash Tempat mandi klien · Mencegah terjadinya lecet.
lap (untuk muka klien ditanyakan apakah mau memakai harus tertutup agar
sabun atau tidak). privasi klien tetap
·Mengeringkan muka, telinga dan leher klien dengan handuk terjaga, berlaku
yang ada di bawah kepala. profesional adalah Peralatan.
tidakan yang harus · APD.
·Mengangkat handuk dari bagian kepala, kemudian handuk
dan waslap digantungkan pada rak handuk. kita jaga. · 2 buah waskom berisi air hangat.
·Memasang selimut mandi, lipatan bagian atas dipegang oleh · Air hangat dalam cerek dan air dingin dalam ember.
klien, lipatan bagian bawah ditarik bersama-sama dengan · 2 waslap dan 2 handuk bila ada.
selimut ke arah kaki. · 1 buah ember untuk menampung air kotor.
·Melipat selimut. · Sabun mandi pada tempatnya, bedak, krim pelembab,
·Menanggalkan pakaian atas klien dan memasukkan ke dalam minyak kayu putih dan alat kosmetik bila perlu.
tempat pakaian kotor. · Pakaian yang bersih.
·Membentangkan handuk ukuran besar di bawah lengan klien · Tempat/keranjang untuk pakaian kotor.
yang jauh dari pelaku PK lalu dibersihkan mulai dari jari-jari · Bila perlu sediakan pispot urinal dan botol berisi air untuk
tangan sampai ke bahu. membasuh.
·Mengeringkan dengan handuk lalu memasukkan ke bawah
selimut mandi.
·Lakukan cara yang sama pada lengan yang lain, letakkan
kedua tangan yang sudah bersih ke atas kepala.
·Menurunkan selimut mandi sampai perut bagian bawah.
·Membentangkan handuk diatas selimut mandi.
·Memandikan dengan bersih dada, perut, ketiak kemudian
dikeringkan dengan handuk.
·Menarik selimut mandi sampai menutup dada.
·Mengganti air di waskom dengan air yang bersih.
·Memiringkan klien dan membentangkan handuk di belakang
punggung.
·Memandikan bagian punggung sampai ke bokong.
·Mengeringkan dengan handuk.
·Melakukan pemijatan di daerah punggung dan daerah yang
tertekan.
·Mengenakan pakaian atas yang bersih kemudian
ditelentangkan kembali.
·Menanggalkan pakaian bawah dan dimasukkan ke dalam
pakaian kotor.
·Mencuci dengan bersih jari-jari kaki, telapak kaki sampai
paha lalu dikeringkan, dilakukan terlebih dahulu pada kaki

·
yang jauh dari pelaku PK, kemudian dilakukan pada kaki
yang lain dengan cara yang sama.
Mengganti air di waskom dengan air yang bersih.
3.17
MEMANDIKAN KLIEN
Di TEMPET TIDUR 29
30
BAB 3
BAB 3 PERSIAPAN PERAWATAN KEDARURATAN PERSIAPAN
MENCUCI RAMBUT PERAWATAN
3.20 KLIEN KEDARURATAN

PMI PMI
Persiapan alat ·Membentangkan handuk dibawah bokong, mencuci dengan
· APD. bersih alat kelamin dan sekitarnya sampai lipatan paha
· Baki berisi : kemudian dikeringkan dengan handuk (sebelumnya
- 2 buah sisir ditawarkan pada klien apakah mau melakukannya sendiri).
- 2 buah handuk ·Mengenakan pakaian bawah klien.
tutuplah mata klien
- 1 buah waslap saat membersihkan / ·Memasang selimut dan menarik ke arah kepala klien bersama
- Shampo mencuci rambut klien. bagian bawah selimut mandi.
- Pengalas (handuk dan perlak) ·Angkat selimut mandi, digantungkan pada rak handuk.
- Talang karet ·Merapikan klien dan membereskan tempat tidur
- Kom kecil berisi kain kasa ·Membersihkan dan merapihkan semua alat dan dikembalikan
- Bengkok berisi larutan klorin/bayclin ke tempatnya masing- masing
atau air sabun ·Melepaskan APD
· Celemek ·Mencuci tangan
· Gayung ·Membuka kembali pintu dan tirai
· Kapas untuk menutup telinga
· Ember berisi air hangat Catatan :
· Ember kosong Ø Bila air sudah kotor, air harus segera diganti
· Cerek berisi air panas Ø Sela- sela jari tangan dan kaki harus dibersihkan dan
· Kain pel dikeringkan dengan baik, demikian juga lipatan paha,
ketiak, belakang telinga, bokong dan pusat
Pelaksanaan Ø Sewaktu memandikan klien selalu memperhatikan
· Memberi tahu klien dan keluarga keadaan umum klien, bila ada luka atau tanda- tanda
· Mendekatkan alat-alat merah harus dilaporkan.
· Mencuci tangan Ø Hindarkan klien dari rasa kedinginan dan lelah.
· Memakai APD. Ø Jalin komunikasi dengan klien selama tindakan
· Mengatur posisi tidur klien senyaman mungkin dengan kepala berlangsung.
di sisi tempat tidur
· Memasang perlak dan handuk di bawah kepala klien
· Memasang talang dan diarahkan ke ember yang kosong 7. MENCUCI RAMBUT KLIEN
· Meletakkan ember di atas kain pel
· Menutup telinga dengan kapas dan menutup mata klien Pengertian
dengan waslap · Mencuci rambut adalah menghilangkan kotoran dari rambut
· Menutup dada dengan handuk sampai ke leher dan kulit kepala dengan menggunakan shampo.
· Menyisir rambut kemudian disiram dengan air hangat dan
Tujuan
menggunakan gayung
· Memberikan perasaan nyaman dan segar kepada pasien
· Menggosok pangkal rambut dengan kain kasa yang telah
· Rambut tetap bersih, rapi dan terpelihara
diberi shampo kemudian di urut dengan ujung jari, bilas
rambut sampai bersih kemudian dikeringkan
Pelaksanaan
· Mengangkat tutup telinga dan mata, mengangkat talang,
· Mencuci rambut dilaksanakan bila rambut kotor atau secara
memasukan karet ke dalam ember dan meletakkan handuk di
rutin minimal satu minggu dua kali
baki
· Mengembalikan klien pada posisi semula
· Menyisir rambut, dan rambut dikeringkan
· Membuka celemek
· Membereskan alat-alat
· Melepaskan APD.
· Mencuci tangan

3.19
MENCUCI RAMBUT
KLIEN 31
32
BAB 3
BAB 3 PERSIAPAN PERAWATAN KEDARURATAN PERSIAPAN
MEMELIHARA PERAWATAN
3.21 KEBERSIHAN MULUT KEDARURATAN

PMI PMI
b. Memelihara gigi palsu
8. MEMELIHARA KEBERSIHAN MULUT
Tujuan :
Membersihkan sisa makanan yang tersisa diantara gigi dan a. Menyikat gigi
menjaga gusi tetap sehat
Tujuan :
Peralatan : Membersihkan sisa makanan yang tersisa diantara gigi dan
· APD. menjaga gusi agar tetap sehat.
· Sikat gigi, pasta gigi, segelas air dan bengkok
Peralatan :
Pelaksanaan : ·APD.
· Memberi tahu klien dan keluarga ·Sikat gigi, pasta gigi, air.
· Mendekatkan alat-alat ·Gelas.
· Mencuci tangan ·Bengkok.
· Memakai APD. ·Tissue.
· Bila dapat melepaskan sendiri, biarkan klien melepaskan ·Serbet/ handuk kecil.
sendiri, bila tidak dapat melepaskan sendiri dibantu oleh ·Sedotan.
pelaku PK
· Letakkan gigi palsu di baskom atau gelas yang sudah
disiapkan Pelaksanaan :
Bila klien dapat menyikat gigi sendiri
· Gigi dibilas dan disikat dalam air yang mengalir
· Klien di dudukkan.
· Setelah bersih, gigi palsu diserahkan kembali
· Disediakan alat-alat yang diperlukan.
· Gigi dipasang kembali setelah klien berkumur
· Klien disuruh menyikat gigi sendiri.
· Pada malam hari gigi palsu setelah dibersihkan, disimpan
dalam gelas yang diisi dengan air bersih.
· Melepaskan APD. Bila klien tidak dapat menyikat gigi sendiri
· Mencuci tangan · Memberi tahu klien dan keluarga.
· Mendekatkan alat-alat.
c. Membersihkan mulut klien · Mencuci tangan.
· Memakai APD.
Pengertian
· Kepala klien dimiringkan.
Membersihkan mulut yaitu membersihkan mulut dari sisa-sisa
Membersihkan sisa · Handuk diletakkan dibawah dagu sampai dadanya.
makanan, dll
makanan yang tersisa · Klien diberi air dengan sedotan untuk berkumur-kumur.
Tujuan diantara gigi dan · Sikatlah gigi klien dengan gerakan dari atas ke bawah, untuk
menjaga gusi agar gigi atas dan sebaliknya dari dalam keluar untuk geraham
· Memberikan rasa segar dan mengindarkan bau mulut
tetap sehat. atas dan bawah.
· Mencegah timbulnya infeksi dan penularan penyakit
· Bila sudah selesai, mulut dikeringkan klien dikembalikan
melalui mulut
pada posisi semula.
· Mencegah gigi berlubang
· Melepaskan APD.
· Meningkatkan daya tahan tubuh Bila klien dapat melepaskan · Mencuci tangan
· Sebagai salah satu pengobatan gigi palsunya sendiri,
biarkan klien melepaskan
Dilakukan pada: sendiri, bila tidak dapat
· Klien yang mengalami kelumpuhan melepaskan sendiri dibantu
· Sakit keras (koma) oleh pelaku PK.
· Penurunan kesadaran
· Peradangan pada mulut

3.21
MEMELIHARA gbr. cara menyikat gigi yang benar

KEBERSIHAN MULUT 33
34
BAB 3
BAB 3 PERSIAPAN PERAWATAN KEDARURATAN PERSIAPAN
MENYAJIKAN DAN PERAWATAN
3.24 MEMBERIKAN MAKAN KEDARURATAN

PMI PMI
·Bila kuku terlihat kotor, bersihkan dengan sikat lunak yang Pelaksanaan
telah diberi sabun, lalu dibersihkan dengan air dan kemudian · Memberi tahu klien dan keluarga
dikeringkan dengan handuk kecil · Mendekatkan alat-alat
·Potong kuku sesuai dengan lekukan jari tangan, dengan · Mencuci tangan
posisi jari-jari di atas bengkok yang berisi cairan sabun dan · Memakai APD
untuk kuku kaki dipotong lurus tidak sesuai lekukan. · Memiringkan kepala klien
·Bersihkan tangan dengan air bersih dan keringkan dengan · Memasang perlak dan alasnya di bawah dagu
handuk kecil. · Meletakkan bengkok dekat pipi klien
·Alat –alat dirapikan dan dibersihkan · Membuka mulut pasien
·Melepaskan APD · Tangan kiri pelaku PK menekan lidah klien dengan sudip
·Mencuci tangan lidah
· Menjepit depers dengan pinset/penjepit, kemudian
9. MENYAJIKAN dan MEMBERIKAN MAKANAN UNTUK dicelupkan ke dalam obat kumur atau air garam dan di
KLIEN peras sedikit
· Membersihkan rongga mulut seluruhnya sampai bersih
Cara menyajikan makanan : · Membersihkan gigi dan lidah dengan hati-hati
Sebaiknya makanan disajikan diatas sebuah baki yang rapi · Membersihkan bibir dengan depers yang sudah dicelupkan
dan menarik ke dalam air garam
· Sesuaikan makanan dengan selera klien sepanjang tidak · Mengoleskan lotion bibir/madu agar tidak pecah-pecah
bertentangan dengan pantangannya · Mengangkat bengkok berisi kain kasa, depers, kapas lidi
· Sayuran dan lauk pauk dipisahkan dengan piring kecil secara yang kotor
baik dengan sedikit variasi · Mengangkat perlak dan alasnya
· Sedapat mungkin makanan disajikan dalam keadaan hangat · Merapikan klien dan alat-alat
· Waktu makan ditentukan, agar lebih menarik untuk anak · Melepaskan APD
diberikan mainan Bila klien dapat makan · Mencuci tangan
· Bila klien dapat makan sendiri, gunakanlah meja kecil diberi sendiri tetapi tidak boleh
alas atau dengan improvisasi duduk: Klien dimiringkan, 8. MEMBERSIHKAN dan MEMOTONG KUKU KLIEN
sebaiknya kesebelah kiri
Pelaksanaan : supaya dapat makan dengan
Persiapan Alat
· Memberi tahu klien dan keluarga tangan kanannya, serbet
· APD
· Mendekatkan alat-alat diletakkan di bawah dagu
klien, makanan diletakkan · Gunting kuku
· Mencuci tangan · Perlak kecil dan alasnya
· Memakai APD jika diperlukan di dekat klien, untuk minum
disediakan sedotan dan bel · Kom kecil berisi air hangat dan air bersih
· Ditanyakan pada klien, apakah ia akan b.a.b dulu
agar klien dapat · Air sabun
· Makanan telah disiapkan dan diletakkan diatas meja dalam
memberitahu bila makannya · Sikat lunak
keadaan hangat Rendam jari-jari ke dalam
· Cara memberikan makanan tergantung pada keadaan klien sudah selesai kom kecil yang berisi air · Bengkok
· Bila klien dapat duduk dan makan sendiri : Klien didudukkan, hangat selama 3 menit · Handuk kecil
makanan disiapkan diatas meja kecil dan ditempatkan di untuk melunakkan kuku · Lotion / krim kuku
depan perut klien di atas tempat tidur, disediakan pula yang akan dipotong dan
serbet dan bel agar klien dapat memberitahu bila makannya untuk kuku kaki direndam Pelaksanaan
sudah selesai selama 5 menit. · Memberi tahu klien dan keluarga
· Bila klien dapat makan sendiri tetapi tidak boleh duduk: · Mendekatkan alat-alat
Klien dimiringkan, sebaiknya kesebelah kiri supaya dapat · Mencuci tangan
makan dengan tangan kanannya, serbet diletakkan di bawah · Memakai APD
dagu klien, makanan diletakkan di dekat klien, untuk minum · Memasang pengalas di bawah tangan yang akan dibersihkan
disediakan sedotan dan bel agar klien dapat memberitahu dan dipotong kukunya
bila makannya sudah selesai · Rendam jari-jari ke dalam kom kecil yang berisi air hangat

3.23
MEMOTONG
selama 3 menit untuk melunakkan kuku yang akan dipotong
dan untuk kuku kaki direndam selama 5 menit.

KUKU KLIEN 35
36
BAB 3
BAB 3 PERSIAPAN PERAWATAN KEDARURATAN PERSIAPAN
PEMBERIAN PERAWATAN
3.26 OBAT-OBATAN KEDARURATAN

PMI PMI
·Bila makanan terakhir sampai di leher corong, segera ·Bila klien perlu disuap : Klien ditidurkan seenak mungkin,
tuangkan air matang 50 cc/ seperempat gelas serbet dipasang diatas dada dibawah dagu klien, tanyakan
·Menjepit pangkal sonde, melepaskan corong, menyumbat apakah mau minum dahulu atau tidak, pelaku duduk
lubang pangkal sonde dengan penyumbat, lalu dibungkus disamping klien untuk dapat menyuap, waktu memberi
dengan kain kasa steril minum kepala klien diangkat dengan tangan kiri dan tangan
·Mulut dan sekitarnya dibersihkan dengan tisu kanan pelaku memegang gelas yang dibantu dengan sedotan.
·Tisu yang kotor dibuang ke dalam bengkok ·Selesai makan alat dibereskan
·Merapikan alat-alat ·Melepaskan APD
·Melepaskan APD ·Mencuci tangan
·Mencuci tangan ·Catat dalam buku harian jumlah makanan yang dihabiskan

Menyajikan dan memberikan makan klien melalui selang


10. PEMBERIAN OBAT-OBATAN penduga (Sonde)

PEMBERIAN OBAT-OBATAN.
Pengertian
Tujuan : · Memberi makan melalui selang penduga (sonde) adalah
Mempercepat penyembuhan. memasukkan makanan cair ke dalam lambung dengan
Mencegah penularan. menggunakan selang penduga melalui hidung
Mengurangi penderitaan.
Tujuan
a. Mengenal Bentuk Obat. · Memberi makan pada klien yang tidak dapat makan secara
· Pil : bentuknya bundar dan bagian luar dilapisi tepung biasa
atau bahan yang mengkilap dapat berlapis gula. · Memenuhi kebutuhan nutrisi klien
· Tablet : pada umumnya pipih bentuknya bermacam-
macam (bulat atau persegi). Bergaris tengah. Persiapan alat – alat
· Kaplet : obat yang dipadatkan yang berbentuk kapsul. · APD
· Kapsul : bentuknya bulat panjang terbuat dari bahan Baki berisi :
gelatin dapat keras atau lunak. Pada umumnya kapsul · Gelas berisi makanan cair
berfungsi sebagai pembungkus dimana terdapat satu atau · Gelas berisi air minum
lebih obat (racikan) yang berkhasiat · Corong
· Salep : obat luar bentuk obat yang kepadatannya seperti PEMBERIAN OBAT-OBATAN. · Serbet sebagai pengalas
mentega dikemas dalam tube khusus, khusus obat oles Tujuan : · Tisu
pada permukaan kulit atau selaput lendir. Mempercepat penyembuhan. · Celemek
· Obat cair : obat yang berbentuk cairan dapat encer atau Mencegah penularan. · Bengkok atau tempat untuk membuang sampah
kental, bisa dipergunakan obat luar (obat gosok, Mengurangi penderitaan.
kompres, cuci mata dll), obat dalam yang dapat diminum
Pelaksanaan
(obat batuk, lambung, vitamin) pada umumnya perlu
dikocok lebih dulu sebelum di pakai. · Memberi tahu klien dan keluarga
· Puyer : obat yang bentuknya bubuk (obat racikan dari · Mendekatkan alat-alat
beberapa jenis obat).dikemas dalam bungkusan. · Mencuci tangan
· Suntikan : obat yang dikemas dalam botol (flacon atau · Memakai APD.
Ampul) hanya dipergunakan oleh tenaga medis. · Mengatur posisi klien sesuai keadannya
· Suppositoria : jenis obat yang bentuknya lonjong seperti · Memasang serbet/pengalas di bawah dagu klien
torpedo yang sebagai obat serap yang dimasukkan · Meletakkan bengkok di sisi klien
kedalam anus atau vagina. · Mengontrol suhu makanan
· Gas : obat yang berbentuk gas yang dipergunakan untuk · Menuangkan makanan cair sedikit demi sedikit ke dalam
melegakan jalan pernafasan yang dihirup melalui hidung corong agak dimiringkan. Tinggi corong kira-kira 15 – 20 cm
(Oksigen, Inhaler). dari permukaan wajah klien (sesuai gambar)

3.25
MENYAJIKAN DAN
· Membuka klem/penjepit sonde sambil mengisi corong secara
terus menerus untuk menghindari masuknya udara ke pipa
corong
MEMBERI MAKAN 37
38
BAB 3
BAB 3 PERSIAPAN PERAWATAN KEDARURATAN PERSIAPAN
PEMBERIAN PERAWATAN
3.28 OBAT-OBATAN KEDARURATAN

PMI PMI
Cara meminumkan obat kepada anak b. Mengenal Etiket atau Label Obat
Obat puyer : Biasanya diletakkan pada botol, dus, kantong plastik yang
Obat puyer biasa diberikan kepada anak-anak, untuk puyer memberi petunjuk tentang pemakaian obat .
yang kerap kali pahit terutama untuk bayi dan anak dapat
dapat dicampur air gula atau teh manis. Macam-macam etiket :
Bila bayi atau anak tidak Warna :
Obat pil atau tablet : mau membuka mulutnya, · Putih merupakan obat yang dapat diminum (obat
Haluskan dulu obat tablet atau pil kemudian campur dengan maka tekan dagunya dan dalam).
air gula atau teh manis, aduk sampai merata dan dianjurkan segera masukkan obat. · Biru merupakan obat yang tidak boleh diminum (obat
tidak menutup hidung anak yang sakit. Tunggu selama yang Jangan menutupi hidungnya luar).
sakit minum obat dan pastikan obat sudah ditelan. Bila bayi karena dapat tersedak. · Hijau merupakan obat yang dijual bebas dapat dibeli
atau anak tidak mau membuka mulutnya, maka tekan Pemberian obat dapat tanpa resep dokter.
dagunya dan segera masukkan obat. Jangan menutupi melalui hidung, mulut, · Hitam merupakan obat yang berbahaya (obat keras atau
hidungnya karena dapat tersedak. kulit, telinga, mata, anus racun).
dan vagina
Cara memberikan obat tetes : Telinga, Hidung dan Mata. Tulisan pada etiket
Pemberian obat tetes di telinga : · Nama klien
· Minta klien untuk berbaring miring, dengan telinga yang · Mengatur dosis (takaran) obat yang akan diberikan.
sakit berada di atas. Pegang bagian telinga yang sakit dan · Mengatur waktu pemberian obat .
tarik keatas serta belakang, pada saat posisi seperti itu · Menuliskan intruksi pemberian obat (dikocok dulu
teteskan obat. Dengan posisi miring akan mengeraskan sebelum dipergunakan, sesudah /sebelum makan).
saluran telinga dan menjamin bahwa tetesan memiliki
efek yang maksimal. Pelaksanaan
· Anjurkan klien mempertahankan posisinya dalam
beberapa menit. Pemberian obat dapat melalui hidung, mulut, kulit, telinga,
· Pijat telinga dengan lembut tepat di depan lubang mata, anus dan vagina.
telinga untuk memastikan bahwa tetesan obat masuk.
Prinsip Pemberian obat-obatan ( 6 Benar )
Pemberian obat tetes mata. (Benar: obat,cara,dosis, waktu, nama, dokumentasi).
· Minta klien berbaring atau duduk dengan nyaman dan
melihat ke atas.
c. Memberikan Pengobatan
· Bersihkan kotoran disekitar mata dengan tisu Pemberian obat melalui mulut
· Letakkan jari telunjuk pelaku pada pipi klien tarik · Kumpulkan semua peralatan dan letakkan dekat klien
kelopak mata bawah ke bawah dengan lembut. · Jelaskan kepada klien dengan benar bahwa waktunya
· Teteskan obat mata dengan jarak 5 cm dari mata pada meminum obat, pastikan klien berada dalam posisi yang
kelopak mata, ulangi sebanyak yang dibutuhkan. nyaman dan sesuai.
· Bersihkan mata dengan tisu lembut untuk sekali pakai. · Cuci tangan sebelum dan sesudah memberi obat.
· Bacalah label botol atau kemasan dengan benar dan
Pemberian obat tetes hidung. hati-hati, ikuti petunjuk pada label dengan teliti.
· Minta klien untuk duduk dan menghembuskan nafas · Minumkan obat dengan hati – hati dan pastikan obat
dengan lembut, kemudian bagian kepala ditarik ke ditelan.
belakang,miringkan kepala klien ke salah satu sisi. · Perhatikan reaksi klien setelah minum obat, catat
· Bersihkan lubang hidung dengan cotton bud. reaksinya dan hentikan pengobatan apabila klien tidak
· Teteskan obat kemudian tutup lubang hidung yang merasa lebih baik dan konsultasikan kepada dokter yang
lainnya, minta klien untuk menengadahkan kepala ke merawat.
belakang selama beberapa menit setelah dimasukkan · Setelah pengobatan letakkan kembali semua peralatan
obat dan obat ketempat yang aman.

3.27
PEMBERIAN
OBAT-OBATAN 39
40
BAB 3
BAB 3 PERSIAPAN PERAWATAN KEDARURATAN PERSIAPAN
PEMBERIAN PERAWATAN
3.30 OBAT-OBATAN KEDARURATAN

PMI PMI
Peralatan : Memberikan obat suppositoria
· Waskom. Persiapan alat:
· Air yang hampir mendidih (150 cc air dingin ditambah 450 · Obat suppositoria sesuai resep.
cc air mendidih) · APD (sarung tangan sekali pakai / sarung jari )
· Bahan inhalasi tambahan (minyak kayu putih, mentol, · Air hangat dalam mangkok
minyak cemara atau sesuai kebutuhan). · Kasa
· Handuk besar dan bengkok untuk menampung ludah. · Kantong sampah untuk sampah yang telah digunakan
· Tisue & vaselin. · Pispot dan tisu toilet.

Persiapan : Persiapan Pelaksanan :


· Jelaskan kepada klien tindakan yang akan dilaksanakan, · Beritahu klien mengenai tindakan yang akan dilakukan
tujuan pemberian inhalasi. Pastikan klien dalam keadaan · Letakkan pispot dan tisu toilet dekat tempat tidur
posisi duduk dengan nyaman. · Cuci tangan
· Cuci tangan · Minta klien berbaring ke arah salah satu sisi, dengan lutut
· Kumpulkan semua peralatan dan letakkan pada meja bagian atas di tarik ke arah perut tetap menjaga privasi
yang kokoh atau diatas tempat tidurnya. untuk menghindari malu tutupi dengan selimut, sekaligus
memberi kehangatan pada orang yang sakit.
Menginhalasi. alat yang digunakan untuk klien
yang memiliki riwayat flu akut · Kenakan sarung tangan atau dengan menggunakan kasa di
· Letakkan waskom berisi air yang sudah di campur bahan jari telunjuk
inhalasi di meja di depan klien. Inhalasi digunakan untuk · Keluarkan suppositoria dari kemasannya.
· Oleskan vaselin di sekitar mulut dan kelopak mata, minta meredakan flu yang berat, · Rendam bagian ujung suppositoria ke dalam air hangat.
klien untuk menundukkan kepalanya di atas waskom untuk membersihkan · Masukkan suppositoria melalui anus dan terus menuju
dengan jarak 15 cm, pasang handuk di atas kepala saluran pernafasan agar rectum, anjurkan klien untuk menarik nafas panjang.
menutupi permukaan waskom sedemikian rupa. pernafasan menjadi lega. · Lepaskan jari pelaku dari anus klien, meminta klien
· Anjurkan klien untuk menarik nafas panjang melalui untuk menahan posisi selama beberapa menit untuk
mulut dan mengeluarkan melalui hidung, lakukan selama memastikan suppositoria masuk.
10 menit. · Bersihkan anus dengan menggunakan kapas basah atau
· Pastikan klien membuang ludahnya ditempat yang sudah tisu basah .
disediakan (bengkok). · Buang tisu dan sarung tangan ke dalam kantong sampah,
· Pemberian inhalasi dapat dilakukan dengan perhatikan reaksi klien, dan catat dalam catatan harian.
mempergunakan teko. · Langkah akhir bahwa penderita merasa nyaman,
singkirkan peralatan bersihkan dan keringkan.
Apabila sudah selesai rapihkan klien keringkan mukanya · Cuci tangan .
dengan tisu atau handuk, kembalikan peralatan ketempat
semula Pemberian obat melalui vagina.
Pemberian obat dengan cara · Vagina suppositoria (vaginal tablet) adalah obat-obatan
dimandikan untuk mengatasi dasar berbahan lemak namun lebih kecil dari
e. Pemberian Obat dengan cara dimandikan suppositoria, obat tersebut harus dimasukkan ke dalam
kondisi kulit terutama pada
klien gatal – gatal pada kulit vagina sedalam mungkin .
Pemberian obat dengan cara dimandikan untuk mengatasi · Waktu terbaik memasukkan obat tersebut sebelum tidur,
kondisi kulit terutama pada klien gatal – gatal pada kulit atau pada klien luka bakar.
akan diserap lebih baik karena memungkinkan obat
atau pada klien luka bakar. kontak dengan selaput lendir vagina lebih lama.
Sebelum melakukan kita harus mengetahui :
· Obat apa saja yang diberikan d. Pemberian Inhalasi
· Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk berendam
· Berapa derajat temperatur yang dibutuhkan. Inhalasi digunakan untuk meredakan flu yang berat,
· Berapa banyak dosis yang diberikan (perbandingan untuk membersihkan saluran pernafasan agar
dengan air)
3.29
pemberian
pernafasan menjadi lega.

obat-obatan 41
42
BAB 3
BAB 3 PERSIAPAN PERAWATAN KEDARURATAN PERSIAPAN
MEMBERIAN PERAWATAN
3.32 KOMPRES KEDARURATAN

PMI PMI
Cara Kerja Tujuan :
· Memberitahu klien dan menjelaskan tujuan. · Menjaga kebersihan luka
· Mendekatkan alat – alat · Mempercepat penyembuhan
· Mencuci tangan . OXIGEN diberikan pada · Relaksasi.
· Memakai APD klien dengan keadaan :
· Mengatur posisi klien dan menenangkannya. · Klien yang Pelaksanaan :
· Isi tabung diperiksa dan dicoba. membutuhkan oksigen · Beritahu kepada klien tujuan pengobatan
· Memasang selang Oksigen pada tabung. (syok, sesak nafas atau · Bak mandi / Bath tub dengan air dan obat yang
· Menghubungkan selang Oksigen dengan kanul hidung. kesadaran menurun ) digunakan.
· Mengatur volume Oksigen sesuai kebutuhan. · Terjadi kelumpuhan · Persiapkan klien untuk mandi berendam
· Memberikan lotion pada sekitar mulut dan hidung bila pada alat pernafasan. · Selama proses ini berlangsung klien harus
menggunakan sungkup ditemani/ditunggu.
· Memasang sungkup atau kanul Oksigen pada hidung klien. · Apabila proses sudah selesai keringkan dengan handuk,
· Mengawasi keadaan klien dan menanyakan apakah sesaknya berikan pakaian gantinya dan kembalikan ke tempat
berkurang. semula.
· Melepaskan Oksigen bila tidak ada keluhan lagi. · Rapikan semua paralatan setelah dipergunakan ke
· Merapikan klien. tempat semula.
· Melepaskan APD · Melepas APD dan mencuci tangan.
· Mencuci tangan.

Catatan: 11. MEMBERIKAN OXIGEN


· Jaga kebersihan, usahakan sungkup dan kanul hanya
digunakan oleh satu klien Pengertian
· Pemakaian oksigen disesuaikan dengan anjuran dokter Memberikan oksigen adalah memasukkan oksigen ke dalam paru
· Hentikan pemberian oksigen bila klien mengalami : pusing, – paru melalui saluran pernafasan dengan bantuan alat.
muka kemerahan, nyeri ulu hati, hidung perih, dll
Tujuan :
· Memenuhi kebutuhan oksigen pada klien.
12. MEMBERIKAN KOMPRES · Melancarkan metabolisme tubuh.

Macam-macam kompres: Dilakukan pada klien dengan keadaan :


a. Kompres dingin kering · Klien yang membutuhkan oksigen (syok, sesak nafas atau
Tujuan kesadaran menurun )
· Menghentikan perdarahan · Terjadi kelumpuhan pada alat pernafasan.
· Mengurangi rasa sakit setempat
Persiapan alat
Persiapan alat · APD
· APD · Tabung Oksigen/zat asam di atas alat pendorong beroda
· Kantong Air Dingin/es kap/kirbat es (kantong karet atau dengan :
plastik yang mempunyai tutup, berbentuk bulat dan - manometer (untuk mengetahui isi oksigen dalam tabung)
lonjong) dapat digantikan dengan es yang dibungkus - botol pelembab (humidifier) yang sudah diisi dengan
dengan plastik bersih. aqua destilata/air matang sampai pada batas yang telah
· Sarung kirbat es ditentukan
· Waskom berisi air dan es batu - pengukur aliran (flowmeter) untuk mengetahui jumlah
· Alat pemukul es oksigen yang diberikan permenit pipa saluran zat asam
· Serbet - sungkup zat asam/corong catéter hidung/kanula hidung
· Pengalas (perlak kecil dan alasnya) ganda

3.31
MEMBERIKAN
- alat tulis untuk mencatat

OXIGEN PADA KLIEN 43


44
BAB 3
BAB 3 PERSIAPAN PERAWATAN KEDARURATAN PERSIAPAN
MEMBERIKAN PERAWATAN
3.34 KOMPRES KEDARURATAN

PMI PMI
Pelaksanaan
· Memberi tahu klien dan keluarga Pelaksanaan
· Mendekatkan alat-alat · Memberi tahu klien dan keluarga
· Mencuci tangan · Mendekatkan alat-alat
· Memakai APD · Mencuci tangan
· Menyiapkan Kantong air panas, dengan cara : · Memakai APD.
- Letakkan buli-buli di atas meja kemudian tegakkan · Menyiapkan kantong es/kirbat es, dengan cara :
leher buli-buli - Memecahkan es dan memukulnya kemudian direndam
- Isi buli-buli dengan air panas sebanyak 1/3 sampai ½ dengan air sebentar supaya menghilangkan pinggir
bagian pecahan es yang tajam
Bila es sudah mencair dan - Mengisi kantong air dingin sebanyak 1/3 sampai
- Keluarkan udara dengan cara mengusap kantong buli-
tidak terasa dingin lagi, dengan ½ bagian
buli sampai ke leher kemudian di tutup rapat
gbr. memberikan
maka harus diganti, dan - Mengeluarkan udara dengan cara melipat bagian yang
- Pastikan buli-buli tidak bocor dengan cara
kompres dingin dapat kosong, kemudian ditutup
mengangkatnya dengan tutup berada di bagian bawah kompres pada klien:
dilakukan kembali sampai - Memeriksa apakah kirbat es bocor atau tidak
- Buli-buli di bersihkan dan di bungkus dengan handuk tidak ada keluhan lagi atau
kecil - Mengeringkan kirbat es dengan lap dan dimasukkan
disesuaikan dengan keadaan ke dalam sarungnya
· Letakkan di bagian yang akan dikompres klien
· Ganti air bila sudah tidak panas · Memasang pengalas di bawah daerah tubuh yang akan
· Melepaskan APD dikompres
· Mencuci tangan · Meletakkan kirbat es pada bagian yang akan dikompres
· Bila es sudah mencair dan tidak terasa dingin lagi, maka
c. Kompres hangat basah harus diganti, dan kompres dingin dapat dilakukan
Tujuan kembali sampai tidak ada keluhan lagi atau disesuaikan
· Menurunkan demam dengan keadaan klien
· Mempercepat penyembuhan · Melepaskan APD.
· Membantu memperbaiki aliran darah · Mencuci tangan

Peralatan b. Kompres panas kering


· APD Tujuan
· Pengalas (perlak dan alasnya) · Mempercepat penyembuhan
· Waskom berisi air hangat · Mengurangi rasa sakit
· 5 buah waslap/handuk kecil · Membantu memperbaiki aliran darah
· Mencegah kedinginan
Cara Kerja
· Memberi tahu klien dan keluarga. Peralatan
· Mendekatkan alat-alat. · APD
· Pengalas/serbet
· Mencuci tangan.
· Memakai APD. · Termos berisi air panas
· Kantong air panas/buli-buli panas (suatu kantong karet
· Pengalas diletakkan di bawah kepala sampai punggung
klien. berbentuk segi empat dan mempunyai penutup bentuk
sekrup dan mempunyai cincin penutup besi) atau botol.
· Waslap/handuk kecil di masukkan ke dalam baskom yang
berisi air hangat. · Sarung kantong air panas/kain untuk membungkus botol
· Peras sedikit sehingga air tidak menetes.
· Letakkan waslap/handuk kecil pada tempat yang akan
dikompres yaitu di bagian lipatan ketiak, lipatan paha,
dan di leher (tengkuk).
· Bila air telah dingin, suhu tubuh masih tinggi, kompres
air hangat dapat diulang kembali, sampai dengan suhu

·
tubuh normal.
Melepaskan APD. 3.33
MEMBERIKAN
· Mencuci tangan.
KOMPRES 45
46
BAB 3
BAB 3 PERSIAPAN PERAWATAN KEDARURATAN PERSIAPAN
MEMBANTU PERAWATAN
3.36 KLIEN BERGERAK KEDARURATAN

PMI PMI
15. MEMBANTU KLIEN BERGERAK 13. MERUBAH POSISI KLIEN
Merubah posisi klien terdiri dari :
a. Penegrtian · Memiringkan klien
Mobilisasi merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak · Mendudukan dan menidurkan klien
bebas, mudah, teratur, mempunyai tujuan memenuhi
kebutuhan hidup sehat, dan penting untuk kemandirian Tujuan
(Barbara Kozier, 1995). Untuk menghindari :
· Bahaya lecet pada tubuh.
Imobilisasi adalah suatu pembatasan gerak atau · Ketegangan pada sendi.
keterbatasan fisik dari anggota badan dan tubuh itu sendiri · Memperbaiki peredaran darah.
dalam berputar, duduk dan berjalan, hal ini salah satunya
disebabkan oleh berada pada posisi tetap dengan gravitasi
Cara Kerja :
berkurang seperti saat duduk atau berbaring (Susan J.
a. Memiringkan klien.
Garrison, 2004). Mobilisasi merupakan · Memberi tahu klien dan keluarga
kemampuan seseorang · Mendekatkan alat-alat
Mobilisasi secara garis besar dibagi menjadi : untuk bergerak bebas, · Mencuci tangan
· mobilisasi secara pasif yaitu : mobilisasi dimana pasien mudah, teratur, mempunyai · Memakai APD
dalam menggerakkan tubuhnya dengan cara dibantu tujuan memenuhi
· Beritahu klien dan untuk memiringkan klien ke sisi kiri,
dengan orang lain secara total atau keseluruhan. kebutuhan hidup sehat, dan pelaku berdiri di sisi kanan klien.
· mobilisasi secara aktif yaitu : dimana pasien dalam penting untuk kemandirian
· Kedua tangan klien diletakkan bersilang diatas perut,
menggerakkan tubuh dilakukan secara mandiri tanpa (Barbara Kozier, 1995). Catatan: bila klien tidak kaki kanan diletakkan diatas kaki kiri.
bantuan dari orang lain (Priharjo, 1997). sadar, ubah posisi klien
· Masukkan tangan kiri dibawah bahu, sambil memegang
miring kiri dan kanan setiap
bahu yang lain, tangan yang lain dimasukkan dibawah
b. Tujuan mobilisasi 2 jam sekali
bokong, berikan aba-aba saat merubah posisi tidur klien.
Tujuan Mobilisasi · Atur dengan baik posisi klien, dapat diberi bantal guling
Beberapa tujuan dari mobilisasi menurut Susan J. Garrison diantara kakinya, bagian punggung ditopang dengan
(2004), antara lain : bantal.
· Mempertahankan fungsi tubuh · Pastikan klien merasa nyaman.
· Memperlancar peredaran darah sehingga mempercepat
penyembuhan luka b. Mendudukan dan menidurkan orang sakit
· Membantu pernafasan menjadi lebih baik · Memberi tahu klien dan keluarga
· Mempertahankan tonus otot Gaya hidup seseorang
· Mendekatkan alat-alat
· Memperlancar b.a.b dan b.a.k sangat tergantung dari
tingkat pendidikannya. · Mencuci tangan
· Mengembalikan aktivitas tertentu sehingga pasien dapat · Memakai APD
Makin tinggi tingkat
kembali normal dan atau dapat memenuhi kebutuhan · Berdiri di sebelah kanan klien, masukkan tangan kanan
pendidikan seseorang akan
gerak harian. melalui ketiak kanan klien sampai ketulang belikat,
diikuti oleh perilaku yang
· Menjalin komunikasi dengan klien dapat meningkatkan sedangkan tangan kanan klien memegang bahu kanan
kesehatannya. pelaku dari arah belakang
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi mobilisasi · Menyisipkan tangan kiri di bawah tengguk klien dan
Faktor-faktor yang mempengaruhi mobilisasi menurut tangan klien berpegangan di atas bahu pelaku
Barbara Kozier (1995), antara lain : · Angkat badan klien kemudian didudukkan
· Gaya Hidup · Bila klien merasa pusing, tidurkan kembali dengan cara
Gaya hidup seseorang sangat tergantung dari tingkat yang sama pada saat mendudukkan klien
pendidikannya. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang · Rapikan tempat tidur
akan diikuti oleh perilaku yang dapat meningkatkan · Melepaskan APD
kesehatannya. Demikian halnya dengan pengetahuan · Mencuci tangan
kesehatan tentang mobilitas seseorang akan senantiasa
melakukan mobilisasi dengan cara yang sehat.
3.35
MERUBAH
POSISI KLIEN 47
48
BAB 3
BAB 3 PERSIAPAN PERAWATAN KEDARURATAN PERSIAPAN
MEMBUAT PERAWATAN
3.38 CATATAN HARIAN KEDARURATAN

PMI PMI
·Mobilisasi permanen ·
Proses Penyakit dan Cedera (Injury)
Mobilisasi permanen biasanya disebabkan oleh rusaknya Adanya penyakit tertentu yang diderita seseorang akan
sistim syaraf yang dapat pulih kembali mempengaruhi mobilitasnya, misalnya; seorang yang
Seorang PK harus membuat patah tulang akan kesulutan untuk mobilisasi secara
catatan tentang apa saja bebas. Demikian pula orang yang baru menjalani operasi,
Mobilisasi tidak dianjurkan pada penyakit jantung fase akut yang dilaksanakan dalam Mobilisasi tidak dianjurkan karena adanya rasa sakit/nyeri yang menjadi alasan
perawatan/pengobatan dan pada penyakit jantung fase mereka cenderung untuk bergerak lebih lamban. Ada
juga keluhan yang dirasakan akut kalanya klien harus istirahat di tempat tidur karena
15. MEMBUAT BUKU CATATAN HARIAN KLIEN oleh klien. menderita penyakit tertentu.

Seorang PK harus membuat catatan tentang apa saja yang ·


Kebudayaan
dilaksanakan dalam perawatan/pengobatan dan juga keluhan Kebudayaan dapat mempengaruhi pola dan sikap dalam
yang dirasakan oleh klien. melakukan aktifitas misalnya; pasien setelah operasi
dilarang bergerak karena kepercayaan kalau banyak
Data yang perlu di catat : bergerak nanti luka atau jahitan tidak jadi.
· Nama,umur, berat badan klien (terutama untuk anak-anak).
· Tanggal- jam- suhu nadi pernafasan Seseorang melakukan ·
Tingkat energi
· Makanan dan minuman (diet) mobilisasi jelas Seseorang melakukan mobilisasi jelas membutuhkan
· Pengobatan (nama obat, dosis pemberian , cara pemberian membutuhkan energi atau energi atau tenaga. Orang yang sedang sakit akan
).dan reaksi setelah makan-minum obat. tenaga. Orang yang sedang berbeda mobilitasnya dibandingkan dengan orang dalam
contoh format
· BAB dan BAK (jumlah, Frekwensi, konsistensi tinja, warna sakit akan berbeda keadaan sehat.
catatan harian:
dsb). mobilitasnya dibandingkan
· Keterangan : keadaan/perubahan dari klien, gejala yang dengan orang dalam ·
Usia dan status perkembangan
tampak. keadaan sehat. Seorang anak akan berbeda tingkat kemampuan
mobilitasnya dibandingkan dengan seorang remaja
Nama Klien : …………………………………
a. Macam-macam mobilisasi
Umur : ………………………………… Macam-macam mobilisasi antara lain :
· Mobilisasi penuh
Tinggi badan : ……………. cm Mobilisasi penuh ini menunjukkan syaraf motorik dan
sensorik mampu mengontrol seluruh area tubuh.
Berat Badan : ……………. Kg Mobilisasi penuh mempunyai banyak keuntungan bagi
kesehatan, baik fisiologis maupun psikologis bagi klien
untuk memenuhi kebutuhan dan kesehatan secara bebas,
Tanda Vital Makanan dan Frekuensi BAB dan mempertahankan interaksi sosial dan peran dalam
Waktu Pengobatan kehidupan sehari hari.
(frekuensi/menit) minuman BAK
Reaksi
Tgl Jam Napas Nadi Suhu makanan minuman obat dosis BAB BAK Ket
klien ·Mobilisasi sebagian
Klien yang mengalami mobilisasi sebagian umumnya
mempunyai gangguan syaraf sensorik maupun motorik
pada area tubuh. Mobilisasi sebagian dapat dibedakan
menjadi:
Mobilisasi sementara yang disebabkan oleh trauma yang
dapat pulih kembali pada sistim muskuloskeletal seperti
dislokasi sendi dan tulang
Petugas

(.........................)
3.37
MEMBANTU
LIEN BERGERAK 49
50
RANTAI PENULARAN, GEJALA
BAB 4 PMI
DAN PENCEGAHAN PENYAIT

1. DEMAM TYPHOID 4.2


Demam Typhoid yang dikenal dengan nama penyakit tifus/tifes
adalah suatu penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai Demam Typhoid yang
saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari 1minggu dikenal dengan nama
yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi. Selain oleh penyakit tifus/tifes adalah
Salmonella typhi, demam typhoid juga bisa disebabkan oleh suatu penyakit infeksi akut
Salmonella paratyphi namun gejalanya jauh lebih ringan. yang biasanya mengenai
Kuman ini umumnya terdapat dalam air atau makanan yang saluran pencernaan dengan
gejala demam lebih dari
ditularkan oleh orang yang terinfeksi kuman tersebut 1minggu yang disebabkan
sebelumnya. oleh kuman Salmonella
typhi.
Penyakit ini yang disebabkan oleh makanan/food borne
disease, transmisi/jalur penularan penyakit ini juga melalui
faecal-oral. Juga ditemukan pada daerah-daerah dengan
sanitasi dan penyediaan air bersih masih buruk karena
kontaminasi bakteri dari dalam perut. Biasanya menyerang
anak-anak sampai dewasa antara 5-25 tahun.

Masa inkubasi (ketika bakteri masuk sampai gejala pertama kali


muncul) berlangsung dari 7 sampai 14 hari. Akan tetapi dengan
pengobatan memadai biasanya pasien sembuh dalam 2-3 Gb. rantai penularan
minggu. demam Typhoid.
a. Rantai penularan

PMI

MENGENAL RANTAI
b. Gejala dan Tanda
Pada awal gejala yang timbul dapat berupa : anoreksia, rasa
BAB 4 PENULARAN, GEJALA
malas, sakit kepala bagian depan, nyeri otot, lidah kotor,
gangguan perut (perut meragam dan sakit).
Gejala khas demam typhoid dapat berupa :
SEARCH DAN PENCEGAHAN
·
·
demam terutama pada sore dan malam hari.
Gangguan pencernaan (mual muntah diare atau
Pada penderita yang tidak
PENYAKIT
sembelit).
diobati akan
· lidah kotor.
mengakibatkan timbulnya
· Mulut pahit relaps (kekambuhan)

52 51
RANTAI PENULARAN, GEJALA BAB 4
BAB 4 DAN PENYEBARAN PENYAKIT PENULARAN,
PENYAKIT GEJALA DAN
4.4 KAKI GAJAH PENYEBARAN PENYAKIT

PMI PMI
Setelah tergigit nyamuk, parasit (larva) akan menjalar dan a. Pencegahan dan Penanganan
ketika sampai pada jaringan sistem lympa maka Pencegahan:
berkembanglah menjadi penyakit. · Menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan
· Kebiasan cuci tangan memakai sabun dengan air yang
a. Gejala dan Tanda mengalir setelah dan ssebelum makan
Pada gejala akut : · Menjaga kebersihan makanan ( mencuci bahan makanan,
· Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat memasak dengan sempurna dan menutupi makanan
hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja dengan tudung saji)
berat. · Memakan makanan dan minuman yang bersih dan sehat
· Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) · BAB ditempat yang benar
didaerah lipatan paha, ketiak (lymphadenitis) yang
tampak kemerahan, panas dan sakit. Penanganan:
· Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas · Tirah baring
dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal · Beri paracetamol untuk menurunkan demam
lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis). Setelah tergigit nyamuk, · Minum air yang banyak atau caitran elektrolit
· Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang parasit (larva) akan · Berikan makanan yang lunak atau lembek
terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early menjalar dan ketika sampai · Segera rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat apabila
lymphodema). pada jaringan sistem lympa keluhan tidak berkurang
· maka berkembanglah
menjadi penyakit.
Penyakit Kaki Gajah 2. PENYAKIT KAKI GAJAH
bukanlah penyakit yang
mematikan, namun a. Pengertian:
demikian bagi penderita Penyakit Kaki Gajah (Filariasis atau Elephantiasis) adalah
mungkin menjadi sesuatu golongan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing
yang dirasakan memalukan Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk.
bahkan dapat mengganggu Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak
aktifitas sehari-hari. mendapatkan pengobatan, dapat menimbulkan cacat
menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin
baik perempuan maupun laki-laki.

Penyakit Kaki Gajah bukanlah penyakit yang mematikan,


namun demikian bagi penderita mungkin menjadi sesuatu
Sedangkan gejala kronis: pembesaran yang menetap yang dirasakan memalukan bahkan dapat mengganggu
(elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar aktifitas sehari-hari.
(elephantiasis skroti).

b. Pencegahan dan Penanganan

·
Pencegahan
- Melakukan pendidikan dan pengenalan penyakit kaki
Gajah kepada penderita dan warga sekitarnya.
- Pemberantasan nyamuk diwilayah masing-masing
untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit
ini.
- Melakukan Gerakan 3 M dengan Menjaga kebersihan
lingkungan merupakan hal terpenting untuk mencegah
terjadinya perkembangan nyamuk diwilayah tersebut.
- Berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk
penular.
4.3
PENYAKIT
54 KAKI GAJAH 53
RANTAI PENULARAN, GEJALA BAB 4
BAB 4 DAN PENYEBARAN PENYAKIT PENULARAN,
PENYAKIT GEJALA DAN
4.6 GONDONGAN PENYEBARAN PENYAKIT

PMI PMI
Selanjutnya terjadi pembengkakan kelenjar di bawah telinga ·
Penanganan
(parotis) yang diawali dengan pembengkakan salah satu sisi - Menganjurkan penderita untuk segera berbobat ke
kelenjar kemudian kedua kelenjar mengalami fasilitas kesehatan
pembengkakan.Pembengkakan biasanya berlangsung sekitar - Melaporkan penemuan kasus kepada Puskesmas
3 hari kemudian berangsur mengempis. Masa tunas (masa inkubasi) setempat dan aparat desa
penyakit Gondong sekitar - Pengobatan Massal dapat dilakukan didaerah endemis
Kadang terjadi pembengkakan pada kelenjar di bawah Pemberian vaksinasi 12-24 hari dengan rata-rata dengan menggunakan obat Diethyl Carbamazine
rahang (submandibula) dan kelenjar di bawah lidah gondongan merupakan 17-18 hari. Citrate (DEC) dikombinasikan dengan Albenzol sekali
(sublingual). Pada pria akil balik gejalanya adalah terjadi bagian dari imunisasi rutin setahun selama 5 - 10 tahun, untuk mencegah reaksi
pembengkakan buah zakar (testis) karena penyebaran pada masa kanak-kanak, samping seperti demam, diberikan Parasetamol.
melalui aliran darah. yaitu imunisasi MMR Pengobatan massal dihentikan apabila Mf rate sudah
(Mumps, Morbili, Rubela) mencapai < 1 % ; secara individual / selektif;
yang diberikan melalui dilakukan pada kasus klinis, baik stadium dini maupun
Hampir semua anak yang menderita gondongan akan pulih injeksi pada usia 15 bulan. stadium lanjut, jenis dan obat tergantung dari
total tanpa penyulit (self limiting disease), tetapi kadang keadaan kasus.
gejalanya kembali memburuk setelah sekitar 2 minggu.
Komplikasi yang dapat terjadi peradangan pada salah satu 3. PENYAKIT GONDONGAN (MUMPS atau
atau kedua testis ( orkitis), peradangan pada salah satu PAROTITIS)
atau kedua indung telur ( ovoiis ), peradangan otak atau
selaput otak (ensefalitis, meningitis ) dll.
a. Pengertian:
Penyakit Gondongan (Mumps atau Parotitis) adalah suatu
penyakit menular dimana sesorang terinfeksi oleh virus
a. Rantai penularan
(Paramyxovirus) yang menyerang kelenjar ludah (kelenjar
parotis) di antara telinga dan rahang sehingga menyebabkan
pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi bagian
Seseorang yang pernah
bawah.
menderita penyakit
gondongan, maka dia akan
Penyakit gondongan tersebar di seluruh dunia dan dapat
memiliki kekebalan seumur
timbul secara endemic atau epidemik, Gangguan ini
hidupnya
cenderung menyerang anak-anak yang berumur 2-12 tahun.
Pada orang dewasa, infeksi ini bisa menyerang testis (buah
Tahukah anda?? zakar), sistem saraf pusat, pankreas, prostat, payudara dan
organ lainnya.
Penyebaran virus dapat ditularkan melalui kontak langsung,
percikan ludah, bahan muntah, mungkin dengan urin. Virus Masa tunas (masa inkubasi) penyakit Gondong sekitar 12-24
dapat ditemukan dalam urin dari hari pertama sampai hari Mengkonsumsi makanan hari dengan rata-rata 17-18 hari.
keempat belas setelah terjadi pembesaran kelenjar. yang mengandung kadar
Iodium, dapat mengurangi
Seseorang yang pernah menderita penyakit gondongan,
resiko terkena serangan
b. Pencegahan dan Penanganan maka dia akan memiliki kekebalan seumur hidupnya
penyakit gondongan.
Pencegahan Penyakit Gondongan (Mumps/Parotitis)
· Pemberian vaksinasi gondongan merupakan bagian dari
imunisasi rutin pada masa kanak-kanak, yaitu imunisasi b. Gejala dan Tanda
MMR (Mumps, Morbili, Rubela) yang diberikan melalui Demam (suhu badan 38.5 – 40 derajat celcius), sakit kepala,
injeksi pada usia 15 bulan. nyeri otot, kehilangan nafsu makan, nyeri rahang bagian
· Imunisasi MMR dapat juga diberikan kepada remaja dan belakang saat mengunyah dan adakalanya disertai kaku
orang dewasa yang belum menderita Gondong. rahang (sulit membuka mulut).
Pemberian imunisasi ini tidak menimbulkan efek apanas
atau gejala lainnya.
· Mengkonsumsi makanan yang mengandung kadar Iodium,
dapat mengurangi resiko terkena serangan penyakit
gondongan.
4.5
PENYAKIT
56 GONDONGAN 55
RANTAI PENULARAN, GEJALA BAB 4
BAB 4 DAN PENYEBARAN PENYAKIT PENULARAN,
PENYAKIT GEJALA DAN
4.8 CACAR PENYEBARAN PENYAKIT

PMI PMI
Jika seseorang pernah menderita cacar air, maka dia akan Penanganan Penyakit Gondongan
memiliki kekebalan dan tidak akan menderita cacar air · Iistirahat selama penderita panas dan kelenjar (parotis)
lagi. Tetapi virusnya bisa tetap tertidur di dalam tubuh MITOS !! Jika pada jaman membengkak.
manusia, lalu kadang menjadi aktif kembali dan dahulu penderita gondongan · Dapat digunakan obat pereda panas dan nyeri (antipiretik
diberikan blau (warna biru dan analgesik) misalnya Parasetamol dan sejenisnya
menyebabkan herpes zoster.
untuk mencuci pakaian), · Bila terjadi pembengkakan pada testis, penderita
a. Gejala dan Tanda
sebenarnya itu secara klinis dibaringkan ditempat tidur, atau beri kompres untuk
· Gejala awalnya Tahuah anda?
mengurangi nyeri pada pembengkakan testis.
berupa sakit kepala, demam tidak ada hubungannya.
Kemungkinan besar hanya · diet makanan cair dan lunak
sedang dan rasa tidak enak
badan. agar anak yang terkena
penyakit Gondongan ini MITOS !! Jika pada jaman dahulu penderita gondongan
· 24-36 jam setelah diberikan blau (warna biru untuk mencuci pakaian),
timbulnya gejala awal, muncul Jika seseorang pernah malu jika main keluar
dengan wajah belepotan sebenarnya itu secara klinis tidak ada hubungannya.
bintik-bintik merah datar menderita cacar air, maka Kemungkinan besar hanya agar anak yang terkena
(makula). Kemudian bintik dia akan memiliki blau, sehingga harapannya
penyakit Gondongan ini malu jika main keluar dengan
tersebut menonjol (papula), kekebalan dan tidak akan anak tersebut istirahat
wajah belepotan blau, sehingga harapannya anak
menderita cacar air lagi. dirumah yang cukup untuk
membentuk lepuhan berisi tersebut istirahat dirumah yang cukup untuk
Tetapi virusnya bisa tetap membantu proses membantu proses kesembuhan.
cairan (vesikel) yang terasa gatal, yang akhirnya akan
tertidur di dalam tubuh kesembuhan.
mengering. Proses ini memakan waktu selama 6-8 jam.
selanjutnya akan terbentuk bintik-bintik dan lepuhan manusia, lalu kadang
yang baru. menjadi aktif kembali dan
· 3. pada hari ke 20, seluruh lepuhan akan mengering dan menyebabkan herpes 4. PENYAKIT CACAR
menghilang. zoster.
· Cacar air jarang menyebabkan pembentukan jaringan a. Pengertian
parut. Luka cacar air bisa terinfeksi akibat garukan Cacar Air (Varicella, Chickenpox) adalah suatu infeksi virus
dan biasanya disebabkan oleh stafilokokus. menular yang sering timbul dan menyebabkan ruam kulit
· Anak-anak, biasanya sembuh dari cacar air tanpa berupa sekumpulan bintik-bintik kecil yang datar maupun
masalah. Tetapi pada orang dewasa maupun penderita menonjol, lepuhan berisi cairan serta keropeng yang
gangguan sistem kekebalan, infeksi ini bisa berat atau menimbulkan rasa gatal.
bahkan berakibat fatal.
Penyebab virus varicella-zoster.
Virus varicella-zaster Masa inkubasi dalam waktu 10-21 hari setelah terinfeksi.
d. Penanganan dan Pencegahan
ditularkan melalui percikan Biasanya pasien sudah terinfeksi virus selama lebih dari 48
Penanganan
ludah penderita atau jam sebelum gejalanya muncul
· Menjaga kebersihan diri agar terhindar dari infeksi b. Rantai penularan
melalui benda-benda yang
sekunder.
terkontaminasi oleh cairan
· Istirahat dirumah untuk mencegah penularan ( isolasi) dari lepuhan kulit.
· Bila timbul demam beri paracetamol
· Bila timbul gatal berikan bedak tabur, losion yang
mengandung menthol
· Usahakan jangan digaruk, untuk mencegah infeksi
sekunder
Pencegahan
· Untuk mencegah cacar air diberikan suatu vaksin. ( 12-18
bulan)
Virus ini ditularkan melalui percikan ludah penderita atau
· Kepada orang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi
melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan dari
cacar air dan memiliki resiko tinggi mengalami
lepuhan kulit.
komplikasi (misalnya penderita gangguan sistem
kekebalan), bisa diberikan immunoglobulin zoster atau Penderita bisa menularkan penyakitnya mulai dari timbulnya
immunoglobulin varicella-zoster.
·
·
Menjaga kebersihan diri
MEnjaga daya tahan tubuh dengan mengkomsumsi
4.7
PENYAKIT
gejala sampai lepuhan yang terakhir telah mengering.

vitamin dan makanan yang bergizi


58 CACAR 57
RANTAI PENULARAN, GEJALA BAB 4
BAB 4 DAN PENYEBARAN PENYAKIT PENULARAN,
PENYAKIT GEJALA DAN
4.10 LEPTOSPIRISIS PENYEBARAN PENYAKIT

PMI PMI
a. Penanganan dan Pencegahan
Penanganan 5. PENYAKIT CAMPAK (Rubeola, measles)
· Tidak ada pengobatan khusus untuk campak.
· Anak sebaiknya menjalani tirah baring. a. Pengertian
· Untuk menurunkan demam, diberikan asetaminofen atau Penyakit Campak adalah suatu infeksi virus yang sangat
ibuprofen. menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis
· Menjaga kebersihan diri (peradangan selaput mata/konjungtiva) dan ruam kulit yang
Pencegahan disebabkan karena infeksi virus campak golongan
· Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin Paramyxovirus.
pada anak-anak. Vaksin biasanya diberikan dalam bentuk
kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman (vaksin b. Rantai penularan
MMR/mumps, measles, rubella) Penularan terjadi melalui percikan ludah dari hidung, mulut
Penyakit Campak adalah maupun tenggorokan penderita campak (air borne disease ).
· Jika hanya mengandung campak, vaksin dibeirkan pada suatu infeksi virus yang
umur 9 bulan. Dalam bentuk MMR, dosis pertama Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari
sangat menular, yang sebelum rimbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit
diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan
ditandai dengan demam, ada. Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum gejala muncul.
pada usia 4-6 tahun.
batuk, konjungtivitis
· Selain itu penderita juga harus disarankan untuk istirahat (peradangan selaput
minimal 10 hari dan makan makanan yang bergizi agar Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi,
mata/konjungtiva) dan infeksi aktif dan kekebalan pasif pada seorang bayi yang
kekebalan tubuh meningkat. ruam kulit yang disebabkan lahir ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1 tahun).
karena infeksi virus campak Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah:
golongan Paramyxovirus. - bayi berumur lebih dari 1 tahun
6. LEPTOSPIROSIS - bayi yang tidak mendapatkan imunisasi
- remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan
imunisasi kedua.
b. Pengertian
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi c. Gejala dan Tanda
bakteri leptospira yang menyerang hewan dan manusia. Gejala Klinis
Bakteri ini berbentuk spiral dan dapat hidup didalam air
· Panas badan - nyeri tenggorokan - hidung meler (Coryza)
tawar selama lebih kurang satu bulan.
- batuk (Cough) - Bercak Koplik - nyeri otot - mata merah
Binatang apa saja yang umumnya terkena? Gb. Rantai penularan (conjuctivitis).
Berbagai binatang menyusui bisa mengidap kuman Leptospirosis · bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik Koplik).
Leptospira. Yang paling biasa adalah jenis tikus, anjing, babi Ruam (kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul
kandang maupun hutan, kuda, kucing dan domba. Binatang 3-5 hari setelah timbulnya gejala diatas. Pada awalnya
yang terkena mungkin sama sekali tak mendapat gejalanya ruam tampak di wajah, yaitu di depan dan di bawah
atau sehat walafiat. telinga serta di leher sebelah samping. Dalam waktu 1-2
hari, ruam menyebar ke batang tubuh, lengan dan
c. Rantai penularan tungkai, sedangkan ruam di wajah mulai memudar.
Manusia terinfeksi bakteri leptospira melalui kontak dengan · Demam, kecapaian, pilek, batuk dan mata yang radang
air, tanah atau tanaman yang telah dikotori oleh air seni dan merah selama beberapa hari diikuti dengan ruam
hewan penderita leptospirosis. Bakteri masuk kedalam tubuh jerawat merah yang mulai pada muka dan merebak ke
manusia melalui selaput lendir(mukosa) mata, hidung, kulit tubuh dan ada selama 4 hari hingga 7 hari.
yang lecet atau makanan yang terkontaminasi oleh urin
hewan terinfeksi leptospirosa.
Masa inkubasi dari bakteri ini adalah selama 4 – 19 hari.
Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur
hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini.

4.9
PENYAKIT
60 CAMPAK 59
RANTAI PENULARAN, GEJALA BAB 4
BAB 4 DAN PENYEBARAN PENYAKIT PENULARAN,
DEMAM GEJALA DAN
4.12 CHIKUNGUNYA PENYEBARAN PENYAKIT

PMI PMI
7. DEMAM CHIKUNGUNYA a. Gejala dan Tanda
Gejala klinis leptospirosis
Stadium pertama : Demam tinggi, menggigil, Sakit kepala ,
a. Pengertian Malaise (Lesu/Lemah) ,Muntah , Konjungtivitis (radang
Demam Chikungunya adalah penyakit sejenis virus, yaitu mata), Rasa nyeri otot betis dan punggung,Gejala gejala
virus Chikungunya dan ditularkan lewat nyamuk Aedes diatas akan tampak antara 4 – 9 hari
aegypti. Nyamuk yang sama juga menularkan penyakit
demam berdarah dengue. Ada yang menamainya juga Stadium kedua : Apabila deman dan gejala gejala lain
sebagai demam tulang atau flu tulang. timbul, kemungkinan akan terjadi meningitis ,gejala diatas
antara Minggu ke dua dan keempat
Masa inkubasi dari demam Chikungunya dua sampai empat
hari. Manifestasi penyakit berlangsung tiga sampai 10 hari. b. Penanganan dan Pencegahan
Virus ini termasuk self limiting disease alias hilang dengan Pencegahan:
sendirinya. Namun, rasa nyeri masih tertinggal dalam
· Menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar
hitungan minggu sampai bulan. Demam Chikungunya tidak
terhindar dari tikus
mematikan.
· Mencuci tangan, dengan sabun sebelum makan
b. Rantai penularan · Mencuci tangan, kaki serta bagian tubuh lainnya dengan
sabun setelah bekerja di sawah/ kebun/ sampah/ tanah/
selokan dan tempat tempat yang tercemar lainnya
· Melindungi pekerja yang beresiko tinggi terhadap
Virus ini termasuk self Leptospirosis ( petugas kebersihan, petani, petugas
limiting disease alias hilang pemotong hewan dan lain lain ) dengan menggunakan
dengan sendirinya. Namun, sepatu bot dan sarung tangan.
rasa nyeri masih tertinggal · Menjaga kebersihan lingkungan
dalam hitungan minggu · Menyediakan dan menutup rapat tempat sampah
sampai bulan. · Membersihkan tempat tempat air dan kolam kolam
renang.
Virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini akan
· Menghindari adanya tikus didalam rumah atau gedung.
berkembang biak di dalam tubuh manusia. Virus menyerang
semua usia, baik anak-anak maupun dewasa di daerah · Menghindari pencemaran oleh tikus.
endemis. · Melakukan desinfeksi terhadap tempat tempat tertentu
yang tercemar oleh tikus.
c. Gejala dan Tanda · Meningkatkan penangkapan tikus .
Gejala Klinik :
· Tiba-tiba tubuh terasa demam. Penanganan :
· diikuti dengan linu di persendian. satu gejala yang khas · Segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat, jika
adalah timbulnya rasa pegal-pegal, ngilu, juga timbul Pencegahan: gejala tidak berubah
rasa sakit pada tulang-tulang. · Membasmi sarang · Berikan paracetamol untuk mengatasi demam
nyamuk dengan
d. Penanganan dan Pencegahan melakukan 3 M.
Penanganan : · Jangan menggantung
· Tak ada vaksin maupun obat khusus untuk Chikungunya. baju baju di belakang
· Cukup minum. pintu kamar karena
· Berikan obat penurun panas dan penghilang rasa sakit. nyamuk ini menyenangi
tempat yang gelap dan
· Yang penting cukup istirahat, minum banyak air putih
pengap.
dan makanan bergizi cukup Karbohidrat terutama
· Jika menemukan kasus ,
protein.
segera laporkan ke
· Perbanyak mengkonsumsi buah-buahan segar. Sebaiknya Puskesmas dan aparat
minum jus buah segar. setempat.
4.11
PENYAKIT
62 LEPTOSPIRIS 61
RANTAI PENULARAN, GEJALA BAB 4
BAB 4 DAN PENYEBARAN PENYAKIT PENULARAN,
WABAH GEJALA DAN
4.14 PENYEBARAN PENYAKIT

PMI PMI
Sedangkan, tanda-tanda gawat darurat pada orang dewasa,
dan perlu penanganan darurat di Rumah Sakit antara lain: 8. FLU H1N1 / FLU BABI
· Kesulitan bernapas atau napas pendek-pendek a. Pengertian
· Nyeri atau terasa tekanan pada dada atau perut Flu H1N1 adalah Penyakit ini disebabkan oleh influenza tipe
· Kepala seperti melayang A, dimana penyakit ini berpotensi mewabah rutin pada babi
· Seperti orang bingung dengan frekuensi jumlah kasus cukup tinggi namun jarang
· Muntah-muntah yang hebat atau terus menerus menjadi fatal. Dengan dugaan kemampuan proses penularan
antar manusia ke manusia, virus jenis baru ini memiliki
a. Penanganan dan Pencegahan Gb. rantai kecenderungan potensif menjadi pandemi.
Pencegahan penularan H1N1
· Menjaga perilaku hidup bersih dan sehat Adapun cara penularannya dapat melalui udara serta dapat
· Menghindari kontak dengan orang yang terlihat sakit juga melalui kontak langsung dengan penderita.
· Menutup hidung dan mulut apabila bersin, mencuci
tangan pakai sabun setelah beraktivitas apapun. b. Rantai penularan
· Adakan jarak higienis dengan hewan yang berpotensi Penularan terjadi saat hewan batuk, lendir dari saluran
terjangkit. nafasnya, dan juga aerosol hirupan partikel-partikel yg keluar
dari saluran pernafasan saat bersin.
· Penting untuk diketahui, segera lakukan proses
pemeriksakan kesehatan apabila mengalami gejala flu Wabah adalah istilah umum
untuk menyebut kejadian c. Gejala dan Tanda
apapun guna mendeteksi lebih dini kemungkinan terburuk
tersebarnya penyakit pada Gejala Klinis :
yang ada.
daerah yang luas dan pada Penularan A-H1N1 diperkirakan menyebar seperti flu musiman
Penanganan
banyak orang, maupun biasanya secara rutin yakni melalui batuk dan bersin. Dengan
· Cukup istirahat inkubasi 3 sampai 5 hari, secara umum penyakit ini mirip
· Makan makanan yang bergizi secara teratur. untuk menyebut penyakit
yang menyebar tersebut. dengan influenza (Influenza Like Illness-ILI) dengan gejala
· Suplementasi vitamin atau meningkatkan konsumsi buah- klinis:
buahan yang kaya vitamin juga dapat membantu. Wabah dipelajari dalam
epidemiologi. · demam,
· Pemberian dua obat yang biasa digunakan untuk · batuk pilek,
mengobati flu, Tamiflu dan Relenza · lesu dan letih,
· nyeri tenggorokan,
10. WABAH · napas cepat atau sesak napas,
· terkadang disertai mual, muntah,
Wabah adalah istilah umum untuk menyebut kejadian · diare.
tersebarnya penyakit pada daerah yang luas dan pada banyak
orang, maupun untuk menyebut penyakit yang menyebar Seperti infeksi virus influenza pada umumnya, sebagian
tersebut. Wabah dipelajari dalam epidemiologi. besar infeksi virus A-H1N1 (yang ringan) akan sembuh
dengan sendirinya tanpa bantuan obat-obatan (self-
Dalam epidemiologi, epidemi (dari bahasa Yunani epi- pada + limiting disease).
demos rakyat) adalah penyakit yang timbul sebagai kasus baru
pada suatu populasi tertentu manusia, dalam suatu periode Gejala gejala yang muncul yang bersifat gawat darurat dan
waktu tertentu, dengan laju yang melampaui laju "ekspektasi" perlu penanganan darurat di Rumah Sakit. Pada anak,
(dugaan), yang didasarkan pada pengalaman mutakhir. tanda-tanda gawat darurat tersebut, antara lain:
· Sesak napas atau kesulitan bernapas.
Dengan kata lain, epidemi adalah wabah yang terjadi secara · Warna kulit kebiruan.
lebih cepat daripada yang diduga. Jumlah kasus baru penyakit · Tidak mau minum atau tidak cukup minum.
di dalam suatu populasi dalam periode waktu tertentu disebut · Anak menjadi tidur terus (penurunan kesadaran).
incidence rate (bahasa Inggris; "laju timbulnya penyakit"). · Anak menjadi sangat rewel sehingga tidak mau digendong.
· Gejala flu membaik namun kembali lagi dengan demam
Dalam peraturan yang berlaku di Indonesia, pengertian wabah dan batuk-batuk yang lebih berat.
dapat dikatakan sama dengan epidemi, yaitu "berjangkitnya · Demam dengan merah-merah pada kulit.
suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah
penderitanya meningkat secara nyata melebihi ... keadaan yang
lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat
4.13
FLU H1N1
menimbulkan malapetaka" (UU 4/1984).
64 (FLU BABI) 63
RANTAI PENULARAN, GEJALA BAB 4
BAB 4 DAN PENYEBARAN PENYAKIT PENULARAN,
WABAH GEJALA DAN
4.16 PENYEBARAN PENYAKIT

PMI PMI
Suatu penyakit atau keadaan tidak dapat dikatakan sebagai Periode pada masa Penyakit yang umum Suatu wabah dapat terbatas pada lingkup kecil tertentu
pandemi hanya karena menewaskan banyak orang. Sebagai Pandemi yang terjadi pada laju (disebut outbreak, yaitu serangan penyakit), lingkup yang lebih
contoh, kelas penyakit yang dikenal sebagai kanker Periode Pandemi menurut yang konstan namun luas ("epidemi") atau bahkan lingkup global (pandemi).
menimbulkan angka kematian yang tinggi namun tidak WHO dan Indonesia cukup tinggi pada suatu
digolongkan sebagai pandemi karena tidak ditularkan. populasi disebut sebagai Penyakit yang umum yang terjadi pada laju yang konstan namun
Penyakit yang berpotensi menjadi Pandemik di Indonesia : sebagaimana tabel di bawah endemik. Contoh cukup tinggi pada suatu populasi disebut sebagai endemik.
Flu H5N1, Flu H1N1, dan HIV AIDS ini : penyakit endemik Contoh penyakit endemik adalah malaria di sebagian
adalah malaria di Purworejo. Di tempat seperti itu, sebagian besar populasinya
sebagian Purworejo. Di diduga terjangkit malaria pada suatu waktu dalam masa
Fase Pandemi Fase Respon Pandemi tempat seperti itu, hidupnya.
Definisi menurut WHO sebagian besar
WHO Indonesia populasinya diduga b. Epidemik
terjangkit malaria pada Penentuan suatu kejadian sebagai epidemi dapatlah bersifat
suatu waktu dalam subjektif, sebagian bergantung pada hal-hal apa yang
1 – Tak ada virus baru atau jika masa hidupnya. termasuk dalam "ekspektasi". Karena didasarkan pada
Tidak ada subtipe virus baru pada manusia, "ekspektasi" atau yang dianggap normal, beberapa kasus
ada (di dalam maupun di luar
tetapi terdapat pada hewan dengan risiko timbulnya penyakit-yang-sangat-jarang seperti rabies dapat
Indonesia), memiliki risiko infeksi digolongkan sebagai "epidemi", sementara banyak kasus
1 rendah penularan pada manusia.
yang rendah terhadap manusia. timbulnya penyakit-yang-umum (seperti pilek) tidak
digolongkan sebagai epidemi.

Tidak adanya subtipe virus baru pada Menurut Organisasi Epidemi digolongkan dalam berbagai jenis berdasarkan pada
2 – Virus hewan yang beredar Kesehatan Dunia asal-muasal dan pola penyebarannya. Epidemi dapat
manusia, tetapi terdapat infeksi pada hewan (WHO), suatu
memunculkan risiko besar untuk melibatkan paparan tunggal (sekali), paparan berkali-kali,
dengan risiko tinggi penularan pada pandemi dikatakan maupun paparan terus-menerus terhadap penyebab
2 terjadinya penyakit pada manusia. terjadi bila ketiga
manusia. penyakitnya. Penyakit yang terlibat dapat disebarkan oleh
syarat berikut telah vektor biologis, dari orang ke orang, ataupun dari sumber
3 A – Infeksi pada manusia di terpenuhi: yang sama seperti air yang cemar.
Manusia terinfeksi dengan virus subtipe negara lain, Indonesia tidak · timbulnya
penyakit c. Endemik
baru; tetapi tidak ada penularan manusia ke terkena bersangkutan Berasal dari (dari bahasa Yunani en- di dalam + demos
manusia atau penularan sangat terbatas. 3 B – Kasus virus pada manusia merupakan suatu rakyat) pada suatu populasi jika infeksi tersebut berlangsung
3 hal baru pada
di Indonesia di dalam populasi tersebut tanpa adanya pengaruh dari luar.
populasi Suatu infeksi penyakit dikatakan sebagai endemik bila setiap
Terdapat penularan manusia ke manusia 4/5 A – Klaster dengan penularan bersangkutan, orang yang terinfeksi penyakit tersebut menularkannya
· agen penyebab kepada tepat satu orang lain (secara rata-rata).
pada klaster/kelompok kecil dan terlokalisir dari manusia ke manusia di
penyakit
pada area yang terbatas, yang menunjukkan negara lain, Indonesia tidak menginfeksi Dalam bahasa percakapan, penyakit endemik sering
bahwa virus tidak bisa beradaptasi dengan terkena. manusia dan diartikan sebagai suatu penyakit yang ditemukan pada
menyebabkan daerah tertentu. Sebagai contoh, AIDS sering dikatakan
4 baik terhadap manusia. 4/5 B – Klaster dengan penularan sakit serius, "endemik" di Afrika walaupun kasus AIDS di Afrika masih
Terdapat penularan manusia ke manusia dari manusia ke manusia di · agen penyebab terus meningkat
penyakit
pada klaster/kelompok lebih besar, masih Indonesia (tingkat desa /
menyebar d. Pandemi
terlokalisir; virus mulai beradaptasi ke kecamatan / kabupaten / kota) dengan mudah Suatu pandemi (dari bahasa Yunani pan semua + demos
5 manusia tetapi belum efektif. dan rakyat) atau epidemi global atau wabah global merupakan
berkelanjutan terjangkitnya penyakit menular pada banyak orang dalam
Penularan yang meningkat dan pada manusia. daerah geografi yang luas.
berkelanjutan pada manusia, virus sudah 6 – wabah pandemi
6 efektif menular antar manusia. 4.15
WABAH
66 65
RANTAI PENULARAN, GEJALA BAB 4
BAB 4 DAN PENYEBARAN PENYAKIT PENULARAN,
WABAH GEJALA DAN
4.18 PENYEBARAN PENYAKIT

PMI PMI
Anrisipasi terjadinya Pandemi:
· Melakukan sosialisasi bahaya pandemik.
· Respon cepat dan kerja sama pasien dalam melaporkan
status kesehatannya saat menunjukkan gejala terutama
kurang dari 3 hari.
· menjaga sanitasi, higenis, meningkatkan sistem
kekebalan tubuh.
· Menjaga perilaku hidup bersih dan sehat.
· Menghindari kontak dengan orang yang terlihat sakit.
· Menutup hidung dan mulut apabila bersin, mencuci
tangan pakai sabun setelah beraktivitas apapun.

Langkah-langkah pada saat Pandemi


·Kasus dirujuk dan diisolasi di RS rujukan.
·Kontak dikarantina ( karantina rumah untuk kasus yang
ditemukan di masyarakat dan karantina di asrama
karantina untuk kasus yang ditemukan di
bandara/pelabuhan), diberi profilaksis dan dipantau
selama 10 hari sejak kontak terakhir dengan kasus.
·Memakai pakaian pelindung dan alat proteksi diri apabila
keluar dari rumah.

4.17
WABAH
68 67
BAB 5 PERAWATAN LANSIA PMI

TIPOLOGI
LANSIA

1. PENGERTIAN 5.2
Gerontologi beral dari kata Geros (lanjut usia), dan logos (ilmu).
Jadi gerontology adalah ilmu yang mempelajari tentang proses
penuaan dan masalah yg akan terjadi pada lansia (Kozier, 1987),
sedangkan Geriatri berasal dari kata Geros (lanjut usia) dan
eatrie (kesehatan). Geriatri merupakan cabang ilmu dari
gerontology, yang artinya cabang ilmu kedokteran yg berfokus pd
penyakit yg timbul pd lansia (Black dan Jacob, 1997). Gb. Perubahan kerangan
tubuh menjelang lansia.
Batasan lansia menurut WHO :
a. Middle age : 45 -59 Tahun
b. Elderly : 60 -70 Tahun
c. Old ( lansia ) : 75 – 90 Tahun
d. Very Old : > 90 Tahun

Tujuan perawatan lansia


a. mempertahankan derajat kesehatan lansia.
b. Memelihara kondisi kesehatan dengan aktivitas fisik dan
mental.
c. Mencari upaya semaksimal mungkin agar lansia memelihara
kemandirian secara maksimal.
d. Dapat tetap memberikan bantuan dan pehatian penuh
terhadap lansia dalam kondisi apapun.

2. TIPOLOGI LANSIA

Beberapa tipe pada lansia tergantung pada karakter, pengalaman


hidup, lingkungan, kondisi fisik, mental, social dan ekonominya.
Antara lain :
a. Arif bijaksana. PMI
Kaya pengalaman, dapat menyesuaikan diri pada perubahan
zaman, bersikap ramah, rendah hati, ramah, dermawan, dan
menjadi panutan.
b. Tipe mandiri
Mengganti kegiatannya yang hilang dengan yang baru, selektif
dalam mencari pekerjaan, tidak bergantung kepada orang
lain.
c. Tipe tidak puas
Konflik lahir dan bathin menentang proses penuaan sehingga
menjadi pemarah, tidak sabar, mudah tersinggung,
BAB 5
pengkritik, dan banyak menuntut.
d. Tipe pasrah
Menerima dan menunggu nasib baik, ringan kaki, melakukan
pekerjaan apa adanya dan konsep” habis gelap terbitlah
terang”.
PERAWATAN LANSIA
Tipe lain dari lansia adalah
e. Tipe bingung Tipe optimis, tipe
Kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder, konstruktif, tipe dependen (
menyesali diri, pasif, dan acuh tak acuh. kebergantungan ), tipe
pemarah dan tipe serius
serta tipe putus asa.

70 69
BAB 5 PERAWATAN LANSIA BAB 5
PERUBAHAN PERAWATAN
5.4 PADA LANSIA LANSIA

PMI PMI
4. PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA 3. MITOS-MITOS PADA LANSIA
LANSIA 3
Menurut Sheira Saul, 1974. Dalam (nugroho, 200 ) motos-mitos
Perubahan yang terjadi pada lansia meliputi, perubahan fisik, seputar lansia antara lain sebagai berikut.
social, dan psikologis.
a. Mitos kedamaian dan ketenangan
a. Perubahan fisik Adanya anggapan bahwa para lansia dapat santai menikmati
· Sel: Jumlah berkurang, cairan tubuh menurun, hidup, hasil kerja dan jerih payahnya di masa muda. Berbagai
keseimbangan protein menurun, dan mengalami pengecilan guncangan kehidupan seakan-akan sudah berhasil dilewati.
sel otak. Kenyataan nya : sering ditemuai lansia yang mengalami stress
· Persyarafan: Lamban dalam merespon, kurang sensitif karena kemiskinan dan berbagai keluhan serta penderitaan
terhadap sentuhan. karena penyakit.
· Sistem pendengaran: Penumpukan kotoran telinga,
b. Mitos konservatif dan kemunduran
pengecilan membran timpani, pendengaran berkurang.
Konservatif berarti kolot, mempertahankan kebiasaan, tradisi
· Sistem penglihatan: Kehilangan respon terhadap cahaya,
dan keadaan yang berlaku.
susah melihat dalam kegelapan, sulit membeakan warna,
menurunnya jarak pandang. Tahukan anda? Adanya anggapan bahwa para lansia tidak kreatif, menolak
Adanya anggapan bahwa inovasi, berorientasi kemasa silam, kembali kemasa kanak-
· Sistem kardiovaskuler: katup jantung menebal dan kaku, para lansia tidak kreatif, kanak, sulit berubah, keras kepala dan cerewet.
kemampuan jantung memompa darah menurun, tekanan menolak inovasi, Kenyataannya : tidak semua lansia bersikap dan mempunyai
darah meningkat. berorientasi kemasa silam, pikiran demikian.
· Gastrointestinal: Kehilangan gigi geligi, indra pengecap Perubahan yang kembali kemasa kanak-
menurun, sensitifitas rasa lapar menurun, peristaltic terjadi pada lansia kanak, sulit berubah, keras c. Mitos berpenyakitan
menurun, konstipasi. meliputi, perubahan Ada anggapan bahwa masa tua di pandang sebagai masa
kepala dan cerewet.
· Urin: Ginjal mengecil, aliran darah ke ginjal menurun, fisik, social, dan degenerasi biologis yang disertai berbagai penyakit.
Kenyataannya : tidak semua
kemampuan mengonsentrasi urin menurun ( beser ). psikologis. Kenyataannya tidak semua lansia berpenyakitan.
· Vagina: selaput lender mongering sehingga pengeluaran lansia bersikap dan
lender menurun. mempunyai pikiran
d. Mitos senilitas ( pikun )
· Sistem kulit: Kulit keriput akibat kehilangan jaringan demikian.
Adanya anggapan bahwa para lansia sudah pikun.
lemak, permukaan kulit kasar dan bersisik, menurunnya Kenyataannya : tidak semua lansia pikun, banyak yang masih
respon terhadap trauma, pertumbuhan kuku lambat, kuku cerdas dan bermanfaat bagi masyarakat.
jari keras dan rapuh.
· Muskuluskeletal ( persyrafan ) : Pergerakan terbatas, otot e. Mitos tidak jatuh cinta
kram, tremor, tulang rapuh. Adanya anggapan bahwa para lansia sudah tidak lagi jatuh
· Respirasi: Otot pernapasan kehilangan kekuatan dan kaku, cinta dan bergairah kepada lawan jenis.
menarik napas berat, berkurangnya kemampuan batuk. Kenyataannya, perasaan dan emosi setiap orang berubah
sepanjang masa serta perasaan cinta tidak berhenti karena
b. Perubahan Sosial menjadi tua.
· Peran: single parent, post power syndrome.
· Keluarga: kesendirian, kehampaan. f. Mitos aseksualitas
· Teman: muncul perasaan kapan akan meninggal ketika Adanya anggapan bahwa para lansia hubungan seks menurun.
lansia lain meninggal dunia. Minat, dorongan, gairah, kebutuhan dan daya seks berkurang.
· Abuse: kekerasan berbentuk verbal ( di bentak ), dan non Kenyataannya, kehidupan seks para lansia normal-normal saja
verbal ( di cubit, tidak diberi makan). dan tetap bergairah, hal ini dibuktikan dengan banyaknya
· Ekonomi: kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lansia yang ditinggal mati oleh pasangannya, namun masih ada
cocok bagi lansia. rencana ingin menikah lagi.
· Rekreasi: untuk ketenangan bathin.
· Keamanan: jatuh, terpeleset. Mitos-mitos diatas harus disadari oleh siapapun yang merawat
·
·
Agama: melaksanakan iadah.
Panti jompo: merasa di buang atau diasingkan.
5.3
MITOS-MITOS
para lansia, karena banyak kondisi lansia yang sesuai dengan
mitos tersebut dan sebagian lagi tidak mengalaminya.

72 PADA LANSIA 71
BAB 5 PERAWATAN LANSIA BAB 5
DEFINISI PERAWATAN
5.4 OPERASIONAL LANSIA

PMI PMI

6. MASALAH FISIK YANG SERING DIHADAPI OLEH c. Perubahan Psykologi


LANSIA 3 Perubahan pada lansia meliputi Short Term Memory, frustasi,
kesepian, takut kehilangan kebebasan, takut menghadapi
kematian, perubahan keinginan, depresi dan kecemasan.
a. Mudah jatuh Perubahan pola hidup karena status ekonomi yang terancam,
· Faktor intrinsic: mencari teman baru, merasakan kebahagiaan yang telah
- Gangguan jantung atau sirkulasi darah. dilakukan oleh lansia tersebut.
- Gangguan system syaraf.
- Gangguan system anggota gerak. Menjadi tua bukanlah suatu penyakit, atau sakit tetapi suatu
- Pengaruh obat- obatan yang dipakai. proses perubahan dimana kepekaan bertambah atau batas
- Gangguan penglihatan. Menjadi tua bukanlah suatu
kemampuan beradaptasi menjadi berkurang.
- Gangguan psikolois. penyakit, atau sakit tetapi
suatu proses perubahan
· Faktor ekstrinsik: Secara umum para lansia akan mengalami 13 macam
dimana kepekaan
- Cahaya ruangan kurang terang. gangguan, atau biasa di sebut dengan rumus 13 i. Antara lain :
bertambah atau batas
- Lingkungan yang asing bagi lansia. · Immobilisasi.
kemampuan beradaptasi
- Lantai yang licin. · Instabilitas (mudah jatuh)
menjadi berkurang.
- Pemakaian alas kaki yang tidak pas. · Intelektualitas terganggu (dimensia)
· Isolasi (depresi).
b. Mudah lelah
· Inkontinensia (beser).
· Faktor psikologis;
Perasaan bosan, keletihan atau perasaan depresi. · Impotensi.
· Gangguan organis; · Imunodefisiensi (berkurangny ketahanan tubuh)
Perubahan pada tulang (osteoporosis), gangguan · Infeksi.
pencernaan, ganguan metabolisme, gangguan ginjal, · Impaksi (konstipasi).
gangguan system peredaran darah. · Iatrogenesis (kesalahan diagnosis)
· Pengaruh obat-obatan; · Insomnia (susah tidur)
- Obat penenang. · Inaniation (malnutrisi)
- Obat jantung. Tahukan anda? · Impairment of (gangguan pada): penglihatan, pendengaran,
pengecapan, penciuman, komunikasi, dan integritas kulit.
c. Nyeri dada
Disebabkan karena:
· Penyakit jantung. masalah penuaan juga
· Pecahnya pembuluh darah jantung (aorta). menyebabkan bebera 5.PROSES PENUAAN
· Gangguan pada system alat pernapasan. pagangguan/masalah,
diantaranya:
Tahap dewasa merupakan tahap dimana tubuh mencapai titik
d. Sesak napas - mudah jatuh
perkembangan yang maksimal. Setelah itu tubuh mulai menyusut
Disebabkan karena: - mudah lelah
diakibatkan karena berkurangnya jumlah sel-sel yang ada di
· Kelelahan jantung. - dada nyeri
- napas menjadi sesak dalam tubuh. Sebagai akibatnya, tubuh juga akan mengalami
· Berat badan berlebihan.
penurunan fungsi secara perlahan-lahan. Hal itu yang kita sebut
· Anemia. sebagai proses penuaan.
selain itu juga, faktor
lansia juga biasanya
menyebabkan susah
tidur/frekuensi tidur Faktor-faktor yang mempengaruhi proses penuaan:
berkurang. a. Hereditas (Keturunan).
b. Nutrisi (makanan).
c. Status kesehatan.
d. Pengalaman hidup.

5.5
PROSES
e. Lingkungan.
f. Stress.

74 PENUAAN 73
BAB 5 PERAWATAN LANSIA BAB 5
KESEGARAN JASMANI PERAWATAN
5.8 BAGI LANSIA LANSIA

PMI PMI
8. KESEGARAN JASMANI BAGI LANSIA 7. DECUBITUS
3
a. Pengertian:
Decubitus merupakan suatu keadaan dimana timbul luka baru
Kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk
akibat penekanan yang terlalu lama pada bagian- bagian tubuh
melaksanakan tugas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan
tertentu.
dan masih memiliki cadangan tenaga untuk menikmati waktu
senggangnya dengan baik. Untuk memperoleh kesegaran
Penyebab terjadi decubitus:
jasmani yang baik harus melatih semua komponen dasar
· Adanya tekanan terlalu lama pada permukaan kulit
kesegaran jasmani yang terdiri dari :
· Kebersihan yang kurang.
· Ketahanan jantung, peredaran darah dan pernapasan.
· Kulit yang selalu lembab.
· Ketahanan otot.
· Kurang gizi.
· Kekuatan otot serta kelenturan tubuh.
· Sering terjadi gesekan.
b. Manfaat · Tulang pasien terjepit dengan alas.
Manfaat kesegaran jasmani dapat dirasakansecara fisiologis,
psikologis, dan social. Lokasi terjadinya decubitus :
1. Pada posisi tidur terlentang:
· Manfaat fisiologis;
- Mengatur kadar gula darah. · Kepala bagian belakang.
- Meningkatan kualitas dan kuantitas tidur. · Pada bagian tulang belikat.
- Meningkatkan kekuatan otot rangka. · Daerah bokong dan tumit.
- Meningkatkan kelenturan.
- Meningkatkan keseimbangan gerak. 2. Posisi tidur miring :
·Manfaat psikologis; · Telinga.
- Membantu memberi perasaan santai. · Bahu.
- Membantu mengurangi kecemasan. Kesegaran jasmani adalah · Siku.
- Meningkatkan perasaan senang. kemampuan seseorang · Tulang panggul.
- Meningkatkan kesehatan jiwa. untuk melaksanakan tugas · Lutut dan mata kaki.
sehari-hari tanpa mengalami
·Manfaat social;
kelelahan dan masih Decubitus terjadi pada pasien :
- Membantu pemberdayaan sosial lanjut.
memiliki cadangan tenaga · Lumpuh / berbaring terus menerus.
- Meningkatkan hubungan kesetiakawanan social.
untuk menikmati waktu
- Meningkatkan kegiatan antar generasi. · Peredaran darahnya kurang baik.
senggangnya dengan baik.
· Terlalu gemuk.
c. Prinsif program latihan · Terlalu kurus.
· Membantu tubuh agar tetap bergerak atau berfungsi. · Gizi kurang.
· Menaikkan kemampuan daya tahan tubuh.
· Mencegah terjadinya cedera.
· Mengurangi atau menghambat proses penuaan. Merencanakan makanan lansia
Decubitus merupakan
· Porsi kecil tapi sering
suatu keadaan dimana
Ketentuan latihan fisik meliputu hal-hal seagai berikut : · Banyak minum dan kurangi garam
timbul luka baru akibat
· Harus di senangi dan bervariasi. penekanan yang terlalu · Makan makanan yang mudah di cerna,hindari makanan terlalu
· Disesuaikan dengan kondisi kesehatan. lama pada bagian- bagian manis, gorengan, beri makanan lunak, susu, buah / sari buah.
· Bersifat aerobic yaitu berlangsung lama dan berulang- tubuh tertentu. · Batasi minum kopi / teh.
ulang. Contoh jalankaki, jogging, bersepeda,berenang.
· Dosis latihan fisik:
- Lama latihan minimal 15- 45 menit secara continu
- Frekuensi latihan 3-4 kali/minggu (belum termasuk
pemanasan dan pendinginan)
- Intensits latihan: 60-80% denyut nadi maksimal. Dimana
denyut nadi maksimal = 220-usia 5.7
DECUBITUS
76 75
BAB 5 PERAWATAN LANSIA BAB 5
KESEHATAN JASMANI PERAWATAN
5.10 BAGI LANSIA LANSIA

PMI PMI
e. Macam-macam olahraga atau latihan fisik yang baik bagi lansia ·Pada awal latihan lakukan dahulu pemanasan, peregangan
3 kemudian latihan inti. Pada akhir latihan lakukan
Beberapa contoh olah raga atau latihan fisik yang dapat pendinginan dan peregangan lagi.
dilakukan oleh lansia untuk meningkatkan dan memelihara ·Sebelum latihan, minum terlebih dahulu untuk
kebugaran, kesegaran, kelenturan fisik antara lain: menggantikan keringat yang hilang. Bila memungkinkan,
· Pekerjaan dan berkebun. minumlah air sebelum, selama dan sesudah berlatih.
· Berjalan- jalan. ·Latihan dilakukan minimal 2 jam setelah makan agar tidak
· Jalan cepat. mengganggu pencernaan.
· Renang. ·Awasi latihan agar tidak terjadi cedera.
· Bersepeda. ·Lakukan latihan secara lambat, tidak boleh menyentak.
· Senam. ·Waktu latihan sebaiknya pagi dan sore hari yang dilakukan
di luar gedung.
Latihan fisik yang mebahayakan lansia: ·Landasan latihan tidak terlalu keras.
Latihan fisik bertujuan untuk meningkatkan kesehatan tubuh,
namun tidak semua latihan fisik baik dilakukan oleh lansia. d. Teknik dan cara berlatih
Ada beberapa macam gerakan yang dianggap membahayakan Teknik dan cara berlatih yang dilakukan terbagi dalam tiga
antara lain: segmen yaitu:
· Sit- up dengan kaki lurus.
· Meraih ibu jari kaki. ·Pemanasan (Warming Up)
Gerakan umum yang melibatkan otot dan sendi yang
· Mengangkat dua kaki secara bersamaan dalam posisi tidur
dilakukan secara lambat dan hati-hati. Pemanasan
terlentang.
dilakukan bersama dengan peregangan. Lamany akira- kira
· Melengkungkan punggung. Sehabis latihan inti perlu 8-10 menit. Pemanasan dilakukan untuk mengurangi
dilakukan gerakan umum cedera dan mempersiapkan sel-sel tubuh agar dapat turut
yang ringan sampai tubuh serta dalam proses metabolisme yang meningkat.
kembali normal yang
ditandai dengan pulihnya ·Latihan Inti
denyut nadi dan terhentinya Gerakan senam dilakukan berurutan dan dapat diiringi
keringat. Dilakukan selama dengan musik yang disesuaikan dengan gerakan. Gerakan
8-10 menit. latihan seperti: fleksi-ekstensi, adduksi-abduksi,
endorotasi-eksorotasi, sirkumduksi.

·Pendinginan
Sehabis latihan inti perlu dilakukan gerakan umum yang
ringan sampai tubuh kembali normal yang ditandai dengan
pulihnya denyut nadi dan terhentinya keringat. Dilakukan
selama 8-10 menit.

Ada beberapa macam


gerakan yang dianggap
membahayakan antara lain:
· Sit- up dengan kaki lurus.
· Meraih ibu jari kaki.
· Mengangkat dua kaki
secara bersamaan dalam
posisi tidur terlentang.
· Melengkungkan
punggung. 5.9
KESEHATAN JASMANI
78 BAGI LANSIA 77
BAB 6 PERAWATAN BALITA PMI

1. BEBERAPA KEADAAN PADA BAYI


6.2
a. Nadi Merawat seorang bayi
±140 denyutan per menit pada waktu lahir memerlukan ketelitian dan
perhatian yang lebih besar,
b. Pernapasan karena seorang bayi belum
±33-40 gerakan per menit dapat mengemukakan
pendapatnya.
c. B.a.b
3 – 4 kali dalam waktu 24 jam pada bulan pertama. B.a.b
yang pertama warnanya hitam dan agak lengket, akan
berubah menjadi lembek kekuning-kuningan bila dibayi mulai
menetek.

d. Berat Badan
Seorang bayi rata-rata mempunyai berat badan sektiar 3 kg
waktu lahir. Dalam waktu beberapa hari ia akan kehilangan
berat sampai 300 gram, tapi dalam waktu 2 minggu
diharapkan berat badannya akan kembali seperti pada waktu
dilahirkan

e. Kulit
pada waktu lahir, biasanya kulit bayi diliput lemak putih
kekuning-kuningan, warna kulitnya merah muda.

f. Pengelihatan
Baru mampu pada awal bulan ke 2 , 9

g. Pendengaran
Baru mampu pada awal bulan ke 4
PERAWATAN BALITA
h. Tidur
Pada bulan pertama bayi tidur 18 – 22 jam sehari. Kalau
basah atau haus/lapar ia akan terbangun dan menangis BAB 6
i. Makanan
Makanan terbaik adalah Air Susu Ibu (ASI), yang akan
membuat bayi tumbuh baik dan sehat. Bila ASI kurang, maka
dokter akan menambah dengan susu buatan. Kini banyak
susu buatan dijual di toko, tapi tidak semua bayi cocok bila
meminumnya.

Bila bayi mencret/diare setelah minum suatu jenis susu


buatan, maka perlu ditanyakan kepada dokter apakah
mungkin jenis susu tersebut tak dapat diberikan kepada bayi
tersebut.

j. Pemeriksaan
Pada usia 2 minggu bayi sebaiknya dibawa ke dokter atau
bidan untuk diperiksa berat badannya dan apakah pusar
keadaannya baik. Juga untuk menerima nasihat mengenai
pertumbuhan bayi, kekebalan dan makanan tambahan. PMI
80 79
BAB 6
BAB 6 PERAWATAN BALITA PERAWATAN
PERKEMBANGAN BAYI BALITA
6.4 USIA 0-2 TAHUN

PMI PMI
g. Umur 18 bulan 2. PERKEMBANGAN USIA 0-2 TAHUN
· Dapat berjalan lebih mantap.
· Dapat berlari dengan perlahan-lahan dan hati-hati. a. Umur 0 – 3 bulan:
· Dapat naik/turu tangga dengan dipegang satu tangan. · Refleks menghisap jari/puting susu
· Dapat menarik dan mendorong mainan yang beroda. · Terkejut jika mendengear suara keras
· Sambil berjalan dapat membawa boneka besar. · Refleks memegang bila telapak disentuh dengan jari
· Mulai senang melihat buku bergambar. · Bila bayi diangkat hingga ”berdiri” pada alas yang keras,
ia akan melangkah seperti berjalan.
h. Umur 2 tahun
· Dapat lari, jongkok, naik meja/kursi dan dapat turun gb. perkembangan b. Umur 3 bulan
sendiri. bayi dari usia 0-2 tahun. · Dalam sikap telentang bayi menyepak-nyepak tungkai
· Naik turun, tangga dengan berpegang pada pinggirian (sumber: internet) dengan kuat bergantian.
tangga. · Telapak tangan sudah sering dalam keadaan terbuka
· Duduk di atas sepeda roda tiga, tapi belom dapat · Bayi telah dapat menggerakkan dan membawa ke dua
mengayuh dengan pedal. tangannya ke atas dada, dagu/mulut.
· Bila ditelungkupkan, bayi mengangkat kepala dan dada
dari atas dan bertopang pada lengan bawah
· Bila didirikan pada permukaan yang keras, tungkai masih
melengkung dan kaki belum dapat menahan berat badan

c. Umur 6 bulan
· Mengangkat kepala
· Mengangkat tungkai dan memegang kakinya
· Membalikkan badan dari telentang ke telungkup atau
sebaliknya
· Waktu telungkup, kepala dan dada dapat diangkat tinggi,
ditopang oleh lengan yang lurus dan telapak tangan
terbuka
· Bila didudukan kepala dan punggung sudah tegak
· Bila didirikan pada permukaan yang keras, tungkai dapat
menahan berat dan lurus.

d. Umur 9 bulan
· Bayi dapat duduk sendiri 10 – 15 menit
· Bayi dapat berdiri sambil berpegangan pada meja, kursi
atau box
· Bayi mulai memegang/mengambil benda kecil dengan
menjepitnya di antara ibu jari dan telunjuk.

e. Umur 12 bulan
· Dapat duduk, merangkak dan berjalan dengan dituntun
pada satu tangan.
· Memegang/mengambil benda kecil dengan sempurna.

f. Umur 15 bulan
· Dapat berjalan sendiri dengan langkah gontai/belum
seimbang.

6.3
PERKEMBANGAN
·
·
Dapat merangkak naik tangga.
Dapat menyusun menara yang terdiri dari 2 kubus.

82 USIA 0-2 TAHUN 81


BAB 6
BAB 6 PERAWATAN BALITA PERAWATAN
PENYAKIT BALITA
6.4 KAKI GAJAH

PMI PMI
·Baju/popok bayi dibuka dan dimasukkan ke dalam 3. PERAWATAN BAYI
kerangjang pakaian kotor. Bila bayi telah b.a.b.
dibersihkan dulu bokongnya dengan kapas basah, agar air a. Memandikan Bayi:
mandi tetap bersih. Di daerah panas bayi dimandikan pagi dan sore, di daerah
·Waslap yang satu lagi diberi sabun lalu sabunilah leher, pegunungan cukup sekali sehari misalnya sore saja.
ketiak, badan, sela pada dan sela bokong bayi sehingga Sebaiknya ditentukan waktu mandi, agar tidak seorangpun
seluruh tubuh rata disabuni. dapat mengganggu pelaksaan tugas ini.
·Peganglah leher bayi dengan tangan kiri di antara ibu jari
dan jari telunjuk, jari tengah domasukkan ke sela ketiak, Peralatan:
jari lain di punggung bayi. · 1 Handuk
·Tangan kanan memegang kaki dengan jari telunjuk di Di daerah panas bayi
· 2 Waslap
antaranya, secara perlahan-lahan bayi dimasukkan ke dimandikan pagi dan sore,
di daerah pegunungan cukup · Ember/baskom berisi air hangat kuku
dalam baskom yang berisi air hangat-hangat kuku. · Pakaian untuk ganti
sekali sehari misalnya sore
·Setelah di dalam baskom. Tangan kiri tetap pada leher, · Sabun
saja. Sebaiknya ditentukan
kaki bayi dilepaskan, lalu tangan kanan membersihkan · Bedak
waktu mandi, agar tidak
badan bayi dengan waslap. · Alkohol, iodinepovidon dan kasa untuk kompres (untuk
seorangpun dapat
·Bagian punggung dibersihkan dengan mengganti tangan mengganggu pelaksaan bayi yang belum lepas tali pusarnya)
kiri, dan bayi dengan bagian muka bersandar pada lengan tugas ini.
kanan pelaku. Pelaksanaan:
·Jangan mandikan bayi terlalu lama. Selesai mandi, bayi · Cuci tangan dan pakai celemek
diletakkan kembali di atas meja yang telah dialas handuk · Pintu dan jendela ditutup
tersebut. · Bayi diangkat dari tempat tidur
·Keringkat bayi dengan handuk, jangan lupa mengeringkan Caranya:
sela-sela dan lipatan badan, lalu taburi bedak/talk tipis- Tangan kiri/kanan memegang pergelangan kaki dengan
tipis. jari telunjuk diantaranya, tangan lain dimasukkan
·Telinga dan hidung dibersihkan dengan kapas pembersih, melalui kuduk memegang ketiak sehingga jari relunjuk
rambut disisir. dan ibu jari mengait ketiak. Sambil menopang bayi,
·Bila kuku panjang, digunting rata. Atau dapat dipakaikan gbr. memandikan bayi: angkatlah bayi perlahan-lahan lalu dipindahkan ke dalam
sarung tangan. gendongan.
·Bayi dubungkus dengan selimut, caranya: Selimut · Bayi diletakkan di atas meja bayi, yang diberi alas kain
diletakkan secara diagonal dan bayi diletakkan lurus di perlak dan handuk
atasnya. Bagian kanan, kiri dan kaki dilipat ke dalam, · Dengan kapan depper dan air matang (dalam baskom),
kalau perlu juga bagian kepala. mata diseka dari bagian dalam ke luar.
·Sementara tempat tidur bayi dibereskan, bayi diletakkan · Muka bayi dicuci dengan waslap tanpa memakai sabun
di atas tempat tidur ibunya. · Muka dikeringkan dengan 1 sudut dari handuk
·Bila kain perlak kotor diseka dengan waslap, dikeringkan · Tangan pelaku diberi sabun, dengan gerakan memutar
dan diberi talk. kepala disabuni (harus hati-hati karen tekuk tulang
·Setelah selesai, bayi diletakkan di tempat tidurnya dan tengah/fontanel msih belim bersambungan sehinga masih
kamar dirapihkan, buka pintu dan jendela. Buka celemek terlihat denyutan pembuluh darah). Dapat juga bayi
dan cuci tangan. diangkat secara ”football-hold dan dengan tangan yang
lain kita mencuci kepalanya di atas ember mandi.
b. Mengganti Popok · Keringkan kepala bayi di atas meja juga dengan gerakan
· Pada umumnya setiap kali bayi BAB atau BAK, popok memutar
diganti, tetapi janganlah mengganggu ketenangan bayi. · Bila ada kotoran yang melekat pada kulit kepala, maka
· Bila bayi tertidur dengan BAK, tidaklah perlu tergesa- kepala digosok dengan baby oil dan dibiarkan semalam,
gesa mengganti popok, kecuali BAB. biasanya kotoran akan lepas. Jika tidak, maka perlu
· Setiap mengganti popok, bokong bayi harus dicuci dengan ditanyakan kepada dokter.
air hangat-hangat kuku, kemudian dikeringkan dan
dibedaki tipis-tipis. 6.5
PERAWATAN
84 BAYI 83
BAB 6
BAB 6 PERAWATAN BALITA PERAWATAN
MAKANAN BALITA
6.8 BAYI

PMI PMI
·Pengelolaan ASI Catatan: Bila menggunakan a. Membersihkan hidung dan telinga bayi
ASI yang sudah diperas dapat disimpan dalam botol atau perawatan tali pusat terbuka · Bersihkan lubang hidung atau telinga yang biasa terlihat
gelas yang tertutup dan dibeli label waktu pengambilan (tanpa menggunakan alkohol atau dengan kapas atau cotton bud yang sudah basah.
povidoniodium) cukup bersihkan · Bersihkan bagian terluar telinga atau hidung yang bisa
·Penyimpanan ASI: dengan air bersih dan dikeringkan
dilihat dengan kapas atau cotton bud yang sudah basah.
- Sesuai suhu lingkungan 6- 8 jam dengan handuk, kemudian
pakaikan popok.
- Almari es atau pendingin 2 hari b. Merawat tali pusat
- Dalam freezer suhu 18- 20 derajat celcius sampai 6 Tujuan:
bulan · Menjaga tali pusat tetap bersih dan kering
· Mencegah terjadinya infeksi
·Cara pemberian ASI peras:
- Hangatkan ASI pada suhu tubuh Peralatan:
- Jangan masak ASI, cukup direndam menggunakan · Alkohol 70 %
baskom yang berisi air hangat · Kasa steril
- Berikan ASI untuk bayi melalui sendok · Bengkok
- Sisa ASI tidak boleh diberikan lagi karena sudah
· Povidoniodin
terkontaminasi atau tercemar
· Handuk
b. Pemberian Makanan Pendamping ASI
Pelaksanaan
Yang terbaik ASI diberikan pada bayi sampai usia 2 tahun.
Sedangkan makanan pendamping ASI diberikan setelah bayi · Cuci tangan, memakai APD (alat pelindung diri)
berumur 6 bulan. · Buka pembungkus tali pusat dengan hati- hati
· Usia 6-7 bulan : · Kaji adanya bau, warna dan keadaan kulit sekitar tali
- ASI tetap diberikan kepada bayi. pusat
- Pada umur 6 bulan, keadaan alat pencernaan bayi · Celupkan kasa pada cairan yang dianjurkan (alcohol atau
sudah semakin kua, sehingga bayi mulai povidoniodine)
diperkenalkan dengan makanan pengganti ASI lumat. · Bersihkan sekeliling tali pusat bagian bawah yang
- Bubur susu 1 kali perhari. berhubungan dengan kulit
- Sari buah 1-2 kali per hari. · Bungkus tali pusat dengan kasa steril
· Usia 7-8 bulan:
- ASI tetap diberikan kepada bayi. Yang terbaik ASI diberikan ASI eksklusif merupakan
- Bubur susu 3-4 kali per hari. pada bayi sampai usia 2 pemberian air susu ibu 5. MAKANAN BAYI
- Nasi tim 1 kali. tahun. Sedangkan makanan secara murni (tanpa
- Bubur atau biskuit 1-2 kali. pendamping ASI diberikan makanan tambahan lain a. ASI Eksklusif
· setelah bayi berumur 6 atau pengganti air susu ibu)
Usia 9- 12 bulan: · Merupakan pemberian air susu ibu secara murni (tanpa
bulan. sejak bayi lahir sampai usia
- Bayi mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga makanan tambahan lain atau pengganti air susu ibu)
secara bertahap. 6 bulan. sejak bayi lahir sampai usia 6 bulan.
- Berikan makanan selingan yang bernilai gizi tinggi
seperti bubur kacang hijau, atau buah. ·Manfaat ASI:
- ASI tetap diberikan kepada bayi. - Mudah dicerna dan diserap oleh bayi
- Bubur susu 2 kali sehari. - Mengandung zat penangkal penyakit
- Nasi tim agak kasar 1 kali. - Mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi
- Buah atau biskuit 2 kali. - Mengurangi terjadinya alergi
· Usia lebih dari 12- 24 bulan: - Meningkatkan hubungan kasih sayang antara ibu dan
- ASI tetap diberikan kepada bayi. bayi
- Pemberian makanan pengganti ASI atau makanan - Praktis (kapan dan dimana saja dapat diberikan) dan
keluarga sekurang- kurangnya 3 kali sehari dengan ekonomis
porsi separuh makanan orang dewasa. - Menjarangkan kehamilan
- Bubur susu 1 kali sehari.
- Nasi tim biasa atau nasi dengan lauk pauk 1 kali.
- Buah atau biskuit 2 kali.
6.7
MAKANAN
86 BAYI 85
BAB 6
BAB 6 PERAWATAN BALITA PERAWATAN
GEJALA RISIKO BALITA
6.10 TINGGI PADA BAYI

PMI PMI

6. GEJALA RISIKO TINGGI PADA BAYI 5. IMUNISASI


a. Hipotermi Imunisasi merupakan suatu cara untuk memberikan kekebalan
Suhu bayi dibawah 36 derajat Celcius. Ditandai dengan: pada seseorang terhadap suatu penyakit yang terjadi, sebagai
- Kulit bayi tampak biru dan teraba dingin akibat dari pemberian melalui mulut/penyuntikan kuman
- Nangis merintih. penyebab penyakit yang telah dilemahkan/mati sehingga tubuh
- Tidak mau menetek. dirangsang untuk membentuk zat penolakannya.

Pencegahan hipotermi: Dengan memberi imunisasi teratur sesuai jadwal maka dalam
- Jaga kehangatan lingkungan bayi. tubuh akan bertambah zat penolak penyakit tertentu, sehingga
- Suhu ruangan 28-30 derajat celcius. risiko untuk mendapat penyakit tersebut diperkecil.
- Segera keringkan bayi setelah selesai BAB atau BAK.
- Memandikan bayi pertama dilakukan 6 jam setelah lahir Macam imunisasi
dengan suhu tubuh stabil (36-37, 5 derajat celcius). · BCG : Mencegah penyakit TBC
· DPT : Mencegah penyakit difteri, pertusis
Penanganan: (batuk rejan)
Hangatkan bayi: dan tetanus.
· Dekap oleh ibu. ·Polio : Mencegah penyakit poliomyelitis
· Dengan selimut. ·Campak : Mencegah penyakit campak
· Penyinaran dengan lampu. ·Hepatitis B : Mencegah penyakit Hipatitis B
· Rujuk ke fasilitas kesehatan kesehatan.
Jadwa l Pemberian im unisasi :
Vak sin Pemberian Interval U mum K eterangan
b. Hipertermi
BC G 1 X - 0 - 11 bln
Suhu bayi diatas 37, 5 derajat celcius. Ditandai dengan:
DPT
· Kulit teraba hangat dan merah. 3 X 4 m inggu 2 - 11 bln
· Bayi rewel.
** len gkapi sem u a
· Tidak mau menetek. PO LIO 3 X 4 m inggu pe m be rian vaksin
· Gejala lebih lanjut (kejang). 2 - 11 bln
OPV I. II. III s ebelum us ia 1 tah un
Pencegahan: HEPATITIS
- Beri ASI sesuai kebutuhan. 3 X 0 - 11 bln
B
- Jangan membedong bayi terlalu kencang. HB I. II. III
- Jangan menyelimuti bayi dgn selimut yang tebal. CAMPAK
1 X 9 - 11 bln
Penanganan:
- Berikan ASI sesering mungkin.
- Longgarkan pakaian bayi. Tempat Mendapatkan Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI)
- Atur suhu ruangan. Imunisasi · DPT : kadang bayi panas, namun akan sembuh
- Kompres bayi dengan air hangat/bayi dilap dengan · Posyandu dalam 1-2 hari
handuk yang dibasahi dengan air hangat. · Puskesmas · Polio : Tidak ada efek samping
- Rujuk ke fasilitas kesehatan.
· Puskesmas pembantu · Hepatitis B : tidak ada efek samping
· Puskesmas keliling · Campak : tidak ada efek samping
c. Hiperbilirubin (kuning) · BCG : 2 minggu setelah suntikan akan timbul
Ditandai dengan: · Bidan di Desa
pembengkakan kecil dan merah ditempat suntikan. Setelah
- Seluruh permukaan kulit terlihat kuning. · RS Pemerintah dan
2- 3 minggu menjadi abses (nanah0 koreng) kecil yang
- Tanda kekuningan terlihat tiga hari setelah lahir. Swasta
menjadi luka. Luka akan sembuh sendiri dan meninggalkan
- Bayi tidak mau menetek. · Rumah Bersalin
bekas luka parut kecil.
- Bayi kurang aktif.
- Demam.
- Urin berwarna gelap.
6.9
- Feces berwarna pucat. IMUNISASI
88 87
BAB 7 PERAWATAN ODHA PMI

1. PENGERTIAN 7.2
HIV adalah Human Imuno - Defisiensi Virus dalam bahasa
Indonesia berarti virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh
manusia dan dapat menimbulkan AIDS. HIV tergolong kelompok
retrovirus yaitu kelompok virus yang mampu mengkopi-cetak
materi genetik dirinya ke dalam sel-sel yang ditumpanginya

PMI
A I D S adalah Human Immunodeficiency Virus (HIV). AIDS :
kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan
tubuh oleh HIV.

A CQUIRED (didapat, bukan keturunan)


I MMUNE (sistem kekebalan tubuh)
D EFICIENCY (tidak berfungsi dengan baik)
S YNDROME (memiliki banyak gejala)
BAB 7
2. SEJARAH HIV
§Januari 1983, Dr. Luc Montagnier dkk (Institut Pasteur
PERAWATAN ODHA SEARCH
Perancis) mengisolasi virus dari kelenjar getah bening. A I D S a da lah Human
Dinamakan Lymphadenopathy Associated Virus (LAV). Immunodeficiency Virus
§Juli 1984, Dr. Robert Gallo dari Lembaga Kanker Nasional (HIV). AIDS : kumpulan
(NIC-Amerika) menemukan virus dari ODHA. Dinamakan gejala penyakit akibat
Human T-Lymphocytic Virus tipe III (HTLV III). menurunnya sistem
§Ilmuwan lain, J. Levy juga menemukan virus penyebab AIDS, kekebalan tubuh oleh HIV.
dinamakan AIDS Related Virus (ARV).
§Akhir Mei 1986, Komisi Taksonomi Internasional sepakat
memberi nama Human Immunodeficiency Virus (HIV).

92 91
BAB 7
BAB 7 PERAWATAN ODHA PERAWATAN
PENULARAN ODHA
7.4 HIV/AIDS

PMI PMI
Asal-usul AIDS
4. FAKTOR PENULARAN AIDS Seseorang yang terinfeksi § Tidak diketahui persis darimana dan kapan tepatnya
HIV tidak langsung sakit, HIV/AIDS muncul.
baru diketahui setelah § Berdasarkan pemeriksaan, darah tertua yang terinfeksi HIV
a. Hubungan seks dengan banyak pasangan (vaginal, anal, oral) di Amerika adalah darah tahun 1969.
bertahun-tahun melalui tes
dan tidak gunakan kondom. § Di Afrika, darah tahun 1959.
laboratorium (tes darah),
b. Memakai jarum suntik/tato bekas pakai orang lain § Akhir 1970-an, diperkirakan HIV sudah berkembang dan
masa ini biasanya disebut
c. Pemakai narkoba suntikan dimana jarumnya tidak steril. meluas di daerah Sub Sahara Afrika.
dengan masa tanpa gejala.
d. Menerima transfusi darah yang terinfeksi HIV § Semua ilmuwan setuju bahwa kasus pertama AIDS adalah
Umur penderita ini dapat
e. Bayi dari ibu yang positif HIV. laporan Gottlietb dkk di Los Angeles pada 5 Juni 1981.
diperpanjang dengan
mengkonsumsi makan
Seseorang yang terinfeksi HIV tidak langsung sakit, baru diketahui HIV/AIDS di Indonesia
makanan yang bergizi, kerja
setelah bertahun-tahun melalui tes laboratorium (tes darah), § 1983, berita tidak resmi menyatakan sedikitnya 3 kasus AIDS
dan istirahat (tidur)
masa ini biasanya disebut dengan masa tanpa gejala. Umur di Jakarta.
seimbang, olahraga teratur
penderita ini dapat diperpanjang dengan mengkonsumsi makan § 1987, kasus AIDS resmi pertama dilaporkan pada seorang
dan terukur, serta
makanan yang bergizi, kerja dan istirahat (tidur) seimbang, turis asing di Bali.
menghindari rokok,
olahraga teratur dan terukur, serta menghindari rokok, narkoba, § Hingga April 1999, tercatat 671 kasus HIV+ dan 238 kasus
narkoba, alkohol, dan stres.
alkohol, dan stres. AIDS (total HIV/AIDS = 855).
§ Pemerintah memperkirakan sekitar 90.000 hingga 130.000
Bagaimana virus HIV dapat menjadi AIDS orang telah terinfeksi HIV pada akhir tahun 2002.
§ Virus HIV à sel darah putih (sel CD4) à bajak sel à jadikan § Pada tahun 2003, diperkirakan akan terdapat sekitar 80.000
pabrik miliaran tiruan virus à tiruan virus HIV tinggalkan sel infeksi baru.
CD4 à masuk ke sel CD4 yg lain
§ Sel CD4 yg ditinggalkan à rusak / mati à sistem kekebalan Fenomena Gunung Es.
tubuh ¯ à mudah terserang penyakit Bagian es yang muncul di permukaan air hanyalah sebagian kecil
jika dibandingkan dengan bagian es yang terletak di bawah
permukaan air. Menurut WHO, di negara-negara yang belum
Infeksi Oportunistik atau biasa disebut dengan infeksi penyerta
melakukan tes HIV secara merata (karena tidak mau secara sukarela
§ Kandidiasis (jamur) di mulut, kerongkongan, vagina atau sebab lainnya) maka untuk setiap kasus HIV positif yang
§ Sitomegalovirus à kebutaan terdeteksi dianggap terdapat 100 orang yang sudah terinfeksi HIV
§ Herpes simpleks di mulut, kelamin tetapi belum terdeteksi.
§ Mycobacterium Avium Complex (MAC) à demam kambuhan, Virus HIV ada di darah,
rasa sakit menyeluruh, gangguan cerna, berat badan turun air mani (sperma), 3. PENULARAN HIV
drastis. Gb. penularan HIV/AIDS cairan vagina, air susu
§ Pneumonia Pneumocystis Carinii (PCP) ibu (ASI). Virus HIV Virus HIV ada di darah, air mani (sperma), cairan vagina, air susu
§ Toksoplasmosis : infeksi protozoa otak dapat menular melalui ibu (ASI). Virus HIV dapat menular melalui hubungan seksual baik
§ Tuberkulosis Paru à Meningitis TB hubungan seksual baik homo maupun hetero seksual, melalui darah dan produk darah
homo maupun hetero tercemar HIV (misalnya transfusi darah), Penggunaan alat tusuk
seksual, melalui darah yang tercemar HIV (alat suntik, tindik, tato, dll), Penularan ibu
dan produk darah ke bayi yang dikandungnya, sewaktu persalinan maupun sewaktu
tercemar HIV (misalnya menyusui.
transfusi darah),
Penggunaan alat tusuk Mencegah Penularan HIV/AIDS
yang tercemar HIV (alat § Tidak melakukan hubungan seks (abstinensi).
suntik, tindik, tato, dll), § Tidak berganti-ganti pasangan seks (monogami) dan saling
Penularan ibu ke bayi setia.
yang dikandungnya, § Tidak melakukan hubungan seks berisiko (harus selalu
sewaktu persalinan menggunakan kondom).
maupun sewaktu § Tidak saling bertukar-pakai jarum suntik (atau alat-alat lain
menyusui. yang kontak dengan cairan tubuh) dengan orang lain.
§ Semua alat yang menembus kulit dan darah (jarum suntik,

7.3
PENULARAN
jarum tato, atau pisau cukur) harus disterilisasi dengan cara
yang benar.

94 HIV/AIDS 93
BAB 7
BAB 7 PERAWATAN ODHA PERAWATAN
PERMASALAHAN ODHA
7.6 ODHA

PMI PMI
c. Nyeri pada tenggorolan dan mulut Perawatan ODHA di rumah 5. PERAWATAN ODHA
AIDS dapat menyebabkan rasa nyeri pada mulut, gumpalan merupakan kelanjutan dari
putih pada lidah, nyeri pada tenggorokan sehingga sulit perawatan di rumah sakit Perawatan ODHA di rumah merupakan kelanjutan dari
menelan dan luka pada bibir: karena ODHA sangat perawatan di rumah sakit karena ODHA sangat memerlukan
§ Berkumurlah dengan air hangat dicampur dengan obat memerlukan dukungan dukungan Keluarga, HIV tidak menular dalam pergaulan biasa,
kumur atau air garam. Keluarga, HIV tidak menular banyak ODHA yang masih mampu mengurus dirinya, tidak
§ Jika timbul gumpalan putih di mulut, hisaplah air jeruk dalam pergaulan biasa, memerlukan peralatan khusus yang digunakan dalam merawat
lemon, bila masih tetap minumlah fluconasol. banyak ODHA yang masih ODHA di rumah.
§ Makanlah makanan yang lunak/bubur atau dicairkan. mampu mengurus dirinya,
§ Gunakan larutan gentian violet untuk luka pada bibir. tidak memerlukan peralatan Beberapa hal yg perlu diperhatikan untuk kenyamanan ODHA
§ Gunakan obat-obatan topikal yang bersifat menyejukan. khusus yang digunakan § Kamar tidur: diusahakan memenuhi syarat kesehatan, seperti
§ Harus tetap menyikat gigi dan lidah dengan bulu sikat dalam merawat ODHA di mempunyai ventilasi dan cahaya yg baik, nyaman tdk bising,
yang lembut. rumah. tdk jauh dari km. mandi, tdk dilantai atas.
§ Tempat tidur: tidak terlalu tinggi, kasur, bantal, guling dan
d. Rasa Sakit selimut.
AIDS dapat menimbulkan rasa sakit atau luka yang § Kamar mandi, tidak jauh, pembuangan yang baik, lantai
kronis/menahun dan rasa gelisah : tidak licin, selalu bersih, kloset berfungsi baik.
§ Jika menyerang orang dewasa, maka minumlah 2 tablet § Peralatan makan: tidak perlu dibedakan dan tidak mudah
aspirin atau asam mefenamat 250 – 500 mmg setiap 4 pecah.
jam § Pakaian: enak dipakai, baju tidur/piyama/kimono/celana
§ Gunakan obat-obatan topikal yg dpt mengurangi rasa pendek dan T-shirt.
sakit § Barang pribadi: gunting kuku, pasta gigi dan sikat gigi,
§ Jika berbaring, maka ubahlah posisi ODHA secara teratur. tempat pakaian kotor.
§ Jika terdapat pembengkakan, maka tinggikan kedua § Peralatan tambahan: cairan pencuci hama, penyegar
tungkai. ruangan, AC/Kipas angin, sisir, kotak P3K, dll.
§ Gosok dan pijat secara lembut, ajak bercakap-cakap, § Sikap dan dukungan keluarga: sikap yang wajar, kehangatan
bantulah ODHA merubah posisi tidur (untuk keluarga keluarga, tidak menjaga jarak, suasana rumah tidak murung.
ODHA)
6. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI ODHA
e. Rasa letih, lesu dan lemah
ODHA sering merasa letih, lesu dan lemah, yang perlu a. Gizi/nutrisi yang perlu diketahui oleh keluarga ODHA
dilakukan ODHA : § Jauhkan ODHA dari masakan yang berbau tajam atau
§ Beristirahatlah sesering mungkin (± 6 jam sehari). menyengat.
§ Cari cara agar aktivitas mudah dikerjakan. § Siapkan sedikit makanan kesukaannya.
§ Upayakan agar terus menghirup udara segar. § Perhatikan adanya dehidrasi (kekurangan cairan).
§ Perhatikan dan waspadai tanda-tanda seperti: rasa haus,
Apa yg perlu dikerjakan oleh Keluarga ODHA : lemas, bibir kering, kulit keriput, dll.
§ Jika ODHA tidak bisa bangun : gerakan lengan dan § Tambahkan suplemen multivitamin
tungkai secara lembut (terapi), miringkan, telungkupkan § Sediakan air minum yang cukup
beberapa jam sekali b. Gangguan pada kulit
§ Bantulah ODHA bila akan BAB, BAK dll. Para ODHA sering menderita ruam yg kronis atau luka
terbuka pada kulit.
Para ODHA sering § Jika terkena diare, cucilah tangan dengan sabun dan air
AIDS dapat menyeba bkan menderita ruam yg
rasa nyeri pada mulut, hangat setelah BAB.
kronis atau luka § Untuk luka terbuka, cucilah dengan air, pertahankan luka
gumpalan putih pada lidah, terbuka pada kulit.
nyeri pada tenggorokan agar tetap kering (gunakan larutan gentian violet).
sehingga sulit menelan dan § Pada kasus ruam gunakan obat topikal.
luka pada bibir § Bila kulit ODHA kering maka berikan pelembab.
Jika terjadi herpes zoster beri obat Ancyclovir/ scanovir.
7.5
§
§ Pakailah alat perlindungan diri (APD).
PERAWATAN
ODHA 95
96
BAB 7
BAB 7 PERAWATAN ODHA PERAWATAN
PENGOBATAN ODHA
7.8 HIV/AIDS

PMI PMI
f. Demam
7. PENGOBATAN HIV/AIDS ODHA sering mengalami demam yang hilang timbul.
§ Basahi badan dengan air sejuk atau diseka.
Pengobatan HIV dan AIDS menggunakan obat Antiretroviral § Pada orang dewasa, dianjurkan minum 2 tablet aspirin
atau parasetamol 500 mmg (4 jam sekali).
(ARV)/Terapai ARV.
§ Minum lebih banyak dari biasanya.
a. Manfaat Terapi ARV :
§ Gunakan kompres untuk mengurangi demam.
· Mengurangi angka kesakitan dan kematian karena § Jika ODHA merasa lemah, bantulah membalikan badan.
HIV&AIDS dapat ditekan. § Usahakan ODHA tetap bersih dan kering.
· Menurunkan jumlah virus. Pengobatan H IV dan AIDS § Waspadai adanya dehidrasi.
· Meningkatkan kekebalan tubuh. menggunakan obat § Jika 3 hari demam tidak turun, segera bawa ke Rumah
· Mengurangi resiko penularan. Ant iretroviral (ARV )/Terapai Sakit.
· Penyakit oportunistik (penyerta) menjadi lebih mudah ARV
diatasi. g. Diare Kronis
· Infeksi oportunistik menjadi lebih jarang ditemukan. ODHA kadang terkena diare yang sulit sembuh
§ Minum lebih banyak dari biasanya
b. Persiapan Penggunaan : § Teruskan dengan makanan yang padat
Setelah ditentukan kapan menggunakan ARV maka perlu § Basahai dan kemudian keringkan kulit didaerah dubur
pertimbangkan: § Gunakan popok/diapers
§ Manfaat bagi ODHA. § Waspadai timbulnya dehidrasi
§ Pertimbangan biaya.
§ Kesiapan petugas Kesehatan. h. Batuk dan sukar bernafas
§ Kepatuhan minum obat. ODHA sering terkena infeksi paru-paru, batuk kronis, atau
§ Kesinambungan obat ARV. sukar bernapas maka yang harus dikerjakan :
§ Pemantauan hasil pengobatan. § Jika dewasa, minumlah 2 tablet aspirin atau paracetamol
§ Efek samping. (500 mmg 4 jam sekali).
§ Minum lebih banyak cairan.
c. Saat mulai menggunakan ARV § Gerakkan dan balikkan badan secara teratur.
Indikasi pemberian ARV : § Dudukkan bila mungkin.
§ Gejala : didasarkan pada prediksi bahwa 15 % HIV positif, § Tutuplah mulut ketika batuk.
akan menjadi AIDS dalam 3 tahun. § Jika infeksi paru-paru menyerang bawalah ke RS.
§ Vira Load > 55.000/mm3. § Jika mungkin sediakan tabung oksigen.
§ CD4 < 200 /mm3.
§ Pemberian ARV juga bertujuan untuk menurunkan kadar i. Rasa bingung
VL dan menaikkan kadar CD4 . Efek samping yang ODHA mungkin menjadi pelupa, linglung, dan bingung, maka
dialami oleh ODHA § Pindahkan benda-benda yang membahayakan atau mudah
d. Efek samping setelah Jika ODHA tidak pecah.
Dapat berupa reaksi alergi gatal-gatal, bercak merah pada meminum obat ARV mau menerima § Bantu/bimbing ODHA ketika berjalan.
bantuan terapi, § Jangan meninggalkan ODHA sendirian.
kulit atau merah. Efek samping jangka pendek : mual,
maka libatkan § Jauhkan obat-obatan dari jangkauan ODHA.
muntah, mencret, sakit kepala, lesu, dan susah tidur (terjadi
setelah minum ARV). organisasi sosial
yang menangani j. Rasa Takut, gelisah dan depresi
ODHA ODHA yang kronis akan merasakan berbagai gejolak, marah,
AZT Anemia sedih dan takut, yang perlu dilakukan keluarga :
§ Dengarkan keluhan ODHA.
3 TC Mu al § Biarkan ODHA tahu dan menyadari yang dirasakan adalah
d4T (stavu dine) Pan kreat itis suatu hal yang normal.
§ Jika ODHA menginginkan bantuan perawatan yang
Nevirapine Ale rgi, gan gguan fun gsi h ati profesional, maka bantulah.
§ Bercakap-cakaplah (diskusi) dengan orang yang
Efa viren z
Ne fina vir
G an ggu an fun gsi ha ti
Mu al, diare
7.7
PERMASALAHAN
§
dipercaya.
Perlu bimbingan tokoh agama untuk memberikan
dukungan spiritual.
ODHA 97
98

Anda mungkin juga menyukai