Oleh :
201810110311230
LABORATORIUM HUKUM
FAKULTAS HUKUM
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. DASAR PEMIKIRAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara. Perguruan Tinggi merupakan satuan penyelenggaraan pendidikan
tinggi sebagai tingkat lanjut dari jenjang pendidikan menengah di jalur pendidikan
formal. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi
Pasal 1 ayat 1, menyatakan bahwa :
1
Magang dapat dilakukan di instansi Pemerintahan, Swasta, atau Kantor Praktisi
Hukum. Maka kelompok kami memilih untuk magang di Kejaksaan Negeri Kabupaten
Malang karena ingin banyak belajar pengetahuan dan kemampuan tentang Kejaksaan
Negeri. Kami ingin mengetahui segala permasalahan hukum, tugas dan kewenangan
Kejaksaan Negeri dalam menuntut, mengawasi, menyidik, melengkapi, mencegah, dan
menyelesaikan perkara dibidang perdata, pidana, maupun bidang ketertiban dan
ketentraman umum.
B. TUJUAN MAGANG
1. Mahasiswa mengetahui dan memahami tugas dan wewenang Kejaksaan sesuai
dengan Pasal 30 ayat (1) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 Tentang Kejaksaan
Republik Indonesia.
2. Mahasiswa mengetahui dan memahami fungsi dan kewenangan Kejaksaan Negeri
Kabupaten Malang.
3. Mahasiswa mengetahui dan memahami peran kejaksaan dalam bidang keamanan dan
ketertiban umum dalam Pasal 30 ayat (3) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004
Tentang Kejaksaan Republik Indonesia.
4. Mahasiswa mengetahui dan memahami tata cara pembuatan dokumendokumen
hukum yang dibuat oleh penuntut umum dalam perkara pidana.
5. Mahasiswa mengetahui dan memahami tata cara pemberian pertimbangan hukum
kepada instansi pemerintah oleh Kejaksaan Negeri Kabupaten Malang.
C. TARGET MAGANG
a. Mahasiswa mengetahui dan memahami tentang proses penuntutan;
b. Mahasiswa mengetahui dan memahami tentang pelaksanaan penetapan hakim dan
putusan pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap;
c. Mahasiswa mengetahui dan memahami pengawasan terhadap pelaksanaan putusan
pidana bersyarat, pengawasan, dan keputusan lepas bersyarat;
d. Mahasiswa mengetahui dan memahami tahapan penyidikan terhadap tindak pidana
tertentu yaitu tindak pidana korupsi;
e. Mahasiswa mengetahui dan memahami proses pelengkapan berkas perkara tertentu
dalam tahapan penuntutan.
2
Alamat Instansi : Jl. JaksaAgung Suprapto No. 1, Cepokomulyo, Kec. Kepanjen,
Malang, Jawa Timur 65163 2.
2. Waktu Pelaksanaan Magang akan dilaksanakan :
Waktu : Juli – Selesai Magang dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Malang selama kurang lebih 30 hari kerja dengan asumsi
jam kerja dihitung 8 – 10 jam kerja perhari. Mahasiswa Peserta Magang minimal
telah menempuh Magang selama 240 jam kerja.
3
BAB II
KEGIATAN MAGANG
Minggu Pertama
4
(BA23) dan membuat surat pernyataan
kesanggupan membayar denda atau tidak
(D2).
Jumlah jam yang diperoleh selama 1 minggu kerja adalah 40 jam.
Minggu Kedua
5
Minggu Ketiga
6
(D2).
Jumlah jam yang diperoleh selama 1 minggu kerja adalah 32 jam.
Minggu Keempat
Selasa, 17
2 - Libur -
Agustus 2021
Mengantarkan surat panggilan terhadap
08.00-12.00
Rabu, 18 Agustus terdakwa kerumah Ketua Rt/Rw setempat.
3 ISHOMA 8 Jam
2021 Memeriksa kembali berkas-berkas Putusan
13.00-16.00
yang belum lengkap dilengkapi.
4 Kamis, 19 08.00-12.00 Mengisi kelengkapan berkas Putusan serta 8 Jam
Agustus 2021 ISHOMA membuat Kartu Perkara Tindak Pidana (P53).
13.00-16.00 Membuat surat Pemusnahan Barang Bukti
(BA23) dan membuat surat pernyataan
kesanggupan membayar denda atau tidak
(D2).
Mengantarkan Surat Perintah Dimulainya
7
Penyidikan (SPDP) ke jaksa.
Melanjutkan kegiatan melengkapi berkas-
berkas Putusan serta membuat Kartu Perkara
08.00-16.00 Tindak Pidana (P53).
Jum’at, 20
5 ISHOMA Membuat surat Pemusnahan Barang Bukti 8 jam
Agustus 2021
13.00-16.00 (BA23) dan membuat surat pernyataan
kesanggupan membayar denda atau tidak
(D2).
Jumlah jam yang diperoleh selama 1 minggu kerja adalah 32 jam.
Minggu Kelima
8
Penuntut Umum Segera Setelah Putusan)
ISHOMA Membantu Jaksa membuat berkas P-44
2021
13.00-16.00 (Laporan Jaksa Penuntut Umum Segera
Setelah Putusan).
Mengisi kelengkapan berkas Putusan serta
08.00-12.00 membuat Kartu Perkara Tindak Pidana (P53).
Kamis, 26 ISHOMA Membuat surat Pemusnahan Barang Bukti
4 8 Jam
Agustus 2021 13.00-16.00 (BA23) dan membuat surat pernyataan
kesanggupan membayar denda atau tidak
(D2).
Melanjutkan kegiatan melengkapi berkas-
berkas Putusan serta membuat Kartu Perkara
Tindak Pidana (P53).
08.00-16.00 Membuat surat Pemusnahan Barang Bukti
Jum’at, 27
5 ISHOMA (BA23) dan membuat surat pernyataan 8 jam
Agustus 2021
13.00-16.00 kesanggupan membayar denda atau tidak
(D2).
Mengantarkan surat panggilan terhadap
terdakwa kepada ketua RT/Rw setempat.
Jumlah jam yang diperoleh selama 1 minggu kerja adalah 40 jam.
Minggu Keenam
10
(SPDP) ke jaksa.
11
dalam melengkapi berkas putusan yaitu membuat surat Pemusnahan Barang Bukti
(BA23) dan membuat surat Pernyatan kesanggupan membayar denda atau tidak (D2).
12
Uraian Kegiatan Harian Magang Minggu Ketiga
Hari ke-11 (sebelas)
Hari Senin tanggal 09 Agstus 2021 saya dan teman-teman melaukan diskusi dengan
bagian pembinaan Kejaksaan Negeri Kabupaten Malang untuk diadakan pemindahan
bidang. Selanjutnya saya di tempatkan kembali di bidang Pidana Umum (PIDUM),
setelah itu kami melakukan diskusi dengan staff di bidang Tindak Pidana Umum terkait
tentang proses penuntutan.
13
Hari Senin tanggal 16 Agutus 2021 saya dan teman melaukan diskusi dengan bagian
pembinaan Kejaksaan Negeri kepanjen untuk tidak lagi melakukan pemindahan bidang
dan tetap di bidangnya masing-masing. Selanjutnya kami melakukan diskusi dengan staff
di bidang Tindak Pidana Umum terkait pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana
bersyarat, pengawasan, dan keputusan lepas bersyarat.
14
Barang Bukti (BA23) dan membuat surat pernyataan kesanggupan membayar denda atau
tidak (D2).
15
Haari senin tanggal 30 Agustus 2021 saya mendapatkan tugas kembali untuk mengisi
kelengkapan berkas Putusan serta membuat Kartu Perkara Tindak Pidana (P53),
membuat surat Pemusnahan Barang Bukti (BA23) dan membuat surat pernyataan
kesanggupan membayar denda atau tidak (D2).
16
Hari senin tanggal 06 September 2021 saya mendapat tugas untuk mengantarkan surat
Pengiriman tersangka dan barang bukti (PTB), surat Penetapan Perpanjangan Penahanan
(PPP), dan Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP) ke jaksa.
BAB III
17
adalah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersyarat, putusan pidana
pengawasan dan keputusan lepas bersyarat.
Selain itu, wewenang jaksa sebagai eksekutor terhadap pidana bersyarat diatur
dalam SEMA Nomor 7 Tahun 1985. Selain sebagai eksekutor, jaksa memiliki tugas
untuk mengawasi dan mengamati pelaksanaan eksekusi. Pengawasan serta pengamatan
ini harus dilakukan secara terus menerus dan dapat di pertanggung jawabkan. Secara
berkala jaksa wajib dan bertanggung jawab untuk melaporkan hasil pengawasan dan
pengamatannya baik kepada Kepala Kejaksaan serta Hakim. Hal ini agar terwujud suatu
upaya pengawasan dan pengamatan terhadap putusan pidana bersyarat yang lebih baik.
Selain melakukan pengawasan jaksa juga wajib menyerahkan terpidana bersyarat,
hal ini dapat dilihat dalam Pasal 37 ayat (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 31 tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan
Pemasyarakatan dinyatakan bahwa dalam hal putusan hakim memutuskan pidana
bersyarat, wajib latihan kerja sebagai pengganti pidana denda, atau pengembalian anak
kepada orang tua atau wali, Jaksa wajib menyerahkan Terpidana dan anak yang
bersangkutan kepada BAPAS.
Di dalam Pasal 6 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 12 tahun 1995 tentang
Pemasyarakatan, dikatakan bahwa terhadap terpidana bersyarat dilakukan pembimbingan
oleh Balai Pemasyarakatan (BAPAS). Pembimbingan BAPAS dilakukan terhadap:
a. Terpidana bersyarat;
b. Narapidana, anak pidana, dan anak Negara yang mendapatkan pembebasan bersyarat
atau cuti menjelang bebas;
c. Anak Negara yang berdasarkan putusan pengadilan, pembinaannya diserahkan
kepada orang tua asuh atau badan sosial;
d. Anak Negara yang berdasarkan putusan Keputusan Menteri atau pejabat di
lingkungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang ditunjuk pengadilan,
bimbingannya diserahkan kepada orang tua asuh atau badan sosial;
e. Anak Negara yang berdasarkan putusan pengadilan, bimbingannya dikembalikan
kepada orang tua atau walinya.
Dalam penanganan sebuah tindak pidana, jaksa memiliki peran yang cukup penting,
yakni dimulai dari proses penuntutan, pembuktian, pelaksanaan putusan pidana, sampai
pada pengawasan pidana bersyarat.
18
Umum, dinyatakan belum lengkap atau kurang memenuhi peryaratan formil dan atau
materil, maka berkas
2. perkara dikirim kembali oleh Penuntut Umum kepada Penyidik, untuk dilengkapi
disertai petunjuk dari Penuntut Umum kepada Penyidik.
Setelah berkas perkara dinyatakan lengkap dan penyerahan tersangka dan barang bukti
oleh penyidik kepada Penuntut Umum, maka Penuntut Umum akan menyusun surat
dakwaaan (tahap Penuntutan), kemudian Penuntut Umum melimpahkan perkara tersebut
ke Pengadilan untuk disidangkan dan diputus oleh Pengadilan (Tahap Pemeriksaan
Persidangan).
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Laporan Akhir Magang ini kami buat dengan harapan dapat memberikan gambaran
singkat dan jelas tentang Laporan kami dalam kurun waktu 6 Minggu di Kejaksaan
Negeri Kabupaten Malang. Kegiatan Magang ini merupakan wadah bagi mahasiswa
untuk mengenal dunia kerja atau lingkungan kerja, karena terkadang teori berbeda
dengan praktiknya pada pekerjaan, disinilah arti sebenarnya magang, yaitu tempat bagi
mahasiswa untuk mempersatukan dua hal yang berbeda yaitu praktik dan teori, di tempat
magang inilah mahasiswa dapat mengaplikasikan segala teori yang telah didapat di
bangku kuliah. Selain itu kami dapat mengasah keterampilan dalam hal komunikasi dan
bekerja sama dengan para pegawai dan staff serta mendapat banyak pengalaman, ilmu,
dan wawasan yang diperoleh selama magang.
Hambatan
Pandemi Covid-19 yang masih marak saat kami melaksanakan magang dengan
diberlakukannya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). PPKM ini
dilakukan untuk membatasi interaksi, pertemuan antara orang dengan orang dan
kelompok dengan kelompok, yang diharapkan dapat mengurangi penularan COVID-19.
Sehingga dalam pelaksanaan magang kami pun kurang maksimal dalam mendapatkan
tugas.
19
Saran
Untuk kedepannya tetap mempertahankan kualitas baik instansi seperti yang telah
diberikan kepada mahasiswa magang karena banyak ilmu yang dapat diambil dari
kegiatan tersebut.
Lampiran
20
21