Anda di halaman 1dari 8

TAHAPAN PRA PENUNTUTAN DALAM PROSES PENYELESAIAN

PERKARA PIDANA

LAPORAN KERJA PRAKTEK

KEJAKSAAN NEGERI KLATEN

Periode 13 Januari 2020 s.d. 7 Februari 2020

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat

Ujian Penulisan Hukum Program Sarjana (S1) Hukum

Oleh :

ADILVI BUDI PRADOTO

NIM 11000117120091

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2019
LEMBAR PENGESAHAN

(TAHAPAN PRA PENUNTUTAN DALAM PROSES PENYELESAIAN

PERKARA PIDANA)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

KEJAKSAAN NEGERI KLATEN

Periode 13 Januari 2020 s.d. 7 Februari 2020

Oleh :

ADILVI BUDI PRADOTO

NIM 11000117120091

Menyetujui,

Pembimbing Kerja Praktek

Aby Maulana S.H.

NIP 199101102014031002
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas rahmatNya, penulis

dapat melakukan Kerja Praktek dan penulisan laporan dengan lancar. Penulis

memperoleh bantuan moril dan materiil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini

penulis menyampaikan terima kasih kepada kedua orang tua penulis yang telah

memberikan segala pengorbanannya, doa yang tak henti-hentinya, motivasi, saran

dan dukungan baik moril dan materiil dalam kehidupan penulis, juga saya

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Retno Saraswati S.H.,M.Hum. selaku Dekan Fakultas Hukum

UNDIP

2. Edi Utama S.H.,M.H. selaku Kepala Kejaksaan Negeri Klaten

3. Adi Nugraha S.H. selaku Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Klaten

4. Aby Maulana S.H. selaku pembimbing

5. Seluruh staf pidum Kejaksaan Negeri Klaten

6. Kedua orang tua

7. Teman-teman Kerja Praktek di Kejaksaan Negeri Klaten

Semoga laporan kerja praktek ini dapat berguna bagi pembaca pada umumnya

dan bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan. Penulis menyadari bahwa laporan

kerja praktek ini masih jauh dari kesempurnaan, kritik dan saran untuk

meningkatkan kualitas laporan praktek ini sangat penulis harapkan.

Semarang,…..Februari 2020
Abstrak

Kejaksaan sebagai penuntut umum dengan Kepolisian sebagai penyidik harusnya


memiliki suatu hubungan koordinasi yang cukup baik. Penyelesaian suatu perkara
tindak pidana sesuai dengan prosedur yang termuat dalam KUHAP. Akan tetapi
pihak Kejaksaan sendiri mempunyai masalah dengan tunggakan-tunggakan
perkara yang belum atau yang tidak dapat terselesaikan tersebut paling banyak
ditemukan pada tahap prapenuntutan. Disharmonisasi antara Kepolisian dan
Kejaksaan dapat terjadi karena keterbatasan personil dari penyidik untuk
melakukan pencarian atas diri tersangka saat mengalami kesulitan dan
membutuhkan waktu yang tidak singkat. Permasalahannya yaitu tentang
“Bagaimanakah penyelesaian perkara pidana pada tahap prapenuntutan di
Kejaksaan Negeri Klaten dan “Hambatan-hambatan yang ada di Kejaksaan Negeri
Kisaran dan solusinya. Berdasarkan tinjauan umum dapat dipahami bahwa
penyelesaian Perkara Pidana pada tahap Prapenuntutan sering kali terjadi adanya
bolak-balik berkas antara penyidik ke penuntut umum, untuk itu pihak aparat
penegak hukum mengambil langkah-langkah untuk dapat menyelesaikan perkara
tersebut dengan cara apabila berkas perkara telah masuk, maka Jaksa yang
ditunjuk sebagai peneliti melakukan penelitian terhadap berkas perkara. Bila
berkas perkara telah memenuhi syarat formil maupun materil, Jaksa akan
menyatakan berkas perkara telah lengkap (P-21), akan tetapi bila ada yang belum
lengkap, Jaksa akan memberitahukan kepada penyidik dengan surat (P-18) dan
selanjutnya petunjuk dengan surat (P-19). Hambatan-hambatan yang terdapat
dalam penyelesaian perkara pidana pada tahap prapenuntutan banyak ditemukan
dari segi Undang-Undang, aparat penegak Hukum, dan Hambatan dari Budaya
Hukum
Kata Kunci :
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

ABSTRAK

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Kerja Praktek

D. Manfaat Kerja Praktek

E. Metodologi Kerja Praktek

F. Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Kerja Praktek

D. Manfaat Kerja Praktek

E. Metodologi Kerja Praktek

F. Sistematika Penulisan

Secara umum Laporan Kerja Praktek yang disusun meliputi 3 bagian yaitu

bagian awal, bagian isi dan bagian akhir dengan sistematika sebagai berikut:

1. Bagian Awal

a. Halaman Judul (cover)

b. Halaman Judul

c. Halaman Pengesahan

d. Kata Pengantar

e. Abstrak – maksimal 200 kata dengan kata kunci

f. Daftar Isi

2. Bagian Isi

a. Bab I Pendahuluan

Berisikan Latar Belakang; Rumusan Masalah; Tujuan Kerja Praktek;

Manfaat Kerja Praktek; Metodologi Kerja Praktek; Sistematika

Penulisan.

b. Bab II Gambaran Umum


Bab ini menjelaskan tentang gambaran secara keseluruhan dari lokasi

kerja praktek yang menyangkut visi, misi, struktur organisasi, Sistem

kerja internal dan hal-hal lain yang lebih menjelaskan permasalahan

yang akan dibahas pada obyek yang diteliti, yang isinya lebih

ditekankan kepada gambaran umum objek Kerja Praktek yang diteliti.

c. Bab III Landasan Teori

Teori, landasan, cara pandang; Metoda-metoda yang telah ada dan atau

akan digunakan yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas

dalam Kerja Praktek serta konsep dan ulasan yang telah diuji

kebenarannya dari beberapa sumber yang berkaitan.

d. Bab IV Hasil dan Pembahasan

Analis sistem yang telah diterapkan pada lokasi kerja praktek, Analisis

sistem yang diusulkan, serta implementasi dari perancangan sistem

yang diusulkan berikut dengan pembahasannya

e. Bab V Penutup

Kesimpulan (rangkuman keseluruhan isi yang sudah dibahas); saran

(saran perluasan, pengembangan, pendalaman, pengkajian ulang)

3. Bagian Akhir

a. Daftar Pustaka

Daftar pustaka disusun secara vertikal menurut urutan abjad, dan

secara horisontal menurut pola: nama, tahun, judul, penerbit, kota

tempat penerbit, dan halaman.

b. Lampiran
Yang termasuk kategori lampiran, antara lain: data-data pendukung,

listing

ringkasan dan daftar singkatan. Lampiran-lampiran juga diberi nomor

dengan huruf Arab dan merupakan kelanjutan dari halaman

sebelumnya atau berisi:

- Kuesioner (jika menggunakan metode survei untuk mengumpulkan

data);

- Gambar, tabel, desain, flowchart, dan lain-lain;

- Surat keterangan atau sertifikat dari perusahaan tempat kegiatan

Kerja Praktek dilakukan;

- Dokumen-dokumen yang dapat mendukung Laporan Kerja

Praktek. Nilai Kerja Praktek dari perusahaan.

BAB II

GAMBARAN UMUM

Lokasi

Kabupaten Klaten merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Provinsi Jawa

Tengah. Kejaksaan Negeri Klaten memiliki tugas dan wewenang mencakup

seluruh daerah yang termasuk dalam Kabupaten Klaten. Untuk kantor Kejaksaan

Negeri Klaten terletak di Jalan Pemuda Nomor 232 Klaten.

Visi dan Misi Kejaksaan Negeri Klaten

Struktur organisasi Kejaksaan Negeri Klaten

Sistem Kerja Internal

Anda mungkin juga menyukai