Anda di halaman 1dari 34

Ngaji Filsafat 371 : Max Scheler - Hirarki Nilai

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Bismillahirohmanirohim


Alhamdulillahirobbilalamin wabihi nasta'inu ala umuriddunya waddin
Allahumma sholli wasallim ala habibina sayyidina wa Maulana Muhammad
Ammaba’du
bismillah

Mari kita lanjut lagi,belajar lagi, malam hari ini kita masih ada di
tema seputar moral atau etika. sebelum mulai Saya mengingatkan lagi
untuk teman-teman yang mengikuti ngaji algoritmanya ngaji filsafat ini
ya apo algoritma itu, yo wis pokoknya, polanya, pedomannya ngaji
filsafat ini.

yang pertama ngaji ini tidak sebagaimana ceramah agama Jadi kalau
ceramah agama itu jenisnya tuntunan, mauidhoh Hasanah Itu kan untuk
diikuti tapi yang saya sampaikan itu masih belum sampai di titik itu.
jadi ndak selalu yang saya sampaikan teman-teman harus setuju dan
mengikutinya jadi jenisnya ngaji ini kalau bahasa Inggrisnya in
ricement pengayaan saja biar teman-teman wawasannya luas, Jadi yang
pertama ini harus diingat-ingat itu ya Jadi ini bukan fatwa bukan
doktrinasi Bahkan bukan mauidhoh Hasanah Awas keliru yang pertama itu
ya positioningnya karena kadang-kadang dipotong-potong terus isinya
luar biasa seolah-olah itu dari saya yang hebat padahal ini saya Cuma
ngutip-ngutip dari tokoh-tokoh.

jadi ini diingat-ingat itu yang kedua bahkan saya sendiri pun tidak
selalu setuju dengan yang saya sampaikan meskipun ketidak setujuan itu
tidak selalu saya sampaikan karena fokus saya adalah teman-teman paham
dulu bagi saya penting paham dulu ini sebelum masuk ke area setuju
atau tidak setuju.

Imam Ghazali itu sebelum menulis tahap futul falasifah beliau menulis
maqa Si Doel pala Syifa itu ndak ada setitikpun kritiknya pada
filsafat karena beliau Mengawali dengan paham dulu hari ini banyak
perilaku kita itu yang tidak suka atau mengkritik tapi tidak diawali
dari paham dulu diawali hanya dari apriori apriori pokoknya distigma
negatif Ya sudah Pokoknya saya ndak suka kita ndak pernah mau untuk
belajar apa sih yang tidak kita suka itu.

nah ini semoga teman-teman yang tekun mengikuti ngaji ngerti ini ya
Jadi ini algoritmanya kadang-kadang ada yang salah paham terhadap ini
sehingga menganggap Wah Pak Faiz ini mungkin Wali sudah maqomnya
tinggi karena materinya Wah luar biasa wong itu saya mengambilnya ya
dari buku-buku kitab-kitab beberapa guru jadi itu tidak sedahsyat itu
kemarin bicara Nur Muhammad misalnya jadi kita belajar bareng-bareng
saja Bahkan saya sering bilang ngaji kita ini posisikan di level
inspiratif saja inspiratif. itu kalian terinspirasi untuk belajar dan
menggali lebih dalam. Nah itu saya lebih bersyukur kalau dengan itu
misalnya malam hari ini saya temanya Max seller Nanti kalian penasaran
opo bener sih yang disampaikan Pak Faiz itu. terus Kalian belajar
mendalam dan Mungkin kapan-kapan kalian ganti Saya di sini temanya
melengkapi penjelasan Bapak filsafat kalian hafalkan baik Semoga yang
ngaji malam hari ini paham ya mekanisme algoritmanya ngaji filsafat
yang semacam itu

termasuk ya kalau ada tema-tema yang itu lho ngaji di masjid Kok
judulnya itu ya itu ya memang pengayaan saja bukan berarti menyuruh
jadi seperti itu kita pernah ada tema atheisme itu bukan berarti
kalian Oh ini nyuruh jadi atheis ini ndak biar kalian ngerti saja
atheisme itu apa Oke baik yuk ini waktunya sudah mulai jalan kita
mulai ya kita lanjutkan malam hari ini kita akan belajar tentang nilai

kalau di filsafat bidang yang dikenal membahas tentang nilai itu


namanya aksiologi a malam hari ini kita belajar aksiologi filsafat
nilai dari Max seller ini ada yang membaca Max Keller Wis monggo lah
bacaannya yang penting orangnya itu wajahnya kelihatan separuh itu itu
dia filosof Jerman kelahiran perang food meninggal di perang food juga
Kemudian beliau ini dosen di Munchen di China guru besarnya di
kemudian apalagi kelahiran 1878 nanti meninggalnya 1928 kalian hitung
sendiri ya Saya males ngitungnya 78 dikurangi orang baik Ayahnya
Protestan ibunya Yahudi tapi dia Katolik unik ya ya kalian baca
sejarahnya Cuma beliau ini agak bermasalah di kehidupan rumah
tangganya beliau sering bermasalah dengan gereja karena Kawin Cerai
beliau ini istri pertamanya seorang janda namanya Amelia tapi nanti
banyak masalah di tengah-tengah punya istri beliau Jatuh cinta lagi
dengan seorang perempuan namanya married

lama dengan married ini jatuh bangun sengsara sampai sukses lag
karena ini era Perang Dunia Pertama kok ia sudah mulai sukses jadi
akademisi jatuh cinta lagi dengan perempuan namanya Maria sampai nanti
dipaksa oleh Maria ini cerai dari istrinya yang namanya married tadi
dan itu yang beliau sesali Sampai akhir hidup beliau karena bagi
beliau cinta sejatinya di merit ini nanti beliau punya konsep yang ada
khas tentang apa itu cinta dan kebencian

nanti kalau ada waktu kita bahas itu ya karena kalau kalian kan mesti
nyambungnya ke yang cinta-cintaan itu kalau tema-tema kayak gini Kamu
kan siap-siap ngantuk pokoknya kalian tapi ya itu kapan-kapan nanti lo
mosok cinta-cintaan terus

oke nah itu kisah percintaan beliau dan diakhiri dengan hidup
sendirian sakit sendiri dan meninggal sendirian karena sakit jantung
agak ndak enak akhirnya ya ini kadang-kadang memang berhadapan dengan
pemikir-pemikir itu agak harus Kita bedakan profil individunya dengan
gagasan-gagasannya

kalau kita sambungkan Kalau bahasa berpikir kritis nanti jadinya ad


hominem kadang-kadang dari orang yang kita tidak suka dari orang yang
kita benci ada banyak Hikmah yang bisa kita ambil terhadap beberapa
filosof juga begitu bahkan kemarin tidak saya sampaikan dalam
konteksnya Lawrence callback kemarin itu sebenarnya saya Niati ndak
saya sampaikan sih niatnya Michael dhuwur Mendem biar kalian tidak
terdistraksi ke situ jadi Lorentz callback ini ahli etik moral punya
teori tahapan moral tapi akhir hidupnya dia bunuh diri

jadi dia ini punya penyakit lama ndak sembuh-sembuh akhirnya beliau
meskipun kerjanya di rumah sakit akhirnya beliau pamit sebentar terus
mobilnya dikendarai sampai pantai sampai laut di bablaskan jadi sampai
beliau meninggal tapi itu kisah hidup beliau tinggalan tinggalan
pikirannya luar biasa Semoga kita tidak terdistraksi karena itu

baik termasuk tadi Max seller tadi saya kuatirnya begitu saya cerita
begini terus teman-teman apalagi yang putri-putri Wah suka Kawin Cerai
ndak jadilah mungkin sudah begitu Oke ndak ya kita sisihkan dulu itu
kita intifak mengambil manfaat dari pikiran-pikiran beliau tentang
nilai karena ini nanti bagian esensial dalam hidup kita hidup kita itu
bermakna karena ada nilai

kita kan sering sekali pakai istilah nilai-nilai kemanusiaan nilai


ketuhanan nilai pancasila nilai persaudaraan kitasering sekali
mengucapkan kata nilai ini

nah malam hari ini kita belajar itu apa sih yang dimaksud dengan nilai
itu kebetulan alirannya Max seller ini dia aliran objek tipis jadi
nilai itu sifatnya objektif objektif itu berarti ndak bisa orang suka-
suka bikin nilai sendiri nah Seperti apa Yuk kita belajar pelan-pelan

bismillah kita mulai apa sih nilai itu nilai itu semacam dalam tanda
petik kata semacam ini pandangan ide tentang sesuatu yang kita anggap
baik layak indah dan kita inginkan jadi itu nilai ya diinginkan oleh
orang oleh masyarakat nilai itu kan selalu kita idealkan

misalnya HP ini ini bagi kita kan bernilai Kenapa ini penting loh Pak
untuk komunikasi ini berarti ada nilainya jadi dia sesuatu yang kita
anggap baik kita anggap layak kita anggap penting kita anggap indah
dan kita inginkan dan biasanya nilai ini ada dalam sesuatu
Max seller mendefinisikannya sesuatu yang dituju oleh perasaan yang
mewujudkan apriori emosi kalimatnya khas filosof Kalian membaca 10
kali nggak jaminan paham

nanti kita Jelaskan saja kita pelajari detailnya saja biar paham tapi
kalimatnya itu cirinya nilai menurut seller Yang pertama apa nilai itu
menentukan berharga tidaknya sesuatu menurut kita HP ini sangat
bernilai bagi saya tapi bagi si Mbah Saya mungkin yang gaptek ndak
ngerti teknologi yo HP itu buat apa mungkin bagi beliau

ngapain sih anak-anak sekarang itu tiap hari menelengi barang ini
dapat apa dari situ apa asiknya karena yo beliau tidak menguasai
tekniknya tidak mendapatkan kenikmatan dari sini kalian yang
enganggap ini penting kalian sekarang kan kalau bateraimu baterai HP
habis saja kan Rasanya kayak dunia setengah kiamat ya kan puyeng kamu
waduh baterai habis charger lupa mau kontak temen kok yo lupa nomornya
dan lain sebagainya

jadi nilai itu sesuatu yang kita anggap bernilai nilai ini juga
mempengaruhi keputusan kita tujuan kita perilaku kita itu sama dengan
yang di bawahnya menentukan tindakan kita sesuatu yang kita anggap
bernilai itu nanti Biasanya kita utamakan dibandingkan yang tidak kita
anggap bernilai

dan itu nanti teorinya seller itu ada hierarkinya ada rankingnya nilai
itu jadi yo kelihatan kan misalnya nilainya HP ini mungkin kalah
dengan nilai kesehatan kita misalnya kesehatan kita kan juga bernilai
secanggih-canggihnya HP sebutuh apapun kita pada HP kalau pas kita
sakit nggak ada artinya

temanmu penting tapi orang tua lebih penting nah ini hierarki namanya
orang tua penting tapi Allah lebih penting nah ini namanya nilai itu
ada hirarkinya dia menentukan keputusan kita menentukan tindakan kita
menentukan orientasi hidup kita antara kuliah dengan pacaran misalnya

saya itu sering ditanya pak Faiz kalau bikin contoh Kok pacaran terus
yang lain karena yang sedang saya hadapi ini orang-orang yang di
pikirannya mahasiswa yang orientasinya banyak mikir jodohku sopo
asalkan ke sopo gitu terus jadi contohnya kalau bahasanya Alquran itu
Bil lisannya jadi sesuai level yang diajak ngomong

nah misalnya kalian pacaran sama kuliah itu mungkin kalian menganggap
ya lebih penting kuliah Pak Jadi kalau tabrakan urusan pacaran dengan
urusan kuliah saya dulukan kuliahnya atau sebaliknya ah kuliah nanti
bisa diulang kapan-kapan lulus nggak lulus semester ini semester depan
diulang tapi kalau pacar lepas sulit Pak ngulangnya misalnya
jadi terus kamu utamakan bernilai tindakanmu pasti berbeda diantara
temanmu yang mengutamakan kuliah Kamu yang mengutamakan pacar tadi
perilakunya mesti berbeda jadi nilai menentukan keputusan tujuan
perilaku

terus memandu tindakan tentu saja nanti ini nonton kamu melakukan apa
tidak melakukan apa memberi persepsi tentang dunia jadi nilai itu jadi
kacamata kita membaca dunia orang yang menganggap harta sangat
bernilai pasti berbeda cara membaca dunianya dengan orang yang
menganggap Jabatan itu sangat bernilai atau gelar itu sangat bernilai
atau kekayaan sangat bernilai dan lain sebagainya jadi nilai itu
menentukan persepsi kita terhadap dunia

Kenapa kok ada orang matre misalnya ya berarti dia memandang materi
itu sangat bernilai melebihi nilai-nilai yang lain jadi nilai
menentukan cara pandang kalau kalian ingin melacak alasannya kok orang
ini berani berkorban demi jabatan sampai sedemikian rupa ya nabrak
normal nilai dan lain sebagainya itu pasti ada yang dianggap bernilai
mungkin Jabatan itu sangat bernilai baginya atau reputasi di tengah
masyarakat sangat bernilai status social sangat bernilai dan lain
sebagainya

Kalian juga boleh instropeksi aku ini kok begini ya cara berpikirnya
kira-kira apa sih dalam hidup ini Yang Ku Anggap bernilai kalian boleh
cari kemungkinan akan ketemu Oh pantes aku cara berpikirnya agak-agak
begini mungkin karena Yang ternyata yang kau anggap bernilai itu ini
ini cara mudah mendeteksi apa saja yang kalian anggap bernilai itu
yang kalian enggan berpisah enggan Kehilangan itu

itu biasanya sesuatu yang kalian anggap bernilai jadi kayak HP tadi
lho berpisah sebentar saja kan Rasanya kangennya luar biasa Oppo ada
di ruangan ini yang ngaji dua jam ini ndak nengok HP sama sekali Ndak
ada jadi kamu sudah kadang-kadang dicas pun kamu tungguin kayak
Nungguin apa gitu

jadi berarti apa sangat bernilai nanti mungkin ada lagi ada lagi yang
kalian ndak mau berpisah ndak mau ditinggal ndak mau kehilangan

Jadi itulah cirinya nilai bisa berubah ketika pengalaman kita berubah
ya kayak tadi loh contohnya kalian menomer Satukan pasangan kuliah
nanti saja begitu patah hati ganti sudah nilainya Apa

itu pacaran apa itu pasangan ya kan hidup itu yang Seriuslah kuliah
lah sekarang saya tak fokus kuliah ganti Sekarang hierarki nilainya
Kenapa pengalamanmu berubah sekarang zaman dulu kalian waktu kecil
dengan sekarang itu prioritas-prioritas rangkingnya nilai pasti juga
berubah
zaman kalian kecil mungkin nonton anime nonton film kartun kalau
minggu pagi-pagi itu penting sekali sekarang yang penting kalau minggu
pagi itu jalan-jalan Pak

nanti bagi yang tua beda lagi ya Minggu pagi itu saatnya bareng
keluarga atau apa prioritas nilai bisa berubah-ubah begitu pengalaman
juga berubah

Nanti kalian perhatikan dirimu ya jadi cara mudah antara lain memahami
diri kita itu apa sih yang kita anggap bernilai agama penting nggak
salat itu penting tidak bagimu misalnya seandainya kelewatan salat
kamu menyesal nggak atau malah seneng Alhamdulillah saya lupa lupa kan
nggak ada hukumnya

ndak dosa atau lumayan kayak kalian puasa terus lupa minum itu kan
Alhamdulillah lumayan lupa dapat rezeki minum malah seneng Nah itu
mungkin hubungannya dengan prioritas dan nilai tadi

puasa mungkin bagimu nilai kewajiban saja sehingga ketika kewajiban


itu terangkat meskipun sementara kamu senang atau mungkin bagi yang
lain nilai kebutuhan sehingga kalau lepas kamu menyesal karena kamu
perlu itu butuh itu dan seterusnya

jadi ini cirinya nilai kemudian ada lagi kata scaler perilaku yang
tidak konsisten menunjukkan tidak ada nilai kemarin katanya yang nomor
satu Kuliah sekarang ganti pacaran Besok ganti lagi organisasi Besok
ganti lagi ganti-ganti terus itu kemungkinan kalian masih belum punya
nilai belum ada yang kalian anggap berharga pindah-pindah Terus
kemarin katanya a sekarang b sekarang A besok apalagi Katanya ngaji
penting diajak ngopi milih Ngopi aja milih ngajikan gampang rekamannya
ada nanti besoknya lagi ganti lagi ngajilah ngopi itu boleh

bolak-balik terus berarti memang Ndak ada yang kamu prioritaskan ndak
ada yang kamu anggap bernilai jadi gonta-ganti yang tidak Istiqomah
itu menunjukkan sebenarnya enggak ada yang bernilai kamu belum
menetapkan nilai Pak saya itu siapa saja saya dengarkan kok pak ngaji
filsafat kemudian channel ini channel itu saya semuanya saya Anukan
itu kemungkinan memang belum ada yang kamu prioritaskan

berarti belum ada yang kamu rangking dalam nilai jadi inilah nilai
Semua orang pasti memiliki yang normal tentu saja orang punya valuasi
sendiri penilaian sendiri terhadap hidupnya

baik lanjut nah ini Lebih detail lagi kata seller nilai Itulah
sebenarnya yang kita tuju dalam hidup Tidak kok pak saya mengejar
kenikmatan

kata seller ndak Kalau kamu bilang kamu mengejar kenikmatan Sebenarnya
bukan perasaan nikmatnya tapi karena nikmat itu kamu anggap bernilai
jadi sama-sama nikmat kalau itu tidak kamu anggap bernilai ya tidak
kamu kejar jadi dia jadi tujuanmu ketika kamu anggap bernilai Bukan
dia bernilai karena kamu tuju ini perlu dipikir pelan-pelan

Jadi kalau kamu Pak ndak Bapak saya HP ini itu karena saya senang
sekali kalau main HP Nah ini kan seolah-olah senang itu tujuanmu ndak
sebenarnya tujuanmu itu adalah kesenangan dari HP itu kamu anggap
penting

meskipun senang kalau kesenangan dari HP ini ndak kamu anggap penting
ya tidak jadi misalnya tadi loh nongkrong di cafe itu asik loh nah
tapi kalau asiknya nongkrong itu tidak kamu anggap bernilai ya Kamu
ndak akan memprioritaskan nongkrong di café jadi sesuatu jadi tujuanmu
itu karena dia kamu anggap bernilai jadi hakekatnya tujuan hidupmu itu
ya nilai-nilai tadi

kalau agama ndak kamu anggap bernilai ya dia ndak jadi tujuanmu
meskipun kamu tahu agama itu penting meskipun kamu tahu dia
berpengaruh dalam hidupmu tapi ketika valuasimu rendah penilaianmu
rendahnya agama bisa nanti-nanti Pak sementara karir dulu Pak
sementara kekayaan dulu Pak Nantilah kalau sudah umur-umur 60 ke atas
baru tobat misalnya

nah ini kan kamu posisikan nilainya rendah ya dia ndak jadi tujuanmu
akhirnya yang kamu tujuh selalu saja yang kamu anggap paling bernilai
jadi itu Mengapa yang sedang jatuh cinta yang bilang engkaulah
segalanya itu kadang-kadang ya perilakunya mengerikan Kenapa hidup kok
itu kamu kan heran kok ngejar-ngejar yang nggak penting loh Itu bagi
dia penting bagi Dia sangat bernilai Oke jadi yang pertama itu
hakekatnya tujuan kita itu ya nilai tadi sesuatu yang kita anggap
bernilai

yang kedua ini menarik tadi saya bilang dia ini obyektivis nanti kita
lihat argumennya seller tentang objektivitas ini nilai itu sifatnya
mutlak tidak relative jadi mutlak itu Ya kita menganggapnya baik ya
baik sudah nikmat ya nikmat enak yo enak tidak tergantung apapun nanti
ada penjelasannya di belakang Sisi mutlak

dan objektifnya nilai yang ketiga nilai itu sesuatu tidak sekedar
Gambaran atau ide jadi dia ada keindahan itu ada kenikmatan itu ada
kalau itu nilai kenikmatan itu ada jadi dia konkrit yang menangkap Apa
jiwa kita yang menangkap emosi kita nanti dijelaskan lagi di belakang
ini semacam trailernya dulu Jadi bagaimana cara menangkap nilai yang
itu ternyata dengan Emosi tidak dengan akal, terus nilai itu sering
rancu dengan sesuatu yang bernilai Ini kata seller harus kita Pisahkan
jadi

HP ini nikmat menyenangkan antara kesenangan dari HP dengan HPnya


sendiri harus kita pisahkan kita harus mampu melihat apa demarkasinya
batasnya itu dua hal yang berbeda Buktinya apa bagi orang tertentu
misalnya HP ini ndak menyenangkan bikin pusing saja berarti
menyenangkan dengan HP itu dua hal yang tidak identic berarti yang
namanya menyenangkan itu
ada sesuatunya sendiri HP ada sesuatunya
sendiri kalau itu nikmat nikmat itu
sesuatu
barang yang ditempati nikmat Juga
sesuatu yang lain

jadi antara nilai dengan barang bernilai


itu harus bisa kita pisahkan karena ada
kalanya barang ini bernilai menurut saya
tapi tidak bernilai bagi orang lain

berarti Apa nilai ini sesuatu yang tidak


identik dengan barangnya
tapi nilai itu ada dalam diri kita sudah
sesuatu yang mungkin nilai keindahan
mungkin nilai kebaikan itu sesuatu yang
beda dengan orang baik sesuatu yang beda
dengan barang baik barang Indah
keindahan dengan barang itu sesuatu yang
berbeda

jadi orang yang nggak pernah ke pantai begitu lihat pantai indah
sekali pantai ini ya itu mungkin beda dengan orang yang tinggalnya di
pantai-pantai itu biasa saja tapi dia juga punya persepsi tangan
keindahan dia ngertinya kalau pas ke gunung baru dia bilang indah
sekali Gunung ini ya

indahnya sama antara yang memuji gunung dengan yang memuji laut
tapi laut dan gunungnya kan beda jadi barang yang bernilai dengan
nilainya itu harus dipisahkan ini nanti yang jadi akar pikirannya
seller bahwa nilai itu objektif

baik kita lanjutkan nah ini dasarnya ini kalau masuk istilah-istilah
kayak gini saya gak ngeri fenomenologinya karena ini
guru-gurunya bisa dikatakan begitu dari
Max seller ini
jadi
fenomenologi itu kan kita memahami sesuatu sesuai dengan yang hadir
dalam pikiran kita dengan menyisihkan hal-hal yang ndak penting
mungkin persepsi-persepsi kita asumsi-asumsi kita

kita melihat HP ini kan mungkin disertai banyak persepsi macam-macam


HP ini merusak peradaban HP ini alat komunikasi yang berlebihan HP ini
kan persepsi kita pandangan kita Nah kalau maunya fenomenologi kita
pahami apa adanya dulu segala macam pandangan stigma persepsi
itu ditunda dulu Ini Gaya fenomenologi jadi ngaji filsafat itu ya
seperti ini nanti persepsi-persepsi ngaji filsafat itu
sesat ngaji filsafat itu kurang kerjaan ngaji filsafat itu ngapain sih
Kok kayak
gini misalnya itu nanti dulu Tapi paham
ini dulu dalam pikiranmu Ya seperti ini
ngaji filsafat itu

Biar apa objek itu hadir apa adanya tanpa kamu bungkus dengan macam-
macam komentar pandangan persepsi dan lain sebagainya ini namanya
fenomenologi Nah nanti kalau di seller kalau tadi user itu tampil apa
adanya dipikiran tapi kalau di seller dia ini juga tokoh fenomenologi
tampil apa adanya itu tidak dipikiran tapi di emosi sesuai rasa kita

jadi tidak sesuai dengan pikiran kita ini sumbangannya seller pada
fenomenologi kalau rasa itu kan nanti berhubungan dengan nilai nyaman
tidak nyaman Enak tidak enak cocok tidak cocok sesuai tidak sesuai dan
lain sebagainya jadi biarkan objek hadir kita rasakan
apa adanya

ngaji seperti ini saya ndak nyaman itu kan rasa Jadi kalian nggak
pernah ngerti ngaji kayak gini pertama kali datang ke sini ah
suasananya kayak gini saya ndak nyaman Oh kalau saya senang ngaji
kayak gini itu kan objek hadir dalam diri kita kita tangkap dengan
emosi dengan rasa kita ini bedanya seller dengan
hosel kalau husel dipikiran hadir di pikiran kita kemudian kita
cerna mana yang otentik mana yang bungkus-bungkus mana yang kemasannya
saja yang harus dibuang kita langsung ke intinya tapi kalau di seller
ini jalurnya tidak lewat akal tapi lewat emosi

Sudah saya kira dasar yang pertama ini


ya kalau ingin lebih dalam tentang
fenomenologinya wesel ini ada ngaji
filsafat dulu bapak-bapak awal itu kita
sudah membahasnya Apakah itu husel
apakah itu header sudah pernah kita
bahas tokoh fenomenologi Saya tidak
mengulang lagi karena kalau saya ulang
kebingunganmu berulang lagi

jadi kita langsung jalan saja jadi ini dasar pertama


dasar yang kedua etikanya Immanuel kan ini juga sudah pernah kita
pernah membahas etika di ontologinya Immanuel kan
kalau di Immanuel kan rasa moral itu baik buruk itu muncul
sebagai kewajiban yang hadir dalam diri kita jadi berasal dari
dorongan jiwa jadi di situ saya tulis versinya Immanuel kan
tindakan baik itu didasarkan pada kewajiban moral kita merasa wajib
Melakukan kebaikan jadi tidak dari perbuatannya tapi dari rasa wajib
kita untuk melakukan itulah tindakan baik Nah kalau seller Ndak begitu
kata seller baik itu didasarkan pada nilainya jadi kata seller begini
jadi satu perbuatan disebut baik karena ada nilai dalam perbuatan
tersebut yang ini tidak tergantung pada pelakunya kalau di emailkan
kan tergantung rasa kewajibannya kalau dia tidak karena kewajiban tapi
karena pamrih-pamreh berarti itu bukan perbuatan baik tapi kalau di
seller baik itu ya sesuatu yang objektif tidak pada orangnya tapi ya
perbuatannya itu sendiri

jujur itu Betapapun ya dia tetap baik kalau ada seorang anak kata saya
kalau
ada seorang anak jujur ngaku Saya baru
memecahkan piring di rumah ketika orang
tuanya ndak ada ini jujur ini baik tidak
karena anak ini anak ini ngaku atau
tidak jujur itu tetap baik
Jadi kalau di Immanuel kan itu kan
karena dorongan kewajibannya
Kenapa kamu melakukan kebaikan ya
kewajiban saya Pak Melakukan kebaikan
seolah-olah nilai kebaikan itu
tergantung jiwamu tergantung rasa yang
muncul rasa wajib dalam dirimu
kata seller Tidak Begitu baik itu ya
sendiri dia sudah ada kamu terdorong
melakukan atau tidak itu baik tetap baik
kok
jadi makanya ada kalimat itu
sebuah tindakan bernilai secara moral
bukan karena merupakan kewajiban
melainkan menjadi wajib karena dia
bernilai sejarah moral
Jadi bukan karena kamu tulus terus jadi
baik
tapi karena dia Baiklah maka kamu
terdorong untuk Tulus
jadi ini kalimat dari seller
semoga sudah bisa ditangkap Ya bedanya
etiknya
Immanuel kant dengan etiknya seller yang
satu baik itu karena dorongan jiwamu
kamu memang merasa wajib melakukannya
yang satu hendak kamu terdorong atau
tidak ya kebaikan tetap kebaikan
kalau dia manual kan kalau masih ada
pamrihnya itu belum kebaikan
jadi saya jujur tapi biar dibales dia
biar dia juga jujur padaku ini kalau
diimanuel kan masih hipotesis masih
bersyarat kalau masih bersyarat belum
baik
kata seller Ndak begitu ada syaratnya
atau tidak jujur itu tetap kebaikan
kalau orangnya berpamreh itu yang
bermasalah di orangnya bukan pada
kebaikannya kebaikannya tetap kebaikan
Ya seperti kalian misalnya kamu ngomong
halus tapi motifnya biar temenmu mau
ngasih pinjaman padamu tapi kan ada
motifnya ngomongnya halus lembut sekali
Nah kalian kata Saya harus bisa
memisahkan motif untuk bisa diberi
utangan sama temenmu dengan kalimatmu
yang lembut halus ini
kamu pakai untuk apapun
kelembutan dan kehalusan ini tetap baik
jadi yo hanya saja dalam konteks dirimu
yang subjektif tadi
ya jelekmu kan karena ingin dapat
pinjaman tadi tapi perbuatannya sendiri
tetap baik
ya kayak anak kecil itu anak kecil itu
Melakukan kebaikan kan karena
ikut-ikutan tapi tetep kebaikan itu
bernilai Kebaikan tidak karena hanya
karena ikut-ikutan kemudian nilai
kebaikannya hilang itu Tetep baik
Nah inilah pandangannya seller
Oke ini uniknya para filosof kan seperti
ini nenek mikir iso bulet-bulet rasanya
ya bener semua
kita lanjutkan Nah sekarang
sifat-sifatnya
nilai itu
biasanya
prioritas untuk dipilih jadi yang
bernilai itulah nanti yang
diprioritaskan untuk dipilih dihidupkan
diwujudkan
tadi sudah banyak ilustrasinya ya
bagaimana orang itu tentu saja
mendahulukan mengedepankan yang dia
prioritas
maka penting teman-teman
jangan salah prioritas
jangan salah merengking hal bernilai
dalam hidupmu begitu meleset yo kalian
Mungkin membuang yang penting
memperjuangkan yang tidak penting
kalian menghabiskan energi untuk gegeran
debat di medsos yang tidak perlu
akhirnya kuliahmu keteteran
gambarannya seperti itu
Maka hati-hati jangan salah prioritas
yang kedua nilai itu tersembunyi di
balik fakta dibalik kenyataan
Jadi ya dia ada tapi adanya di balik
kenyataan seperti tadi HP dan nilai
kenikmatannya kenikmatannya HP
tersembunyi di balik kenyataan HP ini
indahnya laptop tersembunyi dibalik
laptop ini
Jadi itulah nilai jadi dia
ndak kelihatan langsung tapi dia
diwujudkan oleh barang tempat dia nempel
kata
seller seperti warna merah yang nempel
di barang yang warnanya merah
itu kan dia bergantung pada barangnya
tapi sebenarnya dia tersendiri
jadi misalnya cat warnanya merah
cat dan merah itu kan dua hal yang
berbeda
nah seperti HP dan kesenangan HP nah
kesenangan HP itu tidak Sama persis
dengan hp-nya
kemudian nilai tidak tergantung pada
barangnya
ini misalnya
kenikmatannya HP yang canggih dan
kenikmatannya HP jadul itu mungkin ya
sama-sama nikmatnya
sama-sama asyiknya jadi barangnya tidak
menentukan karena nilai dan barang itu
sesuatu yang tidak sama kalian Mungkin
pernah lihat misalnya kehidupan
orang-orang fakir miskin Kalian heran
loh ini loh orang miskin ini loh kok
masih bisa ketawa-ketawa ya Kok masih
bisa menikmati hidupnya padahal
bayanganmu orang miskin itu hidupnya
sedih terus nangis-nangis free fire
karena
nilai yang namanya kesenangan itu tidak
bergantung pada barang mewah
pada barang apapun dia bisa nempel
jadi jangankan yang rumit-rumit yang
sederhana saja kan kadang-kadang bisa
juga menyenangkan kesenangan yang kamu
peroleh dari HP canggih mungkin sama
senangnya dengan kesenanganmu misalnya
opo lah Permainan apa yang sederhana
main catur apa main apa gitu Padahal
catur itu murah HP itu mahal tapi
sama-sama menyenangkan jadi nilai itu
ndak tergantung barangnya
jadi kesenangan nongkrong di cafe dengan
kesenangan ngaji filsafat jangan
kesenangan kuliah dengan kesenangan ini
kan sama-sama kesenangan namanya tapi
barangnya beda-beda
itulah Mengapa nilai itu tidak
tergantung barangnya
sebagaimana nilai moral dan perbuatan
perbuatan itu mewujudkan nilai tapi
perbuatan dan nilai itu dua hal yang
berbeda
cium tangan dan tawaduk itu dua hal yang
berbeda
ada loh orang cium tangan
ndak ada tawaduknya wong itu cuma
basa-basi
ada lho yang
ndak sempet cium tangan tapi dia sangat
menghargai sangat tawaduk bisanya hanya
mengangguk saja
jadi perbuatan itu kendaraannya nilai
tapi tidak selalu satu perbuatan
mengemban nilai yang sama
nah ini penting ini apa kalau bahasa
Jawanya patokannya angger-anggernya
tentang nilai
dia kita lanjut
Nah sekarang kita mulai membahas
objektivitas jadi nilai itu obyektif
objektif itu berarti tidak tergantung
pada subjek
jadi objeknya bisa berbunyi sendiri
tergantung pada subjek itu mengikuti
keinginannya subjek
ya contohnya objek itu misalnya saya
bilang
meja kecil ini taplaknya warnanya hijau
ini kan namanya objek siapapun yang
melihat asal tidak buta warna
akan bilang ini hijau Semoga nggak ada
yang bilang nggak rancu antara hijau dan
biru ya
karena
kadang-kadang ada yang bulat itu antara
hijau dan biru tapi ini secara objektif
warnanya hijau
subjek tidak bisa mempengaruhi kamu
tidak bisa bilang ah itu kan pandangan
bapak saja pokoknya menurut perspektif
saya ini warnanya coklat misalnya ya
kamu diketawain orang
ini Sisi objektif ketika subjek tidak
ikut mempengaruhi Jadi kalau ada yang
tanya Pak objektivitas itu Adakah ada
contohnya sederhana ini tadi
mbok kamu tanyakan pada orang Amerika
orang India orang Yahudi orang apalah
itu jawabnya sama ini warnanya hijau
Pak itu orang Yahudi bilang ijo Saya
ndak mau apa mengikuti Yahudi nanti saya
Lho ini fakta objektif kok jadi mau ndak
mau ya kamu harus bilang ini hijau itu
yang disebut objektif jadi subjek tidak
bisa mengintervensinya
nah nilai menurut seller juga begitu
tidak tergantung pada subjek
bandingkan misalnya dengan rasanya teh
kalian atau kopi kalian
itu cukup ndak manisnya kalau ini
tergantung subjek ada yang bilang
kemanisan Pak ada yang bilang Wah kurang
manis pak miring ngirit kelihatannya
sekarang misalnya itu persepsi sudah
kalau ini subjektif tapi
fakta bahwa kalian mendapatkan teh atau
mendapat kopi ini objek
wong faktanya memang kalian disediakan
kopi itu kan objektif kalian nggak bisa
muter fakta ndaklah ya sebenarnya
disediakan kopi Pak Lain tak Anggap
tidak ada sajalah
nah nilai juga begitu kata seller nilai
itu
objektif manusia tidak menciptakan nilai
tapi dia menemukan nilai menemukan itu
kan berarti dia telah ada sebelumnya
kalian ndak pernah ke pantai mana begitu
ke sana indah sekali ya pantai ini
kualitas Indah itu kalian temukan
Jadi bukan kalian yang menciptakannya
nanti melihat Apalagi kamu sebut Indah
lagi
Kenapa kalian
bisa apa
menemukan
makna keindahan nilai keindahan sehingga
kalian bisa menerapkannya pada apapun
yang menurut kalian sesuai dengan nilai
keindahan tadi
Bukan Kok tadi lihat pantai sana kamu
bilang indah ganti pantai kok masih kamu
bilang Indah kamu ndak konsisten yang
indah yang mana sebenarnya loh semuanya
indah Kenapa kita punya jadi dalam diri
kita nilai keindahan kita menemukannya
dalam diri kita
jadi dia tidak nempel pada barangnya
tapi kita temukan melalui intuisi kita
identitas keindahan itu
nah meskipun nanti Tidak semua orang
bisa mewujudkan nilai
yang ada dalam dirinya
Saya punya prinsip persaudaraan hidup
ini nilai-nilai persaudaraan harus saya
wujudkan tapi nanti karena situasi
tertentu saya tidak bisa Pak menjalin
hidup bersaudara itu orang-orang maunya
saingan terus bisa jadi begitu
jadi tidak selalu nilai itu bisa kita
wujudkan sesuai yang kita idealkan
ini sebenarnya menunjukkan Sisi objeknya
nilai
bahwa ternyata nilai itu bukan sesuatu
yang kita ciptakan kalau dia sesuatu
yang kita ciptakan mungkin Ah yo wis
pokoknya seperti ini sajalah
persaudaraan itu saya anggap cukup tapi
ndak kalian merasa kurang Pak saya
Persaudaraan yang bisa saya wujudkan
Cuma segini itu berarti kan kalian ada
ideal sendiri tentang nilai persaudaraan
itu yang kebetulan dalam faktanya tidak
bisa diwujudkan
Oke baik ini
uraiannya tentang objektivitas nilai
Jadi pertanyaan sederhananya begini lho
kata seller kalau ada pertanyaan begini
ya Apakah sesuatu itu bernilai karena
kita menginginkannya
ataukah kita menginginkannya karena
sesuatu itu bernilai
Apakah
sesuatu itu kita
cintai karena kita menginginkannya
ataukah kita menginginkannya karena
sesuatu itu layak dicintai
kalau pandangannya aliran subjektif yang
ini saya warnai merah karena
seller tidak setuju nilai itu ditentukan
oleh subjek
berarti apa kita menginginkannya maka
dia jadi indah
tapi kalau versinya seller tidak nilai
itu objektif
jadi kita menginginkannya karena indah
jadi keindahan Kecantikan itu berarti
sesuatu yang objektif bukan karena kita
jadi kita jatuh cinta karena cantik
bukan karena kita cinta maka dia
terlihat cantik
Nah itu mazhabnya seller beda kalau
selama ini kan kita punya mazhab Ya
semua yang kita cintai kelihatan cantik
kata seller kebalik
karena dia punya kualitas cantik maka
kita cintai ini bagi saya lebih
realistis ya
selama ini kan kamu agak gombal itu kan
kamu Buktinya apa Nanti kalau ada yang
lebih cantik ya kamu ganti haluan
jadi berarti memang lebih dulu nilainya
daripada keinginanmu
Nah jadi kata seller juga begitu nilai
itu objektif tidak tergantung dan tidak
ditentukan oleh subjek
jadi dan nanti dia tersusun secara
hirarkis dan harus dibedakan antara
penilaian dan nilai
jadi nilainya sendiri objek meskipun
nanti
penilaiannya bisa macam-macam
jadi cantiknya objektif tapi bagi orang
tertentu itu biasa bagi yang lain sangat
cantik Bagi yang lain lagi itu
sebenarnya tidak cantik juga ini sudah
penilaian kalau penilaian bisa beragam
tapi nilainya sendiri dia objektif
ini makanya kata seller harus bisa
dibedakan antara nilai dan penilaian
Oke ini
objektivitasnya nilai Kalau aliran
subjektif dia tidak terlalu setuju
nah ini loh kalimatnya yang terkenal
dari seller meskipun pembunuh tidak
dinyatakan sebagai jahat tapi Pembunuhan
itu tetap kejahatan kadang-kadang Ada
pembunuh tapi pengadilannya memutuskan
tidak bersalah tapi tidak bisa dipukuri
secara objektif Pembunuhan itu jahat
meskipun kebaikan mau tidak dimengerti
sebagai baik ndak usah kuatir dia tetap
kebaikan kok
kalau kebaikan itu tergantung persepsi
orang perspektif orang yang berarti
kalau ada orang menyalah pahami
kebaikanmu ya dia benar padahal ndak
disalahpahami ndak masalah kebaikan
tetap kebaikan kok
kamu jujur tetap dianggap curang Ya
terserah yang penting saya jujur
karena meskipun disalah pahami kebaikan
tetap kebaikan karena dia nilai yang
mandiri tidak tergantung perspektifnya
manusia tidak tergantung perspektifnya
orang lain jadi meski pembunuh tidak
dinyatakan jahat tetapi tetap itu
kejahatan kayak yang sekarang sidang itu
kan ramai itu ndak tahu nanti
keputusannya apa tapi seandainya ndak
sesuai harapanmu ndak usah khawatir kok
yang jahat tetap jahat entah siapa dan
seperti apa kejahatannya yang baik tetap
baik tidak akan bisa dibalik yang jahat
jadi baik yang baik jadi jahat hanya
penilai saja yang bisa berubah-ubah dan
macam-macam tapi nilainya akan tetap
jadi jangan dikira kalau kalian curang
tapi tidak ketahuan terus namanya kalian
Slamet atau curangmu jadi baik nggak
curang mau tetap jelek hanya saja
dinilai baik karena penilainya tidak
tahu itu gunanya misah antara penilai
dengan nilai
jadi ini pandangannya seller yang
disebut
objektivitasnya nilai-nilai itu objektif
ini pandangan-pandangan jenis objektif
ini belakangan mulai jarang
karena
pasca modern Itu orang lebih menganggap
kebenaran kebenaran itu subjektif
sifatnya
Tergantung orang nah seller masih
memperjuangkan bahwa ada yang objektif
nilai itu objektif
baik kita lanjutkan ini tadi yang sempat
saya singgung nilai itu
diungkap ditangkap dengan intuisi bukan
dengan akal
kata seller memahami nilai itu dengan
rasa tidak dengan akal tadi Indah tidak
indah itu kan dengan rasa baik tidak
baik itu dengan rasa kalian sadar kok
ini rasa
rasa itu kata seller bukan kok kayak
kita merasa dingin merasa sakit dan
sebagainya tapi namanya flight itu rasa
bahwa ada sesuatu yang hadir
dalam diri kita melihat laut kita terus
merasa damai nyaman sekali indah ya laut
itu Nah itu rasanya jadi kita menangkap
nilai itu menggunakan rasa tidak pakai
akal
kalau pakai akal mungkin begitu lihat
laut yo pikiran kita tidak mengarah
keindahan tapi mengarah ke Wah ini laut
luas sekali ya kalau tsunami Gimana saya
lari gimana mikirin mungkin begitu tidak
melihat keindahannya terus lihat Wah ini
kalau menguap jadi awan awan jadi hujan
mikirin mungkin ke situ
tapi ndak menangkapnya pakai rasa
intuisi nah ini Selamat bagi kalian kan
Coba pakai akal misalnya keindahan tadi
Mungkin kalian lakunya lama
karena orang nonton Wah wajahku kok gini
ya secara rasional ini sulit dapat
pasangan
nah tapi untungnya orang menangkap
keindahan itu pakai rasa kadang-kadang
ketemu pertama ndak terkesan begitu
akrab eh menarik juga ya rasa itu sudah
jadi akhirnya dekat jadi nilai itu
menangkapnya pakai intuisi pakai rasa
bagi orang tertentu mungkin satu tempat
itu Allah wong tempat kayak gitu saja
kok jadi tempat rekreasi ya tapi orang
menangkapnya dengan rasa sekarang kan di
desa-desa banyak itu desa wisata kalian
wisata kesannya diajak ke sawah lah
diajak mancing lah nyari ikan lah lho
orang desa tiap hari sudah begitu Tapi
ndak menyebutnya rekreasi kan
jadi atau kalau kamu sebut rekreasi
berarti Wah tiap hari Bapakku itu
rekreasi loh dia
[Tepuk tangan]
tiap hari di sungai nyari ikan Ayo kalau
itu ya memang profesinya mancing
jadi
ndak kenapa kenapa kok bagi orang
tertentu itu aktivitas healing aktivitas
untuk menyegarkan diri itu karena
menangkapnya pakai rasa
kalau pakai akal mungkin Allah mau
rekreasi mau jalan-jalan Malah
kotor-kotor di lumpurlah nyari ikan
kalau pakai akal begitu tapi
menangkapnya asyik Lho ini kan begitu
dan itu yang dimanfaatkan di desa-desa
wisata jadi ternyata memang nilai
ditangkap dengan intuisi bukan dengan
akal itu yang oleh
seller disebutnya dengan istilah flight
itu rasa kehadiran ada sesuatu yang
hadir Apakah itu keindahan Apakah itu
kenyamanan Apakah itu persaudaraan
misalnya ada orang datang tiba-tiba kok
akrab sekali ngomongnya enak sekali kok
rasanya kita langsung Club itu kan
menghadirkan rasa persaudaraan
itu kalau pakai kita pakai akal mungkin
rasa ini tidak kita hitung kita mikirnya
Ini siapa sih Ya sok akrab banget Wong
belum terlalu kenal mungkin begitu
makanya pakai rasa Flame tadi
baik jadi inilah cara menangkap nilai
maka semakin kita terbuka membuka hati
kita membuka perasaan kita terhadap
sekeliling semakin kita bisa menangkap
banyak nilai
jadi misalnya ngaji malam hari ini itu
kalau kita terbuka akan ada banyak nilai
yang hadir dalam dirimu mungkin nilai
keakraban bareng-bareng kita di sini
nilai persaudaraan nilai ketulusan
apa-apa ngaji yo ngaji saja tidak ada
tuntutan apapun mungkin juga ada nilai
pendidikan masuk ada banyak sekali nilai
yang hadir kalau kita terbuka loh ya
kecuali kalau kita hatinya ndak terbuka
secara sengaja nutup ya tadi ngaji dapat
apa ndak tahu
ngomong opo tadi nggak dapat apa-apa
materi ini bulet terus tehnya ndak
kebagian di belakang
itu mungkin begitu karena kamu ndak peka
kurang membuka wadah banyak ndak harus
materinya yang harus kamu tangkap ada
banyak nilai berseliweran di sini
tinggal kamu membuka hati nanti pasti
hadir sesuatu
Nah itulah menangkap nilai caranya
baik kita lanjutkan
nah
kata seller pengalaman kita terhadap
nilai sebenarnya lebih dulu daripada
pengalaman kita terhadap sesuatu
Buktinya apa sebelum kita kenal laut
kita sudah kenal apa itu keindahan
makanya begitu melihat laut kita
menyebutnya indah ya
Sebelum jatuh cinta Mungkin kamu sudah
tahu nilai kecantikan misalnya begitu
Ketemu langsung kok cantik ya berarti
kan sudah ngerti duluan tentang nilai
kecantikan kok asik ya Kok enak ya Kok
nyaman ya
kok gayang ya ini berarti nilai-nilai
ini sudah kita kenal dulu sebelum
bendanya
maka kata seller Ketika kita melihat
sesuatu yang indah lukisan atau
pemandangan sebenarnya yang terjadi
adalah bukan kita memahami nilai tapi
menerapkan nilai
makanya orang berbeda para penilai tadi
kadang-kadang membangkitkan nilai yang
berbeda
ya contoh lihat pemandangan tadi kamu
langsung ngasih label indah ya tapi bagi
yang tiap hari lihat bosen ya
kayak tadi rekreasi di sawah tadi Asik
ya
terus bagi yang lain Ah gitu aja kok
asik biasa ya
ini berarti apa sebenarnya kita sedang
menerapkan nilai
bukan mencari nilai atau memahami nilai
memahami laut kayak gimana Indah ndak
begitu kamu sudah punya banyak konsep
nilai dalam dirimu terus diterapkan
diterapkan
itulah cara kerjanya nilai
oke ya Nanti berarti harganya sesuatu
itu tergantung kita menempelkan nilai
apa
pada sesuatu
nah
di sisi yang lain tindakan kita
akan mengungkap jati diri kita
berdasarkan nilai-nilai yang kita
wujudkan
kata seller seperti Prisma yang
memantulkan spektrum warna yang tak
terlihat
tindakan seseorang mewujudkan tatanan
nilai yang tak terlihat
orang ini kalau ngomong tentang harta
terus tentang materi terus tentang itu
sebenarnya mengungkapkan Siapa dirinya
Oh berarti nilai tertinggi bagi orang
ini itu nilai kekayaan
Eh kalau orang ini itu pinginnya kita
rukun tiap hari ngajak jangan gegeran
yuk bareng-bareng apa-apa yuk
bersama-sama yang rukun lah yang
harmonis lah oh mungkin orang ini
mengutamakan nilai persaudaraan nilai
kerukunan
jadi tindakan orang lain juga tindakan
kita itu mencerminkan nilai yang kita
prioritaskan dalam hidup
jadi ini tindakan berarti
manifestasi dari nilai
lanjut kalau ini mudah dipahami ya Nah
ini materi intinya tadi baru
pengantarnya
Ya kan judulnya hirarki inilah inilah
hirarki nilai
rangkingnya nilai
jadi
seller ini membagi nilai jadi 4 ini
hierarkis ya berarti
dimulai dari yang paling rendah sampai
nilai yang paling tinggi
yang paling rendah
dari nilai-nilai adalah nilai kesenangan
atau nilai kenikmatan kenyamanan
Enak tidak enak senang tidak senang Suka
tidak suka ini nilai paling rendah
nyari Enak saja ini lebih ke physical
kesenangan fisik
jadi tehnya Kok enak sekali ya besok tak
ulang lagi ah ini sebenarnya nilai
paling rendah
jadi meskipun paling rendah akan tetap
bernilai namanya meskipun nilai tataran
rendah nilai kesenangan
ada yang lebih tinggi dari itu nilai
kehidupan
ini level hidup kesehatan
kesegaran kesejahteraan kadang-kadang
demi ini itu yang kesenangan tadi bisa
kita abaikan
Minum kopi itu enak tapi kok yo Saya
punya darah tinggi Ya saya punya
penyakit ini penyakit itu yang tidak
boleh kopi Sudahlah tidak merasakan
Enaknya kopi ndak apa-apa Asal sehat
ini berarti nilai hidup yang namanya
kesehatan
rankingnya lebih tinggi
jadi ini level nilai kedua
namanya nilai kehidupan ya ini
kesejahteraan misalnya
A puasa dulu ndak apa-apa Asal kita
Sejahtera nyaman ya sementara tirakat
dulu ndak senang-senang dulu tapi besok
kita bisa lama senangnya hidup kita anak
cucu kita Sejahtera nah ini nilai
kehidupan namanya
biasanya lebih kita dulu kan daripada
nilai kesenangan
ada lagi yang lebih tinggi nilai
kejiwaan
jadi nilai kejiwaan itu biasanya sudah
tidak lagi
melihat
kenikmatan kenyamanan fisik
kata seller ada tiga nilai kejiwaan itu
yang pertama Nilai estetik Indah tidak
indah
yang kedua nilai kebenaran benar salah
adil tidak adil yang ketiga nilai
pengetahuan yang murni termasuk yang
didapat dari filsafat kata seller
nilai kejiwaan ini yang misalnya demi
keindahan demi Harmoni yang tidak indah
kita singkirkan
ini biasanya lebih tinggi levelnya
daripada sekedar kenikmatan kenyamanan
fisik
makanya orang butuh rekreasi misalnya
rugi secara finansial Nggak enak juga
secara fisik capek tapi di situ kita
menemukan banyak nilai keindahan
atau nilai kebenaran nilai keadilan ini
kan kita perjuangkan ini kan Mati
ndak apa-apa Asal keadilan tegak asal
kebenaran menang kan kita sampai begitu
kenapa karena memang ini nilai yang
lebih tinggi daripada nilai kehidupan
daripada hidup menanggung malu lebih
baik mati memperjuangkan keadilan ini
level nilainya memang lebih tinggi
daripada nilai kehidupan
Jadi sebenarnya ya logis saja
Wah ini orang ini luar biasa loh Pak
mengorbankan hidupnya Demi
kesejahteraan keluarganya misalnya Wajar
saja sih karena memang itu ada
hubungannya dengan nilai yang lebih
tinggi
jadi nilai kejiwaan ini lebih tinggi
atau nilai ilmu pengetahuan ini ya
mungkin mudahnya
nikmatnya ilmu ilmu itu asyik dari tidak
tahu jadi tahu itu nikmat orang bisa
mengorbankan banyak hal untuk ini
rasa penasaran itu kan menyakitkan
kalian Mungkin heran ngapain sih para
peneliti para ilmuwan itu menghabiskan
uang banyak-banyak untuk meneliti
penelitiannya cuma diterbitkan di jurnal
di perpustakaan terus numpuk begitu saja
Ndak ini ada kenikmatannya sendiri
pengetahuan murni namanya
makanya ada momen eurega momen Eureka
itu begitu Ketemu pengetahuan kita
saking senangnya sampai histeris yuforia
karena enak nyaman
dapat wawasan baru itu asik makanya
kalian ngantuk karena ndak paham-paham
Coba kalian paham Wah itu mungkin lebih
asik kamu
jadi ini nilai kejiwaan orang rela
berkorban bahkan mengorbankan hidupnya
mengorbankan kesenangannya Kadang orang
cari ilmu itu kan harus tirakat harus
Ndak seneng-seneng seperti yang lain
karena memang nikmatnya ilmu itu khusus
lebih tinggi daripada nilai hidup bahkan
dan nilai kesenangan
yang keempat ini yang paling tinggi
namanya nilai kesucian
ini nanti berhubungan dengan sakral dan
tidak sakral yo mudahnya ini nilai-nilai
religius dalam hidup ini levelnya paling
tinggi
demi sesuatu yang kita sakralkan itu ya
nilai-nilai di bawahnya bisa kita
kalahkan
jadi
ini Sakra lho ya Misalnya HP ini kok
kita sakral kan kita anggap Suci Wow itu
saya tidak berani jual ini HP ini
Misalnya ini HP ini kemarin langsung
diberi oleh malaikat jibril ke saya
misalnya contohnya
Nah itu mungkin saya tidak berani
macam-macam ini
Alquran itu ya sebenarnya kertas yang
ada tulisannya biasa saja kan yo wong
nyetaknya juga di kita tapi dia kita
kasih label sakral maka kita tidak
berani macam-macam sudah
masjid ini keramiknya tegelnya itu
mungkin persis dengan keramik kamar
kosmo
tapi masjid ini kamu posisikan sakral
kamar kosmo tidak Makanya kamu masuk
kamarku semua kan santai saja sepatumu
masuk
ke masjid kamu ndak berani pengen
dipukuli takmir kamu nanti
Jadi kenapa kamu menghargai tempat ini
karena kamu sakral kan temboknya sama
bahannya dengan kamar kosmob bangunannya
sama tapi kamu ndak berani macam-macam
kenapa ini statusnya sakral
dalam hidup setiap orang itu Ada banyak
hal yang dia sakralkan
yang itu valuasi atau nilainya paling
tinggi jangan heran ada orang berani
berkorban demi
yang dianggap sakral ini termasuk Kita
juga harus menghargai kalau orang punya
hal-hal yang dia sakralkan sendiri
ini nilai paling tinggi
ya mudahnya pengalaman religius
bisa saja Yo pengalaman duniawi tapi
yang di spiritualisasi
baik ini hierarki nilai namanya ini
rangking paling rendah nilai kesenangan
di atasnya nilai kehidupan di atasnya
lagi nilai kejiwaan di atasnya lagi
nilai kesucian
ini hasil penelitiannya seller
kalau temen-temen tanya dasarnya apa sih
Pak kok rankingnya seperti itu
ini dasarnya jadi ada 5 parameter yang
membuat seller merangking 4 yang paling
rendah kenikmatan fisik yang paling
tinggi
kesucian religius
dasarnya apa yang pertama durasinya
semakin
tahan lama nilai itu berarti levelnya
semakin tinggi
jadi misalnya
nikmatnya
makan enak itu durasinya beda dengan
Nikmatmu misalnya
kamu habis sakit sehat
lebih lama senengmu bahagiamu saat sehat
dibandingkan bahagiamu makan enak
dibandingkan bahagiamu merasa dekat
dengan Tuhan misalnya
jadi durasinya semakin panjang durasinya
berarti semakin tinggi levelnya maka
nilai-nilai religius diposisikan paling
tinggi karena durasinya panjang
lebih lama apalagi kalau kamu ngitungnya
Sampai Akhir
jadi kebahagiaan atau nilai penting
sesuatu sejauh mana dia berlaku ini jadi
ukuran
sehingga paling rendah kesenangan fisik
paling tinggi kesenangan religius
tapi tapi kok saya belum merasakan Pak
kesenangan religius ya berarti kamu
belum memposisikan agama di nilai
tertinggi hidupmu
kalau di hadisnya itu kan orang itu
di level mencintai Allah dan rasulnya
akan merasakan manisnya Iman manisnya
iman itu durasinya lebih panjang
dibandingkan manisnya permen
dibandingkan
pokoknya manisnya apalah yang selain itu
maka yang durasinya lebih lama posisinya
lebih tinggi itulah mengapa dia
merengkengnya seperti itu
yang kedua yang lebih bisa dibagi-bagi
rankingnya lebih rendah yang lebih sulit
dibagi
rankingnya lebih tinggi
jadi
makanan dengan barang Seni Barang seni
itu kan mungkin nilai-nilai kejiwaan
itu ya lebih gampang dibagi makanan
makanan satu piring lebih mudah
dibagi-bagi pada orang lain tapi
nikmatnya kamu nonton bareng seni itu
sulit membaginya
hanya kamu wah indah sekali ya lukisan
saya terus temanmu di mana sih indahnya
tak bahagia ini lho Ingat nggak bisa
Jadi kalau makanan bisa Enak sekali
makanannya coba kamu cicipi bisa lebih
mudah dibagi lebih menunjukkan level
rendah lebih material biasanya lebih
abstrak kan lebih sulit dibagi biasanya
levelnya lebih tinggi
kenikmatan yang abstrak itu kan jauh
lebih tinggi nilainya
kadang-kadang lebih indah membayangkan
daripada ketemu langsung
kamu coba pengalaman itu tiap hari kamu
bayang-bayangkan kapan ketemu yo Kangen
banget aku begitu Ketemu ealah
cuma gini aja kok aku bisa sekangen itu
ya kemarin ndak cocok dengan bayanganku
kenapa sekarang ketemu fisiknya
kenikmatan abstrak jauh lebih tinggi
nilainya maka yang bisa dibagi-bagi
lebih rendah Jadi kalau
kecintaanmu nilainya adalah nilai fisik
materi itu lebih rendah durasinya lebih
pendek
Jadi kalau kalian kenapa kok kamu cinta
padanya misalnya karena anu pak
cantik-cantik itu kan fisik Yo kamu
tunggu saja kalau kamu ndak bergerak
dari situ durasinya ndak akan lama
karena begitu dasarmu cantik
ndak usah nunggu satu minggu Dua minggu
besok mungkin ada yang lebih cantik lagi
itu fisik durasinya pendek tapi kalau
kamu suka dengan kualitas yang lebih
tinggi dari itu lebih panjang durasinya
karena dia setia pak karena tipe saya
Pak Indah atau apalah itu lebih panjang
durasinya
Oke baik jadi yang kedua dasarnya adalah
karena bisa yang mudah dibagi level
rendah yang lebih sulit dibagi level
tinggi
yang ketiga yang lebih tidak tergantung
dengan yang lain itu lebih tinggi yang
banyak Ketergantungan dengan yang lain
yaitu lebih rendah
nikmatnya makan tadi kan tergantung
misalnya kamu sehat apa ndak
cocok dengan seleramu apa ndak mood-mu
sedang baik apa ndak ini nikmatnya makan
tapi
nikmatnya
kedekatanmu dengan Tuhan itu mungkin
ndak banyak butuh apa-apa
ndak banyak butuh ketergantungan atau
syarat apapun
jadi ketergantungan pada sesuatu yang
lain selain nilai tadi semakin
menunjukkan rendahnya level
jadi misalnya tadi Kecantikan itu kan ya
Tergantung persepsimu tergantung mood-mu
tergantung filter Hpnya juga tergantung
itu
Iya sekarang ndak ada orang jelek ya
kalau di HP
semuanya pakai filter itu namanya
ketergantungan
kamu kok ndak takut ketahuan Thomas ndak
apa-apa Pak kalau nanti
konkretnya aslinya ya saya pakai masker
saja
aslinya difoto Oke pokoknya kamu
tergantung di luar nilai itu masih
tergantung hal-hal lain berarti nilainya
rendah kalau ndak tergantung apa-apa
berarti lebih tinggi
Terus yang keempat
hasilnya kepuasan yang diperoleh
seperti tadi ini mungkin mudahnya
intensitasnya
jadi
menemukan ilmu itu nikmat makan juga
nikmat dekat dengan Allah juga nikmat
tapi intensitasnya beda
bahagianya beda yang lebih mendalam itu
nilainya lebih tinggi
ini Rumus
ke-4 Kenapa seller merangking nilai
semacam itu
yang kelima relativitasnya
semakin nilai itu relatif semakin rendah
semakin mutlak semakin tinggi
makan itu nikmatnya relatif tergantung
banyak hal lain
ini
menu kesenangan tapi saya sedang sakit
gigi itu kan tergantung juga banyak hal
tapi nikmatnya
kedekatanmu dengan Allah seperti tadi
contohnya yang spiritual itu lebih
mutlak tidak sementara
jadi tidak relatif dalam situasi apapun
kamu bisa merasakan nikmatnya Bahkan
dalam kondisi sakit rasanya lebih dekat
ini namanya lebih mutlak enaknya bisa
segala situasi Tapi kalau ini enaknya
situasi tertentu saja Ini berarti
relatif
Jadi kalau masih bisa ya Bisa nggak itu
relatif
punya pasangan ganteng enak ndak yo bisa
ya Bisa nggak Pak Berarti relatif
Jadi tapi
dekat dengan Allah enak ndak Iya Pak itu
lebih pasti
jarang ada kondisi orang dekat dengan
Allah terus menyesal saya Pak ngapain
saya
jadi Tapi kalau punya pasangan cakep
banyak orang nyesel Pak saya cari yang
cakep coba Kemarin saya biasa-biasa ndak
stress saya kayak gini misalnya ada yang
begitu tapi yang dekat dengan Allah
jarang ada yang menyesal berarti apa
lebihmu telat
berarti rankingnya lebih tinggi
[Musik]
inilah 5 kriteria yang dipakai oleh
seller untuk
merangking membuat hirarki empat tadi
baik kita lanjutkan ya Nah
seller juga
mengkritik pandangan-pandangan tentang
nilai yang sifatnya relatif historis
atau skeptis
kan sekarang banyak laku
pandangan-pandangan relativis historis
Relatif itu berarti nilai itu
berhubungan dengan banyak hal selain
nilai itu sendiri dia punya banyak
ketergantungan khususnya tergantung pada
manusia
Jadi kalau ada orang relativis kata
seller Relatif itu menganggap nilai itu
ya berhubungan dengan manusia dia
relatif orangnya seperti apa bernilai
orangnya berbeda jadi tidak bernilai
kata seller Ya seperti tadi Berarti
kebaikan itu sesuatu yang tidak baik
Sebelum ada manusia padahal tidak begitu
ada manusia atau tidak dia tetap baik
kok
bukan berarti begitu disetujui atau
digunakan manusia baru jadi baik jadi
ndak relatif tidak cocok jadi nilai itu
tidak tergantung pada manusia atau pada
kehidupan
nilai dia Mandiri ada baik ya baik buruk
ya buruk
Nah yang kedua
pandangan historisme historisme itu
menganggap nilai itu produk sejarah saja
jadi bikinan manusia
Jadi kalau pas orang lagi senang moodnya
enak ya dinilai baik kalau pas lagi
buruk dinilai buruk ini jawabannya
adalah
orang berpandangan historisme itu ndak
bisa membedakan antara nilai dan penilai
tadi
penilai itu historis tapi nilainya
mutlak
baik tetap baik bahwa karena kondisi
tertentu kamu menganggap yang baik itu
ndak terlalu baik itu kan kamu sebagai
penilai nilainya sendiri tetap
jadi nilai itu Absolut dia bahwa untuk
situasimu
ndak cocok itu lain perkara kamu kan
penilai bukan nilai itu sendiri
kemudian yang ketiga banyak orang juga
skeptis skeptis itu orang yang
ragu-ragu nggak yakin terhadap nilai
atau pentingnya nilai tertentu
nah biasanya kata seller orang skeptis
ini lahir dari kekecewaan moral
jadi dia inginnya begini tapi dicegat
oleh nilai yang begitu
akhirnya dia terus skeptis
jadi inginnya sih Saya bebas tapi kok
terus dicegat oleh nilai-nilai religius
yang tidak boleh begini tidak boleh
begitu akhirnya dia kecewa
akhirnya ndak percaya lagi dengan nilai
Atau paling tidak skeptis dengan nilai
jadi ini tidak ada hubungannya dengan
nilai itu benar atau salah ya dia saja
yang lemah dan kecewa terhadap nilai
jadi seller mengkritik tiga pandangan
ini yaitu tentang yang relativis yang
historis dan juga yang skeptis kata
seller orang-orang ini tidak paham
tentang nilai yang sifatnya objektif
tadi baik ya baik buruk ya buruk
saya lanjutkan nah sebenarnya setelah
ini masuk ke babak dia banyak
menjelaskan tentang cinta dan kebencian
ada dua alat yang menarik yang dipakai
manusia untuk menangkap atau menyikapi
nilai
yang pertama sikap cinta yang kedua
sikap benci
sikap cinta ini menarik kata seller
karena begitu kita mendekati sesuatu
dengan cinta itu biasanya kita naikkan
level nilainya
sebaliknya ketika kita membenci sesuatu
sebenarnya kita sedang menurunkan
levelnya
level nilainya
jadi cinta dan kebencian itu sebenarnya
urusan kita menaikkan level nilainya
atau menurunkan level nilainya
jadi arahnya ke sana untuk memahami
nilai orang melakukan cinta cinta itu
tindakan positif menghadirkan nilai
positif
dan cinta membuat nilai rendah Jadi
tinggi
misalnya
apa ya saya dapat surat dari mantan
misalnya
surat itu kan barang fisik nilainya
rendah materi
tapi karena dari yang saya cintai itu
kan terus suratnya saya sayang-sayang
ditaruh di bawah bantal zaman dulu kan
begitu Terus sekarang kan ndak ada
surat-suratan kayak gini adanya wa wa-an
nah
barangnya hanya kertas biasa tapi
sekarang dia jadi bernilai nilainya
meningkat jauh itu kalau kamu buang ke
tempat sampah kita bisa bertarung itu
terus kamu bilang ala Pak cuma kertas
saja Lho Jangan dilihat kertasnya
dilihat itu dari siapa dan sebesar apa
nilainya buatku
jadi pendekatan cinta menaikkan level
tapi pendekatan benci sebaliknya
menurunkan level
ini loh ada surat dari mantanmu yang
kemarin meninggal kamu kawin sama orang
lain buang saja sobek saja buang ke
tempat sampah saja
beda
penyikapan benci dengan penyekapan cinta
orientasinya beda sudah
jadi dalam diri kita ada dua alat itu
kita ingin menaikkan level nilai atau
menurunkan level nilai itu tergantung
dua komponen Ini Cinta dan kebencian
baik lain waktu ya kita bahas lebih
panjang Karena
Max seller ini punya konsep yang agak
spesifik tentang cinta
saya Tunjukkan beberapa clue saja ya
ini quotes kalau sudah quotes kalian
saatnya melek sekarang
sudah selesai materinya yang berat-berat
coba ini ada kalimat menarik ini ini
ndak ada hubungannya dengan tadi ya Ini
contoh Bagaimana pandangan dia tentang
cinta dan kebencian
kata seller dalam moralitas kebencian
orang itu kalau moralnya moral benci
bahkan ketika dia bilang cinta untuk
yang kecil yang miskin yang lemah yang
tertindas kadang-kadang itu sebenarnya
kebencian
untuk kebencian yang terselubung atau
kecemburuan yang ditekan atau dorongan
untuk menyingkirkan dan seterusnya yang
ditujukan pada fenomena yang berlawanan
kekayaan kekuatan kekuasaan kemurahan
hati
jadi kadang-kadang yang kita sebut cinta
kepedulian itu hakikatnya sebenarnya
kebencian yang kita sembunyikan
kita benci pada orang-orang kaya
akhirnya
kita kamuflase dengan gaya Saya
mencintai orang miskin
saya membela orang lemah kita benci pada
yang punya kekuasaan terus kita
kamuflase dengan saya membela yang
tertindas
kadang-kadang ya
Jadi kenapa Karena orang ini dasarnya
adalah kebencian
berarti yang dibunyikan Sebenarnya bukan
pembelaan kepada yang miskin hakekatnya
adalah kebencian kepada yang punya
kekuasaan yang punya kekuatan
kata
seller ketika kebencian tidak berani
keluar ia dapat dengan mudah
diekspresikan dalam bentuk cinta yang
nyata yaitu cinta terhadap sesuatu yang
memiliki ciri-ciri berlawanan dengan
objek yang dibenci
ketika kita mendengar nada kesalehan
palsu
berkhotbah bahwa cinta untuk yang kecil
adalah tugas pertama kita cinta untuk
yang rendah karena Tuhan memberikan
rahmat pada mereka seringkali itu hanya
kebencian yang menyamar sebagai cinta
ini sederhananya kemarin
ngritik-ngeritik Sebenarnya bukan karena
mencintai yang dibela tapi karena benci
pada yang dikritik
buktinya nanti kalau dapat jatah juga
dari yang dikritik Ya sudah lupa dengan
yang dibela Nah itu maksudnya ke situ
sebenarnya jadi sering kali karena
dasarnya kebencian yang kita sebut cinta
itu sebenarnya kebencian yang
kamuflase yang disamarkan
gaya membahas cintanya seperti ini
termasuk ini ya kritik tapi dasarnya
kebencian ini juga dibahas oleh
seller dia memang nulis buku judulnya
recentimen itu kebencian
bagi dia aneh kritik kebencian itu
kenapa karena kritik itu tidak secara
serius ingin agar tuntutannya dipenuhi
jadi dia ndak ingin perbaikan kok dia
tidak ingin menyembuhkan kejahatan
karena kejahatan itu hanya dia pakai
sebagai dalih untuk mengkritik yang dia
benci
jadi
kritik itu Mulia karena menginginkan
perbaikan tapi ada kritik yang dia ndak
ingin perbaikan Dia mungkin agak kecewa
kalau setelah dikritik orang yang dia
benci jadi baik Dia pinginnya yang dia
benci hancur Ini namanya kritik
kebencian dia tidak menginginkan
perbaikan
dia tidak ingin menyembuhkan kejahatan
yang dia ingin hancurnya yang dia benci
maka mungkin kalau ada perbaikan dia
malah kecewa dia inginnya jangan ada
perbaikan biar yang saya benci ini jelek
terus
ini namanya kritik kebencian mungkin
kapan-kapan ya mungkin bahas filsafat
kebencian saja jangan filsafat cinta
oke
nah setiap kali keyakinan tidak dapat
dicapai melalui kontak langsung dengan
dunia dan objek itu sendiri tetapi
secara tidak langsung melalui kritik
terhadap pendapat orang lain
proses berpikir
diresapi dengan kebencian
kadang-kadang kita itu berpandangan
terhadap sesuatu tidak dengan membaca
sendiri menelaah sendiri dengan sekedar
mengkritik pikirannya orang
jadi Wah saya ndak setuju pikiranmu itu
terus kamu simpulkan kebalikannya saja
kadang-kadang kita Berpikir itu jalan
begitu padahal faktanya gimana ya Kita
ndak tahu pokoknya asal beda dengan dia
berarti saya benar
asal ndak sama dengan pikiran yang
berarti saya benar hanya orang yang
sekarang gayanya begitu
terakhir lebih banyak lagi orang gayanya
seperti ini
ketika kita tidak memperoleh sesuatu
kita sering menghibur diri dengan
pemikiran yang meyakinkan bahwa sesuatu
itu tidak seperti yang kita yakini
jadi karena kuliah ndak lulus-lulus
sampai ke do terus kita bilang Allah
ijazah tidak penting kok
jadi kita menghibur diri bahwa sesuatu
itu tidak bernilai setinggi itu
karena
nembak bolak-balik kok ditolak terus
kita bilang Allah dia juga cacatnya ini
kurangnya ini lebihnya ini nggak nggak
diterima juga aku malah syukuran
misalnya Padahal tadi ngejar-ngejar gaya
kita sekarang banyak yang kayak gini
karena tidak dapat yang kita inginkan
terus kita mendegradasi
yang kita tuju tadi Nah ini ketika kita
tidak memperoleh sesuatu kita menghibur
diri sebenarnya itu menghibur diri saja
dengan pemikiran yang meyakinkan bahwa
sesuatu itu tidak seperti yang kita
yakini
Ini zaman saya kecil dulu ada cerita
yang saya ingat sampai sekarang
mungkin teman-teman juga pernah membaca
cerita tentang seekor Rubah dan buah
anggur
jadi satu ketika
ada rubah yang lewat di bawah pohon
anggur Dia pingin makan anggur itu tapi
saya anggurnya agak tinggi dia
bolak-balik meloncat tidak dapat-dapat
sampai capek ini gimana caranya dapat
anggur akhirnya dia pergi sambil bilang
ah paling anggurnya kecut
sudahlah nggak usah saya ambil Nah kita
sering begitu karena meleset memperoleh
sesuatu terus kita menghibur diri dengan
bilang bahwa ah sesuatu itu mungkin
tidak layak saya dapatkan ini sebenarnya
kamuflase perilaku menghibur diri saja
oke
baik yuk kalian pikir sendiri-sendiri ya
mungkin momen apa yang kalian punya
watak seperti ini
Oke saya kira itu ya teman-teman untuk
malam hari ini
semoga ada sedikit-sedikit yang kita
tangkap untuk meningkatkan kualitas
hidup kita
insya Allah minggu depan kita lanjut
lagi dengan
pemikiran Etik yang lebih konkret kalau
saya
ndak salah minggu depan kita
pikirannya Jonas
bulan ini kita ada lima
Rabu Jadi nanti seperti biasa ya kalau
ada Rabu kelima di Rabu kelima nanti
kita ada ngobrol-ngobrolnya kita ada
tanya jawabnya
Baik saya kira itu kurang lebihnya mohon
maaf wallahul muwafiq wallahualam
Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai