Anda di halaman 1dari 9

STUDI KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK

BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI


SEMARANG
Novio Mahendra Purnomo 1, Dr.Ir. Hermawan DEA. 2, Susatyo Handoko, ST., MT. 3
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Jalan Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia

Abstract - Ahmad Yani International baik dan terus-menerus. Keandalan sistem yang
Airport is one airport that has an important role in baik ini tidak hanya dalam sistem distribusi saja,
air transportation in Indonesia. In addition to namun sistem jaringan yang terdapat pada beban
functioning as a commercial aviation airport, juga harus diperhatikan. Kontinyuitas penyaluran
Ahmad Yani airport also serves as the basis for energi listrik merupakan salah satu aspek terpenting
Army military aviation. Based on the importance of untuk mendapatkan keandalan suatu sistem. Agar
the functions carried Ahmad Yani Semarang tercapai suatu kepuasan pelayanan terhadap
Airport, it would require a high reliability of the pelanggan (dalam hal ini konsumen listrik), maka
electrical system to supply loads that are owned by diperlukan suatu sistem jaringan listrik yang
Ahmad Yani Semarang airport. Reliability analysis handal. Semakin tinggi tingkat keandalan suatu
of electrical energy supply on Ahmad Yani sistem yang diinginkan, maka diperlukan peralatan
International Airport will have an impact on atau komponen yang memiliki jaminan tingkat
service improvement efforts of the present and keandalan dengan sensitivitas tinggi untuk
future, because of that, it required a study to study mengatasi, mengisolir serta menormalisir kembali
the reliability of electrical energy supply on Ahmad sistem dari gangguan yang terjadi pada jaringan.
Yani International Airport as the object of Bandara Internasional Ahmad Yani
research. merupakan salah satu bandar udara yang memiliki
In electrical power system installation, peranan penting dalam transportasi udara di
every component has an important role to arrange Indonesia. Selain berfungsi sebagai bandara
a reliable electrical system. So it is important to penerbangan komersil, bandara Ahmad Yani juga
pay attention to the performance of each berfungsi sebagai basis penerbangan militer TNI-
component. In this final project starts with AD. Dengan demikian, maka diperlukan sebuah
gathering failure rate data from each component keandalan sistem kelistrikan yang tinggi untuk
using survey method and using standard data from menyuplai tiap peralatan vital yang ada,
IEEE Std 493-1997. Based on failure rate data, diantaranya adalah sistem telekomunikasi pada
would have known the reliability index for each menara kendali, lampu runway, komputer-
load point to supply energy for every load. komputer pengolah data dan beberapa fasilitas
Calculations used in this final project are the pelayanan publik.
manual calculation and calculation using program Untuk memberikan pelayanan yang andal,
that has been made in Matlab R2010a. Besides can sistem tenaga listrik harus tetap utuh dan mampu
be used to determine the reliability index at the mengatasi berbagai macam gangguan yang
moment, the existing data can also be used to mungkin terjadi, diantaranya adalah terputusnya
estimate the reliability index on Ahmad Yani suplai energi listrik dari PLN. Ketika terjadi
International Airport for the next few years. gangguan dari penyuplai utama listrik (PLN), maka
Research results are based on IEEE dalam sistem yang membutuhkan keandalan yang
standard data showed that the index of reliability tinggi perlu untuk memiliki sumber energi listrik
which is owned by a panels loads in Ahmad Yani lain yang dapat beroperasi dengan baik tanpa
International Airport are well below established mengurangi kemampuan kinerja dari peralatan
standards. yang disuplai.
Pada tugas akhir ini dilakukan studi tentang
Keyword: Ahmad Yani International Airport, keandalan sistem tenaga listrik yaitu dengan
Reliability, and Energy supply melakukan Studi Keandalan Sistem Distribusi
Tenaga Listrik Bandara Internasional Ahmad Yani
Semarang. Hasil-hasil analisis tersebut digunakan
I. PENDAHULUAN untuk mengidentifikasi pentingnya penyuplaian
A. Latar Belakang energi listrik Bandara Internasional Ahmad Yani
Dalam Kebutuhan energi listrik yang semakin Semarang secara terus menerus tanpa terputus
bertambah dari hari ke hari harus diimbangi dengan untuk meningkatkan keandalan dalam suplai energi
peningkatan keandalan sistem energi listrik agar listrik, serta untuk mengetahui elemen-elemen
energi listrik dapat diterima oleh beban dengan sistem yang lemah dan yang memerlukan

1
perawatan berkala sehingga nantinya dapat ..... (1)
dilakukan perbaikan sistem agar sistem tenaga Dengan R = Indeks Keandalan
listrik menjadi lebih andal. F = Indeks Kegagalan
Terdapat empat faktor penting dalam
B. Tujuan keandalan, yaitu probabilitas, unjuk kerja sistem,
Tujuan pembuatan tugas akhir ini adalah periode waktu dan kondisi operasi
sebagai berikut : Probabilitas adalah suatu kemungkinan
1. Melakukan analisa dan perhitungan terhadap terjadinya suatu kejadian diantara beberapa
sistem kelistrikan yang terdapat di Bandara kejadian yang mungkin terjadi pada saat yang
Internasional Ahmad Yani Semarang, bersamaan. Pengukuran probabilitas dilakukan
sehingga dapat diketahui besarnya indeks pada satu periode waktu tertentu. Sedangkan unjuk
keandalan yang dimiliki setiap komponen dan kerja sistem adalah penampilan peralatan atau
juga besarnya indeks keandalan yang sistem untuk bekerja secara memuaskan. Suatu
digunakan untuk penyuplaian panel-panel peralatan akan bekerja pada kondisi tertentu
beban. (lingkungan tertentu, suhu tertentu ,dsb) untuk
2. Melakukan prediksi terhadap sistem mendapatkan keandalan.
kelistrikan Bandara Internasional Ahmad Yani Laju kegagalan adalah nilai rata-rata dari
Semarang dalam beberapa tahun kedepan jumlah kegagalan per satuan waktu pada selang
dengan bantuan perhitungan menggunakan pengamatan tertentu (T), yang dirumuskan sebagai
program yang dibuat dalam software Matlab. berikut :

C. Batasan Masalah Dengan λ : laju kegagalan atau frekuensi


Untuk membatasi permasalahan yang ada
kegagalan tahunan rata-rata
dalam menganalisis dan agar permasalahan tidak
(gagal/tahun)
terlalu melebar maka diperlukan pembatasan
d : jumlah kegagalan dalam waktu T.
masalah sebagai berikut :
T : selang waktu pengamatan (tahun)
1. Sistem instalasai yang terdapat pada Bandara
Jumlah peralatan yang gagal dalam menjalankan
Internasional Ahmad Yani Semarang adalah
fungsinya adalah berubah terhadap waktu. Tingkat
sistem instalasi ketika dilakukan survei, yaitu
kegagalan atau laju kegagalan akan berubah sesuai
sejak bulan Desember 2011 hingga Maret
dengan umur peralatan tenaga listrik selama
2012.
beroperasi. Dengan bertambahnya umur peralatan
2. Program yang dibuat dalam Software Matlab
tersebut (sering dioperasikan) maka kemungkinan
R2010a dalam Tugas Akhir ini hanya
terjadinya kegagalan akan semakin besar pula.
dikhususkan untuk sistem kelistrikan yang
Ada tiga pembagian daerah laju kegagalan
terdapat pada Bandara Internasional Ahmad
berdasarkan umur kerja suatu peralatan listrik [4] ,
Yani Semarang.
yaitu :

II. DASAR TEORI


2.1 Keandalan Sistem Tenaga Listrik
Keandalan suatu komponen maupun sistem
dalam arti luas dapat diartikan sebagai ukuran dari
suatu performa, dimana suatu sistem dengan
keandalan yang tinggi adalah suatu sistem dengan
performa kerja yang baik. Namun untuk lebih
spesifiknya, keandalan adalah kemampuan dari
Gambar 1 Pembagian daerah laju kegagalan berdasarkan umur
komponen ataupun sistem tersebut untuk dapat kerja peralatan listrik
beroperasi dengan baik sesuai fungsinya pada
periode waktu tertentu dan dengan persyaratan 1) Daerah I (daerah pada permulaan masa kerja/
tertentu. daerah pra kerja).
Suatu sistem dapat dikatakan memiliki Pada daerah ini laju kegagalan yang terjadi
keandalan yang baik apabila sistem tersebut merupakan kegagalan awal, dimana peralatan baru
memiliki frekuensi dan durasi kegagalan yang dioperasikan pertama kali. Nilai laju kegagalan
sekecil mungkin, suatu sistem dengan frekuensi pada daerah pra kerja akan berkurang dengan cepat
kegagalan yang rendah namun dengan durasi dalam waktu relatif singkat.
kegagalan yang lama tetap saja dikatakan sebagai 2). Daerah II (daerah masa kerja).
suatu sistem yang tidak handal, begitu juga untuk Pada daerah ini kegagalan/laju kegagalan yang
sistem dengan durasi kegagalan yang singkat terjadi tidak banyak mengalami perubahan maka
namun sering terjadi gangguan. Dengan demikian dapat dianggap sebagai kegagalan yang konstan,
indeks keandalan dapat dicari dengan rumus

2
pada kurun waktu ini peralatan listrik telah Karena 1-R1=F1 dan 1-R2=F2, maka:
berfungsi secara normal. Rsistem=1-(F1.F2) …..(5)
3). Daerah III (daerah akhir masa kerja).
Daerah akhir masa kerja terjadi ketika umur 2.3 Perhitungan keandalan untuk sistem yang
peralatan sudah sangat tua (berada diluar masa utuh [3]
efektifnya). Dengan bertambahnya umur peralatan Sistem yang utuh, merupakan suatu sistem
maka tingkat keandalan peralatan akan berkurang, yang terdiri dari beberapa komponen yang saling
sehingga kegagalan akan sering terjadi pada masa membantu satu sama lain dalam melaksanakan
ini. oleh karena itu sebelum peralatan mencapai tugasnya, dalam kasus kali ini akan digunakan
masa akhir kerja maka perlu dilakukan penggantian suatu sistem radial sebagai contoh perhitungan
atau perawatan pada peralatan tersebut. keandalan untuk sistem yang utuh, sistem ini
memiliki sumber dengan tegangan 13,8 kV dan
2.2 Perhitungan keandalan untuk sistem yang akan menyuplai beban yang memiliki tegangan
berdasar pada rangkaian seri paralel [3] kerja 480 V, sehingga di dalam sistem tersebut
Sistem adalah beberapa peralatan berbeda akan terdapat banyak komponen yang
yang membentuk satu kesatuan dalam melakukan menyusunnya. Berikut gambar dari rangkaian
fungsi tertentu, dengan demikian dapat dipastikan tersebut:
bahwa keandalan sistem tersebut merupakan
kombinasi dari keandalan tiap-tiap peralatan yang
menyusunnya.
Suatu rangkaian listrik biasanya dapat
diuraikan menggunakan sistem seri paralel,
sehingga perhitungan keandalannya pun juga dapat
didasarkan pada perhitungan keandalan rangkaian
seri paralel.
a. Rangkaian seri

Gambar 2 Rangkaian seri

Gambar di atas menunjukkan contoh dari


rangkaian seri, misal alat bernomor 1 adalah
Miniature Circuit Breaker (MCB), sedang alat
kedua adalah kabel yang digunakan untuk
menyalurkan energi listrik dari sisi input menuju
sisi output, maka keandalan dari sistem seri di atas
adalah kombinasi dari nilai keandalan dari MCB Gambar 4 Contoh sistem yang utuh dengan konfigurasi radial
(R1) dan nilai keandalan kabel (R2), seperti yang
ditunjukkan pada rumus perhitungan untuk sistem Dari gambar di atas, terlihat bahwa suplai
seri berikut: listrik pada titik penggunaan tidak terpengaruh oleh
Rsistem= R1.R2 …..(3) komponen pada titik ke-12 dan ke-5, maka dengan
demikian komponen pada titik ke-12 danke-5 tidak
b. Rangkaian paralel termasuk dalam perhitungan keandalan sistem
untuk titik penggunaan.
Setelah diketahui besarnya laju kegagalan tiap
komponen, maka dapat dihitung indeks kegagalan
yang dimiliki oleh tiap-tiap komponen dengan
mengacu pada rumus
…. (6)
Gambar 3 Rangkaian paralel
Rumus di atas dapat digunakan untuk menghitung
Apabila suatu sistem terdiri dari rangkaian
nilai keandalan sistem saat peralatan baru terpasang
paralel seperti di atas, maka penyaluran energi
(ketika t=0) dan juga dapat digunakan untuk
listrik dari input menuju output memiliki dua
memperkirakan nilai keandalan suatu peralatan
pilihan saluran yang dapat digunakan, sehingga
dalam beberapa tahun setelah peralatan tersebut
apabila jalur 1 mengalami kegagalan, energi listrik
terpasang.
tetap dapat disalurkan melalui saluran 2. Sehingga
Dalam contoh sistem yang ada di atas,
rumus perhitungan keandalan dari sistem tersebut
dimisalkan bahwa semua peralatan yang terpasang
adalah sebagai berikut:
pada sistem baru terpasang setahun yang lalu,
Rsistem=1-((1-R1).(1-R2)) …..(4)

3
dengan demikian dapat dikatakan bahwa usia Tabel 1 Data gangguan yang terjadi pada KPK 12
penggunaan dari tiap peralatan baru satu tahun, durasi
tanggal gangguan
mulai gangguan ganggua
sehingga untuk menghitung indeks keandalan dari gangguan teratasi
n (menit)
peralatan pada sisi suplai dapat dilakukan 23.5.2011 16.00 16.23 23
perhitungan seperti berikut
27.5.2011 13.52 14.07 15
14.09.2011 03.42 04.28 46
28.10.2011 18.02 20.23 141
Setelah diketahui besarnya indeks keandalan 17.11.2011 13.41 13.45 4
yang dimiliki tiap-tiap komponen penyusun sistem,
30.01.2012 20.26 20.37 11
maka dapat dicari besarnya indeks keandalan pada
sistem tersebut. 13.02.2012 21.00 21.31 31
R sistem = R suplay . R proteksi . R CB TM . R Busbare . R kabel1 13.03.2012 10.53 11.47 54
. R DS . R trafo . R CB TR . RBusbare TR . R CB TR.
R kabel2 16.03.2012 12.57 13.25 32

Dari perhitungan Rsistem di atas terlihat bahwa Data di atas merupakan data gangguan yang
indeks keandalan dari suatu sistem instalasi tenaga terjadi pada suplai sejak bulan April 2011 hingga
listrik merupakan gabungan indeks keandalan dari Maret 2012. Dalam jangka waktu ini terjadi
komponen-komponen penyusun sistem tersebut, sebanyak sembilan gangguan, bahkan pada tanggal
sehingga suatu sistem tenaga listrik yang memiliki 28 Oktober 2011, durasi gangguan yang terjadi
tingkat keandalan tinggi pasti tersusun dari sangat lama, yaitu 141 menit. Apabila ditinjau
komponen-komponen yang memiliki keandalan sesuai standar yang berlaku untuk bandara
yang tinggi juga . internasional, suplai listrik yang menuju ke beban-
beban yang berfungsi untuk keselamatan
III. PERHITUNGAN LAJU KGAGALAN penerbangan harus terus-menerus tanpa terpustus
3.1 Perhitungan laju kegagalan suplai sama sekali, sehingga diperlukan sumber energi
Sampai dengan bulan Maret tahun 2012, cadangan yang mampu memenuhi kebutuhan
kebutuhan energi listrik bandara Ahmad Yani energi listrik ketika suplai dari PLN padam.
Semarang dipasok dari GI Krapyak yang berada Dengan melihat pada tabel 3.1, nilai lamda (λ)
pada daerah Semarang Barat. Untuk memenuhi dapat dicari dengan menggunakan persamaan 2
kebutuhan energi tersebut, digunakan trafo III yang
terdapat pada GI Krapyak yang memiliki kapasitas
sebesar 60 MVA melalui line Krapyak 12. Dalam Karena pencatatan data kegagalan dilaksanakan
operasinya, line 12 ini hanya digunakan untuk selama 12 bulan maka:
menyuplai dua beban besar, yaitu PT INAN dan
Bandara Ahmad Yani menggunakan Saluran Udara
Tegangan Menengah (SUTM) 20 kV dan kawat 0,75 gangguan/bulan
penghantar jenis AAAC. 9 gangguan/tahun
Penggunaan kawat penghantar jenis AAAC Dalam ilmu distribusi, nilai yang diperoleh
ini rentan akan gangguan akibat alam yang mampu dari lamda ini sering juga disebut sebagai SAIFI
menyebabkan terganggunya aliran listrik menuju (Sistem Average Interruption Frequency Index).
ke beban, gangguan ini karena kawat jenis ini Dengan mengacu pada hasil survei yang telah
merupakan kawat terbuka (tanpa terlindung lapisan tertulis pada IEEE std 493-1997, sebuah suplai
isolasi). Berikut ini adalah data gangguan yang energi listrik menggunakan saluran tunggal
terjadi selama bulan April 2011 hingga Maret memiliki laju kegagalan rata-rata pertahun adalah
2012: 0,537. Sehingga dengan demikian dapat dikatakan
bahwa

Bila dibandingkan antara hasil survei secara


langsung yang dilaksanakan di Bandara Ahmad
Yani Semarang dengan hasil survei dari IEEE
menunjukkan angka yang cukup jauh berbeda. Ini
menunjukkan bahwa suplai energi listrik yang
menuju Bandara Internasional Ahmad Yani
Semarang masih belum mampu bekerja secara
optimal.

4
3.2 Perhitungan laju kegagalan beban
Perhitungan laju kegagalan beban dilakukan
untuk mengetahui tingkat kegagalan yang terjadi
dari tiap-tiap komponen sehingga komponen
tersebut tidak dapat bekerja sesuai fungsinya.
Dalam perhitungan ini akan dibatasi pada
perhitungan laju kegagalan hingga menuju ke panel
beban.
Laju kegagalan dari tiap-tiap komponen
penyusun sistem yang berupa trafo, kabel, MCCB,
genset ,dll diperlukan untuk melakukan
perhitungan indeks keandalan sistem penyuplai
tenaga listrik yang menuju ke beban. Gambar 5 Single line diagram kelistrikan bandara Ahmad Yani

Tabel 2 Perbandingan nilai lamda hasil percobaan dan standar Dari gambar di atas, dapat diketahui bahwa
IEEE terdapat enam buah titik beban yang disuplai oleh
sistem kelistrikan. Enam titik beban inilah yang
NILAI λ (gangguan/tahun)
KOMPONEN HASIL STANDAR akan dicari indeks keandalannya. Secara garis
SURVEI IEEE besar, keenam titik beban ini mendapatkan suplai
0 0.0176 utama energi listrik dari PLN, akan tetapi terdapat
Sole fuse
tiga buah genset yang berfungsi sebagai back up.
Trafo 1 0 0.0037
Beban kantor, Tower, CCR dan NDB di back up
Trafo 2 0 0,0025 oleh genset 1 yang memiliki kapasitas 250 kVA.
0 0,00141 Khusus untuk beban DVOR dan Pompa mendapat
kabel tegangan rendah
kabel tegangan
perlakuan khusus, karena selain memiliki back up
0 0,0141 utama genset 3 yang berkapasitas 345 kVA, untuk
menengah
0 0,0035 panel ini memungkinkan adanya back up cadangan
MCCB <600 A
dengan diinterkoneksi dengan genset 1. Perlakuan
MCCB > 600A 0,008333 0,0096
khusus untuk titik beban ini dikarenakan
Genset 1 dan 3 0 0,067 pentingnya peralatan DVOR ini untuk keselamatan
0,125 0,067 penerbangan, serta pompa submersible yang
Genset 2
digunakan untuk membuang air yang ada di
runway agar tidak terdapat genangan air. Genset 2
Berdasar data yang terdapat pada tabel,
khusus digunakan sebagai back up dari terminal.
hampir semua komponen masih berada dalam
Genset 2 ini memiliki kapasitas paling besar yaitu
keadaan yang baik, karena memiliki nilai laju
800 kVA. Panel terminal adalah panel yang
kegagalan yang lebih rendah jika dibanding dengan
digunakan untuk menyuplai beban komersil dari
nilai yang terdapat pada standar IEEE. pada kasus
bandara, diantaranya adalah pertokoan, terminal
Genset 2, dia memiliki nilai indeks kegagalan yang
keberangkatan dan juga terminal kedatangan.
cukup tinggi karena dia telah mengalami kerusakan
pada saat waktu operasinya yang relatif masih
4.1 Perhitungan keandalan secara manual
singkat.
Dalam sistem yang digunakan untuk
menyuplai beban kantor, tower, NDB dan CCR
IV. PERHITUNGAN INDEKS KEANDALAN sistem merupakan rangkaian seri mulai dari suplai
SISTEM PLN hingga masuk ke ATS. Pada ATS terdapat
Setelah diketahui besarnya laju kegagalan dari
Switch yang mampu mentrasfer secara otomatis
tiap peralatan penyusun sistem kelistrikan Bandara
dalam pemilihan suplai energi listrik yang akan
Internasional Ahmad Yani Semarang pada bab
digunakan, sehingga dengan demikian titik ATS ini
sebelumnya, bab ini akan membahas perhitungan
dapat dimodelkan sebagai titik pertemuan sistem
keandalan sistem secara menyeluruh hingga
paralel antara sistem yang berasal dari suplai PLN
menuju ke panel beban. Indeks keandalan suatu
dan suplai dari genset1.
sistem merupakan kombinasi indeks keandalan dari
Menggunakan data hasil pengamatan
tiap-tiap komponen yang menyusun sistem
tersebut. Besarnya indeks keandalan yang terdapat
pada suplai PLN hingga MCCB 1 panel ACOS1
Rseri1=Rsuplai . Rsole fuse1. Rkabel suplai-trafo1 . Rsole fuse2.
Rtrafo1 . Rkabel trafo1-P.Incoming . RMCCB 1 P.Incoming .
RMCCB 2 P.Incoming . Rkabel P.Incoming-P.TR1. RMCCB 1

5
P.TR1 . RMCCB 3 P.TR1 . Rkabel P.TR1-P.ACOS1 . RMCCB Pencarian indeks keandalan dari panel beban
1 P.ACOS1 yang lain dilakukan dengan metode yang sama
Rseri1 =0,000123. 1 . 1 . 1 . 1 . 1 . 0,9484 . 0,9484. 1.
dengan rangkaian dan komponen yang berbeda.
0,9484. 0,9484. 1 . 0,9484
= 0,0000944 4.2 Perhitungan keandalan dengan bantuan
Besarnya indeks keandalan genset 1 adalah software
RG1 = 1 Dalam penulisan tugas akhir ini, digunakan
program yang berdasar pada software matlab untuk
Besarnya indeks keandalan pada sistem paralel
memudahkan perhitungan. Software matlab yang
antara sistem seri dan genset 1 adalah: digunakan adalah matlab R2010a. penulis telah
Rparalel = 1-(Qseri1 . QG1) merancang tampilan pada Grafik User Interface
= 1- ((1-Rseri1) . (1-R G1)) (GUI) dan memasukkan rumus-rumus perhitungan,
= 1- ((1-0,0000944) . (1-1)) sehingga apabila program ini dijalankan pada
= 1- (0,9999056. 0) komputer yang telah terinstal software matlab
didalamnya, pengguna dapat langsung mengetahui
= 1- 0
indeks keandalan sistem kelistrikan di Bandara
=1 Internasional Ahmad Yani Semarang pada tahun
Besarnya indeks keandalan sistem dalam tersebut maupun prediksi perhitungan keandalan
menyuplai panel kantor adalah: pada beberapa tahun kemudian hanya dengan
Rkantor = Rparalel .. RMCCB 2 P.ACOS1 . Rkabel P.ACOS1- memasukkan nilai indeks kegagalan dan waktu
P.Esensial . RMCCB 1 P.Esensial . RMCCB 3 perawatan/penggantian dari tiap-tiap komponen
yang ada, selain itu, terdapat juga grafik yang akan
P.Esensial
menunjukkan perkembangan indeks keandalan
Rkantor = 1 . 1. 1 . 1 . 1
yang terjadi sejak tahun 2012 hingga tahun yang
Rkantor = 1 diinginkan tadi. Berikut adalah flowchart yang
akan menunjukkan cara kerja dari program yang
Menggunakan data standar IEEE telah dijelaskan di atas.
Besarnya indeks keandalan yang terdapat
pada suplai PLN hingga MCCB 1 panel ACOS1
Mulai
Rseri1=Rsuplai . Rsole fuse1 . Rkabel suplai-trafo1 . Rsole fuse2 .
Rtrafo1 . Rkabel trafo1-P.Incoming . RMCCB 1 P.Incoming .
RMCCB 2 P.Incoming . Rkabel P.Incoming-P.TR1. RMCCB 1 Pilih
Template
P.TR1 . RMCCB 3 P.TR1 . Rkabel P.TR1-P.ACOS1 . Data Yang
Diinginkan
RMCCB 1 P.ACOS1
Rseri1 =0,5845 . 0,80961. 0,97533 . 0,80961 .
0,93557 . 0,99917 . 0,89119 . 0,89119 .
0,99917 . 0,89119. 0,89119 . 0,99917 . Tentukan
Tahun
0,89119
Rseri1 = 0,196
Besarnya indeks keandalan genset 1 adalah
Tampil Nilai Indeks
RG1 = 0,76491 Keandalan Tiap
Komponen dan
Besarnya indeks keandalan pada sistem paralel sistem
antara sistem seri dan genset 1 adalah:
Rparalel = 1-(Qseri1 . QG1)
Tampilkan Grafik
= 1- ((1-Rseri1) . (1-R G1)) Tampilkan y Keandalan Sistem
= 1- ((1-0,196) . (1-0,76491)) Grafik? Dari Tahun Yang
Diinginkan
= 1- (0,804 . 0,23509)
t
= 1- 0,1890
= 0,81099 Selesai

Besarnya indeks keandalan sistem dalam


menyuplai panel kantor adalah: Gambar 6 Flowchart Program
Rkantor = Rparalel .. RMCCB 2 P.ACOS1 . Rkabel P.ACOS1-P.Esensial
. RMCCB 1 P.Esensial . RMCCB 3 P.Esensial
Rkantor = 0,81099. 0,95887. 0,99917 . 0,95887.
0,95887
Rkantor = 0,71439

6
Gambar 9 Tampilan hasil perhitungan indeks keandalan
Gambar 7 Tampilan muka program perhitungan keandalan
sistem kelistrikan Bandara Ahmad Yani Semarang
Gambar di atas merupakan tampilan yang
berisi hasil perhitungan indeks keandalan sistem
Gambar 4.4 di atas merupakan tampilan muka
kelistrikan Bandara Internasional Ahmad Yani
dari program yang dapat digunakan untuk
Semarang yang berdasar pada data-data yang tadi
membantu perhitungan indeks keandalan sistem
telah dimasukkan pada tampilan kedua. Dari
kelistrikan di Bandara Internasional Ahmad Yani
tampilan di atas akan ditunjukkan besarnya indeks
Semarang. Untuk masuk ke program selanjutnya,
tiap peralatan dan juga pada tiap panel beban. Pada
dapat dilakukan dengan klik tombol “MASUK
tampilan ini juga dapat diketahui komponen-
DATA SURVEI” atau “MASUK DATA IEEE”
komponen apa saja yang kemungkinan telah
yang terdapat pada sisi bawah tampilan program
mengalami penurunan kinerja.
tersebut. Dua tombol di atas merupakan pilihan
yang secara otomatis akan mengisi nilai lamda Tabel 3 Perbandingan nilai indeks keandalan hasil perhitungan
yang terdapat pada program selanjutnya dengan manual dan menggunakan software
data hasil survei atau data dengan standar IEEE, DENGAN
namun dalam program ini memungkinkan juga bila METODE MANUAL SOFTWARE
ingin dilakukan perubahan data pada nilai jumlah TITIK IEEE
BEBAN Std
kegagalan per tahun. Apabila tombol tersebut telah DATA IEEE Std DATA 493-
di klik, maka selanjutnya akan muncul tampilan SURVEI 493-1997 SURVEI 1997
seperti pada gambar di bawah ini:
Kantor 1 0,71439 1 0,71439

Tower 1 0,71439 1 0,71439

CCR 1 0,71439 1 0,71439

NDB 1 0,71439 1 0,71439


DVOR dan
Pompa 1 0,94307 1 0,94347

Terminating 0,47241 0,65235 0,42745 0,65597

Gambar 8 Tampilan untuk memasukkan data tiap peralatan Dari data di atas terlihat nilai hasil
penyusun sistem perhitungan manual dengan perhitungan
menggunakan software hampir sama, sedikit
Tampilan di atas merupakan tampilan untuk perbedaan yang terjadi karena faktor pembulatan
memasukkan data tiap-tiap komponen yang dalam perhitungan. Seperti yang diharapkan di
menyusun sistem kelistrikan Bandara Internasional awal, ternyata DVOR dan Pompa memang
Ahmad Yani Semarang. Kolom penggantian adalah memiliki indeks keandalan paling tinggi,
kolom yang berfungsi untuk memasukkan data sedangkan terminating paling rendah, sedangkan
apabila direncanakan adanya penggantian atau adanya perbedaan antara data hasil survei dengan
perawatan peralatan tersebut pada n-tahun data satandar IEEE Std 493-1997 karena dasar dari
selanjutnya. Tombol “HITUNG” yang terletak pada perhitungan keandalan adalah peluang, dimana data
sisi kanan bawah tampilan akan berfungsi sebagai yang berdasar pada standar IEEE merupakan
perintah untuk melakukan perhitungan indeks keadaan secara perkiraan atas dasar kejadian yang
keandalan pada tahun yang telah ditentukan pada terjadi pada kebanyakan peralatan dengan rating
sisi sebelah kiri tombol tersebut apabila di klik, yang sama yang disurvei oleh IEEE, sedangkan
sehingga akan membuka tampilan seperti dibawah data yang terdapat pada hasil survei adalah keadaan
ini: yang sesungguhnya terjadi pada peralatan di
Bandara A.Yani Semarang berdasar hasil survei
yang dilakukan penulis.

7
4.3 Perkiraan indeks keandalan pada tahun- Dari gambar di atas terlihat bahwa setelah
tahun mendatang dilakukan perawatan pada genset, indeks keandalan
Selain digunakan untuk melakukan pada tahun 2012 mengalami peningkatan. Panel
perhitungan indeks keandalan pada saat ini, kantor, tower, CCR dan NDB yang awalnya
program ini juga dapat digunakan untuk melakukan memiliki indeks keandalan 0,34923 meningkat
prediksi indeks keandalan yang akan terjadi menjadi 0,65989. Sedangkan panel DVOR yang
beberapa tahun kedepan, dengan berdasar pada awalnya menunjukkan indeks 0,60966, meningkat
rumus . keandalan pada tahun- menjadi 0,91891. Dan panel terminating yang
tahun berikutnya dapat diketahui karena pada awalnya 0,32222 naik menjadi 0,71667.
dasarnya indeks keandalan dari tiap peralatan akan Peningkatan yang cukup besar ini didapat hanya
menurun dari tahun ke tahun. dengan perawatan berkala pada genset, dengan
Berikut ini akan dicontohkan perkiraan indeks demikian apabila perawatan berkala ini dilakukan
keandalan bandara pada tahun 2022 apabila tidak pada semua peralatan penyusun sistem, maka
dilakukan perawatan sama sekali terhadap peningkatan indeks keandalan ini juga akan
peralatan yang ada dan menggunakan indeks semakin tinggi, selain itu, semakin sering sistem itu
kegagalan yang terdapat pada survei IEEE. dirawat, maka semakin baik pula indeks keandalan
yang dimiliki sistem tersebut.

V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengujian dan analisis yang
telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa
hal sebagai berikut :
1. Dibutuhkan sistem distribusi yang lebih
handal untuk menyuplai Bandara
Internasional Ahmad Yani Semarang.
Gambar 10 Grafik penurunan indeks keandalan yang terjadi 2. Suplai energi listrik yang disalurkan PLN
pada tahun 2012 hingga 2022
selama bulan April 2011 hingga Maret 2012
mengalami sembilan kali gangguan, dengan
Dari hasil perkiraan di atas dapat dilihat durasi gangguan rata-rata hanya 39,667
bahwa untuk panel kantor, tower, CCR dan NDB menit.
memiliki indeks keandalan 0,34923. Panel DVOR 3. Indeks keandalan sistem tenaga listrik dapat
menunjukkan indeks 0,60966. Nilai-nilai di atas dihitung dari laju kegagalan yang dimiliki
sangat buruk, mengingat pentingnya beban-beban tiap komponen penyusun sistem tersebut
yang akan disuplai oleh panel ini. dengan berdasar pada sistem instalasinya.
Dengan melihat grafik di atas, tampak bahwa 4. Dari data yang diperoleh dari hasil survei,
indeks keandalan dari sistem cenderung menurun indeks keandalan yang dimiliki tiap-tiap
dari tahun ke tahun, sehingga seharusnya diadakan panel beban memiliki indeks keandalan
perawatan berkala yang dapat mencegah sistem yang sesuai dengan standar.
tersebut tidak mampu beroperasi dengan baik. Bila 5. Dari data yang diperoleh dari IEEE Std 493-
dimisalkan sistem di atas terjadi perawatan berkala 1997, indeks keandalan yang dimiliki tiap-
pada sisi Genset saja, maka indeks keandalan pada tiap panel beban memiliki indeks keandalan
tahun ke sepuluh tidak akan seburuk hasil di atas, yang masih jauh di bawah standar.
misalkan genset 1dirawat pada tahun ke-tujuh, 6. Data mengenai laju kegagalan yang dimiliki
Genset 2 pada tahun ke-delapan, dan Genset 3 pada dapat juga digunakan untuk memprediksi
tahun ke-sembilan, maka grafik prediksi indeks indeks keandalan yang dimiliki untuk
keandalan akan menunjukkan perubahan seperti beberapa tahun ke depan.
berikut:
B. Saran
1. Untuk meningkatkan indeks keandalan
sistem secara keseluruhan, komponen-
komponen yang sudah mulai menurun
kinerjanya sebaiknya diganti (untuk MCCB
dan kabel), namun apabila tidak
memungkinkan untuk penggantian,
peningkatan indeks keandalan dapat
dilakukan dengan top over houl (untuk
Gambar 11 Grafik hasil perhitungan setelah dilakukan genset).
perawatan pada Genset 1,2 dan 3 2. Untuk memperoleh hasil yang lebih
mendekati keadaan di Bandara Ahmad Yani

8
Semarang, sebaiknya dilakukan penelitian 10. Sulasno, 2001. “Teknik dan Sistem Distribusi
untuk mengetahui laju kegagalan tiap Tenaga Listrik”, edisi 1. Badan penerbit
komponen sesuai dengan kondisi di Universitas Diponegoro, Semarang,
Indonesia.. Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

1. Away, Gunaidi Abdia., 2006. “The Shortcut BIODATA PENULIS


of MATLAB Programing”. Informatika
Bandung, Indonesia. Novio Mahendra
Purnomo lahir di
2. Cepin, Marko., 2011. “Assessment of Power Semarang pada 27
System Reliability”. Springer-verlag, United November 1989. Saat ini
States of America. sedang menempuh
3. Chowdhury, Ali A., and Koval, Don O., 2009. pendidikan tinggi di
“Power Distribution System Reliability”. The Jurusan Teknik Elektro
Institute of Electrical and Electronic Universitas Diponegoro.
Engineers, Inc., United States of America. Konsentrasi Energi Listrik.

4. Gonen, Turan., 1986. “Elektric Power


Distribution System Engineering”. McGraw- Semarang, Juni 2012
Hill Companies, Inc., United States of Menyetujui,
America.
Dosen Pembimbing I
5. IEEE Std 493-1997, 1998. “IEEE
Recommended Practice for the Design of
Reliable Industrial and Commercial Power
Sistem”. The Institute of Electrical and
Electronic Engineers, Inc., United States of
America.
Dr.Ir. Hermawan DEA.
6. International Civil Aviation Organization, NIP. 19600223 198602 1 001
2004. “Aerodrome Design and Operations”.
7. Marsudi, Djiteng., 2006. “Operasi Sistem Dosen Pembimbing II
Tenaga Listrik”. Graha Ilmu, Yogyakarta,
Indonesia.
8. Ramakumar, R. , 1993. “Engineering
Reliability fundamental and application”.
Prentice-Hall, Inc. , United States of America.
Susatyo Handoko, ST., MT.
9. Saleh, Chairul., 2008. “Metodologi Penelitian
NIP. 19730526 200012 1 001
: Sebuah Petunjuk Praktis”. Jaya Abadi,
Yogyakarta, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai