Anda di halaman 1dari 17

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Konseling

Dalam Bahasa Inggris ”Counseling” diterjemahkan menjadi konseling yang

merupakan bagian dari bimbingan. Konseling adalah proses pemberian informasi objektif dan

lengkap, dilakukan secara sistematik dengan paduan keterampilan komunikasi interpersonal,

teknik bimbingan dan penguasaan pengetahuan klinik, bertujuan untuk membantu seseorang

mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi dan menentukan jalan keluar

atau upaya untuk mengatasi masalah tersebut.

Menurut Dewa Ketut Sukardi 2000:21 dalam bukunya counseling is the heart of

guidance menyatakan bahwa layanan konseling adalah jantung hati layanan bimbingan secara

keseluruhan. Bisa dikatakan bahwa konseling adalah inti kegiatan yang paling penting dalam

bimbingan. Oleh karena itu konseling sangat memberi arti bimbingan, dimana konseling ini

merupakan suatu proses kegiatan yang didalamnya terdapat konselor dan konseli.

Menurut Agus priyanto 2009:101 konseling merupakan suatu proses yang sistematis

guna membantu seseorang untuk belajar menyelesaikan masalah interpersonal dan

emosionalnya. Selain itu untuk mengetahui kemampuan dan keterampilan seseorang dalam

pengambilan keputusan. Peran seorang konselor adalah membantu dalam pengambilan

keputusan.

Menurut Bernard dan Fullmer dalam Priyitno 1999 :101 Konseling adalah konseling

meliputi pemahaman terhadap hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan –

kebutuhan, motivasi, dan potensi – potensi yang unik dari individu yang bersangkutan untuk

mengapresiasikan ketiga hal tersebut.

1
Menurut Rohman Natawijaya 2000 :22 konseling merupakan suatu jenis layanan yang

merupakan bagian terpadu dari bimbingan. Konsleing dapat diartikan sebagai hubungan

timbal balik antara dua individu, dimana yang seorang yaitu konselor berusaha membantu

yang orang lain dalam hal ini klien untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam

hubungan dengan masalah – masalah yang dihadapinya pada waktu yang akan datang.

Konseling berfokus pada klien yaitu khusus sesuai dengan kebutuhannya, masalah

dan lingkungan baik fisik maupun perilaku klien. Merupakan proses timbal balik, kerja sama

dan saling menghargai, menuju pada pencapaian tujuan, membangun otonomi dan

tanggungjawab dari pada klien. Konseling memperhatikan situasi interpersonal sesuai dengan

kondisi sosial – budaya serta kesiapan untuk berubah, mengajukan pertanyaan, menyediakan

informasi, mengulas informasi dan mengembangkan rencana intervensi. Layanan konseling

bukan dalam bentuk introgasi, pengarahan, pemberian nasehat, pengakuan dan doa.

Layanan konseling bisa dilakukan di sarana pelayanan kesehatan seperti rumah sakit

baik dalam rawat inap maupun rawat jalan, puskesmas, balai pengobatan, klinik – klinik

konseling dan lain sebagainya. Pelayanan konseling ini bisa dilakukan oleh perawat atau

bidan di instasi kerja, praktik kelompok atau praktik pribadi.

Konseling pelayanan kontrasepsi adalah proses pemberian informasi yang dibutuhkan

sehingga klien atau keluarga (pasangan) yang memahami dan dapat menerapkan situasi dan

kondisi. Hasil yang diharapkan dari konseling kontrasepsi ini adalah adanya peningkatan

penerimaan klien dan pasangan, penjaminan pilihan yang sesuai dan cocok, pasangan dapat

menggunakan cara efektif, dan kelangsungannya lebih lama.

B. Tujuan konseling KB

Tujuan konseling secara umum adalah memberikan informasi, membantu individu

untuk berperan sendiri dalam kelangsungan hidupnya, membangun kemampuan individu

2
untuk mengambil keputusan yang bijak dan realistis dan menuntun perilaku klien agar

mampu menerima setiap konsekuensi.

Tujuan konseling KB

a. Memahami diri secara lebih baik

b. Mengarahkan perkembangan diri sesuai potensinya

c. Lebih realistis dalam melihat diri dan masalah yang dihadapi, sehingga

 Mampu memecahkan masalah secara kreatif dan produktif

 Memiliki taraf aktualisasi diri sesuai dengan potensi yang dimiliki

 Terhindar dari gejala-gejala kecemasan dan salah penyesuain diri

 Mampu menyesuaikan situasi dengan lingkungan

 Memperoleh dan merasakan kebahagiaan

Dalam konseling KB diadakan percakapan dua arah untuk:

1. Membahas dengan calon peserta berbagai pilihan kontrasepsi yang tersedia

2. Memberikan informasi selengkap mungkin mengenai konsekuensi pilihannya, baik

ditinjau dari segi medis teknis maupun hal-hal lain yang non-medis agar tidak

menyesal kemudian

3. Membantu calon peserta KB memutuskan pilihannya atas metode kontrasepsi yang

paling sesuai keadaan khusus pribadi dan keluarganya

4. Membantu peserta KB dalam menyesuaikan diri terhadap kondisi barunya, terutama

bila ia mengalami berbagai permasalahan (Nyata atau tidak nyata/semu).

3
Informasi yang diberikan meliputi:

a. Arti keluarga berencana

b. Manfaat keluarga berencana

c. Cara ber-KB atau metode kontrasepsi

d. Desas-desus tentang kontrasepsi dan penjelasannya

e. Pola perencanaan keluarga dan penggunaan kontrasepsi yang rasional

f. Pola perencanaan keluarga dan penggunaan kontrasepsi yang rasional

g. Rujukan pelayanan kontrasepsi

Hal – hal yang harus diperhatkan supaya konseling berhasil dengan baik adalah bahwa

konseling merupakan suatu kegiatan dalam hubungan antar manusia, dimana kita melakukan

serangkaian tindakan yang akhirnya akan membantu peserta/calon peserta memecahkan

permasalahan yang akan dihadapinya antara lain masalah pemilihan penggunaan kontrasepsi

yang paling cocok dengan keadaan dan kebutuhan yang dirasakan. Bila setiap calon peserta

KB, sebelum memakai kontrasepsi melalui proses konseling yang baik, maka kelangsungan

pemakaian akan lebih tinggi.

C. Peran Konseling KB

a) Menciptakan komunikasi interaktif yang terbuka dengan klien

Konseling yang baik mendorong komunikasi yang terbuka antara klien dan

penyedia layanan. Klien perlu merasa santai selama sesi konseling dan nyaman

dalam mengajukan pertanyaan kepada pelayanan. Setelah itu kemungkinan besar

mereka akan kembali untuk meminta pelayanan atau bantuan apabila terjadi

komplikasi.

Semua klien, apapun ras, etnis atau status sosialnya harus dihadapi dengan

rasa hormat dan diberi informasi yang sama. Penyedia layanan tidak boleh

memasukkan pendapat pribadi yang mneyebabkan proses konseling menjadi bias.

4
b) Membahas kebutuhan, kekhawatiran dan salah pesepsi klien

Untuk membantu klien membuat keputusan dengan pertimbangan yang

matang, penyedia layanan perlu mengetahui alasan klien berkunjung serta riwayat

pemakaian kontrasepsinya. Penyedia layanan juga harus menentukan kebutuhan,

kekhawatiran dan salah persepsi klien. Hal yang jelas penting dalam pemilihan

metode adalah tujuan individu atau pasangan yang bersangkutan apakah mereka

ingin menunda kehamilan atau menghentikan kesuburan penyedia layanan harus

memberikan saran dan nasihat yang sesuai.

c) Memberi tahu klien tentang metode yang tersedia

Seiring dengan meluasnya pilihan kontrasespsi yang ditawarkan program,

penyedia layanan hanya memutuskan bagaimana memberitahukan klien mengenai

berbagai metoda yang tersedia pada umumnya tidak praktis karena tidak semua

metode sesuai untuk semua pemakai, dan waktu penyedia layanan terbatas

sebaiknya digunakan untuk membahas kebutuhan individual klien. Selain itu,

tidak mampu mengingat informasi penting tentang metode pilihan mereka.

Informasi dasar mengenai ragam metode yang tersedia sebaiknya diberikan

melalui media massa dan brosur cetakan.

Secara umum, penyedia layanan harus memastikan bahwa semua klien

mengetahui bahwa tersedia berbagai metode kontrasepsi, tetapi tidak semua

metode cocok untuk semua pemakai; metode – metode yang tidak tersedia melalui

program keluarga berencana mungkin ditawarkan oleh penyedia layanan lain

didaerah sekitar; kebutuhan kontrasepsi klien mungkin berubah seiring waktu

sehingga perlu dilakukan penilaian ulang tentang kecocokan kontrasepsi; apabila

klien kurang puas dengan suatu metode, tersedia pilihan kontrasepsi lain.

5
d) Membantu dalam memilih metode yang sesuai

Banyak orang ketika sedang mencari layanan kontrasepsi sudah memutuskan

untuk menggunakan suatu metode. Kecuali apabila klien meminta metode yang

secara medis dikontraindikasi atau tidak tersedia, penyedia layanan harus berusaha

memenuhi keinginan klien tersebut. Sebuah studi mengenai berkelanjutan

kontrasepsi di Indonesia mendapatkan bahwa wanita yang diberi metode yang

mereka minta sendiri, jauh lebih besar kemungkinannya untuk melanjutkan

metode tersebut (angka keberlanjutan 75%) dibandingkan wanita yang pilihan

awalnya ditolak (angka keberlanjutan 15%). Pada saat yang sama, penyedia

layanan harus memberi tahu klien bahwa metode – metode lain seandainya klien

kurang puas dengan metode yang ia pilih.

Setelah pilihan yang sesuai teridentifikasi, penyedia layanan harus

menjelaskan setiap metode sehingga klien dapat membuat keputusan. Walaupun

penyedia layanan bertanggung jawab memberi klien informasi yang jelas, akurat,

dan tidak bias mengenai metode – metode yang sesuai, klienlah yang akhirnya

membuat keputusan mengenai metode yang akan digunakan. Tentu saja penyedia

layanan harus selalu memeriksa ada tidaknya kontraindikasi medis, termasuk

kehamilan, sebelum memberikan suatu kontrasespi kepada klien. Klien yang

hamil juga dapat memperoleh manfaat dari menerima informasi mengenai piliha –

pilihan kontrasepsi.

Apabila seorang wanita menggunakan metode segera setelah melahirkan,

harus dibuat perjanjian yang sesuai dengan penyedia layanan sebelum tanggal

perkiraan melahirkan. Selain itu, penyedia layanan harus mendorong klien yang

6
hamil untuk mendapatkan perawatan antenatal atau merujuk mereka ke layanan

abortus legal bila memungkinkan.

e. Memberikan Informasi Mengenai Metode yang Dipilih

Setelah memilih salah satu metode, klien harus diberi informasi spesifik

mengenai bagaimana menggunakannya, perlunya mengulang atau melepaskannya,

efek samping yang sering ditimbulkan dan bagaimana mengatsinya, tanda – tanda

peringatan adanya komplikasi, dan prosedur – prosedur untuk tindak lanjut

darurat. Idealnya, informasi ini diperkuat oleh brosur – brosur yang sesuai yang

dapat di bawa pulang oleh klien. Klien harus didorong untuk kembali ke penyedia

layanan apabila mereka ingin bertanya, ingin mengganti metode atau untuk alasan

lain.

D. Teknik-teknik konseling KB yang biasa dipergunakan

a) Cara supportif : untuk memberikan dukungan kepada peserta, calon peserta ,

karena mereka dalam keadaan bingung dan ragu - ragu yaitu dengan

menenangkan / mententramkan dan menumbuhkan kepercayaanya bahwa ia

mempunyai kemampuan untuk memabantu dirinya sendiri

b) Katarsis : dengan memberi kesempatan kepada mereka untuk mengungkapkan dan

menyalurkan semua perasaan yang dipunyainya untuk menimbulkan perasaan

lega.

c) Membuat refleksi dan kesimpulan atas ucapan-ucapan serta perasaan-perasaan

yang tersirat dlam ucapan-ucapanya

d) Memberi semua informasiyangdiperlukannya untuk membantu peserta/calon

peserta membuat keputusan.

7
Yang perlu diperhatikan yaitu, seharusnya petugas tidak memberikan nasihat, karena

berarti kita yang membuat keputusan. Tetapi adakalanya kita dituntut untuk memberikan

nasihat. Dalam hal ini kita harus memneprhatikan bagaimana mereka menerima nasihat

tersebut. Supaya mereka mau menerima dan melaksanakan suatu nasihat maka :

 Peserta / calon peserta harus diajak ikut serta menemukan nasihat yang cocok dan

sesuai dengan dirinya.

 Nasihat harus diberikan dengan sangat hati – hati.

E. Langkah –Langkah Dalam Konseling KB

a) Konseling Satu-Tuju

Dalam memberikan konseling hendaknya diterapkan 6 langkah yang dikenal dengan

kata SATU-TUJU. Kata kunci SATU TUJU ini untuk memudahkan petugas mengingat

langkah – langkah yang perlu dilakukan tetapi dalam penerapannya tidak harus dilakukan

secara berurutan karena menyesuaikan dengan kebutuhan klien.

SA Sapa dan salam

1. Sapa klien secara terbuka dan sopan

2. Beri perhatian sepenuhnya, jaga privasi pasien

3. Bangun percaya diri pasien

4. Tanyakan apa yang perlu dibantu dan jelaskan pelayanan apa yang dapat

diperolehnya.

T  Tanya

1. Tanyakan informasi tentang dirinya

2. Bantu klien pengalaman tentang KB dan kesehatan reproduksi

3. Tanyakan kontrasepsi yang ingin digunakan

8
4. Tanyakan tujuan dan harapan dari kontrasepsi yang diinginkan

U Uraikan

1. Uraikan pada klien mengenai pilihannya dan beritahu apa pilihan reproduksi

yang paling mungkin.

2. Uraikan juga mengenai resiko penularan HIV/AIDS atau pilihan metoda ganda.

TU Bantu

1. Bantu klien menentukan pilihannya.

2. Bantu klien berfikir mengenai kontrasepsi yang paling sesuai kebutuhanya.

3. Tanyakan apakah pasangan mendukung pilihannya, pada akhirnya yakinkan

klien bahwa ia telah membuat keputusan yang tepat dan petugas dapat

menanyakan : apakah anda telah memutuskan pilihan jenis kontrasepsi

J Jelaskan

1. Jelaskan secara lengkap bagaimana menggunakan kontrasepsi pilihannya

setelah klien memilih jenis kontrasepsinya.

2. Jelaskan bagaimana penggunaannya

3. Dorong klien untuk bertanya dan petugas menjawab secara lengkap dan

terbuka.

4. Berikan penjelasan tentang manfaat ganda metode kontrasepsi.

U Kunjungan Ulang

Perlu dilakukan kunjungan ulang untuk dilakukan pemeriksaan atau permintaan

kontrasepsi jika dibutuhkan. Bicarakan dan buat perjanjian kapan klien perlu

kembali untuk melakukan pemeriksaan lanjutan atau permintaan kontrasepsi jika

dibutuhkan. Perlu juga selalu mengingatkan agar kembali bila terjadi suatu

masalah.

9
b) Konseling Gather

Gallen dan Leitenmaier (1987) memberikan satu akronim yang dapat dijadikan

panduan bagi petugas klinik KB untuk melakukan konseling. Akronim tersebut

adalah GATHER yang merupakan singkatan dari : Greet – Ask – Tell – Help – Explain –

Return, dengan pengertian sebagai berikut:

G : Greet (Memberi Salam)

Berilah salam dengan ramah kepada setiap pasien saat ia datang, kenalkan diri dan

buka komunikasi. Memberi salam di awal pertemuan akan menciptakan hubungan

yang baik.

A : Ask atau Assess (Bertanya)

Dengan bertanya kepada pasien akan membantu pasien untuk menyatakan

keinginan dan kebutuhannya, serta mengekspresikan perasaannya. Cara bertanya

yang efektif yaitu:

1. Gunakan nada suara yang menunjukan minat, perhatian, dan keramahan.

2. Gunakan kata yang dapat dimengerti pasien

3. Ajukan 1 pertanyaan yang dapat membantu pasien menyampaikan kebutuhan-

kebutuhannya.

4. Gunakan kata-kata ”lalu” atau ”oh”, karena dapat meningkatkan keinginan

pasien untuk lebih banyak bicara.

5. Hindari pertanyaan ”Mengapa”, karena terkesan mencari kesalahan.

6. Gunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka, misalnya ”ceritakan .....”,

”bagaimana...”, karena dapat membina hubungan yang baik dengan pasien,

sehingga dapat mengorek hal-hal yang terkait dengan penyakitnya.

10
T : Tell (Memberi Informasi)

Setelah pasien selesai menyatakan keluhan dan kebutuhannya, beri informasi secara

jelas mengenai masalah utamanya. Sehingga dapat dimengerti oleh pasien yang

kemudian dapat membantu pasien untuk mengambil keputusan.

H  : Help (Memberi Bantuan)

Bantuan diberikan ketika pasien mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan

atau dalam menentukan sikap, agar pasien dapat memecahkan masalahnya dengan

mudah. Jelaskan beberapa cara yang dapat menyelesaikan masalah tersebut,

termasuk kelebihan dan kekurangan dari masing–masing cara tersebut. Minta pasien

untuk memutuskan cara terbaik bagi dirinya.

E  : Explain (Memberi Penjelasan)

Jelaskan tentang keputusan yang telah dipilih si pasien, berikan penjelasan tentang

pilihannya tersebut, sekaligus dengan efek sampingnya. Contohnya pada pemilihan

metode KB. Jelaskan pula siapa dan dimana pertolongan lanjutan atau darurat dapat

diperoleh.

R Return visit (Kontrol Kembali)

Rujuk apabila fasilitas ini tidak dapat memberikan pelayanan yang sesuai atau buat

jadwal kunjungan ulang apabila pelayanan terpilih telah diberikan.

F. Memberikan Informasi dan Konseling

Kenyataan yang ada di lapangan adalah tidak semua sarana kesehatan dapat dijangkau

oleh klien. Oleh karena itu tempat pelayanan konseling untuk melayani masyarakat yang

membutuhkannya dapat dilakukan pada dua jenis tempat pelayanan konseling yaitu :

11
 Konseling Kb di lapangan (nonklinik)

Dilaksanakan oleh petugas di lapangan yaitu PPLKB, PKB, PPKBD , Sub

PPKBD dan kader yang sudah mendapatkan pelatihan konseling yang standar.

Tugas utama dipusatkan pada pemberian informasi KB.baik dalam kelompok

kecil maupun secara perorangan. Adapun informasi yang diberikan mencakup:

- Pengertian manfaat rencana keluarga

- Proses terjadinya kehamilan/reproduksi sehat

- Informasi berbagai kontrasepsi yang benar dan lengkap (cara kerja,

manfaat, kemungkinan efek samping, komplikasi, kegagalan,

kontraindikasi, tempat kontrasepsi bisa diperoleh, rujukan, serta biaya)

 Konseling KB klinik

Dilaksanakan oleh petugas medis dan paramedis terlatih di klinik yaitu dokter,

bidan perawat serta bidan di desa. Pelayanan konseling yang dilakukan di

klinik diupayakan agar diberikan secara perseorangan di ruangan khusus.

Pelayanan konseling diklinik dilakukan untuk melengkapi dan sebagai

pemantapan hasil konseling di lapangan, mencakup hal – hal berikut :

- Memberikan informasi KB yang lebih rinci sesuai dengan kebutuhan

klien

- Memastikan bahwa kontrasepsi pilihan klien telah sesuai dengan

kondisi kesehatannya

- Membantu klien memilih kontrasepsi lain seandainya yang dipilih

kenyataan tidak sesuai dengan kondisi kesehatannya.

- Merujuk klien seandainya kontrasepsi yang dipilih tidak tersedia di

klinik atau klien jika klien membutuhkan bantuan medis dari ahli

seandainya dalam pemeriksaan ditemui masalah kesehatan lain.

12
- Memberikan konseling pada kunjungan ulang untuk memastikan

bahwa klien tidak mengalami keluhan dalam penggunaan kontrasepsi

pilihannya.

Menjadi pendengar aktif juga diperlukan dalam konseling dimana cara nya adalah

sebagai berikut :

- Terimalah pasien apa adanya dan perlakukan secara individual

- Dengarkan hal –hal yang diucapkan pasien dan cara menyatakannya serta

perhatikan nada suara, kata – kata yang dipergunakan, ekspresi wajah dan bahasa

tubuh

- Tempatkan diri pada sudut pandang pasien (empati)

- Sekali – sekali berikan jeda waktu bicara untuk memberi kesempatan pada psien

untuk berfikir, menanyakan sesuatu dan berbicara

- Ulangi hal – hal yang telah anda dengar bahwa paisen tahu bahwa anda

memahaminya

- Duduklah dengan nyaman, sedikit condong ke depan, hindari gerakan – gerakan

yang dapat mengganggu jalannya komunikasi dan pandanglah pasien ketika

berbicara.

Macam-macam kontrasepsi

Kontrasepsi adalah suatu cara, obat dan alat untuk mencegah atau menjarangkan

kehamilan. Macam-macam kontrasepsi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Metode sederhana: pantang berkala, koitus interuptus, dan laktasi

b. Alat : alat Kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau intra-uterin Device (IUD),

hormonal, kondom dan diafragma

c. Obat-obatan : Spermatisida,suntik,susuk, dan pil

13
d. Kontrasepsi mantap : Vasektomi dan tubektomi

Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan yang dapat muncul karena penggunaan kontrasepsi adalah

sebagai berikut :

a. Resiko tinggi terjadi perubahan pola seksual berhubungan dengan kurangnya

informasi metode kontrasepsi

b. Resiko tinggi terjadinya konflik dalam pengambilalihan keputusan berhubungan

banyaknya alternatif alat kontrasepsi

c. Cemas berhubungan dengan kurangnya informasi tentang efek samping metode

kontrasepsi

d. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi

Perencanaa tujuan dari konseling KB

Tujuan yang diharapkan dengan adanya konseling ini adalah :

a. Ibu merasa verbal memahami metode kontrasepsi

b. Ibu merasa nyaman dan mantap dengan metode pilihannya

c. Terjadi kehamilan jika direncanakan

d. Tidak terjadi infeksi

Implementasi dari konseling KB yang dilakukan dengan memberikan pendidikan

kesehatan yang berisikan berbagai informasi terkait faktor – faktor yang turut mempengaruhi

dalam pemilihan kontrasepsi, seperti kepercayaan, sosial budaya, agama, tradisi, nilai – nilai

personal, adat istiadat, serta keamanan dan kenyamanan bagi pasangan itu sendiri.

14
Evaluasi

Hasil yang diharapkan dapat diukur melalui kriteria evaluasi berikut ini :

a. Pasangan memahami tentang metode kontrasepsi

b. Pengalaman yang tidak menyenangkan sebelumnya, tidak mempengaruhi

pemilihan kontrasepsi

c. Pasangan dapat menentukan salah satu metode kontrasepsi yang menjadi pilihan

untuk digunakan

d. Kehamilan terjadi bila memang direncanakan

15
BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan

Konseling pelayanan kontrasepsi merupakan proses pemberian informasi yang

dibutuhkan sehingga klien atau keluarga (pasangan) yang memahami dan dapat menerapkan

situasi dan kondisi. Informasi yang diberikan meliputi: Arti keluarga berencana, Manfaat

keluarga berencana, Cara ber-KB atau metode kontrasepsi, Desas-desus tentang kontrasepsi

dan penjelasannya, Pola perencanaan keluarga dan penggunaan kontrasepsi yang rasional,

Pola perencanaan keluarga dan penggunaan kontrasepsi yang rasional, Rujukan pelayanan

kontrasepsi.

Teknik-teknik konseling KB yang biasa dipergunakan : Cara supportif untuk

memberikan dukungan kepada peserta, katarsis dengan memberi kesempatan kepada mereka

untuk mengungkapkan dan menyalurkan semua perasaan yang dipunyainya untuk

menimbulkan perasaan lega, Membuat refleksi dan kesimpulan atas ucapan-ucapan serta

perasaan-perasaan yang tersirat dlam ucapan-ucapanya, memberi semua

informasiyangdiperlukannya untuk membantu peserta/calon peserta membuat keputusan.

Langkah –Langkah Dalam Konseling

a) Konseling Satu-Tuju

Dalam memberikan konseling hendaknya diterapkan 6 langkah yang

dikenal dengan kata SATU-TUJU. Kata kunci SATU TUJU ini untuk

memudahkan petugas mengingat langkah – langkah yang perlu dilakukan

tetapi dalam penerapannya tidak harus dilakukan secara berurutan karena

menyesuaikan dengan kebutuhan klien.

16
b) Konseling Gather

Gallen dan Leitenmaier (1987) memberikan satu akronim yang dapat

dijadikan panduan bagi petugas klinik KB untuk melakukan konseling.

Akronim tersebut adalah GATHER yang merupakan singkatan dari : Greet –

Ask – Tell – Help – Explain – Return

B. Saran

Dengan adanya konseling KB diharapkan pelayanan KB dapat dilaksanakan dengan

baik agar kebutuhan klien terhadap pelayanan KB terpenuhi. Dimana pelayanan yang

dilakukan bisa menanggulangi permasalahan klien tentang kontrasepsi.

17

Anda mungkin juga menyukai