Bab I KB
Bab I KB
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Konseling
merupakan bagian dari bimbingan. Konseling adalah proses pemberian informasi objektif dan
teknik bimbingan dan penguasaan pengetahuan klinik, bertujuan untuk membantu seseorang
mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi dan menentukan jalan keluar
Menurut Dewa Ketut Sukardi 2000:21 dalam bukunya counseling is the heart of
guidance menyatakan bahwa layanan konseling adalah jantung hati layanan bimbingan secara
keseluruhan. Bisa dikatakan bahwa konseling adalah inti kegiatan yang paling penting dalam
bimbingan. Oleh karena itu konseling sangat memberi arti bimbingan, dimana konseling ini
merupakan suatu proses kegiatan yang didalamnya terdapat konselor dan konseli.
Menurut Agus priyanto 2009:101 konseling merupakan suatu proses yang sistematis
emosionalnya. Selain itu untuk mengetahui kemampuan dan keterampilan seseorang dalam
keputusan.
Menurut Bernard dan Fullmer dalam Priyitno 1999 :101 Konseling adalah konseling
kebutuhan, motivasi, dan potensi – potensi yang unik dari individu yang bersangkutan untuk
1
Menurut Rohman Natawijaya 2000 :22 konseling merupakan suatu jenis layanan yang
merupakan bagian terpadu dari bimbingan. Konsleing dapat diartikan sebagai hubungan
timbal balik antara dua individu, dimana yang seorang yaitu konselor berusaha membantu
yang orang lain dalam hal ini klien untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam
hubungan dengan masalah – masalah yang dihadapinya pada waktu yang akan datang.
Konseling berfokus pada klien yaitu khusus sesuai dengan kebutuhannya, masalah
dan lingkungan baik fisik maupun perilaku klien. Merupakan proses timbal balik, kerja sama
dan saling menghargai, menuju pada pencapaian tujuan, membangun otonomi dan
tanggungjawab dari pada klien. Konseling memperhatikan situasi interpersonal sesuai dengan
kondisi sosial – budaya serta kesiapan untuk berubah, mengajukan pertanyaan, menyediakan
bukan dalam bentuk introgasi, pengarahan, pemberian nasehat, pengakuan dan doa.
Layanan konseling bisa dilakukan di sarana pelayanan kesehatan seperti rumah sakit
baik dalam rawat inap maupun rawat jalan, puskesmas, balai pengobatan, klinik – klinik
konseling dan lain sebagainya. Pelayanan konseling ini bisa dilakukan oleh perawat atau
sehingga klien atau keluarga (pasangan) yang memahami dan dapat menerapkan situasi dan
kondisi. Hasil yang diharapkan dari konseling kontrasepsi ini adalah adanya peningkatan
penerimaan klien dan pasangan, penjaminan pilihan yang sesuai dan cocok, pasangan dapat
B. Tujuan konseling KB
2
untuk mengambil keputusan yang bijak dan realistis dan menuntun perilaku klien agar
Tujuan konseling KB
c. Lebih realistis dalam melihat diri dan masalah yang dihadapi, sehingga
ditinjau dari segi medis teknis maupun hal-hal lain yang non-medis agar tidak
menyesal kemudian
3
Informasi yang diberikan meliputi:
Hal – hal yang harus diperhatkan supaya konseling berhasil dengan baik adalah bahwa
konseling merupakan suatu kegiatan dalam hubungan antar manusia, dimana kita melakukan
permasalahan yang akan dihadapinya antara lain masalah pemilihan penggunaan kontrasepsi
yang paling cocok dengan keadaan dan kebutuhan yang dirasakan. Bila setiap calon peserta
KB, sebelum memakai kontrasepsi melalui proses konseling yang baik, maka kelangsungan
C. Peran Konseling KB
Konseling yang baik mendorong komunikasi yang terbuka antara klien dan
penyedia layanan. Klien perlu merasa santai selama sesi konseling dan nyaman
mereka akan kembali untuk meminta pelayanan atau bantuan apabila terjadi
komplikasi.
Semua klien, apapun ras, etnis atau status sosialnya harus dihadapi dengan
rasa hormat dan diberi informasi yang sama. Penyedia layanan tidak boleh
4
b) Membahas kebutuhan, kekhawatiran dan salah pesepsi klien
matang, penyedia layanan perlu mengetahui alasan klien berkunjung serta riwayat
kekhawatiran dan salah persepsi klien. Hal yang jelas penting dalam pemilihan
metode adalah tujuan individu atau pasangan yang bersangkutan apakah mereka
berbagai metoda yang tersedia pada umumnya tidak praktis karena tidak semua
metode sesuai untuk semua pemakai, dan waktu penyedia layanan terbatas
metode cocok untuk semua pemakai; metode – metode yang tidak tersedia melalui
klien kurang puas dengan suatu metode, tersedia pilihan kontrasepsi lain.
5
d) Membantu dalam memilih metode yang sesuai
untuk menggunakan suatu metode. Kecuali apabila klien meminta metode yang
secara medis dikontraindikasi atau tidak tersedia, penyedia layanan harus berusaha
awalnya ditolak (angka keberlanjutan 15%). Pada saat yang sama, penyedia
layanan harus memberi tahu klien bahwa metode – metode lain seandainya klien
penyedia layanan bertanggung jawab memberi klien informasi yang jelas, akurat,
dan tidak bias mengenai metode – metode yang sesuai, klienlah yang akhirnya
membuat keputusan mengenai metode yang akan digunakan. Tentu saja penyedia
hamil juga dapat memperoleh manfaat dari menerima informasi mengenai piliha –
pilihan kontrasepsi.
harus dibuat perjanjian yang sesuai dengan penyedia layanan sebelum tanggal
perkiraan melahirkan. Selain itu, penyedia layanan harus mendorong klien yang
6
hamil untuk mendapatkan perawatan antenatal atau merujuk mereka ke layanan
Setelah memilih salah satu metode, klien harus diberi informasi spesifik
efek samping yang sering ditimbulkan dan bagaimana mengatsinya, tanda – tanda
darurat. Idealnya, informasi ini diperkuat oleh brosur – brosur yang sesuai yang
dapat di bawa pulang oleh klien. Klien harus didorong untuk kembali ke penyedia
layanan apabila mereka ingin bertanya, ingin mengganti metode atau untuk alasan
lain.
karena mereka dalam keadaan bingung dan ragu - ragu yaitu dengan
lega.
7
Yang perlu diperhatikan yaitu, seharusnya petugas tidak memberikan nasihat, karena
berarti kita yang membuat keputusan. Tetapi adakalanya kita dituntut untuk memberikan
nasihat. Dalam hal ini kita harus memneprhatikan bagaimana mereka menerima nasihat
tersebut. Supaya mereka mau menerima dan melaksanakan suatu nasihat maka :
Peserta / calon peserta harus diajak ikut serta menemukan nasihat yang cocok dan
a) Konseling Satu-Tuju
kata SATU-TUJU. Kata kunci SATU TUJU ini untuk memudahkan petugas mengingat
langkah – langkah yang perlu dilakukan tetapi dalam penerapannya tidak harus dilakukan
4. Tanyakan apa yang perlu dibantu dan jelaskan pelayanan apa yang dapat
diperolehnya.
T Tanya
8
4. Tanyakan tujuan dan harapan dari kontrasepsi yang diinginkan
U Uraikan
1. Uraikan pada klien mengenai pilihannya dan beritahu apa pilihan reproduksi
2. Uraikan juga mengenai resiko penularan HIV/AIDS atau pilihan metoda ganda.
TU Bantu
klien bahwa ia telah membuat keputusan yang tepat dan petugas dapat
J Jelaskan
3. Dorong klien untuk bertanya dan petugas menjawab secara lengkap dan
terbuka.
U Kunjungan Ulang
kontrasepsi jika dibutuhkan. Bicarakan dan buat perjanjian kapan klien perlu
dibutuhkan. Perlu juga selalu mengingatkan agar kembali bila terjadi suatu
masalah.
9
b) Konseling Gather
Gallen dan Leitenmaier (1987) memberikan satu akronim yang dapat dijadikan
Berilah salam dengan ramah kepada setiap pasien saat ia datang, kenalkan diri dan
yang baik.
kebutuhannya.
10
T : Tell (Memberi Informasi)
Setelah pasien selesai menyatakan keluhan dan kebutuhannya, beri informasi secara
jelas mengenai masalah utamanya. Sehingga dapat dimengerti oleh pasien yang
atau dalam menentukan sikap, agar pasien dapat memecahkan masalahnya dengan
termasuk kelebihan dan kekurangan dari masing–masing cara tersebut. Minta pasien
Jelaskan tentang keputusan yang telah dipilih si pasien, berikan penjelasan tentang
metode KB. Jelaskan pula siapa dan dimana pertolongan lanjutan atau darurat dapat
diperoleh.
Rujuk apabila fasilitas ini tidak dapat memberikan pelayanan yang sesuai atau buat
Kenyataan yang ada di lapangan adalah tidak semua sarana kesehatan dapat dijangkau
oleh klien. Oleh karena itu tempat pelayanan konseling untuk melayani masyarakat yang
membutuhkannya dapat dilakukan pada dua jenis tempat pelayanan konseling yaitu :
11
Konseling Kb di lapangan (nonklinik)
PPKBD dan kader yang sudah mendapatkan pelatihan konseling yang standar.
Konseling KB klinik
Dilaksanakan oleh petugas medis dan paramedis terlatih di klinik yaitu dokter,
klien
kondisi kesehatannya
klinik atau klien jika klien membutuhkan bantuan medis dari ahli
12
- Memberikan konseling pada kunjungan ulang untuk memastikan
pilihannya.
Menjadi pendengar aktif juga diperlukan dalam konseling dimana cara nya adalah
sebagai berikut :
- Dengarkan hal –hal yang diucapkan pasien dan cara menyatakannya serta
perhatikan nada suara, kata – kata yang dipergunakan, ekspresi wajah dan bahasa
tubuh
- Sekali – sekali berikan jeda waktu bicara untuk memberi kesempatan pada psien
- Ulangi hal – hal yang telah anda dengar bahwa paisen tahu bahwa anda
memahaminya
berbicara.
Macam-macam kontrasepsi
Kontrasepsi adalah suatu cara, obat dan alat untuk mencegah atau menjarangkan
b. Alat : alat Kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau intra-uterin Device (IUD),
13
d. Kontrasepsi mantap : Vasektomi dan tubektomi
Diagnosa keperawatan
sebagai berikut :
kontrasepsi
kesehatan yang berisikan berbagai informasi terkait faktor – faktor yang turut mempengaruhi
dalam pemilihan kontrasepsi, seperti kepercayaan, sosial budaya, agama, tradisi, nilai – nilai
personal, adat istiadat, serta keamanan dan kenyamanan bagi pasangan itu sendiri.
14
Evaluasi
Hasil yang diharapkan dapat diukur melalui kriteria evaluasi berikut ini :
pemilihan kontrasepsi
c. Pasangan dapat menentukan salah satu metode kontrasepsi yang menjadi pilihan
untuk digunakan
15
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
dibutuhkan sehingga klien atau keluarga (pasangan) yang memahami dan dapat menerapkan
situasi dan kondisi. Informasi yang diberikan meliputi: Arti keluarga berencana, Manfaat
keluarga berencana, Cara ber-KB atau metode kontrasepsi, Desas-desus tentang kontrasepsi
dan penjelasannya, Pola perencanaan keluarga dan penggunaan kontrasepsi yang rasional,
Pola perencanaan keluarga dan penggunaan kontrasepsi yang rasional, Rujukan pelayanan
kontrasepsi.
memberikan dukungan kepada peserta, katarsis dengan memberi kesempatan kepada mereka
menimbulkan perasaan lega, Membuat refleksi dan kesimpulan atas ucapan-ucapan serta
a) Konseling Satu-Tuju
dikenal dengan kata SATU-TUJU. Kata kunci SATU TUJU ini untuk
16
b) Konseling Gather
B. Saran
baik agar kebutuhan klien terhadap pelayanan KB terpenuhi. Dimana pelayanan yang
17