Anda di halaman 1dari 10

Makalah Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

Mata Kuliah        : Penyehatan Udara- B


Dosen                   : Hamsir Ahmad, SKM.,M.Kes
 

“Makalah Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim”

Disusun Oleh :

NURUL FAHMI
PO.71.4.221.13.2.038

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR
KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI D-IV

2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah  ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman dan Harapan saya semoga makalaah  ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca tentang “pemenasan global dan perubahan iklim”, sehingga
penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih
baik.
Penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis miliki sangat
kurang. Oleh karena itu penulis harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Makassar,    April 2016

                 Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................  i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ......................................................................................... 1
B.     Tujuan ....................................................................................................... 2
C.     Manfaat .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian pemanasan global dan perubahan iklim .................................. 3
B.     Faktor penyebab pemanasan global dan perubahan iklim ........................ 5
C.     Proses  pemanasan global dan perubahan iklim ........................................ 7
D.    Hubungan  pemanasan global dan perubahan iklim ................................. 8
E.     Dampak pemanasan global dan perubahan iklim ..................................... 8
F.      Pengendalian pemanasan global terhadap  perubahan iklim.................     13
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ............................................................................................... 15
B.     Saran ......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Perubahan iklim akibat pemanasan global yang terjadi akhir-akhir ini menjadi  salah satu
efek yang sangat signifikan dalam perubahan kondisi bumi selama beberapa dekade dan abad ke
depan. Namun, bagaimana dengan nasib bumi jika terjadi pemanasan bertahap saat matahari
menuju masa akhir hidupnya sebagai bintang katai putih? Akankah bumi bertahan, ataukah masa
tersebut akan menjadi masa akhir kehidupan bumi. Perubahan iklim memiliki hubungan dengan
perubahan curah hujan, ketersediaan air permukaan, dan kualitas air yang dapat berpengaruh
pada Water related disease.
Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut pada masa
sekarang dalam kehidupan dan peradaban manusia adalah dampaknya bagi lingkungan yang ada
di sekitar manusia itu sendiri. Ekspansi usaha yang dilakukan oleh para pelaku industri seperti
pembangunan pabrik-pabrik dan pembuatan produksi dengan kapasitas besar dengan
mengesampingkan perhatian terhadap dampaknya bagi lingkungan secara perlahan namun pasti
telah mengakibatkan kelalaian yang pada akhirnya akan merugikan lingkungan tempat tinggal
manusia dan kehidupannya.
Para ahli lingkungan telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi
lingkungan dan dunia secara global akibat usaha perindustrian yang dilakukan dan telah
berkembang pesat saat ini. Dampak negatif ini adalah terjadinya pemanasan di dunia dan sering
disebut sebagai Global Warming yang diantara beberapa akibatnya adalah perubahan iklim yang
terjadi di bumi sekarang ini.
B.      Tujuan
1.      Tujuan umum
Untuk mengetahui tentang pemanasan global dan perubahan iklim.
2.      Tujuan khusus
a.       Untuk mengetahui pengertian pemanasan global dan perubahan iklim.
b.      Untuk mengetahui faktor penyebab pemanasan global dan perubahan iklim.
c.       Untuk mengetahui proses terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim.
d.      Untuk mengetahui hubungan antara pemanasan global dan perubahan iklim.
e.       Untuk mengetahui dampak pemanasan global dan perubahan iklim.
f.       Untuk mengetahui cara pengendalian  pemanasan global yang dapat mencegah terjadinya
perubahan iklim.
C.      Manfaat
Manfaat dari  makalah ini, baik bagi penyusun maupun pembaca dapat menjadi sarana
penambah wawasan  pengetahuan tentang pemanasan global dan perubahan
iklim   akibat  sumber-sumber alami dan aktivitas manusia beserta hal – hal yang terkait
dengan pemanasan global lainnya.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian pemanasan global dan perubahan iklim


1.      Pemanasan global
Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan
daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33
± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)
menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak
pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas
rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah
dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains
nasional dari negara-negara G8.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global
akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan
angka perkiraan itu dikarenakan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi
gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda.
Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan
kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun
tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari
lautan.
2.      Perubahan iklim
Perubahan Iklim adalah perubahan pola perilaku  iklim dalam kurun waktu tertentu yang
relatif panjang (sekitar 30 tahunan). Ini bisa terjadi karena efek alami. Namun, saat ini yang
terjadi adalah perubahan iklim akibat kegiatan manusia. Perubahan iklim terjadi akibat
peningkatan suhu udara yang berpengaruh terhadap kondisi parameter iklim lainnya. Perubahan
iklim mencakup perubahan dalam tekanan udara, arah dan kecepatan angin, dan curah hujan.
Menurut United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCC) Perubahan
Iklim adalah perubahan yang disebabkan oleh aktivitas manusia baik secara langsung maupun
tidak langsung yang mengubah komposisi atmosfer secara global dan mengakibatkan perubahan
variasi iklim yang dapat diamati dan dibandingkan selama kurun waktu tertentu.
Panel Antar pemerintahan PBB tentang Perubahan Iklim (IPCC) yang berhasil meyakinkan
negara-negara di dunia lewat fakta-fakta ilmiah hubungan antara aktivitas manusia dengan
pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim (man-made climate change), setelah
beberapa lama hanya dianggap sebagai hipotesa belaka. Keberhasilan dalam peningkatan
kesadaran ini, yang sekaligus memberikan dasar bagi upaya solusinya, mengantarkan IPCC
menerima Hadiah Nobel Perdamaian bersama Al Gore pada 2007.
Telah diperkirakan oleh para ilmuwan, daerah bagian utara dari belahan Bumi Utara akan
memanas lebih dari daerah-daerah lainnya di Bumi. Hal ini berakibat akan mencairnya gunung-
gunung es dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan tersebut.
Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya
lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta
akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada
musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan.
Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk
setiap derajat Fahrenheit pemanasan.
Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah.
Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih
kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh
kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang
terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak
terprediksi dan lebih ekstrim
B.     Faktor Penyebab pemanasan global dan perubahan iklim
1.      Penyebab pemanasan global
Pemansan global terjadi ketika ada konsentrasi gas-gas tertentu yang dikenal dengan gas
rumah kaca, yg terus bertambah di udara, hal tersebut disebabkan oleh tindakan manusia,
kegiatan industri, khususnya CO2 dan chlorofluorocarbon. Yang terutama adalah karbon
dioksida, yang umumnya dihasilkan oleh penggunaan batubara, minyak bumi, gas dan
penggundulan hutan serta pembakaran hutan.
Asam nitrat dihasilkan oleh kendaraan dan emisi industri, sedangkan emisi metan disebabkan
oleh aktivitas industri dan pertanian. Chlorofluorocarbon CFCs merusak lapisan ozon seperti
juga gas rumah kaca menyebabkan pemanasan global, tetapi sekarang dihapus dalam Protokol
Montreal. Karbon dioksida, chlorofluorocarbon, metan, asam nitrat adalah gas-gas polutif yang
terakumulasi di udara dan menyaring banyak panas dari matahari. Sementara lautan dan vegetasi
menangkap banyak CO2, kemampuannya untuk menjadi “atap” sekarang berlebihan akibat
emisi. Ini berarti bahwa setiap tahun, jumlah akumulatif dari gas rumah kaca yang berada di
udara bertambah dan itu berarti mempercepat pemanasan global.
Sepanjang seratus tahun ini konsumsi energi dunia bertambah secara spektakuler. Sekitar
70% energi dipakai oleh negara-negara maju; dan 78% dari energi tersebut berasal dari bahan
bakar fosil. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan yang mengakibatkan sejumlah wilayah
terkuras habis dan yang lainnya mereguk keuntungan. Sementara itu, jumlah dana untuk
pemanfaatan energi yang tak dapat habis (matahari, angin, biogas, air, khususnya hidro mini dan
makro), yang dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, baik di negara maju maupun
miskin tetaplah rendah, dalam perbandingan dengan bantuan keuangan dan investasi yang
dialokasikan untuk bahan bakar fosil dan energi nuklir.
Penggundulan hutan yang mengurangi penyerapan karbon oleh pohon, menyebabkan emisi
karbon bertambah sebesar 20%, dan mengubah iklim mikro lokal dan siklus hidrologis, sehingga
mempengaruhi kesuburan tanah.
2.      Penyebab  perubahan iklim
a.      Para ahli menyatakan bahwa penyebab utama terjadinya perubahan iklim adalah terjadinya
pemanasan global akibat gas rumah kaca (GRK). Hal yang menyebabkan emisi GRK menjadi
masalah yang besar adalah karena dalam jangka panjang, bumi harus melepaskan energi dengan
laju yang sama ketika bumi menerima energi dari matahari. Selubung GRK yang lebih tebal akan
membantu untuk mengurangi hilangnya energi ke angkasa, sehingga sistem iklim harus
menyesuaikan diri untuk mengembalikan keseimbangan antara energi yang masuk dan energi
yang keluar. Proses ini disebut sebagai “efek GRK yang semakin besar”. Meningkatnya
pemanasan, sebelas dari dua belas tahun terakhir merupakan tahun-tahun terhangat dalam
temperatur permukaan global sejak 1850. Tingkat pemanasan rata-rata selama lima puluh tahun
terakhir hampir dua kali lipat dari rata-rata seratus tahun terakhir. Temperatur rata-rata global
naik sebesar 0.74°C selama abad ke-20, Diana pemanasan lebih dirasakan pada daerah daratan
daripada lautan.
b.      Jumlah karbondioksida yang lebih banyak di atmosfer Karbondioksida adalah penyebab palang
dominan terhadap adanya perubahan Lim saat ini dan konsentrasinya di atmosfer telah naik dari
masa pra-industri yaitu 278 ppm (parts-permillion) menjadi 379 ppm pada tahun 2005.
c.       Lebih banyak air, tetapi penyebarannya tidak merata Adanya peningkatan presipitasi pada
beberapa dekade terakhir telah diamati di bagian Timur Amerika Utara dan Amerika Selatan,
Eropa Utara, Asia Utara serta Asia Tengah. Akan tetapi pada daerah Sahel, Mediteranian, Afrika
Selatan dan sebagian Asia Selatan mengalami pengurangan presipitasi. Sejak tahun 1970 telah
terjadi kekeringan yang lebih kuat dan lebih lama.
C.     Proses terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim
1.      Ketika sinar matahari memasuki atmosfir bumi, sinar matahari tersebut harus melalui lapisan gas
rumah kaca. Setelah mencapai seluruh permukaan bumi, tumbuhan, tanah, air, dan komponen
ekosistem lainnya menyerap energi dari sinar matahari tersebut. Sisanya akan dipantulkan
kembali ke atmosfir. Sebagian energi dikembalikan ke angkasa, tetapi sebagian lagi terperangkap
oleh gas rumah kaca di atmosfir dan dikembalikan ke bumi sehingga dikenal dengan nama efek
rumah kaca (green house effect). Efek rumah kaca dapat mengakibatkan mencairnya bongkah-
bongkah es di kutub. Bila dibiarkan terus-menerus permukaan air laut akan  naik yang
menyebabkan tenggelamnya pulau-pulau kecil dan daerah tepi pantai.
2.       Perubahan iklim terjadi akibat lapisan ozon yang semakin menipis yang di sebabkan
oleh adanya radiasi matahari atau terperangkapnya panas matahari yang disebabkan oleh
gas efek rumah kaca yang salah satunya gas cloro floro carbon atau biasanya lebih
dikenal dengan CFC. Dampak bagi kesehatan mahluk hidup dari menipisnya lapisan ozon
yaitu masalah pernapasan, berkurangnya sistem kekebalan tubuh.
Chloro Fluro karbon (juga disebut CFC) adalah gas terdiri dari tiga unsur Klor, Fluor dan
Carbon. Mereka pernah digunakan secara luas sebagai pendingin dalam kulkas dan
sebagai pendorong dalam kaleng aerosol. Saat itu ditemukan pada akhir 1970-an dan
awal 1980-an bahwa CFC dari kulkas tua dan rusak dan kaleng aerosol tua secara
bertahap menemukan jalan masuk ke bagian atas atmosfer di mana mereka merusak
lapisan ozon. Lapisan ozon melindungi Bumi dari radiasi berbahaya. Sebagai result
kerusakan, lubang-lubang mulai muncul di lapisan ozon di atas Kutub Selatan setiap
musim panas, semakin besar setiap tahun. Akhirnya penggunaan CFC dalam aerosol dan
kulkas di larang. Bukan hanya terdapat di dalam kulkas atau kaleng aerosol cfc pun di
temukan di dalam AC, asap pembakaran pabrik, kendaraan, dan hutan. Pada dasarnya cfc
tidak berbahaya, tetapi karena pemakaiannya yang berlebih cfc dapat merusak lapisan
ozon yang melindungi bumi dari radiasi matahari.
Cloro floro carbon juga menjadi salah satu pemegang andil dalam gas efek rumah kaca.
Gas efek rumah kaca disebabkan oleh karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida
(CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan
oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar
organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk
mengabsorbsinya.
D.    Hubungan antara  pemanasan global dan perubahan iklim
Pemanasan global pada dasarnya adalah peningkatan suhu rata-rata udara di permukaan
bumi. Di sisi lain, iklim sangat dipengaruhi oleh berbagai parameter iklim seperti kecepatan dan
arah angin yang sangat dipengaruhi oleh tekanan udara dan suhu udara, selain kelembaban udara
dan curah hujan yang dipengaruhi oleh radiasi matahari. Dengan terjadinya pemanasan global,
berbagai parameter iklim akan terganggu sehingga secara jangka panjang iklim akan mengalami
perubahan yang bersifat permanen.  
E.     Dampak  pemanasan global dan perubahan iklim
1.      Dampak  pemanasan global
Di bawah ini adalah beberapa dampak dari pemanasan global:
a.       Kekeringan
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ahli iklim Inggris menemukan bahwa
pemanasan global akan mengakibatkan kekeringan besar dalam 100 tahun ke depan. Skala
kekeringan begitu besar hingga mencakup setengah dari total lahan yang kita miliki saat
ini. Palmer Drought Severity Index (PDSI) menyatakan bahwa persentase global daerah kering
telah meningkat sebesar 1,74% antara tahun 1950 dan 2008. Kekeringan tentu saja akan memicu
kegagalan panen yang akan berdampak fatal bagi populasi dunia.
b.      Wabah
Menyebabkan lonjakan epidemi sejumlah penyakit. Berbagai virus umumnya tidak dapat
bertahan hidup pada suhu dingin. Namun, dengan kenaikan suhu akibat perubahan iklim, virus
yang tadinya hanya mampu berkembang dalam iklim tropis kemudian menyebar ke daerah
lain. Korea Institite of Health and Social Affairs (KIHASA) menyatakan bahwa “Dalam kasus
ekstrim, 1 derajat kenaikan suhu akan mengakibatkan kenaikan 6 persen dalam penyebaran
penyakit.
c.       Banjir
Pemanasan global yang mampu memicu banjir tampaknya berlawanan dengan
logika. Namun kenyataannya perubahan iklim menyebabkan perubahan pola cuaca di seluruh
dunia. Dalam beberapa tahun terakhir kita telah melihat fenomena banjir besar yang menimpa
berbagai belahan dunia. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memperingatkan
bahwa frekuensi banjir bandang akan meningkat dalam abad ini.
d.      Pencairan es di kutub
Pemanasan global menyebabkan mencairnya es di Kutub Utara dan daerah Antartika (Kutub
Selatan).Suhu di daerah ini telah meningkat sekitar dua sampai tiga kali lipat. Es di kutub
memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Jika es mencair, pulau-pulau
yang berada di bawah permukaan laut akan terancam bahaya. Kota-kota seperti Shanghai dan
negara kepulauan Maladewa adalah beberapa tempat yang akan terpapar risiko tertinggi dalam
skenario seperti itu.
Saat atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, hal ini
menyebabkan volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan
juga mengakibatkan mencairnya es di kutub, terutama sekitar Greenland.
Perubahan tinggi permukaan laut akan sangat berpengaruh pada kehidupan di daerah pantai.
Beberapa daerah akan tenggelam. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat.
Bahkan sedikit saja kenaikan permukaan laut akan sangat berpengaruh pada ekosistem pantai,
contohnya akan menenggelamkan separuh rawa-rawa pantai.
e.       Kabut asap (smog)
Peningkatan suhu akibat pemanasan global akan membuat konsentrasi kabut asap di atmosfer
mengalami peningkatan. Peningkatan kabut asap pada akhirnya akan menyebabkan penyakit dan
kematian.Kabut asap juga mengintensifkan gelombang panas yang tentu saja dapat berdampak
buruk bagi kehidupan.
f.       Kebakaran hutan
Selama dekade terakhir ini, banyak penelitian telah dilakukan untuk memastikan apakah
pemanasan global menyebabkan peningkatan frekuensi dan intensitas kebakaran
hutan. Kebakaran hutan menyebabkan kerusakan ekosistem dan infrastruktur. Akibat kebakaran
hutan, jumlah pelepasan karbon dioksida yang merupakan gas rumah kaca juga akan meningkat
yang pada akhirnya memperparah pemanasan global (global warming).
g.      Iklim Mulai Tidak Stabil
Telah diperkirakan oleh para ilmuwan, daerah bagian utara dari belahan Bumi Utara akan
memanas lebih dari daerah-daerah lainnya di Bumi. Hal ini berakibat akan mencairnya gunung-
gunung es dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan tersebut. .
Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya
lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta
akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada
musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan.
Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk
setiap derajat Fahrenheit pemanasan. Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih
cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari
sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan
badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar.
Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan
terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
h.      Gangguan Ekologis
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini
karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung
untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah
pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan
tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang
bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian
mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju
kutub mungkin juga akan musnah.
2.      Dampak  perubahan iklim
Perubahan iklim menimbulkan perubahan pada pola musim sehingga menjadi sulit
diprakirakan. Pada beberapa bagian dunia hal ini meningkatkan intensitas curah hujan yang
berpotensi memicu terjadinya banjir dan tanah longsor. Sedangkan belahan bumi yang lain bisa
mengalami musim kering yang berkepanjangan, karena kenaikan suhu dan turunnya kelembaban.
Menurut perusahaan asuransi Swiss Re, 90% dari bencana terkait iklim terjadi di Asia. Pola
cuaca akan menjadi ekstrim – kemungkinan cuaca panas sekali, gelombang panas, dan hujan
lebat akan lebih sering terjadi. Selain itu, badai siklon tropis kemungkinan lebih intensif, disertai
angin kencang dan hujan deras. Selanjutnya perubahan iklim akan berdampak pada kehidupan
kita seperti:
1.  Ketahanan Pangan Terancam
Produksi pertanian tanaman pangan dan perikanan akan berkurang akibat banjir, kekeringan,
pemanasan dan tekanan air, kenaikan air laut, serta angin yang kuat. Perubahan iklim juga akan
mempengaruhi jadwal panen

Anda mungkin juga menyukai