RKK - LOS 4. v. Ind
RKK - LOS 4. v. Ind
PT Nindya Karya
Division of Infrastructure 1
SAFETY PLAN
TEC – 6
DAFTAR ISI
1. Company Safety Policy
1.1 Kebijakan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan
1.2 Kebijakan Keselamatan Berkendara
1.3 Kebijakan Pencegahan Penyalahgunaan Obat-obatan dan Alkohol
1.4 Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Lingkungan
2. Health and Safety Management System, Responsibility and Authority of Bidder’s
Personnel
2.1 Struktur Organisasi HSE Proyek
2.2 Tugas dan Tanggung Jawab
3. Health and Safety Laws including the related with prevention of COVID-19
4. Bidder’s Safety Management System
5. Temporary Works
6. Temporary Facilities on Site
7. Safety Measures for Contractor’s Design of the Permanent Works
8. Safety Plan for the Works
9. Safety Plan for Dangerous Work
9.A Safety Plan for COVID-19 including its prevention measures/ facilities/ emergency
action plan at the occurrence case of COVID-19
10. Permit to Work System
11. Safety Measures for Contractor’s Equipment
12. Proposed Health and Safety Incentive Scheme
13. Safety Information Sharing and Communications Policy
14. Health and Safety Equipment, Facilities and Personal Protective Equipment (PPE)
14.1 Fasilitas dan Peralatan Penunjang Kesehatan
14.2 Fasilitas dan Peralatan Penunjang Keselamatan
14.3 Alat Pelindung Diri (APD)
15. Site Inspection Plan
16. Site Security
17. Policy for Preventing Traffic Accidents
18. Reporting Procedure for Unsafe Conditions and Behaviour
19. Accident Response Plan
20. Health Care Plan
20.1 Medical Check Up (MCU)
20.2 Daily Check Up (DCU)
21. Environmental, Temporary Works and Structural Monitoring Plans
22. Fire Response Plan
23. Emergency Response Plan
24. Monitoring and Review of Health and Safety Management Activities
25. Safety Induction Training
26. Safety Induction Training
27. Legal Requirement
Pekerjaan konstruksi saat ini banyak menggunakan peralatan, instansi, dan bahan yang
cenderung berkembang terus, baik dalam jumlah maupun jenisnya, dan sudah tentu
menimbulkan potensi bahaya yang berakibat kerugian bagi proyek. Dengan penggunaan
teknologi yang semakin maju dan canggih pada pekerjaan konstruksi bangunan berarti
dapat memberikan kemudahan dalam proses produksi, meningkatkan efesiensi dan
produktifitas kerja, serta pekerjaan pun akan dapat diselesaikan tepat waktu. Namun,
perlu diwaspadai dan diperhatikan bahwa resiko bahaya yang mungkin terjadi menjadi
lebih besar. Oleh karena itu perlu diimbangi dengan peningkatan kualitas SDM K3 pada
umumnya dan ahli K3 khususnya, serta adanya kepastian kelayakan penggunaan mesin
dan pengawasan pekerja untuk bekerja dengan selamat. PT Nindya Karya mempunyai
komitmen untuk melaksanakan semua aktivitas dengan aman, tidak membahayakan
orang dan tidak mencemari lingkungan. Hal ini dapat tercapai jika pegawai atau personil
pendukung, mitra kerja, dan seluruh tenga kerja yang terlibat turut berpartisipasi
melaksanakan semua segi di dalam kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan
(HSE). PT Nindya Karya terus berusaha menjadikan fasilitas dan tempat kerja lebih aman
dan sehat. Dibawah kebijakan K3L, kami mengembangkan Sistem Manajemen K3L untuk
mengatur kinerja di bidang kesehatan, keselamatan kerja dan perlindungan lingkungan.
Ini dilakukan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan setiap orang yang ikut
mengambil bagian dalam operasi / kegiatan kami dan juga komunitas yang tinggal di
daerah operasi kami. Kami berkomitmen untuk memberikan perlindungan yang sama
kepada semua karyawan termasuk sub-kontraktor atau mitra kerja dari semua resiko
cedera, kerusakan dan kehilangan aset perusahaan.
PT Nindya Karya mempunyai beberapa kebijakan yang terkait dengan keselamatan
konstruksi. Kebijakan-kebijakan dimaksud adalah sebagai berikut:
Aspek HSE PT Nindya Karya diterapkan oleh seluruh tim yang terlibat pada Proyek
Modernisasi Irigasi Rentang (RIMP). Untuk mencapai hasil yang maksimal, seluruh tim
yang terlibat memiliki tugas dan tanggung jawab di bidang HSE dan dipastikan memiliki
kompetensi sesuai persyaratan yang diperlukan.
PM
HSE Officer
(Ahli K3)
Memastikan target HSE proyek tercapai, sesuai dengan target yang telah ditentukan
Mendukung implementasi HSE dengan mengikuti dan memenuhi ketentuan HSE yang
berlaku di lingkungan PT Nindya Karya
Melakukan identifikasi risiko pekerjaan dan menentukan rencana pengendaliannya
melalui Job Safety Analysis dan Risk Register, dengan berkoordinasi bersama SOM
Merencanakan kebutuhan peralatan / perlengkapan HSE sesuai dengan kondisi
lapangan, berkoordinasi dengan PM, SEM, SAM, SOM
Mengevaluasi pemanfaatan biaya HSE
Menyusun dan merencanakan HSE Plan dan HSE Performance Indicator
Merencanakan dan melaksanakan pelatihan dan pengajaran materi HSE
Merencanakan dan memastikan Daily Toolbox Talk dilaksanakan setiap pagi, sebelum
pekerjaan harian
Merencanakan, melaksanakan, berpartisipasi dalam komunikasi HSE melalui Weekly
Toolbox Meeting dan Laporan Sumber Bahaya
Merencanakan dan melaksanakan Inspeksi HSE Harian dan Inspeksi bulanan HSE
dengan PM, SEM, dan SAM paling sedikit satu kali dalam satu bulan
Memastikan kegiatan Inspeski HSE Manajemen Proyek telah dilaksanakan
Mengisi dan membuat laporan kinerja HSE melalui HSE Information Board, Laporan
Kinerja HSE, dan laporan lainnya sesuai ketentuan PT Nindya Karya
Membuat laporan, mengevaluasi dan melakukan investigasi kejadian kecelakaan
kerja, sesuai ketentuan dalam prosedur PT Nindya Karya
Merencanakan kegiatan housekeeping, dengan berkoordinasi bersama Project
Manager dan SOM
Merencanakan dan memastikan kegiatan pengelolaan limbah dan penyimpanan
material sesuai ketentuan HSE
Menghentikan pekerjaan untuk sementara waktu, apabila terdapat kondisi kerja tidak
aman
Melaksanakan kebijakan internal dalam mengupayakan kondisi lingkungan kerja dan
lingkungan hidup sesuai dengan persyaratan yang berlaku
Melaksanakan kebijakan internal dalam implementasi HSE untuk pekerja Sub
Kontraktor dan Mandor
2.2.5 Safetyman
Berkomitmen untuk mengimplementasikan HSE sesuai prosedur PT Nindya Karya dan
hasil identifikasi risiko
Mendukung implementasi HSE dengan mengikuti dan memenuhi ketentuan HSE yang
berlaku di lingkungan PT Nindya Karya
Dalam implementasi HSE, Pelaksana K3 (Safetyman) bertanggung jawab kepada
HSE Officer dan HSE Inspector dengan tugas utama pengawasan lapangan serta
membantu seluruh tugas dan tanggung jawab HSE sesuai dengan instruksi HSE
Officer
Menghentikan pekerjaan untuk sementara waktu, apabila terdapat kondisi kerja tidak
aman
Berpartisipasi dalam rencana Tanggap Darurat, termasuk Simulasi Tanggap Darurat
2.2.6 Flagman
Berkomitmen untuk mengimplementasikan HSE sesuai prosedur PT Nindya Karya dan
hasil identifikasi risiko
Mendukung implementasi HSE dengan mengikuti dan memenuhi ketentuan HSE yang
berlaku di lingkungan PT Nindya Karya
Dalam implementasi HSE, Flagman bertanggung jawab kepada HSE Officer dan HSE
Inspector dengan tugas utama untuk mengatur kelancaran lalu lintas kendaraan
proyek pada siang ataupun malam hari saat pekerjaan sedang berlangsung.
2.2.7 Pekerja
Berkomitmen untuk mengimplementasikan HSE sesuai prosedur PT Nindya Karya dan
hasil identifikasi risiko
Mendukung implementasi HSE dengan mengikuti dan memenuhi ketentuan HSE yang
berlaku di lingkungan PT Nindya Karya
3. Health and Safety Laws Including the Related with Prevention of COVID-19
Regulasi yang akan menjadi landasan terkait aspek Keselamatan Kesehatan Kerja dan
Lingkungan berkaitan dengan upaya pencegahan dan penanggulangan COVID-19 pada
saat pelaksanaan proyek Modernisasi Irigasi Rentang (RIMP) adalah sebagai berikut,
namun tidak terbatas jika terdapat standar dan peraturan baru di kemudian hari:
Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Pembatasan kegiatan tertentu untuk
Nomor 21 Tahun 2020 penduduk dalam wilayah yang diduga
tentang Pembatasan No. 21 Tahun terinfeksi Corona Virus Disease 2019
2
Sosial Berskala Besar 2020 (COVID-19) untuk mencegah
dalam rangka Percepatan kemungkinan penyebaran Corona Virus
Penanganan Virus Disease 2019 (COVID-I9)
Corona 2019 (COVID-19)
Penanggulangan
Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-
19)
Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor
HK.01.07Menkes/6424/20
21 tentang Petunjuk No. Pelaksanaan Program Vaksinasi
10 Teknis Pelaksanaan HK.01.07Menk dilakukan secara bertahap sesuai
Vaksinasi dalam Rangka es/6424/2021 dengan prioritas
Pennggulangan Pandemi
Corona Virus Disease
2019 (COVID-19)
Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 28 /
PMK.03 / 2020 tentang Jasa konstruksi termasuk salah satu
Pemberian Fasilitas Pajak No. 28 / Jasa Kena Pajak yang diperlukan
11 atas Barang dan Jasa PMK.03 / 2020 dalam rangka penanganan Pandemi
yang Diperlukan dalam Corona Virus 2019 (COVID-19)
rangka Penanganan
Penyakit Virus Pandemi
Corona 2019.
Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 38 /
PMK.02 / 2020 tentang Belanja modal untuk
Pelaksanaan Kebijakan proyek-proyek/Kegiatan yang tidak
Keuangan Negara untuk prioritas, yang terhambat akibat adanya
Penanganan Pandemi No. 38 / pandemi Corona. Virus Disease 2019
12 Corona Virus 2019 PMK.02 / 2020 (COVID-19) atau dapat ditunda ke
(COVID-19) dan / atau tahun berikutnya, atau diperpanjang
Menghadapi Ancaman waktu penyelesaiannya, sepanjang
yang Membahayakan memungkinkan.
Perekonomian Nasional
dan / atau Stabilitas
Sistem Keuangan
13 Peraturan Menteri No. 43 / Dalam hal terdapat kondisi
Keuangan Nomor 43 / PMK.05 / 2020 mendesak/tidak dapat ditunda dalam
PMK.05 / 2020 tentang penanganan pandemi COVID-19,
Pengaturan Anggaran Pejabat Perbendaharaan dapat
Belanja atas Beban melakukan tindakan yang berakibat
APBN dalam pengeluaran atas beban APBN yang
3. Dokumen Level III merupakan Instruksi Kerja yang menjelaskan lebih rinci atau teknis
dari prosedur yang telah ditetapkan dan Formulir yang digunakan untuk mengisi data-
data hasil pelaksanaan proses yang diletakkan sebagai lampiran dalam prosedur atau
instruksi kerja.
4. Dokumen Level IV merupakan Rekaman yang menyatakan hasil atau bukti pelaksanaan
kegiatan (misalnya: laporan formulir yang telah terisi). Adapun contoh rekaman bukti
pelaksanaan kegiatan terkait aspek HSE di proyek terdahulu adalah sebagai berikut:
FM - Register Inspeksi HSE Manajemen (RIHM) FM - Register Inspeksi HSE Harian (RIHH)
5. Temporary Works
Pekerjaan sementara dilakukan sebagai upaya rekayasa teknik untuk menjamin selama
pelaksanaan proyek aman untuk masyarakat sekitar dan pekerja. Pekerjaan sementara
yang akan dibangun dalam pelaksanaan proyek ini meliputi:
a. Care of Water, De-Watering and Coffering Works
Pekerjaan ini bertujuan untuk melakukan pengalihan/pembendungan air sehingga
pekerjaan dapat dilakukan oleh tenaga kerja dengan aman serta tidak menyebabkan
banjir. Pekerjaan ini terdiri dari:
Pembuatan jalur sementara
Pembendungan
Pengalihan dengan Pompa
Gambar 11. Photographs of Existing Condition and Sample of Temporary Access Roads
Toilet
Toilet harus tersedia di area proyek, sebagai fasilitas sanitasi. Adapun ketentuan toilet
adalah:
- Toilet untuk karyawan / pekerja wanita harus terpisah dengan toilet untuk karyawan /
pekerja pria
- Lantai toilet harus dalam keadaan bersih dan bebas dari genangan air
- Tersedia air bersih dan sabun
- Tersedia wastafel untuk mencuci tangan, dilengkapi air bersih dan sabun
- Terdapat sistem pencahayaan yang baik
- Tersedia sistem aliran udara yang baik (ventilasi / exhaust fan)
- Akses dan pintu toilet harus dalam keadaan baik dan dapat dikunci dengan rapat, dari
dalam ataupun luar
- Apabila area kerja sangat luas, maka dapat disediakan temporary urinoir pada beberapa
area
- Tidak ada kotoran, serangga, atau hewan lainnya pada toilet
- Tersedia penanggung jawab khusus toilet
- Terdapat program pembersihan toilet secara rutin
- Apabila terdapat kerusakan pada toilet, maka harus segera diperbaiki
- Membuat program kampanye penggunaan toilet dengan benar dan bersih
- Rasio penyediaan jumlah toilet untuk karyawan / pekerja Pria adalah 1 toilet untuk setiap
40 orang; sedangkan untuk karyawan / pekerja wanita adalah 1 toilet untuk setiap 25
orang
LEADING INDICATOR
Seluruh pekerjaan
1 JSA & Izin Kerja 100% 4 yang memiliki potensi
bahaya
Pemeriksaan Kesehatan
2 1 4 1 tahun sekali
Reguler
Kepatuhan Penggunaan Seluruh pekerja;
3 100% 3 Menggunakan APD
APD sesuai pekerjaannya
Sesuai matriks
4 Pelatihan HSE 100% 4 pelatihan HSE
Sesuai kegiatan
15 Pengelolaan Limbah B3 100% 4 pengelolaan limbah
Setiap hari
18 Inspesi HSE Harian (IHH) TBA 4 kerja/personil HSE
LAGGING INDICATOR
b. Manual Handling
Manual handling adalah aktivitas memindahkan suatu benda secara manual atau dengan
menggunakan alat bantu. Aktivitas manual handling mencakup mengangkat, menarik,
mendorong, meluncurkan, menggelindingkan, menumpuk, membawa, dan menahan. Manual
handling juga mencakup aktivitas yang membutuhkan gerakan yang berulang-ulang seperti
mengemas barang, mengetik, kegiatan perakitan, dan pembersihan, baik menggunakan
pekakas kerja manual atau mesin.
Potensi Bahaya :
Radang otot dan keseleo
Gangguan sendi dan tulang pada tangan, bahu, tulang belakang dan kaki
Cedera otot sekitar leher dan kepala
Cedera pada jaringan lunak seperti saraf, ligamen, dan tendon
Hernia abdominalis
Sakit kronis
Kerja Aman:
Punggung tegak lurus terhadap pinggang pada saat mengangkat
Angkat beban dengan kedua tangan terapit rapat secara vertikal dan letakkan diatas perut
Beban diangkat dan diturunkan secara perlahan dengan tenaga yang berasal dari kaki,
bukan dari punggung
Jaga punggung tetap dalam keadaan tegak lurus saat berbelok dan bergeraklah secara
perlahan
Gambar 17. Contoh Ilustrasi Manual Handling yang Baik dan Benar
c. Traffic Manajemen
Banyaknya penggunaan kendaraan proyek (kendaraan operasional atau alat berat bergerak)
di proyek seringkali menimbulkan potensi bahaya bagi pekerja dan pengguna jalan atau
masyarakat sekitar. Karena itu perlu perencanaan khusus untuk memitigasi risiko yang
timbul, yaitu traffic management. Perencanaan traffic management dilakukan berdasarkan
skema mobilisasi kendaraan proyek, dan berlaku untuk pekerjaan yang dilakukan berdekatan
dengan jalan umum ataupun pekerjaan yang dilakukan di dalam area proyek.
Potensi Bahaya:
Tertabrak
Terlindas
Terjepit
Kejatuhan benda yang sedang diangkat atau diangkut
Terpapar gas karbon monoksida (CO)
Terpapar panas dari mesin kendaraan atau alat berat bergerak
Terpapar kebisingan dan getaran
Kerja Aman:
Membuat rencana penempatan rambu-rambu yang mudah terlihat
Menyediakan flag man di setiap area mobilisasi kendaraan proyek
Flag man harus diberikan pelatihan dan pemahaman yang baik mengenai traffic
management
Pastikan flag man harus dilengkapi dengan pakaian dan rompi khusus dengan warna
yang mudah dikenali dan reflektor; serta menggunakan lampu pada malam hari dan selalu
membawa bendera khusus
Pastikan mobilisasi masuk dan keluar kendaraan proyek dilakukan pada jalur yang jauh
dari pejalan kaki dan pengguna jalan umum lainnya
Membatasi area pergerakan kendaraan proyek dengan cara menentukan akses masuk-
keluar khusus, menyediakan jalan khusus pekerja, dan memasang pembatas / barrier
yang dilengkapi rambu-rambu, rotary lamp, lampu, dan reflektor
Meminimalkan pergerakan kendaraan proyek, dengan cara menyediakan parkir khusus
kendaraan dan menerapkan peraturan mobilisasi kendaraan proyek yang diizinkan;
mengatur lokasi gudang, sehingga pergerakan kendaraan untuk mobilisasi material tidak
akan melewati jalur pekerja atau pejalan kaki / pengguna jalan
Apabila memungkinkan, tidak melakukan pergerakan putar balik kendaraan dengan cara
mundur – maju dengan cara menerapkan sistem one-way dan memutar balik dengan cara
berbelok (turning circle). Putar balik dengan cara mundur – maju sangat berisiko tinggi
dan seringkali berdampak fatal bagi pekerja ataupun pengguna jalan
Pastikan setiap pengemudi kendaraan proyek memiliki jarak pandang dengan cakupan
yang baik; setiap bagian kendaraan seperti cermin, kaca depan, alarm mundur, kamera
CCTV harus berfungsi dengan normal
Pastikan pekerja yang bekerja di sekitar area mobilisasi kendaraan proyek menggunakan
rompi atau pakaian dengan warna yang mudah dikenali dan dilengkapi reflector
Menyediakan denah dan peta lokasi sekitar area proyek, yang telah dilengkapi keterangan
skema mobilisasi kendaraan proyek, penempatan rambu- rambu, pembatas / barrier, dan
posisi flagman.
Kerja Aman:
Operator concrete pump harus berkompeten dan dibuktikan dengan Surat Izin Operator
(SIO) yang masih berlaku
Sebelum menggunakan concrete pump, pastikan alat telah diperiksa oleh Dinas
Ketenagakerjaan setempat dan terdapat Surat Izin Layak Operasi (SILO) yang masih
berlaku
Lakukan pengecekan dan inspeksi pada seluruh bagian mesin concrete pump sebelum
mengoperasikan alat
Apabila terdapat bagian mesin yang telah aus atau rusak, maka segera lakukan perbaikan
atau penggantian bagian mesin
Letakkan concrete pump pada lokasi yang stabil, kuat, dan bersih serta sediakan akses
kerja aman
Pengoperasian concrete pump dilakukan dengan jarak paling dekat 5 meter dari tegangan
listrik
Pada saat pengoperasian concrete pump, pipa tidak boleh melintas di atas kabel pada
tiang jaringan listrik, jaringan telepon, atau jaringan lainnya. Jika concrete pump terkena
tegangan listrik, maka semua yang terhubung ke pompa juga akan terkena tegangan
Pastikan hanya petugas dan operator concrete pump yang diizinkan berada di dekat
mesin concrete pump pada saat pekerjaan pengecoran
Pada saat pengecoran, boom dan hose dioperasikan dengan tangan dan lengan dalam
keadaan lurus, badan tegak dan stabil, serta tidak melakukan gerakan mundur
Dilarang duduk di atas pipa dan membuka pipa yang sedang beroperasi dan bertekanan
Gunakan rotary tambahan apabila pekerjaan pengecoran di lakukan pada area yang luas
Lakukan komunikasi sebelum memulai pekerjaan
Dilarang lengah saat operator mengoperasikan boom
e. Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah penuangan beton segar ke dalam cetakan yang telah
dilengkapi besi tulangan. Pengecoran dilakukan untuk membentuk struktur beton bertulang,
seperti kolom, plat, balok, shearwall, pengerasan jalan, dan lain-lain.
Potensi Bahaya:
Jatuh dari ketinggian
Jatuh ke dalam cetakan beton segar
Terhirup material halus komponen beton
Tertimpa dan terjepit material beton segar
Terjepit alat pengaduk beton
Kerja Aman:
Memastikan struktur bekisting dan penyangga / penahannya telah benar-benar aman
Apabila menggunakan concrete pump, pastikan operator telah memiliki SIO, dan alat
memiliki SILO
Menyediakan akses yang aman untuk masuk dan keluar pekerja
Memasang pagar pengaman dan rambu untuk pemasangan bekisting di ketinggian
Apabila pekerjaan pengecoran disertai dengan operasi pengangkatan, maka harus ada
izin kerja khusus operasi pengangkatan dan melakukan inspeksi pada alat angkat
Menerapkan housekeeping yang baik di sekitar area pekerjaan pengecoran
Melakukan pelepasan bekisting dan penahan / penyangga saat kekuatan beton sudah
benar-benar stabil
f. Pekerjaan Bekisting
Pekerjaan bekisting adalah pembuatan cetakan sementara untuk menahan beton sesuai
bentuk yang diinginkan.
Potensi Bahaya:
Jatuh dari ketinggian
Tertimpa dan terjepit material bekisting / support penyangga / material akses
Tergores
Kerja Aman:
Memastikan struktur penahan / penyangga bekisting (shoring / tie-down) telah dikalkulasi
secara keteknikkan dengan tepat dan aman
Memastikan kekuatan material bekisting telah didesain dan dihitung dengan tepat dan
aman
Apabila pekerjaan bekisting disertai dengan operasi pengangkatan, maka harus ada izin
kerja khusus operasi pengangkatan dan melakukan inspeksi pada alat angkat
Menyediakan akses yang aman untuk masuk dan keluar pekerja
Memasang pagar pengaman dan rambu untuk pemasangan bekisting di ketinggian
Menggunakan full body harness, untuk pekerjaan pemasangan bekisting di ketinggian
Melakukan inspeksi rutin terhadap struktur penyangga bekisting, akses kerja (scaffolding,
tangga, ramp, dan lain-lain)
Menerapkan housekeeping yang baik di sekitar area instalasi bekisting
Melakukan pelepasan bekisting dan penahan / penyangga saat kekuatan beton sudah
benar-benar stabil
Potensi Bahaya:
Tertimbun longsoran tanah atau batu
Tenggelam atau terkena banjir
Terkena sengatan aliran listrik dari kabel aliran listrik bawah tanah
Terhirup gas beracun, debu atau kotoran
Kekurangan oksigen
Tertimpa alat berat atau material
Terjatuh ke dalam lubang galian
Cara Kerja Aman:
Sebelum melakukan penggalian, lakukan upaya penyelidikan fasilitas / utilitas bawah
tanah eksisting
Memastikan operator telah memiliki Surat Izin Operasi (SIO) alat berat untuk pekerjaan
galian
Memasang tanda dan pagar di sekeliling area galian
Tumpukan material galian harus diletakkan paling sedikit 1 meter dari bibir galian
Galian yang lebih dari 1,5 meter harus diberi penunjang (shoring) atau dibuat miring /
berundak
Apabila terdapat kemiringan pada lahan galian, maka material hasil galian diletakkan pada
tanah yang memiliki elevasi lebih rendah
Menyediakan akses tangga yang aman untuk masuk dan keluar pekerja
Melakukan evaluasi teknis dan pengukuran kualitas udara untuk galian lubang yang dalam
(lebih dari 1 meter)
Tidak melakukan pekerjaan galian di dekat scaffolding yang sedang terpasang
Melakukan inspeksi area kerja secara berkala dan setiap ada perubahan kondisi
lingkungan (hujan dan gempa bumi)
Memperhatikan adanya tiang listrik atau benda lainnya di sekitar excavator
Terpapar kebisingan
Terpapar getaran
Alat berat terbakar dan terjadi ledakan akibat kesalahan dan kerusakan mesin
Kerja Aman:
Setiap alat berat harus memiliki sistem pengereman yang baik untuk keadaan
operasional, darurat dan parkir
Setiap alat berat harus memiliki lampu pada bagian depan, belakang, dan indikator
pengereman
Setiap alat berat harus memiliki klakson dan kaca depan yang dilengkapi wipers
Setiap alat berat harus memiliki kabin yang dilengkapi kursi operator dan sabuk
pengaman dalam jumlah yang cukup dan kondisi yang baik
Operator alat berat harus berkompeten dan dibuktikan dengan adanya Surat Izin Operator
(SIO) yang masih berlaku
Sebelum digunakan, alat berat harus diperiksa dan diuji oleh Dinas Ketenagakerjaan
setempat dan dibuktikan dengan adanya Surat Izin Layak Operasi (SILO) yang masih
berlaku
Alat berat yang akan digunakan harus diinspeki terlebih dahulu oleh tim mekanik, dan
memastikan seluruh komponen dan mesin dalam keadaan baik
Tidak mengoperasikan alat berat untuk bergerak mundur, kecuali dilengkapi dengan sinyal
alarm yang dapat didengar oleh orang, serta dilengkapi dengan sistem indikator yang
menyatakan bahwa alat dapat bergerak mundur dengan aman
Tidak mengangkut benda atau material dalam kapasitas yang melebihi kemampuan alat
berat
Pastikan material yang diangkut dalam ukuran yang sesuai dengan wadah pengangkutan
pada alat berat. Apabila ukuran material terlalu besar, material dapat dibagi menjadi
beberapa bagian sebelum diangkut
Material yang diangkut dengan alat berat harus ditutup dan diikat dengan aman sebelum
alat berat bergerak
Tempat penyimpanan bahan bakar alat berat harus diletakkan di lokasi yang jauh dari
sumber api, disimpan pada wadah yang aman sesuai ketentuan penyimpanan material B3
Menyiapkan petugas Signal Man untuk memberi aba-aba kepada operator dalam
pengoperasian alat berat. Signal Man harus bekerja pada posisi yang aman
Pekerjaan yang dilakukan dengan alat berat harus dipisahkan dengan pekerjaan lainnya,
dengan menggunakan pembatas (barrier) dan dilengkapi rambu-rambu
Menentukan jarak aman paling sedikit setengah meter dari benda-benda terdekat untuk
mobilisasi dan manuver alat berat
Pastikan operator dapat memiliki jarak pandang yang baik, karena itu kaca depan dan
kaca belakang harus selalu dalam keadaan layak
Memasang tagging atau pelabelan apabila alat dalam keadaan rusak
9.A Safety Plan for COVID-19 including its prevention mesures / facilities / emergency
action plan at the occurrence case of COVID-19
COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona baru BA.4 dan
BA.5. Virus Corona baru mirip dengan keluarga virus yang menyebabkan SARS (Sever
Acute Respiratory Syndrome) dan sejumlah influensa biasa lainnya.
Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 atau termasuk kategori ODP (Orang Dalam
Pemantauan) maupun PDP (Pasien Dalam Pengawasan), ada beberapa langkah yang bisa
dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:
1. Lakukan isolasi mandiri dengan cara tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara
waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda
dengan yang digunakan orang lain.
2. Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
3. Bila ingin ke rumah sakit saat gejala bertambah berat, sebaiknya hubungi dulu pihak rumah
sakit untuk menjemput.
4. Larang orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda benar-benar
sembuh.
5. Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang sakit.
6. Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan tidur
dengan orang lain.
7. Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang
bersama orang lain.
8. Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera buang
tisu ke tempat sampah.
Pengelolaan Keselamatan Kerja HSE di PT Nindya Karya dalam bentuk Prosedur Sistem
Izin Kerja adalah sebagai berikut:
Adapun bentuk formulir izin kerja panas, izin kerja dingin, dan izin kerja khusus adalah sebagai
berikut :
1 Bulldozer 15 ton 2
2 Bulldozer 9 ton 6
3 Excavator 0,75 m3 3
Adapun evidence pelaksanaan Inspeksi Peralatan Kerja pada proyek PT Nindya Karya adalah
sebagai berikut :
Pengelolaan Keselamatan Kerja HSE di PT Nindya Karya dalam bentuk Prosedur Inspeksi HSE
termasuk di dalamnya ketentuan terkait Inspeksi Peralatan adalah sebagai berikut:
Adapaun evidence pelaksanaan Program Insentif bagi tenaga kerja di proyek PT Nindya
Karya adalah sebagai berikut :
Jenis
No PIC Waktu Pelaksanaan Poin yang Dibahas
Komunikasi
Tentative (Dilakukan di
awal Proyek) terkait 1. Peraturan HSE di Lingkungan Proyek
Kick of pembahasan dan syarat- 2. Syarat teknis Proyek
1 PM
Meeting syarat HSE, Teknik dan 3. Seluruh aspek K3 yang berkaitan dengan
Ruang Lingkup pekerjaan
Operasional)
Jenis
No PIC Waktu Pelaksanaan Poin yang Dibahas
Komunikasi
Adapaun evidence pelaksanaan Program Komunikasi, Konsultasi, dan Partisipasi HSE pada
proyek PT Nindya Karya adalah sebagai berikut :
Pengelolaan Keselamatan Kerja HSE di PT Nindya Karya dalam bentuk Prosedur Komunikasi,
Konsultasi dan Partisipasi HSE adalah sebagai berikut:
14. Health and Safety Equipment, Facilities and Personal Protective Equipment (PPE)
a. Fasilitas dan Peralatan Penunjang Kesehatan
Dalam mendukung pelaksanaan kegiatan konstruksi untuk Proyek Modernisasi Irigasi
Rentang (RIMP), PT Nindya Karya akan menyediakan Klinik Kesehatan sebagai fasilitas
pendukung apabila terjadi keadaan darurat dengan dilengkapi peralatan penunjang
sebagai berikut:
Penanggulangan COVID-19: Thermogun, Masker, Portabel Hand Washer, Desinfektan,
Hand Sanitizer
Peralatan P3K: Kotak P3K, Tas P3K, Obat-obatan P3K (Refill obat), Tandu (Scoop
Stretcher (Tandu sekop), Spinal Board, Basket Stretcher (Tandu basket)), Tabung
Oksigen Portable
Ruang P3K: Tempat Tidur Pasien, Stetoskop, Timbangan Berat Badan, Tensi Meter,
Tabung Oksigen
pancang
Pengelolaan Keselamatan Kerja HSE di PT Nindya Karya dalam bentuk Prosedur Alat
Pelindung Diri adalah sebagai berikut:
Dilakukan oleh Tim Audit yang ditunjuk oleh Pusat untuk menilai kesesuaian serta
Implementasi HSE di Proyek.
Adapaun evidence penerapan Site Inspection di proyek PT Nindya Karya adalah sebagai
berikut :
Tabel 10. Pelaksanaan Site Inspection
Pelaksanaan Inspeksi HSE Manajemen Proyek Laporan Hasil Inspeksi HSE Manajemen Proyek
Pelaksanaan Inspeksi HSE Manajemen Pusat Laporan Hasil Inspeksi HSE Manajemen Pusat
Pengelolaan Keselamatan Kerja HSE di PT Nindya Karya dalam bentuk Prosedur Inspeksi HSE
adalah sebagai berikut:
Pengelolaan Keselamatan Kerja HSE di PT Nindya Karya dalam bentuk Prosedur Audit
Internal adalah sebagai berikut:
Adapun metode pengamanan (security method) yang akan dilaksanakan pada proyek
terdiri dari:
Manusia (Security by Human)
Pengamanan dilaksanakan dengan penjagaan 1 x 24 jam secara terus menerus oleh
petugas keamanan secara bergilir (shift), melaksanakan tugas pengamanan dengan
pengawasan dan penjagaan di pos-pos yang telah ditentukan serta mengadakan
patroli keliling sesuai check point yang telah ditentukan setiap 1 (satu) sampai dengan
2 (dua) jam sekali.
Konstruksi (Security by Construction)
Gambar 44. Koordinasi dan Pendekatan dengan Tokoh Masyarakat di Area Proyek
Traffic Manajemen
Banyaknya penggunaan kendaraan proyek (kendaraan operasional atau alat berat bergerak)
di proyek seringkali menimbulkan potensi bahaya bagi pekerja dan pengguna jalan atau
masyarakat sekitar. Karena itu perlu perencanaan khusus untuk memitigasi risiko yang
timbul, yaitu traffic management. Perencanaan traffic management dilakukan berdasarkan
skema mobilisasi kendaraan proyek, dan berlaku untuk pekerjaan yang dilakukan berdekatan
dengan jalan umum ataupun pekerjaan yang dilakukan di dalam area proyek.
Potensi Bahaya:
Tertabrak
Terlindas
Terjepit
Kejatuhan benda yang sedang diangkat atau diangkut
Terpapar gas karbon monoksida (CO)
Terpapar panas dari mesin kendaraan atau alat berat bergerak
Terpapar kebisingan dan getaran
Kerja Aman:
Membuat rencana penempatan rambu-rambu yang mudah terlihat
Menyediakan flag man di setiap area mobilisasi kendaraan proyek
Flag man harus diberikan pelatihan dan pemahaman yang baik mengenai traffic
management
Pastikan flag man harus dilengkapi dengan pakaian dan rompi khusus dengan warna
yang mudah dikenali dan reflektor; serta menggunakan lampu pada malam hari dan
selalu membawa bendera khusus
Pastikan mobilisasi masuk dan keluar kendaraan proyek dilakukan pada jalur yang jauh
dari pejalan kaki dan pengguna jalan umum lainnya
Membatasi area pergerakan kendaraan proyek dengan cara menentukan akses masuk-
keluar khusus, menyediakan jalan khusus pekerja, dan memasang pembatas / barrier
yang dilengkapi rambu-rambu, rotary lamp, lampu, dan reflektor
Meminimalkan pergerakan kendaraan proyek, dengan cara menyediakan parkir khusus
kendaraan dan menerapkan peraturan mobilisasi kendaraan proyek yang diizinkan;
mengatur lokasi gudang, sehingga pergerakan kendaraan untuk mobilisasi material tidak
akan melewati jalur pekerja atau pejalan kaki / pengguna jalan
Apabila memungkinkan, tidak melakukan pergerakan putar balik kendaraan dengan cara
mundur – maju dengan cara menerapkan sistem one-way dan memutar balik dengan
cara berbelok (turning circle). Putar balik dengan cara mundur – maju sangat berisiko
tinggi dan seringkali berdampak fatal bagi pekerja ataupun pengguna jalan
Pastikan setiap pengemudi kendaraan proyek memiliki jarak pandang dengan cakupan
yang baik; setiap bagian kendaraan seperti cermin, kaca depan, alarm mundur, kamera
CCTV harus berfungsi dengan normal
Pastikan pekerja yang bekerja di sekitar area mobilisasi kendaraan proyek
menggunakan rompi atau pakaian dengan warna yang mudah dikenali dan dilengkapi
reflector
Menyediakan denah dan peta lokasi sekitar area proyek, yang telah dilengkapi
keterangan skema mobilisasi kendaraan proyek, penempatan rambu- rambu, pembatas /
barrier, dan posisi flag man
Adapaun evidence penerapan Program Laporan Sumber Bahaya (LSB) oleh pekerja di
proyek PT Nindya Karya adalah sebagai berikut :
Apabila terjadinya kecelakaan kerja, maka perlu dilakukan penyelidikan dan Laporan
Kecelakaan kerja sesuai prosedur PT Nindya Karya, sebagai berikut:
Adapun evidence pelaksanaan MCU pada proyek sebelumnya adalah sebagai berikut :
Untuk mendukung tanggap darurat dan respon pertolongan yang lebih cepat PT. Nindya
Karya (Persero) juga akan melakukan kerjasama dan koordinasi dengan Rumah Sakit dan
Puskesmas terdekat dari area kerja proyek.
Alur Pelaporan
Type Emergency:
HEALTH
EMERGENCY Orang dengan kondisi tidak sehat
(pingsan).
Note:
Fit to Work
Apabila terjadi kejadian darurat, segera
Kembali Bekerja
laporkan kejadian tersebut melalui
HSE Medic
(First Aid Room) UnFit telepon/sms dalam waktu kurang dari 30
menit dan dilanjutkan dengan pelaporan
Istirahat /
Dirujuk ke RS awal/laporan tertulis 1x24 jam dari
kejadian.
Project Manager
Apabila ada orang yang terluka (korban)
harus segera dibawa ke rumah sakit
Site Administration
Manager terdekat.
PPK
Memastikan dilakukannya action plan perbaikan jika hasil pengukuran lingkungan melebihi
Nilai Ambang Batas yang dipersyaratkan dalam peraturan yang berlaku
Memastikan agar pembersihan dan pengosongan tempat sampah dilakukan setiap hari
sehingga tidak terjadi penumpukkan yang memicu timbulnya sumber penyakit
Memastikan area kerja selalu dalam kondisi bersih, rapi, aman dan nyaman dengan
menerapkan prinsip 5R dan Good Housekeeping sehingga dapat meningkatkan
produktivitas kerja dan mengurangi bahaya yang ada di tempat kerja.
Adapun evidence pelaksanaan pengelolaan lingkungan kerja dan lingkungan hidup yang
telah dilakukan pada proyek sebelumnya adalah sebagai berikut :
Gambar 52. Pelaksanaan Pengukuran Lingkungan Kerja pada Poyek PT Nindya Karya
Gambar 53. Pelaksanaan Pengukuran Lingkungan Hidup pada Poyek PT Nindya Karya
Gambar 54. Pelaksanaan Good Housekeeping di Area Kerja Poyek PT Nindya Karya
Adapun Prosedur Housekeeping Di Area Proyek yang diterapkan PT Nindya Karya adalah
sebagai berikut:
Adapun Prosedur Pengukuran Lingkungan Kerja dan Lingkungan Hidup Di Area Proyek yang
diterapkan PT Nindya Karya adalah sebagai berikut:
Type Emergency:
Kejadian tidak biasa (kebakaran, ledakan)
Note:
FIRE INCIDENT
Apabila terjadi kejadian darurat, segera laporkan kejadian
tersebut melalui telepon/sms dalam waktu kurang dari 10
menit dan dilanjutkan dengan pelaporan awal/laporan
tertulis 1x24 jam dari kejadian.
Ketua Tim tanggap darurat mengerahkan Petugas Peran
Ketua Tim Tangggap
Darurat (PM) Kebakaran dan Tim Pemadam Kebakaran untuk
melakukan upaya pemadaman api dan evakuasi
Tim Pemadam Kebakaran melakukan koordinasi dengan
Api Sulit Dikendalikan Apabila ada orang yang terluka (korban) harus segera
dibawa ke rumah sakit terdekat.
Dinas Pemadam
Kebakaran
Adapun evidence pelaksanaan Simulasi Penggunaan APAR dan Tanggap Darurat Kebakaran
pada proyek sebelumnya adalah sebagai berikut :
Gambar 57. Pelaksanaan Simulasi Penggunaan APAR dan Tanggap Darurat Kebakaran
Berikut adalah Struktur Tim Tanggap Darurat di Proyek sesuai dengan aturan prosedur
perusahaan PT Nindya Karya dalam FM-TTDP untuk diterapkan di Proyek ini, yaitu:
2. Tim P3K
Menyiapkan peralatan P3K di Titik Kumpul
Melakukan kegiatan P3K untuk keadaan darurat di area gedung atau proyek sebelum
korban ditangani oleh Petugas Medis untuk menghindari cidera yang lebih parah
Melakukan komunikasi dengan Ketua Tim Tanggap Darurat mengenai kondisi korban
Melakukan komunikasi darurat ke Petugas Medis / Ambulans / Rumah Sakit terdekat
Telah mengikuti kursus / pelatihan P3K dan memiliki lisensi P3K dari instansi yang
berwenang
3. Tim Evakuasi
Mengetahui dan memahami jalur evakuasi
Mengetahui jumlah karyawan yang berada di seluruh area proyek
Melakukan kegiatan evakuasi untuk keadaan darurat di area proyek terhadap seluruh
karyawan dan pekerja, dokumen penting, atau material penting
Memandu seluruh karyawan dan pekerja menuju Titik Kumpul saat terjadi keadaan
darurat
Memeriksa seluruh area kerja dan memastikan seluruh karyawan dan pekerja telah
dievakuasi ke titik kumpul yang aman
Melakukan komunikasi ke Ketua Tim Tanggap Darurat dan Tim Titik Kumpul
mengenai jumlah karyawan / pekerja yang telah dievakuasi
4. Tim Pemadam Kebakaran
Melakukan kegiatan pemadaman kebakaran dengan menggunakan APAR atau
fasilitas pemadam api lainnya
Apabila memungkinkan, menyingkirkan material-material yang mudah terbakar /
mudah menyala untuk menghindari penyebaran api yang semakin luas
Menyelamatkan korban apabila kondisi memungkinkan
Melakukan komunikasi dengan Ketua Tim Tanggap Darurat mengenai kondisi
kebakaran di lokasi kerja
Telah mengikuti kursus / pelatihan teknis penanggulangan kebakaran minimal
Tingkat Dasar I (Kelas D)
5. Tim Titik Kumpul
Menyiapkan area Titik Kumpul untuk tindakan evakuasi keadaan darurat
Memastikan area Titik Kumpul aman dari dampak keadaan darurat
Adapun Prosedur Pengukuran Lingkungan Kerja dan Lingkungan Hidup Di Area Proyek yang
diterapkan PT Nindya Karya adalah sebagai berikut:
Type Emergency:
EMERGENCY
Kejadian tidak biasa (bencana alam / gempa / tanah
longsor / banjir, dll).
Note:
Apabila terjadi kejadian darurat, segera laporkan kejadian
tersebut melalui telepon/sms dalam waktu kurang dari 10
menit dan dilanjutkan dengan pelaporan awal/laporan
Tim Tangggap
Darurat tertulis 1x24 jam dari kejadian.
Ketua Tim Tanggap Darurat memantau seluruh kegiatan
penanggulangan keadaan darurat dan memastikan
seluruh tim bekerja secara maksimal
HSE Officer
Project Manager memberikan keputusan terakhir
mengenai cara penanggulangan terhadap keadaan
darurat, jika Ketua Tim Tanggap darurat sudah tidak
mampu lagi menanggulangi keadaan darurat tersebut
Project Manager
serta semakin meluasnya keadaan darurat tersebut.
Apabila ada orang yang terluka (korban) harus segera
dibawa ke rumah sakit terdekat.
PPK
PT Nindya Karya
Alamat : Jl. Letjend Haryono MT Kav. 22 Jakarta - 13630
Telepon : (021) 809 3126, 800 9051
Fax : (021) 800 7920
Adapun evidence pelaksanaan HSE Meeting sebagai salah satu bentuk review dan evaluasi
terhadap implementasi rogram HSE pada proyek sebelumnya adalah sebagai berikut:
Adapun evidence pelaksanaan Safety Induction pada proyek sebelumnya adalah sebagai
berikut:
Gambar 62. Pelaksanaan Safety Induction untuk Tamu dan Pekerja Baru
Adapun rencana Matriks Pelatihan HSE yang akan dilakukan pada proyek Proyek Modernisasi
Irigasi Rentang (RIMP) adalah sebagai berikut :
Adapun evidence pelaksanaan Skill Training yang telah dilakukan pada proyek sebelumnya
adalah sebagai berikut:
Gambar 64. Pelaksanaan Skill Training Working Upper Water dan Basic Sea Survival
Undang-Undang No. 20
Tahun 1999 tentang
Pengesahan ILO No. 20 Tahun Pernyataan usia minimum yang
3
Convention no. 138 (Usia 1999 diperbolehkan untuk bekerja: 15 tahun
Minimum yang
diperbolehkan bekerja)
Undang-Undang No. 18
No. 18 tahun Ketentuan pengelolaan sampah dalam
7 tahun 2008 tentang
2008 setiap kegiatan
Pengelolaan Sampah
Government Regulation
No. 21 of 2020 on the
Limitation of Large-Scale Limitation of Large-Scale Social
14 Social Interactions to No. 21 of 2020 Interactions to Expedite
Expedite Countermeasures Against COVID-19
Countermeasures Against
COVID-19
Keputusan Presiden
Republik Indonesia
Nomor 7 Tahun 2020 Gugus Tugas Percepatan Penanganan
16 No. 7 of 2020
tentang Gugus Tugas Corona Virus Disease
Percepatan Penanganan
Corona Virus Disease
Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan No. 1 No. 1 tahun Kewajiban pemilik usaha untuk
16 tahun 1980 tentang K3 1980 tentang menjamin keselamatan pekerja dalam
pada Konstruksi K3 pelaksanaan pekerjaan galian
Bangunan
Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan No. 2 Kewajiban pemilik usaha untuk
tahun 1992 tentang Tata No. 2 tahun menunjuk Ahli Keselamatan Kerja
18
Cara Penunjukan, 1992 bedasarkan ketentuan beserta
Kewajiban, & Wewenang pelaksanaan tugasnya
Ahli Keselamatan Kerja
Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan No. 4 Ketentuan dan petunjuk keamanan
No. 4 tahun
21 tahun 1985 tentang dalam pengoperasian pesawat tenaga
1985
Pesawat Tenaga dan dan produksi yang memenuhi syarat K3
Produksi
Disnaker setempat
Peraturan Menteri
Pedoman pengawasan instalasi
Ketenagakerjaan No. 2
No. 2 tahun penyalur listrik sesuai dengan
28 tahun 1989 tentang
1989 persyaratan K3 pada bangunan dan
Pengawasan Instalasi
alat produksi (tower)
Penyalur Petir
Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan No. 31
tahun 2015 tentang
Pedoman pengawasan instalasi
Perubahan atas
No. 31 tahun penyalur listrik sesuai dengan
29 Peraturan Menteri
2015 persyaratan K3 pada bangunan dan
Tenaga Kerja Nomor Per.
alat produksi (tower)
02/Men/1989 tentang
Pengawasan Instalasi
Penyalur Petir
Melaksanakan pemasangan,
penyimpanan, penggunaan, pengisian,
Peraturan Menteri
pengangkutan, dan perawatan tangki
Ketenagakerjaan No. 37
No. 37 tahun timbun sesuai dengan persyaratan K3
30 tahun 2016 tentang K3
2016
Bejana Tekan dan Tangki
Penujukkan personil pengelola tangki
Timbun
timbun yang telah memenuhi
persyaratan K3
Peraturan Menteri
Melakukan pemeriksaan, pengamatan,
Kesehatan No. 70 tahun
No. 70 tahun dan pengukuran terhadap lingkungan
31 2016 tentang Standar
2016 kerja dan memastikan telah sesuai
Persyaratan Kesehatan
dengan persyaratan perundangan
Lingkungan Kerja
Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat No. 2
tahun 2018 tentang
Pedoman penyelenggaraan Sistem
Perubahan Atas Permen 05/PRT/M/
32 Manajemen Kesehatan dan
PUPR No. 2014
Keselamatan Kerja bidang Konstruksi
05/PRT/M/2014 tentang
Pedoman SMK3
Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum
Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan
Pedoman penyelenggaraan Sistem
Perumahan Rakyat No. 5 No. 5 tahun
33 Manajemen Kesehatan dan
tahun 2014 Pedoman 2014
Keselamatan Kerja bidang Konstruksi
SMK3 Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum
Ketenagakerjaan No. 75
tahun 2002 tentang
Pemberlakuan Standar
Nasional Indonesia (SNI)
penggunaan, dan perawatan instalasi
No SNI-04-0225-2000 2002
listrik sesuai dengan PUIL 2000
Mengenai Persyaratan
Umum Instalasi Listrik
2000 (PUIL 2000) di
Tempat Kerja.
Keputusan Menteri
Ketenagakerjaan No. 186
Menyiapkan petugas dan regu
tahun 1999 tentang Unit No. 186 tahun
35 penanggulangan kebakaran sesuai
Penanggulangan 1999
dengan persyaratan perundangan
Kebakaran di Tempat
Kerja
Keputusan Menteri
Ketenagakerjaan No. 328 No. 328 tahun Petunjuk Pelaksanaan Bulan K3
38 tahun 2019 tentang 2019 Nasional, untuk tahun 2020
Petunjuk Pelaksanaan
Bulan Keselamatan dan
Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Nomor 21/PRT/M/2019 No. 21 tahun Petunjuk Sistem Manajemen
39
Tahun 2019 tentang 2019 Keselamatan Konstruksi
Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan
Konstruksi
SK Direktur Jenderal
Pembinaan Hubungan
Industrial dan
Petunjuk pengisian formulir laporan
Pengawasan
kecelakaan
Ketenagakerjaan
No. 84 tahun
40 Departemen Tenaga
1998 Penentuan kerugian hari kerja akibat
Kerja RI No. 84 tahun
kecelakaan kerja serta analisa kronolis,
1998 tentang Cara
penyebab terjadinya kecelakaan kerja
Pengisian Formulir
Laporan dan Analisis
Statistik Kecelakaan.
Peraturan Pemerintah
No. 27 tahun 1999
No. 27 tahun Ketentuan penyusunan AMDAL bagi
41 tentang Analisis
1999 usaha / kegiatan
Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup
Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup No. 5
tahun 2012 tentang Jenis Kewajiban bagi pemilik usaha untuk
Rencana Usaha dan / No. 5 tahun memiliki izin lingkungan dalam
42
atau Kegiatan yang Wajib 2012 pekerjaan umum / konstruksi yang
Memiliki Analisis berdampak besar bagi lingkungan
Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup
Peraturan Menteri
Pedoman dan kewajiban pengelolaan
Lingkungan Hidup No. No. 101 tahun
43 limbah B3 bagi usaha yang
101 tahun 2014 tentang 2014
menghasilkan limbah B3
Pengelolaan Limbah B3
Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup No. 14
No. 14 tahun Pedoman pemberian simbol dan label
44 tahun 2013 tentang
2013 limbah B3
Simbol dan Label Limbah
B3
Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup No. 03
No. 03 tahun Pedoman pemberian simbol dan label
46 tahun 2008 tentang Tata
2008 B3
Cara Pemberian Simbol
dan Label B3
Keputusan Kepala
Bapedal Nomor
01/Bapedal/09/1995
No. 01 / 09 / Pedoman penyimpanan dan
47 tentang Tata Cara dan
1995 pengumpulan limbah B3
Persyaratan Teknis
Penyimpanan dan
Pengumpulan Limbah B3
Keputusan Kepala
Bapedal Nomor
No. 02 / 09 /
48 02/Bapedal/09/1995 Pedoman dokumen limbah B3
1995
tentang Dokumen Limbah
B3
Keputusan Kepala
Bapedal Nomor
03/Bapedal/09/1995 No. 03 / 09 /
49 Persyaratan pengolahan limbah B3
tentang Persyaratan 1995
Teknis Pengolahan
Limbah B3
Penyerahan Minyak
Pelumas Bekas
Recording and
Notification of Pedoman klasifikasi dan identifkasi
53 1996
Occupational Accidents kecelakaan kerja
and Diseases ILO, 1996
Keputusan Menteri
Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
HK.01.07/Menkes/
328/2020 Tentang
Panduan Pencegahan
Dan
55 Pengendalian Corona
Virus Disease 2019
(Covid-19) Di Tempat
Kerja Perkantoran dan
Industri dalam
mendukung
Keberlangsungan
Usaha Pada Situasi
Pandemi
Surat Edaran Menteri
PUPR No. 11/SE/M/2019 No. Pedoman penyusunan rencana biaya
56
tentang Petunjuk Teknis 11/SE/M/2019 HSE
Biaya Penyelenggaraan
Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi
Instruksi Menteri
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Ralyat No.
02/IN/M/2020 Tahun 2020 Protokol Pencegahan Penyebaran
tentang Protokol No. Corona Virus Disease 2019 (COVID-
57
Pencegahan Penyebaran 02/IN/M/2020 19) dalam Penyelenggaraan Jasa
Corona Virus Disease Konstruksi
2019 (COVID-19) dalam
Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi
LAMIRAN 1
MATRIK PROGRAM HSE
PROYEK MODERNISASI IRIGASI RENTANG (RIMP)
MONTHLY
(MONTH TO-)
NO HSE ACTIVITIES TARGET
1 1 1 2 2 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 14 16 17 18 20 21 22 23 25 26 27 29 30 31 33 34 35 36
1 5 9 4 8 2
During
1 Safety Induction
Project
During
2 Kick of Meeting
Project
HSSE Monthly
3 Monthly
Meeting
HSSE Weekly
4 Weekly
Meeting
Weekly Toolbox
7 Weekly
Meeting
MONTHLY
(MONTH TO-)
NO HSE ACTIVITIES TARGET
1 1 1 2 2 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 14 16 17 18 20 21 22 23 25 26 27 29 30 31 33 34 35 36
1 5 9 4 8 2
Laporan Sumber
9 Daily
Bahaya (LSB)
HSE Information
11 Anytime
Board
1x /
HSE Policy
1 During
Socialization
Project
HIRADC-AI
2 1x / Year
Socialization
Housekeeping
4 2x / Year
Socialization
6 Healthy Lifestyle 1x /
MONTHLY
(MONTH TO-)
NO HSE ACTIVITIES TARGET
1 1 1 2 2 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 14 16 17 18 20 21 22 23 25 26 27 29 30 31 33 34 35 36
1 5 9 4 8 2
During
Training
Project
Emergency
9 1x / Year
Response Training
1x /
Traffic Management
10 During
Training
Project
1x /
Safe Excavation
11 During
Training
Project
1x /
Safe Welding
12 During
Training
Project
1x /
Training to Work at
13 During
Heights
Project
1x /
Basic Sea Survival
14 During
Training
Project
1x /
Waste Management
15 During
Training
Project
Covid-19 Prevention
16 and Response 2x / Year
Campaign
MONTHLY
(MONTH TO-)
NO HSE ACTIVITIES TARGET
1 1 1 2 2 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 14 16 17 18 20 21 22 23 25 26 27 29 30 31 33 34 35 36
1 5 9 4 8 2
C INSPEKSI HSSE
Inspeksi HSE
1 Daily
Harian (IHH)
Inspeksi HSE
2 Managemen Proyek Monthly
(IHMP)
Inspeksi HSE
3 Management Pusat 4x / Year
(IHM)
Laporan Inspeksi
4 Monthly
HSE (LIHSE)
Inspeksi Peralatan
6 Anytime
Berkala
MONTHLY
(MONTH TO-)
NO HSE ACTIVITIES TARGET
1 1 1 2 2 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 14 16 17 18 20 21 22 23 25 26 27 29 30 31 33 34 35 36
1 5 9 4 8 2
Pengukuran
3 Monthly
Lingkungan Kerja
Pengukuran
Lingkungan Hidup
4 2x / Year
(sesuai ketentuan
Dok. Lingkungan)
5 Housekeeping Daily
Pengelolaan
6 Daily
Limbah
Audit Internal
1 1x / Year
(Oleh HO)
Tinjauan
2 1x / Year
Manajemen
MONTHLY
(MONTH TO-)
NO HSE ACTIVITIES TARGET
1 1 1 2 2 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 14 16 17 18 20 21 22 23 25 26 27 29 30 31 33 34 35 36
1 5 9 4 8 2
Vaksin COVID-19
1 1x / Year
(Conditional)
Screening COVID-
1x /
2 19 Rapid Test-
Month
Antigen
Investigasi
1 Kecelakaan Kerja Anytime
(Conditional)
Laporan
2 Kecelakaan Kerja Anytime
(Conditional)
Laporan HSE ke
3 Monthly
Owner