Anda di halaman 1dari 6

D.

Fungsi Penerimaan Total


Penerimaan total dari suatu perusahaan (produsen) adalah hasil kali antara harga per unit produk
dengan jumlah produk yang dijual, dirumuskan sebagai
𝑇𝑅 = 𝑃. 𝑄
dengan 𝑇𝑅 = penerimaan total
𝑄 = jumlah produk yang dijual
𝑃 = harga produk per unit
Grafik penerimaan total memiliki fungsi parabola membuka ke bawah, berarti fungsi
penerimaan total ini mempunyai titik puncak yang maksimum.
P

Jika fungsi permintaan dinyatakan oleh 𝑃 = −𝑎𝑄 + 𝑏, maka


𝑇𝑅 = 𝑃. 𝑄
𝑇𝑅 = (−𝑎𝑄 + 𝑏)𝑄
𝑇𝑅 = −𝑎𝑄 2 + 𝑏𝑄 (𝑘𝑢𝑟𝑣𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘𝑎 𝑘𝑒 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ)
Puncak (titik maksimum):
𝑏 (𝑏 2 − 4𝑎𝑐) 𝑏 (𝑏 2 − 4. 𝑎. 0) 𝑏 𝑏2
(− , − ) = (− , − ) = (− , − )
2𝑎 4𝑎 2𝑎 4𝑎 2𝑎 4𝑎
Contoh:
Diketahui fungsi permintaan 𝑃 = 20 − 2𝑄. Carilah penerimaan total maksimum dan
gambarkan grafiknya.
Penyelesaian:
𝑇𝑅 = 𝑃𝑄
𝑇𝑅 = (20 − 2𝑄)𝑄
𝑇𝑅 = −2𝑄 2 + 20𝑄
𝑏 𝑏2 20 (202 )
𝑇𝑅 maksimum di (− 2𝑎 , − 4𝑎) = (− 2(−2) , − 4(−2)) = (𝟓, 𝟓𝟎)
Jika 𝑇𝑅 = 0 maka
−2𝑄 2 + 20𝑄 = 0
2𝑄(−𝑄 + 10) = 0
𝑄 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑄 = 10
(𝟎, 𝟎) (𝟏𝟎, 𝟎)
E. Fungsi Produksi
Produksi adalah proses penggabungan atau pengkombinasian faktor produksi (input) yang
mengubahnya menjadi barang atau jasa. Hubungan antara jumlah produk (output) dan
kombinasi jumlah input yang digunakan disebut sebagai fungsi produksi atau fungsi produk
total. Fungsi produksi dapat dinyatakan dengan:
𝑄 = 𝑓(𝐿, 𝐾, 𝑇, 𝑊)
dimana 𝑄 = jumlah barang dan jasa (output)
𝐿 = tenaga kerja
𝐾 = modal
𝑇 = tanah
𝑊 = wirausaha/skill

Dari 𝑄 = 𝑓(𝐿) diperoleh:


❖ Produk Marginal dari Tenaga Kerja
adalah jumlah output tambahan yang didapat perusahaan akibat adanya penambahan satu
unit tenaga kerja
∆𝑇𝑃 ∆𝑄
𝑀𝑃𝐿 = =
∆𝐿 ∆𝐿
Output akan maksimal jika produk marginal sama dengan 0

❖ Produk Rata-Rata dari Tenaga Kerja


adalah produk total dibagi dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan
𝑇𝑃 𝑄
𝐴𝑃𝐿 = =
𝐿 𝐿

Contoh:
Sebuah perusahaan mebel ingin memproduksi meja dengan tenaga kerja (L) sebagai input
variabel dan input lainnya berupa mesin dan bangunan pabrik adalah tetap. Hasil produksi meja
tersebut sebagai berikut:
L 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
TP 0 6 24 54 72 85 96 98 98 90 80
a. Tentukan produk marginal dari tenaga kerja dan produk rata-rata dari tenaga kerja!
b. Pada unit tenaga kerja berapa produk marginal menurun dan menaik?
Penyelesaian:
a.
L 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
TP 0 6 24 54 72 85 96 98 98 90 80
MP - 6−0 6 18 30 18 13 11 2 0 -8 -10
= =6
1−0 1
AP - 6 12 18 18 17 16 14 12,25 10 8
=6
1
b. Produk marginal menurun saat tenaga kerja 4-10 orang dan naik saat tenaga kerja 1-3 orang
KALKULUS DIFERENSIAL

A. Pendahuluan
Kalkulus adalah konsep matematika yang mempelajari mengenai analisis tingkat perubahan
dari suatu fungsi. Analisis tingkat perubahan ini sangatlah diperlukan dalam penerapan
ekonomi dan bisnis, karena nilai dari variabel -variabel ekonomi dan bisnis ini setiap saat
dapat diubah-ubah sesuai dengan situasi yang diperlukan. Kalkulus terdiri dari dua bidang
studi, yaitu kalkulus diferensial dan kalkulus integral.
a. Kalkulus diferensial mempelajari mengenai tingkat perubahan rata-rata atau tingkat
perubahan seketika dari suatu fungsi.
b. Kalkulus integral mempelajari mengenai pencarian nilai fungsi asal bila diketahui nilai
perubahannya dan juga penentuan luas bidang dibawah kurva yang dibatasi sumbu x.

Operasi matematika untuk kalkulus diferensial dan kalkulus integral saling terbalik satu
sama lain. Penerapan kalkulus diferensial dalam bidang ekonomi dan bisnis untuk
membandingkan perubahan dari suatu keseimbangan lama ke suatu keseimbangan baru.
Tingkat perubahan rata-rata dari suatu fungsi adalah perubahan pada variabel tingkat Y
yang diakibatkan oleh perubahan satu unit dalam variabel bebas X. Untuk mempelajari
tingkat perubahan rata-rata diawali dengan fungsi linier kemudian diikuti oleh fungsi non
linier.

B. Aturan-Aturan Diferensiasi
Aturan Fungsi Awal Fungsi Turunan

Fungsi Konstan 𝑦 = 𝑓(𝐾) = 𝐾 𝑦 ′ = 𝑓′(𝐾) = 0


dengan 𝐾 adalah suatu
konstanta
𝑦′ = 0
𝑦 = 10
Fungsi Pangkat 𝑦 = 𝑓(𝑥) = 𝑥 𝑛 𝑦 ′ = 𝑓′(𝑥) = 𝑛. 𝑥 𝑛−1
Dengan 𝑛 adalah bilangan
real
𝑦 ′ = 5𝑥 5−1 = 5𝑥 4
5
𝑦=𝑥
Konstanta & Fungsi 𝑦 = 𝑓(𝑥) = 𝐾. 𝑥 𝑛 𝑦 ′ = 𝑓 ′ (𝑥) = 𝑛. 𝐾. 𝑥 𝑛−1
Pangkat
𝑦 = 2𝑥 3 𝑦 ′ = 3.2. 𝑥 3−1 = 6𝑥 2
Penjumlahan/ 𝑦 = 𝑓(𝑥) ± 𝑔(𝑥) 𝑦 ′ = 𝑓′(𝑥) ± 𝑔′(𝑥)
Pengurangan Fungsi
𝑦 = 𝑥 5 + 2𝑥 3 𝑦 ′ = 5𝑥 4 + 6𝑥 2
Hasil Kali Fungsi 𝑦 = 𝑢. 𝑣 𝑦 ′ = 𝑢′ . 𝑣 + 𝑢. 𝑣′

𝑦 = (𝑥 5 )(2𝑥 3 ) 𝑢 = 𝑥 5 → 𝑢′ = 5𝑥 4
𝑣 = 2𝑥 3 → 𝑣 ′ = 6𝑥 2
𝑦 ′ = (5𝑥 4 )(2𝑥 3 ) + (𝑥 5 )(6𝑥 2 )
= 10𝑥 7 + 6𝑥 7 = 16𝑥 7
Hasil Bagi Fungsi 𝑢 𝑢′ . 𝑣 − 𝑢. 𝑣 ′
𝑦= ′
𝑦 =
𝑣 𝑣2
𝑥5 𝑢 = 𝑥 5 → 𝑢′ = 5𝑥 4
𝑦= 3
2𝑥 𝑣 = 2𝑥 3 → 𝑣 ′ = 6𝑥 2

(5𝑥 4 ). (2𝑥 3 ) − (𝑥 5 ). (6𝑥 2 )
𝑦 =
(2𝑥 3 )2
10𝑥 7 −6𝑥 7 4𝑥 7
= = 4𝑥 6 = 𝑥
4𝑥 6

Fungsi yang 𝑦 = [𝑓(𝑥)]𝑛 𝑦′ = 𝑛[𝑓(𝑥)]𝑛−1 . 𝑓′(𝑥)


Dipangkatkan
𝑦 = (2𝑥 2 − 3)3 𝑦 ′ = 3(2𝑥 2 − 3)3−1 . 4𝑥
= 12𝑥(2𝑥 2 − 3)2
Invers 𝑦 = 𝑓(𝑥) 𝑑𝑦
𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑦 ′ = = 𝑓′(𝑥)
𝑑𝑥
𝑑𝑥 1
𝑀𝑎𝑘𝑎 = ′
𝑑𝑦 𝑓 (𝑥)

𝑦 = 2𝑥 3 𝑑𝑦
𝑦′ = = 6𝑥 2
𝑑𝑥
𝑑𝑥 1
= 2
𝑑𝑦 6𝑥
Fungsi Eksponen 𝑦 = 𝑒𝑥 𝑦′ = 𝑒 𝑥
dengan basis e (1)
Fungsi Eksponen 𝑦 = 𝑒 𝑓(𝑥) 𝑦 ′ = 𝑒 𝑓(𝑥) . 𝑓′(𝑥)
dengan basis e (2)
3 3
𝑦 = 𝑒 2𝑥 𝑦 ′ = 𝑒 2𝑥 . 6𝑥 2
Fungsi Eksponen 𝑦 = 𝑏𝑥 𝑦 ′ = 𝑏 𝑥 . 𝑙𝑛 𝑏
dengan basis b (1)
𝑦 = 2𝑥 𝑦 ′ = 2𝑥 . ln 2
Fungsi Eksponen 𝑦 = 𝑏 𝑓(𝑥) 𝑦 ′ = 𝑏 𝑓(𝑥) . 𝑙𝑛 𝑏 . 𝑓′(𝑥)
dengan basis b (2)
3 3
𝑦 = 3𝑥 𝑦 ′ = 3𝑥 . ln 3 . 3𝑥 2
3
= 3𝑥 +1 . 𝑥 2 . ln 3
Fungsi Logaritma (ln) 𝑦 = 𝑙𝑛 𝑥 1
𝑦′ =
(1) 𝑥
Fungsi Logaritma (ln) 𝑦 = 𝑙𝑛 𝑓(𝑥) 1
𝑦′ = . 𝑓′(𝑥)
(2) 𝑓(𝑥)

𝑦 = ln 2𝑥 3 1 3
𝑦′ = . 6𝑥 2
=
2𝑥 3 𝑥
C. Derifatif Kedua dan Tingkat Lebih Tinggi
𝑓′(𝑥) mula-mula disebut sebagai turunan (derifatif) pertama dari dari fungsi 𝑓(𝑥). Jika
turunan pertama memiliki turunan lagi terhadap x, maka turunan ini disebut sebagai turunan
kedua.

Turunan (derifatif) pertama → 𝑦 ′ = 𝑓 ′ (𝑥) = 𝑦 (1)


Turunan (derifatif) kedua → 𝑦 ′′ = 𝑓 ′′ (𝑥) = 𝑦 (2)

(𝑛)
Turunan (derifatif) ke-n → 𝑦
Contoh:
𝑦 = 𝑥 4 − 2𝑥 2 + 5
𝑦 ′ = 4𝑥 3 − 4𝑥
𝑦 ′′ = 12𝑥 2 − 4
𝑦 (3) = 24𝑥
𝑦 (4) = 24

D. Optimasi : fungsi dua variabel


Titik stasioner/kritis/ekstrim: titik di mana fungsi tidak menaik atau tidak menurun.
Titik stasioner dapat berupa titik maksimum atau titik minimum.

• Langkah-langkah menentukan titik stasioner:


1. Mencari nilai 𝑥 dengan cara 𝑦 ′ = 0
2. Substitusikan nilai 𝑥 yang diperoleh ke dalam fungsi 𝑦 = 𝑓(𝑥)
3. Diperoleh titik stasioner (𝑥, 𝑦)

• Langkah-langkah menentukan jenis titik stasioner (minimum atau maksimum):


1. Subtitusikan nilai 𝑥 pada 𝑦 ′′
2. Jika 𝑦 ′′ < 0 maka titik stasioner adalah titik maksimum
Jika 𝑦 ′′ > 0 maka titik stasioner adalah titik minimum
Jika 𝑦" = 0 maka tidak dapat disimpulkan

Contoh:
Tentukan titik kritis dan jesnisnya dari fungsi:
𝑦 = 𝑥 3 − 12𝑥 2 + 36𝑥 + 8
Langkah-langkah:
1. Mencari nilai 𝑥 dengan cara 𝑦 ′ = 0
𝑦 = 𝑥 3 − 12𝑥 2 + 36𝑥 + 8
𝑦 ′ = 3𝑥 2 − 24𝑥 + 36
3𝑥 2 − 24𝑥 + 36 = 0
3(𝑥 − 2)(𝑥 − 6) = 0
𝑥 = 2 atau 𝑥 = 6
2. Substitusikan nilai 𝑥 yang diperoleh ke dalam fungsi 𝑦 = 𝑥 3 − 12𝑥 2 + 36𝑥 + 8
Untuk 𝑥 = 2, 𝑦 = (2)3 − 12(2)2 + 36(2) + 8 = 40
Untuk 𝑥 = 6, 𝑦 = (6)3 − 12(6)2 + 36(6) + 8 = 8
Diperoleh titik stasioner (2,40) dan (6,8)
3. Subtitusikan nilai 𝑥 pada 𝑦 ′′
𝑦 ′ = 3𝑥 2 − 24𝑥 + 36
𝑦 ′′ = 6𝑥 − 24
Untuk 𝑥 = 2, 𝑦 ′′ = 6(2) − 24 = −12 (maksimum)
Untuk 𝑥 = 6, 𝑦 ′′ = 6(6) − 24 = 12 (minimum)
Jadi titik stasioner (2,40) adalah titik maksimum dan (6,8) adalah titik minimum.

Anda mungkin juga menyukai