No.Dokumen : U/V/SOP/C/08/Mei/2016
No. Revisi : 0
SOP Tgl. Terbit : 2 Mei 2016
Halaman : 1/2
1. Pengertian Pelacakan penderita kusta secara garis besar terbagi dua, pasif dan aktif:
Pasif: penemuan penderita berdasarkan adanya orang yang dating mencari
pengobatan ke Puskesmas
Aktif: Pemeriksaan kontak mencari penderita baru yang mungkin sudah
lama ada dan belum diketemukan dan diobati, mencari penderita baru yang
mungkin ada diantara para penderita kusta yang sudah RFT
2. Tujuan Penemuan PenderitaPasif dan Aktif;
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor U/V/SK/02/Mei/2016, Tentang
PenetapanTanggung Jawab UKM
4. Referensi 1. KementerianKesehatan RI, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan Direktorat Pengendalian Penyakit Menular
Langsung Tahun 2006,
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82
Tahun 2014 Tentang Penanggulangan Penyakit
5. Prosedur 1. Membawa kartu penderita dari penderita yang sudah tercatat dan kartu
penderita kosong. Alat-alat untuk pemeriksaan serta obat MDT,
2. Mendatangi rumah penderita dan memeriksa semua anggota keluarga
penderita yang tercatat dalam kolom yang tersedia pada kartu penderita,
3. Mendatangi rumah tetangga dan memeriksa tetangga yang sering
kontak dengan penderita,
4. Bila diketemukan penderita baru dari pemeriksaan itu, maka dibuatkan
kartu baru dan dicatatat sebagai penderita baru, kemudian diberikan
obat MDT dosis pertama,
5. Memberikan penyuluhan kepada penderita dan semua anggota
keluarga.
6. Unit terkait Kepala Puskesmas, Penanggung Jawab Upaya /Pelayanan / Kesling
/Promkes /Perkesmas / RawatInap, dan Laboratorium
1
7. Rekaman historis perubahan
2
SOP
PENEMUAN KUSTA