Anda di halaman 1dari 17

HASIL SURVEY JEMAAT GPM BETHEL

DALAM RANGKA EVALUASI PELAYANAN


MASA PANDEMI COVID-19
LATAR BELAKANG

Situasi Pandemic Covid 19 yang membuat Geraja merumuskan kebijakan baru, sebagai
bentuk adaptasi Gereja dan Upaya gereja mempertahankan pelayanan umat pada masa
pandemi

Pelaksanaan survey adalah salah satu upaya gereja memperoleh inputan dari apa yang
dilakukan oleh Gereja, merumuskan Langkah/tindak lanjut dalam upaya mewujudkan
pelayanan gereja yang bisa dirasakan oleh semua umat dalam jemaat Bethel pada masa
pandemi

Survey merupakan salah satu Upaya Gereja membangun mekanisme pelibatan jemaat
dalam memberikan masukan dan evaluasi terhad kebijakan Gereja, serta mewujdukan
kepedulian dan kepekaan jemaat dalam pelayanan gereja
RESPONDEN

Partispasi Sektor dalam Survey


Jumlah Responden
Jumlah sampel yang di tetapkan
sebesar 408 responden/Warga
jemaat

Total jemaat yang berpartsipasi


dalam survey sebanyak 350 jemaat
atau 78.13%

Mekanisme yang dipilih

Online 1. Tingginya tingkat partisipasi jemaat dalam pelaksanaan kuesioner 85.78%


mengidikasikan tingkat kesadaran dan keaktifan jemaat dalam mendukung
Jumlah warga jemaat yang kegiatan – kegiatan yang di gagas oleh Gereja.
berpartisipasi dengan mekanisme 2. Tingkat partisipasi jemaat yang tinggi dalam kegiatan yang digagas oleh
online sebesar Geraja mesti menjadi atensi utama gereja dalam merumuskan dan
mendesain agenda-agenda pelayanan gereja yang berorientasi pada
penguatan profil umat (objek).
3. Partisipasi umat yang tinggi harus dijadikan sebagai potensi yang dimiliki
Selebaran Kuesioner oleh Bethel, sehingga harus menjadi spirit untuk mengerakan dan
Jumlah warga jemaat yang mendinamiskan pelayanan yang dibangun oleh gereja.
berpartisipasi dengan mekanisme
Offline/selebaran sebesar
Apakah bapak/ibu setuju dengan kebijakan HASIL :
pelayanan Gereja yang dilakukan melalui sistem
Informasi dan Teknologi/IT 1. Sebesar 90,3 % warga jemaat GPM Bethel menyetujui kebijakan Geraja
mempergunakan sarana IT sebagai media pelayanan gereja pada masa
pandemic covid-19.
2. Terdapat 9,7 % Warga Jemaat tidak menyetujui kebijakan Gerana
mempergunakan sarana IT sebagai media pelayanan Gereja pada masa
Pandemic Covi-19

9,7 Evaluasi :
1. Tingginya kesadaran jemaat (90,6%) akan bahaya Covid-19 serta menjadi
bahagian dari upaya-upaya jemaat untuk bersama dengan gereja turut andil
dalam penanganan covid-19, maka media atau sarana IT dipandang strategis
bagi jemaat dalam pemenuhan kebutuhan pelayanan gereja di masa
pandemic.
2. Ditetapkan Ambon sebagai zona merah dengan tingkat penyebaran yang
cepat dan tinggi, membuat jemaat harus mengambil keputusan secara
mandiri tanpa di desak untuk bagaimana mengamankan diri dan keluarganya,
90,3 sehingga disetujui pelayanan berbasis IT dalam masa pandemic
3. 90.3% adalah bukti dukungan jemaat terhadap gereja terhadap kebijakan-
kebijakan Geraja yang pro umat

Setuju Tidak Setuju

Rekomendasi….
Apabila Bapak/Ibu setuju apa yang menjadi alasannya? A. Setuju
Apabila Bapak/Ibu Tidak setuju apa yang menjadi alasannya? 90,3 % persetujuan jemaat akan kebijakan terkait penanggulangan
Covid-19 yang ditempuh oleh Gereja dan Pemerintah yakni sebagai
bentuk mencegah terjadinya covid 19 ini menyetujui kebijakan
Hasil : pemerintah, kebijakan sinode GPM dan mencegahnya penularan
mengindikasikan kesadaran mandri dari jemaat pada umum adalah
tinggi dengan jalan taat dan patuh terhadap kebijakan yang di tempuh.
Mengikuti kebijakan Pemerintah 10,5
B. Tidak Setuju
- Terdapat 9,7 % tidak setuju dengan kebijakan penggunaan IT dalam
masa pendemi alasan tidak setuju lebih banyak ditujukan pada
kesiapan keluarga dengan media dan sarana prasarana IT yang tidak
Mengikuti kebijakan Sinode GPM 9,2 dimiliki
- Dari 9,7 % sebesar 4,5% tidak setuju proses pelayanan
menggunakan IT dan rata-rata ada orang Tua ini terkait dengan cara
pandang.
Mencegah terjadinya penularan
11,6 Rekomendasi
covid-19
- Gereja dapat memikirkan alternative lainnya selain penggunaan daring
(online) untuk menjangkau 9,4% warga yang tidak setuju akibat ketidak
siapan sarana prasarana IT (HP Android, Paket Data/Wifi melalui media
elektronik TV mapun Radio
Setuju Dengan Ketiga Jawaban diatas 82,3 - Mengubah cara pandang jemaat membutuhkan aktivitas yang harus
dilakukan secara berkesinambungan, untuk itu maka perlu dilakukan
pendampingan yang ditujuakan kepada jemaat yang berkategori lansia,
0 20 40 60 80 100 atau dapat dilakukan konsep lansia day care
Apakah Bapak/Ibu setuju kegiatan peribadatan Evaluasi :
dialihkan ke rumah-rumah?
1. Besarnya persentase sikap setuju jemaat terhadap kebijakan mengalihkan
kegiatan peribdatan dirumah-rumah yakni 76.1% mengidikasikan jemaat GPM
Bethel adalah jemaat yang patuh, sadar dan terutama mengambil peran dalam
HASIL : menekan penyebaran Covid-19
2. Terdapat 23.8 % jemaat yang tidak menyetujui pelaksanaan ibadah dirumah
dengan alasan-alasan antara lain :
- Pemahaman atau cara pandang tentang gereja sebagai satu satunya pusat
aktivitas pelayanan (Gereja Sentris)
- Terdapat keluarga yang kesulitan dalam memimpin ibadah
23,8 - Tidak semua keluarga yang melakukan ibadah ada sikap acuh

Rekomendasi
1. Membangun paradigma dan pandangan umat tentang gereja rumah bahwa
sejatinya hal tersebut tidak menghilangkan esensi ibadah karena sejatinya
gereja merupakan pesekutuan dan persekutuan dibangun atas dasar iman
76,2 kepada Kristus
2. Pola membangun paradigam bergeraja di rumah dapat dilakukan melalui
Refleksi yang dibacakan dalam ibadah-ibadah atau melalui edaran gereja yang
dibagi kepada jemaat.
3. Terdapat keluarga yang kesulitan memimpin ibadah maka di dapat didorng
Setuju Tidak Setuju cara-cara ibadah GATRIS atau cara lainnya dan tentu mekanisme harus diatur
oleh Gereja dengan mengeluarkan edaran geraja yang mengedepankan
Protokuler Kesehatan sehingga dapat meningkatkan partisipasi umat dalam
beribadah
Untuk membantu aktifitas peribadatan jemaat di
Evaluasi :
rumah-rumah serta tetap mejalankan aktifitas
pelayanan jemaat salah satu upaya yang dilakukan 1. 83 % Jemaat Bethel menerima pelaksanaan pelayanan secara online, sebab
adalah difasilitasinya pelayanan secara online. Apakah dirasakan pada saat pandemic covid-19 maka cara ini dipandang strategis
Bapak/Ibu Setuju ? untuk menjembatani kebutuhan pelayanan umat, dari pada gereja tidak
melakukan sesuatu
2. 17 % jemaat yang tidak menyetujui pelaksanaan pelayanan secara online :
HASIL : - Minimnya kepemilikan sarana dan prasarna (HP Andorid, Komputer atau
Laptop atau bahkan Paket Data dan Wifi
- Masih tingginya polarisasi kultur, kebiasaan membuat umat susah untuk
17 berdaptasi dengan cara baru atau metode baru dalam palayanan

Rekomendasi
Mewujudkan pelayanan gereja untuk semua maka bagi jemaat yang tidak memiliki
sarana sampai akses jarinngan internet maka perlu dipertimbangan pelaksanaan
ibadah minggu tidak hanya dilakukan dengan mekansime online atau secara
livestreaming dapat dilakukan offline melalui recorder dan dibagikan kepada
83 jemaat hasil recorder tersebut atau melalui kerjama dengan pihak TV kabel yang
berada di jemaat – (dapat dideskripsikan sebagai potenis dalam jemaat)

Setuju Tidak Setuju


Menurut Bapak/Ibu, apakah ada pengaruh dari Evaluasi :
kegiatan pelayanan secara online atau melalui 1. 68,8% umat merasakan adanya pengeruh dari pelkasanaan Livestreaming
live streaming itu bagi anggota jemaat ibadah yang dilakukan. Dampak positifnya ada adalah keluarga dengan
mudah dapat mendorng partisipasi keluaraga dalam mengikuti ibadah
HASIL : 2. 20,5 % berpendapat bahwa kegiatan live streaming berdampak negative
yakni akan meninmbulkan kemalasan umat dalam mengikuti ibadah minggu
yang dilakukan dalam di gereja
3. 10,7% menyatakan tidak berdampak sama sekali, lebih banyak pada kendala
kepemilikan saran daring
20,5

10,7 Rekomendasi :
Metode livestreaming sebenarnya bukan tidak diterima oleh jemaat, namun
68,8
pendekatan pelaksanaan ibadah dalam livestreaming perlu dilakukan perubahan
yang antara lain
1. Tidak hanya menampilkan khotbah saja
2. Melakukan ibadah dengan mengikuti liturgi yang sama yang diterima oleh
Jemaat hal ini akan membantu jemaat-jemaat yang rumah tangganya
Berdampak Positif Berdampak Negatif kesulitan dalam memimpin ibadah
Tidak berdampak sama sekali 3. Pelaksanaan ibadah minggu tidak hanya dilakukan dengan mekansime online
atau secara livestreaming dapat dilakukan offline melalui recorder dan
dibagikan kepada jemaat hasil recorder tersebut atau melalui kerjama dengan
pihak TV kabel – (dapat dideskripsikan sebagai potenis dalam jemaat)
Apakah khotbah yang dilakukan secara online (live
streaming) atau melalui internet, itu bisa diterima
Jika jawaban baik Jika jawaban cukup baik
secara baik dirumah ?
Jaringan atau sinyal
47,2
HASIL : internet kurang baik
23,2
Jaringan atau sinyal
internet baik Kami memiliki peralatan
rumah yang sederhana… 31,7
26,6
Kami memiliki peralatan

5,1
dirumah yang baik (HP… Kami sesekali dibantu oleh
3,5
0,5
Dalam keluarga kami ada orang lain
yang menguasai IT
Setuju dengan ketiga
51,7
Setuju dengan ketiga 18,3
jawaban jawaban

37,3 0 20 40 60 0 10 20 30 40 50

57,6
Jika jawaban Tidak dapat diterima

Setuju dengan ketiga


jawaban 52,2

Dalam keluarga kami tidak


ada yang menguasai IT 10,9

Kami tidak memiliki HP


2,2
Baik Cukup Baik Tidak dapat diterima sama sekali Android, Komputer atau…

Kami tidak memiliki


jaringan internet (Wifi… 54,3

0 20 40 60
Evaluasi : Rekomendasi :
1. 57.6 % jemaat dapat menerima livestreaming khotbah ibadang Untuk mewujudkan pelayanan gereja untuk semua maka bagi jemaat
minggu dengan baik karena memiliki perangkat yang baik (HP, yang tidak memiliki sarana sampai akses jarinngan internet maka
Laptop) memiliki sarana Wifi dan Paket Data serta didungkung perlu dipertimbangan pelaksanaan ibadah minggu tidak hanya
oleh jaringan interna yang stabil dan baik dilakukan dengan mekansime online atau secara livestreaming dapat
2. 37,7 % menerima live streamimg dengan cukup baik karane dilakukan offline melalui recorder dan dibagikan kepada jemaat hasil
memiliki sarana HP Android serta memiliki paket data recorder tersebut atau melalui kerjama dengan pihak TV kabel yang
3. 5,1 % jemaat sama sekali tidak menerima livestreaming berada di jemaat – (dapat dideskripsikan sebagai potenis dalam
dikarenakan : jemaat)
- Memiliki HP Android namun kesulitan pada paket data atau
juga WiFi
- Tidak memili HP Android maupun perangkat lain
- Tdak memahami cara penggunaanya
4. 95,3 % jemaat Bethel menggambarkan bahwa tingkat
kepemilikan jemaat dengan prasana IT adalah tinggi, hal
dipengaruhi oleh letak dan keberdaan jemaat Bethel yakni
merupakan jemaat perkotaan dengan infrastruktur dan akses
telekomunikasi yang baik dan memadai
Apakah bapak ibu tertarik mengikuti
khotbah dari jemaat Bethel atau lainnya ? Jika jawaban Tertarik Jika jawaban Kurang Tertarik

HASIL : 10 Kebanyakan Materi


0
Materi khotbah bagus Khotbah kurang Bagus
13,2
Materi khotbah diuraikan
dengan menarik Materi khotbah diuraikan
44,1
Tidak Tertarik dengan kurang menarik
31,3
Khotbah disampaikan
1% Lebih suka dari jemaat lain
dengan bahasa yang jelas… Khotbah disampaikan
atau Gereja-gereja lain ( 42,9
3,2
Pendeta yang berkhotbah dengan bahasa yang…
Saudara)
baik
Kurang Tertarik 3% Setuju dengan ketiga
59,1
5% Setuju dengan ketiga 17
jawaban jawaban

0 20 40 60 80 0 10 20 30 40 50

Jika jawaban Tidak Tertarik Jika jawaban Lebih Suka Jemaat/Gereja Lain

Setuju dengan semua Setuju dengan semua


55 jawaban 50
jawaban
Pendeta yang berkhotbah
Khotbah disampaikan baik 0
dengan bahasa yang tidak… 30
Khotbah disampaikan
dengan bahasa yang jelas… 21,4
Materi khotbah diuraikan
10 Materi khotbah diuraikan
Tertarik dengan tidak baik
24
91% dengan menarik
Materi Khotbah semuanya
Tidak Bagus 7,1 Materi khotbah bagus 10,7

0 20 40 60 0 20 40 60
Terkait khotbah apakah materi yang
disampaikan dapat diterima atau dicerna Jika jawaban Kurang Baik
dengan baik?
Bahasa yang digunakan terlalui sulit 16,7
HASIL : dipahami
Kurang Tidak bisa
Baik; 7,8 dicerna Uraian materinya kurang menarik dan 27,8
dengan kurang menyentuh kebutuhan jemaat
baik; 1,9

Terlalu pendek sehingga sulit 5,6


memahami maknanya

Terlalu panjang sehingga sulih 22,2


dipahami

Tidak diikuti dengan contoh-contoh 2,8


yang relevan

27,8
Setuju dengan semua jawaban
Baik; 90,3
0 5 10 15 20 25 30
Evaluasi :
1. 90 % jemaat tertarik dengan khotbah yang dibawakan oleh 4. Perlu dipikirkan cara-cara khotbah kreatif yakni dengan
jemaat bethel ketertarikan ini dikarenakan Khotbah yang mempergunakan sarana Multimedia hal ini bertujuan untuk
disampaikan menarik dan diuaraikan dengan baik pula, dan lebih menarik perhatian jemaat, materi khotbah tersebut dapat
tentunya dengan penggunaan Bahasa-Bahasa yang mudah pula dibagi kepada jemaat sehingga menjadi bacaan-bacaan
dipahami. Tinggi persentasi ketertarikan akan menggindikasi jemaat yang menumbuhkan iman dan pengharaan.
bahwa khotbah adalah satu cara pendekatan melakukan
perubahan perilaku dapat diwujudakan melalui ajakan-ajakan
perubahan kepada jemaat.
2. Diketemukan juga 10 % umat tidak begitu tertarik pada khotbah
yang dibawakan dari jemaat bethel bahkan 3 % menyatakan
tertarik dengan khotbah dari gereja-gereja saudara. Ini
mengindikasikan bahwa tidak semua pengkhotbah diterima
khotbahnya oleh umat. Tidak diterima khotbah karena materi
yang tidak menarik, uraian materi yang tidak menarik. Untuk itu
maka perlu dilakukan perbaikan tentang cara dan materi
khotbah yang disampaikan.
3. Perbaikan cara, materi khotbah akan sebanding lurus dengan
tingkat partisipasi umat pada setiap kegiatan ibadah, umat tidak
harus dalam pilihan mengikuti ibadah kerana cara mempin, akan
tetapi mengikuti ibadah adalah suatu kewajiban umat dalam
mensyukuri kehidupannya dan memperkuat relasinya dengan
Tuhan
Menurut Bapak/Ibu apakah dalam melakukan
Ibadah dirumah dan dipandu melalui toa sudah Evaluasi :
sangat membantu dalam melakukan Ibadah 1. 64 % jemaat menyatakan bahwa penggunaan toa sangat mebantu jemaat
dalam beribadah, jemaat dapat dibimbing dan sehingga hanya mengikuti
yang disampaikan melalui toa
2. 28 % dan 8 % jemaat menyatakan kurang membantu dan bahkan sampai
tidak membantu sama sekali. Pernytaan kuran membantu dan tidak
membantu didasari pada :
Tidak
- Kendala teknis toa di masing-masing sektor (suara toa yang kecil, toa
membantu
8% tidak terdengar di seluruh wilayah pelayanan yang dimiliki oleh sektor)
- Penggunaan toa yang bersamaan pada setiap sekor yang membuat
jemaat sulit berkosentrasi
Kurang
membantu Rekomendasi :
28%
1. Sektor-sector yang menggunakan toa harus intens melakukan maintenance
Sangat atau perwatan toa hal ini akan mengurangi kendala-kendala teknis pada
membantu saat penggunaan toa
64% 2. Terhadap penggunaan toa pada saat ibadah terutama sector yang
berdekatan perlu dilakukan melakukan pertemuan dan atau melakukan
koordinasi untuk bersepakat mengatur jadwal-jadwal ibadah
Setujukah Bapak/Ibu apabila kedepan
gereja (Bethel) menerapkan pelayanan Evaluasi :
secara online sebagai upaya peningkatan
1. 54 % jemaat menyatakan setuju apabila gereja memanfaatkan sarana IT
kualitas pelayanan jemaat ? dalam rangka membantu pelayanan gereja bagi jemaat. Pelayanan gereja
bisa saja menjangkau proses :
- Belajar mengajar
- Konseling
- Doa
pelayanan geraja adalah bersifat universal, artinya tidak terbatasi pada
ruang dan waktu, olehnya penggunaan IT adalah sarana gereja memperkuat
ruang pelayanan dan tingkat keterjangkauan pelayanan gereja
Tidak 2. Pelaksanan Belajar mengajar, konseling serta Doa yang menggunakan IT
Setuju perlu diwujudkan dengan Platform yang tepat, sehingga tidak mengganggu
46% Setuju kegiatan-kegiatan yang sementara berjalan
54% 3. Bahwa untuk mewujudkan pengelolaan sarana IT yang baik maka
keberpihakan gereja pada penguatan SDM gereja melalui pelatihan atau
bimtek menggunakan, mengelola platform digital gereja yang dipakai
4. Memanfaatkan data MSIPT terkait Teknologi Infomrasi jemaat sehingga
akan mempermudah pemetaan sasaran geraja dalam mewujudkan
intervensi pelayanan gereja melalui penggunaan IT
5. 46 % jemaat tidak setuju dengan penggunaan IT : ketidak setujuan jemaat
dengan metode pelayanan gereja yang mempergunakan IT lebih banyak
dibentuk oleh cara pandang dan tradisi bergereja.
Usulan Lainnya (jemaat) untuk Peningkatan Pelayanan

Bahwa dalam mengembalikan aktifitas peribadatan maka Gereja juga perlu memikirkan sejumlah lokasi berbeda
bagi jemaat yang ingin bersekutu dalam skala kecil. Semakin banyak pilihan lokasi semakin sedikit jumlah
jemaat yang akan berkumpul di tempat yang sama. Ini sangat baik untuk mengurangi resiko persebaran.
Gedung gereja tetap bisa dijadikan sebagai salah satu pilihan lokasi. Jika pimpinan gereja tetap mengadakan
ibadah seperti biasa di gereja, hal itu tidak masalah, karena jumlah jemaat yang hadir juga tidak akan banyak.
Mereka sudah tersebar ke berbagai lokasi. Dengan tentu melakukan pembersihan ruangan dan peralatan secara
maksimal, baik di gereja atau setiap lokasi persekutuan yang lain.
olehnya itu dengan mempertimbangkan situasi kota Ambon, maka diharapkan gereja dapat kembali beraktifitas
seperti awal dengan tetap memperhatikan protocol kesehatan :
1. Memanfaatkan sarana gereja maupun Balai Kerohanian yang dimilki oleh Bethel sehingga jemaat tidak
tertkonsentrasi pada 1 gereja
2. Mengatur jadwal penggunaan Gedung gereja dan Balai Kerohanian oleh setiap sektor

Terhadap Penggunaan Toa :


Perlu dilakukan pengaturan jadwal ibadah dengan penggunaan Toa, terutama untuk sektor-sektor terdekat
sehingga tidak terganggu saat dilakukan ibadah.
Ibadah Minggu :
Dalam ibadah minggu harapan jemaat adalah tidak ditampilkan hanya sesi khotbah saja, tetapi pelaksanaan live
streaming dimulai dari proses awal sesuai liturgi, hal ini akan sangat membantu jemaat-jemaat terumata bagi
mereka yang kesulitan dalam memimpin ibadah
Usulan Lainnya (jemaat) untuk Peningkatan Pelayanan
Livestreaming :
Waktu livestreaming untuk diperhatikan dengan baik, diketemukan jemaat harus jeda cukup lama dalam ibadah
karena mengunggu livestreaming dimulai.
Tugas Pelayaanan Majelis Jemaat :
Majelis jemaat harus lebih proaktif dalam menjembatani kebutuhan pelayanan jemaat, mental siap dan sigap
harus dimiliki sehingga pelayanan-pelayanan peribadatan dapat dilakukan dengan baik.

Diakonial Gereja :
Gereja harus mengidentifikasi penerima bantuan gereja (sembako, beasiswa, lansia) dengan tepat, perlu di
lakukan mekanisme verifikasli, validasi dengan kriteria yang disepakati.

Tugas Pelayanan Pendeta :


- Meningkatkan kerja-kerja pelawatan umat. Tidak semua kegiatan pelayanan harus diberikan kepada
Penatuan dan Diaken untuk itu penting membangun mekanisme saling support dan mendukung dalam
tugas pelayanan.
- Bahwa pelibatan pendeta dalam setiap aktivitas ibadah yang dilakukan sangatlah penting, hal ini bertujuan
agar pendeta dapat laungsung menemukan masalah-masalah pelayanan gereja untuk itu terhadap hal ini
maka jawdal tersindiri yang diatur oleh gereja terkait partisipasi dalam ibadah-ibadah sektor patut dimiliki

Anda mungkin juga menyukai