Anda di halaman 1dari 11

KOMUNIKASI RISIKO

STRATEGI PENGENDALIAN HIV/AIDS

Diajukan sebagai syarat penugasan mata kuliah Promosi Kesehatan

OLEH :

KELOMPOK 3
MADE GINA RAHINAWANGI (22120716029)
NI NYOMAN SRI SARWITA DEWI (22120716035)
NI WAYAN SRIRAHAYU SETYAWATI (22120716037)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN, SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS DHYANA PURA
2023
PENYAKIT HIV/AIDS

Pendahuluan
Infeksi HIV adalah infeksi oleh human immunodeficiency virus (HIV) yang
menyebabkan defek respon imun pada penderitanya. Defek respon imun yang terus berlanjut
dapat menyebabkan progresi infeksi HIV memburuk menjadi Acquired Immune Deficiency
Syndrome (AIDS)
HIV ditransmisikan melalui hubungan seksual, kontak dengan darah terinfeksi, maupun
transmisi vertikal dari ibu ke bayi. Oleh karena jalur transmisinya tersebut, infeksi HIV dominan
terjadi pada populasi kunci seperti pengguna narkoba suntik, pekerja seks, pelanggan atau
pasangan seks, laki-laki seks dengan laki-laki, waria, dan warga binaan pemasyarakatan.
HIV masih menjadi masalah kesehatan masyarakat global yang utama, dimana ada lebih
dari 35 juta jiwa menderita HIV. Pada tahun 2016, ada 1 juta orang meninggal karena HIV.
Diperkirakan pula 36,7 juta orang hidup dengan HIV pada akhir tahun 2016 dengan 1.8 juta baru
terinfeksi. 54% pada orang dewasa dan 43% anak-anak hidup dengan HIV saat ini menerima
terapi antiretroviral (ART) seumur hidup. UNAIDS mengatakan tahun 2016 di Indonesia
terdapat 48.000 infeksi HIV baru dan 38.000 yang meninggal karena AIDS. Ada 620.000 orang
hidup dengan HIV pada tahun 2016 diantaranya 13% mengakses teraoi antiretroviral. Diantara
ibu hamil yang hidup dengan HIV, 14% mengakses pengobatan atau profilaksis untuk mencegah
penularan HIV terhadap anak-anaknya.

Penemuan Kasus AIDS Periode Januari - Juni 2022 :


a) Jumlah penemuan kasus AIDS yang dilaporkan sebanyak 4.010 orang. Lima provinsi
dengan jumlah kasus AIDS dilaporkan terbesar berturut-turut adalah Bali, Papua, Jawa
Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
b) Kelompok umur 30-39 tahun merupakan kelompok dengan persentase AIDS tertinggi
(31,8%), diikuti kelompok umur 20-29 tahun (30,9%) dan kelompok umur 40-49 tahun
(18,4%).

Di Bali Kasus/penderita HIV/AIDS tahun 2022 tercatat sebanyak 27.880 kasus, yang
tersebar di Kabupaten Denpasar, Badung dan Buleleng. Dari tiga kabupaten yang penyebaran
kasusnya paling banyak ini, terdeteksi penemuan kasus tertinggi melalui fasilitas kesehatan
terdapat di Denpasar dengan rata-rata usia mereka berkisar antara 20-29 tahun (jumlah 10.162
kasus) atau 37.9%, dan 30-39 tahun (9.594 kasus) atau 33.6%.
Edukasi dan promosi kesehatan mengenai infeksi HIV berperan besar dalam
menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap pasien terinfeksi HIV. Edukasi kepada
masyarakat sangat penting untuk menghilangkan stigma. Petugas kesehatan juga perlu menjalani
edukasi karena stigma juga rentan timbul dalam populasi ini. Selain itu, karena HIV masih
belum memiliki pengobatan definitif hingga kini, edukasi dan promosi kesehatan akan penting
untuk meningkatkan kesadaran terkait pencegahan dan deteksi dini.
SUSUN PESAN SESUAI AGENDA KOMUNIKASI YANG INGIN DICAPAI DAN SALURAN PENYAMPAIANNYA MELALUI MEDIA

Tujuan : Melalui komunikasi promosi kesehatan yang efektif, dapat mencapai perubahan perilaku dan sikap yang mendukung upaya pencegahan HIV/AIDS serta
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Pesan Kunci/ Bentuk


Kelompok Dokumen untuk
Fokus Topik/ Daftar Media Strategi Hubungan Media Kerjasama Tanggal/
Audiens Media PIC
Agenda Setting (Earn, Paid, Bulan
Shared)
Kel. Audiens - Mencari bantuan medis dan Media cetak - Mengadakan sosialisasi - Melibatkan - Brosur dan Rencana Petugas
Primer dukungan sosial. Pengobatan Media elektronik kepada masyarakat usia komunitas dalam pamflet dilakukan Penyuluh
(masyarakat dan perawatan dini dapat produktif mengenai kegiatan produktif digunakan untuk pada
usia membantu mengelola penyebab HIV/AIDS, atau pelatihan menyediakan bulan
produktif HIV/AIDS dengan lebih penularan dan keterampilan yang informasi dasar Januari
usia 20-29 efektif. penanggulangannya dapat meningkatkan tentang
tahun) - melakukan tes HIV secara - Mengedukasi melalui penghasilan mereka. HIV/AIDS, cara
teratur dan patuhi rencana sosial media seperti - Memberikan penularannya,
perawatan yang instagram dan tiktok insentif atau dan langkah-
direkomendasikan oleh berbentuk video kompensasi bagi langkah
profesional kesehatan. menarik sehingga pesan mereka yang pencegahan
- Edukasi diri tentang fakta- mudah tersampaikan berkontribusi pada - Poster
fakta HIV/AIDS. dan mudah diakses upaya pencegahan menyoroti fakta-
Pengetahuan adalah kunci karena jejaring yang HIV/AIDS. fakta penting,
untuk mencegah penyebaran luas. - Kolaborasi antara tanda dan gejala
penyakit ini. - Melalui media youtube lembaga penelitian, HIV/AIDS serta
- Menghentikan stigma dan ODHA dapat universitas, dan pencegahannya
diskriminasi. Mendukung membagikan organisasi kesehatan yg dapat
keluarga atau teman yang pengalaman dan untuk melakukan ditempatkan di
hidup dengan HIV/AIDS informasi mengenai penelitian yang tempat-tempat
dengan cinta dan pengertian. HIV/AIDS diharapkan mendalam umum seperti
- Pencegahan dimulai dari dengan keterbukaan diri mengenai klinik, sekolah
ini dapat mengalami epidemiologi dan pusat
setiap individu. Dengan perubahan terhadap HIV/AIDS, masyarakat.
bersama-sama menjaga pikiran mereka yang pengembangan - Konten audio
kesehatan, dapat menciptakan mulai memahami vaksin dan strategi atau video
masyarakat yang lebih kuat kondisi dan informasi pencegahan inovatif dalam bentuk
dan lebih peduli. HIV, perubahan sikap lainnya. podcast dan
yang mulai menerima webinar yang
kondisi dan keberadaan mencangkup
mereka sebagai ODHA, topik-topik
dan perubahan prilaku pencegahan
yang mulai memberikan HIV/AIDS
dukungan kepada kepada
mereka. masyarakat usia
- Membentuk kelompok produktif.
konseling teman sebaya
dimana tujuannya dapat
memberikan umpan
balik dari teman
sebayanya sehingga
mencegah terjadi
pergaulan bebas yang
berujung pada seks
bebas mengakibatkan
terinfeksi virus HIV.
Kel. Audiens 1. Edukasi Komunitas: Sebagai Media cetak - Meningkatkan - Mencari pendanaan - Video animasi Rencana Petugas
Sekunder tokoh masyarakat, memiliki Media elektronik pemahaman masyarakat dari organisasi atau dokumenter dilakukan Penyuluh
(tokoh kekuatan untuk menyebarkan akan faktor risiko, internasional, yang pada
masyarakat, informasi yang benar dan penyebaran, dan lembaga donor atau menjelaskan bulan
tenaga akurat tentang HIV/AIDS. langkah-langkah badan amal yang dengan jelas Januari
kesehatan, 2. Hentikan Stigma: HIV/AIDS pencegahan memiliki minat tentang
LSM) masih sering kali diiringi oleh - Sebagai pemimpin dalam pencegahan HIV/AIDS,
stigma dan diskriminasi. masyarakat, mengajak HIV/AIDS untuk bagaimana virus
3. Dukungan Terhadap anggota komunitas mendukung ini ditularkan
Pengujian: mengajak untuk menghentikan program dan tindakan
masyarakat untuk melakukan stigmatisasi dan pencegahan dan pencegahan
tes HIV secara teratur. memberikan dukungan perawatan serta bagi yang dapat
4. Promosikan Perilaku Sehat: kepada mereka yang komunitas yang diambil.
Dorong praktik-praktik hidup dengan terkena dampak. - Kampanye di
seksual yang aman, seperti HIV/AIDS. - Bekerjasama paltform sosial
penggunaan kondom dan - Mengadakan seminar dengan berbagai media untuk
hindari gonta ganti pasangan. yang dapat sektor seperti sektor menyebarkan
5. Doa dan Dukungan meningkatkan kesehatan, informasi
Emosional: Berikan doa, pengetahuan status HIV pendidikan, pencegahan
dukungan emosional, dan sangat penting untuk pekerjaan sosial dan HIV/AIDS
bantuan praktis kepada pencegahan dan sektor-sektor mencakup
mereka yang hidup dengan pengobatan dini, lainnya untuk frafik,
HIV/AIDS. sehingga dapat mengintegrasikan infografis, dan
mencegah dan atau pendekatan cerita singkat
melakukan perawatan pencegahan untuk
sesegera mungkin HIV/AIDS ke dalam meningkatkan
apabila hasilnya positif. berbagai aspek kesadaran.
- Melakukan kampanye kehidupan
terkait risiko penularan masyarakat.
HIV melalui
penggunaan jarum
suntik bersama dan
mempromosikan
perilaku hidup sehat.
- Menunjukkan kasih
sayang dan perhatian
kita dapat membantu
mengurangi isolasi
sosial yang sering kali
dialami penderita.

Kel. Audiens Pentingnya Dukungan Kebijakan Media cetak - Menggalakkan program - Melibatkan - Pembuatan situs Rencana Petugas
Tersier untuk Pencegahan HIV/AIDS Media elektronik pengujian rutin di perusahaan swasta web atau dilakukan Penyuluh
(pembuat landasan dalam merancang dan fasilitas kesehatan. untuk mendukung aplikasi mobile pada
kebijakan mendukung kebijakan yang - Melakukan kampanye program yang bulan
publik) efektif terkait HIV/AIDS: media, seminar, dan pencegahan menyediakan Januari
1. Akses Universal terhadap program edukasi di HIV/AIDS. sumber daya,
Pengujian dan Perawatan: sekolah – sekolah, Perusahaan dapat informasi dan
Memastikan akses yang kampus dan tempat memberikan dukungan untuk
mudah dan terjangkau untuk kerja. dukungan keuangan individu yang
tes HIV dan perawatan yang - Melaksanakan Program atau sumber daya, mencari
sesuai. pendidikan seks yang sementara informasi
2. Pendidikan Kesehatan komprehensif di organisasi tentang
Publik yang Luas: sekolah dan kampus pencegahan dapat HIV/AIDS.
Implementasikan program dapat menjadi langkah memastikan
pendidikan kesehatan publik yang efektif. program-program
yang luas untuk - Memberikan dukungan tersebut terintegrasi
meningkatkan pemahaman psikososial, akses ke dengan kebijakan
masyarakat tentang faktor perawatan kesehatan, dan nilai
risiko, pencegahan, dan dan pemangkasan perusahaan.
pengobatan HIV/AIDS. stigma sosial. - Melakukan
3. Promosi Perilaku Seksual kerjasama dengan
Sehat: mendukung inisiatif berbagai negara
untuk meningkatkan melalui organisasi
kesadaran akan praktik- internasional,
praktik seksual sehat, seperti PBB dan
termasuk penggunaan organisasi kesehatan
kondom. dunia untuk
4. Pemberdayaan Komunitas mengembangkan
Terdampak: memberikan strategi global
dukungan dan sumber daya dalam pencegahan,
kepada komunitas yang pengobatan dan
terdampak secara dukungan bagi
disproposional oleh orang yang terkena
HIV/AIDS. HIV/AIDS.
5. Kerjasama Internasional:
Berpartisipasi dalam
kerjasama internasional untuk
memerangi HIV/AIDS.
Dukung dan terlibat dalam
program-program global yang
bertujuan untuk mengatasi
permasalahan ini di tingkat
internasional.
6. Perlindungan terhadap
Diskriminasi:
Implementasikan kebijakan
yang melindungi individu
yang hidup dengan
HIV/AIDS dari diskriminasi
di tempat kerja, pendidikan,
dan layanan kesehatan.
SUSUN PESAN SESUAI AGENDA KOMUNIKASI YANG INGIN DICAPAI DAN SALURAN PENYAMPAIANNYA
MELALUI POTENSI/KEKUATAN KOMUNITAS

Tujuan : Menurunkan angka penderita HIV/AIDS


Pesan Kunci/ Strategi Hubungan
Kelompok Dokumen untuk
Fokus Topik/ Daftar Media Komunitas/Usulan Materi Informasi untuk Tanggal/
Audiens Media PIC
Agenda Setting Kerjasama komunitas Bulan

Kel. Audiens - Perilaku sehat dengan Media langsung - Membentuk program Materi informasi promosi Dengan Dilakukan Petugas
Primer mendorong praktik-praktik edukasi yang kesehatan untuk menggunakan media Bulan Penyuluh
(wanita seksual yang aman seperti mencangkup HIV/AIDS, HIV/AIDS kepada audiens yang sesuai seperti Februari
hamil, pasien penggunaan kondom penularan dan brosur, poster, atau
primer sebaiknya
TB, pasien - Edukasi pentingnya pencegahannya. video pendek untuk
IMS, mencakup pengetahuan memperkuat pesan-
melakukan tes hiv - Meningkatkan
pasangan - Menghilangkan stigma dan pengetahuan risiko dasar tentang penyakit ini, pesan tersebut.
tetap ataupun diskriminasi terinfeksi HIV dengan cara penularannya, Dapat juga
tidak tetap penggunaan jarum suntik langkah-langkah menggunakan media
ODHA, dan bersama. pencegahan, dan cetak seperti leaflet
populasi - Membentuk program pentingnya uji HIV. kecil dan stiker yang
kunci penawaran tes HIV rutin dapat ditempel di
Informasi tersebut
(pekerja seks, kepada ibu hamil, pasien tempat-tempat
lelaki seks disampaikan dengan umum, seperti toilet
TB, pasien hepatitis,
lelaki, warga binaan bahasa yang jelas, umum atau
pengguna pemasyarakatan, pasien sederhana, dan kendaraan umum,
napza suntik IMS, pasangan tetap mengedepankan untuk memberikan
dan waria) ataupun tidak tetap pemahaman risiko serta informasi secara
ODHA dan populasi perilaku sehat. cepat dan mudah
kunci diakses.

Kel. Audiens - Tes HIV ditawarkan pada Media langsung - Melakukan monitoring Materi informasi promosi Dengan Dilakukan Petugas
Sekunder semua pasien yang dan evaluasi serta kesehatan HIV/AIDS menggunakan modul bulan Penyuluh
(tokoh berkunjung ke Faskes surveilans secara berkala kepada audiens sekunder pembelajaran, Februari
masyarakat sebagai bagian dari standar - Melakukan kerjasama seperti tokoh masyarakat presentasi, seminar
dan tenaga pelayanan. dengan populasi kunci, dan materi edukatif
sebaiknya lebih mendalam.
kesehatan) - Tenaga medis atau tenaga komunitas dan yang memberikan
Fokus pada pengembangan pengetahuan tentang
kesehatan terlatih dapat masyarakat umum untuk
melakukan tes HIV meningkatkan kegiatan pemahaman mereka HIV/AIDS.
penjangkauan dan tentang dampak sosial,
memberikan edukasi stigmatisasi, dan peran
tentang manfaat tes HIV mereka dalam membantu
dan terapi ARV. mengurangi penyebaran
- Bekerja sama dengan HIV/AIDS. Sampaikan
komunitas untuk
strategi dukungan kepada
meningkatkan upaya
pencegahan melalui individu yang terkena
layanan PIMS dan dampak, serta bagaimana
PTRM mereka dapat berkontribusi
dalam meningkatkan
kesadaran dan akses
terhadap layanan
kesehatan. Gunakan
pendekatan yang
melibatkan tokoh
masyarakat untuk
memperkuat pesan dan
memotivasi perubahan
perilaku positif.
Kel. Audiens - Penerapan KTHIV di seluruh Media langsung - Mengadvokasi Materi informasi promosi Materi terkait Dilakukan Petugas
Tersier faskes pemerintah untuk kesehatan HIV/AIDS kebijakan yang harus bulan Penyuluh
(pembuat - Tes HIV masuk dalam mengurangi beban biaya kepada kelompok audiens dibuat dan urgensi Februari
kebijakan standar pelayanan Medis terkait layanan tes dan nya.
tersier atau pembuat
publik) - Persetujuan tes dari pasien pengobatan HIV-AIDS kebijakan sebaiknya
cukup dilakukan secara lisan, - Memperluas akses menekankan urgensi
namun jika menolak diminta layanan KTHIV dengan dukungan kebijakan yang
menandatangani surat cara menjadikan tes HIV mendukung pencegahan,
penolakan secara tertulis sebagai standar
pengobatan, dan dukungan
pelayanan di seluruh
fasilitas kesehatan bagi individu yang terkena
pemerintah. HIV/AIDS. Menyertakan
data epidemiologi terkini,
implikasi ekonomi, dan
manfaat jangka panjang
dari investasi dalam upaya
pencegahan dan
pengelolaan HIV/AIDS.
Menjelaskan pentingnya
menciptakan lingkungan
yang mendukung tanpa
diskriminasi serta
menciptakan kebijakan
yang mendorong uji HIV
rutin dan perawatan yang
mudah diakses.

Anda mungkin juga menyukai