Materi Pengantar Biokimia
Materi Pengantar Biokimia
PROFESI BIDAN
“Kami ridho Allah SWT sebagai Tuhanku, Islam
sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad sebagai
Nabi dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah kepadaku
ilmu dan berikanlah aku kefahaman”
MATERI I
PENGANTAR BIOKIMIA , ENZIM
DAN KOENZIM
1. Biokimia Tanaman
2. Biokimia Ternak
3. Biokimia Kedokteran
4. Biokimia Gizi
5. Bidang Bidang Lain
APA SAJA YANG DI PELAJARI
1. Asam Nukleat
2. Enzim dan koenzim
3. Struktur dan Fungsi Sel
4. Cairan Tubuh dan Pernafasan
5. Pencernaan makanan
6. Metabolisme karbohidrat
7. Metabolisme Lipid
8. Metabolisme Protein dan Asam Amino
9. Metablisme Vitamin, Air, dan Mineral
10. Hormon
11. Jalur bersama metabolism
ENZIM
Enzim → Biokatalisator , zat-zat yang mempunyai asal
biologi, yang dapat mempercepat perubahan kimia.
Seperti protein
Merupakan koloid
11
Nomenclatur enzim
12
• Contoh: EC 2.7.1.1. fosfotransferase ATP
: glukosa
• Angka 2 → nama kelas (transferase),
• Angka 7 →subkelas fosfotransferase,
• Angka 1→ sub subkelas (fosfo
transferase dengan gugus hidroksil
sebagai penerima )
• Angka 1 → penerima gugus fosfat :
glukosa. Jika nama panjang terlalu rumit,
maka biasanya digunakan nama trivialnya
yaitu heksokinase
13
KELAS ENZIM REAKSI YG DIKATALISIS
EC 1 Pemindahan elektron/reaksi
Oxydorecuctase oksidasi/reduksi
EC 2 Transferase Reaksi transfer gugus fungsi
(misal gugus methyl atau
fosfat )
EC 3 Hydrolase Reaksi hidrolisis berbagai
ikatan kimia
EC 4 Lyase Penambahan gugus ke ikatan
ganda atau sebaliknya
EC 5 Isomerase Pemindahan gugus di dalam
molekul menghasilkan bentuk
isomer
EC 6 Ligase Pembentukan ikatan kovalen
14
Berdasarkan pusat aktivitas enzim dikelompokkan menjadi
Kelompok Sulhidril :
gugus –SH— Sistein • Contoh : papain, bromelein
Kelompok Asam :
gugus –COOH (asam • Contoh : pepsin
aspartat)
15
Mekanisme kerja enzim
16
Model reaksi enzimatik
• MODEL Lock & key • MODEL Induced fit
17
Reaksi enzimatik
• E + S ES E + P
18
Dasar Reaksi Enzimatik
Catalyst
A B
Reactant Product
Enzyme
S P
Substrate Product
15
Faktor –faktor yang memepengaruhi
kerja enzim
Temperatur/suhu
pH
Inhibitor
21
1. Temperatur
• Pada suhu rendah activitas rekasi kimia lambat (sedikit
tumbukan)
• Kecepatan meningkat jika suhu tinggi (lebih banyak
tumbukan)
– Setiap kenaikan suhu 10°C, kecepatan reaksi mengalami
kenaikan 1,1 hingga 3X lipat
• Paling aktif pada suhu optimum (sekitar 37° C pada
manusia, 40-50°C pada hewan dan 50-60°C pada
tumbuhan)
• Activitas hilang jika terdenaturasi pada suhu tinggi > 60°C
22
2. pH
• pH berpengaruh pada ionisasi sisi active (active site)
• pH berpengaruh pada denaturasi enzim
• Setiap enzim mempunyai pH optimum (~ 6 - 8 )
– Kecuali :
enzym digestive pada lambung ( pH 2)
enzim digestive intestin (pH 8)
23
3. Konsentrasi Enzim
• Kecepatan (v) reaksi meningkat sebanding dengan
konsentrasi enzim [E] ([S] is high).
24
4. Konsentrasi Substrat
• Peningkatan [S] meningkatkan kecepatan reaksi (enzyme
concentration is constant) TETAPI
• Kecepatan Maximum tercapai jika semua E berikatan
dengan S membentuk ES
25
Konsentrasi Substrat
Hubungan konsentrasi Substrat dengan Kecepatan
reaksi Enzimatik dinyatakan dengan KM (tetapan
Michaelis Menten) didefinisikan sebagai
konsentrasi substrat tertentu pada saat enzim
mencapai setengah kecepatan maksimum.
Vo = Vmax [S]
KM + [S]
Vo = kecepatan awal pada konsentrasi
substrat [S]
Vmax = kecepatan maksimum
KM = tetapan Michaelis Menten enzim bagi
substrat tertentu
26
27
lanjutan
Bentuk aljabar (persamaan Lineweaver-Burk)
1 = KM →1 = KM 1 + 1
28
Kurva 0 1 2 3 4 5 6 7 8
Velocity S
enzim +
80 E
60
P
Kec. reaksi (v)
40
20 (in a fixed
period of time)
0
0 2 4 6 8
4
v, µmol/min
3 0.5Vmax
1 Km
0
0 10 20 30 40 50
[S], mM
30
5. INHIBITOR ENZIM
Penghambatan kompetitif (bersaing ) karena ada molekul yg mirip dg
subtrat.
• reversibel, bisa kembali ke keadaan semula bila [S] ditambah
• Vmax tetap
• KM meningkat
• Contoh : malonat, oksalat, ossaloasetat dapat menghambat kerja enzim
suksinat dehidrogenase dalam reaski dehidrogenasi asam suksinat.
31
Inhibisi kompetitif
32
Penghambatan non kompetitif
• Enzim dan inhibitor berikatan pada
tempat yang berbeda
• Vmax menurun
• KM tetap
• Irreversible
• Contoh : Ag, Hg, Pb merintangi enzim
dengan membentuk garam merkaptida.
• E+I EI Tidak
terbentuk hasil
• ES+I ESI reaksi
Inhibisi nonkompetitif
34
Inhibitor Pengikatan Efek kinetik
Kompetitif Berikatan pada sisi Vmax tetap
aktif anzim, reversibel Km meningkat
35
36
Pengaturan Aktivitas Enzim
• Pengaturan ekpresi gen untuk mengatur jumlah
kecepatan sintesis enzim
• Aktivitas enzim proteolitik untuk memecah
enzim
• Pengaturan oleh hormon
• Modifikasi kovalen → pembentukan atau
hidrolisis ikatan kovalen
Contoh : proenzim (inaktif) → enzim aktif
37
Koenzim
• Untuk aktvitasnya, enzim membutuhkan
komponen lain untuk berfungsi sebagai katalis
yaitu Kofaktor
Apoenzim kofaktor/
koenzim
38
Kofaktor di bagi dala tiga kelompok
Gugus prostetik
• kelompok kofaktor yang terikat
Flavin adenin pada enzim dan tidak mudah lepas
dinukleutida →enzim
suksinat dehidrogenase
dari enzimnya
Koenzim
• Molekul organik kecil, tahan
NAD, NADP, asam tetra terhadap panas, mudah terdisosiasi
hidrofosfat, tiamin
pirofosfat dan ATP
dapat dipisahkan dari enzimnya
Aktivator
• Ion-ion logam yang dapat terikat
K+ , Mn++ , Mg++, Cu++
dan mudah terlepas dari enzim
atau Zn++
39
Unsur Fungsi
Fe Gugus prostetik enzim katalase, oksidase
sitokrom
Iodium Struktur tiroid
Mn Kofaktor arginase
40
Hubungan antara Vitamin dengan Koenzim
Niasin