Anda di halaman 1dari 3

PENYUNTIKAN YANG AMAN

No. Dokumen:800/737/SOP/Pusk.Py/2022
No. Revisi : 00
SOP Tgl.Terbit : 10/2/2022
Halaman : 1/3
UPTD Made Arisani
Puskesmas NIP.197712282010012012
Payangan
1. Pengertian Penyuntikan yang aman adalah penyuntikan yang dilakukan sesuai
dengan prinsip-prinsip penyuntikan yang benar mulai saat persiapan,
penyuntikan obat hingga penanganan alat-alat bekas pakai, sehingga
tindakan penyuntikan yang dilakukan tidak membahayakan bagi si
penderita yang akan di suntik, dan tidak memberikan resikotertusuk
pada si perawat yang melakukannya dan tidak menimbulkan sampah
medis yangberbahaya bagi masyarakat.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas medis dan paramedis dalam
melakukan pelayanan tindakan injeksi dalam pelayanan
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Payangan Nomor
800/041/Pusk.Py/2022 tentang Penetapan Indikator Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI) di UPTD Puskesmas Payangan
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
2017 Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
2. Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan, Direktorat
Jendral Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, Pedoman
Teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama, Tahun 2020.
5. Alat dan Alat :
Bahan 1. Torniquet
2. Bengkok
3. Safety box

Bahan :
1. Kapas alkohol
2. Sarung tangan
3. Spuit injeksi dispossible
4. Obat injeksi
6. Langkah- 1. Petugas memberitahu maksud tindakan kepada pasien
Langkah 2. Petugas membaca resep obat suntik/injeksi yang diinstruksikan
dokter
3. Petugas menyiapkan alat dan obat suntik sesuai dengan resep
4. Petugas mempersilahkan pasien untuk berbaring atau duduk sesuai
dengan area lokasi penyuntikan
5. Petugas melakukan aspirasi obat suntik ke dalam spuit injeksi sesuai
dosis dalam resep
6. Petugas memilih area penusukan
7. Petugas melakukan aseptic/antiseptic pada lokasi penyuntikan
8. Sebelum penyuntikan obat, petugas melakukan skin test untuk obat
suntik tertentu untuk memastikan obat tersebut tidak akan
menimbulkan rekasi alergi setelah penyuntikan
9. Petugas menusukkan jarum suntik dari spuit yang telah diisi obat
sebelumnya dengan teknik recapping/menggunakan satu tangan saja
saat penyuntikan pada lokasi yang telah diaseptik (SC/IM/IV/IC
sesuai petunjuk)
10. Petugas melakukan aspirasi dengan ketentuan :
a. Injeksi SC/IM tidak boleh ada darah masuk ke dalam spuit. Bila
ada darah maka suntikan diperdalam/dipindahkan sampai tidak
ada darah masuk setelah diaspirasi kembali
b. Injeksi IV harus ada darah masuk ke spuit untuk memastikan
bahwa jaeum suntik sudah masuk ke dalam pembuluh darah
vena. Bila tidak ada darah masuk diupayakan ujung jarum
menembus pembuluh vena atau lokasi penyuntikan dipindahkan
sampai dapat menembus pembuluh darah vena
11. Petugas menyemprotkan obat suntik sesuai dosis yang ditentukan
12. Petugas mencabut jarum suntik dari lokasi suntikan dan melukan
aseptic pada luka bekas suntikan
13. Petugas mengatasi bila terjadi syok anafilaktik dengan adrenalin 0,3
cc SC/IM sambil mengevaluasi vital sign sampai syok teratasi
14. Petugas memasukkan spuit yang telah dipakai ke tempat khusus
sampah medis tajam
7. Bagan Alir
Petugas Petugas membaca Petugasmenyiapka
memberitahu resep obat suntik yang n alat dan obat
maksud tindakan diinstruksikan dokter suntik sesuai
kepada pasien dengan resep

Petugas memilih area Petugas melakukan Petugas memper-


penusukan aspirasi obat suntik ke silahkan pasien
dalam spuit injeksi mengatur posisi
sesuai dosis dalam
resep

Petugas melakukan Sebelum penyuntikan Petugas menusukkan


aseptic/antiseptic pada obat, petugas melakukan jarum suntik dari
lokasi penyuntikan skin test untuk obat suntik spuit dgn teknik
tertentu recapping

Petugas mencabut Petugas menyemprot- Petugas melakukan


jarum suntik dari kan obat suntik sesuai aspirasi sesuai
lokasi suntikan dosis yg ditentukan dengan ketentuan
itentukan sesuai dosis dalam ditentukan
penyuntikan resep
Petugas
Petugas melukan Petugas mengatasi
memasukkan spuit
aseptik pada luka bila terjadi syok
yang telah dipakai
bekas suntikan anafilaktik
ke tempat khusus
sampah medis
tajam
8. Hal-hal 1. Kesalahan membaca resep obat injeksi
yang perlu 2. Kesalahan pemilihan daerah penusukan
diperhatikan 3. Tidak dilakukan aseptic pada lokasi penyuntikan
4. Tidak dilakukan skin test sebelum penyuntikan
5. Kejadian syok anafilaktif
6. Pembuangan sampah medis tidak dilakukan pada tempat yang tepat
9. Unit terkait 1. Ruang pelayanan pemeriksaan umum
2. Ruang pelayanan kesehatan gigi dan mulut
3. Ruang pelayanan kesehatan keluarga yang bersifat UKP
4. Ruang pelayanan imunisasi
5. Ruang pelayanan laboratorium
6. Ruang pelayanan persalinan
7. Ruang pelayanan gawat darurat
8. Ruang pelayanan rawat inap
10. Dokumen 1. SOP Memberi Injeksi Intra Muskuler
terkait 2. SOP Memberi Injeksi Intra Cutan
3. SOP Memberi Injeksi Sub Cutan
4. SOP Memberi Injeksi Intra Vena

2/3
11. Rekaman
historis Tanggal Mulai
NO Yang Diubah Isi Perubahan
Berlaku
1
2

3/3

Anda mungkin juga menyukai