SKRIPSI
Oleh:
Desma Elva
3218038
2021/202
1
KATA PENGANTAR
i
3. Terkhusus kepada teman dan sahabat seperjuangan dalam menuntut ilmu
Latifah Rahmadian, Nadia Tulhusni, dan kepada teman-teman yang
menemani berjuang serta memberikan semangat, dukungan dan motivasi
kepada penulis serta membantu dalam perkuliahan dan menyelesaikan skripsi
ini.
4. Selanjutnya ucapan terimakasih disampaikan kepada sepupu tersayang Diza
Yolanda yang telah rela membantu melancarkan proses penelitian.
Terimakasih kepada Kharisma Rumandang yang telah mengantar penulis
melakukan wawancara ke Kenagarian.
5. Dan ucapan terimakasih kepada Bapak Wali Nagari, ibu dan bapak Sekretaris
di kenagarian yang telah mau meluangkan waktunya untuk penulis
wawancarai.
Dan penulis juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Ridha Ahida, M. Hum selaku Rektor Universitas Islam Negeri
(UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, Bapak Dr. Iiz Izmuddin, MA
selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam serta Ibu Rika Widianita
SE, ME selaku Ketua Program Studi Ekonomi Islam yang telah memberikan
fasilitas kepada penulis untuk menuntut ilmu di UIN Bukittinggi.
2. Bapak Ilham Illahi, SE, M.Sc selaku Dosen Pembimbing yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan yang telah bersedia
memberikan waktu luang dan ilmu serta saran-saran dalam membimbing
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Miswardi, SH., M.Hum selaku Pembimbing Akademik (PA) yang
memberikan nasehatnya demi kelancaran proses belajar penulis.
4. Bapak Ibu dosen UIN Bukittinggi yang juga memberikan masukan dan
arahan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
5. Bapak kepala Staf Perpustakaan UIN Bukitinggi yang telah menyediakan
fasilitas peminjaman buku yang penulis butuhkan dalam penulisan skripsi ini.
Semoga Allah SWTmemberikan balasan yang setimpal atas bantuan,
dukungan dan kebaikandiberikan kepada penulis serta diberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua. Aamiin.
ii
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa didalamnya masih
belum terlepas dari kekurangan dan kesalahan, baik dari segi penulisan maupun
penyampaian. Untuk itu penulis sangat menghargai kritik dan saran dari pembaca
untuk lebih sempurnanya skripsi ini. Atas kritik dan saran yang disampaikan
penulis ucapkan terima kasih.
Desma Elva
Nim. 3218038
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ……………………………………………………………..………...ix
A. Pajak ……………………………………………………...…………...…11
1. Pengertian Pajak ………………………………………...………...…11
2. Pajak Bumi Dan Bangunan ………………………………………….13
a. Objek Pajak ………………...…………………………………....14
b. Subjek Pajak ………………...………………………………...…16
c. Dasar Pengenaan Pajak Bumi Dan Bangunan …………………..17
d. Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak, Nilai Jual Objek Pajak,
Dan Tarif ………………………………………………………...20
iv
3. Perspektif Ekonomi Islam Terhadap Pajak Bumi Dan Bangunan …..21
4. Teori Perilaku Membayar Pajak ……………………………………..24
5. Kepatuhan Wajib Pajak ……………………………………………...27
6. Keengganan Membayar Pajak …………………………………..…...30
B. Strategi …………………………………………………………………..31
1. Pengertian Strategi ………………………………………………..…31
C. Analisis SWOT …………………………………………………….……33
1. Defenisi SWOT ………………………………………………...……33
2. Analisis Lingkungan ……………………………………….…..……33
D. Optimalisasi Penghimpunan Pajak Bumi Dan Bangunan …………….…35
E. Kajian Terdahulu …………………………………………………...……37
v
2. Analisis Lingkungan Eksternal Strategi (Peluang Dan Hambatan) …64
3. Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation
(EFE) ………………………………………………………………...70
4. Matriks SWOT ………………………………………………………74
5. Analisis Bobot Skor ………………….…………………………..….78
C. Strategi Optimalisasi Penghimpunan Pajak Bumi Dan Bangunan Di
Kecamatan Lareh Sago Halaban ……….………………………………..79
D. Perspektif Ekonomi Islam Terhadap Strategi Optimalisasi Penghimpunan
Pajak Bumi Dan Bangunan ………….….……………………………….81
A. Kesimpulan ………………………….……………………………..……86
B. Saran ………………………………………………………..………...….88
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Target Dan Realisasi Pajak Bumi Dan Bangunan Kecamatan Lareh
Sago Halaban 2018-2021 ……………....…………………………………………3
Tabel 4.1 Data Nagari, Jumlah Penduduk Kecamatan Lareh Sago Halaban ……56
Tabel 4.5 Matriks SWOT Strategi Optimalisasi Penghimpunan Pajak Bumi Dan
Bangunan di Kecamatan Lareh Sago Halaban …….…………………………….76
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1Alur Penyetoran Pajak Bumi Dan Bangunan …...…………………..57
viii
ABSTRAK
Kata Kunci: Kesadaran Wajib Pajak, Strategi, Pajak Bumi Dan Bangunan
ix
BAB I
PENDAHULUAN
dasar publik, serta tata kelola keuangan lainnya. Pentingnya pajak untuk
dan tata cara perpajakan, bahwa: “pajak adalah kontribusi wajib kepada negara
yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
kemakmuran rakyat.2
1
Elfin Siamena, Harijanto Sabijono Dan Jessy D.L Warongan, Pengarus Sanksi
Perpajakan Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Da
Manado, Jurnal Riset Akutansi Going Concern, Vol. 12, No. 2, 2017, 917-927
2
Dhea Mayang Pangesti, Amanita Novi Yushita, Pengaruh Kesadaran Membayar Pajak,
Persepsi Atas Efektivitas Sistem Perpajakan, Dan Pemahaman Peraturan Pemerintah Bomor 23
Tahun 2018 Terhadap Kemauan Membayar Pajak (Pada UMKM Sektor Perdagangan Di
Kabupaten Klaten ), Jurnal Nominal, Vo. VIII, No, 2, Tahun 2019
1
2
selain dari aspek sumber daya manusia, sumber daya alam dan sumber daya
lainnya adalah diperoleh dari sumber pajak yang meliputi pajak penghasilan
atau PPH, Pajak Pertambahan Nilai atau PPNn, Bea Matrai atau BMP, Pajak
Pajak Restoran, Pajak Reklame, Pajak Rokok, Pajak Penerangan Jalan, Pajak
Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah, Pajak
Sarang Burung Walet, Pajak Bumi dan Banguan PBB, Bea perolehan Hak Atas
Tanah Bangunan. Karena banyaknya jenis dan pajak di Indonesia maka sumber
Pajak dapat dibedakan atas Pajak Pusat dan Pajak Daerah. Pajak Pusat
yaitu pajak yang dikelola oleh pemerintah pusat yang dalam hal ini sebagian
pajak daerah adalah pajak yang dikelolah oleh pemerintah daerah baik
ditingkat Profinsi maupun Kabupaten atau Kota. Adapun pajak daerah salah
satunya adalah PBB, berdasarkan UU No. 12 tahun 1994, Pajak Bumi dan
Bangunan adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak
terutang ditentukan oleh keadaan objek yaitu bumi/tanah dan atau bangunan.
kota mempunyai fungsi yang cukup penting untuk pembangunan daerah seperti
penghimpunan pajak bumi dan bangunan terdapat target dan realisasi yang
masih rendahnya penerimaan PBB. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh banyak
pemilik tanah dan bangunan cenderung bersifat pasif, dan tidak memiliki
Labuah Gunuang, dan Bukik Sikumpa. Dengan jumlah SPPT mencapai lebih
dari 23.383 yang tersebar di seluruh Jorong yang ada. Hal ini dibuktikan
dengan data yang terdapat pada Badan Keuangan Kabupaten Lima Puluh Kota.
Berikut ini penelitian menyajikan tetapan dan realisasi pajak Bumi dan
Table 1.1
terakhir masih belum seluruhnya dapat dicapai sesuai dengan target. Kesadaran
masi rendah. Terlihat dari Realisasi penerimaan sebesar Rp. 90.772.784 Pada
tahun 2018 masi belum mencapai target, dari target yang ditetapkan sebesar
Rp. 176.817.372, pada tahun 2019 targetnya yang di tetapka sebesar Rp.
peningkatanya sebesar Rp. 106.695.526, tahun 2020 targetnya sebesar Rp. Rp.
176.940.278 dengan realisasi sebesar Rp. 89.646.314, dan terakhir tahun 2021
bahwa masih banyaknya penduduk yang membayar PBB nya sangat rendah
Adanya kesenjangan antara realisasi dan target pajak bumi dan bangunan
bahwa pembayaran pajak yang mereka lakukan masih kurang bukti nyatanya
oleh banyak hal, seperti yang dikemukakan oleh Witiya Tri Handayani, Sigit
5
Bangunan. Tidak tersampainya SPPT, wajib pajak lupa membayar pajak bumi
dan bangunan, kesadaran rendah dalam membayar pajak bumi dan bangunan di
Sago halaban untuk mengetahui strategi seperti apa yang meraka gunakan
memilki kesadaran yang tinggi, maka potensi wajib PBB yang besar tidak akan
dengan data yang ada. Sehingga dibutuhkan penelitian yang lebih mendalam
3
Witiya Tri Handayani, Sigit Santoso Dan Sohidin, Analisis Faktor-Faktor Pajak Bumi Dan
Bangunan pada Kecamatan Jebres Kota Surakarta, jupe UNS, vol 2, no. 3,2014, hal 224 s/d 237
6
Kota, Kantor Wali Nagari, dan masyarakat sebagai wajib pajak. Berdasarkan
latar belakan diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Strategi
4
Mohammad Dan Sudrajat, Resume Ragam Penelitian Kualitatif, 2019
7
perilaku wajib pajak bumi dan bangunan, bagaimana strategi yang dikeluarrkan
bangunan, serta bagaimana realisasi strategi atau aturan yang telah dibentuk.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
C. BATASAN MASALAH
Puluh Kota. karena sesuai dengan objek penelitian yang diteliti. Alasan
penelitian ini dibatasi agar lebih terarah dan dapat mencapai sasaran seperti
yang diinginkan.
D. RUMUSAN MASALAH
Kenagarian yang ada di Kec. Lareh Sago Halaban Kab. Lima Puluh Kota
Threats ) ?
1. Tujuan Penelitian
2. Kegunaan Penelitian
Bukittinggi.
F. PENJELASAN JUDUL
tidak selalu biaya yang paling kecil yang bisa ditekan jika
5
Sesra Budio, Strategi Manajemen Sekolah, Jurnal Menata, Vol.2, No. 2 Juli-Desember
2019
6
Hotnair Siringoringo, Pemograman Linear: Seri Teknik Riset Operasi, (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2005), hlm 4
7
Akramunnas Dan Syarifudin, Ekonomi Islam Suatu Pengantar, (Tasikmalaya : Edu
Publisher, 2020), Hal 3
10
8
Mardiasmo, Perpajakan Edisi Terbaru, (Yogyakarta: Andi, 2018)
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pajak
1. Pengertian Pajak
juga harus makin mampu dan bersih sehinggga dapat mewujudkan peran
waib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan, yang
9
Departemen Pendidikan Nasioanal, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2008)
10
Wiwik Windiarti, Analisis Efektivitas Penerima Pajak Bumi Dan Bangunan Kota
Depok, Jurnal Ilmiah Ekbank, Vol. 1, No. 2 Desember 2018
11
12
kontribusi wajib bagi warga Negara yang terhitung sebagai wajib pajak
11
Abdul Halim , perpajakan: konsep, aplikasi, contoh studi kasus, (Jakarta: salemba
empat, 2017)
13
dan memperoleh manfaat atas tanah dan bangunan dalam wilayah disuatu
jalan tol, kolom renang, pagar mewah, tempat olah raga, galangan kapal/
12
Mardiasmo, Perpajakan, (Yogyakarta: Andi Offset, 1997).
14
a. Objek Pajak
kepada wajib pajak atau objek pajak. Unit tempat usaha adalah unit
a) Sawah
b) Ladang
c) Kebun
d) Tanah
e) Perkarangan
f) Tambang
a) Rumah tinggal
15
b) Bangunan usaha
c) Gedung bertingkat
d) Pusat perbelanjaan
e) Pagar mewah
f) Kolam renang
g) Jalan tol
mencari keuntungan,
suatu hak.
Keuangan.
berikut:
c) Memilki bangunan
d) Menguasai bangunan
13
Diana & Setiawati, Perpajakan Indonesia, (Yogyakarts: Andi, 2009), Hlm.713
17
transaksi jual beli yang terjadi secara wajar, dan bilamana tidak
pengganti.
harga jualnya.
18
Industri.
Tanman Industri
Gsa Bumi
Bumi
19
Galian C
Galian C
Kerjasama
a) Letak
b) Pemanfaatan
c) Peruntukan
d) Kondisi lingkungan
g) Rekayasa
14
Mardiasmo, perpajakan edisi terbaru 2016, (Yogyakarta: c.v andi offset, 2016), hlm.
382-383
20
d. Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak, Nilai Jual Objek Pajak,
Dan Tarif
dikenakan pajak yang disubut nilai jual objek pajak tidak kena
sebesar Rp 12 juta.
NJOPTKP.
melalui suatu alokasi dan distribusi sumberdaya alam yang langka sesuai
moral masyarakat.17
15
Damas Dwi Anggoro, Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah, (Malang: UB Press, 2017),
Hlm.219
16
Alexander Thian, Ekonomi Syariah, (Yogyakarta: ANDI, 2021), Hal 2
17
Nur Rianto Al Arif Dan Euis Amalia, Teori Mikro Ekonomi (Suatu Perbandingan
Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional), (Jakarta: KENCANA, 2010), HAL 8
22
bersumber dari Allah, harta ataupun benda yang dimilki oleh manusia
adalah berupa titipan yang diberikan kepada kita agar harta tersebut
kepada Allah.18
tentang pajak bumi dan bangunan. Pajak bumi dan bangunan dalam Islam
kharaj sebagai pajak yang harus dibayar atas tanah yang direbut dan
ditaklukkan oleh kaum muslimin dari orang kafir dan dibayar atas tanah
yang direbut dan ditaklukkan oleh kaum muslimin dari orang kafir dan
barang atau lahan. Islam membenarkan adanya pajak atas tanah atau
sangat membutuhkan.
macam: pertama, tanah yang berstatus tanah wakaf, yaitu tanah yang
dahulu, tarif pajak disesuaikan dengan hasil yang dikeluarkan oleh tanah
hukumnya haram.20
dengan double duties, bagi seorang muslim yang taat beragama dan taat
19
Kazwaini, Epistimologi Perpajakan Dalam Pemikiran Al-Mawardi, Jurnal An-Nida 41,
No. 1, 2017, Hlm.83-100
20
Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departeman Agama Republic Indonesia, Al-
Qur’an Dan Terjemahnya.
24
sekaligus.
pajak terutang. Hal ini mungkin saja menyangkut dengan tanggapan atau
secara jujur.
hal, baik berperilaku untuk melakukan sesuatu maupun tidak. Begitu juga
hal seperti dalam teori perilaku beralasan (theory reasoned action) yang
dikemukakan oleh ajzen dan fishbein pada tahun 1980 dan dipengaruhi
internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri
dirinya.
26
c. Norma subyektif
norma subyektif21.
adalah kepatuhan berarti tunduk atau patuh pada ajaran dalam perpajakan
Jadi, wajib pajak yang patuh adalah wajib pajak yang taat dan mematuhi
Jendral Pajak), keadilan yang dirasakan oleh wajib pajak dari sistem yang
22
Dona Fitria, Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan Dan Pemahaman
Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, Journal Of Applied Business And Economic, Vol.
4, No. 1, September 2017, hlm. 30-44
28
ditetapkan dalam suatu negara sama saja dengan mematuhi perintah dari
berada dalam hal kemaksiatan. Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nisa
عُٕا ان َّسظُْٕ َل َٔأُنِٗ ْاْلَ ْي ِس ِي ُْ ُك ْۚ ْى فَا ِ ٌْ تََُا َش ْعتُ ْىْٛ ّللاَ َٔاَ ِط ّ ٰ عُٕاْٛ ٍَ ٰا َيُُ ْٰٕٓا اَ ِطْٚ َُّٓا انَّ ِرَٰٚٓاٰٚ
ْسٛاْل ِخ ِۗ ِس ٰذنِكَ َخ ٰ ْ َْٕ ِوٛاّللِ َٔ ْان ّ ٰ ِّللاِ َٔان َّسظُْٕ ِل اِ ٌْ ُك ُْتُ ْى تُ ْؤ ِيُُْٕ ٌَ ت
ّ ٰ َٗ ٍء فَ ُس ُّدْٔ ُِ اِنْٙ َشْٙ ِف
ࣖ اًْلِٚٔ َّْٔاَحْ َع ٍُ تَأ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan
Taatilah kembalikanlah kepada Allah (al-qur’an) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian,
yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Maksud dari ayat tersebut adalah adanya perintah bagi orang-
untuk menaati Allah SWT, Rasulullah SAW, dan ulul amri (pegang
23
Banu Witono, Peranan Pengetahuan Pajak Pada Kepatuan Wajib Pajak, Jurnal
Akuntansi Dan Keuangan, Vol.7, No.2, September 2008, hlm. 196-208
29
untuk mentaatinya.
yang baik dari instansi pajak merupakan hal yang penting untuk menarik
24
Rudolof A. Tulenan & Dkk, Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan
Fikus Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di KKP Pratama Bitung,
Jurnal Riset Akutansi Going Concern, Vol. 12, No. 2, 2017, hln. 296-303
30
sesuatu.
merupakan sikap wajib pajak yang acuh tak acuh tidak mau ambil pusing
contoh anggapan tentang uang pajak yang akan dikorupsi. Hal ini
25
Antonius Singgih Setiawan, Identifikasi Faktor-Faktor Penyebabkeengganan
Masyarakat Berurusan Dengan Pajak (Studi Eksplorasi Masyarakat Di Kota Palembang),
Optimum: Jurnal Ekonomi Dan Pembangunan, Vol. 4, No. 2, 2014, hal. 152
31
dalam urusan pajak (4) merasa tidak memperoleh manfaat dari pajak (5)
B. Strategi
1. Pengertian Strategi
merupakan gabungan dari stratos atau tentara dan ego atau pemimpin
yang mana suatu strategi mempunyai dasar atau skema untuk mencapai
sasaran yang akan dituju. Starategi menurut Nawawi sebagai kiat, cara
eksternalnya.26
yaitu:
26
Yosafat Piter Dagama, Strategi Peningkatan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan
Perdesaan Dan Perkotaan Di Kabupaten Landak, Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Vol.
5, No. 4 Desember 2016
27
Jay Heizer Dan Barry Render, Menejemen Operasi, Edisis Kesebelas (Jakarta:Salemba
Empat, 2015): 33
33
C. Analisis SWOT
1. Defenisi SWOT
yang berorientasi profit dan non profit dengan tujuan utama untuk
2. Analisis Lingkungan
lain
terbaik, tidak selalu keuntungan yang paling tinggi yang bisa dicapai jika
selalu biaya yang paling kecil yang bisa ditekan jika tujuan
28
Fajar Laksana, Manajemen Pemasaran (Pendekatan Praktis), (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2008), hal 52-56
29
Tim Prima Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Gita Media Press, 2015), Hlm 562
30
Hotnair Siringoringo, Pemograman Linear: Seri Teknik Riset Operasi, (Yogyakarta :
Grha Ilmu, 2005), Hlm 4
36
Manfaat optimalisasi:
1.Mengindentifikasi tujuan
2. Mengatasi kendala
Pada sisi lain juga dapat diketahui adanya faktor internal dan
Halaban.
E. KAJIAN TERDAHULU
spesifik. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian yang sudah perna
dilakukan sebelumnya:
masyarakat membayar
pajak.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
sampel penelitian.31
Halaban Kab. Lima Puluh Kota Sumatera Barat dan waktu penelitian
31
M Mulyadi, Penelitian Kuntitatif Dan Kualitatif Serta Pemmikiran Dasar
Menggabungkannya (Quantitative Dan Qualitative Research And Basic Rationale To Combine
Then), Jurnal Studi Komunikasi Dan Media, Vol.15, No. 1, 2011, hal. 128
42
43
1. Data Primer
bangunan.
2. Data Sekunder
D. Informan Penelitian
dan berwenang terhadap PBB yang ada di setiap kantor wali nagari atau
pegawai nagari yang ada di Kecamatan Lareh Sago Halaban dan Kantor
44
1. Wawancara
b. Wawancara terstruktur
wawancara.
2. Observasi
diamati.
47
3. Dokumentasi
dengan teori-teori yang telah didapatkan. analisis data adalah telaah yang
1. Analisis SWOT
32
Uma Sekaran Dan Roger Bougie, Metode Penelitian Untuk Bisnis, (Jakarta: Salemba
Empat, 2017), h. 136-155
48
Evaluation
b. 0.05 : rendah
c. 0.10 : sedang
d. 0.15 : tinggi
rating baik itu IFE dan EFE, maka diberikan pedoman untuk memudahkan
hal tersebut. Peluang dan kekuatan diberi bilangan bulat yang positif dan
Dibawah ini adalah pedoman yang dapat dipakai dari angka rating
serta maksudnya.
Tabel 3.1
Rating IFE dan EFE
ditentukan nilai IFE dan EFE melalui matrik IFE dan EFE. Berikut
Tabel 3.2
Matrik IFE
Tabel 3.3
Matrik EFE
Table 3.4
Model Matriks Analisis SWOT
sebagai hasil dari analisis matriks SWOT yaitu, Strategi SO, strategi ini
menghindari ancaman.33
33
Freddy Rangkuti, Strategi Promosi Yang Kreatif Dan Analisis Kasus Integrated
Marketing Communication, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009), Hal 243-244
53
yang memilki skor tertinggi. Tabel bobot skor dipaparkan sebagai berikut:
Tabel 3.5
Tabel Bobot Skor
sikumpa. Dengan jumlah SPPT mencapai lebih dari 23.383 yang tersebar
Sijunjung.
2. Penggunaan Lahan
54
55
-Ladang/Huma: 61 hektare
3. Jumlah Penduduk
sebagai berikut:
56
Table 4: 1
Data Nagari, Jumlah Penduduk Kecamatan Lareh Sago Halaban
Lareh Sago Halaban bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani.
yang datang dari bank nagari. Untuk lebih jelasnya peneliti buatkan alur
Halaban
Badan
Keuangan
Bank
Nagari
Kolektor
kenagarian Kolektor
Kolektor
kenagarian
kenagarian
Kolektor
lapangan/jorong
Kolektor Kolektor
lapangan/jorong lapangan/jorong
organisasi, dengan analisis SWOT, kita juga dapat menentukan apa saja
dan bangunan.
Kelemahan)
Dan Bangunan
akan ikut, barang siapa yang belum membayar PBB dan hak-
34
Khairul Adi, Wawancara Wali Nagari Labuah Gunuang, (06 Oktober 2022)
60
hak tersebut.
pajak bumi dan bangunan dengan urusan yang ada nagari tidak
diberikan.
Bukik Sikumpa.
Sago Halaban.
35
Watrita, Wawancara Sekretaris Kenagarian Bukik Sikumpa, (05 0ktober 2022)
62
lain:
Dihuni
36
Febri Yenky, Wawancara Sekretaris Kenagarian Ampalu, (05 Oktober 2022)
63
37
Khairul Adi, Wawancara Wali Nagari Labuah Gunuang, (06 Oktober 2022)
64
Hambatan)
Dan Bangunan
lain:
Halaban bekerja sama dengan pihak Bank Nagari, yang mana ini
batas.
Dan Bangunan
38
Derianto, Wawancara Sekretaris Nagari Tanjuang Gadang (05 Oktober 2022)
39
Leni, Wawancara (06 Oktober 2022)
68
Sago Halaban.
meraka sendiri. Hal ini terkait dengan perilaku wajib pajak yang
40
Derianto, Wawancara (05 Oktober 2022)
41
Delvina, Wawancara Sekretaris Nagari Halaban (05 Oktober 2022)
70
(EFE)
Dalam analisis matriks IFE dan EFE kita akan menilai 2 garis
dari luar perusahaan yaitu peluang dan ancaman. Untuk lebih lengkapnya
mengenai faktor yang mempengaruhi kedua faktor pada matrik IFE dan
(rendah), 0.10 (sedang), 0.15 (tinggi). Jumlah seluruh bobot baik pada
bagian internal dan eksternal harus berjumlah 1,0 dan 100 persen.
Tabel 4.2
Ranting IFE Dan EFE
Tabel 4.3
Matrik Internal Factor Analisys (IFA)
kekuatan
Peraturan Yang Jelas dan Terarah 0,35 2 0,70
Pemberi Bantuan Akan Dikaitan 0,39 3 1,17
Dengan PBB
Total 0,74 1,87
Kelemahan
Perbedaan Nama Wajib Pajak 0,10 2 0,20
SPPT Dengan Tanah Yang Dihuni
bumi dan bangunan maka diberikan nilai bobot 0,35 dan 0,39 (tinggi),
yang ada sehingga diberikan nilai ranting 2-3 (baik dan cukup).
bobot 0,10 dan 0,16 (sedang dan tinggi), dengan ranting berdasarkan
ranting 2-4 (cukup dan berbahaya) sesuai dengan hasil wawancara yang
dilihat bahwa sisi internal, terdiri bahwa total nilai bobot nilai kekuatan
0,70 dan 1,17) dan kelemahan 0,84 (didapat dari dijumlahkan nilai skor
0,20 dan 0,64), maka dapat diperoleh total bobot skor pada tabel IFE
adalah 2,71 (didapat dari di jumlahkan nilai skor 1,87 dan 0,84) yang
Kenagarian.
Tabel 4.4
Matrik Eksternal Factor Analisys (EFA)
Faktor Eksternal Strategi Bobot Ranting Skor
Peluang
Kerja Sama Dengan Bank Nagari 0,37 3 1,11
Adanya Pelatihan Untuk 0,30 3 0,90
Pelayanan PBB
Total 0,67 2.01
Ancaman
Faktor Ekonomi Masyarakat 0,18 3 0,54
Kurangnya Kesadaran Masyarakat 0,15 2 0, 30
Wajib Pajak
bumi dan bangunan maka diberikan nilai bobot 0,37 dan 0,30 ( timggi ),
yang ada sehingga nilai ranting 3-2 ( cukup dan hati-hati ) sesuai
dilihat bahwa sisi eksternal, terdiri bahwa total nilai bobot nilai Peluang
1,11 dan 0,90 ) dan ancaman 0,84 ( didapat dari dijumlahkan nilai skor
0,54 dan 0,30 ), maka dapat diperoleh total bobot skor pada tabel EFA
adalah 2,84 ( didapat dari dijumlahkan nilai skor 2,01 dan 0,84 ) yang
Kenagarian.
4. Matriks SWOT
mengenai strategi apa yang bisa digunakan oleh Kenagarian yang ada di
ancaman).
kekuatan yang dimilki untuk mengatasi ancaman yang ada. Dan yang
Table : 4.5
EFE
Peluang Strategi SO Strategi WO
(opportunities) 1. Mempertahankan 1. Memberikan
1. Kerja Sama Peraturan Yang Pengarahan Kepada
Dengan Bank Sudah Ada Wajib Pajak Tentang
Nagari 2. Mempertahankan Perbedaan Nama di
2. Adanya Kerjasama Yang SPPT
Pelatihan Untuk Sudah Ada Agar 2. Mempertegas
Pelayanan PBB Penghimpunan Pemberian Sanksi
Pajak Bumi Dan Kepada Wajib Pajak
Bangunan Optimal Yang Telat
3. Meningkatkan Membayar Pajak
Kualitas Pelayanan Bumi dan Bangunan
PBB
Ancaman (Treats) STrategi ST Strategi WT
1. Faktor Ekonomi 1. Memberikan 1. Meningkatkan
Masyarakat Pengarahan Kepada kualitas Kinerja
2. Kurangnya Masyarakat Bahwa Kenagarian di
Kesadaran Penting Membayar Kecamatan Lareh
Masyarakat Pajak Bumi Dan Sago Halaban
Wajib Pajak Bangunan 2. Menjaga
2. Meningkatkan Kepercayaan
Kualitas Masyarakat
Sumberdaya
Manusia
Halaban.
yaitu:
digunakan adalah:
strategi ST, dan strategi WT, maka akan didapatkan strategi yang akan
satu dari keempat strategi tersebut yang mana strategi tersebut yang
Tabel 4.6
Analisis Bobot Skor Pada Matriks SWOT
Internal Faktor
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Faktor eksternal
Peluang (O) Strategi S-O Strategi W-O
1,87 + 2,01 = 3,88 0,84 + 2,01 = 2, 85
Ancaman (T) Strategi S-T Strategi W-T
1,87 + 0,84 = 2,71 0,84 + 0,84 = 1,64
pada tabel 4.6 diatas maka dapat disimpulkan bahwa strategi yang
masyarakat yang belum membayar PBB pihak nagari akan menahan surat
tersebut kenagari.
bekerja sama dengan pihak Bank Nagari, yang mana ini merupakan
nagari tidak perlu menyetor uang pajak bumi dan bangunan ke Badan
karena dengan pelayanan baik masyarakat akan merasa lebih nyaman dan
hingga sekarang selain zakat yang diwajibkan bagi umat muslim. Dan
pajak bumi dan bangunan dilihat dari data yang ada di Badan Keuangan.
عُٕا ان َّسظُْٕ َل َٔأُنِٗ ْاْلَ ْي ِس ِي ُْ ُك ْۚ ْى فَا ِ ٌْ تََُا َش ْعتُ ْىْٛ ّللاَ َٔاَ ِط ّ ٰ عُٕاْٛ ٍَ ٰا َيُُ ْٰٕٓا اَ ِطْٚ َُّٓا انَّ ِرَٚ٘ ٰٰٰٰٓ ا
ْسٛ َاْل ِخ ِۗ ِس ٰذنِكَ خ ّ ٰ ِّللاِ َٔان َّسظُْٕ ِل اِ ٌْ ُك ُْتُ ْى تُ ْؤ ِيُُْٕ ٌَ ت
ٰ ْ َْٕ ِوٛاّللِ َٔ ْان ّ ٰ َٗ ٍء فَ ُس ُّدْٔ ُِ اِنْٙ َشْٙ ِف
ࣖ اًْلِٚٔ َّْٔاَحْ َع ٍُ تَأ
artinya: “wahai orang-orang yang beriman! taatilah Allah dan taatilah
Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) diantara
kamu. kemudian, jika kamu nerbeda pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikan kepada Allah (Al-Qur,an) dan Rasul (sunnahnya), jika
kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Dalam penghimpunan pajak bumi dan bangunan mengadakan
kerjasama yang baik dengan pihak terkait. kerjasama juga dikenal dalam
dalam firman Allah SWT dalam surah Al-Maidah ayat 2 yang berbunyi:
semua perbuatan, baik bersifat ekonomi, social, politik dan budaya serta
bumi dan bangunan telah sesuai dengan ekonomi Islam, dalam hal ini
dan bangunan yang terealisasi tidak sesuai dengan yang ditargetkan hal
pajak tidak mau untuk membayar pajak, Karena mereka merasa bahwa
hasil dari pemungutan pajak bumi dan bangunan tidak disalurkan kepada
uang pajak bumi dan bangunan harus digunakan untuk kepentingan kaum
muslim itu sendiri. Karena uang pajak bumi dan bangunan adalah hasil
bukanlah milik raja atau presiden atau siapa yang menerima. Ia adalah
milki Allah SWT Yang harus harus dipergunakan sesuai dengan kaidah
A. KESIMPULAN
dengan melihat strategi yang mereka gunakan dalam menghimpun pajak bumi
dan bangunan:
Peraturan adalah suatu hal yang menjadi patokan atau pedoman yang
86
87
B. SARAN
sebagai berikut:
optimal
Anggoro, Damas Dwi. 2017. Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah. Malang: UB
Press
Arif , Nur Rianto Al Dan Euis Amalia. 2010. Teori Mikro Ekonomi (Suatu
KENCANA
Dagama, Yosafat Piter. 2016. Strategi Peningkatan Penerimaan Pajak Bumi Dan
Halim, Abdul. 2017. perpajakan: konsep, aplikasi, contoh studi kasus. Jakarta:
Salemba Empat
Heizer, Jay Dan Barry Render. 2015. Menejemen Operasi, Edisis Kesebelas.
Jakarta:Salemba Empat
Kazwaini. 2017. Epistimologi Perpajakan Dalam Pemikiran Al-Mawardi. Jurnal
An-Nida. 41(1)
Graha Ilmu
Mardiasmo. 2016. Perpajakan Edisi Terbaru 2016. Yogyakarta: C.V Andi Offset
Pangesti, Dhea Mayang dan Amanita Novi Yushita. 2019. Pengaruh Kesadaran
Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi Yang Kreatif Dan Analisis Kasus
Utama
Sekaran, Uma Dan Roger Bougie. 2017. Metode Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta:
Salemba Empat
Siamena, Elfin. Harijanto Sabijono Dan Jessy D.L Warongan. 2017. Pengarus
12(2)
Tim Prima Pena. 2015. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Gita Media Press.
Fikus Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di
Wahyu, Rio Makkulau Dan Heri Irwan. 2020. Pemikiran Ekonomi Islam. Bukit
Kili Koto Baru Kabupaten Solok – Sumatera Barat: Balai Insan Cendekia
Witono, Banu. 2008. Peranan Pengetahuan Pajak Pada Kepatuan Wajib Pajak,
A. Pandoman Wawancara
a. Strength (kekuatan)
1) Apakah ada kekuatan atau kelebihan yang dimilki oleh nagari
dalam penghimpunan Pajak bumi dan Bangunan ?
2) Bagaimana stategi yang digunakan dalam penghimpunan pajak
bumi dan bangunan ?
b. Weakness (kelemahan)
1) Apa saja hambatan dan kendala yang dihadipi oleh nagari dalam
menghimpun PBB ?
2) Apa saja permasalahan yang perna dialami kolektor pajak dalam
pemungutan pajak bumi dan bangunan ? Bagaimana cara petugas
nagari mengatasi permasalahan tersebut ( Petugas Nagari)
c. Opportunities (peluang)
1) Apakah ada keunggulan tersendiri dari strategi yang digunakan
petugas nagari dalam penghimpunan PBB ?
2) Apakah perbedaan strategi yang digunakan oleh nagari dengan
kenagarian lain dalam menghimpun PBB ?
d. Threat (ancaman)
1) Apa saja hambatan masyarakat wajib pajak dalam membayar pajak
bumi dan bangunan ? (Petugas Nagari)
2) Bagaimana langkah atau strategi yang bapak atau ibu ambil dalam
mengatsi masyarakat wajib pajak yang tidak mau membayar pajak?
B. DOKUMENTASI
Nim : 3218038
No.Hp : 082388034667
email : novadesmaelva@gmail.com
Orang Tua
Ayah : Hendrizal
Ibu : Wirda
Riwayat Pendidikan