SKRIPSI
Disusun Oleh
Muhammad Firdaus
1110046100103
1437 H/ 2016 M
ii
iii
iv
Efektivitas Pemberdayaan Masyarakat Dhuafa dalam Program Rumah
Gemilang Indonesia ( Studi pada Lembaga Amil Zakat Al-Azhar Peduli
Ummat)
ABSTRAK
dikarenakan karena rendahnya pendidikan rakyat Indonesia. Oleh karena itu LAZ
Indonesia antara sebelum dan sesudah mengikuti program. Dan hasil dari
v
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang pantas diucapkan melainkan kalimat Tasbih, Tahmid dan
Takbir kehadirat Allah SWT yang telah mengkaruniakan limpahan rahmat dan
Indonesia (Studi pada LAZ Al-Azhar Peduli Ummat). Shalawat serta salam
pelajaran dari berbagai hal dalam upaya menyelesaikannya. Dimulai dari kesulitan
Harun wafat. Namun penulis yakin bahwa Allah SWT tidak diam dengan semua
lagi penulis sangat bersyukur karena Allah SWT telah menghibur dengan
mengirim orang-orang yang tiada lelah memberkan motivasi dan dukungan dalam
skripsi ini. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis berterimakasih
kepada :
1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A selaku Dekan Fakultas Syariah dan
vi
Hukum Universitas Islam Negeri ( UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak A.M. Hasan Ali, M.A Sebagai ketua program studi Muamalat dan
Jakarta.
yang dengan sabar telah memberikan banyak masukan dan dan saran-saran
sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Semoga apa yang telah
Bapak ajarkan dan arahkan mendapat balasan dari Allah SWT. Aamiin.
4. Kepada seluruh dosen dan civitas akademik Fakultas Syariah dan Hukum
penulis.
seluruh staffnya yang telah bersedia memberikan data kepada saya dan
serta cinta kasih dan sayang yang tak pernah habis bahkan tiada berhenti
vii
anaknya
8. Guru dan teman ngajiku, Bang Hamzah, Akh Fajrul, Andri, Tovik, Hadi,
Naufal, Fikri, Bang Dandi dan Bang Hapis yang setiap minggu selalu
9. Untuk teman - teman PS B angkatan 2010 yang tidak bisa disebutkan satu
persatu.
10. Dan semua pihak yang tidak mampu penulis sebutkan satu persatu yang
telah memberikan dukungan pula kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
Akhir kata, penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang turut berperan dalam proses penyelesaian tugas akhir penulis. Semoga karya
ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat dan para akdemisi.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN……………………………………………………. iv
ABSTRAK……………………………………………………………………… v
KATA PENGANTAR………………………………………………………….. vi
DAFTAR ISI………………………………………………………………….... ix
BAB I PENDAHULUAN
E. Hipotesis ……………………………………………………. 10
ix
F. Metode Penelitian ………………………………………….. 10
x
BAB III PROGRAM PEMBERDAYAAN RUMAH GEMILANG
INDONESIA
Indonesia …………………………………………………… 48
Indonesia…………………………………………………… 56.
INDONESIA
xi
Indonesia…………………………………………………… 68
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………… 85
B. Saran ………………………………………………………. 86
LAMPIRAN …………………………………………………………………… 89
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Penyaluran dana ZIS LAZ Al Azhar Peduli Ummat ………….. 5
xiii
DAFTAR GRAFIK
Program ………………………………………………………. 66
DATA GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
menggunakan tingkat pendapatan $1,25 per hari sebagai batas proverty line2.
tersebut mengalami tahapan jenuh pada pertengahan tahun 1980-an, yang juga
1
Kriteria tersebut merupakan garis batas kemiskinan yang ditetapkan oleh BPS (Badan
Pusat Statistik). Adapun Garis Kemiskinan pada 2012 adalah pendapatan Rp 248.707 perkapita
perbulan.
2
http: // data.worldbank.org/topic/poverty diakses pada Kamis,10 April 2014 pukul 20.00
WIB.
1
berarti upaya penurunan kemiskinan di tahun 1970-an tidak maksimal,
sehingga jumlah orang miskin pada awal 1990-an kembali naik3. Disamping
akibat krisis dapat teratasi dan dapat dipulihkan, kemiskinan tetap saja sulit
untuk ditanggulangi. Pada tahun 1999, 27% dari total penduduk Indonesia
pada 21 Juni 2013 lalu. Kita ketahui bersama, bahwa BBM bersubsidi
kebutuhan pokok, harga angkutan umum, harga obat generic dan lainnya5.
3
Robert Chambers, Pembangunan Desa; Mulai dari Belakang, (Jakarta : LP3ES,
1988),h.22.
4
www.bps.go.id/65tahun/datastrategis2012 diakses pada Kamis, 10 April 2014 pukul
20.16 WIB
5
http://politik.kompasiana.com/2013/06/18/cerita-tragis-anggota-dpr-terlibat-
pembunuhan-massal-569844.html diakses pada Kamis, 10 April 2014 pukul 20.10 WIB.
2
Tahun 1990, Bank Dunia melalui laporannya World Development Report
kemisknan perlu dilakukan secara serentak pada tiga front: (1) pertumbuhan
ekonomi yang luas dan padat karya yang menciptkan kesempatan kerja dan
kesehatan dan gizi), yang memberi mereka kemampuan lebih baik untuk
membuat suatu jaringan pengaman sosial untuk penduduk miskin yang sama
dan mental, bencana alam, konflik sosial dan terisolasi secara fisik.
Ketiga front tersebut menjadikan manusia sebagai objek dan juga subjek
6
Robert Chambers, Pembangunan Desa: Mulai dari Belakang, (Jakarta : LP3ES, 1988),
h. 43.
3
Menurut Subianto, pengertian pemberdayaan masyarakat sebenarnya
bukan sebagai obyek tetapi sebagai pelaku atau actor yang menentukan hidup
mereka sendiri.
internalnya seperti : (1) Belum bankable, (2) Pendidikan yang rendah, (3)
Akses pasar yang rendah, dan (4) Akses teknologi informasi yang rendah.8
Salah satu lembaga sosial yang turut serta membantu pemerintah dalam
Ummat adalah lembaga nirlaba yang dibentuk Yayasan Pesantren Islam Al-
organisasi.9
7
Aritonang Esrom dkk, Pendampingan Komunitas Pedesaan, (Jakarta :Secretariat bina
desa,2001), h.33.
8
Efri S Bahri, Pemberdayaan Masyarakat: Konsep dan Aplikasi, (Jakarta :FAM
Publishing, 2005) , h.20.
9
http: //id.wikipedia.org/wiki/Al-Azhar Peduli Ummat diakses pada Kamis 10 April 2014
pada pukul 21.00 WIB.
4
Salah satu program dari Al-Azhar Peduli Ummat adalah Indonesia
penyalurannya. Hal ini dapat terlihat dari laporan penyalurannya pada tahun
Tabel 1.1
Penyaluran dana ZIS LAZ Al Azhar Peduli Ummat
2009 2008
Penyaluran untul Fakir/Miskin
Layanan Mustahik 624.199.819 1.333.802.840
Bantuan Pendidikan 228.717.300 475.078.000
Bantuan Kesehatan 313.054.000 390.453.100
Penyaluran Fidyah 33.615.400 42.220.650
Penyaluran Zakat Fitrah 133.808.600 103.894.250
Pemberdayaan 72.256.200 -
Total (1) 1.405.651.200 2.345.448.840
Penyaluran untuk Fisabilillah
Bantuan Pendidikan 73.900.000 10.750.000
Bantuan Kesehatan 5.554.800 29.821.650
Rumah Gemilang Indonesia 1.434.976.265 1.698.680.500
Total (2) 1.514.431.065 1.739.252.150
Penyaluran untuk Muallaf (3) 2.000.000
Total (1) + Total (2) + (3) 2.922.082.384 4.084.700.900
10
http: //www.alazharpeduli.com/web/multiProfile.php?id=1 diakses pada Jumat, 11 April
2014 pada pukul 16.10 WIB.
5
Sumber : Annual repot lembaga amil zakat AL-Azhar Peduli Ummat tahun
2007.
Salah satu bentuk bantuan yang diberikan oleh Al-Azhar Peduli Ummat
grafis, teknik komputer dan jaringan, fotografi dan videografi, menjahit dan
fungsi untuk: (1) Menggali potensi dan kebutuhan, (2) Memecahkan masalah,
(3) Memposisi peran dan tindakan dan terkahir (4) Mengajak siswa binaan
untuk berfikir.
tentang :
Ummat)”.
6
B. Perumusan Masalah
1. Pembatasan masalah
2. Perumusan Masalah
Indonesia yang dilakukan oleh LAZ Al-Azhar Peduli Ummat. Dalam hal
1. Tujuan Penelitian
7
2. Kegunaan Penelitian
1. Kerangka Teori
pemeliharaan.
11
www.artikata.com/arti-333938-kelola.html diakses pada 12 April 2014 pukul 11.15
WIB.
8
Menurut pasal 1 UU No.38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat,
2. Kerangka Konsep
Efektivitas program
1. Pendapatan
pemberdayaan Rumah
Gemilang Indonesia mitra binaan
2.Kondisi sosial
keagamaan
12
Hasan Ismail, “Hakekat Pemberdayaan”, artikel diakses pada tanggal 14 April 2014
dari http://hasanismailr.blogspot.com/2009/10/hakekat-pemberdayaan.html.
9
E. Hipotesis
mengikuti program.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
13
Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), Cet-4, h,105.
10
2. Populasi dan Sampel
a. Populasi
b. Sampel
11
n=
Dimana :
n = sampel
N = jumlah populasi
(0,1)
Maka :
n =
n =
n = 54,54
responden.
3. Sumber Data
yang datanya diperoleh langsung dari lapangan, data dalam penelitian ini
adalah semua fakta dan angka yang dapat diunakan sebagai bahan
12
a. Data Primer
Data primer adalah data yang berasal langsung dari sumber data
b. Data Sekunder
langsung oleh peneliti tetapi diperoleh dari orang atau pihak lain,
a. Metode Wawancara
13
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
b. Metode Dokumentasi
hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
Dalam hal ini dokumen yang digunakan adalah dokumen resmi yang
pemberdayaan dilakukan.
14
a. Analisa Kuantitatif
E(T) =
Keterangan
= Simpangan baku
T = Jumlah jenjang/rangking
N = Jumlah Sampel
16
Djawanto, Statistik Non Parametrik, (Yogyakarta: BPFE, 2003), h. 26.
15
dapat dilihat pengaruh antara variabel dependen (Kondisi ekonomi
G. Sistematika Penulisan
menetapkan suatu kerangka dasar penulisan. Secara garis besar agar dapat
BAB I PENDAHULUAN
kaum Dhuafa.
17
Jogiyanti HM, Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-
Pengalaman (Yogyakarta : BPFE,2004), h. 65.
16
BAB III GAMBARAN UMUM
17
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori Efektivitas
a. Definisi Efektivitas
tercapainya suatu tujuan, suatu usaha dikatakan efektif jika usaha itu
dengan ukuran ukuran yang agak pasti, misalnya usaha X adalah 60%
Dimana makin besar presentase target yang tercapai maka makin besar
efektivitasnya.
18
S. Wojowasito dkk. Kamus Lengkap, (Inggris- Indonesia, Indonesia-Inggris), (Bandung
: HASTA ,1980), h.49
19
Hasan Shadily, Ensiklopedia Indonesia, (Jakarta : PT Ikhtiar Baru Van Houve), Vol 2
h.83
20
DEDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesia , (Jakarta : Balai Pustaka, 1999), h.371.
18
b. Tolak Ukur Efektivitas
adalah hal baik. Standar baik dalam agama Islam adalah yang
hal serupa.
5) Dipikirkan prosesnya.
dengan keadaan agar hasil akhirnya lebih efektif. Karena kembali lagi
19
bahwa sesuatu dikatakan efektif apabila berhasil mencapai tujuan
yang diinginkan.
c. Indikator Efektivitas
penyelewengan.
tersedia.
21
Sujadi,F.X O&M, Penunjang keberhasilan prossmanagement, (Jakarta: CV
Masagung,1990), h.36-39.
20
dengan adanya dominasi oleh salah satu pihak terhadap pihak
yang lainnya.
kata lain, pencapaian hasil akhir yang sesuai dengan target yang telah
operasionalnya.22
2. Teori Pemberdayaan
a. Definisi Pemberdayaan
22
Stephen P. Obis, et.al, Management, (Jakarta : Prenhallindo,1999), h.9
21
untuk menggunakan daya yang dimiliki, tentunya dalam menentukan
bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan dan bebas dari kesakitan
kehidupan mereka.24
23
Diana, Perencanaan Sosial Negara Berkembang, (Yogya : Gajah Mada University
Press, 1991), h.15.
24
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung : PT.Refika
Aditama,2005), h.58.
22
Shardlow (1998) melihat bahwa berbagai pengertian yang ada
perubahan kearah yang lebih baik, dari tidak berdaya menjadi berdaya.
25
Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pembangunan dan Intervensi Komunitas, (
Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2003), h. 54-55.
26
Ibid h.55.
27
Diana, Perencanaan Sosial Negara Berkembang, (Yogyakarta : Gajah Mada
University Press 1991), h. 15.
23
serta pembinaan potensi atau aktualisasi perempuan sehingga lebih
pembangunan.28
b. Tahapan Pemberdayaan
sendiri.29
28
Adik Wibowo, Memampukan Wanita Agar Menggunakan Hak Produksi, (Jakarta :
Obor dan HArian Kompas, 1997), h.163.
29
Syamsudin RS, Dasar-Dasar Pengembangan Masyarakat Islam Dalam Dakwah Islam,
(Bandung : KP.HADID 1999), h.28.
24
Pada tahap ini ada dua tahap yang harus dikerjakan
direktif.
25
mengatasinya. Dalam konteks ini masyarakat diharapkan
yang dilakukan.
6) Tahapan Evaluasi
26
jangka panjang dapat membangun komunitas masyarakat
yang ada.
7) Tahapan Terminasi
komunitas sasaran.30
c. Aras Pemberdayaan
30
Isbandi Rukminto Adi, ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, (Jakarta :
FISIP UI Pers,2004), h.56.
31
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung : PT.Refika
Aditama,2005), h.88.
27
a. Aras Mikro (intervensi mikro), pemberdayaan dilakukan
28
memilih serta menentukan strategi yang tepat untuk
bertindak.32
mereka.
kecil.
32
Ibid, h.60.
29
4. Penyokongan : Memberikan bimbingan dan dukungan agar
pemberdayaan.
3) Mengidentifikasi masalah.
33
Ibid, h. 67-68.
34
Isbandi Rukminto Adi , Pemikiran-Pemikiran dalam Kesejahteaan Sosial, (Jakarta :
Penerbit Fakultas Ekonomi UI 2002), seri II , h.173.
30
5) Mengembangkan rencana-rencana aksi dan
mengimplementasikanya.35
memahami motivasi mereka. Dalam hal ini peran serta dibagi menjadi
lima yaitu :
secara langsung. Hal ini diberikan terutama kepada orang yang tidak
sanggup untuk bekerja sendiri. Misalnya orang yang cacat abadi, orang
35
Nanich Machendra dan Agus Ahmad Syafe’i, Pengembangan Masyarakat Islam,
(Bandung : Rosdakarya, 2001), Cet ke-1, h.25.
31
tua (lansia), orang buta, orang lumpuh, anak-anak, dan lain
sebagainya.36
setiap tahapan.
keagamaan.37
32
Tahap kedua mengadakan upaya perubahan tingkah laku
tadi.
pemberdayaan baru berada pada tahap inisial : Usaha itu dari orang
infaq dan sedeqah) secara struktural kepada kaum dhuafa yang aktif
bersama kaum dhuafa, oleh orang beriman, kaum dhuafa, serta untuk
kaum dhuafa.
33
dhuafa. Untuk lebih jelasnya upaya pemberdayaan ini dapat dilihat
Gambar 2.1
Upaya Pemberdayaan Dalam Islam
III
Muslim
Kaum Dhuafa
34
berbagai ayat bahwa sangat tidak terpuji sikap kaum beriman yang
tidak mengajak orang lain untuk menyantuni fakir miskin dan anak
dana bagi fakir miskin, sebagai aplikasi dari kepedulian mereka yang
a. Pengertian Dhuafa
istilah dhuafa dibedakan dengan fakir, dari telaah kitab fiqih, Ali Yafi
38
Ibid.,h. 94.
39
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 200.
35
atau mata pencaharian atau kedua-duanya hanya menutupi seperdua
atau lebih dari kebutuhan pokok. Sedangkan yang disebut fakir ialah
mereka yang tidak memiliki sesuatu harta benda atau tidak mempunyai
b. Macam-Macam Dhuafa
ekonominya) :
1) Orang fakir adalah “orang yang sama sekali tidak memiliki harta
bahwa orang miskin itu memiliki harta atau usaha namun tidak
40
Ahmad Sanusi, Agama di Tengah Kemiskinan, (Jakarta : Logos, 1999), h.12-13.
41
Ansharu aslim, Fikih Imam Syafi’i, Puasa dan Zakat, (Jakarta : Pustaka Azzam, 2004),
Cet Ke-1, h.189.
36
keluarga, orang miskin, dan orang yang sedang dalam perjalanan. Dan
orang yang sedang dalam perjalanan dalam rangka tujuan baik yaitu
tercapai.
atau barang yang bermanfaat untuk para dhuafa. Kaum dhuafa yang
dimaksud disini adalah orang yang lemah atau orang yang tidak punya
37
apa-apa dan mereka ini harus disantuni karena merupakan kewajiban
tetapi juga bisa diberikan dalam bentuk lain seperti makanan, pakaian,
yang lainnya.
Tabel 2.1
Studi Review Terdahulu
tahun 2009)
38
Berbasis Masjid
39
dengan basis masjid.
Bogor.
40
pemberdayaan masyarakat kampong Suka Mulya.
41
Yayasan BIK pada program SABANSA sedangan penulis
2010).
Indonesia.
42
Pembeda Adapun penelitian yang penulis lakukan mengenai
lembaga desa.
dan eksploratif.
43
diketahui dari tingkat partisipasi masyarakat LKM (
digunakan.
44
BAB III
dengan tujuan untuk menjembatani antara orang kaya dengan orang miskin.
semula hanya bergerak di bidang sosial, tetapi juga mulai merambah bidang
menengah atas hingga perguruan tinggi. Adapun jumlah donasi yang diberikan
berlangsung, dari mulai biaya pendaftaran, biaya beli seragam, biaya iuran
oleh LAZ Al-Azhar Peduli Ummat yang mana tak jarang untuk satu anak
siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama bisa memerlukan dana
sepuluh juta rupiah dari mulai masuk hingga lulus. Lalu untuk satu siswa
42
Wawancara pribadi dengan Ahmad Ahidin selaku manger RGI, Jakarta 28 April 2015
45
sekolah menengah atas bisa mencapai diatas sepuluh juta rupiah.dan untuk
sekolah menengah atas ada yang tidak mendapat pekerjaan dan mengajukan
pendidikan, setelah lulus dan mendapatkan gelar ternyata ada beberapa dari
mereka yang masih sulit bersaing mencari pekerjaan. Melihat dari kenyataan
pekerjaan.
Sawangan, Kota Depok yang diperuntukkan bagi anak yatim. Namun setelah
43
Ibid
46
Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. RGI,sebuah unit program
Azhar Peduli Ummat. Secara resmi, RGI mulai beroperasi sejak 1 juni 2009
Perpaduan ini bertujuan agar para peserta pelatihan RGI tidak hanya menyerap
mereka, tapi juga memiliki pengetahuan dan dasar akidah iman yang baik.
disiapkan sebagai produk bisnis yang akan menopang operasional RGI dan
kehidupan yang lebih baik, mandiri, berjiwa sosial, dan memiliki nilai-nilai
sekarang, tentu ada saja kendala-kendala yang dihadapi. Namun bagi pihak
Rumah Gemilang Indonesia semua kendala yang ada cukup dijadikan sebagai
47
kebiasaan murid binaan agar selalu melibatkan Allah dalam setiap
Indonesia
berakhlaq mulia.
change di masyarakat.
44
Buku Panduan Pemberdayaan Pendidikan dan Keterampilan Rumah Gemilang
Indonesia
48
Sedangkan tujuan yang utama yang hendak dicapai oleh Rumah
keterampilannya.
memiliki keahlian dan akhlaq yang baik dari sebelum mengikuti program ini.
Pelatihan pun dirancang agar para murid binaaan dapat mengetahui gambaran
keterampilan dari mulai teori dasar, praktek dan peluang bekerja dibidang
tersebut. Pelatihan ini juga didukung oleh para mentor yang merupakan
adalah semata-mata dilakukan untuk mencapai tujuan dan target yang telah
49
tidak hanya bagi murid binaan namun juga bagi para donatur. Diantara
donatur yang memenangi lelang kelas dalam akad wakaf tunai sebesar
Rp 100 juta maka donatur berhak menamai kelas tersebut sesuai yang
jariah.
50
C. Struktur Rumah Gemilang Indonesia
dari dana zakat, infaq dan shadaqah dari para donatur dan CSR LAZ Al-Azhar
Dana zakat, infaq dan shadaqah ini kemudian disalurkan kepada Rumah
51
Sehingga bagi donatur dan mustahiq sama-sama mendapat manfaat,
yaitu manfaat bagi donatur adalah zakat yang mereka berikan telah disalurkan
Gemilang Indonesia yang disponsori oleh dana zakat, infak dan shadaqah
tersebut.
Tabel 3.1
Penerimaan ZIS Al-Azhar Peduli Ummat Agustus 2015
Akad
Zakat
a. Zakat Maal 665.709.910
b. Zakat Fitrah -
Infak
a. Infak khusus 54.410.005
b. Infak umum 111.998.184
Khusus
a. Bagi Hasil Bank 1.487.582
b. Kemanusiaan 9.900.000
c. Wakaf 17.721.000
d. Akikah 4.000.000
e. CSR/Sponsorship -
f. Dana non Syar’i 462.006
g. Fidyah -
h. Lain-lain -
Total Penerimaan Januari 2015 865.688.687
Sumber : Majalah Care LAZ Al-Azhar Peduli
Ummat Bulan Agustus 2015
Al-Azhar Peduli Ummat pada bulan Januari 2015 yang terbesar berasal dari
dana zakat khususnya zakat maal. Adapun jumlah dana yang disalurkan
45
Ibid
52
E. Program Rumah Gemilang Indonesia
yaitu46 :
1. Program Reguler
untuk generasi usia produktif dari keluarga kurang mampu. Masa diklat
c. 1 bulan pemagangan
mulai pukul 07.30 sampai 16.00 WIB. Sistem diklat shorcourse dan full
46
Buku Panduan Pemberdayaan Pendidikan dan Keterampilan Rumah Gemilang
Indonesia
53
2. Program Non Reguler
Waktu pelatihan setiap hari Sabtu dan Ahad mulai pukul 08.00 sampai
a. Ibu Kreatif
bulan teori dan praktek ditambah satu bulan workshop. Selain teori
54
yang sangat penting dalam menentukan keharmonisan sebuah
55
perkembangan teknologi. Pelatihan selama satu bulan ini, peserta
d. Mobile Training
Secara garis besar, mekanisme atau tahapan yang dilakukan oleh tim
1. Persiapan Program
47
Ibid
56
kemitraan dengan lembaga-lembaga daerah dalam perekrutan peserta.
oleh Rumah Gemilang Indonesia. Point dalam formulir ini adalah data
point yang ingin dicapai dalam tahapan ini adalah informasi langsung
dan detail dari pendaftar tentang latar belakang keluarga, latar belakang
57
Tahapan akhir dari proses rekrutment adalah survey langsung.
Setiap surveyor dibekali kamera foto dan form penilaian/skor dari Rumah
output diklat, dan penyamaan visi dan misi diklat. Dalam kegiatan ini
diklat.
2. Pelaksanaan Program
dilaksanakan selama lima bulan, dengan rangkaian tiga bulan teori &
58
masing. Muatan praktek lebih dominan dibanding teori. Materi
b. Workshop Terpadu
c. Ujian
d. Pemagangan
59
serta menjalin jaringan kerja bagi peserta diklat. Kegiatan ini
workshop.
60
4. Pelepasan dan Kemandirian
adalah dua kegiatan yang dipadukan menjadi satu program yang attraktif.
a. Wisuda
orang tua pesera, keluarga besar YPI Al-Azhar, para donatur dan
61
Penilaian peserta terampil didasarkan pada beberapa aspek
b. Kreatif Gemilang
62
BAB IV
A. Karakteristik Responden
peserta Rumah Gemilang Indonesia angkatan sebelas dan dua belas. Ada
Grafik 4.1
Responden berdasarkan jenis kelamin
Indonesia terbuka bebas bagi laki-laki dan perempuan. Hal ini dapat
63
dilihat dari program studi yang ada. Ada enam program studi yaitu
program studi menjahit dan tata busana, program studi teknik komputer
otomotif. Dari data yang penulis dapat program studi menjahit dan tata
Grafik 4.2
Responden berdasarkan usia
sebagian besar usia peserta program RGI berada pada usia 19-24 tahun.
dalam usia produktif. Adapun dari pihak RGI sendiri memang membatasi
usia calon peserta program yakni dimulai dari 17 sampai usia 30 tahun.
Pihak RGI sendiri menilai bahwa di usia tersebut semangat para peserta
64
program dalam kondisi yang tinggi untuk melakukan transormasi di
kehidupannya.
Grafik 4.3
Responden berdasarkan pendidikan terakhir
nilai jual lebih tinggi terlebih keahlian yang diajarkan oleh pihak RGI
65
2. Pekerjaan Responden
Grafik 4.4
Responden Berdasarkan Pekerjaan Sebelum Mengikuti Program
Carrefour atau bisa juga di toko milik orang lain. Karenanya range
pendapatan dari profesi ini antara Rp 700.000 – 1.800.000 itu pun belum
66
Jika diperhatikan hampir sebagian besar profesi yang ada di dalam
Grafik 4.5.
Responden Berdasarkan Pekerjaan Setelah Program
2 Editor
4
12 Wirausaha
3 Kameraman
1
Designer Grafis
2
Buruh Pabrik
1
Pengajar
2
7 Montir
3 Pramuniaga
Customer Service
6 Marketer
9
3 IT Support Officer
Tailor
67
bekerja sebagai buruh pabrik, pengajar, CS, montir, dan marketer.
mana dalam hal ini diajarkan dalam short course Rumah Gemilang
dan tailor. Adapun profesi wirausaha ini selalu diajarkan dan digiatkan
yang berhasil bekerja sesuai dengan skill dan materi yang diajarkan
berjalannya waktu, LAZ Al-Azhar menyadari bahwa program ini tidak terlalu
Maka terpikirlah ide untuk membuat sebuah training center yang sekaranng
68
unit program pemberdayaan dan pusat pelatihan (empowering and training
dan bimbingan agama selama masa pelatihan. Perpaduan ini bertujuan agar
mereka, tapi juga memiliki pengetahuan dan dasar akidah iman yang baik.
karimah.
1. Materi Khusus
69
dengan kurikulum yang disusun khusus ole para instruktur.
b. Factory Tour
mandiri.
2. Materi Umum
yaitu :
menu yang harus diikuti oleh semua peserta diklat sebagai ikhtiar
70
pemecahan masalah yang dihadapi, baik masalah pribadi, masalah
peserta diklat.
71
Adapun dalam hal penerapannya dapat dijelaskan melalui
test lagi yang harus dilalui, yaitu pre test dan interview. Pre test
72
lima bulan dengan rangkaian tiga bulan teori dan praktek, satu
oleh masyarakat.
73
Demikianlah keseluruhan proses dari penerapan model
Gemilang Indonesia
74
n=
Dimana :
n = sampel
N = jumlah populasi
(0,1)
Maka :
n=
n=
n = 54,54
75
Tabel 4.1
Dasar Pengambilan Keputusan UJI T
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
PendapatanSetelahProg Negative Ranks 1a 4.00 4.00
ram – Positive Ranks 53b 27.94 1481.00
PendapatanSebelumPro
gram Ties 1c
Total 55
a. PendapatanSetelahProgram < PendapatanSebelumProgram
b. PendapatanSetelahProgram > PendapatanSebelumProgram
c. PendapatanSetelahProgram = PendapatanSebelumProgram
Dari tabel didapat negative ranks (nilai negative pada ranking) atau
Ranks (Jumlah/ hasil ranking) sebesar 4,00. Nilai positif ranks (nilai positif
pada ranking) atau selisih antara “sesudah dan “sebelum” yang bernilai
positif. Yang mengandung arti bahwa nilai “sesudah” lebih besar dari nilai
yang bertanda positif. Sedangkan mean rank (nilai rata-rata rangking) yang
didapat sebesar 27,94, angka ini didapat dari angka Sum of Rank dibagi
jumlah sampel yang bertanda positif (N). Sedangkan Ties merupakan data
76
Dalam Uji Wilcoxon, yang dipakai adalah jumlah ranking yang
paling kecil, karena itu dalam kasus ini diambil ranking yang negative,
yaitu 4,00 (sum of ranks). Maka dari angka ini didapat statistic Wilcoxon
Dengan melihat tabel Wilcoxon, untuk n (jumlah data) = 55, uji satu
sisi dan tingkat signifikansi (α) = 5%, maka didapat statistic T tabel
Wilcoxon = 571.
didapat adalah karena T hitung < T tabel = 4,0 < 571 maka H0 ditolak,
Tabel 4.2
Dasar pengambilan keputusan Uji Z
Test Statisticsb
PendapatanSetelahProgram –
PendapatanSebelumProgram
Z -6.366a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
dapat dilihat pada table Z dengan α = 5%. Maka di dapat nilai Z tabel
77
berdasarkan data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa : Z hitung < Z
(b) Jika angka signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
(2-tailed) untuk uji dua sisi adalah 0,000. Oleh karena nilai Asymp.Sig < α
terhadap aktivitas ibadah dan sosial para peserta RGI. Hal ini terlihat pada
78
Grafik 4.6.
Reponden Berdasarkan Kondisi Ibadah Wajib Sebelum
dan Setelah Mengikuti Program RGI
Pada grafik di atas tedapat dua grafik dengan warna yang berbeda.
kondisi ibadah wajib peserta yang ada pada kondisi buruk berjumlah 3
orang, biasa saja 47 orang dan kondisi baik 5 orang. Setelah mengikuti
ibadah wajib peserta. Hal ini dapat dilihat di grafik berwana merah. 43
reponden menyatakan ibadah wajib mereka ada pada kondisi baik lalu 9
79
bahwa kondisi ibadah mereka biasa saja (tidak ada perubahan) meski
Grafik 4.7.
Responden Berdasarkan Kondisi Ibadah Sunnah Sebelum dan Setelah
Mengikuti Program
45 42
40
35
35
30 Kondisi ibadah sunnah
25 sebelum mengikuti
20 program
16
15 Kondisi ibadah sunnah
9 setelah mengikuti
10 6
4 program
5 2
0 0 0
0
Sangat Buruk Biasa Baik Sangat
buruk saja baik
sunnah peserta RGI sebelum dan sesudah mengikuti program RGI. Grafik
sunnahnya, 4 orang pada kondisi baik, 9 orang pada kondisi buruk dan 2
orang pada kondisi sangat buruk. Lalu setelah mengikuti program RGI,
terjadi perubahan yang dapat dilihat pada grafik berwarna merah yaitu 35
orang berada pada kondisi baik ibadah sunnahnya, 6 orang sangat baik dan
merupakan salah satu dari keberhasilan program dari RGI yang bernama
80
spiritual kepada seluruh peserta oleh instruktur pendamping. Materi ini
merupakan salah satu menu utama yang harus diikuti oleh semua peserta
Grafik 4.8
Responden Berdasarkan Kondisi Sosial di Lingkungan
Tempat Tinggal Setelah Mengikuti Program
81
Grafik 4.9.
Responden Berdasarkan Kondisi Sosial di Lingkungan Kerja
Setelah Mengikuti Program
Selain itu juga penelitian ini mencari tahu kondisi hubungan sosial
karena selain materi khusus, materi materi yang diberikan oleh RGI
berakhlaq mulia.
82
Dilihat dari output yang dihasilkan dari program pemberdayaan
Efektiv
keterampilan yang v
diajarkan
sunnah.
83
Ekonomis Kesesuain dana Selama kegiatan berlangsung tidak ada gaji
Pembagian Kesesuaian tenaga Ada dua divisi utama dan 4 sub divisi yang
Kerja kerja dengan beban masing masing dihandle oleh orang yang
Rasionalitas Kesesuaian wewenang Tidak ada pembebanan beban kerja kepada divisi
jawab
pendapatan, spiritual dan kondisi sosial peserta binaan pada bab ini. Pada
penelitian.
84
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
program studi yang ada yaitu program studi menjahit dan tata busana,
pogram studi teknik computer dan jaringan, program studi fotografi dan
tingkat signifikansi lebih kecil dari α 5%, yang artinya program ini
85
B. Saran
saja. Jika pun untuk saat ini belum bisa melakukan ekspansi maka
ilmu yang mereka dapat. Juga dari pihak manajemen perusahaan afiliasi
sana agar menjadi evaluasi juga bagi pihak RGI untuk upgrade
kurikulum pelatihan.
86
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Isbandi Rukminto. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Jakarta :
FISIP UI Pers, 2004.
BPS. “Data Kemisikinan” , artikel diakses pada Kamis, 10 April 2014 pukul 20.16
WIB dari www.bps.go.id/65tahun/datastrategis2012.
87
Sanusi, Ahmad. Agama di Tengah Kemiskinan. Jakarta : Logos, 1999.
Shadily, Hassan. Ensiklopedia Indonesia, Vol.2. Jakarta : PT. Ikhtiar Baru Van
Houve, 1999.
Singarimbun, Masri & Sofian Effendi. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES,
1989
Worldbank, “Poverty”, artikel diakses pada Kamis,10 April 2014 pukul 20.00
WIB dari http: // data.worldbank.org/topic/poverty.
WAWANCARA
88
LAMPIRAN
Ranks
Sum of
N Mean Rank
Ranks
Negative Ranks 1a 4.00 4.00
PendapatanSetelahProgram 1481.0
– Positive Ranks 53b 27.94
0
PendapatanSebelumProgra
m Ties 1c
Total 55
89
TRANSKRIP WAWANCARA
Berikut transkrip hasil wawancara dengan manajemen RGI Bapak Ahmad Ahidin.
pendidikan untuk SD, beberapa anak SD kita biayai. Biayanya satu anak jutaan
tapi ternyata mereka gak kelar. Ketika lulus SD itu mereka minta (beasiswa) SMP,
karena lulusan SD kan mereka gak bisa ngapa-ngapain. SMP kita kasih bantuan
lag, kita biayai lagi, puluhan juta pernaknya untuk tiga tahun itu. Ada bimbingan
bimbel, buku. Udah lulus SMP, mereka minta lanjuut lagi SMA. SMA kita
biayain, satu anak belasan juta untuk tiga tahun. Belasan juta itu untuk bukunya,
bajunya , bimbelnya, pokoknya mereka kita bikin nyaman cuman inggal belajar
saja. Udah lulus SMA ternyata mereka tidak bisa kerja juga, inginnya kuliah. Lalu
kita bikin lagi bantuan sekitar belasan juta, bantuan untuk satu mahasiswa.
Bahkan ada untuk satu mahasiswan sampai dua puluh juta untuk 4 tahun. Setelah
lulus mereka juga bingung lagi, susah nyari kerja. Akhirnya bingunglah kita
ngabis ngabisin uang nih kalau begini, bantu orang tapi habis-habiskan uang dan
gak jadi-jadi. Lalu kebetulan ada orang yang inign mewakafkan tanah untuk
asrama yatim. Kita gak mau buat asrama yatim maunya kita buat pusat
pemberdayaan. Jadi sekarang kami sudah tidak memandang lagi ini anak lulusan
Kalau sudah punya keterampilan kan sudah lebih mudah cari kerja. Sekarang
terbukti, lulusan RGI ini saingannya dengan S1, ada yang di MNC TV, Koran top
90
skors itu yang design anak RGI, Daqu TV itu kameramennya anak RGI semua,
Net TV juga ada dua orang yang mana gajinya ada sampai lima juta. Selain itu
ada yang jadi entrepreneur, berbisnis, jualan bakso, ada yang jual jasa design
undangan, macam-macam.
design grafis, fotogravi dan videografi dan terakhir tata busana. Sebelumnya juga
kami sudah survey. Kan kalau dilihat, keterampilan yang dijarkan RGI ini sifatnya
yang mudah laku di pasaran. Contohnya tata busana ya. Anak kalau sudah tata
busana kalaupun mereka tidak kerja di butik, tapi rata-rata alumni kita kerja di
butik. Itu kalau mereka tidak kerja di butik kan mereka bisa buka sendiri. Jadi gak
ada kata nganggur, gak ada alasan untuk nganggur. Dan pakaian itu setiap orang
butuh kan makaya kita adakan disini kelas tata busana. Sekarang design grafis.
mereka tidak kterima atau masih tahap menunggu panggilan kan mereka bisa
entrepreneur sendiri. Mereka bisa kerja sama sama sekolah, bikin kartu osis, buku
kenangan dll. Sekarang lembaga mana sih yang gak butuh brosur, spanduk dan
alat advertising lainnya. Jadi mustahil jika anak RGI, ia pintar namun
otomotif, berapa juta perhari motor di jual di Jakarta ini, kan mustahil itu motor
gak ada yang rusak sedangkan pertumbuhan bengkel dengan pengeluaran motor
91
gak seimbang maka opportunitynya masih banyak. Lalu teknik computer jaringan,
sekarang hampir di stiap rumah ada computer, seluruh gedung pasti ada computer
masa iya dari sebanyak itu gak ada yang rusak. Semua orang butuh internet masa
iya gak ada orang yang butuh install jaringan. Fotografi sekarang, kebanyakan
mereka kerja di stasiun TV, jadi cameramen, video editor dll. Meskipun mentok
nih, ada berapa orang yang nikahan di sabtu minggu yang butuh foto editing.
keterampilan yang tadi. Kita itu simple ya, bagaimana yang tadinya nganggur,
tidak punya keahlian, tidak sekolah lalu kita didik sehingga mereka punya
keahlian. Lalu setelah mempunyai keahlian, mereka bisa bekera atau ber-
enterpreneur.
Lalu apa ada follow up yang dilakukan oleh RGI setelah siswa binaan
wisuda?
Ada, yang pertama kita ada magang. Kita tawarkan alumni kita ini ke perusahaan-
perusahaan kalau perusahaan itu tidak btuh karyawan maka kedua kita ada
Iya, kita kerja sama dengan perusahaan-perusahaan. Ini aja ada yang butuh 20
orang dari alumni RGI. Ya cuman gitu, tidak semua anak RGI ini bisa masuk.
92
Sama seperti belajar dikelas-kelas kan, ada anak yang pintar dan ada juga anak
Selain memperoleh keterampilan, apa saja yang RGI fasilitasi kepada murid
binaan ?
tapi juga memberikan pemahaman agama jadi minimal anak ini bisa memimpin
dikumpulkan.
Sumber dana dari LAZ AL-Azhar Peduli Ummat dan CSR perusahaan yang
digarap oleh Al-Azhar Peduli Ummat karena ini merupakan program zakat.
93
Pedoman Wawancara
Efektivitas Pemberdayaan Masyarakat Dhuafa dalam Program Rumah
Gemilang Indonesia (Studi pada LAZ AL-Azhar Peduli Ummat)
Assalammualaikum Wr.Wb
Saudara/I almni RGI yang terhormat
Saya mahasiswa jurusan perbankan syariah UIN Syarif Hidayatullah. Dalam hal
ini saya sedang mengadakan penelitian tugas akhir yang berjudul “ Efektivitas
pemberdayaan yang dilakukan oleh Rumah Gemilang Indonesia terhadap kondisi
ekonomi, social dan agama siswa binaan. Kuisioner ini berhubungan dengan
kondisi Anda sebelum dan sesudah mengikuti program RGI. Hasil dari kuisioner
ini bukan untuk dipublikasikan melainkan untuk penelitian semata.
Atas bantuan, kesediaan waktu dan kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.
A. Indormasi Individual
No Pertanyaan Jawaban
Nama (Boleh tidak dijawab)
Jenis Kelamin 1. Laki-laki
2. Perempuan
Umur
Pendidikan terakhir
Status Pernikahan 1. Belum pernah menikah
2. Menikah
3. Cerai (janda/duda)
Pekerjaan
B. Ekonomi
No Pertanyaan Jawaban
1 Apa pekerjaan Anda
sebelum mengikuti
program RGI
2 Sudah berapa lama Anda
menekuni pekerjaan
tersebut
3 Berapa rata-rata
pendapatan perbulan Anda
dari pekerjaan tersebut
4 Berapa rata-rata
pendapatan perbulan Anda
setelah mengikuti program
94
RGI
5 Apakah pekerjaan Anda A. Ya
yang sekarang sesuai B. Tidak
dengan pelatihan
keterampilan yang anda
ambil di RGI (jika 1, lanjut
ke nomor 6.)
5a. Mengapa pekerjaan anda A. Jauh dari tempat tinggal
yang sekarang tidak sesuai B. Pendapatan yang lebih
dengan pelatihan tinggi
keterampilan yang anda C. Lainnya, …………..
ambil di RGI
6 Aset apa saja yang anda A. Handphone
miliki setelah mengikuti B. Kendaraan
program RGI C. Rumah
D. Lainnya, …………………..
7 Berapa rata-rata ZIS A. Rp 0 – 10.000
(Zakat, Infak, Sedekah) B. Rp 10.000 – 50.000
yang anda keluarkan C. Rp 50.000 – 100.000
perbulannya dari pekerjaan D. Rp ≥ 100.000
anda sebelum mengikuti
program RGI
8 Berapa rata-rata ZIS A. Rp 0 – 10.000
(Zakat, Infak, Sedekah) B. Rp 10.000 – 50.000
yang anda keluarkan C. Rp 50.000 – 100.000
perbulannya dari pekerjaan D. Rp ≥ 100.000
anda yang sekarang setelah
mengikuti program RGI
C. Sosial Keagamaan
No Pertanyaan Jawaban
Bagaimana kondisi ibadah A. Sangat Buruk
wajib Anda sebelum B. Buruk
mengikuti program RGI C. Biasa saja
D. Baik
E. Sangat baik
Bagaimana kondisi ibadah A. Sangat Buruk
wajib Anda setelah B. Buruk
mengikuti program RGI C. Biasa saja
D. Baik
E. Sangat baik
Bagaimana kondisi ibadah A. Sangat Buruk
sunnah Anda sebelum B. Buruk
mengikuti program RGI C. Biasa saja
D. Baik
95
E. Sangat baik
Bagaimana kondisi ibadah A. Sangat Buruk
sunnah Anda sebelum B. Buruk
mengikuti program RGI C. Biasa saja
D. Baik
E. Sangat baik
Anda merasa ada perubahan A. Sangat setuju
kearah yang lebih baik B. Setuju
setelah mengikuti program C. Ragu-ragu
RGI D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
Apakah Anda mengikuti
organisasi di dalam maupun
di luar lingkungan tempat
tinggal anda ? Kalau iya,
sebutkan organisasinya dan
jabatan anda di organisasi
tersebut
Bagaimana kondisi A. Sangat Buruk
hubungan social Anda di B. Buruk
organisasi tersebut sesudah C. Biasa saja
mengikuti program RGI D. Baik
E. Sangat baik
Bagaimana kondisi A. Sangat Buruk
hubungan social Anda di B. Buruk
lingkungan tempat tinggal C. Biasa saja
anda sesudah mengikuti D. Baik
program RGI E. Sangat baik
Bagaimana kondisi A. Sangat Buruk
hubungan social Anda di B. Buruk
lingkungan kerja sesudah C. Biasa saja
mengikuti program RGI D. Baik
E. Sangat baik
96
97
98
99