ANAK
ANAK
1. PENDAHULUAN
Pembangunan Kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun
manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya Kesehatan
Anak yang dilakukan sedini mungkin sejak anak masih di dalam kandungan.
Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6
tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal.setiap anak perlu
mendapat stimulasi secara rutin sedini mungkin dan terus menerus pada
setiap kesempatan.Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh ibu dan
ayah yang merupakan orang terdekat anak, pengasuh anak, anggota
keluarga lain dan kelompok masyarakat di lingkungan rumah tangga masing-
masing dan dalam kehidupan sehari – hari. Kurangnya stimulasi dapat
menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang
menetap.Kegiatan stimulasi deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh
kembang anak yang menyeluruh dan terkoordinasi diselenggarakan dalam
bentuk kemitraan antara keluarga, masyarakat, organisasi profesi, akan
meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak usia dini dan kesiapan
memasuki jenjang pendidikan formal.
2. LATAR BELAKANG
Angka Kematian Bayi ( AKB ) dan Anak Kematian Balita ( AKABA )
merupakan salah satu indikator status kesehatan masyarakat. Dewasa ini
AKB dan AKABA masih tinggi dibandingkan negara ASEAN lainnya. Menurut
SDKI 2007, AKB sebesar 34/1000KH dan AKABA sebesar 44/1000KH yang
berarti ada 17 bayi dan 22 balita meninggal setiap jam. Menurut RPJMN
tahun 2010 – 2014 diharapkan AKB menurun menjadi 24/1000KH sedangkan
MDGs 2015 diharapkan AKB menurun menjadi 23/1000KH dan AKABA
menjadi 32/1000KH. Data Riskesdas 2007 menyatakan bahwa 55,8% dari
kematian bayi terjadi pada periode neonatal, sekitar 78,5%-nya terjadi pada
umur 0-6 hari dengan penyebab kematian gangguan/kelainan pernafasan
35,9%, prematuritas 32,4%, sepsis 12%, Hipotermi 6,3%, kelainan
darah/ikterus 5,6%, post matur 2,8%, kelainan kongenital 1,4%. Sedangkan
untuk penyebab kematian anak balita berdasarkan SDKI 2007 diare 31,4%
dan pneumonia 23,8%.Pemerintah sejak tahun 1985 sudah merancang Child
Survival untuk penurunan AKB dan AKABA dan 3 pesan kunci yaitu :
1. Setiap bayi dan balita memperoleh pelayanan kesehatan dasar paripurna
2. Setiap bayi dan balita sakit ditangani secara adekuat
3. Setiap bayi dan balita tumbuh kembang secara optimal.
3. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
Meningkatkan derajat kesehatan bayi dan balita sehingga AKB dan
AKABA dapat diturunkan.
B. TUJUAN KHUSUS
a. Agar semua bayi dan balita memperoleh pelayanan kesehatan dasar
paripurna.
b. Agar semua bayi dan balita sakit ditangani secara adekuat.
c. Agar semua bayi dan balita tumbuh kembang secara optimal melalui
kegiatan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang.
d. Agar dapat ditemukan dan terpantaunya secara dini adanya masalah
tumbuh kembang pada balita dan Anak Prasekolah
3. TUJUAN
B. TUJUAN UMUM
Meningkatkan derajat kesehatan bayi dan balita sehingga AKB
dan AKABA dapat diturunkan.
B. TUJUAN KHUSUS
a. Agar semua bayi dan balita memperoleh pelayanan
kesehatan dasar paripurna.
b. Agar semua bayi dan balita sakit ditangani secara
adekuat.
c. Agar semua bayi dan balita tumbuh kembang secara
optimal melalui kegiatan Stimulasi Deteksi dan Intervensi
Dini Tumbuh Kembang.
d. Agar dapat ditemukan dan terpantaunya secara dini
adanya masalah tumbuh kembang pada balita dan Anak
Prasekolah
VI. SASARAN
1. Bayi umur 0-11 bulan
2.Anak balita umur 12-59 bulan
3.Anak Prasekolah
4.Ibu Balita
3. TUJUAN
C. TUJUAN UMUM
Meningkatkan derajat kesehatan bayi dan balita sehingga AKB
dan AKABA dapat diturunkan.
B. TUJUAN KHUSUS
a. Agar semua bayi dan balita memperoleh pelayanan
kesehatan dasar paripurna.
b. Agar semua bayi dan balita sakit ditangani secara
adekuat.
c. Agar semua bayi dan balita tumbuh kembang secara
optimal melalui kegiatan Stimulasi Deteksi dan Intervensi
Dini Tumbuh Kembang.
d. Agar dapat ditemukan dan terpantaunya secara dini
adanya masalah tumbuh kembang pada balita dan Anak
Prasekolah
VI. SASARAN
1. Bayi umur 0-11 bulan
2.Anak balita umur 12-59 bulan
3.Anak Prasekolah
4.Ibu Balita