Anda di halaman 1dari 19

KERANGKA ACUAN KERJA

PROGRAM KESEHATAN ANAK


TAHUN 2018

1. PENDAHULUAN
Pembangunan Kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun
manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya Kesehatan
Anak yang dilakukan sedini mungkin sejak anak masih di dalam kandungan.
Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6
tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal.setiap anak perlu
mendapat stimulasi secara rutin sedini mungkin dan terus menerus pada
setiap kesempatan.Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh ibu dan
ayah yang merupakan orang terdekat anak, pengasuh anak, anggota
keluarga lain dan kelompok masyarakat di lingkungan rumah tangga masing-
masing dan dalam kehidupan sehari – hari. Kurangnya stimulasi dapat
menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang
menetap.Kegiatan stimulasi deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh
kembang anak yang menyeluruh dan terkoordinasi diselenggarakan dalam
bentuk kemitraan antara keluarga, masyarakat, organisasi profesi, akan
meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak usia dini dan kesiapan
memasuki jenjang pendidikan formal.
2. LATAR BELAKANG
Angka Kematian Bayi ( AKB ) dan Anak Kematian Balita ( AKABA )
merupakan salah satu indikator status kesehatan masyarakat. Dewasa ini
AKB dan AKABA masih tinggi dibandingkan negara ASEAN lainnya. Menurut
SDKI 2007, AKB sebesar 34/1000KH dan AKABA sebesar 44/1000KH yang
berarti ada 17 bayi dan 22 balita meninggal setiap jam. Menurut RPJMN
tahun 2010 – 2014 diharapkan AKB menurun menjadi 24/1000KH sedangkan
MDGs 2015 diharapkan AKB menurun menjadi 23/1000KH dan AKABA
menjadi 32/1000KH. Data Riskesdas 2007 menyatakan bahwa 55,8% dari
kematian bayi terjadi pada periode neonatal, sekitar 78,5%-nya terjadi pada
umur 0-6 hari dengan penyebab kematian gangguan/kelainan pernafasan
35,9%, prematuritas 32,4%, sepsis 12%, Hipotermi 6,3%, kelainan
darah/ikterus 5,6%, post matur 2,8%, kelainan kongenital 1,4%. Sedangkan
untuk penyebab kematian anak balita berdasarkan SDKI 2007 diare 31,4%
dan pneumonia 23,8%.Pemerintah sejak tahun 1985 sudah merancang Child
Survival untuk penurunan AKB dan AKABA dan 3 pesan kunci yaitu :
1. Setiap bayi dan balita memperoleh pelayanan kesehatan dasar paripurna
2. Setiap bayi dan balita sakit ditangani secara adekuat
3. Setiap bayi dan balita tumbuh kembang secara optimal.

3. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
Meningkatkan derajat kesehatan bayi dan balita sehingga AKB dan
AKABA dapat diturunkan.
B. TUJUAN KHUSUS
a. Agar semua bayi dan balita memperoleh pelayanan kesehatan dasar
paripurna.
b. Agar semua bayi dan balita sakit ditangani secara adekuat.
c. Agar semua bayi dan balita tumbuh kembang secara optimal melalui
kegiatan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang.
d. Agar dapat ditemukan dan terpantaunya secara dini adanya masalah
tumbuh kembang pada balita dan Anak Prasekolah

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Sosialisasi program Mensosialisasikan
program kepada seluruh
staff puskesmas
2 Pendataan sasaran Mendata jumlah sasaran
program Kesehatan anak
yang ada di wilayah kerja
3 Pelayanan SDIDTK pada balita Melaksanakan kegiatan
SDIDTK pada balita baik
di dalam gedung maupun
luar gedung
4 Pelayanan SDIDTK APRAS Melaksanakan kegiatan
SDIDTK Apras di
TK/PAUD
5 Pelayanan stimulasi intelegensia dan kognitif anak Melaksanakan kegiatan
stimulasi intelegensia dan
kognitif pada anak
6 Rujukan kasus penyimpangan tumbuh kembang Merujuk kasus
penyimpangan tumbuh
kembang ke fasilitas
kesehatan yang lebih
lengkap untuk mendapat
penanganan lebih lanjut
7 Pelayanan MTBM Memberikan pelayanan
MTBM bagi bayi muda
yang berumur 0 sampai
denga 2 bulan kurang 1
hari
8 Pelayanan MTBS Memberikan pelayanan
MTBS bagi balita sakit
yang datang berkunjung
ke puskesmas
9 Pemantauan bayi resiko tinggi Memantau kondisi
kesehatan bayi resiko
tinggi yang ada di wilayah
kerja
10 Pemantauan anak balita resiko tinggi Memantau kondisi
kesehatan bayi resiko
tinggi yang ada di wilayah
kerja
11 Pelacakan kematian bayi dan anak balita Melakukan pelacakan
kematian pada bayi dan
anak balita sesuai dengan
form pelacakan kematain
untuk mendapatkan data
kronologis dan penyebab
kematian .
12 Pertemuan lintas program dan lintas sektor Melaksanakan pertemuan
lintas program maupun
lintas sektor
13 Pencatatan dan pelaporan Mencatat dan melaporkan
hasil kegiatan program
14 Pembinaan dan supervise Melaksanakan pembinaan
dan supervisi program ke
pelaksana program/bides
15 Monitoring dan Evaluasi Melaksanakan monitoring
dan evaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatan dan
hasilnya.

.V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Koordinator melaksanakan sosialisasi kepada pemegang program dan
pemegang daerah binaan tentang rencana pelaksanaan kegiatan program
2. Koordinator program menyusun jadwal kegiatan
3. Bides dan pemegang daerah binaan melaksanakan kegiatan
4. Melaporkan hasil kegiatan dan melkaukan analisa capaian program
5. Melaksanakan evaluasi dan monitoring terhadap hasil kegiatan.
VI. SASARAN
1. Bayi umur 0-11 bulan
2. Anak balita umur 12-59 bulan
3. Anak Prasekolah
4. Ibu Balita

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


2018
No Kegiatan Ja Pe M Ap M Ju Ju Ag S O No De
n b ar r ei n l s ep kt v s
1 Sosialisasi x
2 Pendataan sasaran x
3 Pelayanan SDIDTK pada x X x x x x x x x x x x
balita
4 Pelayanan SDIDTK pada X x x x x
APRAS
5 Pelayanan stimulasi x X x x x x x x x x x x
intelegensia dan kognitif
anak
6 Rujukan kasus x X x x x x x x x x x x
penyimpangan tumbuh
kembang
7 Pelayanan MTBM x X x x x x x x x x x x
8 Pelayanan MTBS x X x x x x x x x x x x
9 Pemantauan bayi resiko x X x x x x x x x x x x
tinggi
10 Pemantauan anak balita x X x x x x x x x x x x
resiko tinggi
11 Pelacakan kematian bayi
dan anak balita
12 Pertemuan lintas program x x x x
dan lintas sektor
13 Pencatatan dan pelaporan x X x x x x x x x x x x
14 Pembinaan dan supervisi x x x x
15 Monitoring dan Evaluasi x x x

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap bulan sesuai dengan
jadwal kegiatan dengan pelaporan hasil – hasil yang dicapai pada bulan tersebut.

IX. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan terhadap hasil kegiatan dilakukan setiap bulan
oleh penanggungjawab program yang selanjutnya dilaporkan kepada kepala UPT
Kesmas.
Hasil laporan capaian program dianalisa setiap tiga bulan, dilaporkan kepada
kepala UPT Kesmas dan didistribusikan kepada pihak terkait untuk ditindaklanjuti.
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE (TOR)
PROGRAM KESEHATAN ANAK
TAHUN 2016
3. PENDAHULUAN
Pembangunan Kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun
manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya Kesehatan
Anak yang dilakukan sedini mungkin sejak anak masih di dalam kandungan.
Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6
tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal.setiap anak perlu
mendapat stimulasi secara rutin sedini mungkin dan terus menerus pada
setiap kesempatan.Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh ibu dan
ayah yang merupakan orang terdekat anak, pengasuh anak, anggota
keluarga lain dan kelompok masyarakat di lingkungan rumah tangga masing-
masing dan dalam kehidupan sehari – hari. Kurangnya stimulasi dapat
menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang
menetap.Kegiatan stimulasi deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh
kembang anak yang menyeluruh dan terkoordinasi diselenggarakan dalam
bentuk kemitraan antara keluarga, masyarakat, organisasi profesi, akan
meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak usia dini dan kesiapan
memasuki jenjang pendidikan formal.
4. LATAR BELAKANG
Angka Kematian Bayi ( AKB ) dan Anak Kematian Balita ( AKABA )
merupakan salah satu indikator status kesehatan masyarakat. Dewasa ini
AKB dan AKABA masih tinggi dibandingkan negara ASEAN lainnya. Menurut
SDKI 2007, AKB sebesar 34/1000KH dan AKABA sebesar 44/1000KH yang
berarti ada 17 bayi dan 22 balita meninggal setiap jam. Menurut RPJMN
tahun 2010 – 2014 diharapkan AKB menurun menjadi 24/1000KH sedangkan
MDGs 2015 diharapkan AKB menurun menjadi 23/1000KH dan AKABA
menjadi 32/1000KH. Data Riskesdas 2007 menyatakan bahwa 55,8% dari
kematian bayi terjadi pada periode neonatal, sekitar 78,5%-nya terjadi pada
umur 0-6 hari dengan penyebab kematian gangguan/kelainan pernafasan
35,9%, prematuritas 32,4%, sepsis 12%, Hipotermi 6,3%, kelainan
darah/ikterus 5,6%, post matur 2,8%, kelainan kongenital 1,4%. Sedangkan
untuk penyebab kematian anak balita berdasarkan SDKI 2007 diare 31,4%
dan pneumonia 23,8%.Pemerintah sejak tahun 1985 sudah merancang Child
Survival untuk penurunan AKB dan AKABA dan 3 pesan kunci yaitu :
4. Setiap bayi dan balita memperoleh pelayanan kesehatan dasar paripurna
5. Setiap bayi dan balita sakit ditangani secara adekuat
6. Setiap bayi dan balita tumbuh kembang secara optimal.

3. TUJUAN

B. TUJUAN UMUM
Meningkatkan derajat kesehatan bayi dan balita sehingga AKB
dan AKABA dapat diturunkan.
B. TUJUAN KHUSUS
a. Agar semua bayi dan balita memperoleh pelayanan
kesehatan dasar paripurna.
b. Agar semua bayi dan balita sakit ditangani secara
adekuat.
c. Agar semua bayi dan balita tumbuh kembang secara
optimal melalui kegiatan Stimulasi Deteksi dan Intervensi
Dini Tumbuh Kembang.
d. Agar dapat ditemukan dan terpantaunya secara dini
adanya masalah tumbuh kembang pada balita dan Anak
Prasekolah

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Sosialisasi program Mensosialisasikan
program kepada seluruh
staff puskesmas
2 Pendataan sasaran Mendata jumlah sasaran
program Kesehatan anak
yang ada di wilayah kerja
3 Pelayanan SDIDTK pada balita Melaksanakan kegiatan
SDIDTK pada balita baik
di dalam gedung maupun
luar gedung
4 Pelayanan SDIDTK APRAS Melaksanakan kegiatan
SDIDTK Apras di
TK/PAUD
5 Pelayanan stimulasi intelegensia dan kognitif anak Melaksanakan kegiatan
stimulasi intelegensia dan
kognitif pada anak
6 Rujukan kasus penyimpangan tumbuh kembang Merujuk kasus
penyimpangan tumbuh
kembang ke fasilitas
kesehatan yang lebih
lengkap untuk mendapat
penanganan lebih lanjut
7 Pelayanan MTBM Memberikan pelayanan
MTBM bagi bayi muda
yang berumur 0 sampai
denga 2 bulan kurang 1
hari
8 Pelayanan MTBS Memberikan pelayanan
MTBS bagi balita sakit
yang datang berkunjung
ke puskesmas
9 Pemantauan bayi resiko tinggi Memantau kondisi
kesehatan bayi resiko
tinggi yang ada di wilayah
kerja
10 Pemantauan anak balita resiko tinggi Memantau kondisi
kesehatan bayi resiko
tinggi yang ada di wilayah
kerja
11 Pelaksanaan kelas Ibu Bakita Melaksanakan kelas ibu
balita yang dibagi menjadi
3 kelompok umur balita
yaitu kelompok 0-1th, 1-
2th, 2-5th
12 Pelacakan kematian bayi dan anak balita Melakukan pelacakan
kematian pada bayi dan
anak balita sesuai dengan
form pelacakan kematain
untuk mendapatkan data
kronologis dan penyebab
kematian .
13 Pertemuan lintas program dan lintas sektor Melaksanakan pertemuan
lintas program maupun
lintas sektor
14 Promosi dan Sosialisasi Hak Anak Mempromosikan dan
mensosialisasikan Hak
Anak dalam rangka
mendukung KLA
15 Pencatatan dan pelaporan Mencatat dan melaporkan
hasil kegiatan program
16 Pembinaan dan supervise Melaksanakan pembinaan
dan supervisi program ke
pelaksana program/bides
17 Monitoring dan Evaluasi Melaksanakan monitoring
dan evaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatan dan
hasilnya.
.V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
6. Koordinator melaksanakan sosialisasi kepada pemegang program dan
pemegang daerah binaan tentang rencana pelaksanaan kegiatan program
7. Koordinator program menyusun jadwal kegiatan
8. Bides dan pemegang daerah binaan melaksanakan kegiatan
9. Melaporkan hasil kegiatan dan melkaukan analisa capaian program
10. Melaksanakan evaluasi dan monitoring terhadap hasil kegiatan.

VI. SASARAN
1. Bayi umur 0-11 bulan
2.Anak balita umur 12-59 bulan
3.Anak Prasekolah
4.Ibu Balita

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


2016
No Kegiatan Ja Pe M Ap M Ju Ju Ag S O No De
n b ar r ei n l s ep kt v s
1 Sosialisasi x
2 Pendataan sasaran x
3 Pelayanan SDIDTK pada x x x x x X x x x x x x
balita
4 Pelayanan SDIDTK pada x x x x x
APRAS
5 Pelayanan stimulasi x x x x x X x x x x x x
intelegensia dan kognitif
anak
6 Rujukan kasus x x x x x X x x x x x x
penyimpangan tumbuh
kembang
7 Pelayanan MTBM x x x x x X x x x x x x
8 Pelayanan MTBS x x x x x X x x x x x x
9 Pemantauan bayi resiko x x x x x X x x x x x x
tinggi
10 Pemantauan anak balita x x x x x X x x x x x x
resiko tinggi
11 Pelaksanaan kelas Ibu x x x x x X x x x x x x
balita
12 Pelacakan kematian bayi
dan anak balita
13 Pertemuan lintas program x X x x
dan lintas sektor
14 Promosi dan Sosialisasi x x x
Hak Anak
15 Pencatatan dan pelaporan x x x x x X x x x x x x
16 Pembinaan dan supervisi x X x x
17 Monitoring dan Evaluasi x x x

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap bulan sesuai dengan
jadwal kegiatan dengan pelaporan hasil – hasil yang dicapai pada bulan tersebut.

IX. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan terhadap hasil kegiatan dilakukan setiap bulan
oleh penanggungjawab program yang selanjutnya dilaporkan kepada kepala UPT
Kesmas.
Hasil laporan capaian program dianalisa setiap tiga bulan, dilaporkan kepada
kepala UPT Kesmas dan didistribusikan kepada pihak terkait untuk ditindaklanjuti.

KEPALA PUSKESMAS SENAYANG

LENNY HARDIANTY, AMK


Penata
NIP. 19820814 200502 2 012
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE (TOR)
PROGRAM KESEHATAN ANAK
TAHUN 2017
5. PENDAHULUAN
Pembangunan Kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun
manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya Kesehatan
Anak yang dilakukan sedini mungkin sejak anak masih di dalam kandungan.
Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6
tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal.setiap anak perlu
mendapat stimulasi secara rutin sedini mungkin dan terus menerus pada
setiap kesempatan.Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh ibu dan
ayah yang merupakan orang terdekat anak, pengasuh anak, anggota
keluarga lain dan kelompok masyarakat di lingkungan rumah tangga masing-
masing dan dalam kehidupan sehari – hari. Kurangnya stimulasi dapat
menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang
menetap.Kegiatan stimulasi deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh
kembang anak yang menyeluruh dan terkoordinasi diselenggarakan dalam
bentuk kemitraan antara keluarga, masyarakat, organisasi profesi, akan
meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak usia dini dan kesiapan
memasuki jenjang pendidikan formal.
6. LATAR BELAKANG
Angka Kematian Bayi ( AKB ) dan Anak Kematian Balita ( AKABA )
merupakan salah satu indikator status kesehatan masyarakat. Dewasa ini
AKB dan AKABA masih tinggi dibandingkan negara ASEAN lainnya. Menurut
SDKI 2007, AKB sebesar 34/1000KH dan AKABA sebesar 44/1000KH yang
berarti ada 17 bayi dan 22 balita meninggal setiap jam. Menurut RPJMN
tahun 2010 – 2014 diharapkan AKB menurun menjadi 24/1000KH sedangkan
MDGs 2015 diharapkan AKB menurun menjadi 23/1000KH dan AKABA
menjadi 32/1000KH. Data Riskesdas 2007 menyatakan bahwa 55,8% dari
kematian bayi terjadi pada periode neonatal, sekitar 78,5%-nya terjadi pada
umur 0-6 hari dengan penyebab kematian gangguan/kelainan pernafasan
35,9%, prematuritas 32,4%, sepsis 12%, Hipotermi 6,3%, kelainan
darah/ikterus 5,6%, post matur 2,8%, kelainan kongenital 1,4%. Sedangkan
untuk penyebab kematian anak balita berdasarkan SDKI 2007 diare 31,4%
dan pneumonia 23,8%.Pemerintah sejak tahun 1985 sudah merancang Child
Survival untuk penurunan AKB dan AKABA dan 3 pesan kunci yaitu :
7. Setiap bayi dan balita memperoleh pelayanan kesehatan dasar paripurna
8. Setiap bayi dan balita sakit ditangani secara adekuat
9. Setiap bayi dan balita tumbuh kembang secara optimal.

3. TUJUAN

C. TUJUAN UMUM
Meningkatkan derajat kesehatan bayi dan balita sehingga AKB
dan AKABA dapat diturunkan.
B. TUJUAN KHUSUS
a. Agar semua bayi dan balita memperoleh pelayanan
kesehatan dasar paripurna.
b. Agar semua bayi dan balita sakit ditangani secara
adekuat.
c. Agar semua bayi dan balita tumbuh kembang secara
optimal melalui kegiatan Stimulasi Deteksi dan Intervensi
Dini Tumbuh Kembang.
d. Agar dapat ditemukan dan terpantaunya secara dini
adanya masalah tumbuh kembang pada balita dan Anak
Prasekolah

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Sosialisasi program Mensosialisasikan
program kepada seluruh
staff puskesmas
2 Pendataan sasaran Mendata jumlah sasaran
program Kesehatan anak
yang ada di wilayah kerja
3 Pelayanan SDIDTK pada balita Melaksanakan kegiatan
SDIDTK pada balita baik
di dalam gedung maupun
luar gedung
4 Pelayanan SDIDTK APRAS Melaksanakan kegiatan
SDIDTK Apras di
TK/PAUD
5 Pelayanan stimulasi intelegensia dan kognitif anak Melaksanakan kegiatan
stimulasi intelegensia dan
kognitif pada anak
6 Rujukan kasus penyimpangan tumbuh kembang Merujuk kasus
penyimpangan tumbuh
kembang ke fasilitas
kesehatan yang lebih
lengkap untuk mendapat
penanganan lebih lanjut
7 Pelayanan MTBM Memberikan pelayanan
MTBM bagi bayi muda
yang berumur 0 sampai
denga 2 bulan kurang 1
hari
8 Pelayanan MTBS Memberikan pelayanan
MTBS bagi balita sakit
yang datang berkunjung
ke puskesmas
9 Pemantauan bayi resiko tinggi Memantau kondisi
kesehatan bayi resiko
tinggi yang ada di wilayah
kerja
10 Pemantauan anak balita resiko tinggi Memantau kondisi
kesehatan bayi resiko
tinggi yang ada di wilayah
kerja
11 Pelaksanaan kelas Ibu Bakita Melaksanakan kelas ibu
balita yang dibagi menjadi
3 kelompok umur balita
yaitu kelompok 0-1th, 1-
2th, 2-5th
12 Pelacakan kematian bayi dan anak balita Melakukan pelacakan
kematian pada bayi dan
anak balita sesuai dengan
form pelacakan kematain
untuk mendapatkan data
kronologis dan penyebab
kematian .
13 Pertemuan lintas program dan lintas sektor Melaksanakan pertemuan
lintas program maupun
lintas sektor
14 Promosi dan Sosialisasi Hak Anak Mempromosikan dan
mensosialisasikan Hak
Anak dalam rangka
mendukung KLA
15 Pencatatan dan pelaporan Mencatat dan melaporkan
hasil kegiatan program
16 Pembinaan dan supervise Melaksanakan pembinaan
dan supervisi program ke
pelaksana program/bides
17 Monitoring dan Evaluasi Melaksanakan monitoring
dan evaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatan dan
hasilnya.
.V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
11. Koordinator melaksanakan sosialisasi kepada pemegang program dan
pemegang daerah binaan tentang rencana pelaksanaan kegiatan program
12. Koordinator program menyusun jadwal kegiatan
13. Bides dan pemegang daerah binaan melaksanakan kegiatan
14. Melaporkan hasil kegiatan dan melkaukan analisa capaian program
15. Melaksanakan evaluasi dan monitoring terhadap hasil kegiatan.

VI. SASARAN
1. Bayi umur 0-11 bulan
2.Anak balita umur 12-59 bulan
3.Anak Prasekolah
4.Ibu Balita

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


2016
No Kegiatan Ja Pe M Ap M Ju Ju Ag S O No De
n b ar r ei n l s ep kt v s
1 Sosialisasi x
2 Pendataan sasaran x
3 Pelayanan SDIDTK pada x x x x x X x x x x x x
balita
4 Pelayanan SDIDTK pada x x x x x
APRAS
5 Pelayanan stimulasi x x x x x X x x x x x x
intelegensia dan kognitif
anak
6 Rujukan kasus x x x x x X x x x x x x
penyimpangan tumbuh
kembang
7 Pelayanan MTBM x x x x x X x x x x x x
8 Pelayanan MTBS x x x x x X x x x x x x
9 Pemantauan bayi resiko x x x x x X x x x x x x
tinggi
10 Pemantauan anak balita x x x x x X x x x x x x
resiko tinggi
11 Pelaksanaan kelas Ibu x x x x x X x x x x x x
balita
12 Pelacakan kematian bayi
dan anak balita
13 Pertemuan lintas program x X x x
dan lintas sektor
14 Promosi dan Sosialisasi x x x
Hak Anak
15 Pencatatan dan pelaporan x x x x x X x x x x x x
16 Pembinaan dan supervisi x X x x
17 Monitoring dan Evaluasi x x x

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap bulan sesuai dengan
jadwal kegiatan dengan pelaporan hasil – hasil yang dicapai pada bulan tersebut.

IX. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan terhadap hasil kegiatan dilakukan setiap bulan
oleh penanggungjawab program yang selanjutnya dilaporkan kepada kepala UPT
Kesmas.
Hasil laporan capaian program dianalisa setiap tiga bulan, dilaporkan kepada
kepala UPT Kesmas dan didistribusikan kepada pihak terkait untuk ditindaklanjuti.

Anda mungkin juga menyukai