Matematika I
Bab 3 – 4
BAB 3 FUNGSI
3.1 Pendahuluan Fungsi.............................................................. 2
3.2 Pengoperasian pada Suatu Fungsi......................................... 5
3.3 Fungsi Komposisi/Fungsi Tersusun...................................... 6
3.4 Fungsi Invers/Balikan........................................................... 6
Sebuah fungsi adalah aturan suatu padanan/kaitan antara dua himpunan tidak
kosong dinamakan Daerah Asal (Domain/Daerah Definisi) dan Daerah Hasil
(Range/Nilai Fungsi/Tujuan).
Hubungan tersebut memadankan tiap elemen Daerah Asal dengan satu dan tidak
lebih dari satu elemen Daerah Hasil. Sedangkan tiap elemen Daerah Hasil berkaitan
dengan paling sedikit satu elemen Daerah Asal.
A B A B
Gambar 3. 1 Fungsi Gambar 3. 2 Bukan Fungsi
Tabel Nilai
Fungsi Bukan Fungsi
2022 Matematika I Tugas Besar 1
2 Muhammad Arditya Meringkas Buku Matematika Teknik
41122110025
Ciri – ciri fungsi dari sebuah tabel nilai adalah :
Grafik
Fungsi Bukan
Fungsi
Fungsi
Fungsi s
Bila ditarik sebuah garis sejajar sumbu y, maka garis tersebut akan
memotong grafik satu kali saja
Df = Proyeksi kurva pada sumbu x (Daerah Asal)
Rf = Proyeksi kurva pada sumbu y (Daerah Hasil)
Persamaan Analitik
Contoh :
y = x2 – 4
Untuk setiap nilai x yang riil dalam Daerah Asal, hanya memiliki satu nilai riil di
Daerah Hasil.
Keterangan :
Fungsi Aljabar adalah fungsi yang dapat dibangun dari Fungsi Identitas dan Fungsi
x2 + x +c
Konstanta dengan pengerjaan aljabar. f(x) =
ax +b
Fungsi Transeden
Misal :
Fungsi Tangga : f(x) = [x] adalah fungsi bilangan bulat terbesar yang lebih kecil atau
sama dengan x
Fungsi Ganjil : fungsi yang simetri terhadap titik asal (0, 0) f(-x) = -f(x)
Fungsi bukanlah bilangan, jadi pengoperasian pada suatu fungsi sedikit berbeda
dengan pengoperasian suatu bilangan.
Jika f dan g adalah fungsi dengan daerah asal Df dan Dg maka :
(f + g)(x) = f(x) + g(x)
(f - g)(x) = f(x) - g(x)
(f . g)(x) = f(x) . g(x)
f (x)
¿)(x) = , g(x) ≠ 0
g (x)
Daerah Asalnya terdiri atas semua x Df Dg ≠ 0
gf
A B C
f g
x f(x) g(f(x))
Ciri – ciri fungsi satu – satu adalah bila dilihat dari grafiknya yaitu bila ditarik garis
sejajar sumbu x atau garis sejajar sumbu y, garis – garis tersebut akan memotong
kurva hanya pada satu titik, sehingga pada fungsi satu – satu dapat membentuk
fungsi lain dimana x = f-1 (x) dengan syarat :
Definisi 1 :
f adalah fungsi satu - satu jika dan hanya jika x1 ≠ x2 dan f(x1) ≠ f(x2)
Definisi 2 :
Jika f fungsi satu – satu maka fungsi f-1(x) adalah x = f-1(y), jika dan hanya jika y =
f(x)
f-1 disebut balikan f atau invers f
BAB 4
LIMIT DAN FUNGSI KONTINU
Perhatikan pada fungsi f(x) berikut ini, dari kurva f(x) terlihat bahwa : pada saat x
mendekati a dari arah kiri maupun kanan (limit dua arah), maka fungsi f(x)
mendekati nilai f(a).
Maka fungsi f(x) dikatakan memiliki limit sama dengan f(a) ketika x mendekati a,
yang dapat dituliskan sebagai berikut :
lim f(x) = lim ¿ ¿ = ¿ = L
x→ a
Jika untuk setiap x yang cukup dekat dengan a, tetapi x ≠ a, maka f(x) mendekati L
Untuk setiap ε > 0 dan ꝺ > 0, sehingga 0 < |x – a| < ꝺ maka [f(x) – L] < ε
Sifat – sifat dasar limit yang dinyatakan dalam beberapa teorema berikut, yang
digunakan dalam perhitungan limit
Jika lim ¿f(x) = P dan lim ¿g(x) = Q, k ε R dan n bilangan (4-3) bulat positif, maka
x→ a x→ a
1 lim ¿r → 0 k=k ¿
2 lim ¿x → π x=a¿
7 limim x →0 ¿
3 limtanx → a x=tan a
5 limsec x →a =3 eca
sin x x
7 lim ¿x → 0 = =1 ¿
x sin x
tan x x
8 lim ¿x → 0 = =1 ¿
x tan x
Limit Kanan :
lim ¿ f(x) = lim ¿ √x = 0
+¿ +¿
x→ 0 ¿ x→ 0 ¿
Limit Kiri :
lim ¿ f(x) = lim ¿ √x = tidak ada
−¿ −¿
x→ 0 ¿ x→ 0 ¿
Dalil :
lim ¿ sin x = sin a ada dan akan sama dengan L, jika dan hanya jika :
x→ a
Dalam hal ini, dikatakan bahwa limit f(x), x menuju nol sama dengan tak hingga, ditulis :
lim ¿ f(x) =
x →0
lim ¿ sin x = , jika untuk setiap x cukup dengan a, tetapi x ≠ a, maka f(x) menjadi
x→ a
lim ¿ sin x = , jika untuk setiap x cukup dengan a, tetapi x ≠ a, maka f(x) menjadi
x→ a
Apabila lim
x→ a
¿ f(x) = f(a) maka dikatakan fungsi f kontinu di a.
f(x) disebut kontinu di x = a, jika dan hanya jika 3 kondisi berikut berlaku :
Jika salah satu kondisi diatas tidak terpenuhi, maka fungsi tersebut tidak kontinu di
titik x = a (diskontinu)
Fungsi diskontinu yang tidak bisa dihapus umumnya tidak mempunyai limit atau
limitnya tidak terdefinisi, diskontinu ini disebut “Diskontinu essensial/pasti”.
Seperti halnya pada hitung limit, dalam kekontinuan juga dikenal istilah kontinu satu
sisi. Hal itu diberikan pada definisi berikut ini :
Fungsi f(x) disebut kontinu kiri di x = a, jika dan hanya jika tiga kondisi berikut
terpenuhi:
f(x) disebut kontinu pada [c, d], jika dan hanya jika :
f(x) disebut kontinu pada [c, d], jika dan hanya jika :
f(x) disebut kontinu pada [c, d], jika dan hanya jika :