EKONOMETRIKA
Oleh:
Wiwi Haryati
NIM. A1A016007
Keterangan
Y = Produksi padi
X1 = Luas lahan
X2 = Tenaga kerja
X3 = Benih
X4 = Pestisida
X5 = Pupuk
2. Output Regresi
Berdasarkan Uji Regresi pada aplikasi E-Views didapatkan output sebagai
berikut:
Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Date: 01/07/19 Time: 14:14
Sample: 1 30
Included observations: 30
Interpretasi:
1. Berdasarkan output di atas, didapat nilai C atau konstanta (a) sebesar -
1533,338, nilai b1 sebesar -772,1952, nilai b2 sebesar 2,038080, nilai b3
sebesar 9,515993. Nilai b4 sebesar 0,622744 dan nilai b5 sebesar 0,004685.
Sehingga didapatkan persamaan dari output eviews tersebut yaitu Y = -
1533,338 – 772,1952X1 + 2,038080X2 + 9,515993X3 + 0,622744X4 +
0,004685X5.
2. Nilai R2 sebesar 0,910408
R2 menjelaskan variasi variabel produksi padi sebesar 91,04%
dipengaruhi oleh variasi variabel luas lahan, tenaga kerja, benih, pestisida
dan pupuk. Sedangkan 8,96% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak dimasukkan kedalam model.
3. Nilai probabilitas F statistic sebesar 0,0000 < 0,01 maka dapat dikatakan
signifikan. Artinya secara bersama-sama variabel luas lahan, tenaga kerja,
benih, pestisida, dan pupuk berpengaruh secara nyata terhadap produksi
padi.
4. Konstanta regresi sebesar -1533,338
Setelah dilakukan uji t nilai probabilitasnya sebesar 0,000 < 0,025 yang
artinya signifikan. Maka jika nilai X1 (luas lahan) dan X2 (tenaga kerja),
X3 (benih), X4 (pestisida), X5 (pupuk) sebesar 0, nilai Y (produksi padi)
sebesar -1533.338.
5. Koefisien regresi luas lahan sebesar -772,1952.
Setelah dilakukan uji t nilai probabilitasnya sebesar 0,3749 > 0,025 yang
artinya tidak signifikan. Maka setiap penambahan atau pengurangan luas
lahan sebesar -772,1952 tidak akan meningkatkan atau mengurangi
produksi padi.
6. Koefisien regresi tenaga kerja sebesar 2,038080.
Setelah dilakukan uji t nilai probabilitasnya 0,0710 > 0,025 yang artinya
tidak signifikan. Maka setiap penambahan atau pengurangan tenaga kerja
tidak akan meningkatkan atau mengurangi produksi padi.
7. Koefisien regresi benih sebesar 9,515993.
Setelah dilakukan uji t nilai probabilitasnya 0,0000 < 0,025 yang artinya
signifikan. Maka setiap penambahan satu satuan benih sebesar 1% akan
menambah produksi padi sebesar 9,515.
8. Koefisien regresi pestisida sebesar 0,622744.
Setelah dilakukan uji t nilai probabilitasnya 0,5296 > 0,025 yang artinya
tidak signifikan. Maka setiap penambahan atau pengurangan pestisida
sebesar 0,5296 tidak akan meningkatkan atau mengurangi produksi padi.
9. Koefisien regresi pupuk sebesar 0,004685.
Setelah dilakukan uji t nilai probabilitasnya 0,9223 > 0,025 yang artinya
tidak signifikan. Maka setiap penambahan atau pengurangan pupuk tidak
0,9223 tidak akan meningkatkan atau mengurangi produksi padi.
3. Data produksi padi setelah ditambahkan variabel Dummy
No Y X1 X2 X3 X4 X5 Dummy
1 1000 0,2 300 241 115 1700 1
2 500 0,1 150 184 90 2080 1
3 1000 0,2 300 285 149 6720 1
4 400 0,08 120 201 90 2520 0
5 1200 0,2 300 235 122 4320 0
6 500 0,1 150 169 100 6630 1
7 550 0,1 100 163 45 1530 0
8 1200 0,2 300 267 175 2560 1
9 350 0,08 110 160 135 1800 1
10 1400 0,2 300 225 175 2500 1
11 2000 0,2 260 286 200 2600 0
12 3100 0,4 550 400 450 5250 0
13 4000 0,2 600 405 600 4165 0
14 1000 0,1 250 253 192 2880 1
15 600 0,15 150 165 90 1600 1
16 800 0,1 240 200 130 2040 0
17 500 0,1 150 168 90 1200 1
18 400 0,1 130 180 75 1200 1
19 500 0,1 150 185 85 1200 0
20 600 0.4 150 170 85 1200 1
21 4000 0,2 600 420 250 5760 0
22 1200 0,4 300 281 192 2880 0
23 4000 0,2 600 433 180 7200 1
24 1400 0,4 150 267 280 7742 1
25 4000 0,1 300 446 95 4040 0
26 450 0,2 155 162 200 867 0
27 1400 0,1 160 270 85 1800 1
28 500 0,1 80 168 100 1750 1
29 550 0.05 200 179 47 1750 1
30 350 0,1 150 281 85 1200 0
Keterangan:
0 = bibit unggul
1 = bibit tidak unggul
4. Output regresi setelah ditambah variabel Dummy
Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Date: 01/07/19 Time: 15:40
Sample: 1 30
Included observations: 30
Interpretasi:
Berdasarkan uji regresi dari data produksi padi setelah ditambahkan variabel
Dummy, yaitu bibit unggul dan bibit tidak unggul didapatkan nilai regresi
Dummy sebesar 20,104 dengan nilai probabilitasnya sebesar 0,907 artinya tidak
signifikan maka penggunaan bibit unggul maupun tidak unggul tidak berpengaruh
terhadap produksipadi.
5. Uji Normalitas
Nilai probabilitas adalah 0,034 < 0,05 dapat dikatakan model ini signifikan.
Nilai probabilitas Jargue Berra 6.716 > 0,05 maka model ini terdistribusi
normal.
6. Uji Multicolinearitas
X1 X2 X3 X4 X5
X1 1.000000 0.376662 0.323017 0.505033 0.384409
X2 0.376662 1.000000 0.855703 0.715891 0.565369
X3 0.323017 0.855703 1.000000 0.601553 0.601491
X4 0.505033 0.715891 0.601553 1.000000 0.441707
X5 0.384409 0.565369 0.601491 0.441707 1.000000
Interpretasi:
Berdasarkan uji multicolinearitas yang dilakukan terdapat 5 nilai korelasi
antar variabel independen di atas 1.0, maka dapat disimpulkan bahwa dalam
model tersebut terdapat gejala multicolinearitas.
7. Heteroskedastisitas
Interpretasi:
Hasil analisis output berdasarkan tabel di atas, tampak bahwa nilai Obs R
square 0.3949, probabilitas X2 > dari 0,05 maka dapat disimpulkan model
diatas tidak mengandung heteroskedastisitas.
8. Uji Autokorelasi
Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Date: 01/07/19 Time: 14:14
Sample: 1 30
Included observations: 30
Diketahui:
DW = 1.690
DU = 1.8326
DL = 1.0706
4-DU = 2.1674
(4-DW) = 2.31
Jika nilai (4-DW) > DU maka dinyatakan tidak ada masalah autokorelasi baik
autokorelasi positif maupun negatif.
Interpretasi:
Berdasarkan hasil output di atas, didapatkan nilai DW sebesar 1.690 dan DU
sebesar 1.8326, jadi nilai DW berada pada daerah Do Not Reject H0 or H0*
or both, maka model tersebut tidak mengandung autokorelasi.