DINAS KESEHATAN
Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telepon 024-3517459
Faksimile 024-7517463 Laman http://www.jatengprov.go.id
Surat Elektronik dinaskesehatan@jatengprov.go.id
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah akan menyelenggarakan Pertemuan Koordinasi Program
Rujukan TK Provinsi dalam rangka Penguatan Fasyankes Rujukan di Jawa Tengah sebagai
bentuk rangka upaya membangun jejaring pelayanan yang berfokus pada sembilan (9) layanan
prioritas. Kegiatan akan diselenggarakan pada:
84246881120
899055
Metode Virtual :
Meeting ID tanggal Tanggal 13 Desember 2022
86766051607
373329
Sehubungan dengan hal tesebut Kami mohon Saudara untuk menugaskan satu (1) orang menjadi
menjadi peserta aktif dan kami informasikan panitia hanya menanggung akomodasi untuk uang
harian dan transport ditanggung instansi pengirim.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi dr. Elhamangto Zuhdan, M.K.M Sub Koordinator
Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Hp. 0812-2909-646.
Dokumen ini ditandatangai secara elektronik dengan menggunakan Sertifikat Elektronik yang diterbitkan oleh
Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
Lampiran Surat :
Nomor : 005/10944
Tanggal : 6 Desember 2022
Hal : Undangan
b. Peserta Online
1. 35 Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
2. Direktur RS Umum Pusat Dr. Soeradji Tirtonegoro
3. Direktur RS Umum Pusat dr. Kariadi Semarang
4. DirekturRS Paru Dr. Ario Wirawan
5. Direktur RS Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang
6. Direktur RS Umum Pusat Surakarta
7. Direktur RSOP Surakarta
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PERTEMUAN KOORDINASI PROGRAM RUJUKAN TK PROVINSI
DALAM RANGKA PENGUATAN FASYANKES RUJUKAN DI JAWA TENGAH
TAHUN 2022
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara RI Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);
b. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4456);
c. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
d. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072);
e. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011, tentang Badan Pelaksana Jaminan Sosial;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4585);
g. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 512/Menkes/Per/IV/2007
tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran.
h. Peraturan Pemerintah nomor 47 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang
Perumahsakitan.
2. Gambaran Umum Singkat
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Menurut Undang - Undang RI Nomor 44 tahun
2009, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan dan gawat darurat. Tugas dan fungsi rumah sakit telah dijabarkan dalam
undang-undang tersebut, tugas rumah sakit yaitu memberikan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang meliputi preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Oleh
karena itu, rumah sakit diharapkan untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan
masyarakat.
1
Saat ini Pemerintah memprioritaskan penanggulangan penyakit dengan masalah
kesehatan terbesar di dunia, penyebab mortilitas, morbilitas yang tinggi dan beban
pembiayaan jaminan kesehatan nasional yang sangat besar, khususnya pada 9 (sembilan)
jenis layanan prioritas kesehatan antara lain jantung, kanker, stroke, kesehatan ibu dan
anak, diabetes mellitus, uronefrologi, gastrohepatologi, tuberkulosis, penyakit infeksi
emerging (PIE).
Kondisi saat ini menunjukkan bahwa masih banyak rumah sakit yang belum mampu
memberikan pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat secara optimal. Berbagai
permasalahan yang dihadapi saat ini salah satunya disebabkan karena belum meratanya
pelayanan kesehatan di Indonesia yang disebabkan adanya distribusi sumber daya
manusia yang tidak merata karena keterbatasan sumber daya manusia, sarana prasarana
dan peralatan kesehatan, yang mana seharusnya ini merupakan tiga hal penting dalam
membangun pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Untuk itu dalam mengatasi berbagai masalah yang timbul di rumah sakit rujukan
dibutuhkan kolaborasi antar rumah sakit untuk mempercepat pemenuhan terhadap standar.
Kolaborasi antar rumah sakit untuk mempercepat pemenuhan standar salah satunya
melalui program pengampuan. Pengampuan rumah sakit dilakukan untuk meningkatkan
efektifitas pelayanan Faskes (cost effectiveness), meningkatkan kualitas pelayanan Faskes
(quality assurance), dan mengurangi kesenjangan akses pelayanan faskes (service
accessability) melalui 2 (dua) strategi utama yaitu meningkatakan kompetensi klinis staf RS
Diampu dalam program prioritas pelayanan kesehatan dan meningkatkan kompetensi
manajerial dan kepemimpinan para manajer RS Diampu.
Kementerian Kesehatan telah menetapkan pusat layanan kekhususan nasional,
antara lain :
a. RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta sebagai Pusat Jantung Nasional
b. RS Kanker Dharmais sebagai Pusat Kanker Nasional
c. RSAB Harapan Kita sebagai Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional
d. RSUP Persahabatan Pusat Respirasi Nasional untuk pelayanan Tuberkulosis
e. RS PON Prof DR. dr. Mahar Mardjono Jakarta Pusat Rujukan Nasional Penyakit Otak
dan Sistem Persarafan
f. RS Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta center of excellence penyakit infeksi
untuk pelayanan Penyakit Infeksi Emerging
g. RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo sebagai Pusat DM, Gastrohepatologi, Uronefrologi
Nasional
Berdasarkan hal tersebut, tentunya 7 (tujuh) Rumah Sakit di atas ditugaskan
sebagai pengampu utama dalam hal pengembangan jenis layanan sesuai dengan
kompetensi demi menjamin pelayanan yang berkualitas.
2
Selain itu, Kementerian Kesehatan telah menyusun dan menetapkan stratifikasi dan
rumah sakit rujukan jejaring pengampuan pada 9 (sembilan) jenis layanan prioritas
kesehatan dalam rangka optimalisasi peningkatan akses dan mutu pelayanan yang
berkualitas.
3. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Melakukan sosialisasi, sinkronisasi dan koordinasi program pengampuan pelayanan
prioritas .
2. Tujuan Khusus :
a. Mendapatkan informasi terkait layanan unggulan, prioritas dan jejaring pelayanan
prioritas di Jawa Tengah
b. RS mampu mengembangkan layanan unggulan dan jejaring pelayanan prioritas di
Jawa Tengah
4. PENERIMA MANFAAT
a. Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota
b. Rumah Sakit Jejaring Pengampuan 9 (sembilan) pelayanan prioritas
2. Metode Pelaksanaan
Tahapan dan Waktu Pelaksanaan :
a) Sasaran Sosialisasi adalah Dinas Kesehatan Provinsi, Rumah Sakit Jejaring
Pengampuan 9 (sembilan) Pelayanan Prioritas beserta Dinas Kesehatan Kab/Kota
setempat.
b) Metode pelaksanaan dilakukan secara hybrid (luring dan daring)
Luring dilaksanakan di hotel dalam kota selama 2 hari secara daring dan luring
3
c) Peserta :
1) Peserta :
- Dinas Kesehatan Provinsi sebanyak 8 orang
- Rumah Sakit Jejaring Pengampuan 9 (sembilan) Pelayanan, RSUD dan
RSJD, RSUP dan RSJP sebanyak 67 orang
- Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (Online)
- Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah sebanyak 6
orang.
2) Narasumber : RSUP Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, RSAB
Harapan Kita, RSUP Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta, RSUP Persahabatan,
RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo, dan RSUP dr. Kariadi Semarang
3) Materi :
a. Program Pengampuan Pelayanan Jantung dan Pembuluh Darah
b. Program Pengampuan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
c. Program Pengampuan Pelayanan Tuberculosis
d. Program Pengampuan Penyakit Infeksi Emerging
e. Program Pengampuan DM, Gastrohepatologi
f. Kesiapan RSUP dr. Kariadi Semarang dalam mendukung program prioritas
B. WAKTU PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan akan dilaksanakan secara blended learning pada:
a. Secara Offline
Hari/ Tanggal : Senin – Selasa, 12-13 Desember 2022
: 12.00 WIB – selesai
Pukul
: Hotel Haris Surakarta
Tempat
Jl. Slamet Riyadi No 464 Purwosari Solo , Indonesia
b. Secara Online
4
C. SUMBER BIAYA
Biaya pelaksanaan kegiatan dibebankan pada APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun
Anggaran 2022.
5
JADWAL TENTATIF
PERTEMUAN KOORDINASI PROGRAM RUJUKAN TK PROVINSI
DALAM RANGKA PENGUATAN FASYANKES RUJUKAN DI JAWA TENGAH
TAHUN 2022
Mengetahui
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
6
7