DINAS KESEHATAN
Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telepon 024-3517459 Faksimile 024-7517463
Laman http://www.jatengprov.go.id
Surat Elektronik dinaskesehatan@jatengprov.go.id
Hari : Selasa
Tanggal : 23 Mei 2023
Pukul : 08.45 WIB s.d selesai
Tempat : Ruang Rapat Gedung B Lantai 5 Kantor Gubernur Jawa Tengah
Jl. Pahlawan No. 9 Semarang
Acara : Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Rencana Kerja Jejaring
Pengampuan Layanan Program Prioritas antara Gubernur Jawa
Tengah, Rumah Sakit Pengampuan Nasional dan Rumah Sakit
Pengampuan Regional.
Untuk kelancaran kegiatan, bersama ini kami sampaikan daftar peserta, kerangka
acuan dan jadual. Dalam kegiatan ini panitia hanya menyediakan konsumsi selama
penyelenggaraan. Koordinasi lebih lanjut dapat menghubungi Sub Koordinator Seksi
Pelayanan Kesehatan Rujukan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dr. Elhamangto
Zuhdan, M. K. M (0812 2909 646).
Demikian atas perhatian dan kerjasamanya yang baik selama ini kami sampaikan
terimakasih.
Dokumen ini ditandatangani secara elektronik dengan menggunakan Sertifikat Elektronik yang diterbitkan oleh
Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
REVISI DAFTAR PESERTA
PENANDATANGANAN NOTA KESEPAHAMAN DAN RENCANA KERJA
LAYANAN PROGRAM PRIORITAS
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2023
A. Latar Belakang
a. Dasar Hukum :
1. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4355);
2. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
5. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011, tentang Badan Pelaksana
Jaminan Sosial;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4585);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
512/Menkes/Per/IV/2007 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik
Kedokteran.
8. Peraturan Pemerintah nomor 47 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Bidang Perumahsakitan.
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/1965/2022
tentang Rumah Sakit Jejeraing Pengampuan Pelayanan Kardiovaskuler.
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/1948/2022
tentang Rumah Sakit jejaring pengampuan Pelayanan Stoke.
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/1302/2023
tenyang Rumah Sakit Jejaring Pengampuan Pelayanan Kesehatan Ibu
dan Anak.
12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/1960/2022
tentang Rumah Sakit Jejaring Pengampuan Pelayanan Respirasi dan
Tuberkulosis.
b. Gambaran Umum
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang
sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Menurut Undang - Undang RI Nomor 44 tahun 2009, Rumah
Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Tugas dan fungsi
rumah sakit telah dijabarkan dalam undang-undang tersebut, tugas rumah
sakit yaitu memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang meliputi preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Oleh karena itu,
rumah sakit diharapkan untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau
seluruh lapisan masyarakat.
Upaya perbaikan pelayanan kesehatan di tingkat rujukan menjadi
salah satu prioritas Kementerian Kesehatan dalam transformasi kesehatan
melakukan transformasi kesehatan yang salah satu pilarnya adalah pilar
tranformasi layanan rujukan sebagai pilar kedua dari enam
pilar.Transformasi layanan rujukan dilakukan melalui program jejaring
rujukan dan pengelompokkan rumah sakit menjadi 3 kategori, yakni Rumah
Sakit Madya, Rumah Sakit Utama, dan Rumah Sakit Paripurna
Saat ini Pemerintah memprioritaskan penanggulangan penyakit
dengan masalah kesehatan terbesar di dunia, penyebab mortilitas,
morbilitas yang tinggi dan beban pembiayaan jaminan kesehatan nasional
yang sangat besar, khususnya pada 9 (sembilan) jenis layanan prioritas
kesehatan antara lain jantung, kanker, stroke, kesehatan ibu dan anak,
diabetes mellitus, uronefrologi, gastrohepatologi, tuberkulosis, penyakit
infeksi emerging (PIE).
Kondisi saat ini menunjukkan bahwa masih banyak rumah sakit
yang belum mampu memberikan pelayanan yang dibutuhkan oleh
masyarakat secara optimal. Berbagai permasalahan yang dihadapi saat ini
salah satunya disebabkan karena belum meratanya pelayanan kesehatan di
Indonesia yang disebabkan adanya distribusi sumber daya manusia yang
tidak merata karena keterbatasan sumber daya manusia, sarana prasarana
dan peralatan kesehatan, yang mana seharusnya ini merupakan tiga hal
penting dalam membangun pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Untuk itu dalam mengatasi berbagai masalah yang timbul di rumah
sakit rujukan dibutuhkan kolaborasi antar rumah sakit untuk mempercepat
pemenuhan terhadap standar. Kolaborasi antar rumah sakit untuk
mempercepat pemenuhan standar salah satunya melalui program
pengampuan. Pengampuan rumah sakit dilakukan untuk meningkatkan
efektifitas pelayanan Faskes (cost effectiveness), meningkatkan kualitas
pelayanan Faskes (quality assurance), dan mengurangi kesenjangan akses
pelayanan faskes (service accessability) melalui 2 (dua) strategi utama yaitu
meningkatkan kompetensi klinis staf RS Diampu dalam program prioritas
pelayanan kesehatan dan meningkatkan kompetensi manajerial dan
kepemimpinan para manajer RS Diampu. Sehubungan hal tersebut, perlu
penguatan kolaborasi antar rumah sakit melalui Nota Kesepahaman dan
Rencana Kerja..
C. Indikator Keluaran :
Adanya Nota Kesepahaman dan Rencana Kerja yang ditandatangani oleh
Gubernur Jawa Tengah, Rumah Sakit Pengampu Nasional dan Rumah Sakit
Pengampu Regional.
D. Peserta
Peserta kegiatan dari :
1. Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan Kementerian Kesehatan.
2. Rumah Sakit Pengampu Nasional Jejaring Layanan Kanker, Jantung, Stroke,
Urenofrologi, Kesehatan Ibu dan Anak serta Respirasi dan Tuberculosis.
3. Rumah Sakit Pengampu Regional Jejaring Layanan Kanker, Jantung, Stroke,
Urenofrologi, Kesehatan Ibu dan Anak serta Respirasi dan Tuberculosis.
4. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
5. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
6. Dinas Kesehatan dari 22 Kabupaten/Kota.
7. Rumah Sakit Daerah yang diampu layanan Kanker, Jantung, Stroke,
Urenofrologi, Kesehatan Ibu dan Anak serta Respirasi dan Tuberculosis.
2. Materi :
a. Kebijakan Transformasi Layanan Kesehatan Rujukan di Jawa Tengah
oleh Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan.
b. Nota Kesepahaman dan Rencana Kerja yang sudah ditandatangani oleh
Gubernur Jawa Tengah, Rumah Sakit Pengampu Nasional dan Rumah
Sakit pengampu Regional
F. Penerima Manfaat :
Rumah Sakit di Jawa Tengah
Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan
1. Pelaksana Kegiatan
Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan (PKR) dan Seksi terkait.
2. Penanggungjawab Kegiatan
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan.
G. Sumber Pembiayaan
Penyelenggaraan kegiatan ini akan dibebankan pada dana APBD Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2023.
KEPALA
JADUAL TENTATIF
PENGUATAN TRANSFORMASI LAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
“PENANDATANGANAN NOTA KESEPAHAMAN DAN RENCANA KERJA”
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2023
Semarang, 23 Mei 2023
Pembina Tk. I
NIP. 19710419 199303 2 005