Anda di halaman 1dari 6

Jari Indonesia Borneo Barat Mengikuti Raker Koalisi FOINI

 AKTIVITAS ANGGARAN  APBD


Ringkasan  Kabupaten Kubu Raya Tahun Anggaran 2017
HASIL ANALISIS INFORMASI PUBLIK
 

DESA GENDER GALERI REGULASI

OPINI TENTANG KAMI 

Terpopuler

HAK
PENDIDIKAN
DAN KASUS...
“Pendidikan itu
kebutuhan, tanpa
pendidikan manusia aka...
93 views | posted on 11/03/2017 | under
AKTIVITAS

Komisi
Informasi
Kalbar P...
Komisi
Informasi (KI) Provinsi
Kalimantan Barat telah m...
69 views | posted on 01/02/2017 | under
AKTIVITAS INFORMASI PUBLIK INFORMASI PUBLIK

Kemandirian Desa Dengan Kemandirian


Desa Dengan
Konsep Perhutanan Sosial K... “Tanah itu
mahal, tetapi
 26/10/2016  Jari Borneo  0 Komentar  �rdaus, jari borneo,
kenapa kita (petani) kita
perhutan sosial
masi...
61 views | posted on 26/10/2016 | under
INFORMASI PUBLIK
“Tanah itu mahal, tetapi kenapa kita (petani) kita masih miskin.”
Papar salah satu petani yang ada di desa Kabupaten Kubu Raya. Rendahnya
Kemampuan
Sedalam itu makna yang diungkapkan oleh salah satu masyarakat
pemer...
yang takkan pernah penulis tuliskan namanya. Bukan soal identitas
Pontianak-
atau unsur politik. Tapi benar-benar murni sebuah inspirasi yang
Terbatasnya peran dalam
menarik untuk kita tuliskan menjadi sebuah gagasan. penanganan lahan krit...
59 views | posted on 04/05/2016 | under

Berangkat dari itu, penulis mengingat sebuah kenangan ketika AKTIVITAS

berdiskusi ‘lesehan’ bersama aktivis mahasiswa yang sedang Analisis


menuai isu untuk aksi. Cerita seorang Marhaen yang benar-benar sementara
menggugah hati. Cerita ini bermula ketika Presiden Indonesia APBD K...
Pendapatan
Pertama Ir. Soekarno melakukan jalan-jalan ke sebuah desa dan
daerah KKR 2015 – 2016
bertemu dengan seorang petani, Bung Karno bertanya, “Siapa yang
mengalami kenaikan. H...
memiliki tanah yang sedang dikerjakan?” Si Petani menjawab, “Milik 58 views | posted on 30/01/2016 | under
HASIL ANALISIS
Saya”. “Siapa yang memiliki pacul itu?” “Milik Saya” Katanya lagi.
“Siapa yang memiliki alat-alat pertanian itu?” “Milik Saya” Jawab
petani sekali lagi, petani itu bernama Marhaen.
Arsip
Jelas kata Soekarno, Si petani tidak menjual tenaganya pada
majikan sebagai seorang proletar. Si petani memiliki alat-alat Pilih Bulan
nennya sendiri, akan tetapi petani HALAMAN FB
 AKTIVITAS ANGGARAN  
Si petani yang menggarap lahan
ri, yang mengelola biji hingga manis
HASIL ANALISIS INFORMASI PUBLIK JARI Indonesia Born
a, tengkulak yang menikmati yang
Sukai Halaman 1,1 rb suka
DESA GENDER ra-kira
GALERI logika yang ingin penulis bangun
REGULASI

Jadilah orang pertama yang menyukai ini.


OPINI TENTANG KAMI 
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi telah mencanangkan nawakerja prioritas dalam lima
tahun. Terdapat sembilan program kerja yang menjadi
JARI Indonesia Borneo
prioritas. Pertama, peluncuran gerakan desa mandiri di 3500 desa Barat membagikan
yang akan dimulai pada tahun 2015. Kedua, pendampingan dan 13 Maret pukul 13:35

penguatan kapasitas kelembagaan dan aparatur pada 3500 desa


yang dimulai pada tahun 2015. Ketiga, pembentukan dan
pengembangan 5000 BUMDES (Badan Usaha Milik Desa). Keempat,
melakukan revalitasi Pasar desa di 5.000 desa atau kawasan
perdesaan. Kelima, pembangunan infrastruktur jalan pendukung
pengembangan produk unggulan di 3500 desa mandiri. Keenam,
penyiapan Implementasi penyaluran dana desa Rp. 1,4 miliar per Meta
desa secara bertahap. Ketujuh, penyaluran modal bagi koperasi
atau UMKM di 5.000 desa.Kedelapan, pilot project sistem Masuk
pelayanan publik jaringan koneksi online di 3.500
RSS Entri
desa. Kesembilan, ‘save villages’ desa perbatasan dan pulau-pulau
RSS Komentar
terdepan, terluar dan terpencil menjadi prioritas kementerian
Desa, PDT dan Transmigrasi. WordPress.org

Selanjutnya, bagaimana kita dapat memastikan bahwa lahirnya UU


Desa, kebijakan pemerintah secara nyata kepada desa Berita Terbaru
memberikan semangat baru, sebab jalan perubahan menuju desa
baru sudah digariskan oleh UU Desa. Redistribusi uang negara HAK PENDIDIKAN DAN
(dari APBN dan APBD) kepada desa, yang menjadi hak desa, KASUS MORALITAS ANAK
merupakan isu utama perubahan relasi antara negara dan desa. BANGSA 11/03/2017

Jari Indonesia Borneo Barat


Negara sudah mendorong desa untuk kemandirian lewat anggaran
Mengikuti Raker Koalisi
bermiliaran rupiah. Pertanyaannya adalah apakah desa sudah FOINI 09/03/2017
benar-benar mandiri dengan anggaran yang diberikan. Atau
Ringkasan APBD Kabupaten
anggaran itu terbuang percuma tanpa sebuah gagasan yang bisa
Kubu Raya Tahun Anggaran
dibangun dan dihabiskan pada proyek infrastruktur yang kemudian 2017 07/03/2017
hanya mampu bertahan lima tahun lalu desa miskin kembali.
Tingkatkan Kinerja
Aparatur Pemerintahan
Desa 03/03/2017

Berdayakan Masyarakat
Bangun Desa 03/03/2017
 AKTIVITAS ANGGARAN  
HASIL ANALISIS INFORMASI PUBLIK

DESA GENDER GALERI REGULASI


angunan Perhutanan Sosial

OPINI TENTANG KAMI 


-rata memiliki hutan dan lahan yang
belum terkelola dengan maksimal. Potensi yang besar itu
kemudian menjadi prospek ‘empuk’ untuk dikelola oleh masyarakat
setempat dengan maksimal. Balai Penelitian Dan Pengembangan
Kehutanan Pematang, Siantar, salah satu penulisnya Koesmono
memaparkan bahwa seiring dengan berhembusnya reformasi,
terjadi perubahan/pergeseran orientasi pengelolaan hutan yang
lebih meningkatkan peran serta masyarakat, khususnya
masyarakat sekitar hutan. Dalam kaitannya dengan hal ini,
Departemen Kehutanan mulai memberikan perhatian yang
semakin besar kepada program-program hutan kemasyarakatan
(Koesmono, 1999).

Ide pembangunan kehutanan dengan pola hutan kemasyarakatan


sebenarnya mulai dirintis sejak tahun 1995, dengan ditetapkannya
SK Menhut No. 622/Kpts-II/1995 tentang Pedoman Hutan
Kemasyarakatan. Namun pelaksanaannya sendiri kurang berjalan
dengan baik karena masih kurang tersosialisasinya program
tersebut di masyarakat dan belum adanya petunjuk teknis dan
pelaksanaannya. Untuk mengatasinya, ditetapkan Permenhut No:
P. 37/Menhut-II/2007 tentang penyelenggaraan hutan
kemasyarakatan.

Diakui dan dikembangkannya pendekatan program Hutan


Kemasyarakatan (HKm) oleh Menteri Kehutanan adalah salah satu
upaya dimana paradigma kehutanan sosial telah mendapat tempat
di percaturan politik dan kebijakan pendayagunaan hutan di
Indonesia. Pendekatan ini akan mampu memecahkan berbagai
masalah antara masyarakat dan pemerintah. Walaupun paradigma
kehutanan sosial orientasinya lebih luas, tetapi tidak berarti
dasar-dasar timber based management ditinggalkan. Langkah yang
benar adalah paradigma kehutanan sosial tidak sepenuhnya
meninggalkan timber based management tersebut, terutama pada
tingkat manajemen hutannya.

Departemen Kehutanan pada 2007 lalu, pernah mengekspos


tentang konsep Hutan Kemasyarakatan (HKm). Saat ini, strategi
pembangunan nasional mengacu pada Triple Track Strategy, yang
meliputi: pro job, pro growth and pro poor strategy. Strategi
tersebut dapat dijabarkan menjadi tiga bagian, yakni ekonomi
harus tumbuh dengan meningkatkan ekspor dan investasi, pro
growth, lapangan kerja harus terciptakan atau pengangguran
terkurangi dengan cara membangkitkan, memperluas,
menghidupkan sektor riil dunia usaha, to create employment, pro
jobs dan mengingat masih tingginya angka kemiskinan, terutama
mereka yang berada di pedesaan dan sektor pertanian, perikanan,
nan perdesaan untuk mengurangi
 AKTIVITAS ANGGARAN  
HASIL ANALISIS INFORMASI PUBLIK
jakan nasional tersebut, Departemen
n revitalisasi kebijakan kehutanan. Salah
DESA GENDER GALERI REGULASI
utan Kemasyarakatan (HKm), yang
OPINI TENTANG KAMI sasi kehutanan sekaligus memberikan
lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitar hutan.

Penyelenggaraan hutan kemasyarakatan dimaksudkan untuk


pengembangan kapasitas dan pemberian akses terhadap
masyarakat setempat dalam mengelola hutan secara lestari guna
menjamin ketersediaan lapangan kerja bagi masyarakat setempat
untuk memecahkan persoalan ekonomi dan sosial yang terjadi di
masyarakat. Hutan kemasyarakatan bertujuan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat setempat melalui pemanfaatan sumber
daya hutan secara optimal, adil dan berkelanjutan dengan tetap
menjaga kelestarian fungsi hutan dan lingkungan hidup
(Departemen Kehutanan, 2007).

Reformasi dalam bidang kehutanan menyempurnakan konsepsi


tentang hutan kemasyarakatan dengan memfokuskan kegiatan
pada kawasan hutan negara (bukan hutan rakyat). Hutan
kemasyarakatan dirumuskan berdasarkan Permenhut No: P.
37/Menhut-II/2007 sebagai hutan negara yang dicadangkan atau
ditetapkan oleh menteri untuk dikelola oleh masyarakat yang
tinggal di dalam dan sekitar kawasan hutan, dengan tujuan
pemanfaatan hutan secara lestari sesuai dengan fungsinya dan
menitikberatkan pada kepentingan menyejahterakan masyarakat.
Prinsip-prinsip hutan kemasyarakatan yang dikembangkan lebih
berpihak kepada masyarakat menurut Departemen Kehutanan
(2007), yakni: tidak mengubah status dan fungsi kawasan hutan, ,
pemanfaatan hasil hutan non kayu hanya dapat dilakukan dari
hasil kegiatan penanaman, menumbuhkembangkan
keanekeragaman hayati dan keankeragaman budaya;,
menumbuhkembangkan keanekaragaman komoditas dan jasa,
meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan,
memerankan masyarakat sebagai pelaku utama, adanya kepastian
hukum, transparansi dan akuntabilitas publik dan partisipatif
dalam pengambilan keputusan.

Dalam sebuah paper Kajian Akademis Hutan Kemasyarakatan


tahun 2002 lalu, Agus Purwoko sudah menuliskan  bahwa Hutan
kemasyarakatan sebagai sebuah konsepsi yang mempertemukan
semua kepentingan (kesejahteraan masyarakat, produktivitas
sumber daya hutan, dan kelestarian fungsi hutan) merupakan
pendekatan yang diharapkan mampu menjadi alternatif solusi
dalam kegiatan pengelolaan hutan. Melaui konsep ini bisa lebih
luas dijabarkan dalm pola-pola manajemen lahan hutan yang
mampu secara efektif melibatkan masyarakat secara langsung
dalam sistem pengelolaan hutan, memberikan kontribusi secara
real bagi kesejahteraan masyarakat, secara teknis mampu
meningkatkan sumber daya hutan dan secara ekologis mampu
 AKTIVITAS ANGGARAN  
harap bahwa Pemerintah Provinsi dan
HASIL ANALISIS INFORMASI PUBLIK
men masyarakat mampu bersinergis
ta mengawal, agar ini bisa tercapai.
DESA GENDER GALERI REGULASI
tak mampu berdiri tegak jika komitmen
OPINI TENTANG KAMI sa yang mandiri dengan asas gotong-
royong perlu menjadi prioritas untuk dibangun secara
bersama-sama tanpa harus memberi iming-iming investasi
perusahaan, dengan konsep perhutanan sosial yang matang,
masyarakat dapat mandiri secara ekonomi dengan
mengoptimalkan potensi hutan yang ada. SEMOGA.

Firdaus, Aktivis JARI Indonesia Borneo Barat

Bagikan:

8 Suka 8 Tweet

← Workshop perbaikan tatakelola perizinan sektor tata


kelola hutan dan lahan

Rembuk Masyarakat Sipil Dorong Percepatan


Pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan →

 Anda Juga Mungkin Suka

Ratusan Hektar
Lahan Karet Ingat! PPID Perdes Tata
Terbakar, Gerbang Utama Ruang Desa
Warga Teluk Menuju Dan Gerakan
Empening Transparansi Bela Desa
Frustasi Tata Kelola Untuk
 29/05/2016  0 Hutan dan Pembangunan
Lahan  24/11/2014 0
 19/03/2016  0

Tinggalkan Balasan
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai
*

Komentar
 AKTIVITAS ANGGARAN  
HASIL ANALISIS INFORMASI PUBLIK

DESA GENDER GALERI REGULASI

OPINI TENTANG KAMI 

Nama *

Email *

Situs Web

Kirim Komentar

Copyright @2017 Jari Borneo All Right Reserved


 

Anda mungkin juga menyukai