LAPORAN HASIL
STATISTIK SEKTORAL BIDANG PERPUSTAKAAN
KERJASAMA ANTARA :
DIdan
Tim Pengolah data PROVINSI
Penyusun KALIMANTAN TENGAH
DINAS
PengukuranPERPUSTAKAAN DAN ARSIP
Indek Pembangunan Literasi KABUPATEN/KOTA
Masyarakat (IPLM) &
DINASProvinsi Kalimantan Tengah Tahun 2022
PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
BIDANG PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DAN PEMBUDAYAAN GEMAR MEMBACA
KEPALA DINAS
PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROV. KALTENG
Ir. M. ROSIHAN PRIBADI., M.Si. DR. H. SUWARNO M., S.Ag., M.Pd. DR. RUSNAH., M.Pd. H. FAKHRI FAUZI., S.Ag., MH. YOHN BENHUR G.OHAN
PANGARIBUAN., AP
HIDAYATURAHMAN., S.Sos. GANTI PHAING KANISA., S.STP. dr. MARIA EFIANTI., M.A.P MULIADIE., SE. KARYONO., SE.
M. SYAHRIAL PASARIBU Drs. DARIUS ADRIAN., M.Si. drg. SOPIAYAH., MM. RAHIMANSYAH., ST.
Adapun Tim Pengolah data dan Penyusun dalam kegiatan Pengukuran Indeks Pembangunan Literasi
Masyarakat (IPLM) Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2022 pada Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2023
adalah sebagai berikut :
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan menyebutkan bahwa perpustakaan
berfungsi sebagai wahana Pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan
keberdayaan bangsa, dengan tujuan memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta
memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam konteks ini, maka perpustakaan
menjadi hak dimana masyarakat mempunyai hak yang sama untuk memperoleh layanan serta memanfaatkan dan
mendayagunakan fasilitas perpustakaan dalam peningkatan kualitas hidupnya.
Dalam melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang perpustakaan, Dinas Perpustakaan memiliki fungsi sebagai
perpustakaan pembina semua jenis perpustakaan di Indonesia (perpustakaan umum, perpustakaan sekolah, perpustakaan
perguruan tinggi, perpustakaan khusus), perpustakaan rujukan, perpustakaan deposit, perpustakaan penelitian, perpustakaan
pelestarian, dan pusat jejaring perpustakaan diwilayah masing-masing.
Selaras dengan diberlakukannya Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan
Pemerintah No. 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Perpustakaan menjadi urusan wajib tidak berkaitan dengan
kebutuhan dasar. Artinya, pembangunan perpustakaan telah menjadi urusan pemerintah daerah. Oleh sebab itu, Dinas
Perpustakaan Provinsi/Kabupaten dan Kota sebagai unsur pembina berupaya untuk mempertajam pengembangan dan
pembinaan perpustakaan agar dampak yang dirasakan semakin lebih terasa dan bermanfaat bagi masyarakat tetapi terukur
dilihat dari tugas dan fungsi yang telah dilaksanakan melalui indicator kegiatan kunci dalam penyelengaraan perpustakaan.
Pada tahun 2021 dengan memperhatikan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang
Perpustakaan serta sebagaimana Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan pada Pasal 45 ayat (1) “Pelaksanaan perpustakaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (1) huruf (b) diukur melalui indikator kinerja perpustakaan” serta merujuk
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
sebagai Indikator Kinerja Kunci : (1) Tingkat Gemar Membaca dan (2) Indek Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM).
Sehubungan dengan hal tersebut dengan telah mendapatkan surat Rekomendasi Kegiatan Statistik oleh Kepala
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah Nomor: B-074/BPS/62563/08/2023 tanggal 10 agustus 2023 yang
dinyatakan LAYAK (Identitas rekomendasi K-23.6200.001), maka Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas
Perpustakaan dan Arsip bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten/Kota telah melaksanakan perhitungan
9
dan kajian Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dimana maksud dan tujuan dari kajian tersebut adalah untuk
mengetahui kondisi seluruh jenis perpustakaan di wilayah Kalimantan Tengah. Adapun aspek-aspek yang diukur dalam
kajian ini meliputi sebaran perpustakaan, koleksi, tenaga perpustakaan, pemustaka, hingga anggota perpustakaan di seluruh
Kabupaten dan Kota di Provinsi Kalimantan Tengah. Berdasarkan hasil kajian IPLM tahun 2021 terdapat hasil :
1) Ketersediaan perpustakaan di Provinsi Kalimantan Tengah yakni perpustakaan umum dari 28 keberadaan
perpustakaan umum yang melayani 100.000/penduduk, sedangkan untuk ketersediaan perpustakaan sekolah terdapat
2.317 perpustakaan sekolah yang melayani 100.000 usia sekolah.
2) Persentase jumlah perpustakaan berstandart nasional perpustakaan ber-SNP yakni terdapat 7,4% perpustakaan yang
dipersepsikan telah berstandart nasional perpustakaan (SNP).
3) Persentase jumlah koleksi 0,0475, berdasarkan standard IFLA/UNESCO bahwa Provinsi Kalimantan Tengah kekurangan
koleksi sebesar 5.086.363 judul buku.
4) Ketercukupan tenaga perpustakaan masih belum memmenuhi dengan rasio 6,576 yakni 1 (satu) orang tenaga
perpustakaan melayani 6.576 penduduk di Provinsi Kalimantan Tengah, dan
5) Ketercukupan pustakawan memiliki SK Fungsional/Klasifikasi ilmu perpustakaan yakni 1 (satu) Pustakawan melayani
45.254 penduduk Kalimantan Tengah (belum mencukupi);
6) Tingkat pemanfaatan perpustakaan masih belum ideal dengan persentase 0,2%
7) 1,7% penduduk diwilayah Provinsi Kalimantan Tengah merupakan anggota perpustakaan, serta
8) Anggaran pengembangan perpustakaan sebesar Rp. 13.527/jumlah penduduk diwilayah Provinsi Kalimantan Tengah.
Dari hasil kajian Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Tahun 2021 yang dilaksanakan pada Tahun 2022 Provinsi
Kalimantan Tengah berada pada nilai secara rata-rata adalah : 46,20 (rendah) dengan tertinggi (sangat tinggi) berada pada
Kabupaten Sukamara dengan nilai 89,11 dan untuk kategori tinggi berada pada Kabupaten Lamandau dengan nilai 61,30,
sedangkan dengan kategori sangat rendah berada pada Kabupaten Katingan dan Kabupaten Murung Raya dengan nilai
<28. Untuk kabupaten dan Kota berada pada kisaran kategori nilai “sedang” antara lain : Kab. Barito Utara dan
Kabupaten Seruyan, sedangkan kabupaten lain dengan kategori rendah.
Secara kelembagaan berjumlah 3.354 perpustakaan (umum, khusus, sekolah/madrasah, perguruan tinggi) yang ada
diwilayah Provinsi Kalimantan Tengah secara total yakni Perpustakaan Umum berjumlah 379, Perpustakaan
Sekolah/Madrasah berjumlah 2.909 (SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA), sedangkan perpustakaan perguruan tinggi berjumlah 27
dan untuk perpustakaan khusus berjumlah 39. Dari sisi pembinaan yakni berdasarkan jumlah perpustakaan yang dilakukan
pembinaan sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan (SNP) berjumlah 321 perpustakaan umum, 648 perpustakaan
sekolah/madrasah, 16 perpustakaan perguruan tinggi dan 16 perpustakaan khusus.
10
Untuk jumlah koleksi (judul) yang dimiliki oleh perpustakaan (umum, khusus, sekolah/madrasah, perguruan tinggi)
yang ada diwilayah Provinsi Kalimantan Tengah berjumlah 937.681 judul yang terdiri dari : 373.221 judul koleksi
perpustakan umum, 522.026 judul koleksi perpustakaan sekolah/madrasah, 35.909 judul kolesi perpustakaan perguruan
tinggi, sedangkan perpustakaan khusus memiliki 6.525 judul koleksi.
Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) juga melakukan pengukuran ketercukupan tenaga perpustakaan :
pustakawan dan tenaga teknis dengan jumlah mencapai 5.020 tenaga perpustakaan yang tersebar pada Kabupaten dan Kta
serta Provinsi dan Desa yang ada di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dengan melayani sesuai dengan standart IFLA
yakni 1:2500 penduduk. Sebagai koreksi bila dilihat dari Laporan IPLM secara nasional yang dikeluarkan oleh PERPUSNAS
RI dalam temuan survei IPLM tahun 2020 menunjukkan bahwa jumlah total perpustakaan secara nasional adalah sebanyak
253.809, terdiri dari 43.891 perpustakaan umum, 203.657 perpustakaan sekolah/madrasah, 3.737 perpustakaan khusus,
dan 2.524 perpustakaan perguruan tinggi yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
Maka dalam upaya formulasi kebijakan baik jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek pembangunan
serta pengembangan dan pembinaan semua jenis perpustakaan di Provinsi Kalimantan Tengah, dipandang perlu adanya
ketersediaan data yang akurat dan holistik semua jenis perpustakaan baik aspek koleksi, tenaga, sarana dan prasarana,
gedung, pelayanan pemustaka dalam mendukung penyelengaraan perpustakaan pada 14 Kabupaten dan Kota di Provinsi
Kalimantan Tengah. Sehingga disparitas pembangunan dapat diminimalisir serta sebaran perpustakaan dapat berkeadilan
11
antar provinsi dan kabupaten/kota sebagai hak masyarakat dalam mengakses informasi dan pengetahuan dalam
meningkatkan kualitas hidupnya.
Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) adalah pelaksanaan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2007 tentang Perpustakaan dalam pembinaan pengembangan dan pengelolaan perpustakaan, salah satunya
meningkatkan literasi dalam rangka mewujudkan masyarakat pembelajar sepanjang hayat, Perpustakaan Nasional RI
menyadari bahwa minat baca masyarakat Indonesia belum sesuai harapan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran
umum secara utuh yang mencerminkan kondisi budaya baca masyarakat Indonesia untuk itulah maka diperlukan sebuah
capaian dengan standar angka bertujuan dalam melihat naik turunnya sebuah kelembangaan atau unit kerja dalam
melaksanakan bidang perpustakaan.
Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat/IPLM juga wajib dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah baik Provinsi
maupun Kabupaten/Kota hal tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014
Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan Pasal 74 ayat (1), ayat (2), Ayat (3),
Pasal 80 “Penyelenggara perpustakaan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota berkewajiban untuk :
(a). Menjamin penyelenggaraan dan pengembangan perpustakaan di daerah;
(b). Menjamin ketersediaan layanan perpustakaan secara merata di wilayah masing- masing;
(c). Menjamin kelangsungan penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar masyarakat;
(d). Menggalakkan promosi gemar membaca dengan memanfaatkan perpustakaan.
Menginggat Tata Kelola Pemerintahan Daerah dalam setiap capaian bidang diatur dalam Undang Undang Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daearah maka melalui Dinas Perpustakaan Provinsi dan Kabupaten
dan Kota dalam capaian penyelengaraan pemerintah di bidang perpustakaan melakukan perhitungan IPLM sesuai dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah pada huruf (v)
Perpustakaan (bobot urusan : 2%) IKK outcome nomor IKK Outcome Nomor (2) Indek Pembangunan Literasi Masyarakat
(bobot : 50%).
Adapun tujuan dilakukannya kegiatan dalam perencanaan dan pelaksanaan dalam Anggaran Perencanaan
Pembangunan Daerah (APBD) tahun 2022 ini adalah untuk mengetahui dan terukurnya :
1. Jumlah koleksi (judul dan eksemplar buku), Judul koleksi digital/eresources, berkala yang dilanggan, sirkulasi perbulan
dalam 1 (satu) tahun, dan anggaran pengadaan koleksi.
12
2. Pengunjung semua jenis perpustakaan, diantaranya; jumlah anggota perpustakaan, profil pemustaka (jenis kelamin,
pekerjaan), jam layanan perpustakaan dan jumlah kunjungan perbulan/tahun.
3. keterlibatan masyarakat dalam kegiatan sosialisasi dibidang perpustakaan, yang tercermin dalam kegiatan kegiatan
perpustakaan yang melibatkan masyarakat dengan sasaran utama lebih membudayakan masyarakat dalam gemar
membaca.
4. jumlah masyarakat yang menjadi anggota Perpustakaan baik perpustakaan umum, sekolah, khusus dan perguruan
tinggi, hal itu juga untuk merepleksikan animo masyarakat secara umum dalam kegiatan membaca, menginggat
perpustakaan hadir sebagai sumber informasi dan pengetahuan bagi masyrakat yang haus akan pengetahuan dan
literasi.
Menginggat kegiatan ini adalah kegiatan bersama dengan maksud kegiatan secara umum untuk Pemerintah Provinsi,
Kabupaten dan Kota diwilayah Provinsi Kalimantan Tengah :
(1) Bagi pemerintah provinsi, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dapat memberikan gambaran sejauh
mana tingkat penyelengaraan Bidang Perpustakaan pada 14 Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah
dibandingkan dengan provinsi lain, sehingga dapat diketahui aspek-aspek atau komponen mana yang akan
dipertajam agar didorong dan aktivitas dalam membudayakan gemar membaca dapat meningkat.
(2) Dapat menjadi pedoman untuk pemilihan dan merencanakan program Dinas Perpustakaan Provinsi/Kabupaten/Kota
yang lebih tepat dan terencana, mengingat sejauh ini perencanaan dan program Dinas Perpustakaan tidak
berpegang pada data empiris (evidence based).
(3) Bagi kalangan akademisi dan pemerhati isu literasi, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dapat menjadi
titik tolak guna telaah lebih lanjut mengenai dinamika dan perkembangan penyelengaraan perpustakaan di Provinsi
Kalimantan Tengah.
(4) Merumuskan kebijakan dalam menyusun program dan kegiatan serta memilih program-program pilihan dalam
mendukung pembudayaan gemar membaca dan meningkatkan jumlah Masyarakat menjadi anggota masyarakat di
Provinsi Kalimantan Tengah.
(5) Memperkuat koordinasi dan sinergi antara Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dalam hal pemilihan
program kegiatan Perpustakaan di Provinsi Kalimantan Tengah mendukung pembudayaan gemar membaca di
Provinsi Kalimantan Tengah.
(6) Untuk meningkatkan penyelenggaraan dan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan dalam meningkatkan minat
baca masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah.
13
(7) Terdapat bahan sebagai bahan evaluasi Pemerinatahan Daerah sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019
Tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah pada huruf (v) Perpustakaan (bobot urusan :
2%) IKK outcome nomor (1) Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (bobot : 50%)
Adapun dasar hukum sebagai pelaksanaan kegiatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang
menjadi dasar acuan kegiatan PENGUKURAN INDEKS PEMBANGUNAN LITERASI MASYARAKAT (IPLM) PROVINSI KALIMANTAN
TENGAH TAHUN 2022 adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan :
➢ pasal 3 “Perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk
meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa”;
➢ pasal 4 “Perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta
memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa”;
➢ Pasal 8 Pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota berkewajiban: huruf (c) menjamin kelangsungan
penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar masyarakat dan huruf (d)
menggalakkan promosi gemar membaca dengan memanfaatkan perpustakaan;
➢ Pasal 22 ayat (4) Masyarakat dapat menyelenggarakan perpustakaan umum untuk memfasilitasi terwujudnya
masyarakat pembelajar sepanjang hayat.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada Pasal 12 ayat (2)
Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat
(2) meliputi huruf (q) perpustakaan;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun
2007 Tentang Perpustakaan Pasal 74 ayat (1), ayat (2), Ayat (3), Pasal 80 “Penyelenggara perpustakaan pemerintah
provinsi dan pemerintah kabupaten/kota berkewajiban untuk: (a). Menjamin penyelenggaraan dan pengembangan
perpustakaan di daerah; (b). Menjamin ketersediaan layanan perpustakaan secara merata di wilayah masing-masing; (c).
Menjamin kelangsungan penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar masyarakat; (d).
Menggalakkan promosi gemar membaca dengan memanfaatkan perpustakaan;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah pada huruf (v)
14
Perpustakaan (bobot urusan : 2%) IKK outcome nomor (1) Nilai Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) (bobot
: 50%)
6. Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 48 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi
Dan Tata Kerja Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Tengah
7. Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pengembangan Perpustakaan Provinsi Kalimantan
Tengah pada Pasal 6 ayat (1) Pemerintah Provinsi menyusun perencanaan program pengembangan perpustakaan dan
pasal 9 ayat (1) Pengembangan perpustakaan wajib dilaksanakan oleh Dinas dan ayat (2) Pengembangan Perpustakaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui kegiatan: huruf (d) kerjasama.
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Bidang Perpustakaan
2.1.1. Demografi Provinsi/Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah jumlah penduduk provinsi Kalimantan Tengah
adalah 2.702.170 (dua juta tujuh ratus dua ribu seratus tujuh puluh) ribu jiwa dengan kepadatan penduduk 184 jiwa per
kilometer dengan rasio kelamin/sex ratio adalah 108 (yakni jumlah penduduk laki-laki 8 persen lebih banyak dibandingkan
perempuan), secara rinci dapat dilihat pada tabel jumlah penduduk provinsi kalimantan tengah dibawah ini :
Tabel. 1. Jumlah Penduduk Kalimantan Tengah
Jumlah Penduduk (Jiwa)
2015 2020 2021
Kalimantan Tengah 2.495.035 2.669.969 2.702.170
Kabupaten/Kota
Kotawaringin Barat 278.141 270.388 272.531
Kotawaringin Timur 426.176 428.895 432.283
Kapuas 348.049 410.446 416.181
Barito Selatan 131.987 131.140 131.606
Barito Utara 127.479 154.812 157.231
Sukamara 55.321 63.464 64.941
Lamandau 73.975 97.611 100.535
Seruyan 174.859 162.906 164.378
Katingan 160.305 162.222 163.099
Pulang Pisau 124.845 134.499 135.336
Gunung Mas 109.947 135.373 138.407
Barito Timur 113.696 113.229 114.243
Murung Raya 110.390 111.527 112.445
Palangka Raya 259.865 293.457 298.954
Memperhatikan data Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah bahwa luas total (Km) wilayah Provinsi Kalimantan
Tengah adalah 153.564.5 (seratus lima puluh tiga ribu lima ratus enam puluh empat) Km 2 dengan kabupaten Katingan
sebagai kabupaten terluas dengan total luas 17.500 Km2 dan Kabupaten dengan luas terkecil adalah Kabupaten Sukamara
dengan total luasan 3.827 Km2 dan Kabupaten Barito Timur dengan total luasan 3.834 Km2. secara rinci dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
14
Tabel. 2. Luas Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah Per-Kabupaten dan Kota
Luas Daerah Menurut Kabupaten/Kota (Km2)
Provinsi
Tahun 2020
Kalimantan Tengah Total luasan : 153564.5
Kabupaten/Kota Luas (Km2) Kabupaten/Kota Luas (Km2)
Kotawaringin Barat 10759 Seruyan 16404
Kotawaringin Timur 16796 Katingan 17500
Kapuas 14999 Pulang Pisau 8997
Barito Selatan 8830 Gunung Mas 10805
Barito Utara 8300 Barito Timur 3834
Sukamara 3827 Murung Raya 23700
Lamandau 6414 Palangka Raya 2399.5
Tabel 3. Potret Perpustakaan dan Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2022
Jumlah Peserta Jumlah Tenaga Jumlah Perpustakaan
Jenjang Pendidikan Jumlah Sekolah
Didik/Siswa Pendidik/Guru Sekolah
Negeri 2.450
SD 234.919 22.891 1.993
Swasta 321
Negeri 716
SMP 91.481 9.362 774
Swasta 153
Negeri 181
SMA 53.803 4.875 235
Swasta 62
Negeri 95
SMK 31.495 3.031 122
Swasta 45
Sumber : Data diolah dari statistik pendidikan Tahun 2022 oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
15
Perpustakaan Umum terbagi menjadi beberapa kelas atau klasifikasi perpustakaan antara lain : perpustakaan provinsi,
perpustakaan kabupaten/kota, perpustakaan kecamatan dan perpustakaan desa/kelurahan. Untuk sebaran dan jumlah desa
disuatu wilayah erat kaitannya dengan jumlah atau keberadaan Perpustakaan Desa sebagai bagian melayani masyarakat yang
haus akan literasi dan haus akan ilmu pengetahuan. Pengetahuan dan literasi yang kuat akan menunjang dan menopang
menuju kesejahteraan masyarakat, masyarakat desa/kelurahan yang haus akan literasi pasti akan maju dan selalu berinovasi
serta berkembang sesuai perkembangan jaman. Bila diambil dari data statistik yang diolah Badan Pusat Statistik Provinsi
Kalimantan Tengah dengan tujuan mengetahui demografi atau jumlah kecamatan/desa/kelurahan pada Tahun 2020 berjumlah :
136 Kecamatan dan 1569 desa atau kelurahan yang tersebar di 13 Kabupaten dan 1 Kota, secara rinci tergambar pada tabel
dibawah ini :
Tabel 4. Potret Jumlah Desa dan Kecamatan di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2021
Banyaknya Desa/Kelurahan Banyaknya Kecamatan
Menurut Kabupaten/Kota di Menurut Kabupaten/Kota di
Provinsi Kalimantan Tengah (Unit) Kalimantan Tengah (Unit)
Tahun 2020
Kalimantan Tengah 1569 136
Kabupaten/Kota
Kotawaringin Barat 94 6
Kotawaringin Timur 185 17
Kapuas 233 17
Barito Selatan 95 6
Barito Utara 103 9
Sukamara 32 5
Lamandau 83 8
Seruyan 100 10
Katingan 161 13
Pulang Pisau 99 8
Gunung Mas 127 12
Barito Timur 103 10
Murung Raya 124 10
Palangka Raya 30 5
2.1.2. Tugas dan Fungsi Pemerintahan Daerah (UU No. 43 Tahun 2007)
Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan menyebut-kan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola
koleksi karya tulis, karya cetak, dan karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan
pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Selanjutnya Pasal 4 menjelaskan bahwa
perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas
wawasan, dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Selaras dengan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Pasal 12 ayat (2) butir q
menyatakan bahwa perpustakaan masuk pada urusan wajib pemerintahan baik pada pemerintah daerah provinsi dan
kabupaten/kota dan dalam pelaksanaannya Kewajiban Pemerintah Daerah sesuai Pasal 8 pada Undang-Undang Nomor 43
Tahun 2007 tentang Perpustakaan adalah Pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota berkewajiban:
16
a. menjamin penyelenggaraan dan pengembangan perpustakaan di daerah;
b. menjamin ketersediaan layanan perpustakaan merata di wilayah masing-masing;
c. menjamin kelangsungan penyelenggaraan pengelolaan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar masyarakat;
d. menggalakkan promosi gemar membaca memanfaatkan perpustakaan;
e. memfasilitasi penyelenggaraan perpustakaan didaerah; dan
f. menyelenggarakan dan mengembangkan perpustakaan umum daerah berdasar kekhasan daerah sebagai pusat penelitian
dan rujukan tentang kekayaan budaya daerah di wilayahnya.
dan untuk kewenangan sesuai dengan pasal 10 (sepuluh) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan adalah
Pemerintah daerah berwenang :
a. menetapkan kebijakan daerah dalam pembinaan dan pengembangan perpustakaan di wilayah masing-masing;
b. mengatur,mengawasi, dan mengevaluasi penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan diwilayah masing-masing; dan
c. mengalihmediakan naskah kuno yang dimiliki oleh masyarakat di wilayah masing-masing untuk dilestarikan dan
didayagunakan.
17
2.1.3. Pelaksanaan UU No.23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah
Dalam pengaturan pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah diatur dalam Undang Undang
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, menginggat banyaknya perubahan-perubahan yang
wajib dan belum diakomodir dalam pelaksanaan pembagian kewenangan maka dilakukan perubahan dengan lahirnya Undang
Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah yang selanjutnya terdapat perubahan yakni
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 Tentang Pemerintahan Daerah dengan melakukan perubahan dalam beberapa pasal yang mengatur tugas dan
kewenangan Kepala Daerah serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Bidang Perpustakaan diatur dalam pasal 12 huruf (q) Bidang Perpustakaan pada Undang Undang Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah serta dalam lampirannya membagi tugas dan kewenangan dan tanggung
jawab terhadap Sekolah Menengah Atas/Kejuruan serta Sekolah Luar Biasa menjadi kewenangan Provinsi dalam hal ini adalah
Gubernur, diatur juga kewenangan terhadap Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar (SD) menajdi Tugas dan
Kewenangan Pemerintah Kabupaten dan Kota dalam hal ini adalah Bupati dan Walikota.
Dengan memperhatikan hal diatas maka dapat menjadi gambaran tentang Pengelolaan Bidang Perpustakaan yang
menjadi kewenangan masing-masing antara Provinsi bersama Kabupaten dan Kota Untuk urusan konkuren atau urusan
pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota dibagi menjadi (1)
urusan pemerintahan wajib dan (2) urusan pemerintahan pilihan. Urusan Pemerintahan Wajib adalah Urusan Pemerintahan
yang wajib diselenggarakan oleh semua Daerah. Sedangkan Urusan Pemerintahan Pilihan adalah Urusan Pemerintahan yang
wajib diselenggarakan oleh Daerah sesuai dengan potensi yang dimiliki Daerah. Sebagai gambaran penjelasan terkait dengan
pembagian kewenangan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang dijelaskan melalui bagan alir adalah sebagai berikut
:
18
2.1.4. Indek Pembangunan Literasi Masyarakat sebagai Pelaksanaan PP No. 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi
Penyelengaraan Pemerintahan Daerah.
Arah dan perumusan kebijakan serta perumusan sebagai landasan Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2019 tentang
Laporan dan Evaluasi Penyelengaraan Pemerintahan Daerah merupakan pelaksanaan Pasal 74 pada Undang Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dengan dasar itulah untuk melaksanakan penilaian sebagai evaluasi penyelengaraan
pemerintahan daerah yang dilaksanakan oleh Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat didaerah dan Bupati/Walikota pada
wilayah Kabupaten dan Kota sesuai penetapan pembagian kewenangan yang telah diatur. Namun dalam komponen penilaian
penyelengaraan pemerintahan daerah diperlukan sebuah indikator dan nilai capaian dalam hal ini Indeks Bidang
Perpustakaan, untuk bidang perpustakaan dalam penyelengaraan dan pengelolaan perpustakaan serta pembudayaan gemar
membaca masing-masing daerah tertuang dalam laporan dan evaluasi penyelengaraan pemerintah daerah meliputi :
a. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah/LPPD, dalam hal ini memuat capaian makro kinerja penyelengaraan
pemerintah daerah dan pelaksanaan tugas pembantuan bidang Perpustakaan;
b. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban/LKPJ, dalam hal ini memuat program dan kegiatan serta permasalahan dan
upaya penyelesaian setiap urusan pemerintahan daerah provinsi/kabupaten/kota, kebijakan strategis yang ditetapkan
oleh setiap kepala daerah dan pelaksanaannya pada bidang Perpustakaan;
c. Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah/RLPPD, dalam hal ini memuat opini atas laporan keuangan
Pemerintah Daerah tahun sebelumnya dan ringkasan realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran daerah serta
inovasi daerah;
d. Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah/EPPD, dengan kewenangan wakil pemerintah pusat melakukan EPPD
berdasarkan LPPD kabupaten/kota dengan melibatkan perangkat daerah dan instansi vertikal terkait untuk menilai
Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kabupaten/kota.
Pengelolaan dan penyelengaraan Bidang Perpustakaan yang dilaksanakan oleh Kepala Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota
dibantu oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SOPD) yakni Dinas yang menangani Perpustakaan sebagai Indikator dan nilai
capaian dalam hal ini Indeks Bidang Perpustakaan (bobot urusan 2% dalam penyelengaraan pemerintahan daerah) secara
teknis diatur dalam turunan peraturan ini yakni Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020
yakni dengan outcome adalah Nilai Tingkat Kegemaran Membaca Masyarakat dengan bobot 50 % sebagai output kegiatan
yakni :
1. Rasio Ketercukupan koleksi perpustakaan dengan jumlah penduduk;
2. Persentase kemanfaatan perpustakaan oleh masyarakat;
3. Rasio ketercukupan tenaga perpustakaan dengan penduduk;
4. Persentase perpustakaan sesuai dengan standar nasional perpustakaan;
5. Jumlah pemasyarakatan gemar membaca di masyarakat;
6. Jumlah Karya Cetak Karya Rekam/KCKR daerah yang dihimpun;
7. Jumlah judul yang tercantum dalam katalog induk daerah;
8. Jumlah Perpustakaan yang bergabung dalam katalog induk daerah;
9. Jumlah terbitan yang terhimpun dalam biblogarfi daerah;
Untuk outcome Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dengan bobot 50 % sebagai output kegiatan yakni :
1. Jumlah naskah kuno yang diakusisi/dialih media (digitalisasi/terdaftar yang ada pada wilayahnya);
2. Jumlah naskah kuno yang dialih aksara dan dialih bahasa;
3. Jumlah koleksi budaya etnis nusantara yang tersimpan dan/atau terdaftar yang ada di wilayahnya (item);
19
Dalam mencapai kesemua capaian nilai berdasarkan evaluasi maka Dinas Perpustakaan Provinsi dan Kabupaten/Kota
perlu melakukan intevensi, intevensi dalam hal ini adalah konotasi yang positif yakni melaksanakan program ataupun
kegiatan yang berkaitan dengan bidang perpustakaan. Program dan kegiatan bidang perpustakaan tertuang dalam rencana
Anggaran Belanja Daerah Provinsi dan Kabupaten Kota, sebagai pedoman pelaksanaannya adalah Peraturan Menteri Dalam
Negeri (Permendagri) No. 90/2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan
Daerah, terdapat rincian Program dan Kegiatan Bidang Perpustakaan, yakni:
PROGRAM PEMBINAAN PERPUSTAKAAN
Pengelolaan Perpustakaan Tingkat Daerah Provinsi
1. Pengembangan dan Pemeliharaan Layanan Perpustakaan Elektronik
2. Pengembangan Perpustakaan di Tingkat Daerah Provinsi
3. Pengembangan Kekhasan Koleksi Perpustakaan Daerah Tingkat Provinsi
4. Pembinaan Perpustakaan pada Satuan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus di Seluruh Wilayah Provinsi Sesuai
dengan Standar Nasional Perpustakaan
5. Pembinaan Perpustakaan Khusus Tingkat Provinsi
6. Peningkatan Kapasitas Tenaga Perpustakaan dan Pustakawan Tingkat Daerah Provinsi
7. Pengembangan Layanan Perpustakaan Rujukan Tingkat Daerah Provinsi
8. Pengembangan Perpustakaan Deposit
9. Pengelolaan dan Pengembangan Bahan Pustaka
10. Penyusunan Data dan Informasi Perpustakaan, Tenaga Perpustakaan dan Pustakawan Tingkat Daerah Provinsi
Pembudayaan Gemar Membaca Tingkat Daerah Provinsi
1. Sosialisasi Budaya Baca dan Literasi pada Satuan Pendidikan Tingkat Menengah dan Pendidikan Khusus serta
Masyarakat;
2. Pembangunan dan Pemeliharaan Sarana Perpustakaan di Tempat-Tempat Umum yang Menjadi Kewenangan Daerah
Provinsi;
3. Pemberian Penghargaan Gerakan Budaya Gemar Membaca;
4. Pengembangan Literasi Berbasis Inklusi Sosial;
5. Pemilihan Duta Baca Tingkat Daerah Provinsi
20
Pengembangan Koleksi Budaya Etnis Nusantara yang ditemukan oleh Pemprov
1. Seleksi dan Pengadaan Koleksi Budaya Etnis Nusantara
2. Pengolahan dan Penyiangan Koleksi Budaya Etnis Nusantara
21
2.2. Program dan Kegiatan Bidang Perpustakaan Provinsi/Kabupaten/Kota dalam mendukung Pembangunan Literasi
Masyarakat
Dinas Perpustakaan dalam hal ini yang membidangi Penyelengaraan dan Pengelolaan Perpustakaan di Provinsi
Kalimantan Tengah serta 13 Kabupaten dan 1 Kota memiliki banyak kegiatan sebagai pendukung dalam hal pengembangan
perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca dan Kegiatan lain yang berkaitan dengan penyelengaraan perpustakaaan,
kegiatan-kegiatan tersebut sangat erat kaitannya dengan Pembangunan Literasi Masyarakat di wilayah Kalimantan Tengah baik
tingkat Kabupaten dan Kota sampai dengan tingkat pedesaan. Untuk melihat sebuah perpustakaan tidak dari satu sudut
pandang yakni sebuah bangunan saja dengan pelayanannya kepada masyarakat umum diperlukan sebuah kelas yang
menjabarkan arti dan makna serta klasifikasi sebuah perpustakaan.
Berdasarkan Undang Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, secara umum Perpustakaan adalah institusi
pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi
kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka perpustakaan dibagi dengan beberapa
klasifikasi dan pengertian secara umum, adapun sebagai berikut :
1. Perpustakaan umum adalah Perpustakaan yang dimiliki oleh Pemerintah baik Pusat, pemerintah provinsi,
pemerintah kabupaten/kota, kecamatan, dan desa, serta dapat diselenggarakan oleh masyarakat, yakni sebagai
berikut :
a. Perpustakaan Nasional adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementerian yang melaksanakan tugas pemerintahan
dalam bidang perpustakaan yang berfungsi sebagai perpustakaan pembina, perpustakaan rujukan, perpustakaan
deposit, perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian, dan pusat jejaring perpustakaan, serta berkedudukan
di ibukota negara;
b. Perpustakaan Provinsi adalah perpustakaan daerah yang berfungsi sebagai perpustakaan pembina, perpustakaan
rujukan, perpustakaan deposit, perpustakaan penelitian, dan perpustakaan pelestarian yang berkedudukan di
ibukota provinsi;
c. Perpustakaan Kabupaten/Kota adalah perpustakaan daerah yang berfungsi sebagai perpustakaan pembina,
perpustakaan rujukan, perpustakaan penelitian, dan perpustakaan pelestarian yang berkedudukan di ibukota
kabupaten/kota;
d. Perpustakaan Kecamatan adalah Perpustakaan yang diselenggarakan oleh pemerintah kecamatan yang
mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan perpustakaan di wilayah kecamatan serta melaksanakan
layanan perpustakaan kepada masyarakat umum yang tidak membedakan usia, ras, agama, status sosial
ekonomi dan gender;
e. Perpustakaan Desa/Kelurahan adalah Perpustakaan yang diselenggarakan oleh pemerintah desa/kelurahan yang
mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan perpustakaan di wilayah desa/kelurahan serta
melaksanakan layanan perpustakaan kepada masyarakat umum yang tidak membedakan usia, ras, agama, status
sosial ekonomi dan gender.
2. Perpustakaan Sekolah adalah perpustakaan yang merupakan bagian integral dari kegiatan pembelajaran dan
berfungsi sebagai pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang berkedudukan di
sekolah/madrasah;
3. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang merupakan bagian integral dari kegiatan pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan berfungsi sebagai pusat sumber belajar untuk mendukung
tercapainya tujuan pendidikan yang berkedudukan di perguruan tinggi.
22
4. Perpustakaan Khusus adalah Perpustakaan yang menyediakan bahan perpustakaan sesuai dengan kebutuhan
pemustaka di lingkungannya;
Dalam pelaksanaan penyelengaraan perpustakaan sesuai dengan Undang Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang
Perpustakaan, pasal 18 yang berbunyi : “Setiap perpustakaan dikelola sesuai dengan standar nasional perpustakaan”.
Artinya dalam penyelengaraan fungsinya maka setiap perpustakaan wajib berstandard dan ter-AKREDITASI dengan
berpedoman kepada Peraturan perundang-undangan yang berlaku mengingat hal ini penting karena berkaitan sangat
erat dengan salah satu komponen dalam capaian Pembangunan Literasi Masyarakat, dalam penyelengaraan sesuai
dengan standart terdiri dari beberapa komponen yaitu :
1. Standard Koleksi Perpustakaan
2. Standar sarana dan Prasarana Perpustakaan;
3. Standar Layanan Perpustakaan;
4. Standart Tenaga Perpustakaan
5. Standar Penyelengaraan Perpustakaan
6. Standar Pengelolaan Perpustakaan.
Selain setiap perpustakaan wajib berstandard dan ter-AKREDITASI, perpustakaan juga memiliki berbagai kegiatan dalam
penyelengaraan dan pelaksanaan pelayanan sesuai dengan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah yakni melayani masyarakat pada semua aspek dan lapisan, selain melaksanakan penyelengaraan fungsi
kewenangan dan tugas perpustakaan Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten dan Kota sesuai dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri (PERMENDAGRI) No. 90/2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan
dan Keuangan Daerah.
Terkait penjabaran diatas terdapat Program dan Kegiatan Bidang Perpustakaan adapun kegiatan tersebut
tertuang dalam rencana Program dan Kegiatan prioritas yang disusun dan disepakati bersama dibidang Perpustakaan
antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bersama 13 Pemerintah Kabupaten dan 1 Pemerintah Kota dengan lebih
mengedepankan sisi :
1. Menyesuaikan kondisi anggaran Provinsi/Kabupaten/Kota dalam penyelengaraan bidang perpustakaan
2. Isu dan permasalahan Bidang Perpustakaan
3. Dampak peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui Perpustakaan
4. Peran dan Inovasi Perpustakaan
5. Roadmapp penyelengaraan bidang perpustakaan di Provinsi Kalimantan Tengah dan
6. Keselarasan program dan kegiatan antara provinsi dan kabupaten/kota;
7. Kesesuaian capaian jumlah koleksi perpustakaan dengan menempatkan kebutuhan literasi masyarakat
8. Kesesuaian jumlah tenaga perpustakaan untuk melayani masyarakat
9. Pembangunan Literasi Masyarakat menjadi pedoman dalam menentukan program prioritas dan program
pilihan.
23
pada Tahun 2021 Dinas Perpustakaan menyelengarakan Rapat Koordinasi Bidang Perpustakaan dan Bidang Kearsipan
Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah dengan pelaksanaan pada Tahun 2022, antara lain :
1. Meningkatkan status kelembagaan urusan Perpustakaan dan urusan Kearsipan di Provinsi Kalimantan Tengah dan
menyusun Peraturan Perundang-undangan tentang Penyelenggaraan Perpustakaan dan Kearsipan tingkat Provinsi
dan Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah;
2. Provinsi Kabupaten/Kota dalam rangka pengembangan perpustakaan mendukung pelaksanaan program kegiatan
pendataan dan penyusunan profil perpustakaan umum (Provinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan/Kelurahan/Desa),
perpustakaan sekolah (SD/SMP/SMA/SMK/SLB/sederajat), Perpustakaan Perguruan Tinggi (PT) dan Perpustakaan
Khusus (PK);
3. Pengembangan perpustakaan dan pembudayaan gemar membaca dilaksanakan dengan kegiatan :
(a) Pemilihan Desa dan Kelurahan Literasi tingkat Provinsi/ Kabupaten/Kota dimasukkan dalam perencanaan dan
didukung pendanaannya melalui APBD, dan dianggarkan dalam perencanaan APBD dengan mekanisme
penilaian secara portofolio (penilaian berkas dengan bukti fisik terlampir);
(b) Melaksanakan Pemilihan Duta Baca Sekolah tingkat Pelajar dengan mengandeng Dinas Pendidikan, ATPUSI
pada tingkat Kabupaten dan Kota yang selanjutnya diajukan untuk pemilihan duta baca sekolah tingkat
pelajar Provinsi Kalimantan Tengah;
(c) Melaksanakan Program Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial dan Program Pustakawan Bergerak;
(d) Meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) tenaga perpustakaan;
(e) Meningkatkan pelayanan kepada Pemustaka dengan menambah jumlah koleksi elektronik book (e-book);
Dikutip dari Rencana Strategis Perpustakaan Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 bahwa Berdasarkan RPJMN
Tahun 2020-2024, bahwa dari salah satu ketujuh agenda pembangunan nasional adalah revolusi mental dan
pembangunan kebudayaan yang bertujuan untuk membangun manusia Indonesia yang memiliki cara pikir yang terbuka,
kritis, kreatif, dan memiliki karakter. Upaya membangun kualitas manusia budaya literasi perlu dijadikan menjadi
fondasi yang kokoh bagi terwujudnya masyarakat berkualitas dan sejahtera. Literasi adalah bentuk cognitive skill
memampukan manusia untuk mengidentifikasi, mengerti, memahami, dan mencipta yang diperoleh dari kegiatan
membaca yang kemudian ditransformasikan dalam kegiatan- kegiatan yang produktif yang memberikan manfaat sosial,
ekonomi dan kesejahteraan. Perpustakaan Nasional sebagai leading sector pengembangan dan pembinaan dan kegemaran
membaca diamanatkan untuk menjalankan sejumlah program terkait dengan pengembangan budaya literasi. Budaya
literasi sendiri menjadi dimensi dalam indeks pembangunan kebudayaan pada RPJMN Tahun 2020-2024.
RPJMN Tahun 2020-2024 disesuaikan dengan Visi Presiden periode 2020-2024, yaitu: “Terwujudnya Indonesia
maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong melalui penguatan budaya literasi”.
Sementara Misi Perpustakaan Nasional disesuaikan dengan 7 (tujuh) Agenda Pembangunan Nasional dalam RPJMN Tahun
20202024, yaitu agenda ke-4 revolusi mental dan pembangunan kebudayaan. Misi Perpustakaan Nasional: “Meningkatkan
Perpustakaan sesuai Standar Nasional Perpustakaan, Pelayanan Prima Perpustakaan, dan Pelestarian Bahan Pustaka dan
Naskah Nusantara”.
24
2.3. Agenda Pembangunan Nasional
Agenda Pembangunan Nasional keempat yang dituangkan dalam arah kebijakan dan strategis pembangunan nasional
adalah “Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan”. Revolusi mental merupakan gerakan nasional untuk mengubah cara
pandang, sikap, perilaku yang berorientasi pada kemajuan melalui internalisasi nilai-nilai esensial revolusi mental pada individu,
masyarakat, keluarga, institusi sosial, sampai dengan lembaga-lembaga negara.
Pada Agenda Keempat terdapat dua arah kebijakan dan strategis yang terkait pembangunan perpustakaan, literasi, dan
pembudayaan kegemaran membaca, yakni :
1. Meningkatkan pemajuan dan pelestarian kebudayaan untuk memperkuat karakter dan memperteguh jati diri,
meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan mempengaruhi arah perkembangan peradaban dunia. Salah satunya itu melalui:
revitalisasi dan aktualisasi nilai budaya dan kearifan lokal untuk menumbuhkansemangat kekeluargaan, musyawarah,
gotong royong, dan kerjasama antar warga, yang mencakup pada poin (c). adalah pelestarian, pengembangan dan
pemanfaatan manuskrip dan arsip sebagai sumber nilai budaya, sejarah, dan memori kolektif bangsa.
2. Peningkatan budaya literasi, inovasi dan kreativitas bagi terwujudnya masyarakat berpengetahuan, dan berkarakter,
melalui :
a. Peningkatan budaya literasi, mencakup :
(1) pengembangan budaya gemar membaca;
(2) pengembangan sistem perbukuan dan penguatan konten literasi; dan
(3) peningkatan akses dan kualitas perpustakaan berbasis inklusi sosial.
b. Pengembangan budaya Iptek, inovasi, kreativitas, dan daya cipta, mencakup :
(1) peningkatan budaya riset dan ekperimentasi ilmiah sejak usia dini; dan
(2) pengembangan budaya produksi dan kreativitas berbasis inovasi.
c. Penguatan institusi sosial penggerak literasi dan inovasi, mencakup:
(1) pengembangan mitra perpustakaan (library supporter);
(ii) pengembangan inovasi sosial yang didukung oleh pendanaan filantropi.
Selain itu juga beberapa kegiatan skala prioritas yang menonjolkan kreatifitas dalam menunjang kesejahteraan
masyarakat terutama diwilayah pedesaaan melalui pel-bagai kegiatan di perpustakaan umum. Perpustakaan berperan
memfasilitasi masyarakat untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang
telah diinisiasi dan dilaksanakan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PERPUSNAS RI) merupakan suatu pendekatan
pelayanan perpustakaan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna
perpustakaan, selain itu juga intervensi program, variasi layanan perpustakaan sesuai kebutuhan dan integrasi.
Program ini diarahkan kepada Perpustakaan Umum sebagai leader atau project pengembangan dan provinsi sebagai
evaluator program kegiatan. Program ini di kalimantan tengah telah dilaksanakan pada Tahun 2018 dan saat ini pada Tahun
2022 melaksanakan pada wilayah Kota Palangka Raya, Kabupaten Seruyan dan Kabupaten Lamandau. Project Program
Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial berkaiatan dengan capaian IKK dalam IPLM, tujuan kegiatan ini adalah :
1) Meningkatkan jumlah kunjungan Masyarakat ke Perpustakaan
2) Meningkatkan jumlah Masyarakat menjadi anggota perpustakaan
3) Meningkatkan peran Pustakawan sebagai leader program
4) Peran serta perpustakaan dalam mendukung capaian SDGs terkait kesejahteraan yang dimulai dari desa/kelurahan yang
tak lain adalah perpustakaan umum adalah bagian dari peta jalan menuju kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan.
25
2.4. Masalah dan Isu Bidang Perpustakaan
Masyarakat yang memiliki pengetahuan dan literasi yang mumpuni akan mempunyai nilai dan merupakan golongan
masyarakat yang memiliki jiwa sosial yang sangat kokoh, inovatif dan memberikan saran dan masukan bagi bangsa dan
negara, masyarakat yang inovatif dan haus akan literasi akan menunjang pembangunan karakter bangsa yang memberikan
kontribusi positif dalam sebuah rangkaian pembangunan baik di daerah dan nasional. Tetapi menuju masyarakat yang inovatif
dan literasi yang kuat harus didorong dengan pelayanan kepada masyarakat baik oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi
dan Pemerintah Kabupaten dan Kota serta Pemerintah Desa dengan menyelengarakan sebuah asas, tujuan dan fungsi
perpustakaan sesuai dengan berpedoman pada pelaksanaan Undang Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan
yang memiliki sesuai dengan Pasal 2 yakni asas :
“Perpustakaan diselenggarakan berdasarkan asas pembelajaran sepanjang hayat, demokrasi, keadilan,
keprofesionalan, keterbukaan, keterukuran, dan kemitraan”.
Dengan fungsi perpustakaan yakni tertuang dalam Pasal 3, yaitu :
“Perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk
meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa”.
Dengan tujuan perpustakaan yakni tertuang dalam Pasal 4, yaitu :
“Perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta
memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa”
Isu Demografi yang saat ini selalu dibahas dalam setiap diskusi dan forum ekonomi baik nasional dan dunia yang
wajib dimanfaatkan oleh Negara Republik Indonesia secara umum dan secara khusus Provinsi Kalimantan Tengah. Provinsi
Kalimantan Tengah berdasarkan data yang dirilis oleh BPS Kalteng, provinsi ini menyumbang >10% penerimaan negara
secara Nasional dengan menyumbang dari sektor pertambangan dan batubara, minyak kelapa sawit dan lainnya. Tetapi
apabila berkaitan dengan demografi maka tak jauh dari kebutuhan tenaga kerja yang mumpuni. Oleh karena itu
perpustakaan adalah sumber informasi dengan memperkuat literasi maka penyerapan tenaga kerja yang handal akan
terpenuhi.
Perlu diketahui bahwa penguna internet diindonesia menjadi sebuah batu sandungan tersendiri yang perlu dihadapi
artinya kebutuhan akan informasi dan literasi digital perlu lebih dikedepankan kearah yang pembangunan literasi dan lebih
kearah positif sehingga fungsi perpustakaan sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk
meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa harus hadir sebagai sistem sosial yang inklusif di masyarakat yang dapat
terjangkau secara terbuka, mudah, dan murah dengan basis teknologi informasi untuk peningkatan budaya literasi
masyarakat. Penguna internet adalah sebagian permasalahan terkait literasi, adapun sejumlah permasalahan yang dihadapi
adalah sebagian besar dihadapi dalam pengembangan perpustakaan dan pembudayaan gemar membaca di indonesia adalah
rendahnya literasi, akan tetapi jika dibedah dari sisi sasaran dan output program ataupun kegiatan bidang perpustakaan
dijabarkan sebagai berikut :
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan dalam Pasal 3 menyatakan bahwa
Perpustakaan Nasional memiliki fungsi sebagai perpustakaan pembina, perpustakaan rujukan, perpustakaan deposit,
perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian dan pusat jejaring perpustakaan. Terkait dengan kepentingan pengembangan
koleksi perpustakaan, pasal tersebut menegaskan kepentingan pengembangan koleksi bahan perpustakaan lingkup nasional,
26
deposit karya cetak dan karya rekam, pelestarian dan penelitian bahan perpustakaan, termasuk naskah nusantara sebagai
warisan dokumenter bangsa.
Dengan memperhatikan standar yang dikeluarkan dan ditetapkan oleh IFLA/UNESCO bahwa jumlah koleksi disimpulkan
mencukupi apabila dari 1 (satu) orang penduduk membaca 2 (dua) koleksi. Jika dihitung dari standart IFLA/UNESCO tersebut
maka rasio ketercukupan koleksi di perpustakaan dengan berdasarkan rumusan jumlah koleksi dibagi 2 (dua) kali jumlah
penduduk, maka apabila melihat dari jumlah penduduk di Provinsi Kalimantan Tengah dengan diukur dari usia produktif
adalah berkisar 1.811.737 juta dan untuk Jumlah koleksi secara nasional pada survei tahun 2018 tercatat sebanyak
16.077.296 koleksi sehingga rasio ketercukupan koleksi perpustakaan sebesar 0,06213. Sehingga berdasarkan ketentuan
IFLA/UNESCO rasio ketercukupan jumlah koleksi perpustakaan kurang mencukupi. Selanjutnya terkait dengan pemanfaatan
koleksi diketahui bahwa persentase jumlah koleksi buku yang dipinjam secara nasional sebesar 32,05%.
Dinas Perpustakaan baik Provinsi dan Kabupaten serta Kota secara umum sesuai dengan Undang-Undang Nomor 43
Tahun 2007 tentang Perpustakaan juga bertanggung jawab dalam mengembangkan koleksi buku sebagai layanan perpustakaan
kepada masyarakat juga berperan aktif dalam melestarikan hasil budaya bangsa yang salah satu naskah naskah dengan
konten lokal. Konten lokal adalah bagian dari naskah nusantara adalah warisan dokumenter bangsa yang bersifat unik,
karena ditulis tangan dengan menggunakan media, aksara dan bahasa tradisional atau daerah. Naskah nusantara termasuk
dalam benda cagar budaya. Sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Benda Cagar
Budaya, naskah masuk dalam lingkup aspek Pelindungan.
Bidang Perpustakaan sebagai pelaksanaan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dengan
turunan Peraturan yang mengatur terkait pelaksanaan Penyelengaraan Pemerintah Daerah salah satunya dibidang
Perpustakaan adalah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi
Penyelengaraan Pemerintahan Daerah, maka Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Tengah dan Dinas
Perpustakaan dan Arsip Kabupaten dan Kota dalam melaksanakan Penyelengaraan Pemerintahan Daerah dengan berpedoman
pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Repbulik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yakni Bidang
Perpustakaan dengan Indek Kegiatan Kinerja salah satunya Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) yang dalam
capaiannya dibagi dalam beberapa komponen serta tertuang pada Pedoman Pengukuran Indeks Pembangunan Literasi
Masyarakat oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Tahun 2021, komponen-komponen tersebut yakni sebagai berikut :
A. Pemerataan layanan perpustakaan
B. Ketercukupan koleksi
C. Ketercukupan tenaga perpustakaan
D. Tingkat kunjungan masyarakat per hari
E. Jumlah perpustakaan berbasis Standar Nasional Perpustakaan (SNP), terakreditas dan/atau memiliki Nomor
Pokok Perpustakaan (NPP)
F. Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan sosialisasi
G. Jumlah anggota perpustakaan
Sedangkan Tugas dan Fungsi juga tanggung jawab di Bidang Perpustakaan oleh Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota dengan
kesesuaian Peraturan Menteri Dalam Negeri Repbulik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yakni Bidang
Perpustakaan dengan bobot urusan : 2%, adalah :
A. Rasio ketercukupan koleksi perpustakaan dengan penduduk;
B. Persentase kemanfaatan perpustakaan oleh masyarakat;
C. Rasio ketercukupan tenaga perpustakaan dengan penduduk;
D. Persentase perpustakaan sesuai standart nasional perpustakaan;
27
E. Jumlah pemasyarakatan gemar membaca di masyarakat;
F. Jumlah KCKR daerah yang dihimpun;
G. Jumlah judul yang tercantum dalam Katalog Induk Daerah;
H. Jumlah perpustakaan yang bergabung dalam KID;
I. Jumlah terbitan yang terhimpun dalam biblografi daerah;
Maka dari komponen diatas menjadi sebuah riview bahwa jumlah koleksi menjadi merupakan salah satu tugas penting
dalam tugas Dinas Perpustakaan dan Arsip dalam melayani kebutuhan masyarakat terhadap jumlah koleksi.
Berdasarkan Rencana Strategis Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Tahun 2020-2024 oleh Pusat Pengembangan
Perpustakaan Umum dan Khusus Sebanyak 47,89% dari jumlah perpustakaan berada di pulau Jawa, selanjutnya sebanyak
23,55% berada di Sumatera dan sebanyak 11,62% berada di Sulawesi. Selanjutnya, jika dihitung rasio ketersediaan
perpustakaan umum secara nasional adalah 0,00017, artinya hanya terdapat 17perpustakaan per 100.000 penduduk.
Berkaitan dengan hal yang dijelaskan diatas isu permasalahan bahwa jumlah perpustakaan berbanding pula untuk
melaksanakan penyelengaraan perpustakaan dalam pelayanan perpustakaan kepada masyarakat, pelayanan perpustakaan
dilaksanakan oleh Tenaga Perpustakaan. Sesuai pelaksanaan UU 42 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, pasal 29 ayat (1)
tenaga perpustakaan terdiri atas pustakawan dan tenaga teknis perpustakaan dan Pasal 32 berbunyi : Tenaga Perpustakaan
berkewajiban : (a) memberikan layanan prima kepada pemustaka, (b) menciptakan suasana perpustakaan yang kondusif dan
(c) memberikan keteladanan dan menjaga nama baik lembaga dan kedudukannya sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya’.
Sesuai pelaksanaan UU 42 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, pasal 29 ayat (1) tenaga perpustakaan terdiri atas
pustakawan dan tenaga teknis perpustakaan. Menurut standar IFLA, rasio ketercukupan tenaga perpustakaan umum adalah 1 :
2.500, artinya maksimal 1 orang tenaga perpustakaan melayani 2.500 orang penduduk. Berikut ini adalah rasio ketercukupan
tenaga perpustakaan yang diperoleh dari jumlah penduduk dibagi jumlah perpustakaan yang ada.
Diambil juga dari Rencana Strategis Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Tahun 2020-2024 oleh Pusat
Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus, hasil survei diketahui bahwa secara nasional 1 tenaga perpustakaan melayani
21.668 penduduk, sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah tenaga perpustakaan belum mencukupi. Berdasarkan grafik di
atas, diketahui bahwa pada Provinsi DKI Jakarta 1 (satu) orang tenaga perpustakaan harus melayani 81.391 orang penduduk.
Semakin tinggi nilai rasio ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang harus dilayani oleh 1 (satu) orang tenaga
perpustakaan. Apabila nilai rasionya ≥2.500 atau 1 tenaga perpustakaan melayani lebih dari 2.500 penduduk makan
kondisinya dikatakan tidak ideal. Berdasarkan grafik di atas diketahui bahwa tidak ada satupun yang mencapai kondisi ideal
dalam hal ketercukupan tenaga perpustakaan.
Provinsi Kalimantan Tengah memiliki jumlah penduduk dikutip dari data Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan
Tengah jumlah penduduk provinsi Kalimantan Tengah adalah 2.702.170 (dua juta tujuh ratus dua ribu seratus tujuh puluh)
ribu jiwa dengan kepadatan penduduk 184 jiwa per kilometer dengan rasio kelamin/sex ratio adalah 108 (yakni jumlah
penduduk laki-laki 8 persen lebih banyak dibandingkan perempuan) maka masih dikatakan belum ideal.
Sesuai dengan Undang Undang RI Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan bahwa fungsi perpustakaan adalah
sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi untuk kecerdasan dan memberdayakan bangsa
dengan tujuan selain memberikan layanan kepada masyarakat dalam meningkatkan kegemaran membaca serta memperluas
28
wawasan dan pengetahuan masyarakat. Dari hal tersebut tugas peran sebuah perpustakaan tidak lagi dipandang kecil, maka
perpustakaan perlu melibatkan masyarkat dalam setiap kegiatan, karena dalam setiap pelaksanaan kegiatan akan berujung
pada meningkatnya kegemaran membaca tetapi juga memperluas pengetahuan masyarakat khususnya di Provinsi Kalimantan
Tengah.
Keber-ada-an perpustakaan sampai dengan tingkat sekolah dan desa dapat menjadi sebuah ujung tombak penguatan
literasi masyarakat dan siswa. Oleh karena itu diperlukan sebuah program untuk melibatkan masyarakat selain dengan
kegiatan seperti yang dilakukan misalnya storytelling, kunjungan sekolah ke perpustakaan umum tetapi juga diperlukan
sebuah program secara nyata dalam melibatkan masyarakat selain berperan aktif tetapi menambah pengetahuan wawasan
serta menambah nilai tambah ekonomi dimasyarakat.
Perpustakaan Nasioanal memiliki Program Prioritas yakni Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial/TPBIS yang
dilaksanakan dari Tahun 2018 yang diadopsi dari Yayasan Cocacola Fondation hingga saat ini, program in sangat menyentuh
masyarakat pada lapisan bawah secara khusus di Perpustakaan Desa, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di Perpustakaan
Umum (Prov/Kab/Desa/Kelurahan) kegiatan tersebut tidak hanya menambah wawasan dan pengetahuan dari koleksi di
Perpustakaan tetapi memiliki dampak besar yakni kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan pelibatan masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah telah dilaksanakan baik perpustakaan provinsi,
perpustakaan kabupaten dan perpustakaan kota, tetapi untuk kegiatan pelibatan masyrakat melalui Program TPBIS telah
menjangkau dan dilaksanakan dibeberapa Kabupaten, yakni : Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Kotawaringin Timur,
Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Sukamara,
Kabupaten Barito Timur, Kabupaten Gunung Mas. Untuk Tahun 2022 dilaksanakan pada Kabupaten Lamandau, Kabupaten
Seruyan dan Kota Palangka Raya. Sehingga pelaksanaan fungsi perpustakaan sesuai UU No. 43 Tahun 2007 tentang
Perpustakaan sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi telah berjalan.
29
Sehingga cakupan pembinaan dengan luas wilayah yang sangat luas akan berdampak kepada biaya yang sangat tinggi
serta berpengaruh terhadap banyak hal dan untuk lebih jelas dapat dilihat dalam peta sebaran secara administratif Kabupaten
dan Kota di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dibawah ini :
Kabupaten Barito Timur, Kabupaten ini ber-Ibukota di Tamiang Layang, berdasarkan data series BPS
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015-2021 memiliki jumlah penduduk 114.243 ribu, total luas
wilayah 3.834 Km2, terdiri dari 10 Kecamatan serta 103 Desa/Kelurahan.
30
2. Peta Administratif Kabupaten Kotawaringin Barat
Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten ini ber-Ibukota di Pangkalan Bun, berdasarkan data series BPS
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015-2021 memiliki jumlah penduduk 272.531 ribu, total luas wilayah
10.759 Km2, terdiri dari 6 (enam) Kecamatan serta 94 Desa/Kelurahan.
31
3. Peta Adimintratif Kabupaten Katingan
Kabupaten Katingan, Kabupaten ini ber-Ibukota di Kasongan, berdasarkan data series BPS Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015-2021 memiliki jumlah penduduk 163.099 ribu, total luas wilayah
17.500 Km2, terdiri dari 13 (tiga belas) Kecamatan serta 161 Desa/Kelurahan.
32
4. Peta Adimintratif Kabupaten Kotawaringin Timur
Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten ini ber-Ibukota di Sampit, berdasarkan data series BPS Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015-2021 memiliki jumlah penduduk 432.283 ribu, total luas wilayah 16.796
Km2, terdiri dari 17 (tujuh belas) Kecamatan serta 185 Desa/Kelurahan.
33
5. Peta Adimintratif Kabupaten Sukamara
Kabupaten Sukamara, Kabupaten ini ber-Ibukota di Sukamara, berdasarkan data series BPS Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015-2021 memiliki jumlah penduduk 64.941 ribu, total luas wilayah 3.827
Km2, terdiri dari 5 (lima) Kecamatan serta 32 Desa/Kelurahan.
34
6. Peta Adimintratif Kabupaten Lamandau
Kabupaten Lamandau, Kabupaten ini ber-Ibukota di Nanga Bulik, berdasarkan data series BPS Provinsi Kalimantan
Tengah Tahun 2015-2021 memiliki jumlah penduduk 100.535 ribu, total luas wilayah 6.414 Km 2, terdiri dari 8
(delapan) Kecamatan serta 83 Desa/Kelurahan.
35
7. Peta Adimintratif Kabupaten Seruyan
Kabupaten Seruyan, Kabupaten ini ber-Ibukota di Kuala Pembuang, berdasarkan data series BPS Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015-2021 memiliki jumlah penduduk 164.378 ribu, total luas wilayah 16.404 Km 2,
terdiri dari 10 (sepuluh) Kecamatan serta 100 Desa/Kelurahan.
36
8. Peta Adimintratif Kabupaten Murung Raya
Kabupaten Murung Raya, Kabupaten ini ber-Ibukota di Puruk Cahu, berdasarkan data series BPS Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015-2021 memiliki jumlah penduduk 112.445 ribu, total luas wilayah 23.700
Km2, terdiri dari 10 (sepuluh) Kecamatan serta 124 Desa/Kelurahan.
37
9. Peta Adimintratif Kabupaten Pulang Pisau
Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten ini ber-Ibukota di Pulang Pisau berdasarkan data series BPS
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015-2021 memiliki jumlah penduduk 135.336 ribu, total luas
wilayah 8.997 Km2, terdiri dari 8 (delapan) Kecamatan serta 99 Desa/Kelurahan.
38
10. Peta Adimintratif Kabupaten Barito Selatan
Kabupaten Barito Selatan, beribukota Kabupaten adalah Buntok, dan berdasarkan data series BPS Provinsi Kalimantan
Tengah Tahun 2015-2021 memiliki jumlah penduduk 131.606 ribu, total luas wilayah 8.830 Km2, terdiri dari 6
(enam) Kecamatan serta 95 Desa/Kelurahan.
39
11. Peta Adimintratif Kabupaten Kapuas
Kabupaten Kapuas, ber-Ibukota Kabupaten adalah Kuala Kapuas, dan berdasarkan data series BPS
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015-2021 memiliki jumlah penduduk 416.181 ribu, total luas
wilayah 14.999 Km2, terdiri dari 17 (tujuh belas) Kecamatan serta 233 Desa/Kelurahan.
40
12. Peta Administratif Kabupaten Barito Utara
Kabupaten Barito Utara ber-Ibukota Kabupaten adalah Muara Teweh, terdiri dari 9 (sembilan) Kecamatan serta
103 Desa/Kelurahan, berdasarkan data series BPS Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015-2021 memiliki
jumlah penduduk 157.231 ribu jiwa, total luas wilayah 8.300 Km2.
41
13. Peta Adimintratif Kabupaten Gunung Mas
Kabupaten Gunung Mas ber-Ibukota Kabupaten adalah Kuala Kurun, terdiri dari 12 (dua belas) Kecamatan serta
127 Desa/Kelurahan, berdasarkan data series BPS Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015-2021 memiliki jumlah
penduduk 138.407 ribu jiwa, total luas wilayah 16.805 Km2.
42
14. Peta Adimintratif Kota Palangka Raya
Kota Palangka Raya ber-Ibukota adalah Kota Palangka Raya, terdiri dari 5 (lima) Kecamatan serta 30
Kelurahan, berdasarkan data series BPS Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015-2021 memiliki jumlah
penduduk 298.954 ribu jiwa, total luas wilayah 2.399,5 Km2.
43
f. Kondisi Ideal Perpustakaan
Perpustakaan menyelengarakan pelayanan kepada masyarakat haruslah memiliki standar, antara lain jumlah koleksi atau
judul buku yang dilayankan kepada masyarakat harus sesuai dengan apa yang masyarakat butuhkan maka jika kebutuhan
koleksi buku yang ada diperpustakaan belum ideal maka akan berdampak kepada tingkat jumlah kunjungan masyarakat,
belum lagi bila melihat kondisi layanan perpustakaan yang jauh dari kata ideal antara lain buku yang dilayankan masih
belum diklasifikasi, kondisi juga terlihat ketika pemustaka meminjam koleksi perpustakaan dan buku yang dilayan belum
diotomasi. Kendala-kendala tersebut sangatlah sering dijumpai ketika Dinas yang membidangi perpustakaan melakukan
kunjungan sekaligus pembinaan. Ada 4 (empat) isu yang tertuang dalam RENSTRA PERPUSNAS RI Tahun 2019-2024 yakni :
(1). Tingkat Ketercukupan Koleksi
(2). Tingkat Ketercukupan Tenaga Perpustakaan Umum
(3). Tingkat Pemanfaatan Perpustakaan/Pemustaka
(4). Kualitas penyelengaraan perpustakaan
Kondisi ideal perpustakaan sangat berkaitan erat serta berkorelasi dengan penyelengaraan perpustakaan berstandar
nasional baik Perpustakaan Umum : Provinsi, Kabupaten, Kota dan Kecamatan serta Desa/Kelurahan, Perpustakaan Khusus,
Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan ter-Akreditasi atau berstandar nasional menunjukan
ideal penyelengaraan dan pelayanan sebuah perpustakaan kepada pemustaka.
Tantangan pada saat ini adalah masuknya Perpustakaan dalam tantangan Era Digitalisasi yang menuntut perpustakaan
terus berbenah mengikuti perkembangan tekologi dan perkembangan jaman. Era Digital bila ditilik dari sisi layanan kepada
Pemustaka maupun perkembangan teknologi layanan yang disajikan dan dipinjamkan secara online untuk dibaca mengunakan
Ganget atau Handphone ataupun Laptop dengan berbagai tujuan dan sebagian besar untuk mahasiswa menyelesaikan studinya
atau mengerjakan Tugas Akhir/Skripsi/Tesis.
Selain itu Permasalahan ketercukupan tenaga perpustakaan dengan mengutip kembali dari RENSTRA PERPUSNAS RI
Tahun 2019-2024 bahwa untuk melayani Pemustaka dibutuhkan 1 (satu) tenaga Perpustakaan melayani : 2.000 (dua ribu)
pemustaka tetapi dilihat lagi bila berpedoman pada standar IFLA/UNESCO adalah 1 Tenaga Perpustakaan : 2500 Pemustaka.
Jika menilik dari jumlah 2,7 Juta penduduk Provinsi Kalimantan Tengah dengan diambil 70% usia produktif maka kebutuhan
tenaga perpustakaan belum tercapai sampai dengan saat ini. Tetapi juga bisa kita lihat dari jumlah perpustakaan yang
tersebar di Provinsi Kalimantan Tengah. Perlu diketahui juga bahwa tenaga perpustakaan menurut Undang Undang Nomor 43
Tahun 2007 tentang Perpustakaan adalah terdiri dari : Pustakawan dan Tenaga Teknis yang melayani pemustaka.
Berdasarkan standar IFLA/UNESCO bahwa jumlah kunjungan perhari ideal adalah 2% pemanfaatan perpustakaan. Bila
melihat kondisi pemanfaatan perpustakaan umum oleh masyarakat sangatlah kecil di Provinsi Kalimantan Tengah, menginggat
jumlah kunjungan perhari sebagian besar bergantung pada jumlah koleksi yang ada diperpustakaan. Maka diperlukan
sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan bagaimana bergerak dan sesuia dengan perintah dan amanat Undang Undang
Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan salah satunya adalah membudayakan Kegemaran Membaca.
44
BAB III
METODE PENILITIAN
3.1. Metode Pengukuran Indek Pembangunan Literasi Masyarakat Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2023
3.1.1. Indek Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM)
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Kabupaten/Kota melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip
Provinsi/Kabupaten/Kota melaksanakan kajian Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dengan telah mendapatkan
surat Rekomendasi Kegiatan Statistik oleh Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah, Nomor: B-
074/BPS/62563/08/2023 tanggal 10 agustus 2023 yang dinyatakan LAYAK (Identitas rekomendasi K-23.6200.001) sehingga
model perhitungan dapat dipertangungjawabkan, serta mengingat bahwa dari hasil publikasi pada saat pelaksanaan Rapat
Kerja Tahunn 2023 menghasilkan kesimpulan terkait Perhitungan IPLM dan Survei TGM disarankan oleh pihak Badan Pusat
Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah diminta melakukan pengajuan rekomendasi dalam pelaksanaan Indeks
Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) di Provinsi Kalimantan Tengah untuk Tahun 2023.
Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Tengah bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip
Kabupaten/Kota menagendakan untuk melaksanakan perhitungan dan kajian Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM)
dimana maksud dan tujuan dari kajian tersebut adalah untuk :
(2) Terdapat peta gambaran kondisi seluruh jenis perpustakaan di wilayah Kalimantan Tengah, adapun aspek-aspek yang
diukur dalam kajian ini meliputi sebaran perpustakaan, koleksi, tenaga perpustakaan, pemustaka, hingga anggota
perpustakaan di seluruh Kabupaten dan Kota di Provinsi Kalimantan Tengah.
(3) Tersusunya Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) yang mencakup secara khusus pada penyelengaraan
perpustakaan, guna mengukur capaian kinerja pemerintahan daerah di wilayahnya.
Pengertian Umum Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) berdasarkan Buku Pedoman yang dikeluarkan dan
dicetak oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Tahun 2021 adalah Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM)
adalah data tingkat pembangunan literasi masyarakat yang diperoleh dari unsur-unsur pembangun literasi masyarakat
(UPLM) yang bersumber dari data sekunder dan aspek masyarakat (AM) dalam upaya membina dan mengembangkan
perpustakaan sebagai wahana belajar sepanjang hayat guna meningkatkan literasi masyarakat .
Karakteristik IPLM lebih memfokuskan pada sisi hulu yakni pengembangan dan penguatan kelembagaan dan
infrastruktur perpustakaan. Hal inilah yang membedakannya dengan Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) yang lebih
memfokuskan pada sisi hilir yakni pengembangan budaya baca, kegemaran membaca, dan literasi masyarakat. Indeks
44
Pembangunan Literasi Masyarakat dilahirkan sebagai upaya formulasi kebijakan, serta pengembangan dan pembinaan semua
jenis perpustakaan di Indonesia di mana ada kebutuhan akan ketersediaan data yang akurat dan holistik tentang semua
jenis perpustakaan pada aspek-aspek yang berdasar pada Standar Nasional Perpustakaan.
Pengukuran Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) bertujuan untuk mengetahui kondisi semua jenis
perpustakaan, baik dari aspek sebaran perpustakaan, koleksi, tenaga perpustakaan, hingga pemustaka yang ada di seluruh
wilayah Indonesia. Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat juga telah menjadi salah satu unsur Indikator Kinerja Kunci
(IKK) di bidang perpustakaan dengan bobot urusan sebesar 2% dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun
2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Dengan demikian seluruh pemerintah daerah memiliki kewajiban dalam penyusunan Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (LPPD) yang mencakup semua urusan yang menjadi kewenangannya, khususnya di bidang
perpustakaan, guna mengukur capaian kinerja pemerintahan daerah di wilayahnya.
(1). dapat mengukur perbedaan antarwaktu dan antarlokasi di wilayah Kabupaten dan Kota Provinsi Kalimantan Tengah,
maka dapat dilihat perkembangan atau kemunduran yang diukur dapat diketahui dengan melihat dinamika pada
kurun waktu tertentu, atau dalam satu waktu dengan melihat perbedaan antarwilayah atau antarlokasi.
(2). hasil Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) pada Kabupaten dan Kota dapat mengelompokkan berdasarkan
wilayah dengan Pengelompokan tersebut dapat terlihat data tinggi, sedang dan rendahnya Indeks Pembangunan
Literasi Masyarakat (IPLM) di Provinsi Kalimantan Tengah.
3.1.3. Metode Perhitungan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Provinsi Kalimantan Tengah
Rumus pengukuran Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) berdasarkan Buku Pedoman Pengukuran Indeks
Pembangunan Literasi Masyarakat yang dikeluarkan dan dicetak oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Tahun
2021, pada dasarnya terdiri atas 2 (dua) komponen, antara lain:
45
(1) komponen Unsur Pembangun Literasi Masyarakat (UPLM) dan
(2) komponen Aspek Masyarakat (AM). Berikut adalah rumus pengukuran Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat:
Keterangan:
UPLMi : variabel komponen pembentuk indeks dari Unsur Pembangun Literasi Masyarakat
Rumus ini merupakan kumpulan dari rumus pengukuran rasio dari tujuh (7) komponen Unsur Pembangun Literasi
Masyarakat beserta pembaginya dari komponen Aspek Masyarakat. Rumus yang telah dikembangkan ini juga memiliki
komponen pendukung baru di antaranya adalah Angka Pembagi Rasio Provinsi dan Kabupaten/Kota dan Angka Koreksi
Berdasarkan Tingkat Kepadatan Wilayah. Kedua komponen baru ini berfungsi sebagai komponen pendukung dalam rangka
netralisasi terhadap anomali angka yang muncul karena faktor ketimpangan angka yang disebabkan tinggi rendahnya jumlah
populasi di suatu wilayah. Unsur Pembangun Literasi Masyarakat (UPLMi) terdiri atas 7 (tujuh) komponen yaitu:
1. Pemerataan layanan perpustakaan (UPLM1), Berikut adalah rumus pengukuran komponen UPLM1, yang terdiri dari :
2. Ketercukupan koleksi (UPLM2); Rumus yang digunakan untuk mengukur komponen ini (satuan judul), berikut adalah
rumus pengukuran komponen UPLM2 :
3. Ketercukupan tenaga perpustakaan (UPLM3), Berikut adalah rumus pengukuran komponen UPLM3 :
46
4. Tingkat kunjungan masyarakat per hari (UPLM4), Berikut adalah rumus pengukuran komponen UPLM4 :
5. Jumlah perpustakaan berbasis Standar Nasional Perpustakaan (SNP), terakreditas dan/atau memiliki Nomor Pokok
Perpustakaan/NPP (UPLM5) :
6. Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan sosialisasi (UPLM6); Rumus yang digunakan untuk mengukur komponen ini
terdiri atas Berikut adalah rumus pengukuran komponen UPLM6 :
47
7. Jumlah anggota perpustakaan (UPLM7), Berikut adalah rumus pengukuran komponen UPLM7 :
1. Populasi Penduduk Data yang digunakan pada populasi penduduk, baik level provinsi maupun kabupaten/kota, adalah
dengan mengacu pada data resmi yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Sumber data yang digunakan
untuk jumlah populasi penduduk antara lain:
a. Populasi penduduk per provinsi, bisa menggunakan publikasi tahunan BPS dengan judul Statistik Indonesia atau
publikasi dari BPS Provinsi. Contoh: Kalteng Dalam Angka 2020;
b. Populasi penduduk per kabupaten/kota, selain bisa menggunakan publikasi tahunan BPS level provinsi juga bisa
menggunakan publikasi tahunan BPS pada level kabupaten/kota;
Data yang digunakan pada populasi civitas sekolah adalah data populasi jumlah siswa dan guru. Data jumlah siswa dan
guru yang digunakan di sini adalah data siswa dan guru pada SD, SMP, SMA dan SMK. Sumber data resmi yang
digunakan pada komponen ini adalah laman web resmi Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dari Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan dan EMIS Pendidikan Islam dari Kementerian Agama. Berikut adalah alamat URL dari sumber data
populasi civitas sekolah:
a. Jumlah siswa/peserta didik tingkat SD, SMP, SMA dan SMK, dapat mengakses laman :
https://dapo.kemdikbud.go.id/pd
b. Jumlah guru tingkat SD, SMP, SMA dan SMK, dapat mengakses laman: https://dapo.kemdikbud.go.id/guru
c. Jumlah siswa/peserta didik dan guru pada tingkat MI, MTs dan MA, dapat mengakses laman EMIS Pendidikan
Islam pada laman web: https://emispendis.kemenag.go.id/dashboard/?content=datastatistik
48
Data yang digunakan pada civitas akademika adalah data populasi jumlah mahasiswa dan dosen (tenaga pendidik).
Sumber data resmi yang dapat digunakan pada komponen ini adalah publikasi tahunan BPS level provinsi Kalimantan
Tengah pada khususnya.
Data yang digunakan pada populasi penduduk usia kerja dapat menggunakan sumber publikasi data resmi tahunan dari
BPS level provinsi. Data yang diambil adalah data penduduk yang berstatus Bekerja (Working);
Meski demikian hal ini menjadikan ketimpangan angka di mana angka rasio di wilayah yang memiliki populasi
rendah lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah yang memiliki populasi lebih tinggi/padat. Dengan demikian angka rasio
provinsi dan kabupaten/kota yang dihasilkan dari hasil pembagi tersebut tidak menjadi terlalu kecil agar memudahkan
dalam penerapan rumus IPLM.
Angka Pembagi Rasio Provinsi dan Kabupaten/Kota diadopsi dari jumlah minimal pemustaka berdasarkan jumlah
populasi penduduk pada Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Perpustakaan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Tabel rincian
Angka Pembagi Rasio Provinsi dan Kabupaten/Kota.
49
3.4.1. Tingkatan Skor Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat
Berbeda dengan konsep pengukuran dalam kajian Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat sebelumnya, pada
pengukuran ini skor indeks menggunakan skala level 100:
Tahapan selanjutnya setelah pengukuran skor indeks level kabupaten/kota dilaksanakan adalah pengukuran skor
indeks level provinsi. Pada level ini, provinsi hanya melakukan rekapitulasi atau agregasi dari kumpulan skor indeks dari
seluruh kabupaten/kota yang ada di wilayahnya. Penambahan penghitungan dari rekapitulasi ini hanya penambahan angka
skor ratio dari perpustakaan provinsi yang dibagi dengan jumlah populasi penduduk provinsi sebagai komponen Aspek
Masyarakatnya.
Tahapan terakhir setelah didapatkan skor indeks level provinsi adalah pengukuran skor indeks level nasional. Pada
level ini, pusat hanya melakukan rekapitulasi atau agregasi kumpulan skor indeks dari seluruh provinsi dengan mengambil
skor rata-rata (mean) yang didapat dengan menjumlahkan semua skor indeks provinsi dibagi dengan jumlah provinsi yang
ada.
50
3.5. Penyusun dan Pengolahan Data
3.5.1. Tim Pengolah Data dan Penyusun Indek Pembangunan Literasi Masyarakat (Iplm)
52
BAB IV
INDEKS PEMBANGUNAN LITERASI MASYARAKAT (IPLM)
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2022
Provinsi Kalimantan Tengah pada Tahun 2022 melaksanakan perhitungan IPLM tingkat Provinsi Kalimantan Tengah
melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daearah/APBD yang melekat pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan
Tengah. Hal tersebut dibahas pada tahun sebelumnya yakni tahun 2021 dengan kesepakatan bersama antara Pemerintah
Provinsi bersama-sama Dinas Perpustakaan Kabupaten dan Kota untuk bersinergi dan bekerjasama mengukur Indeks
Pembangunan Literasi Masyarakat secara mandiri tetapi tetap secara teknis berpedoman kepada Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia. Untuk diperjelas bahwa pengukuran IPLM Provinsi/Kab/Kota merupakan hal wajib dalam mengukur kinerja
penyelengaraan pemerintah daerah dibidang perpustakaan baik Provinsi maupun Kabupaten dan Kota.
Pada hasil Laporan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Tahun 2021 oleh Perpustakaan Nasional Republik
Indenesia, pada Tahun tersebut tercatat dan terdokumentasikan kenaikan Indeks dari tahun tahun sebelumnya, yang semula
12,93 menjadi 13,54. Tetapi pada Tahun ini metode perhitungan dilakukan beberapa revisi sehinnga kemungkinan ada selisih
penurunan atau kenaikan terhadap indeks secara nasional, ika pada tahun sebelumnya sebagain besar UPLM1-UPLM7
mengalami kenaikan, hal tersebut dapat terlihat secara Tabel berikut ini :
Tabel 4.1. Indeks Pembangunan Literasi Tahun 2018-2021
UPLM1-UPLM7 Tahun 2018 Tahun 2020 Tahun 2021
Pemerataan Layanan Pepustakaan (UPLM1) 0,0006 0,00095 0,00069
Ketercukupan Koleksi (UPLM2) 0,0621 0,08325 0,08946
Ketercukupan Tenaga Perpustakaan (UPLM3) 0,0000 0,00001 0,00006
Tingkat Kunjungan Masyarakat/Hari (UPLM4) 0,0002 0,00135 0,00073
Perpustakaan ber-SNP (UPLM5) 0,0000 0,00013 0,00017
Keterlibatan Masyarakat dalam Kegiatan Sosialisasi (UPLM6) 0,0098 0,01424 0,01413
Anggota Perpustakaan (UPLM7) 0,0283 0,02938 0,03020
52
Gambar 4.1. Grafik Nilai Nasional : Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Tahun 2018-2021
Untuk nilai IPLM Nasional Di tingkat provinsi, Top 5 Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) tertinggi pada tahun 2021
diperoleh Provinsi Kalimantan Selatan (skor indeks 58,13), Provinsi Maluku (skor indeks 35,75), Provinsi Gorontalo (skor indeks
22,53), Provinsi D.I Yogyakarta (skor indeks 21,85), dan Provinsi Kepulauan Riau (skor indeks 21,33). Sedangkan IPLM
terendah berada pada Provinsi Papua (skor indeks 5,87), Provinsi Sumatera Utara (skor indeks 7,94), Provinsi Banten (skor
indeks 9,04), Provinsi Jawa Barat (skor indeks 9,64), dan Provinsi Sulawesi Utara (skor indeks 9,79).
Dikutip dari Laporan Akhir Kajian Indeks Pembangunan Literasi Perpustakaan Tahun 2021, bahwa Jumlah Penduduk
2.669.969 jiwa dengan rincian jumlah penduduk usia sekolah 2020 (5-19 tahun) : 694.100 jiwa, jumlah penduduk usia
Pendidikan Tinggi 2020 (20-24 tahun) 240.500 jiwa. Adapun nilai masing-masing komponen di Provinsi Kalimantan Tengah
adalah sebagai berikut :
1) Pemerataan Layanan Perpustakaan (UPLM1) : 0,00112
2) Ketercukupan koleksi (UPLM2) : 0,09497
3) Ketercukupan Tenaga Perpustakaan (UPLM3) : 0,00015
4) Tingkat Kunjungan Masyarakat/Hari (UPLM4) : 0,00016
5) Perpustakaan ber-SNP (UPLM5) : 0,00008
6) Keterlibatan Masyarakat di Kegiatan Sosialisasi (UPLM6) : 0,02442
7) Anggota Perpustakaan (UPLM7) : 0,01732
Untuk memperjelas gambaran dan penjelasan point diatas ada beberapa yang menjadi pokok bahasan penting dalam
mendorong sebuah produk kebijakan untuk lebih mengarah dan tercipta sinergitas khususnya di Provinsi Kalimantan Tengah
yakni masih terdapat capaian bidang perpustakaan dalam penyelengaraan pemerintah daerah, dengan beberapa kesimpulan
strategis :
1. Jumlah dan persentase koleksi di Provinsi Kalimantan Tengah masih belum memenuhi;
53
2. Hanya 31,7% dari jumlah koleksi Perpustakaan yang dipinjam oleh Pemustaka;
3. Masih belum cukupnya tenaga perpustakaan yakni pustakawan dan tenaga teknis di Provinsi Kalimantan
Tengah dalam melayani masyarakat;
4. Banyaknya jumlah kebijakan program dan kegiatan dalam mengalakkan sosialisasi pembudayaan gemar
membaca di Provinsi Kalimantan Tengah, menginggat Persentase jumlah kunjungan per-hari dibagi jumlah
penduduk sebanyak 0.02% : (Belum Ideal);
5. Anggaran pengembangan perpustakaan di Provinsi Kalimantan Tengah perjumlah penduduk masih sangat minim
dan kecil yakni Rp.13.527/penduduk.
54
4.3. IPLM Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2022 pada Kegiatan Tahun 2023
Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Tengah bersama-sama Dinas
Perpustakaan dan Arsip Kabupaten/Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota melaksanakan secara bekerjasama dengan melakukan
perhitungan pengukuran Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dengan secara terukur melihat dan menelaah sejauh
mana capaian maupun hasil yang telah dicapai oleh Pemerintah Daerah pada bidang perpustakaan, hal tersebut perlu
digarisbawahi akan penting peran perpustakaan di Provinsi Kalimantan Tengah sebagai ujung tombak dalam membudayakan
gemar membaca dimasyarakat.
IPLM juga sebagai indikator dalam mengukur capaian tajamnya suatu Program dan Kegiatan bidang perpustakaan
yang telah dilaksanakan dan dilakukan oleh Dinas Perpustakaan Kabupaten dan Kota dan Provinsi, dalam hal ini tepat
sasarankah dan berjalan sebuah fungsi dan tugas Pemerintah Daerah yang telah diamanatkan dalam Undang Undang Republik
Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan dan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah dalam melaksanakan program/kegiatan yang telah dilaksanakan Tahun demi Tahun dengan
membandingkan dengan kewajiban apa saja yang telah dicapai dan wajib dilaksanakan dibidang perpustakaan dengan sebuah
metode pengukuran yakni pengukuran IPLM.
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daearah dan merujuk Peraturan
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor
13 Tahun 2019 Tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah pada huruf (v) Perpustakaan (bobot
urusan : 2%) IKK outcome nomor IKK Outcome Nomor (2) Indek Pembangunan Literasi Masyarakat (bobot : 50%), dari hasil
perhitungan yang telah dilaksanakan dengan mendapatkan data-data dari Kabupaten dan Kota di Provinsi Kalimantan Tengah,
menempatkan kategori capaian bidang perpustakaan diwilayah Provinsi Kalimantan Tengah pada Tahun 2022 yang
dilaksanakan pada Tahun 2023, dengan Tabel skorring dan kategori :
Tabel. 4.1 Skoring IPLM Tahun 2022 pada Kabupaten dan Kota Provinsi Kalimantan Tengah.
55
Adapun hasil capaian dalam perhitungan Indek Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Provinsi Kalimantan Tengah pada
Tahun 2022 adalah sebesar :
12. Kabupaten Gunung Mas : 35,17 (Rendah) : Butuh Pembinaan berdasarkan Kelemahan
dan Kekurangan pada Komponen sesuai
kewenangan ranah pusat, provinsi dan
Kab/kota.
56
13. Kabupaten Barito Timur : 36,26 (Rendah) : Butuh Pembinaan berdasarkan Kelemahan
dan Kekurangan pada Komponen sesuai
kewenangan ranah pusat, provinsi dan
Kab/kota.
14. Kabupaten Murung Raya : 28,69 (Sangat Rendah) : Butuh Pembinaan berdasarkan Kelemahan
dan Kekurangan pada Komponen sesuai
kewenangan ranah pusat, provinsi dan
Kab/kota.
Untuk lebih jelas tentang gambaran hasil perhitungan Skor dan Kategori IPLM Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2022 di
dapat dilihat melalui penjelasan Tabel dan Gambar Grafik dibawah ini :
Gambar 4.1. Nilai dan Kategori IPLM Tahun 2022 di Provinsi Kalimantan Tengah.
Indek Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Tahun 2022
0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00
57
4.3.1. IPLM Kabupaten Kotawaringin Timur
Berdasarkan data, bahwa diwilayah Kabupaten Kotawaringin Timur diperoleh capaian beberapa komponen kegiatan
kunci penyelengaraaan Pemerintah Daerah Bidang Perpustakaan yang dilaksanakan oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip
Kabupaten Kotawaringin Timur, yakni :
1. Jumlah ketersediaan Koleksi Perpustakaan di Kabupaten Kotawaringin Timur saat masih belum tercapai yakni kekurangan
koleksi sejumlah 703.767
2. Jumlah semua jenis Perpustakaan yang dipresepsikan ber-Standart Nasional Perpustakaan cukup banyak yakni 26,66%
3. Jumlah Koleksi perpustakaan yang dapat diakses adalah 3 orang dapat mengakses 1 Judul Buku.
4. Jumlah Ketersediaan Tenaga Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) telah tercukupi yakni 1 Tenaga Perpustakaan
dapat melayani 540 orang (1 : 540).
5. Minimnya tingkat Pelibatan masyarakat ke Perpustakaan dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai pusat informasi
masih belum ideal yakni sebesar 0,65%.
6. Sebesar 0,16% dari jumlah penduduk melakukan kunjungan ke Perpustakaan di Kabupaten Kotawaringin Timur.
7. 12,04% dari Jumlah penduduk di Kabupaten Kotawaringin Timur telah menjadi Anggota Perpustakaan : masih belum
ideal.
Memperhatikan buku pedoman instrument perhitungan IPLM yang diterbitkan dan dikeluarkan oleh Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia, IPLM Kabupaten Kotawaringin Timur pada Tahun 2022 pada kategori Rendah dengan nilai 45,22
(Rendah) : masih membutuhkan Pembinaan berdasarkan Kelemahan dan Kekurangan pada Komponen sesuai kewenangan ranah
pusat, provinsi dan Kab/kota adapun rincian sebagai berikut :
1 Kab. Kotawaringin Timur 0,202315 0,586159 0,004194 0,000577 1,639031 0,008053 0,725390 45,22 Rendah
58
Dengan rincian capaian perkomponen serta indikator Indek Pembangunan Literasi Masyarakat/IPLM Kabupaten Kotawaringin
Timur Tahun 2022 dengan interpretasi dalam penjelasan Tabel dibawah ini :
b. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah : 0,0055 Terdapat 257 perpustakaan per 100.000 penduduk usia sekolah
c. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Perguruan Terdapat 2 perpustakaan per 100.000 penduduk usia pendidikan
: 0,00004
Tinggi tinggi
Terdapat 258 perpustakaan yang dipersepsi memenuhi standar
2. Persentase Perpustakaan di-Persepsi ber-SNP : 26,66
nasional perpustakaan (SNP)
Rasio Ketercukupan Koleksi
3. : 128.598 Belum Memenuhi
Berdasarkan IFLA/UNESCO
Kekurangan Jumlah Koleksi Berdasarkan
4. : 703.764 Kekurangan koleksi di Kab.Kotawaringin Timur sebanyak 337941
IFLA/UNESCO
Rasio Ketercukupan koleksi berdasarkan target
5. : 3,09 1 judul koleksi dapat diakses oleh 3 penduduk
Renstra
Rasio Ketercukupan Tenaga
6. : 540,49 Memenuhi : 1 tenaga perpustakaan melayani 540 Orang
Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis)
Persentase jumlah kunjungan perhari dibagi per jumlah penduduk
7. Tingkat Kemanfaatan Perpustakaan : 0,16
sebanyak 0,16 % (belum ideal).
Tingkat Keaktifan Kegiatan Sosialisasi & Keaktifan dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan KIEdan
8. : 0,00 pemanfaatan perpustakaan sebanyak 0,65 %
Pemanfaatan Perpustakaan
Tingkat Masyarakat yang menjadi Anggota
9. : 12,04 Terdapat 12,04 % penduduk yang merupakan anggota perpustakaan
Perpustakaan
59
4.3.2. IPLM Kabupaten Kotawaringin Barat
Wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat secara hidrologis dan topografi ketika dihubungkan diawal bahwa aspek
tersebut erat kaitannya dengan Tugas dan Fungsi Penyelengaraan Pemerintah Daerah dibidang Perpustakaan, cakupan luasan
yang luas akan berpengaruh terhadap jumlah anggaran yang memadai dan cukup untuk melaksanakan Program/Kegiatan
pembinaan perpustakaan, monitoring penyelengaraan perpustakaan dan pendampingan perpustakaan. Berdasarkan Analisa data,
bahwa diwilayah Kabupaten Kotawaringin Barat diperoleh capaian beberapa komponen kegiatan kunci penyelengaraaan
Pemerintah Daerah Bidang Perpustakaan, yakni :
1. Jumlah ketersediaan Koleksi Perpustakaan di Kabupaten Kotawaringin Barat saat masih belum tercapai yakni kekurangan
koleksi sejumlah 337.941.
2. Jumlah semua jenis Perpustakaan yang dipresepsikan ber-Standart Nasional Perpustakaan sangat besar yakni 82,69%
3. Jumlah Koleksi perpustakaan yang dapat diakses adalah 5 orang dapat mengakses 1 Judul Buku.
4. Jumlah Ketersediaan Tenaga Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) telah tercukupi yakni 1 Tenaga Perpustakaan
dapat melayani 540 orang (1 : 540).
5. Tingkat Pelibatan masyarakat ke Perpustakaan di Kabupaten Kotawaringin Barat dalam memanfaatkan perpustakaan
sebagai pusat informasi sangat besar yakni sebesar 8,47%.
6. Sebesar 0,60 % dari jumlah penduduk melakukan kunjungan ke Perpustakaan di Kabupaten Kotawaringin Barat.
7. 33,96% dari total Jumlah penduduk di Kabupaten Kotawaringin Barat telah menjadi Anggota Perpustakaan.
Memperhatikan buku pedoman instrument perhitungan IPLM yang diterbitkan dan dikeluarkan oleh Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia, IPLM Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2022 masih pada kategori Rendah dengan nilai 53,32
(Sedang) : Memenuhi Standar. adapun rincian sebagai berikut :
1 Kab. Kotawaringin Barat 0,204526 0,928153 0,002274 0,010256 1,743400 0,167863 0,676271 53,32 Sedang
60
Dengan rincian nilai serta indikator Indek Pembangunan Literasi Masyarakat/IPLM Kabupaten Kotawaringin Barat dengan
interpretasi sebagai berikut :
b. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah : 0,00257 Terdapat 257 perpustakaan per 100.000 penduduk usia sekolah
c. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Perguruan Terdapat 2 perpustakaan per 100.000 penduduk usia pendidikan
: 0,00002
Tinggi tinggi
61
4.3.3. IPLM Kabupaten Kapuas
Kabupaten Kapuas adalah salah satu kabupaten terluas wilayahnya yang berada
di provinsi Kalimantan Tengah, terletak di antara 0o8'48" sampai dengan 3o27'00"
Lintang Selatan dan 112o2'36" sampai dengan 114o44'00" terletak di Garis
Khatulistiwa. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kuala Kapuas. Kabupaten Kapuas terdiri
dari 17 kecamatan dan jumlah penduduk sebanyak 329.646 jiwa dengan klasifikasi
168.139 laki-laki dan 161.507 perempuan (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010).
Berdasarkan data BPS Kabupaten Kapuas 2021, wilayah ini memiliki luas
14.999,00 km2 atau 1.499.900 ha dengan jumlah penduduk 410.400 jiwa (2020) dan
tingkat kepadatan penduduk 27 jiwa/km².
Berdasarkan Analisa data, bahwa diwilayah Kabupaten Kapuas diperoleh capaian beberapa komponen kegiatan
kunci penyelengaraaan Pemerintah Daerah Bidang Perpustakaan, yakni :
1. Jumlah Penduduk di Kabupaten Kapuas pada Tahun 2022 adalah 432.283, diantarannya ada 95.989 usia sekolah.
2. Jumlah ketersediaan Koleksi Perpustakaan berdasarkan standar IFLA di Kabupaten Kapuas saat masih belum tercapai
yakni kekurangan koleksi sejumlah 757.014.
3. Jumlah semua jenis Perpustakaan yang dipresepsikan ber-Standart Nasional Perpustakaan sangat besar yakni 67,05%.
4. Jumlah Koleksi perpustakaan yang dapat diakses adalah 3 orang dapat mengakses 1 Judul Buku.
5. Jumlah Ketersediaan Tenaga Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) telah tercukupi yakni 1 Tenaga Perpustakaan
dapat melayani 571,05 orang (1 : 571).
6. Tingkat Keaktifan dan pelibatan masyarakat di Perpustakaan di Kabupaten Kapuas dalam memanfaatkan perpustakaan
sebagai pusat informasi sangat minim yakni sebesar 0 %.
7. Sebesar 0,16 % dari jumlah penduduk melakukan kunjungan ke Perpustakaan di Kabupaten Kapuas.
8. 12,04 % dari total Jumlah penduduk di Kabupaten Kapuas telah menjadi Anggota Perpustakaan.
Memperhatikan buku pedoman instrument perhitungan IPLM yang diterbitkan dan dikeluarkan oleh Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia, IPLM Kabupaten Kapuas Tahun 2022 masih pada kategori Rendah dengan nilai 45,22 (Rendah):
masih membutuhkan Pembinaan berdasarkan Kelemahan dan Kekurangan pada Komponen sesuai kewenangan ranah pusat,
provinsi dan Kab/Kota, adapun rincian sebagai berikut :
1 Kab. Kapuas 0,203993 1,291330 0,004599 0,013283 0,898185 0,000000 0,457350 40,98 Rendah
62
Dengan rincian nilai serta indikator Indek Pembangunan Literasi Masyarakat/IPLM Kabupaten Kapuas dengan interpretasi
sebagai berikut :
b. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah : 0,00287 Terdapat 287 perpustakaan per 100.000 penduduk usia sekolah
c. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Perguruan Terdapat 10 perpustakaan per 100.000 penduduk usia pendidikan
: 0,0001
Tinggi tinggi
63
4.3.4. IPLM Kabupaten Barito Utara
1. Jumlah Penduduk di Kabupaten Barito Utara pada Tahun 2022 adalah 135.350, diantarannya ada 29.855 usia sekolah
serta terdapat 481 usia di Perguruan Tinggi.
2. Jumlah ketersediaan Koleksi Perpustakaan berdasarkan standar IFLA di Kabupaten Barito Utara saat masih belum
tercapai yakni kekurangan koleksi sejumlah 116.954.
3. Jumlah semua jenis Perpustakaan yang dipresepsikan ber-Standart Nasional Perpustakaan belum ideal yakni 4,81%.
4. Jumlah Koleksi perpustakaan yang dapat diakses adalah 9 orang dapat mengakses 1 Judul Buku.
5. Jumlah Ketersediaan Tenaga Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) telah tercukupi yakni 1 Tenaga Perpustakaan
dapat melayani 178 orang (1 : 178).
6. Tingkat Keaktifan dan pelibatan masyarakat di Perpustakaan di Kabupaten Barito Utara dalam memanfaatkan
perpustakaan sebagai pusat informasi sangat besar yakni sebesar 22,92 %.
7. Sebesar 22,92 % dari jumlah penduduk melakukan kunjungan ke Perpustakaan di Kabupaten Barito Utara, bila
dihubungkan dan berkorelasi dengan nilai Tingkat Gemar Membaca di Kabupaten Barito Utara.
8. 18,06 % dari total Jumlah penduduk di Kabupaten Barito Utara telah menjadi Anggota Perpustakaan.
Memperhatikan buku pedoman instrument perhitungan IPLM yang diterbitkan dan dikeluarkan oleh Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia, IPLM Kabupaten Barito Utara Tahun 2022 masih pada kategori Rendah dengan nilai 72,16
(Sedang):: Memenuhi Standar, adapun rincian sebagai berikut :
1 Kab. Barito Utara 0,202093 2,881279 0,015748 0,115598 0,643044 0,727666 0,465431 72,16 Sedang
64
Dengan rincian nilai serta indikator Indek Pembangunan Literasi Masyarakat/IPLM Kabupaten Barito Utara Tahun 2022 dengan
interpretasi sebagai berikut :
b. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah : 0,00261 Terdapat 261 perpustakaan per 100.000 penduduk usia sekolah
c. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Perguruan Terdapat 3 perpustakaan per 100.000 penduduk usia pendidikan
: 0,00003
Tinggi tinggi
65
4.3.5. IPLM Kabupaten Barito Selatan
1. Jumlah Penduduk di Kabupaten Barito Selatan pada Tahun 2022 adalah 131.465, diantarannya ada 26.280 usia
sekolah serta terdapat 431 usia di Perguruan Tinggi.
2. Jumlah ketersediaan Koleksi Perpustakaan 106.202 berdasarkan standar IFLA di Kabupaten Barito Selatan saat masih
belum tercapai yakni kekurangan koleksi sejumlah 156.728.
3. Jumlah semua jenis Perpustakaan yang dipresepsikan ber-Standart Nasional Perpustakaan belum ideal yakni 14,72%.
4. Jumlah Koleksi perpustakaan yang dapat diakses adalah 8 orang dapat mengakses 1 Judul Buku.
5. Jumlah Ketersediaan Tenaga Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) telah tercukupi yakni 1 Tenaga Perpustakaan
dapat melayani 414,72 orang (1 : 414).
6. Tingkat Keaktifan dan pelibatan masyarakat di Perpustakaan di Kabupaten Barito Selatan dalam memanfaatkan
perpustakaan sebagai pusat informasi yakni sebesar 1,13 %.
7. Sebesar 0,27 % dari jumlah penduduk melakukan kunjungan ke Perpustakaan di Kabupaten Barito Selatan.
8. 22,81 % dari total Jumlah penduduk di Kabupaten Barito Selatan telah menjadi Anggota Perpustakaan.
Memperhatikan buku pedoman instrument perhitungan IPLM yang diterbitkan dan dikeluarkan oleh Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia, IPLM Kabupaten Barito Selatan Tahun 2022 masih pada kategori Rendah dengan nilai 58,55
(Sedang):: Memenuhi Standar, adapun rincian sebagai berikut :
1 Kab. Barito Selatan 0,204068 2,267424 0,005878 0,007333 0,927512 0,017056 0,668973 58,55 Sedang
66
Dengan rincian nilai serta indikator Indek Pembangunan Literasi Masyarakat/IPLM Kabupaten Barito Selatan Tahun 2022
dengan interpretasi sebagai berikut :
b. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah : 0,00217 Terdapat 217 perpustakaan per 100.000 penduduk usia sekolah
c. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Perguruan Terdapat 2 perpustakaan per 100.000 penduduk usia pendidikan
: 0,00002
Tinggi tinggi
Tingkat Keaktifan Kegiatan Sosialisasi & Keaktifan dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan KIEdan
8. : 1,13
Pemanfaatan Perpustakaan pemanfaatan perpustakaan sebanyak 1,13 %
Tingkat Masyarakat yang menjadi Anggota
9. Perpustakaan : 22,81 Terdapat 22,81 % penduduk yang merupakan anggota perpustakaan
67
4.3.6. IPLM Kabupaten Barito Timur
1. Jumlah Penduduk di Kabupaten Barito Timur pada Tahun 2022 adalah 71.923, diantarannya ada 22.340 usia sekolah
serta terdapat 0 usia di Perguruan Tinggi.
2. Jumlah ketersediaan Koleksi Perpustakaan 8.626 berdasarkan standar IFLA di Kabupaten Barito Timur saat masih belum
tercapai yakni kekurangan koleksi sejumlah 135.220.
3. Jumlah semua jenis Perpustakaan yang dipresepsikan ber-Standart Nasional Perpustakaan berjumlah 131 pada semua
jenis perpustakaan di Kabupaten Barito Timur.
4. Jumlah Koleksi perpustakaan yang dapat diakses adalah 12 orang dapat mengakses 1 Judul Buku.
5. Jumlah Ketersediaan Tenaga Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) telah tercukupi yakni 1 Tenaga Perpustakaan
dapat melayani 260,59 orang (1 : 260).
6. Tingkat Keaktifan dan pelibatan masyarakat di Perpustakaan di Kabupaten Barito Timur dalam memanfaatkan
perpustakaan sebagai pusat informasi yakni sebesar 0,19 %.
7. Sebesar 0,19% dari jumlah penduduk melakukan kunjungan ke Perpustakaan di Kabupaten Barito Timur .
8. 30,17% dari total Jumlah penduduk di Kabupaten Barito Timur telah menjadi Anggota Perpustakaan.
Memperhatikan buku pedoman instrument perhitungan IPLM yang diterbitkan dan dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia, IPLM Kabupaten Barito Timur Tahun 2022 masih pada kategori Rendah dengan nilai 36,26 (Rendah ),
adapun rincian sebagai berikut :
1 Kab. Barito Timur 0,205381 0,109664 0,005494 0,002095 1,700000 0,003352 0,512032 36,26 Rendah
68
Dengan rincian nilai serta indikator Indek Pembangunan Literasi Masyarakat/IPLM Kabupaten Barito Timur Tahun
2022 dengan interpretasi sebagai berikut :
b. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah : 0,00088 Terdapat 217 perpustakaan per 100.000 penduduk usia sekolah
c. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Perguruan Terdapat 2 perpustakaan per 100.000 penduduk usia pendidikan
: 0
Tinggi tinggi
69
4.3.7. IPLM Kabupaten Murung Raya
Kabupaten Murung Raya adalah salah satu kabupaten yang secara geografis
terletak pada wilayah Provinsi Kalimantan Tengah. Ibu kota kabupaten ini terletak
di Puruk Cahu. Kabupaten ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Barito
Utara pada tahun 2002 dengan luas wilayah 23.700 km² dan berpenduduk sebanyak
111.500 jiwa (2021) dan sebaran penduduk 5 jiwa/km² dengan Semboyan kabupaten
ini adalah "Tira Tangka Balang". Secara administratif Kabupaten Murung Raya
memiliki luas wilayah sebesar 23.700 km². Wilayah Kabupaten Murung Raya terdiri
dari 10 (sepuluh) Kecamatan dengan kecamatan terbesar adalah Kecamatan Uut
Murung dan kecamatan terkecil adalah Kecamatan Tanah Siang Selatan.
Berdasarkan Analisa data, bahwa diwilayah Kabupaten Murung Raya diperoleh capaian beberapa komponen
kegiatan kunci penyelengaraaan Bidang Perpustakaan oleh Pemerintah Daerah, yakni :
1. Jumlah Penduduk di Kabupaten Murung Raya pada Tahun 2022 adalah 112.445, diantarannya ada 27.599 usia sekolah
serta terdapat 0 usia di Perguruan Tinggi.
2. Jumlah ketersediaan Koleksi Perpustakaan 19.068, berdasarkan standar IFLA di Kabupaten Murung Raya saat masih
belum tercapai yakni kekurangan koleksi sejumlah 205.822.
3. Jumlah semua jenis Perpustakaan yang dipresepsikan ber-Standart Nasional Perpustakaan berjumlah 11 pada semua jenis
perpustakaan di Kabupaten Murung Raya.
4. Jumlah Koleksi perpustakaan yang dapat diakses adalah 6 orang dapat mengakses 1 Judul Buku.
5. Jumlah Ketersediaan Tenaga Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) telah tercukupi yakni 1 Tenaga Perpustakaan
dapat melayani 518,18 orang (1 : 518) di Kabupaten Murung Raya.
6. Tingkat Keaktifan dan pelibatan masyarakat di Perpustakaan di Kabupaten Murung Raya dalam memanfaatkan
perpustakaan sebagai pusat informasi yakni sebesar 0,19 %.
7. Sebesar 0,55% dari jumlah penduduk melakukan kunjungan ke Perpustakaan di Kabupaten Murung Raya.
8. 24,61% dari total Jumlah penduduk di Kabupaten Murung Raya telah menjadi Anggota Perpustakaan.
Memperhatikan buku pedoman instrument perhitungan IPLM yang diterbitkan dan dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia, IPLM Kabupaten Murung Raya Tahun 2022 pada kategori Sangat Rendah dengan nilai 88,69 (Sangat
Rendah ), adapun rincian sebagai berikut :
1 Kab. Murung Raya 0,207681 0,223927 0,002987 0,012927 1,000000 0,019131 0,541663 28,69 Sangat Rendah
70
Dengan rincian nilai serta indikator Indek Pembangunan Literasi Masyarakat/IPLM Kabupaten Murung Raya Tahun
2022 dengan interpretasi sebagai berikut :
b. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah : 0,00126 Terdapat 126 perpustakaan per 100.000 penduduk usia sekolah
c. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Perguruan Terdapat 0 perpustakaan per 100.000 penduduk usia pendidikan
: 0
Tinggi tinggi
Tingkat Keaktifan Kegiatan Sosialisasi & Keaktifan dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan KIEdan
8. : 1,2895
Pemanfaatan Perpustakaan pemanfaatan perpustakaan sebanyak 1,2895%
Tingkat Masyarakat yang menjadi Anggota
9. Perpustakaan : 24,61 Terdapat 24,61% penduduk yang merupakan anggota perpustakaan
71
4.3.8. IPLM Kabupaten Gunung Mas
Kabupaten Gunung Mas adalah salah satu kabupaten yang secara geografis
terletak pada wilayah Provinsi Kalimantan Tengah. Kabupaten ini merupakan hasil
pemekaran dari Kabupaten Kapuas provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan UU Nomor
5 tahun 2002. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kuala Kurun, salah
satu kelurahan di kecamatan Kurun. Dan pada tahun 2020, kabupaten Gunung Mas
memiliki jumlah penduduk sebanyak 135.400 jiwa, dan kepadatan 13 jiwa/km².
Kabupaten ini secara astronomi terletak pada ± 0° 18’ 00” Lintang Selatan s/d 01°
40’ 30” Lintang Selatan dan ± 113° 01’ 00” Bujur Timur s/d 114° 01’ 00” Bujur
Timur. Berpenduduk sebanyak 96.990 jiwa (sensus 2010).
Berdasarkan Analisa data, bahwa diwilayah Kabupaten Gunung Mas diperoleh capaian beberapa komponen kegiatan
kunci penyelengaraaan Bidang Perpustakaan oleh Pemerintah Daerah, yakni :
1. Jumlah Penduduk di Kabupaten Gunung Mas pada Tahun 2022 adalah 58.471, diantarannya ada 22.443 usia sekolah
serta tidak terdapat di Perguruan Tinggi diwilayah ini.
2. Jumlah ketersediaan Koleksi Perpustakaan 53.226, berdasarkan standar IFLA di Kabupaten Gunung Mas saat masih
belum tercapai yakni kekurangan koleksi sejumlah 63.716.
3. Jumlah semua jenis Perpustakaan yang dipresepsikan ber-Standart Nasional Perpustakaan berjumlah 10 pada semua jenis
perpustakaan di Kabupaten Gunung Mas.
4. Jumlah Koleksi perpustakaan yang dapat diakses adalah 1 orang dapat mengakses 1 Judul Buku.
5. Jumlah Ketersediaan Tenaga Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) telah tercukupi yakni 1 Tenaga Perpustakaan
dapat melayani 740,14 orang (1 : 740) di Kabupaten Gunung Mas.
6. Tingkat keaktifan dan pelibatan masyarakat di Perpustakaan di Kabupaten Gunung Mas dalam memanfaatkan
perpustakaan sebagai pusat informasi yakni sebesar 0,27 %.
7. Sebesar 0,21% dari jumlah penduduk melakukan kunjungan ke Perpustakaan di Kabupaten Gunung Mas.
8. 42,25% dari total Jumlah penduduk di Kabupaten Gunung Mas telah menjadi Anggota Perpustakaan.
Memperhatikan buku pedoman instrument perhitungan IPLM yang diterbitkan dan dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia, IPLM Kabupaten Gunung Mas Tahun 2022 pada kategori Sangat Rendah dengan nilai 35,17 (Rendah),
adapun rincian sebagai berikut :
1 Kab. Gunung Mas 0,205148 1,005728 0,001103 0,002536 0,699455 0,001368 0,546224 35,17 Rendah
72
Dengan rincian nilai serta indikator Indek Pembangunan Literasi Masyarakat/IPLM Kabupaten Gunung Mas Tahun 2022 dengan
interpretasi sebagai berikut :
b. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah : 0,00179 Terdapat 179 perpustakaan per 100.000 penduduk usia sekolah
c. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Perguruan Terdapat 0 perpustakaan per 100.000 penduduk usia pendidikan
: 0
Tinggi tinggi
73
4.3.9. IPLM Kabupaten Lamandau
Berdasarkan Analisa data, bahwa diwilayah Kabupaten Lamandau diperoleh capaian beberapa komponen kegiatan
kunci penyelengaraaan Bidang Perpustakaan oleh Pemerintah Daerah, yakni :
1. Jumlah Penduduk di Kabupaten Lamandau pada Tahun 2022 adalah 121.727, diantaranya ada 35.923 usia sekolah
serta tidak terdapat di Perguruan Tinggi diwilayah ini.
2. Jumlah ketersediaan Koleksi Perpustakaan 152.813, berdasarkan standar IFLA di Kabupaten Lamandau saat masih belum
tercapai yakni kekurangan koleksi sejumlah 90.641.
3. Jumlah semua jenis Perpustakaan yang dipresepsikan ber-Standart Nasional Perpustakaan berjumlah 232 pada semua
jenis perpustakaan di Kabupaten Lamandau.
4. Jumlah Koleksi perpustakaan yang dapat diakses adalah 1,26 orang dapat mengakses 1 Judul Buku.
5. Jumlah Ketersediaan Tenaga Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) telah tercukupi yakni 1 Tenaga Perpustakaan
dapat melayani 407,11 orang (1 : 407) di Kabupaten Lamandau.
6. Tingkat keaktifan dan pelibatan masyarakat di Perpustakaan di Kabupaten Lamandau dalam memanfaatkan perpustakaan
sebagai pusat informasi yakni sebesar 0,33%.
7. Sebesar 0,21% dari jumlah penduduk melakukan kunjungan ke Perpustakaan di Kabupaten Lamandau.
8. 7,66% dari total Jumlah penduduk di Kabupaten Lamandau telah menjadi Anggota Perpustakaan.
Memperhatikan buku pedoman instrument perhitungan IPLM yang diterbitkan dan dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia, IPLM Kabupaten Lamandau Tahun 2022 dengan nilai 73,27 (Sedang), adapun rincian sebagai berikut :
1 Kab. Lamandau 0,202067 4,022887 0,008139 0,022978 0,538667 0,032119 0,302153 73,27 Sedang
74
Dengan rincian nilai serta indikator Indek Pembangunan Literasi Masyarakat/IPLM Kabupaten Lamandau Tahun 2022 dengan
interpretasi sebagai berikut :
b. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah : 0,00264 Terdapat 264 perpustakaan per 100.000 penduduk usia sekolah
c. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Perguruan Terdapat 0 perpustakaan per 100.000 penduduk usia pendidikan
: 0
Tinggi tinggi
Tingkat Keaktifan Kegiatan Sosialisasi & Keaktifan dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan KIEdan
8. : 0,0033
Pemanfaatan Perpustakaan pemanfaatan perpustakaan sebanyak 0,0033%
Tingkat Masyarakat yang menjadi Anggota
9. Perpustakaan : 7,66 Terdapat 7,66% penduduk yang merupakan anggota perpustakaan
75
4.3.10. IPLM Kabupaten Seruyan
Kabupaten Seruyan adalah salah satu kabupaten yang secara geografis terletak
pada sebelah barat wilayah Provinsi Kalimantan Tengah terdiri dari 10 kecamatan, 3
kelurahan, dan 97 desa. Kabupaten ini merupakan salah satu kabupaten baru hasil
pemekaran dari Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berdasarkan UU No. 5 Tahun
2002 dengan ber-Ibukota kabupaten ini terletak di Kuala Pembuang. Pada tahun 2020,
penduduk kabupaten ini berjumlah 162.906 jiwa, dengan kepadatan 10 jiwa/km2. Secara
astronomis, Kabupaten Seruyan terletak antara 111°49′ sampai dengan 112°84′ Bujur
Timur, dan mulai 0°77′ sampai dengan 3°56′ Lintang Selatan. Kabupaten ini memiliki
luas wilayah sebesar 16.404 km2.
Berdasarkan Analisa data, bahwa diwilayah Kabupaten Seruyan diperoleh capaian beberapa komponen kegiatan
kunci penyelengaraaan Bidang Perpustakaan oleh Pemerintah Daerah, yakni :
1. Jumlah Penduduk di Kabupaten Seruyan pada Tahun 2022 adalah 110.700, diantaranya ada 28.333 usia sekolah serta
tidak terdapat 1 unit Perguruan Tinggi diwilayah ini.
2. Jumlah ketersediaan Koleksi Perpustakaan 113.418, berdasarkan standar IFLA di Kabupaten Seruyan saat masih belum
tercapai yakni kekurangan koleksi sejumlah 107.982.
3. Jumlah semua jenis Perpustakaan yang dipresepsikan ber-Standart Nasional Perpustakaan berjumlah 38 pada semua jenis
perpustakaan di Kabupaten Seruyan.
4. Jumlah Koleksi perpustakaan yang dapat diakses adalah 1,26 orang dapat mengakses 1 Judul Buku.
5. Jumlah Ketersediaan Tenaga Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) telah tercukupi yakni 1 Tenaga Perpustakaan
dapat melayani 407,11 orang (1 : 407) di Kabupaten Seruyan.
6. Tingkat keaktifan dan pelibatan masyarakat di Perpustakaan di Kabupaten Lamandau dalam memanfaatkan perpustakaan
sebagai pusat informasi yakni sebesar 0,33%.
7. Sebesar 0,21% dari jumlah penduduk melakukan kunjungan ke Perpustakaan di Kabupaten Seruyan.
8. 7,66% dari total Jumlah penduduk di Kabupaten Seruyan telah menjadi Anggota Perpustakaan.
Memperhatikan buku pedoman instrument perhitungan IPLM yang diterbitkan dan dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia, IPLM Kabupaten Seruyan Tahun 2022 dengan nilai 57,92 (Sedang), adapun rincian sebagai berikut :
1 Kab. Seruyan 0,206402 2,360659 0,005472 0,015844 0,844783 0,031284 0,590293 57,92 Sedang
76
Dengan rincian nilai serta indikator Indek Pembangunan Literasi Masyarakat/IPLM Kabupaten Seruyan Tahun 2022 dengan
interpretasi sebagai berikut :
b. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah : 0,00219 Terdapat 219 perpustakaan per 100.000 penduduk usia sekolah
c. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Perguruan Terdapat 1 perpustakaan per 100.000 penduduk usia pendidikan
: 0,00001
Tinggi tinggi
Tingkat Keaktifan Kegiatan Sosialisasi & Keaktifan dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan KIEdan
8. : 1,5799
Pemanfaatan Perpustakaan pemanfaatan perpustakaan sebanyak 1,3098 %
Tingkat Masyarakat yang menjadi Anggota
9. Perpustakaan : 16,89 Terdapat 25% penduduk yang merupakan anggota perpustakaan
77
4.3.11. IPLM Kabupaten Sukamara
1. Jumlah Penduduk di Kabupaten Sukamara pada Tahun 2022 adalah 66.845, diantaranya ada 11.546 usia sekolah serta
tidak terdapat Perguruan Tinggi diwilayah ini.
2. Jumlah ketersediaan Koleksi Perpustakaan 109.989, berdasarkan standar IFLA di Kabupaten Sukamara saat masih belum
tercapai yakni kekurangan koleksi sejumlah 23.701.
3. Jumlah semua jenis Perpustakaan yang dipresepsikan ber-Standart Nasional Perpustakaan berjumlah 38 pada semua jenis
perpustakaan di Kabupaten Sukamara.
4. Jumlah Koleksi perpustakaan yang dapat diakses adalah 1 orang dapat mengakses 1 Judul Buku.
5. Jumlah Ketersediaan Tenaga Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) telah tercukupi yakni 1 Tenaga Perpustakaan
dapat melayani 384,17 orang (1 : 384) di Kabupaten Sukamara.
6. Tingkat keaktifan dan pelibatan masyarakat di Perpustakaan di Kabupaten Sukamara dalam memanfaatkan perpustakaan
sebagai pusat informasi yakni sebesar 0,4727%.
7. Sebesar 0,25% dari jumlah penduduk melakukan kunjungan ke Perpustakaan di Kabupaten Sukamara.
8. 28,15% dari total Jumlah penduduk di Kabupaten Sukamara telah menjadi Anggota Perpustakaan.
Memperhatikan buku pedoman instrument perhitungan IPLM yang diterbitkan dan dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia, IPLM Kabupaten Sukamara Tahun 2022 dengan nilai 89,25 (Tinggi), adapun rincian sebagai berikut :
1 Kab. Sukamara 0,204615 3,042781 0,005680 0,006378 2,389339 0,008235 0,590388 89,25 Tinggi
78
Dengan rincian nilai serta indikator Indek Pembangunan Literasi Masyarakat/IPLM Kabupaten Sukamara Tahun 2022 dengan
interpretasi sebagai berikut :
b. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah : 0,0008 Terdapat 80 perpustakaan per 100.000 penduduk usia sekolah
c. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Perguruan Terdapat 0 perpustakaan per 100.000 penduduk usia pendidikan
: 0
Tinggi tinggi
Tingkat Keaktifan Kegiatan Sosialisasi & Keaktifan dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan KIEdan
8. : 0,4727
Pemanfaatan Perpustakaan pemanfaatan perpustakaan sebanyak 0,4727 %
Tingkat Masyarakat yang menjadi Anggota
9. Perpustakaan : 28,15 Terdapat 28,15% penduduk yang merupakan anggota perpustakaan
Berdasarkan Analisa data, bahwa diwilayah Kabupaten Pulang Pisau diperoleh capaian beberapa komponen
kegiatan kunci penyelengaraaan Bidang Perpustakaan oleh Pemerintah Daerah, yakni :
1. Jumlah Penduduk di Kabupaten Pulang Pisau pada Tahun 2022 adalah 110.700, diantaranya ada 82.333 usia sekolah
serta terdapat 1 Perguruan Tinggi diwilayah ini.
2. Jumlah ketersediaan Koleksi Perpustakaan 112.023, berdasarkan standar IFLA di Kabupaten Pulang Pisau saat masih
belum tercapai yakni kekurangan koleksi sejumlah 109.337.
3. Jumlah semua jenis Perpustakaan yang dipresepsikan ber-Standart Nasional Perpustakaan berjumlah 11 pada semua jenis
perpustakaan di Kabupaten Pulang Pisau.
4. Jumlah Koleksi perpustakaan yang dapat diakses adalah 1 orang dapat mengakses 1 Judul Buku.
5. Jumlah Ketersediaan Tenaga Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) telah tercukupi yakni 1 Tenaga Perpustakaan
dapat melayani 510,14 orang (1 : 510) di Kabupaten Pulang Pisau, jika disesuaikan dengan standar IFLA adalah
1:2.000.
6. Tingkat keaktifan dan pelibatan masyarakat di Perpustakaan di Kabupaten Pulang Pisau dalam memanfaatkan
perpustakaan sebagai pusat informasi yakni sebesar 1,3098%.
7. Sebesar 0,56% dari jumlah penduduk melakukan kunjungan ke Perpustakaan di Kabupaten Pulang Pisau.
8. 25% dari total Jumlah penduduk di Kabupaten Pulang Pisau telah menjadi Anggota Perpustakaan.
Memperhatikan buku pedoman instrument perhitungan IPLM yang diterbitkan dan dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia, IPLM Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2022 dengan nilai 79,795 (Sedang), adapun rincian sebagai berikut :
1 Kab. Pulang Pisau 0,202579 2,567015 0,006723 0,042419 1,900000 0,129020 0,737917 79,80 Sedang
80
Dengan rincian nilai serta indikator Indek Pembangunan Literasi Masyarakat/IPLM Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2022 dengan
interpretasi sebagai berikut :
b. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah : 0,00126 Terdapat 126 perpustakaan per 100.000 penduduk usia sekolah
c. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Perguruan Terdapat 1 perpustakaan per 100.000 penduduk usia pendidikan
: 0,00001
Tinggi tinggi
81
4.3.13. IPLM Kabupaten Katingan
Berdasarkan Analisa data, bahwa diwilayah Kabupaten Katingan diperoleh capaian beberapa komponen kegiatan
kunci penyelengaraaan Bidang Perpustakaan oleh Pemerintah Daerah, yakni :
1. Jumlah Penduduk di Kabupaten Katingan pada Tahun 2022 adalah 121.727, diantaranya ada 35.923 usia sekolah serta
terdapat 0 Perguruan Tinggi diwilayah ini.
2. Jumlah ketersediaan Koleksi Perpustakaan 153.813, berdasarkan standar IFLA di Kabupaten Katingan saat masih belum
tercapai yakni kekurangan koleksi sejumlah 90.641
3. Jumlah semua jenis Perpustakaan yang dipresepsikan ber-Standart Nasional Perpustakaan berjumlah 232 pada semua
jenis perpustakaan di Kabupaten Katingan.
4. Jumlah Koleksi perpustakaan yang dapat diakses adalah 1,26 orang dapat mengakses 1 Judul Buku.
5. Jumlah Ketersediaan Tenaga Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) telah tercukupi yakni 1 Tenaga Perpustakaan
dapat melayani 407,11 orang (1 : 407) di Kabupaten Katingan, jika disesuaikan dengan standar IFLA adalah 1:2.000.
6. Tingkat keaktifan dan pelibatan masyarakat di Perpustakaan di Kabupaten Katingan dalam memanfaatkan perpustakaan
sebagai pusat informasi yakni sebesar 0,0033%.
7. Sebesar 0,02% dari jumlah penduduk melakukan kunjungan ke Perpustakaan di Kabupaten Katingan.
8. 7,66% dari total Jumlah penduduk di Kabupaten Katingan telah menjadi Anggota Perpustakaan.
Memperhatikan buku pedoman instrument perhitungan IPLM yang diterbitkan dan dikeluarkan oleh Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia, IPLM Kabupaten Katingan Tahun 2022 dengan nilai 62,27 (Sedang), adapun rincian sebagai
berikut :
1 Kab. Katingan 0,204198 2,270751 0,002383 0,000251 1,655004 0,000037 0,226600 62,27 Sedang
82
Dengan rincian nilai serta indikator Indek Pembangunan Literasi Masyarakat/IPLM Kabupaten Katingan Tahun 2022 dengan
interpretasi sebagai berikut :
b. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah : 0,00264 Terdapat 264 perpustakaan per 100.000 penduduk usia sekolah
c. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Perguruan Terdapat 0 perpustakaan per 100.000 penduduk usia pendidikan
: 0
Tinggi tinggi
83
4.3.14. IPLM Kota Palangka Raya
Palangka Raya adalah sebuah kota sekaligus merupakan ibu kota dari
provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Kota ini memiliki luas wilayah 2.853,12 km² dan
berpenduduk sebanyak 266.020 jiwa (2020) dengan kepadatan penduduk rata-rata
93,24 jiwa/km². Sebelum otonomi daerah pada tahun 2001, Kota Palangka Raya hanya
memiliki 2 kecamatan, yaitu: Pahandut dan Bukit Batu. Kini secara administratif, Kota
Palangka Raya terdiri atas 5 kecamatan, yakni: Pahandut, Jekan Raya, Bukit
Batu, Sabangau, dan Rakumpit dengan 30 Kelurahan. Kota ini dibangun pada
tahun 1957 (UU Darurat No. 10/1957 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I
Kalimantan Tengah) dari hutan belantara yang dibuka melalui Desa Pahandut di
tepi Sungai Kahayan.
Berdasarkan Analisa data, bahwa diwilayah Kota Palangka Raya diperoleh capaian beberapa komponen kegiatan
kunci penyelengaraaan Bidang Perpustakaan oleh Pemerintah Daerah, yakni :
1. Jumlah Penduduk di Kota Palangka Raya pada Tahun 2022 adalah 179.880, diantaranya ada 70.577 usia sekolah serta
terdapat 17 Perguruan Tinggi diwilayah ini dengan melayani 31.306.
2. Jumlah ketersediaan Koleksi Perpustakaan 211.156, berdasarkan standar IFLA di Kota Palangka Raya saat masih belum
tercapai yakni kekurangan koleksi sejumlah 148.604.
3. Jumlah semua jenis Perpustakaan yang dipresepsikan ber-Standart Nasional Perpustakaan berjumlah 55 pada semua jenis
perpustakaan di Kota Palangka Raya.
4. Jumlah Koleksi perpustakaan yang dapat diakses adalah 1 orang dapat mengakses 1 Judul Buku.
5. Jumlah Ketersediaan Tenaga Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) telah tercukupi yakni 1 Tenaga Perpustakaan
dapat melayani 164,27 orang (1 : 164) di Kota Palangka Raya, jika disesuaikan dengan standar IFLA adalah 1:2.000.
6. Tingkat keaktifan dan pelibatan masyarakat di Perpustakaan di Kota Palangka Raya dalam memanfaatkan perpustakaan
sebagai pusat informasi yakni sebesar 33,04%.
7. Sebesar 0,11% dari jumlah penduduk melakukan kunjungan ke Perpustakaan di Kota Palangka Raya.
8. 39,24% dari total Jumlah penduduk di Kota Palangka Raya telah menjadi Anggota Perpustakaan.
Memperhatikan buku pedoman instrument perhitungan IPLM yang diterbitkan dan dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia, IPLM Kota Palangka Raya Tahun 2022 dengan nilai 50,83 (Sedang), adapun rincian sebagai berikut :
1 Kota Palangkaraya 0,203424 1,583483 0,008284 0,001311 0,845914 0,355576 0,559919 50,83 Sedang
1 KALIMANTAN TENGAH 0,204068 1,795803 0,005640 0,018128 1,244595 0,107197 0,548925 56,06 Sedang
84
Dengan rincian nilai serta indikator Indek Pembangunan Literasi Masyarakat/IPLM Kota Palangka Raya Tahun 2022 dengan
interpretasi sebagai berikut
KOTAPALANGKARAYA : Sedang
c. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Perguruan Terdapat 36 perpustakaan per 100.000 penduduk usia pendidikan
: 0,00017
Tinggi tinggi
Terdapat 55 perpustakaan yang dipersepsi memenuhi standar
2. Persentase Perpustakaan di-Persepsi ber-SNP : 16,03
nasional perpustakaan (SNP)
Rasio Ketercukupan Koleksi
3. : 211.156 Belum Memenuhi
Berdasarkan IFLA/UNESCO
Kekurangan Jumlah Koleksi Berdasarkan
4. : 148.604 Kekurangan koleksi di KOTAPALANGKARAYA sebanyak 148604
IFLA/UNESCO
Rasio Ketercukupan koleksi berdasarkan target
5. : 1,17 1 judul koleksi dapat diakses oleh 1,17 penduduk
Renstra
Rasio Ketercukupan Tenaga
6. : 164,27 Memenuhi : 1 tenaga perpustakaan melayani 164,27 Orang
Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis)
Persentase jumlah kunjungan perhari dibagi per jumlah penduduk
7. Tingkat Kemanfaatan Perpustakaan : 0,11
sebanyak 0,11 % (belum ideal).
Tingkat Keaktifan Kegiatan Sosialisasi & Keaktifan dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan KIEdan
8. : 33,04
Pemanfaatan Perpustakaan pemanfaatan perpustakaan sebanyak 33,04 %
Tingkat Masyarakat yang menjadi Anggota
9. : 39,24 Terdapat 39,24% penduduk yang merupakan anggota perpustakaan
Perpustakaan
85
4.3.15. IPLM Provinsi Kalimantan Tengah
Secara astronomis, Kalimantan Tengah terletak di antara 0°46' lintang utara hingga 3°33' lintang selatan dan 110°51' hingga
115°50' bujur timur. Provinsi Kalimantan Tengah dalam pelaksanaan bidang perpustakaan dalam amanat Undang Undang
Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan juga tetap sebagai mercusuar dalam pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yakni melaksanakan bidang
Perpustakaan dan Kearsipan serta dalam melaksanakan bidang teknis tentang perpustakaan berpedoman pada Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014 tentang pelaksanaan Undang Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang
Perpustakaan. Untuk melihat keberhasilan sebuah Penyelengaraan Pemerintahan Daerah khususnya Pemerintah Provinsi
Kalimantan Tengah pada bidang teknis perpustakaan dalam pencapaian pelaksanaan diperlukan sebuah komponen indicator
dalam pelaksanaannya agar Program dan kegiatan yang dilaksanakan dapat terarah, tergambar komponen prioritas, dan
intervensi kebijakan bidang Perpustakaan yang harus diperkuat dalam melaksanakan bidang bidang teknis tanpa terkecuali
Bidang Perpustakaan.
Perhitungan dan Penyusunan Indek Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) adalah suatu kewajiban mendasar sebagai
perintah dan amanat UU 23 Tahun 2014, penyusunan IPLM adalah sebagai evaluasi penyelengaraan pemerintahan daerah salah
satunya bidang perpustakaan yakni dengan Indikator Kegiatan Kunci/IKK dengan bobot 2% adalah : (1) Tingkat Kegemaran
Membaca (TGM) dan (2) Indek Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) sebagai petunjuk dan perintah Peraturan Menteri Dalam
Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020. Sehubungan hal tersebut Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan
Tengah melalui Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca melalui kegiatan yang dituangkan
dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Tengah untuk melaksanakan perhitungan IPLM Tahun 2022
secara gotong royong dan bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten/Kota.
Sebagai amanat dan perintah bahwa Pemerintah Daerah menyampaikan pelaporan terkait penyelengaraan
Pemerintahan Daerah dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020
86
sebagai petujuk pelaksanaan, dan perhitungan berpedoman pada instrument pengukuran IPLM yang diterbitkan dan
dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Provinsi Kalimantan Tengah masih pada kategori Sedang dengan
nilai 56,06 adapun rincian penjelasan Tabel sebagai berikut :
1 Kab. Murung Raya 0,207681 0,223927 0,002987 0,012927 1,000000 0,019131 0,541663 28,69 Sangat Rendah
2 Kab. Gunung Mas 0,205148 1,005728 0,001103 0,002536 0,699455 0,001368 0,546224 35,17 Rendah
3 Kab. Barito Timur 0,205381 0,109664 0,005494 0,002095 1,700000 0,003352 0,512032 36,26 Rendah
4 Kab. Kapuas 0,203993 1,291330 0,004599 0,013283 0,898185 0,000000 0,457350 40,98 Rendah
5 Kab. Kotawaringin Timur 0,202315 0,586159 0,004194 0,000577 1,639031 0,008053 0,725390 45,22 Rendah
6 Kota Palangkaraya 0,203424 1,583483 0,008284 0,001311 0,845914 0,355576 0,559919 50,83 Sedang
7 Kab. Kotawaringin Barat 0,204526 0,928153 0,002274 0,010256 1,743400 0,167863 0,676271 53,32 Sedang
8 KALIMANTAN TENGAH 0,204068 1,795803 0,005640 0,018128 1,244595 0,107197 0,548925 56,06 Sedang
9 Kab. Seruyan 0,206402 2,360659 0,005472 0,015844 0,844783 0,031284 0,590293 57,92 Sedang
10 Kab. Barito Selatan 0,204068 2,267424 0,005878 0,007333 0,927512 0,017056 0,668973 58,55 Sedang
11 Kab. Katingan 0,204198 2,270751 0,002383 0,000251 1,655004 0,000037 0,226600 62,27 Sedang
12 Kab. Barito Utara 0,202093 2,881279 0,015748 0,115598 0,643044 0,727666 0,465431 72,16 Sedang
13 Kab. Lamandau 0,202067 4,022887 0,008139 0,022978 0,538667 0,032119 0,302153 73,27 Sedang
14 Kab. Pulang Pisau 0,202579 2,567015 0,006723 0,042419 1,900000 0,129020 0,737917 79,80 Sedang
15 Kab. Sukamara 0,204615 3,042781 0,005680 0,006378 2,389339 0,008235 0,590388 89,25 Tinggi
Berdasarkan Analisa data, bahwa diwilayah Provinsi Kalimantan Tengah diperoleh capaian beberapa komponen
kegiatan kunci penyelengaraaan Bidang Perpustakaan oleh Pemerintah Daerah, yakni :
1. Jumlah Penduduk di Provinsi Kalimantan Tengah pada Tahun 2022 adalah 2.270.109, diantaranya ada 541.415 usia
sekolah serta terdapat 17 Perguruan Tinggi diwilayah ini dengan melayani 31.306.
2. Jumlah ketersediaan Koleksi Perpustakaan 211.156, berdasarkan standar IFLA di Provinsi Kalimantan Tengah saat masih
belum tercapai yakni kekurangan koleksi sejumlah 1.148.604.
3. Jumlah semua jenis Perpustakaan yang dipresepsikan ber-Standart Nasional Perpustakaan berjumlah 1.698 pada semua
jenis perpustakaan di Provinsi Kalimantan Tengah.
4. Jumlah Koleksi perpustakaan yang dapat diakses adalah 6,74 orang dapat mengakses 1 Judul Buku.
5. Jumlah Ketersediaan Tenaga Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) telah tercukupi yakni 1 Tenaga Perpustakaan
dapat melayani 460,10 orang (1 : 460) di Provinsi Kalimantan Tengah, jika disesuaikan dengan standar IFLA adalah
1:2.000.
6. Tingkat keaktifan dan pelibatan masyarakat di Perpustakaan di Provinsi Kalimantan Tengah dalam memanfaatkan
perpustakaan sebagai pusat informasi yakni sebesar 5,27%.
7. Sebesar 0,45% dari jumlah penduduk melakukan kunjungan ke Perpustakaan di Provinsi Kalimantan Tengah.
87
8. 20,11% dari total Jumlah penduduk di Provinsi Kalimantan Tengah telah menjadi Anggota Perpustakaan.
Hasil perhitungan dalam pengukuran IPLM Tahun 2022 Provinsi Kalimantan Tengah per Kabupaten/Kota, bahwa
hampir 14 Kabupaten dan Kota dengan hasil sangat rendah, rendah dan sedang dan hasil tersebut berpengaruh secara
keseluruhan hasil pengukuran di Provinsi, sebagai gambaran IPLM per Kabupaten/Kota sebagai berikut :
Tingkat Keaktifan Kegiatan Sosialisasi & Keaktifan dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan KIEdan
8. : 5,27
Pemanfaatan Perpustakaan pemanfaatan perpustakaan sebanyak 5,27 %
Tingkat Masyarakat yang menjadi Anggota Terdapat 20,11% penduduk yang merupakan anggota
9. Perpustakaan : 20,11
perpustakaan
89
HASIL KAJIAN INDEK PEMBANGUNAN LITERASI MASYARAKAT (IPLM)
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2023
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan petunjuk dan amanat Undang Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan dan Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2014 tentang pelaksanaan Undang Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan dan Peraturan Pemerintah No.
18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dengan petunjuk teknis sebagai indikator kegiatan kunci/IKK capaian pelaksanaan
penyelengaraan pemerintah daerah secara otonom di bidang perpustalkaan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020, dengan beberapa kesimpulan dalam pelaksanaan Indek Pembangunan Literasi
Masyarakat (IPLM) Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2023, antara lain sebagai berikut :
1. Dengan berpedoman pada teknis perhitungan pengukuran IPLM yang diterbitkan dan dikeluarkan oleh Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia Tahun 2021, maka Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Provinsi Kalimantan
Tengah Tahun 2022 dalam pelaksanaaan Kegiatan Tahun 2023 adalah merupakan Indikator Kegiatan Kunci (IKK)
sebagai capaian penyelengaraan bidang Perpustakaan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah melalui
Dinas yang membidangi Perpustakaan lingkup Provinsi/Kabupaten dan Kota sebagai amanat pelaksanaan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 dengan bobot 2% yakni: Indek Pembangunan
Literasi Masyarakat (IPLM) dengan bobot 50%.
2. Berdasarkan data hasil perhitungan IPLM Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2022 dengan mendapatkan hasil dari
pengolahan data yang diperoleh dari 14 (empat belas) Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten/Kota di Provinsi
Kalimantan Tengah dengan nilai 56,06, adapun hasil perhitungan per Kabupaten dan Kota di Kalimantan Tengah
dengan klasifikasi kategori sebagai berikut :
➢ Sangat Rendah : 1 (satu) Kabupaten, yakni : Kab. Murung Raya
➢ Rendah : 4 (empat) Kabupaten, antara lain :
(a) Kab. Gunung Mas,
(b) Kab. Kapuas,
(c) Kab. Kab. Kotawaringin Timur, dan
(d) Kab. Barito Timur.
➢ Sedang : 1 (satu) Kota dan 7 (tiga) Kabupaten, antara lain :
(a) Kota Palangka Raya
(b) Kab. Kotawaringin Barat
(c) Kab. Barito Utara
(d) Kab. Seruyan
(e) Kab. Lamandau
(f) Kab. Pulang Pisau
(g) Kab. Barito Selatan
(h) Kab. Katingan.
85
➢ Tinggi : 1 (satu) Kabupaten, antara lain : Kab. Sukamara
0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00
86
3. Rasio Ketersediaan Perpustakaan : Rasio Ketersediaan Perpustakaan Umum dengan nilai 0,371581 dengan interprestasi
terdapat 15 (lima belas) unit Perpustakaan Umum Daerah sebagai pembina diwilayah Provinsi Kalimantan Tengah
dengan sebaran perpustakaan umum desa dan kelurahan berjumlah : 364 (23,75%) dari 1.576 desa dan kelurahan
dengan kesimpulan bahwa Rasio Ketersediaan Perpustakaan Umum : belum terpenuhi.
4. Rasio Ketersediaan Perpustakaan : Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah dengan skor 0,014361 dengan
interprestasi terdapat 2.909 (41,58 %) Perpustakaan sekolah dari total 6.996 unit Sekolah dengan kesimpulan bahwa
Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah : belum terpenuhi.
5. IPLM komponen indikator Rasio Ketersediaan Perpustakaan Perguruan Tinggi : Rasio Ketersediaan Perpustakaan PT
dengan skor 0,002329 dengan interprestasi terdapat perpustakaan perguruan tinggi diwilayah Provinsi Kalimantan
Tengah yang melayani penduduk usia pendidikan tinggi.
6. Untuk Persentase Perpustakaan Dipersepsikan ber-SNP terdapat 29,89% yakni belum memenuhi, terdata 2.975
Perpustakaan di Provinsi Kalimantan Tengah yang dipersepsi telah memenuhi standar nasional perpustakaan melalui
pembina dari total jumlah 4.066 perpustakaan.
7. Persentase Jumlah Koleksi Berdasarkan IFLA/UNESCO dan berdasarkan capaian nasional dalam RENSTRA PERPUSTAKAAN
NASIONAL 2019-2024 adalah di Provinsi Kalimantan Tengah masih belum memenuhi terkait dengan jumlah koleksi
dengan kekurangan koleksi sebesar 4.326.512 (80,06%) koleksi judul buku di perpustakaan untuk penduduk Provinsi
di wilayah Kalimantan Tengah.
8. Berdasarkan perhitungan IPLM Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2022 bahwa Rasio ketercukupan Tenaga
Perpustakaan 1 tenaga perpustakaan melayani 576,4 orang (telah memenuhi. Standar : IFLA/UNESCO 1 : 2.000
Pemustaka) di Provinsi Kalimantan Tengah dan Rasio ketercukupan Pustakawan memiliki SK Fungsional/Kualifikasi ilmu
Perpustakaan 1 pustakawan, melayani >14.929,1 penduduk di Provinsi Kalimantan Tengah : belum mencukupi.
9. Tingkat Pemanfaatan Perpustakaan dengan nilai 0,641206 bahwa jumlah kunjungan per-hari dibagi jumlah penduduk
masih kurang dalam memanfaatkan perpustakaan dan Tingkat Keaktifan Kegiatan Sosialisasi dan Pemanfaatan
Perpustakaan minimnya Keaktifan dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan KIE & pemanfaatan perpustakaan di
wilayah Provinsi Kalimantan Tengah artinya pendekatan program dalam pembudayaan gemar membaca di masyarakat
Kalimantan Tengah dan artinya pentingnya perpustakaan sebagai sumber informasi dalam meningkatkan kesejahteraan
perlu diangkat.
87
5.2. REKOMENDASI
Strategi intervensi serta kebijakan yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Tengah
dengan Kabupaten/Kota sepanjang tahun 2022 melalui kegiatan tertuang dalam APBD masing-masing yang dilakukan secara
searah dengan 1 (satu) peta jalan sudah berada pada jalur yang tepat, tetapi perlu penajaman program/kegiatan yang
terukur serta bekerjasama dan bergotong royong menuju Kalimantan Tengah semakin BERKAH den memperhatikan kondisi
ketercukupan perpustakaan, koleksi, maupun tenaga perpustakaan yang masih belum ideal, maka perlu dilakukan upaya-upaya
untuk melanjutkan dan mempertajam strategi maupun program intervensi yang selama ini telah diterapkan pada Tahun 2023.
Dari perhitungan IPLM Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2022 memperoleh rekomendasi antara lain :
89
LAMPIRAN LAPORAN HASIL
STATISTIK SEKTORAL BIDANG PERPUSTAKAAN
HALAMAN SAMPUL
LAMPIRAN I UPLM 1 TAHUN 2022
LAMPIRAN II UPLM 2 TAHUN 2022
LAMPIRAN III UPLM 3 TAHUN 2022
LAMPIRAN IV UPLM 4 TAHUN 2022
LAMPIRAN V UPLM 5 TAHUN 2022
LAMPIRAN VI UPLM 6 TAHUN 2022
LAMPIRAN VII UPLM 7 TAHUN 2022
LAMPIRAN VIII NILAI IPLM KABUPATEN DAN KOTA SERTA PROVINSI
KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2022
LAMPIRAN I UPLM 1 TAHUN 2022
JUMLAH KELEMBAGAAN PERPUSTAKAAN
1,000000 0,400000 0,000001 0,000483 0,006907 0,006152 0,003676 0,002356 0,000083 0,204068
0,400000 0,000000 0,000601 0,008196 0,007586 0,005326 0,004292 0,000000 0,205381
0,400000 0,000000 0,000542 0,004317 0,002654 0,002137 0,000000 0,000000 0,202093
0,400000 0,000000 0,000347 0,010188 0,005740 0,003627 0,005319 0,000000 0,205148
0,400000 0,000000 0,000205 0,007830 0,008405 0,003218 0,000000 0,000000 0,203993
0,400000 0,000000 0,000324 0,008278 0,006397 0,002222 0,003284 0,000000 0,204198
0,400000 0,000008 0,001323 0,007429 0,008761 0,003100 0,000000 0,000025 0,204526
0,400000 0,000000 0,000178 0,004873 0,003628 0,001888 0,000702 0,000075 0,202315
0,400000 0,000000 0,000111 0,002859 0,003402 0,001869 0,001925 0,000000 0,202067
0,400000 0,000000 0,001991 0,009463 0,011923 0,005392 0,006494 0,000310 0,207681
0,400000 0,000000 0,000089 0,003820 0,004826 0,004029 0,000000 0,000000 0,202579
0,400000 0,000000 0,000407 0,011334 0,007970 0,005829 0,005780 0,000158 0,206402
0,400000 0,000000 0,000274 0,006651 0,006193 0,004875 0,004673 0,000000 0,204615
0,400000 0,000000 0,000209 0,007339 0,005035 0,004225 0,000000 0,000000 0,203424
0,400000 0,000000 0,000167 0,004115 0,003611 0,003727 0,000515 0,000597 0,202537
1,400484 0,016735 0,002356
0,000083
LAMPIRAN II UPLM 2 TAHUN 2022
JUMLAH KOLEKSI PERPUSTAKAAN (JUDUL)
NAMA PROVINSI DAN PERPUSTAKAAN
NO. PERPUSTAKAAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH PERPUSTAKAAN
KABUPATEN/KOTA PERGURUAN
KHUSUS
PROVINSI KAB/KOTA KEC DESA/KEL SD/MI SMP/MTs SMA/K/MA TINGGI
1 KALIMANTAN TENGAH 34.000 170.563 4.500 255.620 504.458 312.822 173.782 57.984 16.228
1 Kab. Barito Selatan 16.860 0 21.660 54.587 8.895 1.587 2.613 0
2 Kab. Barito Timur 5.294 0 1.162 250 300 1.320 0 300
3 Kab. Barito Utara 12.324 4.500 32.900 13.230 32.300 18.200 3.500 0
4 Kab. Gunung Mas 24.350 0 5.864 5.000 1.044 16.968 0 0
5 Kab. Kapuas 8.329 0 40.704 33.945 20.938 19.543 3.579 1.560
6 Kab. Katingan 7.297 0 1.035 72.006 72.447 28 0 0
7 Kab. Kotawaringin Barat 12.339 0 14.925 43.776 21.000 11.676 2.441 5.436
8 Kab. Kotawaringin Timur 17.331 0 24.772 22.183 19.620 17.690 1.482 4.474
9 Kab. Lamandau 5.039 0 14.124 78.492 35.816 11.027 112 129
10 Kab. Murung Raya 5.549 0 5.600 2.700 3.800 1.417 0 2
11 Kab. Pulang Pisau 16.023 0 17.250 51.750 14.500 8.750 1.000 2.750
12 Kab. Seruyan 11.663 0 22.524 47.163 20.861 10.450 757 0
13 Kab. Sukamara 18.009 0 37.500 29.500 13.200 11.776 0 4
14 Kota Palangkaraya 10.156 0 15.600 49.876 48.101 43.350 42.500 1.573
464.683 991.062 57.984 16.228
RASIO UPLM 2 TAHUN 2022
RASIO KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN (JUDUL PER ORANG)
SKOR UPLM1
PERPUSTAKAAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH PERPUSTAKAAN
PERPUSTAKAAN PROV/
PERGURUAN KAB/KOTA
KHUSUS
PROVINSI KAB/KOTA KEC DESA/KEL SD/MI SMP/MTs SMA/K/MA TINGGI
0,014977 0,113610 0,002375 0,147708 1,937707 2,702203 1,700376 1,964969 0,029051 1,795803
0,128247 0,000000 0,164759 3,550836 1,204958 0,241516 5,607296 0,000000 2,267424
0,073606 0,000000 0,016156 0,017693 0,049759 0,256460 0,000000 0,000000 0,109664
0,091053 0,033247 0,243074 0,713131 4,030447 2,538708 6,205674 0,000000 2,881279
0,416446 0,000000 0,100289 0,362503 0,162490 3,211811 0,000000 0,000000 1,005728
0,020013 0,000000 0,097804 0,713160 1,063005 1,447522 2,938424 0,000000 1,291330
0,059946 0,000000 0,008503 3,343363 7,835496 0,003774 0,000000 0,000000 2,270751
0,054897 0,000000 0,066402 1,205320 1,411006 0,847930 0,856191 0,034141 0,928153
0,040092 0,000000 0,057305 0,377467 0,794654 0,944525 0,570658 0,000000 0,586159
0,115325 0,000000 0,323248 6,294467 9,283567 2,702696 0,727273 0,020006 4,022887
0,049349 0,000000 0,049802 0,163706 0,470181 0,237871 0,000000 0,000000 0,223927
0,144743 0,000000 0,155827 2,833598 1,992579 1,457362 5,780347 0,039534 2,567015
0,070952 0,000000 0,137026 2,077299 2,484636 3,184034 3,537383 0,000000 2,360659
0,269414 0,000000 0,560999 4,009242 4,153556 4,975074 0,000000 0,000000 3,042781
0,056460 0,000000 0,086724 1,466122 2,894512 1,755985 1,286320 0,313035 1,583483
0,278671 6,340287 1,964969 0,029051
LAMPIRAN III UPLM 3 TAHUN 2022
JUMLAH TENAGA PERPUSTAKAAN (PUSTAKAWAN DAN TENAGA TEKNIS)
NAMA PROVINSI DAN PERPUSTAKAAN
NO. PERPUSTAKAAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH PERPUSTAKAAN
KABUPATEN/KOTA PERGURUAN
KHUSUS
PROVINSI KAB/KOTA KEC DESA/KEL SD/MI SMP/MTs SMA/K/MA TINGGI
0,000030 0,000294 0,000004 0,000633 0,008643 0,007201 0,006147 0,003762 0,000256 0,005641
0,000122 0,000000 0,000616 0,008196 0,007586 0,005326 0,006438 0,000000 0,005878
0,000542 0,000000 0,000306 0,008563 0,008625 0,008160 0,000000 0,000000 0,005494
0,000140 0,000000 0,001507 0,030563 0,017220 0,010880 0,015957 0,000000 0,015748
0,000753 0,000000 0,000068 0,001305 0,001401 0,000757 0,000000 0,000000 0,001103
0,000077 0,000000 0,000372 0,008278 0,006752 0,003555 0,003284 0,000000 0,004599
0,000058 0,000008 0,001323 0,004225 0,004218 0,000000 0,000000 0,000000 0,002383
0,000160 0,000000 0,000365 0,004873 0,002688 0,001380 0,001052 0,000132 0,002274
0,000030 0,000000 0,000104 0,008083 0,005711 0,002990 0,003851 0,000000 0,004194
0,000915 0,000000 0,001991 0,009463 0,011923 0,005392 0,006494 0,000310 0,008139
0,000178 0,000000 0,000285 0,006973 0,004454 0,002350 0,000000 0,000000 0,002987
0,000235 0,000045 0,000813 0,011334 0,007970 0,005829 0,005780 0,000158 0,006745
0,000310 0,000000 0,000286 0,004933 0,005598 0,010664 0,004673 0,000000 0,005472
0,000479 0,000000 0,000658 0,005980 0,009440 0,010139 0,000000 0,000000 0,005680
0,000111 0,000000 0,000167 0,008231 0,007221 0,018633 0,005145 0,002985 0,008284
0,000960 0,021990 0,003762
0,000256
LAMPIRAN IV UPLM 4 TAHUN 2022
JUMLAH KUNJUNGAN MASYARAKAT PER HARI
NAMA PROVINSI DAN PERPUSTAKAAN
NO. PERPUSTAKAAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH PERPUSTAKAAN
KABUPATEN/KOTA PERGURUAN
KHUSUS
PROVINSI KAB/KOTA KEC DESA/KEL SD/MI SMP/MTs SMA/K/MA TINGGI
0,000044 0,000390 0,000000 0,000546 0,015446 0,018096 0,016600 0,038078 0,000157 0,018128
0,000114 0,000000 0,000228 0,011384 0,010837 0,007153 0,006438 0,000000 0,007333
0,000640 0,000000 0,000209 0,002123 0,003317 0,002914 0,000000 0,000000 0,002095
0,000111 0,000000 0,005209 0,152814 0,143499 0,108802 0,159574 0,000000 0,115598
0,000342 0,000000 0,000171 0,002900 0,006226 0,002271 0,000000 0,000000 0,002536
0,000120 0,000000 0,000219 0,002689 0,008275 0,013555 0,041051 0,000000 0,013283
0,000082 0,000000 0,000000 0,000186 0,000865 0,000000 0,000000 0,000000 0,000251
0,002167 0,000000 0,000222 0,009747 0,010885 0,018301 0,006314 0,000126 0,010256
0,000021 0,000000 0,000009 0,000187 0,000324 0,000374 0,001925 0,000000 0,000577
0,000275 0,000000 0,000160 0,003047 0,009331 0,010049 0,090909 0,000931 0,022978
0,000667 0,000000 0,000400 0,007579 0,021653 0,032735 0,000000 0,000000 0,012927
0,000271 0,000000 0,000136 0,001095 0,003435 0,004164 0,202312 0,000144 0,042419
0,000110 0,000000 0,000189 0,015107 0,017151 0,022852 0,023364 0,000000 0,015844
0,000269 0,000000 0,000434 0,006795 0,015733 0,007605 0,000000 0,000000 0,006378
0,000278 0,000000 0,000056 0,000588 0,001805 0,001620 0,001211 0,000995 0,001311
0,000980 0,050141 0,038078
0,000157
LAMPIRAN V UPLM 5 TAHUN 2022
JUMLAH PERPUSTAKAAN YANG DIBINA SESUAI STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN
NAMA PROVINSI DAN PERPUSTAKAAN
NO. PERPUSTAKAAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH PERPUSTAKAAN
KABUPATEN/KOTA PERGURUAN
KHUSUS
PROVINSI KAB/KOTA KEC DESA/KEL SD/MI SMP/MTs SMA/K/MA TINGGI
1,000000 1,000000 0,071429 0,643360 0,379302 0,445106 0,513464 0,404412 0,387446 1,244595
1,000000 0,000000 0,417722 0,039683 0,053571 0,000000 1,000000 0,000000 0,927512
1,000000 0,000000 1,000000 1,000000 1,000000 1,000000 0,000000 1,000000 1,700000
1,000000 0,000000 0,255319 0,000000 0,000000 0,076923 0,000000 0,000000 0,643044
1,000000 0,000000 0,333333 0,009259 0,037037 0,117647 0,000000 0,000000 0,699455
1,000000 0,000000 0,081481 0,248731 0,396825 0,766667 0,250000 0,250000 0,898185
1,000000 1,000000 0,484472 0,518750 0,740741 0,304348 0,000000 1,000000 1,655004
1,000000 0,000000 1,000000 0,819209 0,740741 1,115385 1,000000 0,083333 1,743400
1,000000 0,000000 0,937500 0,601190 0,476190 1,228571 1,000000 0,090909 1,639031
1,000000 0,000000 0,011494 0,008475 0,065217 0,090909 0,000000 0,000000 0,538667
1,000000 0,000000 1,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 1,000000
1,000000 0,000000 1,000000 1,000000 1,000000 1,000000 1,000000 1,000000 1,900000
1,000000 0,000000 0,066667 0,086093 0,346154 0,125000 1,000000 0,000000 0,844783
1,000000 0,000000 2,285714 0,907407 1,125000 1,200000 0,000000 1,000000 2,389339
1,000000 0,000000 0,133333 0,071429 0,250000 0,163043 0,411765 1,000000 0,845914
2,714788 1,337871 0,404412
0,387446
LAMPIRAN VI UPLM 6 TAHUN 2022
JUMLAH KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM KEGIATAN SOSIALISASI PERPUSTAKAAN
NAMA PROVINSI DAN PERPUSTAKAAN
NO. PERPUSTAKAAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH PERPUSTAKAA
KABUPATEN/KOTA PERGURUAN
N KHUSUS
PROVINSI KAB/KOTA KEC DESA/KEL SD/MI SMP/MTs SMA/K/MA TINGGI
1 KALIMANTAN TENGAH 50 9257 220 2717 47983 12614 10874 34124 1794
1 Kab. Barito Selatan 138 0 105 1240 0 0 0 0
2 Kab. Barito Timur 1 0 39 44 61 11 0 3
3 Kab. Barito Utara 50 0 239 16292 7272 6647 519 0
4 Kab. Gunung Mas 100 0 60 0 0 0 0 0
5 Kab. Kapuas 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Kab. Katingan 0 0 0 4 0 0 0 0
7 Kab. Kotawaringin Barat 5542 0 167 4425 4050 3250 405 1204
8 Kab. Kotawaringin Timur 230 0 1032 148 102 89 56 23
9 Kab. Lamandau 132 0 26 35 35 40 20 0
10 Kab. Murung Raya 500 0 350 100 300 200 0 0
11 Kab. Pulang Pisau 691 0 216 993 348 210 84 264
12 Kab. Seruyan 748 0 32 440 194 335 0 0
13 Kab. Sukamara 18 0 0 298 0 0 0 0
14 Kota Palangkaraya 1107 220 451 23964 252 92 33040 300
12244 71471 34124 1794
RASIO UPLM 6 TAHUN 2022
RASIO KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM KEGIATAN SOSIALISASI PERPUSTAKAAN
SKOR UPLM1
PERPUSTAKAAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH PERPUSTAKAAN
PERPUSTAKAAN PROV/
PERGURUAN KAB/KOTA
KHUSUS
PROVINSI KAB/KOTA KEC DESA/KEL SD/MI SMP/MTs SMA/K/MA TINGGI
0,000022 0,003787 0,000087 0,001116 0,136718 0,094719 0,096732 0,192804 0,005076 0,107197
0,001050 0,000000 0,000799 0,080661 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,017056
0,000014 0,000000 0,000542 0,003114 0,010118 0,002137 0,000000 0,000000 0,003352
0,000369 0,000000 0,001766 0,878180 0,907412 0,927186 0,920213 0,000000 0,727666
0,001710 0,000000 0,001026 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,001368
0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000
0,000000 0,000000 0,000000 0,000186 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000037
0,024657 0,000000 0,000743 0,121837 0,272123 0,236020 0,142055 0,007562 0,167863
0,000532 0,000000 0,002387 0,002518 0,004131 0,004752 0,021563 0,000000 0,008053
0,003021 0,000000 0,000595 0,002807 0,009072 0,009804 0,129870 0,000000 0,032119
0,004447 0,000000 0,003113 0,006063 0,037120 0,033574 0,000000 0,000000 0,019131
0,006242 0,000000 0,001951 0,054372 0,047822 0,034977 0,485549 0,003795 0,129020
0,004550 0,000000 0,000195 0,019380 0,023106 0,102072 0,000000 0,000000 0,031284
0,000269 0,000000 0,000000 0,040500 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,008235
0,006154 0,001223 0,002507 0,704430 0,015164 0,003727 1,000000 0,059701 0,355576
0,005012 0,328169 0,192804 0,005076
LAMPIRAN VII UPLM 7 TAHUN 2022
JUMLAH PEMUSTAKA YANG TERDAFTAR
NO. NAMA PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA PERPUSTAKAAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH PERPUSTAKAAN PERPUSTAKAAN
PERGURUAN TINGGI KHUSUS
PROVINSI KAB/KOTA KEC DESA/KEL SD/MI SMP/MTs SMA/K/MA
1 KALIMANTAN TENGAH 27353 39121 0 25198 218981 111423 111816 13080 1160
1 Kab. Barito Selatan 4981 0 2346 11141 5718 5388 413 0
2 Kab. Barito Timur 66 0 16 12178 4884 4557 0 0
3 Kab. Barito Utara 3596 0 2362 9807 4356 3988 332 0
4 Kab. Gunung Mas 2187 0 76 12312 5229 4902 0 0
5 Kab. Kapuas 6947 0 930 14660 13620 13637 280 52
6 Kab. Katingan 93 0 0 801 1591 6839 0 0
7 Kab. Kotawaringin Barat 11268 0 371 36319 14883 11560 1169 752
8 Kab. Kotawaringin Timur 1900 0 8865 55920 22459 17633 1979 0
9 Kab. Lamandau 878 0 1092 2398 1502 1819 57 6
10 Kab. Murung Raya 69 0 8 15090 6983 5526 0 0
11 Kab. Pulang Pisau 1808 0 1350 16428 6547 5358 160 250
12 Kab. Seruyan 1536 0 243 8391 4702 3633 190 0
13 Kab. Sukamara 400 0 6794 6736 2749 2136 0 0
14 Kota Palangkaraya 3392 0 745 16800 16200 24840 8500 100
91672 442220 13080 1160
RASIO UPLM 7 TAHUN 2022
RASIO PEMUSTAKA YANG TERDAFTAR
SKOR UPLM1
PERPUSTAKAAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH PERPUSTAKAAN PERPUSTAKAAN PROV/ KAB/KOTA
PERGURUAN TINGGI KHUSUS
PROVINSI KAB/KOTA KEC DESA/KEL SD/MI SMP/MTs SMA/K/MA
0,012049 0,017570 0,000000 0,014695 0,649299 0,733441 0,870273 0,379783 0,002082 0,548925
0,037888 0,000000 0,017845 0,724712 0,774587 0,819967 0,886266 0,000000 0,668973
0,000918 0,000000 0,000222 0,861854 0,810085 0,885370 0,000000 0,000000 0,512032
0,026568 0,000000 0,017451 0,528622 0,543549 0,556284 0,588652 0,000000 0,465431
0,037403 0,000000 0,001300 0,892627 0,813852 0,927882 0,000000 0,000000 0,546224
0,016692 0,000000 0,002235 0,307996 0,691476 1,010073 0,229885 0,000000 0,457350
0,000764 0,000000 0,000000 0,037192 0,172074 0,921822 0,000000 0,000000 0,226600
0,050132 0,000000 0,001651 1,000000 1,000000 0,839506 0,410032 0,004723 0,676271
0,004395 0,000000 0,020507 0,951538 0,909640 0,941481 0,762033 0,000000 0,725390
0,020094 0,000000 0,024992 0,192302 0,389321 0,445833 0,370130 0,000931 0,302153
0,000614 0,000000 0,000071 0,914934 0,864019 0,927648 0,000000 0,000000 0,541663
0,016332 0,000000 0,012195 0,899524 0,899684 0,892405 0,924855 0,003594 0,737917
0,009344 0,000000 0,001478 0,369582 0,560029 1,106947 0,887850 0,000000 0,590293
0,005984 0,000000 0,101638 0,915466 0,865009 0,902408 0,000000 0,000000 0,590388
0,018857 0,000000 0,004142 0,493842 0,974847 1,006198 0,257264 0,019900 0,559919
0,044314 2,253013 0,379783
0,002082
LAMPIRAN VIII NILAI IPLM KABUPATEN DAN KOTA SERTA
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2022
1 Kab . Barito Selatan 0,204068 2,267424 0,005878 0,007333 0,927512 0,017056 0,668973 58,55
2 Kab . Barito Timur 0,205381 0,109664 0,005494 0,002095 1,700000 0,003352 0,512032 36,26
3 Kab . Barito Utara 0,202093 2,881279 0,015748 0,115598 0,643044 0,727666 0,465431 72,16
4 Kab . Gunung Mas 0,205148 1,005728 0,001103 0,002536 0,699455 0,001368 0,546224 35,17
5 Kab . Kapuas 0,203993 1,291330 0,004599 0,013283 0,898185 0,000000 0,457350 40,98
6 Kab . Katingan 0,204198 2,270751 0,002383 0,000251 1,655004 0,000037 0,226600 62,27
7 Kab . Kotawaringin Barat 0,204526 0,928153 0,002274 0,010256 1,743400 0,167863 0,676271 53,32
8 Kab . Kotawaringin Timur 0,202315 0,586159 0,004194 0,000577 1,639031 0,008053 0,725390 45,22
9 Kab . Lamandau 0,202067 4,022887 0,008139 0,022978 0,538667 0,032119 0,302153 73,27
10 Kab . Murung Raya 0,207681 0,223927 0,002987 0,012927 1,000000 0,019131 0,541663 28,69
11 Kab . Pulang Pisau 0,202579 2,567015 0,006745 0,042419 1,900000 0,129020 0,737917 79,80
12 Kab . Seruyan 0,206402 2,360659 0,005472 0,015844 0,844783 0,031284 0,590293 57,92
13 Kab . Sukamara 0,204615 3,042781 0,005680 0,006378 2,389339 0,008235 0,590388 89,25
14 Kota Palangkaraya 0,203424 1,583483 0,008284 0,001311 0,845914 0,355576 0,559919 50,83
15 KALIMANTAN TENGAH 0,204068 1,795803 0,005641 0,018128 1,244595 0,107197 0,548925 56,06