Anda di halaman 1dari 113

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP

LAPORAN HASIL
STATISTIK SEKTORAL BIDANG PERPUSTAKAAN

INDEK PEMBANGUNAN LITERASI


MASYARAKAT (IPLM)
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2023

KERJASAMA ANTARA :
DIdan
Tim Pengolah data PROVINSI
Penyusun KALIMANTAN TENGAH
DINAS
PengukuranPERPUSTAKAAN DAN ARSIP
Indek Pembangunan Literasi KABUPATEN/KOTA
Masyarakat (IPLM) &
DINASProvinsi Kalimantan Tengah Tahun 2022
PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
BIDANG PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DAN PEMBUDAYAAN GEMAR MEMBACA
KEPALA DINAS
PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROV. KALTENG

NUNU ADRIANI., SE.,M.Pd.

KEPALA DINAS KEPALA DINAS KEPALA DINAS


KEPALA DINAS KEPALA DINAS
PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PERPUSTAKAAN DAN PERPUSTAKAAN DAN
PERPUSTAKAAN DAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP
KAB. KOTAWARINGIN ARSIP KABUPATEN ARSIP KAB.
ARSIP KAB. BARITO KOTA PALANGKA RAYA
BARAT KAPUAS KOTAWARINGIN TIMUR
UTARA

Ir. M. ROSIHAN PRIBADI., M.Si. DR. H. SUWARNO M., S.Ag., M.Pd. DR. RUSNAH., M.Pd. H. FAKHRI FAUZI., S.Ag., MH. YOHN BENHUR G.OHAN
PANGARIBUAN., AP

KEPALA DINAS KEPALA DINAS


KEPALA DINAS KEPALA DINAS KEPALA DINAS
PERPUSTAKAAN DAN PERPUSTAKAAN DAN
PERPUSTAKAAN DAN PERPUSTAKAAN DAN PERPUSTAKAAN DAN
ARSIP KAB. BARITO ARSIP KAB. SUKAMARA
ARSIP KAB. LAMANDAU ARSIP KAB. GUNUNG MAS ARSIP KAB. SERUYAN
SELATAN

HIDAYATURAHMAN., S.Sos. GANTI PHAING KANISA., S.STP. dr. MARIA EFIANTI., M.A.P MULIADIE., SE. KARYONO., SE.

KEPALA DINAS KEPALA BAGIAN


KEPALA DINAS KEPALA DINAS
PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PERPUSTAKAAN DAN PERPUSTAKAAN DAN
PERPUSTAKAAN DAN ARSIP
KAB. MURUNG RAYA ARSIP KEARSIPAN
KAB. PULANG PISAU
KAB. BARITO TIMUR SETDA KAB. KATINGAN

M. SYAHRIAL PASARIBU Drs. DARIUS ADRIAN., M.Si. drg. SOPIAYAH., MM. RAHIMANSYAH., ST.
Adapun Tim Pengolah data dan Penyusun dalam kegiatan Pengukuran Indeks Pembangunan Literasi
Masyarakat (IPLM) Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2022 pada Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2023
adalah sebagai berikut :

Pembina/Pengarah : Drs. H. NURYAKIN, M.Si (Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan


Tengah)
Penanggung Jawab : Hj. NUNU ADRIANI, SE.,M.Pd. (Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip
Provinsi Kalimantan Tengah)
Ketua : ELAHNI HAJATI SW, ST, MT. (Kepala Bidang Pengembangan
Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca)
Anggota Provinsi : 1. HANSLI, SE (Analisis Kebijakan Ahli Muda)
2. FIRMANTO (Analisis Kebijakan Ahli Muda)

Penyusun Laporan : Firmanto


Narasumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Desain & Ilustrasi : Firmanto
Editor : Firmanto
Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2022 pada
Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2023. Palangka Raya : Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan
Tengah, 2023. xvi, 148 hlm. : ilus.; 21 cm.
“tumpukan buku tidak akan
menghianati
masa depanmu”
panmu
K A T A
P E N G A N T A R

Undang - Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, Pemerintah


Daerah berkewajiban melakukan pembinaan perpustakaan dan gemar
membaca dalam rangka mewujudkan masyarakat pembelajar sepanjang
hayat. Dalam rangka pembinaan pengembangan dan pengelolaan
perpustakaan, salah satunya meningkatkan literasi untuk mewujudkan
masyarakat pembelajar sepanjang hayat, perlu diketahui minat baca
masyarakat Indonesia masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari gambaran
umum yang telah disampaikan dari beberapa paparan oleh Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia.

Dalam pelaksanaan tugas utama Dinas sebagai penyelengara bidang


perpustakaan yakni pengembangan perpustakaan dan gemar membaca
tersebut didukung dengan kajian serta analisa data mengenai persentase
atau tingkatan dan juga ukuran kondisi untuk mengukur dan mempertajam
program kegiatan dibidang perpustakaan terkait Indeks Pembangunan
Literasi Masyarakat (IPLM) Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2022 pada
Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2023 yang terdiri dari 13 Kabupaten dan 1 Kota
yang pada saat ini dipandang perlu selain untuk menjadi bahan pertimbangan
dan analisa Program/Kegiatan yang akan dilakukan oleh Dinas Perpustakaan
dan Arsip Provinsi/Kabupaten/Kota. Guna pencapaian hasil yang yang baik
dalam pelaksanaan pengukuran Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat.

Laporan ini merupakan tindak lanjut hasil kesepakatan bersama dalam


Rapat Koordinasi Bidang Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2021 yang
pada akhirnya Laporan ini sebagai petunjuk mempertajam sasaran dan
pemilihan kegiatan prioritas kerja bidang perpustakaan di Provinsi
Kalimantan Tengah dari Tahun 2022 sampai dengan Tahun 2023 serta
perencaaan program/kegiatan Tahun 2024 dengan penuh tanggung jawab
dalam usaha Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Tengah dan
Kabupaten serta Kota dalam melaksanakan pengembangan perpustakaan
dan pembudayaan kegemaran membaca di Provinsi Kalimantan Tengah
dengan mentransformasi Perpustakaan.
Semoga laporan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Provinsi Kalimantan
Tengah Tahun 2022 pada Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2023 pada 14 Kabupaten dan Kota
diwilayah Provinsi Kalimantan Tengah ini dapat menjadi acuan/referensi bagi Dinas
Perpustakaan dan Arsip daerah (provinsi dan kabupaten/kota) sebagai perpustakaan yang
melayani pemustaka dan masyarakat ada di wilayahnya masing-masing, dalam rangka
capaian Indek Kegiatan Kunci (IKK) bidang Perpustakaan sesuai dengan amanat Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dengan
petunjuk teknis sebagai indikator kegiatan kunci/IKK capaian pelaksanaan penyelengaraan
pemerintah daerah secara otonom di bidang perpustakaan berdasarkan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020.

Palangka Raya, 2023


KEPALA DINAS PERPUSTAKAAN DAN
ARSIP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH,

NUNU ADRIANI, SE.,M.Pd.


PEMBINA TINGKAT I
NIP. 19740424 200604 2 031
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan menyebutkan bahwa perpustakaan
berfungsi sebagai wahana Pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan
keberdayaan bangsa, dengan tujuan memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta
memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam konteks ini, maka perpustakaan
menjadi hak dimana masyarakat mempunyai hak yang sama untuk memperoleh layanan serta memanfaatkan dan
mendayagunakan fasilitas perpustakaan dalam peningkatan kualitas hidupnya.
Dalam melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang perpustakaan, Dinas Perpustakaan memiliki fungsi sebagai
perpustakaan pembina semua jenis perpustakaan di Indonesia (perpustakaan umum, perpustakaan sekolah, perpustakaan
perguruan tinggi, perpustakaan khusus), perpustakaan rujukan, perpustakaan deposit, perpustakaan penelitian, perpustakaan
pelestarian, dan pusat jejaring perpustakaan diwilayah masing-masing.
Selaras dengan diberlakukannya Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan
Pemerintah No. 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Perpustakaan menjadi urusan wajib tidak berkaitan dengan
kebutuhan dasar. Artinya, pembangunan perpustakaan telah menjadi urusan pemerintah daerah. Oleh sebab itu, Dinas
Perpustakaan Provinsi/Kabupaten dan Kota sebagai unsur pembina berupaya untuk mempertajam pengembangan dan
pembinaan perpustakaan agar dampak yang dirasakan semakin lebih terasa dan bermanfaat bagi masyarakat tetapi terukur
dilihat dari tugas dan fungsi yang telah dilaksanakan melalui indicator kegiatan kunci dalam penyelengaraan perpustakaan.
Pada tahun 2021 dengan memperhatikan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang
Perpustakaan serta sebagaimana Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan pada Pasal 45 ayat (1) “Pelaksanaan perpustakaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (1) huruf (b) diukur melalui indikator kinerja perpustakaan” serta merujuk
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
sebagai Indikator Kinerja Kunci : (1) Tingkat Gemar Membaca dan (2) Indek Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM).

Sehubungan dengan hal tersebut dengan telah mendapatkan surat Rekomendasi Kegiatan Statistik oleh Kepala
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah Nomor: B-074/BPS/62563/08/2023 tanggal 10 agustus 2023 yang
dinyatakan LAYAK (Identitas rekomendasi K-23.6200.001), maka Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas
Perpustakaan dan Arsip bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten/Kota telah melaksanakan perhitungan
9
dan kajian Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dimana maksud dan tujuan dari kajian tersebut adalah untuk
mengetahui kondisi seluruh jenis perpustakaan di wilayah Kalimantan Tengah. Adapun aspek-aspek yang diukur dalam
kajian ini meliputi sebaran perpustakaan, koleksi, tenaga perpustakaan, pemustaka, hingga anggota perpustakaan di seluruh
Kabupaten dan Kota di Provinsi Kalimantan Tengah. Berdasarkan hasil kajian IPLM tahun 2021 terdapat hasil :
1) Ketersediaan perpustakaan di Provinsi Kalimantan Tengah yakni perpustakaan umum dari 28 keberadaan
perpustakaan umum yang melayani 100.000/penduduk, sedangkan untuk ketersediaan perpustakaan sekolah terdapat
2.317 perpustakaan sekolah yang melayani 100.000 usia sekolah.
2) Persentase jumlah perpustakaan berstandart nasional perpustakaan ber-SNP yakni terdapat 7,4% perpustakaan yang
dipersepsikan telah berstandart nasional perpustakaan (SNP).
3) Persentase jumlah koleksi 0,0475, berdasarkan standard IFLA/UNESCO bahwa Provinsi Kalimantan Tengah kekurangan
koleksi sebesar 5.086.363 judul buku.
4) Ketercukupan tenaga perpustakaan masih belum memmenuhi dengan rasio 6,576 yakni 1 (satu) orang tenaga
perpustakaan melayani 6.576 penduduk di Provinsi Kalimantan Tengah, dan
5) Ketercukupan pustakawan memiliki SK Fungsional/Klasifikasi ilmu perpustakaan yakni 1 (satu) Pustakawan melayani
45.254 penduduk Kalimantan Tengah (belum mencukupi);
6) Tingkat pemanfaatan perpustakaan masih belum ideal dengan persentase 0,2%
7) 1,7% penduduk diwilayah Provinsi Kalimantan Tengah merupakan anggota perpustakaan, serta
8) Anggaran pengembangan perpustakaan sebesar Rp. 13.527/jumlah penduduk diwilayah Provinsi Kalimantan Tengah.

Dari hasil kajian Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Tahun 2021 yang dilaksanakan pada Tahun 2022 Provinsi
Kalimantan Tengah berada pada nilai secara rata-rata adalah : 46,20 (rendah) dengan tertinggi (sangat tinggi) berada pada
Kabupaten Sukamara dengan nilai 89,11 dan untuk kategori tinggi berada pada Kabupaten Lamandau dengan nilai 61,30,
sedangkan dengan kategori sangat rendah berada pada Kabupaten Katingan dan Kabupaten Murung Raya dengan nilai
<28. Untuk kabupaten dan Kota berada pada kisaran kategori nilai “sedang” antara lain : Kab. Barito Utara dan
Kabupaten Seruyan, sedangkan kabupaten lain dengan kategori rendah.
Secara kelembagaan berjumlah 3.354 perpustakaan (umum, khusus, sekolah/madrasah, perguruan tinggi) yang ada
diwilayah Provinsi Kalimantan Tengah secara total yakni Perpustakaan Umum berjumlah 379, Perpustakaan
Sekolah/Madrasah berjumlah 2.909 (SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA), sedangkan perpustakaan perguruan tinggi berjumlah 27
dan untuk perpustakaan khusus berjumlah 39. Dari sisi pembinaan yakni berdasarkan jumlah perpustakaan yang dilakukan
pembinaan sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan (SNP) berjumlah 321 perpustakaan umum, 648 perpustakaan
sekolah/madrasah, 16 perpustakaan perguruan tinggi dan 16 perpustakaan khusus.

10
Untuk jumlah koleksi (judul) yang dimiliki oleh perpustakaan (umum, khusus, sekolah/madrasah, perguruan tinggi)
yang ada diwilayah Provinsi Kalimantan Tengah berjumlah 937.681 judul yang terdiri dari : 373.221 judul koleksi
perpustakan umum, 522.026 judul koleksi perpustakaan sekolah/madrasah, 35.909 judul kolesi perpustakaan perguruan
tinggi, sedangkan perpustakaan khusus memiliki 6.525 judul koleksi.
Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) juga melakukan pengukuran ketercukupan tenaga perpustakaan :
pustakawan dan tenaga teknis dengan jumlah mencapai 5.020 tenaga perpustakaan yang tersebar pada Kabupaten dan Kta
serta Provinsi dan Desa yang ada di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dengan melayani sesuai dengan standart IFLA
yakni 1:2500 penduduk. Sebagai koreksi bila dilihat dari Laporan IPLM secara nasional yang dikeluarkan oleh PERPUSNAS
RI dalam temuan survei IPLM tahun 2020 menunjukkan bahwa jumlah total perpustakaan secara nasional adalah sebanyak
253.809, terdiri dari 43.891 perpustakaan umum, 203.657 perpustakaan sekolah/madrasah, 3.737 perpustakaan khusus,
dan 2.524 perpustakaan perguruan tinggi yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.

Maka dalam upaya formulasi kebijakan baik jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek pembangunan
serta pengembangan dan pembinaan semua jenis perpustakaan di Provinsi Kalimantan Tengah, dipandang perlu adanya
ketersediaan data yang akurat dan holistik semua jenis perpustakaan baik aspek koleksi, tenaga, sarana dan prasarana,
gedung, pelayanan pemustaka dalam mendukung penyelengaraan perpustakaan pada 14 Kabupaten dan Kota di Provinsi
Kalimantan Tengah. Sehingga disparitas pembangunan dapat diminimalisir serta sebaran perpustakaan dapat berkeadilan

11
antar provinsi dan kabupaten/kota sebagai hak masyarakat dalam mengakses informasi dan pengetahuan dalam
meningkatkan kualitas hidupnya.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) adalah pelaksanaan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2007 tentang Perpustakaan dalam pembinaan pengembangan dan pengelolaan perpustakaan, salah satunya
meningkatkan literasi dalam rangka mewujudkan masyarakat pembelajar sepanjang hayat, Perpustakaan Nasional RI
menyadari bahwa minat baca masyarakat Indonesia belum sesuai harapan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran
umum secara utuh yang mencerminkan kondisi budaya baca masyarakat Indonesia untuk itulah maka diperlukan sebuah
capaian dengan standar angka bertujuan dalam melihat naik turunnya sebuah kelembangaan atau unit kerja dalam
melaksanakan bidang perpustakaan.
Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat/IPLM juga wajib dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah baik Provinsi
maupun Kabupaten/Kota hal tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014
Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan Pasal 74 ayat (1), ayat (2), Ayat (3),
Pasal 80 “Penyelenggara perpustakaan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota berkewajiban untuk :
(a). Menjamin penyelenggaraan dan pengembangan perpustakaan di daerah;
(b). Menjamin ketersediaan layanan perpustakaan secara merata di wilayah masing- masing;
(c). Menjamin kelangsungan penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar masyarakat;
(d). Menggalakkan promosi gemar membaca dengan memanfaatkan perpustakaan.
Menginggat Tata Kelola Pemerintahan Daerah dalam setiap capaian bidang diatur dalam Undang Undang Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daearah maka melalui Dinas Perpustakaan Provinsi dan Kabupaten
dan Kota dalam capaian penyelengaraan pemerintah di bidang perpustakaan melakukan perhitungan IPLM sesuai dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah pada huruf (v)
Perpustakaan (bobot urusan : 2%) IKK outcome nomor IKK Outcome Nomor (2) Indek Pembangunan Literasi Masyarakat
(bobot : 50%).
Adapun tujuan dilakukannya kegiatan dalam perencanaan dan pelaksanaan dalam Anggaran Perencanaan
Pembangunan Daerah (APBD) tahun 2022 ini adalah untuk mengetahui dan terukurnya :
1. Jumlah koleksi (judul dan eksemplar buku), Judul koleksi digital/eresources, berkala yang dilanggan, sirkulasi perbulan
dalam 1 (satu) tahun, dan anggaran pengadaan koleksi.

12
2. Pengunjung semua jenis perpustakaan, diantaranya; jumlah anggota perpustakaan, profil pemustaka (jenis kelamin,
pekerjaan), jam layanan perpustakaan dan jumlah kunjungan perbulan/tahun.
3. keterlibatan masyarakat dalam kegiatan sosialisasi dibidang perpustakaan, yang tercermin dalam kegiatan kegiatan
perpustakaan yang melibatkan masyarakat dengan sasaran utama lebih membudayakan masyarakat dalam gemar
membaca.
4. jumlah masyarakat yang menjadi anggota Perpustakaan baik perpustakaan umum, sekolah, khusus dan perguruan
tinggi, hal itu juga untuk merepleksikan animo masyarakat secara umum dalam kegiatan membaca, menginggat
perpustakaan hadir sebagai sumber informasi dan pengetahuan bagi masyrakat yang haus akan pengetahuan dan
literasi.
Menginggat kegiatan ini adalah kegiatan bersama dengan maksud kegiatan secara umum untuk Pemerintah Provinsi,
Kabupaten dan Kota diwilayah Provinsi Kalimantan Tengah :
(1) Bagi pemerintah provinsi, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dapat memberikan gambaran sejauh
mana tingkat penyelengaraan Bidang Perpustakaan pada 14 Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah
dibandingkan dengan provinsi lain, sehingga dapat diketahui aspek-aspek atau komponen mana yang akan
dipertajam agar didorong dan aktivitas dalam membudayakan gemar membaca dapat meningkat.

(2) Dapat menjadi pedoman untuk pemilihan dan merencanakan program Dinas Perpustakaan Provinsi/Kabupaten/Kota
yang lebih tepat dan terencana, mengingat sejauh ini perencanaan dan program Dinas Perpustakaan tidak
berpegang pada data empiris (evidence based).

(3) Bagi kalangan akademisi dan pemerhati isu literasi, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dapat menjadi
titik tolak guna telaah lebih lanjut mengenai dinamika dan perkembangan penyelengaraan perpustakaan di Provinsi
Kalimantan Tengah.

(4) Merumuskan kebijakan dalam menyusun program dan kegiatan serta memilih program-program pilihan dalam
mendukung pembudayaan gemar membaca dan meningkatkan jumlah Masyarakat menjadi anggota masyarakat di
Provinsi Kalimantan Tengah.

(5) Memperkuat koordinasi dan sinergi antara Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dalam hal pemilihan
program kegiatan Perpustakaan di Provinsi Kalimantan Tengah mendukung pembudayaan gemar membaca di
Provinsi Kalimantan Tengah.

(6) Untuk meningkatkan penyelenggaraan dan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan dalam meningkatkan minat
baca masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah.

13
(7) Terdapat bahan sebagai bahan evaluasi Pemerinatahan Daerah sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019
Tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah pada huruf (v) Perpustakaan (bobot urusan :
2%) IKK outcome nomor (1) Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (bobot : 50%)

I.3. DASAR HUKUM

Adapun dasar hukum sebagai pelaksanaan kegiatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang
menjadi dasar acuan kegiatan PENGUKURAN INDEKS PEMBANGUNAN LITERASI MASYARAKAT (IPLM) PROVINSI KALIMANTAN
TENGAH TAHUN 2022 adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan :
➢ pasal 3 “Perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk
meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa”;
➢ pasal 4 “Perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta
memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa”;
➢ Pasal 8 Pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota berkewajiban: huruf (c) menjamin kelangsungan
penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar masyarakat dan huruf (d)
menggalakkan promosi gemar membaca dengan memanfaatkan perpustakaan;
➢ Pasal 22 ayat (4) Masyarakat dapat menyelenggarakan perpustakaan umum untuk memfasilitasi terwujudnya
masyarakat pembelajar sepanjang hayat.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada Pasal 12 ayat (2)
Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat
(2) meliputi huruf (q) perpustakaan;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun
2007 Tentang Perpustakaan Pasal 74 ayat (1), ayat (2), Ayat (3), Pasal 80 “Penyelenggara perpustakaan pemerintah
provinsi dan pemerintah kabupaten/kota berkewajiban untuk: (a). Menjamin penyelenggaraan dan pengembangan
perpustakaan di daerah; (b). Menjamin ketersediaan layanan perpustakaan secara merata di wilayah masing-masing; (c).
Menjamin kelangsungan penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar masyarakat; (d).
Menggalakkan promosi gemar membaca dengan memanfaatkan perpustakaan;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah pada huruf (v)

14
Perpustakaan (bobot urusan : 2%) IKK outcome nomor (1) Nilai Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) (bobot
: 50%)
6. Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 48 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi
Dan Tata Kerja Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Tengah
7. Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pengembangan Perpustakaan Provinsi Kalimantan
Tengah pada Pasal 6 ayat (1) Pemerintah Provinsi menyusun perencanaan program pengembangan perpustakaan dan
pasal 9 ayat (1) Pengembangan perpustakaan wajib dilaksanakan oleh Dinas dan ayat (2) Pengembangan Perpustakaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui kegiatan: huruf (d) kerjasama.

15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Bidang Perpustakaan
2.1.1. Demografi Provinsi/Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah jumlah penduduk provinsi Kalimantan Tengah
adalah 2.702.170 (dua juta tujuh ratus dua ribu seratus tujuh puluh) ribu jiwa dengan kepadatan penduduk 184 jiwa per
kilometer dengan rasio kelamin/sex ratio adalah 108 (yakni jumlah penduduk laki-laki 8 persen lebih banyak dibandingkan
perempuan), secara rinci dapat dilihat pada tabel jumlah penduduk provinsi kalimantan tengah dibawah ini :
Tabel. 1. Jumlah Penduduk Kalimantan Tengah
Jumlah Penduduk (Jiwa)
2015 2020 2021
Kalimantan Tengah 2.495.035 2.669.969 2.702.170
Kabupaten/Kota
Kotawaringin Barat 278.141 270.388 272.531
Kotawaringin Timur 426.176 428.895 432.283
Kapuas 348.049 410.446 416.181
Barito Selatan 131.987 131.140 131.606
Barito Utara 127.479 154.812 157.231
Sukamara 55.321 63.464 64.941
Lamandau 73.975 97.611 100.535
Seruyan 174.859 162.906 164.378
Katingan 160.305 162.222 163.099
Pulang Pisau 124.845 134.499 135.336
Gunung Mas 109.947 135.373 138.407
Barito Timur 113.696 113.229 114.243
Murung Raya 110.390 111.527 112.445
Palangka Raya 259.865 293.457 298.954

Source Url: https://kalteng.bps.go.id/indicator/12/390/1/jumlah-penduduk.html


Access Time: October 13, 2022, 11:30 am

Memperhatikan data Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah bahwa luas total (Km) wilayah Provinsi Kalimantan
Tengah adalah 153.564.5 (seratus lima puluh tiga ribu lima ratus enam puluh empat) Km 2 dengan kabupaten Katingan
sebagai kabupaten terluas dengan total luas 17.500 Km2 dan Kabupaten dengan luas terkecil adalah Kabupaten Sukamara
dengan total luasan 3.827 Km2 dan Kabupaten Barito Timur dengan total luasan 3.834 Km2. secara rinci dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :

14
Tabel. 2. Luas Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah Per-Kabupaten dan Kota
Luas Daerah Menurut Kabupaten/Kota (Km2)
Provinsi
Tahun 2020
Kalimantan Tengah Total luasan : 153564.5
Kabupaten/Kota Luas (Km2) Kabupaten/Kota Luas (Km2)
Kotawaringin Barat 10759 Seruyan 16404
Kotawaringin Timur 16796 Katingan 17500
Kapuas 14999 Pulang Pisau 8997
Barito Selatan 8830 Gunung Mas 10805
Barito Utara 8300 Barito Timur 3834
Sukamara 3827 Murung Raya 23700
Lamandau 6414 Palangka Raya 2399.5

Sumber : Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah


Source Url: https://kalteng.bps.go.id/indicator/153/41/1/luas-daerah-menurut-kabupaten-
kota.html
Access Time: October 13, 2022, 11:28 am
Jumlah penduduk sangatlah berkaitan dengan penyelengaraan dan pengelolaan perpustakaan hal itu sangat jelas pada capaian
RPJMN yakni jumlah penduduk berbanding dengan capaian ketersediaan koleksi perpustakaan di Provinsi Kalimantan Tengah.
Apabila dihubungkan dengan standart Internasional untuk 1 (satu) orang memiliki koleksi 2 (dua) buku koleksi serta
ketersedian jumlah tenaga perpustakaan yang melayani masyarakat Kalimantan Tengah dengan penjelasan 1 (satu) orang
tenaga perpustakaan melayani 2000 (dua ribu) orang.
Jumlah sekolah diwilayah Provinsi Kalimantan Tengah berkaitan erat dengan jumlah perpustakaan sekolah, gambaran
tersebut dapat dilihat dari Potret Perpustakaan dan Pendidikan di Provinsi Kalimantan Tengah. Pada Tahun 2022 Badan
Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan dan menyelengarakan statistik pendidikan salah satunya melihat
jumlah sekolah, jumlah guru dan siswa didik, jumlah sarana dan prasarana sekolah salah satunya adalah perpustakaan
sekolah hal tersebut tergambar pada Tabel penjelasan dibawah ini :

Tabel 3. Potret Perpustakaan dan Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2022
Jumlah Peserta Jumlah Tenaga Jumlah Perpustakaan
Jenjang Pendidikan Jumlah Sekolah
Didik/Siswa Pendidik/Guru Sekolah

Negeri 2.450
SD 234.919 22.891 1.993
Swasta 321

Negeri 716
SMP 91.481 9.362 774
Swasta 153

Negeri 181
SMA 53.803 4.875 235
Swasta 62

Negeri 95
SMK 31.495 3.031 122
Swasta 45

4.023 411.698 40.159 3.124

Sumber : Data diolah dari statistik pendidikan Tahun 2022 oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah

15
Perpustakaan Umum terbagi menjadi beberapa kelas atau klasifikasi perpustakaan antara lain : perpustakaan provinsi,
perpustakaan kabupaten/kota, perpustakaan kecamatan dan perpustakaan desa/kelurahan. Untuk sebaran dan jumlah desa
disuatu wilayah erat kaitannya dengan jumlah atau keberadaan Perpustakaan Desa sebagai bagian melayani masyarakat yang
haus akan literasi dan haus akan ilmu pengetahuan. Pengetahuan dan literasi yang kuat akan menunjang dan menopang
menuju kesejahteraan masyarakat, masyarakat desa/kelurahan yang haus akan literasi pasti akan maju dan selalu berinovasi
serta berkembang sesuai perkembangan jaman. Bila diambil dari data statistik yang diolah Badan Pusat Statistik Provinsi
Kalimantan Tengah dengan tujuan mengetahui demografi atau jumlah kecamatan/desa/kelurahan pada Tahun 2020 berjumlah :
136 Kecamatan dan 1569 desa atau kelurahan yang tersebar di 13 Kabupaten dan 1 Kota, secara rinci tergambar pada tabel
dibawah ini :
Tabel 4. Potret Jumlah Desa dan Kecamatan di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2021
Banyaknya Desa/Kelurahan Banyaknya Kecamatan
Menurut Kabupaten/Kota di Menurut Kabupaten/Kota di
Provinsi Kalimantan Tengah (Unit) Kalimantan Tengah (Unit)

Tahun 2020
Kalimantan Tengah 1569 136
Kabupaten/Kota
Kotawaringin Barat 94 6
Kotawaringin Timur 185 17
Kapuas 233 17
Barito Selatan 95 6
Barito Utara 103 9
Sukamara 32 5
Lamandau 83 8
Seruyan 100 10
Katingan 161 13
Pulang Pisau 99 8
Gunung Mas 127 12
Barito Timur 103 10
Murung Raya 124 10
Palangka Raya 30 5

Sumber: Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah


Source Url: https://kalteng.bps.go.id/indicator/153/53/1/banyaknya-desa-
kelurahan-menurut-kabupaten-kota-di-kalimantan-tengah.html
Access Time: October 13, 2022, 11:28 am

2.1.2. Tugas dan Fungsi Pemerintahan Daerah (UU No. 43 Tahun 2007)

Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan menyebut-kan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola
koleksi karya tulis, karya cetak, dan karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan
pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Selanjutnya Pasal 4 menjelaskan bahwa
perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas
wawasan, dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Selaras dengan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Pasal 12 ayat (2) butir q
menyatakan bahwa perpustakaan masuk pada urusan wajib pemerintahan baik pada pemerintah daerah provinsi dan
kabupaten/kota dan dalam pelaksanaannya Kewajiban Pemerintah Daerah sesuai Pasal 8 pada Undang-Undang Nomor 43
Tahun 2007 tentang Perpustakaan adalah Pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota berkewajiban:

16
a. menjamin penyelenggaraan dan pengembangan perpustakaan di daerah;
b. menjamin ketersediaan layanan perpustakaan merata di wilayah masing-masing;
c. menjamin kelangsungan penyelenggaraan pengelolaan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar masyarakat;
d. menggalakkan promosi gemar membaca memanfaatkan perpustakaan;
e. memfasilitasi penyelenggaraan perpustakaan didaerah; dan
f. menyelenggarakan dan mengembangkan perpustakaan umum daerah berdasar kekhasan daerah sebagai pusat penelitian
dan rujukan tentang kekayaan budaya daerah di wilayahnya.

dan untuk kewenangan sesuai dengan pasal 10 (sepuluh) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan adalah
Pemerintah daerah berwenang :
a. menetapkan kebijakan daerah dalam pembinaan dan pengembangan perpustakaan di wilayah masing-masing;
b. mengatur,mengawasi, dan mengevaluasi penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan diwilayah masing-masing; dan
c. mengalihmediakan naskah kuno yang dimiliki oleh masyarakat di wilayah masing-masing untuk dilestarikan dan
didayagunakan.

17
2.1.3. Pelaksanaan UU No.23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah
Dalam pengaturan pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah diatur dalam Undang Undang
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, menginggat banyaknya perubahan-perubahan yang
wajib dan belum diakomodir dalam pelaksanaan pembagian kewenangan maka dilakukan perubahan dengan lahirnya Undang
Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah yang selanjutnya terdapat perubahan yakni
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 Tentang Pemerintahan Daerah dengan melakukan perubahan dalam beberapa pasal yang mengatur tugas dan
kewenangan Kepala Daerah serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Bidang Perpustakaan diatur dalam pasal 12 huruf (q) Bidang Perpustakaan pada Undang Undang Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah serta dalam lampirannya membagi tugas dan kewenangan dan tanggung
jawab terhadap Sekolah Menengah Atas/Kejuruan serta Sekolah Luar Biasa menjadi kewenangan Provinsi dalam hal ini adalah
Gubernur, diatur juga kewenangan terhadap Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar (SD) menajdi Tugas dan
Kewenangan Pemerintah Kabupaten dan Kota dalam hal ini adalah Bupati dan Walikota.
Dengan memperhatikan hal diatas maka dapat menjadi gambaran tentang Pengelolaan Bidang Perpustakaan yang
menjadi kewenangan masing-masing antara Provinsi bersama Kabupaten dan Kota Untuk urusan konkuren atau urusan
pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota dibagi menjadi (1)
urusan pemerintahan wajib dan (2) urusan pemerintahan pilihan. Urusan Pemerintahan Wajib adalah Urusan Pemerintahan
yang wajib diselenggarakan oleh semua Daerah. Sedangkan Urusan Pemerintahan Pilihan adalah Urusan Pemerintahan yang
wajib diselenggarakan oleh Daerah sesuai dengan potensi yang dimiliki Daerah. Sebagai gambaran penjelasan terkait dengan
pembagian kewenangan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang dijelaskan melalui bagan alir adalah sebagai berikut
:

Dinas Perpustakaan Provinsi Dinas Perpustakaan Kab/Kota

Pembinaan Bidang Perpustakaan Pembinaan Bidang Perpustakaan


➢ Penyelengaraan dan Pengelolaan ➢ Penyelengaraan dan Pengelolaan
Perpustakaan tingkat daerah Provinsi Perpustakaan tingkat daerah kab/kota
➢ Pembudayaan Gemar Membaca tingkat ➢ Pembudayaan Gemar Membaca tingkat
daerah Provinsi daerah kab/kota

18
2.1.4. Indek Pembangunan Literasi Masyarakat sebagai Pelaksanaan PP No. 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi
Penyelengaraan Pemerintahan Daerah.
Arah dan perumusan kebijakan serta perumusan sebagai landasan Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2019 tentang
Laporan dan Evaluasi Penyelengaraan Pemerintahan Daerah merupakan pelaksanaan Pasal 74 pada Undang Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dengan dasar itulah untuk melaksanakan penilaian sebagai evaluasi penyelengaraan
pemerintahan daerah yang dilaksanakan oleh Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat didaerah dan Bupati/Walikota pada
wilayah Kabupaten dan Kota sesuai penetapan pembagian kewenangan yang telah diatur. Namun dalam komponen penilaian
penyelengaraan pemerintahan daerah diperlukan sebuah indikator dan nilai capaian dalam hal ini Indeks Bidang
Perpustakaan, untuk bidang perpustakaan dalam penyelengaraan dan pengelolaan perpustakaan serta pembudayaan gemar
membaca masing-masing daerah tertuang dalam laporan dan evaluasi penyelengaraan pemerintah daerah meliputi :
a. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah/LPPD, dalam hal ini memuat capaian makro kinerja penyelengaraan
pemerintah daerah dan pelaksanaan tugas pembantuan bidang Perpustakaan;
b. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban/LKPJ, dalam hal ini memuat program dan kegiatan serta permasalahan dan
upaya penyelesaian setiap urusan pemerintahan daerah provinsi/kabupaten/kota, kebijakan strategis yang ditetapkan
oleh setiap kepala daerah dan pelaksanaannya pada bidang Perpustakaan;
c. Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah/RLPPD, dalam hal ini memuat opini atas laporan keuangan
Pemerintah Daerah tahun sebelumnya dan ringkasan realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran daerah serta
inovasi daerah;
d. Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah/EPPD, dengan kewenangan wakil pemerintah pusat melakukan EPPD
berdasarkan LPPD kabupaten/kota dengan melibatkan perangkat daerah dan instansi vertikal terkait untuk menilai
Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kabupaten/kota.

Pengelolaan dan penyelengaraan Bidang Perpustakaan yang dilaksanakan oleh Kepala Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota
dibantu oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SOPD) yakni Dinas yang menangani Perpustakaan sebagai Indikator dan nilai
capaian dalam hal ini Indeks Bidang Perpustakaan (bobot urusan 2% dalam penyelengaraan pemerintahan daerah) secara
teknis diatur dalam turunan peraturan ini yakni Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020
yakni dengan outcome adalah Nilai Tingkat Kegemaran Membaca Masyarakat dengan bobot 50 % sebagai output kegiatan
yakni :
1. Rasio Ketercukupan koleksi perpustakaan dengan jumlah penduduk;
2. Persentase kemanfaatan perpustakaan oleh masyarakat;
3. Rasio ketercukupan tenaga perpustakaan dengan penduduk;
4. Persentase perpustakaan sesuai dengan standar nasional perpustakaan;
5. Jumlah pemasyarakatan gemar membaca di masyarakat;
6. Jumlah Karya Cetak Karya Rekam/KCKR daerah yang dihimpun;
7. Jumlah judul yang tercantum dalam katalog induk daerah;
8. Jumlah Perpustakaan yang bergabung dalam katalog induk daerah;
9. Jumlah terbitan yang terhimpun dalam biblogarfi daerah;
Untuk outcome Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dengan bobot 50 % sebagai output kegiatan yakni :
1. Jumlah naskah kuno yang diakusisi/dialih media (digitalisasi/terdaftar yang ada pada wilayahnya);
2. Jumlah naskah kuno yang dialih aksara dan dialih bahasa;
3. Jumlah koleksi budaya etnis nusantara yang tersimpan dan/atau terdaftar yang ada di wilayahnya (item);

19
Dalam mencapai kesemua capaian nilai berdasarkan evaluasi maka Dinas Perpustakaan Provinsi dan Kabupaten/Kota
perlu melakukan intevensi, intevensi dalam hal ini adalah konotasi yang positif yakni melaksanakan program ataupun
kegiatan yang berkaitan dengan bidang perpustakaan. Program dan kegiatan bidang perpustakaan tertuang dalam rencana
Anggaran Belanja Daerah Provinsi dan Kabupaten Kota, sebagai pedoman pelaksanaannya adalah Peraturan Menteri Dalam
Negeri (Permendagri) No. 90/2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan
Daerah, terdapat rincian Program dan Kegiatan Bidang Perpustakaan, yakni:
PROGRAM PEMBINAAN PERPUSTAKAAN
Pengelolaan Perpustakaan Tingkat Daerah Provinsi
1. Pengembangan dan Pemeliharaan Layanan Perpustakaan Elektronik
2. Pengembangan Perpustakaan di Tingkat Daerah Provinsi
3. Pengembangan Kekhasan Koleksi Perpustakaan Daerah Tingkat Provinsi
4. Pembinaan Perpustakaan pada Satuan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus di Seluruh Wilayah Provinsi Sesuai
dengan Standar Nasional Perpustakaan
5. Pembinaan Perpustakaan Khusus Tingkat Provinsi
6. Peningkatan Kapasitas Tenaga Perpustakaan dan Pustakawan Tingkat Daerah Provinsi
7. Pengembangan Layanan Perpustakaan Rujukan Tingkat Daerah Provinsi
8. Pengembangan Perpustakaan Deposit
9. Pengelolaan dan Pengembangan Bahan Pustaka
10. Penyusunan Data dan Informasi Perpustakaan, Tenaga Perpustakaan dan Pustakawan Tingkat Daerah Provinsi
Pembudayaan Gemar Membaca Tingkat Daerah Provinsi
1. Sosialisasi Budaya Baca dan Literasi pada Satuan Pendidikan Tingkat Menengah dan Pendidikan Khusus serta
Masyarakat;
2. Pembangunan dan Pemeliharaan Sarana Perpustakaan di Tempat-Tempat Umum yang Menjadi Kewenangan Daerah
Provinsi;
3. Pemberian Penghargaan Gerakan Budaya Gemar Membaca;
4. Pengembangan Literasi Berbasis Inklusi Sosial;
5. Pemilihan Duta Baca Tingkat Daerah Provinsi

PROGRAM PELESTARIAN KOLEKSI NASIONAL DAN NASKAH KUNO


Pelestarian Karya Cetak dan Karya Rekam Koleksi Daerah di Daerah Provinsi
1. Penghimpunan dan Pengelolaan Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam
2. Pemberian Penghargaan kepada Penerbit dan Produsen Karya Rekam yang Aktif dalam melaksanakan Serah Simpan
Karya Cetak dan Karya Rekam

Penerbitan Katalog Induk Daerah dan Bibliografi Daerah


1. Penerbitan Katalog Induk Daerah
2. Penerbitan Bibliografi Daerah

Pelestarian Naskah Kuno Milik Daerah Provinsi


1. Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam Penyimpanan, Perawatan, Pelestarian, dan Pendaftaran Naskah Kuno
2. Pengembangan, Pengolahan dan Pengalihmediaan Naskah Kuno yang dimiliki Oleh Masyarakat untuk dilestarikan dan
didayagunakan

20
Pengembangan Koleksi Budaya Etnis Nusantara yang ditemukan oleh Pemprov
1. Seleksi dan Pengadaan Koleksi Budaya Etnis Nusantara
2. Pengolahan dan Penyiangan Koleksi Budaya Etnis Nusantara

PROGRAM PEMBINAAN PERPUSTAKAAN


Pengelolaan Perpustakaan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
1. Pengembangan dan Pemeliharaan Layanan Perpustakaan Elektronik
2. Pengembangan Perpustakaan Di Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
3. Pengembangan Kekhasan Koleksi Perpustakaan Daerah Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
4. Pembinaan Perpustakaan Pada Satuan Pendidikan Dasar Di Seluruh Wilayah Kabupaten/Kota sesuai dengan standar
nasional perpustakaan
5. Pembinaan Perpustakaan Khusus Tingkat Kabupaten/Kota
6. Peningkatan Kapasitas Tenaga Perpustakaan dan Pustakawan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
7. Pengembangan Layanan Perpustakaan Rujukan Tingkat Kabupaten/Kota
8. Pengembangan Bahan Pustaka
9. Pengelolaan dan Pengembangan Bahan Pustaka
10. Penyusunan Data dan Informasi Perpustakaan, tenaga perpustakaan dan pustakawan tingkat Daerah kabupaten/kota
Pembudayaan Gemar Membaca Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
1. Sosialisasi Budaya Baca dan Literasi Pada Satuan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Khusus Serta Masyarakat
2. Pembangunan dan pemeliharaan Sarana Perpustakaan Di Tempat-Tempat Umum yang Menjadi Kewenangan Daerah
Kabupaten/Kota
3. Pemberian Penghargaan Gerakan Budaya Gemar Membaca
4. Pengembangan Literasi Berbasis Inklusi Sosial
5. Pemilihan Duta Baca Tingkat Daerah Provinsi

PROGRAM PELESTARIAN KOLEKSI NASIONAL DAN NASKAH KUNO


Pelestarian Naskah Kuno Milik Daerah Kabupaten/Kota
1. Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam Penyimpanan, Perawatan, Pelestarian, dan Pendaftaran Naskah Kuno
2. Pengembangan, Pengolahan dan Pengalihmediaan Naskah Kuno yang dimiliki Oleh Masyarakat untuk dilestarikan dan
didayagunakan
Pengembangan Koleksi Budaya Etnis Nusantara yang Ditemukan oleh Pemerintah Kab./Kota
1. Seleksi dan Pengadaan Koleksi Budaya Etnis Nusantara
2. Pengolahan dan Penyiangan Koleksi Budaya Etnis Nusantara

21
2.2. Program dan Kegiatan Bidang Perpustakaan Provinsi/Kabupaten/Kota dalam mendukung Pembangunan Literasi
Masyarakat
Dinas Perpustakaan dalam hal ini yang membidangi Penyelengaraan dan Pengelolaan Perpustakaan di Provinsi
Kalimantan Tengah serta 13 Kabupaten dan 1 Kota memiliki banyak kegiatan sebagai pendukung dalam hal pengembangan
perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca dan Kegiatan lain yang berkaitan dengan penyelengaraan perpustakaaan,
kegiatan-kegiatan tersebut sangat erat kaitannya dengan Pembangunan Literasi Masyarakat di wilayah Kalimantan Tengah baik
tingkat Kabupaten dan Kota sampai dengan tingkat pedesaan. Untuk melihat sebuah perpustakaan tidak dari satu sudut
pandang yakni sebuah bangunan saja dengan pelayanannya kepada masyarakat umum diperlukan sebuah kelas yang
menjabarkan arti dan makna serta klasifikasi sebuah perpustakaan.
Berdasarkan Undang Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, secara umum Perpustakaan adalah institusi
pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi
kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka perpustakaan dibagi dengan beberapa
klasifikasi dan pengertian secara umum, adapun sebagai berikut :
1. Perpustakaan umum adalah Perpustakaan yang dimiliki oleh Pemerintah baik Pusat, pemerintah provinsi,
pemerintah kabupaten/kota, kecamatan, dan desa, serta dapat diselenggarakan oleh masyarakat, yakni sebagai
berikut :
a. Perpustakaan Nasional adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementerian yang melaksanakan tugas pemerintahan
dalam bidang perpustakaan yang berfungsi sebagai perpustakaan pembina, perpustakaan rujukan, perpustakaan
deposit, perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian, dan pusat jejaring perpustakaan, serta berkedudukan
di ibukota negara;
b. Perpustakaan Provinsi adalah perpustakaan daerah yang berfungsi sebagai perpustakaan pembina, perpustakaan
rujukan, perpustakaan deposit, perpustakaan penelitian, dan perpustakaan pelestarian yang berkedudukan di
ibukota provinsi;
c. Perpustakaan Kabupaten/Kota adalah perpustakaan daerah yang berfungsi sebagai perpustakaan pembina,
perpustakaan rujukan, perpustakaan penelitian, dan perpustakaan pelestarian yang berkedudukan di ibukota
kabupaten/kota;
d. Perpustakaan Kecamatan adalah Perpustakaan yang diselenggarakan oleh pemerintah kecamatan yang
mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan perpustakaan di wilayah kecamatan serta melaksanakan
layanan perpustakaan kepada masyarakat umum yang tidak membedakan usia, ras, agama, status sosial
ekonomi dan gender;
e. Perpustakaan Desa/Kelurahan adalah Perpustakaan yang diselenggarakan oleh pemerintah desa/kelurahan yang
mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan perpustakaan di wilayah desa/kelurahan serta
melaksanakan layanan perpustakaan kepada masyarakat umum yang tidak membedakan usia, ras, agama, status
sosial ekonomi dan gender.
2. Perpustakaan Sekolah adalah perpustakaan yang merupakan bagian integral dari kegiatan pembelajaran dan
berfungsi sebagai pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang berkedudukan di
sekolah/madrasah;
3. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang merupakan bagian integral dari kegiatan pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan berfungsi sebagai pusat sumber belajar untuk mendukung
tercapainya tujuan pendidikan yang berkedudukan di perguruan tinggi.

22
4. Perpustakaan Khusus adalah Perpustakaan yang menyediakan bahan perpustakaan sesuai dengan kebutuhan
pemustaka di lingkungannya;
Dalam pelaksanaan penyelengaraan perpustakaan sesuai dengan Undang Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang
Perpustakaan, pasal 18 yang berbunyi : “Setiap perpustakaan dikelola sesuai dengan standar nasional perpustakaan”.
Artinya dalam penyelengaraan fungsinya maka setiap perpustakaan wajib berstandard dan ter-AKREDITASI dengan
berpedoman kepada Peraturan perundang-undangan yang berlaku mengingat hal ini penting karena berkaitan sangat
erat dengan salah satu komponen dalam capaian Pembangunan Literasi Masyarakat, dalam penyelengaraan sesuai
dengan standart terdiri dari beberapa komponen yaitu :
1. Standard Koleksi Perpustakaan
2. Standar sarana dan Prasarana Perpustakaan;
3. Standar Layanan Perpustakaan;
4. Standart Tenaga Perpustakaan
5. Standar Penyelengaraan Perpustakaan
6. Standar Pengelolaan Perpustakaan.
Selain setiap perpustakaan wajib berstandard dan ter-AKREDITASI, perpustakaan juga memiliki berbagai kegiatan dalam
penyelengaraan dan pelaksanaan pelayanan sesuai dengan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah yakni melayani masyarakat pada semua aspek dan lapisan, selain melaksanakan penyelengaraan fungsi
kewenangan dan tugas perpustakaan Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten dan Kota sesuai dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri (PERMENDAGRI) No. 90/2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan
dan Keuangan Daerah.
Terkait penjabaran diatas terdapat Program dan Kegiatan Bidang Perpustakaan adapun kegiatan tersebut
tertuang dalam rencana Program dan Kegiatan prioritas yang disusun dan disepakati bersama dibidang Perpustakaan
antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bersama 13 Pemerintah Kabupaten dan 1 Pemerintah Kota dengan lebih
mengedepankan sisi :
1. Menyesuaikan kondisi anggaran Provinsi/Kabupaten/Kota dalam penyelengaraan bidang perpustakaan
2. Isu dan permasalahan Bidang Perpustakaan
3. Dampak peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui Perpustakaan
4. Peran dan Inovasi Perpustakaan
5. Roadmapp penyelengaraan bidang perpustakaan di Provinsi Kalimantan Tengah dan
6. Keselarasan program dan kegiatan antara provinsi dan kabupaten/kota;
7. Kesesuaian capaian jumlah koleksi perpustakaan dengan menempatkan kebutuhan literasi masyarakat
8. Kesesuaian jumlah tenaga perpustakaan untuk melayani masyarakat
9. Pembangunan Literasi Masyarakat menjadi pedoman dalam menentukan program prioritas dan program
pilihan.

23
pada Tahun 2021 Dinas Perpustakaan menyelengarakan Rapat Koordinasi Bidang Perpustakaan dan Bidang Kearsipan
Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah dengan pelaksanaan pada Tahun 2022, antara lain :
1. Meningkatkan status kelembagaan urusan Perpustakaan dan urusan Kearsipan di Provinsi Kalimantan Tengah dan
menyusun Peraturan Perundang-undangan tentang Penyelenggaraan Perpustakaan dan Kearsipan tingkat Provinsi
dan Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah;
2. Provinsi Kabupaten/Kota dalam rangka pengembangan perpustakaan mendukung pelaksanaan program kegiatan
pendataan dan penyusunan profil perpustakaan umum (Provinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan/Kelurahan/Desa),
perpustakaan sekolah (SD/SMP/SMA/SMK/SLB/sederajat), Perpustakaan Perguruan Tinggi (PT) dan Perpustakaan
Khusus (PK);
3. Pengembangan perpustakaan dan pembudayaan gemar membaca dilaksanakan dengan kegiatan :
(a) Pemilihan Desa dan Kelurahan Literasi tingkat Provinsi/ Kabupaten/Kota dimasukkan dalam perencanaan dan
didukung pendanaannya melalui APBD, dan dianggarkan dalam perencanaan APBD dengan mekanisme
penilaian secara portofolio (penilaian berkas dengan bukti fisik terlampir);
(b) Melaksanakan Pemilihan Duta Baca Sekolah tingkat Pelajar dengan mengandeng Dinas Pendidikan, ATPUSI
pada tingkat Kabupaten dan Kota yang selanjutnya diajukan untuk pemilihan duta baca sekolah tingkat
pelajar Provinsi Kalimantan Tengah;
(c) Melaksanakan Program Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial dan Program Pustakawan Bergerak;
(d) Meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) tenaga perpustakaan;
(e) Meningkatkan pelayanan kepada Pemustaka dengan menambah jumlah koleksi elektronik book (e-book);
Dikutip dari Rencana Strategis Perpustakaan Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 bahwa Berdasarkan RPJMN
Tahun 2020-2024, bahwa dari salah satu ketujuh agenda pembangunan nasional adalah revolusi mental dan
pembangunan kebudayaan yang bertujuan untuk membangun manusia Indonesia yang memiliki cara pikir yang terbuka,
kritis, kreatif, dan memiliki karakter. Upaya membangun kualitas manusia budaya literasi perlu dijadikan menjadi
fondasi yang kokoh bagi terwujudnya masyarakat berkualitas dan sejahtera. Literasi adalah bentuk cognitive skill
memampukan manusia untuk mengidentifikasi, mengerti, memahami, dan mencipta yang diperoleh dari kegiatan
membaca yang kemudian ditransformasikan dalam kegiatan- kegiatan yang produktif yang memberikan manfaat sosial,
ekonomi dan kesejahteraan. Perpustakaan Nasional sebagai leading sector pengembangan dan pembinaan dan kegemaran
membaca diamanatkan untuk menjalankan sejumlah program terkait dengan pengembangan budaya literasi. Budaya
literasi sendiri menjadi dimensi dalam indeks pembangunan kebudayaan pada RPJMN Tahun 2020-2024.
RPJMN Tahun 2020-2024 disesuaikan dengan Visi Presiden periode 2020-2024, yaitu: “Terwujudnya Indonesia
maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong melalui penguatan budaya literasi”.
Sementara Misi Perpustakaan Nasional disesuaikan dengan 7 (tujuh) Agenda Pembangunan Nasional dalam RPJMN Tahun
20202024, yaitu agenda ke-4 revolusi mental dan pembangunan kebudayaan. Misi Perpustakaan Nasional: “Meningkatkan
Perpustakaan sesuai Standar Nasional Perpustakaan, Pelayanan Prima Perpustakaan, dan Pelestarian Bahan Pustaka dan
Naskah Nusantara”.

24
2.3. Agenda Pembangunan Nasional

Agenda Pembangunan Nasional keempat yang dituangkan dalam arah kebijakan dan strategis pembangunan nasional
adalah “Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan”. Revolusi mental merupakan gerakan nasional untuk mengubah cara
pandang, sikap, perilaku yang berorientasi pada kemajuan melalui internalisasi nilai-nilai esensial revolusi mental pada individu,
masyarakat, keluarga, institusi sosial, sampai dengan lembaga-lembaga negara.

Pada Agenda Keempat terdapat dua arah kebijakan dan strategis yang terkait pembangunan perpustakaan, literasi, dan
pembudayaan kegemaran membaca, yakni :
1. Meningkatkan pemajuan dan pelestarian kebudayaan untuk memperkuat karakter dan memperteguh jati diri,
meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan mempengaruhi arah perkembangan peradaban dunia. Salah satunya itu melalui:
revitalisasi dan aktualisasi nilai budaya dan kearifan lokal untuk menumbuhkansemangat kekeluargaan, musyawarah,
gotong royong, dan kerjasama antar warga, yang mencakup pada poin (c). adalah pelestarian, pengembangan dan
pemanfaatan manuskrip dan arsip sebagai sumber nilai budaya, sejarah, dan memori kolektif bangsa.
2. Peningkatan budaya literasi, inovasi dan kreativitas bagi terwujudnya masyarakat berpengetahuan, dan berkarakter,
melalui :
a. Peningkatan budaya literasi, mencakup :
(1) pengembangan budaya gemar membaca;
(2) pengembangan sistem perbukuan dan penguatan konten literasi; dan
(3) peningkatan akses dan kualitas perpustakaan berbasis inklusi sosial.
b. Pengembangan budaya Iptek, inovasi, kreativitas, dan daya cipta, mencakup :
(1) peningkatan budaya riset dan ekperimentasi ilmiah sejak usia dini; dan
(2) pengembangan budaya produksi dan kreativitas berbasis inovasi.
c. Penguatan institusi sosial penggerak literasi dan inovasi, mencakup:
(1) pengembangan mitra perpustakaan (library supporter);
(ii) pengembangan inovasi sosial yang didukung oleh pendanaan filantropi.

Selain itu juga beberapa kegiatan skala prioritas yang menonjolkan kreatifitas dalam menunjang kesejahteraan
masyarakat terutama diwilayah pedesaaan melalui pel-bagai kegiatan di perpustakaan umum. Perpustakaan berperan
memfasilitasi masyarakat untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang
telah diinisiasi dan dilaksanakan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PERPUSNAS RI) merupakan suatu pendekatan
pelayanan perpustakaan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna
perpustakaan, selain itu juga intervensi program, variasi layanan perpustakaan sesuai kebutuhan dan integrasi.
Program ini diarahkan kepada Perpustakaan Umum sebagai leader atau project pengembangan dan provinsi sebagai
evaluator program kegiatan. Program ini di kalimantan tengah telah dilaksanakan pada Tahun 2018 dan saat ini pada Tahun
2022 melaksanakan pada wilayah Kota Palangka Raya, Kabupaten Seruyan dan Kabupaten Lamandau. Project Program
Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial berkaiatan dengan capaian IKK dalam IPLM, tujuan kegiatan ini adalah :
1) Meningkatkan jumlah kunjungan Masyarakat ke Perpustakaan
2) Meningkatkan jumlah Masyarakat menjadi anggota perpustakaan
3) Meningkatkan peran Pustakawan sebagai leader program
4) Peran serta perpustakaan dalam mendukung capaian SDGs terkait kesejahteraan yang dimulai dari desa/kelurahan yang
tak lain adalah perpustakaan umum adalah bagian dari peta jalan menuju kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan.

25
2.4. Masalah dan Isu Bidang Perpustakaan

Masyarakat yang memiliki pengetahuan dan literasi yang mumpuni akan mempunyai nilai dan merupakan golongan
masyarakat yang memiliki jiwa sosial yang sangat kokoh, inovatif dan memberikan saran dan masukan bagi bangsa dan
negara, masyarakat yang inovatif dan haus akan literasi akan menunjang pembangunan karakter bangsa yang memberikan
kontribusi positif dalam sebuah rangkaian pembangunan baik di daerah dan nasional. Tetapi menuju masyarakat yang inovatif
dan literasi yang kuat harus didorong dengan pelayanan kepada masyarakat baik oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi
dan Pemerintah Kabupaten dan Kota serta Pemerintah Desa dengan menyelengarakan sebuah asas, tujuan dan fungsi
perpustakaan sesuai dengan berpedoman pada pelaksanaan Undang Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan
yang memiliki sesuai dengan Pasal 2 yakni asas :
“Perpustakaan diselenggarakan berdasarkan asas pembelajaran sepanjang hayat, demokrasi, keadilan,
keprofesionalan, keterbukaan, keterukuran, dan kemitraan”.
Dengan fungsi perpustakaan yakni tertuang dalam Pasal 3, yaitu :
“Perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk
meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa”.
Dengan tujuan perpustakaan yakni tertuang dalam Pasal 4, yaitu :
“Perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta
memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa”
Isu Demografi yang saat ini selalu dibahas dalam setiap diskusi dan forum ekonomi baik nasional dan dunia yang
wajib dimanfaatkan oleh Negara Republik Indonesia secara umum dan secara khusus Provinsi Kalimantan Tengah. Provinsi
Kalimantan Tengah berdasarkan data yang dirilis oleh BPS Kalteng, provinsi ini menyumbang >10% penerimaan negara
secara Nasional dengan menyumbang dari sektor pertambangan dan batubara, minyak kelapa sawit dan lainnya. Tetapi
apabila berkaitan dengan demografi maka tak jauh dari kebutuhan tenaga kerja yang mumpuni. Oleh karena itu
perpustakaan adalah sumber informasi dengan memperkuat literasi maka penyerapan tenaga kerja yang handal akan
terpenuhi.
Perlu diketahui bahwa penguna internet diindonesia menjadi sebuah batu sandungan tersendiri yang perlu dihadapi
artinya kebutuhan akan informasi dan literasi digital perlu lebih dikedepankan kearah yang pembangunan literasi dan lebih
kearah positif sehingga fungsi perpustakaan sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk
meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa harus hadir sebagai sistem sosial yang inklusif di masyarakat yang dapat
terjangkau secara terbuka, mudah, dan murah dengan basis teknologi informasi untuk peningkatan budaya literasi
masyarakat. Penguna internet adalah sebagian permasalahan terkait literasi, adapun sejumlah permasalahan yang dihadapi
adalah sebagian besar dihadapi dalam pengembangan perpustakaan dan pembudayaan gemar membaca di indonesia adalah
rendahnya literasi, akan tetapi jika dibedah dari sisi sasaran dan output program ataupun kegiatan bidang perpustakaan
dijabarkan sebagai berikut :

a. Jumlah Koleksi Perpustakaan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan dalam Pasal 3 menyatakan bahwa
Perpustakaan Nasional memiliki fungsi sebagai perpustakaan pembina, perpustakaan rujukan, perpustakaan deposit,
perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian dan pusat jejaring perpustakaan. Terkait dengan kepentingan pengembangan
koleksi perpustakaan, pasal tersebut menegaskan kepentingan pengembangan koleksi bahan perpustakaan lingkup nasional,

26
deposit karya cetak dan karya rekam, pelestarian dan penelitian bahan perpustakaan, termasuk naskah nusantara sebagai
warisan dokumenter bangsa.
Dengan memperhatikan standar yang dikeluarkan dan ditetapkan oleh IFLA/UNESCO bahwa jumlah koleksi disimpulkan
mencukupi apabila dari 1 (satu) orang penduduk membaca 2 (dua) koleksi. Jika dihitung dari standart IFLA/UNESCO tersebut
maka rasio ketercukupan koleksi di perpustakaan dengan berdasarkan rumusan jumlah koleksi dibagi 2 (dua) kali jumlah
penduduk, maka apabila melihat dari jumlah penduduk di Provinsi Kalimantan Tengah dengan diukur dari usia produktif
adalah berkisar 1.811.737 juta dan untuk Jumlah koleksi secara nasional pada survei tahun 2018 tercatat sebanyak
16.077.296 koleksi sehingga rasio ketercukupan koleksi perpustakaan sebesar 0,06213. Sehingga berdasarkan ketentuan
IFLA/UNESCO rasio ketercukupan jumlah koleksi perpustakaan kurang mencukupi. Selanjutnya terkait dengan pemanfaatan
koleksi diketahui bahwa persentase jumlah koleksi buku yang dipinjam secara nasional sebesar 32,05%.
Dinas Perpustakaan baik Provinsi dan Kabupaten serta Kota secara umum sesuai dengan Undang-Undang Nomor 43
Tahun 2007 tentang Perpustakaan juga bertanggung jawab dalam mengembangkan koleksi buku sebagai layanan perpustakaan
kepada masyarakat juga berperan aktif dalam melestarikan hasil budaya bangsa yang salah satu naskah naskah dengan
konten lokal. Konten lokal adalah bagian dari naskah nusantara adalah warisan dokumenter bangsa yang bersifat unik,
karena ditulis tangan dengan menggunakan media, aksara dan bahasa tradisional atau daerah. Naskah nusantara termasuk
dalam benda cagar budaya. Sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Benda Cagar
Budaya, naskah masuk dalam lingkup aspek Pelindungan.
Bidang Perpustakaan sebagai pelaksanaan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dengan
turunan Peraturan yang mengatur terkait pelaksanaan Penyelengaraan Pemerintah Daerah salah satunya dibidang
Perpustakaan adalah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi
Penyelengaraan Pemerintahan Daerah, maka Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Tengah dan Dinas
Perpustakaan dan Arsip Kabupaten dan Kota dalam melaksanakan Penyelengaraan Pemerintahan Daerah dengan berpedoman
pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Repbulik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yakni Bidang
Perpustakaan dengan Indek Kegiatan Kinerja salah satunya Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) yang dalam
capaiannya dibagi dalam beberapa komponen serta tertuang pada Pedoman Pengukuran Indeks Pembangunan Literasi
Masyarakat oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Tahun 2021, komponen-komponen tersebut yakni sebagai berikut :
A. Pemerataan layanan perpustakaan
B. Ketercukupan koleksi
C. Ketercukupan tenaga perpustakaan
D. Tingkat kunjungan masyarakat per hari
E. Jumlah perpustakaan berbasis Standar Nasional Perpustakaan (SNP), terakreditas dan/atau memiliki Nomor
Pokok Perpustakaan (NPP)
F. Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan sosialisasi
G. Jumlah anggota perpustakaan
Sedangkan Tugas dan Fungsi juga tanggung jawab di Bidang Perpustakaan oleh Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota dengan
kesesuaian Peraturan Menteri Dalam Negeri Repbulik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yakni Bidang
Perpustakaan dengan bobot urusan : 2%, adalah :
A. Rasio ketercukupan koleksi perpustakaan dengan penduduk;
B. Persentase kemanfaatan perpustakaan oleh masyarakat;
C. Rasio ketercukupan tenaga perpustakaan dengan penduduk;
D. Persentase perpustakaan sesuai standart nasional perpustakaan;

27
E. Jumlah pemasyarakatan gemar membaca di masyarakat;
F. Jumlah KCKR daerah yang dihimpun;
G. Jumlah judul yang tercantum dalam Katalog Induk Daerah;
H. Jumlah perpustakaan yang bergabung dalam KID;
I. Jumlah terbitan yang terhimpun dalam biblografi daerah;
Maka dari komponen diatas menjadi sebuah riview bahwa jumlah koleksi menjadi merupakan salah satu tugas penting
dalam tugas Dinas Perpustakaan dan Arsip dalam melayani kebutuhan masyarakat terhadap jumlah koleksi.

b. Jumlah Tenaga Perpustakaan

Berdasarkan Rencana Strategis Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Tahun 2020-2024 oleh Pusat Pengembangan
Perpustakaan Umum dan Khusus Sebanyak 47,89% dari jumlah perpustakaan berada di pulau Jawa, selanjutnya sebanyak
23,55% berada di Sumatera dan sebanyak 11,62% berada di Sulawesi. Selanjutnya, jika dihitung rasio ketersediaan
perpustakaan umum secara nasional adalah 0,00017, artinya hanya terdapat 17perpustakaan per 100.000 penduduk.
Berkaitan dengan hal yang dijelaskan diatas isu permasalahan bahwa jumlah perpustakaan berbanding pula untuk
melaksanakan penyelengaraan perpustakaan dalam pelayanan perpustakaan kepada masyarakat, pelayanan perpustakaan
dilaksanakan oleh Tenaga Perpustakaan. Sesuai pelaksanaan UU 42 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, pasal 29 ayat (1)
tenaga perpustakaan terdiri atas pustakawan dan tenaga teknis perpustakaan dan Pasal 32 berbunyi : Tenaga Perpustakaan
berkewajiban : (a) memberikan layanan prima kepada pemustaka, (b) menciptakan suasana perpustakaan yang kondusif dan
(c) memberikan keteladanan dan menjaga nama baik lembaga dan kedudukannya sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya’.
Sesuai pelaksanaan UU 42 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, pasal 29 ayat (1) tenaga perpustakaan terdiri atas
pustakawan dan tenaga teknis perpustakaan. Menurut standar IFLA, rasio ketercukupan tenaga perpustakaan umum adalah 1 :
2.500, artinya maksimal 1 orang tenaga perpustakaan melayani 2.500 orang penduduk. Berikut ini adalah rasio ketercukupan
tenaga perpustakaan yang diperoleh dari jumlah penduduk dibagi jumlah perpustakaan yang ada.
Diambil juga dari Rencana Strategis Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Tahun 2020-2024 oleh Pusat
Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus, hasil survei diketahui bahwa secara nasional 1 tenaga perpustakaan melayani
21.668 penduduk, sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah tenaga perpustakaan belum mencukupi. Berdasarkan grafik di
atas, diketahui bahwa pada Provinsi DKI Jakarta 1 (satu) orang tenaga perpustakaan harus melayani 81.391 orang penduduk.
Semakin tinggi nilai rasio ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang harus dilayani oleh 1 (satu) orang tenaga
perpustakaan. Apabila nilai rasionya ≥2.500 atau 1 tenaga perpustakaan melayani lebih dari 2.500 penduduk makan
kondisinya dikatakan tidak ideal. Berdasarkan grafik di atas diketahui bahwa tidak ada satupun yang mencapai kondisi ideal
dalam hal ketercukupan tenaga perpustakaan.
Provinsi Kalimantan Tengah memiliki jumlah penduduk dikutip dari data Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan
Tengah jumlah penduduk provinsi Kalimantan Tengah adalah 2.702.170 (dua juta tujuh ratus dua ribu seratus tujuh puluh)
ribu jiwa dengan kepadatan penduduk 184 jiwa per kilometer dengan rasio kelamin/sex ratio adalah 108 (yakni jumlah
penduduk laki-laki 8 persen lebih banyak dibandingkan perempuan) maka masih dikatakan belum ideal.

c. Pelibatan Masyarakat di Perpustakaan

Sesuai dengan Undang Undang RI Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan bahwa fungsi perpustakaan adalah
sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi untuk kecerdasan dan memberdayakan bangsa
dengan tujuan selain memberikan layanan kepada masyarakat dalam meningkatkan kegemaran membaca serta memperluas

28
wawasan dan pengetahuan masyarakat. Dari hal tersebut tugas peran sebuah perpustakaan tidak lagi dipandang kecil, maka
perpustakaan perlu melibatkan masyarkat dalam setiap kegiatan, karena dalam setiap pelaksanaan kegiatan akan berujung
pada meningkatnya kegemaran membaca tetapi juga memperluas pengetahuan masyarakat khususnya di Provinsi Kalimantan
Tengah.
Keber-ada-an perpustakaan sampai dengan tingkat sekolah dan desa dapat menjadi sebuah ujung tombak penguatan
literasi masyarakat dan siswa. Oleh karena itu diperlukan sebuah program untuk melibatkan masyarakat selain dengan
kegiatan seperti yang dilakukan misalnya storytelling, kunjungan sekolah ke perpustakaan umum tetapi juga diperlukan
sebuah program secara nyata dalam melibatkan masyarakat selain berperan aktif tetapi menambah pengetahuan wawasan
serta menambah nilai tambah ekonomi dimasyarakat.
Perpustakaan Nasioanal memiliki Program Prioritas yakni Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial/TPBIS yang
dilaksanakan dari Tahun 2018 yang diadopsi dari Yayasan Cocacola Fondation hingga saat ini, program in sangat menyentuh
masyarakat pada lapisan bawah secara khusus di Perpustakaan Desa, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di Perpustakaan
Umum (Prov/Kab/Desa/Kelurahan) kegiatan tersebut tidak hanya menambah wawasan dan pengetahuan dari koleksi di
Perpustakaan tetapi memiliki dampak besar yakni kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan pelibatan masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah telah dilaksanakan baik perpustakaan provinsi,
perpustakaan kabupaten dan perpustakaan kota, tetapi untuk kegiatan pelibatan masyrakat melalui Program TPBIS telah
menjangkau dan dilaksanakan dibeberapa Kabupaten, yakni : Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Kotawaringin Timur,
Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Sukamara,
Kabupaten Barito Timur, Kabupaten Gunung Mas. Untuk Tahun 2022 dilaksanakan pada Kabupaten Lamandau, Kabupaten
Seruyan dan Kota Palangka Raya. Sehingga pelaksanaan fungsi perpustakaan sesuai UU No. 43 Tahun 2007 tentang
Perpustakaan sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi telah berjalan.

d. Kondisi Geografis Provinsi Kalimantan Tengah


Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah bahwa luas total (Km) wilayah Provinsi Kalimantan Tengah adalah
153.564.5 (seratus lima puluh tiga ribu lima ratus enam puluh empat) Km 2 dengan kabupaten Katingan sebagai kabupaten
terluas dengan total luas 17.500 Km2 dan Kabupaten dengan luas terkecil adalah Kabupaten Sukamara dengan total luasan
3.827 Km2 dan Kabupaten Barito Timur dengan total luasan 3.834 Km2. Kondisi luas wilayah Provinsi Kalimantan Tengah yang
sangatlah luas dengan luasan 1,5 kali Pulau Jawa, berdasarkan hal tersebut dapat kita rangkum keterkaitan isu permasalahan
penyelengaraan perpustakaan dalam penyelengaraan perpustakaan dalam hal pembinaan perpustakaan, pengembangan sumber
daya manusia (SDM) tenaga perpustakaan di wilayah Kalimantan Tengah, Adapun yang dapat disimpulkan adalah :
1. kendala infrastruktur yang masih belum ideal yakni jalan rusak dan masih mengunakan moda transportasi sungai
menjadi sebuah kendala yakni jarak tempuh dalam melaksanakan pembinaan terkait dengan informasi penyelengaraan
perpustakaan ditingkat administrasi khususnya desa, sekolah yang belum bisa dijangkau;
2. Anggaran yang sangatlah terbatas tetapi juga didorong untuk memaksimalkan capaian dalam pelaksanaan penyelengaraan
bidang-bidang pada Pemerintahan Daerah melalui Dinas Perpustakaan Provinsi/Kabupaten dan Kota.
3. Desa saat ini menjadi isu penting menginggat adanya Undang Undang tentang Desa serta pengunaan Dana Desa (DD)
dan Anggaran Dana Desa (ADD) secara khusus di Kalimantan Tengah, jarak dan kondisi geografis berkorelasi dengan
biaya yang dikeluarkan oleh Dinas yang menangani Bidang Perpustakaan sebagai contoh Pemerintah Desa melaksanakan
koordinasi terkait pelaksanaan pengunaan Dana Desa dan ADD yang dilaksanakan untuk penyelengaraan Perpustakaan
Desa
4. ataupun sebaliknya apabila Dinas Perpustakaan Kabupaten melaksanakan pembinaan perpustakaan mengingat anggaran
perpustakaan sangatlah terbatas dibandingkan dengan Dinas/Badan lainnya maka cakupan jumlah pembinaan
perpustakaan setiap tahunnya sangatlah sedikit.

29
Sehingga cakupan pembinaan dengan luas wilayah yang sangat luas akan berdampak kepada biaya yang sangat tinggi
serta berpengaruh terhadap banyak hal dan untuk lebih jelas dapat dilihat dalam peta sebaran secara administratif Kabupaten
dan Kota di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dibawah ini :

1. Peta Adiminitratif Kabupaten Barito Timur

Kabupaten Barito Timur, Kabupaten ini ber-Ibukota di Tamiang Layang, berdasarkan data series BPS
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015-2021 memiliki jumlah penduduk 114.243 ribu, total luas
wilayah 3.834 Km2, terdiri dari 10 Kecamatan serta 103 Desa/Kelurahan.

30
2. Peta Administratif Kabupaten Kotawaringin Barat

Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten ini ber-Ibukota di Pangkalan Bun, berdasarkan data series BPS
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015-2021 memiliki jumlah penduduk 272.531 ribu, total luas wilayah
10.759 Km2, terdiri dari 6 (enam) Kecamatan serta 94 Desa/Kelurahan.

31
3. Peta Adimintratif Kabupaten Katingan

Kabupaten Katingan, Kabupaten ini ber-Ibukota di Kasongan, berdasarkan data series BPS Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015-2021 memiliki jumlah penduduk 163.099 ribu, total luas wilayah
17.500 Km2, terdiri dari 13 (tiga belas) Kecamatan serta 161 Desa/Kelurahan.

32
4. Peta Adimintratif Kabupaten Kotawaringin Timur

Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten ini ber-Ibukota di Sampit, berdasarkan data series BPS Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015-2021 memiliki jumlah penduduk 432.283 ribu, total luas wilayah 16.796
Km2, terdiri dari 17 (tujuh belas) Kecamatan serta 185 Desa/Kelurahan.

33
5. Peta Adimintratif Kabupaten Sukamara

Kabupaten Sukamara, Kabupaten ini ber-Ibukota di Sukamara, berdasarkan data series BPS Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015-2021 memiliki jumlah penduduk 64.941 ribu, total luas wilayah 3.827
Km2, terdiri dari 5 (lima) Kecamatan serta 32 Desa/Kelurahan.

34
6. Peta Adimintratif Kabupaten Lamandau

Kabupaten Lamandau, Kabupaten ini ber-Ibukota di Nanga Bulik, berdasarkan data series BPS Provinsi Kalimantan
Tengah Tahun 2015-2021 memiliki jumlah penduduk 100.535 ribu, total luas wilayah 6.414 Km 2, terdiri dari 8
(delapan) Kecamatan serta 83 Desa/Kelurahan.

35
7. Peta Adimintratif Kabupaten Seruyan

Kabupaten Seruyan, Kabupaten ini ber-Ibukota di Kuala Pembuang, berdasarkan data series BPS Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015-2021 memiliki jumlah penduduk 164.378 ribu, total luas wilayah 16.404 Km 2,
terdiri dari 10 (sepuluh) Kecamatan serta 100 Desa/Kelurahan.

36
8. Peta Adimintratif Kabupaten Murung Raya

Kabupaten Murung Raya, Kabupaten ini ber-Ibukota di Puruk Cahu, berdasarkan data series BPS Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015-2021 memiliki jumlah penduduk 112.445 ribu, total luas wilayah 23.700
Km2, terdiri dari 10 (sepuluh) Kecamatan serta 124 Desa/Kelurahan.

37
9. Peta Adimintratif Kabupaten Pulang Pisau

Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten ini ber-Ibukota di Pulang Pisau berdasarkan data series BPS
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015-2021 memiliki jumlah penduduk 135.336 ribu, total luas
wilayah 8.997 Km2, terdiri dari 8 (delapan) Kecamatan serta 99 Desa/Kelurahan.

38
10. Peta Adimintratif Kabupaten Barito Selatan

Kabupaten Barito Selatan, beribukota Kabupaten adalah Buntok, dan berdasarkan data series BPS Provinsi Kalimantan
Tengah Tahun 2015-2021 memiliki jumlah penduduk 131.606 ribu, total luas wilayah 8.830 Km2, terdiri dari 6
(enam) Kecamatan serta 95 Desa/Kelurahan.

39
11. Peta Adimintratif Kabupaten Kapuas

Kabupaten Kapuas, ber-Ibukota Kabupaten adalah Kuala Kapuas, dan berdasarkan data series BPS
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015-2021 memiliki jumlah penduduk 416.181 ribu, total luas
wilayah 14.999 Km2, terdiri dari 17 (tujuh belas) Kecamatan serta 233 Desa/Kelurahan.

40
12. Peta Administratif Kabupaten Barito Utara

Kabupaten Barito Utara ber-Ibukota Kabupaten adalah Muara Teweh, terdiri dari 9 (sembilan) Kecamatan serta
103 Desa/Kelurahan, berdasarkan data series BPS Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015-2021 memiliki
jumlah penduduk 157.231 ribu jiwa, total luas wilayah 8.300 Km2.

41
13. Peta Adimintratif Kabupaten Gunung Mas

Kabupaten Gunung Mas ber-Ibukota Kabupaten adalah Kuala Kurun, terdiri dari 12 (dua belas) Kecamatan serta
127 Desa/Kelurahan, berdasarkan data series BPS Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015-2021 memiliki jumlah
penduduk 138.407 ribu jiwa, total luas wilayah 16.805 Km2.

42
14. Peta Adimintratif Kota Palangka Raya

Kota Palangka Raya ber-Ibukota adalah Kota Palangka Raya, terdiri dari 5 (lima) Kecamatan serta 30
Kelurahan, berdasarkan data series BPS Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015-2021 memiliki jumlah
penduduk 298.954 ribu jiwa, total luas wilayah 2.399,5 Km2.

43
f. Kondisi Ideal Perpustakaan
Perpustakaan menyelengarakan pelayanan kepada masyarakat haruslah memiliki standar, antara lain jumlah koleksi atau
judul buku yang dilayankan kepada masyarakat harus sesuai dengan apa yang masyarakat butuhkan maka jika kebutuhan
koleksi buku yang ada diperpustakaan belum ideal maka akan berdampak kepada tingkat jumlah kunjungan masyarakat,
belum lagi bila melihat kondisi layanan perpustakaan yang jauh dari kata ideal antara lain buku yang dilayankan masih
belum diklasifikasi, kondisi juga terlihat ketika pemustaka meminjam koleksi perpustakaan dan buku yang dilayan belum
diotomasi. Kendala-kendala tersebut sangatlah sering dijumpai ketika Dinas yang membidangi perpustakaan melakukan
kunjungan sekaligus pembinaan. Ada 4 (empat) isu yang tertuang dalam RENSTRA PERPUSNAS RI Tahun 2019-2024 yakni :
(1). Tingkat Ketercukupan Koleksi
(2). Tingkat Ketercukupan Tenaga Perpustakaan Umum
(3). Tingkat Pemanfaatan Perpustakaan/Pemustaka
(4). Kualitas penyelengaraan perpustakaan
Kondisi ideal perpustakaan sangat berkaitan erat serta berkorelasi dengan penyelengaraan perpustakaan berstandar
nasional baik Perpustakaan Umum : Provinsi, Kabupaten, Kota dan Kecamatan serta Desa/Kelurahan, Perpustakaan Khusus,
Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan ter-Akreditasi atau berstandar nasional menunjukan
ideal penyelengaraan dan pelayanan sebuah perpustakaan kepada pemustaka.
Tantangan pada saat ini adalah masuknya Perpustakaan dalam tantangan Era Digitalisasi yang menuntut perpustakaan
terus berbenah mengikuti perkembangan tekologi dan perkembangan jaman. Era Digital bila ditilik dari sisi layanan kepada
Pemustaka maupun perkembangan teknologi layanan yang disajikan dan dipinjamkan secara online untuk dibaca mengunakan
Ganget atau Handphone ataupun Laptop dengan berbagai tujuan dan sebagian besar untuk mahasiswa menyelesaikan studinya
atau mengerjakan Tugas Akhir/Skripsi/Tesis.
Selain itu Permasalahan ketercukupan tenaga perpustakaan dengan mengutip kembali dari RENSTRA PERPUSNAS RI
Tahun 2019-2024 bahwa untuk melayani Pemustaka dibutuhkan 1 (satu) tenaga Perpustakaan melayani : 2.000 (dua ribu)
pemustaka tetapi dilihat lagi bila berpedoman pada standar IFLA/UNESCO adalah 1 Tenaga Perpustakaan : 2500 Pemustaka.
Jika menilik dari jumlah 2,7 Juta penduduk Provinsi Kalimantan Tengah dengan diambil 70% usia produktif maka kebutuhan
tenaga perpustakaan belum tercapai sampai dengan saat ini. Tetapi juga bisa kita lihat dari jumlah perpustakaan yang
tersebar di Provinsi Kalimantan Tengah. Perlu diketahui juga bahwa tenaga perpustakaan menurut Undang Undang Nomor 43
Tahun 2007 tentang Perpustakaan adalah terdiri dari : Pustakawan dan Tenaga Teknis yang melayani pemustaka.
Berdasarkan standar IFLA/UNESCO bahwa jumlah kunjungan perhari ideal adalah 2% pemanfaatan perpustakaan. Bila
melihat kondisi pemanfaatan perpustakaan umum oleh masyarakat sangatlah kecil di Provinsi Kalimantan Tengah, menginggat
jumlah kunjungan perhari sebagian besar bergantung pada jumlah koleksi yang ada diperpustakaan. Maka diperlukan
sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan bagaimana bergerak dan sesuia dengan perintah dan amanat Undang Undang
Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan salah satunya adalah membudayakan Kegemaran Membaca.

44
BAB III
METODE PENILITIAN

3.1. Metode Pengukuran Indek Pembangunan Literasi Masyarakat Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2023
3.1.1. Indek Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM)
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Kabupaten/Kota melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip
Provinsi/Kabupaten/Kota melaksanakan kajian Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dengan telah mendapatkan
surat Rekomendasi Kegiatan Statistik oleh Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah, Nomor: B-
074/BPS/62563/08/2023 tanggal 10 agustus 2023 yang dinyatakan LAYAK (Identitas rekomendasi K-23.6200.001) sehingga
model perhitungan dapat dipertangungjawabkan, serta mengingat bahwa dari hasil publikasi pada saat pelaksanaan Rapat
Kerja Tahunn 2023 menghasilkan kesimpulan terkait Perhitungan IPLM dan Survei TGM disarankan oleh pihak Badan Pusat
Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah diminta melakukan pengajuan rekomendasi dalam pelaksanaan Indeks
Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) di Provinsi Kalimantan Tengah untuk Tahun 2023.
Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Tengah bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip
Kabupaten/Kota menagendakan untuk melaksanakan perhitungan dan kajian Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM)
dimana maksud dan tujuan dari kajian tersebut adalah untuk :

(1) Mengetahui capaian dalam penyelengaraan perpustakaan oleh Provinsi/Kabupaten/Kota

(2) Terdapat peta gambaran kondisi seluruh jenis perpustakaan di wilayah Kalimantan Tengah, adapun aspek-aspek yang
diukur dalam kajian ini meliputi sebaran perpustakaan, koleksi, tenaga perpustakaan, pemustaka, hingga anggota
perpustakaan di seluruh Kabupaten dan Kota di Provinsi Kalimantan Tengah.

(3) Tersusunya Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) yang mencakup secara khusus pada penyelengaraan
perpustakaan, guna mengukur capaian kinerja pemerintahan daerah di wilayahnya.

Pengertian Umum Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) berdasarkan Buku Pedoman yang dikeluarkan dan
dicetak oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Tahun 2021 adalah Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM)
adalah data tingkat pembangunan literasi masyarakat yang diperoleh dari unsur-unsur pembangun literasi masyarakat
(UPLM) yang bersumber dari data sekunder dan aspek masyarakat (AM) dalam upaya membina dan mengembangkan
perpustakaan sebagai wahana belajar sepanjang hayat guna meningkatkan literasi masyarakat .

Karakteristik IPLM lebih memfokuskan pada sisi hulu yakni pengembangan dan penguatan kelembagaan dan
infrastruktur perpustakaan. Hal inilah yang membedakannya dengan Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) yang lebih
memfokuskan pada sisi hilir yakni pengembangan budaya baca, kegemaran membaca, dan literasi masyarakat. Indeks

44
Pembangunan Literasi Masyarakat dilahirkan sebagai upaya formulasi kebijakan, serta pengembangan dan pembinaan semua
jenis perpustakaan di Indonesia di mana ada kebutuhan akan ketersediaan data yang akurat dan holistik tentang semua
jenis perpustakaan pada aspek-aspek yang berdasar pada Standar Nasional Perpustakaan.

Pengukuran Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) bertujuan untuk mengetahui kondisi semua jenis
perpustakaan, baik dari aspek sebaran perpustakaan, koleksi, tenaga perpustakaan, hingga pemustaka yang ada di seluruh
wilayah Indonesia. Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat juga telah menjadi salah satu unsur Indikator Kinerja Kunci
(IKK) di bidang perpustakaan dengan bobot urusan sebesar 2% dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun
2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Dengan demikian seluruh pemerintah daerah memiliki kewajiban dalam penyusunan Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (LPPD) yang mencakup semua urusan yang menjadi kewenangannya, khususnya di bidang
perpustakaan, guna mengukur capaian kinerja pemerintahan daerah di wilayahnya.

3.1.2. Lokasi Kegiatan Pengukuran Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM)


Kegiatan Pengukuran Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Provinsi Kalimantan Tengah ini dilaksanakan
bersama-sama dengan Kabupaten dan Kota di Provinsi Kalimantan Tengah menginggat hal tersebut telah disepakati bersama
dalam Rapat Koordinasi Bidang Perpustakaan dan Bidang Kearsipan pada bulan Juni Tahun 2021 dan secara continues
dilakukan Tahun 2022 sampai dengan sekarang (Tahun 2023). Menurut Moleong (2006 : 88) sebelum mulai menentukan
tempat penelitian terlebih dahulu peneliti harus mengadakan penjajakan dan penilaian lapangan. Penjajakan ini akan
terlaksana dengan baik apabila sebelumnya peneliti sudah mempunyai gambaran umum mengenai keadaan dan semua yang
relevan dengan sasaran penelitian/kegiatan dengan tujuan :

(1). dapat mengukur perbedaan antarwaktu dan antarlokasi di wilayah Kabupaten dan Kota Provinsi Kalimantan Tengah,
maka dapat dilihat perkembangan atau kemunduran yang diukur dapat diketahui dengan melihat dinamika pada
kurun waktu tertentu, atau dalam satu waktu dengan melihat perbedaan antarwilayah atau antarlokasi.

(2). hasil Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) pada Kabupaten dan Kota dapat mengelompokkan berdasarkan
wilayah dengan Pengelompokan tersebut dapat terlihat data tinggi, sedang dan rendahnya Indeks Pembangunan
Literasi Masyarakat (IPLM) di Provinsi Kalimantan Tengah.

3.1.3. Metode Perhitungan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Provinsi Kalimantan Tengah
Rumus pengukuran Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) berdasarkan Buku Pedoman Pengukuran Indeks
Pembangunan Literasi Masyarakat yang dikeluarkan dan dicetak oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Tahun
2021, pada dasarnya terdiri atas 2 (dua) komponen, antara lain:

45
(1) komponen Unsur Pembangun Literasi Masyarakat (UPLM) dan

(2) komponen Aspek Masyarakat (AM). Berikut adalah rumus pengukuran Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat:

Keterangan:

UPLMi : variabel komponen pembentuk indeks dari Unsur Pembangun Literasi Masyarakat

AM : jumlah populasi sesuai segmentasi berdasarkan lokus/jenis perpustakaan

Rumus ini merupakan kumpulan dari rumus pengukuran rasio dari tujuh (7) komponen Unsur Pembangun Literasi
Masyarakat beserta pembaginya dari komponen Aspek Masyarakat. Rumus yang telah dikembangkan ini juga memiliki
komponen pendukung baru di antaranya adalah Angka Pembagi Rasio Provinsi dan Kabupaten/Kota dan Angka Koreksi
Berdasarkan Tingkat Kepadatan Wilayah. Kedua komponen baru ini berfungsi sebagai komponen pendukung dalam rangka
netralisasi terhadap anomali angka yang muncul karena faktor ketimpangan angka yang disebabkan tinggi rendahnya jumlah
populasi di suatu wilayah. Unsur Pembangun Literasi Masyarakat (UPLMi) terdiri atas 7 (tujuh) komponen yaitu:

1. Pemerataan layanan perpustakaan (UPLM1), Berikut adalah rumus pengukuran komponen UPLM1, yang terdiri dari :

2. Ketercukupan koleksi (UPLM2); Rumus yang digunakan untuk mengukur komponen ini (satuan judul), berikut adalah
rumus pengukuran komponen UPLM2 :

3. Ketercukupan tenaga perpustakaan (UPLM3), Berikut adalah rumus pengukuran komponen UPLM3 :

46
4. Tingkat kunjungan masyarakat per hari (UPLM4), Berikut adalah rumus pengukuran komponen UPLM4 :

5. Jumlah perpustakaan berbasis Standar Nasional Perpustakaan (SNP), terakreditas dan/atau memiliki Nomor Pokok
Perpustakaan/NPP (UPLM5) :

6. Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan sosialisasi (UPLM6); Rumus yang digunakan untuk mengukur komponen ini
terdiri atas Berikut adalah rumus pengukuran komponen UPLM6 :

47
7. Jumlah anggota perpustakaan (UPLM7), Berikut adalah rumus pengukuran komponen UPLM7 :

3.2. Aspek Masyarakat (AM)


AM/Aspek Masyarakat adalah jumlah populasi sesuai segmentasi berdasarkan lokus/jenis perpustakaan, Berbeda
dengan konsep pada pengukuran Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat pada versi sebelumnya, komponen Aspek
Masyarakat (AM) dalam pedoman ini disesuaikan berdasarkan lokus atau segmentasi jenis perpustakaannya. Berikut adalah
sumber data resmi yang digunakan sebagai komponen Aspek Masyarakat dalam penerapan rumus Indeks Pembangunan
Literasi Masyarakat:

1. Populasi Penduduk Data yang digunakan pada populasi penduduk, baik level provinsi maupun kabupaten/kota, adalah
dengan mengacu pada data resmi yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Sumber data yang digunakan
untuk jumlah populasi penduduk antara lain:

a. Populasi penduduk per provinsi, bisa menggunakan publikasi tahunan BPS dengan judul Statistik Indonesia atau
publikasi dari BPS Provinsi. Contoh: Kalteng Dalam Angka 2020;

b. Populasi penduduk per kabupaten/kota, selain bisa menggunakan publikasi tahunan BPS level provinsi juga bisa
menggunakan publikasi tahunan BPS pada level kabupaten/kota;

2. Populasi Civitas Sekolah

Data yang digunakan pada populasi civitas sekolah adalah data populasi jumlah siswa dan guru. Data jumlah siswa dan
guru yang digunakan di sini adalah data siswa dan guru pada SD, SMP, SMA dan SMK. Sumber data resmi yang
digunakan pada komponen ini adalah laman web resmi Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dari Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan dan EMIS Pendidikan Islam dari Kementerian Agama. Berikut adalah alamat URL dari sumber data
populasi civitas sekolah:

a. Jumlah siswa/peserta didik tingkat SD, SMP, SMA dan SMK, dapat mengakses laman :
https://dapo.kemdikbud.go.id/pd

b. Jumlah guru tingkat SD, SMP, SMA dan SMK, dapat mengakses laman: https://dapo.kemdikbud.go.id/guru

c. Jumlah siswa/peserta didik dan guru pada tingkat MI, MTs dan MA, dapat mengakses laman EMIS Pendidikan
Islam pada laman web: https://emispendis.kemenag.go.id/dashboard/?content=datastatistik

3. Populasi Civitas Akademika

48
Data yang digunakan pada civitas akademika adalah data populasi jumlah mahasiswa dan dosen (tenaga pendidik).
Sumber data resmi yang dapat digunakan pada komponen ini adalah publikasi tahunan BPS level provinsi Kalimantan
Tengah pada khususnya.

4. Populasi Penduduk Usia Kerja

Data yang digunakan pada populasi penduduk usia kerja dapat menggunakan sumber publikasi data resmi tahunan dari
BPS level provinsi. Data yang diambil adalah data penduduk yang berstatus Bekerja (Working);

3.3. Angka Pembagi Rasio Provinsi dan Kabupaten/Kota


Komponen Angka Pembagi Rasio Provinsi dan Kabupaten/Kota ditujukan untuk membuat skala bagi angka pembagi
populasi pada saat pengukuran rasio UPLM bagi provinsi dan kabupaten/kota yang dibagi dengan jumlah populasi
penduduk. Hal ini dilakukan karena adanya anomali angka yang disebabkan faktor tinggi dan rendahnya jumlah populasi di
suatu wilayah.

Meski demikian hal ini menjadikan ketimpangan angka di mana angka rasio di wilayah yang memiliki populasi
rendah lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah yang memiliki populasi lebih tinggi/padat. Dengan demikian angka rasio
provinsi dan kabupaten/kota yang dihasilkan dari hasil pembagi tersebut tidak menjadi terlalu kecil agar memudahkan
dalam penerapan rumus IPLM.

Angka Pembagi Rasio Provinsi dan Kabupaten/Kota diadopsi dari jumlah minimal pemustaka berdasarkan jumlah
populasi penduduk pada Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Perpustakaan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Tabel rincian
Angka Pembagi Rasio Provinsi dan Kabupaten/Kota.

3.4. Angka Koreksi Berdasarkan Tingkat Kepadatan


Fungsi dari Angka Koreksi Berdasarkan Tingkat Kepadatan memiliki kesamaan dengan Angka Pembagi Rasio Provinsi
dan Kabupaten/Kota. Hanya saja Angka Koreksi Berdasarkan Tingkat Kepadatan ini diterapkan pada angka yang dihasilkan
setelah rasio UPLM dihitung kemudian dikalikan dengan angka koreksi yang ditentukan berdasarkan tingkat kepadatan
wilayahnya. Dengan demikian wilayah yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi akan memiliki angka rasio
yang lebih logis dan tidak terlampau kecil akibat angka pembagi populasi yang besar.

49
3.4.1. Tingkatan Skor Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat
Berbeda dengan konsep pengukuran dalam kajian Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat sebelumnya, pada
pengukuran ini skor indeks menggunakan skala level 100:

No. Rentang Skor IPLM Kategori Keterangan

Butuh pembinaan berdasarkan kelemahan


1. 0 – 29 Sangat Rendah dan kekurangan pada komponen serta
didasarkan pada dikotomi kewenangan
ranah pusat, provinsi dan/atau
2. 30 – 49 Rendah kabupaten/kota

3. 50 – 79 Sedang Memenuhi Standar

4. 80 – 89 Tinggi Berkategori baik

5. 90 – 100 Sangat Tinggi Perpustakaan Percontohan/Model

3.4.2. Tahapan Pengukuran Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat


Pengukuran Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dilakukan secara berjenjang atau multilevel di mana
pengukuran skor indeks dimulai dari level terbawah yakni level kabupaten/kota kemudian secara berjenjang disampaikan
kepada Provinsi yang selanjutnya dilakukan perhitungan dengan memasukan data yang telah disampaikan. Kabupaten/kota
merupakan bidang/unit di mana data/keberadaan semua jenis perpustakaan ada di wilayahnya. Rumus pengukuran juga
diterapkan sepenuhnya di level ini dengan mengunakan rumus yang ditetapkan Tahun 2021 oleh Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia (PERPUSNAS RI).

Tahapan selanjutnya setelah pengukuran skor indeks level kabupaten/kota dilaksanakan adalah pengukuran skor
indeks level provinsi. Pada level ini, provinsi hanya melakukan rekapitulasi atau agregasi dari kumpulan skor indeks dari
seluruh kabupaten/kota yang ada di wilayahnya. Penambahan penghitungan dari rekapitulasi ini hanya penambahan angka
skor ratio dari perpustakaan provinsi yang dibagi dengan jumlah populasi penduduk provinsi sebagai komponen Aspek
Masyarakatnya.

Tahapan terakhir setelah didapatkan skor indeks level provinsi adalah pengukuran skor indeks level nasional. Pada
level ini, pusat hanya melakukan rekapitulasi atau agregasi kumpulan skor indeks dari seluruh provinsi dengan mengambil
skor rata-rata (mean) yang didapat dengan menjumlahkan semua skor indeks provinsi dibagi dengan jumlah provinsi yang
ada.

50
3.5. Penyusun dan Pengolahan Data
3.5.1. Tim Pengolah Data dan Penyusun Indek Pembangunan Literasi Masyarakat (Iplm)

Tim Pengolah data dan Penyusun


Pengukuran Indek Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2023. Adapun Tim Pengolah
data dan Penyusun dalam kegiatan Program Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2023 adalah sebagai berikut :

Pembina/Pengarah : Drs. H. NURYAKIN, M.Si (Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan


Tengah)
Penanggung Jawab : Hj. NUNU ANDRIANI., SE., M.Pd. (Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi
Kalimantan Tengah)
Ketua : ELAHNI HAJATI SW, ST, MT. (Kepala Bidang Pengembangan
Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca)
Wakil Ketua : FIRMANTO (Analisis Kebijakan Ahli Muda)

Anggota Provinsi : 1. ARTHUR MUKKUN., SE., M.Si. (Sekretaris Dinas)


2. DRS. RODY., M.Si. (Kepala Bidang Deposit, Pengolahan Bahan Pustaka dan
Preservasi)
3. YERSON,. S.Pd,. M.Hum (Kepala Bidang Arsip)
4. MARYANI., ST.
5. AMELIA PUSPITA DIARDINI, A.Md.
6. DEWI., S.Pd.
7. BEBEDIKTUS TANGKAS., S.Pd.

Anggota Kabupaten : 1. DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA PALANGKA RAYA


DAN KOTA 2. DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN BARITO UTARA
3. DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN GUNUNG MAS
4. DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN SERUYAN
5. DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN LAMANDAU
6. DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN SUKAMARA
7. DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
8. DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
9. DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN PULANG PISAU
10. DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN KAPUAS
11. DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN BARITO SELATAN
12. DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN MURUNG RAYA
51
13. DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN BARITO TIMUR
14. SEKERTARIAT DAERAH BAGIAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN KATINGAN
Penyusun dan Editor : FIRMANTO
Desain & Ilustrasi : FIRMANTO

52
BAB IV
INDEKS PEMBANGUNAN LITERASI MASYARAKAT (IPLM)
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2022

4.1. Riview Tahun 2021 IPLM Nasional

Provinsi Kalimantan Tengah pada Tahun 2022 melaksanakan perhitungan IPLM tingkat Provinsi Kalimantan Tengah
melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daearah/APBD yang melekat pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan
Tengah. Hal tersebut dibahas pada tahun sebelumnya yakni tahun 2021 dengan kesepakatan bersama antara Pemerintah
Provinsi bersama-sama Dinas Perpustakaan Kabupaten dan Kota untuk bersinergi dan bekerjasama mengukur Indeks
Pembangunan Literasi Masyarakat secara mandiri tetapi tetap secara teknis berpedoman kepada Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia. Untuk diperjelas bahwa pengukuran IPLM Provinsi/Kab/Kota merupakan hal wajib dalam mengukur kinerja
penyelengaraan pemerintah daerah dibidang perpustakaan baik Provinsi maupun Kabupaten dan Kota.
Pada hasil Laporan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Tahun 2021 oleh Perpustakaan Nasional Republik
Indenesia, pada Tahun tersebut tercatat dan terdokumentasikan kenaikan Indeks dari tahun tahun sebelumnya, yang semula
12,93 menjadi 13,54. Tetapi pada Tahun ini metode perhitungan dilakukan beberapa revisi sehinnga kemungkinan ada selisih
penurunan atau kenaikan terhadap indeks secara nasional, ika pada tahun sebelumnya sebagain besar UPLM1-UPLM7
mengalami kenaikan, hal tersebut dapat terlihat secara Tabel berikut ini :
Tabel 4.1. Indeks Pembangunan Literasi Tahun 2018-2021
UPLM1-UPLM7 Tahun 2018 Tahun 2020 Tahun 2021
Pemerataan Layanan Pepustakaan (UPLM1) 0,0006 0,00095 0,00069
Ketercukupan Koleksi (UPLM2) 0,0621 0,08325 0,08946
Ketercukupan Tenaga Perpustakaan (UPLM3) 0,0000 0,00001 0,00006
Tingkat Kunjungan Masyarakat/Hari (UPLM4) 0,0002 0,00135 0,00073
Perpustakaan ber-SNP (UPLM5) 0,0000 0,00013 0,00017
Keterlibatan Masyarakat dalam Kegiatan Sosialisasi (UPLM6) 0,0098 0,01424 0,01413
Anggota Perpustakaan (UPLM7) 0,0283 0,02938 0,03020

Tabel 4.2. Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat Tahun 2018-2021


Tahun Nilai Indeks
Tahun 2018 10,12
Tahun 2020 12,93
Tahun 2021 13,54

52
Gambar 4.1. Grafik Nilai Nasional : Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Tahun 2018-2021

Untuk nilai IPLM Nasional Di tingkat provinsi, Top 5 Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) tertinggi pada tahun 2021
diperoleh Provinsi Kalimantan Selatan (skor indeks 58,13), Provinsi Maluku (skor indeks 35,75), Provinsi Gorontalo (skor indeks
22,53), Provinsi D.I Yogyakarta (skor indeks 21,85), dan Provinsi Kepulauan Riau (skor indeks 21,33). Sedangkan IPLM
terendah berada pada Provinsi Papua (skor indeks 5,87), Provinsi Sumatera Utara (skor indeks 7,94), Provinsi Banten (skor
indeks 9,04), Provinsi Jawa Barat (skor indeks 9,64), dan Provinsi Sulawesi Utara (skor indeks 9,79).

4.2. Riview IPLM Tahun 2021 Provinsi Kalimantan Tengah

Dikutip dari Laporan Akhir Kajian Indeks Pembangunan Literasi Perpustakaan Tahun 2021, bahwa Jumlah Penduduk
2.669.969 jiwa dengan rincian jumlah penduduk usia sekolah 2020 (5-19 tahun) : 694.100 jiwa, jumlah penduduk usia
Pendidikan Tinggi 2020 (20-24 tahun) 240.500 jiwa. Adapun nilai masing-masing komponen di Provinsi Kalimantan Tengah
adalah sebagai berikut :
1) Pemerataan Layanan Perpustakaan (UPLM1) : 0,00112
2) Ketercukupan koleksi (UPLM2) : 0,09497
3) Ketercukupan Tenaga Perpustakaan (UPLM3) : 0,00015
4) Tingkat Kunjungan Masyarakat/Hari (UPLM4) : 0,00016
5) Perpustakaan ber-SNP (UPLM5) : 0,00008
6) Keterlibatan Masyarakat di Kegiatan Sosialisasi (UPLM6) : 0,02442
7) Anggota Perpustakaan (UPLM7) : 0,01732
Untuk memperjelas gambaran dan penjelasan point diatas ada beberapa yang menjadi pokok bahasan penting dalam
mendorong sebuah produk kebijakan untuk lebih mengarah dan tercipta sinergitas khususnya di Provinsi Kalimantan Tengah
yakni masih terdapat capaian bidang perpustakaan dalam penyelengaraan pemerintah daerah, dengan beberapa kesimpulan
strategis :
1. Jumlah dan persentase koleksi di Provinsi Kalimantan Tengah masih belum memenuhi;
53
2. Hanya 31,7% dari jumlah koleksi Perpustakaan yang dipinjam oleh Pemustaka;

3. Masih belum cukupnya tenaga perpustakaan yakni pustakawan dan tenaga teknis di Provinsi Kalimantan
Tengah dalam melayani masyarakat;

4. Banyaknya jumlah kebijakan program dan kegiatan dalam mengalakkan sosialisasi pembudayaan gemar
membaca di Provinsi Kalimantan Tengah, menginggat Persentase jumlah kunjungan per-hari dibagi jumlah
penduduk sebanyak 0.02% : (Belum Ideal);

5. Anggaran pengembangan perpustakaan di Provinsi Kalimantan Tengah perjumlah penduduk masih sangat minim
dan kecil yakni Rp.13.527/penduduk.

INDIKATOR INDEKS PEMBANGUNAN


NO. NILAI INTERPRETASI
LITERASI MASYARAKAT
1 Rasio Ketersediaan Perpustakaan
a. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Umum : 0,00028 Terdapat 28 perpustakaan per-100.000 penduduk
Terdapat 2317 Perpustakaan per 100.000 penduduk
b. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah : 0,00317
usia sekolah
Terdapat 16 perpustakaan per-100.000 penduduk
c. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Perguruan Tinggi : 0,00016
usia pendidikan tinggi
Terdapat 7,4% perpustakaan yang dipersepsi
2 Persentase Perpustakaan Dipersepsikan ber-SNP : 7,40%
memenuhi standar nasional perpustakaan
Persentase Jumlah Koleksi Buku yang dipinjamkan terhadap Terdapat 31,7% buku yang dipinjam dari total jumlah
3 : 31,70%
Jumlah Koleksi koleksi
4 Persentase Jumlah Koleksi Berdasarkan IFLA/UNESCO : 0,0475 Belum memenuhi
Kekurangan koleksi di Provinsi Kalimantan Tengah
5 Kekurangan Jumlah Koleksi Berdasarkan IFLA/UNESCO : 5086,363
sebanyak 5.086.363
6 Tingkat Ketercukupan Tenaga Perpustakaan
1 tenaga perpustakaan melayani 6.576 penduduk
a. Rasio ketercukupan Tenaga Perpustakaan : 6,576
(tidak memenuhi)
b. Rasio ketercukupan Pustakawan memiliki SK
: 45,254 1 pustakawan, melayani 45.254 penduduk (belum
Fungsional/Kualifikasi ilmu Perpustakaan
mencukupi)
Terdapat 8,9% tenaga perpustakaan yang
c. Persentase Pustakawan Memiliki SK Fungsional : 8,90%
merupakan Pustakawan dengan SK Fungsional
Terdapat 5,7% tenaga perpustakaan yang
d. Persentase Pustawakan sesuai Kualifikasi : 5,70% merupakan pustakawan dengan kualifikasi yang
sesuai
Terdapat 12.8% tenaga perpustakaan yang
e. Persentase Tenaga Teknis Memiliki Sertifikasi : 12,80% merupakan tenaga teknis yang memiliki sertifikasi
keperpustakaan
Terdapat 72.7% tenaga perpustakaan yang
f. Persentase Tenaga Teknis Tanpa Sertifikasi : 72,70% merupakan tenaga teknis tanpa sertifikasi
keperpustakaan
Persentase jumlah kunjungan per-hari dibagi jumlah
7 Tingkat Pemanfaatan Perpustakaan : 0,00%
penduduk sebanyak 0.02%: (Belum Ideal)
Keaktifan dan keterlibatan masyarakat dalam
Tingkat Keaktifan Kegiatan Sosialisasi dan Pemanfaatan
8 : 2,40% kegiatan KIE & pemanfaatan perpustakaan sebanyak
Perpustakaan
2.4%
Terdapat 1.7% penduduk yang merupakan anggota
9 Tingkat engagement Angota Perpustakaan : 1,70%
perpustakaan
Rata-rata Anggaran Pengembangan Perpustakaan per- Terdapat anggaran pengembangan perpustakaan
10 : 13,53%
Jumlah Penduduk sebesar Rp 13527 perjumlah penduduk

54
4.3. IPLM Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2022 pada Kegiatan Tahun 2023
Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Tengah bersama-sama Dinas
Perpustakaan dan Arsip Kabupaten/Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota melaksanakan secara bekerjasama dengan melakukan
perhitungan pengukuran Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dengan secara terukur melihat dan menelaah sejauh
mana capaian maupun hasil yang telah dicapai oleh Pemerintah Daerah pada bidang perpustakaan, hal tersebut perlu
digarisbawahi akan penting peran perpustakaan di Provinsi Kalimantan Tengah sebagai ujung tombak dalam membudayakan
gemar membaca dimasyarakat.

IPLM juga sebagai indikator dalam mengukur capaian tajamnya suatu Program dan Kegiatan bidang perpustakaan
yang telah dilaksanakan dan dilakukan oleh Dinas Perpustakaan Kabupaten dan Kota dan Provinsi, dalam hal ini tepat
sasarankah dan berjalan sebuah fungsi dan tugas Pemerintah Daerah yang telah diamanatkan dalam Undang Undang Republik
Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan dan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah dalam melaksanakan program/kegiatan yang telah dilaksanakan Tahun demi Tahun dengan
membandingkan dengan kewajiban apa saja yang telah dicapai dan wajib dilaksanakan dibidang perpustakaan dengan sebuah
metode pengukuran yakni pengukuran IPLM.

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daearah dan merujuk Peraturan
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor
13 Tahun 2019 Tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah pada huruf (v) Perpustakaan (bobot
urusan : 2%) IKK outcome nomor IKK Outcome Nomor (2) Indek Pembangunan Literasi Masyarakat (bobot : 50%), dari hasil
perhitungan yang telah dilaksanakan dengan mendapatkan data-data dari Kabupaten dan Kota di Provinsi Kalimantan Tengah,
menempatkan kategori capaian bidang perpustakaan diwilayah Provinsi Kalimantan Tengah pada Tahun 2022 yang
dilaksanakan pada Tahun 2023, dengan Tabel skorring dan kategori :

Tabel. 4.1 Skoring IPLM Tahun 2022 pada Kabupaten dan Kota Provinsi Kalimantan Tengah.

No. Rentang Skor IPLM Kategori Keterangan

Butuh pembinaan berdasarkan kelemahan


1 0 – 29 Sangat Rendah
dan kekurangan pada komponen serta
didasarkan pada dikotomi kewenangan
ranah pusat, provinsi dan/atau
2 30 – 49 Rendah kabupaten/kota

3 50 – 79 Sedang Memenuhi Standar

4 80 – 89 Tinggi Berkategori Baik

5 90 – 100 Sangat Tinggi Perpustakaan Percontohan/Model

55
Adapun hasil capaian dalam perhitungan Indek Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Provinsi Kalimantan Tengah pada
Tahun 2022 adalah sebesar :

56,06 (KATEGORI SEDANG) : MEMENUHI STANDAR


Hal tersebut mengalami kenaikan angka sebesar 9,86 yakni pada saat dilakukan perhitungan Indek Pembangunan Literasi
Masyarakat Tahun sebelumnya yang dilaksanakan pada Tahun lalu. Hasil tersebut diperoleh dengan mendapatkan data-data
yang terhimpun dan diperoleh oleh Kabupaten dan Kota yang selanjutnya dikirimkan ke Provinsi Kalimantan Tengah dengan
diperoleh hasil perhitungan adalah sebagai berikut :

1. Provinsi Kalimantan Tengah : 56,06 (Sedang) : Memenuhi Standar

2. Kota Palangka Raya : 50,83 (Sedang) : Memenuhi Standar

3. Kabupaten Kotawaringin Barat : 53,32 (Sedang) : Memenuhi Standar

4. Kabupaten Kotawaringin Timur : 45,22 (Rendah) : Butuh Pembinaan berdasarkan Kelemahan


dan Kekurangan pada Komponen sesuai
kewenangan ranah pusat, provinsi dan
Kab/kota.

5. Kabupaten Kapuas : 40,98 (Rendah) : Butuh Pembinaan berdasarkan Kelemahan


dan Kekurangan pada Komponen sesuai
kewenangan ranah pusat, provinsi dan
Kab/kota.

6. Kabupaten Barito Utara : 72,16 (Sedang) : Memenuhi Standar

7. Kabupaten Barito Selatan : 58,55 (Sedang) : Memenuhi Standar

8. Kabupaten Sukamara : 89,25 (Tinggi) : BERKATEGORI BAIK

9. Kabupaten Lamandau : 73,27 (Sedang) : Memenuhi Standar

10. Kabupaten Pulang Pisau : 79,80 (Sedang) : Memenuhi Standar

11. Kabupaten Katingan : 62,27 (Sedang) : Memenuhi Standar

12. Kabupaten Gunung Mas : 35,17 (Rendah) : Butuh Pembinaan berdasarkan Kelemahan
dan Kekurangan pada Komponen sesuai
kewenangan ranah pusat, provinsi dan
Kab/kota.

56
13. Kabupaten Barito Timur : 36,26 (Rendah) : Butuh Pembinaan berdasarkan Kelemahan
dan Kekurangan pada Komponen sesuai
kewenangan ranah pusat, provinsi dan
Kab/kota.

14. Kabupaten Murung Raya : 28,69 (Sangat Rendah) : Butuh Pembinaan berdasarkan Kelemahan
dan Kekurangan pada Komponen sesuai
kewenangan ranah pusat, provinsi dan
Kab/kota.

Untuk lebih jelas tentang gambaran hasil perhitungan Skor dan Kategori IPLM Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2022 di
dapat dilihat melalui penjelasan Tabel dan Gambar Grafik dibawah ini :

Gambar 4.1. Nilai dan Kategori IPLM Tahun 2022 di Provinsi Kalimantan Tengah.
Indek Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Tahun 2022

KALIMANTAN TENGAH 56,06

Kota Palangkaraya 50,83

Kab. Sukamara 89,25

Kab. Seruyan 57,92

Kab. Pulang Pisau 79,80

Kab. Murung Raya 28,69

Kab. Lamandau 73,27

Kab. Kotawaringin Timur 45,22

Kab. Kotawaringin Barat 53,32

Kab. Katingan 62,27

Kab. Kapuas 40,98

Kab. Gunung Mas 35,17

Kab. Barito Utara 72,16

Kab. Barito Timur 36,26

Kab. Barito Selatan 58,55

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00

57
4.3.1. IPLM Kabupaten Kotawaringin Timur

Provinsi Kalimantan Tengah memiliki 5 (lima) Kabupaten dan 1 (satu) Kota


awal antara lain salah satunya adalah Kabupaten Kotawaringin Timur terletak di antara
111°0’50” - 113°0’46” BT dan 0°23’14”- 3°32’54” LS, Kabupaten ini adalah salah
satu Kabupaten awal di Provinsi Kalimantan Tengah dengan Ibu kota kabupaten ini
terletak di Sampit . Kabupaten ini memiliki luas wilayah 16.496 km² dan berpenduduk
kurang lebih sebanyak 373.842 jiwa pada tahun 2010 dan bertambah berdasarkan data
series BPS Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015-2021 memiliki jumlah penduduk
432.283 ribu, total luas wilayah 16.796 Km2, terdiri dari 17 (tujuh belas) Kecamatan
serta 185 Desa/Kelurahan dengan dipimpin Bupati Kotawaringin Timur saat ini adalah H.
Halikinnoor.

Berdasarkan data, bahwa diwilayah Kabupaten Kotawaringin Timur diperoleh capaian beberapa komponen kegiatan
kunci penyelengaraaan Pemerintah Daerah Bidang Perpustakaan yang dilaksanakan oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip
Kabupaten Kotawaringin Timur, yakni :

1. Jumlah ketersediaan Koleksi Perpustakaan di Kabupaten Kotawaringin Timur saat masih belum tercapai yakni kekurangan
koleksi sejumlah 703.767
2. Jumlah semua jenis Perpustakaan yang dipresepsikan ber-Standart Nasional Perpustakaan cukup banyak yakni 26,66%
3. Jumlah Koleksi perpustakaan yang dapat diakses adalah 3 orang dapat mengakses 1 Judul Buku.
4. Jumlah Ketersediaan Tenaga Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) telah tercukupi yakni 1 Tenaga Perpustakaan
dapat melayani 540 orang (1 : 540).
5. Minimnya tingkat Pelibatan masyarakat ke Perpustakaan dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai pusat informasi
masih belum ideal yakni sebesar 0,65%.
6. Sebesar 0,16% dari jumlah penduduk melakukan kunjungan ke Perpustakaan di Kabupaten Kotawaringin Timur.
7. 12,04% dari Jumlah penduduk di Kabupaten Kotawaringin Timur telah menjadi Anggota Perpustakaan : masih belum
ideal.
Memperhatikan buku pedoman instrument perhitungan IPLM yang diterbitkan dan dikeluarkan oleh Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia, IPLM Kabupaten Kotawaringin Timur pada Tahun 2022 pada kategori Rendah dengan nilai 45,22
(Rendah) : masih membutuhkan Pembinaan berdasarkan Kelemahan dan Kekurangan pada Komponen sesuai kewenangan ranah
pusat, provinsi dan Kab/kota adapun rincian sebagai berikut :

NAMAPROVINSI DAN SKORIPLM


NO. UPLM1 UPLM2 UPLM3 UPLM4 UPLM5 UPLM6 UPLM7 KATEGORI IPLM
KABUPATEN/KOTA PROVINSI

1 Kab. Kotawaringin Timur 0,202315 0,586159 0,004194 0,000577 1,639031 0,008053 0,725390 45,22 Rendah

58
Dengan rincian capaian perkomponen serta indikator Indek Pembangunan Literasi Masyarakat/IPLM Kabupaten Kotawaringin
Timur Tahun 2022 dengan interpretasi dalam penjelasan Tabel dibawah ini :

KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR : Rendah

INDEKPEMBANGUNAN LITERASI MASYARAKAT(IPLM) : 40,98


Jumlah Penduduk
(BPSTahun 2022)
1 Pemerataan Layanan Perpustakaan (UPLM1) : 0,2040

2 Pemerataan Koleksi Perpustakaan (UPLM2) : 1,2913 416.181


Jumlah Penduduk Usia Sekolah
3 Pemerataan Tenaga Perpustakaan (UPLM3) : 0,0046
(Kemendikbud & BPS)
4 Tingkat Kunjungan Pemustaka/Masyarakat (UPLM4) : 0,0133 72.965
Perpustakaan Ber-Standar Nasional Perpustakaan
5 : 0,8982
(UPLM5) Jumlah Penduduk Usia Perguruan Tinggi
Keterlibatan Masyarakat Dalam Sosialisasi (BPSTahun 2022)
6 : 0,0000
Perpustakaan (UPLM6)

7 Jumlah Pemustaka (UPLM7) : 0,4573 1.180

NO. INDIKATORINDEKSPEMBANGUNAN NILAI INTERPRESTASI

1. Rasio Ketersediaan Perpustakaaan

Terdapat 41 perpustakaan umum dari Tingkat Kabupaten/Kota,


a. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Umum : 0,00136
Desa/Kelurahan per 100.000 penduduk

b. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah : 0,0055 Terdapat 257 perpustakaan per 100.000 penduduk usia sekolah

c. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Perguruan Terdapat 2 perpustakaan per 100.000 penduduk usia pendidikan
: 0,00004
Tinggi tinggi
Terdapat 258 perpustakaan yang dipersepsi memenuhi standar
2. Persentase Perpustakaan di-Persepsi ber-SNP : 26,66
nasional perpustakaan (SNP)
Rasio Ketercukupan Koleksi
3. : 128.598 Belum Memenuhi
Berdasarkan IFLA/UNESCO
Kekurangan Jumlah Koleksi Berdasarkan
4. : 703.764 Kekurangan koleksi di Kab.Kotawaringin Timur sebanyak 337941
IFLA/UNESCO
Rasio Ketercukupan koleksi berdasarkan target
5. : 3,09 1 judul koleksi dapat diakses oleh 3 penduduk
Renstra
Rasio Ketercukupan Tenaga
6. : 540,49 Memenuhi : 1 tenaga perpustakaan melayani 540 Orang
Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis)
Persentase jumlah kunjungan perhari dibagi per jumlah penduduk
7. Tingkat Kemanfaatan Perpustakaan : 0,16
sebanyak 0,16 % (belum ideal).
Tingkat Keaktifan Kegiatan Sosialisasi & Keaktifan dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan KIEdan
8. : 0,00 pemanfaatan perpustakaan sebanyak 0,65 %
Pemanfaatan Perpustakaan
Tingkat Masyarakat yang menjadi Anggota
9. : 12,04 Terdapat 12,04 % penduduk yang merupakan anggota perpustakaan
Perpustakaan

Tabel 4.2. Nilai dan Indikator Pembangunan di Kabupaten Kotawaringin Timur.

59
4.3.2. IPLM Kabupaten Kotawaringin Barat

Provinsi Kalimantan Tengah memiliki 14 Kabupaten dan 1 (satu) Kota antara


lain salah satunya adalah Kabupaten Kotawaringin Barat yang merupakan
kabupaten di provinsi Kalimantan Tengah dengan ber Ibu kota kabupaten terletak
di Pangkalan Bun. Kotawaringin Barat berasal dari Kata “Kutawaringin” dan
"Barat". Kuta berarti Gapura, Waringin berarti Pohon Beringin yang bermakna
Pengayoman, sedangkan Barat berasal dari pembagian tempat. Secara
keseluruhan Kotawaringin Barat berarti “Gapura Pengayoman di Sebelah Barat”
Semboyan kabupaten ini adalah Marunting Batu Aji yang artinya "Menuju Kejayaan".

Wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat secara hidrologis dan topografi ketika dihubungkan diawal bahwa aspek
tersebut erat kaitannya dengan Tugas dan Fungsi Penyelengaraan Pemerintah Daerah dibidang Perpustakaan, cakupan luasan
yang luas akan berpengaruh terhadap jumlah anggaran yang memadai dan cukup untuk melaksanakan Program/Kegiatan
pembinaan perpustakaan, monitoring penyelengaraan perpustakaan dan pendampingan perpustakaan. Berdasarkan Analisa data,
bahwa diwilayah Kabupaten Kotawaringin Barat diperoleh capaian beberapa komponen kegiatan kunci penyelengaraaan
Pemerintah Daerah Bidang Perpustakaan, yakni :

1. Jumlah ketersediaan Koleksi Perpustakaan di Kabupaten Kotawaringin Barat saat masih belum tercapai yakni kekurangan
koleksi sejumlah 337.941.
2. Jumlah semua jenis Perpustakaan yang dipresepsikan ber-Standart Nasional Perpustakaan sangat besar yakni 82,69%
3. Jumlah Koleksi perpustakaan yang dapat diakses adalah 5 orang dapat mengakses 1 Judul Buku.
4. Jumlah Ketersediaan Tenaga Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) telah tercukupi yakni 1 Tenaga Perpustakaan
dapat melayani 540 orang (1 : 540).
5. Tingkat Pelibatan masyarakat ke Perpustakaan di Kabupaten Kotawaringin Barat dalam memanfaatkan perpustakaan
sebagai pusat informasi sangat besar yakni sebesar 8,47%.
6. Sebesar 0,60 % dari jumlah penduduk melakukan kunjungan ke Perpustakaan di Kabupaten Kotawaringin Barat.
7. 33,96% dari total Jumlah penduduk di Kabupaten Kotawaringin Barat telah menjadi Anggota Perpustakaan.
Memperhatikan buku pedoman instrument perhitungan IPLM yang diterbitkan dan dikeluarkan oleh Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia, IPLM Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2022 masih pada kategori Rendah dengan nilai 53,32
(Sedang) : Memenuhi Standar. adapun rincian sebagai berikut :

NAMAPROVINSI DAN SKORIPLM


NO. UPLM1 UPLM2 UPLM3 UPLM4 UPLM5 UPLM6 UPLM7 KATEGORI IPLM
KABUPATEN/KOTA PROVINSI

1 Kab. Kotawaringin Barat 0,204526 0,928153 0,002274 0,010256 1,743400 0,167863 0,676271 53,32 Sedang

60
Dengan rincian nilai serta indikator Indek Pembangunan Literasi Masyarakat/IPLM Kabupaten Kotawaringin Barat dengan
interpretasi sebagai berikut :

KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT : Sedang


INDEKPEMBANGUNAN LITERASI MASYARAKAT(IPLM) : 53,32
Jumlah Penduduk
(BPSTahun 2022)
1 Pemerataan Layanan Perpustakaan (UPLM1) : 0,2045

2 Pemerataan Koleksi Perpustakaan (UPLM2) : 0,9282


224.767
Jumlah Penduduk Usia Sekolah
3 Pemerataan Tenaga Perpustakaan (UPLM3) : 0,0023
(Kemendikbud & BPS)
4 Tingkat Kunjungan Pemustaka/Masyarakat (UPLM4) : 0,0103
61.107

Perpustakaan Ber-Standar Nasional Perpustakaan


5 : 1,7434
(UPLM5) Jumlah Penduduk Usia Perguruan Tinggi
Keterlibatan Masyarakat Dalam Sosialisasi (BPSTahun 2022)
6 : 0,1679
Perpustakaan (UPLM6)

7 Jumlah Pemustaka (UPLM7) : 0,6763 2.745

NO. INDIKATORINDEKSPEMBANGUNAN NILAI INTERPRESTASI

1. Rasio Ketersediaan Perpustakaaan

Terdapat 41 perpustakaan umum dari Tingkat Kabupaten/Kota,


a. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Umum : 0,00041
Desa/Kelurahan per 100.000 penduduk

b. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah : 0,00257 Terdapat 257 perpustakaan per 100.000 penduduk usia sekolah

c. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Perguruan Terdapat 2 perpustakaan per 100.000 penduduk usia pendidikan
: 0,00002
Tinggi tinggi

Terdapat 258 perpustakaan yang dipersepsi memenuhi standar


2. Persentase Perpustakaan di-Persepsi ber-SNP : 82,69
nasional perpustakaan (SNP)
Rasio Ketercukupan Koleksi
3. : 111.593 Belum Memenuhi
Berdasarkan IFLA/UNESCO
Kekurangan Jumlah Koleksi Berdasarkan
4. : 337.941 Kekurangan koleksi di Kab. Kotawaringin Barat sebanyak 337941
IFLA/UNESCO
Rasio Ketercukupan koleksi berdasarkan target
5. : 4,96 1 judul koleksi dapat diakses oleh 5 orang penduduk
Renstra
Rasio Ketercukupan Tenaga
6. Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) : 205,27 Memenuhi : 1 tenaga perpustakaan melayani 205 Orang

Persentase jumlah kunjungan perhari dibagi per jumlah penduduk


7. Tingkat Kemanfaatan Perpustakaan : 0,60
sebanyak 0,60 % (belum ideal).
Tingkat Keaktifan Kegiatan Sosialisasi & Keaktifan dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan KIEdan
8. : 8,47
Pemanfaatan Perpustakaan pemanfaatan perpustakaan sebanyak 8,47 %
Tingkat Masyarakat yang menjadi Anggota
9. Perpustakaan : 33,96 Terdapat 33,96% penduduk yang merupakan anggota perpustakaan

Tabel 4.3. Nilai dan Indikator Pembangunan di Kabupaten Kotawaringin Barat.

61
4.3.3. IPLM Kabupaten Kapuas

Kabupaten Kapuas adalah salah satu kabupaten terluas wilayahnya yang berada
di provinsi Kalimantan Tengah, terletak di antara 0o8'48" sampai dengan 3o27'00"
Lintang Selatan dan 112o2'36" sampai dengan 114o44'00" terletak di Garis
Khatulistiwa. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kuala Kapuas. Kabupaten Kapuas terdiri
dari 17 kecamatan dan jumlah penduduk sebanyak 329.646 jiwa dengan klasifikasi
168.139 laki-laki dan 161.507 perempuan (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010).
Berdasarkan data BPS Kabupaten Kapuas 2021, wilayah ini memiliki luas
14.999,00 km2 atau 1.499.900 ha dengan jumlah penduduk 410.400 jiwa (2020) dan
tingkat kepadatan penduduk 27 jiwa/km².

Berdasarkan Analisa data, bahwa diwilayah Kabupaten Kapuas diperoleh capaian beberapa komponen kegiatan
kunci penyelengaraaan Pemerintah Daerah Bidang Perpustakaan, yakni :

1. Jumlah Penduduk di Kabupaten Kapuas pada Tahun 2022 adalah 432.283, diantarannya ada 95.989 usia sekolah.
2. Jumlah ketersediaan Koleksi Perpustakaan berdasarkan standar IFLA di Kabupaten Kapuas saat masih belum tercapai
yakni kekurangan koleksi sejumlah 757.014.
3. Jumlah semua jenis Perpustakaan yang dipresepsikan ber-Standart Nasional Perpustakaan sangat besar yakni 67,05%.
4. Jumlah Koleksi perpustakaan yang dapat diakses adalah 3 orang dapat mengakses 1 Judul Buku.
5. Jumlah Ketersediaan Tenaga Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) telah tercukupi yakni 1 Tenaga Perpustakaan
dapat melayani 571,05 orang (1 : 571).
6. Tingkat Keaktifan dan pelibatan masyarakat di Perpustakaan di Kabupaten Kapuas dalam memanfaatkan perpustakaan
sebagai pusat informasi sangat minim yakni sebesar 0 %.
7. Sebesar 0,16 % dari jumlah penduduk melakukan kunjungan ke Perpustakaan di Kabupaten Kapuas.
8. 12,04 % dari total Jumlah penduduk di Kabupaten Kapuas telah menjadi Anggota Perpustakaan.

Memperhatikan buku pedoman instrument perhitungan IPLM yang diterbitkan dan dikeluarkan oleh Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia, IPLM Kabupaten Kapuas Tahun 2022 masih pada kategori Rendah dengan nilai 45,22 (Rendah):
masih membutuhkan Pembinaan berdasarkan Kelemahan dan Kekurangan pada Komponen sesuai kewenangan ranah pusat,
provinsi dan Kab/Kota, adapun rincian sebagai berikut :

NAMAPROVINSI DAN SKORIPLM


NO. UPLM1 UPLM2 UPLM3 UPLM4 UPLM5 UPLM6 UPLM7 KATEGORI IPLM
KABUPATEN/KOTA PROVINSI

1 Kab. Kapuas 0,203993 1,291330 0,004599 0,013283 0,898185 0,000000 0,457350 40,98 Rendah

62
Dengan rincian nilai serta indikator Indek Pembangunan Literasi Masyarakat/IPLM Kabupaten Kapuas dengan interpretasi
sebagai berikut :

KABUPATEN KAPUAS : Rendah

INDEKPEMBANGUNAN LITERASI MASYARAKAT(IPLM) : 45,22


Jumlah Penduduk
(BPSTahun 2022)
1 Pemerataan Layanan Perpustakaan (UPLM1) : 0,2023

2 Pemerataan Koleksi Perpustakaan (UPLM2) : 0,5862 432.283


Jumlah Penduduk Usia Sekolah
3 Pemerataan Tenaga Perpustakaan (UPLM3) : 0,0042
(Kemendikbud & BPS)
4 Tingkat Kunjungan Pemustaka/Masyarakat (UPLM4) : 0,0006 95.989
Perpustakaan Ber-Standar Nasional Perpustakaan
5 : 1,6390
(UPLM5) Jumlah Penduduk Usia Perguruan Tinggi
Keterlibatan Masyarakat Dalam Sosialisasi (BPSTahun 2022)
6 : 0,0081
Perpustakaan (UPLM6)

7 Jumlah Pemustaka (UPLM7) : 0,7254 2.597

NO. INDIKATORINDEKSPEMBANGUNAN NILAI INTERPRESTASI

1. Rasio Ketersediaan Perpustakaaan

Terdapat 49 perpustakaan umum dari Tingkat Kabupaten/Kota,


a. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Umum : 0,00049
Desa/Kelurahan per 100.000 penduduk

b. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah : 0,00287 Terdapat 287 perpustakaan per 100.000 penduduk usia sekolah

c. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Perguruan Terdapat 10 perpustakaan per 100.000 penduduk usia pendidikan
: 0,0001
Tinggi tinggi

Terdapat 236 perpustakaan yang dipersepsi memenuhi standar


2. Persentase Perpustakaan di-Persepsi ber-SNP : 67,05
nasional perpustakaan (SNP)
Rasio Ketercukupan Koleksi
3. : 107.552 Belum Memenuhi
Berdasarkan IFLA/UNESCO
Kekurangan Jumlah Koleksi Berdasarkan
4. : 757.014 Kekurangan koleksi di Kab. Kapuas sebanyak 757014
IFLA/UNESCO
Rasio Ketercukupan koleksi berdasarkan target
5. : 2,49 1 judul koleksi dapat diakses oleh 3 penduduk
Renstra
Rasio Ketercukupan Tenaga
6. Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) : 571,05 Memenuhi : 1 tenaga perpustakaan melayani 571 Orang

Persentase jumlah kunjungan perhari dibagi per jumlah penduduk


7. Tingkat Kemanfaatan Perpustakaan : 0,01
sebanyak 0,01 % (belum ideal).
Tingkat Keaktifan Kegiatan Sosialisasi & Keaktifan dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan KIEdan
8. : 0,65
Pemanfaatan Perpustakaan pemanfaatan perpustakaan sebanyak 0,65 %
Tingkat Masyarakat yang menjadi Anggota
9. Perpustakaan : 25,16 Terdapat 25,16% penduduk yang merupakan anggota perpustakaan

Tabel 4.3. Nilai dan Indikator Pembangunan di Kabupaten Kapuas.

63
4.3.4. IPLM Kabupaten Barito Utara

Kabupaten Barito Utara adalah salah satu kabupaten di Provinsi


Kalimantan Tengah, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Muara Teweh.
Kabupaten ini berdiri pada tanggal 29 Juni 1950, dan memiliki semboyan "Iya
Mulik Bengkang Turan" dari bahasa Tewoyan atau Taboyan (Hajak) yang artinya
"jangan berhenti di tengah jalan". Mendagri RI berdasarkan UU No.22 Tahun
1946, melalui SK pada 29 Juni 1950 No.C.17/15/3 menetapkan daerah-daerah di
Kalimantan yang sudah bergabung dalam wilayah RI yang terbagi atas 5 (lima)
wilayah Kabupaten, Salah satunya Kabupaten Barito berkedudukan di Muara
Teweh. Posisi Kabupaten Barito Utara pada 114° 27’ 00” – 115° 49’ 00”
Bujur Timur dan 0° 58’ 30” Lintang Utara-1° 26’ 00” Lintang Selatan.
Berdasarkan Analisa data, bahwa diwilayah Kabupaten Barito Utara diperoleh capaian beberapa komponen
kegiatan kunci penyelengaraaan Pemerintah Daerah Bidang Perpustakaan, yakni :

1. Jumlah Penduduk di Kabupaten Barito Utara pada Tahun 2022 adalah 135.350, diantarannya ada 29.855 usia sekolah
serta terdapat 481 usia di Perguruan Tinggi.
2. Jumlah ketersediaan Koleksi Perpustakaan berdasarkan standar IFLA di Kabupaten Barito Utara saat masih belum
tercapai yakni kekurangan koleksi sejumlah 116.954.
3. Jumlah semua jenis Perpustakaan yang dipresepsikan ber-Standart Nasional Perpustakaan belum ideal yakni 4,81%.
4. Jumlah Koleksi perpustakaan yang dapat diakses adalah 9 orang dapat mengakses 1 Judul Buku.
5. Jumlah Ketersediaan Tenaga Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) telah tercukupi yakni 1 Tenaga Perpustakaan
dapat melayani 178 orang (1 : 178).
6. Tingkat Keaktifan dan pelibatan masyarakat di Perpustakaan di Kabupaten Barito Utara dalam memanfaatkan
perpustakaan sebagai pusat informasi sangat besar yakni sebesar 22,92 %.
7. Sebesar 22,92 % dari jumlah penduduk melakukan kunjungan ke Perpustakaan di Kabupaten Barito Utara, bila
dihubungkan dan berkorelasi dengan nilai Tingkat Gemar Membaca di Kabupaten Barito Utara.
8. 18,06 % dari total Jumlah penduduk di Kabupaten Barito Utara telah menjadi Anggota Perpustakaan.

Memperhatikan buku pedoman instrument perhitungan IPLM yang diterbitkan dan dikeluarkan oleh Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia, IPLM Kabupaten Barito Utara Tahun 2022 masih pada kategori Rendah dengan nilai 72,16
(Sedang):: Memenuhi Standar, adapun rincian sebagai berikut :

NAMAPROVINSI DAN SKORIPLM


NO. UPLM1 UPLM2 UPLM3 UPLM4 UPLM5 UPLM6 UPLM7 KATEGORI IPLM
KABUPATEN/KOTA PROVINSI

1 Kab. Barito Utara 0,202093 2,881279 0,015748 0,115598 0,643044 0,727666 0,465431 72,16 Sedang

64
Dengan rincian nilai serta indikator Indek Pembangunan Literasi Masyarakat/IPLM Kabupaten Barito Utara Tahun 2022 dengan
interpretasi sebagai berikut :

KABUPATEN BARITO UTARA : Sedang

INDEKPEMBANGUNAN LITERASI MASYARAKAT(IPLM) : 72,16


Jumlah Penduduk
(BPSTahun 2022)
1 Pemerataan Layanan Perpustakaan (UPLM1) : 0,2021

2 Pemerataan Koleksi Perpustakaan (UPLM2) : 2,8813 135.350


Jumlah Penduduk Usia Sekolah
3 Pemerataan Tenaga Perpustakaan (UPLM3) : 0,0157
(Kemendikbud & BPS)
4 Tingkat Kunjungan Pemustaka/Masyarakat (UPLM4) : 0,1156
29.855

Perpustakaan Ber-Standar Nasional Perpustakaan


5 : 0,6430
(UPLM5) Jumlah Penduduk Usia Perguruan Tinggi
Keterlibatan Masyarakat Dalam Sosialisasi (BPSTahun 2022)
6 : 0,7277
Perpustakaan (UPLM6)

7 Jumlah Pemustaka (UPLM7) : 0,4654 481

NO. INDIKATORINDEKSPEMBANGUNAN NILAI INTERPRESTASI

1. Rasio Ketersediaan Perpustakaaan

Terdapat 48 perpustakaan umum dari Tingkat Kabupaten/Kota,


a. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Umum : 0,00048
Desa/Kelurahan per 100.000 penduduk

b. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah : 0,00261 Terdapat 261 perpustakaan per 100.000 penduduk usia sekolah

c. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Perguruan Terdapat 3 perpustakaan per 100.000 penduduk usia pendidikan
: 0,00003
Tinggi tinggi

Terdapat 15 perpustakaan yang dipersepsi memenuhi standar


2. Persentase Perpustakaan di-Persepsi ber-SNP : 4,81
nasional perpustakaan (SNP)
Rasio Ketercukupan Koleksi
3. : 116.954 Belum Memenuhi
Berdasarkan IFLA/UNESCO
Kekurangan Jumlah Koleksi Berdasarkan
4. : 153.746 Kekurangan koleksi di Kab. Barito Utara sebanyak 153746
IFLA/UNESCO
Rasio Ketercukupan koleksi berdasarkan target
5. : 8,64 1 judul koleksi dapat diakses oleh 8 penduduk
Renstra
Rasio Ketercukupan Tenaga
6. Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) : 178,80 Memenuhi : 1 tenaga perpustakaan melayani 178 Orang

Persentase jumlah kunjungan perhari dibagi per jumlah penduduk


7. Tingkat Kemanfaatan Perpustakaan : 4,12
sebanyak 4,12 % (belum ideal).
Tingkat Keaktifan Kegiatan Sosialisasi & Keaktifan dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan KIEdan
8. : 22,92
Pemanfaatan Perpustakaan pemanfaatan perpustakaan sebanyak 22,92 %
Tingkat Masyarakat yang menjadi Anggota
9. Perpustakaan : 18,06 Terdapat 25,16% penduduk yang merupakan anggota perpustakaan

Tabel 4.4. Nilai dan Indikator Pembangunan di Kabupaten Barito Utara.

65
4.3.5. IPLM Kabupaten Barito Selatan

Kabupaten Barito Selatan adalah salah satu kabupaten yang berada


di provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Buntok
Kota, sebuah kelurahan di kecamatan Dusun Selatan. Kabupaten ini memiliki luas
wilayah 8.830,00 km² dan berpenduduk sebanyak 131.297 jiwa (2020). Motto
kabupaten ini adalah "Dahani dahanai tuntung tulus" dan "pantang pulang
sebelum tumbang”. Kabupaten Barito Selatan secara geografis terletak 1°15' -
2°36' Lintang Selatan dan 114°35' - 115°36' Bujur Timur. Apabila sebelum
pemekaran Kabupaten Barito Selatan terdiri dari 12 kecamatan dengan luas wilayah
12.664 Km² maka setelah pemekaran tinggal 6 kecamatan dengan luas wilayah
8.830 Km².
Berdasarkan Analisa data, bahwa diwilayah Kabupaten Barito Selatan diperoleh capaian beberapa komponen
kegiatan kunci penyelengaraaan Pemerintah Daerah Bidang Perpustakaan, yakni :

1. Jumlah Penduduk di Kabupaten Barito Selatan pada Tahun 2022 adalah 131.465, diantarannya ada 26.280 usia
sekolah serta terdapat 431 usia di Perguruan Tinggi.
2. Jumlah ketersediaan Koleksi Perpustakaan 106.202 berdasarkan standar IFLA di Kabupaten Barito Selatan saat masih
belum tercapai yakni kekurangan koleksi sejumlah 156.728.
3. Jumlah semua jenis Perpustakaan yang dipresepsikan ber-Standart Nasional Perpustakaan belum ideal yakni 14,72%.
4. Jumlah Koleksi perpustakaan yang dapat diakses adalah 8 orang dapat mengakses 1 Judul Buku.
5. Jumlah Ketersediaan Tenaga Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) telah tercukupi yakni 1 Tenaga Perpustakaan
dapat melayani 414,72 orang (1 : 414).
6. Tingkat Keaktifan dan pelibatan masyarakat di Perpustakaan di Kabupaten Barito Selatan dalam memanfaatkan
perpustakaan sebagai pusat informasi yakni sebesar 1,13 %.
7. Sebesar 0,27 % dari jumlah penduduk melakukan kunjungan ke Perpustakaan di Kabupaten Barito Selatan.
8. 22,81 % dari total Jumlah penduduk di Kabupaten Barito Selatan telah menjadi Anggota Perpustakaan.
Memperhatikan buku pedoman instrument perhitungan IPLM yang diterbitkan dan dikeluarkan oleh Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia, IPLM Kabupaten Barito Selatan Tahun 2022 masih pada kategori Rendah dengan nilai 58,55
(Sedang):: Memenuhi Standar, adapun rincian sebagai berikut :

NAMAPROVINSI DAN SKORIPLM


NO. UPLM1 UPLM2 UPLM3 UPLM4 UPLM5 UPLM6 UPLM7 KATEGORI IPLM
KABUPATEN/KOTA PROVINSI

1 Kab. Barito Selatan 0,204068 2,267424 0,005878 0,007333 0,927512 0,017056 0,668973 58,55 Sedang

66
Dengan rincian nilai serta indikator Indek Pembangunan Literasi Masyarakat/IPLM Kabupaten Barito Selatan Tahun 2022
dengan interpretasi sebagai berikut :

KABUPATEN BARITO SELATAN : Sedang

INDEKPEMBANGUNAN LITERASI MASYARAKAT(IPLM) : 58,55 Jumlah Penduduk


(BPSTahun 2022)
1 Pemerataan Layanan Perpustakaan (UPLM1) : 0,2041

2 Pemerataan Koleksi Perpustakaan (UPLM2) : 2,2674 131.465


Jumlah Penduduk Usia Sekolah
3 Pemerataan Tenaga Perpustakaan (UPLM3) : 0,0059
(Kemendikbud & BPS)
4 Tingkat Kunjungan Pemustaka/Masyarakat (UPLM4) : 0,0073 26.280

Perpustakaan Ber-Standar Nasional Perpustakaan


5 : 0,9275
(UPLM5) Jumlah Penduduk Usia Perguruan Tinggi
Keterlibatan Masyarakat Dalam Sosialisasi (BPSTahun 2022)
6 : 0,0171
Perpustakaan (UPLM6)

7 Jumlah Pemustaka (UPLM7) : 0,6690 431

NO. INDIKATORINDEKSPEMBANGUNAN NILAI INTERPRESTASI

1. Rasio Ketersediaan Perpustakaaan

Terdapat 80 perpustakaan umum dari Tingkat Kabupaten/Kota,


a. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Umum : 0,0008
Desa/Kelurahan per 100.000 penduduk

b. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah : 0,00217 Terdapat 217 perpustakaan per 100.000 penduduk usia sekolah

c. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Perguruan Terdapat 2 perpustakaan per 100.000 penduduk usia pendidikan
: 0,00002
Tinggi tinggi

Terdapat 44 perpustakaan yang dipersepsi memenuhi standar


2. Persentase Perpustakaan di-Persepsi ber-SNP : 14,72
nasional perpustakaan (SNP)
Rasio Ketercukupan Koleksi
3. : 106.202 Belum Memenuhi
Berdasarkan IFLA/UNESCO
Kekurangan Jumlah Koleksi Berdasarkan
4. : 156.728 Kekurangan koleksi di Kab. Barito Selatan sebanyak 156728
IFLA/UNESCO
Rasio Ketercukupan koleksi berdasarkan target
5. : 8,08 1 judul koleksi dapat diakses oleh 8 penduduk
Renstra
Rasio Ketercukupan Tenaga
6. : 414,72 Memenuhi : 1 tenaga perpustakaan melayani 414 Orang
Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis)
Persentase jumlah kunjungan perhari dibagi per jumlah penduduk
7. Tingkat Kemanfaatan Perpustakaan : 0,27
sebanyak 0,27 % (belum ideal).

Tingkat Keaktifan Kegiatan Sosialisasi & Keaktifan dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan KIEdan
8. : 1,13
Pemanfaatan Perpustakaan pemanfaatan perpustakaan sebanyak 1,13 %
Tingkat Masyarakat yang menjadi Anggota
9. Perpustakaan : 22,81 Terdapat 22,81 % penduduk yang merupakan anggota perpustakaan

Tabel 4.5. Nilai dan Indikator Pembangunan di Kabupaten Barito Selatan.

67
4.3.6. IPLM Kabupaten Barito Timur

Kabupaten Barito Timur adalah salah satu kabupaten yang berada


di provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia, ibu kota kabupaten ada di Tamiang
Layang. Pada tahun 2020, penduduk kabupaten ini berjumlah 113.229 jiwa, dengan
kepadatan 30 jiwa/km2 Kabupaten Barito Timur merupakan salah satu dari 14
kabupaten/kota yang berada dalam wilayah Provinsi Kalimantan Tengah. Kabupaten
Barito Timur yang beribukota di Tamiang Layang terletak pada 1°2' Lintang Utara
dan 2°5' Lintang Selatan, 114°00' dan 115°00' Bujur Timur. Luas wilayah
Kabupaten Barito Timur tercatat seluas 383.400 Ha (3.834 km²). Secara formal
Kabupaten Barito Timur terbentuk bersama-sama dengan beberapa kabupaten
lainnya di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2002.
Berdasarkan Analisa data, bahwa diwilayah Kabupaten Barito Timur diperoleh capaian beberapa komponen
kegiatan kunci penyelengaraaan Pemerintah Daerah Bidang Perpustakaan, yakni :

1. Jumlah Penduduk di Kabupaten Barito Timur pada Tahun 2022 adalah 71.923, diantarannya ada 22.340 usia sekolah
serta terdapat 0 usia di Perguruan Tinggi.
2. Jumlah ketersediaan Koleksi Perpustakaan 8.626 berdasarkan standar IFLA di Kabupaten Barito Timur saat masih belum
tercapai yakni kekurangan koleksi sejumlah 135.220.
3. Jumlah semua jenis Perpustakaan yang dipresepsikan ber-Standart Nasional Perpustakaan berjumlah 131 pada semua
jenis perpustakaan di Kabupaten Barito Timur.
4. Jumlah Koleksi perpustakaan yang dapat diakses adalah 12 orang dapat mengakses 1 Judul Buku.
5. Jumlah Ketersediaan Tenaga Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) telah tercukupi yakni 1 Tenaga Perpustakaan
dapat melayani 260,59 orang (1 : 260).
6. Tingkat Keaktifan dan pelibatan masyarakat di Perpustakaan di Kabupaten Barito Timur dalam memanfaatkan
perpustakaan sebagai pusat informasi yakni sebesar 0,19 %.
7. Sebesar 0,19% dari jumlah penduduk melakukan kunjungan ke Perpustakaan di Kabupaten Barito Timur .
8. 30,17% dari total Jumlah penduduk di Kabupaten Barito Timur telah menjadi Anggota Perpustakaan.
Memperhatikan buku pedoman instrument perhitungan IPLM yang diterbitkan dan dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia, IPLM Kabupaten Barito Timur Tahun 2022 masih pada kategori Rendah dengan nilai 36,26 (Rendah ),
adapun rincian sebagai berikut :

NAMAPROVINSI DAN SKORIPLM


NO. UPLM1 UPLM2 UPLM3 UPLM4 UPLM5 UPLM6 UPLM7 KATEGORI IPLM
KABUPATEN/KOTA PROVINSI

1 Kab. Barito Timur 0,205381 0,109664 0,005494 0,002095 1,700000 0,003352 0,512032 36,26 Rendah

68
Dengan rincian nilai serta indikator Indek Pembangunan Literasi Masyarakat/IPLM Kabupaten Barito Timur Tahun
2022 dengan interpretasi sebagai berikut :

KABUPATEN BARITO TIMUR : Rendah

INDEKPEMBANGUNAN LITERASI MASYARAKAT(IPLM) : 36,26


Jumlah Penduduk
(BPSTahun 2022)
1 Pemerataan Layanan Perpustakaan (UPLM1) : 0,2054

2 Pemerataan Koleksi Perpustakaan (UPLM2) : 0,1097 71.923


Jumlah Penduduk Usia Sekolah
3 Pemerataan Tenaga Perpustakaan (UPLM3) : 0,0055
(Kemendikbud & BPS)
4 Tingkat Kunjungan Pemustaka/Masyarakat (UPLM4) : 0,0021 22.340
Perpustakaan Ber-Standar Nasional Perpustakaan
5 : 1,7000
(UPLM5) Jumlah Penduduk Usia Perguruan Tinggi
Keterlibatan Masyarakat Dalam Sosialisasi (BPSTahun 2022)
6 : 0,0034
Perpustakaan (UPLM6)

7 Jumlah Pemustaka (UPLM7) : 0,5120 0

NO. INDIKATORINDEKSPEMBANGUNAN NILAI INTERPRESTASI

1. Rasio Ketersediaan Perpustakaaan

Terdapat 40 perpustakaan umum dari Tingkat Kabupaten/Kota,


a. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Umum : 0,0004
Desa/Kelurahan per 100.000 penduduk

b. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah : 0,00088 Terdapat 217 perpustakaan per 100.000 penduduk usia sekolah

c. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Perguruan Terdapat 2 perpustakaan per 100.000 penduduk usia pendidikan
: 0
Tinggi tinggi

Terdapat 44 perpustakaan yang dipersepsi memenuhi standar


2. Persentase Perpustakaan di-Persepsi ber-SNP : 100,00
nasional perpustakaan (SNP)
Rasio Ketercukupan Koleksi
3. : 8.626 Belum Memenuhi
Berdasarkan IFLA/UNESCO
Kekurangan Jumlah Koleksi Berdasarkan
4. : 135.220 Kekurangan koleksi di Kab. Barito Timur sebanyak 135.220
IFLA/UNESCO

Rasio Ketercukupan koleksi berdasarkan target


5. : 11,99 1 judul koleksi dapat diakses oleh 12 penduduk
Renstra
Rasio Ketercukupan Tenaga
6. Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) : 260,59 Memenuhi : 1 tenaga perpustakaan melayani 260 Orang

Persentase jumlah kunjungan perhari dibagi per jumlah penduduk


7. Tingkat Kemanfaatan Perpustakaan : 0,19
sebanyak 0,19 % (belum ideal).
Tingkat Keaktifan Kegiatan Sosialisasi & Keaktifan dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan KIEdan
8. : 0,22
Pemanfaatan Perpustakaan pemanfaatan perpustakaan sebanyak 1,13 %
Tingkat Masyarakat yang menjadi Anggota
9. Perpustakaan : 30,17 Terdapat 22,81% penduduk yang merupakan anggota perpustakaan

Tabel 4.6. Nilai dan Indikator Pembangunan di Kabupaten Barito Timur

69
4.3.7. IPLM Kabupaten Murung Raya

Kabupaten Murung Raya adalah salah satu kabupaten yang secara geografis
terletak pada wilayah Provinsi Kalimantan Tengah. Ibu kota kabupaten ini terletak
di Puruk Cahu. Kabupaten ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Barito
Utara pada tahun 2002 dengan luas wilayah 23.700 km² dan berpenduduk sebanyak
111.500 jiwa (2021) dan sebaran penduduk 5 jiwa/km² dengan Semboyan kabupaten
ini adalah "Tira Tangka Balang". Secara administratif Kabupaten Murung Raya
memiliki luas wilayah sebesar 23.700 km². Wilayah Kabupaten Murung Raya terdiri
dari 10 (sepuluh) Kecamatan dengan kecamatan terbesar adalah Kecamatan Uut
Murung dan kecamatan terkecil adalah Kecamatan Tanah Siang Selatan.
Berdasarkan Analisa data, bahwa diwilayah Kabupaten Murung Raya diperoleh capaian beberapa komponen
kegiatan kunci penyelengaraaan Bidang Perpustakaan oleh Pemerintah Daerah, yakni :

1. Jumlah Penduduk di Kabupaten Murung Raya pada Tahun 2022 adalah 112.445, diantarannya ada 27.599 usia sekolah
serta terdapat 0 usia di Perguruan Tinggi.
2. Jumlah ketersediaan Koleksi Perpustakaan 19.068, berdasarkan standar IFLA di Kabupaten Murung Raya saat masih
belum tercapai yakni kekurangan koleksi sejumlah 205.822.
3. Jumlah semua jenis Perpustakaan yang dipresepsikan ber-Standart Nasional Perpustakaan berjumlah 11 pada semua jenis
perpustakaan di Kabupaten Murung Raya.
4. Jumlah Koleksi perpustakaan yang dapat diakses adalah 6 orang dapat mengakses 1 Judul Buku.
5. Jumlah Ketersediaan Tenaga Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) telah tercukupi yakni 1 Tenaga Perpustakaan
dapat melayani 518,18 orang (1 : 518) di Kabupaten Murung Raya.
6. Tingkat Keaktifan dan pelibatan masyarakat di Perpustakaan di Kabupaten Murung Raya dalam memanfaatkan
perpustakaan sebagai pusat informasi yakni sebesar 0,19 %.
7. Sebesar 0,55% dari jumlah penduduk melakukan kunjungan ke Perpustakaan di Kabupaten Murung Raya.
8. 24,61% dari total Jumlah penduduk di Kabupaten Murung Raya telah menjadi Anggota Perpustakaan.
Memperhatikan buku pedoman instrument perhitungan IPLM yang diterbitkan dan dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia, IPLM Kabupaten Murung Raya Tahun 2022 pada kategori Sangat Rendah dengan nilai 88,69 (Sangat
Rendah ), adapun rincian sebagai berikut :

NAMAPROVINSI DAN SKORIPLM


NO. UPLM1 UPLM2 UPLM3 UPLM4 UPLM5 UPLM6 UPLM7 KATEGORI IPLM
KABUPATEN/KOTA PROVINSI

1 Kab. Murung Raya 0,207681 0,223927 0,002987 0,012927 1,000000 0,019131 0,541663 28,69 Sangat Rendah

70
Dengan rincian nilai serta indikator Indek Pembangunan Literasi Masyarakat/IPLM Kabupaten Murung Raya Tahun
2022 dengan interpretasi sebagai berikut :

KABUPATEN MURUNG RAYA : Sangat Rendah

INDEKPEMBANGUNAN LITERASI MASYARAKAT(IPLM) : 28,69


Jumlah Penduduk
(BPSTahun 2022)
1 Pemerataan Layanan Perpustakaan (UPLM1) : 0,2077

2 Pemerataan Koleksi Perpustakaan (UPLM2) : 0,2239 112.445


Jumlah Penduduk Usia Sekolah
3 Pemerataan Tenaga Perpustakaan (UPLM3) : 0,0030
(Kemendikbud & BPS)
4 Tingkat Kunjungan Pemustaka/Masyarakat (UPLM4) : 0,0129
27.599

Perpustakaan Ber-Standar Nasional Perpustakaan


5 : 1,0000
(UPLM5) Jumlah Penduduk Usia Perguruan Tinggi
Keterlibatan Masyarakat Dalam Sosialisasi (BPSTahun 2022)
6 : 0,0191
Perpustakaan (UPLM6)

7 Jumlah Pemustaka (UPLM7) : 0,5417 0

NO. INDIKATORINDEKSPEMBANGUNAN NILAI INTERPRESTASI

1. Rasio Ketersediaan Perpustakaaan

Terdapat 11 perpustakaan umum dari Tingkat Kabupaten/Kota,


a. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Umum : 0,00011
Desa/Kelurahan per 100.000 penduduk

b. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah : 0,00126 Terdapat 126 perpustakaan per 100.000 penduduk usia sekolah

c. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Perguruan Terdapat 0 perpustakaan per 100.000 penduduk usia pendidikan
: 0
Tinggi tinggi

Terdapat 11 perpustakaan yang dipersepsi memenuhi standar


2. Persentase Perpustakaan di-Persepsi ber-SNP : 7,91
nasional perpustakaan (SNP)
Rasio Ketercukupan Koleksi
3. : 19.068 Belum Memenuhi
Berdasarkan IFLA/UNESCO
Kekurangan Jumlah Koleksi Berdasarkan
4. : 205.822 Kekurangan koleksi di Kab. Murung Raya sebanyak 205822
IFLA/UNESCO
Rasio Ketercukupan koleksi berdasarkan target
5. : 5,90 1 judul koleksi dapat diakses oleh 6 penduduk
Renstra
Rasio Ketercukupan Tenaga
6. Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) : 518,18 Memenuhi : 1 tenaga perpustakaan melayani 518,18 Orang

Persentase jumlah kunjungan perhari dibagi per jumlah penduduk


7. Tingkat Kemanfaatan Perpustakaan : 0,55
sebanyak 0,55% (belum ideal).

Tingkat Keaktifan Kegiatan Sosialisasi & Keaktifan dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan KIEdan
8. : 1,2895
Pemanfaatan Perpustakaan pemanfaatan perpustakaan sebanyak 1,2895%
Tingkat Masyarakat yang menjadi Anggota
9. Perpustakaan : 24,61 Terdapat 24,61% penduduk yang merupakan anggota perpustakaan

Tabel 4.5. Nilai dan Indikator Pembangunan di Kabupaten Murung Raya.

71
4.3.8. IPLM Kabupaten Gunung Mas

Kabupaten Gunung Mas adalah salah satu kabupaten yang secara geografis
terletak pada wilayah Provinsi Kalimantan Tengah. Kabupaten ini merupakan hasil
pemekaran dari Kabupaten Kapuas provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan UU Nomor
5 tahun 2002. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kuala Kurun, salah
satu kelurahan di kecamatan Kurun. Dan pada tahun 2020, kabupaten Gunung Mas
memiliki jumlah penduduk sebanyak 135.400 jiwa, dan kepadatan 13 jiwa/km².
Kabupaten ini secara astronomi terletak pada ± 0° 18’ 00” Lintang Selatan s/d 01°
40’ 30” Lintang Selatan dan ± 113° 01’ 00” Bujur Timur s/d 114° 01’ 00” Bujur
Timur. Berpenduduk sebanyak 96.990 jiwa (sensus 2010).

Berdasarkan Analisa data, bahwa diwilayah Kabupaten Gunung Mas diperoleh capaian beberapa komponen kegiatan
kunci penyelengaraaan Bidang Perpustakaan oleh Pemerintah Daerah, yakni :

1. Jumlah Penduduk di Kabupaten Gunung Mas pada Tahun 2022 adalah 58.471, diantarannya ada 22.443 usia sekolah
serta tidak terdapat di Perguruan Tinggi diwilayah ini.
2. Jumlah ketersediaan Koleksi Perpustakaan 53.226, berdasarkan standar IFLA di Kabupaten Gunung Mas saat masih
belum tercapai yakni kekurangan koleksi sejumlah 63.716.
3. Jumlah semua jenis Perpustakaan yang dipresepsikan ber-Standart Nasional Perpustakaan berjumlah 10 pada semua jenis
perpustakaan di Kabupaten Gunung Mas.
4. Jumlah Koleksi perpustakaan yang dapat diakses adalah 1 orang dapat mengakses 1 Judul Buku.
5. Jumlah Ketersediaan Tenaga Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) telah tercukupi yakni 1 Tenaga Perpustakaan
dapat melayani 740,14 orang (1 : 740) di Kabupaten Gunung Mas.
6. Tingkat keaktifan dan pelibatan masyarakat di Perpustakaan di Kabupaten Gunung Mas dalam memanfaatkan
perpustakaan sebagai pusat informasi yakni sebesar 0,27 %.
7. Sebesar 0,21% dari jumlah penduduk melakukan kunjungan ke Perpustakaan di Kabupaten Gunung Mas.
8. 42,25% dari total Jumlah penduduk di Kabupaten Gunung Mas telah menjadi Anggota Perpustakaan.
Memperhatikan buku pedoman instrument perhitungan IPLM yang diterbitkan dan dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia, IPLM Kabupaten Gunung Mas Tahun 2022 pada kategori Sangat Rendah dengan nilai 35,17 (Rendah),
adapun rincian sebagai berikut :

NAMAPROVINSI DAN SKORIPLM


NO. UPLM1 UPLM2 UPLM3 UPLM4 UPLM5 UPLM6 UPLM7 KATEGORI IPLM
KABUPATEN/KOTA PROVINSI

1 Kab. Gunung Mas 0,205148 1,005728 0,001103 0,002536 0,699455 0,001368 0,546224 35,17 Rendah

72
Dengan rincian nilai serta indikator Indek Pembangunan Literasi Masyarakat/IPLM Kabupaten Gunung Mas Tahun 2022 dengan
interpretasi sebagai berikut :

KABUPATEN GUNUNG MAS : Rendah

INDEKPEMBANGUNAN LITERASI MASYARAKAT(IPLM) : 35,17


Jumlah Penduduk
(BPSTahun 2022)
1 Pemerataan Layanan Perpustakaan (UPLM1) : 0,2051

2 Pemerataan Koleksi Perpustakaan (UPLM2) : 1,0057


58.471

Jumlah Penduduk Usia Sekolah


3 Pemerataan Tenaga Perpustakaan (UPLM3) : 0,0011
(Kemendikbud & BPS)
4 Tingkat Kunjungan Pemustaka/Masyarakat (UPLM4) : 0,0025
22.443

Perpustakaan Ber-Standar Nasional Perpustakaan


5 : 0,6995
(UPLM5) Jumlah Penduduk Usia Perguruan Tinggi
Keterlibatan Masyarakat Dalam Sosialisasi (BPSTahun 2022)
6 : 0,0014
Perpustakaan (UPLM6)

7 Jumlah Pemustaka (UPLM7) : 0,5462 0

NO. INDIKATORINDEKSPEMBANGUNAN NILAI INTERPRESTASI

1. Rasio Ketersediaan Perpustakaaan

Terdapat 13 perpustakaan umum dari Tingkat Kabupaten/Kota,


a. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Umum : 0,00013
Desa/Kelurahan per 100.000 penduduk

b. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah : 0,00179 Terdapat 179 perpustakaan per 100.000 penduduk usia sekolah

c. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Perguruan Terdapat 0 perpustakaan per 100.000 penduduk usia pendidikan
: 0
Tinggi tinggi

Terdapat 10 perpustakaan yang dipersepsi memenuhi standar


2. Persentase Perpustakaan di-Persepsi ber-SNP : 5,18
nasional perpustakaan (SNP)
Rasio Ketercukupan Koleksi
3. : 53.226 Belum Memenuhi
Berdasarkan IFLA/UNESCO
Kekurangan Jumlah Koleksi Berdasarkan
4. : 63.716 Kekurangan koleksi di Kab. Gunung Mas sebanyak 63716
IFLA/UNESCO
Rasio Ketercukupan koleksi berdasarkan target
5. : 0,91 1 judul koleksi dapat diakses oleh 1 penduduk
Renstra
Rasio Ketercukupan Tenaga
6. Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) : 740,14 Memenuhi : 1 tenaga perpustakaan melayani 740 Orang

Persentase jumlah kunjungan perhari dibagi per jumlah penduduk


7. Tingkat Kemanfaatan Perpustakaan : 0,21
sebanyak 0,21 % (belum ideal).
Tingkat Keaktifan Kegiatan Sosialisasi & Keaktifan dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan KIEdan
8. : 0,27
Pemanfaatan Perpustakaan pemanfaatan perpustakaan sebanyak 0,27 %
Tingkat Masyarakat yang menjadi Anggota
9. Perpustakaan : 42,25 Terdapat 42,25% penduduk yang merupakan anggota perpustakaan

Tabel 4.5. Nilai dan Indikator Pembangunan di Kabupaten Gunung Mas

73
4.3.9. IPLM Kabupaten Lamandau

Kabupaten Lamandau adalah salah satu kabupaten yang secara geografis


terletak pada sebelah barat wilayah Provinsi Kalimantan Tengah. Lamandau merupakan
salah satu kabupaten baru hasil pemekaran dari Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar)
berdasarkan UU No. 5 Tahun 2002, yang di resmikan pada tanggal 4 Agustus 2002
dengan ibu kota Nanga Bulik. Kabupaten ini merupakan satu-satunya kabupaten
pemekaran yang berawal dari sebuah kecamatan atau tidak melalui perubahan status
Kabupaten Administratif. Kabupaten ini sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten
Kotawaringin Barat, pada tanggal 10 April 2003 dikeluarkan Undang-Undang No. 5
Tahun 2003 tentang Pengukuhan/Pemekaran 8 (delapan) Kabupaten, maka Kabupaten
Kotawaringin Barat dipecah/dimekarkan dan ditambahkan dengan Lamandau
dan Sukamara.

Berdasarkan Analisa data, bahwa diwilayah Kabupaten Lamandau diperoleh capaian beberapa komponen kegiatan
kunci penyelengaraaan Bidang Perpustakaan oleh Pemerintah Daerah, yakni :

1. Jumlah Penduduk di Kabupaten Lamandau pada Tahun 2022 adalah 121.727, diantaranya ada 35.923 usia sekolah
serta tidak terdapat di Perguruan Tinggi diwilayah ini.
2. Jumlah ketersediaan Koleksi Perpustakaan 152.813, berdasarkan standar IFLA di Kabupaten Lamandau saat masih belum
tercapai yakni kekurangan koleksi sejumlah 90.641.
3. Jumlah semua jenis Perpustakaan yang dipresepsikan ber-Standart Nasional Perpustakaan berjumlah 232 pada semua
jenis perpustakaan di Kabupaten Lamandau.
4. Jumlah Koleksi perpustakaan yang dapat diakses adalah 1,26 orang dapat mengakses 1 Judul Buku.
5. Jumlah Ketersediaan Tenaga Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) telah tercukupi yakni 1 Tenaga Perpustakaan
dapat melayani 407,11 orang (1 : 407) di Kabupaten Lamandau.
6. Tingkat keaktifan dan pelibatan masyarakat di Perpustakaan di Kabupaten Lamandau dalam memanfaatkan perpustakaan
sebagai pusat informasi yakni sebesar 0,33%.
7. Sebesar 0,21% dari jumlah penduduk melakukan kunjungan ke Perpustakaan di Kabupaten Lamandau.
8. 7,66% dari total Jumlah penduduk di Kabupaten Lamandau telah menjadi Anggota Perpustakaan.
Memperhatikan buku pedoman instrument perhitungan IPLM yang diterbitkan dan dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia, IPLM Kabupaten Lamandau Tahun 2022 dengan nilai 73,27 (Sedang), adapun rincian sebagai berikut :

NAMAPROVINSI DAN SKORIPLM


NO. UPLM1 UPLM2 UPLM3 UPLM4 UPLM5 UPLM6 UPLM7 KATEGORI IPLM
KABUPATEN/KOTA PROVINSI

1 Kab. Lamandau 0,202067 4,022887 0,008139 0,022978 0,538667 0,032119 0,302153 73,27 Sedang

74
Dengan rincian nilai serta indikator Indek Pembangunan Literasi Masyarakat/IPLM Kabupaten Lamandau Tahun 2022 dengan
interpretasi sebagai berikut :

KABUPATEN LAMANDAU : Sedang

INDEKPEMBANGUNAN LITERASI MASYARAKAT(IPLM) : 73,27


Jumlah Penduduk
(BPSTahun 2022)
1 Pemerataan Layanan Perpustakaan (UPLM1) : 0,2021

2 Pemerataan Koleksi Perpustakaan (UPLM2) : 4,0229 121.727


Jumlah Penduduk Usia Sekolah
3 Pemerataan Tenaga Perpustakaan (UPLM3) : 0,0081
(Kemendikbud & BPS)
4 Tingkat Kunjungan Pemustaka/Masyarakat (UPLM4) : 0,0230 35.923
Perpustakaan Ber-Standar Nasional Perpustakaan
5 : 0,5387
(UPLM5) Jumlah Penduduk Usia Perguruan Tinggi
Keterlibatan Masyarakat Dalam Sosialisasi (BPSTahun 2022)
6 : 0,0321
Perpustakaan (UPLM6)

7 Jumlah Pemustaka (UPLM7) : 0,3022 0

NO. INDIKATORINDEKSPEMBANGUNAN NILAI INTERPRESTASI

1. Rasio Ketersediaan Perpustakaaan

Terdapat 136 perpustakaan umum dari Tingkat Kabupaten/Kota,


a. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Umum : 0,00163
Desa/Kelurahan per 100.000 penduduk

b. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah : 0,00264 Terdapat 264 perpustakaan per 100.000 penduduk usia sekolah

c. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Perguruan Terdapat 0 perpustakaan per 100.000 penduduk usia pendidikan
: 0
Tinggi tinggi

Terdapat 232 perpustakaan yang dipersepsi memenuhi standar


2. Persentase Perpustakaan di-Persepsi ber-SNP : 54,08
nasional perpustakaan (SNP)

Rasio Ketercukupan Koleksi


3. : 152.813 Belum Memenuhi
Berdasarkan IFLA/UNESCO

Kekurangan Jumlah Koleksi Berdasarkan


4. : 90.641 Kekurangan koleksi di Kab. Gunung Mas sebanyak 90641
IFLA/UNESCO

Rasio Ketercukupan koleksi berdasarkan target


5. : 1,26 1 judul koleksi dapat diakses oleh 13 penduduk
Renstra
Rasio Ketercukupan Tenaga
6. Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) : 407,11 Memenuhi : 1 tenaga perpustakaan melayani 407 Orang

Persentase jumlah kunjungan perhari dibagi per jumlah penduduk


7. Tingkat Kemanfaatan Perpustakaan : 0,02
sebanyak 0,021 % (belum ideal).

Tingkat Keaktifan Kegiatan Sosialisasi & Keaktifan dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan KIEdan
8. : 0,0033
Pemanfaatan Perpustakaan pemanfaatan perpustakaan sebanyak 0,0033%
Tingkat Masyarakat yang menjadi Anggota
9. Perpustakaan : 7,66 Terdapat 7,66% penduduk yang merupakan anggota perpustakaan

Tabel 4.5. Nilai dan Indikator Pembangunan di Kabupaten Lamandau

75
4.3.10. IPLM Kabupaten Seruyan

Kabupaten Seruyan adalah salah satu kabupaten yang secara geografis terletak
pada sebelah barat wilayah Provinsi Kalimantan Tengah terdiri dari 10 kecamatan, 3
kelurahan, dan 97 desa. Kabupaten ini merupakan salah satu kabupaten baru hasil
pemekaran dari Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berdasarkan UU No. 5 Tahun
2002 dengan ber-Ibukota kabupaten ini terletak di Kuala Pembuang. Pada tahun 2020,
penduduk kabupaten ini berjumlah 162.906 jiwa, dengan kepadatan 10 jiwa/km2. Secara
astronomis, Kabupaten Seruyan terletak antara 111°49′ sampai dengan 112°84′ Bujur
Timur, dan mulai 0°77′ sampai dengan 3°56′ Lintang Selatan. Kabupaten ini memiliki
luas wilayah sebesar 16.404 km2.

Berdasarkan Analisa data, bahwa diwilayah Kabupaten Seruyan diperoleh capaian beberapa komponen kegiatan
kunci penyelengaraaan Bidang Perpustakaan oleh Pemerintah Daerah, yakni :

1. Jumlah Penduduk di Kabupaten Seruyan pada Tahun 2022 adalah 110.700, diantaranya ada 28.333 usia sekolah serta
tidak terdapat 1 unit Perguruan Tinggi diwilayah ini.
2. Jumlah ketersediaan Koleksi Perpustakaan 113.418, berdasarkan standar IFLA di Kabupaten Seruyan saat masih belum
tercapai yakni kekurangan koleksi sejumlah 107.982.
3. Jumlah semua jenis Perpustakaan yang dipresepsikan ber-Standart Nasional Perpustakaan berjumlah 38 pada semua jenis
perpustakaan di Kabupaten Seruyan.
4. Jumlah Koleksi perpustakaan yang dapat diakses adalah 1,26 orang dapat mengakses 1 Judul Buku.
5. Jumlah Ketersediaan Tenaga Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) telah tercukupi yakni 1 Tenaga Perpustakaan
dapat melayani 407,11 orang (1 : 407) di Kabupaten Seruyan.
6. Tingkat keaktifan dan pelibatan masyarakat di Perpustakaan di Kabupaten Lamandau dalam memanfaatkan perpustakaan
sebagai pusat informasi yakni sebesar 0,33%.
7. Sebesar 0,21% dari jumlah penduduk melakukan kunjungan ke Perpustakaan di Kabupaten Seruyan.
8. 7,66% dari total Jumlah penduduk di Kabupaten Seruyan telah menjadi Anggota Perpustakaan.
Memperhatikan buku pedoman instrument perhitungan IPLM yang diterbitkan dan dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia, IPLM Kabupaten Seruyan Tahun 2022 dengan nilai 57,92 (Sedang), adapun rincian sebagai berikut :

NAMAPROVINSI DAN SKORIPLM


NO. UPLM1 UPLM2 UPLM3 UPLM4 UPLM5 UPLM6 UPLM7 KATEGORI IPLM
KABUPATEN/KOTA PROVINSI

1 Kab. Seruyan 0,206402 2,360659 0,005472 0,015844 0,844783 0,031284 0,590293 57,92 Sedang

76
Dengan rincian nilai serta indikator Indek Pembangunan Literasi Masyarakat/IPLM Kabupaten Seruyan Tahun 2022 dengan
interpretasi sebagai berikut :

KABUPATEN SERUYAN : Sedang

INDEKPEMBANGUNAN LITERASI MASYARAKAT(IPLM) : 57,92


Jumlah Penduduk
(BPSTahun 2022)
1 Pemerataan Layanan Perpustakaan (UPLM1) : 0,2064

2 Pemerataan Koleksi Perpustakaan (UPLM2) : 2,3607


110.700

Jumlah Penduduk Usia Sekolah


3 Pemerataan Tenaga Perpustakaan (UPLM3) : 0,0055
(Kemendikbud & BPS)
4 Tingkat Kunjungan Pemustaka/Masyarakat (UPLM4) : 0,0158
28.333

Perpustakaan Ber-Standar Nasional Perpustakaan


5 : 0,8448
(UPLM5) Jumlah Penduduk Usia Perguruan Tinggi
Keterlibatan Masyarakat Dalam Sosialisasi (BPSTahun 2022)
6 : 0,0313
Perpustakaan (UPLM6)

7 Jumlah Pemustaka (UPLM7) : 0,5903 1

NO. INDIKATORINDEKSPEMBANGUNAN NILAI INTERPRESTASI

1. Rasio Ketersediaan Perpustakaaan

Terdapat 46 perpustakaan umum dari Tingkat Kabupaten/Kota,


a. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Umum : 0,00046
Desa/Kelurahan per 100.000 penduduk

b. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah : 0,00219 Terdapat 219 perpustakaan per 100.000 penduduk usia sekolah

c. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Perguruan Terdapat 1 perpustakaan per 100.000 penduduk usia pendidikan
: 0,00001
Tinggi tinggi

Terdapat 38 perpustakaan yang dipersepsi memenuhi standar


2. Persentase Perpustakaan di-Persepsi ber-SNP : 14,23
nasional perpustakaan (SNP)

Rasio Ketercukupan Koleksi


3. : 113.418 Belum Memenuhi
Berdasarkan IFLA/UNESCO
Kekurangan Jumlah Koleksi Berdasarkan
4. : 107.982 Kekurangan koleksi di Kab. Seruyan sebanyak 107982
IFLA/UNESCO
Rasio Ketercukupan koleksi berdasarkan target
5. : 0,98 1 judul koleksi dapat diakses oleh 0,98 penduduk
Renstra
Rasio Ketercukupan Tenaga
6. Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) : 377,82 Memenuhi : 1 tenaga perpustakaan melayani 378 Orang

Persentase jumlah kunjungan perhari dibagi per jumlah penduduk


7. Tingkat Kemanfaatan Perpustakaan : 0,56
sebanyak 0,56% (belum ideal).

Tingkat Keaktifan Kegiatan Sosialisasi & Keaktifan dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan KIEdan
8. : 1,5799
Pemanfaatan Perpustakaan pemanfaatan perpustakaan sebanyak 1,3098 %
Tingkat Masyarakat yang menjadi Anggota
9. Perpustakaan : 16,89 Terdapat 25% penduduk yang merupakan anggota perpustakaan

Tabel 4.5. Nilai dan Indikator Pembangunan di Kabupaten Seruyan

77
4.3.11. IPLM Kabupaten Sukamara

Kabupaten Sukamara adalah kabupaten di provinsi Kalimantan


Tengah. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sukamara. Kabupaten ini memiliki luas
wilayah 3.827 km² dan berpenduduk sebanyak 44.952 jiwa (hasil Sensus
Penduduk Indonesia 2010), dan 63.464 tahun 2021. Kabupaten ini sebelumnya
merupakan bagian dari Kabupaten Kotawaringin Barat, pada tanggal 10
April 2003 dikeluarkan Undang-undang No. 5 Tahun 2003 tentang
Pengukuhan/Pemekaran 8 Kabupaten, maka Kabupaten Kotawaringin Barat
dimekarkan dan ditambah dengan Kabupaten Sukamara dan Kabupaten
Lamandau.
Berdasarkan Analisa data, bahwa diwilayah Kabupaten Sukamara diperoleh capaian beberapa komponen kegiatan
kunci penyelengaraaan Bidang Perpustakaan oleh Pemerintah Daerah, yakni :

1. Jumlah Penduduk di Kabupaten Sukamara pada Tahun 2022 adalah 66.845, diantaranya ada 11.546 usia sekolah serta
tidak terdapat Perguruan Tinggi diwilayah ini.
2. Jumlah ketersediaan Koleksi Perpustakaan 109.989, berdasarkan standar IFLA di Kabupaten Sukamara saat masih belum
tercapai yakni kekurangan koleksi sejumlah 23.701.
3. Jumlah semua jenis Perpustakaan yang dipresepsikan ber-Standart Nasional Perpustakaan berjumlah 38 pada semua jenis
perpustakaan di Kabupaten Sukamara.
4. Jumlah Koleksi perpustakaan yang dapat diakses adalah 1 orang dapat mengakses 1 Judul Buku.
5. Jumlah Ketersediaan Tenaga Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) telah tercukupi yakni 1 Tenaga Perpustakaan
dapat melayani 384,17 orang (1 : 384) di Kabupaten Sukamara.
6. Tingkat keaktifan dan pelibatan masyarakat di Perpustakaan di Kabupaten Sukamara dalam memanfaatkan perpustakaan
sebagai pusat informasi yakni sebesar 0,4727%.
7. Sebesar 0,25% dari jumlah penduduk melakukan kunjungan ke Perpustakaan di Kabupaten Sukamara.
8. 28,15% dari total Jumlah penduduk di Kabupaten Sukamara telah menjadi Anggota Perpustakaan.
Memperhatikan buku pedoman instrument perhitungan IPLM yang diterbitkan dan dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia, IPLM Kabupaten Sukamara Tahun 2022 dengan nilai 89,25 (Tinggi), adapun rincian sebagai berikut :

NAMAPROVINSI DAN SKORIPLM


NO. UPLM1 UPLM2 UPLM3 UPLM4 UPLM5 UPLM6 UPLM7 KATEGORI IPLM
KABUPATEN/KOTA PROVINSI

1 Kab. Sukamara 0,204615 3,042781 0,005680 0,006378 2,389339 0,008235 0,590388 89,25 Tinggi

78
Dengan rincian nilai serta indikator Indek Pembangunan Literasi Masyarakat/IPLM Kabupaten Sukamara Tahun 2022 dengan
interpretasi sebagai berikut :

KABUPATEN SUKAMARA : Tinggi

INDEKPEMBANGUNAN LITERASI MASYARAKAT(IPLM) : 89,25


Jumlah Penduduk
(BPSTahun 2022)
1 Pemerataan Layanan Perpustakaan (UPLM1) : 0,2046

2 Pemerataan Koleksi Perpustakaan (UPLM2) : 3,0428


66.845

Jumlah Penduduk Usia Sekolah


3 Pemerataan Tenaga Perpustakaan (UPLM3) : 0,0057
(Kemendikbud & BPS)
4 Tingkat Kunjungan Pemustaka/Masyarakat (UPLM4) : 0,0064
11.546

Perpustakaan Ber-Standar Nasional Perpustakaan


5 : 2,3893
(UPLM5) Jumlah Penduduk Usia Perguruan Tinggi
Keterlibatan Masyarakat Dalam Sosialisasi (BPSTahun 2022)
6 : 0,0082
Perpustakaan (UPLM6)

7 Jumlah Pemustaka (UPLM7) : 0,5904 0

NO. INDIKATORINDEKSPEMBANGUNAN NILAI INTERPRESTASI

1. Rasio Ketersediaan Perpustakaaan

Terdapat 15 perpustakaan umum dari Tingkat Kabupaten/Kota,


a. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Umum : 0,00015
Desa/Kelurahan per 100.000 penduduk

b. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah : 0,0008 Terdapat 80 perpustakaan per 100.000 penduduk usia sekolah

c. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Perguruan Terdapat 0 perpustakaan per 100.000 penduduk usia pendidikan
: 0
Tinggi tinggi

Terdapat 38 perpustakaan yang dipersepsi memenuhi standar


2. Persentase Perpustakaan di-Persepsi ber-SNP : 38,38
nasional perpustakaan (SNP)

Rasio Ketercukupan Koleksi


3. : 109.989 Belum Memenuhi
Berdasarkan IFLA/UNESCO

Kekurangan Jumlah Koleksi Berdasarkan


4. : 23.701 Kekurangan koleksi di Kab. Sukamara sebanyak 23.701
IFLA/UNESCO

Rasio Ketercukupan koleksi berdasarkan target


5. : 0,61 1 judul koleksi dapat diakses oleh 0,61 penduduk
Renstra
Rasio Ketercukupan Tenaga
6. Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) : 384,17 Memenuhi : 1 tenaga perpustakaan melayani 384 Orang

Persentase jumlah kunjungan perhari dibagi per jumlah penduduk


7. Tingkat Kemanfaatan Perpustakaan : 0,25
sebanyak 0,25% (belum ideal).

Tingkat Keaktifan Kegiatan Sosialisasi & Keaktifan dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan KIEdan
8. : 0,4727
Pemanfaatan Perpustakaan pemanfaatan perpustakaan sebanyak 0,4727 %
Tingkat Masyarakat yang menjadi Anggota
9. Perpustakaan : 28,15 Terdapat 28,15% penduduk yang merupakan anggota perpustakaan

Tabel 4.5. Nilai dan Indikator Pembangunan di Kabupaten Sukamara


79
4.3.12. IPLM Kabupaten Pulang Pisau

Kabupaten Pulang Pisau adalah salah satu kabupaten di


provinsi Kalimantan Tengah. Ibu kota kabupaten ini terletak di Pulang Pisau.
Kabupaten ini memiliki luas wilayah 8.997 km² dan berpenduduk sebanyak 120.062
jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010), dan 134.500 jiwa tahun 2021
dengan Semboyan kabupaten Pulang Pisau adalah "Handep Hapakat". Kabupaten
Pulang Pisau mempunyai wilayah seluas 8.997 km2 atau 899.700 ha (5.85%) dari
luas Kalimantan Tengah sebesar 153.564 km2, Kabupaten Pulang Pisau pada
umumnya termasuk daerah beriklim tropis dan lembap. Temperatur berkisar antara
26,5–27,5 Celcius.

Berdasarkan Analisa data, bahwa diwilayah Kabupaten Pulang Pisau diperoleh capaian beberapa komponen
kegiatan kunci penyelengaraaan Bidang Perpustakaan oleh Pemerintah Daerah, yakni :

1. Jumlah Penduduk di Kabupaten Pulang Pisau pada Tahun 2022 adalah 110.700, diantaranya ada 82.333 usia sekolah
serta terdapat 1 Perguruan Tinggi diwilayah ini.
2. Jumlah ketersediaan Koleksi Perpustakaan 112.023, berdasarkan standar IFLA di Kabupaten Pulang Pisau saat masih
belum tercapai yakni kekurangan koleksi sejumlah 109.337.
3. Jumlah semua jenis Perpustakaan yang dipresepsikan ber-Standart Nasional Perpustakaan berjumlah 11 pada semua jenis
perpustakaan di Kabupaten Pulang Pisau.
4. Jumlah Koleksi perpustakaan yang dapat diakses adalah 1 orang dapat mengakses 1 Judul Buku.
5. Jumlah Ketersediaan Tenaga Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) telah tercukupi yakni 1 Tenaga Perpustakaan
dapat melayani 510,14 orang (1 : 510) di Kabupaten Pulang Pisau, jika disesuaikan dengan standar IFLA adalah
1:2.000.
6. Tingkat keaktifan dan pelibatan masyarakat di Perpustakaan di Kabupaten Pulang Pisau dalam memanfaatkan
perpustakaan sebagai pusat informasi yakni sebesar 1,3098%.
7. Sebesar 0,56% dari jumlah penduduk melakukan kunjungan ke Perpustakaan di Kabupaten Pulang Pisau.
8. 25% dari total Jumlah penduduk di Kabupaten Pulang Pisau telah menjadi Anggota Perpustakaan.
Memperhatikan buku pedoman instrument perhitungan IPLM yang diterbitkan dan dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia, IPLM Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2022 dengan nilai 79,795 (Sedang), adapun rincian sebagai berikut :

NAMAPROVINSI DAN SKORIPLM


NO. UPLM1 UPLM2 UPLM3 UPLM4 UPLM5 UPLM6 UPLM7 KATEGORI IPLM
KABUPATEN/KOTA PROVINSI

1 Kab. Pulang Pisau 0,202579 2,567015 0,006723 0,042419 1,900000 0,129020 0,737917 79,80 Sedang

80
Dengan rincian nilai serta indikator Indek Pembangunan Literasi Masyarakat/IPLM Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2022 dengan
interpretasi sebagai berikut :

KABUPATEN PULANG PISAU : Sedang

INDEKPEMBANGUNAN LITERASI MASYARAKAT(IPLM) : 79,795


Jumlah Penduduk
(BPSTahun 2022)
1 Pemerataan Layanan Perpustakaan (UPLM1) : 0,2026

2 Pemerataan Koleksi Perpustakaan (UPLM2) : 2,5670 110.700

Jumlah Penduduk Usia Sekolah


3 Pemerataan Tenaga Perpustakaan (UPLM3) : 0,0067
(Kemendikbud & BPS)
4 Tingkat Kunjungan Pemustaka/Masyarakat (UPLM4) : 0,0424
28.333

Perpustakaan Ber-Standar Nasional Perpustakaan


5 : 1,9000
(UPLM5) Jumlah Penduduk Usia Perguruan Tinggi
Keterlibatan Masyarakat Dalam Sosialisasi (BPSTahun 2022)
6 : 0,1290
Perpustakaan (UPLM6)

7 Jumlah Pemustaka (UPLM7) : 0,7379 1

NO. INDIKATORINDEKSPEMBANGUNAN NILAI INTERPRESTASI

1. Rasio Ketersediaan Perpustakaaan

Terdapat 11 perpustakaan umum dari Tingkat Kabupaten/Kota,


a. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Umum : 0,00011
Desa/Kelurahan per 100.000 penduduk

b. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah : 0,00126 Terdapat 126 perpustakaan per 100.000 penduduk usia sekolah

c. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Perguruan Terdapat 1 perpustakaan per 100.000 penduduk usia pendidikan
: 0,00001
Tinggi tinggi

Terdapat 11 perpustakaan yang dipersepsi memenuhi standar


2. Persentase Perpustakaan di-Persepsi ber-SNP : 7,91
nasional perpustakaan (SNP)
Rasio Ketercukupan Koleksi
3. : 112.023 Belum Memenuhi
Berdasarkan IFLA/UNESCO
Kekurangan Jumlah Koleksi Berdasarkan
4. : 109.377 Kekurangan koleksi di Kab. Pulang Pisau sebanyak 109377
IFLA/UNESCO
Rasio Ketercukupan koleksi berdasarkan target
5. : 0,99 1 judul koleksi dapat diakses oleh 1 penduduk
Renstra
Rasio Ketercukupan Tenaga
6. Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) : 510,14 Memenuhi : 1 tenaga perpustakaan melayani 510 Orang

Persentase jumlah kunjungan perhari dibagi per jumlah penduduk


7. Tingkat Kemanfaatan Perpustakaan : 0,56
sebanyak 0,56% (belum ideal).
Tingkat Keaktifan Kegiatan Sosialisasi & Keaktifan dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan KIEdan
8. : 1,3098
Pemanfaatan Perpustakaan pemanfaatan perpustakaan sebanyak 1,3098 %
Tingkat Masyarakat yang menjadi Anggota
9. Perpustakaan : 25,00 Terdapat 25% penduduk yang merupakan anggota perpustakaan

Tabel 4.5. Nilai dan Indikator Pembangunan di Kabupaten Pulang Pisau

81
4.3.13. IPLM Kabupaten Katingan

Kabupaten Katingan adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan


Tengah. Kabupaten yang beribu kota di Kasongan ini memiliki luas wilayah
17.500 km² dan berpenduduk sebanyak 162.200 jiwa (hasil Sensus Penduduk
Indonesia 2020). Semboyan kabupaten ini adalah "Penyang Hinje Simpei" (bahasa
Ngaju) yang artinya adalah Hidup Rukun dan Damai untuk Kesejahteraan Bersama.
Kabupaten ini terdiri dari 13 kecamatan 154 Desa dan 7 Kelurahan. Letak geografis
Kabupaten Katingan adalah antara 1°14'4,9"-3°11'14,72" LS dan 112°39'59"-
112°41'47" BT.

Berdasarkan Analisa data, bahwa diwilayah Kabupaten Katingan diperoleh capaian beberapa komponen kegiatan
kunci penyelengaraaan Bidang Perpustakaan oleh Pemerintah Daerah, yakni :

1. Jumlah Penduduk di Kabupaten Katingan pada Tahun 2022 adalah 121.727, diantaranya ada 35.923 usia sekolah serta
terdapat 0 Perguruan Tinggi diwilayah ini.
2. Jumlah ketersediaan Koleksi Perpustakaan 153.813, berdasarkan standar IFLA di Kabupaten Katingan saat masih belum
tercapai yakni kekurangan koleksi sejumlah 90.641
3. Jumlah semua jenis Perpustakaan yang dipresepsikan ber-Standart Nasional Perpustakaan berjumlah 232 pada semua
jenis perpustakaan di Kabupaten Katingan.
4. Jumlah Koleksi perpustakaan yang dapat diakses adalah 1,26 orang dapat mengakses 1 Judul Buku.
5. Jumlah Ketersediaan Tenaga Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) telah tercukupi yakni 1 Tenaga Perpustakaan
dapat melayani 407,11 orang (1 : 407) di Kabupaten Katingan, jika disesuaikan dengan standar IFLA adalah 1:2.000.
6. Tingkat keaktifan dan pelibatan masyarakat di Perpustakaan di Kabupaten Katingan dalam memanfaatkan perpustakaan
sebagai pusat informasi yakni sebesar 0,0033%.
7. Sebesar 0,02% dari jumlah penduduk melakukan kunjungan ke Perpustakaan di Kabupaten Katingan.
8. 7,66% dari total Jumlah penduduk di Kabupaten Katingan telah menjadi Anggota Perpustakaan.
Memperhatikan buku pedoman instrument perhitungan IPLM yang diterbitkan dan dikeluarkan oleh Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia, IPLM Kabupaten Katingan Tahun 2022 dengan nilai 62,27 (Sedang), adapun rincian sebagai
berikut :

NAMAPROVINSI DAN SKORIPLM


NO. UPLM1 UPLM2 UPLM3 UPLM4 UPLM5 UPLM6 UPLM7 KATEGORI IPLM
KABUPATEN/KOTA PROVINSI

1 Kab. Katingan 0,204198 2,270751 0,002383 0,000251 1,655004 0,000037 0,226600 62,27 Sedang

82
Dengan rincian nilai serta indikator Indek Pembangunan Literasi Masyarakat/IPLM Kabupaten Katingan Tahun 2022 dengan
interpretasi sebagai berikut :

KABUPATEN KATINGAN : Sedang

INDEKPEMBANGUNAN LITERASI MASYARAKAT(IPLM) : 62,27


Jumlah Penduduk
(BPSTahun 2022)
1 Pemerataan Layanan Perpustakaan (UPLM1) : 0,2042

2 Pemerataan Koleksi Perpustakaan (UPLM2) : 2,2708 121.727


Jumlah Penduduk Usia Sekolah
3 Pemerataan Tenaga Perpustakaan (UPLM3) : 0,0024
(Kemendikbud & BPS)
4 Tingkat Kunjungan Pemustaka/Masyarakat (UPLM4) : 0,0003 35.923
Perpustakaan Ber-Standar Nasional Perpustakaan
5 : 1,6550
(UPLM5) Jumlah Penduduk Usia Perguruan Tinggi
Keterlibatan Masyarakat Dalam Sosialisasi (BPSTahun 2022)
6 : 0,0000
Perpustakaan (UPLM6)

7 Jumlah Pemustaka (UPLM7) : 0,2266 0

NO. INDIKATORINDEKSPEMBANGUNAN NILAI INTERPRESTASI

1. Rasio Ketersediaan Perpustakaaan

Terdapat 136 perpustakaan umum dari Tingkat Kabupaten/Kota,


a. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Umum : 0,00163
Desa/Kelurahan per 100.000 penduduk

b. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah : 0,00264 Terdapat 264 perpustakaan per 100.000 penduduk usia sekolah

c. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Perguruan Terdapat 0 perpustakaan per 100.000 penduduk usia pendidikan
: 0
Tinggi tinggi

Terdapat 232 perpustakaan yang dipersepsi memenuhi standar


2. Persentase Perpustakaan di-Persepsi ber-SNP : 54,08
nasional perpustakaan (SNP)
Rasio Ketercukupan Koleksi
3. : 152.813 Belum Memenuhi
Berdasarkan IFLA/UNESCO
Kekurangan Jumlah Koleksi Berdasarkan
4. : 90.641 Kekurangan koleksi di Kab. Katingan sebanyak 90641
IFLA/UNESCO
Rasio Ketercukupan koleksi berdasarkan target
5. : 1,26 1 judul koleksi dapat diakses oleh 13 penduduk
Renstra
Rasio Ketercukupan Tenaga
6. Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) : 407,11 Memenuhi : 1 tenaga perpustakaan melayani 407 Orang

Persentase jumlah kunjungan perhari dibagi per jumlah penduduk


7. Tingkat Kemanfaatan Perpustakaan : 0,02
sebanyak 0,021 % (belum ideal).
Tingkat Keaktifan Kegiatan Sosialisasi & Keaktifan dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan KIEdan
8. : 0,0033
Pemanfaatan Perpustakaan pemanfaatan perpustakaan sebanyak 0,0033%
Tingkat Masyarakat yang menjadi Anggota
9. Perpustakaan : 7,66 Terdapat 7,66% penduduk yang merupakan anggota perpustakaan

Tabel 4.5. Nilai dan Indikator Pembangunan di Kabupaten Katingan.

83
4.3.14. IPLM Kota Palangka Raya

Palangka Raya adalah sebuah kota sekaligus merupakan ibu kota dari
provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Kota ini memiliki luas wilayah 2.853,12 km² dan
berpenduduk sebanyak 266.020 jiwa (2020) dengan kepadatan penduduk rata-rata
93,24 jiwa/km². Sebelum otonomi daerah pada tahun 2001, Kota Palangka Raya hanya
memiliki 2 kecamatan, yaitu: Pahandut dan Bukit Batu. Kini secara administratif, Kota
Palangka Raya terdiri atas 5 kecamatan, yakni: Pahandut, Jekan Raya, Bukit
Batu, Sabangau, dan Rakumpit dengan 30 Kelurahan. Kota ini dibangun pada
tahun 1957 (UU Darurat No. 10/1957 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I
Kalimantan Tengah) dari hutan belantara yang dibuka melalui Desa Pahandut di
tepi Sungai Kahayan.
Berdasarkan Analisa data, bahwa diwilayah Kota Palangka Raya diperoleh capaian beberapa komponen kegiatan
kunci penyelengaraaan Bidang Perpustakaan oleh Pemerintah Daerah, yakni :

1. Jumlah Penduduk di Kota Palangka Raya pada Tahun 2022 adalah 179.880, diantaranya ada 70.577 usia sekolah serta
terdapat 17 Perguruan Tinggi diwilayah ini dengan melayani 31.306.
2. Jumlah ketersediaan Koleksi Perpustakaan 211.156, berdasarkan standar IFLA di Kota Palangka Raya saat masih belum
tercapai yakni kekurangan koleksi sejumlah 148.604.
3. Jumlah semua jenis Perpustakaan yang dipresepsikan ber-Standart Nasional Perpustakaan berjumlah 55 pada semua jenis
perpustakaan di Kota Palangka Raya.
4. Jumlah Koleksi perpustakaan yang dapat diakses adalah 1 orang dapat mengakses 1 Judul Buku.
5. Jumlah Ketersediaan Tenaga Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) telah tercukupi yakni 1 Tenaga Perpustakaan
dapat melayani 164,27 orang (1 : 164) di Kota Palangka Raya, jika disesuaikan dengan standar IFLA adalah 1:2.000.
6. Tingkat keaktifan dan pelibatan masyarakat di Perpustakaan di Kota Palangka Raya dalam memanfaatkan perpustakaan
sebagai pusat informasi yakni sebesar 33,04%.
7. Sebesar 0,11% dari jumlah penduduk melakukan kunjungan ke Perpustakaan di Kota Palangka Raya.
8. 39,24% dari total Jumlah penduduk di Kota Palangka Raya telah menjadi Anggota Perpustakaan.
Memperhatikan buku pedoman instrument perhitungan IPLM yang diterbitkan dan dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia, IPLM Kota Palangka Raya Tahun 2022 dengan nilai 50,83 (Sedang), adapun rincian sebagai berikut :

NAMAPROVINSI DAN SKORIPLM


NO. UPLM1 UPLM2 UPLM3 UPLM4 UPLM5 UPLM6 UPLM7 KATEGORI IPLM
KABUPATEN/KOTA PROVINSI

1 Kota Palangkaraya 0,203424 1,583483 0,008284 0,001311 0,845914 0,355576 0,559919 50,83 Sedang
1 KALIMANTAN TENGAH 0,204068 1,795803 0,005640 0,018128 1,244595 0,107197 0,548925 56,06 Sedang

84
Dengan rincian nilai serta indikator Indek Pembangunan Literasi Masyarakat/IPLM Kota Palangka Raya Tahun 2022 dengan
interpretasi sebagai berikut

KOTAPALANGKARAYA : Sedang

INDEKPEMBANGUNAN LITERASI MASYARAKAT(IPLM) : 50,83


Jumlah Penduduk
(BPSTahun 2022)
1 Pemerataan Layanan Perpustakaan (UPLM1) : 0,2026

2 Pemerataan Koleksi Perpustakaan (UPLM2) : 2,5670 179.880

Jumlah Penduduk Usia Sekolah


3 Pemerataan Tenaga Perpustakaan (UPLM3) : 0,0067
(Kemendikbud & BPS)
4 Tingkat Kunjungan Pemustaka/Masyarakat (UPLM4) : 0,0424
70577

Perpustakaan Ber-Standar Nasional Perpustakaan


5 : 1,9000
(UPLM5) Jumlah Penduduk Usia Perguruan Tinggi
Keterlibatan Masyarakat Dalam Sosialisasi (BPSTahun 2022)
6 : 0,1290
Perpustakaan (UPLM6)

7 Jumlah Pemustaka (UPLM7) : 0,7379 31.306

NO. INDIKATORINDEKSPEMBANGUNAN NILAI INTERPRESTASI

1. Rasio Ketersediaan Perpustakaaan

Terdapat 807 perpustakaan umum dari Tingkat Provinsi,


a. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Umum : 0,00031
Kabupaten/Kota, Desa/Kelurahan per 100.000 penduduk
Terdapat 3.306 perpustakaan per 100.000 penduduk usia sekolah
b. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah : 0,00292

c. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Perguruan Terdapat 36 perpustakaan per 100.000 penduduk usia pendidikan
: 0,00017
Tinggi tinggi
Terdapat 55 perpustakaan yang dipersepsi memenuhi standar
2. Persentase Perpustakaan di-Persepsi ber-SNP : 16,03
nasional perpustakaan (SNP)
Rasio Ketercukupan Koleksi
3. : 211.156 Belum Memenuhi
Berdasarkan IFLA/UNESCO
Kekurangan Jumlah Koleksi Berdasarkan
4. : 148.604 Kekurangan koleksi di KOTAPALANGKARAYA sebanyak 148604
IFLA/UNESCO
Rasio Ketercukupan koleksi berdasarkan target
5. : 1,17 1 judul koleksi dapat diakses oleh 1,17 penduduk
Renstra
Rasio Ketercukupan Tenaga
6. : 164,27 Memenuhi : 1 tenaga perpustakaan melayani 164,27 Orang
Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis)
Persentase jumlah kunjungan perhari dibagi per jumlah penduduk
7. Tingkat Kemanfaatan Perpustakaan : 0,11
sebanyak 0,11 % (belum ideal).
Tingkat Keaktifan Kegiatan Sosialisasi & Keaktifan dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan KIEdan
8. : 33,04
Pemanfaatan Perpustakaan pemanfaatan perpustakaan sebanyak 33,04 %
Tingkat Masyarakat yang menjadi Anggota
9. : 39,24 Terdapat 39,24% penduduk yang merupakan anggota perpustakaan
Perpustakaan

Tabel 4.5. Nilai dan Indikator Pembangunan di Kota Palangka Raya

85
4.3.15. IPLM Provinsi Kalimantan Tengah

Provinsi Kalimantan Tengah (disingkat Prov. KAL-TENG) adalah salah


satu provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Kalimantan. Ibu kotanya adalah
Kota Palangka Raya. Berdasarkan sensus tahun 2010, provinsi ini memiliki populasi
2.202.599 jiwa, yang terdiri atas 1.147.878 laki-laki dan 1.054.721 perempuan. Data
BPS Kalimantan Tengah tahun 2021 menunjukkan penduduk provinsi ini pada tahun
2020 bertambah menjadi 2.670.000 (Laki-laki 1.385.700 jiwa dan perempuan 1.284.300
jiwa). Provinsi Kalimantan Tengah mempunyai 13 kabupaten dan 1 kota. Provinsi
Kalimantan Tengah memiliki luas wilayah sebesar 153.564,5 km² yang menjadikannya
sebagai provinsi terluas kedua di Indonesia setelah Provinsi Papua dan Papua Barat.

Secara astronomis, Kalimantan Tengah terletak di antara 0°46' lintang utara hingga 3°33' lintang selatan dan 110°51' hingga
115°50' bujur timur. Provinsi Kalimantan Tengah dalam pelaksanaan bidang perpustakaan dalam amanat Undang Undang
Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan juga tetap sebagai mercusuar dalam pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yakni melaksanakan bidang
Perpustakaan dan Kearsipan serta dalam melaksanakan bidang teknis tentang perpustakaan berpedoman pada Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014 tentang pelaksanaan Undang Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang
Perpustakaan. Untuk melihat keberhasilan sebuah Penyelengaraan Pemerintahan Daerah khususnya Pemerintah Provinsi
Kalimantan Tengah pada bidang teknis perpustakaan dalam pencapaian pelaksanaan diperlukan sebuah komponen indicator
dalam pelaksanaannya agar Program dan kegiatan yang dilaksanakan dapat terarah, tergambar komponen prioritas, dan
intervensi kebijakan bidang Perpustakaan yang harus diperkuat dalam melaksanakan bidang bidang teknis tanpa terkecuali
Bidang Perpustakaan.

Perhitungan dan Penyusunan Indek Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) adalah suatu kewajiban mendasar sebagai
perintah dan amanat UU 23 Tahun 2014, penyusunan IPLM adalah sebagai evaluasi penyelengaraan pemerintahan daerah salah
satunya bidang perpustakaan yakni dengan Indikator Kegiatan Kunci/IKK dengan bobot 2% adalah : (1) Tingkat Kegemaran
Membaca (TGM) dan (2) Indek Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) sebagai petunjuk dan perintah Peraturan Menteri Dalam
Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020. Sehubungan hal tersebut Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan
Tengah melalui Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca melalui kegiatan yang dituangkan
dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Tengah untuk melaksanakan perhitungan IPLM Tahun 2022
secara gotong royong dan bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten/Kota.

Sebagai amanat dan perintah bahwa Pemerintah Daerah menyampaikan pelaporan terkait penyelengaraan
Pemerintahan Daerah dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020
86
sebagai petujuk pelaksanaan, dan perhitungan berpedoman pada instrument pengukuran IPLM yang diterbitkan dan
dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Provinsi Kalimantan Tengah masih pada kategori Sedang dengan
nilai 56,06 adapun rincian penjelasan Tabel sebagai berikut :

NAMAPROVINSI DAN SKORIPLM


NO. UPLM1 UPLM2 UPLM3 UPLM4 UPLM5 UPLM6 UPLM7 KATEGORI IPLM
KABUPATEN/KOTA PROVINSI

1 Kab. Murung Raya 0,207681 0,223927 0,002987 0,012927 1,000000 0,019131 0,541663 28,69 Sangat Rendah
2 Kab. Gunung Mas 0,205148 1,005728 0,001103 0,002536 0,699455 0,001368 0,546224 35,17 Rendah
3 Kab. Barito Timur 0,205381 0,109664 0,005494 0,002095 1,700000 0,003352 0,512032 36,26 Rendah
4 Kab. Kapuas 0,203993 1,291330 0,004599 0,013283 0,898185 0,000000 0,457350 40,98 Rendah
5 Kab. Kotawaringin Timur 0,202315 0,586159 0,004194 0,000577 1,639031 0,008053 0,725390 45,22 Rendah
6 Kota Palangkaraya 0,203424 1,583483 0,008284 0,001311 0,845914 0,355576 0,559919 50,83 Sedang
7 Kab. Kotawaringin Barat 0,204526 0,928153 0,002274 0,010256 1,743400 0,167863 0,676271 53,32 Sedang
8 KALIMANTAN TENGAH 0,204068 1,795803 0,005640 0,018128 1,244595 0,107197 0,548925 56,06 Sedang
9 Kab. Seruyan 0,206402 2,360659 0,005472 0,015844 0,844783 0,031284 0,590293 57,92 Sedang
10 Kab. Barito Selatan 0,204068 2,267424 0,005878 0,007333 0,927512 0,017056 0,668973 58,55 Sedang
11 Kab. Katingan 0,204198 2,270751 0,002383 0,000251 1,655004 0,000037 0,226600 62,27 Sedang
12 Kab. Barito Utara 0,202093 2,881279 0,015748 0,115598 0,643044 0,727666 0,465431 72,16 Sedang
13 Kab. Lamandau 0,202067 4,022887 0,008139 0,022978 0,538667 0,032119 0,302153 73,27 Sedang
14 Kab. Pulang Pisau 0,202579 2,567015 0,006723 0,042419 1,900000 0,129020 0,737917 79,80 Sedang
15 Kab. Sukamara 0,204615 3,042781 0,005680 0,006378 2,389339 0,008235 0,590388 89,25 Tinggi

Berdasarkan Analisa data, bahwa diwilayah Provinsi Kalimantan Tengah diperoleh capaian beberapa komponen
kegiatan kunci penyelengaraaan Bidang Perpustakaan oleh Pemerintah Daerah, yakni :

1. Jumlah Penduduk di Provinsi Kalimantan Tengah pada Tahun 2022 adalah 2.270.109, diantaranya ada 541.415 usia
sekolah serta terdapat 17 Perguruan Tinggi diwilayah ini dengan melayani 31.306.
2. Jumlah ketersediaan Koleksi Perpustakaan 211.156, berdasarkan standar IFLA di Provinsi Kalimantan Tengah saat masih
belum tercapai yakni kekurangan koleksi sejumlah 1.148.604.
3. Jumlah semua jenis Perpustakaan yang dipresepsikan ber-Standart Nasional Perpustakaan berjumlah 1.698 pada semua
jenis perpustakaan di Provinsi Kalimantan Tengah.
4. Jumlah Koleksi perpustakaan yang dapat diakses adalah 6,74 orang dapat mengakses 1 Judul Buku.
5. Jumlah Ketersediaan Tenaga Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) telah tercukupi yakni 1 Tenaga Perpustakaan
dapat melayani 460,10 orang (1 : 460) di Provinsi Kalimantan Tengah, jika disesuaikan dengan standar IFLA adalah
1:2.000.
6. Tingkat keaktifan dan pelibatan masyarakat di Perpustakaan di Provinsi Kalimantan Tengah dalam memanfaatkan
perpustakaan sebagai pusat informasi yakni sebesar 5,27%.
7. Sebesar 0,45% dari jumlah penduduk melakukan kunjungan ke Perpustakaan di Provinsi Kalimantan Tengah.

87
8. 20,11% dari total Jumlah penduduk di Provinsi Kalimantan Tengah telah menjadi Anggota Perpustakaan.
Hasil perhitungan dalam pengukuran IPLM Tahun 2022 Provinsi Kalimantan Tengah per Kabupaten/Kota, bahwa
hampir 14 Kabupaten dan Kota dengan hasil sangat rendah, rendah dan sedang dan hasil tersebut berpengaruh secara
keseluruhan hasil pengukuran di Provinsi, sebagai gambaran IPLM per Kabupaten/Kota sebagai berikut :

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH : Sedang

Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) : 56,06 Jumlah Penduduk


(BPSTahun 2022)
1 Pemerataan Layanan Perpustakaan (UPLM1) : 0,2041

2 Pemerataan Koleksi Perpustakaan (UPLM2) : 1,7958 2.270.109

3 Pemerataan Tenaga Perpustakaan (UPLM3) : 0,0056


Jumlah Penduduk Usia Sekolah : 541.415
Tingkat Kunjungan Pemustaka/Masyarakat (Kemendikbud dan BPS2022)
4 : 0,0181
(UPLM4)
Perpustakaan Ber-Standar Nasional Perpustakaan
5 : 1,2446
(UPLM5) Jumlah Penduduk Usia Perguruan Tinggi
Keterlibatan Masyarakat Dalam Sosialisasi (BPSTahun 2022)
6 : 0,1072
Perpustakaan (UPLM6)

7 Jumlah Pemustaka (UPLM7) : 0,5489 39.218

NO. INDIKATORINDEKSPEMBANGUNAN NILAI INTERPRESTASI

1. Rasio Ketersediaan Perpustakaaan

Terdapat 807 perpustakaan umum dari Tingkat Provinsi,


a. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Umum : 0,00807
Kabupaten/Kota, Desa/Kelurahan per 100.000 penduduk

Terdapat 3.306 perpustakaan per 100.000 penduduk usia


b. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah : 0,03306
sekolah

c. Rasio Ketersediaan Perpustakaan Terdapat 36 perpustakaan per 100.000 penduduk usia


: 0,00036
Perguruan Tinggi pendidikan tinggi

Terdapat 1.698 perpustakaan yang dipersepsi memenuhi


2. Persentase Perpustakaan di-Persepsi ber-SNP : 42,19
standar nasional perpustakaan (SNP)

Rasio Ketercukupan Koleksi


3. : 1.529.957 Belum Memenuhi
Berdasarkan IFLA/UNESCO

Kekurangan Jumlah Koleksi Berdasarkan Kekurangan koleksi di PROVINSI KALIMANTAN TENGAH


4. : 3.010.261
IFLA/UNESCO sebanyak 3010261

Rasio Ketercukupan koleksi berdasarkan target


5. : 6,74 1 judul koleksi dapat diakses oleh 6 penduduk
Renstra
Rasio Ketercukupan Tenaga
6. Perpustakaan (Pustakawan dan Tenaga Teknis) : 460,10 Memenuhi : 1 tenaga perpustakaan melayani 460/penduduk

Persentase jumlah kunjungan perhari dibagi per jumlah


7. Tingkat Kemanfaatan Perpustakaan : 0,45
penduduk sebanyak 0.45 % (belum ideal).

Tingkat Keaktifan Kegiatan Sosialisasi & Keaktifan dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan KIEdan
8. : 5,27
Pemanfaatan Perpustakaan pemanfaatan perpustakaan sebanyak 5,27 %
Tingkat Masyarakat yang menjadi Anggota Terdapat 20,11% penduduk yang merupakan anggota
9. Perpustakaan : 20,11
perpustakaan

Tabel 4.5. Nilai dan Indikator Pembangunan di Provinsi Kalimantan Tengah.


88
Untuk tingkat Provinsi Kalimantan Tengah dalam perhitungan pengukuran IPLM Tahun 2022, sebagai gambaran umum
berdasarkan data yang dikeluarkan Kemendikbudikti melalui website : ( https://dapo.kemdikbud.go.id) dan Kemenag Republik
Indonesia. Untuk jumlah civitas akademika di Provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan statistik perguruan tinggi tahun 2020
berjumlah 31.635 mahasiswa serta 1.852 Tenaga Pengajar/Dosen. BPS Provinsi Kalimantan Tengah
(https://kalteng.bps.go.id/indicator/101/815/1/jumlah-kecamatan-dan-desa-kelurahan.html) mencatat terdapat 136 kecamatan dan 1.576
Desa/Kelurahan di Provinsi Kalimantan Tengah dengan jumlah penduduk 2.702.170 jiwa dengan luas wilayah 290.333 Km2.

89
HASIL KAJIAN INDEK PEMBANGUNAN LITERASI MASYARAKAT (IPLM)
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2023
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan petunjuk dan amanat Undang Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan dan Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2014 tentang pelaksanaan Undang Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan dan Peraturan Pemerintah No.
18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dengan petunjuk teknis sebagai indikator kegiatan kunci/IKK capaian pelaksanaan
penyelengaraan pemerintah daerah secara otonom di bidang perpustalkaan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020, dengan beberapa kesimpulan dalam pelaksanaan Indek Pembangunan Literasi
Masyarakat (IPLM) Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2023, antara lain sebagai berikut :

1. Dengan berpedoman pada teknis perhitungan pengukuran IPLM yang diterbitkan dan dikeluarkan oleh Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia Tahun 2021, maka Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Provinsi Kalimantan
Tengah Tahun 2022 dalam pelaksanaaan Kegiatan Tahun 2023 adalah merupakan Indikator Kegiatan Kunci (IKK)
sebagai capaian penyelengaraan bidang Perpustakaan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah melalui
Dinas yang membidangi Perpustakaan lingkup Provinsi/Kabupaten dan Kota sebagai amanat pelaksanaan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 dengan bobot 2% yakni: Indek Pembangunan
Literasi Masyarakat (IPLM) dengan bobot 50%.

2. Berdasarkan data hasil perhitungan IPLM Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2022 dengan mendapatkan hasil dari
pengolahan data yang diperoleh dari 14 (empat belas) Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten/Kota di Provinsi
Kalimantan Tengah dengan nilai 56,06, adapun hasil perhitungan per Kabupaten dan Kota di Kalimantan Tengah
dengan klasifikasi kategori sebagai berikut :
➢ Sangat Rendah : 1 (satu) Kabupaten, yakni : Kab. Murung Raya
➢ Rendah : 4 (empat) Kabupaten, antara lain :
(a) Kab. Gunung Mas,
(b) Kab. Kapuas,
(c) Kab. Kab. Kotawaringin Timur, dan
(d) Kab. Barito Timur.
➢ Sedang : 1 (satu) Kota dan 7 (tiga) Kabupaten, antara lain :
(a) Kota Palangka Raya
(b) Kab. Kotawaringin Barat
(c) Kab. Barito Utara
(d) Kab. Seruyan
(e) Kab. Lamandau
(f) Kab. Pulang Pisau
(g) Kab. Barito Selatan
(h) Kab. Katingan.
85
➢ Tinggi : 1 (satu) Kabupaten, antara lain : Kab. Sukamara

Indek Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Tahun 2022

KALIMANTAN TENGAH 5 6 ,06

Kota Palangkaraya 5 0 ,83

Kab. Sukamara 8 9 ,25

Kab. Seruyan 5 7 ,92

Kab. Pulang Pisau 7 9 ,80

Kab. Murung Raya 2 8 ,69

Kab. Lamandau 7 3 ,27

Kab. Kotawaringin Timur 4 5 ,22

Kab. Kotawaringin Barat 5 3 ,32

Kab. Katingan 6 2 ,27

Kab. Kapuas 4 0 ,98

Kab. Gunung Mas 3 5 ,17

Kab. Barito Utara 7 2 ,16

Kab. Barito Timur 3 6 ,26

Kab. Barito Selatan 5 8 ,55

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00

NAMA PROVINSI DAN SKOR IPLM


NO. KATEGORI IPLM
KABUPATEN/KOTA PROVINSI

1 Kab. Barito Selatan 58,55 Sedang


2 Kab. Barito Timur 36,26 Rendah
3 Kab. Barito Utara 72,16 Sedang
4 Kab. Gunung Mas 35,17 Rendah
5 Kab. Kapuas 40,98 Rendah
6 Kab. Katingan 62,27 Sedang
7 Kab. Kotawaringin Barat 53,32 Sedang
8 Kab. Kotawaringin Timur 45,22 Rendah
9 Kab. Lamandau 73,27 Sedang
10 Kab. Murung Raya 28,69 Sangat Rendah
11 Kab. Pulang Pisau 79,80 Sedang
12 Kab. Seruyan 57,92 Sedang
13 Kab. Suk amara 89,25 Tinggi
14 Kota Palangk araya 50,83 Sedang
15 KALIMANTAN TENGAH 56,06 Sedang

86
3. Rasio Ketersediaan Perpustakaan : Rasio Ketersediaan Perpustakaan Umum dengan nilai 0,371581 dengan interprestasi
terdapat 15 (lima belas) unit Perpustakaan Umum Daerah sebagai pembina diwilayah Provinsi Kalimantan Tengah
dengan sebaran perpustakaan umum desa dan kelurahan berjumlah : 364 (23,75%) dari 1.576 desa dan kelurahan
dengan kesimpulan bahwa Rasio Ketersediaan Perpustakaan Umum : belum terpenuhi.

4. Rasio Ketersediaan Perpustakaan : Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah dengan skor 0,014361 dengan
interprestasi terdapat 2.909 (41,58 %) Perpustakaan sekolah dari total 6.996 unit Sekolah dengan kesimpulan bahwa
Rasio Ketersediaan Perpustakaan Sekolah : belum terpenuhi.

5. IPLM komponen indikator Rasio Ketersediaan Perpustakaan Perguruan Tinggi : Rasio Ketersediaan Perpustakaan PT
dengan skor 0,002329 dengan interprestasi terdapat perpustakaan perguruan tinggi diwilayah Provinsi Kalimantan
Tengah yang melayani penduduk usia pendidikan tinggi.

6. Untuk Persentase Perpustakaan Dipersepsikan ber-SNP terdapat 29,89% yakni belum memenuhi, terdata 2.975
Perpustakaan di Provinsi Kalimantan Tengah yang dipersepsi telah memenuhi standar nasional perpustakaan melalui
pembina dari total jumlah 4.066 perpustakaan.

7. Persentase Jumlah Koleksi Berdasarkan IFLA/UNESCO dan berdasarkan capaian nasional dalam RENSTRA PERPUSTAKAAN
NASIONAL 2019-2024 adalah di Provinsi Kalimantan Tengah masih belum memenuhi terkait dengan jumlah koleksi
dengan kekurangan koleksi sebesar 4.326.512 (80,06%) koleksi judul buku di perpustakaan untuk penduduk Provinsi
di wilayah Kalimantan Tengah.

8. Berdasarkan perhitungan IPLM Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2022 bahwa Rasio ketercukupan Tenaga
Perpustakaan 1 tenaga perpustakaan melayani 576,4 orang (telah memenuhi. Standar : IFLA/UNESCO 1 : 2.000
Pemustaka) di Provinsi Kalimantan Tengah dan Rasio ketercukupan Pustakawan memiliki SK Fungsional/Kualifikasi ilmu
Perpustakaan 1 pustakawan, melayani >14.929,1 penduduk di Provinsi Kalimantan Tengah : belum mencukupi.

9. Tingkat Pemanfaatan Perpustakaan dengan nilai 0,641206 bahwa jumlah kunjungan per-hari dibagi jumlah penduduk
masih kurang dalam memanfaatkan perpustakaan dan Tingkat Keaktifan Kegiatan Sosialisasi dan Pemanfaatan
Perpustakaan minimnya Keaktifan dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan KIE & pemanfaatan perpustakaan di
wilayah Provinsi Kalimantan Tengah artinya pendekatan program dalam pembudayaan gemar membaca di masyarakat
Kalimantan Tengah dan artinya pentingnya perpustakaan sebagai sumber informasi dalam meningkatkan kesejahteraan
perlu diangkat.

87
5.2. REKOMENDASI

Strategi intervensi serta kebijakan yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Tengah
dengan Kabupaten/Kota sepanjang tahun 2022 melalui kegiatan tertuang dalam APBD masing-masing yang dilakukan secara
searah dengan 1 (satu) peta jalan sudah berada pada jalur yang tepat, tetapi perlu penajaman program/kegiatan yang
terukur serta bekerjasama dan bergotong royong menuju Kalimantan Tengah semakin BERKAH den memperhatikan kondisi
ketercukupan perpustakaan, koleksi, maupun tenaga perpustakaan yang masih belum ideal, maka perlu dilakukan upaya-upaya
untuk melanjutkan dan mempertajam strategi maupun program intervensi yang selama ini telah diterapkan pada Tahun 2023.
Dari perhitungan IPLM Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2022 memperoleh rekomendasi antara lain :

A. PEMERATAAN LAYANAN PERPUSTAKAAN


1. Pemerataan layanan perpustakaan tidak terlepas dari penyediaan jumlah perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan
penduduk.
2. Upaya peningkatan jumlah perpustakaan bisa diprioritaskan pada wilayah-wilayah yang jumlah perpustakaannya masih
tergolong rendah.
3. Selain itu, mengingat pengukuran rasio ketercukupan jumlah perpustakaan sangat dipengaruhi oleh jumlah penduduk, maka
ada wilayah-wilayah tertentu yang memerlukan strategi khusus agar penambahan jumlah perpustakaan di wilayahnya konsisten
dengan jumlah penduduk yang cenderung terus bertambah Demikian pula untuk daerah dengan laju penambahan penduduk
tertinggi dengan melakukan korelasi pertumbuhan penduduk pertahun, maka akselerasi penambahan jumlah perpustakaan
perlu mengikuti pertumbuhan jumlah penduduk tersebut sehingga rasio ketercukupan perpustakaan semakin meningkat dari
tahun ke tahun.

B. PENINGKATAN KETERCUKUPAN KOLEKSI


1. Peningkatan jumlah koleksi perpustakaan dapat diprioritaskan kepada perpustakaan umum daerah di wilayah-wilayah yang
rasio ketercukupan jumlah koleksi masih rendah maka diperlukan sinergitas program antara perpustakaan umum melalui
APBD/Des Provinsi/Kab/Kota/Desa/Kelurahan dalam perencanaan penambahan koleksi buku baik digital maupun tercetak serta
melalui Perpustakaan sekolah sesuai dengan SN-Perpustakaan.
2. Pemanfaatan teknologi untuk menyediakan bahan bacaan dalam bentuk digital bagi masyarakat di berbagai wilayah di
Indonesia yang sudah terjangkau akses internet perlu terus dilakukan. Masa pandemi Covid-19 bisa menjadi momentum,
karena sebagian masyarakat kita dipaksa untuk mengubah perilaku digital mereka untuk mendukung studi atau pekerjaan
mereka
3. Kegiatan promosi e-book kolesi perpustakaan perlu terus ditingkatkan agar semakin banyak masyarakat wilayah Provinsi
Kalimantan Tengah yang menyadari keberadaannya dan tergerak untuk mengakses. Untuk wilayah di mana jaringan internet
masih terbatas, maka perpustakaan umum daerah bisa menjadi access point bagi masyarakat yang hendak menggunakan
peminjaman buku secara online.
88
C. PENINGKATAN KETERCUKUPAN TENAGA PERPUSTAKAAN
Ketercukupan tenaga perpustakaan yang berdasarkan UU 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Jo. PP 24 Tahun 2014
tentang pelaksanaan UU RI 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan bahwa tenaga perpustakaan adalah terdiri dari Pustakawan dan
Tenaga Teknis, berdasarkan hasil perhitungan IPLM Tahun 2022 sebagai berikut :
1. Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota untuk meningkatkan jumlah tenaga perpustaan yang berkualitas di Provinsi
Kalimantan Tengah, maka perlu terus menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam mendukung penyelenggaraan
pendidikan ilmu keperpustakaan serta kegiatan peningkatan kapasitas tenaga perpustakaan yang professional;
2. Memperhatikan kecukupan APBD dalam pengadaan ASN melalui P3K untuk tenaga perpustakaan baik pustakawan maupun
tenaga teknis dengan memperhatikan formulasi Analisa Jabatan dan Beban Kerja terkait penyelengaraan perpustakaan, hal ini
sangat penting menginggat capaian dalam kelembagaaan ber-SNP sulit terwujud menginggat terbatasnya dari sisi kewenangan
yang diberikan Undang-Undang dan Peraturan yang berlaku untuk mewujudkan rasio jumlah tenaga perpustakaan khususnya
pada tingkat sekolah dan desa.

D. KERJASAMA ANTARA LEMBAGA/DINAS TEKNIS


1. Upaya peningkatan jumlah kunjungan perpustakaan bisa diprioritaskan pada wilayah-wilayah Perpustakaan Umum dan sekolah
yang jumlah perpustakaannya masih kategori sedang dengan menempatkan pojok baca digital, fungsi internet dan koleksi e-
book dengan melihat gambaran kegiatan aktivitas Masyarakat dengan melibatkan dinas teknis lainnya pada konteks kerjasama
antar Organisasi Perangkat Daerah/Lembaga
2. Sinergitas antar Lembaga Pemerintah yakni lintas Dinas Teknis baik Provinsi, Kabupaten dan Kota perlu dilibatkan
diwilayah Provinsi Kalimantan Tengah, hal ini dianggap penting menginggat dalam pelaksanaan teknisnya dinas mapun
Lembaga diberikan kewenangan dari sisi Undang-Undang sehingga apabila terjalin Kerjasama dan sinergi antar Lembaga
menjadi kekuatan dalam mewujudkan Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah dalam mewujudkan
Kalteng semakin BERKAH.
3. Diperlukan sebuah produk kebijakan secara berjenjang dalam mendukung perubahan dalam penyelengaraan Perpustakaan
dalam mendukung pembudayaan gemar membaca pada 14 Kabupaten dan Kota di Provinsi Kalimantan Tengah.

89
LAMPIRAN LAPORAN HASIL
STATISTIK SEKTORAL BIDANG PERPUSTAKAAN

INDEK PEMBANGUNAN LITERASI


MASYARAKAT (IPLM) TAHUN 2022
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

DALAM PELAKSANAAN TAHUN 2023

DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH


DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN/KOTA
BIDANG PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DAN PEMBUDAYAAN GEMAR MEMBACA
DAFTAR ISI LAMPIRAN

HALAMAN SAMPUL
LAMPIRAN I UPLM 1 TAHUN 2022
LAMPIRAN II UPLM 2 TAHUN 2022
LAMPIRAN III UPLM 3 TAHUN 2022
LAMPIRAN IV UPLM 4 TAHUN 2022
LAMPIRAN V UPLM 5 TAHUN 2022
LAMPIRAN VI UPLM 6 TAHUN 2022
LAMPIRAN VII UPLM 7 TAHUN 2022
LAMPIRAN VIII NILAI IPLM KABUPATEN DAN KOTA SERTA PROVINSI
KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2022
LAMPIRAN I UPLM 1 TAHUN 2022
JUMLAH KELEMBAGAAN PERPUSTAKAAN

NAMA PROVINSI DAN PERPUSTAKAAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH PERPUSTAKAAN


NO. PERPUSTAKAAN
KABUPATEN/KOTA PERGURUAN
KHUSUS
TINGGI
PROVINSI KAB/KOTA KEC DESA/KEL SD/MI SMP/MTs SMA/K/MA

1 KALIMANTAN TENGAH 1 14 0 792 2116 788 402 36 56


1 Kab. Barito Selatan 1 0 79 126 56 35 2 0
2 Kab. Barito Timur 1 0 39 61 16 11 0 3
3 Kab. Barito Utara 1 0 47 189 46 26 3 0
4 Kab. Gunung Mas 1 0 12 108 54 17 0 1
5 Kab. Kapuas 1 0 135 394 126 30 4 4
6 Kab. Katingan 1 1 161 160 81 23 0 2
7 Kab. Kotawaringin Barat 1 0 40 177 54 26 2 12
8 Kab. Kotawaringin Timur 1 0 48 168 84 35 5 11
9 Kab. Lamandau 1 0 87 118 46 22 1 2
10 Kab. Murung Raya 1 0 10 63 39 24 0 2
11 Kab. Pulang Pisau 1 0 45 207 58 35 1 11
12 Kab. Seruyan 1 0 45 151 52 16 1 1
13 Kab. Sukamara 1 0 14 54 16 10 0 4
14 Kota Palangkaraya 1 0 30 140 60 92 17 3
807 3306 36 56
RASIO UPLM 1 TAHUN 2022
RASIO PEMERATAAN LAYANAN PERPUSTAKAAN
SKOR UPLM1
PERPUSTAKAAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH PERPUSTAKAAN PROV/
PERPUSTAKAAN
PERGURUAN KAB/KOTA
KHUSUS
TINGGI
PROVINSI KAB/KOTA KEC DESA/KEL SD/MI SMP/MTs SMA/K/MA

1,000000 0,400000 0,000001 0,000483 0,006907 0,006152 0,003676 0,002356 0,000083 0,204068
0,400000 0,000000 0,000601 0,008196 0,007586 0,005326 0,004292 0,000000 0,205381
0,400000 0,000000 0,000542 0,004317 0,002654 0,002137 0,000000 0,000000 0,202093
0,400000 0,000000 0,000347 0,010188 0,005740 0,003627 0,005319 0,000000 0,205148
0,400000 0,000000 0,000205 0,007830 0,008405 0,003218 0,000000 0,000000 0,203993
0,400000 0,000000 0,000324 0,008278 0,006397 0,002222 0,003284 0,000000 0,204198
0,400000 0,000008 0,001323 0,007429 0,008761 0,003100 0,000000 0,000025 0,204526
0,400000 0,000000 0,000178 0,004873 0,003628 0,001888 0,000702 0,000075 0,202315
0,400000 0,000000 0,000111 0,002859 0,003402 0,001869 0,001925 0,000000 0,202067
0,400000 0,000000 0,001991 0,009463 0,011923 0,005392 0,006494 0,000310 0,207681
0,400000 0,000000 0,000089 0,003820 0,004826 0,004029 0,000000 0,000000 0,202579
0,400000 0,000000 0,000407 0,011334 0,007970 0,005829 0,005780 0,000158 0,206402
0,400000 0,000000 0,000274 0,006651 0,006193 0,004875 0,004673 0,000000 0,204615
0,400000 0,000000 0,000209 0,007339 0,005035 0,004225 0,000000 0,000000 0,203424
0,400000 0,000000 0,000167 0,004115 0,003611 0,003727 0,000515 0,000597 0,202537
1,400484 0,016735 0,002356
0,000083
LAMPIRAN II UPLM 2 TAHUN 2022
JUMLAH KOLEKSI PERPUSTAKAAN (JUDUL)
NAMA PROVINSI DAN PERPUSTAKAAN
NO. PERPUSTAKAAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH PERPUSTAKAAN
KABUPATEN/KOTA PERGURUAN
KHUSUS
PROVINSI KAB/KOTA KEC DESA/KEL SD/MI SMP/MTs SMA/K/MA TINGGI

1 KALIMANTAN TENGAH 34.000 170.563 4.500 255.620 504.458 312.822 173.782 57.984 16.228
1 Kab. Barito Selatan 16.860 0 21.660 54.587 8.895 1.587 2.613 0
2 Kab. Barito Timur 5.294 0 1.162 250 300 1.320 0 300
3 Kab. Barito Utara 12.324 4.500 32.900 13.230 32.300 18.200 3.500 0
4 Kab. Gunung Mas 24.350 0 5.864 5.000 1.044 16.968 0 0
5 Kab. Kapuas 8.329 0 40.704 33.945 20.938 19.543 3.579 1.560
6 Kab. Katingan 7.297 0 1.035 72.006 72.447 28 0 0
7 Kab. Kotawaringin Barat 12.339 0 14.925 43.776 21.000 11.676 2.441 5.436
8 Kab. Kotawaringin Timur 17.331 0 24.772 22.183 19.620 17.690 1.482 4.474
9 Kab. Lamandau 5.039 0 14.124 78.492 35.816 11.027 112 129
10 Kab. Murung Raya 5.549 0 5.600 2.700 3.800 1.417 0 2
11 Kab. Pulang Pisau 16.023 0 17.250 51.750 14.500 8.750 1.000 2.750
12 Kab. Seruyan 11.663 0 22.524 47.163 20.861 10.450 757 0
13 Kab. Sukamara 18.009 0 37.500 29.500 13.200 11.776 0 4
14 Kota Palangkaraya 10.156 0 15.600 49.876 48.101 43.350 42.500 1.573
464.683 991.062 57.984 16.228
RASIO UPLM 2 TAHUN 2022
RASIO KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN (JUDUL PER ORANG)
SKOR UPLM1
PERPUSTAKAAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH PERPUSTAKAAN
PERPUSTAKAAN PROV/
PERGURUAN KAB/KOTA
KHUSUS
PROVINSI KAB/KOTA KEC DESA/KEL SD/MI SMP/MTs SMA/K/MA TINGGI

0,014977 0,113610 0,002375 0,147708 1,937707 2,702203 1,700376 1,964969 0,029051 1,795803
0,128247 0,000000 0,164759 3,550836 1,204958 0,241516 5,607296 0,000000 2,267424
0,073606 0,000000 0,016156 0,017693 0,049759 0,256460 0,000000 0,000000 0,109664
0,091053 0,033247 0,243074 0,713131 4,030447 2,538708 6,205674 0,000000 2,881279
0,416446 0,000000 0,100289 0,362503 0,162490 3,211811 0,000000 0,000000 1,005728
0,020013 0,000000 0,097804 0,713160 1,063005 1,447522 2,938424 0,000000 1,291330
0,059946 0,000000 0,008503 3,343363 7,835496 0,003774 0,000000 0,000000 2,270751
0,054897 0,000000 0,066402 1,205320 1,411006 0,847930 0,856191 0,034141 0,928153
0,040092 0,000000 0,057305 0,377467 0,794654 0,944525 0,570658 0,000000 0,586159
0,115325 0,000000 0,323248 6,294467 9,283567 2,702696 0,727273 0,020006 4,022887
0,049349 0,000000 0,049802 0,163706 0,470181 0,237871 0,000000 0,000000 0,223927
0,144743 0,000000 0,155827 2,833598 1,992579 1,457362 5,780347 0,039534 2,567015
0,070952 0,000000 0,137026 2,077299 2,484636 3,184034 3,537383 0,000000 2,360659
0,269414 0,000000 0,560999 4,009242 4,153556 4,975074 0,000000 0,000000 3,042781
0,056460 0,000000 0,086724 1,466122 2,894512 1,755985 1,286320 0,313035 1,583483
0,278671 6,340287 1,964969 0,029051
LAMPIRAN III UPLM 3 TAHUN 2022
JUMLAH TENAGA PERPUSTAKAAN (PUSTAKAWAN DAN TENAGA TEKNIS)
NAMA PROVINSI DAN PERPUSTAKAAN
NO. PERPUSTAKAAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH PERPUSTAKAAN
KABUPATEN/KOTA PERGURUAN
KHUSUS
PROVINSI KAB/KOTA KEC DESA/KEL SD/MI SMP/MTs SMA/K/MA TINGGI

1 KALIMANTAN TENGAH 67 395 6 1084 2845 945 872 202 70


1 Kab. Barito Selatan 16 0 81 126 56 35 3 0
2 Kab. Barito Timur 39 0 22 121 52 42 0 0
3 Kab. Barito Utara 19 0 204 567 138 78 9 0
4 Kab. Gunung Mas 44 0 4 18 9 4 0 0
5 Kab. Kapuas 32 0 155 394 133 48 4 4
6 Kab. Katingan 7 1 161 91 39 0 0 0
7 Kab. Kotawaringin Barat 36 0 82 177 40 19 3 21
8 Kab. Kotawaringin Timur 13 0 45 475 141 56 10 17
9 Kab. Lamandau 40 0 87 118 46 22 1 2
10 Kab. Murung Raya 20 0 32 115 36 14 0 0
11 Kab. Pulang Pisau 26 5 90 207 58 35 1 11
12 Kab. Seruyan 51 0 47 112 47 35 1 0
13 Kab. Sukamara 32 0 44 44 30 24 0 0
14 Kota Palangkaraya 20 0 30 280 120 460 170 15
1552 4662 202 70
RASIO UPLM 3 TAHUN 2022
RASIO KETERCUKUPAN TENAGA PERPUSTAKAAN (ORANG)
SKOR UPLM1
PERPUSTAKAAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH PERPUSTAKAAN
PERPUSTAKAAN PROV/
PERGURUAN KAB/KOTA
KHUSUS
PROVINSI KAB/KOTA KEC DESA/KEL SD/MI SMP/MTs SMA/K/MA TINGGI

0,000030 0,000294 0,000004 0,000633 0,008643 0,007201 0,006147 0,003762 0,000256 0,005641
0,000122 0,000000 0,000616 0,008196 0,007586 0,005326 0,006438 0,000000 0,005878
0,000542 0,000000 0,000306 0,008563 0,008625 0,008160 0,000000 0,000000 0,005494
0,000140 0,000000 0,001507 0,030563 0,017220 0,010880 0,015957 0,000000 0,015748
0,000753 0,000000 0,000068 0,001305 0,001401 0,000757 0,000000 0,000000 0,001103
0,000077 0,000000 0,000372 0,008278 0,006752 0,003555 0,003284 0,000000 0,004599
0,000058 0,000008 0,001323 0,004225 0,004218 0,000000 0,000000 0,000000 0,002383
0,000160 0,000000 0,000365 0,004873 0,002688 0,001380 0,001052 0,000132 0,002274
0,000030 0,000000 0,000104 0,008083 0,005711 0,002990 0,003851 0,000000 0,004194
0,000915 0,000000 0,001991 0,009463 0,011923 0,005392 0,006494 0,000310 0,008139
0,000178 0,000000 0,000285 0,006973 0,004454 0,002350 0,000000 0,000000 0,002987
0,000235 0,000045 0,000813 0,011334 0,007970 0,005829 0,005780 0,000158 0,006745
0,000310 0,000000 0,000286 0,004933 0,005598 0,010664 0,004673 0,000000 0,005472
0,000479 0,000000 0,000658 0,005980 0,009440 0,010139 0,000000 0,000000 0,005680
0,000111 0,000000 0,000167 0,008231 0,007221 0,018633 0,005145 0,002985 0,008284
0,000960 0,021990 0,003762
0,000256
LAMPIRAN IV UPLM 4 TAHUN 2022
JUMLAH KUNJUNGAN MASYARAKAT PER HARI
NAMA PROVINSI DAN PERPUSTAKAAN
NO. PERPUSTAKAAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH PERPUSTAKAAN
KABUPATEN/KOTA PERGURUAN
KHUSUS
PROVINSI KAB/KOTA KEC DESA/KEL SD/MI SMP/MTs SMA/K/MA TINGGI

1 KALIMANTAN TENGAH 100 855 0 1042 4173 2091 1690 260 74


1 Kab. Barito Selatan 15 0 30 175 80 47 3 0
2 Kab. Barito Timur 46 0 15 30 20 15 0 11
3 Kab. Barito Utara 15 0 705 2835 1150 780 90 0
4 Kab. Gunung Mas 20 0 10 40 40 12 0 0
5 Kab. Kapuas 50 0 91 128 163 183 50 20
6 Kab. Katingan 10 0 0 4 8 0 0 0
7 Kab. Kotawaringin Barat 487 0 50 354 162 252 18 20
8 Kab. Kotawaringin Timur 9 0 4 11 8 7 5 2
9 Kab. Lamandau 12 0 7 38 36 41 14 6
10 Kab. Murung Raya 75 0 45 125 175 195 0 0
11 Kab. Pulang Pisau 30 0 15 20 25 25 35 10
12 Kab. Seruyan 18 0 31 343 144 75 5 0
13 Kab. Sukamara 18 0 29 50 50 18 0 0
14 Kota Palangkaraya 50 0 10 20 30 40 40 5
1997 7954 260 74
RASIO UPLM 4 TAHUN 2022
RASIO KUNJUNGAN MASYARAKAT PER HARI
SKOR UPLM1
PERPUSTAKAAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH PERPUSTAKAAN
PERPUSTAKAAN PROV/
PERGURUAN KAB/KOTA
KHUSUS
PROVINSI KAB/KOTA KEC DESA/KEL SD/MI SMP/MTs SMA/K/MA TINGGI

0,000044 0,000390 0,000000 0,000546 0,015446 0,018096 0,016600 0,038078 0,000157 0,018128
0,000114 0,000000 0,000228 0,011384 0,010837 0,007153 0,006438 0,000000 0,007333
0,000640 0,000000 0,000209 0,002123 0,003317 0,002914 0,000000 0,000000 0,002095
0,000111 0,000000 0,005209 0,152814 0,143499 0,108802 0,159574 0,000000 0,115598
0,000342 0,000000 0,000171 0,002900 0,006226 0,002271 0,000000 0,000000 0,002536
0,000120 0,000000 0,000219 0,002689 0,008275 0,013555 0,041051 0,000000 0,013283
0,000082 0,000000 0,000000 0,000186 0,000865 0,000000 0,000000 0,000000 0,000251
0,002167 0,000000 0,000222 0,009747 0,010885 0,018301 0,006314 0,000126 0,010256
0,000021 0,000000 0,000009 0,000187 0,000324 0,000374 0,001925 0,000000 0,000577
0,000275 0,000000 0,000160 0,003047 0,009331 0,010049 0,090909 0,000931 0,022978
0,000667 0,000000 0,000400 0,007579 0,021653 0,032735 0,000000 0,000000 0,012927
0,000271 0,000000 0,000136 0,001095 0,003435 0,004164 0,202312 0,000144 0,042419
0,000110 0,000000 0,000189 0,015107 0,017151 0,022852 0,023364 0,000000 0,015844
0,000269 0,000000 0,000434 0,006795 0,015733 0,007605 0,000000 0,000000 0,006378
0,000278 0,000000 0,000056 0,000588 0,001805 0,001620 0,001211 0,000995 0,001311
0,000980 0,050141 0,038078
0,000157
LAMPIRAN V UPLM 5 TAHUN 2022
JUMLAH PERPUSTAKAAN YANG DIBINA SESUAI STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN
NAMA PROVINSI DAN PERPUSTAKAAN
NO. PERPUSTAKAAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH PERPUSTAKAAN
KABUPATEN/KOTA PERGURUAN
KHUSUS
PROVINSI KAB/KOTA KEC DESA/KEL SD/MI SMP/MTs SMA/K/MA TINGGI

1 KALIMANTAN TENGAH 1 14 1 357 774 323 183 19 26


1 Kab. Barito Selatan 1 0 33 5 3 0 2 0
2 Kab. Barito Timur 1 0 39 61 16 11 0 3
3 Kab. Barito Utara 1 0 12 0 0 2 0 0
4 Kab. Gunung Mas 1 0 4 1 2 2 0 0
5 Kab. Kapuas 1 0 11 98 50 23 1 1
6 Kab. Katingan 1 1 78 83 60 7 0 2
7 Kab. Kotawaringin Barat 1 0 40 145 40 29 2 1
8 Kab. Kotawaringin Timur 1 0 45 101 40 43 5 1
9 Kab. Lamandau 1 0 1 1 3 2 0 0
10 Kab. Murung Raya 1 0 10 0 0 0 0 0
11 Kab. Pulang Pisau 1 0 45 207 58 35 1 11
12 Kab. Seruyan 1 0 3 13 18 2 1 0
13 Kab. Sukamara 1 0 32 49 18 12 0 4
14 Kota Palangkaraya 1 0 4 10 15 15 7 3
373 1280 19 26
RASIO UPLM 5 TAHUN 2022
RASIO PERPUSTAKAAN YANG DIBINA SESUAI STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN
SKOR UPLM1
PERPUSTAKAAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH PERPUSTAKAAN
PERPUSTAKAAN PROV/
PERGURUAN KAB/KOTA
KHUSUS
PROVINSI KAB/KOTA KEC DESA/KEL SD/MI SMP/MTs SMA/K/MA TINGGI

1,000000 1,000000 0,071429 0,643360 0,379302 0,445106 0,513464 0,404412 0,387446 1,244595
1,000000 0,000000 0,417722 0,039683 0,053571 0,000000 1,000000 0,000000 0,927512
1,000000 0,000000 1,000000 1,000000 1,000000 1,000000 0,000000 1,000000 1,700000
1,000000 0,000000 0,255319 0,000000 0,000000 0,076923 0,000000 0,000000 0,643044
1,000000 0,000000 0,333333 0,009259 0,037037 0,117647 0,000000 0,000000 0,699455
1,000000 0,000000 0,081481 0,248731 0,396825 0,766667 0,250000 0,250000 0,898185
1,000000 1,000000 0,484472 0,518750 0,740741 0,304348 0,000000 1,000000 1,655004
1,000000 0,000000 1,000000 0,819209 0,740741 1,115385 1,000000 0,083333 1,743400
1,000000 0,000000 0,937500 0,601190 0,476190 1,228571 1,000000 0,090909 1,639031
1,000000 0,000000 0,011494 0,008475 0,065217 0,090909 0,000000 0,000000 0,538667
1,000000 0,000000 1,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 1,000000
1,000000 0,000000 1,000000 1,000000 1,000000 1,000000 1,000000 1,000000 1,900000
1,000000 0,000000 0,066667 0,086093 0,346154 0,125000 1,000000 0,000000 0,844783
1,000000 0,000000 2,285714 0,907407 1,125000 1,200000 0,000000 1,000000 2,389339
1,000000 0,000000 0,133333 0,071429 0,250000 0,163043 0,411765 1,000000 0,845914
2,714788 1,337871 0,404412
0,387446
LAMPIRAN VI UPLM 6 TAHUN 2022
JUMLAH KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM KEGIATAN SOSIALISASI PERPUSTAKAAN
NAMA PROVINSI DAN PERPUSTAKAAN
NO. PERPUSTAKAAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH PERPUSTAKAA
KABUPATEN/KOTA PERGURUAN
N KHUSUS
PROVINSI KAB/KOTA KEC DESA/KEL SD/MI SMP/MTs SMA/K/MA TINGGI

1 KALIMANTAN TENGAH 50 9257 220 2717 47983 12614 10874 34124 1794
1 Kab. Barito Selatan 138 0 105 1240 0 0 0 0
2 Kab. Barito Timur 1 0 39 44 61 11 0 3
3 Kab. Barito Utara 50 0 239 16292 7272 6647 519 0
4 Kab. Gunung Mas 100 0 60 0 0 0 0 0
5 Kab. Kapuas 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Kab. Katingan 0 0 0 4 0 0 0 0
7 Kab. Kotawaringin Barat 5542 0 167 4425 4050 3250 405 1204
8 Kab. Kotawaringin Timur 230 0 1032 148 102 89 56 23
9 Kab. Lamandau 132 0 26 35 35 40 20 0
10 Kab. Murung Raya 500 0 350 100 300 200 0 0
11 Kab. Pulang Pisau 691 0 216 993 348 210 84 264
12 Kab. Seruyan 748 0 32 440 194 335 0 0
13 Kab. Sukamara 18 0 0 298 0 0 0 0
14 Kota Palangkaraya 1107 220 451 23964 252 92 33040 300
12244 71471 34124 1794
RASIO UPLM 6 TAHUN 2022
RASIO KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM KEGIATAN SOSIALISASI PERPUSTAKAAN
SKOR UPLM1
PERPUSTAKAAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH PERPUSTAKAAN
PERPUSTAKAAN PROV/
PERGURUAN KAB/KOTA
KHUSUS
PROVINSI KAB/KOTA KEC DESA/KEL SD/MI SMP/MTs SMA/K/MA TINGGI

0,000022 0,003787 0,000087 0,001116 0,136718 0,094719 0,096732 0,192804 0,005076 0,107197
0,001050 0,000000 0,000799 0,080661 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,017056
0,000014 0,000000 0,000542 0,003114 0,010118 0,002137 0,000000 0,000000 0,003352
0,000369 0,000000 0,001766 0,878180 0,907412 0,927186 0,920213 0,000000 0,727666
0,001710 0,000000 0,001026 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,001368
0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000
0,000000 0,000000 0,000000 0,000186 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000037
0,024657 0,000000 0,000743 0,121837 0,272123 0,236020 0,142055 0,007562 0,167863
0,000532 0,000000 0,002387 0,002518 0,004131 0,004752 0,021563 0,000000 0,008053
0,003021 0,000000 0,000595 0,002807 0,009072 0,009804 0,129870 0,000000 0,032119
0,004447 0,000000 0,003113 0,006063 0,037120 0,033574 0,000000 0,000000 0,019131
0,006242 0,000000 0,001951 0,054372 0,047822 0,034977 0,485549 0,003795 0,129020
0,004550 0,000000 0,000195 0,019380 0,023106 0,102072 0,000000 0,000000 0,031284
0,000269 0,000000 0,000000 0,040500 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,008235
0,006154 0,001223 0,002507 0,704430 0,015164 0,003727 1,000000 0,059701 0,355576
0,005012 0,328169 0,192804 0,005076
LAMPIRAN VII UPLM 7 TAHUN 2022
JUMLAH PEMUSTAKA YANG TERDAFTAR

NO. NAMA PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA PERPUSTAKAAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH PERPUSTAKAAN PERPUSTAKAAN
PERGURUAN TINGGI KHUSUS
PROVINSI KAB/KOTA KEC DESA/KEL SD/MI SMP/MTs SMA/K/MA
1 KALIMANTAN TENGAH 27353 39121 0 25198 218981 111423 111816 13080 1160
1 Kab. Barito Selatan 4981 0 2346 11141 5718 5388 413 0
2 Kab. Barito Timur 66 0 16 12178 4884 4557 0 0
3 Kab. Barito Utara 3596 0 2362 9807 4356 3988 332 0
4 Kab. Gunung Mas 2187 0 76 12312 5229 4902 0 0
5 Kab. Kapuas 6947 0 930 14660 13620 13637 280 52
6 Kab. Katingan 93 0 0 801 1591 6839 0 0
7 Kab. Kotawaringin Barat 11268 0 371 36319 14883 11560 1169 752
8 Kab. Kotawaringin Timur 1900 0 8865 55920 22459 17633 1979 0
9 Kab. Lamandau 878 0 1092 2398 1502 1819 57 6
10 Kab. Murung Raya 69 0 8 15090 6983 5526 0 0
11 Kab. Pulang Pisau 1808 0 1350 16428 6547 5358 160 250
12 Kab. Seruyan 1536 0 243 8391 4702 3633 190 0
13 Kab. Sukamara 400 0 6794 6736 2749 2136 0 0
14 Kota Palangkaraya 3392 0 745 16800 16200 24840 8500 100
91672 442220 13080 1160
RASIO UPLM 7 TAHUN 2022
RASIO PEMUSTAKA YANG TERDAFTAR
SKOR UPLM1
PERPUSTAKAAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH PERPUSTAKAAN PERPUSTAKAAN PROV/ KAB/KOTA
PERGURUAN TINGGI KHUSUS
PROVINSI KAB/KOTA KEC DESA/KEL SD/MI SMP/MTs SMA/K/MA
0,012049 0,017570 0,000000 0,014695 0,649299 0,733441 0,870273 0,379783 0,002082 0,548925
0,037888 0,000000 0,017845 0,724712 0,774587 0,819967 0,886266 0,000000 0,668973
0,000918 0,000000 0,000222 0,861854 0,810085 0,885370 0,000000 0,000000 0,512032
0,026568 0,000000 0,017451 0,528622 0,543549 0,556284 0,588652 0,000000 0,465431
0,037403 0,000000 0,001300 0,892627 0,813852 0,927882 0,000000 0,000000 0,546224
0,016692 0,000000 0,002235 0,307996 0,691476 1,010073 0,229885 0,000000 0,457350
0,000764 0,000000 0,000000 0,037192 0,172074 0,921822 0,000000 0,000000 0,226600
0,050132 0,000000 0,001651 1,000000 1,000000 0,839506 0,410032 0,004723 0,676271
0,004395 0,000000 0,020507 0,951538 0,909640 0,941481 0,762033 0,000000 0,725390
0,020094 0,000000 0,024992 0,192302 0,389321 0,445833 0,370130 0,000931 0,302153
0,000614 0,000000 0,000071 0,914934 0,864019 0,927648 0,000000 0,000000 0,541663
0,016332 0,000000 0,012195 0,899524 0,899684 0,892405 0,924855 0,003594 0,737917
0,009344 0,000000 0,001478 0,369582 0,560029 1,106947 0,887850 0,000000 0,590293
0,005984 0,000000 0,101638 0,915466 0,865009 0,902408 0,000000 0,000000 0,590388
0,018857 0,000000 0,004142 0,493842 0,974847 1,006198 0,257264 0,019900 0,559919
0,044314 2,253013 0,379783
0,002082
LAMPIRAN VIII NILAI IPLM KABUPATEN DAN KOTA SERTA
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2022

NAMA PROVINSI DAN SKOR IPLM


NO. UPLM1 UPLM2 UPLM3 UPLM4 UPLM5 UPLM6 UPLM7
KABUPATEN/KOTA PROVINSI

1 Kab . Barito Selatan 0,204068 2,267424 0,005878 0,007333 0,927512 0,017056 0,668973 58,55
2 Kab . Barito Timur 0,205381 0,109664 0,005494 0,002095 1,700000 0,003352 0,512032 36,26
3 Kab . Barito Utara 0,202093 2,881279 0,015748 0,115598 0,643044 0,727666 0,465431 72,16
4 Kab . Gunung Mas 0,205148 1,005728 0,001103 0,002536 0,699455 0,001368 0,546224 35,17
5 Kab . Kapuas 0,203993 1,291330 0,004599 0,013283 0,898185 0,000000 0,457350 40,98
6 Kab . Katingan 0,204198 2,270751 0,002383 0,000251 1,655004 0,000037 0,226600 62,27
7 Kab . Kotawaringin Barat 0,204526 0,928153 0,002274 0,010256 1,743400 0,167863 0,676271 53,32
8 Kab . Kotawaringin Timur 0,202315 0,586159 0,004194 0,000577 1,639031 0,008053 0,725390 45,22
9 Kab . Lamandau 0,202067 4,022887 0,008139 0,022978 0,538667 0,032119 0,302153 73,27
10 Kab . Murung Raya 0,207681 0,223927 0,002987 0,012927 1,000000 0,019131 0,541663 28,69
11 Kab . Pulang Pisau 0,202579 2,567015 0,006745 0,042419 1,900000 0,129020 0,737917 79,80
12 Kab . Seruyan 0,206402 2,360659 0,005472 0,015844 0,844783 0,031284 0,590293 57,92
13 Kab . Sukamara 0,204615 3,042781 0,005680 0,006378 2,389339 0,008235 0,590388 89,25
14 Kota Palangkaraya 0,203424 1,583483 0,008284 0,001311 0,845914 0,355576 0,559919 50,83

15 KALIMANTAN TENGAH 0,204068 1,795803 0,005641 0,018128 1,244595 0,107197 0,548925 56,06

Anda mungkin juga menyukai